makalah bahasa indonesia

Upload: novia-apriliani

Post on 10-Mar-2016

218 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Makalah Bahasa Indonesia

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangSeiring dengan perkembangan teknologi masa kini, adanya teknologi radioaktif membawa perkembangan di dalam berbagai aspek kehidupan. Pemanfaatan material radioaktif, khususnya radiasi radioaktif adalah didasarkan pada kemampuan radiasi, menimbulkan perubahan, antara lain mengionkan nuklida atau molekul, memutuskan ikatan antar atom sehingga menghasilkan radikal-radikal bebas, membuat nuklida atau nukleon menjadi radioaktif, dan membebaskan sejumlah energi panas. Untuk dapat dimanfaatkan secara efektif dan efisien, terlebih dahulu dilakukan identifikasi untuk mengetahui jenis dan jumlah radiasi yang akan digunakan. Hal ini perlu dilakukan karena setiap jenis radiasi memiliki sifat-sifat yang khas sehingga untuk menentukan keberadaannya baik dalam jenis dan jumlah radiasinya juga perlu menggunakan cara dan teknik yang khas pula untuk setiap jenis radiasi (Retug, 2005).

1.2 Rumusan MasalahSesuai dengan judul makalah yaitu tentang teknologi radioaktif, maka kita perlu merumuskan masalah agar pembahasan tidak melebar dari konsep pembahasan:1. Apa yang dimaksud dengan Radioaktif?2. Apa saja aplikasi Radioaktif dalam kehidupan sehari-hari?3. Bagaimana dampak positif dan negatif dari teknologi Radioaktif?

1.3 Tujuan Penulisan1. Mengerti Radioaktif dan teknologi Radioaktif2. Mengetahui bagaimana sejarah dan terbentuknya Radioaktif3. Mengetahui aplikasi teknologi Radioaktif dalam kehidupan sehari-hari4. Sebagai antisipasi dampak positif dan dampak negatif dari teknologi Radioaktif

BAB IIPEMBAHASAN

2.1 Pengertian RadioaktifRadioaktifitas adalah sifat suatu unsur yang dapat memancarkan radiasi (pancaran sinar) secara spontan. Tergolong ke dalam zat radioaktif, unsur tersebut biasanya bersifat labil, berarti tergolong zat radioaktif adalah isotopnya, karena untuk mencapai kestabilan salah satunya harus melakukan peluruhan. Peluruhan zat radioaktif untuk menghasilkan unsur yang lebih stabil sambil memancarkan partikel seperti, partikel alpha (sama dengan inti 4He), partikel beta (), dan partikel gamma (). Jenis lain dari peluruhan radioaktif adalah reaksi fisi spontan, dimana inti atom akan membelah menjadi inti atom yang lebih kecil dan beberapa neutron bebas (Muchtaridi, 2009). Radioaktif atau radiasi yang berasal dari bahan radioaktif adalah satu bentuk energi yang dipancarkan oleh atom atau molekul yang disebarkan melalui ruang atau materi sebagai partikel ataupun gelombang elektromagnetik. Radioaktivitas atau peluruhan radioaktif adalah perubahan atau konversi secara spontan inti nuklida stabil ke inti lainnya di mana ada radiasi pengion. Setiap kali jumlah proton dalam inti, maka akan ada unsur perubahan. Radioaktivitas ditemukan pada tahun 1896 oleh Henri Becquerel pada garam uranium (Michael, 2006). Untuk memperjelas sifat radioaktivitas signifikan, fisikawan Perancis, Pierre Curie dan Marie Curie asal Polandia berkontribusi untuk hal ini.Sinar radioaktif ini berbentuk seperti gelombang cahaya, gelombang radio, sinar infra-red (panas), microwave dan sinar X. Antara sinar mengion yang ada adalah partikel Alfa, partikel beta, sinar Gamma, sinar X dan juga Neutron. Radioaktivitas digunakan untuk memperoleh energi nuklir, dan juga digunakan dalam pengobatan (radioterapi dan radiologi) dan aplikasi industri (misalnya mengukur ketebalan dan ukuran kerapatan). Contoh isotop radioaktif alami antara lain uranium dan thorium isotope radioaktif.

2.2 Manfaat RadioaktifA. Bidang KedokteranPenggunaan radioaktif untuk kesehatan sudah sangat banyak, dan sudah berapa juta orang di dunia yang terselamatkan karena pemanfaatan radioaktif ini. Sebagai contoh sinar X untuk penghancur tumor atau untuk foto tulang. Berdasarkan radiasinya:1) Sterilisasi radiasiRadiasi dalam dosis tertentu dapat mematikan mikroorganisme sehingga dapat digunakan untuk sterilisasi alat-alat kedokteran. Sterilisasi dengan cara radiasi mempunyai beberapa keunggulan jika dibandingkan dengan sterilisasi konvensional atau menggunakan bahan kimia (Abdul Jalil Amri, 2009).2) Terapi tumor atau kankerBerbagai jenis tumor atau kanker dapat diterapi dengan radiasi. Sebenarnya, baik sel normal maupun sel kanker dapat dirusak oleh radiasi tetapi sel kanker atau tumor ternyata lebih sensitif (lebih mudah rusak). Oleh karena itu, sel kanker atau tumor dapat dimatikan dengan mengarahkan radiasi secara tepat pada sel-sel kanker tersebut (Abdul Jalil Amri, 2009).3) Penentuan Kerapatan Tulang Dengan Bone DensitometerPengukuran kerapatan tulang dilakukan dengan cara menyinari tulang dengan radiasi gamma atau sinar-X. Berdasarkan banyaknya radiasi gamma atau sinar-X yang diserap oleh tulang yang diperiksa maka dapat ditentukan konsentrasi mineral kalsium dalam tulang. Perhitungan tersebut dilakukan oleh komputer yang dipasang pada suatu alat dengan nama bone densitometer. Teknik ini sangat bermanfaat guna membantu mendiagnosis pada kekeroposan tulang (osteoporosis) yang sering menyerang wanita pada usia menopause (Yudhi, 2008).4) Three Dimensional Conformal Radiotheraphy (3D-CRT)Terapi radiasi dengan menggunakan sumber radiasi tertutup atau pesawat pembangkit radiasi telah lama dikenal untuk pengobatan penyakit kanker. Perkembangan teknik elektronika maju dan peralatan komputer canggih dalam dua dekade ini telah membawa perkembangan pesat dalam teknologi radioterapi. Dengan menggunakan pesawat pemercepat partikel generasi terakhir telah dimungkinkan untuk melakukan radioterapi kanker dengan sangat presisi dan tingkat keselamatan yang tinggi melalui kemampuannya yang sangat selektif untuk membatasi bentuk jaringan tumor yang akan dikenai radiasi, memformulasikan serta memberikan paparan radiasi dengan dosis yang tepat pada target. Dengan memanfaatkan teknologi 3D-CRT ini sejak tahun 1985 telah berkembang metoda pembedahan dengan menggunakan radiasi pengion sebagai pisau bedahnya (gamma knife). Dengan teknik ini kasus-kasus tumor ganas yang sulit dijangkau dengan pisau bedah konvensional menjadi dapat diatasi dengan baik oleh pisau gamma ini, bahkan tanpa perlu membuka kulit pasien dan yang terpenting tanpa merusak jaringan di luar target (Yudhi, 2008).5) Teknik Pengaktifan NeutronTeknik nuklir ini dapat digunakan untuk menentukan kandungan mineral tubuh terutama untuk unsur-unsur yang terdapat dalam tubuh dengan jumlah yang sangat kecil (Co, Cr, F, Fe, Mn, Se, Si, V, Zn dsb) sehingga sulit ditentukan dengan metoda konvensional. Kelebihan teknik ini terletak pada sifatnya yang tidak merusak dan kepekaannya sangat tinggi. Di sini contoh bahan biologik yang akan diperiksa ditembaki dengan neutron (Yudhi, 2008). Di dalam tubuh, radioisotop ini akan bergerak bersama-sama dengan senyawa yang ditumpanginya sesuai dengan dinamika senyawa tersebut di dalam tubuh. Dengan demikian, keberadaan dan distribusi senyawa tersebut di dalam tubuh yang mencerminkan beberapa fungsi organ dan metabolisme tubuh dapat dengan mudah diketahui dari hasil pencitraan. Pencitraan dapat dilakukan menggunakan kamera gamma. Radioisotop ini dapat pula digunakan untuk mencari jejak terjadinya infeksi bakteri, misalnya bakteri tuberkolose, di dalam tubuh dengan memanfaatkan terjadinya reaksi spesifik yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Terjadinya reaksi spesifik tersebut dapat diketahui menggunakan senyawa tertentu, misalnya antibodi, yang bereaksi secara spesifik di tempat terjadinya infeksi. Beberapa saat yang lalu di Pusat Radioisotop dan Radiofarmaka (PRR) BATAN telah berhasil disintesa radiofarmaka bertanda teknesium-99m untuk mendeteksi infeksi di dalam tubuh. Produk hasil litbang ini saat ini sedang direncanakan memasuki tahap uji klinis.Beberapa Contoh Radioisotop dalam bidang kedokteran : I-131 digunakan untuk terapi penyembuhan kanker tiroid dan mendeteksi kerusakan pada kelenjar gondok, hati dan otak Pu-238 digunakan untuk energi listrik dari alat pacu jantung Tc-99 & Ti-201 digunakan untuk mendeteksi kerusakan jantung Na-24 digunakan untuk mendeteksi gangguan peredaran darah Xe-133 digunakan untuk mendeteksi penyakit paru-paru P-32 digunakan untuk pengobatan penyakit polycythemia rubavera Iodin-123 (I-123) digunakan untuk mendeteksi penyakit otak. Natrium-24 (Na-24) digunakan untuk mendeteksi gangguan peredaran darah. Phospor-32 (P-32) digunakan untuk mendeteksi penyakit mata dan tumor. Sr-85 untuk mendeteksi penyakit pada tulang. Se-75 untuk mendeteksi penyakit pankreas. Kobalt-60 (Co-60) dan Skandium-137 (Cs-137), radiasinya digunakan untuk sterilisasi alat-alat medis. Ferum-59 (Fe-59) dapat digunakan untuk mempelajari dan mengukur laju pembentukan sel darah merah dalam tubuh. Radium-60 dapat mematikan sel kanker. Radiasi gamma dapat membunuh organisme hidup termasuk bakteri. Oleh karena itu, radiasi gamma digunakan untuk sterilisasi alat-alat kedokteran. Di dalam penggunaannya, P-32 disuntikkan ke dalam tubuh sehingga radiasinya yang memancarkan sinar beta dapat menghambat pembentukan sel darah merah pada sumsum tulang. Sedangkan, sinar gamma dapat digunakan untuk mensterilkan alat-alat kedokteran, sebelum dikemas dan ditutup rapat, misalnya pada proses sterilisasi alat suntik. Sebenarnya sebelum dikemas, alat suntik sudah disterilkan. Tetapi, pada proses pengemasan masih mungkin terjadi kontaminasi, sehingga setelah alat suntik tersebut dikemas dan ditutup rapat perlu dilakukan sterilisasi ulang dengan menggunakan sinar gamma (Sutresna, 2007).

B. Bidang Hidrologi1. Na-24 digunakan untuk mempelajari kecepatan aliran sungai.2. Na-24 dalam bentuk karbonat digunakan untuk menyelidiki kebocoran pipa air dibawah tanah.

C. Bidang Biologis1. Mempelajari kesetimbangan dinamis2. Mempelajari reaksi pengesteran3. Mempelajari mekanisme reaksi fotosintesis

D. Bidang Pertanian a. Pembentukan Bibit UnggulDalam bidang pertanian, radiasi gamma dapat digunakan untuk memperoleh bibit unggul. Sinar gamma menyebabkan perubahan dalam struktur dan sifat kromosom sehingga memungkinkan menghasilkan generasi yang lebih baik, misalnya gandum dengan yang umur lebih pendek.b. Pemupukan dan Pemberantasan Hama dengan Serangga MandulRadioisotop fosfor dapat dipakai untuk mempelajari pemakaian pupuk oleh tanaman. Ada jenis tanaman yang mengambil fosfor sebagian dari tanah dan sebagian dari pupuk. Berdasarkan hal inilah digunakan fosfor radioaktif untuk mengetahui pola penyebaran pupuk dan efesiensi pengambilan fosfor dari pupuk oleh tanaman. Teknik radiasi juga dapat digunakan untuk memberantas hama dengan menjadikan serangga mandul.c. Pengawetan MakananPada musim panen, hasil produksi pertanian melimpah. Beberapa dari hasil pertanian itu mudah busuk atau bahkan dapat tumbuh tunas, contohnya kentang. Oleh karena itu diperlukan teknologi untuk mengawetkan bahan pangan tersebut. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan irradiasi sinar radioaktif. Radiasi ini juga dapat mencegah pertumbuhan bakteri dan jamur.

E. Bidang Industri1. Pemeriksaan tanpa merusak, contoh : Memeriksa cacat pada logam2. Mengontrol ketebalan bahan, contoh : Kertas film, lempeng logam3. Pengawetan bahan4. Meningkatkan mutu tekstil, contoh : mengubah struktur serat tekstil 5. Untuk mempelajari pengaruh oli dan aditif pada mesin selama mesin bekerja6. Menentukan sumber minyak bumi

F. Bidang Arkeologi Dalam bidang arkeologi, radioisotop dapat digunakan untuk menentukan umur fosil dengan C-14. Radioisotop Karbon-14, terbentuk di bagian atas atmosfer dari penembakan atom nitrogen dengan neutron yang terbentuk oleh radiasi kosmik. Karbon radioaktif tersebut di permukaan bumi sebagai karbon dioksida dalam udara dan sebagai ion hidrogen karbonat di laut. Oleh karena itu karbon radioaktif itu menyertai pertumbuhan melalui fotosintesis. Lama kelamaan terdapat kesetimbangan antara karbon-14 yang diterima dan yang meluruh dalam tumbuh-tumbuhan maupun hewan, sehingga mencapai 15,3 dis/menit gram karbon. Keaktifan ini tetap dalam beberapa ribu tahun. Apabila organisme hidup mati, pengambilan 14C terhenti dan keaktifan ini berkurang. Oleh karena itu umur bahan yang mengandung karbon dapat diperkirakan dari pengukuran keaktifan jenisnya dan waktu paruh 14C. (12 T = 5.730 tahun).

G. Bidang Sains1. Iodin-131 (I-131) untuk mempelajari kesetimbangan dinamis.2. Oksigen-18 (O-18) untuk mempelajari reaksi esterifikasi.3. Karbon-14 (C-14) untuk mempelajari mekanisme reaksi fotosintesis.

H. Bidang Kimiaa. Teknik PerunutTeknik perunut dapat dipakai untuk mempelajari mekanisme berbagai reaksi kimia. Misal pada reaksi esterifikasi. Dengan oksigen-18 dapat diikuti reaksi antara asam karboksilat dan alkohol. Dari analisis spektroskopi massa, reaksi esterifikasi yang terjadi dapat ditulis seperti berikut. (isotop oksigen-18 diberi warna). Hasil analisis ini menunjukkan bahwa molekul air tidak mengandung oksigen-18.

b. Penggunaan Isotop dalam Bidang Kimia AnalisisPenggunaan isotop dalam analisis digunakan untuk menentukan unsur-unsur kelumit dalam cuplikan. Analisis dengan radioisotop atau disebut radiometrik dapat dilakukan dengan dua cara yaitu, sebagai berikut.1) Analisis Pengeceran IsotopLarutan yang akan dianalisis dan larutan standar ditambahkan sejumlah larutan yang mengandung suatu spesi radioaktif. Kemudian zat tersebut dipisahkan dan ditentukan aktivitasnya. Konsentrasi larutan yang dianalisis ditentukan dengan membandingkannya dengan larutan standar.2) Analisis Aktivasi Neutron (AAN)Analisis aktivasi neutron dapat digunakan untuk menentukan unsur kelumit dalam cuplikan yang berupa padatan. Misal untuk menentukan logam berat (Cd) dalam sampel ikat laut. Sampel diiradiasi dengan neutron dalam reaktor sehingga menjadi radioaktif. Salah satu radiasi yang dipancarkan adalah sinar gamma . Selanjutnya sampel dicacah dengan spektrometer gamma untuk menentukan aktivitas dari unsur yang akan ditentukan.

I. Radiologi dalam Hal Penyimpanan MakananBahan makanan seperti kentang dan bawang jika disimpan lama akan bertunas. Radiasi dapat menghambat pertumbuhan bahan-bahan seperti itu. Jadi, sebelum bahan tersebut disimpan diberi radiasi dengan dosis tertentu sehingga tidak akan bertunas, dengan demikian dapat disimpan lebih lama. Radiasi juga digunakan untuk pengawetan bahan makanan untuk mencegah pertumbuhan bakteri dan jamur (Abdul Jalil Amri, 2009).

2.3 Bahaya RadioaktifPencemaran zat radioaktifPencemaran zat radioaktif adalah suatu pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh debu radioaktif akibat terjadinya ledakan reaktor-reaktor atom serta bom atom. Limbah radioaktif adalah zat radioaktif dan bahan serta peralatan yang telah terkena zat radioaktif atau menjadi radioaktif karena pengoperasian instalasi nuklir yang tidak dapat digunakan lagi. yang paling berbahaya dari pencemaran radioaktif seperti nuklir adalah radiasi sinar alpha, beta dan gamma yang sangat membahayakan makhluk hidup di sekitarnya. Selain itu partikel-partikel neutron yang dihasilkan juga berbahaya. Zat radioaktif pencemar lingkungan yang biasa ditemukan adalah 90SR penyebab kanker tulang dan 131J.Apabila ada makhluk hidup yang terkena radiasi atom nuklir yang berbahaya biasanya akan terjadi mutasi gen karena terjadi perubahan struktur zat serta pola reaksi kimia yang merusak sel-sel tubuh makhluk hidup baik tumbuh-tumbuhan maupun hewan atau binatang.Efek serta akibat yang ditimbulkan oleh radiasi zat radioaktif pada umat manusia seperti berikut ini: pusing-pusing, nafsu makan berkurang atau hilang, terjadi diare, badan panas atau demam, berat badan turun, kanker darah atau leukimia, dan meningkatnya denyut jantung atau nadi.

BAB IIIPENUTUP

3.1 KesimpulanPenggunaan radioisotop sangat membantu manusia dalam berbagai bidang kehidupan, seperti dalam bidang kedokteran untuk mendeteksi kelainan-kelainan dalam jaringan tubuh, dalam hidrologi untuk menyelidiki kebocoran-kebocoran, atau dalam bidang pertanian untuk membentuk bibit unggul, dan dalam penyimpanan makanan pun radioisotop diperlukan. Selain dampak positif, radiasi dari zat radioaktif juga menimbulkan dampak negatif, yaitu dapat merusak sel-sel tubuh makhluk hidup, baik tumbuh-tumbuhan maupun hewan.

DAFTAR PUSTAKA

Muchtaridi. (2009). KIMIA 3. Jakarta: Yudhistira. Purba, Michael. (2006). KIMIA UNTUK SMA KELAS XII. Jakarta: Erlangga. Retug dan Ngadiran Kartowasono. (2005). Radiokimia. Singaraja: Jurusan Pendidikan Kimia, Fakultas MIPA, IKIP Negeri Singaraja. Sutresna, N. (2007). Cerdas Belajar Kimia: Program Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: PT. Grafindo Media Pratama. Arma, Abdul Jalil Amri. (2009). Radioaktif dan Penggunaan Radioisotop Bagi Kesehatan. Diakses pada 6 Juni 2013 pukul 20:30 WIB, dari http://library.usu.ac.id/download/fkm/biostatistik-abdul%20jalil.pdf Yudhi. (2008). Nuklir di Bidang Kedokteran dan Kesehatan. Diakses pada pada 6 Juni 2013 pukul 20:55 WIB, dari http://www.infonuklir.com

10