makalah auger
DESCRIPTION
Tugas tambang terbuka AUGER MININGTRANSCRIPT
AUGER MINING
1.1. Auger Mining
Sebuah tambang dengan metode tambang terbuka suatu saat akan
mencapai yang namanya pit limit, yaitu suatu batasan di mana suatu tambang
sudah tidak ekonomis lagi dioperasikan dengan tambang terbuka. Hal ini
disebabkan karena striping rationya tinggi. Dalam hal ini perbandingan antara
bahan galian yang akan diambil dengan lapisan tanah penutupnya terlalu
besar. Sehingga biaya untuk pengupasan lapisan penutup sangat besar tidak
dapat ditutup dengan hasil bahan galiannya. Untuk masalah tersebut biasanya
para ahli langsung mengambil keputusan dengan beralih ke metode tambang
bawah tanah. Sebenarnya sebelum memutuskan untuk beralih ke metode
tambang bawah tanah, ada satu alternatif lain yaitu "Auger Mining”.
Auger Mining
Auger Mining adalah suatu metode penambangan yang dilakukan
dengan menambang bahan galian (dalam hal ini batubara) di dinding-dinding
open pit yang sudah mencapai ultimate pit limit. Sehingga nantinya akan
membentuk lubang-lubang di dinding. Sepintas memang mirip dengan
tambang-tambang batubara liar. Auger mining dilahirkan sebelum 1940-an
adalah metode untuk mendapatkan batubara dari sisi kiri dinding tinggi setelah
penambangan permukaan secara konvensional. Penambangan batubara
dengan auger bekerja dengan prinsip skala besar drag bit rotary drill. Tanpa
merusak batubara, auger mengekstraksi dan menaikkan batubara dari lubang
dengan memiringkan konveyor atau pemuatan dengan menggunakan loader
ke dalam truk.
Pengembangan dan persiapan daerah untuk auger mining adalah
tugas yang mudah jika dilakukan bersamaan dengan pemakaian metode open
cast atau open pit. Setelah kondisi dinding tinggi, auger drilling dapat
ditempatkan pada lokasi. Kondisi endapan yang dapat menggunakan metode
ini berdasarkan Pfleider (1973) dan Anon (1979) adalah endapan yang
memiliki penyebaran yang baik dan kemiringannya mendekati horisontal, serta
kedalamannya dangkal (terbatas sampai ketinggian dinding dimana auger
ditempatkan).
Metode Auger Mining pada Lapisan Batubara dengan
Kemiringan Lapisan yang Rendah (tidak begitu curam)
Metode Auger Mining pada Lapisan Batubara dengan
Kemiringan Lapisan yang Curam
Kegunaan auger mining adalah untuk menambang endapan batubara
yang tipis dan tersingkap di lereng bukit dengan memakai auger head miner
yang memiliki auger berdiameter 28-36 inchi (71-91cm). Kemudian alat ini
diperbaiki menjadi twin auger yang berdiameter 20-28 inchi (50-71 cm)
dengan kedalaman penggalian efektif 5 ft (1,5 m). Pada saat penambangan
alat ini ditempatkan dibagian pinggir lombong (stope). Auger yang satu
diletakkan di dasar lombong, sedang auger yang kedua dinaikkan sehingga
alat tersebut digerakkan kesamping ke arah pinggir lombong diseberangnya
dengan ditarik kabel yang diikatkan pada 2 buah jangkar penopang di kiri-
kanan alat. Gerakan kesamping itu dilakukan berulang-ulang sambil diikuti
dengan gerakan maju. Batubara yang tergali diterima oleh chain conveyor
pengumpul untuk diangkat ke luar lombong.
Ada beberapa persyaratan-persyaratan fisik penggunaan auger
mining, yaitu :
1. Diameter auger 0,5 – 3,0 meter
2. Kedalaman penggalian auger 50 – 250 meter
3. Single, double, atau triple pass
Lubang Hasil Penambangan Auger (single dan double pass)
4. Produktifitas 300 – 3.000 ton per shift
5. Butuh lebar pengupasan (strip width) 25 – 35 meter
1.2. Tahapan Metode Penambangan
Ada beberapa tahapan penambangan dalam metode ini, yaitu sebagai
berikut :
1. Sistem ini terdiri atas beberapa komponen, yaitu 1 auger machine, 1
cutting flight, beberapa auger flight, 1 stacker conveyor, dan 1 front-end
loader.
2. Penambangan auger dilakukan bersudut tegak-lurus terhadap highwall,
dengan mendorong head pemotong (penggali) ke dalam lapisan
batubara.
3. Gerakan ulir dari proses penggalian akan membawa batubara hasil
pemotongan menuju keluar lubang penggalian.
4. Head pemotong dari auger didorong masuk oleh mesin auger ke dalam
lapisan batubara, lalu auger-flight (batang auger) ditambahkan seiring
dengan semakin dalamnya lubang penggalian.
5. Setelah batang auger dipasang pada tempatnya, lalu ditarik oleh
hydraulic rams.
6. Tiap batang auger dihubungkan satu dengan lainnya dengan “latch pin
assembly” yang dioperasikan dengan remote control.
7. Batubara yang keluar dari lubang auger lalu dibawa oleh side conveyor ke
atas stacker belt untuk selanjutnya ditumpuk di stockpile.
Single Pass
Double Pass
Proses Penambangan pada Auger Mining
Drag Bit Rotary Drill
1.3. Kelebihan
Ada beberapa kelebihan/keuntungan menggunakan metode auger
mining, yaitu sebagai berikut :
1. Dapat mencapai laju penetrasi yang tinggi.
2. Volume perusakan tinggi dalam waktu yang singkat (pengambilan
batubara tetap dapat dilakukan dengan cepat tanpa harus membongkar
OB).
3. Tingkat polusi suara rendah.
4. Tidak memerlukan medium pembilas untuk membersihkan kompresor
ataupun pompa pembilas.
5. Auger generasi baru dengan daya yang lebih besar sedang
dikembangkan, yang diharapkan dapat bekerja lebih efektif dengan
ditambahkannya berbagai macam kontrol.
1.4. Kekurangan
Ada beberapa kekurangan/kelemahan menggunakan metode auger
mining, yaitu sebagai berikut :
1. Auger juga memiliki kekurangan dengan menurunnya ukuran seiring
dengan peningkatan kedalaman penggalian, tinggi head pemotong yang
tetap (fixed), dan berbagai macam keterbatasan dalam pengoperasian,
sehingga mengurangi jumlah batubara yang seharusnya dapat di
recovery.
2. Auger tidak dapat dibelokkan naik turun mengikuti dip atau ke kiri-kanan
didalam lapisan batubara karena strukturnya yang kaku.
3. Jumlah tonase perolehan (recovery) batubara per meter highwall
terbatas.
4. Tidak selalu merupakan metode dengan biaya terendah.
5. Umumnya tingkat produksi tergolong rendah.