makalah bahasa indonesia

13
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Untuk menerapkan pendidikan yang bermutu dan berkualitas , haruslah ada suatu sistem yang mengatur di dalamnnya. Sistem pendidikan yang berkualitas mampu melahirkan generasi yang mampu menjadi ’global player’ , dengan ciri-ciri peribadi unggul seperti jati diri yang tinggi, inovatif, produktif, berkompetensi , berdaya saing dan kreatif untuk menangani negara dan menghadapi arus dunia yang sangat bersifat global ( menyeluruh ) ini. Di Indonesia, pelaksanaan pendidikan nasional berlandaskan kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang bertujuan untuk

Upload: mufikaa-rosatii

Post on 28-Dec-2015

8 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

tugas akhir

TRANSCRIPT

Page 1: makalah bahasa indonesia

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan

negara.

Untuk menerapkan pendidikan yang bermutu dan berkualitas ,

haruslah ada suatu sistem yang mengatur di dalamnnya. Sistem

pendidikan yang berkualitas mampu melahirkan generasi yang mampu

menjadi ’global player’ , dengan ciri-ciri peribadi unggul seperti jati diri

yang tinggi, inovatif, produktif, berkompetensi , berdaya saing dan kreatif

untuk menangani negara dan menghadapi arus dunia yang sangat

bersifat global ( menyeluruh ) ini.

Di Indonesia, pelaksanaan pendidikan nasional berlandaskan

kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Tahun 1945, berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam

rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang bertujuan untuk

berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang

beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,

sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang

demokratis serta bertanggung jawab.

Namun pada kenyataanya , sistem pendidikan di Indonesia sendiri

itu masih belum berjalan dengan maksimal. Dilihat dari generasi yang

dilahirkan dari sistem itu sendiri, berbeda dengan yang ada di negara

Jerman. Jerman memiliki sistem pendidikan yang berbeda, terutama

Page 2: makalah bahasa indonesia

jenjang sekolah yang berbeda dengan Indonesia. Seperti negara-negara

maju yang lain, pendidikan di Jerman menawarkan keunggulan komparatif

yang bermacam-macam. Selain itu, sistem dan silabus pendidikan

melahirkan pelajar yang berkualitas dari segi teori dan praktik, menjurus

pada industri dan sekaligus memenuhi pasaran kerja.

1.2 Tujuan Penulisan

Untuk mengetahui Sistem Pendidikan di Indonesia

Untuk mengetahui Sistem Pendidikan di Jerman

Menganalisis Perbedaan Sistem Pendidikan di Jerman dan di

Indonesia

1.3 Manfaat Penulisan

Dengan karya tulis ini, kita dapat mengetahui sistem pendidikan

yang ada di Indonesia dan di Jerman. Tidak hanya itu, kita dapat

mengetahui kelebihan dan kekurangan dari masing-masing sistem

pendidikan. Dan dalam karya tulis ini juga kita dapat mengetahui

perbedaan antara sistem pendidikan yang ada di Indonesia dan di

Jerman.

.

Page 3: makalah bahasa indonesia

BAB II

ISI

2.1 Sistem Pendidikan di Indonesia

Pendidikan di Indonesia adalah seluruh pendidikan yang

diselenggarakan di Indonesia, baik itu secara terstruktur maupun tidak

terstruktur. Secara terstruktur, pendidikan di Indonesia menjadi tanggung

jawab Kementerian Pendidikan Nasional Republik Indonesia

(Kemdiknas), dahulu bernama Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Republik Indonesia (Depdikbud). Di Indonesia, semua penduduk wajib

mengikuti program wajib belajar pendidikan dasar selama sembilan

tahun, enam tahun di sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah dan tiga tahun

di sekolah menengah pertama/madrasah tsanawiyah. Saat ini,

pendidikan di Indonesia diatur melalui Undang-Undang Nomor 20 Tahun

2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pendidikan di Indonesia

terbagi ke dalam 3 jalur utama, yaitu formal, nonformal, dan informal.

Selain itu juga dibagi dalam empat jenjang , yaitu anak usia dini, sekolah

dasar, menengah dan tinggi.

2.1.1 Jalur pendidikan

Jalur pendidikan adalah wahana yang dilalui peserta didik untuk

mengembangkan potensi diri dalam suatu proses pendidikan yang sesuai

dengan tujuan pendidikan.

Pendidikan formal

Pendidikan formal merupakan pendidikan yang diselenggarakan di

sekolah-sekolah pada umumnya. Jalur pendidikan ini mempunyai jenjang

pendidikan yang jelas, mulai dari pendidikan dasar, pendidikan

menengah, sampai pendidikan tinggi.

Page 4: makalah bahasa indonesia

Pendidikan nonformal

Pendidikan nonformal paling banyak terdapat pada usia dini, serta

pendidikan dasar, adalah TPA, atau Taman Pendidikan Al Quran,yang

banyak terdapat di setiap mesjid dan Sekolah Minggu, yang terdapat di

semua gereja, dan juga berbagai kursus.

Pendidikan informal

Pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan

lingkungan berbentuk kegiatan belajar secara mandiri yang dilakukan

secara sadar dan bertanggung jawab.

2.1.2 Tingkat Pendidikan

Prasekolah

Dari kelahiran sampai usia 3 tahun, kanak-kanak Indonesia pada

umumnya tidak memiliki akses terhadap pendidikan formal. Dari usia 3

sampai 4 atau 5 tahun, mereka memasuki taman kanak-kanak.

Pendidikan ini tidak wajib bagi warga negara Indonesia, tujuan pokoknya

adalah untuk mempersiapkan anak didik memasuki sekolah dasar

Sekolah dasar

Kanak-kanak berusia 6–11 tahun memasuki sekolah dasar (SD) atau

madrasah ibtidaiyah (MI). Tingkatan pendidikan ini adalah wajib bagi

seluruh warga negara Indonesia berdasarkan konstitusi nasional.

Sebagian besar sekolah dasar diselenggarakan oleh sekolah-sekolah

umum yang disediakan oleh negara (disebut "sekolah dasar negeri" atau

"madrasah ibtidaiyah negeri")

Page 5: makalah bahasa indonesia

Sekolah menengah pertama

Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs)

adalah bagian dari pendidikan dasar di Indonesia. Setelah tamat dari

SD/MI, para siswa dapat memilih untuk memasuki SMP atau MTs selama

tiga tahun pada kisaran usia 12-14.

Sekolah menengah atas

Di Indonesia, pada tingkatan ini terdapat tiga jenis sekolah, yaitu

sekolah menengah atas (SMA), sekolah menengah kejuruan (SMK), dan

madrasah aliyah (MA). Siswa SMA dipersiapkan untuk melanjutkan

pendidikannya di perguruan tinggi, sedangkan siswa SMK dipersiapkan

untuk dapat langsung memasuki dunia kerja tanpa melanjutkan ke

tahapan pendidikan selanjutnya. Madrasah aliyah pada dasarnya sama

dengan sekolah menengah atas, tetapi porsi kurikulum keagamaannya

(dalam hal ini Islam) lebih besar dibandingkan dengan sekolah menengah

atas.

Pendidikan tinggi

Setelah tamat dari sekolah menengah atas atau madrasah aliyah,

para siswa dapat memasuki perguruan tinggi. Pendidikan tinggi di

Indonesia dibagi ke dalam dua kategori: yakni negeri dan swasta. Kedua-

duanya dipandu oleh Kementerian Pendidikan Nasional. Terdapat

beberapa jenis lembaga pendidikan tinggi; misalnya universitas, sekolah

tinggi, institut, akademi, dan politeknik.

2.1.3 Kelebihan dan Kelemahan Sistem Pendidikan di Indonesia

Sistem pendidikan di Indonesia masih membutuhkan perbaikan.

Kebolongan implementasi yang belum tertambal sempurna menyebabkan

keseluruhan sistem tidak totalitas. Analoginya seperti sistem tubuh

manusia. Sistem tubuh manusia memiliki tujuan pula dan setiap organ

berperan penting dalam melaksanakan sistem. Jika satu organ saja tidak

Page 6: makalah bahasa indonesia

befungsi dengan baik atau macet, maka keseluruhan sistem akan menjadi

kacau.

Salah satu kelemahan sistem pendidikan di Indonesia adalah

bidang studi dan materi yang terlalu luas. Sistem pendidikan di Indonesia

seperti lingkaran seta. Kurang lebih 16 bidang studi pada satu tahun

ajaran telah membebat para siswa. Belum lagi, dari keenam belas bidang

studi teresebut terdapat begitu banyak materi bidang studi yang abstrak,

dan sering tidak sesuai dengan kebutuhan siswa. Sistem pendidikan

Indonesia terlalu memaksa peserta didik untuk dapat menguasai sekian

banyak bidang studi dengan materi yang sedemikian abstrak, yang

selanjutnya membuat anak merasa tertekan/stress yang dampaknya

membuat mereka suka bolos, bosan sekolah, tawuran, mencontek, dan

lain-lain.

Pada akhirnya mereka tidak dapat mengerjakan ujian dengan baik,

nilai mereka kurang padahal sudah dilakukan remidi, dan supaya

dianggap bisa mengajar atau karena tidak boleh ada nilai kurang atau

karena kasihan beban pelajaran siswa terlalu banyak, guru melakukan

manipulasi nilai rapor. Nilai rapor inilah yang kemudian dijadikan dasar

untuk memperoleh beasiswa atau melanjutkan kuliah atau ikut PMDK dan

lain sebagainya. Bukan, karena UN tidak adil, bahwa kemampuan siswa

tidak dapat distandardisasi.

Namun sistem pendidikan di Indonesia juga memiliki keunggulan.

Seperti pada tahun Tahun 2006, kurikulum di Indonesia mulai

menggunakan KTSP. Dalam system kurikulum tersebut menganut sistem

desentralisasi. System tersebut intinya bahwa setiap sekolah diberikan

wewenang untuk mengatur kurikulum yang memasukkan muatan lokal

kedaerahan dari asal sekolah tersebut, tanpa mengurangi aturan

kurikulum yang umum. Sehingga peserta didik mampu mengenal dan

mempelajari apa yang ada disekitarnya. Hal ini menjadi keunggulan dari

system pendidikan di Indonesia, mengingat di Indonesia terdapat berbagai

Page 7: makalah bahasa indonesia

macam suku bangsa yang harus benar-benar dikenal dan dilestarikan ,

terutama penduduk setempat. Serta dalam system pendidikan di

Indonesia saat ini banyak Ilmu pengetahuan yang dikembangkan.

2.2 Sistem Pendidikan di Jerman

Sistem pendidikan di Jerman memiliki empat tahap. Para sistem

pendidikan yang sekarang sekolah-pra tidak dikaitkan, meskipun

beberapa undang-undang negara telah berubah. Setelah TK / pre-waktu

pendidikan dimulai dengan wajib sekolah dasar . Keempat tahapan itu

adalah utama , yang sekunder dan pendidikan menengah atas , para

Tersier dan Kuarter daerah, yang terutama kesempatan pelatihan meliputi,

misalnya, penyedia profesional, atau perguruan tinggi . Dalam hal ini,

sistem pendidikan menyertai kehidupan manusia.

Adapun kedaulatan budaya dari negara tanggung jawab untuk

sekolah dan pendidikan tinggi di Jerman adalah negara , merupakan

bagian dari sistem pendidikan dapat dirancang cukup berbeda dan diberi

nama. Sistem pendidikan, bagaimanapun, mengikuti kerangka nasional

yang berlaku.

2.2.1 Pendidikan PraPerguruan Tinggi

Jerman hanya memiliki dua jenjang pendidikan Pra Perguruan Tinggi,

yaitu pendidikan dasar (Grundschule) dan pendidikan lanjutan

(Gymnasium, Realschule atau Berufschule). Jenjang Pendidikan Pra

Perguruan Tinggi di Jerman memerlukan waktu tempuh normal selama 13

tahun . Pendidikan sekolah dasar (Grundschule) diberikan dari kelas 1 - 6,

dan setelah itu siswa diberikan kesempatan untuk memilih melanjutkan ke

Gymnasium, Realschule atau Berufschule.

Gymnasium diperuntukkan bagi siswa-siswa pandai yang dianggap

mampu melanjutkan pendidikan sampai jenjang perguruan tinggi. Jenjang

ini ditempuh mulai dari kelas 7 – 13, dan setelah lulus mereka diberi ijazah

yang dikenal sebagai „Abitur“. Jadi sebelum masuk ke perguruan tinggi,

Page 8: makalah bahasa indonesia

seorang siswa menyelesaikan pendidikan dasar dan menengah selama

13 tahun. Berufschule diperuntukkan bagi siswa-siswa yang langsung

dipersiapkan memasuki dunia kerja dan tidak bisa melanjutkan ke

perguruan tinggi. Sedangkan Realschule ada di tengah-tengah keduanya.

Kalau dianggap bagus, siswa dari Realschule bisa meneruskan ke

Gymnasium untuk mendapatkan Abitur, atau bisa juga langsung

memasuki dunia kerja.

2.2.2 Pendidikan Tinggi

Setelah mendapatkan Abitur, siswa langsung bisa mendaftarkan diri ke

Perguruan Tinggi. DI Jerman, calon siswa sama sekali tidak perlu

mengikuti ujian seleksi. Calon mahasiswa tinggal mengirimkan berkas

lamarannya, dan universitas akan langsung memutuskan berdasarkan

nilai Abitur. Hal tersebut bisa dilakukan karena pendidikan di seluruh

Jerman, baik pendidikan dasar maupun pendidikan tinggi, memiliki

kualitas yang bisa dikatakan sama.  

Untuk menjamin kualitas yang merata di semua sekolah, setiap anak

wajib masuk ke sekolah terdekat yang telah ditunjuk oleh pemerintah (Bila

memilih untuk belajar di sekolah selain yang telah ditunjuk, maka orang

tuanya harus mengajukan permintaan khusus disertai dengan alasan-

alasannya). Sebaliknya, pemerintah pun menyediakan guru-guru dan

fasilitas pendidikan yang merata di semua sekolah, baik di kota besar

maupun di pelosok yang jauh dari kota.

BAB III

Page 9: makalah bahasa indonesia

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Sistem Pendidikan di Indonesia :

Jenjang Pendidikan PraPerguruan Tinggi ada 3 macam, yaitu SD-

SMP-SMA. Dilaksanakan selama 12 tahun

Dari Kelas I sampai VI Sekolah Dasar, siswa belajar dengan siswa

yang lain secara bersama-sama

Mata Pelajaran yang diberikan sangat banyak untuk para siswa

Sistem Pendidikan di Jerman :

Jenjang pendidikan Pra Perguruan Tinggi itu hanya ada 2 macam,

yaitu pendidikan dasar (Grundschule) dan pendidikan lanjutan

(Gymnasium, Realschule, atau Berufschule), dilaksanakan selama

12 tahun

Pembelajaran bersama-sama itu hanya dilaksanakan sampai Kelas

IV Sekolah Dasar. Di Kelas V dan VI, dilaksanakan proses

pengamatan tentang kemampuan siswa

Perguruan tinggi di Jerman menitikberatkan secara seimbang antara

studi dan riset, yang diantaranya melatarbelakangi banyak temuan

ilmiah

3.2 Saran

Sistem Pendidikan di Indonesia sedikit banyak harus mencontoh

sistem pendidikan yang ada di Jerman. Karena dilihat dari segi

kualitas lulusan jauh lebih berkompetensi dengan lulusan yang ada

di Jerman

DAFTAR PUSTAKA

Page 10: makalah bahasa indonesia

http://duaribuan.wordpress.com/2011/05/24/mengintip-pendidikan-di-jerman/ diakses pada tanggal 25 Mei 2012

www.wikipedia.com diakses pada tanggal 25 Mei 2012

http://studi-jerman.blogspot.com/2009/04/kelebihan-sistem-pendidikan-tinggi.html diakses pada tanggal 25 Mei 2012

http://kebebasan.wordpress.com/2007/09/08/perbedaan-pendidikan-jerman-dengan-indonesia/ diakses pada tanggal 25 Mei 2012