makalah bahasa indonesia
TRANSCRIPT
-
5/28/2018 Makalah Bahasa Indonesia
1/37
Makalah Bahasa Indonesia Ejaan Yang
Disempurnakan
oleh berbagitugaskuliah pada 17 Desember 2011
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Bahasa memiliki peranan penting dalam kehidupan, karena selain digunakan sebagaialat
komunikasi secara langsung, bahasa juga dapat digunakan sebagai alat komunikasi
secaratulisan, di zaman era globalisasi dan pembangunan reformasi demokrasi ini,
masyarakatdituntut secara aktif untuk dapat mengawasi dan memahami infrormasi di segala
aspek kehidupan sosial secara baik dan benar, sebagai bahan pendukung kelengkapantersebut, bahasa berfungsi sebagai media penyampaian informasi secara baik dan tepat,
dengan penyampaian berita atau materi secara tertulis, diharapkan masyarakat dapat
menggunakanmedia tersebut secara baik dan benar. Dalam memadukan satu kesepakatan
dalam etika berbahasa, disinilah peran aturan baku tersebut di gunakan, dalam hal ini kita
selaku warga Negara yang baik hendaknya selalu memperhatikan rambu-rambu ketata
bahasaan Indonesiayang baik dan benar. Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) adalah sub.
materi dalam ketata bahasaan Indonesia, yang memilik peran yang cukup besar dalam
mengatur etika berbahasasecara tertulis sehingga diharapkan informasi tersebut dapat di
sampaikan dan di fahamisecara komprehensif dan terarah. Dalam prakteknya diharapkan
aturan tersebut dapatdigunakan dalam keseharian Masyarakat sehingga proses penggunaan
tata bahasa Indonesiadapat digunakan secara baik dan benar.
B. RUMUSAN MASALAH
1.1. Apa yang dimaksud dengan pengertian EYD?2. Baagaimana sejarah perkembangan EYD?3. Bagaimana ruang lingkup EYD?
1. TUJUAN1.
Untuk mengetahui pengertian EYD2. Untuk Mengetahui sejarah EYD.
3. Untukmengetahui Ruang lingkup EYD.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN
-
5/28/2018 Makalah Bahasa Indonesia
2/37
Ejaan yang disempurnakan adalah ejaan bahasa indonesia yang berlaku sejak tahun
1972. Ejaan ini menggantikan ejaan sebelumnya, Ejaan Republik atau Ejaan Soewandi.Ejaan
adalah seperangkat aturan tentang cara menuliskan bahasa dengan menggunakan huruf, Kata,
dan tanda baca sebagai sarananya. Batasan tersebut menunjukan pengertian kata ejaan
berbeda dengan kata mengeja.
Mengeja adalah kegiatan melafalkan huruf, suku kata, atau kata; sedangkan ejaan
adalah suatu sistem aturan yang jauh lebih luasdari sekedar masalah pelafalan. Ejaan
mengatur keseluruhan caramenuliskan bahasa.
Ejaan merupakan kaidah yang harus dipatuhi oleh pemakai bahasademi keteraturan dan
keseragaman bentuk, terutama dalam bahasa tulis.Keteraturan bentuk akan berimplikasi pada
ketepatan dan kejelasanmakna. Ibarat sedang mengemudi kendaraan, ejaan adalah rambu
lalulintas yang harus dipatuhi oleh setiap pengemudi. Jika para pengemudimematuhi rambu-
rambu yang ada, terciptalah lalu lintas yang tertib danteratur. Seperti itulah kira-kira bentuk
hubungan antara pemakai bahasa dengan ejaan.
2.2 SEJARAH EJAAN BAHASA INDONESIA
Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional lahir pada awal tahun dua puluhan. Namun
dari segi ejaan, bahasa indonesia sudah lama memiliki ejaan tersendiri. Berdasarkan sejarah
perkembangan ejaan, sudah mengalami perubahan sistem ejaan, yaitu :
1. Ejaan Van Ophuysen
Ejaan ini mulai berlaku sejak bahasa Indonesia lahir dalam awal tahun dua puluhan.Ejaan ini merupakan warisan dari bahasa Melayu yang menjadi dasari bahasa Indonesia.
2. Ejaan Suwandi
Setelah ejaan Van Ophuysen diberlakukan, maka muncul ejaan yang menggantikan,
yaitu ejaan Suwandi. Ejaan ini berlaku mulai tahun 1947 sampai tahun 1972.
3. Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
Ejaan imi mulai berlaku sejak tahun 1972 sampai sekarang. Ejaan ini merupakan
penyempurnaan yang pernah berlaku di Indonesia.
Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD) diterapkan secara resmi mulai tanggal
17 Agustus 1972 dengan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor : 57/1972
tentang peresmian berlakunya Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan. Dengan
berlakunya EYD, maka ketertiban dan keseragaman dalam penulisan bahasa Indonesia
diharapkan dapat terwujud dengan baik.
PERUBAHAN PEMAKAIAN HURUF
DALAM TIGA EJAAN BAHASA INDONESIA
-
5/28/2018 Makalah Bahasa Indonesia
3/37
Ejaan yang Disempurnakan
(EYD)
(mulai 16 Agustus 1972)
Ejaan Republik
(Ejaan Soewandi)
1947-1972
Ejaan Ophuysen
(1901-1947)
Khusu
Jumat
Yakni
Chusus
Djumat
Jakni
Choesoes
Djoemat
Jani
2.3 RUANG LINGKUP EJAAN YANG DISEMPURNAKAN (EYD)
Ruang lingkup EYD mencakup lima aspek yaitu (1) pemakaian huruf, (2) penulisan huruf,
(3) penulisan kata, (4) penulisan unsur, dan (5) pemakaian tanda baca. 3)
1) Pemakaian Huruf
Ejaan bahasa Indonesia Yang Disempurnakan (EYD) dikenal paling banyak menggunakan
huruf abjad. Sampai saat ini jumlah huruf abjad yang digunakan sebanyak 26 buah.
a. Huruf Abjad
Abjad yang digunakan dalam ejaan bahasa Indonesia terdiri atas huruf berikut. Nama setiap
huruf disertakan disebelahnya.
Huruf Nama Huruf Nama Huruf NamaA a
B b
C c
D d
E e
F f
G g
H h
I i
a
be
ce
de
e
ef
ge
ha
i
J j
K k
L l
M m
N n
O o
P p
Q q
R r
je
ka
el
em
en
o
pe
ki
er
S s
T t
U u
V v
W w
X x
Y y
Z z
es
te
u
ve
we
eks
ye
zet
b. Huruf Vokal
Huruf yang melambangkan vokal dalam bahasa Indonesia terdiri atas huruf a, e, i, o, dan u.
-
5/28/2018 Makalah Bahasa Indonesia
4/37
Huruf VokalContoh pemakaian dalam kata
Di awal Di tengah Di akhir
A
e
i
o
u
api
enak
itu
oleh
ulang
padi
petak
simpan
kota
bumi
lusa
sore
murni
radio
ibu
c. Huruf Konsonan
Huruf yang melambangkan konsonan dalam bahasa Indonesia terdiri atas huruf-huruf b, c, d,
f, g, h, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t, v, w, x, y, dan z.
Huruf konsonanContoh pemakaian dalam kata
Di awal Di tengah Di akhir
B
c
d
f
g
h
j
k
l
m
n
p
q
r
s
bahasa
cakap
dua
fakir
guna
hari
jalan
kami
lekas
maka
nama
pasang
Quran
raih
sampai
sebut
kaca
ada
kafan
tiga
saham
manja
paksa
alas
kami
anak
apa
Furqan
bara
asli
adab
-
abad
maaf
balig
tuah
mikraj
politik
kesal
diam
daun
siap
-
putar
lemas
-
5/28/2018 Makalah Bahasa Indonesia
5/37
t
v
w
x
y
z
tali
varia
wanita
xenon
yakin
zeni
mata
lava
hawa
-
payung
lazim
rapat
-
-
-
-
juz
d. Huruf Diftong
Di dalam bahasa Indonesia terdapat diftong yang dilambangkan dengan ai, au, dan oi.
Huruf DiftongContoh pemakaian dalam kata
Di awal Di tengah Di akhir
Ai
au
oi
ain
aula
-
syaitan
saudara
boikot
pandai
harimau
amboi
e. Gabungan Huruf Konsonan
Di dalam bahasa Indonesia terdapat empat gabungan huruf yang melambangkan konsonan,
yaitu : kh, ng, ny, dan sy.Masing-masing melambangkan satu bunyi konsonan.5)
Gabungan huruf
konsonan
Contoh pemakaian dalam kata
Di awal Di tengah Di akhir
Kh
ng
ny
sy
khusus
ngilu
nyata
syarat
akhir
bangun
hanyut
isyarat
tarikh
senang
-
arasy
2) Penulisan Huruf
Dua hal yang harus diperhatikan dalam penulisan huruf berdasarkan EYD, yaitu (1) penulisan
huruf besar, dan (2) penulisan huruf miring. Lebih jelasnya dapat dilihat pada pembahasan
berikut :
a. Penulisan Huruf Besar (Kapital)
Kaidah penulisan huruf besar dapat digunakan dalam beberapa hal, yaitu :
-
5/28/2018 Makalah Bahasa Indonesia
6/37
1) Digunakan sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat.
Misalnya :
Dia menulis surat di kamar.
Tugas bahasa Indonesiasudah dikerjakan.
2) Digunakan sebagai huruf pertama petikan langsung.
Misalnya :
Ayah bertanya, Apakah mahasiswa sudah libur?.
Kemarin engkau terlambat, kata ketua tingkat.
3) Digunakan sebagai huruf pertama dalam ungkapan yang berhubungan dengan nama
Tuhan, kata ganti Tuhan, dan nama kitab suci.
Misalnya :
Allah Yang Maha kuasa lagi Maha penyayang.
Terima kasih atas bimbingan-Mu ya Allah.
4) Digunakan sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan , keturunan, keagamaan yang
diikuti nama orang.
Misalnya :
Raja Gowa adalah Sultan Hasanuddin.
Kita adalah pengikut Nabi Muhammad saw.
5) Digunakan sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama
orang, pengganti nama orang tertentu, nama instansi, dan nama tempat.
Misalnya :
Wakil Presiden Yusuf Kalla memberi bantuan mobil.
Laksamana Muda Udara Abd. Rahman telah dilantik.
Dia diangkat menjadi Sekretaris Jenderal Depdiknas.
Bapak Gubernur Sulawesi Selatan menerima laporan korupsi.
6) Digunakan sebagai huruf pertama unsur nama orang.
Misalnya :
-
5/28/2018 Makalah Bahasa Indonesia
7/37
Nurhikmah
Dewi Rasdiana Jufri
7) Digunakan sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan nama bahasa.
Misalnya :
bangsa Indonesia
suku Sunda
bahasaInggris
8) Digunakan sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya, dan peristiwa
sejarah.
Misalnya :
tahun Hijriyah hari Jumat
bulan Desember hari Lebaran
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
9) Digunakan sebagai huruf pertama nama geografi unsur nama diri.
Misalnya :
Laut Jawa Jazirah Arab
Asia Tenggara Tanjung Harapan
10) Digunakan sebagai huruf pertama semua unsur nama negara, lembaga pemerintah,ketatanegaraan, dan nama dokumen resmi, kecuali terdapat kata penghubung.
Misalnya :
Republik Indonesia
Majelis Permusyawaratan Rakyat
11) Digunakan sebagai huruf pertama penunjuk kekerabatan atau sapaan dan pengacuan.
Misalnya :
Surat Saudara sudah saya terima.
Mereka pergi ke rumah Pak Lurah.
-
5/28/2018 Makalah Bahasa Indonesia
8/37
12) Digunakan sebagai huruf pertama kata ganti Anda.
Misalnya :
Surat Anda telah saya balas.
Sudahkah Anda sholat?
13) Digunakan sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat dan sapaan.
Misalnya :
Dr. doktor
S.H. sarjana hukum
14) Digunakan sebagai huruf pertama setiap unsur bentuk ulang sempurna yang terdapat
pada nama badan lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, serta dokumen resmi.
Misalnya:
Perserikatan Bangsa-Bangsa
Undang-Undang Dasar Republik Indonesia.
15) Digunakan sebagai huruf pertama semua kata di dalam judul, majalah, surat kabar, dan
karangan ilmiah lainnya, kecuali kata depan dan kata penghubung.
Misalnya :
Bacalah majalah Bahasa dan Sastra.
Ia menyelesaikan makalah Asas-Asas Hukum Perdata.
b. Penulisan Huruf Miring
Huruf miring digunakan untuk :
1) Menuliskan nama buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam tulisan.
Misalnya :
BukuNegarakertagamakarangan Prapanca.
Majalah Suara Hidayatullahsedang dibaca.
Surat kabarPedoman Rakyatakan dibeli.
2) Menegaskan dan mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, dan kelompok kata.
-
5/28/2018 Makalah Bahasa Indonesia
9/37
Misalnya :
Huruf pertama kata abad adalah a.
Dia bukanmenipu, tetapi ditipu.
Buatlah kalimat dengan kata lapang dada.
3) Menuliskan kata nama ilmiah atau ungkapan asing.
Misalnya :
Politik devideet et imperapernah merajalela di Indonesia.
3) Penulisan Kata
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan kata, yaitu :
1. Kata DasarKata dasar adalah kata yang belum mengalami perubahan bentuk, yang ditulis sebagai suatu
kesatuan.
Misalnya : Dia teman baik saya.
1. Kata Turunan (Kata berimbuhan)Kaidah yang harus diikuti dalam penulisan kata turunan, yaitu :
Imbuhan semuanya ditulis serangkai dengan kata dasarnya.Misalnya : membaca, ketertiban, terdengar dan memasak.
Awalan dan akhrian ditulis serangkai dengan kata yang langsung mengikuti ataumendahuluinya jika bentuk dasarnya berupa gabungan kata.
Misalnya : bertepuk tangan, sebar luaskan.
Jika bentuk dasarnya berupa gabungan kata dan sekaligus mendapat awalan danakhiran, kata itu ditulis serangkai.
Misalnya : menandatangani, keanekaragaman.
Jika salah satu unsur gabungan kata hanya dipakai dalam kombinasi, gabungan kataitu ditulis serangkai.
Misalnya : antarkota, mahaadil, subseksi, prakata.
1. Kata Ulang
-
5/28/2018 Makalah Bahasa Indonesia
10/37
Kata ulang ditulis secara lengkap dengan menggunakan tanda (-). Jenis-jenis kata ulang yaitu
:
Dwipurwa yaitu pengulangan suku kata awal.Misalnya : laki lelaki
Dwilingga yaitu pengulangan utuh atau secara keseluruhan.Misalny : rumah rumah-rumah
Dwilingga salin suara yaitu pengulangan variasi fonem.Misalnya : sayur sayur-mayur
Pengulangan berimbuhan yaitu pengulangan yang mendapat imbuhan.Misalnya : main bermain-main
1. Gabungan Kata Gabungan kata lazim disebut kata majemuk, termasuk istilah khusus. Bagian-
bagiannya pada umumnya ditulis terpisah.
Misalnya : mata kuliha, orang tua.
Gabungan kata, termasuk istilah khusus yang menimbulkan kemungkinan salah bacasaat diberi tanda hubung untuk menegaskan pertalian di antara unsur bersangkutan.
Misalnya : ibu-bapak, pandang-dengar.
Gabugan kata yang sudah dianggap sebgai satu kata ditulis serangkai.Misalnya : daripada, sekaligus, bagaimana, barangkali.
Kata Ganti (ku, mu, nya, kau)
Kata ganti kudan kauditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya. Sedangkan kata gantiku, mu, nyaditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya.
Misalnya : kubaca, kaupinjam, bukuku, tasmu, sepatunya.
2. Kata Depan (di, ke, dari)
Kata depan di, ke, dan dariditulis terpisah dengan kata yang mengikutinya, kecuali pada
gabungan kata yang dianggap padu sebagai satu kata, seperti kepadadan daripada.
Misalnya : Jangan bermian di jalan
Saya pergi ke kampung halaman.
-
5/28/2018 Makalah Bahasa Indonesia
11/37
Dewi baru pulang dari kampus.
1. Kata Sandang (si dan sang)Katasidansangditulis terpisah dari kata yang mengikutinya.
Misalnya : Nama si pengrimi surat tidak jelas.
Anjing bermusuhan dengan sang kucing.
1. PartikelPartikel merupakan kata tugas yang mempunyai bentuk yang khusus, yaitu sangat ringkas
atau kecil dengan mempunyai fungsi-fungsi tertentu. Kaidah penulisan partikel sebagai
berikut :
Partikel
lah, -kah, dan
tahditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya.
Misalnya : Bacalah buku itu baik-baik!
Apakah yang dipelajari minggu lalu?
Apatah gerangan salahku?
Partikelpunditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya kecuali yang dianggapsudah menyatu.
Misalnya : Jika ayah pergi, ibu pun ikut pergi.
Partikelperyang berarti memulai, dari dan setiap. Partikelperditulis terpisah denganbagian-bagian kalimat yang mendampinginya.
Misalnya : Rapor siswa dilihat per semester.
1. Singkatan dan Akronim Singkatan adalah nama bentuk yang dipendekkan yang terdiri atas satu kata atau
lebih.
Misalnya : dll = dan lain-lain
yth = yang terhormat
Akronim adalah singkatan yang berupa gabungan huruf awal, gabungan suku kata,ataupun gabungan huruf dan suku kata dari deret kata yang diperlakukan sebagai kata.
Misalnya : SIM = Surat Izin Mengemudi
IKIP = Institut Keguruan dan Ilmu pendidikan
-
5/28/2018 Makalah Bahasa Indonesia
12/37
1. Angka dan Lambang BilanganDalam bahasa Indonesia ada dua macam angka yang lazim digunakan , yaitu : (1) Angka
Arab : 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, dan (2) Angka Romawi : I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII,
IX, X.
Lambang bilangan dengan huruf dilakukan sebagai berikut :
1) Bilangan utuh. Misalnya : 15 lima belas
2) Bilangan pecahan. Misalnya : 3/4 tiga perempat
3) Bilangan tingakt. Misalnya : Abad II
Abad ke-2
4) Kata bilagan yang mendapat akhiran
an.
Misalnya : tahun 50-an lima puluhan
5) Angka yang mneyatakan bilagnan bulat yang besar dapat dieja sebagian supaya mudah
dibaca.
Misalnya : Sekolah itu baru mendapat bantuan 210 juta rupiah.
6) Lambang bilangan letaknya pada awal kalimat ditulis dengan huruf. Kalau perlu
diupayakan supaya tidak diletakkan di awal kalimat dengan mengubah struktur kalimatnyadan maknanya sama.
Misalnya : Dua puluh lima siswa SMA tidak lulus. (benar)
55 siswa SMA 1 tidak lulus. (salah)
7) Lambang bilangan yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata ditulis dengan huruf,
kecuali beberapa dipakai secara berurutan seperti dalam perincian atau pemaparan.
Misalnya : Amir menonton pertunjukan itu selama dua kali.
4) Penulisan Unsur Serapan
Dalam hal penulisan unsur serapan dalam bahasa Indonesia, sebagian ahli bahasa
Indonesia menganggap belum stabil dan konsisten. Dikatakan demikian karena pemakai
bahasa Indonesia sering begitu saja menyerap unsur asing tanpa memperhatikan aturan,
situasi, dan kondisi yang ada. Pemakai bahasa seenaknya menggunakan kata asing tanpa
memproses sesuai dengan aturan yang telah diterapkan.
Penyerapan unsur asing dalam pemakaian bahasa indonesia dibenarkan, sepanjang : (a)
konsep yang terdapat dalam unsur asing itu tidak ada dalam bahasa Indonesia, dan (b) unsur
asing itu merupakan istilah teknis sehingga tidak ada yang layak mewakili dalam bahasaIndonesia, akhirnya dibenarkan, diterima, atau dipakai dalam bahasa Indonesia. sebaliknya
-
5/28/2018 Makalah Bahasa Indonesia
13/37
apabila dalam bahasa Indonesia sudah ada unsur yang mewakili konsep tersebut, maka
penyerapan unsur asing itu tidak perlu diterima.
Menerima unsur asing dalam perbendaharaan bahasa Indonesia bukan berarti bahasa
Indonesia ketinggalan atau miskin kosakata. Penyerapan unsur serapan asing merupakan hal
yang biasa, dianggap sebagai suatu variasi dalam penggunaan bahasa Indonesia. Hal ituterjadi karena setiap bahasa mendukung kebudayaan pemakainya. Sedangkan kebudayaan
setiap penutur bahasa berbeda-beda anatar satu dengan yang lain. Maka dalam hal ini dapat
terjadi saling mempengaruhi yang biasa disebut akulturasi. Sebagai contoh dalam masyarakat
penutur bahasa Indonesia tidak mengenal konsep radio dan televisi, maka diseraplah dari
bahasa asing (Inggris). Begitu pula sebaliknya, di Inggris tidak mengenal adanya konsep
bambu dan sarung, maka mereka menyerap bahasa Indonesia itu dalam bahasa Inggris.
Berdasarkan taraf integritasnya, unsur serapan dalam bahasa Indonesia dikelompokkan dua
bagian, yaitu :
1. Secara adopsi, yaitu apabila unsur asing itu diserap sepenuhnya secara utuh, baiktulisan maupun ucapan, tidak mengalami perubahan. Contoh yang tergolong secara
adopsi, yaitu : editor, civitas academica, de facto, bridge.
2. Secara adaptasi, yaitu apabila unsur asing itu sudah disesuaikan ke dlaam kaidahbahasa Indonesia, baik pengucapannya maupun penulisannya. Salah satu contoh yang
tergolong secara adaptasi, yaitu : ekspor, material, sistem, atlet, manajemen,
koordinasi, fungsi.
5) Pemakaian Tanda Baca
1.
Tanda Titik (.)
Penulisan tanda titik di pakai pada :
Akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan Akhir singkatan nama orang. Akhir singkatan gelar, jabatan, pangkat, dan sapaan. Singkatan atau ungkapan yang sudah sangat umum.Bila singkatan itu terdiri atas tiga
hurus atau lebih dipakai satu tanda titik saja.
Dipakai untuk memisahkan bilangan atau kelipatannya. Memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan waktu. Dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar, atau daftar. Tidak dipakai pada akhir judulyang merupakan kepala karangan atau ilustrasi dan
tabel.
1. Tanda koma (,)Kaidah penggunaan tanda koma (,) digunakan :
Antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan. Memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara berikutnya yang didahului
oleh kata tetapi atau melainkan.
Memisahkan anak kalimat atau induk kalimat jika anak kalimat itu mendahului indukkalimatnya.
-
5/28/2018 Makalah Bahasa Indonesia
14/37
Digunakan dibelakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat yang terdapatpada awal kalimat. Termasuk kata : (1) Oleh karena itu, (2) Jadi, (3) lagi pula, (4)
meskipun begitu, dan (5) akan tetapi.
Digunakan untuk memisahkan kata seperti : o, ya, wah, aduh, dan kasihan. Memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat. Dipakai diantara : (1) nama dan alamat, (2) bagina-bagian alamat, (3) tempat dan
tanggal, (4) nama dan tempat yang ditulis secara berurutan.
Dipakai di muka angka persepuluhan atau di antara rupiah dan sen yang dinyatakandengan angka.
Dipakai antara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya untukmembedakannya dari singkatan nama diri, keluarga, atau marga.
Menghindari terjadinya salah baca di belakang keterangan yang terdapat pada awalkalimat.
Dipakai di antara bagian nama yang dibalik susunannya dalam daftar pustaka. Dipakai untuk mengapit keterangan tambahan yang sifatnya tidak membatasi. Tidak dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain yang
mengiringinya dalam kalimat jika petikan langsung itu berakhir dengan tanda tanyaatau seru.
1. Tanda Titik Tanya ( ? )Tanda tanya dipakai pada :
Akhir kalimat tanya. Dipakai di dalam tanda kurung untuk menyatakan bagian kalimat yang diragukan atau
kurang dapat dibuktikan kebenarannya.
1. Tanda Seru ( ! )Tanda seru dugunakan sesudah ungkapan atau pertanyaan yang berupa seruan atau perintah
yang menggambarkan kseungguhan, ketidakpercayaan, dan rasa emosi yang kuat.
1. Tanda Titik Koma ( ; )Tanda titik koma dipakai :
Memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis dan setara. Memisahkan kalimat yang setara dalam kalimat majemuk sebagai pengganti kata
penghubung.
1. Tanda Titik Dua ( : )Tanda titik dua dipakai :
Sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemberian. Pada akhir suatu pertanyaan lengkap bila diikuti rangkaian atau pemerian. Di dalam teks drama sesudah kata yang menunjukkan pelaku dalam percakapan . Di antara jilid atau nomor dan halaman. Di antara bab dan ayat dalam kitab suci. Di antara judul dan anak judul suatu karangan.
-
5/28/2018 Makalah Bahasa Indonesia
15/37
Tidak dipakai apabila rangkaian atau pemerian itu merupakan pelengkap yangmengakhiri pernyataan.
1. Tanda Elipsis ()Tanda ini menggambarkan kalimat-kalimat yang terputus-putus dan menunjukkan bahwadalam suatu petikan ada bagian yang dibuang. Jika yang dibuang itu di akhir kalimat, maka
dipakai empat titik dengan titik terakhir diberi jarak atau loncatan.
1. Tanda Garis Miring ( / )Tanda garis miring ( / ) di pakai :
Dalam penomoran kode surat. Sebagai pengganti kata dan,atau, per, atau nomor alamat.1. Tanda Penyingkat atau Apostrof ( )
Tanda penyingkat menunjukkan penghilangan sebagian huruf.
1. Tanda Petik Tunggal ( )Tanda petik tunggal dipakai :
Mengapit petikan yang tersusun di dalam petikan lain. Mengapit terjemahan atau penjelasan kata atau ungkapan asing.1. Tanda Petik ( )
Tanda petik dipakai :
Mengapit kata atau bagian kalimat yang mempunyai arti khusus, kiasan atau yangbelum dikenal.
Mengapit judul karangan, sajak, dan bab buku, apabila dipakai dalam kalimat. Mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan, naskah, atau bahan tertulis
lain.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
1. Pengertian EYD
Ejaan yang disempurnakan adalah ejaan bahasa indonesia yang berlaku sejak tahun 1972.
Ejaan ini menggantikan ejaan sebelumnya, Ejaan Republik atau Ejaan Soewandi. Ejaanadalah seperangkat aturan tentang cara menuliskan bahasa dengan menggunakan huruf, kata,
-
5/28/2018 Makalah Bahasa Indonesia
16/37
dan tanda baca sebagai sarananya. Batasan tersebut menunjukan pengertian kata ejaan
berbeda dengan kata mengeja.
Mengeja adalah kegiatan melafalkan huruf, suku kata, atau kata; sedangkan ejaan adalah
suatu sistem aturan yang jauh lebih luasdari sekedar masalah pelafalan. Ejaan mengatur
keseluruhan cara menuliskan bahasa.
2. Sejarah Ejaan Bahasa Indonesia
Berdasarkan sejarah perkembangan ejaan, sudah tiga kali mengalami perubahan sistem ejaan,
yaitu :
a) Ejaan Van Ophuysen
Ejaan ini mulai berlaku sejak bahasa Indonesia lahir dalam awal tahun dua puluhan. Ejaan ini
merupakan warisan dari bahasa Melayu yang menjadi dasar bahasa Indonesia.
b) Ejaan Suwandi
Setelah ejaan Van Ophuysen diberlakukan, maka muncul ejaan yang menggantikan, yaitu
ejaan Suwandi. Ejaan ini berlaku mulai tahu 1947-1972.
c) Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
Ejaan ini mulai berlaku sejak tahun 1972 sampai sekarang. Ejaan ini merupakan
penyempurnaan dari seluruh ejaan sebelumnya yang pernah berlaku di Indonesia.
PERUBAHAN PEMAKAIAN HURUF
DALAM TIGA EJAAN BAHASA INDONESIA
Ejaan yang Disempurnakan
(EYD)
(mulai 16 Agustus 1972)
Ejaan Republik
(Ejaan Soewandi)
1947-1972
Ejaan Ophuysen
(1901-1947)
Khusu
Jumat
Yakni
Chusus
Djumat
Jakni
Choesoes
Djoemat
Jani
1. 3. Ruang Lingkup Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)a) Pemakaian Kata
b) Penulisan Huruf
c) Penulisan Kata
-
5/28/2018 Makalah Bahasa Indonesia
17/37
d) Penulisan Unsur Serapan
e) Penulisan Tanda Baca
-
5/28/2018 Makalah Bahasa Indonesia
18/37
Perkembangan Ejaan Bahasa Indonesia Mulai Ejaan Ophusyen Hingga EYD
MAKALAH
BAHASA INDONESIA
PERKEMBANGAN EJAAN BAHASA INDONESIA MULAI EJAAN
OPHUSYEN HINGGA EYD
Dosen pembimbing : Drs. Hurmaini, M.Pd.
Oleh : Arif Ridiawan
N I M : TE 110551
JURUSAN BAHASA INGGRIS FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SULTAN THAHA SAIFUDIN
JAMBI 2012
KATA PENGANTAR
-
5/28/2018 Makalah Bahasa Indonesia
19/37
Segala puji dan syukur hanya bagi Allah Swt, Rabb semesta alam. Tidak ada daya dan upaya
selain dari Nya. Semoga kita selalu dilimpahkan rahmat dan karunia Nya dalam mengarungi
kehidupan ini.
Salawat dan salam selalu dilimpahkan kepada Nabi Muhammad Saw. Beserta keluarga,
sahabat dan orang-orang yang mengikutinya sampai akhir zaman di manapun mereka berada.
Alhamdulillah dengan izin dan kehendak dari Nyalah, sehingga makalah ini dapat kami
selesaikan. Makalah ini kami beri judul Perkembangan Ejaan Bahasa Indonesia Mulai Ejaan
Ophusyen Hingga EYD. Dalam makalah dijelaskan tentang Menjelaskan pengertian ejaan,
menjelaskan fungsi ejaan dalam bahasa Indonesia, menjelaskan bagaimana perkembangan ejaan
dalam bahasa Indonesia. Dengan penjelasan dalam makalah ini diharapkan kepada para pembaca
lebih memahami tentang pengertian ejaan, fungsi ejaan dalam bahasa Indonesia, perkembangan
ejaan dalam bahasa Indonesia.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah
memberikan gambaran tentang materi yang harus selesaikan dan juga semua pihak yang turut
membantu menyelesaikan makalah ini.
Terakhir, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk lebih
menyempurnakan makalah ini, agar makalah ini lebih sempurna pada masa yang akan datang.
Jambi, Januari 2012
Penyusun
DAFTAR ISI
-
5/28/2018 Makalah Bahasa Indonesia
20/37
HALAMAN JUDUL ....................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ...................................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan ........................................................................................................ 2
D. Pembatasan Masalah .................................................................................................. 2
E. Metode Penulisan ....................................................................................................... 2
F. Sistemtika Penulisan .................................................................................................. 3
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Ejaan ......................................................................................................... 4
B. Fungsi Ejaan dalam Bahasa Indonesia ......................................................................... 4
C. Perkembangan Ejaan Bahasa Indonesia ..................................................................... 5
1. Ejaan van Ophusyen ................................................................................................... 5
2. Ejaan Republik ............................................................................................................ 7
3. Ejaan Pembaharuan ................................................................................................... 8
4. Ejaan Melindo ............................................................................................................ 9
5. Ejaan Baru (Ejaan LBK) ............................................................................................... 10
6. Ejaan yang Disempurnakan ........................................................................................ 11
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................................................. 14
B. Saran ........................................................................................................................... 15
-
5/28/2018 Makalah Bahasa Indonesia
21/37
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 16
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejak penggunaannya diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia, Soeharto, pada tanggal
1990 Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan telah berusia delapan belas
tahun. Namun kurun waktu selama itu ternyata belum menjadi jaminan bahwa seluruh kaidah ejaan
yang terdapat di dalam pedoman itu telah diterapkan dengan baik. Dalam beberapa hal kita
memang dapat melihat perkembangan yang cukup menggembrikan. Paling tidak, jika dibandingkan
dengan masa-masa awal pemberlakuannya, pemakaian ejaan pada saat ini jauh lebih meningkat.
Sungguhpun demikian, kita juga masih sering menjumpai beberapa kekeliruan. Hal ini sebenarnyatidak perlu terjadi jika para pemakai bahasa telah memahami penerapan kaidah ejaan itu dengan
tepat.
Terlepas dari permasalahan tersebut, penyusunan makalah ini dilatarbelakangi oleh
pentingnya ejaan itu sendiri di dalam pemakaian bahasa. Jika berbicara tentang ejaan, tentu ruang
lingkup kita adalah ragam bahasa tulis. Dalam hal ini, sesuatu yang dapat kita lakukan dalam
penggunaan bahasa secara lisan tidak selalu dapat kita realisasikan dalam ragam bahasa tulis.
Penghentian sementara atau jeda, misalnya, tidak dapat diwujudkan di dalam ragam tulis. Oleh
karena itu, kita memerlukan ejaan, khususnya tanda koma, sebagai pelambangnya. Walaupun tidak
semua penghentian sementara harus dilambangkan dengan tanda koma, paling tidak penggunaan
tanda koma itu dapat membantu memperjelas komunikasi yang disampaikan secara tertulis.
Demikian pula halnya dengan tanda-tanda baca yang lain.
B. Rumusan Masalah
-
5/28/2018 Makalah Bahasa Indonesia
22/37
Berdasarkan uraian singkat dalam latar belakang, pemakalah mengajukan permasalahan
sebagai berikut:
1. Apa pengertian Ejaan?
2. Apa fungsi ejaan dalam bahasa Indonesia?
3. Bagaimana perkembangan ejaan dalam bahasa Indonesia?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini yaitu sebagai berikut :
1. Menjelaskan arti dari Ejaan.
2. Menjelaskan fungsi ejaan dalam bahasa Indonesia.
3. Menjelaskan perkembangan ejaan dalam bahasa Indonesia.
D. Pembatasan Masalah
Pembatasan Masalah dipaparkan dengan maksud untuk menghindari kesalahpahaman dan
kekaburan pengertian serta memberikan gambaran mengenai ruang lingkup dalam penulisan,
meliputi : Pengertian Ejaan, fungsi ejaan dalam bahasa Indonesia dan perkembangan ejaan dalam
bahasa Indonesia.
E. Metode Penulisan
Metode yang digunakan penulis dalam mengumpulkan data dalam penulisan makalah ini
berdasarkan pengumpulan data yang bersifat deskriptif kualitatif, maka data yang telah dikumpulkan
dianalisis dengan teknik analisis secara induktif, yaitu proses analisis dengan tekhik analisis fakta-
fakta yang terpisah-pisah menjadi suatu rangkaian hubungan atau suatu generalisasi, maksudnya,
setelah mengumpulkan data yang berasal dari buku-buku referensi, kemudian dikumpulkan dan
dirangkai sesuai dengan tujuan penulisan dan analisis untuk menarik kesimpulan.
-
5/28/2018 Makalah Bahasa Indonesia
23/37
F. Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah pokok permsalahan, maka penulis menysun makalah ini dengan
sistematika sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
D. Pembatasan Masalah
E. Metode Penulisan
F. Sistematika Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Ejaan
B. Fungsi Ejaan dalam Bahasa Indonesia
C. Perkembangan Ejaan Bahasa Indonesia
1. Ejaan van Ophusyen
2. Ejaan Republik
3. Ejaan Pembaharuan
4. Ejaan Melindo
5. Ejaan Baru (Ejaan LBK)
6. Ejaan yang Disempurnakan
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
-
5/28/2018 Makalah Bahasa Indonesia
24/37
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Ejaan
Ejaan merupakan keseluruhan aturan atau tata cara tuntuk menulis suatu bahasa baik yang
menyangkut lambang bunyi, penulisan kata, penulisan kalimat, maupun penggunaan tanda baca.
Ejaan bahasa Indonesia yang kita pakai sekarang ini adalah menganut sistem tulisan fonemis. Yang
dimaksud dengan sistem tulisan fonemis adalah bentuk suatu ejaan yang menginginkan serta
berusaha untuk melambangkan sebuah fonem itu hanya dengan satu huruf saja. Namun demikian
dalam kenyataan masih kita dapatkan satu huruf untuk melambangkan dengan dua huruf.
Adanya hal-hal tersebut yang ada dalam bahasa Indonesia, maka kita selalu berusaha untuk
menyempurnakan ejaan-ejaan yang kita pakai. Ini tampak jelas dari perkembangan ejaan bahasa
Indonesia yang pernah kita pakai, yaitu dari sebelum tahun 1947 maupun sesudah tahun 1972.
B. Fungsi Ejaan dalam Bahasa Indonesia
Dalam rangka menunjang pembakuan bahasa, baik yang menyangkut pembakuan tata
bahasa maupun kosa kata dan peristilahan, ejaan mempunyai fungsi yang cukup penting. Oleh
karena itu, pembakuan ejaan perlu diberi prioritas lebih dahulu. Dalam hubungan itu, ejaan, antara
lain, berfungsi sebagai :
1. Landasan pembakuan tata bahasa.
-
5/28/2018 Makalah Bahasa Indonesia
25/37
2. Landasan pembakuan kosakata dan peristilahan.
3. Alat penyaring masuknya unsur-unsur bahasa lain ke dalam bahasa Indonesia.
Apabila pembakuan ejaan telah dalam dilaksanakan, pembakuan aspek kebahasaan yang lain
pun dapat ditunjang dengan keberhasilan itu, terutama jika segenap pemakai bahasa yang
bersangkutan telah menaati segala ketentuan yang terdapat di dalam buku pedoman.
Di samping ketiga fungsi yang telah disebutkan di atas, ejaan sebenarnya juga mempunyai
fungsi yang lain. Secara praktis, ejaan berfungsi untuk membantu pemahaman pembaca di dalam
mencerna informasi yang disampaikan secara tertulis. Dalam hal ini fungsi praktis itu dapat dicapai
jika segala ketentuan yang terdapat di dalam kaidah telah diterapkan dengan baik.
C. Perkembangan Ejaan Bahasa Indonesia
Ejaan bahasa Indonesia yang telah kita kenal ternyata mengalami beberapa kali perubahan.
Perubahan-perubahan yang terjadi adalah mempunyai tujuan untuk penyempurnaan.
Adapun ejaan-ejaan yang pernah dipergunakan dalam bahasa Indonesia adalah :
1. Ejaan van Ophuysen
Ejaan van Ophuhysen atau yang juga dikenal dengan ejaan Balai Pustaka dipergunakan sejak
tahun 1901 hingga bulan Maret 1947. Disebut Ejaan van Ophuysen karena ejaan itu merupakan hasil
karya dari Ch. A. van Ophuysen yang dibantu oleh Engku Nawawi. Ejaan ini dimuat dalam KitabLogat
Melayu. Disebut dengan Ejaan Balai Pustakan karena pada waktu itu Balai Pustaka merupakan suatu
lembaga yang terkait dan berperan aktif serta cukup berjasa dalam sejarah perkembangan bahasa
Indonesia.
Beberapa hal yang cukup menonjol dalam ejaan van Ophusyen antara lain :
a. Huruf y ditulis denganj.
Misalnya:
EYD Ejaan van Ophusyen
Sayang Sajang
-
5/28/2018 Makalah Bahasa Indonesia
26/37
Yakin
Saya
Jakin
Saja
b. Huruf uditlus dengan oe
Misalnya:
EYD Ejaan van Ophusyen
Umum
Sempurna
Surat
Oemoem
Sempoerna
soerat
c. Huruf kpada akhir kata atau suku kata ditulis dengan tanda koma di atas.
Misalnya:
EYD Ejaan van Ophusyen
Rakyat
Bapak
Makmur
Rayat
Bapa
Mamoer
d. Hurufjdi tulis dengan dj.
Misalnya:
EYD Ejaan van Ophusyen
Jakarta Djakarta
-
5/28/2018 Makalah Bahasa Indonesia
27/37
Raja
Jangan
Radja
Djangan
e. Huruf cditulis dengan tj.
Misalnya:
EYD Ejaan van Ophusyen
Pacar
Cara
Curang
Patjar
Tjara
Tjurang
f. Gabungan konsonan khditulis dengan ch.
Misalnya:
EYD Ejaan van Ophusyen
Khawatir
Akhir
Khazanah
Chawatir
Achir
Chazanah
2. Ejaan Republik
Ejaan Republik adalah merupakan hasil penyederhanaan dari pada Ejaan van Ophuysen. Ejaan
Republik mulai berlaku pada tanggal 19 Maret 1947. Pada waktu itu yang menjabat Menteri
Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan Republik Indonesia adalah Mr. Suwandi, maka ejaan
tersebut dikenal pula atau dinamakan juga dengan Ejaan Suwandi.
-
5/28/2018 Makalah Bahasa Indonesia
28/37
Ejaan Repulik ini merupakan suatu usaha perwujudan dari Kongres Bahasa Indonesia yang
pertama di Surakarta, Jawa Tengah, tahun 1938 dan yang menghasilkan suatu keputusan
penyusunan kamus istilah.
Beberapa perbedaan yang tampak dalam Ejaan Republik dengan ejaan Ophusyen dapat
diperhatikan dalam uraian di bawah ini:
a. Gabungan huruf oedalam ejaan van Ophusyen digantikan dengan udalam Ejaan Republik.
b. Bunyi hamzah ()dalam Ejaan van Ophusyen diganti dengan kdalam Ejaan Republik.
c. Kata ulang boleh ditandai dengan angka dua dalam Ejaan Republik.
d. Huruf etaling dan epepet dalam Ejaan Republik tidak dibedakan.
e. Tanda trema ()dalam Ejaan van Ophusyen dihilangkan dalam Ejaan Republik.
Agar perbedaan kedua ejaan itu menjadi lebih jelas, di bawah ini diberi beberapa contoh.
Ejaan van Ophusyen Ejaan Republik
Oemoer
Koeboer
Maloem
Umur
Kubur
Maklum
3. Ejaan Pembaharuan
Ejaan pemabahruan merupakan suatu ejaan yang direncanakan untuk memperbaharui Ejaan
Republik. Penyusunan itu dilakukan oleh Panitia Pembaharuan Ejaan Bahasa Indonesia.
Konsep Ejaan Pembaharuan yang telah berhasil disusun itu dikenal sebuah nama yang diambil
dari dua nama tokoh yang pernah mengetuai panitian ejaan itu. Yaitu Profesor Prijono dan E.
Katoppo.
-
5/28/2018 Makalah Bahasa Indonesia
29/37
Pada tahun 1957 panitia dilanjutkan itu berhasil merumuskan patokan-patokan ejaan baru.
Akan tetapi, hasil kerja panitia itu tidak pernah diumumkan secara resmi sehingga ejaan itu pun
belum pernah diberlakukan.
Salah satu hal yang menarik dalam konsep Ejaan Pembaharuan ialah disederhanakannya huruf-
huruf yang berupa gabungan konsonan dengan huruf tunggal. Hal itu, antara lain tampak dalam
contoh di bawah ini.
a. Gabungan konsonan djdiubah menjadij
b. Gabungan konsonan tj diubah menjadi ts
c. Gabungan konsonan ngdiubah menjadi
d. Gabungan konsonan njdiubah menjadi
e. Gabungan konsonan sjdiubah menjadi
Kecuali itu, gabungan vokal ai, au, dan oi,atau yang lazim disebut diftongditulis berdasarkan
pelafalannya yaitu menjadi ay, aw, dan oy.
Misalnya:
EYD Ejaan Pembaharuan
Santai
Gulai
Harimau
Kalau
Amboi
Santay
Gulay
Harimaw
Kalaw
amboy
4. Ejaan Melindo
-
5/28/2018 Makalah Bahasa Indonesia
30/37
Ejaan Melindo (Melayu- Indonesia), merupakan suatu hasil perumusan ejaan Melayu dan
Indonesia pada tahun 1959. Perumusan Ejaan Melindo ini diawali dengan diselenggarakannya
Kongres Bahasa Indonesia yang kedua pada tahun 1945, di Medan, Sumatera Utara. Bentuk rumusan
Ejaan Melindo adalah merupakan bentuk penyempurnaan dari ejaan sebelumnya. Tetapi Ejaan
Melindo ini belum sempat dipergunakan, karena pada masa-masa itu terjadi konfrontasi antara
negara kita Republik Indonesia dengan pihak Malaysia.
Hal yang berbeda ialah bahwa di dalam Ejaan Melindo gabungan konsonan tj, seperti pada kata
tjinta, diganti dengan c menjadi cinta, juga gabungan konsonan nj seperti njonja, diganti dengan
huruf nc, yang sama sekali masih baru. Dalam Ejaan Pembaharuan kedua gabungan konsonan itu
diganti dengan tsdan .
5. Ejaan Baru (Ejaan LBK)
Ejaan baru pada dasarnya merupakan lanjutan dari usaha yang telah dirintis oleh panitia Ejaan
Malindo. Para pelaksananya pun di samping terdiri dari panitia Ejaan LBK, juga dari panitia ejaan dari
Malaysia. Panitia itu berhasil merumuskan suatu konsep ejaan yang kemudian diberi nama Ejaan
Baru. Panitia itu bekerja atas dasar surat keputusan menteri pendidikan dan kebudayaan
no.062/67,tanggal 19 september 1967.
Perubahan yang terdapat pada Ejaan Baru atau Ejaan LBK, antara lain :
a. Gabungan konsonan dj diubah menjadij.
Misalnya :
EYD Ejaan Baru
Remaja
Jalan
Perjaka
Remadja
Djalan
Perdjaka
b. Gabungan konsonan tjdiubah menjadij
Misalnya:
-
5/28/2018 Makalah Bahasa Indonesia
31/37
EYD Ejaan Baru
Cakap
Baca
Cipta
Tjakap
Batja
Tjipta
c. Gabungan konsonan njdiubah menjadi ny
Misalnya:
EYD Ejaan Baru
Sunyi
Nyala
Bunyi
Sunji
Njala
Bunji
d. Gabungan konsonan sjdiubah menjadisy
Misalnya:
EYD Ejaan Baru
Syarat
Isyarat
Syukur
Sjarat
Isjarat
Sjukur
e. Gabungan konsonan chdiubah menjadi kh
Misalnya:
EYD Ejaan Baru
-
5/28/2018 Makalah Bahasa Indonesia
32/37
Takhta
Makhluk
Ikhlas
Tachta
Machluk
Ichlas
6. Ejaan Yang Disempurnakan
Pada waktu pidato kenegaraan untuk memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdakan Republik
Indonesia yang ke XXVII, tanggal 17 Agustus 1972 diresmikanlah pemakaikan ejaan baru untuk
bahasa Indonesia oleh Presiden Republik Indonesia. Dengan Keputusan Presiden No. 57 tahun 1972,
ejaan tersebut dikenal dengan nama Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan (EYD). Ejaan
tersebut merupakan hasil yang dicapai oleh kerja panitia ejaan bahasa Indonesia yang telah dibentuk
pada tahun 1966. Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan ini merupakan penyederhanaan
serta penyempurnaan dari pada Ejaan Suwandi atau ejaan Republik yang dipakai sejak dipakai sejak
bulan Maret 1947.
Beberapa kebijakan baru yang ditetapkan di dalam EYD, antara lain:
a. Perubahan Huruf
Ejaan Lama EYD
Djika
Tjakap
Njata
Sjarat
Achir
Supaja
Jika
Cakap
Nyata
Syarat
Akhir
Supaya
b. Huruff, v,dan zyang merupakan unsur serapan dari bahasa asing diresmikan pemakaiannya.
-
5/28/2018 Makalah Bahasa Indonesia
33/37
Misalnya:
Khilaf
Fisik
Valuta
Universitas
Zakat
khazanah
c. Huruf qdanxyang lazim digunakan dalam bidang ilmu pengetahuan tetap digunakan, misalnya pada
kata Furqan, danxenon.
d. Penulisan di-sebagai awalan dibedakan dengan di-yang merupakan kata depan. Sebagai awalan, di-
ditulis sering kali dengan unsur yang menyertainya, sedangkan di-sebagai kata depan ditulis terpisah
dari kata yang mengikutinya.
Contoh:
Awalan Kata Depan
Dicuci
Dibelikan
Dicium
Dilatar belakangi
Dikantor
Disekolah
Di samping
Ditanah
e. Kata ulang ditulis penuh dengan mengulang unsur-unsurnya. Angka dua tidak digunakan sebagai
penanda perulangan:
Misalnya:
-
5/28/2018 Makalah Bahasa Indonesia
34/37
Anak-anak, bukan anak2
Bermain-main, bukan bermain2
Bersalam-salaman, bukan bersalam2an
Secara umum, hal-hal yang diatur dalam EYD adalah:
1) Penulisan huruf, termasuk huruf kapital dan huruf miring.
2) Penulisan kata.
3) Penulisan tanda baca.
4) Penulisan singkatan dan akronim.
5) Penulisan angka dan lambang bilangan.
6) Penulisan unsur serapan.
BAB III
PENUTUP
-
5/28/2018 Makalah Bahasa Indonesia
35/37
A. Kesimpulan
Yang dimaksud dengan ejaan adalah keseluruhan peraturan bagaimana melambangkan
bunyi ujaran dan bagaimana atar hubungan antara lambang-lambang itu (pemisahan dan
penggabungannya dalam suatu bahasa). Secara teknis yang dimaksud dengan ejaan adalah
penulisan huruf, penulisan kata, dan penulisan tangda baca.
Beberapa fungsi ejaan di dalam bahasa Indonesia dapat disebutkan sebagai berikut :
1. Landasan pembakuan tata bahasa.
2. Landasan pembakuan kosakata dan peristilahan.
3. Alat penyaring masuknya unsur-unsur bahasa lain ke dalam bahasa Indonesia.
Ejaan bahasa Indonesia yang telah kita kenal ternyata mengalami beberapa kali perubahan.
Perubahan-perubahan yang terjadi adalah mempunyai tujuan untuk penyempurnaan.
Adapun ejaan-ejaan yang pernah dipergunakan dalam bahasa Indonesia adalah :
1. Ejaan van Ophusyen
2. Ejaan Republik
3. Ejaan Pembaharuan
4. Ejaan Melindo
5. Ejaan Baru (EjaanLBK)
6. Ejaan yang Disempurnakan
B. Saran
-
5/28/2018 Makalah Bahasa Indonesia
36/37
Dengan kerendahan hati, penulis merasa makalah ini sangat sederhana dan jauh dari
kesempuraan. Saran kritik yang konstuktif sangat diperlukan demi kesempurnaan makalah sehingga
akan lebih bernanfaat kontibusinya bagi hazanah keilmuan. Wallahu alam.
DAFTAR PUSTAKA
Uti Darmawati,dkk: 2010. Buku Panduan Pendidik Bahasa Indonesia Kelas XII. Klaten. PT Intan Pariwara.
Endah Tri Priyatni,dkk: 2008. Bahasa dan Sastra Indonesia KELAS XII. Jakarta. PT Bumi Aksara.
Mustakim:1992. Tanya Jawab Bahasa Indonnesia Untuk Umum. Jakarta. PT Gramedia Pustaka Utama.
Chaer Abdul: 2006. Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta. PT Rineka Cipta.
Muslich Masnur:2008. Tata Bentuk Bahasa Indonesia. Jakarta. Bumi Aksara
Waridah Ernawati: 2010. EYD Dan Seputar Kebahasa-Indonesiaan.Jakarta. Kawan Pustaka.
Arifin.E Zaenal: 1988.Cermat Berbahasa Indonesia.Jakarta. Mediyatama Sarana Perkasa.
Soetarman. Bharoto:1988. Sari Tatabahasa Indonesia. Surabaya. INDAH.
Diposkan olehArif Ridiawan di09:31
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook
1 komentar:
1.ahmadarkam17 Oktober 2012 20:51
thanks atas ilmunya,,,
Balas
http://www.blogger.com/profile/11583519497936422267http://www.blogger.com/profile/11583519497936422267http://www.blogger.com/profile/11583519497936422267http://ridiawan.blogspot.com/2012/02/perkembangan-ejaan-bahasa-indonesia.htmlhttp://ridiawan.blogspot.com/2012/02/perkembangan-ejaan-bahasa-indonesia.htmlhttp://ridiawan.blogspot.com/2012/02/perkembangan-ejaan-bahasa-indonesia.htmlhttp://www.blogger.com/share-post.g?blogID=1088664114093253001&postID=8176415045255351871&target=emailhttp://www.blogger.com/share-post.g?blogID=1088664114093253001&postID=8176415045255351871&target=twitterhttp://www.blogger.com/share-post.g?blogID=1088664114093253001&postID=8176415045255351871&target=twitterhttp://ahmadarkam.wordpress.com/http://ahmadarkam.wordpress.com/http://ahmadarkam.wordpress.com/http://ahmadarkam.wordpress.com/http://ahmadarkam.wordpress.com/http://www.blogger.com/share-post.g?blogID=1088664114093253001&postID=8176415045255351871&target=twitterhttp://www.blogger.com/share-post.g?blogID=1088664114093253001&postID=8176415045255351871&target=twitterhttp://www.blogger.com/share-post.g?blogID=1088664114093253001&postID=8176415045255351871&target=emailhttp://www.blogger.com/share-post.g?blogID=1088664114093253001&postID=8176415045255351871&target=emailhttp://ridiawan.blogspot.com/2012/02/perkembangan-ejaan-bahasa-indonesia.htmlhttp://www.blogger.com/profile/11583519497936422267 -
5/28/2018 Makalah Bahasa Indonesia
37/37
Tambahkan komentar
Muat yang lain...
Posting Lebih BaruPosting LamaBeranda
http://ridiawan.blogspot.com/2012/02/kedudukan-manusia-dan-pendidikan.htmlhttp://ridiawan.blogspot.com/2011/11/ilmu-pendidikan.htmlhttp://ridiawan.blogspot.com/2011/11/ilmu-pendidikan.htmlhttp://ridiawan.blogspot.com/http://ridiawan.blogspot.com/http://ridiawan.blogspot.com/http://ridiawan.blogspot.com/http://ridiawan.blogspot.com/2011/11/ilmu-pendidikan.htmlhttp://ridiawan.blogspot.com/2012/02/kedudukan-manusia-dan-pendidikan.html