majalah m cholis

Upload: muhammad-cholis-hidayat

Post on 24-Feb-2018

236 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 Majalah M Cholis

    1/9

    PENGARUH POLIFENOL BUAH TIN ( Ficus c arica Linn) TERHADAP KADARLEPTIN SERUM TIKUS WISTAR JANTAN YANG DIBERI DIET ATEROGENIK

    Muhammad Cholis Hidayat *, Retty Ratnawati*, Tinny Endang Hernowati*

    ABSTRAK

    Penyakit kardiovaskular, yang disebabkan utamanya karena aterosklerosis,merupakan penyebab utama kecacatan dan kematian dini di seluruh dunia. Salahsatu strategi terbaru yang dilakukan sebagai pencegahan aterosklerosis adalahkonsumsi antioksidan. Buah Tin (Ficus carica) merupakan salah satu naturalantioksidan yang memiliki kemampuan antioksidan primer. Penelitian ini bertujuanmembuktikan pengaruh pemberian polifenol buah Tin berbagai dosis terhadappenurunan kadar Leptin pada serum tikus Rattus norvegicus galur wistar jantandengan diet aterogenik. Studi eksperimental menggunakan post test only control

    group design. Sampel dipilih dengan cara random samplinguntuk dibagi dalam limakelompok, yaitu kelompok Kontrol Negatif (diet normal) (n=5), kelompok KontrolPositif (diet aterogenik) (n=5), kelompok Perlakuan A (diet aterogenik + polifenol 4.5mg/hari) (n=5), kelompok Perlakuan B (diet aterogenik + polifenol 9 mg/hari) (n=5),dan kelompok Perlakuan C (diet aterogenik + polifenol 18 mg/hari) (n=5). Variabelyang diukur pada penelitian ini adalah kadar Leptin serum yang berkaitan denganrespon inflamasi pada patogenesis aterosklerosis. Hasil penelitian menunjukkanbahwa kenaikan kadar Leptin serum pada tikus kontrol negatif dan kontrol positifterdapat perbedaan yang bermakna (ANOVA p < 0.05). Pada kelompok perlakuantikus yang diberi diet aterogenik dan polifenol buah Tin dengan berbagai dosis,terdapat penurunan kadar leptin serum yang bermakna (ANOVA p < 0.05). Terdapathubungan yang kuat antara polifenol buah Tin terhadap kadar Leptin serum (Uji

    korelasi p < 0.05 dan bernilai negatif). Kesimpulan dari penelitian ini adalahpemberian polifenol buah Tin dapat menurunkan kadar Leptin serum tikus WistarJantan dengan diet aterogenik secara signifikan pada dosis 18 mg/hari (p = 0.000)

    Kata kunci: polifenol, aterosklerosis, Ficus carica, Leptin.

    * Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

  • 7/25/2019 Majalah M Cholis

    2/9

    ABSTRACT

    Cardiovascular disease which caused mostly by atherosclerosis plaque is themajor cause of disability and death in the world. One of the newest stragety of

    preventing atherosclerosis is consumption of antioxidant. Figs fruit (Ficus carica)contains natural antioxidants dan act as primary antioxidant. This research is aimedto prove that polyphenol in figs could decrease level of Leptin serum on male ratsRattus norvegicus strain Wistar given atherogenic diet. Experimental study usingpost test only control group design. The samples selected by random sampling to bedivided into five groups, that is Negative Control (normal diet) (n=5), Positive Control(Diet-induced atherosclerosis) (n=5), Treatment A (diet-induced atherosclerois +polyphenol 4.5mg/day) (n=5), Treatment B (Diet-induced atherosclerosis +polyphenol 9mg/day), (n=5), and Treatment C (Diet-induced atherosclerosis +polyphenol 18mg/day) (n=5). The measured variable is level of Leptin serum whichis important on pathogenesis of atherosclerosis related to inflammation. Result ofthis research indicate that the increasing of Leptin serum level between control

    negative group and control positive group was significantly different (ANOVA p 0,05 pada semuakelompok yang menunjukkan bahwadistribusi data normal.Uji Levene. Dari uji homogenitasvarians Levene, didapatkan nilaip=0,358 yang menunjukkan bahwadata memiliki varians homogen

    (p>0,05).Uji One-way Anova. Uji One-way

    Anova bertujuan untuk mengevaluasiapakah terdapat perbedaan rata-ratakadar leptin serum secara bermaknaantar kelompok perlakuan denganmelihat nilai signifikansi (p). Dari ujiOne-way Anova ditemukan bahwa

    p=0,000 (p < 0,05) sehingga H0ditolakdan disimpulkan bahwa Terdapatperbedaan rata-rata kadar leptinserumyang bermakna pada minimal 2kelompok perlakuan.Uji Post-hoc Tukey. Pada hasil ujikomparasi multipel Tukey, tampakbahwa terdapat penurunan kadarleptin yang berbeda secara signifikanantara kelompok K+ dengan PC

    (polifenol dosis 18mg/hari), yaitup=0,000 (p < 0,05). Namun, tidakdemikian pada PA (polifenol dosis4,5mg/hari) dan PB (polifenol dosis9mg/hari), yang tidak menunjukkanperbedaan signifikan (p > 0,05)dengan K+ (secara berurutan p=1,000; p=0,253). Begitu pula komparasi K+

    Kelompok

    JumlahRerata Kadar

    Leptin (pg/mL)

    K- 5 699,500 66,318

    K+ 5 918,500 81,597

    PA 5 919,000 35,249

    PB 5 829,500 77,910

    PC 5 686,000 61,659 a

    b

  • 7/25/2019 Majalah M Cholis

    6/9

    terhadap K- yang tidakmemperlihatkan perbedaan secarabermakna (p > 0,05). Akan tetapi,dapat dicermati dari uji Post hocTukey bahwa peningkatan tertinggi

    kadar leptin serum diraih olehkelompok K+, dengan perbedaan rata-rata sejauh 918,500 81,597 pg/mL.Homogenous Subset. HomogenousSubset digunakan untuk mencarikelompok perlakuan mana saja yangmemiliki perbedaan rata-rata (MeanDifference) yang tidak berbeda secarasignifikan. Subset a menunjukkanbahwa kelompok perlakuan K(-)mempunyai kesamaan rata-rata yangtidak berbeda secara signifikan

    dengan kelompok perlakuan PC.Sedangkan pada subset b, dapatdilihat bahwa kelompok perlakuanK(+), PA, dan PC mempunyaiperbedaan yang signifikan dengankelompok pada subset a. Maka dapatdisimpilkan bahwa kelompok subset adengan kelompok subset b berbedasecara signifikan (p < 0,005).

    PEMBAHASANPenelitian ini merupakan

    bagian dari penelitian payung yangbertujuan untuk mengetahui efekpolifenol buah tin terhadap prosesaterogenesis. Leptin mempunyai efekpro-inflamator, yaitu meregulasisekresi sitokin-sitokin inflamasi yaituTNF-, IL-6, dan IL-12.13 Leptin jugadapat merangsang berbagai selimunitas dan mengatur produksisitokin pro-dan anti-inflamasi (IL-2, IL-6, IL-12 dan IL-18) , serta tumornekrosis alfa (TNF-) dan interferon-

    gamma (IFN-), yang telah terbuktiberpotensi menyebabkan prosesaterogenik.14 Dari hasil pengukurankadar leptin serum, dapat diketahuibahwa rata-rata kadar leptin tertinggiterdapat pada kelompok Dosis A (dietaterogenik 200 mg 200 mg + polifenolbuah Tin 4,5 mg/hari) dan terendah

    pada kelompok Dosis C (dietaterogenik 200 mg 200 mg + polifenolbuah Tin 18 mg/hari); Kadar Leptin(g/mL). Hasil analisis denganmenggunakan Post Hoc Tukeys Test,

    terdapat perbedaan kadar leptinserum yang signifikan antara K(-) danK(+). Ini berarti bahwa pemberian dietaterogenik 200 mg mampumenimbulkan kenaikan yangbermakna pada kadar serum leptin.Hal ini sesuai dengan pernyataanbahwa dengan paparan dietaterogenik yang kronis akanmenyebabkan kenaikan kadar leptin.14

    Pada kelompok perlakuan,berdasarkan uji Post Hoc Tukey

    didapatkan perbedaan yang signifikanantara kelompok perlakuan PA (dietaterogenik 200 mg + polifenol buahTin 4,5 mg/hari) dibandingkan dengankelompok perlakuan PC (dietaterogenik 200 mg + polifenol buahTin 18 mg/hari). Pada grafik rata-ratakadar leptin serum terlihat bahwasemakin tinggi dosis polifenol buahTin yang diberikan maka semakinrendah kadar keptin serum. Inimenunjukkan efek Polifenol buah Tin

    yang dose-dependent terhadap kadarleptin serum dalam kadar yangterbatas.12 Pemberian polifenol buahTin sebesar 18 mg/hari tidak memilikiperbedaan yang signifikan dengannilai kadar leptin serum dibandingkandengan Kontrol negatif dan sangatberbeda secara signifikan terhadapKontrol positif. Bahkan kadar leptinserum pada kelompok pemberianpolifenol buah Tin sebesar 18 mg/harimampu menunjukkan kadar leptin

    serum yang lebih kecil dibandingkandengan Kontrol negatif. Sedangkandosis 4,5 mg/hari dan 9 mg/hari belummemberikan hasil yang signifikan.

    Mekanisme kerja polifenolbuah Tin terhadap penurunan kadarleptin berkaitan dengan sifatantioksidan. Pada penelitian ini,

  • 7/25/2019 Majalah M Cholis

    7/9

    polifenol yang didapat dari FakultasMIPA ITB merupakan fraksi flavonoiddari buah Tin. Polifenol termasukdalam golongan molekul yang bersifatreaktif, ia akan segera bereaksi jika

    molekulnya bertemu dengan radikalbebas. Proses netralisir radikal bebasdilakukan dengan menyumbangkanelektron atau atom hidrogen yangdimiliki polifenol untuk menangkapelektron tidak berpasangan yangdimiliki radikal, dikenal denganscavenging activity. Hal ini akanmenghambat pembentukan spesiesaktif dan prekursor dari radikal bebas,yang kemudian menurunkan tingkatoksidasi.15

    Kemampuan antioksidan untukmenurunkan kadar leptin dalam serumini diduga terjadi karena mekanismekerja dari polifenol yang dapatmenghambat absorpsi kolesteroldalam pencernaan dan meningkatkanekskresi kolesterol keluar tubuhmelalui feses. Kolesterol yangterbuang dari dalam tubuhmenyebabkan biosintesis lemakadiposit tidak dapat terbentuk,sehingga sekresi dan fungsi ekspresi

    leptin dalam serum tidak dapat terjadi..16,17

    Telah banyak penelitian serupayang membuktikan asupan polifenoltumbuhan mampu menurunkan kadarleptin secara signifikan, di antaranyaadalah pada apel18 dan teh hijau.19yang dilakukan oleh Liran Bendor(2008) dari Florida State University,menyatakan bahwa ekstrak polifenolbuah apel dengan kandungan dosispolifenol sebesar 900-1000 mg/100

    gram buah, dapat menghambatproliferasi pre-adiposit menjadiadiposit matur sehingga dengansendirinya pertumbuhan dandiferensiasi adiposit pun akanterhambat. Hambatan ini otomatisakan mengurangi sekresi leptin oleh

    adiposit, sehingga leptin yangterbentuk tidak semakin banyak.18

    Penurunan kadar leptin dalamserum juga telah dapat dibuktikan olehpenelitian yang dilakukan oleh Qing-

    zhao Li (2009) dari Department ofPreventive Medicine & North ChinaCoal Medical Collage, dapatmembuktikan bahwa kandunganpolifenol yang berasal dari teh yangmengandung sebesar 1400mg/100g , mampu menurunkankandungan leptin dalam serum tubuh,level berat badan dan kandunganlemak di dalam tubuh. Berdasarkananalisis dari level berat badan dankandungan leptin serum, dapat

    dibuktikan bahwa polifenol yangberasal dari teh dapat memperbaikiresistansi leptin, yang secara tidaklangsung akan berpengaruh terhadappenurunan berat badan. Selain dapatmenurunkan berat badan, kandunganpolifenol dalam teh juga mampumembantu meregulasi hormontersebut pada penderitaaterosklerosis, dimana leptin dalamhal ini akan mempermudah semakinmeningkatnya berat badan penderita

    aterosklerosis.19Hingga kini, aktivitas anti-

    oksidan sebagai zat anti-inflamasimasih diperdebatkan. Aksi senyawaanti-oksidan sebagai zat anti-inflamasimemerlukan jalur yang panjang dantidak terdapat hubungan secaralangsung. Namun, terdapatkemungkinan bahwa antioksidandapat menghambat peningkatansitokin pro-inflamasi jikadiadministrasikan sejak dini.

    Harapannya, aktivitas anti-oksidanpolifenol dapat mengurangi jumlahradikal bebas sehingga mampumencegah runtutan proses inflamasiyang mengikuti dalam prosesaterogenesis, yang salah satunyaditandai dengan penurunankonsentrasi leptin serum.

  • 7/25/2019 Majalah M Cholis

    8/9

    Berdasarkan fakta dari hasilpenelitian yang telah dilakukan dapatdisimpulkan bahwa polifenol buah Tin(Ficus carica Linn) mampumenghambat peningkatan kadar leptin

    serum Tikus Wistar jantan yang diberidiet aterogenik secara signifikan padadosis 18 mg/hari.

    KESIMPULANPemberian polifenol buah Tin

    (Ficus carica linn.) dosis 18 mg/hariselama 65 hari dapat menurunkankadar Leptin serum tikus Rattusnorvegicus jantan dengan dietaterogenik secara signifikan. (p =0,000).

    SARAN

    1. Perlu dilakukan penelitian lebihlanjut mengenai dosis polifenolbuah tin (Ficus carica L.) padavariasi dosis lebih tinggi untukmengetahui rentang dosis efektifdan dosis toksik ekstrak polifenolbuah Tin dalam upaya prevensipeningkatan kadar Leptin serumpada tikus Wistar jantan dengan

    diet aterogenik.2. Perlu dilakukan identifikasi jenis

    polifenol yang paling dominandalam buah tin sehingga dapatdilakukan penelitian lebih lanjutdengan jenis polifenol yang lebihspesifik.

    3. Perlu penelitian lebih lanjutmengenai efek polifenol buah Tinpada mediator intraseluler darisekresi leptin di dalam serumuntuk mengetahui secara pasti

    mekanisme penurunan kadarleptin serum setelah pemberianpolifenol buah Tin.

    DAFTAR PUSTAKA

    1. WHO. 2011. Global Atlas OnCardiovascular DiseasePrevention And Control

    2. Departemen kesehatan RepublikIndonesia. 2009. Profil KesehatanIndonesia 2009. DepartemenKesehatan Republik Indonesia.

    3. Anwar, TB. 2004. Dislipidemiasebagai Faktor Resiko PenyakitJantung Koroner. FakultasKedokteran Universitas SumateraUtara.

    4. Napoli C and Lerman LO. 2001.Involvement of Oxidation-Sensitive Mechanisms in the

    Cardiovascular Effects ofHypercholesterolemia. Mayo ClinProc., 76: 619-631.

    5. Getz, GS., Reardon, CA. 2007.Nutrition and CardiovascularDisease. Arterioscler ThrombVasc Biol. 2007;27:2499-2506.

    6. Kumar V, Cotran RS, Robbins SL.2010. Atherosclerosis; BasicPathology, 8th Edition, WBSaunder. Philadelphia, USA.p326-337.

    7. Werner N, Nickenig G. 2004.From Fat fighter to risk factor: Thezigzag trek of leptin. ArteriosclerThromb Vasc Biol;24:79.

    8. Mathieu P, Pibarot P, Desprs JP.2006. Metabolic syndrome: thedanger signal in atherosclerosis.Vascular Health and RiskManagement 2006:2(3) 285302.

    9. McGill H., McMahan CA,Herderick EE, Malcom GT, TracyRE, Jack P. 2000. Origin of

    atherosclerosis in childhood andadolescence. American Journal ofClinical Nutrition. Vol. 72. USA,2000: 1307-1315.

    10. Nijveldt, RJ. Nood, E, Hoorn,DEC, Boelens, PG., Norren, K,Leeuwen, PAM. 2001.Flavonoids: a review of probable

  • 7/25/2019 Majalah M Cholis

    9/9

    mechanisms of action andpotential applications. Am J ClinNutr;74:41825.

    11. Bleys, J, Miller III ER, Pastor-Barriuso R, AppelLJ, Guallar E.

    2006. Vitamin-mineralsupplementation and the

    progression of atherosclerosis: ameta analysis of randomizedcontrolled trials. American JournalClinical Nutrition.Vol.84. USA;880-887.

    12. Vinson, JA., Zubik, Ligia, Bose,Pratima, Samman, Najwa, Proch,John. 2005. Dried Fruits:Excellent in Vitro and in Vivo

    Antioxidants. Journal of the

    American College of Nutrition,Vol. 24, No. 1, 4450.

    13. Likuni N, Kwan QL, Lu L,Matarese G, and la Cava A. 2008.Leptin and Inflammation. CurrImmunol Rev. ; 4(2): 7079.

    14. Dubey L, Hesong Z, 2006. Role ofleptin in atherogenesis. Exp ClinCardiol 2006;11(4):269-275.

    15. Tsao, Rong. 2010. Chemistry andBiochemistry of DietaryPolyphenols. Nutrients vol 2,

    1231-1246.

    16. Hsu Chin-Lin, and Yen Gow-Chin,2007. Effects of Flavonoids andPhenolic Acids on the Inhibition of

    Adipogenesis in 3T3-L1Adipocytes. J. Agric. Food Chem.,

    2007, 55 (21), 8404-841017. Seigo, B., Natsume,M., Yasuda,

    A., Nakamura, Y., Tamura, T.,Osakabe, N., Kanegae, M.,Kondo, K. 2007. Plasma LDL andHDL Cholesterol and OxidizedLDL Concentration Are Altered inNormo- and HypercholesterolemicHumans after Intake of DifferentLevels of Cocoa Powder.137:1436-1441

    18. Bendor, 2008. Leptin,

    Adiponectin, and Insulin inWomen with PCOS and TheEffects of Apple Polyphenols andExercise. Florida State University.USA; 39-46

    19. Li, Qi-Zhao. 2008. Effects of TeaPolyphenols on Rat Body Weightand Relationship between It andLevel of Rat Serum Lipid andLeptin. Department of PreventiveMedicine, North China Coal

    Medical College. China; 2007;1-

    3.