makalah bahasa indonesia
TRANSCRIPT
SEJARAH, KEDUDUKAN, DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA
OLEH
NAMA : 1. SAINT CORPINO (061630330980)
2. SILVANA ANINDYA (061630330981)
DOSEN PENGAMPUH : EDI SURYADI, M.Pd.
PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
2016
SEJARAH, KEDUDUKAN, DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA
1. LATAR BELAKANG
Indonesia adalah negara yang memiliki beragam suku, budaya, dan
bahasa. Membahas tentang bahasa, Bahasa Indonesia adalah alat komunikasi
yang paling penting dalam mempersatukan seluruh rakyat Indonesia. Bahasa
Indonesia dahulu dikenal dengan bahasa Melayu yang merupakan bahasa
penghubung antar etnis yang mendiami Indonesia. Selain menjadi bahasa
penghubung antar suku, bahasa Melayu juga menjadi bahasa transaksi
perdagangan internasional di kawasan Nusantara yang digunakan oleh
berbagai suku bangsa Indonesia dengan para pedagang asing. Melalui
perjalanan sejarah yang panjang, bahasa Indonesia telah mencapai
perkembangan yang luar biasa, baik dari segi jumlah pemakainya, maknanya
maupun dari segi kosa kata dan segi tata bahasanya. Di zaman modern ini,
bahasa Indonesia sudah berkembang hingga ke luar Indonesia, ini merupakan
suatu kebanggaan bagi Indonesia, sehingga Bahasa Indonesia masuk dalam
kelompok mata kuliah di setiap perguruan Tinggi. Mahasiswa peserta Mata
Kuliah Bahasa Indonesia perlu ditimbulkan kebanggaannya terhadap bahasa
Nasional kita yaitu Bahasa Indonesia. Kemahiran mahasiswa dalam berbahasa
Indonesia merupakan cerminan dari tata pikir, tata laku, tata ucap, dan tata
tulis bangsa Indonesia dalam konteks akademis maupun konteks ilmiah.
Mahasiswa diharapkan dapat mengajarkan warga negara Indonesia yang
belum mengetahui tentang bahasa Indonesia dan tentang arti penting bahasa
Indonesia yang sebenernya, agar nantinya menjadi warga yang dapat
memenuhi kewajibannya di wilayah Negara Indonesia. Mahasiswa juga
hendaknya menyadari pentingnya Sejarah, Fungsi, dan Kedudukan bahasa
Indonesia sebagai bahasa nasional Negara Kesatuan Republik Indonesia.
1
2. PEMBAHASAN
A. Sejarah Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia adalah varian bahasa Melayu, sebuah bahasa
Austronesia dari cabang bahasa Sunda-Sulawesi, yang digunakan sebagai
lingua franca di Nusantara. Aksara pertama dalam bahasa Melayu ditemukan
di pesisir tenggara Pulau Sumatera, mengindikasikan bahwa bahasa ini
menyebar ke berbagai tempat di Nusantara dari wilayah ini pada zaman
Sriwijaya. Bahasa Indonesia saat itu digunakan sebagai bahasa kebudayaan
dan juga bahasa penghubung antar suku di Nusantara. Selain itu bahasa
Indonesia digunakan dalam perdagangan antara pedagang dari dalam maupun
luar Nusantara. Istilah Melayu atau sebutan bagi wilayahnya sebagai Malaya
sendiri berasal dari Kerajaan Malayu yang bertempat di Batang Hari, Jambi,
dimana diketahui bahasa Melayu yang digunakan di Jambi menggunakan
dialek "o" sedangkan dikemudian hari bahasa dan dialek Melayu berkembang
secara luas dan menjadi beragam. Pemerintah Hindia-Belanda menyadari
bahwa bahasa Melayu bisa digunakan untuk membantu administrasi bagi
kalangan pegawai pribumi mengingat para pribumi hanya sedikit yang bisa
berbahasa Belanda. Pada awal abad ke-20 mulai terlihat perpecahan bentuk
baku tulisan bahasa Melayu.
Dimulai pada tahun 1901, Indonesia sebagai Hindia-Belanda mengadopsi
Ejaan Van Ophuijsen, ejaan ini diawali dari penyusunan Kitab Logat Melayu.
Kemudian pada tahun 1908 Pemerintah Hindia-Belanda (VOC) mendirikan
sebuah badan penerbit buku-buku bacaan yang diberi nama Commissie voor
de Volkslectuur (Komisi Bacaan Rakyat) yang kemudian diubah menjadi Balai
Pustaka pada tahun 1917. Balai Pustaka menerbitkan novel-novel berbahasa
Melayu seperti Siti Nurbaya dan Salah Asuhan, lalu buku-buku penuntun
bercocok tanam dan juga buku-buku penuntun memelihara kesehatan yang
sangat berguna untuk penyebaran bahasa Melayu di kalangan masyarakat luas.
2
Lahirnya Budi Utomo pada tahun 1908 sebagai penggerak kemerdekaan,
sangat memerlukan suatu bahasa untuk mengikat bermacam-macam suku
bangsa di Indonesia. Untuk itu mereka mencari bahasa apa yang dapat
dipahami dan dipakai semua orang. Pada mulanya memang sulit untuk
menentukan bahasa mana yang akan menjadi bahasa persatuan. Setiap adanya
perhimpunan, baik Jong Java, Jong Sumatera, maupun Jong Ambon lebih
memilih untuk menggunakan bahasa daerahnya masing-masing. Mengingat
kesulitan-kesulitan untuk mempersatukan berbagai suku bangsa di Indonesia,
pada tahun 1926 Jong Java merasa perlu mengakui suatu bahasa daerah
sebagai media penghubung pemuda-pemudi Indonesia, akhirnya terpilihlah
Bahasa melayu sebagai bahasa pengantar. Penggunaan bahasa Melayu sebagai
bahasa nasional juga atas usulan Muhammad Yamin, seorang politikus,
sastrawan, dan ahli sejarah.
Bahasa Indonesia secara resmi diakui sebagai "Bahasa Persatuan Bangsa"
pada saat Kongres Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928. Sebagai hasil
yang paling gemilang dari kongres itu, diadakan ikrar bersama yang terkenal
dengan nama Sumpah Pemuda, yang berbunyi :
Kami poetra dan poetri Indonesia
Mengakoe bertoempah darah jang satoe,
Tanah Indonesia
Kami poetra dan poetri Indonesia
Mengakoe berbangsa jang satoe,
Bangsa Indonesia
Kami poetra dan poetri Indonesia
Mendjoendjoeng tinggi bahasa persatoean,
Bahasa Indonesia
3
Sehari setelah proklamasi kemerdekaan, tanggal 18 Agustus 1945, dalam
UUD 1945 ditetapkanlah bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara Indonesia.
Pada tanggal 19 Maret 1947, Ejaan Republik (Ejaan Soewandi) menggantikan
ejaan lama yaitu Ejaan Van Ophuijsen yang sudah berlaku dari tahun 1901.
Beberapa hal yang cukup menonjol pada Ejaan Van Ophuijsen :
1.) Huruf y ditulis dengan j, misalnya :
- Yang : Jang
- Saya : Saja
2.) Huruf u ditulis dengan oe, misalnya :
- Umum : Oemoem
- Satu : Satoe
3.) Huruf k dengan tanda koma diatas, misalnya :
- Rakyat : Ra’yat
- Bapak : Bapa’
4.) Huruf j ditulis dengan dj, misalnya :
- Jakarta : Djakarta
- Raja : Radja
5.) Huruf c ditulis dengan tj, misalnya :
- Cara : Tjara
Ejaan Republik ialah ejaan baru yang disusun oleh Mr. Soewandi.
Penyusunan ejaan baru dimaksudkan untuk menyempurnakan ejaan yang
berlaku sebelumnya yaitu Ejaan Van Ophuijsen juga untuk menyederhanakan
sistem ejaan bahasa Indonesia. Ejaan Repubik lazim disebut Ejaan Soewandi
karena Nama itu disesuaikan dengan Nama orang yang memprakarsainya.
Soewandi merupakan Nama Menteri Pendidikan, Pengajaran, dan
Kebudayaan ketika ejaan itu disusun. Ejaan terkahir yang berlaku sampai
dengan sekarang adalah Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) yang diresmikan
pada tahun 1972.
4
B. Kedudukan Bahasa Indonesia
Kedudukan Bahasa Indonesia diidentifikasikan menjadi bahasa persatuan,
bahasa nasional, bahasa negara, dan bahasa baku. Berikut fungsi dari keempat
kedudukan tersebut :
- Bahasa Persatuan
Bahasa persatuan adalah pemersatu suku bangsa, yaitu pemersatu suku,
agama, ras, dan antar golongan (SARA) yang terdiri dari Sabang sampai
Merauke. Fungsi penersatu ini sudah ada atau terdapat dalam Sumpah Pemuda
28 Oktober 1928.
- Bahasa Nasional
Bahasa Nasional adalah fungsi jati diri (identitas) bangsa Indonesia bila
berkomunikasi pada luar Indonesia. Fungsi bahasa nasional ini dirinci atas
bagian berikut :
1.) Lambang kebanggan Indonesia
2.) Identitas nasional dimata internasional
3.) Sarana hubungan antarwarga, antardaerah, dan antarbudaya
4.) Alat pemersatu berbagai masyarakat yang berbeda-beda latar belakang
sosial budaya dan bahasanya
- Bahasa Negara
Bahasa negara adalah bahasa yang digunakan dalam administrasi negara
untuk berbagai aktivitas dengan rincian berikut :
1.) Bahasa resmi kenegaraan
2.) Bahasa pengantar resmi di lembaga-lembaga pendidikan
3.) Bahasa resmi di dalam perhubungan pada tingkat nasional untuk
kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta pemerintahan
4.) Bahasa resmi di dalam pengembangan kebudayaan dan pemanfaatan ilmu
pengetahuan serta teknologi modern
5
- Bahasa Baku
Bahasa baku (bahasa standar) merupakan bahasa yang digunakan dalam
pertemuan sangat resmi. Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa baku
berfungsi sebagai :
1.) Pemersatu sosial, budaya, dan bahasa
2.) Penanda kepribadian bersuara dan berkomunikasi
3.) Penambah kewibawaan sebagai pejabat dan intelektual
4.) Penanda acuan ilmiah dan penulisa tulisan ilmiah
Keempat kedudukan bahasa Indonesia ini mempunyai fungsi ketertarikan
antar unsur. Kedudukan tersebut merupakan kekuatan bangsa Indonesia dan
merupakan jati diri bangsa Indonesia yang kokoh dan mandiri. Dengan
keempat kedudukan ini, bahasa Indonesia menjadi sangat dikenal di mata
dunia, khususnya di tingkat regional ASEAN, dengan mengedepankan
kedudukan ini, eksistensi bahasa Indonesia semakin bertambah, diperkuat
dengan latar belakang sejarah yang runtut dan argumentatif.
C. Fungsi Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia memiliki banyak fungsi, secara umum bahasa Indonesia
berfungsi sebagai alat komunikasi baik lisan maupun tulis. Berikut fungsi dari
bahasa Indonesia :
1.) Fungsi bahasa Indonesia baku :
a) Sebagai pemersatu, bahasa Indonesia menyatukan suku bangsa yang
berlatar budaya dan bahasa yang berbeda-beda
b) Sebagai penambah wibawa seseorang dengan menjaga komunikasi dengan
santun
d) Sebagai kerangka acuan, bahasa baku merupakan norma dan kaidah yang
menjadi tolok ukur untuk menilai ketepatan penggunaan bahasa dan ragamnya
e) Sebagai pemberi kekhasan, bahasa baku membedakan bahasa Indonesia
dengan bahasa yang lain
6
2.) Fungsi bahasa Indonesia secara khusus :
a) Mewujudkan hubungan interaksi dalam kehidupan sehari-hari
Manusia adalah makhluk sosial yang tak terlepas dengan komunikasi.
b) Mewujudkan seni
Bahasa digunakan untuk mengungkapkan perasaan lewat media seni khusunya
sastra, bahasa yang digunakan biasanya memiliki makna yang tersirat.
c) Mempelajari bahasa kuno
Dengan mempelajari bahasa kuno, kita dapat mengetahui peristiwa yang
terjadi di masa lampau.
d) Memahami IPTEK
Pengetahuan yang dimiliki mahasiswa akan selalu didokumentasikan agar
dapat dipergunakan dan dilestarikan demi kebaikan manusia itu sendiri.
3.) Fungsi bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi menurut Hallyday
(1992) :
a) Fungsi instrumental, bahasa digunakan untuk memperoleh sesuatu
b) Fungsi regulatoris, bahasa digunakan untuk mengendalikan perilaku orang
lain
c) Fungsi intraksional, bahasa digunakan untuk berinteraksi dengan orang lain
d) Fungsi personal, bahasa dapat digunakan untuk berinteraksi dengan orang
lain
e) Fungsi heuristik, bahasa dapat digunakan untuk belajar dan menemukan
sesuatu
f) Fungsi imajinatif, bahasa dapat difungsikan untuk menciptakan dunia
imajinasi
g) Fungsi representasional, bahasa difungsikan untuk menyampaikan
informasi
7
4.) Fungsi bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi menurut Santoso, dkk
(2004) :
a) Fungsi informasi dengan mengungkapkan perasaan
b) Fungsi ekspresi diri pada perlakuan antar anggota masyarakat
c) Fungsi adaptasi dan integrasi untuk berhubungan dengan sosial pada
manusia
d) Fungsi kontrol sosial yaitu mengatur tingkah laku
3. KESIMPULAN DAN SARAN
Bahasa adalah kapasitas khusus yang ada pada manusia untuk memperoleh
dan mengunakan sistem komunikasi yang kompleks dan sebuah bahasa adalah
contoh spesifik dari sistem tersebut. Bahasa Indonesia adalah bahasa negara
Indonesia sebagaimana telah disebutkan pada pasal 36 UUD 1945, yaitu :
“Bahasa Negara adalah Bahasa Indonesia”. Bahasa Indonesia awalnya berasal
dari bahasa Melayu yang telah digunakan dari zaman dahulu.
Bahasa Indonesia diperkenalkan sebagai jati diri bangsa Indonesia pada
Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928, namun secara yuridis baru tanggal 18
Agustus 1945 bahasa Indonesia secara resmi diakui keberadaannya dan
ditetapkan dalam UUD 1945 pasal 36.
Bahasa Indonesia memiliki kedudukan yang diidentifikasikan menjadi
bahasa persatuan, bahasa nasional, bahasa negara, dan bahasa baku. Terdapat
banyak pula fungsi dari bahasa Indonesia. Secara umum, fungsi bahasa
Indonesia adalah alat komunikasi baik lisan maupun tulis.
Kami selaku penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak terdapat
kekurangan, karena itu kami mengharapkan kritik dan saran agar kedepannya
kami dapat lebih baik dalam menyampaikan penjelasan.
8
DAFTAR PUSTAKA
Bahtiar, Ahmad dan Fatimah. 2014. Bahasa Indonesia untuk Perguruan
Tinggi. Bogor: Penerbit IN MEDIA.
Finoza, Lamuddin. 2008. Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Diksi.
Hs, Widjono. 2012. Bahasa Indonesia. Jakarta: Grasindo.
Rahardi, Kunjana. 2010. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta:
Penerbit Erlangga.
Muslich, Masnur.
(2007). http://muslich-m.blogspot.com/2007/04/kedudukan-dan-fungsi- bahas
a-indonesia.html
Putri, Rahma E. (2010). http://rahmaekaputri.blogspot.com/2010/09/fungsi-
dan-kedudukan- bahasa-indonesia.html
9