makalaah

9
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam mata kuliah dasar – dasar neurologi kita harus mengetahui segala sesuatu yang berhubungan dengan neurologi atau ilmu yang mempelajari saraf,pengetahuan ini nantinya juga sangat berguna bagi para calon pendidik,terutama untuk pendidikan luar biasa.Karna anak yang terlahir dengan kebutuhan khusus sangat di pengaruhi oleh keaadan neurologi mereka,dan hal tersebutlah yang melatarbelakangi kenapa materi ini wajib untuk di pahami dan di mengerti.Karna nantinya kita akan melihat fakta – fakta di lapangan mengenai anak – anak yang mengalami kebutuhan khusus tersebut,dan kita nantinya juga dapat mengetahui saraf apa terganggu pada tubuh mereka.Untuk mengetahui itu kita perlu mempelajari dan memahami sistem saraf itu sendiri,dan juga bagian – bagian dari saraf itu sendiri serta fungsi masing – masing dari bagian saraf tersebut.Sehingga nantinya ketika kita sebagai pendidik turun kelapangan dan melihat fakta yang terjadi mengenai anak – anak yag mengalami khusus kita tahu,apa yang menyebabkan mereka seperni ini, 1

Upload: aries-berscooter-priaa

Post on 14-Nov-2015

234 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

baba

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar BelakangDalam mata kuliah dasar dasar neurologi kita harus mengetahui segala sesuatu yang berhubungan dengan neurologi atau ilmu yang mempelajari saraf,pengetahuan ini nantinya juga sangat berguna bagi para calon pendidik,terutama untuk pendidikan luar biasa.Karna anak yang terlahir dengan kebutuhan khusus sangat di pengaruhi oleh keaadan neurologi mereka,dan hal tersebutlah yang melatarbelakangi kenapa materi ini wajib untuk di pahami dan di mengerti.Karna nantinya kita akan melihat fakta fakta di lapangan mengenai anak anak yang mengalami kebutuhan khusus tersebut,dan kita nantinya juga dapat mengetahui saraf apa terganggu pada tubuh mereka.Untuk mengetahui itu kita perlu mempelajari dan memahami sistem saraf itu sendiri,dan juga bagian bagian dari saraf itu sendiri serta fungsi masing masing dari bagian saraf tersebut.Sehingga nantinya ketika kita sebagai pendidik turun kelapangan dan melihat fakta yang terjadi mengenai anak anak yag mengalami khusus kita tahu,apa yang menyebabkan mereka seperni ini, dan bagian saraf apa yag terganggu pada peserta didik kita nantinya.

B. Rumusan MasalahPada makalah ini akan membahas mengenai :1. Apa yang di maksud dengan Neurologi2. Apa yang menjadi ruang lingkup neurologi

BAB IIPEMBAHASANA. NeurologiNeurologi adalah cabang dari ilmu kedokteran yang menangani kelainan pada sistem saraf. Dokter yang mengkhususkan dirinya pada bidang neurologi disebut neurolog dan memiliki kemampuan untuk mendiagnosis, merawat, dan memanejemen pasien dan kelainan saraf. Kebanyakan para neurolog dilatih untuk menangani pasien dewasa. Untuk anak-anak dilakukan oleh neurolog pediatrik, yang merupakan cabang dari pediatri atau ilmu kesehatan anak. Di Indonesia, dokter dengan spesialisasi neurologi diberi gelar Sp.S. atau Spesialis Saraf. . Bidang Kerja Para neurolog menangani kelainan pada sistem saraf, termasuk pada sistem saraf pusat (otak, batang otak, dan otak kecil), sistem saraf tepi (misalnya saraf otak), dan sistem saraf otonom. Neurolog juga dapat mendiagnosa dan memeriksa beberapa kasus pada sistem otot dan tulang (muskuloskeletal). Kondisi mayor termasuk:1. sakit kepala seperti migrain.2. epilepsi.3. kelainan saraf yang degeneratif seperti penyakit Alzheimer, penyakit Parkinson, ataksia.4. penyakit sistem peredaran darah di otak atau serebrovaskular seperti stroke. 5. kesulitan tidur.6. palsi otak kecil.7. infeksi otak seperti ensefalitis, meningitis, mielitis pada sum-sum tulang belakang.8. kanker atau tumor di otak dan selaputnya, sistem saraf.9. kelainan pergerakan seperti tremor pada penyakit Parkinson, khorea. 10. penyakit demielinasi pada sistem saraf pusat seperti sklerosis ganda, dan pada sistem saraf tepi seperti sindrom Guillain-Barr.11. kelainan pada sum-sum tulang belakang.12. kelainan sistem saraf tepi.13. cedera traumatik.14. status mental seperti koma.15. kesulitan berbicara dan berbahasa.

B. Ruang Lingkup NeurologiPendidikan Di Indonesia, seseorang dapat menjalani pendidikan spesialisasi saraf setelah mendapat gelar profesi dokternya. Pendidikan spesialiasi dapat diikuti di universitas yang membuka program tersebut. Pemeriksaan Selama pemeriksaan, neurolog meninjau riwayat kesehatan pasien dengan perhatian khusus pada kondisi saat ini. Pasien akan menjalani berbagai pemeriksaan klinis seperti pemeriksaan penglihatan, kekuatan, koordinasi, refleks, dan rangsangan. Informasi tersebut akan membantu neurolog untuk memastikan penyakit tersebut berhubungan pada sistem saraf. Pemeriksaan selanjutnya dilakukan untuk mendiagnosis penyakit yang diderita pasien.Para neurolog bertanggung jawab pada diagnosis, perawatan, manajemen kondisi pasiennya. Bila diperlukan tindakan pembedahan, neurolog harus merujuk pasiennya pada dokter spesialisasi bedah saraf dan neuroradiolog. Di beberapa negara, neurolog diperlukan untuk menegakkan keputusan mati batang otak. Neurolog juga bertanggung jawab untuk beberapa tindakan medis seperti fungsi lumbal. Namun bila neurolog tidak hadir, dokter umum yang berkemampuan dapat melakukan fungsi lumbal tersebut.Bidang kerja dengan spesialiasi lain Setiap negara memiliki cabang kedokteran spesialis yang berbeda dan pada penerapan tugasnya. faktanya, banyak pasien stroke yang dirujuk ke dokter penyakit dalam, padahal hal ini dapat ditangani oleh neurolog. Pasien yang mengalami kesulitan tidur dapat pula dirujuk ke ahli pulmunologi. Sakit kepala yang ringan dapat dirujuk ke dokter umum. - Neurologi dan psikiatri Walau penyakit jiwa diyakini terdapat kelainan pada sistem saraf, namun hal ini ditangani oleh psikater atau ahli penyakit jiwa. Terdapat indikasi kuat bahwa mekanisme neuro-kimiawi berperan penting dalam penyakit jiwa seperti skizofrenia. Kelainan saraf sering pula memiliki manifestasi penyakit jiwa seperti depresi pasca stroke, kepikunan yang dihubungkan pada penyakit Parkinson, disfungsi kognitif pada penderita penyakit Alzheimer. Tidak ada pembedaan yang terlalu besar antara neurologi dan psikiatri. Pembedaan ini hanyalah alasan praktis dan akar sejarah.Selama pemeriksaan, neurolog meninjau riwayat kesehatan pasien dengan perhatian khusus pada kondisi saat ini. Pasien akan menjalani berbagai pemeriksaan klinis seperti pemeriksaan penglihatan, kekuatan, koordinasi, refleks, dan rangsangan. Informasi tersebut akan membantu neurolog untuk memastikan penyakit tersebut berhubungan pada sistem saraf. Pemeriksaan selanjutnya dilakukan untuk mendiagnosis penyakit yang diderita pasien.Para neurolog bertanggung jawab pada diagnosis, perawatan, manajemen kondisi pasiennya. Bila diperlukan tindakan pembedahan, neurolog harus merujuk pasiennya pada dokter spesialisasi bedah saraf dan neuroradiolog. Di beberapa negara, neurolog diperlukan untuk menegakkan keputusanmati batang otak.Neurolog juga bertanggung jawab untuk beberapa tindakan medis sepertifungsi lumbal. Namun bila neurolog tidak hadir, dokter umum yang berkemampuan dapat melakukan fungsi lumbal tersebut.Setiap negara memiliki cabang kedokteran spesialis yang berbeda dan pada penerapan tugasnya. faktanya, banyak pasien stroke yang dirujuk ke dokterpenyakit dalam, padahal hal ini dapat ditangani oleh neurolog. Pasien yang mengalami kesulitan tidur dapat pula dirujuk ke ahli pulmunologi. Sakit kepala yang ringan dapat dirujuk ke dokter umum.Walau penyakit jiwa diyakini terdapat kelainan pada sistem saraf, namun hal ini ditangani oleh psikater atau ahli penyakit jiwa. Terdapat indikasi kuat bahwa mekanisme neuro-kimiawi berperan penting dalam penyakit jiwa sepertiskizofrenia.

BAB IIIPENUTUPA. KesimpulanNeurologi adalah cabang dari ilmu kedokteran yang menangani kelainan pada sistem saraf. Dokter yang mengkhususkan dirinya pada bidang neurologi disebut neurolog dan memiliki kemampuan untuk mendiagnosis, merawat, dan memanejemen pasien dan kelainan saraf.Para neurolog bertanggung jawab pada diagnosis, perawatan, manajemen kondisi pasiennya. Bila diperlukan tindakan pembedahan, neurolog harus merujuk pasiennya pada dokter spesialisasi bedah saraf dan neuroradiolog. Di beberapa negara, neurolog diperlukan untuk menegakkan keputusan mati batang otak. Neurolog juga bertanggung jawab untuk beberapa tindakan medis seperti fungsi lumbal. Namun bila neurolog tidak hadir, dokter umum yang berkemampuan dapat melakukan fungsi lumbal tersebut.

Daftar Pustaka

Iswari. Mega.2010.Anatomi Fisiologi dan Dasar Neurologi (Dasar Ilmu Faal dan Saraf untuk Pendidikan Luar Biasa). Padang : UNP PressPearce. Evelyn.C. 2002.Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta :PT. Gramedia:http://soerya.surabaya.go.id/AuP/e-DU.KONTEN/edukasi.net/SMA/Biologi/Sistem.Saraf.Manusia/materi5.html

2