makalah an peserta didik

15
 1 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Perkembangan adalah serangkaian perubahan progresif yang terjadi sebagai akibat dari proses kematangan dan pengalaman. Seperti yang dikatakan oleh Van den Daele “ perkembangan berarti perubahan secara kualitatif “. Ini berarti bahwa perkembangan bukan sekedar penambahan beberapa sentimeter pada tinggi badan seseorang atau peningkatan kemampuan seseorang, melainkan suatu proses integrasi dari banyak struktur dan fungsi yang kompleks. Sedangkan perkembangan sangat dipengaruhi oleh banyak faktor, karena manusia tidak pernah statis. Semenjak pembuahan hingga ajal selalu terjadi perubahan, baik dalam kemampuan fisik maupun kemampuan psikologis. Untuk itu dalam makalah ini akan membahas mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi perkembanga n. 2. Rumusan Masalah a. Apa pengertian perkembanga n? b. Sebutkan fase dan tugas perkembanga n? c. Sebutkan prinsip-prinsip perkembanga n? d. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan? 3. Tujuan a. Untuk mengetahui pengertian perkembangan b. Untuk mengetahui fase dan tugas perkembangan c. Untuk mengetahui hubungan antar pendidikan dan hukum d. Untuk mengetahui prinsip-prinsip perkembanga n e. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan 4. Metode Penulisan Berkaitan dengan penulisan ini kami memilih metode penulisan yang berupa pemaparan atau biasa lebih dikenal metode deskriptif.

Upload: deden-aldila-zulkhida

Post on 12-Jul-2015

119 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

5/12/2018 Makalah an Peserta Didik - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-an-peserta-didik-55a35a87634e1 1/15

 

1

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah

Perkembangan adalah serangkaian perubahan progresif yang terjadi

sebagai akibat dari proses kematangan dan pengalaman. Seperti yang dikatakan

oleh Van den Daele “ perkembangan berarti perubahan secara kualitatif “. Ini

berarti bahwa perkembangan bukan sekedar penambahan beberapa sentimeter

pada tinggi badan seseorang atau peningkatan kemampuan seseorang,

melainkan suatu proses integrasi dari banyak struktur dan fungsi yang

kompleks.

Sedangkan perkembangan sangat dipengaruhi oleh banyak faktor, karena

manusia tidak pernah statis. Semenjak pembuahan hingga ajal selalu terjadi

perubahan, baik dalam kemampuan fisik maupun kemampuan psikologis.

Untuk itu dalam makalah ini akan membahas mengenai faktor-faktor yang

mempengaruhi perkembangan.

2. Rumusan Masalaha.  Apa pengertian perkembangan?

b. Sebutkan fase dan tugas perkembangan?

c.  Sebutkan prinsip-prinsip perkembangan?

d. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan?

3. Tujuan

a.  Untuk mengetahui pengertian perkembangan

b. Untuk mengetahui fase dan tugas perkembangan

c.  Untuk mengetahui hubungan antar pendidikan dan hukum

d. Untuk mengetahui prinsip-prinsip perkembangan

e.  Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan

4. Metode Penulisan

Berkaitan dengan penulisan ini kami memilih metode penulisan yang

berupa pemaparan atau biasa lebih dikenal metode deskriptif.

5/12/2018 Makalah an Peserta Didik - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-an-peserta-didik-55a35a87634e1 2/15

 

2

BAB II

PEMBAHASAN

A.  Pengertian Perkembangan

Perkembangan menurut Kartini Kartono adalah perubahan-perubahan

psikofisis sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi psikis dan fisis

pada pada diri anak, yang ditunjang oleh faktor lingkungan dan proses belajar

dalam pesage waktu tertentu, menuju kedewasaan (Kartono, 1982:33).

Perkembangan, oleh Kartono diartikan pula sebagai “ Proses tranmisi

daripada konstitusi psiko-fisis (resam psikis dan fisis) yang herediter,

distimulasikan oleh faktor-faktor lingkungan yang menguntungkan, dalam

perwujudan proses aktif menjadi secara kontinu” (Kartono, 1982:33)

J.P. Chaplin (1972) dalam Dictionary of Psychology-nya menyatakan, arti

perkembangan pada prinsipnnya adalah tahapan-tahapan perubahan yang

progresif dan ini terjadi dalam rentang kehidupan manusia dan organisme

lainnya, tanpa membedakan aspek-aspek yang terdapat dalam organisme-

organisme tersebut.Secara lebih luas,  Dictionary of Psychology memerinci pengetian

perkembangan manusia sebagai berikut:

a.  The proggrssive and continuous change in the organism from birth to

death;

b.  Growth;

c.  Change in the shape and integration of bodily parts into functional

 parts;

d.   Maturation or the appreance of fundamental pattern of unlearned 

behavior 

a.  Perkembangan itu merupakan perubahan yang progresif dan terus-

menerus dalam diri organisme sejak lahir hingga mati;

b.  Perkembangan itu berarti pertumbuhan;

5/12/2018 Makalah an Peserta Didik - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-an-peserta-didik-55a35a87634e1 3/15

 

3

c.  Perkembangan berarti pertumbuhan dalam bentuk dan penyatuan

bagian-bagian yang bersifat jasmaniah ke dalam bagian-bagian yang

fungsional;d.  Perkembangan adalah kematangan atau kemunculan pola-pola dasar

tingkah laku yang bukan hasil belajar.

Dari berbagai uraian di atas, bisa disimpulkan bahwa perkembangan

adalah rentetan perubahan jasmani dan rohani manusia menuju arah yang

lebih maju dan sempurna.

B.  Fase-fase dan Tugas

Fase Perkembangan adalah penahanan atau periodesasi rentang

kehidupan manusia yang ditandai oleh ciri-ciri atau pola-pola tingkah laku

tertentu.

Secara garis besarnya terdapat empat dasar pembagian fase-fase

perkembangan ini, yaitu:

  Perkembangan berdasarkan ciri-ciri biologis

  Konsep didaktis

  Ciri-ciri psikologis, dan

  Konsep tugas perkembangan

Periodesasi Perkembangan Berdasarkan Ciri-ciri Biologis

  Titik berat pembagian fase-fase perkembangan ini didasarkan pada

gejala-gejala perubahan fisik anak, atau didasarkan atas proses biologis

tertentu.

Fase Perkembangan Berdasarkan Konsep Didaktif 

  Dasar yang digunakan untuk menentukan pembagian fase-fase

perkembangan adalah materi dan cara bagaimana mendidik anak pada

masa-masa tertentu.

Periodesasi Perkembangan Berdasarkan Ciri-ciri Psikologis

  Periodesasi ini didasarkan atas ciri-ciri kejiwaan yang menonjol, yang

menandai masa dalam periode tersebut.

5/12/2018 Makalah an Peserta Didik - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-an-peserta-didik-55a35a87634e1 4/15

 

4

Periodesasi Perkembangan Berdasrkan Konsep Tugas Perkembangan

  Periodesasi seperti ini di antaranya dikemukakan oleh Robert J.

Havighhurst, yaitu:  Masa bayi dan kanak-kanak (infancy and early childhood): umur 0

 – 6 tahun

  Masa sekolah atau pertengahan kanak-kanak  (middle childhooh):

umur 6 – 12 tahun

  Masa remaja (adolescence): umur 12 – 18 tahun

  Masa awal dewasa (early adulthood): umur 18 – 30 tahun

  Masa dewasa pertengahan (middle age): umur 30 – 50 tahun

  Masa tua (latter maturity): 50 tahun ke atas

Satu hal yang pasti, setiap fase atau tahapan perkembangan kehidupan

manusia senantiasa berlangsung seiring dengan kegiatan belajar. Dalam hal

ini, kegiatan belajar tidak berarti kegiatan belajar yang ilmiah. Tugas belajar

yang muncul dalam setiap fase perkembangan, merupakan keharusan

universal dan idealnya berlaku secara otomatis, seperti kegiatan belajar

terampil melakukan sesuatu pada fase perkembangan tertentu yang lazim

terjadi pada manusia normal. Selain itu, hal-hal lain yang juga menimbulkan

tugas-tugas perkembangan adalah:

     Adanya kematangan fisik tertentu pada fase perkembangan tertentu;

     Adanya dorongan cita-cita psikologis manusia yang sedang berkembang

itu sendiri; dan

     Adanya tuntunan kultural masyarakat.

Lima fase atau tahapan perkembangan dari Buhler dan empat tahapan

perkembangan dari Hurlock digunakan sebagai kerangka perkembangan,

sekaligus sebagai bandingan. Sementara, delapan tahapan perkembangan dari

Erikson serta enam tahap perkembangan dari Havigurst, bisa dijadikan

pedoman, bukan sebagai sesuatu yang mutlak pasti.

1. Fase dan Tugas Perkembangan Menurut Buhler

Dalam bukunya The First Tear of Life, Charlotte Buhler (1930) membagi

fase perkembangan sebagai berikut:

5/12/2018 Makalah an Peserta Didik - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-an-peserta-didik-55a35a87634e1 5/15

 

5

a. Fase pertama (0 – 1 tahun)

Fase ini adalah masa menghayati berbagai objek di luar diri sendiri

serta saat melatih fungsi-fungsi, khususnya fungsi motorik, yakni fungsiyang berhubungan dengan gerakan-gerakan anggota badan.

b. Fase kedua (2 – 4 tahun)

Fase ini merupakan masa pengenalan dunia objektif di luar diri sendiri,

disertai dengan penghayatan yang bersifat subjektif.

c.  Fase ketiga (5 – 8 tahun)

Fase ini bisa dikatakan sebagai masa sosialisasi anak.

d. Fase keempat (9 – 11 tahun)

Fase ini adalah masa sekolah dasar.

e.  Fase kelima (14 – 19 tahun) 

Fase ini merupakan masa tercapainya synthese di antara sikap ke dalam

batin diri sendiri dengan sikap ke luar, pada dunia objektif.

2. Fase dan Tugas Perkembangan Menurut Hurlock

Dalam bukunya  Development Psychology, Elisabeth B. Hurlock (1978)

mengadakan tahapan perkembangan sebagai berikut:

a. Prenatal (sebelum lahir) atau pralahir 

Prenatal ini mulai konsepsi sampai umur 9 bulan dalam kandungan ibu.

b.  Masa Natal

Masa natal ini, terdiri atas:

   Infancy atau neonatus (dari lahir sampai 14 hari)

Fase ini merupakan fase penyesuaian terhadap lingkungan.

   Masa bayi (antara 2 minggu sampai 2 tahun)

Bayi di sini tak berdaya dan sangat bergantung pada lingkungan.

   Masa anak (2 - 10/11 tahun)

Pada masa ini, anak masih immature.

c.  Masa remaja (11/12 – 20/21 tahun)

Masa remaja adalah masa peralihan atau masa transisi dari anak menuju

dewas. Masa remaja terbagi lagi dalam berikut ini: 

 Praremaja (11/12 – 13/14 tahun)

  Remaja awal (13/14 – 17 tahun)

5/12/2018 Makalah an Peserta Didik - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-an-peserta-didik-55a35a87634e1 6/15

 

6

  Remaja lanjut (17  – 20/21 tahun)

d.  Dewasa

Fase dewasa ini terbagi lagi atas berikut ini:  Dewasa awal (21 – 40 tahun)

Tahap ini adalah masa penyesuaian terhadap pola-pola hidup baru,

dan harapan mengembangkan sifat-sifat, nilai-nilai yang serba baru.

  Dewasa menengah (40 – 60 tahun)

Tahapan dewasa menengah merupakan masa transisi, masa

menyesuaikan kembali, masa equilibrium-disequilibrium.

3. Fase dan Tugas Perkembangan Menurut EriksonDalam bukunya Childhood and Society, Erik Erikson (1963) membagi fase

dan tugas perkembangan, sebagai berikut:

   Masa bayi (0 – 1 ⁄ tahun)

   Masa toddler (1 ⁄   –  3 tahun )

   Awal masa kanak-kanak (4 – 7 tahun)

   Akhir masa kanak-kanak (8 – 11 tahun)

   Awal masa remaja (12 – 15 tahun)

   Masa remaja yang sejati (16  – 18 tahun)

   Awal masa dewasa (19 – 25 tahun)

  Kedewasaan dan masa tua (25 tahun keatas)

4. Fase dan Tugas Perkembangan Menurut Havighurst

Menurut Havighurst, perjalanan hidup seseorang ditandai oleh adanya

tugas-tugas yang harus dipenuhi. Tugas-tugas ini dalam batas-batas

tertentu bersifat khas untuk masa-masa hidup seseorang. Ia

mengemukakan tentang tugas-tugas perkembangan (development tasks),

yaitu tugas-tugas yang harus dilakukan oleh seseorang dalam masa-masa

hidup tertentu, sesuia dengan norma-norma masyarakat serta norma-norma

kebudayaannya. Secara konkret, tugas-tugas tersebut dapat dilihat pada

tabel 3.1 menurut pengolahan Havighurst (1976).

Tugas-tugas perkembangan menurut Havighurst:

  Periode bayi dan anak kecil

  Anak sekolah

5/12/2018 Makalah an Peserta Didik - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-an-peserta-didik-55a35a87634e1 7/15

 

7

  Masa muda (pubertas, adolesensi)

  Masa dewasa muda

  Usia tengah baya

  Masa dewasa lanjut

C.  Prinsip-prinsip Perkembangan

Secara garis besar peristiwa perkembangan mempunyai atau mengikuti

prinsip-prinsip perkembangan sebagai berikut (Atmodiwirjo, 1983);

Simandjuntak & Pasaribu, 1995; Kartono, 1982; Kasiram 1983; Shaleh &

Soerjadinata, 1971):

  Perkembangan tidak terbatas dalam arti tumbuh menjadi besar, namunmencakup rangkaian perubahan yang bersifat progresif, teratur, koheren

dan berkesinambungan.

  Perkembangan selalu menuju proses diferensiasi dan integrasi.

  Perkembangan dimulai dari respon-respons yang sifatnya umum menuju

yang khusus.

  Setiap orang akan mengalami tahapan perkembangan yang berlangsung

secara berantai.  Setiap anak mempunyai tempo kecepatan perkembangan sendiri-sendiri.

  Di dalam perkembangan, dikenal adanya irama atau naik turunnya proses

perkembangan. Artinya, perkembangan manusia itu tidak tetap, terkadang

naik, terkadang turun.

Menurut para ahli psikologi, setiap anak biasanya mengalami dua masa

pancaroba atau krisis, yang lazim disebut trotz. Masa trotz ini terjadi

dalam dua periode, yakni:

  trotz periode ke-1, atau krisis pertama, terjadi pada usia 2 sampai 3

tahun, dengan ciri utama anak menjadi egois, selalu bersikap dan

tingkah laku mendahulukan kepentingan diri sendiri;

  trotz periode ke-2, atau krisis kedua, terjadi pada umur antara 14

sampai 17 tahun, dengan ciri utama sering membantah orang tuanya

sendiri dalam mencapai identitas diri.

Tentang trotz ke-2 di atas, perlu digarisbawahi bahwa batas umur

antara 14-17 tahun, bukanlah “harga mati”. Artinya, rentang usia remaja

5/12/2018 Makalah an Peserta Didik - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-an-peserta-didik-55a35a87634e1 8/15

 

8

yang mengalami krisis kedua ini di sebuah negara mungkin berbeda

dengan remaja di negara lainnya; boleh jadi lebih cepat atau lebih lambat.

 Setiap anak, seperti juga organisme lainnya, memiliki dorongan danhasrat mempertahankan diri dari hal-hal yang negatif, seperti rasa sakit,

rasa tidak aman, kematian, dan seterusnya.

  Dalam perkembangan terdapat masa peka.

Masa peka adalah suatu masa dalam perkembangan anak, saat suatu

fungsi jasmani ataupun rohani, dapat berkembang dengan cepat jika

mendapat latihan yang baik dan kontinu.

Montessori mengemukakan bahwa hanya sekali saja terjadi masa peka

untuk tiap-tiap fungsi seumur hidup.

Di anatara asas-asas pendidikan Montessori yang berkenaan dengan

masa peka adalah:

a.  anak-ana haruslah diberi kebebasan;

b.  karena datangnya masa peka itu tidak mudah untuk diketahui, tidaklah

mungkin untuk diadakan latihan atau pendidikan secara klasikal;

c.  tata tertib di sekolah hendaknya timbul dari hati sanubari anak itu

sendiri dan bukan merupakan sesuatu yang dipaksakan oleh para

pendidiknya;

d.  karena pancaindera merupakan gejala utama dari isi jiwa manusia,

Montessori lebih memperhatikan pancaindra anak.

  Perkembangan tiap-tiap anak pada dasarnya tidak hanya dipengaruhi oleh

faktor pembawaan sejak lahir, tetapi juga oleh lingkungan.

D.  Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan

Secara garis besarnya, faktor-faktor tersebut dapat dibedakan atas tiga faktor,

yaitu:

Faktor-faktor yang Berasal Dari Dalam Diri Individu

Faktor-faktor di dalam diri yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan

individu adalah:

5/12/2018 Makalah an Peserta Didik - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-an-peserta-didik-55a35a87634e1 9/15

 

9

  Bakat atau pembawaan

 Setiap individu memiliki bermacam-macam bakat sebagai

pembawaannya, seperti bakat musik, seni, agama, akal yang tajamdan sebagainya.

  Sifat-sifat keturunan

 Sifat-sifat keturunan yang individu dipusakai dari orangtua atau

nenek moyang dapat berupa fisik dan mental

  Dorong dan instink 

  Dorongan adalah kodrat hidup yang mendorong manusia

melaksanakan sesuatu atau bertindak sesuatu. Sedangkan instink 

atau naluri adalah kesanggupan atau ilmu tersembunyi yang

menyuruh atau membiasakan kepada manusia bagaimana cara-cara

melaksanakan dorongan batin.

Faktor-faktor yang Berasal Dari Luar Diri Indivu

Makanan

  Perlu memperhatikan makanan dari segi kuantitas (jumlah) makanan

yang dimakan

  Perlu memperhatikan maknan dari segi kualitas (mutu) makan itu

sendiri.

Iklim

  Iklim atau keadaan cuaca juga berpengaruh terhadap perkembangan dan

kehidupan anak. Sifat-sifat iklim, alam dan udara mempengaruhi pula

sifat-sifat individu dan jiwa bangsa yang berada dalam iklim yang

bersangkutan.

Kebudayaan

  Latar belakang budaya suatu bangsa sedikit banyak juga mempengaruhi

perkembangan seseorang.

Ekonomi

  Latar belakang ekonomi juga berpengaruh terhadap perkembangan

anak.

5/12/2018 Makalah an Peserta Didik - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-an-peserta-didik-55a35a87634e1 10/15

 

10

Kedudukan anak dalam lingkungan keluarga

  Kedudukan anak dalam lingkukungan keluarga juga mempengaruhi

perkembangannya. Bila anak itu merupakan anak tunggal, biasanyaperhatian orangtua tercurah kepadanya, sehingga ia cenderung memiliki

sifat-sifat sepert mempunyai: manja, kurang bisa bergaul dengan teman

sebayanya, menarik perhatian dengan cara kekanak-kanakan, dan

sebagainya. Sebaliknya, seorang anak yang mempunyai banyak 

saudara, jelas orangtua akan sibuk membagi perhatian terhadap

saudara-saudaranya itu.

Faktor-faktor Umum

Faktor umum yang mempengaruhi perkembangan individu adalah:

Intelegensi

  Intelegensi merupakan salah satu faktor umum yang mempengaruhi

perkembangan anak.

Jenis kelamin

  Jenis kelamin juga memegang peranan yang penting dalam

perkembangan fisik dan mental seorang anak.

Kelenjar gondok 

  Penelitian dalam bidang endocrinologi menunjukkan betapa

pentingnya peranan yang dimainkan oleh kelenjar gondok terhadap

perkembangan indiviu.

Kesehatan

  Kesehatan juga merupakan salah satu faktor umumyang

mempengaruhi perkembanan individu.

Ras

  Ras juga turut mempengaruhi perkembangan seseorang. Misalnya,

anak-anak dan ras mediterranean (sekitar laut tengah) mengalami

perkembangan fisik lebih cepat dibandingkan dengan anak-anak dari

bangsa Eropa Utara.

5/12/2018 Makalah an Peserta Didik - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-an-peserta-didik-55a35a87634e1 11/15

 

11

Telah sekian lama para ahli didik, ahli biologi, ahli psikologi, dan lain-

lain memikirkan dan berusaha mencari jawaban atas pertanyaan: sebetulnya,

perkembangan manusia itu bergantung pada pembawaan ataukah padalingkungan? Atau dengan kata lain, dalam perkembangan anak hingga

menjadi dewasa, faktor-faktor yang menetukan itu, yang di bawa dari

keturunan (pembawaan) ataukah pengaruh-pengaruh lingkungan? Dalam

upaya menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, perlu dikemukakan di sini

adanya beberapa pendapat daari berbagai aliran.

1.  Aliran Nativisme atau Aliran Pembawaan

Nativisme (nativism) merupakan sebuah dokrin filosofis yang

berpengaruh besar terhadap aliran pemikiran psikologis. Tokoh utama aliran

ini bernama Arthur Schopenhauer (1788-1860), seorang filosof Jerman.

Aliran filsafat nativisme konon dijuluki sebagai aliran pesimistis yang

memandang segala sesuatu dengan “kacamata hitam”. Mengapa begitu? 

Karena para ahli penganut aliran ini berkeyakinan bahwa perkembangan

manusia ditentukan oleh pembawaanya; sedangkan pengalaman dan

pendidikan tidak berpengaruh apa-apa. Dalam ilmu pendididkan, pandangan

seperti ini disebut “pesimisme pedagogis” (Syah, 1995)

Aliran nativisme mengemukakan bahwa manusia yang baru dilahirkan

telah memiliki bakat dan pembawaan, baik karena bearsal dari keturunan

orang tuanya, nenek moyangnya maupun karena memang ditakdirkan

demikian. Manakala pembawaannya itu baik, baik pula anak itu kelak. Begitu

pula sebaliknya, andaikata anak itu berpembawaan buruk, buruk pula pada

masa kedewasaannya. Oleh karena itu, menurut aliran ini, pendidikan tidak 

dapat diubah dan senantiasa berkembang dengan sendirinya.

 2.  Aliran Empirisme atau Aliran Lingkungan

Aliran empirisme merupakan kebalikan dari aliran nativisme, dengan

contoh utama John Locke (1632-1704). Nama asli aliran ini adalah “The

School of British Empiricism” (aliran empirisme Inggris). Akan tetapi, aliran

ini lebih berpengaruh pada pemikir Amerika Serikat, sehingga melahirkan

sebuah aliran filsafah bernama “environmental psychology” (psikologi

lingkungan) yang relatif masih baru (Reber, 1988; Syah, 1995)

5/12/2018 Makalah an Peserta Didik - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-an-peserta-didik-55a35a87634e1 12/15

 

12

Aliran empirisme mengemukakan bahwa anak yang baru lahir laksana

kertas yang putih bersih atau semacam tabula rasa (tabula = meja, rasa =

lilin), yaitu meja yang bertutup lapisan lilin putih. Jadi, kesimpulan aliran empirisme adalah perkembangan anak 

sepenuhnya tergantung pada faktor lingkungan; sedangkan faktor bakat, tidak 

ada pengaruhnya.

 3.  Aliran Konvergensi atau Aliran Persesuaian

Aliran ini pada intinya merupakan perpaduan antara pandangan

nativisme dan empirisme, yang keduanya dipandang sangat berat sebelah.

Aliran ini menggabungkan arti penting hereditas (pembawaan) dengan

lingkungan sebagai faktor yang berpengaruh dalam perkembangan manusia.

Tokoh utama aliran konvergensi adalah Louis William Stren (1871-1938),

seorang filsuf sekaligus sebagai psikolog Jerman.

Aliran filsafat yang dipeloporinya disebut “personalisme”, sebuah

pemikiran filosofis yang sangat berpengaruh terhadap disiplin ilmu yang

berkaitan dengan manusia. Di antara disiplin ilmu yang menggunakan asas

personalisme adalah “personologi”, yang mengembangkan teori yang

komprehensif (luas dan lengkap) mengenai kepribadian manusia (Reber,

1988)

Seorang psikolog wanita terkenal dan pernah menjabat sebagai presiden 

 American Psycological Association, Anne Anastasi, pada tahun 1958,

mengajukan makalah klasik yang dianggap memuaskan semua pihak,

setidaknya meredakan pertentangan antara empirisme dan nativisme, dalam

memengaruhi perkembangan kepribadian seseorang. Antasari (dalam

Gunarsa, 1983) mengemukakan bahwa pengaruh pembawaan atau keturunan

terhadap tingkah laku, selalu terjadi secara tidak langsung. Tidak satu pun

dari fungsi-fungsi psikis yang secara langsung diturunkan oleh orang tua

kepada anak. Pengaruh keturunan selalu membutuhkan perantara atau

perangsang yang terdapat dalam lingkungan, sekalipun kenyataannya

memang ada semacam tingkatan yang lebih dan yang kurang.

5/12/2018 Makalah an Peserta Didik - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-an-peserta-didik-55a35a87634e1 13/15

 

13

Hal di atas dicontohkan dengan kenyataan-kenyataan berikut:

1)  Latar belakang keturunan yang sama mungkin menghasilkan ciri-

ciri kepribadian yang berbeda pada kondisi-kondisi lingkunganyang berbeda pula.

2)  Latar belakang keturunan yang berbeda dan pada lingkungan hidup

yang berbeda pula, dapat dihasilkan pola perkembangan yang sama

atau hampir sama.

3)  Lingkungan hidup yang sama bisa menimbulkan perbedaan-

perbedaan ciri kepribadian pada anak-anak yang berlainan latar

belakang keturunannya.

4)  Lingkungan hidup yang tidak sama bisa menimbulkan persamaan

dalam ciri-ciri kepribadian meskipun latar belakang keturunan

tidak sama.

Tentang pengaruh lingkungan, Anastasi mengemukakan semacam

faktor segmental, yakni ada kalanya dalam waktu yang singkat, ada kalanya

berlangsung dalam jangka waktu yang lama. Ada masa-masa ketika

pengaruhnya sangat besar.

Tentang hubungan antara faktor lingkungan dan faktor keturunan

(konstitusi), Anastasi mengemukakan bahwa (Gunarsa, 1983):

Faktor lingkungan dan faktor konstitusi menjadi sumber timbulnya

setiap perkembangan tingkah laku.

Kedua faktor ini tidak bisa berfungsi secara terpisah, melainkan saling

berhubungan.

Bentuk interaksi yang terjadi dapat dikonseptualisasikan sebagai bentuk 

hubungan yang majemuk, artinya sesuatu hubungan yang terjadi

mempengaruhi hubungan-hubungan lain yang akan terjadi.

5/12/2018 Makalah an Peserta Didik - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-an-peserta-didik-55a35a87634e1 14/15

 

14

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

 Dari berbagai uraian di atas, bisa disimpulkan bahwa perkembangan adalah

rentetan perubahan jasmani dan rohani manusia menuju arah yang lebih maju

dan sempurna.

 Fase Perkembangan adalah penahanan atau periodesasi rentang kehidupan

manusia yang ditandai oleh ciri-ciri atau pola-pola tingkah laku tertentu.

 Secara garis besarnya, faktor-faktor tersebut dapat dibedakan atas tiga faktor,

yaitu faktor-faktor yang berasal dari dalam diri individu dan faktor-faktor yang

berasal dari luar diri indivu

 Secara garis besar peristiwa perkembangan mempunyai atau mengikuti prinsip-

prinsip perkembangan sebagai berikut (Atmodiwirjo, 1983); Simandjuntak &

Pasaribu, 1995; Kartono, 1982; Kasiram 1983; Shaleh & Soerjadinata, 1971):

  Perkembangan tidak terbatas dalam arti tumbuh menjadi besar, namun

mencakup rangkaian perubahan yang bersifat progresif, teratur, koheren

dan berkesinambungan.

  Perkembangan selalu menuju proses diferensiasi dan integrasi.

  Perkembangan dimulai dari respon-respons yang sifatnya umum menuju

 yang khusus.

  Setiap orang akan mengalami tahapan perkembangan yang berlangsung

secara berantai.

  Setiap anak mempunyai tempo kecepatan perkembangan sendiri-sendiri.

   Di dalam perkembangan, dikenal adanya irama atau naik turunnya proses

 perkembangan. Artinya, perkembangan manusia itu tidak tetap, terkadang

naik, terkadang turun.

  Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan:

  Aliran Nativisme atau Aliran Pembawaan

  Aliran Empirisme atau Aliran Lingkungan

  Aliran Konvergensi atau Aliran Persesuaia

5/12/2018 Makalah an Peserta Didik - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-an-peserta-didik-55a35a87634e1 15/15

 

15

DAFTAR PUSTAKA 

Desmita, M, SI. Psikologi Perkembangan Peserta Didik, PT REMAJA

ROSDAKARYA, Bandung, 2009. 

Hurlock, Elizabeth B., Developmental Psychology, Tata McGraw Hill, New

Delhi, 1978.

Maknun, Abin, H. Syamsuddin., Psikologi Kependidikan, PT REMAJA

ROSDAKARYA, Bandung, 1996

Sobur, Alex. Psikologi Umum, Cetakan Pertama, CV PUSTAKA SETIA,Bandung, 2003.

Rakhmat, Jalaluddin. Psikolologi Komunikasi, PT REMAJA

ROSDAKARYA, Bandung, 1985.