makalah 1 rekayasa bahan its
DESCRIPTION
Makalah tentang pn junctionTRANSCRIPT
MAKALAH REKAYASA BAHANSAMBUNGAN P-N SEBAGAI PENYEARAH, KAPASITOR, DAN SAKLAR
Disusun Oleh :
Robertus Raditya (2413100097)Arfiq Isa Abdillah (2413100103)Rio Akbar Yuwono (2413100106)Ratri Kartika Sari (2413100109)
S1 TEKNIK FISIKAINSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA2015
1KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-Nya kami bisa menyelesaikan makalah tentang Sambungan P-N sebagai Penyearah, Kapasitor, dan Saklar. Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Rekayasa Bahan.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi sempurnanya makalah ini.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Surabaya, 20 September 2015
Penyusun
ii
2DAFTAR ISI
Halaman Judul i
Kata Pengantar ii
Daftar Isi iii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 1
1.3 Tujuan 1
BAB II DASAR TEORI 2
2.1 Sambungan P-N 2
2.2 Kapasitor 2
2.3 Penyearah 3
2.4 Saklar 4
BAB III PEMBAHASAN 5
3.1 Sambungan P-N sebagai Penyearah 5
3.2 Sambungan P-N sebagai Kapasitor 7
3.3 Sambungan P-N sebagai Saklar 8
BAB IV PENUTUP 9
4.1 Kesimpulan 9
DAFTAR PUSTAKA 10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANGDalam menyajikan sifat fisis dasar semikonduktor, makalah ini membahas
mengenai sambungan P-N. Dimana sambungan P-N sebagai penyearah,
kapasitor dan saklar.
Semikonduktor adalah bahan dengan konduktivitas listrik yang berada
diantara isolator dan konduktor. Semikonduktor disebut juga sebagai bahan
setengah penghantar listrik. Semikonduktor bersifat sebagai isolator jika tidak di
beri arus listrik dengan besaran arus tertentu. Semikonduktor juga bersifat
konduktor untuk penguat listrik.
Semikonduktor sangat berguna dalam bidang elektronika karena
konduktansinnya yang dapat diubh-ubah dengan cara mendonor electron. Alat
semikonduktor adalah sejumlah komponen elektronik yang menggunakan sifat-
sifat semikonduktor yaitu silicon, Germaniun. Contohnya tabung hampa alat ini
menggunakan konduksi elektronik dalam bentuk padat. Alat-alat semikonduktor
dapat ditemukan dalam bentuk potongan-potongan seperti transistor, diode.
1.2 RUMUSAN MASALAHDari Latar Belakang diatas maka rumusan masalah pada makalah ini adalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana prinsip sambungan P-N sebagai penyearah, Kapasitor dan
saklar?
1.3 TUJUANDari rumusan masalah diatas maka tujuan pada makalah ini adalah sebagai
berikut :
1. Mengetahui prinsip sambungan P-N sebagai penyearah, Kapasitor dan
saklar
1
BAB IIDASAR TEORI
2.1 Sambungan P-N
Gambar 2.1 Sambungan P-N
Dioda merupakan komponen listrik yang berfungsi sebagai penyearah arus
yang terbuat dari bahan semikonduktor yang memanfaatkan sambungan P-N.
semikonduktor sambunagn p-n merupakan semikonduktor yang
menggabungkan tipe P (jenis yang mayoritas membawa hole) dengan tipe N
(jenis yang mayoritas membawa electron). Suatu semikonduktor dapat dijadikan
tipe P atau tipe N tergantung pada dopping yang akan dilakukan. Apabila
semikonduktor di dopping oleh hole maka dikatakan semikonduktor tersebut tipe
P, sedangkan apabila semikonduktor di dopping tipe electron maka dikatan
semikonduktor tipe N.
2.2 Kapasitor
Kapasitor merupakan komponen elektronika yang dapat menyimpan muatan
listrik. Struktur sebuah kapasitor terbuat dari 2 buah plat bahan metal yang
dipisahkan oleh suatu bahan dielektrik. Bahan-bahan dielektrik yang umum
dikenal sebagai udara vakum, keramik, gelas. Jika kedua ujung plat diberi
tegangan listrik, maka muatan-muatan postif akan mengumpul pada salah satu
kaki (elektroda) metalnya dan pada saat yang sama muatan-muatan negative
terkumpul pada ujung metal yang satu lagi.
2
Gambar 2.2 Kapasitor
Muatan positif tidak dapat mengalir menuju ujung kutub negative dan
sebaliknya muatan negative tidak bias menuju ke ujung kutub positif karena
terpisah oleh bahan dielektrik yang non-konduktif.
Muatan elektrik selama tidak ada konduksi pada ujung-ujung kakinya. Di alam
bebas, fenomena kapasitor ini terjadi pada saat terkumpulnya muatan muatan
positif dan negative di awan.
2.3 Penyearah
Penyearah adalah rangkaian elektronika yang berfungsi menyearahkan
gelombang arus listrik yang semula berupa arus bolak balik (AC) jika dilewatkan
rangkaian penyearah akan berubah menjadi arus searah (DC). Terdapat dua
rangkain penyearah yaitu penyearah gelombang penuh dan penyearah
setengah gelombang.
Gambar 2.3 Rangkaian Penyearah
3
2.4 Saklar
Saklar atau switch merupakan komponen elektronika yang berfungsi untuk
memutuskan jaringan listrik atau menghubungkannya. Saklar dapat digunakan baik
pada jaringan listrik arus lemah maupun arus kuat. Secara sederhana, saklar terdiri
dari dua bilah logam yang menempel pada suatu rangkaian dan bisa terhubung atau
terpisah dengan kondisi on atau off. Transistor juga dapat digunakan sebagai saklar
atau switch. Jika sebuah transistor berada dalam keadaan saturasi, transistor
tersebut seperti sebuah switch yang tertutup (on) dari kolektor ke emitter. Jika
transistor tersumbat (cutoff), transistor seperti sebuah switch yang terbuka (off).
Gambar 2.4 Rangkaian Switching Transistor
4
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Sambungan p-n sebagai Penyearah
Sambungan P-N disebut juga sebagai diode. Pada pembuatannya material
tipe P dan tipe N bukan disambung secara harfiah melainkan dari suatu bahan
(monolithic) dengan memberi doping (impurity material) yang berbeda jika
diberi tegagan maju. Tegangan pada sisi P lebih besar dari sisi N, electron
dapat dengan mudah mengalir dari sisi N mengisi kekosongan pada sisi P,
sebaliknya jika di beri tegangan balik. Maka tidak ada electron yang mengalir
dari sisi N untuk mengisi kekosongan pada sisi P, karena tegangan potensial
pada sisi N lebih tinggi.
Dioda hanya bias mengalirkan arus pada satu arah saja, sehingga hanya bias
dipakai pada aplikasi rangkain penyearah (rectifier).
Gambar 3.1 Doping (Impurity Material)
Penyambungan tipe p dengan tipe n yang dilakukan dalam proses peleburan,
semikonduktor sebagai pembawa hole ialah tipe p sedangkan pembawa
electron ialah tipe n, jika disambungkan electron akan berdifusi menembus
daerah sambungan yang mengisi hole, seperti pada gambar 3.1 akibatnya
akan timbul polarisai yang akan menghasilkan medan litrik yang menghambat
gerakan electron. Selain itu polarisasi akan mengakibatkan lapisan perintah
5
(lapisan pengososngan) yaitu daerah sambungan dari semikonduktor yang
terbatas dari pembawa muatanlapisan ini berfungsi sebagai penghalang gerak
electron untuk menembus daerah sambungan.medan listrik yang timbul akan
menghasilkan beda potensial untuk silicon 0.6 volt sedangkan germanium 0,2
volt.
Gambar 3.2 Tegangan maju (Forward Bias)
Ketika diode memiliki sumber tegangan, maka daerah deplesi pada
sambungan P-N akan menyempit dan muatan postif dan negative mulai
mengisi daerah tersebut. Sehingga disebut dengan proses kerja dioda
Gambar 3.3 Reverse Bias
Peristiwa ini merupakan kebalikan dari forward bias. Dimana pada daerah
deplesi melebar, sehingga muatan arus tidak bias mengisi daerah tersebut.
Melebarnya daerah deplesi di akibatkan karena muatan pada sambungan P-N
tertarik oleh sumber tegangan.
6
3.2 Sambungan p-n sebagai Kapasitor
Kapasitor terdiri dari kapasitor-kapasitor yang bahan dielektriknya adalah
lapisan metal-oksida. Umumnya kapasitor yang termasuk kelompok ini adalah
kapasitor polar dengan tanda + dan – di badannya. Kapasitor ini dapat memiliki
polaritas karena proses pembuatannya menggunakan elektrolisa sehingga
terbentuk kutub positif anoda dan kutub negatif katoda (sambungan P-N).
Gambar 3.4 Sambungan P-N sebagai Kapaistor
Beberapa metal seperti tantalum, aluminium, magnesium, titanium, niobium,
zirconium dan seng (zinc) permukaannya dapat dioksidasi sehingga membentuk
lapisan metal-oksida. Contoh dari kapasitor ini yaitu Elco / kondensator.
Lapisan oksidasi ini terbentuk melalui proses elektrolisa, seperti pada proses
penyepuhan emas. Elektroda metal yang dicelup kedalam larutan electrolit (sodium
borate) lalu diberi tegangan positif (anoda) dan larutan electrolit diberi tegangan
negatif (katoda). Oksigen pada larutan electrolyte terlepas dan mengoksidasi
permukaan plat metal. Contohnya, jika digunakan Aluminium, maka akan terbentuk
lapisan Aluminium-oksida (Al2O3) pada permukaannya.
Dengan demikian berturut-turut plat metal (anoda), lapisan-metal-oksida dan
electrolyte (katoda) membentuk kapasitor. Dalam hal ini lapisan-metal-oksida
sebagai dielektrik. Lapisan metal-oksida ini sangat tipis, sehingga dapat dibuat
kapasitor yang kapasitansinya cukup besar. Karena alasan ekonomis dan praktis,
umumnya bahan metal yang banyak digunakan adalah aluminium dan tantalum.
Untuk mendapatkan permukaan yang luas, bahan plat Aluminium ini biasanya
digulung radial. Sehingga dengan cara itu dapat diperoleh kapasitor yang
kapasitansinya besar.
Sebagai contoh 100uF, 470uF, 4700uF dan lain-lain, yang sering juga disebut
kapasitor elco. Bahan electrolyte pada kapasitor Tantalum ada yang cair tetapi ada
juga yang padat. Disebut electrolyte padat, tetapi sebenarnya bukan larutan
7
electrolit yang menjadi elektroda negatif-nya, melainkan bahan lain yaitu
manganese-dioksida. Dengan demikian kapasitor jenis ini bisa memiliki kapasitansi
yang besar namun menjadi lebih ramping dan mungil. Selain itu karena seluruhnya
padat, maka waktu kerjanya (lifetime) menjadi lebih tahan lama. Kapasitor tipe ini
juga memiliki arus bocor yang sangat kecil Jadi dapat dipahami mengapa kapasitor
Tantalum menjadi relatif mahal.
3.3 Sambungan p-n sebagai Saklar ( Switch)
Pada dasarnya sambungan P-N (diode) adalah suatu saklar (switch) atau
komponen yang electron akan dengan mudah mengalir melaluinya dalam satu arah
namun tidak dalam arah sebaliknya.
Contoh sambungan P-N sebagai saklar ada pada photodiode. Photodioda dibuat
dari semikonduktor dengan bahan yang populer adalah silicon ( Si) atau galium
arsenida ( GaAs), dan yang lain meliputi InSb, InAs, PbSe. Material ini menyerap
cahaya dengan karakteristik panjang gelombang mencakup: 2500 Å – 11000 Å
untuk silicon, 8000 Å – 20,000 Å untuk GaAs. Ketika sebuah photon (satu satuan
energi dalam cahaya) dari sumber cahaya diserap, hal tersebut membangkitkan
suatu elektron dan menghasilkan sepasang pembawa muatan tunggal, sebuah
elektron dan sebuah hole, di mana suatu hole adalah bagian dari kisi-kisi
semikonduktor yang kehilangan elektron. Arah Arus yang melalui sebuah
semikonduktor adalah kebalikan dengan gerak muatan pembawa.cara tersebut
didalam sebuah photodiode digunakan untuk mengumpulkan photon –
menyebabkan pembawa muatan (seperti arus atau tegangan) mengalir/terbentuk di
bagian-bagian elektroda. Photodiode dalam kondisi close circuit dapat dianalogikan
seperti saklar.
Gambar 3.5 Photodiode
8
BAB IV
KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil antara lain :
1. Sambungan p-n dapat berfungsi sebagai penyearah, kapasitor dan saklar
2. Pada dasarnya sambungan p-n (atau diode) adalah suatu saklar (switch)
atau komponen yang elektron-elektronnya akan dengan mudah mengalir
melaluinya dalam satu arah, tetapi tidak dalam arah yang berlawanan.
9
DAFTAR PUSTAKA
Sze, S.M. Physics of Semiconducter Devices 3rd Edition. 2007. John Wiley and
Sons
10
LAMPIRAN
Robertus Raditya : Cover, Kata Pengantar, Bab 3, Bab 4
Arfiq Isa Abdillah : PPT dan print
Rio Akbar Yuwono : Bab 1 dan bab 2
Ratri Kartika Sari : Bab 1 dan Bab 2
11