makalah bahasa indonesia

23
Kata pengantar Puji syukurkita panjatkan kepada Tuhan Yang maha Esa karena berkatnya kami sekelompok dapat menyelesaikan tugas ini dan tak lupa pula kita panjatkan shalawat dan salam junjungan nabi kita nabi Muhammad SAW. Penulis mengucapkan rasa berterimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah ini Penulis yakin Makalah ini masih jauh dari nilai kesempurnaan, oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan oleh penulis demi menjadikan makalah ini bisa lebih baik lagi. Semoga makalah "Tulis judul makalahnya" memberikan informasi yang berguna bagi masyarakat serta bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua. 1

Upload: reski

Post on 23-Dec-2015

9 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

masih pemula

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Bahasa Indonesia

Kata pengantar

Puji syukurkita panjatkan kepada Tuhan Yang maha Esa karena berkatnya

kami sekelompok dapat menyelesaikan tugas ini dan tak lupa pula kita panjatkan

shalawat dan salam junjungan nabi kita nabi Muhammad SAW.

Penulis mengucapkan rasa berterimakasih yang sebesar-besarnya kepada

semua pihak yang telah membantu penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah ini

Penulis yakin Makalah ini masih jauh dari nilai kesempurnaan, oleh karena itu, kritik

dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan oleh penulis demi menjadikan

makalah ini bisa lebih baik lagi.

Semoga makalah "Tulis judul makalahnya" memberikan informasi yang

berguna bagi masyarakat serta bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan

peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

1

Page 2: Makalah Bahasa Indonesia

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Republik Indonesia dan bahasa

persatuan bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia diresmikan penggunaannya

setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, tepatnya sehari sesudahnya,

bersamaan dengan mulai berlakunya konstitusi. Di Timor Leste, bahasa

Indonesia berstatus sebagai bahasa kerja. Dari sudut pandang linguistik, bahasa

Indonesia adalah salah satu dari banyak ragam bahasa Melayu. Dasar yang

dipakai adalah bahasa Melayu Riau dari abad ke-19. Dalam perkembangannya ia

mengalami perubahan akibat penggunaanya sebagai bahasa kerja di lingkungan

administrasi kolonial dan berbagai proses pembakuan sejak awal abad ke-20.

Penamaan "Bahasa Indonesia" diawali sejak dicanangkannya Sumpah Pemuda,

28 Oktober 1928, untuk menghindari kesan "imperialisme bahasa" apabila nama

bahasa Melayu tetap digunakan. Proses ini menyebabkan berbedanya Bahasa

Indonesia saat ini dari varian bahasa Melayu yang digunakan di Riau maupun

Semenanjung Malaya. Hingga saat ini, Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang

hidup, yang terus menghasilkan kata-kata baru, baik melalui penciptaan maupun

penyerapan dari bahasa daerah dan bahasa asing. Meskipun dipahami dan

dituturkan oleh lebih dari 90% warga Indonesia, Bahasa Indonesia bukanlah

bahasa ibu bagi kebanyakan penuturnya. Sebagian besar warga Indonesia

2

Page 3: Makalah Bahasa Indonesia

menggunakan salah satu dari 748 bahasa yang ada di Indonesia sebagai bahasa

ibu. Penutur Bahasa Indonesia kerap kali menggunakan versi sehari-hari

(kolokial) dan/atau mencampuradukkan dengan dialek Melayu lainnya atau

bahasa ibunya. Meskipun demikian, Bahasa Indonesia digunakan sangat luas di

perguruan-perguruan, di media massa, sastra, perangkat lunak, surat-menyurat

resmi, dan berbagai forum publik lainnya, sehingga dapatlah dikatakan bahwa

Bahasa Indonesia digunakan oleh semua warga Indonesia.

B. Rumusan masalah

1. Perkembangan bahasa indonesia

2. Fungsi dan kedudukan bahasa Indonesia

3. Ragam bahasa Indonesia

C. Tujuan

1. Dapat menjelaskan sejarah perkembangan bahasa Indonesia

2. Dapat menjelaskan ragam bahasa indonesia

3. Dapat mejelaskan kedudukan bahasa Indonesia

3

Page 4: Makalah Bahasa Indonesia

BAB II

PEMBAHASAN

1. PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA

Kita semua tahu bahwa bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. 

Setelah peristiwa Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928, nama Indonesia resmi

digunakan.  Pengubahan nama tersebut dilakukan karena bahasa Melayu (BM),

dengan label Melayu tersebut menonjolkan salah satu etnis, sedangkan pada saat

perjuangan untuk mencapai kemerdekaan segala usaha diadakan untuk mencapai

suatu persatuan. Pada waktu itu persatuan bangsa perlu digalang karena hanya

dengan persatuan bangsa kita mempunyai kekuatan untuk mengusir penjajah

Belanda (Badudu, 1995:28).

Pengangkatan BM menjadi bahasa Indonesia bukannya tanpa tantangan. Pada

waktu itu terjadi pertarungan dua politik bahasa. Ketika para nasionalis berhasil

menjadikan BM menjadi bahasa persatuan untuk bangsa kita, kaum penjajah

beserta para pendukungnya di kalangan bumi putera terus-menerus melontarkan

gagasan bahwa bahasa Indonesia adalah bahasa yang tidak mempunyai otoritas.

Bahasa Indonesia adalah bahasa yang “kacau”  (Pabottinggi, 1996:214).

Menanggapi tuduhan tersebut Sutan Takdir Alisjahbana menulis bahwa jika

benar bahasa Indonesia kacau, hal itu adalah “kekacauan yang nikmat.” 

Pernyataan tersebut mengacu pada kenyataan bahwa yang bekerja dalam

perkembangan bahasa Indonesia yang tampaknya liar tidak lain adalah suatu

kekuatan kreatif, suatu proses transformasi, yaitu kekacauan dalam proses

4

Page 5: Makalah Bahasa Indonesia

menjadi. Tanggapan Takdir tersebut mewakili rasa percaya diri yang kuat di

kalangan para pemuda pelopor kebangkitan nasional kita pada masa itu.

Menurut Pabottinggi (1996), setidak-tidaknya ada enam alasan yang

memungkinkan kuatnya rasa percaya diri para pemuda dan yang kemudian

menopang bahasa Indonesia. Pertama, adanya kenyataan yang tidak bisa dibantah

bahwa BM adalah lingua franca yang hidup dan telah ratusan tahun

menjembatani pergaulan dan perdagangan antarasuku bukan hanya di Nusantara,

tetapi juga di kawasan Asia Tenggara Maritim. Hal ini terbukti dengan adanya

beberapa prasasti berikut.

-      Prasasti Kedukan Bukit di Palembang  (683)

-      Prasasti Talang Tuo di Palembang (684)

-      Prasasti Kota Kapur di Bangka Barat (686)

-      Prasasti Gandasuli di Bogor (832)

Kedua,  penobatan BM menjadi bahasa Indonesia ditopang oleh semangat

yang kuat. Bahkan dapat dikatakan terdapat hubungan simbiosis antara bahasa

Indonesia dengan paham kebangsaan kita. Kesamaan lingua franca antarasuku,

yang kemudian menjadi kesamaan bahasa intrabangsa ikut membidani lahirnya

nasionalisme kita, dan sebaliknya, nasionalisme kita memperkuat posisi lingua

franca.

Ketiga, ekslusivisme kebudayaan Belanda seperti tecermin dalam politik

bahasa mereka membuat mayoritas bangsa Indonesia terpaksa harus

bereksperimen dengan bahasa dan/atau kebudayaan sendiri.

5

Page 6: Makalah Bahasa Indonesia

Keempat, dari kalangan cerdik pandai kita terdapat tokoh-tokoh serta

pejuang-pejuang yang sepenuh hati mengerahkan tenaga dan perhatian dalam

rangka pembinaan bahasa nasional kita.

Kelima, sifat BM lingua franca itu sendiri sangat istimewa dalam hal watak

demokratis dan kelenturan berlaku dalam berbagai kalangan. BM mempunyai

kemampuan menembus berbagai kalangan serta lapisan masyarakat tanpa

merusak watak dasarnya sendiri.

Keenam, kenyataan bahwa dengan memakai bahasa yang berakar dari bumi

dan kultur sendiri, kita tidak perlu terjebak dalam bahasa Belanda beserta

segenap sistem nilai dan pandangan dunia para pendukung utamanya.  Kita tidak

perlu mengalami Uubervremdung, yaitu alienasi dari kosmologi kita sendiri

akibat keterpenjaraan pada kosmologi bahasa dan bangsa  Belanda. Keadaan

seperti ini banyak dialami oleh kaum cendikiawan India dan Afrika yang alam

pikirannya sudah terpenjara dalam bahasa Inggris dan Perancis.

Apa yang dikemukakan oleh Pabottinggi dengan menyitir pendapat Takdir di

atas, sejalan dengan pikiran Slametmuljana tentang beberapa faktor yang menjadi

alasan pemilihan BM menjadi bahasa Indonesia. Faktor-faktor tersebut adalah

faktor historis, kemudahan bahasa, psikologis, dan faktor kesanggupan bahasa

(Slametmuljana dalam Wiyanto, 1987:12-13).

Faktor historis berkaitan dengan adanya realitas historis BM sebagai lingua

franca. Faktor kemudahan yang berkaitan dengan BM mencakup (1) kemudahan

dalam melafalkan fonem-fonem bahasa, (2) BM berstruktur sederhana, dan  (3)

6

Page 7: Makalah Bahasa Indonesia

BM tidak tidak mengenal perbedaan bentuk yang disebabkan oleh perbedaan

strata sosial pemakai (tingkat tutur kultural), seperti undha usuk dalam budaya

Jawa. Faktor psikologis berkaitan dengan adanya keinginan untuk segera

menciptakan persatuan di antara berbagai etnis sehingga perjuangan untuk

mencapai cita-cita dapat segera dilanjutkan (Badudu, 1995:28).  Sedangkan

faktor kesanggupan  berhubungan dengan kesanggupan bahasa tersebut menjadi

sarana untuk mewadahi dan mengungkapkan kebudayaan nasional (Wiyanto,

1987:13).

Dari uraian di atas dapat kita ketahui bahwa bahasa Indonesia pada awal

pertumbuhannya merupakan suatu kebanggaan bagi bangsa Indonesia. Bahasa

Indonesia dapat menjadi wahana pemersatu etnis di Nusantara dalam rangka

menggalang kekuatan untuk mengusir penjajah.

Bahasa mempunyai hubungan yang sangat erat dengan nasionalisme. Bahasa

bersama-sama dengan kebudayaan, agama, dan sejarah dianggap sebagai unsur

nasionalisme  (Fishman dalam Siregar, 1995:4). Dalam nasionalisme, bahasa

berperan sebagai pengenal diri, pembeda, dan pemersatu. Konsep ini merujuk

kepada perasaan dari masyarakat suatu bangsa bahwa mereka bersatu dan merasa

sama dengan yang lainnya karena berbahasa sama, serta berbeda dengan lainnya

karena berbahasa yang berbeda. Nasionalisme berkembang dari nasionalitas,

yaitu kesadaran sekelompok masyarakat yang menganggap dirinya sebagai suatu

unit sosiokultural yang berbeda dengan kelompok lain yang berkembang

melampaui konsep lokal dan ikatan kesatuan daerah.  Pendapat ini sejalan

7

Page 8: Makalah Bahasa Indonesia

dengan pandangan Bell (1995:259) yang menyatakan bahwa nasionalisme

merupakan keinginan sebuah bangsa “baru” untuk mencari identitas sendiri

dalam mengatasi loyalitas lokal, kesukuan, agama, atau loyalitas lain yang

berbenturan dengan loyalitas terhadap negara.

Berkaitan dengan proses sosiokultural bahasa terdapat dua proses yang

berbeda tetapi saling terkait satu dengan yang lain, yaitu proses nasionalisme

bahasa dan proses nasionisme bahasa. Proses nasionalisme bahasa merupakan

proses pertumbuhan kesadaran akan kebangsaan, yang salah satu perwujudannya

tergambar melalui pengidentifikasian kebangsaan tersebut dengan bahasa.

Sedangkan proses nasionisme bahasa adalah proses pemilihan dan pembakuan

bahasa sebagai alat administrasi pemerintahan negara  (Siregar, 1995:5).

Perubahan BM menjadi bahasa Indonesia yang berfungsi sebagai bahasa

nasional berdasarkan kesepakatan hasil Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 tidak

dapat dilepaskan dari aspek historis pertumbuhan nasionalisme Indonesia. Seperti

telah dikemukakan oleh Pabottinggi di atas, antara bahasa Indonesia dengan

nasionalisme Indonesia mempunyai hubungan simbiosis yang saling

menguntungkan. Penggunaan bahasa Indonesia mendorong lahirnya

nasionalisme Indonesia, dan kelahiran nasionalisme Indonesia semakin

memperkuat kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional.

Menurut Siregar (1995:7), bahasa Indonesia dalam nasionalisme Indonesia

berperan sebagai pembeda kelompok, sebagai pemersatu, dan sebagai ikatan

emosional dengan sejarah. Peran bahasa Indonesia tersebut dapat kita simak

8

Page 9: Makalah Bahasa Indonesia

dalam sejarah pergerakan nasional Indonesia. Misalnya  Budi Utomo yang

didirikan oleh bangsawan Jawa, tidak menggunakan bahasa Jawa untuk alat

komunikasi antaranggota. Mereka memilih menggunakan bahasa Indonesia

untuk menghilangkan hambatan kultural antaranggotanya. Demikian juga Ki

Hadjar Dewantoro dengan Pendidikan Taman Siswanya. Fakta-fakta sejarah

tersebut membuktikan bagaimana keterkaitan bahasa Indonesia dengan

nasionalisme Indonesia.

2 .KEDUDUKAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA

Pembahasan tentang kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia tidak dapat

dipisahkan dengan bahasa daerah dan bahasa asing. Bahasa Indonesia

mempunyai kedudukan sebagai bahasa nasional dan bahasa negara. Menurut

Amran Halim (1984:23), sebagai bahasa nasional bahasa Indonesia berfungsi

sebagai : lambang kebanggaan nasional, lambang identitas nasional, alat yang

memungkinkan penyatuan berbagai suku bangsa dengan latar belakang sosial

budaya dan bahasanya masing-masing ke dalam kesatuan kebangsaan Indonesia,

dan alat perhubungan antardaerah dan antarbudaya. Sedangkan dalam

kedudukannya sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia berfungsi bahasa resmi

kenegaraan, bahasa pengantar dalam dunia pendidikan, alat perhubungan ada

tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan

nasional serta kepentingan pemerintahan, dan alat pengembangan kebudayaan,

ilmu pengetahuan, dan teknologi (Halim, 1984: 24).

9

Page 10: Makalah Bahasa Indonesia

Selanjutnya berkaitan dengan kedudukan dan fungsi bahasa daerah dan

bahasa asing, Wiyanto (1987: 10-11) mengemukakan bahwa bahasa daerah

mempunyai fungsi lambang kebanggaan daerah, lambang identitas daerah, dan

alat perhubungan dalam keluarga dan masyarakat daerah. Dalam hubungannya

dengan bahasa Indonesia, bahasa daerah berfungsi sebagai pendukung bahasa

nasional, bahasa pengantar di Sekolah Dasar, di daerah tertentu pada tingkat

permulaan untuk memperlancar pengajaran bahasa Indonesia dan mata pelajaran

lain, dan alat pengembangan serta pendukung kebudayaan daerah. Sedangkan

bahasa asing berfungsi sebagai alat perhubungan antarbangsa alat pembantu

pengembangan bahasa Indonesia menjadi bahasa modern,  dan alat pemanfaatan

ilmu pengetahuan dan teknologi modern untuk pembangunan nasional.

10

Page 11: Makalah Bahasa Indonesia

3. RAGAM BAHASA INDONESIA

Ragam bahasa Indonesia pada hakikatnya adalah variasi

penggunaan bahasa oleh para penutur bahasa itu. Dengan

konsep itu, keberadaan bahasa Indonesia resmi (Baku) dalam

penggunaan bahasa Indonesia oleh para penuturnya merupakan

salah satu bentuk variasi bahasa dari variasi bahasa Indonesia

lainya. Hal penting yang perlu dipahami adalah bahwa bahasa

Indonesia resmi digunakan pada tempat atau suasana yang

resmi atau hal lain yang menjadi alasan digunakan bahasa

resmi tersebut.

Ragam bahasa Indonesia dibedakan Alwi  (1998:3–6)

berdasarkan penutur bahasa dan berdasarkan jenis pemakaian

bahasa. Ragam bahasa Indonesia bedasarkan penutur diperinci

menurut tinjauan  daerah,  pendidikan dan sikap penutur.

Ragam bahasa Indonesia. berdasarkan jenis pemakaian bahasa

diperinci menurut tinjauan bidang/pokok persoalan, sarananya,

dan gangguan percampuran. Ragam-ragam bahasa Indonesia

dapat dijelaskan berikut ini.

1.      Berdasarkan Daerah Asal Penutur

Ditinjau berdasarkan daerah asal penutur, bahasa Indonesia

yang digunakan oleh orang Indonesia memiliki variasi atau

11

Page 12: Makalah Bahasa Indonesia

ragam. Ragam-ragam bahasa Indonesia dari sudut daerah

penutur ini sering disebut dengan logat.  Dengan demikian akan

terdapat beberapa ragam bahasa Indonesia yakni bahasa

Indonesia logat Batak, bahasa Indonesia logat Minangkabau,

bahasa Indonesia logat Jawa, bahasa Indonesia logat Aceh,

bahasa Indonesia logat Sunda, bahasa Indonesia logat Bali,

bahasa Indonesia logat Menado, bahasa Indonesia logat Melayu

dan sebagainya.

2.      Berdasarkan Pendidikan Penutur

Berdasarkan sudut pandang pendidikan para penuturnya,

bahasa Indonesia dibedakan atas beberapa ragam atau variasi.

Dari sudut itu, kelihatan bahasa Indonesia memiliki variasi

penggunaannya. Bahasa Indonesia yang digunakan oleh orang 

yang berpendidikan berbeda dengan bahasa Indonesia yang

digunakan oleh orang yang tidak berpendidikan.  Oleh karena

itu, dapat dibedakan adanya bahasa Indonesia ragam  orang

berpendidikan dan bahasa Indonesia ragam orang tidak

berpendidikan.

3.      Berdasarkan Sikap Penutur

12

Page 13: Makalah Bahasa Indonesia

Ragam bahasa Indonesia berdasarkan sikap penutur dapat

dibedakan atas beberapa macam.  Ragam bahasa menurut

sikap penutur penggunaan bahasa Indonesia itu dapat pula

disebut dengan langgam atau gaya. Oleh karena itu, bahasa

Indonesia yang digunakan para penutur berdasarkan sikapnya

dapat dibedakan atas beberapa macam yakni bahasa Indonesia

dengan resmi; bahasa Indonesia ragam akrab, bahasa Indonesia

ragam santai, dan sebagainya.

4.      Berdasarkan Pokok Persoalan

Bahasa indonesia ditinjau berdasarkan pokok persoalan yang

dibicarakan dapat pula dibedakan atas ragam-ragam bahasa

Indonesia itu.  Setiap pokok persoalan atau bidang yang

dibicarakan telah  memperlihatkan variasi bahasa Indonesia  

sesuai dengan bidang itu. Bahasa Indonesia yang  digunakan

dalam bidang Militer telah diperlihatkan kekhasannya atau

variasi dengan bahasa Indonesia yang dapat digunakan dalam

bidang Kedokteran, sebagai misal. Pengungkapan  adanya

13

Page 14: Makalah Bahasa Indonesia

operasi  dalam bidang Kedokteran  akan berbeda dengan

mengungkapan  adanya operasi  dalam bidang Militer. Jadi,

ragam bahasa menurut pokok persoalan dibedakan adanya

ragam bahasa bidang agama, politik, militer, teknik, kedokteran,

seni, dan sebagainya.

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Keberadaan bahasa Indonesia resmi (Baku) dalam

penggunaan bahasa Indonesia oleh para penuturnya merupakan

14

Page 15: Makalah Bahasa Indonesia

salah satu bentuk variasi bahasa dari variasi bahasa Indonesia

lainya. Hal penting yang perlu dipahami adalah bahwa bahasa

Indonesia resmi digunakan pada tempat atau suasana yang

resmi atau hal lain yang menjadi alasan digunakan bahasa

resmi tersebut. Ragam bahasa Indonesia bedasarkan penutur

diperinci menurut tinjauan  (1) daerah, (2) pendidikan dan (3)

sikap penutur. Ragam bahasa Indonesia berdasarkan jenis

pemakaian bahasa diperinci menurut tinjauan (1) bidang/pokok

persoalan, (2) sarananya, dan (3) gangguan percampuran.

Kedudukan bahasa indonesia pada dasarnya dapat dibedakan

atas dua yang bertolak dari sejarah pertumbuhannya (1)

kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional, (2)

kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara.

B. SARAN

a. Demikian makalah yang kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca.

Apabila ada saran dan kritik yang ingin di sampaikan, silahkan sampaikan

kepada kami

b. Apabila ada terdapat kesalahan mohon dapat mema'afkan dan memakluminya.

DAFTAR PUSTAKA

15

Page 16: Makalah Bahasa Indonesia

-http://pengembanganbahasa4.wordpress.com/tag/ragam-bahasa-

indonesia/

-http://pengembanganbahasa4.wordpress.com/tag/kedudukan-

bahasa-indonesia/

-http://bahasa7indonesia.blogspot.com/2012/12/ragam-kedudukan-dan-fungsi-

bahasa.html

16