makalah antiferromagnetik

Upload: maria-oktaviani

Post on 02-Jun-2018

524 views

Category:

Documents


34 download

TRANSCRIPT

  • 8/10/2019 makalah antiferromagnetik

    1/19

    1

    I.

    PENDAHULUAN

    Di antara kita pasti pernah menemukan lempeng logam keras yang dikenal

    dengan magnet. benda tersebut dapat menarik potongan besi, paku, peniti, dan

    berbagai benda lain yang terbuat dari besi. lempengan logam ini ternyata

    dikelilingi oleh sebuah efek seperti efek halo(lingkaran cahaya di sekeliling

    matahari atau bulan) yang dikenal dengan medan magnet. potongan besi atau

    benda-benda lain yang terbuat dari besi akan tertarik oleh magnet saat benda-

    benda tersebut berada di dekat medan magnet.Seperti yang telah diketahui bersama dalam pembahasan mengenai solid

    state atau lebih dikenal sebagai zat padat, kita mengetahui adanya klasifikasi

    bahan berdasarkan sifat kemagnetannya.

    Dan sifat kemagnetan ini dibagi menjadi beberapa bagian secara garis besar,

    yakni Diamagnetik (yang sebenarnya termasuk ke dalam material non magnetik),

    Paramagnetik, Ferromagnetik, Ferrimagnetik, dan Antiferromagnetik.

    Gambar 1Klasifikasi unsur berdasarkan sifat kemagnetannya

    Sebetulnya pada makalah ini akan difokuskan kepada satu pembahasan saja

    yakni mengenai bahan antiferromagnetik. Namun sebelumnya alangkah baiknya

    apabila diketahui secara umum terlebih dahulu mengenai perbedaan di setiap jenis

    bahan magnet.

    http://hardiananto.files.wordpress.com/2010/06/screen-shot-2010-05-10-at-7-41-02-am1.png
  • 8/10/2019 makalah antiferromagnetik

    2/19

    2

    Parameter umum yang dapat dilihat dalam membedakan klasifikasi bahan

    berdasarkan sifat kemagnetan ini adalah momen dipol magnetnya, serta

    suseptibilitasnya. Berikut ini diberikan perbedaan momen dipol magnetik dari

    berbagai bahan.

    Gambar 2 Perbedaan suseptibilitas dan momen dipol magnet pada setiap jenis bahan

    magnet

    Gambar 2.1 kurva suseptibilitas terhadap suhu berbagai sifat bahan magnet

    http://hardiananto.files.wordpress.com/2010/06/screen-shot-2010-05-06-at-7-14-53-pm.pnghttp://hardiananto.files.wordpress.com/2010/06/screen-shot-2010-05-06-at-7-14-53-pm.png
  • 8/10/2019 makalah antiferromagnetik

    3/19

    3

    II. KARAKTERISTIK BAHAN ANTIFERROMAGNETIK

    Anti Ferromagnetik, yaitu bahan yang mempunyai susceptibilitas positif

    yang kecil pada segala suhu dengan perubahan susceptibilitas suhu karena

    keadaan khusus.

    Gambar 4 Susunan momen dipol magnet serta kurva 1/ vs TN

    Gambar5 Kurva Magnetisasi Bahan Antiferomagnetik

    Pada T < TN, bahan antiferromagnetik membentuk suatu struktur domain-

    domain momen magnet, sehingga suseptibilitasnya bergantung pada sejajar atau

    tegak lurus medan magnet luar.

    Bahan antiferromagnetik dapat digambarkan oleh struktur kristal dengan

    kisi-kisi yang diisi oleh dua jenis atom dengan momen magnet yang berlawanan

    arah (anti paralel). Jika tidak ada medan magnet luar, besarnya momen magnet

    yang anti-paralel akan seimbang sehingga magnetisasi total sama dengan nol

    (M=0). Berbagai senyawa oksida, sulfida dan klorida digolongkan dalam

    http://hardiananto.files.wordpress.com/2010/06/screen-shot-2010-05-07-at-5-59-18-am.pnghttp://hardiananto.files.wordpress.com/2010/06/screen-shot-2010-05-07-at-5-59-18-am.png
  • 8/10/2019 makalah antiferromagnetik

    4/19

    4

    antiferomagnetik, termasuk diantaranya adalah nikel-oksida (NiO), fero-sulfida

    (FeS), MnF2, kobalt-klorida (CoCl2) serta MnO dll.

    Gambar 6 Representasi skematik susunan antiparalel momen magnet untuk

    antiferomagnetik Mangan Oksida (MnO)

    Gambar 7 Kondisi momen dipol magnet saat ada medan magnet luar pada Bahan

    Antiferomagnetik

    Bahan antiferromagnetik pertama kali ditemukan pada tahun 1938 oleh

    Bizette, Squire, dan Tsai ketika bekerja menggunakan Mangan Oksida yang

    memiliki temperatur Curie dari 116 K hingga 120 K. Namun Neel dan Bitter telah

    mempresentasikan lebih awal mengenai bahan antiferromagnetik secara teoritis,

    dan Van Vleck pertama kali mendapatkantreamentpaling detail mengenai hal ini.Bahan yang menunjukkan sifat antiferromagnetik, momen magnetik atom atau

    molekul, biasanya terkait dengan spin elektron yang teratur dalam pola yang

    reguler dengan tetangga spin (pada sublattices berbeda) menunjuk ke arah yang

    berlawanan. Hal ini seperti ferromagnetik dan ferrimagnetik, suatu bentuk dari

    keteraturan magnet. Umumnya, keteraturan antiferromagnetik berada pada suhu

    yang cukup rendah, menghilang pada dan diatas suhu tertentu. Suhu Neel adalah

  • 8/10/2019 makalah antiferromagnetik

    5/19

    5

    suhu yang menandai berubahan sifat magnet dari antiferromagnetik ke

    paramagnetik. Diatas suhu Neel bahan biasanya bersifat paramagnetik.

    III. TEMPERATUR NEEL

    Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa sifat antiferomagnetik ini

    terjadi pada suhu tertentu, yang disebut dengan Temperatur Neel, dimana sifat

    antiferromagnetik terjadi dibawah suhu Neel. Jika dipanaskan diatas temperatur

    kritis (Temperatur Nel, TN), bahan antiferromagnetik dan bahan ferrimagnetik

    akan berubah menjadi bahan paramagnetik. Bahan magnet jenis ini memiliki

    temperature curie yang rendah sekitar 37C untuk menjadi paramagnetik.

    Temperatur Nel ini analogis dengan temperatur Curie pada feromagnetik.

    Bila diketahui berapa besar konstanta Curie pada suatu bahan

    antiferomagnetik, maka dapat diperkirakan besar temperatur Nel bahan dengan

    menggunakan pendekatan :

    TN= C

    dimana adalah sublattice tunggal. Konstanta Currie tersebut sendiri

    merupakan nilai properties material yang menggambarkan kebergantungan

    suseptibilitas magnetik dengan temperatur. Suseptibilitasnya tidak terbatas pada

    =, namun memiliki puncak yang lemah.

    Gambar 8. Kebergantungan suhu dan suseptibilitas magnetik pada paramagnetik,

    feromagnetik, dan antiferomagnetik.

  • 8/10/2019 makalah antiferromagnetik

    6/19

    6

    Gambar diatas menunjukkan bahwa setiap perhitungan suseptibilitas akan

    bergantung pada suatu konstanta Curie. Dibawah temperatur Nel, spin

    antiferomagnetik memiliki orientasi antiparalel, suseptibilitasnya maksimum pada

    temperatur Nel disini terlihat jelas dalam grafik terhadap . Suseptibilitas

    bahan antiferomagnetik dapat digambarkan dengan:

    :Temperatur Nel paramagnetik: Konstanta Curie

    Jika dibandingkan dengan bahan feromagnetik, maka jelas bahwa < .

    Pada < , bahan antiferomagnetik membentuk suatu struktur domain-domain

    momen magnet, sehingga suseptibilitasnya bergantung pada sejajar atau tegak

    lurus medan magnet luar. Bahan antiferomagnetik yang mengalami cacat kristal

    akan mengalami medan magnet kecil dan suseptibilitasnya seperti bahan

    paramagnetik tetapi harganya naik sampai dengan titik Curie kemudian turun lagi

    menurut hukum Curie-Weiss.

    Dibawah ini adalah tabel kristal antiferromagnetik :

  • 8/10/2019 makalah antiferromagnetik

    7/19

    7

    Menghitung Suseptibilitas Dengan TN

    Temperatur neel selain sebagai parameter apakah suatu bahan sudah bersifat

    antiferromagnetik atau bukan, ternyata temperatur ini juga berguna untuk

    menghitung suseptibilitas bahan antiferromagnetik.

    Persamaan untuk mencari nilai suseptibilitas pada bahan feromagnetik yakni :

    Gambar 9 Skema susunan spinspin pada bahan antiferromagnetik yang dibagimenjadisublatticeA dansublatticeB

    Berbeda dengan bahan feromagnetik, untuk antiferomagnetik konstanta

    Curie pada sublattice A dan B adalah sama nilainya (=), sehingga

    persamaan suseptibilitasnya menjadi:

    Selain itu kita juga dapat menghitung nilai suseptibilitas antiferromagnetik dengan

    hubungan temperatur Currie paramagnetik yaitu

  • 8/10/2019 makalah antiferromagnetik

    8/19

    8

    : Temperatur Curie Paramagnetik

    1 : Konstanta medan molekular intrasublattice

    2 : Konstanta medan molekular intersublattice

    Dari akan diperoleh informasi bahwa, =2. Nilai

    temperatur Curie 0 dan 2

  • 8/10/2019 makalah antiferromagnetik

    9/19

    9

    Pada suhu Neel, suseptibilitas sejajar dan tegak lurus magnetisasi memiliki

    nilai sehingga suseptibilitas totalnya bernilai maksimum, seperti yang ditunjukkan

    kurva dibawah ini.

    Gambar 10 Grafik suseptibilitas terhadap suhu dan sketsa easy magnetization direction

    Pada saat suhu Neel, nilai suseptibilitas bahan antiferromagnetik adalah

    maksimum karena suseptibilitas pada bahan antiferromagnetik bergantung pada

    arah sudut magnetisasi, terdapat dua arah orientasi suseptibilitas yang mungkin

    terjadi pada kristal bahan anti ferromagnetik yaitu :

    Medan tegak lurus magnetisasi : Suseptibilitas bernilai konstan

    dibawah temperatur Neel.

    Gambar 11medan tegak lurus magnetisasi\

    Untuk yang arah medan aplikasinya tegak lurus terhadap easy

    magnetization direction, maka besar magnetisasi yang terjadi, yaitu:=(+)sin=2sin

    2sin=/2

    ==1/2

    =1/|2|

    Namun bila medan aplikasi membentuk sudut terhadap easy magnetization

    direction, maka besar magnetisasi yang terjadi menjadi:

    =.=cos

  • 8/10/2019 makalah antiferromagnetik

    10/19

    10

    =.=sin

    =cos+sin=(cos)2

    +(sin)2

    Medan paralel terhadap magnetisasi : Suseptibilitas cenderung bernilai

    nol pada 0 K, karena pada 0 K subkisi secara sempurna tidak sejajar (anti-

    aligned), dan tidak adanya fluktuasi termal.

    Gambar 12 Medan paralel terhadap magnetisasi

    suseptibilitas diperoleh dengan merata-ratakan semua kemungkinan orientasi.

    Polycristaline antiferromagnetic

    Pada polikristalin antiferomagnetik, nilai suseptibilitas tidak hanya

    bergantung pada arah medan aplikasi, tetapi juga temperatur bahan. Nilai

    suseptibilitas dengan medan aplikasi searah dan tegak lurus, sama dengan

    menggunakan perhitungan pada suseptibilitas yang kristalin.

    ==pada =

    =

    pada =0

    Difraksi Neutron

    Salah satu cara untuk menentukan momen magnetik secara klasik adalah

    dengan menggunakan refleksi neutron atau difraksi neutron. Difraksi neutron

    merupakan lenturan yang terjadi pada neutron yang dianggap sebagai gelombang

    dengan riak gelombang yang diberikan oleh rumus de broglie, gejala yang terkait

    dengan proses interferensi yang muncul bila neutron dihamburkan oleh atom

    didalam zat padat, zat cair atau gas, juga disebut pelenturan neutron. Proses ini

    memungkinkan suatu teknik untuk meneliti fenomena zat padat . prinsip kerjanya,

  • 8/10/2019 makalah antiferromagnetik

    11/19

    11

    Sumber proton ditembakkan pada atom berat, terjadi reaksi inti yang

    menghasilkan 20-30 neutron yang kemudian mengenai sampel.

    Ada dua macam interaksi yang terjadi pada hamburan neutron oleh atom

    yaitu interaksi antara neutron dengan inti atom dan interaksi antara momen

    magnet elektron dengan momen magnet spin dan momen magnet orbital atom.

    Interaksi yang kedua ini telah memberikan informasi yang berharga mengenai

    bahan antiferomagnetik dan ferimagnetik. Interaksi neutron dengan inti atom

    memberikan pola difraksi yang berlawanan dengan hasil difraksi sinar X. Sinar X

    yang berinteraksi dengan elektron luar inti, tidak sesuai untuk menyelidiki unsur-

    unsur ringan (seperti hidrogen), sedangkan neutron menghasilkan pola difraksi

    atom-atom tersebut karena berinteraksi dengan inti. Interaksi neutron dengan

    materi yang mungkin terjadi adalah

    Hamburan neutron elastis: memberikan dua tipe puncak difraksi.

    Hamburan inkoheren: besarnya hamburan tergantung pada orientasi antara

    spin inti dengan spin neutron.

    Hamburan neutron inelastis: hamburan koheren yang menghasilkan pola-

    pola difraksi dengan interferensi.

    Neutron memiliki sifat-sifat yang menjadikannya sebagai "probe" yang ideal

    untuk menginvestigasi karakteristik bahan/material. Sifat-sifat tersebut adalah:

    1. Netral (muatan listrik Q = 0). Konsensekuensinya, neutron memiliki daya

    tembus yang besar, tidak merusak materi yang dikenainya, dan dapat

    digunakan pada sampel-sampel dengan kondisi lingkungan yang keras

    (severe environments).

    2.

    Neutron memiliki panjang gelombang (teorema dualisme partikel-

    gelombang de Broglie). Panjang gelombang neutron (termal) berorde sama

    dengan jarak antar atom. Konsenkuensinya, neutron dapat digunakan

    untuk menentukan struktur kristal dan jarak antar bidang-bidang atom.

    Karena netral, maka neutron hanya berinterkasi dengan inti atom dan tidak

    terhalang oleh elektron-elektron atom. Dengan kata lain neutron dapat

    "melihat" inti atom. Konsekuensinya, neutron sensitif terhadap atom-atom

    ringan, mampu membedakan isotop-isotop suatu atom, dan dapat

  • 8/10/2019 makalah antiferromagnetik

    12/19

    12

    membedakan struktur molekul kompleks (menggunakan teknik variasi

    kontras).

    3. Energi neutron termal berorde relatif sama dengan energi-energi eksitasi

    elementer pada zat padat. Konsekuensinya, neutron dapat digunakan untuk

    mempelajari dinamika atom/kisi - lattice dynamics (phonon) maupun

    dinamika molekul - molecular dynamics.

    4. Neutron memiliki momen magnetik. Konsekuensinya, neutron dapat

    digunakan untuk mempelajari struktur magnetik mikroskopik dan fluktuasi

    magnetik.

    5. Neutron memiliki spin. Konsekuensinya, berkas neutron dapat dipolarisir

    sehingga dapat digunakan untuk mempelajari struktur magnetik kompleks

    maupun dinamika magnetik (magnon).

    Menentukan Momen Magnetik Dengan Refleksi Neutron

    Salah satu cara untuk menentukan momen magnetik secara klasik adalah

    dengan menggunakan refleksi neutron, contohnya adalah MnO yang memiliki

    struktur seperti NaCl. Dengan cara ini akan diamati refleksi pancaran neutron yang

    terjadi pada setiap kisi dengan sudut hamburan tertentu. Dari informasi-informasi

    yang didapatkan, akan diperoleh besar konstanta kisi dan bentuk kisi dari bahan

    magnetik tersebut. Selain itu pula dapat dibuat grafik intensitas terhadap sudut

    hamburan dari setiap bidang kristal berdasarkan indeks millernya, seperti pada

    gambar dibawah ini.

  • 8/10/2019 makalah antiferromagnetik

    13/19

    13

    Gambar 13Pola difraksi neutron dari MnO

    Sebenarnya, dua perlakuan suhu yang diberikan salah satunya berada di

    bawah temperatur Nel dan satunya lagi di atas temperatur Nel. Neutron akan

    mengamati keadaan spin yang searah dan memberikan informasi sebagai besaran

    konstanta kisi dalam skala amstrong. Pada suhu 80 K dapat diklasifikasikan

    dengan hubungan unit sel berupa kubik dengan konstanta kisi sebesar 8,85 .

    Sedangkan pada suhu 293 K refleksi memberi informasi bahwa unit sel berbentuk

    fcc dengan konstanta kisi sebesar 4,43 .

    Tetapi dengan X-ray, baik pada suhu 80 K dan 293 K diperoleh konstanta

    kisi yang sama yaitu 4,43 . Sebagai kesimpulannya parameter kisi unit cell

    sebenarnya bernilai 4,43 , tetapi pada suhu 80 K, ion Mn2+ tersusun secara

    nonferomagnetik. Bila tersusun secara feromagnetik seharusnya terjadi nilai

    refleksi yang sama.

    Gambar 14.Perputaran ion Mn2+ dalam MnO sebagaimana yang ditentukanoleh difraksi neutron

    Dari gambar di atas dapat diperhatikan bahwa spin pada single plane [111]

    adalah paralel, tetapi yang bersebelahan dengan daerah single plane tersebut adalah

    antiparalel. Susunan spin tetap dengan hasil difraksi neutron dan dengan pengukuran

    magnetik. Oleh karena itu bahan MnO merupakan antiferomagnetik. Spin

    antiferomagnetik akan tersusun antiparalel dengan momen magnet total bernilai nol

    pada suhu di bawah temperatur Nel.

  • 8/10/2019 makalah antiferromagnetik

    14/19

    14

    Gambar 15.Urutan spin pada feromagnetik (>0) dan antiferomagnetik (

  • 8/10/2019 makalah antiferromagnetik

    15/19

  • 8/10/2019 makalah antiferromagnetik

    16/19

    16

    bahan magnetik untuk mempercepat kecepatan tulis, meskipun perubahan dalam

    orientasi magnetik mengambil jumlah waktu yang sama. Pada umumnya,

    teknologi hard driveberdasarkan pembalikan orientasi pada bahan magnet. Ketika

    medan aplikasi diberikan pada bahan magnet, maka spin elektron akan mulai

    berputar. Kecepatan presesi dan waktu yang dibutuhkan untuk flip spin elektron

    sebanding dengan kekuatan medan magnet. Medan aplikasi yang lebih besar

    menyebabkan spin lebih cepat berputar untuk presesi. Namun demikian, medan

    aplikasi yang terlalu besar dapat merusak keteraturan spin magnet (merusak

    magnet).

    Seperti yang telah diketahui, bahan antiferromagnetik memiliki dua kelompok

    atom (spin). Spin spin tersebut memiliki besar yang sama tetapi memiliki arah

    yang berbeda. Putaran/getaran spin pada antiferromagnetik berperilaku seperti

    memiliki inersia, yang berarti walaupun medan aplikasi tidak ada lagi, spin masih

    tetap berosilasi dan berputar. Dinamika material dapat diamati dengan

    memvariasikan waktu antara pulsa magnetik dan pengukuran pulsa. Flip spin

    memerlukan waktu beberapa picosecond, sedangkan spin terus berosilasi di

    sekitar orientasi baru untuk sekitar 100 picoseconds ketika medan aplikasi

    dihilangkan. Ini adalah sesuatu yang tidak pernah diamati pada ferromagnets dan

    hanya bisa terjadi jika spin memiliki semacam inersia dan waktu yang diperlukan

    untuk spin melakukan flip. Kelebihan ini menyebabkan medan magnet aplikasi

    hanya perlu diberikan untuk 100 femtosekon pertama yang akan menyebabkan

    kecepatan menulis bisa jauh lebih cepat.

    Gambar 17. Hard disk, salah satu contoh aplikasi bahan antiferomagnetik

    4.3

    Katup Spin

  • 8/10/2019 makalah antiferromagnetik

    17/19

    17

    Salah satu kegunaan bahan antiferomagnetik adalah katup spin (spin value),

    karena adanya fenomena yang dinamakan pertukaran anisotropik (exchange

    anisotrophy) atau kopling exchange-bias. Exchange anisotrophy pertama kali

    diteliti lebih dari 50 tahun yang lalu dalam sebuah partikel singgel dominan

    (berdiameter 100 1000 A) Co (bahan feromagnetik) yang dilapisi dengan

    antiferomagnetik CoO. Sampel Co atau CoO tersebut didinginkan pada medan nol

    dan memiliki histeresis tergeser (shifted hysteresis loop). Secara keseluruhan,

    koersivitas dinaikkan dan dibandingkan dengan sampel zero fieldcooled dan

    magnitudenya berbeda untuk medan yang dinaikan dan diturunkan. Perbedaan

    koersivitas dari medan maju dan balik diaplikasikan pada sistem exchange-bias

    yang digunakan pada aplikasi katup-spin (spin-value) modern untuk meletakan

    arah magnetisasi dari lapisan feromagnetik. Lapisan yang diletakan tersebut

    dikopling kepada lapisan feromagnetik kedua yang dapat merubah orientasi

    magnetisasinya dalam respon terhadap medan luar. Resistansi dari devais bernilai

    kecil jika lapisan feromagneik disejajarkan pada arah yang sama dan bernilai

    tinggi jika mereka disejajarkan pada arah berlawanan. Oleh karena itu, devais

    tersebut dapat digunakan sebagai sensor medan magnetik sensitif atau aplikasi

    media penyimpanan.

  • 8/10/2019 makalah antiferromagnetik

    18/19

    18

    Gambar 18Skema dari partikel core-shellyang berisi inti feromagnetik Co dengan kulit

    antiferomagnetik CoO disekelilingnya

    Gambar 20.Skema loop histeresis padasebuah sistem dengan pertukaran anisotropik

    Gambar 19.Exchange bias muncul ketika

    sistem FM/AFM didinginkan dalam medan

    magnet melalui suhu Nel antiferomagnetik.

    Lapisan atas adalah bahan feromagnetik,

    seperti Co dan lapisan bawah adalah bahan

    antiferomagnetik, seperti CoO. Arah panah

    menggambarkan momen magnetik pada ionlogam transisi baik dalam ferro dan

    antiferromagnet. Lingkaran adalah anion,

    seperti oksigen.

  • 8/10/2019 makalah antiferromagnetik

    19/19