bahasa indonesia makalaah

50
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bahasa adalah ucapan atau tulisan verbal untuk menyatakan dan mengungkapkan sebuah ide / gagasan. Bahasa berfungsi mengekspresikan suatu keadaan atau kondisi diri manusia (komunikasi langsung), bahasa juga dapat digunakan sebagai alat komunikasi secara tulisan , di zaman era globalisasi dan pembangunan reformasi demokrasi ini, masyarakat dituntut secara aktif untuk dapat mengawasi dan memahami infrormasi di segala aspek kehidupan sosial secara baik dan benar, sebagai bahan pendukung kelengkapan tersebut, bahasa berfungsi sebagai media penyampaian informasi secara baik dan tepat, dengan penyampaian berita atau materi secara tertulis, diharapkan masyarakat dapat menggunakan media tersebut secara baik dan benar.Adanya bahasa verbal ini seseorang dapat mengungkapkan apa yang ada di dalam benak atau pikirannya, bahasa juga untuk merumuskan sebuah pemikiran yang terdiri dari satuan tata bahasa (gramatika) yang mengorganisir kata-kata menjadi susunan yang bermakna. Sumbangan bahasa bagi kehidupan jelas sangat besar. Kelangsungan segala kegiatan manusia, salah satunya disebabkan adanya bahasa. Tanpa bahasa verbal ini, kita tidak bisa memiliki bayangan kehidupan seperti yang kita alami sekarang ini. Makalah EYD dan Tanda Baca Page 1

Upload: sri-fauzia-smrt

Post on 22-Jun-2015

379 views

Category:

Education


0 download

DESCRIPTION

silahkan memcoba

TRANSCRIPT

Page 1: Bahasa indonesia makalaah

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar BelakangBahasa adalah ucapan atau tulisan verbal untuk menyatakan dan

mengungkapkan sebuah ide / gagasan. Bahasa berfungsi mengekspresikan

suatu keadaan atau kondisi diri manusia (komunikasi langsung), bahasa juga

dapat digunakan sebagai alat komunikasi secara tulisan , di zaman era

globalisasi dan pembangunan reformasi demokrasi ini, masyarakat dituntut

secara aktif untuk dapat mengawasi dan memahami infrormasi di segala aspek

kehidupan sosial secara baik dan benar, sebagai bahan pendukung

kelengkapan tersebut, bahasa berfungsi sebagai media penyampaian informasi

secara baik dan tepat, dengan penyampaian berita atau materi secara tertulis,

diharapkan masyarakat dapat menggunakan media tersebut secara baik dan

benar.Adanya bahasa verbal ini seseorang dapat mengungkapkan apa yang

ada di dalam benak atau pikirannya, bahasa juga untuk merumuskan sebuah

pemikiran yang terdiri dari satuan tata bahasa (gramatika) yang mengorganisir

kata-kata menjadi susunan yang bermakna.

Sumbangan bahasa bagi kehidupan jelas sangat besar. Kelangsungan

segala kegiatan manusia, salah satunya disebabkan adanya bahasa. Tanpa

bahasa verbal ini, kita tidak bisa memiliki bayangan kehidupan seperti yang

kita alami sekarang ini.

Bahasa membantu manusia dalam mengabstraksikan segala sesuatu

terkait kehidupannya dan mengambil tindakan sesuai dengan tujuannya.

Adanya tata bahasa (gramatika) dan kata-kata yang konstan maknanya dalam

bahasa, maka bahasa verbal adalah satu-satunya sarana untuk berkomunikasi

antarmanusia. Bahasa membantu manusia tidak saja mengekspresikan atau

mengungkapkan ide dan alat berpikir, tetapi bahasa membuat manusia dapat

memahami satu sama lain.

Hakikat komunikasi dalam bahasa ini adalah sebuah sarana atau alat agar

berbagai hal dapat dikomunikasikan kepada pihak lain. Adanya komunikasi

inilah yang mensyaratkan adanya interaksi atau hubungan sosial di

Makalah EYD dan Tanda Baca Page 1

Page 2: Bahasa indonesia makalaah

masyarakat. Dalam memadukan satu kesepakatan dalam etika berbahasa,

disinilah peran aturan baku tersebut di gunakan, dalam hal ini kita selaku warga

Negara yang baik hendaknya selalu memperhatikan rambu-rambu ketata

bahasaan Indonesia yang baik dan benar. Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)

adalah sub. materi dalam ketata bahasaan Indonesia, yang memilik peran yang

cukup besar dalam mengatur etika berbahasa secara tertulis sehingga

diharapkan informasi tersebut dapat di sampaikan dan di fahami secara

komprehensif dan terarah. Dalam prakteknya diharapkan aturan tersebut dapat

digunakan dalam keseharian Masyarakat sehingga proses penggunaan tata

bahasa Indonesia dapat digunakan secara baik dan benar

Sering kali kita mendengar orang-orang Indonesia yang menggunakan

bahasa yang tidak baku dalam kegiatan-kegiatan resmi dan dalam

penulisanpun masih terjadi kesalahan penggunaan tanda baca, sehingga

mengakibatkan kesalahan makna, padahal Pemerintah Indonesia telah

membuat aturan-aturan resmi tentang tata bahasa dan penggunaan tanda

baca. Pelajaran Bahasa Indonesia sebenarnya sudah diajarkan sejak dari

Sekolah Dasar (SD) sampai ke perguruan tinggi. Tapi kesalahan ini masih

sering terjadi, bahkan berulang-ulang kali. Ketidak fahaman terhadap tata

bahasa Indonesialah yang mengakibatkan orang-orang sering melanggar

aturan resmi yang telah dibuat pemerintah tentang tata bahasa Indonesia. Yang

mengkhawatirkan ialah ketika aturan ini terlalu sering diacuhkan oleh

masyarakat Indonesia, karena salah satu dampak negatifnya ialah hal ini akan

dianggap lazim oleh masyarakat Indonesia terlebih lagi oleh anak-cucu yang

akan menjadi penerus negeri ini, karena akan mempersulit masyarakat dalam

berkomunikasi.

Maka dari itu dalam makalah ini, penulis akan memaparkan bagaimana

penggunaan tanda-tanda baca yang benar dan arti dari tanda baca itu sendiri,

sehingga kita memahami dan dapat menerapkan aturan dalam penulisan yang

baik dan benar. Setiap karya tulis ilmiah (makalah, skripsi, laporan penelitian)

dan wacana tulis dinas (laporan kegiatan, laporan tugas dinas) menerapkan

aturan-aturan Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD). EYD

memberikan salah satu dari beberapa pedoman yang ada, yaitu penggunaan

Makalah EYD dan Tanda Baca Page 2

Page 3: Bahasa indonesia makalaah

tanda baca. Pemakaian tanda baca menjadi bahasan yang sangat penting,

karena setiap karya tulis ilmiah membutuhkan tanda baca.

Kesalahan yang sangat fatal, apabila dalam suatu karya tulis ilmiah

salah dalam memakai tanda baca. Masalah tersebut muncul akibat kurangnya

memahami tanda baca dengan baik dan benar. Namun masalah tersebut dapat

dikontrol agar tidak menjadi kesalahan yang berkelanjutan. Perlu diketahui,

bahwa tanda baca dalam EYD ada beberapa macam, antara lain: (1) tanda titik

(.), (2) tanda koma (,), (3) tanda titik koma (;), (4) tanda titik dua (:), (5) tanda

hubung (-), (6) tanda tanya (?), (7) tanda seru (!), (8) tanda kurung (( )), (9)

tanda garis miring (/), (10) tanda petik (“…”).

Bahasa tulisan sebagai sebagai salah satu bentuk wacana yang

menggunakan bahasa sebagai mediumnya mensyaratkan seorang penulis

untuk menguasai kaidah-kaidah bahasa, khususnya penggunaan EYD. Karena

dengan pengusaaan terhadap kaidah EYD, dapat dipastikan pesan informasi

yang disampaikan dalam tulisannya dapat dengan mudah dipahami oleh

pembacanya (Syarif Yunus, 2012).

Banyak sekali buku, makalah, media massa yang membahas

penggunaan tanda baca dalam karya tulis ilmiah, tetapi kurang intensif.

Pembahasan mengenai tanda baca akan diperjelas, dengan memperhatikan

aturan yang ada (EYD).

Dengan mempertimbangkan kajian tersebut, makalah ini mengkaji

pengunaan tanda-tanda baca yang akan memberikan pedoman dalam

penulisan karya tulis ilmiah.

1.2.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, masalah dalam makalah ini dirumuskan

sebagai berikut.

1) Apa pengertian tanda baca?2) Jenis – jenis tanda baca?3) Bagaimana pemakaian tanda baca?4) Apa akibat yang ditimbulkan jika salah dalam memakai tanda baca?5) Apa solusi terbaik agar tidak ada kesalahan dalam memakai tanda

baca?

Makalah EYD dan Tanda Baca Page 3

Page 4: Bahasa indonesia makalaah

1.2.1. Ruang Lingkup Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)

Ruang lingkup EYD mencangkup lima aspek, yaitu:

1). Pemakaian huruf membicarakan bagian-bagian dasar dari suatu

bahasa, yaitu

a. Abjad

b. Pemenggalan

c. Vokal

d. Nama Diri

e. Konsonan

2). Penulisan huruf membicarakan beberapa perubahan huruf dari

ejaan sebelumnya yang meliputi :

a. Huruf Kapital

b. Huruf Miring

3). Penulisan kata membicarakan bidang morfologi dengan segala

bentuk dan jenisnya berupa :

a. Kata Dasar

b. Kata Turunan

c. Kata Ulang

d. Gabungan Kata

e. Kata Ganti kau, ku, mu,dan nya

f. Kata Depan di, ke, dan dari

g. Kata Sandang si dan sang

h. Partikel

i. Singkatan dan Akronim

j. Angka dan Lambang Bilangan

k. Penulisan unsur serapan membicarakan kaidah cara

penulisan unsur serapan, terutama kosa kata yang berasal

dari bahasa asing.

6) Pemakaian tanda baca (pungtuasi) membicarakan teknik penerapan

kelima belas tanda baca dalam penulisan dengan kaidanya masing-

Makalah EYD dan Tanda Baca Page 4

Page 5: Bahasa indonesia makalaah

masing

Di dalam hal ini, kita akan mempelajari ejaan yang nomor lima yaitu

penggunaan tanda baca

1.3.Tujuan

Adapun tujuan yang ingin kami capai dari penulisan karya tulis ini adalah:

1) Dapat memahami fungsi dari macam-macam tanda baca yang ada

2) Dapat memahami tata cara dan letak dalam penggunaan tanda baca

3) Dapat membuat sebuah karya tulis dengan tanda baca yang baik

4) Dapat memahami dan mengembangkan tulisan dengan tanda baca yang

baik dan benar

1.4.Manfaat

Dengan diselesaikanya makalah ini, kami dapat memberikan manfaat

antara lain :

1) Dapat menulis karya ilmiah dengan Ejaan tanda baca yang benar.

2) Dapat menggunakan tanda baca yang sesuai dengan konteks kalimat

yang ada

3) Dapat memahami penggunaan tanda baca untuk menulis sebuah karya

ilmiah yang baik dan benar

Makalah EYD dan Tanda Baca Page 5

Page 6: Bahasa indonesia makalaah

BAB IIPEMBAHASAN

2.1. Huruf Kapital atau Huruf Besar

a. Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada

awal kalimat.

Misalnya:

Dia mengantuk. Apa maksudnya?

Kita harus bekerja keras. Selamat pagi.

b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung.

Misalnya:

Adik bertanya, "Kapan kita pulang?"

Bapak menasihati, "Berhati-hatilah, Nak!"

"Kemarin dia terlambat," katanya.

c. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam ungkapan yang

berhubungan dengan nama Tuhan dan kitab suci, termasuk kata ganti

untuk Tuhan.

Misalnya:

Allah Yang Mahakuasa

Yang Maha Pengasih Quran

Alkitab Weda

Islam Kristen

Tuhan akan menunjukkan jalan yang benar kepada hamba-Nya.

d. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan,

keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang.

Misalnya:

Haji Agus Salim Imam Syafii

Presiden Soekarno Nabi Ibrahim

Sultan Hasanuddin Mahaputra Yamin

Makalah EYD dan Tanda Baca Page 6

Page 7: Bahasa indonesia makalaah

e. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan

pangkat yang diikuti nama orang, instansi, atau nama tempat.

Misalnya:

Gubernur Ali Sadikin

Laksamana Muda Udara Husein Sastranegara

Menteri Hatta Radjasa

Jenderal Soedirman

Profesor Supomo

Gubernur Sulawesi Utara

Tetapi perhatikanlah penulisan berikut:

Siapakah gubernur yang baru dilantik itu?

Brigadir Jenderal Sugiarto baru dilantik jadi mayor jenderal.

f. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama orang.

Misalnya:

Amir Hamzah Wage Rudolf Supratman

Amien Rais Dewi Persik

Nicholas Saputra

g. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku

bangsa, dan bahasa.

Misalnya:

bangsa Indonesia bahasa Turki

suku Sasak suku Toraja

Tetapi perhatikanlah penulisan berikut:

mengindonesiakan kata asing keinggris-inggrisan

Misalnya:

Haji Agus Salim Imam Syafii

Presiden Soekarno Nabi Ibrahim

Sultan Hasanuddin Mahaputra Yamin

Makalah EYD dan Tanda Baca Page 7

Page 8: Bahasa indonesia makalaah

h. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari,

hari raya, dan peristiwa sejarah.

Misalnya:

tahun Hijriah tarikh Masehi

bulan Agustus bulan Ramadan

hari Jumat hari Lebaran

hari Natal Perang Padri

Proklamasi Kemerdekaan

Tetapi perhatikan penulisan berikut:

memproklamasikan kemerdekaan

i. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi.

Misalnya:

Asia Tenggara Jalan Diponegoro

Blitar Jazirah Arab

Bukit Barisan Kali Ciliwung

Cirebon Selat Karimata

Tetapi perhatikan penulisan berikut:

berlayar ke teluk mandi di kali

menyeberangi selat pergi ke arah barat

j. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama negara, badan,

lembaga pemerintahan dan ketatanegaraan, serta nama dokumen

resmi, kecuali konjungsi.

Misalnya:

Departemen Pendidikan Nasional

Keputusan Presiden RI Nomor 156 Tahun 1972

Badan Kesejahteraan Ibu dan Anak

Majelis Permusyawaratan Rakyat

Tetapi perhatikanlah penulisan berikut:

menurut undang-undang dasar kita

menjadi sebuah republik

Makalah EYD dan Tanda Baca Page 8

Page 9: Bahasa indonesia makalaah

k. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata di dalam nama

buku, majalah, surat kabar, dan judul karangan, kecuali kata partikel

seperti di, ke, dari, yang, dan untuk, yang tidak terletak pada posisi

awal.

Misalnya:

Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma

Pelajaran Ekonomi untuk Sekolah Menengah Atas

l. Huruf kapital dipakai dalam singkatan nama gelar, pangkat, dan

sapaan.

Misalnya:

Dr. Doktor Sdr. Saudara

dr. Dokter S.Sos. Sarjana Sosial

M.A. Master of Arts S.H. Sarjana Hukum

Catatan: Singkatan di atas selalu diikuti oleh tanda titik.

m.Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan

kekerabatan seperti bapak, ibu, saudara, kakak, adik, dan paman yang

dipakai sebagai kata ganti atau sapaan.

Misalnya:

Kapan Bapak berangkat? Itu apa, Bu?

Surat Saudara sudah saya terima.

Catatan:

Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk

hubungan kekerabatan yang tidak dipakai sebagai kata ganti atau

sapaan. Misalnya:

Kita harus menghormati bapak dan ibu kita.

2.2. Huruf miring (kursif)

Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk :

a. menuliskan nama buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam

tulisan.

Makalah EYD dan Tanda Baca Page 9

Page 10: Bahasa indonesia makalaah

Misalnya:

Kumpulan cerpen Dilarang Menyanyi di Kamar Mandi ditulis oleh Seno

Gumira Ajidarma.

b. menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, atau

kelompok kata.

Misalnya:

Bab ini tidak membicarakan penulisan huruf besar.

Buatlah kalimat dengan berlepas tangan.

c. menuliskan kata nama-nama ilmiah atau ungkapan asing, kecuali yang

telah disesuaikan ejaannya.

Misalnya:

Sebaiknya kita menggunakan kata kudapan untuk kata snack

Catatan :

Dalam tulisan tangan atau ketikan, huruf atau kata yang akan dicetak

miring diberi satu garis di bawahnya.

2.2. PENULISAN KATA

2.2.1 Kata Dasar

Kata yang berupa kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan.

Misalnya:

Kami percaya bahwa kamu anak yang pandai.

Kantor pajak penuh sesak.

Buku itu sangat tebal.

2.2.2 Kata Turunan

a. Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran) ditulis serangkai dengan kata

dasarnya.

Misalnya:

bergeletar diberikan

Makalah EYD dan Tanda Baca Page 10

Page 11: Bahasa indonesia makalaah

b. Awalan atau akhiran ditulis serangkai dengan kata yang

langsung mengikuti atau mendahuluinya jika bentuk dasarnya

berupa gabungan kata.

Misalnya:

bertepuk tangan sebar luaskan

c. Jika bentuk dasar berupa gabungan kata dan sekaligus

mendapat awalan dan akhiran, kata-kata itu ditulis serangkai.

Misalnya:

memberitahukan mempertanggungjawabkan

d. Jika salah satu unsur gabungan kata hanya dipakai dalam

kombinasi, gabungan kata itu ditulis serangkai.

Misalnya:

monoteisme antarkota multilateral

caturtunggal dasawarsa kontrarevolusi

Catatan:

Apabila bentuk terikat tersebut diikuti oleh kata yang huruf

awalnya huruf besar, di antara kedua unsur itu dituliskan

tanda hubung (-).

Misalnya:

non-Indonesia

pan-Afrikanisme

Maha sebagai unsur gabungan kata ditulis serangkai, kecuali

jika diikuti oleh kata yang bukan kata dasar dan kata esa.

Misalnya:

Allah Yang Mahakuasa.

2.3. Bentuk Ulang

Bentuk ulang ditulis secara lengkap dengan menggunakan tanda hubung.

Misalnya:

anak-anak centang-perenang porak-poranda

gerak-gerik sayur-mayur

Makalah EYD dan Tanda Baca Page 11

Page 12: Bahasa indonesia makalaah

2.4. Gabungan Kata

a. Gabungan kata yang lazim disebut kata majemuk, termasuk istilah

khusus, bagian-bagiannya ditulis terpisah.

Misalnya:

duta besar model linear kambing hitam

orang tua sepak bola persegi panjang

b. Gabungan kata, termasuk istilah khusus, yang mungkin menimbulkan

salah baca, dapat diberi tanda hubung untuk menegaskan pertalian di

antara unsur yang bersangkutan.

Misalnya:

ibu-bapak kami buku sejarah-baru watt-jam

c. Gabungan kata yang sudah dianggap sebagai satu kata ditulis

serangkai.

Misalnya:

daripada silaturahmi halalbihalal syahbandar

hulubalang wasalam olahraga sukarela

2.5. Kata Ganti -ku, kau- , -mu, dan -nya

Kata ganti ku- dan kau- ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya,

-ku, -mu, dan -nya ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya.

Misalnya:

Apa yang kumiliki boleh kauambil.

2.6. Kata Depan di, ke, dan dari

Kata depan di, ke, dan dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya,

kecuali di dalam gabungan kata yang sudah dianggap sebagai satu kata seperti

kepada dan daripada.

Misalnya:

Adiknya pergi ke luar negeri.

Mereka ada di rumah.

Perhatikan penulisan berikut:

Ia keluar sebentar.

Kemarikan buku itu!

Makalah EYD dan Tanda Baca Page 12

Page 13: Bahasa indonesia makalaah

2.7. Kata si dan sang

Kata si dan sang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya.

Misalnya:

Harimau itu marah sekali kepada sang Kancil.

2.8. Partikel

a. Partikel -lah, -kah, dan -tah ditulis serangkai dengan kata yang

mendahuluinya.

Misalnya:

Apakah yang tersirat dalam surat itu?

Bacalah buku itu baik-baik!

Apatah lagi yang akan diucapkannya?

b. Partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya.

Misalnya:

Apa pun yang dimakannya, ia tetap kurus.

Hendak pulang pun, sudah tak ada kendaraan.

Kelompok kata yang lazim dianggap padu, seperti adapun, andaipun,

ataupun, bagaimanapun, biarpun, kalaupun, kendatipun, maupun,

meskipun, sungguhpun, walaupun ditulis serangkai.

c. Partikel per yang berarti 'mulai', ‘demi’, dan ‘tiap’ ditulis terpisah dari

bagian-bagian kalimat yang mendampinginya.

Misalnya:

Harga kain itu Rp2.000,00 per helai.

Mereka masuk ke dalam ruangan satu per satu.

Pegawai negeri mendapat kenaikan gaji per 1 April.

2.9. Angka dan Lambang Bilangan

a. Angka dipakai untuk menyatakan lambang bilangan atau nomor. Di

dalam tulisan lazim digunakan angka Arab dan angka Romawi.

Pemakaiannya diatur lebih lanjut dalam pasal-pasal yang berikut ini.

Makalah EYD dan Tanda Baca Page 13

Page 14: Bahasa indonesia makalaah

b. Angka digunakan untuk menyatakan ukuran panjang, berat, dan isi,

satuan waktu, serta nilai uang.

Misalnya:

10 liter beras 1 jam 20 menit Rp5.000,00 5 meter persegi

c. Angka lazim dipakai untuk menandai nomor jalan, rumah, apartemen,

atau kamar pada alamat.

Misalnya:

Jalan Tanah Abang I No.15 Hotel Sofyan Kamar 69

d. Angka digunakan juga untuk menomori karangan atau bagiannya.

Misalnya:

Bab X pasal 5 halaman 212 Surah Yasin: 9

e. Penulisan lambang bilangan dengan huruf dilakukan sebagai berikut:

Bilangan utuh

Misalnya:

12 dua belas 22 dua puluh dua 222 dua ratus dua puluh dua

Bilangan pecahan

Misalnya:

1/2 setengah 3/4 tiga perempat

1/100 seperseratus 1 % satu persen

f. Penulisan kata bilangan tingkat dapat dilakukan dengan cara yang

berikut

Misalnya:

Paku Buwono X Paku Buwono ke-10

Paku Buwono kesepuluh

g. Penulisan kata bilangan yang mendapat akhiran -an mengikuti cara

yang berikut

Misalnya:

tahun 50-an atau tahun lima puluhan

Makalah EYD dan Tanda Baca Page 14

Page 15: Bahasa indonesia makalaah

h. Lambang bilangan yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata,

ditulis dengan huruf, kecuali jika beberapa lambang bilangan dipakai

secara berurutan, seperti dalam pemerincian dan pemaparan.

Misalnya:

Anti menonton film itu sampai tiga kali.

Di antara 72 anggota yang hadir, 52 orang

memberikan suara setuju, 15 suara tidak

setuju, dan 5 suara blangko.

i. Lambang bilangan pada awal kalimat ditulis dengan huruf. Jika perlu,

susunan kalimat diubah sehingga bilangan, yang tidak dapat

dinyatakan dengan satu atau dua kata, tidak terdapat lagi pada awal

kalimat.

Misalnya:

Lima belas orang tewas dalam kecelakaan itu.

j. Angka yang menunjukkan bilangan bulat yang besar dapat dieja untuk

sebagian supaya lebih mudah dibaca.

Misalnya:

Perusahaan itu baru saja mendapat pinjaman 250 juta rupiah.

k. Kecuali di dalam dokumen resmi, seperti akta dan kuitansi, bilangan

tidak perlu ditulis dengan angka dan huruf sekaligus dalam teks.

Misalnya:

Kantor kami mempunyai dua ratus orang pegawai.

Bukan: Kantor kami mempunyai 200 (dua ratus) orang pegawai.

l. Kalau bilangan dilambangkan dengan angka dan huruf, penulisannya

harus tepat.

Misalnya:

Saya lampirkan tanda terima sebesar Rp1.500.000,00 (satu

juta lima ratus ribu rupiah).

Makalah EYD dan Tanda Baca Page 15

Page 16: Bahasa indonesia makalaah

2.10. Pengertian Tanda Baca

Tanda baca menurut Ensiklopedi Wikepedia, dipahami sebagai berikut.

Tanda baca adalah simbol yang tidak berhubungan dengan dengan suara

(fenom) atau kata dan frasa pada suatu bahasa, melainkan berperan untuk

menunjukkan struktur dan organisasi suatu tulisan, dan juga intonasi serta jeda

yang dapat diamati sewaktu pembacaan. Aturan tanda baca berbeda antar

bahasa, lokasi, waktu, dan terus berkembang. Beberapa aspek tanda baca

adalah suatu gaya spesifik yang karenanya tergantung pada pilihan penulis.

Tanda baca menjadi sangat penting, karena dengan memperhatikan tanda

baca dalam suatu aturan yang disepakati yaitu (EYD) memberikan peniliaian

tersendiri terhadap hasil karya tulis ilmiah itu sendiri. Kesalahan pemakaian

tanda baca dalam penulisan suatu kata akan berdampak terhadap arti kata itu

sendiri.

Ejaan adalah seperangkat aturan tentang cara menuliskan bahasa

dengan menggunakan huruf, Kata, dan tanda baca sebagai sarananya.Batasan

tersebut menunjukan pengertian kata ejaan berbeda dengan kata mengeja.

Mengeja adalah kegiatan melafalkan huruf, suku kata, atau kata; sedangkan

ejaan adalah suatu sistem aturan yang jauh lebih luas dari sekedar masalah

pelafalan. Ejaan mengatur keseluruhan cara menuliskan bahasa.

Ejaan merupakan kaidah yang harus dipatuhi oleh pemakai bahasa demi

keteraturan dan keseragaman bentuk, terutama dalam bahasa tulis.

Keteraturan bentuk akan berimplikasi pada ketepatan dan kejelasan makna.

Ibarat sedang mengemudi kendaraan, ejaan adalah rambu lalu lintas yang

harus dipatuhi oleh setiap pengemudi. Jika para pengemudi mematuhi rambu-

rambu yang ada, terciptalah lalu lintas yang tertib dan teratur

Berikut ini sejarah beberapa tanda baca, yaitu :

a. Tanda Tanya

Pada awalnya, dalam bahasa latin, untuk mengindikasikan pertanyaan,

orang harus menuliskan kata "Questio" di akhir kalimat untuk menandakan

bahwa kalimat tersebut adalah kalimat tanya. Maka untuk menghemat

tempat, kata tersebut akhirnya disingkat menjadi qo, yang kemudian

Makalah EYD dan Tanda Baca Page 16

Page 17: Bahasa indonesia makalaah

dimampatkan lagi menjadi huruf q kecil diatas huruf o, yang akhirnya

makin lama makin habis menjadi titik dan garis mirip cacing, persis seperti

tanda tanya kita sekarang.

b. Tanda Seru

Seperti tanda tanya, awalnya juga dimulai dengan menumpuk huruf.

Tanda ini berasal dari kata dalam bahasa Latin "io" yang berarti "seruan

kegembiraan". ketika huruf i ditulis diatas huruf o, lama-lama dipersingkat

seperti tanda seru kita sekarang ini.

c. Tanda Sama Dengan

Ditemukan oleh ahli matematika Inggris Robert Recorde pada 1557,

dengan pemikiran seperti ini (dalam bahasa Inggris kuno) "I will settle as I

doe often in woorke use, a paire of paralleles, or Gmowe [i.e., twin] lines of

one length, thus : , bicause noe 2 thynges, can be more equalle." atau

terjemahannya: "Aku akan menggunakan tanda ini seperti biasanya,

sepasang garis sejajar, atau kembar dengan panjang yang sama, karena

tidak ada dua hal lagi yang bisa lebih sama dengan dua garis sejajar ini."

Tanda sama dengan asli temuan Robert setidaknya 5 kali lebih panjang

dari yang kita kenal sekarang.

d. Ampersand (tanda "&")

Simbol ini adalah bentuk stilir dari "et" dalam bahasa Latin yang berarti

"Dan." Tanda ini ditemukan oleh Marcus Tullius Tiro, seorang penulis dari

abad pertama di Roma. Nama Ampersand baru diberikan setelah 17 abad

kemudian. Pada awal 1800-an, murid sekolah belajar simbol ini sebagai

huruf ke 27 setelah Z, tapi masih tanpa mana. Jadi di awal 1800-an ini

mereka belaar ABC dengan "and per se, and" yang berarti "&" dan

kemudian karena saking cepatnya dibaca, akhirnya menjadi "ampersand".

e. Octothorp (tanda #)

Nama aneh untuk tanda penomoran ini datang dari kata "Thorpe", kata

dalam bahasa Normandia Kuno untuk desa atau tanah pertanian yang

sering ditemui dalam bahasa Inggris untuk nama tempat. AWalnya

Makalah EYD dan Tanda Baca Page 17

Page 18: Bahasa indonesia makalaah

digunakan untuk pembuatan peta, yang berarti desa yang di kelilingi

delapan pertanian. Karena delapan (octa) dan pertanian (thorpe), maka

muncul nama ini, Octothorp.

f. Tanda Dollar (tanda $)

Pemerintah Amerika baru menerbitkan uang mereka sendiri pada 1794,

dan pada waktu itu masih menggunakan mata uang dunia lama - peso -

atau Dollar Spanyol. Koin 1 Dollar Amerika pertama persis sekali seperti

uang Peso Spanyol, baik berat maupun nilainya, jadi mereka mengambil

singkatan yang sama: Ps. Makin lama perkembangannya, huruf P ditulis

menimpa S, dan kemudian mulai lingkaran diatas P tadi dibuang, jadi

hanya huruf S yang ditimpa dengan garis vertikal.

2.10.1 Pemakaian Tanda Baca

Dalam hal pembuatan karangan ilmiah, kesalahan huruf dan tanda

baca sering muncul. Dan di dalam penulisan tanda baca sering sekali kita

lalai dan melakukan kesalahan dalam penulisanya. Sehingga menjadikan

karangan atau karya ilmiah kita menjadi sebuah karya yang kurang baik

karena ada kesalahan dalam penulisanya. Dari berbagai kesalahan itu,

sebenarnya para penulis karya ilmiah mampu untuk membuat tulaisanya,

akan tetapi mereka sering lalai dan ceroboh dalam penggunaan tanda

baca. Karena apa, tanda baca selalu di anggap sepele dalam

penggunaanya sehingga kadang menjadikan kalimat itu menjadi rancu

dan berbeda arti. Suatu contoh kita ambil kalimat “kucing makan tikus

mati”. Dalam konteks kalimat ini jika tidak kita beri pemisah tanda baca

maka akan menjadikanya sulit untuk dipahamai. Dari kalimat “kucing

makan tikus mati” siapakah yang mati dalam konteks kalimat ini?, akan

tetapi apabila kita ganti konteks kalimat ini dengan pemberian tanda baca

seperti ini ”kucing makan, tikus mati”, siapakah yang mati dalam konteks

kalimat ini?, kemudian apabila kita gunakan konteks kalimat ini ”kucing

makan tikus, mati”, siapakah yang mati dalam konteks kalimat ini?. Kucing

makan tikus mati adalah salah satu contoh kalimat yang banyak persepsi

apabila kita salah menggunakan tanda bacanya. Oleh karena itu,

Makalah EYD dan Tanda Baca Page 18

Page 19: Bahasa indonesia makalaah

pemakaian tanda baca dalam penyusunan kalimat sangat perlu untuk

diperhatikan. Pemakaian tanda baca bersangkutan dengan :

a. tanda baca apa yang tepat dipilih dalam menuliskan kalimat atau

karangan dalam bahasa Indonesia

b. bagaimana cara menuliskan tanda baca tersebut (rapat ataukah

renggang/spasi). EYD memberikan salah satu pedoman dalam hal

penggunaan tanda baca

Setiap masing masing tanda baca memiliki fungsi dan kegunaanya masing-

masing. Tanda tanda baca yang dipakai dalam penulisan yaitu :

1. Tanda Titik (.)

a. Tanda titik dipakai pada akhir singkatan nama orang.

Misalnya:

Mas Ageng Prastiyo perhatikan contoh penyingkatan berikut

M. A. P. SALAH

M. Ageng P. BENAR.

Catatan :

Apabila nama itu ditulis lengkap, tanda titik tidak dipergunakan.

b. Tanda titik dipakai pada singkatan gelar, jabatan, pangkat, dan

sapaan.

Misalnya:

Dr. (doctor)

Kol. (colonel)

Ny. (nyonya)

c. Tanda titik tidak digunakan di belakang singkatan lambing kimia,

satuan ukuran, takaran, timbangan, dan mata uang.

Misalnya:

Lambang Cu adalah lambing kuprum

Dia mambeli 10 kg emas

Makalah EYD dan Tanda Baca Page 19

Page 20: Bahasa indonesia makalaah

d. Tanda titik dipakai pada singkatan kata atau ungkapan yang sudah

umum, yang ditulis dengan huruf kecil.

Misalnya:

s.d. (sampai dengan)

a.n. (atas nama)

e. Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau

seruan.

Misalnya:

Ayahku tinggal di Solo.

Biarlah mereka duduk di sana.

Dia menanyakan siapa yang akan datang.

Catatan :

Apabila dilanjutkan dengan kalimat baru, harus diberi jarak satu

ketukan

f. Tanda titik dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan,

ikhtisar, atau daftar.

Misalnya:

a. . Departemen Dalam Negeri

A. Direktorat Jenderal Pembangunan Masyarakat Desa

B. Direktorat Jenderal Agraria

b. 1. Patokan Umum

1.1 Isi Karangan

1.2 Ilustrasi

1.2.1 Gambar Tangan

1.2.2 Tabel

1.2.3 Grafik

Catatan:

Tanda titik tidak dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu

bagan atau ikhtisar jika angka atau huruf itu merupakan yang terakhir

dalam deretan angka atau huruf.

Makalah EYD dan Tanda Baca Page 20

Page 21: Bahasa indonesia makalaah

g. Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik

yang menunjukan waktu.

Misalnya:

pukul 1.35.20 (pukul 1 lewat 35 menit 20 detik)

h. Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik

yang menunjukan jangka waktu.

Misalnya:

1.35.20 jam ( 1 jam, 35 menit, 20 detik)

0.20.30 jam (20 menit, 30 detik)

0.0.30 jam (30 detik)

i. Tanda titik dipakai di antara nama penulis, judul tulisan yang tidak

berakhir dengan tanda tanya dan tanda seru, dan tempat terbit dalam

daftar pustaka.

Misalnya:

Siregar, Merari. 1920. Azab dan Sengsara. Weltervreden:

Balai Poestaka.

j. Tanda titik dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau

kelipatannya.

Misalnya:

Desa itu berpenduduk 24.200 orang.

Gempa yang terjadi semalam menewaskan 1.231 jiwa.

k. Tanda titik tidak dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau

kelipatannya yang tidak menunjukan jumlah.

Misalnya:

Ia lahir pada tahun 1956 di Bandung.

Lihat halaman 2345 dan seterusnya.

Nomor gironya 5645678.

l. Tanda titik tidak dipakai pada akhir judul yang merupakan kepala

karangan atau kepala ilustrasi, tabel, dan sebagainya.

Makalah EYD dan Tanda Baca Page 21

Page 22: Bahasa indonesia makalaah

Misalnya:

Acara kunjungan Adam Malik

Bentuk dan Kedaulatan (Bab I UUD ‘45)

Salah Asuhan

m.Tanda titik tidak dipakai di belakang (1) alamat pengirim dan tanggal

surat atau (2) nama dan alamat penerima surat.

Misalnya:

Jalan Diponegoro 82 (tanpa titik)

Jakarta (tanpa titik)

1 April 1985 (tanpa titik)

Yth. Sdr. Moh. Hasan (tanpa titik)

Atau:

Kantor Penempatan Tenaga (tanpa titik)

Jalan Cikini 71 (tanpa titik)

Jakarta (tanpa titik)

2. Tanda Koma (,)

a. Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau

pembilangan.

Misalnya: Surat biasa, surat kilat, ataupun surat khusus memerlukan

perangko.

b. Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari

kalimat serata berikutnya yang didahului oleh kata seperti tetapi atau

melainkan.

Misalnya:

Saya ingin datang, tetapi hari hujan.

Didi bukan anak saya, melainkan anak Pak Kasim.

c. Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk

kalimat jika anak kalimat itu mendahului induk kalimatnya.

Misalnya:

Makalah EYD dan Tanda Baca Page 22

Page 23: Bahasa indonesia makalaah

Kalau hari hujan, saya tidak akan datang.

Karena sibuk, ia lupa akan janjinya.

d. Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk

kalimat jika anak kalimat itu mengiringi induk kalimatnya.

Misalnya:

Saya tidak akan datang kalau hari hujan.

Dia lupa akan janjinya karena sibuk.

Dia tahu bahwa soal itu penting.

e. Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung

antarkalimat yang terdapat pada awal kalimat. Termasuk di dalamnya

oleh karena itu, jadi, lagi pula,meskipun begitu, akan tetapi.

Misalnya:

… Oleh karena itu, kita harus hati-hati.

… Jadi, soalnya tidak semudah itu.

f. Tanda koma dipakai untuk memisahkan kata seperti kata seperti o, ya,

wah, aduh, kasihan dari kata yang lain yang terdapat di dalam kalimat.

Misalnya:

O, begitu?

Wah, bukan main!

Hati-hati, ya, nanti jatuh.

g. Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian

lain dari kalimat.

Misalnya:

Kata Ibu, “ Saya gembira sekali.”

“Saya gembira sekali,” kata Ibu, “karena kamu lulus.”

h. Tanda koma dipakai di antara (i) nama dan alamat, (ii) bagian-bagian

alamat, (iii) tempat dan tanggal, dan (iv) nama tempat dan wilayah

atau negeri yang ditulis berurutan.

Misalnya:

Makalah EYD dan Tanda Baca Page 23

Page 24: Bahasa indonesia makalaah

(i) Surat-surat ini harap dialamatkan kepada Dekan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

Pakuan, Bogor.

(ii) Sdr. Anwar, Jalan Pisang Batu 1, Bogor

(iii) Surabaya, 10 Mei 1960

(iv) Kuala Lumpur, Malaysia.

i. Tanda koma dipakai untuk menceraikan bagian nama yang dibalik

susunannya dalam daftar pustaka.

Misalnya:

Alisjahbana, Sultan Takdir. 1949. Tatabahasa Baru

Bahasa Indonesia.

Jilid 1 dan 2. Djakarta: PT Pustaka Rakjat.

j. Tanda koma dipakai di antara nama orang dan gelar akademik yang

mengikutinya untuk membedakannya dari singkatan nama diri,

keluarga, atau marga.

Misalnya:

B. Ratulangi, S.E.

Ny. Khadijah, M.A.

k. Tanda koma dipakai untuk mengapit keterangan tambahan yang

sifatnya tidak membatasi.

Misalnya:

Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono, berkunjung ke

Manado.

Semua siswa, baik yang laki-laki maupun yang

perempuan, mengikuti

latihan paduan suara.

l. Tanda koma dipakai di muka angka persepuluh atau di antara rupiah

dan sen yang dinyatakan dengan angka.

Misalnya:

12,5 m Rp 12,50

Makalah EYD dan Tanda Baca Page 24

Page 25: Bahasa indonesia makalaah

m.Tanda koma dapat dipakai––untuk menghindari salah baca––di

belakang keterangan yang terdapat pada awal kalimat.

Misalnya:

Dalam pembinaan dan pengembangan bahasa, kita

memerlukan sikap yang bersungguh-sungguh.

Atas bantuan Edyar, Agus mengucapkan terima kasih.

Bandingkan dengan:

Kita memerlukan sikap yang bersungguh-sungguh dalam

pembinaan dan pengembangan bahasa.

Agus mengucapkan terima kasih atas bantuan Edyar.

n. Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari

bagian lain yang mengiringinya dalam kalimat jika petikan langsung itu

berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru.

Misalnya:

“ Di mana Saudara tinggal?” tanya Karim.

“Berdiri lurus-lurus!” perintahnya.

3. Tanda Titik Koma (;)

a. Tanda titik koma dapat dipakai untuk memisahkan bagian-bagian

kalimat yang sejenis dan setara.

Misalnya:

Malam makin larut; pekerjaan belum selesai juga.

b. Tanda titik koma dapat dipakai sebagai pengganti kata penghubung

untuk memisahkan kalimat yang setara di dalam kalimat majemuk.

Misalnya:

Ayah mengurus tanamannya di kebun itu; Ibu sibuk

memasak di dapur; Adik menghapal nama-nama pahlawan

nasional.

Makalah EYD dan Tanda Baca Page 25

Page 26: Bahasa indonesia makalaah

4. Tanda Titik Dua (:)

a. Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang

memerlukan pemerian.

Misalnya:

Ketua : Moch. Achyar

Sekretaris : Tati Suryati

b. Tanda titik dua dipakai (i) di antara jilid atau nomor dan halaman, (ii) di

antara surah dan ayat dalam kitab suci, (iii) di antara judul dan anak

judul suatu karangan, serta (iv) nama kota dan penerbit buku acuan

dalam karangan.

Misalnya:

(v) Tempo, I (34), 1971:7

(vi) Surah Yasin:9

(vii) Karangan Ali Hakim, Pendidikan Seumur Hidup: Sebuah

Studi, sudah terbit.

(viii) Marzuki dan Rudy W. 2006. Pembuatan Aneka

Kerupuk. Jakarta: Penebar Swadaya.

c. Titik dua dapat dipakai dalam teks drama sesudah kata yang

menunjukkan pelaku dalam percakapan.

Misalnya:

Ayah : “Karyo, sini kamu!”

Karyo : (datang menghampiri) “Ada apa, Pak?”

Ayah : “Tolong ambilkan sepatu hitam yang di atas

lemari!”

d. Titik dua dapat dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap jika

diikuti rangkaian atau pemerian.

Misalnya:

Pak Adi mempunyai tiga orang anak: Ardi, Aldi, dan Asdi.

Kita sekarang memerlukan perabot rumah tangga: kursi,

meja, dan lemari.

Makalah EYD dan Tanda Baca Page 26

Page 27: Bahasa indonesia makalaah

5. Tanda Hubung (-)

a. Tanda hubung menyambung suku-suku kata dasar atau kata

berimbuhan yang terpisah oleh pergantian baris.

Misalnya:

Walaupun demikian, masih banyak yang ti-dak mematuhi

peraturan tersebut.

Industri tersebut dapat dikembangkan men-jadi industri padat

karya.

b. Tanda hubung menyambung unsur-unsur kata ulang.

Misalnya:

Anak-anak kupu-kupu berulang-ulang

kemerah-merahan mondar-mandir sayur-mayur

c. Tanda hubung menyambung huruf dari kata yang dieja satu-satu dan

bagian-bagian tanggal.

Misalnya:

p-a-n-i-t-i-a

17-08-1945

d. Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan kata dengan kata

berikutnya atau sebelumnya yang dimulai dengan huruf kapital,

kata/huruf dengan angka, angka dengan kata/huruf.

Misalnya:

se-Indonesia se-Jabodetabek mem-PHK-kan

sinar-X peringkat ke-2 S-1

tahun 50-an

e. Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan unsur bahasa Indonesia

dengan unsur bahasa asing.

Misalnya:

di-smash pen-tackle-an

6. Tanda Pisah

Makalah EYD dan Tanda Baca Page 27

Page 28: Bahasa indonesia makalaah

a. Tanda pisah membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberi

penjelasan di luar bangun kalimat.

Misalnya:

Kemerdekaan bangsa itu––saya yakin akan tercapai––

diperjuangkan oleh bangsa itu sendiri.

b. Tanda pisah menegaskan adanya keterangan aposisi atau keterangan

yang lain sehingga kalimat menjadi lebih jelas.

Misalnya:

Rangkaian temuan ini––evolusi, teori kenisbian, dan kini juga

pembelahan atom––telah mengubah konsepsi kita tentang

alam semesta.

c. Tanda pisah dipakai di antara dua bilangan atau kata dengan arti

‘sampai dengan’ atau ‘sampai ke’.

Misalnya:

2004––2009 tanggal 1––10 Mei 2007

Jakarta––Bandung

7. Tanda Elipsis (…)

a. Tanda elipsis dipakai dalam kalimat atau dialog yang terputus-putus.

Misalnya:

Kalau begitu … ya, ayo kita berangkat.

b. Tanda elipsis menunjukkan bahwa dalam suatu kalimat atau naskah

ada bagian yang dihilangkan.

Misalnya:

… selanjutnya akan di bawa ke pengadilan.

Ibu baru pulang … pasar.

Catatan:

Jika bagian yang dihilangkan mengakhiri sebuah kalimat, maka perlu

dipakai empat buah titik; tiga titik untuk menandai penghilangan teks

dan satu titik untuk menandai akhir kalimat. Misalnya:

Ibu baru pulang dari….

Makalah EYD dan Tanda Baca Page 28

Page 29: Bahasa indonesia makalaah

8. Tanda Tanya

a. Tanda tanya dipakai pada akhir kalimat tanya.

Misalnya:

Kapan ia berangkat?

Saudara tahu, bukan?

b. Tanda tanya dipakai di dalam kurung untuk menyatakan bagian

kalimat yang disangsikan kebenarannya.

Misalnya:

Ia dilahirkan pada tahun 1983 (?).

Uangnya sebanyak 10 juta rupiah (?) hilang.

9. Tanda Seru (!)

a. Tanda seru dipakai pada akhir kalimat printah.

Misalnya:

Bersihkan kamar itu sekarang juga!

Jangan berisik!

b. Tanda seru dipakai pada akhir ungkapan atau pernyataan yang

menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, ketakjuban,

ataupun rasa emosi yang kuat.

Misalnya:

Alangkah seramnya peristiwa itu!

Indah sekali pemandangan alam ini!

Merdeka!

10.Tanda Kurung ((…))

a. Tanda kurung mengapit tambahan keterangan atau penjelasan.

Misalnya:

Komisi A telah selesai menyusun GBPK (Garis-Garis Besar

Program Kerja) dalam sidang pleno tersebut.

Makalah EYD dan Tanda Baca Page 29

Page 30: Bahasa indonesia makalaah

b. Tanda kurung mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan

bagian integral pokok pembicaraan.

Misalnya:

Keterangan itu (lihat Tabel 10) menunjukkan perkembangan

per-ekonomian Indonesia lima tahun terakhir.

c. Tanda kurung mengapit angka atau huruf yang memerinci satu urutan

keterangan.

Misalnya:

Faktor produksi menyangkut masalah (a) alam, (b) tenaga

kerja, dan (c) modal.

d. Tanda kurung mengapit huruf atau kata yang kehadirannya di dalam

teks dapat dihilangkan.

Misalnya:

Kata cocaine diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi

kokain (a).

Sahrul Gunawan berasal dari (kota) Bogor.

11. Tanda Kurung Siku ([...])

a. Tanda kurung siku mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai

korekssi atau tambahan pada kalimat atau bagian kalimat yang ditulis

orang lain. Tanda itu menyatakan bahwa kesalahan atau kekurangan

itu memang terdapat di dalam naskah asli.

Misalnya:

Sang Puteri men[d]engar bunyi gemerisik.

b. Tanda kurung siku mengapit keterangan dalam kalimat penjelas yang

sudah bertanda kurung.

Misalnya:

Persamaan kedua proses ini (perbedaannya dibicarakan di

dalam Bab II [lihat halaman 35––38]) perlu dibentangkan di

sini.

Makalah EYD dan Tanda Baca Page 30

Page 31: Bahasa indonesia makalaah

12. Tanda Petik ganda (“…”)

a. Tanda petik mengapit petikan langsung yang berasal dari

pembicaraan dan naskah atau bahan tertulis lainnya.

Misalnya:

“Saya belum siap,” kata Mira, “tunggu sebentar!”

Pasal 36 UUD 1945 berbunyi, “Bahasa negara ialah bahasa

Indonesia.”

b. Tanda petik mengapit judul syair, karangan, atau bab buku yang

dipakai dalam kalimat.

Misalnya:

Sajak “Berdiri Aku” terdaapat pada halaman 5 buku itu.

Karangan Andi Hakim Nasoetion yang berjudul “Rapor dan Nilai

Prestasi di SMA” diterbitkan dalam harian Tempo.

Perhatikan:

1b. Penyakit Malaria biasanya ditularkan melalui nyamuk. SALAH

2b. Penyakit “Malaria” biasanya ditularkan melalui nyamuk. BENAR

Perhatikan perbedaan 1b dan 2b Malaria merupakan istilah ilmiah,

jelas salah bila hanya ditulis biasa tanpa tanda khusus yaitu tanda

petik.

c. Tanda petik mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal atau kata

yang mempunyai arti khusus.

Misalnya:

Saat ini ia sedang tidak mempunyai pacar yang di kalangan remaja

dikenal dengan “jomblo”.

Karena warna kulitnya, Budi mendapat julukan “si Hitam”.

Makalah EYD dan Tanda Baca Page 31

Page 32: Bahasa indonesia makalaah

13. Tanda Petik Tunggal (‘…’)

a. Tanda petik tunggal mengapit petikan yang tersusun di dalam petikan

lain.

Misalnya:

Tanya Basri, Kau dengar bunyi ‘kring-kring’ tadi?”

“Waktu kubuka pintu depan, kudengar teriak anakku, ‘Ibu, Bapak

pulang’, dan rasa letihku lenyap seketika,” ujar Pak Hamdan.

b. Tanda petik tunggal mengapit makna, terjemahan, atau penjelasan

kata atau ungkapan asing.

Misalnya:

Feed-back berarti ‘balikan’.

14.Tanda Garis Miring (/)

a. Tanda garis miring dipakai di dalam nomor surat dan nomor pada

alamat dan penandaan masa satu tahun yang terbagi dalam dua

tahun takwim.

Misalnya:

No. 12/PK/2005

Jalan Kramat III/10

Masa Bakti 2005/2006

Tahun Ajaran 2006/2007

b. Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata atau, tiap.

Misalnya:

a. Laki-laki/Perempuan

b. 120 km/jam

c. 1 No. 8 / XXII / 2000 SALAH

2 No.8/XXII/2000 BENAR

Perhatikan perbedaan (c1) dengan (c2). Pada (c1) memberikan

asumsi baris baru. Pada (c2) memberikan asumsi baru. Yang bernar

adalah (c2).

Makalah EYD dan Tanda Baca Page 32

Page 33: Bahasa indonesia makalaah

15. Tanda Penyingkat atau Apostrof (‘)

a. Tanda penyingkat menunjukkan penghilangan bagian kata atau

bagian angka tahun.

Misalnya:

Gunung pun ‘kan kudaki. (‘kan = akan)

17 Agustus ’45 (’45 = 1945)

2.11. Format penulisan

Selain tanda baca, ada juga format penulisan yang cukup membantu

untuk keperluan penulisan kalimat.

a. Cetak tebal, untuk menegaskan suatu kata atau kalimat yang sedang

menjadi pembicaraan.

Misal:

Buaya adalah reptil terbesar yang hidup di sungai dan rawa-

rawa.

b. Cetak miring merupakan kata serapan di luar bahasa baku yang

sedang digunakan.

Misal:

Menjelang masa Pilkada, banyak calon yang sowan para kyai.

Kata sowan diserap dari bahasa Jawa. Cetak miring juga

digunakan untuk menuliskan judul lagu, buku, film, dan lain-lain.

Misal:

Hantu Jeruk Purut adalah film bertema horor yang turut

mewarnai perfilman nasional saat ini.

c. Garis bawah memiliki fungsi hampir sama seperti cetak tebal dan

miring, ketika teknologi komputer belum sepesat sekarang. Seperti kita

ketahui, mesin ketik generasi tua belum ada fasilitas cetak tebal dan

miring. Tapi untuk masa sekarang, garis bawah tidak begitu jelas

penggunaannya.

Makalah EYD dan Tanda Baca Page 33

Page 34: Bahasa indonesia makalaah

2.12. Tanda Baca Yang Memiliki Arti Khusus

Perbedaan rapat dengan spasi suatu tanda baca bukan sekedar soal

pengetikan. Beberapa tanda memiliki arti khusus dengan penulisan itu.

Perhatikan tabel dibawah ini.

Tabel 01 Pemakaian Spasi/Rapat Tanda Baca

DITULIS RAPAT DITULIS RENGGANG/SPASI

Contoh Arti Contoh Arti

1 – 48 Dikurangi 1−48 sampai

dengan

1 : 200 Dibagi 1:200 Dibanding

kantor/lembaga Atau kantor /

lembaga

baris baru

habis. Lalu, … Selesai habis . Lalu, … Perkalian

4,5 Desimal 4, 5 urutan/deret

2.13. Akibat Salah Pemakaian Tanda Baca

Pemakaian tanda baca jangan dianggap tidak penting, jika kalau ada

kesalahan dalam pemakaian tanda baca akan mengakibatkan salah pengertian

jika dipandang dari sisi benar maupun baiknya suatu karya tulis ilmiah. Contoh

berikut mudah-mudahan dapat membantu kita sekalian dalam menulis karya

ilmiah yang baik dan benar tentunya. Contoh:

a. Semisal dalam nama jabatan, pemakaian tandanya dicontohkan

sebagai berikut.

Prof. Dr. H. Mas Ageng Prastiyo, S.sos., M.si SALAH

Prof. DR. H. Mas Ageng Prastiyo, S.sos. M.si BENAR

Di manakah dr. Ageng Mkes bertugas ? SALAH

Di manakah Dr. Ageng M.kes. bertugas ? SALAH

Di manakah dr. Ageng, M.kes. bertugas? BENAR

Makalah EYD dan Tanda Baca Page 34

Page 35: Bahasa indonesia makalaah

2.13.1 Solusi Agar Tidak Salah Menggunakan Tanda Baca

Ada banyak sekali tanda baca (tanda ulang, tanda penyingkat

aprostrop, tanda kurung siku, tanda elipsis, dll.). Namun yang menjadi

kajian dalam makalah ini hanya beberapa tanda saja. Solusi terbaik agar

tidak salah dalam menggunakan tanda baca adalah berlatih dan belajar

dengan sungguh-sungguh, apalah arti ilmu kalau tidak dimanfaatkan

dengan baik. Banyak referensi terlengkap yang menjadi rujukan untuk

mengetahui bermacam-macam tanda baca serta penggunaanya, salah

satunya adalah KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia).

Makalah EYD dan Tanda Baca Page 35

Page 36: Bahasa indonesia makalaah

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1. Bahwa Penggunaan tanda baca perlu diperhatikan dalam penulisan

karya tulis atau karya ilmiah. Masing masing tanda baca memiliki aturan

dan tata letak penggunaanya, sehingga kita harus cermat dalam

menggunakan tanda baca dan menempatkan tanda baca pada aturan

yang telah di tetapkan

2. Penggunaan ejaan yang disempurnakan (E Y D) sangat dibutuhkan

dalam penulisan karya tulis ilmiah agar sebuah karya tulis ilmiah tersebut

dapat tersusun dengan baik dan mudah dipahami.

3. Salah dalam menggunakan tanda baca akan menyebabkan kesalahan

yang sangat fatal yang tanpa disadari kalaupun sebelumnya belum

mengetahui hal tersebut.kesalahan- kesalahan tersebut dapat menjadi

kesalahan yang sangat fatal dalam mengikuti aturan-aturan ketata

bahasaan yang akhirnya kesalahan tersebut menjadi sebuah kebiasaan

dan parahnya lagi hal tersebut menjadi membudaya dan di benarkan

penggunaan dalam keseharian, untuk itu sudah menjadi kewajiban kita

bersama untuk selalu mengingatkan kepada masyarakan untuk dapat

menggunakan kaidah tata bahasa Indonesia yang baik dan benar,

karena bagaimanapun bahasa memiliki peran penting dalam proses

pembangunan karakter masyarakat dalam bangsa ini.

3.2 Saran

Adapun saran sebagai penulis, yaitu untuk semua masyarakat Indonesia

agar selalu mengikuti aturan – aturan yang telah ditetapkan. Agar, bahasa

Indonesiam tetap menjadi bahsa persatuan. Bagi para mahasiswa diharapkan

kedepannya agar tidak merasa janggung dalam menggunakan bahasa dan

tanda baca yang benar demi kelangsungan budaya kita.

Untuk kedepannya diharapkan saran dan kritik yang membangun demi

perbaikan makalah ini kedepannya.

Makalah EYD dan Tanda Baca Page 36

Page 37: Bahasa indonesia makalaah

DAFTAR PUSTAKA

Alwi, Hasan. Dkk. 2003, Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Edisi-2. Jakarta:

Balai Pustaka.

Badudu, J.S. 1983. Inilah Bahasa Indonesia yang Benar. Jakarta: Gramedia.

Tribun Bandung, Jum’at (11 Januari 1014), hal. 2 www.wikipedia.com

pada Jum’at, 11 januari 2014

http://www.ulfiah.blogspot.com/2014/01/demokrasi-islam.html

Makalah EYD dan Tanda Baca Page 37