makalah 4 - koloid

Upload: cut-shafira-salsabila

Post on 08-Jul-2018

396 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • 8/19/2019 Makalah 4 - Koloid

    1/20

    PENDAHULUAN

    I. 1 RUMUSAN MASALAH

    1.  Memahami konsep koloid dan perbedaannya dengan larutan serta suspensi

    2.  Mengetahui jenis-jenis dispersi koloid

    3. 

    Mengetahui cara pembuatan koloid

    4.  Mengetahui sifat-sifat dan karakteristik koloid

    5.  Memahami konsep koagulasi-flokulasi

    6. 

    Memahami 4 mekanisme utama destabilisasi koloid

    7.  Memahami konsep emulsi dan emulsifier

    ISI

    II. 1 TEORI DASAR

    1. 

    Konsep koloid

    2.  Koagulasi-Flokulasi

    3.  Proses pengolahan air

    4. 

    Emulsi

    5.  Creaming, Floculation, Coalescene, dan Ostwald Rippening  

    6. 

    Sedimentasi

    7.  Hukum Stoke

    II. 2 JAWABAN PERTANYAAN

    POIN A

    SOAL 1.  Jelaskan apa yang Anda ketahui tentang koloid, dan jelaskan juga jenis-

     jenis dari dispersi koloid, serta berikan contohnya. Tuliskan rujukan anda berdasarkan

     buku Kimia Fisika yang anda gunakan.

    Jawab:

    Diameter dari partikel dalam larutan sejati selalu lebih kecil dari 1 nm. Bila

    diameter partikel-partikel dalam larutan terletak diantara 1-100 nm, sistem disebut

    koloid, dan bila lebih besar dari 100 nm disebut campuran kasar atau dispers kasar.

    Jadi, koloid adalah suatu bentuk campuran yang karakteristiknya terletak antara

    larutan dan suspensi. Sistem koloid terdiri atas fase terdispersi dengan ukuran tertentu

    yang tersebar secara merata dalam medium pendispersi.

    Dispersi koloid bersifat heterogen, terdiri atas dispers fase dan dispers medium.

    Berikut adalah pembagian jenis dispersi koloid berdasarkan fase terdispersi dan

    medium pendispersinya:

  • 8/19/2019 Makalah 4 - Koloid

    2/20

    Tabel 1. Jenis Dispersi Koloid

    Fase

    Terdispersi

    Medium

    Pendispersi Nama Koloid Contoh

    Padat Gas Aerosol Padat Asap, debu

    Padat Cair Sol Larutan garamPadat Padat Sol Padat Gelas berwarna

    Cair Gas AerosolObat semprot, kabut,

    awan

    Cair Cair Emulsi Susu, santan

    Cair PadatEmulsi Padat

    (Gel)Mentega, agar-agar

    Gas Gas -

    Gas Cair Busa Buih, sabun

    Gas Padat Busa Padat Batu apung

    Buku rujukan:

    Sukardjo. 2013. Kimia Fisika. Jakarta: Rineka Cipta

    SOAL 2.  Flokulasi merupakan proses reversibel, sedangkan koagulasi adalah

    ireversibel. Dapatkah Anda menjelaskan tentang proses koagulasi dan flokulasi pada

     pengolahan air bersih?

    Jawab:

    Partikel koloid dapat dipisahkan dari larutannya dengan cara pendestabilisasian

    menjadi agregat-agregat yang memiliki ukuran yang lebih besar sehingga mudahdiendapkan. Proses pendestabilisasian ini disebut dengan proses koagulasi.

    Koagulasi secara umum didefinisikan sebagai penambahan zat kimia (koagulan) ke

    dalam air baku dengan maksud mengurangi gaya tolak menolak antar partikel koloid,

    sehingga partikel-partikel terseut dapat bergabung menjadi flok-flok halus.

    Sedangkan flokulasi adalah suatu proses aglomerasi (penggumpalan) partikel-partikel

    terdestabilisasi menjadi flok dengan ukuran yang memungkinkan dapat dipisahkan

    oleh sedimentasi dan filtrasi.

  • 8/19/2019 Makalah 4 - Koloid

    3/20

    Gambar 1. Ringkasan Proses Koagulasi dan Flokulasi

    Penjelasan Singkat Proses Pengolahan Air (Koagulasi-Flokulasi)

    Tahap awal dimulai dengan proses koagulasi, koagulasi melibatkan netralisasi muatan

     partikel dengan penambahan bahan kimia, yaitu koagulan. Koagula yang sering

    digunakan pada proses pengolahan air adalah  Alum Sulfat atau yang sering kita

    dengar dengan nama tawas. Penambahan koagulan ini menyebabkan agregat-

    agregat/kumpulan partikel yang dapat dipisahkan karena elektrolit atau konsentrasi

    ion yang ditambahkan cukup untuk mengurangi tekanan elektrostatis diantara kedua

     partikel. Tahap selanjutnya adalah proses flokulasi. Flokulasi disebabkan oleh adanya

     penambahan sejumlah kecil bahan kimia yang disebut sebagai flokulan. Mikroflok

    yang terbentuk pada saat proses koagulasi sebagai akibat penetralan muatan akan

    saling bertumbukan dengan adanya pengadukan lambat. Tumbukan tersebut akanmenyebabkan mikroflok berikatan menghasilkan flok yang lebih besar. Fungsi dari

     penambahan flokulan ini adalah sebagai polielektrolit untuk memproduksi flok yang

    cepat mengendap. Flokulan yang umumnya digunakan pada pengolahan air adalah

     poliakrilamida.

    SOAL 3.  Proses pembuatan koloid dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu cara

    kondensasi dan cara dispersi. Jelaskan perbedaan antara kedua cara tersebut. Akan

    lebih baik jika Anda dapat memberikan penjelasan secara visual.

    Jawab:

    Seperti yang sudah dijelaskan pada poin sebelumnya, koloid merupakan suatucampuran yang terdiri dari zat terdispersi yang tersebar secara merata dalam suatu

  • 8/19/2019 Makalah 4 - Koloid

    4/20

    medium pendispersi. Koloid memiliki karakteristik diantara larutan sejati dan

    suspensi. Sehingga untuk membuat koloid terdapat dua cara, yaitu kondensasi  dan

    dispersi.

    Gambar 2. Cara Pembuatan Koloid

    Kondensasi merupakan penggabungan partikel-partikel halus yang terkandung dalam

    larutan sejati menjadi partikel yang lebih besar. Sedangkan dispersi merupakan pemecahan partikel-partikel besar pada suspensi menjadi lebih kecil.

    Gambar 3. Detail dari Cara Pembuatan Koloid

    SOAL 4. Partikel koloid dapat bermuatan listrik yang disebabkan oleh sifat-sifat

     partikel koloid seperti adsorpsi, elektroforesis, dan koagulasi. Dapatkah Anda

    menjelaskan sifat-sifat koloid tersebut, dan sifat koloid lainnya? Berikan contoh untuk

    setiap sifat yang Anda jelaskan.

    Jawab:

    Sifat-sifat Koloid

    Berikut merupakan macam-macam sifat koloid, yaitu :

    a. Efek TyndallEfek Tyndall adalah penghamburan cahaya oleh larutan koloid, peristiwa di

    mana jalannya sinar dalam koloid dapat terlihat karena partikel koloid dapat

    menghamburkan sinar ke segala jurusan.

    Contoh: sinar matahari yang dihamburkan partikel koloid di angkasa, hingga langit

     berwarna biru pada siang hari dan jingga pada sore hari, debu dalam ruangan akan

    terlihat jika ada sinar masuk melalui celah.

    b. Gerak Brown

    100 nm

  • 8/19/2019 Makalah 4 - Koloid

    5/20

    Gerak Brown adalah gerak partikel koloid dalam medium pendispersi secara

    terus menerus, karena adanya tumbukan antara partikel zat terdispersi dan zat

     pendispersi. Karena gerak aktif yang terus menerus ini, partikel koloid tidak memisah

     jika didiamkan.

    c. Adsorpsi Koloid

    Adsorpsi Koloid adalah penyerapan zat atau ion pada permukaan koloid. Sifatadsorbsi digunakan dalam proses:

    1) Pemutihan gula tebu.

    2) Norit.

    3) Penjernihan air.

    Contoh: koloid antara obat diare dan cairan dalam usus yang akan menyerap kuman

     penyebab diare.

    Koloid Fe(OH)3  akan mengadsorbsi ion H+  sehingga menjadi bermuatan +.

    Adanya muatan senama maka koloid Fe(OH), akan tolak-menolak sesamanya

    sehingga partikel-partikel koloid tidak akan saling menggerombol.

    Koloid As2S3  akan mengadsorbsi ion OH-  dalam larutan sehingga akan

     bermuatan - dan tolak-menolak dengan sesamanya, maka koloid As2S3  tidak akanmenggerombol.

    d. Muatan Koloid dan ElektroforesisMuatan Koloid ditentukan oleh muatan ion yang terserap permukaan koloid.

    Elektroforesis adalah gerakan partikel koloid karena pengaruh medan listrik.

    Karena partikel koloid mempunyai muatan maka dapat bergerak dalam medan

    listrik. Jika ke dalam koloid dimasukkan arus searah melalui elektroda, maka koloid

     bermuatan positif akan bergerak menuju elektroda negatif dan sesampai di elektroda

    negatif akan terjadi penetralan muatan dan koloid akan menggumpal (koagulasi).

    Contoh: cerobong pabrik yang dipasangi lempeng logam yang bermuatan listrik

    dengan tujuan untuk menggumpalkan debunya.

    e. Koagulasi Koloid

    Koagulasi koloid adalah penggumpalan koloid karena elektrolit yang muatannya

     berlawanan.

    Contoh: kotoran pada air yang digumpalkan oleh tawas sehingga air menjadi jernih.

    Faktor-faktor yang menyebabkan koagulasi:

    1) Perubahan suhu.

    2) Pengadukan.

    3) Penambahan ion dengan muatan besar (contoh: tawas).

    4) Pencampuran koloid positif dan koloid negatif.

    Koloid akan mengalami koagulasi dengan cara:

    1) Mekanik, cara mekanik dilakukan dengan pemanasan, pendinginan atau pengadukan cepat.

    2) Kimia, dengan penambahan elektrolit (asam, basa, atau garam).

    Contoh: susu + sirup masam — > menggumpal

    lumpur + tawas — > menggumpal

    3) Dengan mencampurkan 2 macam koloid dengan muatan yang berlawanan.

    Contoh: Fe(OH)3  yang bermuatan positif akan menggumpal jika dicampur

    As2S3 yang bermuatan negatif.

    f. Koloid Liofil dan Koloid Liofob

    Koloid Liofil adalah koloid yang mengadsorbsi cairan, sehingga terbentuk

    selubung di sekeliling koloid.

    Contoh: agar-agar.

  • 8/19/2019 Makalah 4 - Koloid

    6/20

    Koloid Liofob adalah kolid yang tidak mengadsorbsi cairan. Agar muatan

    koloid stabil, cairan pendispersi harus bebas dari elektrolit dengan cara dialisis, yakni

     pemurnian medium pendispersi dari elektrolit.

    g. Emulsi

    Emulsi adalah kolid cairan dalam medium cair. Agar larutan kolid stabil, ke

    dalam koloid biasanya ditambahkan emulsifier, yaitu zat penyetabil agar koloid stabil.Contoh: susu merupakan emulsi lemak di dalam air dengan kasein sebagai emulsifier.

    h. Kestabilan KoloidBanyak koloid yang harus dipertahankan dalam bentuk koloid untuk

     penggunaannya.

    Contoh: es krim, tinta, cat.

    Untuk itu digunakan koloid lain yang dapat membentuk lapisan di sekeliling

    koloid tersebut. Koloid lain ini disebut koloid pelindung.

    Contoh: gelatin pada sol Fe(OH)3.

    Untuk koloid yang berupa emulsi dapat digunakan emulgator yaitu zat yang

    dapat tertarik pada kedua cairan yang membentuk emulsi

    Contoh: sabun deterjen sebagai emulgator dari emulsi minyak dan air.i. Pemurnian Koloid

    Untuk memurnikan koloid yaitu menghilangkan ion-ion yang mengganggu

    kestabilan koloid, dapat dilakukan cara dialisis. Koloid yang akan dimurnikan

    dimasukkan ke kantong yang terbuat dari selaput semipermeabel yaitu selaput yang

    hanya dapat dilewati partikel ion saja dan tidak dapat dilewati molekul koloid.

    Contoh: kertas perkamen, selopan atau kolodion.

    Kantong koloid dimasukkan ke dalam bejana yang berisi air mengalir, maka

    ion-ion dalam koloid akan keluar dari kantong dan keluar dari bejana dan koloid

    tertinggal dalam kantong. Proses dialisis akan di percepat jika di dalam bejana

    diberikan arus listrik yang disebut elektro dialisis.

    Proses pemisahan kotoran hasil metabolisme dari darah oleh ginjal termasuk

     proses dialisis. Maka apabila seseorang menderita gagal ginjal, orang tersebut harus

    menjalani “cuci darah” dengan mesin dialisator di rumah sakit. Koloid juga dapat

    dimurnikan dengan penyaring ultra.

    SOAL 5. Air mengandung partikel-partikel koloid tanah liat yang bermuatan negatif.

    Untuk keperluan air minum, partikel-partkel koloid ini harus dipisahkan, seperti

    dengan penambahan tawas, Al2(SO4)3. Jelaskan proses penjernihan air berdasarkan

    konsep koloid dari pemicu di atas. Sertakan gambar ataupun video untuk melengkapi

     penjelasan Anda.

    Jawab:

    Penjernihan air 

    Air dari mata air seperti sumur gali dan sumur bor terkadang tidak dapat

    langsung dipakai sebagai air bersih jika kotor dan tercemari. Upaya penjernihan air

    dapat dilakukan baik skala kecil (rumah tangga) maupun skala besar seperti yang

    dilakukan oleh PDAM.

    Pengolahan air bersih secara lengkap didasarkan pada sifat-sifat koloid, yaitu :

    1. Adsorpsi penyerapan ion pada permukaan koloid

  • 8/19/2019 Makalah 4 - Koloid

    7/20

    2. Koagulasi pengendapan/ penggumpalan partikel koloid

    Bahan-bahan yang diperlukan dalam proses penjernihan air antara lain : tawas

    (Al2(SO4)3), karbon aktif, klorin/kaporit, kapur tohor, pasir

    Bagan pengolahan air di PDAM

    Gambar 4. Bagan Pengolahan Air Bersih

    Berikut uraian mekanisme kerja pengolahan air bersih pada bagan di atas:

    1. Air sungai dipompakan ke dalam bak prasedimentasi

    Dalam bak prasedimentasi ini lumpur dibiarkan mengendap karena pengaruh

    gravitasi.

    2. Lumpur dibuang dengan pompa, sedangkan air dialirkan ke dalam bak ventury

    Pada tahap ini dicampurkan Al2(SO4)3(tawas) dan gas klorin (preklorinasi). Ion

    Al3+yang terdapat pada tawas tersebut akan terhidroslisis membentuk partikel koloid

    Al(OH)3 yang bermuatan positif melalui reaksi:

    Al3+ + 3H2O → Al(OH)3 + 3H+

    Setelah itu, Al(OH)3 menghilangkan muatan-muatan negatif dari partikel koloidtanah liat/lumpur dan terjadi koagulasi pada lumpur. Lumpur tersebut kemudian

    mengendap bersama tawas yang juga mengendap karena pengaruh gravitasi, sehingga

    lumpur lebih mudah disaring. Selain itu, tawas yang membentuk koloid

    Al(OH)3dapat mengadsorpsi zat-zat warna atau zat-zat pencermar seperti detergen

    dan pestisida. Sedangkan gas klorin berfungsi sebagai pembasmi hama (desinfektan).

    Selanjutnya ditambahkan karbon aktif (bila tingkat kekeruhan air baku tinggi).

    Karbon aktif ini berfungsi untuk menghilangkan bau, rasa, dan zat organik yang

    terkandung dalam air baku.

    3. Air baku dari bak ventury yang telah dicampur dengan bahan-bahan kimia

  • 8/19/2019 Makalah 4 - Koloid

    8/20

    dialirkan ke dalam accelator. Dalam bak accelator terjadi proses koagulasi, lumpur

    dan kotoran lain menggumpal membentuk flok-flok yang akan mengalami

    sedimentasi secara gravitasi.

    4. Air yang setengah bersih dari accelator dialirkan ke dalam bak saringan pasir

    Dari bak pasir diperoleh air yang hampir bersih, karena sisa flok akan tertahan

    oleh saringan pasir.

    5. Air dalam bak pasir dialirkan ke dalam siphon. Di dalam siphon air yang hampir

     bersih ditambahkan kapur untuk menaikkan pH dan gas klorin (post klorinasi) untuk

    mematikan hama.

    6. Air yang sudah memenuhi standar bersih dari bak siphon dialirkan ke reservoar.

    7. Air siap dikonsumsi konsumen

    Proses pengolahan air bersih pada industri pengolahan air bersih (PDAM) yang telahdiuraikan di atas disebut sebagai pengolahan air minum sistem konvensional, seperti

    yang dipergunakan oleh hampir seluruh PDAM di Indonesia. Proses itu disebut

    konvensional karena teknologi yang digunakan dalam pengolahan air tersebut kurang

    maju. Selain itu, dengan banyaknya industri yang tumbuh di sepanjang sungai

    terutama industri dengan tingkat pencemaran berat seperti tektil, logam, kimia dan

    lain-lain, serta tingginya tingkat pertumbuhan dan aktivitas manusia, telah

    mengakibatkan pencemaran pada sungai-sungai yang merupakan sumber air baku

    utama bagi produksi air minum di kota-kota besar, pengolahan air yang diterapkan

    oleh PDAM di Indonesia ini dinilai masih belum bisa menghasilkan air yang layak

     bagi konsumen karena pemurnian air belum 100% menghilangkan zat pencemar.

    POIN B

    SOAL 1. Campuran berdasarkan ukuran partikelnya, dibedakan menjadi 3 golongan

    utama. Jelaskan apa saja dan uraikan secara singkat perbedaannya.

    Jawab: 

    Berdasarkan ukuran partikelnya, campuran dibagi menjadi tiga macam, yaitu:

      Larutan : 100 nm

    Gambar 5. Larutan, koloid, dan suspensi

  • 8/19/2019 Makalah 4 - Koloid

    9/20

    Tabel 2. Perbedaan Karakteristik Larutan, Koloid, dan Suspensi

    Larutan

    (Dispersi Molekuler)

    Koloid

    (Dispersi Koloid)

    Suspensi

    (Dispersi Kasar)

    Homogen (tidak dapat dibedakan

    walaupun menggunakanmikroskop ultra)

    Homogen, jika diamati secara

    maksroskopis. Namun heterogen jikadiamati dengan mikroskop ultra

    Heterogen

    Ukuran partikel: 100 nm

    Satu fase Dua Fase Dua Fase

    Stabil Stabil Tidak stabil

    Tidak dapat disaringTidak dapat disaring, kecuali dengan

     penyaring ultraDapat disaring

    Contoh: Larutan gula dalam air Campuran susu bubuk-air Campuran tepung terigu-air

    SOAL 2. Mayo merupakan salah satu contoh emulsi cair dalam pendispersi cair.

    Jelaskan apa maksud dari kalimat tersebut. Jelaskan juga jenis emulsi lain yang Andaketahui. Bagaimana dua fase cairan yang saling tidak menyukai bisa bercampur

    selama penyimpanan? Jelaskan faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi

    kestabilan emulsi dan bagaimana faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi

    kestabilan emulsi. Berikan gambaran visual untuk memperjelas keterangan Anda. 

    Jawab:

    Maksud kalimat emulsi cair dalam pendispersi cair adalah hal tersebut

    merupakan emulsi cair. Sedangkan arti dari emulsi cair adalah emulsi di dalam

    medium pendispersi cair. Emulsi cair melibatkan campuran dua zat cair yang tidak

    dapat saling melarutkan jika dicampurkan yaitu zat cair polar dan zat cair non-polar.Biasanya salah satu zat cair ini adalah air dan zat lainnya seperti minyak .

    Ada beberapa jenis emulsi yaitu:

    a.  Emulsi padat (cair-padat)

    Emulsi padat (gel) ialah koloid dengan zat fase cair terdispersi dalam zat fase

     padat. Hal ini berarti zat terdispersi fase cair dan medium fase padat. Contoh:

    mentega, keju, jeli, dan mutiara.

     b. 

    Emulsi cair (cair-cair)

    Emulsi cair (emulsi) ialah koloid dengan zat fase cair terdispersi dalam zat fase

    cair. Hal ini berarti zat terdispersi fase cair dan medium fase cair. Contoh: susu,

    minyak ikan, dan santan kelapa.

    c.  Emulsi gas (cair-gas)

    Emulsi gas (aerosol cair) ialah koloid dengan zat fase cair terdispersi dalam zat

    fase gas. Hal ini berarti zat terdispersi fase cair dan medium fase gas. Contoh:obat-obat insektisida (semprot), kabut, dan hair spray.

  • 8/19/2019 Makalah 4 - Koloid

    10/20

    Dua fase cairan yang saling tidak menyukai bisa bercampur selama

     penyimpanan dengan cara menggunakan Emulgator. Emulgator adalah bahan aktif

     permukaan yang dapat menurunkan tegangan antar muka antara minyak dan air dan

    membentuk film yang liat mengelilingi tetesan terdispersi sehingga mencegah

    koalesensi dan terpisahnya fase terdispersi ( Parrot, 1971 ).

    Kestabilan emulsi ditentukan oleh dua gaya, yaitu:

    1. Gaya tarik-menarik yang dikenal dengan gaya London-Van Der Waals. Gaya ini

    menyebabkan partikel-partikel koloid berkumpul membentuk agregat dan

    mengendap,

    2. Gaya tolak-menolak yang disebabkan oleh pertumpang-tindihan lapisan ganda

    elektrik yang bermuatan sama. Gaya ini akan menstabilkan dispersi koloid

    Faktor-faktor yang mempengaruhi stabilitas emulsi, adalah:

    1. Tegangan antarmuka rendah

    2. Kekuatan mekanik dan elastisitas lapisan antarmuka

    3. Tolakkan listrik double layer

    4. Relatifitas phase pendispersi kecil

    5. Viskositas tinggi.

    SOAL 3. Ada 2 tipe pembentukan emulsi, yaitu oil in water emulsion dan water in oil

    emulsion. Jelaskan ke dua tipe tersebut dalam bentuk diagram, simbol, karakteristik

    dan juga contohnya. Adakah metode yang dapat digunakan untuk membedakan antara

    emulsi o/w dan emulsi w/o? Jelaskan.

    Jawab:

    Pada umumnya dikenal dua tipe emulsi yaitu :

    a) Tipe A/M (Air/Minyak) atau W/O (Water/Oil)

    Emulsi ini mengandung air yang merupakan fase internalnya dan minyakmerupakan fase luarnya. Emulsi tipe A/M umumnya mengandung kadar air yang

    kurang dari 10 –  25% dan mengandung sebagian besar fase minyak. Emulsi jenis ini

    dapat diencerkan atau bercampur dengan minyak, akan tetapi sangat sulit

     bercampur/dicuci dengan air.

    Pada fase ini bersifat non polar maka molekul – molekul emulsifier tersebut

    akan teradsorbsi lebih kuat oleh minyak dibandingkan oleh air. Akibatnya tegangan

     permukaan minyak menjadi lebih rendah sehingga mudah menyebar menjadi fase

    kontinu.

     b) Tipe M/A (Minyak/Air) atau O/W (Oil/Water)

  • 8/19/2019 Makalah 4 - Koloid

    11/20

    Merupakan suatu jenis emulsi yang fase terdispersinya berupa minyak yang

    terdistribusi dalam bentuk butiran-butiran kecil didalam fase kontinyu yang berupa

    air. Emulsi tipe ini umumnya mengandung kadar air yang lebih dari 31 – 

    41% sehingga emulsi M/A dapat diencerkan atau bercampur dengan air dan sangat

    mudah dicuci.

    Pada fase ini bersifat polar maka molekul  –  molekul emulsifier tersebut akan

    teradsorbsi lebih kuat oleh air dibandingkan minyak. Akibatnya tegangan permukaan

    air menjadi lebih rendah sehingga mudah menyebar menjadi fase kontinue.

    Cara membedakan tipe emulsi

    a. Dengan Pengenceran, Tipe O/W dapat diencerkan dengan air, Tipe W/O dapat

    diencerkan dengan minyak.

     b. Cara Pengecatan, Tipe O/W dapat diwarnai dengan amaranth/metilen blue, Tipe

    W/O dapat diwarmai dengan sudan III.

    c. Cara creaming test, creaming merupakan peristiwa memisahkan emulsi karena

    fase internal dari emulsi tersebut melakukan pemisahan sehingga tdk tersebar dlm

    emulsimis : air susu setelah dipanaskan akan terlihat lapisan yang tebal pada

     permukaan. Pemisahan dengan cara creaming bersifat refelsibel.

    d. Konduktifitas, dimana elektroda dicelup didalam cairan emulsi, bila ion menyala

    tipe emulsi O/W demikian sebaliknya.

    Gambar 6. Tipe Emulsi

    SOAL 4. Bahan dasar mayo adalah minyak nabati, tapi rasa minyak nabati dalam

    mayo ini sudah tidak ada. Dapatkah anda menjelaskan ssecara saintifik dan

     bagaimana setiap molekul minyak dapat dikelilingi oleh mikromolekul dari larutan

    asam?

  • 8/19/2019 Makalah 4 - Koloid

    12/20

    Jawab:

    Rasa minyak nabati dalam mayonaise tidak terasa meskipun mayonaise terbuat dari

    sebagian besar minyak nabati. Hal ini dikarenakan setiap molekul minyak dikelilingi

    oleh mikromolekul dari larutan asam. Prinsipnya bukan mengemulsikan

    sejumlah larutan asam ke dalam minyak yang banyak melainkan mengemulsikansejumlah besar minyak dalam sebagian kecil larutan asam. Pada produk mayonaise

     bagian yang terdispersi adalah minyak nabati, bagian yang mendispersi (media

     pendispersi) adalah asam cuka atau lemon juice, dan bagian emulsifiernya adalah

    kuning telur. Kuning telur merupakan emulsifier yang sangat kuat (terdapat sejenis

     bahan yang memiliki tingkat kesukaan terhadap air dan minyak sekaligus). Satu ujung

    molekul tersebut suka air dan ujung yang lainnya suka minyak. Oleh karenanya bahan

    itu dapat dijadikan jembatan untuk mencampurkan antara bahan lemak dan bahan air.

    Sifat seperti itu sangat dibutuhkan dalam pengolahan berbagai jenis makanan, seperti

    dalam pembuatan biskuit, cake, kue, mayonaise, dan sebagainya. 

    SOAL 5. Sistem emulsi dapat didestabilisasi melalui beberapa metode yaitucreaming ,  flocculation, coalescence dan Ostwald ripening . Jelaskan secara prinsip

    metode-metode tersebut, dan gunakan rujukan yang sesuai. 

    Jawab: 

    Metode Creaming:

    Selama penyimpanan, adanya perbedaan densitas antara dua fase yang membuat

    kecenderungan fase dengan kerapatan (densitas) kecil akan naik ke permukaan.

    Creaming   dapat diatasi dengan cara agitasi atau pengadukkan. Contoh metode

    creaming adalah susu non-homogen.

    Gambar 7. Metode Creaming

    Metode Flocculation:

     Flocculation diartikan sebagai proses dimana dua atau lebih droplet  saling menempeltanpa kehilangan identitas. Bersifat reversible dan dapat diatasi dengan cara agitasi

    atau pengadukkan.

    Gambar 8. Metode Flocculation

  • 8/19/2019 Makalah 4 - Koloid

    13/20

    Metode Coalescence

    Coalescence merupakan proses ketika dua atau lebih droplet bergabung dan

    membentuk droplet yang lebih besar dan bersifat irreversible.

    Gambar 9. Metode Coalescence

    Metode Ostwald Ripening

    Ostwald ripening   terjadi pada emulsi dimana droplet bertabrakan dengan yang lain

    dan membentuk droplet yang lebih besar dan yang lebih kecil. Droplet berukurankecil cenderung menjadi makin kecil dan bersifat irreversible.

    Gambar 10. Metode Ostwald Ripenning

    POIN C

    SOAL 1. Benarkah penggunaan emulsifier   dapat digunakan untuk menstabilisasi

    emulsi? Jelaskan dan berikan rujukan sebagai dasar penjelasan Anda. Berikan satu

    contoh emulsifier food grade, dan jelaskan proses pembuatan emulsifier  tersebut.

    Jawab:

    Emulsifier bisa digunakan untuk menstabilisasi emulsi, mengapa? Karena

    salah satu tujuan dari penambahan emulsifier adalah untuk menurunkan tegangan

     permukaan antara kedua fase (tegangan interfasial) secara bertahap, hal ini akanmenurunkan energy bebas yang diperlukan untuk pembentukan emulsi menjadi

    semakin minimal. Semakin rendah energy bebas, pembentukan emulsi. Maka, emulsi

    akan semakin mudah terbentuk. Tegangan permukaan menurun karena terjadi

    adsorpsi oleh emulgator pada permukaan cairan dengan bagian ujung yang polar dan

    ujung hidrokarbon pada minyak.

  • 8/19/2019 Makalah 4 - Koloid

    14/20

    Contoh pengaplikasian emulsifier food grade bisa dilihat dari magarine. Proses

     pembuatan emulsifier untuk margarine adalah sebagai berikut:

    Gambar 11. Proses Pembuatan Emulsifier

    Penjelasan mengenai tahap emulsifikasi pada margarine:

      Proses pencampuran emulsifier fase minyak

    Emulsifier fase minyak merupakan bahan tambahan yang dapat larut dalam minyakyang berguna untuk menghindari terpisahnya air dari emulsi air minyak terutama

    dalam penyimpanan. Emulsifier ini contohnya Lechitin sedangkan penambahan b-

    karoten pada margarine sebagai zat warna serta vitamin A dan D untuk menambah

    gizi.

      Proses pencampuran emulsifier fase cair

    Emulsifier fase cair merupakan bahan tambahan yang tidak larut dalam minyak.

    Bahan tambahan ini dicampurkan ke dalam air yang akan dipakai untuk membuat

    emulsi dengan minyak. Emulsifier fase cair ini adalah garam untuk memberikan rasa

    asin TBHQ sebagai bahan anti oksidan yang mencegah teroksidasinya minyak yang

    mengakibatkan minyak menjadi rusak dan berbau tengik. Natrium Benzoat sebagai bahan pengawet (Bailey’s,1950).

    SOAL 2. Bagaimana cara memperoleh kondisi emulsi yang stabil? Perlukah anda

    tahu ukuran dan densitas partikel untuk menjaga kestabilan emulsi? Jelaskan

    Netraliasasi

    • Proses pemisahan asam lemak bebas dari minyak 

    Bleaching

    • Proses pemurnian untuk menghilangkan zat-zatwarna yang tidak disukai dalam minyak 

    Hidrogenasi

    • Proses pengolahan minyak/lemak dgn menambahkanhidrogen pada ikatan rangkap asam lemak 

    Emulsifikasi

    • Proses pencampuran emulsifier fase minyak 

    • Proses pencampuran emulsifier fase cair

  • 8/19/2019 Makalah 4 - Koloid

    15/20

    Jawab:

    Untuk memperoleh kondisi yang stabil kita perlu mengetahui ukuran dan

    densitas partikel (misal: globula lemak, garam mineral and partikel coklat) dalam

    emulsi mengapa? Karena emulsi dikatakan stabil jika dalam waktu paling sedikit 5

    hari pada suhu 15 tidak terjadi pemisahan komponen-komponenya, atau palingtidak 50% dari fase internalnya yang berupa bola-bola kecil (droplets atau globula)

    tetap dalam keduduknnya.

    Selain itu, gunakan kondisi homogenisasi yang optimum untuk memperoleh ukuran

     partikel terkecil (akan dipengaruhi oleh konsentrasi dan jenis protein pengemulsinya

    and surfaktan dengan berat molekul rendah, jika digunakan) dan juga gunakan

    kombinasi hidrokoloid (stabilizer) yang sesuai untuk memodifikasi viskositas emulsi. 

    SOAL 3.  Pada emulsi selama penyimpanan, banyak terjadi sedimentasi bahan

     padatan dan juga  creaming . Mengapa demikian? Jelaskan apa yang terjadi dengan

     partikel yang berada dalam system emulsi.

    Jawab:

      Creaming

    Creaming   adalah peristiwa terbentuknya dua lapisan emulsi yang memiliki

    viskositas yang berbeda, dimana agregat dari bulatannya fase dalam mempunyai

    kecenderungan yang lebih besar untuk naik kepermukaan emulsi. Peristiwa creaming  

    menunjukan ketidakstabilan emulsi, dimana emulsi terpecah menjadi dua

    lapsan.lapisan yangg satu memiliki fase dispersi yg lebih banyak dari fasa lain. Ini

    adalah peristiwa terbentuknya dua lapisan emulsi yang memiliki viskositas yang berbeda, dimana fase terdispersi mempunyai kecenderungan yang lebih besar untuk

    naik kepermukaan emulsi.Creaming   terjadi karena adanya perbedaan densitas antara

    2 fase pada sebuah emulsi, akibat kurangnya homogenitas emilsi pada saat formulasi

    (pembentukan).

    Terjadinya creaming  menandakan bahwa emulsi tidak stabil sehingga emulsi

    tersebut tidaklah permanen. Proses creaming  dimulai saat fase terdisperdi pada emulsi

     berlahan-lahan akan membentuk flok-flok kecil yang berkumpul di bagian atas

    emulsi.

      Proses creaming  dapat dipercepat dengan melakukan proses sentrifugasi pada

    emulsi

      Semakin encer medium pendispersi maka semakin cepat proses creaming

      Creaming   bersifat reversible, artinya bisa terdispersi kembali membentuk

    emulsi apabila dikocok2

      Pada proses creming  tidak terjadi pemecahan emulsi

      Emulsi terpecah menjadi 2 fase ketika creaming  diikuti dengan peningkatan

    ukuran partikel.

  • 8/19/2019 Makalah 4 - Koloid

    16/20

      Sedimentasi

    Sedimentasi adalah persitiwa yang serupa dengan creaming .Namun, jika pada

     peristiwa creaming fasa terdispersi bergerak kearah atas permukaan emulis, pada

    sedimentasi gerak fasa terdispersi yang terpisah mempunyai kecendrungan untuk

    trurun kedasar emulsi akibat adanya pegaruh gravitasi.

      Alasan terjadi peristiwa creaming  dan sedimentasi

    Kestabilan emulsi cair dapat rusak apabila terjadi pemansan, proses sentrifugasi,

     pendinginan, penambahan elektrolit, dan perusakan zat pengemulsi(emulsifier).

    Kestabilan emulsi dipengaruhi oleh faktor :

    - Suhu

    - Ukuran Partikel

    - pH dan Kekutan Ion

    - Keberadaan Zat Padat

    - Jenis Emulsifier Yg Dipakai

    Apabila kestabilan emulsi ini rusak, maka partikel-partikel / fasa terdispersi

    akan mengalami kecenderungan untuk bergerak kesuatu sisi, pada creaming akan

    menuju ke permukaan dan pada sedimentas turun ke bawah.

    Gambar 12. peristiwa Creaming dan Sedimentasi

  • 8/19/2019 Makalah 4 - Koloid

    17/20

    SOAL 4.  Laju pergerakan pertikel dalam sedimentasi dapat ditentukan dengan

    Hukum STOKES. Jelaskan prinsip-prinsip dari Hukum Stokes dan berikan contoh

     penggunaan hukum tersebut.

    Jawab:

      Hukum Stokes

    Persamaan hukum stokes sangat berguna untuk menunjukkan faktor yang

    dapat mempengaruhi kecepatan sedimentasi atau creaming   antara lain diameter

    tetesan yang terdispersi, viskositas medium pendispersi, dan perbedaan berat

     jenis antara fase terdispersi dan medium pendispersi. Persamaan Stokes

    diturunkan untuk suatu keadaan ideal dimana partikel-partikel yang benar-benar bulat

    dan seragam dalm suspensi yang encer mengendap tanpa mengakibatkan turbulensi

     pada waktu turun kebawah, tanpa tumbukan antara partikel-partikel suspensoid dan

    tanpa gaya tarik-menarik kimia atau fisika atau afinitas untuk medium dispersi.

    Pada persaman “Stokes-Newton Law” jika sebuah partikel turun di dalam

    fluidal arena gaya gravitasi, maka kecepatan kecepatan pengendapan akan tercapai

    apabila jumlah dari gaya friksi (drag force) dan gaya apung(buoyancy) sebanding

    dengan gaya gravitasi benda. Pada sebuah partikel yang mulai tenggelam, kecepatan

    turunnya partikel dinyataakan dengan rumus :

    = . ( )

    18   =

    .2 ( )

    9  

    Dimana,

    =kecepatan mengendap = jari-jari butir koloid

    = percepatan gravitasi  =viskositas medium

    =diameter butir koloid   =rapat partikel (densitas) terdispersi

    =rapat partikel (densitas) medium

    Dengan ketentuan bahwa

    < :terjadi creaming

    > :terjadi sedimentasi 

  • 8/19/2019 Makalah 4 - Koloid

    18/20

    Koloid – Kelompok 8 – Kimia Fisika | 18

    Contoh soal

    Hukum Stokes memanfaatkan prinsip ukuran partikel sekecil mungkin, tingaktkan viskositas

     pendispersi, mengurangi perbedaan densitat, dan kombinasi ketiganya. Contoh, pada emulsi

    dengan  butir koloid= 0,5 × 10−6 , = 0,015 /, (densitas) terdispersi)= 0,093 ×10 /,  (densitas medium) = 1,1 × 10

     /, dan tinggi wadah 10 cm, berapa lamawaktu terjadi perubahan kondisi emulsi?

    v = (dx/dt)

    = ⁄ =9,8 (0,5 × 10−6) . |(0,093 × 10 1,1 × 10)|

    18 (0,015) 

    ∆ = 75 ℎ 

    SOAL 5.  Secara prinsip aplikasi emulsifier sangat meluas untuk berbagai produk makananataupun produk lain.Adakah keuntungan ataupun kerugian dalam penggunaan emulsifier?

    Jelaksan!

    Jawab:

    Emulsifier atau zat pengemulsi didefinisikan sebagai senyawa yang mempunyai aktivitas

     permukaan (surface-active agents) sehingga dapat menurunkan tegangan permukaan (surface

    tension) antara udara-cairan dan cairan-cairan yang terdapat dalam suatu sistem

    makanan.Kemampuannya menurunkan tegangan permukaan menjadi hal menarik karena

    emulsifier memiliki keunikan struktur kimia yang mampu menyatukan dua senyawa berbeda polaritasnya.

    Emulsifier adalah suatu zat yang diperlukan untuk membentuk suatu selaput (film)

    disekitar butiran yang terdispersi, sehingga mencegah bersatunya kembali butir-butiran

    tersebut.Cara kerja dari emulsifier yaitu bila butir-butir lemak telah terpisah karena adanya

    tenaga mekanik (pengocokan), maka butir-butir lemak yang terdispersi tersebut segera

    terselubungi oleh selaput tipis emulsifier. Bagian molekul emulsifier yang non polar larut dalam

    lapisan luar butir-butir lemak, sedangkan bagian yang polar menghadap ke pelarut (air).

    Emulsifier ada yang terdapat dalam bentuk alami dan ada juga yang terdapat dalam

     bentuk buatan.

      Emulsifier bentuk alami diantaranya adalah fosfolipida, lesithin (fosfatidil kolina), dan

    fosfatidil etanolamina.

      Emulsifier bentuk emulsifier yang buatan adalah ester dari asam lemak sorbitan yang

    dikenal sebagai SPANS yang dapat membentuk emulsi air dalam lemak (w/o) dan ester

  • 8/19/2019 Makalah 4 - Koloid

    19/20

    Koloid – Kelompok 8 – Kimia Fisika | 19

    dari polioksietilena sorbitan dengan asam lemak yang dikenal sebagai TWEEN yang

    dapat membentuk emulsi minyak dalam air (o/w), gliseril laktopalmitat.

    Daya kerja emulsifier disebabkan oleh bentuk melokulnya yang dapat terikat baik pada

    minyak atau air. Bila emulsifier tersebut lebih terikat pada air maka akan terjadi disperse minyakdalam air sebagai contoh susu. Sebaliknya bila emulsifier lebih larut dalam minyak terjadilah

    emulsi air dalam minyak sebagai contoh mentega dan margarin.

      Fungsi Emulsifier

    Fungsi –  fungsi pengemulsi pangan dapat dikelompokkan menjadi tiga golongan utama, yaitu:

    1. Untuk mengurangi tegangan permukaan, pada permukaan minyak dan air yang mendorong

     pembentukan emulsi dan pembentukan kesetimbangan fase antara minyak, air dan pengemulsi

     pada permukaan yang memantapkan antara emulsi.

    2. Untuk sedikit merubah sifat-sifat tekstur dan awetan

    3. Untuk memperbaiki tekstur produk pangan

      Keuntungan Emulsifier

    -  Keuntungan menggunakan emulsifier adalah

    -  Lebih ekonomis

    -  Bahan telur bisa dikurangi

    -  Adonan tetap stabil meski lama belum bisa dimasukkan ke dalam oven

    -  Pengocokan bisa dilakukan dalam waktu singkat namun cepat mengembang.

    -  Membuat cake lebih halus.

      Kerugian Emulsifier

    -  Kerugiannya adalah jika penggunaan emulsifier terlalu banyak akan menyebabkan kue

    menjadi kurang enak rasanya .

  • 8/19/2019 Makalah 4 - Koloid

    20/20

    Koloid – Kelompok 8 – Kimia Fisika | 20

    Tabel 3. Contoh Penggunaan Emulsifier pada Pangan

    No Nama Pengemulsi, Pemantap,

    dan Pengental Penggunaan Dalam Pangan 

    1 Agar

    Sardine dan sejenisnya

    Es krim, es puter dan sejenisnya

    Keju

    Yogurt

    2 Dekstrin

    Es Krim

    Keju

    Kaldu

    3 Gelatin

    Keju

    Yogurt

    4 Gom

    Es Krim

    Keju

    Saus Selada

    Yogurt

    5 Karagen

    Sardine

    Es Krim

    Yogurt

    6 Lecitin Minuman hasil olahan susu, roti, dan margarine

    7 Karboksimetil selulosa (CMC)

    Sardine

    Es Krim

    Keju

    8 Pektin

    Es Krim

    Yogurt dan sayuran kaleng yang mengandung mentega