majalah dinding tsaqofah edisi 16

8
1 Majalah Dinding Kampus STAI AL FATAH Edisi 15/ Bulan Dzuhijjah 1433/ Thn 02 Ta- bas- sum Assalamualaikum ,,, Apa kabar sobat? Ehmm- mm, sudah ketebak kan edisi kali ini tentang apa? Yep! Tentang kita, pemuda dan yang masih merasa pemuda tentunya. Kru Tsaqofah memilih ‘pemuda’ untuk edisi kali ini karena ternyata pemuda itu jangkar utama dalam segala sendi kehidu- pan, mulai dari generasi masa depan sampai tonggak perubahan pun banyak yang berspekulasi pemudalah k startnya. Berar dak aneh lagi keka hadits mengung- kapkan masa mudalah masa yang akan dimintai pertang- gungjawabannya di yaumul hisab nan. Jadi sebagai pemuda kita harus rajin-rajin menjaga waktu, pikiran dan tenaga kita untuk hal yang lebih berar lagi lagi bu- kan??? Edisi kali ini menampilkan pula tokoh-tokoh dari kalan- gan sahabat sampai orang- orang teladan mutakhir yang patut dijadikan panutan kaum menggebu-gebu ini. Hayoo yang merasa pemu- da, mulai dari sekarang jangan selalu berkecimpung dalam dunia ‘galau’ yang dak ada, mari meraup ilmu sebanyak-banyaknya agar di akhirat nan kita bisa tersenyum puas dengan mbangan tanpa galau kita. Cekidot!!!! Krik, saran dan surat sobat masih kosong di meja kami,,,,,ditungggu ya! Kuliah Utama PEMUDA PROVOKATIF PROAKTIF Oleh : Rina Asrina Bersambung Ke Hal 5 Eitss, jangan negaf dulu lihat kata provokaf? Mari kita lihat dulu yang satu ini... Provokaf merupakan kata sifat yang mempunyai ar merangsang untuk berndak. Nah sebagaimana judul di atas, menjadi pemuda pro- vokaf (terlepas dari kata bersifat menghasut) memiliki ar menjadi pemuda yang selalu merangsang diri maupun orang lain untuk berndak terhadap sesuatu yang proakf (li- hat judul, red). Sedangkan sikap proakf adalah sikap seseorang yang mampu membuat pilihan dikala mendapatkan rangsangan (smulus) tersebut. Proakf merupakan kebalikan reakf. Bila reakf dak mampu memilih respon, maka proakf adalah kemampuan seseorang untuk memilih respon. Akhir tahun 80 an Stephen Covey, penulis Seven Hab- its of Highly Effec- ve People, mem- buat islah baru sebagai lawan dari sikap reakf ini, yaitu sikap “proak- f”. Islah ini ke- mudian menjadi sangat populer di seluruh dunia. Menurut Covey, seseorang yang bersikap proakf mampu memberi jeda antara datangnya smulus dengan keputusan untuk memberi respon. Pada saat jeda tersebut seseorang yang proakf dapat membuat pilihan dan mengambil respon yang dipandang terbaik bagi dirinya. Proakf dia definisikan sebagai “kemampuan memilih respon”. Oleh karena itu menjadi pemuda yang provokaf proakf itu dibutuhkan ya? Selanjutnya apa yang terjadi dengan pemuda muslim di dunia, khususnya di Indo- nesia yang mainannya saja serba digital dan high tech. Pemuda mulai kehilangan insng provokaf proakf yang seharusnya ada dalam diri mereka. Tentunya dengan keimanan yang terus dirawat tersebut akan sangat membantu membangun kepribadian seorang pemuda menjadi jauh lebih baik. Pemuda Muslim perlu memupuk dirinya dengan idealisme yang Islami. Secara ter- minologi Idealisme adalah aliran yang menjunjung nggi ide. Secara definisi ideal

Upload: tsaqofah-stai-alfatah

Post on 15-Mar-2016

261 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

Majalah Dinding TSAQOFAH edisi 16

TRANSCRIPT

Page 1: Majalah Dinding TSAQOFAH edisi 16

1

Majalah Dinding Kampus STAI AL FATAHEdisi 15/ Bulan Dzuhijjah 1433/ Thn 02

Ta-bas-sumAssalamualaikum ,,,

Apa kabar sobat? Ehmm-

mm, sudah ketebak kan edisi kali ini tentang apa? Yep! Tentang kita, pemuda dan yang masih merasa pemuda tentunya. Kru Tsaqofah memilih ‘pemuda’ untuk edisi kali ini karena ternyata pemuda itu jangkar utama dalam segala sendi kehidu-pan, mulai dari generasi masa depan sampai tonggak perubahan pun banyak yang berspekulasi pemudalah titik startnya. Berarti tidak aneh lagi ketika hadits mengung-kapkan masa mudalah masa yang akan dimintai pertang-gungjawabannya di yaumul hisab nanti. Jadi sebagai pemuda kita harus rajin-rajin menjaga waktu, pikiran dan tenaga kita untuk hal yang lebih berarti lagi lagi bu-kan???

Edisi kali ini menampilkan pula tokoh-tokoh dari kalan-gan sahabat sampai orang-orang teladan mutakhir yang patut dijadikan panutan kaum menggebu-gebu ini.

Hayoo yang merasa pemu-da, mulai dari sekarang jangan selalu berkecimpung dalam dunia ‘galau’ yang tidak ada, mari meraup ilmu sebanyak-banyaknya agar di akhirat nanti kita bisa tersenyum puas dengan timbangan tanpa galau kita. Cekidot!!!!

Kritik, saran dan surat sobat masih kosong di meja kami,,,,,ditungggu ya!

KuliahUtamaPEMUDAPROVOKATIFPROAKTIF

Oleh : Rina Asrina

Bersambung Ke Hal 5

Eitss, jangan negatif dulu lihat kata provokatif? Mari kita lihat dulu yang satu ini...

Provokatif merupakan kata sifat yang mempunyai arti merangsang untuk bertindak. Nah sebagaimana judul di atas, menjadi pemuda pro-vokatif (terlepas dari kata bersifat menghasut) memiliki arti menjadi pemuda yang selalu merangsang diri maupun orang lain untuk bertindak terhadap sesuatu yang proaktif (li-hat judul, red).

Sedangkan sikap proaktif adalah sikap seseorang yang mampu membuat pilihan dikala mendapatkan rangsangan (stimulus) tersebut. Proaktif merupakan kebalikan reaktif. Bila reaktif tidak mampu memilih respon, maka proaktif adalah kemampuan

seseorang untuk memilih respon. Akhir tahun 80 an Stephen Covey, penulis Seven Hab-its of Highly Effec-tive People, mem-buat istilah baru sebagai lawan dari sikap reaktif ini, yaitu sikap “proak-tif”. Istilah ini ke-mudian menjadi sangat populer di

seluruh dunia. Menurut Covey, seseorang yang bersikap proaktif mampu memberi jeda antara datangnya stimulus dengan keputusan untuk memberi respon. Pada saat jeda tersebut seseorang yang proaktif dapat membuat pilihan dan mengambil respon yang dipandang terbaik bagi dirinya. Proaktif dia definisikan sebagai “kemampuan memilih respon”. Oleh karena itu menjadi pemuda yang provokatif proaktif itu dibutuhkan ya?

Selanjutnya apa yang terjadi dengan pemuda muslim di dunia, khususnya di Indo-nesia yang mainannya saja serba digital dan high tech. Pemuda mulai kehilangan insting provokatif proaktif yang seharusnya ada dalam diri mereka. Tentunya dengan keimanan yang terus dirawat tersebut akan sangat membantu membangun kepribadian seorang pemuda menjadi jauh lebih baik.

Pemuda Muslim perlu memupuk dirinya dengan idealisme yang Islami. Secara ter-minologi Idealisme adalah aliran yang menjunjung tinggi ide. Secara definisi ideal

Page 2: Majalah Dinding TSAQOFAH edisi 16

2

Generasi p e m u d a , g e n e r a s i p e n e r u s

masa depan pelanjut tongkat estafet perjuangan yang lebih segar dan kuat sebagai harapan umat di masa depan dalam bertanggungjawab pengganti yang tua mengemban amanat dan tugas-tugasnya. Pemuda harus memiliki karakter dan memiliki ciri-ciri sebagai pemuda yang memiliki perubahan, semangat dan ke-mandirian.

Probelamatika remaja di jaman modern ini termasuk masalah penting yang dihadapi semua masyarakat di dunia, baik masyarakat muslim maupun non muslim. Hal ini dikarenakan para pemuda dalam masa pertumbuhan fisik maupun mental, banyak men-galami gejolak dalam pikiran maupun jiwa mereka, yang sering menyebabkan mereka mengalami keguncangan dalam hidup dan mereka berusaha sekuat tenaga un-tuk melepaskan diri dari berbagai masalah tersebut.

Sesungguhnya sebab-sebab (yang men-dukung terjadinya) penyimpangan dan problem (di kalangan) para pemuda sangat banyak dan bermacam-macam, karena manusia di masa remaja akan men-galami pertumbuhan besar tubuh, pikiran dan akal. Di antara sebab-sebab penting yang mendukung ter-jadinya penyimpangan akhlak para pemuda tersebut adalah waktu, pergaulan, lingkungan, ilmu dan agama yang lemah.

Masa muda adalah waktu produktif untuk berprestasi, dan ia akan ditanya dihadapan Allah kelak di hari kiamat tentang masa mudanya. “ Seorang anak adam sebelum menggerakkan kakinya pada hari kiamat

akan ditanya tentang lima perkara: tentang umurnya untuk apa dihabiskannya, tentang masa mudanya, tentang hartanya, dari sumber mana dia peroleh dan dalam hal apa dia membelanjakannya, dan tentang ilmunya, mana yang dia amalkan” (HR. Ahmad)

Hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam bersabda, “Ada tujuh golongan manusia yang akan dinaungi oleh Allah dalam naungan (Arsy-Nya) pada hari yang tidak ada naungan (sama sekali) kecuali naungan-Nya…Dan seorang pemuda yang tum-buh dalam ibadah (ketaatan) kepada Allah”.

Jadilah pemuda yang sukses dan unggul ka-rena sukses adalah suatu impian atau tujuan yang kita inginkan telah tercapai dengan usaha dan kerja keras yang dijalani dalam hidupnya dalam mencapai kesuk-sesan dan keinginan tersebut berupa hal yang positif baik untuk diri sendiri dan orang lain. Seseorang dis-ebut sukses apabila kesuksesan itu bermanfaat bagi orang lain disekitar kita, kesuksesan itu tidak hanya berupa materi, tapi kesuksesan itu bisa berupa non materi, kesuksesan seorang pemuda dijalani dengan keberanian untuk berinisiatif, tepat waktu, menjalin pergaulan yang simpati, mengatasi kegagalan, positif thinking, bekerja lebih efektif, berani menanggung resiko dan lainnya. (Jamilah)

Kiprah dan CerminPemuda Sukses

Fiqh

Heather Matthews (27) adalah ratu pesta. Dari satu malam ke malam lainnya,

ia berada di acara dunia gemerlap, jedang-jedung sampai Shubuh. Jam 7 pagi, ia harus berada di sekolah untuk men-gajar. Ia adalah seorang guru honorer di Preston, Inggris.

Dua bulan yang lalu, ia berlibur ke Ibiza, Spanyol. Tem-pat ini sudah terkenal. Orang bisa telanjang di mana saja, pun bercinta di mana saja, tanpa kenal tempat dan waktu.

Anehnya, dalam perjalanannya terakhir, ia malah merasa-kan sebuah kekosongan yang amat sangat dalam jiwanya. Ia seorang ibu dari dua orang anak, bagaimana bisa ia hidup dengan pola seperti itu?

Ia tiba-tiba masuk Islam, empat pekan yang lalu. Seka-rang, ia sangat malu melihat foto-fotonya di Ibiza.

“Islam telah mengajarkan saya tentang cinta sejati,

Kutemukan “Cinta Sejati” bukan lagi hasrat palsu

Akhwatuna

Page 3: Majalah Dinding TSAQOFAH edisi 16

3

bukan hasrat palsu dan nafsu. Saya bahkan bisa meli-hat logika dalam perjodohan,” ujarnya.

Matthews adalah satu dari 100.000 orang Inggris yang selama sepuluh tahun ini sudah masuk Islam. Dua pertiga dari jumlah itu adalah perempuan.

Awal Matthews masuk Islam juga sangat tidak dis-angka. Ia mencoba untuk meyakinkan mantan suamin-ya Jerrome, seorang mualaf, bahwa agama Islam itu salah. Untuk mempunyai argumen yang kuat, ia mulai membaca tentang Islam.

Tapi mereka berpisah setahun yang lalu. Namun Matthews terus belajar tentang Islam. Ia menemukan lebih dan lebih tentang Islam yang membuatnya ter-perangah. Kemudian, empat minggu lalu, adalah pun-caknya. “Saya mengucapkan ‘syahadat’ depan Imam di daerah saya.

“Saya punya beberapa saudara Muslim dan mereka membelikan saya jilbab dan buku-buku Islam untuk merayakan saya masuk Islam. Itu sesuatu yang sangat indah.

Teman-temannya jelas sangat terkejut dengan peri-hal masuk Islamnya Matthews. Mereka menilai Islam sangat menindas perempuan.

“Orang-orang mungkin berpikir ‘Oh, itu hanyalah salah satu dari mode Heather.’ Tapi, tidak. Ini adalah apa yang saya cari selama hidup saya yang sebelumnya selalu saya isi dengan kepuasan instan,” katanya.

Setelah masuk Islam, Matthews langsung berhenti minum alkohol, memerhatikan makanannya apakah halal ataukah tidak. Dia memiliki Quran berbahasa Ing-gris yang dia membaca setiap hari, dan ingin belajar bahasa Arab sehingga dia bisa sholat lima kali sehari.

Tapi untuk saat ini, dia tidak akan memaksa putri-putrinya Ellah, 5, dan Halle, 2 tahun, dari pernikahan-nya dengan Jerrome, untuk masuk Islam.

Heather Matthews dan kedua anaknya Ellah (5) dan Halle (2)

Kesuksesan selalu beriringan dengan keberanian. Keberanian

inilah yang selalu menjadi sifat para pahlawan. Rasulullah shalallahu alaihi wasalam takkan sukses membimbing ma-nusia ke jalan yang benar, kalau beliau takut berdakwah. Khalid ibn Walid radhiyallahu anhu takkan sukses mem-impin berbagai pertempuran, kalau takut mati dan terkalah-kan. Abdurrahman bin ’Auf radhiyallahu anhu takkan men-jadi kaya-raya andai beliau takut memulai usaha. Begitu juga, Imam Ahmad bin Hambal mungkin takkan menjadi ulama yang sangat berkah ilmunya, andai saja beliau takut oleh penjara dan siksaan penguasa. Risiko memang selalu ada dalam segala hal. Oleh karena itu, kita harus berani me-nanggung risiko kehidupan. Untuk berani, kita harus TANG-GUH! Tangguh dalam segala hal yaitu agama, mental, dan prestasi.

Bagaimana caranya? Ada beberapa langkah yang harus ditempuh, temukan dan kenalilah potensi yang ada di diri kita. Optimalkan tiga potensi diri dan milikilah sum-ber kekuatan utama. Buku ini sangat bagus untuk dijadikan buku bacaan para pemuda, so baca dan temukan beragam langkah lain untuk jadi MUSLIM TANGGUH. You should the book! (Ika)

Penulis: Rahman Hanifan Penerbit: Qudsi MediaEdisi: NewTahun terbit: 2012Jenis Cover: Soft CoverDimensi: 13 x 19.5Jumlah Halaman: 178Berat buku: 100 grISBN: 9791149178Kategori:Agama Islam - Kajian Kekinian

Muslim Tangguh

MULAHIDZAT

Page 4: Majalah Dinding TSAQOFAH edisi 16

Majalah Dinding Kampus STAI AL FATAHEdisi 15/ Bulan Dzuhijjah 1433/ Thn 02

4

HATI - HATI dengan nama-nama PEMUDA dibawah ini , karena mereka akan membuat kita malu..siapa mer-eka..??!

1. Ibnu Sina dokter muda Islam yg telah mmbuka praktek & menjadi dokter pribadi khalifah diu-sia 17 tahun.

2. Usamah bin zaid menjadi panglima perang yang memimpin ribuan pasukan pada usia 20 tahun.

3. Thoriq bin ziyad kurang dari 30 tahun pemuda yg menjadi komandan perang yang menaklukan Spanyol.

4. Muhammad al Fatih sultan turki penakluk imperium paling berkuasa Romawi Timur saat usia 21 tahun.

5. Tau FACEBOOK ..? Adalah mark zuckerberg pemuda usia 20 tahun yang menciptakannya.

6. Napoleon Bonaparte pemuda ahli strategi

perang ini pada usia 24 tahun diangkat menjadi seorang jendral dan menjadi kaisar Perancis.

7. Thomas Alfa Edison menemukan mesin telegraf di usia 23 tahun dan menciptakan Listrik pd usia 32 tahun.

8. Siapa yang tidak kenal Jendral Sudirman yang telah memimpin perang diusia 27 tahun & menjadi jendral besar di usia 31tahun.Jadi, ente mau kemana agan and sista???

Pemuda, EnteMau Kemana?

Langkahku buka tabir kenyataanSemercik cahaya pengembara suara mulai adaAsal tersamar mulai terdengar

Semakin lamaDetak-detak harapan mulai terngiangEntah harapan mana, samar

Risauku bermuara ke utara bukan ke selatanBukan pula menuju gugusan rapuh musim gugurInginnya kerelaan mendamaikan pertengkaran

Bersalah itulah jiwaku

Tersalah itulah hatikuSenyum simpul yang terseret pena kekalahanIngin menyerah terlupa, tapiAku masih punya satu halaman

Aku punya harap dan rintih raja inspirasi kekalahankuSendiri, kemudianBersembunyiTak termaafkan

Tapi, selamanya aku masih punya satu halaman lagi…

Satu Halaman Lagi (Ajnihalmutakassirah)Sajak...

Ksatria Berkuda Hitam! Sebuah julukan yang pantas diberikan Khaulah binti Azur. Khaul-ah binti Azur adalah adik seorang anggota ABI (Angkatan Bersenjata Islam). Dan dia sendiri merupakan anggota barisan kavaleri dari para wanita yang menjadi tentara Is-lam. Namun sebelum kepribadiannya itu terbentuk, Dhi-rara, seorang kakaknya yang telah mendahului menjadi tentara Islam itu selalu bercerita mengenai berbagai ke-menangan yang berhasil diraih oleh Tentara Islam dalam berbagai peperangan melawan musuh-musuh mereka. Ketika mendengar cerita-cerita kakaknya ini, hati Khaul-ah seakan tak dapat ditahan untuk segera ikut ke medan

perang, ikut bertempur di gelanggang pertempuran demi menegakkan kalimat Allah.

Dalam salah satu peperangan melawan pasukan ka-fir Romawi di bawah kepemimpinan Panglima Khalid bin Walid, diriwayatkan, tiba-tiba saja muncul seorang pe-nunggang kuda berbalut pakaian serba hitam yang den-gan tangkas memacu kudanya ke tengah-tengah medan pertempuran. Bagai singa lapar yang siap menerkam, sosok berkuda itu mengibas-ngibaskan pedangnya dan dalam waktu singkat menumbangkan tiga orang musuh.

Panglima Khalid bin Walid serta seluruh pasukann-ya tercengang melihat ketangkasan sosok berbaju hitam itu. Mereka bertanya-tanya siapakah pejuang tersebut

Khaulah binti Azur “The Black Rider”Shobabiyah

Page 5: Majalah Dinding TSAQOFAH edisi 16

5

Majalah Dinding Kampus STAI AL FATAHEdisi 15/ Bulan Dzuhijjah 1433/ Thn 02

PROVOKATIF . . . HAL 1isme adalah aliran yang mengutamakan ide-ide se-

bagai landasan kehidupan seseorang. kita mengetahui bahwa idealisme itu memiliki cirri khas, yaitu ide. ketika Ide itu berasal dari manusia, maka sudah jelas ide terse-but memiliki batasan karena kapasitas manusia dalam menggagas ide itu sangat terbatas juga. Maka umat Is-lam sebenarnya memiliki keunggulan, yaitu karena umat Islam punya sumber ide yang tidak memiliki batas yang kita semua umat Islam meyakini hal tersebut. Sumber ide tersebut adalah Al Qur’an dan hadits. Ketika idealisme itu bersumber pada sumber yang tidak memiliki batas, maka dapat dipastikan kesempurnaan dari idealisme itu. Penu-lis membahasakan idealisme ini sebagai idealisme yang islami dimana pemuda wajib berpegang teguh terhadap idealisme yang islami itu.

Karakter pemuda muslim masih kurang jika han-ya berpedoman pada dua karakter sebelumnya apalagi karakter untuk pemuda muslim yang menginginkan peru-bahan. Karakter selanjutnya yang diperlukan oleh pribadi muslim adalah memiliki visi atau tujuan hidup yang jauh ke depan. Visi ini lah yang nantinya akan menjadi sebuah

peristiwa baru yang akan dicantumkan ke dalam buku se-jarah peradaban dunia.

Dan jika kesemua karakter itu sudah dimiliki pemu-da muslim, maka kesemuanya itu harus dibalut dengan ikatan yang bernama istiqamah. Agar kekuatan karakter itu kokoh dan kuat. Mampu bertahan ketika ada yang ingin menggoyangkannya atau mengubahnya. Karak-ter ini juga lah yang mampu membuat pemuda muslim itu mampu menjaga semangat pemuda, walau ia dicaci, dimaki, atau dijatuhkan sekalipun. Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam pun pernah berpesan kepada salah satu sahabatnya tentang sifat ini. Dari Abu Sufyan bin Abdillah Radhiallahu ‘anhu berkata: Aku telah berkata, “wahai Ra-sulullah katakanlah kepadaku pesan dalam Islam sehingga aku tidak perlu berkata pada orang lain selain engkau. Ra-sul menjawab, “katakanlah aku telah beriman kepada Al-lah kemudian beristiqamahlah”.

Sehingga ketika Pemuda muslim saat ini memiliki karakter-karakter yang tersebut di atas, maka seperti itu-lah cerminan pribadi pemuda muslim. Karakter-karakter tersebut tidak mutlak, tetapi hal tersebut merupakan karakter yang dominan yang seharusnya dimiliki pemuda muslim saat ini. Wallahu a’lam bisshawab

yang tertutup rapat seluruh tubuhnya dan hanya terlihat kedua matanya saja itu. Untuk menjawab rasa penasa-ran di tengah medan perang, kuda Khalid diikuti pejuang yang lain mendekati posisi Khaulah. “Demi Allah yang telah melindungi seorang pejuang yang berani membela agama-Nya dan menentang kaum musyrik. Tolong buka wajahmu!” teriak Khalid.

Khaulah belum mau menjawab pertanyaan pimpi-nan perang karena masih banyak musuh yang harus di-hadapinya. Khalid mengejar, lalu mengulangi pertanyaan-nya. Khaulah pun menjawab, “Aku Khaulah binti Azur. Aku melihat kakakku, Dhirara, tertangkap. Aku datang untuk menolongnya, membebaskan kakakku yang berperang di jalan Allah.”

Semangat jihad pasukan Muslimin pun terbakar kembali begitu mengetahui bahwaThe Black Rider, si pe-nunggang kuda berbaju hitam itu adalah seorang wanita!

Kehadiran Khaulah di medan perang andil meme-nangkan perjuangan tentara Islam. Tapi, bagaimana nasib kakaknya karena sampai akhir peperangan keberadannya belum diketahui.

Teka-teki itu pun terjawab setelah Romawi menga-jak damai. Dhirara ditawan di Homs, karena telah mem-bunuh anak raja dan banyak tentara Romawi.

Khaulah tidak mau tinggal diam. Ia memohon ke-pada pimpinan perang untuk bergabung membebaskan kakaknya. Khaulah pun kembali berlaga di medan perang dengan jubah serba tertutup. Gema takbir dan keyakinan kuat akan pertolongan Allah berhasil menyelamat kan

Dhirara.

Keberanian Khaulah kembali teruji ketika dia dan beberapa mujahidah tertawan musuh dalam peperangan Sahura. Mereka dikurung dan dikawal ketat selama be-berapa hari. Walaupun agak mustahil untuk melepas-kan diri, namun Khaulah tidak mau menyerah dan terus menyemangati sahabat-sahabatnya. Katanya, “Kalian yang berjuang di jalan Allah, apakah kalian mau menjadi tukang pijit orang-orang Romawi? Mau menjadi budak orang-orang kafir? Di mana harga diri kalian sebagai pejuang yang ingin mendapatkan surga Allah? Dimana ke-hormatan kalian sebagai Muslimah? Lebih baik kita mati daripada menjadi budak orang-orang Romawi!”

Demikianlah Khaulah terus membakar semangat para Muslimah sampai mereka pun bulat tekad melawan tentara musuh yang mengawal mereka. Rela mereka mati syahid jika gagal melarikan diri. “Janganlah saudari sekali-kali gentar dan takut. Patahkan tombak mereka, hancur-kan pedang mereka, perbanyak takbir serta kuatkan hati. Insya Allah pertolongan Allah sudah dekat.”

Dikisahkan bahwa akhirnya, karena keyakinan mereka, Khaulah dan kawan-kawannya berhasil melari-kan diri dari kurungan musuh!

So, sekarang BANGUNLAH!!! Muslimat sekalian, mengapa masih lena di siang hari? Keyakinan dan kebera-nian Khaulah mesti dicontohi ketika berjuang ditengah masyarakat menentang arus jahiliah. Akhawat sekalian, sedarlah bahawa sudah tiba waktunya untuk kita menin-gkatkan lagi keberanian dan keyakinan dalam menentang segala kemaksiatan yang melibatkan kaum wanita hari ini.

Page 6: Majalah Dinding TSAQOFAH edisi 16

6

1. Seperti Apakah sosok pemuda yang proaktif dan produktif ?

kalau ditanya tentang pemuda, orang seringkali men-gidentifikasi adalah orang yang berusia dibawah 30 thn. Dan seringkali dinisbahkan kepada golongan yang belum menikah, kalau sudah menikah ia tidak tergolong pe-muda lagi walaupun usianya masih tergolong muda, ini tentu tergantung kepada sisi yang dipakai dalam menilai atau mendefinisikan seorang pemuda.

Jika bicara tentang pemuda maka tidak bisa dilepas-kan dari pemudi, padahal antara pemuda dan pemudi memiliki fungsi, derajat, dan juga hal yang bisa dilakukan secara spesifik. Satu dengan yang lain harus mengetahui perannya. Ada dua hal yan harus disadari sebelum mel-angkah menjadi pemuda yang proaktif, yaitu:

1)Menyadari identitas dirinya, jika ia menyadari bahwa dirinya sebagai seorang pemuda, tentu dengan sendirinya ia memahami punya tanggung jawab. Ketika ia melihat ada orang-orang di bawahnya maka ia memposisikan dirinya sebagai seorang kakak.

2)Menyadari ada orang-orang yang di atas usianya yang harus dihormati, maka ia harus menempatkan diri untuk mengikuti jejak pendahu-lunya. Yaitu orang yang masih hidup di zamannya atau orang yang sudah berlalu atau meninggal, tetapi mereka menunjukkan satu keteladanan. Tentu dengan menyadari posisi dirinya ia akan semakin berperan menjadi proaktif, ia harus bisa menjadi teladan bagi adik-adiknya. Dimanapun kita berada, kita menjadikan diri sebagai sentral perubahan menuju perbaikan pada keadaan yang lebih baik. Ketika menempatkan diri sebagaiorang yang lebih muda, maka kita harus mem-persiapkan diri, mensupport, memberikan dukungan serta pencerahan.Pada umumnya pemuda memiliki energi yang luar

biasa. Pada tingkat proaktif tidak menunggu diberinya tanggung jawab oleh siapapun tetapi ia sertamerta den-gan otomatis memerankan fungsinya sebagai pemuda.

Jika berbicara tentang produktif, tentu mempunyai ukuran-ukuran dan batasan. Jika pemuda itu adalah

seorang mahasiswa, maka ukuran produktifnya adalah lulus S-1 sebelum empat tahun, itu salah satu contoh produktif. Contoh lainnya ketika tahapan-tahapan penim-baan ilmu menuju seorang profesional, misalnya seorang mahasiswa/i kita ukur pada semester pertama mungkin dia belum bisa apa-apa, ukurannya yaitu bertambahnya ilmu dasar. Namun ketika menginjak semester ke-2 maka tidak selayaknya lagi sama seperti semester pertama, ada ukuran peningkatan sesuatu yang didapat dalam kecaka-pan teknis sesuai dengan profesi yang sekarang digeluti misalnya menjadi seorang jurnalis maka ukurannya yaitu pada kemampuan menulis. Jika pada semester pertama belum bisa menulis apa-apa, maka semester ke-2 mini-mal satu bulan satu tulisan. Maka pada semester dua, harus mampu memproduksikan enam tulisan. Dan pada semester ke-3 ia mampu melahirkan satu tulisan per-pekan dan seterusnya. Maka produktifnya pemuda pada usia dan statusnya sebagai mahasiswa meningkat. Itulah yang dinamakan produktif, tergantung dari sisi mana, status apa, dan profesi apa yang diukur.

2. Apakah sifat Proaktif dan Produktif merupakan sifat pembawaan (talenta) ataukah ia lahir melalui pem-bentukkan?

Semua itu benar, ada yang Allah berikan talenta ala-mi, ketika mengamati sesuatu ia langsung bisa menulis puisi. Apalagi ketika jatuh cinta, itu paling mudah meng-gerakkan seseorang untuk menuliskan perasaannya. Nah, bagaimana mengkondisikan setiap momentum sesuai dengan intinya sehingga memudahkan ia merespon menjadi sebuah produk. Setiap manusia mempunyai talenta dasar untuk memproduksi sesuatu yang bersum-ber dari suara hatinya. Sedang teori penulis yang menga-takan ,” Tulislah apa yang ada di hatimu, dan tulislah apa yang ada di pikiranmu serta jangan ragu buatlah dengan kalimatmu sendiri ”. ketika kita berhadapan dengan ukuran-ukuran nilai apakah sebuah tulisan itu berkualitas dalam arti hanya tingkat lokal atau nasional dan lain se-bagainya, maka di sinilah kita memerlukan pembelajaran. Talenta tidak akan memenuhi syarat itu kecuali dengan proses yang tidak mudah, pendidikan formal itulah yang akan menuntun kita pada kapasitasnya.

3. Bagaimanakah cara membentuk pemuda yang

Obrolan EkslusifBersama Ustadz Wahyu Iwa Sumantri(Staf Majelis Tarbiyah Jama'ah Muslimin [Hizbul-lah] Pusat)

Page 7: Majalah Dinding TSAQOFAH edisi 16

proaktif dan produktif ?

cara membentuknya bisa dengan formal dan non-for-mal, non-formal yaitu melatih apa yang ada didalam hati

kemudian ditulis ,dikirimkan, ditempel sendiri, dan men-jadi kreatifitas, hingga orang lain dapat menilai. Sedang-kan secara formal yaitu melalui lembaga pendidikan.

“Tuntutlah ilmu sampai ke negeri Indonesia”, mungkin itulah isti-

lah yang dipakai Ahmed Abdalah warga Negara Uganda, Afrika Timur, ketika memilih memperdalam ilmu agaman-ya di negeri dengan jumlah muslim terbanyak di dunia, Indonesia. Dengan pemikiran yang matang, pria kelahiran Jinja 28 April 1990 ini pun berangkat ke Indonesia dan

menetap di pesantren Al Fatah yang berlokasi di Cileung-si, Bogor.

Berawal dari kekhawatiran Ahmed saat belajar di Campala Uniersity, Uganda, dalam menempuh Diploma in Bussinesnya, Ahmed merenungi rutinitas kehidupannya yang selalu berputar perihal pekerjaannya dari pagi sam-pai sore dan belajar di universitas sampai malam. “saya pikir kehidupan saya berputar hanya masalah dunia saja,

Ahmed Abdalah Asal Uganda

Pria Uganda Memilih Indonesia Menjadi Pelabuhan Islamnya

7

Page 8: Majalah Dinding TSAQOFAH edisi 16

PENANGGUNG JAWABBadan Eksekutif Mahasiswa (BEM)

STAI Al Fatah

PEMIMPIN REDAKSIEDISI AKHWAT

Rina Asrina

SEKRETARIS REDAKSINurrahmi

KEUANGANS. Jamilah

REDAKTUR PELAKSANAIklima

MaryamIka Restya

NidaZahro

WahyuJamilah

Nurrahmi

LAYOUTJulfikar

WEBSITEtsaqofah-alfatah.blogspot.com

ALAMATJl. Ponpes Al Fatah, Pasiran-

gin, Po Box 16820 Cileungsi-Bogor

SMS KRITIK & SARAN085217898008

Staf Redaksikapan saya akan mengenal lebih dalam dien saya,” ungkap Ahmed saat diwawancarai re-porter MINA di Maktab Pondok Pesantren Al Fatah. Akhirnya dengan berbekal niat dan do’a Ahmed dipertemukan dengan teman Ibunya yang berteman salah satu warga ne-gara Indonesia.

Tidak hanya itu, rasa penasaran pun terhadap muslim diberbagai negara membuat niat Ahmed semakin bulat di In-donesia. Ahmed mengungkapkan, “Orang-orang Indonesia sangat baik-baik, terlebih ibu angkat sekaligus saudari saya, Ibu Nita Nurhayati, dan saudara Aang Gunawan yang pertama kali membantu saya di Indonesia.” Ahmed menambahkan, jika saja umat Islam di Uganda yang sekarang dibagi dua sekte besar mau untuk bersatu, dan juga umat

Islam di seluruh dunia tentunya Islam akan menjadi lebih kuat dan tidak terintimidasi seperti di negara-negara lain di Afrika.

Uganda, merupakan negara den-gan jumlah muslim 14 persen dari 32 juta penduduk yang mayoritasnya Kristen. Den-gan menjadi minoritas ini, muslim Uganda menjadi muslim yang dipandang sebelah mata. Hari-hari besar dalam Islam pun tidak menjadi hari libur nasional. Bahkan pen-duduk setempat pun dipaksa untuk terus bekerja walaupun saat itu hari besar Islam seperti idul fitri, idul Adha dan sebagainya. Tidak hanya itu, mulai dari tempat ibadah sampai lembaga-lembaga pendidikan Islam pun sangat jarang ditemukan di negeri yang mendapat julukan “Mutiara Afrika” oleh Winston Churchill ini.

Yang paling ironis dari minoritas ini bagi Ahmed adalah ketika banyak muslim belajar di lembaga pendidikan kristen, seh-

ingga menjadikan muslim di Uganda lebih mengenal kata Yesus daripada Nabi Mu-hammad Shalallahu Alaihi Wasalam. “Saya punya teman yang dari kecil sekolah di lembaga kristen tersebut, namanya Khadi-jah. Suatu saat Khadijah pernah ditanya tentang siapa istri pertama Nabi Muham-mad Shalallahu Alaihi Wasalam. Khadijah pun menggeleng tidak tahu. Ketika ditanya hal lain yang berhubungan dengan Rasu-lullah, dia tetap menggelengkan kepala. Tapi ketika ditanya tentang Yesus, dengan lancar Ia malah bisa menjawab. Padahal ia adalah seorang Muslimah” ungkap Ahmed dengan ekspresi mirisnya.

Ahmed melanjutkan, Islam semes-tinya menjadi kuat, namun mana mungkin bisa kuat jika penganutnya saja tidak men-genal Nabinya sendiri. Di Uganda, madra-sah-madrasah kecil seperti yang di Indone-sia dikenal dengan sekolah agama masih sangat jarang ditemukan, padahal ini mer-upakan faktor penting dalam mendidik generasi-generasi Islam masa depan.

Dengan harapan suatu saat dapat merubah peradaban Islam yang menurun di Uganda ini, Ahmed ingin memperdalam agamanya di Indonesia. Karena Indonesia sebagaimana yang dia lihat, memiliki po-tensi dan teladan yang baik untuk ditiru dan belajar darinya.

Ketika ditanya perihal didirikannya Mi’raj News Agency (MINA) di Indonesia, laki-laki dari tiga bersaudara ini sangat mengharapkan MINA mampu memberikan informasi-informasi yang benar dan men-jangkau muslim-muslim yang ada dipelosok. Karena sebagaimana yang dilihat, muslim-muslim daerah sangat kekurangan infor-masi. Bahkan ketika mereka mendapatkan informasi pun kebanyakan informasi yang diterima malah melecehkan Islam sendiri serta banyak berita yang dibiaskan, seperti kejadian-kejadian sebenarnya di Palestina yang tidak di ekspos media, juga yang ter-jadi di Guantanamo yang seolah diredam. Padahal media bertugas menyampaikan ke-benaran.

Masih banyak ‘PR’ bagi Ahmed un-tuk lebih memperdalam agamanya. Semo-ga restu dari orang tua yang sangat men-dukung untuk menimba ilmu di Indonesia memudahkan semua urusan dan memban-tu niat laki-laki yang sekarang berumur 22 tahun ini. (RINA)

“Uganda, merupakan negara den-gan jumlah muslim 14 persen

dari 32 juta penduduk yang may-oritasnya Kristen. Dengan men-

jadi minoritas ini, muslim Uganda menjadi muslim yang dipandang

sebelah mata.

8