makalah

27
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Dalam rangka mewujudkan status kesehatan masyarakat yang optimal, maka berbagai upaya yang harus dilaksanakan, salah satu diantaranya ialah menyelenggaarakan pelayanan kesehatan. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan untuk masyarakat di tingkat dasar di Indonesia adalah melalui Pusat kesehatan Masyarakat (Puskesmas) yang merupakan unit organisasi fungsional Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan diberi tanggung jawab sebagai pengelola kesehatan bagi masyarakat tiap wilayah kecamatan dari Kabupaten/Kota bersangkutan. Puskesmas adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang bertanggungjawab terhadap pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya. Fungsi Puskesmas diantaranya sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat serta pusat pelayanan kesehatan strata pertama. Pelayanan kesehatan yang diberikan puskesmas adalah pelayanan kesehatan menyeluruh yang meliputi pelayanan kuratif (pengobatan), preventif (pencegahan), 1

Upload: novita-ogino-tilukay

Post on 23-Jan-2016

226 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

good

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Dalam rangka mewujudkan status kesehatan masyarakat yang

optimal, maka berbagai upaya yang harus dilaksanakan, salah satu

diantaranya ialah menyelenggaarakan pelayanan kesehatan.

Penyelenggaraan pelayanan kesehatan untuk masyarakat di tingkat dasar di

Indonesia adalah melalui Pusat kesehatan Masyarakat (Puskesmas) yang

merupakan unit organisasi fungsional Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan

diberi tanggung jawab sebagai pengelola kesehatan bagi masyarakat tiap

wilayah kecamatan dari Kabupaten/Kota bersangkutan. Puskesmas adalah

Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang

bertanggungjawab terhadap pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya.

Fungsi Puskesmas diantaranya sebagai pusat penggerak pembangunan

berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat

serta pusat pelayanan kesehatan strata pertama. Pelayanan kesehatan yang

diberikan puskesmas adalah pelayanan kesehatan menyeluruh yang meliputi

pelayanan kuratif (pengobatan), preventif (pencegahan), promotif

(peningkatan kesehatan), dan rehabilitatif (pemulihan kesehatan).1,2,3

Upaya kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas terdiri dari

upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat, yang

keduanya jika ditinjau dari sistem kesehatan nasional merupakan pelayanan

kesehatan tingkat pertama.Upaya kesehatan tersebut terdiri dari upaya

kesehatan wajib dan upaya kesehatan pengembangan.Upaya kesehatan

wajib merupakan upaya kesehatan yang dilaksanakan oleh seluruh

Puskesmas di Indonesia.Sedangkan upaya kesehatan pengembangan

adalah upaya kesehatan yang ditetapkan berdasarkan permasalahan

1

Page 2: Makalah

kesehatan yang ditemukan di masyarakat setempat serta disesuaikan

dengan kemampuan Puskesmas.2,4,5

Salah satu upaya kesehatan wajib puskesmas adalah Kesehatan Ibu

dan Anak (KIA) yang merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan

Berbasis Masyarakat (UKBM) yang dikelolah dan diselenggarakan dari, oleh,

untuk dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan

kesehatan guna memberdayakan masyarakat dam memberikan kemudahan

kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk

mempercepat penurunan angka kematian ibu dan anak, inilah yang disebut

dengan Posyandu.

Pelaksana kegiatan Posyandu dilakukan oleh kader kesehatan yang

berasal dari masyarakat setempat, dengan bimbingan dari lintas sektor terkait

seperti Dinas Kesehatan, Puskesmas atau tim PKK. Oleh sebab itulah peran

dan keaktifan kader sangatlah penting demi terselenggaranya kegiatan

Posyandu.

Puskesmas Hutumuri memiliki 7 Posyandu yang tersebar mulai dari

Negeri Hutumuri, Toisapu, Wailiha, Lapaut, Rutong dan Lehari, dengan rata-

rata memiliki 5 kader pada setiap Posyandu, total pada ke 7 Posyandu ini

memiliki 37 orang kader yang aktif dalam kegiatan Posyandu. Berdasarkan

latar belakang diatas, maka perlu mengetahui gambaran keaktifan peran

kader dalam pengelolaan Posyandu di Puskesmas Hutumuri Kota Ambon.

B. Rumusan Masalah

Bagaimana keaktifan peran kader dalam mengelolah Posyandu di wilyah

kerja Puskesmas Hutumuri Kota Ambon?

C. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum

Mengetahui keaktifan peran kader dalam mengelolah posyandu di

Wilayah Kerja Puskesmas Hutumuri Kota Ambon.

2

Page 3: Makalah

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui apa saja kegiatan Posyandu.

b. Mengetahui keaktifan peran kader dalam pengelolaan Posyandu.

3

Page 4: Makalah

BAB II

ISI PENULISAN

Jenis penelitian pada makalah ini adalah studi deskriptif, pengumpulan

data menggunakan kuisioner dilaksanakan pada tangal 21 juni- 27 juni 2015.

Penelitian ini dilaksanakan di Posyandu yang berwilayah kerja pada

Puskesmas Hutumuri Kota Ambon. Populasi dalam penelitian ini adalah

seluruh kader Posyandu yang ada berada di Puskesmas Hutumuri dan

sampel adalah All Sampling yakni menggunakan semua populasi yang ada

menjadi sampel. Jumlah sampel ada 37 kader yang tersebar di 7 Posyandu

di Puskesmas Hutumuri. Tujuannya adalah mengetahui gambaran keaktifan

peran kader dalam pengelolaan Posyandu. Data primer diperoleh dari hasil

kuisioner yang telah diisi oleh responden. Analisa data disajikan dalam

bentuk table distribusi serta narasi.

Puskesmas Hutumuri berada di negeri Hutumuri, salah satu Negeri

Adat di Kota Ambon yang berjarak ± 26 Km dari pusat kota dan terletak

dalam wilayah Pemerintah Kecamatan Leitimur Selatan dengan batas-batas:6

- Sebelah selatan : Laut Banda

- Sebelah utara : Negeri Halong

- Sebelah timur : Negeri Passo

- Sebelah barat : Negeri Hukurila

Secara keseluruhan luas wilayah kerja Puskesmas Hutumuri adalah 165.500

Ha dengan perincian :6

- Negeri Hutumuri (termasuk Dusun Wailiha dan Dusun Toisapu) :

15.500 Ha

- Negeri Rutong : 500 Ha

- Negeri leahari : 500 Ha

Dari data yang ada, total jumlah penduduk pada tahun 2014 yang berada di

wilayah kerja Puskesmas Hutumuri sebanyak 5.867 jiwa, dengan perincian :6

4

Page 5: Makalah

Negeri Hutumuri 4438 jiwa

Negeri Rutong 757 jiwa

Negeri Leahari 672 jiwa

Pria 3144 jiwa

Wanita 2723 jiwa

Jumlah kepala keluarga 1515 KK

Jumlah jiwa per KK rata-rata 3,987 jiwa

Kepadatan penduduk 235 per Km2

Pertumbuhan penduduk 3,2%

Dependency ratio 51%

Sex ratio 93,2%

Gambar 1. Peta Wilayah Kerja Puskesmas Hutumuri. 6

Status dan Jumlah Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Hutumuri.6

5

Page 6: Makalah

No POSYANDU STRATA LOKASI

1

.

Mawar 1 Purnama Negeri Hutumuri

2. Mawar 2 Purnama Negeri Hutumuri

3. Anggrek Purnama Negeri Lehari

4. Melati Purnama Negeri Rutong

5. Merpati Purnama Desa Wailiha

6. Sabar Purnama Desa Toisapu

7. Bougenvile Purnama Desa Lapaut

Pada puskesmas Hutumuri terdapat 7 Posyandu dengan masing-

masing Posyandu terdapat 5 kader, dengan strata Posyandu Purnama

(warna hijau) merupakan Posyandu madya yang cakupan kelima kegiatan

pokoknya lebih dari 50 %, mampu melaksanakan program tambahan dan

sudah memperoleh sumber pembiyaaan dari dana sehat yang dikelolah

masyarakat yang jumlah peserta masih terbatas yakni kurang dari 50 %

kepala keluarga (KK) di wilayah kerja Posyandu.

Tabel 1. Distribusi responden menurut kelompok umur, jenis kelamin,

pendidikan terakhir dan pekerjaan.

No. Karakteristik N Jumlah %

1. Kelompok Umur

21-35

36-40

41-45

46-50

37

6

20

10

1

16,2

54

27

2,70

2. Jenis Kelamin

Perempuan

Laki-laki

37

37

0

100

0

6

Page 7: Makalah

3. Pendidikan Terakhir

Tidak Tamat SD

Tamat SD

Tamat SMP

Tamat SMA

Tamat Perguruan Tinggi

37

0

0

2

16

9

0

0

5,4

43,2

24,3

4. Pekerjaan

Tidak bekerja

Petani

Nelayan

Wiraswasta

PNS/TNI/POLRI

Pegawai Swasta

37

0

8

0

25

4

0

0

21,6

0

67,5

10,8

0

Distribusi responden menurut kelompok umur, jenis kelamin,

pendidikan terakhir dan pekerjaan pada tabel 1 menunjukkan bahwa

responden yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 37 orang (100%).

Sebagian besar responden berumur 36-40 tahun dengan persentase tertinggi

sebesar 54% dan responden berumur 46-50 tahun dengan persentase paling

rendah 2,7%. Tingkat pendidikan responden sebagian besar tamat SMA

(43%) dan pekerjaan terbanyak yaitu Wiraswasta (67,5%).

Table 2. Distribusi responden tentang keaktifan peran kader

dalam pelaksanaan posyandu.

No. Variabel N Jumlah %

1. Persiapan sebelum posyandu

Tidak

Kadang-kadang

Selalu

37

0

0

37

0

0

100

2 Mengundang sasaran

Tidak

Kadang-kadang

Selalu

37

0

0

37

0

0

100

7

Page 8: Makalah

3 Menggunakan sistem 5 meja

Tidak

Kadang-kadang

Selalu

37

0

5

32

0

13,5

86,4

4 Melakukan pendaftaran

Tidak

Kadang-kadang

selalu

37

0

0

37

0

0

100

5 Melakukan penimbangan

Tidak

Kadang-kadang

Selalu

37

0

0

37

0

0

100

6 Mencatat hasil penimbangan

Tidak

Kadang-kadang

Selalu

37

0

0

37

0

0

100

7. Pemantauan pertumbuhan

dan perkembangan

Tidak

Kadang-kadang

Selalu

37

0

0

37

0

0

100

8. Merujuk bila menemukan KEP

Tidak

Kadang-kadang

Selalu

37

0

0

37

0

0

100

9. Memberikan makanan tambahan

Tidak

Kadang-kadang

selalu

37

0

4

33

0

10,8

89,1

10. Memberikan vitamin A pada

bulan Agustus dan februari

Tidak

Kadang-kadang

37

0

0

0

0

8

Page 9: Makalah

selalu 37 100

11. Memberi penjelasan pencegahan

Diare

Tidak

Kadang-kadang

selalu

37

0

10

27

0

27

73

12. Member penjelasan cara

Membuat oralit

Tidak

Kadang-kadang

Selalu

37

0

0

37

0

0

100

13. Merujuk jika tidak dapat ditangani

Tidak

Kadang-kadang

selalu

37

0

0

37

0

0

100

Pada table 2 tampak bahwa kader mempersiapkan kegiatan sebeluh

hari buka Posyandu adalah sebanyak 37 responden dengan persentase

100% artinya semua responden pada tiap-tiap Posyandu mempersiapkan

segala sesuatu yang menyangkut Posyandu sebeluh hari buka Posyandu.

Kader memberi tahu dan mengundang sasaran sebelum Posyandu.

Sebanyak 37 responden dengan persentase 100%. Artinya semua

responden pada tiap-tiap Posyandu aktif mengundang sasaran.

Kader mempersiapkan 5 meja pada Posyandu. Sebanyak 32

responden yang selalu mempersiapkan sistem 5 meja dengan persentase

86,4% sedangakan sebanyak 5 responden yang kadang-kadang baru

menggunakan sistem 5 dengan persentase 13,5%.

melakukan pendaftaran. Sebanyak 37 responden yang melakukan

pendaftaran dengan persentase 100%. Artinya semua kader pada tiap-tiap

Posyandu selalu melakukan pendaftaran.

9

Page 10: Makalah

Kader melakukan penimbangan. Sebanyak 37 responden yang

melakukan pendaftaran dengan persentase 100%. Artinya semua kader pada

tiap-tiap Posyandu selalu melakukan penimbangan.

Kader mencatat hasil penimbangan. Sebanyak 37 responden yang

melakukan pendaftaran dengan persentase 100%. Artinya semua kader pada

tiap-tiap Posyandu selalu melakukan pencatatan penimbangan.

Kader memantau pertumbuhan dan perkembangan Balita. Sebanyak

37 responden yang melakukan pemantauan pertumbuhan dan

perkembangan Balita dengan persentase 100%. Artinya kader pada tiap-tiap

Posyandu selalu melakukan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan

Balita.

Kader merujuk bila ditemukan KEP. Sebanyak 37 responden yang

merujuk ketika menemui kasus KEP dengan persentase 100%. Artinya kader

pada tiap-tiap Posyandu selalu melakukan rujukan ketika menemui kasus

KEP.

Kader memberikan makanan tambahan pada Balita. Sebanyak 33

responden yang selalu memberikan makanan tambahan kepada balita

dengan persentase 89,1% sedangkan 4 responden yang kadang-kadang

memberikan makan tambahan dengan persentase 10,8%.

Kader memberikan vitamin A pada bulan februari dan agustus.

Sebanyak 37 responden yang selalu memberikan vitamin A pada balita

setiap bulan februari dan agustus dengan persentase 100%. Artinya semua

kader pada tiap-tiap Posyandu selalu melakukan pemberian vitamin A.

Kader memberikan penjelasan cara mencegah diare. Sebanyak 27

responden yang selalu memberikan penjelasan cara pencegahan diare

dengan persentase 73% sedangkan resonden yang kadang-kadang

memberikan penjelasan tentang pencegahan diare adalahan sebanyak 10

responden dengan persentase 27%.

10

Page 11: Makalah

Kader memberikan penjelasan cara membuat oralit. Sebanyak 37

responden yang selalu member penjelasan tentang cara pembuatan oralit.

Artinya semua kader pada tiap-tiap Posyandu selalu melakukan penjelasan

cara membuat oralit.

Kader merujuk ke tenaga kesehatan jika menemui kasus tidak dapat

ditangani. Sebanyak 37 responden kader merujuk ke petugas kesehatan

dengan persentase 100%. Artinya kader selalu merujuk pasien dalam hal ini

ibu dan anak ke petugas kesehatan apabila tidak dapat ditangani.

BAB III

11

Page 12: Makalah

DISKUSI

Persiapan Sebelum Posyandu

Berdasarkan KEMENKES RI 2012 Posyandu merupakan salah satu

bentuk Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKMB) yang dikelolah dan

diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam

menyelenggarakan pembangunan kesehatan guna memberdayakan

masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam

memperoleh pelayanan dasar/sosial untuk penurunan angka kematian ibu.

Artinya semua persiapan dan penyelenggaan Posyandu dilakukan oleh

masyarakat yang telah dipercayakan sebagai kader.7

Berdasarkan hasil penelitian di Posyandu yang berada di wilayah

kerja Puskesmas Hutumuri adalah kader yang mempersiapkan kegiatan

sebelum hari buka Posyandu adalah sebanyak 37 responden dengan

persentase 100% artinya semua responden pada tiap-tiap Posyandu

mempersiapkan segala sesuatu yang menyangkut Posyandu sebeluh hari

buka Posyandu. Sehingga dapat dikatakan bahwa peran kader untuk

mempersiapkan kegiatan Posyandu sangatlah baik, karena semua dikelolah

oleh rakyat dari dan untuk rakyat.

Mengundang Sasaran

Menurut KEMENKES RI 2012 kader Posyandu merupakan anggota

yang berasal dari masyarakat, dipilih oleh masyarakat itu sendiri dan bekerja

sama secara sukarela. Secara umum istilah kader kesehatan yaitu kader-

kader yang dipilih oleh masyarakat menjadi penyelengara Posyandu.

12

Page 13: Makalah

Tugas kegiatan kader akan ditentukan, mengingat bahwa pada

umumnya kader bukanlah tenaga professional melainkan hanya membantu

dalam pelayanan kesehatan. Dalam hal ini perlu adanya pembatasan tugas

yang diemban, baik menyangkut jumlah maupun jenis pelayanan. Kegiatan

yang dapat dilakukan kader sebelum Posyandu adalah mengundang

sasaran. 7,8

Sesuai dengan penelitian kader memberi tahu dan mengundang

sasaran sebelum Posyandu. Sebanyak 37 responden dengan persentase

100%. Artinya semua responden pada tiap-tiap Posyandu aktif melakukan

perannya untuk mengundang sasaran.

Menggunakan sistem 5 meja

Pelaksanaan Posyandu di seluruh Indonesia mengikuti sebuah system

yang disebut dengan 5 meja. Berikut alur penyelenggaraan Posyandu:8

Gambar 2. Bagan Alur Penyelenggaraan Posyandu

13

Meja 3

Pengisian KMS oleh Kader

Meja 2

Penimbangan oleh Kader

Meja 1

Pendaftaran oleh Kader

Meja 4

Penyuluhan oleh Kader

Meja 5

Pelayanan Kesehatan oleh Petugas Puskesmas

Page 14: Makalah

Sesuai dengan hasil penelitian kader mempersiapkan 5 meja pada posyandu.

Sebanyak 32 responden yang selalu mempersiapkan sistem 5 meja dengan

persentase 86,4% sedangakan sebanyak 5 responden yang kadang-kadang

baru menggunakan sistem 5 meja dengan persentase 13,5%. Artinya

sebagian besar kader telah aktif mengelolah Posyandu dengan

menggunakan sistem lima meja sesuai dengan ketetapan .

Melakukan pendaftaran

Tugas kegiatan kader akan ditentukan, mengingat bahwa pada

umumnya kader bukanlah tenaga professional melainkan hanya membantu

dalam pelayanan kesehatan. Dalam hal ini perlu adanya pembatasan tugas

yang diemban, baik menyangkut jumlah maupun jenis pelayanan. Adapun

kegiatan pokok yang perlu diketahui oleh dokter, kader dan semua pihak

dalam rangka melaksanakan kegiatan-kegiatan baik yang menyangkut di

dalam maupun diluar Posyandu anatara lain; melakukan pendaftaran,

penimbangan bayi dan Balita, pencatat hasil penimbangan, memberi

penyuluhan, memberi dan membatu pelayanan kesehatan, dan merujuk.7,9

Sesuai dengan penelitian kader melakukan pendaftaran. Sebanyak 37

responden yang melakukan pendaftaran dengan persentase 100%. Artinya

semua kader pada tiap-tiap Posyandu selalu aktif melakukan perannya

untuk pendaftaran saat Posyandu dilakukan. Kemudian Kader melakukan

penimbangan. Sebanyak 37 responden yang melakukan pendaftaran dengan

persentase 100%. Artinya semua kader pada tiap-tiap Posyandu selalu aktif

melakukan perannya untuk penimbangan berat badan. Untuk pencatatan

hasil penimbangan Kader mencatat hasil penimbangan. Sebanyak 37

responden yang melakukan pendaftaran dengan persentase 100%. Artinya

semua kader pada tiap-tiap Posyandu selalu aktif melakukan perannya untuk

pencatatan hasil penimbangan. Dan selanjutnya berhubungan dengan peran

kader dalam pemantauan pertumbuhan dan perkembangan. Hasil penelitian

14

Page 15: Makalah

menunjukan bahwa Kader memantau pertumbuhan dan perkembangan

Balita. Sebanyak 37 responden yang melakukan pemantauan pertumbuhan

dan perkembangan balita dengan persentase 100%. Artinya kader pada tiap-

tiap Posyandu selalu aktif melakukan pemantauan pertumbuhan dan

perkembangan balita. Selanjutnya adalah merujuk bila ditemukan KEP

(kekurangan energy protein) sesuai dengan peran kader untu merujuk, pada

kenyataanya dari hasil penelitian bahwa sebanyak 37 responden yang

merujuk ketika menemui kasus KEP dengan persentase 100%. Artinya kader

pada tiap-tiap Posyandu selalu aktif melakukan perannya untuk merujuk

ketika menemui kasus KEP.

Memberikan makanan tambahan

Menurut peraturan DEPKES RI tentang Posyandu yakni kader

berperan dalam menunjang pelayanan gizi serta pemberian makanan

tambahan, pemberian vitamin A, penanggulangan penyakit menular seperti

diare dan cara pembuatan oralit.7,10 Berdasarkan hasil penelitian yang ada

ternyata sebanyak 33 responden yang selalu aktif memberikan makanan

tambahan kepa balita dengan persentase 89,1% sedangkan 4 responden

yang kadang-kadang memberikan makan tambahan dengan persentase

10,8%. Artinya hanya sebagian kecil responden yang tidak aktif melakukan

peran kader dalam menunjang pelayanan gizi.

Kader yang memberikan vitamin A pada bulan februari dan agustus.

Sebanyak 37 responden yang selalu memberikan vitamin A pada balita

setiap bulan februari dan agustus dengan persentase 100%. Artinya semua

kader pada tiap-tiap posyandu selalu aktif melakukan pemberian vitamin A.

Kader yang memberikan penjelasan cara mencegah diare. Sebanyak 27

responden yang selalu aktif memberikan penjelasan cara pencegahan diare

dengan persentase 73% sedangkan resonden yang kadang-kadang

15

Page 16: Makalah

memberikan penjelasan tentang pencegahan diare adalah sebanyak 10

responden dengan persentase 27%.

Kader yang memberi penjelasan cara membuat oralit. Sebanyak 37

responden yang selalu memberi penjelasan tentang cara pembuatan oralit

dengan persentase 100%. Artinya semua kader pada tiap-tiap posyandu

selalu aktif melakukan perannya untuk memberi penjelasan cara membuat

oralit.

Merujuk jika tidak dapat ditangani

Menurut KEMENKES RI peran kader saat Posyandu berlangsung

adalah Melakukan pendaftaran, meliputi pendaftaran Balita, ibu hamil, ibu

nifas, ibu menyusui, dan sasaran lainnya. Pelayanan ibu dan anak. Untuk

pelayanan kesehatan anak pada Posyandu, dilakukan penimbangan,

pengukuran tinggi badan, pengukuran lingkar kepala, pemantauan aktifitas

anak, pemantauan status imunisasi anak, pemantauan terhadap tindakan

orang tua tentang pola asuh yang dilakukan pada anak, pemantauan tentang

permasalahan anak balita dan lain sebagainya. Membimbing orang tua

melakukan pencatatan terhadap berbagai hasil pengukuran dan pemantauan

kondisi balita. Melakukan penyuluhan tentang pola asuh anak Balita. Dalam

kegiatan ini kader bisa memberikan layanan konsultasi, konseling, diskusi

kelompok, dan demonstrasi dengan orangtua/keluarga Balita. Memotivasi

orangtua Balita agar terus melakukan pola asuh yang baik pada anaknya,

dengan menerapkan prinsip asih-asah-asuh. Menyampaikan penghargaan

kepada orangtua yang telah datang ke Posyandu dan minta mereka untuk

kembali pada hari Posyandu berikutnya.7

Menyampaikan informasi pada orang tua agar menghubungi kader.

Dan kader merujuk ke tenaga kesehatan jika menemui kasus yang tidak

dapat ditangani.7

16

Page 17: Makalah

Berdasarkan hasil penelitian sebanyak 37 responden merujuk pasien

yang tidak dapat ditagani ke petugas kesehatan dengan persentase 100%.

Artinya kader selalu aktif melakukan perannya untuk merujuk pasien dalam

hal ini ibu dan anak ke petugas kesehatan apabila tidak dapat ditangani.

17

Page 18: Makalah

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai gambaran keaktifan peran

kader dalam pengelolaan Posyandu di wilayah kerja Puskesmas

Hutumuri, Kota Ambon adalah sebagai berikut;

1. 100% kader aktif melakukan perannya dalam mempersiapkan

kegiatan sebelum hari buka posyandu.

2. 100% kader aktif melakukan perannya dalam mengundang

sasaran sebelum posyandu.

3. 86,4% kader aktif melakukan perannya dalam mempersiapkan

sistem 5 meja pada pelaksanaan posyandu

4. 100% kader aktif melakukan perannya dalam melakukan

pendaftaran saat pelaksanaan posyandu.

5. 100% kader aktif melakukan perannya dalam melakukan

penimbangan saat pelaksanaan posyandu.

6. 100% kader aktif melakukan perannya dalam hal pencatatan hasil

penimbangan.

7. 100% kader aktif melakukan perannya dalam melakukan

pemantauan pertumbuhan dan perkembangan Balita di posyandu.

8. 100% kader yang aktif melakukan perannya merujuk saat

menemukan kasus KEP.

9. 89,1% kader yang aktif melakukan perannya dalam memberikan

makana tambahan kepada balita.

10. 100% kader yang aktif melakukan perannya dalam memberikan

vitamin A pada bulan februari dan agustus.

11. 73% kader yang aktif melakukan perannya dalam memberikan

penjelasan tentang cara pencegahan diare.

18

Page 19: Makalah

12. 100% kader yang aktif melakukan perannya dalam memberikan

penjelasan tentang cara pembuatan oralit.

13. 100% kader yang aktif melakukan perannya dalam merujuk pasien

yang tidak dapat ditangani ke tenaga kesehatan.

B. Saran

1. Kepada Puskesmas Hutumuri agar memperhatikan keaktifan peran

kader dalam melakukan perannya khususnya dalam

mempersiapkan sistem 5 meja dalam posyandu, pemberian makan

tambahan serta penjelasan pencegahan penyakit diare.

2. Bagi para keder agar tetap semangat untuk melaksanakan

perannya dengan penuh keikhlasan dan rasa tanggung jawab demi

kesehatan dan kepentingan bersama.

19

Page 20: Makalah

REFERENSI

1. Dekes RI. Pedoman Penyelenggaraan Puskesmas. Balai Pustaka;

Jakarta. 2014

2. Kementrian Kesehatan RI. Keputusan Menteri Kesehatan Republik

Indonesia Nomor 128/MENKES/SK/II/2004 Tentang Kebijakan Dasar

Pusat Kesehatan Masyarakat. Kementrian Kesehatan RI. Jakarta; 2004

3. Kementrian Kesehatan RI. Keputusan Menteri Kesehatan Republik

Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat.

Kementrian Kesehatan RI. Jakarta; 2014

4. Kementrian Kesehatan RI. Data Dasar Puskesmas. Kementrian

Kesehatan RI. Jakarta; 2014

5. Hatmoko. Sistem Pelayanan Kesehatan Dasar Puskesmas. Materi Kuliah

Manajemen Kesehatan Mahasiswa Program Studi Kedokteran Universitas

Mulawarman. Samarinda; 2006

6. Puskesmas Hutumuri. Profil Puskesmas Hutumuri. Puskesmas Hutumuri.

Ambon; 2014

7. Departemen Kesehatan RI. Kader posyandu. Jakarta. 2012

8. Departemen Kesehatan RI. Pengelolaan Posyandu. Jakarta. 2010

9. Pohan S Imbalo. Jaminan mutu layanan kesehatan. Jakarta: EGC; 2010

10.Azwar azul. Pengantar administrasi kesehatan. Edisi 3; Jakarta. 2010

20