majalah reaksi universitas lampung edisi 1/2015

40
media informasi Unila EDISI 01 | 2015 OPTIMISME Unila di 2015

Upload: aprohan-saputra

Post on 30-Jul-2015

364 views

Category:

News & Politics


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: Majalah Reaksi Universitas Lampung Edisi 1/2015

media informasi Unila

EDISI 01 | 2015

OPTIMISME

Unila di 2015

Page 2: Majalah Reaksi Universitas Lampung Edisi 1/2015

DAFTAR ISI 01-04 RAGAM KAMPUS- Berkompetisi Menyongsong

Unila Emas- Sosialisasi Undang-Undang

Gratifikasi- Pakar Internasional Adakan

Lokakarya Bagi Dosen05-07 WARTA UTAMA08-12 KERJA SAMA- Dukung Pemprov Kerja Sama

Internasional- Inisiasi Komunitas Green

Teacher- LPPM Gelar Bimtek Bagi

Anggota DPRD Lambar- Jajaki Kerja Sama Program

Manajemen Air13-19 PRESTASI- Tiga Jurusan Riah Akreditasi A- Unila Partner Konferensi

Internasional MIMEC 2015- Ilmu Komunikasi FISIP

Pe ringkat 7 Nasional- Peraih Dana Hibah Penelitian

FKIP Meningkat- Fakultas Pertanian Juarai

LKIM- Satpam Unila Raih Peng-

hargaan Polda Lampung20-21 LENSA UNILA22-31 LINTAS UNILA- Unila Kukuhkan Tiga Profesor- LPPM Luncurkan 10 Buku

Karya Peneliti- Pembekalan Karya Wisata

Ilmiah 2015- Pemprov Lampung Lepas 2.047

Mahasiswa KKN- 35 Dokter Baru Lakukan

Pe ngambilan Sumpah- Cegah Bahaya Narkoba- Wujudkan Rencana Strategis

2016- Unila-Dikti Gelar Talent

Scouting- Unila Buka Empat Prodi Baru32-34 SOSOK35-36 KEARIFAN LOKAL- AIESEC Lestarikan Budaya

Lampung- Fasilitasi 16 Mahasiswa Asing

Belajar Gamolan

Pelindung Prof. Dr. Ir. Sugeng P. Harianto, M.S Pengarah Prof. Dr. Ir. Hasriadi Mat Akin, M.P (WR I), Dr. Ir. Dwi Haryono, M.S (WR II), Prof. Dr. Sunarto DM, S.H., M.H (WR III), Prof. Dr. John Hendri, M.Si., Ph.D (WR IV) Penanggung Jawab Drs. Mardi Syahperi, M.M Pemimpin Umum Dra. Eka Purnama, M.A Pe-mimpin Redak si M. Badrul Huda, S.I.Kom Redaktur Siti Nu-ryani, S.P Reporter Dwi Put r i ana LG, S.Kom, Sabky Nirwan AS, A.Md Fotografer Katiran, Syaiful Had Desain & Layout Aprohan Saputra Sirkulasi Slamet Penerbit Humas Universitas Lampung Alamat Ruang Humas Lantai III Rektorat Unila Jalan Prof. Sumantri Brojonegoro No 1 Gedung Meneng, Bandarlam-

pung 35145 Tlp. 0721-701609 Fax. 0721-702767e-mail: [email protected]

Pembaca REAKSI yang budiman, tak terasa tahun 2014 telah berlalu dan

kini kita memasuki tahun 2015. Semoga di tahun ini kita menjadi lebih baik lagi dari satu tahun sebelum-nya. Begitu juga dengan keberadaan REAKSI di ta-hun ini. Kami, tim REAKSI berharap, apa yang disaji-kan pada edisi awal tahun ini merupakan suguhan yang lebih baik lagi dari edisi-edisi sebelumnya.

Untuk mengimplemen-tasikan hal itu, tentu kita tidak hanya bisa bersan-dar pada apa yang telah dilakukan sebelumnya. Perubahan mutlak diperlu-kan. Daya kreatifitas men-jadi sebuah keniscayaan yang diperlukan. Untuk itu mengawali edisi perdana tahun ini REAKSI pun men-galami sedikit perubahan, mulai dari tampilan, jum-lah halaman, hingga ber-bagai rubrikasi yang dita-warkan. Semua perubahan itu mengarah pada satu tu-

juan, yakni menuju REAKSI yang lebih baik lagi.

Perubahan itu juga tak lepas dari perjalanan Uni-versitas Lampung dalam menapaki tahun 2015. Berbagai target, strategi guna mengarah kepada kampus yang lebih baik lagi menjadi warta utama REAKSI kali ini. Kami juga menampilkan profil Prof. Dr. Muhammad Akib, S.H., M.Hum., sebagai guru be-sar ilmu hukum lingkun-gan pertama di Provinsi Lampung.

Terlepas dari itu semua, izinkan kami Tim Rekasi Unila mengucapkan se-lamat menapaki tahun 2015 dengan penuh opti-mistis. Mudah-mudahan apa yang direncanakan tahun ini dapat tereal-isasi sehingga menjadikan tahun ini lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Semoga apa yang kami berikan dapat memberi-kan informasi bermanfaat dan berkenan di hati pem-baca. Tabik pun. [TIM REAKSI]

SALAM REDAKSI

Page 3: Majalah Reaksi Universitas Lampung Edisi 1/2015

1REAKSI|Edisi 01|2015

RAGAMKAMPUS

Berkompetisi Menyongsong

Unila Emas

fA K U L T A S - f a k u l t a s yang ada di lingkungan Universitas Lampung terus mempersiapkan

diri menuju Unila Emas, 23 September 2015 mendatang. Mereka berkompetisi dalam meningkatkan kualitas tak hanya dari segi pelayanan dan fasilitas, tapi juga sumberdaya manusia.

Pengembangan mutu di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) dilakukan dengan mem-bekali para mahasiswa men-yongsong Masyarakat Ekono-mi ASEAN (MEA) 2015 dengan

menyelenggarakan interna-tional class bekerja sama den-gan sejumlah perguruan tinggi luar negeri.

Menurut Dekan FEB Prof. Dr. Satria Bangsawan, S.E., M.Si. beberapa waktu lalu, bentuk kerja sama bergerak di bidang riset dan student exchange. “FEB adalah satu-satunya fakultas yang memiliki kelas internasional di Unila dan sudah mendapatkan sertifikasi ISO 9001:2008 sejak Agustus 2013 lalu,” tegasnya.

Ia pun memastikan fakultas yang dipimpinnya akan men-

ciptakan calon pemimpin masa depan yang berjiwa entrepre-neuship dan berkarakter.

Selain FEB, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) yang berdiri sejak 1995 itu terus meningkatkan pengua-saan materi student center learning (SCL) bagi para dosen-nya. “Penguasaan materi ini penting sehingga mahasiswa mendapat alternatif pemaha-man ilmu sosial dan humaniora secara lebih luas,” jelas Dekan FISIP Drs. Agus Hadiawan, M.Si, beberapa waktu lalu.

Menurutnya, student center learning dapat memperdalam kemampuan mahasiswa Unila dalam pendekatan kepada ma-syarakat untuk mengaplikasi-kan ilmu yang didapat selama di bangku perkuliahan. “Kini kita terus berusaha membuka program studi baru dan melan-jutkan pembangunan sarana prasarana penunjang perkulia-han,” ujarnya.

Sementara itu, Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Prof. Suharso, Ph.D. juga men-gaku tengah berbenah. Den-gan sepuluh profesor muda yang dinamis dan inovatif, FMI-PA tumbuh dalam eksplorasi dan pemanfaatan ilmu MIPA.

“Saat ini FMIPA didukung 122 dosen yang 30 persen telah berpendidikan S-3. Sumbangan publikasi internasional FMIPA terhadap Universitas Lampung sebesar 47 persen dari total se-luruh publikasi dosen Unila di level internasional. Pembangu-nan dan pengajuan reakredita-si program studi juga terus kita lanjutkan,” pungkasnya.[*/Iny]

Page 4: Majalah Reaksi Universitas Lampung Edisi 1/2015

2 Edisi 01|2015|REAKSI

RAGAMKAMPUS

UNIVERSITAS Lampung me nggelar sosialisasi gratifikasi dan kepatu-han LHKPN (Laporan

Hak Kekayaan Penyelenggara-an Negara) di ruang sidang gedung rektorat, beberapa waktu lalu. Kegiatan diseleng-garakan guna mengendali-kan gratifikasi sebagai upaya melindungi pegawai agar ti-dak terjerumus dalam tindak pidana korupsi serta menum-buhkan transparansi dalam ke-giatan pemerintahan.

Sosialisasi yang dibuka oleh Wakil Rektor II Unila Dr. Ir. Dwi Haryono, M.S., yang mewakili Rektor Unila ini menghadir-kan beberapa pemateri yakni Kabag PLP Sutoyo, S.ip., M.M., dan Minto Waluyo perwakilan Direktorat Jenderal Pendidi-kan Tinggi (Dikti).

Dalam penyampaian ma-teri nya Minto menerangkan, menurut UU Nomor 31 Tahun 1999 jo, UU Nomor 20 Tahun 2001 penjelasan Pasal 12 b ayat (1), gratifikasi adalah pembe-rian uang, barang, rabat (dis-kon), komisi, pinjaman tanpa bunga, tiket perjalanan, fasili-tas penginapan, perjalanan wi-sata, pengobatan cuma-cuma, dan fasilitas lainnya. Baik yang dilakukan di dalam maupun di luar negeri.

“Sebetulnya wajar dan net ral, namanya pemberian sekadar tanda terima kasih dan sah-sah saja. Namun pada saat pemberian itu ada muat-an-muatan tertentu sehingga menimbulkan benturan kepen-tingan maka pemberian itu bisa di indikasikan gratifikasi,” ujarnya.

Sosialisasi Undang-undang Gratifikasi

Gratifikasi termasuk dalam salah satu dari tujuh tindak pidana korupsi maka pelang-garan atas gratifikasi dapat mengakibatkan penjatuhan hukuman kurungan atau den-da. Ancaman bagi penerima bisa pidana penjara seumur hidup atau pidana 4 tahun juga pidana denda mulai Rp200 hingga Rp1 miliar.

Namun demikian undang-undang ini juga memberikan way out atas penerimaan yang masuk kategori gratifikasi yai-tu pelaporan atas gratifikasi selambat-lambatnya 30 hari kerja sejak gratifikasi tersebut diterima.

Untuk itu Minto juga men-gungkapkan kepada para peserta bagaimana cara untuk menghindari gratifikasi. Menu-rut dia, klasifikasi gratifikasi terdiri dari tiga kelas. Yakni gratifikasi yang mengarah ke suap, gratifikasi dalam kedina-san, dan gratifikasi dalam kon-sep UU Nomor 20 Tahun 2001. “Bagaimana mencegah sanksi

gratifikasi antara lain dengan AMATI. Yaitu mengenali kem-bali tentang Aturan, Maksud, Agenda, Terbuka, dan Identi-tas,” paparnya.

Minto mencontohkan beberapa jenis gratifikasi di lingkungan Kementerian Pen-didikan dan Kebudayaan. Di antaranya pemberian hadiah atau uang sebagai ucapan terima kasih atas jasa yang diberikan, pemberian hadiah berupa barang sebagai cindera mata, pemberian pinjaman barang dari rekanan kepada pejabat/pegawai negeri se-cara cuma-cuma, penerimaan honor sebagai narasumber oleh seorang penyelenggara negara atau pegawai negeri dalam suatu acara, pemberian barang oleh kawan lama atau tetangga, pemberian fasilitas penginapan oleh dinas pendi-dikan setempat kepada penye-lenggara negara atau pegawai negeri pada saat kunjungan di daerah, serta hadiah karena prestasi.[*/Iny]

Page 5: Majalah Reaksi Universitas Lampung Edisi 1/2015

3REAKSI|Edisi 01|2015

RAGAMKAMPUS

DUA pakar internasional asal Jepang adakan workshop di Universi-tas Lampung beberapa

waktu lalu. Mereka adalah Dr. Katsaya Tanaka dari Shiga Uni-versity, Jepang dengan bidang keahlian ekonomi sumberdaya dan Dr. Atsushi Yoshimoto dari Institute of Statistics and Mathematics, Jepang dengan bidang keahlian statistika tera-pan.

Kegiatan yang dibuka Dr. Ing. Ardian Ulvan mewakili Wakil Rektor Bidang Kerja Sama Perencanaan dan Ko-munikasi Unila ini diikuti para dosen dan mahasiswa pascasa-rjana Universitas Lampung.

Kepala Unit Pengemban-

gan Kerja Sama dan Layanan Internasional Unila Prof. Dr. Cipta Ginting, M.Sc., selaku fasilitator workshop interna-sional ini mengatakan, dunia keilmuan selalu berkembang termasuk juga statistik. Loka-karya internasional ini dimak-sudkan untuk saling menukar ilmu pengetahuan, terutama sekali yang berkaitan dengan bidang biometrik dan statistik.

Hal-hal baru yang berkaitan dengan metode statistika sep-erti pengelolaan sumberdaya alami secara terintegrasi juga didiskusikan dalam pertemuan ini. Lokakarya ini dapat mem-berikan manfaat bagi sivitas akademika sekaligus mampu meningkatkan reputasi Unila

Pakar Internasional AdakanLokakarya Bagi Dosen

Page 6: Majalah Reaksi Universitas Lampung Edisi 1/2015

4 Edisi 01|2015|REAKSI

RAGAMKAMPUS

di dunia internasional.“Ilmu pengetahuan terus

berkembang, dengan ini kita jadi tahu mana yang terbaru. Implementasinya nanti di ma-sing-masing dosen, jika sesuai dengan keilmuannya bisa mer-eka gunakan untuk bekerja, riset, maupun pengajaran,” paparnya.

Kunjungan pakar internasi-onal ini juga dilakukan dalam rangka menjajaki kelanjutan kerja sama penelitian den-gan para dosen di lingkungan fakultas Universitas Lampung, khususnya Jurusan Agribis-nis, Fakultas Pertanian. Selain pakar dari Jepang turut hadir salah satu dosen Unila Dr. War-sono sebagai keynote speaker yang juga memberikan materi dalam workshop ini.

Usai membahas tentang materi bertajuk The Roles of Biostatistics in Natural Re-source Managemen, Unila kembali mendatangkan dua pakar internasional. Mereka didatangkan dari Sydney Uni-versity, Australia.

Adalah Jeffrey Neilson dan Russel Toth yang berkesem-patan untuk menyampaikan materi pada workshop inter-nasional Randomized Control Trial in Developing Product

Certifications. Workshop seri kedua kali ini dibuka oleh Wakil Dekan Bidang Akademik Prof. Dr. Dermiyati, dan diikuti oleh para dosen juga mahasiswa pascasarjana di lingkungan kampus setempat.

Prof. Bustanul selaku pro-motor sekaligus pemateri dalam workshop ini mengung-kapkan, pihaknya sudah men-jalin kerja sama dengan Univer-sitas Sydney terutama dalam bidang penelitian. Ia men-gatakan, penelitian tersebut dibiayai oleh Australian Inter-nasional Center for Agriculture Research (AICAR). “Penelitian ini seharusnya sudah berlang-sung sejak 2013 lalu namun karena hubungan diplomatik yang naik turun baru bisa ter-laksana tahun ini,” imbuhnya.

Usai sambutan yang dis-ampaikan Prof. Dermiyati dan Prof. Bustanul, kegiatan di-lanjutkan dengan pemaparan materi bertajuk Evaluating Smallholder Livelihoods and Sustainability in Indonesian Coffee and Cocoa Value Chains: The Australian Centre for Inter-national Agricultural Research (ACIAR) oleh Jeffrey Neilson yang merupakan pakar di bi-dang Geografi Ekonomi.

Penyampaian ma teri nya,

Jeff rey cukup menyita perha-tian para peserta lantar an ke-mampuannya dalam berbaha-sa Indonesia terbilang cukup fasih. Dengan berbahasa In-donesia lancar ia menjelaskan latar belakang materi loka-karya yang disampaikan. Hal itu pun disambut antusias oleh puluhan peserta yang hadir.

“Saya ambil judul ini karena banyak sekali dampak yang terjadi akibat intervensi value chains. Dalam 10 tahun ini ban-yak sekali intervensi dilakukan baik oleh pemerintah, perusa-haan, LSM, untuk membantu supplier termasuk petani. Namun hingga sekarang be-lum terevaluasi dengan baik bagaimana dampak dari pro-gram ini,” paparnya.

Usai pemaparan materi dari Jeffrey Neilson, penyampaian materi dilanjutkan oleh Prof. Bustanul Arifin tentang As-sessing the Impacts of Coffee Agroforestry System and Coffee Certofication on Economic and Environmental Benefits, serta pakar di bidang ekonomi per-tanian, Russel Toth, dari Uni-versitas Sydney-Australia yang membahas tentang Random-ized Control Trial in Developing Product Certifications.[*/Iny]

Page 7: Majalah Reaksi Universitas Lampung Edisi 1/2015

5REAKSI|Edisi 01|2015

WARTAUTAMA

BERLAKUNYA MEA me-nyebabkan terjadinya pertarungan terbuka lulusan perguruan

tinggi negara-negara ASEAN di pasar kerja. Tanpa persiapan sumberdaya manusia mumpu-ni, alumnus perguruan tinggi dalam negeri hanya akan men-jadi penonton di negeri sendiri.

Menghadapi itu semua, Rektor Universitas Lampung Prof. Dr. Ir. Sugeng P. Hari-anto, M.S., optimistis meng-

hadapi tantangan pengelolaan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang makin kompleks, teru-tama dalam hal peningkatan layanan pendidikan menjawab kebutuhan MEA.

Layanan pendidikan tinggi menurutnya tercermin dalam peringkat akreditasi program studi (Prodi). Untuk itu Rektor menargetkan pada 2016 men-datang bisa meningkatkan jumlah program studi berper-ingkat akreditasi A dari sebe-

lumnya berjumlah 12 di tahun 2014 menjadi 40.

“Hasil pencapaian 2014 lalu jumlah prodi terakreditasi A baru 12, prodi terakreditasi B ada 47, prodi C ada 4. Saya men-argetkan tahun 2016 nanti ada 40 prodi yang sudah terakre-ditasi A, prodi terakreditasi B sebanyak 70, dan terakreditasi C menjadi nol,” ujarnya saat menyampaikan target pen-capaian Unila di tahun 2016. Guru Besar Manajemen Kehu-tanan Unila ini juga meminta kepada para dekan untuk men-gajukan prodi-prodi baru dari masing-masing fakultas baik jenjang S-1, S-2, sampai dengan S-3. Sehingga di tahun 2016

Optimisme Unila di 2015

TAHUN 2015 menjadi periode penting perguruan tinggi di Indonesia, tak terkecuali Universitas Lampung (Unila). Perguruan tinggi mutlak harus merespons cepat pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) di tahun ini.

Oleh Siti Nuryani, S.P

Page 8: Majalah Reaksi Universitas Lampung Edisi 1/2015

6 Edisi 01|2015|REAKSI

WARTAUTAMA

dapat terbentuk 110 program studi baru dari sebelumnya 91 prodi di tahun 2014.

Selain itu, Unila melalui Rektor menargetkan pening-katan jumlah mahasiswa dari 26.219 menjadi 27 ribu orang. Begitu pula dengan jumlah dosen dari 1124 orang menjadi 1.300 orang sehingga rasio antara dosen dan mahasiswa yang sebelumnya 1:23,3 dapat meningkat menjadi 1:20.

Khusus untuk jumlah guru besar di pencapaian tahun 2014 sebanyak 51 orang, di-targetkan ada penambahan jumlah sehingga menjadi 75 guru besar di tahun 2016. “Guru besar paling tidak satu bulan dua orang, jadi satu tahun dapat 24 orang.”

Langkah StrategisTantangan Unila di 2015 tak

hanya soal menghadapi MEA, tetapi bagaimana Kampus Hi-jau ini menyikapi berbagai reg-ulasi yang diterapkan pemerin-tah pusat dalam pengelolaan pendidikan tinggi.

Terlebih menurut Rektor, setelah adanya perubahan Or-ganisasi dan Tata Kerja (OTK) yang baru. Termasuk penera-pan PP Nomor 14 Tahun 2014, aturan ini mengamanatkan pelaksanaan sistem pelayanan terpadu. Maka tantangan pen-gelola perguruan tinggi kian bertambah.

“Perubahan tersebut me-liputi peran senat universitas. Wewenang senat saat ini han-ya terpaut pada bidang aka-demik sehingga ada keguncan-gan pada jabatan struktural di kampus.”

Tak hanya itu, sambung-nya, hingga akhir 2014 no-menlaktur perguruan tinggi masih gamang setelah berada di bawah Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti). Kondisi ini belum mengakomo-dasi kepentingan perguruan tinggi.

“Kami juga masih belum diakomodasi, tidak seperti sekolah yang nomenklatur dan tugas pokok kementeriannya (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan) jelas mengako-modasi sekolah,” ucapnya.

Terlepas dari berbagai ken-dala tersebut, Unila berupaya melakukan optimalisasi lay-anan pendidikan tinggi den-gan berbagai cara. Pertama, Unila merancang reakreditasi universitas, fakultas, hingga tingkat jurusan atau program studi yang ada.

Kedua, pria yang habis masa kerjanya jelang akhir 2015 ini menambahkan, tiap PTN ter-masuk Unila harus mengupay-akan terbitnya statuta kampus masing-masing yang disepaka-

ti pusat. Rektor menganggap statuta itu seperti undang-un-dang dasarnya kampus.

Ketiga, Guru Besar Fakultas Pertanian Unila itu menjelas-kan, peran tiap bagian di Unila harus makin optimal. Mulai dari tingkat unit pelaksana tek-nis, penjaminan mutu, pene-litian, pengabdian kepada masyarakat, hingga teknologi informasi dan komunikasi ha-rus memaksimalkan perannya. “Ini penting untuk menguat-kan eksistensi Unila di tengah masyarakat,” paparnya.

Terkait hal ini, lanjutnya, semua sektor harus menga-nut sistem pelayanan prima kepada konsumen. Kepentin-gan konsumen harus dipriori-taskan dalam berbagai bentuk pelayanan hingga berwawasan internasional.

Selebihnya, pemenuhan sa-rana prasarana dari penamba-han gedung hingga berbagai peralatan penunjang kegiatan perkuliahan juga penting di-perhatikan.

Keempat, Unila perlu me-nyokong prioritas pemerin-

Page 9: Majalah Reaksi Universitas Lampung Edisi 1/2015

7REAKSI|Edisi 01|2015

WARTAUTAMA

tahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla yang ingin meningkatkan kualitas pendidikan tinggi di daerah agar tidak tersentral-isasi lagi di pulau Jawa. Buat Unila sendiri, hal ini akan disi-kapi dengan rencana realisasi pembangunan Rumah Sakit Pendidikan Unila.

“Rencananya hal ini di-lanjutkan dengan pengajuan proposal ke Presiden Jokowi dalam waktu dekat. Ini juga jadi prestasi bagi dunia pen-didikan dan kesehatan Lam-pung.”

Kelima, langkah peningka-tan prestasi intra dan ekstraku-likuler antarpersaingan pergu-ruan tinggi juga diperlukan. Hal tersebut diharapkan dapat meningkatkan pendapatan kampus dari Daftar Isian Pelak-sanaan Anggaran (DIPA) Unila

dari APBN pusat.Ia mengatakan, kunci

mendapatkan DIPA itu di an-taranya mampu mempertah-ankan prestasi riset dan pen-gabdian masyarakat. Seperti Unila yang di tahun 2010 lalu mendapatkan prestasi 11 posisi terbaik kedua hal itu di Indone-sia versi Kemendikbud.

“Tak hanya itu pola penge-lolaan keuangan, manajerial, akreditasi, hingga penjaminan mutu juga jadi prasyarat in-stansi pemerintah mengeluar-kan DIPA-nya dalam memban-tu universitas,” tandasnya.

Kemudian langkah keenam dan ketujuh Unila dalam me-ningkatkan layanan adalah mengajukan lagi program studi S-2 atau S-3 yang masih tersendat, serta terus menin-gkatkan jumlah guru besar per

jenjang fakultas.“Kedua hal itu juga

menggenjot tingginya dana (DIPA, red) itu, di samping perbaikan hingga peningka-tan di berbagai sektor juga mempermudah mendapat-kan pemberian Biaya Op-erasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN),” imbuhnya. Target Utama

Tahun 2015 menurut Rektor juga kian istimewa karena ta-hun ini merupakan ulang tahun emas Unila ke-50. Untuk itu ia menyatakan kampusnya siap menyongsong Unila emas den-gan menetapkan tiga target utama.

Selain peningkatan akredi-tasi program studi yang telah diungkap sebelumnya, pub-likasi buku, dan pengabdian

Page 10: Majalah Reaksi Universitas Lampung Edisi 1/2015

8 Edisi 01|2015|REAKSI

KERJASAMA

kepada masyarakat juga men-jadi dua targetan penting lain-nya.

Untuk target kedua yakni publikasi buku, dirinya berke-inginan agar dosen-dosen di Unila mampu produktif meng-hasilkan karya intelektual dalam bentuk buku. Tahun lalu Lembaga Penelitian (Lemlit) Unila mampu menerbitkan 10 buku. Sedangkan untuk tahun ini diperkirakan ada 40 buku yang siap diterbitkan.

“Tahun lalu kita bisa mener-bitkan 10 buku. Salah satunya juga buku yang saya tulis. Men-gapa demikian karena kami para guru besar memang me-miliki kewajiban untuk mener-bitkan buku. Jika seorang guru besar tidak mampu menerbit-kan buku minimal satu dalam tiga tahun, maka tunjangan-

nya bisa dicabut,” tandasnyaMengenai target ketiga yak-

ni peningkatan dalam bidang riset dan pengabdian kepada masyarakat, dirinya optimistis Unila mampu mengembang-kan andilnya di masyarakat dengan menghasilkan karya

riset yang tidak hanya diter-apkan dalam skala kampus melainkan dapat diaplikasikan di tengah-tengah masyarakat. “Itu sebabnya anggaran riset dan pengabdian kepada ma-syarakat tahun ini kita tingkat-kan lagi,” jelasnya.[]

Page 11: Majalah Reaksi Universitas Lampung Edisi 1/2015

9REAKSI|Edisi 01|2015

KERJASAMA

UNIVERSITAS Lam-pung siap mendukung pemerintah provinsi (Pemprov) Lampung

ikut bekerja sama dalam Fo-rum for East Asia-Latin America Cooperation (Fealac). Demiki-an disampaikan Kepala Unit Pengembangan Kerja Sama dan Layanan Internasional (UPT PKLI) Prof. Dr. Cipta Gint-ing, M.Sc., di sela-sela diskusi Fealac yang digelar di Hotel Novotel, beberapa waktu lalu.

Kegiatan ini diselenggara-kan Jurusan Hubungan Inter-nasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Univer-sitas Lampung bekerja sama Kementerian Luar Negeri. Acara ini diikuti oleh para aka-demisi Lampung, perwakilan pemerintah provinsi, maha-siswa, dan tamu undangan.

Cipta yang mewakili rek-tor Unila mengatakan, Fe-alac didirikan terutama untuk meningkatkan kerja sama komprehensif dan dialog bi-regional. Sejak pembentukan-nya, Fealac merupakan satu-satunya wadah kerja sama antarpemerintahan yang men-ghubungkan kawasan Asia Timur dan Amerika Latin, den-gan volume perdagangan total mencapai USD267 miliar pada 2011.

Saat ini, Fealac mewakili 4 persen populasi dunia, 32 persen ekonomi dunia, dan lebih dari 40 persen perdagan-gan dunia. Fealac terdiri atas 36 negara anggota yang ter-diri dari 16 negara Asia Timur termasuk ASEAN (10 negara ASEAN, China, Jepang, Mon-golia, Korea Selatan, Austra-

lia dan Selandia Baru), dan 20 negara Amerika Latin (Argen-tina, Bolivia, Brasil, Chile, Re-publik Dominika, Ekuador, El Salvador, dan Guatemala.

“Fealac bertujuan mening-katkan dialog dan kerja sama antara negara-negara di Asia Timur dan Amerika Latin, baik di bidang politik, kebudayaan, pendidikan, olah raga, eko-nomi, pariwisata, penelitian, maupun kemasyarakatan,” ujarnya.

Dia mengungkapkan, Fe-alac mengembangkan kerja sama di bidang pendidikan dan kebudayaan juga memperkuat kerja sama di bidang perdagan-gan khususnya di sektor Usaha Kecil dan Menengah (UKM).

Terpisah, Kepala Jurusan Hubungan Internasional FISIP Unila Drs. Aman Toto Dwijono, M.H., mengungkapan, tujuan pelaksanaan Fealac Outreach Program ini dalam rangka membangun dukungan pema-haman kepada pemangku kepentingan, khususnya ka-langan mahasiswa, akademisi, kaum muda, pelaku usaha, pemerintah, dan pihak terkait di Provinsi Lampung.

Asisten I Bidang Pemerin-tah Provinsi Lampung Tauhidi menambahkan, Lampung membuka diri untuk menjalin kerja sama Amerika Latin baik dalam bidang pengembangan energi terbarukan, politik, maupun bidang lainnya.[**/Iny]

Dukung Pemprov Kerja SamaInternasional

Page 12: Majalah Reaksi Universitas Lampung Edisi 1/2015

10 Edisi 01|2015|REAKSI

KERJASAMA

UNIVERSITAS Lampung melalui Lembaga Pene-litian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) tu-

rut menginisiasi terbentuknya komunitas green teachers di Kota Bandarlampung.

Bersama PT Penjaminan In-frastruktur Indonesia (PII) per-sero, tim koordinasi ketahanan kota terhadap perubahan Iklim Bandarlampung, Dinas Pendi-dikan Kota Bandarlampung, beserta LPPM Unila akan memberikan wadah bagi para guru di Bandarlampung agar lebih peduli lingkungan.

Akademisi FISIP Unila Mau-lana Mukhils mewakili LPPM Unila dalam keterangan per-snya mengatakan, share learn-ing dialog pengembangan ko-munitas tersebut berlangsung pada beberapa waktu lalu di Hotel Amalia, Bandarlampung.

Inisiasi Komunitas Green TeachersDengan mengundang sekitar 40 perwakilan guru SD dan SMP di Kota Tapis Berseri.

Terlebih, sambungnya, Pe-merintah Kota Bandarlampung telah mengeluarkan Peraturan Wali Kota Nomor 12 Tahun 2014 tentang Pembelajaran Materi Sisipan Pendidikan Lingkung-an dan Ketahanan Perubahan Iklim. “Dengan adanya komu-nitas green teachers diharap-kan para guru dapat berbagi pengalaman guna menyukses-kan implementasi dari perwali tersebut.”

Maulana menambahkan, secara kuantitatif, sebanyak 816 orang guru dan 74 ribu siswa SD dan SMP terlibat aktif dalam implementasi prog ram tersebut. Namun be-lum terbentuknya kelompok (gabung an) para guru yang secara kolektif dan konsisten

serta berkelanjutan mengam-panyekan gerakan peduli ling-kungan melalui sekolah perlu direspons lebih lanjut.

PT PII, lanjut Maulana, sejak 2014 telah melakukan program kemitraan dan bina lingkungan bertajuk Penguatan Kapasitas Guru, Kepedulian Siswa, Dan Peran Sekolah Dalam Upaya Memberikan Informasi Terkait Pembangunan Infrastruktur dan Pelestarian Lingkungan Di Kota Bandarlampung.

“Melalui PII Goes To School yang telah dilakukan oleh PT PII dalam program tersebut, banyak guru yang memiliki se-mangat baru untuk menyebar-kan gagasan kepedulian ling-kungan melalui peran guru dan sekolah. Akan sangat sayang, apabila semangat ter sebut diabaikan,” pungkasnya.[**/Iny]

Page 13: Majalah Reaksi Universitas Lampung Edisi 1/2015

11REAKSI|Edisi 01|2015

KERJASAMA

LEMBAGA Penelitian dan Pengabdian kepa-da Masyarakat Univer-sitas lampung (LPPM

Unila) dipercaya Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI memberikan bimbingan teknis (bimtek) penataran politik dan lokakarya manajemen bagi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabu-paten Lampung Barat.

Menurut Kepala LP2M Unila Dr. Eng. Admi Syarif, sebel-umnya bimtek bagi anggota dewan diselenggarakan oleh Kemendagri RI. Namun pemer-intah pusat menilai Perguruan Tinggi Negeri (PTN) mampu menjalankan peran dalam mencetak legislator handal, maka mulai tahun ini kebi-jakan tersebut dilimpahkan ke PTN melalui Dirjen Dikti yang dinaungi Kemenristek-Dikti.

Admi menjelaskan, pelak-sanaan bimtek akan dilakukan pada berbagai anggota legis-

latif di tiap kabupaten/kota. Dimulai dari kabupaten Lam-pung Barat, disusul Kota Ban-darlampung, dan kabupaten/kota lainnya.

Dalam kegiatan ini tim pelaksana akan menyampai-kan beberapa materi selama dua hari, beberapa waktu lalu. Agenda pertama yakni mem-bahas tentang Pancasila, De-mokrasi, dan Wawasan Kebang-saan oleh Drs. Agus Hadiawan,

LPPM Gelar Bimtek Bagi Anggota DPRD Lambar

M.Si., Sistem Pemerintahan Indonesia oleh Drs. Denden K Drajat, M.Si., Substansi Perpu 1 Tahun 2014 Tentang Pilkada oleh Drs. Hertanto, Ph.D., ser-ta Wewenang, Tugas dan Fung-si Tata Tertib DPRD oleh Dr. Ari Dharmastuti, M.A.

Selanjutnya pemaparan materi di hari kedua disam-paikan oleh Armen Yasir, S.H., M.H., mengenai Sistematika Peraturan Pemda, kemudian

Page 14: Majalah Reaksi Universitas Lampung Edisi 1/2015

12 Edisi 01|2015|REAKSI

KERJASAMA

FAKULTAS Perta-nian (FP) Univer-sitas Lampung mulai jajaki kerja

sama dengan pemerintah Provinsi Lampung dan Kementerian Pertanian. FP Unila melalui program ini akan menerapkan pro-gram manajemen air se-bagai terobosan untuk mencapai swasembada pangan di tanah air.

Dekan FP Unila Prof. Dr. Ir. Wan Abbas Zakaria, M.S., men-gatakan, program manajemen air dapat meningkatkan kuali-tas infrastruktur pengairan terutama dalam pemenuhan cakupan irigasi pertanian di masing-masing desa di Lam-pung. Untuk itu pihaknya akan memberdayakan lahan seluas 54.000 hektare dan melibat-kan sekitar 270 mahasiswa juga alumni, serta 55 orang dosen pendamping.

Para mahasiswa nantinya

Jajaki Kerja SamaProgram Manajemen Air

akan memberikan arahan dan pendampingan bagi para pet-ani agar bisa mengefisiensikan sistem bercocok tanam juga penanggulangan hama penya-kit tanaman. Hasil tani yang diutamakan yakni sektor anda-lan pertanian Lampung seperti padi, singkong, jagung, dan tebu.

“Manajemen air ini meru-pakan aktivitas merencanakan, mengembangkan, mendistri-busikan, dan mengelola peng-gunaan sumberdaya air secara

optimal. Melalui pro-gram ini kita targetkan dalam kurun tiga tahun ke depan Provinsi Lam-pung dapat memberi-kan kontribusi dalam pencapaian swasem-bada pangan,” terang Abbas.

Bila implementasi manajemen air diterap-kan dengan baik, kata dia, maka produktivitas

Lampung dapat meningkat. Jika ada kenaikan 25 persen saja maka Indeks Prestasi Per-tanian (IPP) Lampung akan naik dari 1,6 sampai 200 kilo-gram per satuan bobot luas hasil panen usaha tani.

“Bila IPP naik 5 persen saja maka akan terjadi pertumbu-han yang pesat dan mening-katkan daya beli masyarakat. Tak hanya dari sektor masyara-kat, kesejahteraan para petani juga akan meningkat,” pung-kasnya.[*/Iny]

Sistem Pengelolaan Keuangan Daerah oleh Habibullah Jimad, S.E., M.Si., Pemberantasan KKN oleh Prof. Dr. Heryandi, S.H., M.H., serta Hubungan DPRD dan Pemda oleh Prof. Dr. Yu-lianto, M.S.

Diteruskan Admi, bimtek ini tidak hanya memberi bimb-ingan dan pemahaman tapi menyosialisasikan peraturan perundang-undangan, met-odologi bidang pendidikan, politik, hukum, sosial budaya,

ekonomi, hingga kerakyatan. “Tupoksi mereka berat

karena membuat peraturan daerah hingga mampu buat konstituennya lebih baik. Un-tuk itu kapasitas dan kapabili-tas mereka harus optimal. Nah melalui bimtek ini diharapkan memberi wawasan yang cuk-up bagi anggota dewan ketika nanti membuat undang-un-dang dan peraturan,” ujarnya.

Ketua DPRD Kabupaten Lampung Barat Edi Novial ber-

harap, bimtek oleh LPPM Unila yang baru dilakukan untuk per-tama kalinya ini bisa berman-faat bagi 35 anggota DPRD Ka-bupaten Lampung Barat yang hadir. “Mudah-mudahan ini bisa menjadi tambahan ilmu, wawasan baru, pengalaman, sekaligus media sharing antara LPPM Unila dan DPRD Lam-bar. Yang terpenting ini semua demi memajukan Lampung dan Lambar khususnya.”[*/Iny]

Page 15: Majalah Reaksi Universitas Lampung Edisi 1/2015

13REAKSI|Edisi 01|2015

PRESTASI

TIGA jurusan di dua fakultas Universitas Lampung meraih akre-ditasi A dari Badan

Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Antara lain Jurusan Teknologi Hasil Per-tanian dan Agribisnis Fakultas Pertanian serta Jurusan Akun-tansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unila.

Dekan Fakultas Pertanian Unila Prof. Dr. Ir. Wan Abbas Zakaria, M.S., mengatakan, Su-rat Keputusan (SK) akreditasi tersebut sudah diterimanya sejak dua pekan lalu. Hasil ini menurut dia merupakan kado bagi Unila di awal tahun 2015. Dengan demikian peringkat akreditasi THP Unila mening-kat dari sebelumnya terakre-ditasi B. Ia pun berharap, pen-capaian ini bisa memberikan kontribusi positif bagi proses akreditasi institusi Unila yang

kini sedang dilakukan.Abbas mengungkapkan,

yang membanggakan dari perolehan THP Unila ialah saat ini dari 50 Perguruan Tinggi (PT) di Indonesia yang memi-liki program studi (prodi) se-rupa hanya dua yang meraih akreditasi A. Yakni THP Unila dan Universitas Brawijaya.

Guru Besar Sosial Ekonomi FP Unila ini menambahkan, tingginya poin yang diperoleh THP Unila dalam proses akredi-tasi karena prodi tersebut me-miliki beberapa laboratorium unggulan. Yakni laboratorium analisis hasil pertanian prima dan laboratorium analisis pan-gan segar.

“Untuk laboratorium anali-sis hasil pertanian prima kita (FP, red) salah satu yang ter-baik di kawasan Asia. Alat-alatnya pun didatangkan dari Jepang. Sedangkan untuk

laboratorium analisis pangan segar FP Unila satu-satunya perguruan tinggi negeri yang ditunjuk pemerintah daerah sebagai acuan untuk mengelu-arkan sertifikat pangan segar,” ujarnya.

Dengan meningkatnya akreditasi THP Unila maka Fakultas Pertanian Unila kini memiliki dua prodi yang ter-akreditasi A, selain pada juru-san Agribisnis. Bagi dua prodi yang telah terakreditasi A tersebut, Abbas menargetkan ke depan untuk memperoleh sertifikat ISO, baik di tingkat regional maupun di level inter-nasional.

Dosen Fakultas Pertanian Jurusan Agibisnis Universitas Lampung Dr. Ir. R. Hanung Is-mono, M.P., menambahkan, untuk mencapai akreditasi A banyak upaya yang perlu diper-siapkan secara matang mulai

Tiga Jurusan Raih Akreditasi A

Page 16: Majalah Reaksi Universitas Lampung Edisi 1/2015

14 Edisi 01|2015|REAKSI

PRESTASI

dari segi sumberdaya manusia, sarana prasarana akademik, hingga pengembangan kerja sama dengan pihak ketiga.

Di antaranya upaya inter-nal dari para dosen dan ma-hasiswa. Selain itu keberhasi-lan jurusan ini memperoleh prestasi tersebut karena sema-kin lengkapnya fasilitas mulai dari perlengkapan kuliah hing-ga tenaga pengajar.

Jumlah tenaga pengajar yang dimiliki Jurusan Agribisnis sebanyak 43 dosen. Terdiri dari 42 dosen tetap dan 1 dosen pensiun. Dari jumlah tersebut yang memiliki gelar profesor atau guru besar sebanyak tiga orang. Antara lain Prof. Dr. Ir. Wan Abbas Zakaria, M.S., Prof. Dr. Ali Ibrahim Hasyim, M.Si., dan Prof. Dr. Bustanul Arifin, M.Sc.

“Untuk dosen jenjang pen-didikan pun terus ditingkatkan

nya jurusannya juga sudah mendapat akreditasi A. Akre-ditasi tersebut berlaku untuk tahun 2009 hingga 2014. Se-belum masa berlaku habis, proses reakreditasi kemudian dilakukan.

Menurutnya, keistimewaan itu lantaran capaian nilai akre-ditasi institusinya sudah san-gat tinggi yakni di poin 372. Penilaian tersebut mencakup lebih dari 100 item pada bo-rang penilaian. “Artinya capa-ian nilai kami memang sangat meyakinkan,” terangnya.

Ditambahkannya, pening-katan mutu jurusannya be-lakangan ini memang sangat cepat. Itu terbukti dengan me-ningkatnya jalinan kerja sama dengan berbagai pihak. Saat ini pihaknya dan Ikatan Akun-tan Publik Indonesia (IAPI) me-nyelenggarakan Test CPA (Cer-tified Public Accountant).[*/Iny]

hingga memiliki gelar doktor. Jika dosen tersebut bergelar doktor juga akan ditingkatkan menjadi guru besar,” ujarnya.

Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universi-tas Lampung (FEB Unila) ber-hasil mempertahankan per-ingkat akreditasi A dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi Negeri (BAN-PT).

Ketua Jurusan Akuntansi FEB Unila Dr. Einde Evana S.E., M.Si.,Akt., juga mengungkap-kan, peringkat akreditasi A pada Jurusan Akuntansi FEB dikeluarkan berdasarkan Su-rat Keputusan (SK) BAN-PT No.424/SK/BAN-PT/Akred/S/X/2014 tanggal 24 Oktober 2014 lalu.

Perolehan ini, kata dia, merupakan hasil reakreditasi jurusan akuntansi yang masa berlakunya habis pada 2014 lalu. Pada akreditasi sebelum-

Page 17: Majalah Reaksi Universitas Lampung Edisi 1/2015

15REAKSI|Edisi 01|2015

PRESTASI

UNIVERSITAS Lampung melalui Jaringan Kerja sama Internasional untuk Program Sains,

Teknologi, dan Edukasi (IN-STEP network) terpilih sebagai partner dalam penyelenggara-an konferensi internasional bi-dang teknik material, teknolo-gi industri dan manufaktur (MIMEC 2015) yang diorganisir oleh Fakultas Kejuruteraan Mekanik (Faculty of Mechani-cal Engineering), Universiti-Teknologi Malaysia (UTM), Jo-hor Bahru, Malaysia.

Konferensi internasional beberapa waktu lalu pada 4 hingga 6 Februari 2015 di Hotel Bali Nusa Dua Convention Cen-tre tersebut merupakan seri yang kedua setelah sebelum-nya sukses dilaksanakan pada tahun 2013 di Johor Bahru, Ma-laysia.

Salah satu anggota komite kegiatan yang juga dosen Unila Dr. Irza Sukmana mengatakan, pada penyelenggaraan seri pertama MIMEC 2013, jumlah peserta yang mengikuti konfe-rensi berkisar 250 orang yang berasak dari 28 negara.

Pihak penyelenggara men-argetkan jumlah peserta dan cakupan negara asal peserta yang lebih besar untuk MIMEC 2015. Dari data terakhir panitia menunjukkan jumlah peserta yang telah mengirimkan ab-strak maupun artikel lengkap-nya untuk berpartisipasi hing-ga saat ini mencapai 450 orang dari 38 negara.

Beberapa dosen Unila yang terlibat dalam komite kegiatan tersebut di antaranya Dr. Ab-durrahman Abe, Dr. Amrizal Nalis, Dr. Gusri Akhyar Ibrahim, Dr. Helmy Fitriawan, dan Dr. Suryadiwansa Harun. Mereka pada umumnya merupakan dosen dari Fakultas Teknik Unila.

“Panitia masih membuka kesempatan bagi para peneliti dan dosen di lingkungan Unila maupun universitas negeri dan swasta lain di Provinsi Lampung untuk berkontribusi dalam kegiatan tersebut. In-formasi lengkap mengenai MIMEC 2015 konferensi inter-nasional dapat dilihat pada website www.mimec.me.,” ujarnya.

Dengan pelaksanaan keg-iatan konferensi internasional tersebut, Unila berharap staf pengajar ikut berkontribusi dalam publikasi di jurnal-jurnal internasional yang bereputasi tinggi.

Selanjutnya, keikutsertaan Unila dalam tim penyeleng-gara kegiatan tersebut juga diharapkan membuka peluang kerja sama dan pertukaran informasi ilmu pengetahuan, riset, dan aplikasi teknologi terkini di berbagai bidang ilmu seperti teknologi manufaktur, biomedik, dan biomaterial (im-plant material untuk manusia), energi dan lingkungan, serta teknologi sistem mikro-elek-tro-mekanikal (MEMS) dengan berbagai kalangan akademisi dan peneliti internasional.

Dari kerja sama ini, selanjut-nya diharapkan akan menun-jang target Unila untuk dapat menyelenggarakan konferensi internasional secara mandiri dalam rangka menyambut ulang tahun emas yang ke-50 Universitas Lampung tahun 2015 ini.[*/Iny]

Unila Partner Konferensi MIMEC 2015

Page 18: Majalah Reaksi Universitas Lampung Edisi 1/2015

16 Edisi 01|2015|REAKSI

PRESTASI

JURUSAN Ilmu Komu-nikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung

(Ilkom FISIP Unila) berhasil meraih peringkat tujuh terbaik nasional. Penghargaan diberi-kan berdasarkan hasil survei majalah Mix Marketing Com-munication Jakarta beberapa waktu lalu.

Ketua Jurusan Ilmu Ko-munikasi FISIP Unila Teguh Budiharjo mengatakan, dalam daftar surveinya, majalah Mix Marketing Communica-tionmenempatkan Unila di po-sisi ketujuh karena lulusan Ilmu Komunikasi FISIP Unila banyak terserap di dunia jurnalistik.

“Nama penghargaannya Best Graduate School of Com-munication 2014. Ini ketiga ka-

linya jurusan kami mendapat penghargaan. Sebelumnya, prestasi serupa diraih tahun 2012 lalu dengan peringkat 8 terbaik nasional. Tahun beri-kutnya juga dengan pering-kat yang sama. Namun tahun ini mengalami peningkatan, Ilkom Unila berada di posisi ketujuh terbaik se-Indonesia,” paparnya, awal Januari lalu.

Majalah Mix Marketing Com-munication merupakan maja-lah khusus membahas dunia komunikasi dan manajemen. Majalah tersebut merupakan anggota grup media khusus ekonomi SWA. Setiap tahun adakan survei secara tertutup soal serapan alumni jurusan ilmu komunikasi di dunia kerja. Survei tersebut juga secara khusus hanya diikuti PTN dan

Ilmu Komunikasi FISIP Peringkat 7 Nasional

PTS yang mendapat akreditasi A dari BAN-PT.

Aspek penilaian meliputi reputasi, kualitas lulusan, kes-esuaian antara biaya dan nilai atau manfaat yang diperoleh, kesetaraan dengan PT berkual-itas di luar negeri, lokasi kam-pus, fasilitas pendidikan, kon-tribusi sosial bagi lingkungan sekitar (CSR), prestasi, serta pencapaian yang telah diraih alumni dan rekomendasi.

Objek survei dilakukan pada ribuan siswa SMA kelas 2 dan 3 beserta orang tua yang ber-minat terhadap jurusan ilmu komunikasi dari berbagai kota di Indonesia. Praktisi Human Resource (HR) dari berbagai perusahaan, Indonesia sebagai user lulusan PT yang disurvei juga turut dilibatkan.[*/Iny]

Page 19: Majalah Reaksi Universitas Lampung Edisi 1/2015

17REAKSI|Edisi 01|2015

PRESTASI

JUMLAH dosen peraih dana hibah penelitian dari Direktorat Jen-deral Pendidikan Tinggi

(Dikti)di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universi-

tas Lampung (FKIP Unila) meningkat dari tahun

sebelumnya sebanyak 12 orang menjadi 25 orang.

Para dosen pe-nerima bantuan dana penelitian yang besarannya mencapai Rp50 juta

hingga Rp150 juta tersebut tersebar di

seluruh jurusan tapi untuk jumlah terbanyak

berada di jurusan pendidi-kan Matematika dan Ilmu Pen-getahuan Alam (FMIPA).

Dekan FKIP Unila Dr. Bu-jang Rahman, M.Si., didam-pingi Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kerja Sama Ab-durrahman beberapa waktu lalu mengatakan, semakin me-ningkatnya jumlah dosen yang memperoleh dana hibah ber-saing tersebut membuktikan penelitian para dosen semakin berkualitas.

“Saya terus mendorong

para dosen untuk tidak seka-dar menyampaikan teori saja dalam pembelajaran akan tetapi dapat menyajikan fakta-fakta empiris dari hasil peneli-tiannya. Diharapkan dari pene-litian-peneitian tersebut dapat memperketat proses pembe-lajaran berbasis riset di FKIP Unila,” ujarnya.

Selain itu, sambung Bujang, penelitian memang sudah menjadi salah satu implemen-tasi tri darma perguruan tinggi yang juga harus diemban para dosen. Yaitu pendidikan, pene-litian, dan pengabdian kepada masyarakat.

Wakil Dekan Bidang Aka-demik dan Kerja-sama Ab-durrahman menambahkan, selama ini FKIP Unila secara teratur mengadakan workshop untuk para dosen yang akan melakukan penelitian setiap semester.

Dengan diadakannya work-shop tersebut terbukti adanya peningkatkan jumlah dosen yang melakukan penelitian, dan penelitiannya mampu memperoleh hibah dari Dikti setelah berkompetisi dengan dosen dari seluruh universitas di Indonesia.[*/Iny]

Peraih Dana Hibah Penelitian FKIP Meningkat

Page 20: Majalah Reaksi Universitas Lampung Edisi 1/2015

18 Edisi 01|2015|REAKSI

PRESTASI

FAKULTAS Pertanian Universitas Lampung (FP Unila) berha-sil menjuarai Lomba

Karya Inovasi Mahasiswa (LKIM) 2014. Hasil kompetisi ini selanjutnya dikompetisikan pada tingkat nasional dalam bentuk Program Kreativitas Mahasiswa Gagasan Tertulis (PKM-GT) akhir Januari 2015.

Demikian disampaikan Ke-pala Biro Akademik dan Ke-mahasiswaan Unila Harsono Sucipto, S.H., M.H., beberapa waktu lalu. Dari 250 peserta se-Unila yang berpartisipasi, kata dia, panitia menetapkan 24 tim yang lolos tahap deskevaluasi dan diminta untuk mempere-sentasikan ide gagasannya di hadapan juri.

Ia menjelaskan, kompetisi ilmiah antarmahasiswa tingkat universitas ini bertujuan men-jaring ide-ide kreatif maha-

siswa dalam memberikan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi masyarakat. Dari evaluasi akhir ini, ke luar sebagai pemenang juara I hing-ga juara harapan 3 berasal dari tim Fakultas Pertanian Unila. Selain diberikan trofi, bentuk apresiasi lainnya yakni berupa uang pembinaan.

Para pemenang LKIM Unila 2014 tersebut antara lain tim Agus Pariyanto dan rekan dengan judul Dehomogenesis Genetik Varietas Padi Spesi-fik Lokasi: Upaya Mendukung Ketahanan Pangan Nasional (juara I); Adi Kurniawan dan rekan dengan judul Imple-mentasi Program Website Ke-lompom Tani Terpadu sebagai Media Pemasaran Produk Hilir Menuju Lampung yang Berda-ya Saing (juara II); dan Muham-mad Nurul Fajri dan rekan den-gan judul OWOR (one week

Fakultas Pertanian Juarai LKIM

PRESTASI

one river) Program Gotong Royong Pembersihan Fungsi Ekologi Sungai Bagi Spesies Ikan Lokal.

Dekan FP Unila Prof. Dr. Ir. Wan Abbas Zakaria, M.S., men-gaku bangga dan memberikan penghargaan yang tinggi kepa-da seluruh pemenang. Menu-rut dia, seluruh ide dan pemiki-ran mahasiswa memang perlu diimplementasikan dalam bentuk kompetisi agar semua mahasiswa dapat beeerlomba-lomba membuat inovasi yang berdayaguna bagi masyarakat umum.

“Ke depan kita akan do-rong mahasiswa untuk ber-partisipasi dan berprestasi di ajang-ajang adu kreativitas se-jenis sehingga academic atmo-sphere akan terbentuk di kam-pus hijau ini,” paparnya.[*/Iny]

Page 21: Majalah Reaksi Universitas Lampung Edisi 1/2015

19REAKSI|Edisi 01|2015

PRESTASI

SATUAN pengamanan Universitas Lampung kembali meraih peng-hargaan dari Kepoli-

sian Daerah (Polda) Lampung atas dedikasinya membantu polisi menggagalkan tindak ke-jahatan.

Komandan Satpam Unila Safe‘i menjelaskan, di dalam surat keputusan penghar-gaan yang diterima bernomor Kep/72/XII/2014 tersebut ter-dapat sembilan orang satpam yang berhak menerima piagam penghargaan dan uang pembi-naan.

“Saudara Adi Triwibowo meraih prestasi satpam ter-baik bidang disiplin. Lainnya meraih prestasi atas keber-hasilan menggagalkan pencu-rian kendaraan di lingkungan rektorat, fakultas, dan masjid Al-Wasi’i,” jelasnya.

Penghargaan tersebut di-berikan langsung oleh Kapol-resta Bandarlampung Kombes Pol. Dwi Irianto pada upacara peringatan HUT satpam ke-34 di Lapangan Mapolresta Ban-darlampung, beberapa waktu

lalu. Upacara tersebut juga dihadiri Walikota Bandarlam-pung Herman HN dan Wakil Walikota Bandarlampung Tho-broni Harun.

Usai melaksanakan upacara di Mapolresta, satuan Satpam Unila juga menggelar upaca-ra HUT Satpam di Lapangan Rektorat Unila. Kepala Biro Umum dan Keuangan (BUK) Unila A. Bustami mengatakan, pihaknya selaku pimpinan mengapresisasi atas pretasi yang diraih sejumlah personil Satpam Unila. “Alhamdulillah, Satpam Unila selalu meraih penghargaan dan jumlahnya pun meningkat tiap tahun-nya,” ujarnya.

Disinggung mengenai be-lum cukupnya jumlah personel Satpam di Unila, Safe’i men-gakui hal tersebut. Menurut dia, pihaknya kini telah men-gusulkan kepada pimpinan un-tuk menambah personel guna menciptakan suasana di Unila lebih aman lagi.

Rektor Unila Prof. Dr. Ir. Su-geng P. Harianto, M.S., yang di-wakili Kasubbag Humas Unila

M. Badrul Huda dalam Upaca-ra HUT Satpam di Mapolresta Bandarlampung tersebut me-nambahkan, Unila kini terus membenahi kinerja satuan pengamanan di lingkungan kampusnya.

“Kita terus meningkatkan kualitas pelayanan satpam Unila, termasuk pada 2015 ini kita berencana akan menam-bah jumlah pesonel. Satpam Unila pun sudah mengatur lo-kasi-lokasi pusat parkir di ling-kungan rektorat dan fakultas. Di beberapa fakultas pun su-dah menggunakan pola satu pintu pada sistem parkirnya. Hal ini guna meminimalisasi curanmor (pencurian motor) di Unila,” paparnya.

Hanya saja, lanjut Badrul, masih ada beberapa fakultas lain yang hingga kini belum menerapkan pola satu pin-tu. “Saya berharap seluruh fakultas dapat menerapkan pola satu pintu. Segenap si-vitas akademika juga harus waspada dan jangan lengah, parkir di tempat yang telah disediakan,” imbaunya.[*/Iny]

Satpam Unila Raih Penghargaan Polda Lampung

PRESTASI

Page 22: Majalah Reaksi Universitas Lampung Edisi 1/2015

20 Edisi 01|2015|REAKSI

LENSAUNILA

Sosialisasi Beasiswa Perusahaan Gas Negara

Penyerahan DIPA 2015 di Balai KeratunPemantapan Persiapan Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi

Bimtek Verifikatur Keuangan Unila

MoU Unila dengan Itera

Penyerahan RKA-KL dan Penandatanganan Fakta Integritas

Sosialisasi Manual Mutu Unila Tahun 2014

Rapat Koordinasi Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerja Sama, Teknologi

Informasi dan Komunikasi

Page 23: Majalah Reaksi Universitas Lampung Edisi 1/2015

21REAKSI|Edisi 01|2015

LENSAUNILA

Peresmian Gedung B Pascasarjana FP Unila

Rektor Tinjau Lokasi KKN di Tulangbawang

Rektor Lakukan Foto Bersama Saat Kunjungan KKN Ke Tulangbawang

Rektor Lakukan Foto Bersama Saat Kunjungan KKN Ke Tulangbawang

Kunjungan Kobe University ke Unila

Pelantikan Ketua LPPM Unila

Rektor Hadiri Pelaksanaan Program Pendidikan Anak Bangsa

Rektor Lakukan Peninjauan Posdaya di Tulangbawang

Page 24: Majalah Reaksi Universitas Lampung Edisi 1/2015

22 Edisi 01|2015|REAKSI

LINTASUNILA

UNIVERSITAS Lampung mengukuhkan tiga profesor dari Fakultas Hukum dan Fakultas

Pertanian Universitas Lam-pung. Mereka adalah Dr. Heryandi, S.H., M.S., yang di-dapuk sebagai Guru Besar Bi-dang Ilmu Hukum Internasion-al, Dr. Muhammad Akib, S.H., M.Hum., sebagai Profesor Bi-dang Ilmu Hukum Administrasi Negara, serta Ir. Neti Yuliana, M.Si., Ph.D., yang dinobatkan sebagai Profesor Bidang Ilmu Teknologi Hasil Pertanian.

Dalam prosesi sidang pe-nerimaan jabatannya Desem-ber lalu Heryandi yang juga menjabat Dekan Fakultas Hu-kum Unila ini menyampaikan orasi ilmiahnya bertajuk Mem-perkuat Kedaulatan Indonesia di Laut (Dari Rezim Hukum Ar-chipelagic State Menuju Jales-veva Jayamahe).

Pria kelahiran Prabumu-lih 9 November 1962 ini men-gatakan, fokus penelitiannya terletak pada persoalan pesi-sir, tapal batas wilayah kelaut-an sampai pengolahan pert-ambangan migas lepas pantai yang konsentrasinya di laut.

Ia memilih ilmu hukum maritim internasional seb-agai bahan disertasi guru be-sarnya lantaran batas-batas wilayah kelautan yang belum mendapatkan kedaulatan se-cara hakiki. Oleh sebab itu dir-inya tergerak melalui orasi ilmi-ahnya untuk mengajak seluruh masyarakat bersama-sama membangun wilayah maritim secara baik.

“Pembangunan ke depan ini orientasinya lebih banyak di

laut. Banyak potensi kita di laut yang perlu dikembangkan agar masyarakat kita, terutama ne-layan, sejahtera. Kita bangun dulu jiwa kemaritiman supaya ki ta berorientasi dan berpikir tentang laut,” ujarnya.

Sementara pada sidang pe nerimaan jabatan guru be-sar atas Ir. Neti Yuliana, M.Si., Ph.D., dan Dr. Muhammad Akib, S.H., M.Hum., ini dilaku-kan akhir Februari lalu. Di Ge-dung Serbaguna Unila, kedua profesor yang telah dikukuh-kan itu membacakan orasi ilmi-ahnya.

Pidato pengukuhan ber-judul Ilmu dan Teknologi Pengo-lahan Durian Fermentasi (Tem-

poyak) disampaikan oleh Prof. Neti Yuliana, M.Si., Ph.D. Se-dangkan Dr. Muhammad Akib, S.H., M.Hum., yang juga menja-bat Wakil Direktur Bidang Aka-demik, Kemahasiswaan, dan Alumni Program Pascasarjana Unila ini menyampaikan orasi ilmiah bertajuk Aktualisasi Poli-tik Hukum Lingkungan dalam Penyelenggaraan Otonomi Dae-rah: Jalan Menuju Keberlanju-tan Ekologi dan Kesejahteraan.

Menurut pria kelahiran 16 September 1963 ini, dirinya tertarik mengambil konsen-trasi bidang ilmu hukum ling-kungan karena keprihatinan-nya. Bidang ini, kata dia, jarang ditekuni. Padahal, persoalan-

Unila Kukuhkan Tiga Profesor

Page 25: Majalah Reaksi Universitas Lampung Edisi 1/2015

23REAKSI|Edisi 01|2015

LINTASUNILA

persoalan lingkungan terus bermunculan. ’’Saya berpikir, ke depan ilmu ini pasti diper-lukan. Semakin maju pemban-gunan suatu negara, maka lingkungan tentu semakin terdesak,” terangnya.

Ilmu hukum lingkungan ma-kin ditekuninya ketika melan-jutkan studi S-2 di Universitas Airlangga (Unair), Surabaya, pada 1992 silam. Kala itu, ia ma-sih di bawah bimbingan Prof. Dr. Siti Sundari Rangkuti, S.H. Dari sisi hukum, Akib menilai lingkungan perlu memiliki in-strumen yang baik. ’’Dari situ-lah, saya langsung mengambil topik tesis tentang perizinan lingkungan di bidang industri pada 1994,” imbuhnya.

Sementara itu bagi Neti Yu-liana, meneliti tempoyak untuk disertasinya sudah dilakukan sejak 2004 lalu. Menurutnya, daging durian kebanyakan di-makan segar, dikonsumsi sep-

erti sari buah atau digunakan untuk campuran es krim. Du-rian juga dapat diubah menjadi lempok, permen dan keripik. Selain itu, durian dapat dio-lah secara fermentasi menjadi tempoyak. “Tempoyak meru-pakan makanan khas daerah suku Melayu,” ujarnya.

Tempoyak merupakan se-buah bentuk pengawetan pangan yang diolah secara tradisional. Karena proses fer-mentasi, tempoyak mempun-yai aroma yang tajam dengan rasa sangat asam. Oleh karena itu jenis makanan ini d i g o l o n g -kan seb-agai hasil fermentasi asam laktat.

W a n i t a k e l a h i r a n Pagaralam 25 Juli 1965

ini menilai, untuk mengem-bangkan produk makanan ini masih diperlukan kajian-kajian yang mengarah pada pengop-timalan proses pengolahan tempoyak.

Alumnus S-2 Teknologi In-dustri Pertanian Institut Per-tanian Bogor (IPB) tahun 1997 itu juga prihatin sedikitnya kalangan yang berminat me-neliti dan mengembangkan tem poya lebih lanjut. Hingga saat ini referensi mengenai tempoyak masih cukup sulit di-dapat.[*/Iny]

Page 26: Majalah Reaksi Universitas Lampung Edisi 1/2015

24 Edisi 01|2015|REAKSI

LINTASUNILA

LEMBAGA Penelitian dan Pengabdian kepa-da Masyarakat (LPPM) Universitas lampung

kembali meluncurkan 10 buku karya para dosen peneliti di lingkungan Unila. Dengan demikian hingga kini, jumlah buku yang berhasil diterbitkan Lemlit Unila sebanyak 37 buku.

Selain peluncuran buku, Ketua Lemlit Unila Dr. Eng. Admi Syarif menjelaskan, keg-iatan ini sekaligus melaporkan kinerja Lemlit Unila sepanjang 2014. Pihaknya telah melaku-kan kajian terhadap 541 judul penelitian yang digarap sela-ma 2014 ini yang menelan dana penelitian sebesar Rp16 miliar.

Lemlit Unila, lanjutnya, juga mengekspose 28 hak paten yang telah didaftarkan.“Ke-28 hak paten ini telah lolos uji substantif. Tinggal menunggu granted yang memang harus menunggu 5-6 tahun ke de-

pan,” ujarnya. Selain itu Lemlit Unila berhasil memublikasikan 66 publikasi karya para dosen peneliti.

Sementara itu, Rektor Unila Prof. Dr. Ir. Sugeng P. Harianto, M.S., mengatakan, guna menyukseskan visi Unila menjadi top ten university di tahun 2025, Lemlit Unila memi-liki peran penting untuk men-dongkrak karya-karya ilmiah yang dijadikan buku. “Peneliti jangan hanya melakukan riset saja, hasil penelitian itu sebai-knya jadi buku sehingga men-jadi konsumsi masyarakat dan bermanfaat,” imbaunya.

Sugeng melanjutkan, yang menjadi ikon penelitian Unila adalah berdasarkan pola ilmi-ah pokok Unila, yakni pengem-bangan lahan kering dengan memperhatikan kearifan lokal.

Wakil Rektor Bidang Aka-demik Unila Prof. Dr. Hasriadi Mat Akin, M.P., menambah-

kan, para profesor yang ada di Unila diharapkan terus aktif membuat buku. “Profesor wa-jib menulis buku minimal satu tiap tiga tahunnya. Kalau tidak menulis buku maka tunjangan profesi dan kehormatannya akan ditarik,” katanya.

Disinggung mengenai be-saran tunjangan profesor, Hasriadi menjelaskan, tunjan-gan profesi seorang profesor adalah satu kali gaji, sedan-gkan tunjangan kehormatan dua kali gaji.

“Banyak orang ketika mu-lai menulis menganggap kary-anya tidak bermutu. Padahal yang menilai orang lain. Se-sederhana apa pun hasil riset atau penelitian kita, itu bisa menjadi buku. Saya harapkan ke depan para peneliti di Unila bisa membukukan hasil peneli-tiannya, khususnya para profe-sor di Unila yang kini berjumlah 53 orang,” pungkasnya.[*/Iny]

LPPM Luncurkan 10 Buku Karya Peneliti

Page 27: Majalah Reaksi Universitas Lampung Edisi 1/2015

25REAKSI|Edisi 01|2015

LINTASUNILA

SEBANYAK 630 ma-hasiswa dari selu-ruh jurusan Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam Universi-tas Lampung (FMIPA Unila) mengikuti pembukaan pem-bekalan Karya Wisata Ilmiah (KWI) 2015. Kegiatan dibuka langsung oleh Rektor Unila Prof. Dr. Ir. Sugeng P. Harian-to, M.S., di Gedung Serbaguna Unila, akhir Januari lalu.

Mengusung tema Abdi-kan Generasi Cerdas, Wujud-kan Desa Madani, panitia KWI 2015 menghadirkan beberapa pemateri. Antara lain Ketua DPRD Provinsi Lampung Dedi Afrizal, S.Kep, Walikota Ban-

darlampung Drs. Herman HN, M.M., Ketua Umum BPD Hip-mi Lampung Dr. (Can) Muham-mad Kadafi, S.H., M.H., yang memberikan kuliah umum ber-tema Peran Pemerintah dan Masyarakat Dalam Memban-gun Ekonomi Kreatif.

Kemudian Dra. Wamiliana, M.Sc., Ph.D., yang menyampai-kan microteaching. Pemaparan materi selanjutnya diberikan Dra. Elly Lestari Rustiati, M.Sc., mengenai etika bermasyara-kat, kemudian dari perwakilan Youth for Climate Change ten-tang aplikasi sains dalam ma-syarakat serta materi men-genai penyuluhan penjagaan lingkungan dan pemanfaatan

Pembekalan Karya Wisata Ilmiah 2015

limbah sampah.Selama dua hari, KWI dilak-

sanakan secara indoor di GSG Unila. Sedangkan untuk keg-iatan outdoor KWI diselengga-rakan di Pekon Sidokaton Ke-camatan Gisting, Kabupaten Tanggamus mulai 28 Januari hingga 2 Februari lalu.

Gubernur BEM FMIPA Irkham Bariklana menambah-kan, KWI merupakan sarana tridarma perguruan tinggi. Selain itu untuk pembelajaran dan melatih kepekaan social mahasiswa terhadap masyara-kat sekitar. “Ini juga bisa jadi momentum untuk mewujud-kan pengoptimalan kita untuk mengabdi.”[*/Iny]

Page 28: Majalah Reaksi Universitas Lampung Edisi 1/2015

26 Edisi 01|2015|REAKSI

LINTASUNILA

ASISTEN Bidang Ke-sejahteraan Rakyat (Kesra) Elya Muchtar mewakili Gubernur

Lampung M Ridho Ficardo se-cara simbolis melepas 2.047 mahasiswa KKN (Kuliah Kerja Nyata) Universitas Lampung periode Januari-Maret 2015. Pelepasan dilakukan di Gedung Serbaguna Unila, pertengahan Januari lalu

Pelepasan Mahasiswa KKN Unila bertajuk Implementasi Keilmuan dan Teknologi Tepat Guna dalam Pemberdayaan Masyarakat dan Pembentukan Karakter Bangsa melalui Pen-guatan Fungsi Keluarga (Posda-ya) ini secara rinci akan disebar di tujuh kabupaten Provinsi Lampung.

Yakni Kabupaten Tulang-bawang sebanyak 753 maha-siswa, Waykanan 386 maha-siswa, Lampung Tengah 232 mahasiswa, Tulangbawang Barat 222 mahasiswa, Tangga-

mus 228 mahasiswa, Mesuji 111 mahasiswa, dan Pesisir Barat 115 mahasiswa. Pemberangka-tan menuju lokasi KKN akan di-lakukan selama dua hari.

Elya Muchtar saat mem-bacakan sambutan Gubernur Lampung mengatakan, KKN akan berjalan efektif manaka-la mahasiswa yang terlibat di dalamnya bersikap proaktif. Pihaknya juga menyampaikan beberapa pesan kepada selu-ruh mahasiswa KKN. Pertama, mahasiswa diharapkan menja-ga nama baik diri sendiri, kelu-arga, dan almamater. Mampun bersikap sopan santun dan rendah hati, jangan mengang-gap status mahasiswa lebih tinggi dari masyarakat.

“Tunjukkan bahwa kun-jungan anda memberi makna agar tidak sia-sia. Berdayakan potensi alam, adat istiadat, dan budaya setempat seb-agai pengetahuan baru untuk mengembangkan wawasan.

Koordinasikan dengan pemer-intah setempat untuk pro-gram-program yang dapat me-majukan pedesaan di wilayah tersebut,” imbaunya.

Senada dengan itu, Rektor Universitas Lampung Prof. Dr. Ir. Sugeng P. Harianto, M.S., dalam sambutannya men-gatakan, wilayah perbatasan menjadi prioritas mahasiswa Unila dalam melaksanakan KKN. Untuk itu pihaknya meli-batkan kepolisian daerah un-tuk meminimalkan terjadinya tindak kejahatan atau sekadar menjaga keamanan maha-siswa selama di lokasi pelaksa-naan KKN.

“Karena banyak orang tua mahasiswa yang khawatir anak-anaknya turun ke kabu-paten. Tapi ini lah waktu di mana mahasiswa akan belajar, melihat, kondisi sebenarnya di lapangan. Karena itu kondisi pedesaan harus dicermati dan dibangun melalui tema-tema kegiatan yang sudah disiner-gikan dengan pemerintah se-tempat,” pungkas Sugeng.[*/Iny]

Pemprov Lampung Lepas 2.047 Mahasiswa KKN

Page 29: Majalah Reaksi Universitas Lampung Edisi 1/2015

27REAKSI|Edisi 01|2015

LINTASUNILA

FAKULTAS Kedokteran Universitas Lampung (FK Unila) melak-sanakan pengambilan

sumpah program profesi dok-ter, awal Februari lalu. Pengu-kuhan yang diselenggarakan di Gedung Serbaguna Unila ini dilakukan bagi 35 dokter baru angkatan XXII.

Dekan FK Unila Dr. Sutyar-so, M.Biomed., mengatakan, ke-35 dokter ini sudah din-yatakan lulus dari Fakultas Ke-dokteran Unila pada Yudisium XXII, Desember tahun lalu. IPK tertinggi 3,42 diraih oleh Mu-hammad Rizki Danuarta M. Ke-35 dokter yang telah diangkat sumpahnya ini telah melewati masa studi dengan rentang waktu mulai lima hingga tujuh tahun.

Dengan demikian sejak didirikan, fakultas kedokteran berperingkat akreditasi A pada Maret 2013 lalu ini telah meng-hasilkan 502 dokter yang telah mengikuti Uji Kompetensi Ma-hasiswa Program Profesi Dok-ter (UKMPPD).

“Ini awal untuk melakukan pengabdian kepada masyara-kat. Diharapkan dokter baru ini ke depan dapat menjaga kode etik, amanah, serta segera ber-gabung ke dalam Ikatan Dok-ter Indonesia (IDI) di wilayah kerjanya masing-masing,” ujarnya.

Sutyarso juga menambah-kan, para dokter baru ini sela-ma masa studi telah melewati berbagai tahapan klinik beker-ja sama dengan beberapa rumah sakit yang telah ditun-

juk Kementerian Kesehatan. Antara lain Rumah Sakit

Umum Abdul Moloek Bandar-lampung, Rumah Sakit Jiwa Kurungan Nyawa, Rumah Sakit Umum Daerah, RSUD Ahmad Yani Metro, puskesmas, serta klinik-klinik di beberapa peru-sahaan swasta. Adapun pelak-sanaan program UKMPPD su-dah dilaksanakan November 2014 lalu dengan rata-rata ke-lulusan sebesar 89 persen.

Rektor Unila Prof. Dr. Ir. Su-geng P. Harianto, M.S., di sela-sela sambutan menyampaikan rasa bangganya kepada FK dan dokter-dokter baru angka-tan XXII. Dengan pelantikan ini diharapkan dapat membantu mencapai visi Unila tahun 2025 agar tergabung dalam world class university.[*/Iny]

35 Dokter Baru Lakukan Pengambilan Sumpah

Page 30: Majalah Reaksi Universitas Lampung Edisi 1/2015

28 Edisi 01|2015|REAKSI

LINTASUNILA

SEBANYAK 360 remaja mulai jenjang pelajar dan mahasiswa di Ban-darlampung terjerat

kasus narkoba. Demikian di-ungkapkan Sekretaris Badan Narkotika Kota (BNK) Bandar-lampung Sulaiman Bardan saat ditemui dalam acara penyulu-han narkoba di Aula Fakultas Pertanian Universitas Lam-pung beberapa waktu lalu.

Ia membeberkan, berdasar-kan data yang dihimpun BNK Bandarlampung pada tahun ini terdapat sebanyak 360 orang remaja dan mahasiswa yang terjerat kasus narkoba. Ber-dasarkan peta wilayah, angka terbanyak berada di wilayah Jalan Yos Sudarso Kecamatan Bumi Waras.

“Hampir setiap harinya ada sekitar satu orang yang diduga

terlibat narkoba dengan rent-ang usia mulai dari 14-35 tahun. Jadi bisa ditotal dalam satu bulan ada sekitar 30 orang sehingga dalam setiap tahun-nya ada sebanyak 360 orang,” ujarnya.

Tahun lalu, kata dia, remaja yang terjerat narkoba masih berada di kisaran angka 150-an orang. Artinya ada peningka-tan sebesar 100 persen lebih yang terjerat narkoba. Dijelas-kannya, banyaknya remaja yang bersinggungan dengan narkoba lantaran didukung oleh lingkungan sekitar. Dari hanya sekadar mencoba-coba, kemudian menjadi pemakai, hingga akhirnya menjadi pen-candu.

“Saya sangat prihatin atas kasus yang menimpa para remaja ini. Karena itu melalui

penyuluhan ini diharapkan mereka bisa membuka mata untuk tidak menggunakan narkoba. Narkoba itu sangat mengganggu akal sehat, jadi bagi siapa yang belum terje-rumus narkoba jangan coba-coba,” tandasnya.

Terpisah, Wakil Dekan III Fakultas Pertanian Unila Syah-rio Tantalo mengatakan, ada sebanyak 250 mahasiswa yang mengikuti penyuluhan nar-koba ini. Tujuan diadakannya seminar penyuluhan narkoba ini untuk memberikan pen-getahuan kepada mahasiswa agar tidak terlibat narkoba.

Dirinya berharap, para ma-hasiswa FP Unila dan maha-siswa Unila pada umumnya tidak terjerumus narkoba. Pe-nyuluhan ini merupakan rang-kaian HUT FP Unila ke-41.[*/Iny]

Seminar Penyuluhan Cegah Bahaya Narkoba

Page 31: Majalah Reaksi Universitas Lampung Edisi 1/2015

29REAKSI|Edisi 01|2015

LINTASUNILA

REKTOR Universitas Lampung Prof. Dr. Ir. Sugeng P. Harianto, M.S., meminta seluruh

unit kerja dapat mewujudkan rencana strategis (renstra) Unila tahun 2016-2019 dalam rangka membangun daya sa-ing nasional dan regional (De-veloping National and Regional Competitiveness).

“Upaya itu dapat diwujud-kan melalui pengembangan je-jaring kerja sama nasional dan regional dalam pelaksanaan tridarma perguruan tinggi,” ujarnya saat menyampaikan materi arah kebijakan Unila sesuai Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) 2005-2025, dalam rapat koordinasi perencanaan (rakorcan) tahun 2015, 5-6 Februari lalu.

Rektor dalam arahannya mengatakan, yang perlu di-tekankan dalam mencapai sa-saran strategis adalah segera mengimplementasikan hasil

capaian target di tahun 2016. Antara lain meningkatkan jumlah mahasiswa dari 26.219 orang menjadi 27 ribu orang, jumlah dosen dari 1.124 orang menjadi 1.300 orang, rasio dosen dan mahasiswa dari 1:23,3 menjadi 1:20, total prodi dari 91 menjadi 110 prodi, jum-lah guru besar dari 51 menjadi 75 orang, dan jumlah prodi ber-ISO dari 20 menjadi 30 prodi.

Kemudian, sambungnya, meningkatkan jumlah dosen tersertifikasi dari 876 orang menjadi 1.000 orang, jumlah pustaka dari 129.946 menjadi 250.000, jumlah paten yang di-hasilkan dosen dari 26 menjadi 240, jumlah publikasi dosen yang terindeks scopus dari 6 judul menjadi 85 judul, jumlah mahasiswa penerima maha-siswa dari 4.963 orang men-

jadi 5.500 orang, daya serap anggaran dari 90 persen di ta-hun 2013 menjadi 100 persen, peringkat webometric dari 41 di Indonesia menjadi 20 se-In-donesia, peringkat Green Cam-pus 9 tingkat nasional menjadi tingkat 5 nasional.

“Saya meminta fakultas-fakultas di lingkungan Unila mengajukan prodi-prodi baru baik jenjang S-1, S-2 hingga S-3, terutama FISIP, FMIPA, dan S-3 di fakultas hukum. Jadi saya harapkan dari setiap bentukan baru itu bisa mendapatkan 110 prodi baru di 2016. Sedangkan guru besar paling tidak satu bulan dua guru besar, jadi satu tahun ada 24 orang. Dan ini akan dapat terwujud bilamana seluruh unit kerja saling bersin-ergi dan sharing,” tegasnya.[*/Iny]

Wujudkan Rencana Strategis 2016-2019

Page 32: Majalah Reaksi Universitas Lampung Edisi 1/2015

30 Edisi 01|2015|REAKSI

LINTASUNILA

DALAM rangka membantu dosen mempersiapkan studi lanjutnya ke perguruan tinggi di luar neg-eri, Direktorat Jenderal Pendi-

dikan Tinggi mengadakan program Tal-ent Scouting. Kegiatan itu dilaksanakan di lantai IV gedung rektorat Universitas Lampung, beberapa waktu lalu.

Sasaran utama program ini adalah dosen tetap di perguruan tinggi di ling-kungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang bermaksud melanjut-kan studi jenjang S-3 ke perguruan tinggi luar negeri. Panitia dalam workshop ini menghadirkan tiga reviewer yakni John I Pariwono dari Dikti-IPB, Heru Sukoco dari IPB, dan Aris Junaidi dari UGM.

Dalam sambutanya John I Pariwo-no mengatakan, Talent Scouting Dikti

Unila-Dikti Gelar

Talent Scoutingadalah kegiatan pengarahan yang dia-dakan oleh DIKTI untuk dosen PTN dan PTS di Indonesia yang berminat mela-mar Beasiswa Luar Negeri (BLN) DIKTI. Kegiatan dilaksanakan selama dua hari secara berurutan di berbagai kota.

Tujuan program ini antara lain untuk meningkatkan kemampuan para peser-ta dalam berkomunikasi dan menulis secara akademik saat mencari dan ingin mendapatkan perguruan tinggi sasaran di luar negeri. Selain itu para peserta di-harapkan bisa menyusun proposal pene-litian dan melamar Beasiswa Pendidikan Pascasarjana Luar Negeri Ditjen Dikti se-cara daring (online).

“Talent scouting ini penting untuk para dosen yang berminat studi ke luar negeri. Karena secara keseluruhan mem-berikan banyak gambaran bagaimana studi di luar negeri. Salah satu keuntun-gannya yakni kesempatan membangun jaringan serta kontak langsung dengan mahasiswa luar negeri pada tingkat pas-casarjana,” papar John.

Adapun persyaratan yang harus di-penuhi peserta antara lain memiliki No-mor Induk Dosen Nasional (NIDN), usia tidak lebih dari 49 tahun, telah memiliki gelar S-2 atau yang setara dan belum memiliki gelar doktor (S-3), mempunyai kemampuan bahasa Inggris (nilai TOEFL ITP minimal 500 atau IELTS minimal 5,5), dan bersedia mengikuti pelatihan.[*/Iny]

Page 33: Majalah Reaksi Universitas Lampung Edisi 1/2015

31REAKSI|Edisi 01|2015

LINTASUNILA

UNIVERSITAS Lampung akan membuka empat program studi (prodi) baru pada tahun 2015.

Dengan begitu akan ada pelu-ang baru bagi lulusan SMA untuk berkuliah di perguruan tinggi negeri ini. Demikian dis-ampaikan Wakil Rektor I Bi-dang Akademik Unila di ruang kerjanya, beberapa waktu lalu.

Ia menjelaskan, keempat prodi itu meliputi S-I Pendidi-kan Ilmu Bahasa Perancis dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), dan S-I Teknik Geodesi, S-I Teknik Ar-sitektur, S-I Teknik Teknologi Informasi dari Fakultas Teknik (FT).

Menurut Hasriadi, pembu-kaan empat prodi ini akan ber-pengaruh pada penambahan daya tampung kursi. Namun demikian, ia mengaku belum mengetahui jumlah pasti kuota yang akan dialokasikan karena dirinya belum mendapatkan data terbaru.

hun 1998 silam. Namun karena berbagai kendala akhirnya mandat untuk membuka prodi Pendidikan Bahasa Perancis urung dilaksanakan.

“Selain memenuhi per-mintaan para mahasiswa yang ingin lanjut studi, prodi Pendi-dikan Bahasa Perancis dibuka untuk masyarakat Lampung yang ingin belajar bahasa Per-ancis. Jadi mereka tidak perlu lagi ke luar karena di Unila su-dah tersedia,” kata Diana.[*/Iny]

“Tahun lalu masih mandek dan baru akan direalisasikan tahun ini. Terkait Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang dipisah menjadi dua ke-menterian, tidak akan me-mengaruhi implementasi regu-lasi dan prosedur penerimaan SNMPTN (Seleksi Nasional Ma-suk Perguruan Tinggi Negeri) 2015,” ujarnya.

Terpisah, Dosen FKIP Unila Diana Rosita S.Pd., M.Pd., me-nambahkan, prodi Pendidikan Bahasa Perancis sudah lama ingin dibuka, bahkan sejak dimulainya kursus Bahasa Per-ancis di Balai Bahasa Unila ta-

Buka Empat Prodi Baru

Tahun Ini

31REAKSI|Edisi 01|2015

Page 34: Majalah Reaksi Universitas Lampung Edisi 1/2015

32 Edisi 01|2015|REAKSI

SOSOK

TUMPUKAN buku me-menuhi meja di sudut ruangan. Sementara, sang empu seolah tak

peduli. Dia asyik tenggelam dalam sebuah buku biru yang cukup tebal. Belakangan baru diketahui, buku itu adalah dis-ertasi berjudul Politik Hukum Pengelolaan Lingkungan Hidup dalam Perspektif Otonomi Dae-rah Menuju Pengaturan Hukum yang Berorientasi Keberlanju-tan Ekologi.

Rupanya, pria yang tidak lain adalah Muhammad Akib tengah tekun mempelajari dis-ertasinya itu untuk bekal pre-sentasi jelang pengukuhannya. Dia dikukuhkan bersama rekan seprofesinya dari fakultas per-tanian, Netty Yuliana. Bedan-ya, Netty dikukuhkan menjadi

guru besar teknologi hasil pertanian. Netty diku-

kuhkan sebagai guru besar berkat pene-litiannya mengenai tempoyak (jenis makanan yang di-hasilkan dari fer-mentasi durian, Red).

Pria yang juga menjabat Wakil Direk-

tur Bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan

Alumni Program P a s c a s a r -

j a n a

25 Februari menjadi hari ber-sejarah bagi Prof. Dr. Muham-mad Akib, S.H., M.Hum. Puncak karir akademik sebagai guru besar disandangnya melalui pengukuh an oleh Rek-tor Universitas Lampung Prof. Dr. Ir. Sugeng P. Harianto, M.S. Pengukuh an ini menjadikan Akib –sapaan akrabnya– guru besar ilmu hukum lingkungan pertama di Provinsi Lampung.

Prihatin Masalah Keberlanjutan

Ekologi dan Kesejahteraan

Oleh Naufal A. Caya

Page 35: Majalah Reaksi Universitas Lampung Edisi 1/2015

33REAKSI|Edisi 01|2015

SOSOK

Unila ini itu lantas berkisah. Menurut putra asli Karta, Tu-langbawang Barat ini dirinya tertarik berkonsentrasi pada bidang ilmu hukum lingkun-gan karena keprihatinannya. Bidang ini, kata dia, jarang ditekuni. Padahal, persoalan-persoalan lingkungan terus bermunculan. ’’Saya berpikir, ke depan ilmu ini pasti diper-lukan. Semakin maju pemban-gunan suatu negara, maka lingkungan tentu semakin terdesak,” jelasnya.

Menurut pria kelahiran 16 September 1963 ini, ilmu hukum lingkungan makin di-tekuninya ketika melanjutkan studi S-2 di Universitas Air-langga (Unair), Surabaya, pada 1992 lalu. Kala itu, ia masih di bawah bimbingan Prof. Dr. Siti Sundari Rangkuti, S.H.

Dari sisi hukum, Akib meni-lai lingkungan perlu memiliki instrumen yang baik. ’’Dari situlah, saya langsung men-gambil topik tesis tentang perizinan lingkungan di bidang industri pada 1994,” tuturnya.

Setelah menamatkan jen-jang S-2, Akib tetap konsisten pada bidang lingkungan. Ini terlihat dari riset, pengabdian kepada masyarakat, hingga pembuatan disertasinya. Suami dari Nirwana, S.K.M., M.K.M., itu menjelaskan, ada dua spirit politik hukum ling-kungan dalam Undang-Un-dang Dasar (UUD) 1945 yaitu hak asasi manusia (HAM) di bidang lingkungan hidup yang baik dan sehat serta prinsip ke-berlanjutan lingkungan dalam konteks pembangunan eko-nomi.

“Seharusnya spirit ini men-jadi acuan dalam penyelengga-raan pemerintahan, termasuk dalam bidang otonomi dae-rah,” ucapnya.

Apabila pemerintah berha-sil menerapkan dua spirit ini, maka akan tercipta keberlanju-tan ekologi dan kesejahteraan. Dua hal itu pula yang disampai-kan Akib pada sidang pengu-kuhannya. Selain itu, dia me-maparkan empat aspek yang harus diaktualisasikan dalam rangka penerapan dua spirit tersebut.

Masing-masing produk legislasi daerah berwawasan ekologis dan pro lingkungan. Kemudian wewenang dan kelembagaan lingkungan yang juga memiliki konsep nuansa hijau dan komprehensif. Aspek lainnya adalah kerja sama an-tardaerah. Serta menggunak-an pendekatan eco krasi dan otonomi daerah sebagai jalan keberlanjutan ekologi dan ke-sejahteraan.

Menurutnya, jika semua itu dapat diterapkan secara kon-sisten, maka lingkungan bakal

makin bagus dan masyarakat kian sejahtera. Disinggung mengenai kesulitan ketika mendalami ilmu hukum ling-kungan, Akib mengaku dirinya dituntut memiliki wawasan lintas disiplin. Pasalnya, per-soalan lingkungan tidak bisa dilihat dari sudut hukum saja. Apalagi hanya dari sisi hukum administrasi.

“Ilmu ini ada aspek pidana, perdata, bahkan internasional. Kita harus paham bukan hanya hukumnya. Sebagai orang hu-kum, harus paham juga aspek nonyuridis,” tegasnya.

Akib memaparkan, ketika membicarakan tentang ma-salah pencemaran, tidak cu-kup hanya mengetahui rumu-san pasal. Tetapi juga dituntut mengetahui indikasi pencema-ran dari kacamata bidang ilmu yang lain. ’’Pencemaran ling-kungan tidak bisa terlepas dari ilmu lingkungan, dan itu bukan bagian dari ilmu hukum. Jadi, saya juga mempelajari ilmu baru yang belum pernah saya pelajari,” tutur pria yang sudah menulis 12 buku ini.

Page 36: Majalah Reaksi Universitas Lampung Edisi 1/2015

34 Edisi 01|2015|REAKSI

SOSOK

Persoalan lingkungan, sam-bung dia, bukan hanya terjadi di Lampung. Tetapi sudah menjadi persoalan yang san-gat kompleks dan mengglob-al. Jika ditelaah, persoalan di Bumi Ruwa Jurai ini mencakup masalah hutan, pertamban-gan, dan tata ruang, serta ha-rus cepat diselesaikan secara simultan.

Berdasarkan data yang di-himpun dari Dinas Kehutanan (Dishut), sambung Akib, keru-sakan hutan di Lampung sudah mencapai level kronis. Keru-sakan sudah meliputi 60 pers-en wilayah hutan. Kerusakan terparah terjadi di Kabupaten Tanggamus dan Lampung Barat. Ini belum ditambah maraknya tambang ilegal, sep-erti terjadi di Kabupaten Lam-pung Timur. ’’Proyek-proyek yang ada kini tidak lagi taat tata ruang,” kata mahasiswa teladan III Unila tahun 1986 ini.

Kerusakan hutan di Tangga-mus dan Lampung Barat yang masuk dalam wilayah tata air harus segera diselesaikan. Jika dibiarkan, kerusakan hutan ini akan memicu masalah lain. Seperti bencana banjir ketika musim hujan dan kekeringan saat musim kemarau. Ironis-nya, lanjut Akib, penegakan hukum lingkungan di Lampung masih lemah. ’’Masih sedikit kasus hukum lingkungan yang dibawa ke meja hijau,” sesal-nya.

Hal ini, tambahnya, dise-babkan lemahnya konsistensi penegak hukum Padahal su-dah banyak aturan-aturan mengenai hukum lingkungan yang lengkap dan jelas.

Alumnus doktor ilmu hu-kum Universitas Diponegoro (Undip) Semarang itu men-contohkan kasus pencemaran Teluk Lampung yang hingga kini masih menggantung. Ka-sus yang diduga melibatkan PT Pelindo ini belum juga tuntas. “Kabarnya berkas kasusnya su-dah di Jakarta, tapi belum juga ditindak lanjuti. Secara hukum, kalau memang proses dari Ke-jaksaan Lampung sudah cu-kup, kenapa tidak dilimpahkan ke pengadilan,” cetusnya.

Mengenai tambang rakyat ilegal, Akib menyarankan ke-pada pemerintah kabupaten/kota untuk menertibkan. “Yang sering mencuat ke me-dia adalah Pasirsakti, Lampung Timur yang menyebabkan kerusakan lingkungan yang amat parah. Harus segera ditertibkan itu,” tegas dosen teladan FH Unila tahun 1997 ini.

Akib juga sempat meny-inggung mengenai kebijakan pemerintahan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang menggabungkan Kementerian Kehutanan (Kemenhut) dan Kementerian Lingkungan Hid-up. Menurut Akib, penggabun-gan dua kementrian itu men-jadi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bakal menyisakan banyak per-soalan hukum.

Di antaranya akan timbul konflik of interest (konflik ke-pentingan) antara pelestarian lingkungan dan pemanfaatan hutan. Masalah lain dengan penggabungan itu seolah-olah masalah lingkungan hanya persoalan hutan. “Persoalan

lingkungan itu, bukan hanya sekedar hutan. Ada persoalan tambang, air, dan lain-lain,” ucapnya.

Penggabungan ini, lanjut dia, belum begitu tepat. “Ka-lau memang mau, KLH diga-bung dengan kementerian yang mengurus tata ruang. Kan salah satu penyebab keru-sakan lingkungan itu tidak dita-atinya tata ruang,” sambung-nya.

Akib berharap, ke depan spirit konstitusi hijau seb-agaimana yang diamanatkan Pasal 28 H ayat 1 dan Pasal 33 Ayat 4 UUD 1945 bisa menjadi pedoman dalam semua kebi-jakan terkait lingkungan.

Pasal pasal 28 H ayat 1 itu berbunyi: ’’Setiap orang ber-hak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hid-up yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan”. Sedangkan pasal 33 ayat 4 berbunyi: ’’Pereko-nomian nasional diselenggara-kan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan prinsip keber-samaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekono-mi nasional”.

“Apabila semua itu telah di-implementasikan secara kon-sisten, insya Allah apa yang menjadi tema besar saya, yak-ni keberlanjutan ekologi dan kesejahteraan, bisa dicapai,” tandas pria yang telah banyak mengenyam pendidikan men-genai hukum lingkungan ini.[dok/Iny]

Page 37: Majalah Reaksi Universitas Lampung Edisi 1/2015

35REAKSI|Edisi 01|2015

KEARIFANLOKAL

AIESEC Lampung di bawah koordinasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lam-

pung (FEB Unila) mengajak ka-langan pemuda melestarikan seni, budaya, bahasa, dan tradi-si Lampung. Upaya pelestarian disosialisasikan lewat program bertajuk Youth Can Do.

Ketua panitia pelaksana keg-iatan M Dimastya Baskara men-gatakan, tahun ini AIESEC yang merupakan organisasi kepemu-daan internasional bergerak di bidang pengembangan kepe-mimpinan mengusung tema perkenalan budaya Lampung. Program Youth Can Do meru-pakan salah satu kegiatan tahu-nan yang diselenggarakan AIE-SEC Unila.

AIESEC Lampung yang didiri-kan sejak 17 November 2012

ini selalu menjalankan berb-agai projek pelestarian segala hal tentang Lampung. Program Youth Can Do sendiri merupak-an projek kelima.

Program tak hanya mem-perkenalkan seni, budaya, dan tradisi Lampung kepada para pemuda lokal Lampung tapi in-ternasional. “Kalau mahasiswa asing saja mau belajar budaya Lampung, kenapa kita nggak sebagai orang Lampung send-iri? Lewat program ini kami ber-harap para pemuda menemu-kan kesadaran itu,” ujarnya.

Dimas menjelaskan, untuk menambah gaung dari program-nya tersebut pihaknya sudah menggandeng tujuh sekolah di Bandarlampung yakni MAN 1, MTS 2, DCC School, Sekolah Darma Bangsa, Sekolah Pelita Bangsa, SMAN 4, dan SMPN 16.

AIESEC Lestarikan Seni Budaya LampungTujuh sekolah itu, sambungnya, akan dijadikan pilot project lem-baga pendidikan di mana pemu-da dan pelajar dijadikan agen pelestari seni, budaya, bahasa, dan tradisi Lampung tingkat Kota Bandarlampung.

“Kami bersyukur para pela-jar SMA sederajat sangat antu-sias mengikuti program Youth Can Do ini. Itu terlihat dari 450 penonton yang memadati Audi-torium Radio Republik Indone-sia (RRI) Lampung, Minggu (8/2) lalu,” paparnya.

Tak hanya itu, AIESEC Lam-pung ke depan akan menambah jumlah keikutsertaan maha-siswa asing dari 15 menjadi 30-35 orang. Dengan keikutsertaan negara yang lebih luas maka misi pelestarian dan pengem-bangan seni budaya Lampung akan makin meningkat.[*/Iny]

Page 38: Majalah Reaksi Universitas Lampung Edisi 1/2015

36 Edisi 01|2015|REAKSI

KEARIFANLOKAL

SEBANYAK 16 maha-siswa asing dari pro-gram Youth Can Do AIESEC Universitas

Lampung belajar alat musik tradisional Lampung, Gamo-lan, di lantai V Rektorat, Rabu (14/1). Ke-16 mahasiswa asing ini berasal dari delapan negara meliputi Brazil, Vietnam, Ma-laysia, Rusia, Cina, Taiwan, Ko-rea, dan Mesir.

Mereka antara lain Nguyen Thuy Linh dari Vietnam, Natas-cya Pereira Melo dari Brazil, Katherine Kong dari Cina, Laura Telles dari Brazil, Shamita Rat-na Kumar dari Malaysia, Mario Cesar Obadovski Da Rosa dari Brazil, Jhe Bin Hsu dari Taiwan, Yalan Zhang dari Cina, Natasha Kolokolenkina dari Rusia, Julia Didbaridze dari Rusia, Phi Tien Dhai dari Vietnam, Vo Duy Tan dari Vietnam, Pil Kwon Jeong dari Korea, Zhao Yue dari Cina, Joanna Wang dari Cina, dan Ramy Hany Ahmed Moham-med el Oraby dari Mesir.

M Dimastya Baskara men-gatakan, program Youth Can

Do kali ini mengambil tema khusus yang difokusan pada bidang kebudayaan. Ke-16 mahasiswa asing yang terlibat di dalamnya berasal dari dela-pan negara. Biasanya, kata dia, program digelar saat me-masuki musim dingin (winter) dan musim panas (summer). Tujuannya adalah untuk me-ningkatkan kesadaran tentang budaya Lampung yang be-lakangan ini kian memudar.

“Kenapa kita pilih orang asing, agar mampu menum-buhkan kepercayaan diri dan ketertarikan masyarakat kita, terutama warga Lampung, un-tuk turut melestarikan bahasa, adat, maupun kekayaan bu-daya Lampung lainnya,” ujar Dimas di sela-sela kegiatan.

Ia menjelaskan, program akan dilaksanakan selama enam minggu dengan tujuh ke-giatan utama. Mulai dari train-ing to traninee, kunjungan ke museum dan beberapa seko-lah SMA, campaign competi-tion, kunjungan ke sanggar tari tradisional, dan acara puncak

yakni culture class yang akan dihelat di salah satu pusat per-belanjaan.

Adapun instruktur dalam pembelajaran alat musik gamo-lan ini adalah salah satu dosen musik FKIP Unila Hasyimkhan. Ia memaparkan, banyak kekay-aan budaya Lampung yang be-lum terekspose ke negara luar, mulai dari adat, seni, bahasa, juga aksara Lampung. Melalui para mahasiswa asing ini, sam-bungnya, diharapkan mampu menyampaikan budaya Lam-pung secara luas ke berbagai negara.

“Kalau sudah tahu, mereka bisa jadi agen untuk menye-barluaskan budaya Lampung ini, salah satunya melalui pen-genalan alat musik gamolan. Kemudian memotivasi orang-orang dari negara lain untuk mengenal lebih jauh budaya di Indonesia,” paparnya.

Ketika ditanya mengenai pelatihan yang digelar hari itu, Mario Cesar (Brazil) beserta dua rekannya Phi Tien Dhai (Vietnam) dan Joanna Wang (Cina) mengungkapkan keg-embiraannya bisa belajar salah satu alat musik tradisional Lampung.

“Saat sempat merasakan kesulitan bermain alat musik ini (gamolan, red). Dilihat dari jauh kelihatan mudah, ke-tika dimainkan ternyata sulit juga. Tapi secara keseluruhan pelatihan ini sangat menarik buat saya. Semua orang harus mempertahankan budaya ini karena sangat bagus,” pung-kas Mario.[*/Iny]

Fasilitasi 16 Mahasiswa Asing Belajar Gamolan

Page 39: Majalah Reaksi Universitas Lampung Edisi 1/2015

Segenap Sivitas Akademika Universitas Lampung

Mengucapkan Selamat Atas Dikukuhkannya

Prof. Dr. Heryandi, S.H., M.Hum.sebagai Guru Besar Ilmu Hukum International

Prof. Ir. Neti Yuliana, M.Si., Ph.D.sebagai Guru Besar Bidang Teknologi Hasil Pertanian Unila

Prof. Dr. Muhamad Akib, S.H., M.Hum. sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Hukum Administrasi Negara

Page 40: Majalah Reaksi Universitas Lampung Edisi 1/2015

media informasi Unila

JELAJAHI Universitas Lampung

D E N G A Nwww.unila.ac.id