majalah aktif edisi okt-nov 2014

19
1 TAFISA 2016 SEMAKIN DEKAT MUNAS 2014 DI DEPAN MATA FORMI BALI, “KAMI SIAP!” BMX FREE-STYLE 2014 “UNTUK HIDUP SEGAR, BUGAR, GEMBIRA” Edisi Agustus - sEPtEMBER 2014

Upload: indonesia-e-sports-association

Post on 06-Apr-2016

252 views

Category:

Documents


12 download

DESCRIPTION

Majalah AKTIF yang diterbitkan oleh Pengurus Nasional Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia.

TRANSCRIPT

Page 1: Majalah aktif edisi okt-nov 2014

EDISI AGUSTUS - SEPTEMBER 2014 1

TAFISA 2016SEMAKIN DEKAT

MUNAS 2014 DI DEPAN MATA

FORMI BALI, “KAMI SIAP!”

BMX FREE-STYLE

2014

“UNTUK HIDUP SEGAR, BUGAR, GEMBIRA”

Edisi Agustus - sEPtEMBER 2014

Page 2: Majalah aktif edisi okt-nov 2014

2 EDISI AGUSTUS - SEPTEMBER 2014 EDISI AGUSTUS - SEPTEMBER 2014 3

RUBRIKASI

Salam Segar, Bugar, Gembira!Setelah beberapa waktu absen, kami memutuskan untuk

menerbitkan kembali Majalah AKTIF dengan sejumlah alasan, terutama semakin banyaknya kegiatan olahraga rekreasi dan masyarakat pada sisa waktu di tahun 2014 ini.

Tidak terasa perhelatan “6th Tafisa World Sport for All Games 2016” yang akan digelar di Jakarta pada 6-12 Oktober 2016 sudah semakin dekat. Seperti sering dikatakan oleh Hayono Isman, ketua umum PN Formi, dua tahun itu tidak lama.

Karena itu kami perlu segera memberikan informasi sebanyak mungkin dan sejelas mungkin tidak saja kepada para induk organisasi anggota Formi, dan juga para pengurus Formi Provinsi, tapi juga kepada masyarakat luas, tentang perkembangan “Tafisa 2016” itu.

PN Formi juga telah memutuskan FORNAS (Festival Olahraga Rekreasi Nasional) III/2015 akan diselenggarakan di Bali. Bagaimana proses pemilihan Bali dan bagaimana sambutan Formi Provinsi Bali, dan juga pemerintah daerah Bali, tentu perlu kita simak.

Kepengurusan PN Formi periode 2009-2014 ternyata juga tak terasa akan segera berakhir. Untuk itu PN Formi telah menetapkan Munas (Musyawarah nasional) Formi 2014 akan diadakan pada minggu terakhir November di Jakarta. Bagaimana persiapannya bisa pula disimak dalam edisi kali ini.

Di samping itu masih banyak kegiatan dan peristiwa di dunia olahraga rekreasi dan masyarakat yang perlu diketahui masyarakat luas. Untuk itulah sekali lagi kami memutuskan untuk menerbitkan kembali Majalah AKTIF. Untuk sementara, dua bulan sekali.

Harapan kami, dengan tim keredaksian baru dan juga manajemen baru, Majalah AKTIF akan bisa mengunjungi para pembaca dalam wajah dan kualitas yang lebih baik. Untuk itu kami sangat terbuka untuk menerima kritik dan saran dari anda, para pembaca.

Ditambah dengan dua website kami (www.tafisa-jakarta2016.com” dan “www.formi.or.id”) diharapkan berbagai hal tentang PN Formi dan dunia olahraga rekreasi dan masyarakat bisa diakses bebas olah masyarakat luas.

Selamat membaca!

PENGANTAR REDAKSI

Diterbitkan olehPengurus Nasional FORMI

(Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia)

PenGarahHayono Isman

PenaSihatWignyo sudarminto

Lily G. KarmelSari MadjidHifni HasanFawzy Gani

PeMiMPin UMUM & reDakSiSumohadi Marsis

PeMiMPin PerUSahaanPerdaningrum Yuniarti

reDaktUr PelakSanaHaikal Chairi

StaF reDakSiFirman Kurniawan

Natasya VT

Penata GraFiSKuntoro

SekretariS reDakSiApip Udin

alaMat reDakSiPN FORMI, Lantai 2

Gedung DireksiBP Gelora Bung Karno

Jl. Pintu I SenayanJakarta Pusat 10270

Telepon: 021 57994005Fax: 021 57994004

Email: [email protected]: www.formi.or.id

PerCetakanPT SPIRIT KOMUNIKA

Page 3: Majalah aktif edisi okt-nov 2014

4 EDISI AGUSTUS - SEPTEMBER 2014 EDISI AGUSTUS - SEPTEMBER 2014 5

Nama resminya lumayan panjang, “The 6th Tafisa World Sport for All Games 2016”. Ketika Sekretaris Jenderal Tafisa, Wolfgang Baumann, berkunjung ke kantor PN Formi di Senayan tahun lalu, ada pengurus yang bertanya “Apakah nama itu tidak bisa disingkat?”

Wolfgang, demikian nama orang nomor dua di Tafisa itu biasa dipanggil di kalangan Formi, tidak memberikan jawaban. Ia mungkin belum siap bagaimana kemudian nama singkatan itu. Tapi kalangan PN Formi sendiri kemudian akrab dengan sebutan “tafisa Games 2016”, atau lebih singkat lagi, “Tafisa 2016”.

Memang lebih mudah ditulis, dibaca, dan diucapkan. Yang penting esensi dan pengertiannya tidak berbeda. Inilah “Olimpiade”nya olahraga rekreasi dan masyarakat dunia. Periodesasi penyelenggaraannya pun sama dengan Olimpiade, empat tahunan.

Tafisa Games perdana diadakan di Frankfurt pada 1996. Setelah itu Tafisa

TAFISA gAmeS 2016SEMAKIN DEKAT

Sudarminto, ketua IV PN Formi, menjadi PLT (Pelaksana Tugas) Sekjen. Berbagai kegiatan Formi pun bergulir dengan cukup baik, termasuk penyelenggaraan Fornas (Festival Olahraga Rekreasi Nasional) II pada 2013 di Semarang. Munas (Musyawarah Nasional) Formi III / 2014 pun sudah diputuskan akan digelar pada minggu terakhir November di Jakarta.

SeMakin DekatSebagai PLT Sekjen Sudarminto juga

ditetapkan oleh Hayono menjadi motor penggerak Pokja Keppres. Dalam posisi itu Sudarminto bekerja cepat tidak saja dengan meningkatkan koordinasi dengan Kemenpora (Kementerian Pemuda dan Olahraga), tapi juga sejumlah Kementerian dan lembaga yang dianggap berkaitan.

Bersama Lily Greta Karmel, ketua III PN Formi yang membidangi Program, Sudarminto bekerja keras sampai ibaratnya 24 jam tanpa istirahat. Mereka menjadi duet pekerja keras PN Formi yang hampir setiap hari melakukan rapat, koordinasi dan lobi ke berbagai pihak. Sampai akhirnya, pada Juni 2014, Sudarminto mengatakan “Draft Keppres sudah selesai”.

Tapi tampaknya jalan panjang menuju terbitnya Keppres yang ditandatangani oleh Presiden RI masih harus ditempuh. Sekretariat Kabinet RI, yang konon menjadi muara sebelum rancangan Keppres masuk ke ruang kerja Presiden, masih terlalu sibuk denggan urusan Pilpres 2014. Presiden SBY pun mungkin sudah mulai menyisihkan urusan-urusan seperti keolahragaan.

Karena itu Hayono bersikap untuk tidak hanya mengandalkan Keppres. Apalagi ia juga paham Keppres kadang-kadang terbit sangat berdekatan dengan hari-H kegiatan. “Seperti ISG 2013 di Palembang itu, Keppresnya baru keluar satu bulan sebelumnya,” ujarnya.

Hayono pun makin menyadari, penyelenggaraan Tafisa 2016 sudah semakin dekat. “Dua tahun itu tidak lama. Karena itu mari sama-sama kita tingkatkan segala sesuatu yang menyangkut persiapan Tafisa 2016. Kita juga harus bisa menggali dana dari sumber lain,” kata Hayono, mantan Menpora, anggota DPR RI dan peserta Konvensi Partai Demokrat.

Tapi sungguh tidak mudah menggalang kerjasama berkonsekuensi finansial tanpa Keppres di tangan. Apalagi PN Formi juga belum memutuskan seperti apa program Tafisa 2016 nanti. Apakah layak dijual? Apakah akan membuat masyarakat datang berbondong-bondong? Belum ada jawaban pasti. n (SM)

Tak lama setelah delegasi PN Formi kembali dari Istanbul, Turki, untuk menghadiri Sidang Umum Tafisa 2011, kata akronim Keppres (Keputusan Presiden) menjadi akrab di telinga para pengurus dan komunitas olahraga rekreasi.

Dalam sidang Tafisa itu delegasi Formi yang dipimpin Sekretaris Jenderalnya (waktu itu) Iskandar Zulkarnain, Indonesia ditetapkan sebagai tuan rumah penyelenggara Tafisa 2016, nama singkat untuk “The 6th Tafisa World Sport for All Games 2016” alias Pekan Olahraga Rekreasi Dunia Tafisa 2016.

Ketetapan itu merupakan kelanjutan langsung dari pemungutan suara dalam sidang itu juga yang dimenangkan Indonesia dengan mengalahkan Belanda. Brasil yang tadinya juga berminat konon sudah tersisih lebih dulu karena proposalnya dianggap kurang meyakinkan.

Proposal Indonesia dianggap lebih meyakinkan mungkin karena memuat semua perencanaan termasuk anggaran dana, juga dilengkapi dengan banyak surat rekomendasi, terutama dari Kemenpora (Kementerian Pemuda dan Olahraga).

Tapi semua rekomendasi itu ternyata tidak cukup untuk membuat roda persiapan penyelenggaraan Tafisa 206 bergulir. Dibutuhkan sebuah Keppres agar kegiatan internasional di Jakarta pada bulan Oktober 2016 itu mendapat payung hukum dan juga dukungan dana dari pemerintah.

Apa isi Keppres itu? Sesuai judulnya maka “Keppres Pembentukan Panitia Penyelenggara Tafisa 2016” itu pun berisisi kepanitiaan penyelenggara pekan olahraga tersebut dengan persetujuan dari Presiden RI. Dengan itu pemerintah

pun memberikan dukungan dana.Tapi urusan membuat draft

dan kemudian mendorongnya agar sampai ke Sekretariat Kabinet (bukan Sekretariat Negara) untuk kemudian masuk ke ruang kerja Presiden, sangat tidak gampang. Apalagi pada akhir 2012, karena sesuatu hal, Iskandar tidak bisa aktif lagi di PN Formi.

Di tangan penggantinya, Wignyo Sudarminto, ketua IV yang diangkat sebagai PLT (Pelaksana Tugas) Sekjen, urusan mempercepat terbitnya Keppres memang berkembang. Terlihat dari dibentuknya Pokja (Kelompok Kerja) Tafisa 2016 dengan tugas pokok mempercepat terbitnya Keppres tersebut. Rapat, lobi dan koordinasi dengan Kemenpora dan beberapa kementerian dan lembaga terkait pun dilakukan.

Pada bulan Mei 2014 di depan rapat PN Formi Sudarminto menyatakan “Draft Keppres sudah 80% selesai”. Pada bulan berikutnya sekembali dari Puncak untuk menghadiri rapat terakhir Pokja, ia malah memastikan “Draft Keppres sudah selesai”.

Tapi di mana sekarang nasib draft atau rancangan Keppres itu berada, dan kapan meningkat menjadi surat resmi yang ditandatangani Presiden, tidak ada yang bisa menjawab. Sudarminto hanya minta kepada rekan-rekan di PN Formi untuk membantu doa.

Tanpa Keppres, nasib Tafisa 2016 memang dalam bayang-bayang. Bayangkan kalau Formi dengan seluruh jajarannya di Indonesia harus menanggung sendiri biaya penyelenggaraan yang diperkirakan mencapai Rp 150 milyar?

Tanpa Keppres juga sulit bagi Formi untuk menghadirkan sponsor atau donator karena mereka pun akan bertanya balik, mana payung hukumnya? n (SM)

MANA KePPReS ITU?

2000 diadakan di Bangkok, Tafisa 2004 di Bonn, Tafisa 2008 di Busan, dan Tafisa 2012 di Siauliai.

inDoneSia terPilihPada Sidang Tahunan Tafisa 2011

di Istanbul, Turki, PN Formi, atau Indonesia, mengalahkan Belanda dalam pemungutan suara untuk menjadi tuan rumah penyelenggara Tafisa 2016. Tentunya keterpilihan ini merupakan berkah yang patut disambut dengan hangat dan sukacita.

Sebab, seperti dikatakan Hayono Isman, ketua umum PN Formi, Tafisa 2016 akan menjadi kegiatan olahraga internasional paling besar dalam sejarah negeri ini. “Sekitar 110 negara akan mengirimkan kontingennya ke Tafisa 2016 di Jakarta. Belum pernah ada pesta olahraga di Indonesia yang dihadiri oleh peserta sebanyak itu” katanya dengan bangga.

Sejauh ini pekan olahraga internasional terbesar yang telah digelar di Indonesia memang baru ISG (Islamic Solidarity Games) III/2013. Dengan mengambil tempat di Palembang. Pekan olahraga bagi negara-negara Islam itu dihadiri oleh 55 negara.

Jumlah peserta yang lebih sedikit, 45 negara, juga tercatat menjadi peserta ABG (Asian Beach Games) I pada 2008 di Bali.

Indonesia juga sudah empat kali menjadi tuan rumah SEA Games, tapi pesertanya hanya sebelas negara di Asia Tenggara. Jauh sebelum itu Jakarta juga menjadi tuan rumah Asian Games IV pada 1962, tapi jumnlah negara pesertanya pun hanya 17 negara.

Pertanyaannya, siapkah Indonesia menjadi tuan rumah Tafisa 2016 yang

akan diikuti begitu banyak negara, meski jumlah atlet (atau pegiat)nya mungkin tidak akan melebihi 5000 orang?

“Kita harus siap. Kita juga harus bisa

menyelenggarakannya dengan baik. Lebih baik dari Tafisa 2012 di Siauliai, Lithuania, maupun Tafisa 2008 di Busan, Korea Selatan,” kata Hayono lagi.

teken kontrakPN Formi dan seluruh jajarannya

d Indonesia mau tidak mau memang harus siap melaksanakan keputusan Sidang Tahunan Tafisa 2011 itu. Apalagi kontrak perjanjian antara PN Formi dan Tafisa juga sudah diteken pada November 2011.

Dengan kontrak itu kedua pihak terikat dengan sejumlah kewajiban dan keharusanuntuk menyelenggarakan Tafisa 2016 di Jakarta. Artinya tidak ada kemungkinan Tafisa misalnya tiba-tiba mengalihkan hak sebagai tuan rumah itu kepada kota dan negara lain.

terGantUnG kePPreSHayono, sebagai ketua umum PN

Formi dan juga sebagai salah satu penandatangan kontrak tersebut , memang merasakan beratnya kewajiban-kewajiban Indonesia. Apalagi sebagai mantan Menteri Pemuda dan Olahraga RI, ia paham bahwa sebagai tuan rumah SEA Games sampai empat kali maupun Asian Games pada 1962, Indonesia tidak pernah membayar “fee” apa pun kepada organisasi internasional pemberi hak sebagai tuan rumah.

Hayono tidak ingin menyalahkan hal itu kepada siapa pun. Ia menerimanya sebagai konsekuensi telah ditandatanganinya sebuah kontrak dengan semua hak dan kewajibannya. “Yang penting kita semua harus lebih kompak dan bekerja lebih keras untuk menyiapkan penyelenggaraan Tafisa 2016 dengan sebaik-baiknya,” katanya.

Salah satu langkah strategis untuk itu adalah dibentuknya Pokja (Kelompok Kerja) yang bertugas membuat draft (rancangan) surat keputusan Presiden, atau yang lazim disebut Keppres (Keputusan Presiden) tentang Pembentukan Panitia Penyelenggara Tafisa 2016.

Langkah ini memang menjadi kelaziman bagi setiap organisasi yang akan menyelenggarakan kegiatan internasional di Indonesia. Dalam Keppres itu diharapkan selain termuat adanya dukungan “politis” juga ada pasal tentang dukungan dana dari pemerintah, khususnya melalui APBN.

Dinamika yang terjadi dalam organisasi Formi baru mulai stabil lagi setelah Hayono mengangkat Wignyo

Ketua Umum PN FormI Hayono Isman.

Wignyo Sudarminto

4 EDISI AGUSTUS - SEPTEMBER 2014

Lily Karmel.

Page 4: Majalah aktif edisi okt-nov 2014

6 EDISI AGUSTUS - SEPTEMBER 2014 EDISI AGUSTUS - SEPTEMBER 2014 7

INdoNesIa yang diwakili oleh Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (FORMI) ikut berpartisipasi pada ajang the 5th TAFISA World Sport for All Games 2012 di Siauliai, Lithuania. Delegasi Indonesia ke Siauliai, Lithuania, terdiri dari 3 tim yaitu tim Olahraga Rekreasi, tim Olahraga Tradisional dan tim Promosi Tuan Rumah 2016.

Tim Olahraga Rekreasi diwakili oleh Juara Nasional Lomba Senam Poco-poco Nusantara tahun 2011, dimana yang ikut adalah Juara I untuk Kategori Profesional dari Provinsi DKI Jakarta dan Juara I

untuk Kategori Umum dari Provinsi Sumetara Selatan. Tim Olahraga Tradisional diwakili oleh Olahraga Gasing yang menampilkan Gasing Raksasa dari Provinsi Bangka Belitung, Senam Yama Energi Indonesia dari Provinsi Jawa Barat dan Pencak Silat Betawi dari Provinsi DKI Jakarta, sedangkan komponen Promosi Tuan Rumah the 6th TAFISA World Sport for All Games 2016, yang mempromosikan kota Jakarta sebagai tuan rumah pada tahun 2016, diwakili oleh divisi media dan humas PN FORMI dengan membuka stand pameran dan pembagian

materi promosi kepada para peserta dari seluruh dunia yang mengikuti the 5th TAFISA World Sport for All Games 2012 di Siauliai, Lithuania.

Keikutsertaan Indonesia pada event ini adalah untuk menampilkan beberapa bentuk olahraga sport for all dari Indonesia, mempromosikan tentang Indonesia ditengah pergaulan gerakan Sport for All dunia dan mempromosikan dan memperkenalkan Indonesia umumnya dan Jakarta khusunya sebagai tuan rumah penyelenggara the 6th TAFISA World Sport for All Games 2016. n (ahC)

DElEgASI INDoNESIAdI TAFISA 2012

Album KenAngAn

Poco-poco mengawali penampilan perdana delegasi Indonesia pada the 5th TAFISA World Sport for All Games 2012 di Siauliai, Lithuania.Dua buah pesawat temour F16 Angkatan Udara Lithuania ikut beraksi memeriahkan suasana.

Tim terjun payung membawa bendera TAFISA 2012.

Atraksi terjun payung memeriahkan acara

Upacara kenegaraan Lithuania.

Perwakilan negara-negara bagian Lithuania ikut dalam upacara kenegaraan.

Page 5: Majalah aktif edisi okt-nov 2014

8 EDISI AGUSTUS - SEPTEMBER 2014 EDISI AGUSTUS - SEPTEMBER 2014 9

Kelahiran bayi matahari sebagai simbol pembukaan TAFISA 2012.

Delegasi Indonesia dalam parade di kota Siauliai.

Penampilan Poco-poco.Atraksi tarian Jakarta sebagai simbolis Indonesia siap sebagai tuan rumah TAFISA 2016.

Presiden TAFISA dan Walikota Siauliai menyerahkan bendera TAFISA 2012 kepada delegasi Indonesia sebagai simbol Indonesia Tuan rumah TAFISA 2016.

Delegasi Indonesia berfoto bersama.

Tim Poco-poco Sumatera Selatan.

Suasana acara pembukaan TAFISA 2012.

Pengurus Nasional Formi berpose didepan ondel-ondel dan stand promosi Indonesia.

masyarakat Siauliai antusias untuk berpoco-poco bersama dengan delegasi Indonesia.

Page 6: Majalah aktif edisi okt-nov 2014

10 EDISI AGUSTUS - SEPTEMBER 2014 EDISI AGUSTUS - SEPTEMBER 2014 11

munAS FORmI DI DEPAN MATA

WakTu lima tahun bisa terasa sangat lama, tapi juga bisa terasa sangat cepat. Kepengurusan PN Formi 2009-2014 tergolong yang mengalir lumayan deras, sehingga tak terasa sudah harus berakhir. Artimya Munas (Musyawarh Nasional) sudah ada di depan mata.

Sesuai bunyi dan perintah AD/ART Formi sendiri maka sebuah Munas harus diselenggarakan pada setiap ujung periode. Itulah sebabnya Hayono Isman, ketua umum PN Formi dalam lima tahun terakhir ini, sejak dini telah mengisyaratkan keharusan penyelenggaraan Munas pada tahunn 2014 ini.

Akhirnya, melalui sebuah rapat PN Formi yang dihadiri lengkap oleh seluruh pengurus, diputuskan bahwa Munas akan digelar pada 27-29 November 2014. Di mana?

karena itu identik dengan kerja sangat keras. Sekitar 5000 peserta dari sekitar 110 negara harus dilayani dengan baik. Apalagi kalau diketahui bahwa biaya penyelenggaraannya mencapai Rp 150 milyar, dan hingga saat ini Keppres tentang pembentukan panitia penyelenggara Tafisa 2016 belum turun.

Tapi, siapa tahu akan muncul tokoh-tokoh lain yang ingin juga memimpin Formi? Mendekat hari-H Munas mungkin saja wajah-wajah itu akan kelihatan.

PenyeMPUrnaan aD/artDi samping pemilihan ketua

umum Formi, Munas nanti juga akan membahas dan memutuskan sejumlah materi yang tak kalah penting, di antaranya penyempurnaan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Formi.

Untuk itu PN Formi telah membentuk sebuah tim yang bertugas mengkaji dengan seksama AD/ART hasil Munas 2009 itu dan kemudian menampung hasilnya untuk disampaikan kepada Munas 2014. Tim tersebut diketuai oleh Perdaningrum, ketua I PN Formi.

Masalah penting lain yang akan dibahas dalam Munas nanti adalah juga tentang keinginan Formi untuk mengubah namanya menjadi Kormi. Huruf pertama F yang berarti Federasi diganti dengan K yang merupakan singkatan dari Komite.

Dengan menjadi sebuah Komite maka kedudukan Formi akan semakin jelas, yakni sebagai badan tunggal yang bersifat nasional, sejajar dengan komite-komite olahraga lain seperti KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia) dan KOI (Komite Olimpiade Indonesia).

Untuk penyelenggaraan Munas ini PN Formi telah membentuk sebuah kepanitiaan yang menempatkan Menpora sebagai Pelindung dan ketua umum PN Formi serta Deputi III Menpora sebagai Penasihat. Di bawahnya terdapat Panitia Pengarah yang diketuai Wignyo Sudarminto dan Panitia Pelaksana yang diketuai Sumohadi Marsis. n (SM)

Tadinya ada keinginan untuk menyelenggarakan Munas di kawasan sejuk seperti Cisarua atau Ciawi. “Enak, hawanya sejuk dan kita bisa lebih berkonsentrasi,” komentar

Perdaningrum, atau yang lebih sering dipanggil Bu Aning, ketua I PN Formi yang membidangi urusan organisasi.

Tapi, setelah berdiskusi panjang dengan berbagai alasan, rapat lebih setuju Munas diadakan di Jakarta saja. Dengan lokasi berada di dalam kota Jakarta yang selalu macet, kemungkinan para peserta Munas akan datang terlambat memang ada. Apalagi kalau pas hujan yang berarti banjir di mana-mana alias kemacetan akan makin menggila.

Tapi, demi kemudahan menghadirkan para pejabat pemerintah yang super-sibuk, dan tentu saja juga demi kemudahan para peserta dari berbagai provinsi, Jakarta tetap menjadi pilihan bulat. Bahkan gedungnya pun sudah diputuskan, yakni Hotel Twin Plaza di Jln. S. Parman, Slipi.

Hotel itu juga dipilih karena sudah akrab dengan para pegiat olahraga rekreasi, tidak saja di PN Formi tapi juga seluruh Formi Provinsi. Sudah beberapa kali

kegiatan Formi seperti lokakarya diadakan

di sana. Apalagi hotel itu juga

langganan Kantor Menpora,

lembaga pemerintah yang selama ini menjadi sumber dana semua organisasi olahraga.

PeMilihan ketUMApa saja yang akan dibahas

dan diputuskan dalam Munas nanti? Salah satunya tentu saja pemilihan ketua umum yang akan memimpin kapal Formi periode 2014-2019.

Belum terdengar ada nama baru selain Hayono yang muncul ke permukaan. Selama ini Hayono dianggap telah menjalankan kepemimpinan dengan baik. Kesibukannya sebagai anggota DPR RI, apalagi di Komisi I, tidak membuatnya jarang hadir di kantor PN Formi.

Kunjungan ke daerah-daerah untuk melantik pengurus Formi Provinsi pun dilakukan. Naik kereta api ke Purwokerto juga dinikmati, karena di sana ia bertemu dan terlibat langsung dengan para penggemar sepeda onthel di sana.

Dalam hubungan internasional, khususnya dengan markas besar Tafisa di Jerman maupun Korea Selatan, Hayono juga aktif. Tidak hanya melalui jalur komunikasi email, tapi juga bertemu langsung. Misalnya ke “Tafisa Board Meeting” atau rapat Pengurus Tafisa di Seoul.

Hayono diundang khusus ke pertemuan penting dan terbatas itu karena harus memberikan laporan tentang persiapan penyelenggaraan “Tafisa Games 2016” di Jakarta. Bahkan setelah itu Presiden dan Sekretaris Jenderal Tafisa pun berkunjung ke Jakarta, bertemu langsung para pengurus PN Formi dan melihat langsung infrastruktur untuk penyelenggaraan Tafisa 2016.

Itulah juga yang membuat tugas seorang ketua umum Formi periode lima tahun mendatang sangat penting dan juga berat. Tahun 2015 sudah harus menggelar Fornas III, dan tahun berikutnya merupakan momen sangat penting karena Tafisa 2016, pesta olahraga rekreasi dunia yang sudah disiapkan lima tahun, harus dipentaskan secara spektakuler.

Menjadi ketua umum Formi dalam lima tahun mendatang

Ketua Umum PN FormI Hayono Isman.

10 EDISI AGUSTUS - SEPTEMBER 2014

dalam Munas (Musyawarah Nasional ) 2009 yang digelar di Hotel Grand Cempaka, Jakarta, nama FOMI diubah menjadi FORMI. Ada tambahan R untuk Rekreasi.

Mengapa hal itu terjadi? Hayono Isman, ketua umum pengganti Datuk Hakim yang meninggal dunia sebelum PN Formi periode 2004-2009 yang dipimpinnya berakhir, menjelaskan bahwa perubahan itu dilakukan untuk menyesuaikannya dengan perintah UU SKN (Undang-Undang No 3 / 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional).

Dalam UU SKN tersebut Formi dengan huruf terdepan F yang berarti Federasi dianggap tidak mencerminkan posisi, fungsi atau kedudukannya sebagai badan tertinggi di tingkat nasional. Untuk itu F harus diganti dengan K, singakatan Komite.

Dengan menjadi sebuah Komite maka badan yang dulu bernama Formi akan langsung mencerminkan dirinya sesuai dengan fungsinya selama ini, yakni sebagai badan tunggal yang bersifat nasional dan menghimpun anggota-anggota yang merupakan induk organisasi olahraga massa atau tradisonal.

Nama badan penghimpun organisasi rekreasi masyarakat ini menjadi sesuai dengann kedudukannya, seperti KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia) dan KOI (Komite Olimpiade Indonesia).

Perubahan nama ini juga

dimaksudkan agar Formi kelak diperlakukan sama atau setara dengan KONI dan KOI, termasuk dalam aspek penerima subsidi dari negara melalui APBN (Anggaran Pendapatan dann Belanja Negara) maupun APBD.

Sejauh ini memang telah dirasakan adanya hambatan atau gangguan dari beberapa pihak yang mendeskriditkan Formi karena dianggap hanya sebuah federasi. Maklum di Antara anggota yang berhimpun di Formi sendiri terdapat induk organisasi dengan nama federasi.

Sebelum maju ke meja sidang Munas nanti perubahan nama ini akan diikaji dulu oleh sebuah tim yang dibentuk PN Formi. Setelah itu masih akan dibahas lagi oleh Panitia Pengarah Munas yang juga akan mematangkan konsep penyempurnaan AD/ART Formi.

n (SM)

Perdaningrum.

FORmIMENJADI KORmI?

Page 7: Majalah aktif edisi okt-nov 2014

12 EDISI AGUSTUS - SEPTEMBER 2014 EDISI AGUSTUS - SEPTEMBER 2014 13

kalau KONI punya PON (Pekan Olahraga Nasional), FORMI punya FORNAS (Festival Olahraga Rekreasi Nasional). Tapi, tentu saja, dengan sejumlah perbedaan.

Tradisi penyelenggaraan PON sudah dimulai jauh lebih dulu, yakni pada tahun 1948 di Solo. Periodisasi penyelenggaraannya tadinya tiga tahunan, tapi kemudian menjadi empat tahunan, meniru tradisi Asian Games dan Olimpiade.

Sementara itu FORNAS bisa dikatakan baru seumur jagung karena FORMI pun baru mulai berdiri tahun 2000. FORNAS perdana baru bisa dilaksanakan pada tahun 2011 di Jakarta dengan periodisasi dua tahunan. Maka FORNAS II diselenggarakan pada 2013 di Semarang.

Bagaimana FORNAS III? Tadinya Jakarta akan kembali menjadi tuan rumah karena perhelatan ini dianggap bisa menjadi pemanasan atau gladi resik penyelenggaraan Tafisa Games 2016 yang juga akan digelar di Jakarta.

Tapi kemudian ada keinginan kuat dari FORMI Kota Samarinda untuk menjadi tuan rumah FORNAS III itu. Di tengah jalan rupanya muncul sejumlah kendala di antara mereka sendiri yang membuat mereka terpaksa angkat tangan.

Dalam kondisi kosong seperti itu muncul wacana yang sama antara PN FORMI dan FORMI Provinsi Bali. “Bagaimana kalau FORNAS III diadakan di Bali?” kata Perdaningrum, ketua I PN FORMI di sebuah rapat. Ketua umum Hayono Isman setuju, demikian juga para pengurus yang lain. Tapi bagaimana FORMI Provinsi Bali?

Rupanya diam-diam Bu Aning, nama akrab Perdaningrum,

sudah melakukan hubungan dan pembicaraan informal dengan rekan-rekan di Bali. Kata Bu Aning kemudian, Bali siap. Mereka bahkan sangat antusias untuk menjadi tuan rumah FORNAS III pada 2015.

Penetapan Bali sebagai tuan rumah FORNAS III menjadi semakin bulat setelah sebuah tim PN FORMI yang dipimpinn langsung Hayono berkunjung ke Pulau Dewata itu sehari penuh pada 10 Juni 2014. Mereka tidak hanya diterima pengurus lengkap FORMI Bali yang diketuai Anak Agung Ngurah Oka Ratmadi, tapi juga Gubernur Bali, I Made Mangku Pastika.

Perkembangan ini mengisyaratkan FORNAS III akan berlangsung lebih meriah dibanding dua FORNAS sebelumnya. Apalagi kita pahami bahwa Bali sudah sangat akrab dengan berbagai macam festival atau pesta olahraga. Sebagai perbandingan, seperti apa sih FORNAS I/2011 dan FORNAS II/2013?

FornaS i/2011FORNAS perdana diselenggarakan

di satu kawasan, yakni kompleks olahraga Gelora Bung Karno di Senayan, Jakarta Pusat.

Untuk pengisian programnya sempat muncul masalah karena EO kurang begitu memahami cabang-cabang olahraga (atau permainan) yang ditampilkan. Sehingga induk-

induk organisasi anggota FORMI bersama Lily Greta Karmel, ketua IV PN FORMI yang membidangi urusan program, bekerja keras untuk melancarkan semua acara.

Untuk penyelenggaraan FORNAS I ini pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pemuda dan Olahraga, memberikan bantuan dana cukup besar, sekitar Rp 7 milyar.

FornaS ii/2013FORNAS II hampir tidak bisa

dilaksanakan terutama karena tidak adanya dukungan dana sama sekali dari pemerintah. Dalam kondisi ya dan tidak, PN FORMI pun tidak mudah mencari donator atau sponsor.

Tapi langkah menuju terslenggaranya FORNAS II di Semarang menjadi lebih tegap setelah FORMI Jawa Tengah yang dipimpin Rakun dan bekerjasama erat dengan instansi-instansi terkait di Jawa Tengah, terutama Dinas Olahraga dan Pemuda, akhirnya mendapat lampu hijau dari pemerintah daerah setempat.

Untuk FORNAS II ini peserta tidak lagi tas nama induk organisasi melainkan provinsi. Cukup banyak yang hadir dan perhelatan itu dipusatkan di kawasan sekitar jalan Simpang Lima di tengah kota Semarang. Menpora Roy suryo hadir, meski Kemenpora tetap tidak memberikan dukungan dana. n (SM)

bAlI TUAN RUMAHFORnAS III/2015

FORMI BALI, “KAmI SIAP!”

koNoN masyarakat olahraga di Bali merasa kecewa karena tuan rumah dan penyelenggara PON 2020 akhirnya jatuh ke provinsi Papua. Bali merasa sangat siap untuk menyelenggarakan PON tersebut dengan cara dan gaya khas Pulau Dewata.

Di tengah kekecewaan itulah wacana untuk menyelenggarakan FORNAS III pada 2015 di Bali mendapat sambutan cepat dari kalangan FORMI Provinsi Bali. Wacana itu pun tak lama kemudian menjadi kesepakatan bersama dengan PN FORMI.

“Kami siap!” kata ketua FORMI Bali, Anak Agung Oka Ngurah Ratmadi seperti yang dituturkan Perdaningrum, ketua I PN FORMI, yang rajin melakukan hubungan dan pembicaraan dengan rekan-rekannya di Bali.

Korespondensi Jakarta-Denpasar pun terus berlangsung, langkah-langkah persiapan juga mulai

dilaksanakan. FORMI Bali bahkan bertindak cepat dengan menyusun personalia yang akan dimasukkan dalam kepanityaan nasional.

Langkah berikutnya dilakukan PN FORMI dengan mengirimkan sebuah tim yang dipimpin langsung ketua umum Hayono Isman untuk meninjau persiapan di Bali, terutama dari sisi sarana dan prasarananya. Kunjungan selama sehari penuh pada 10 Juni 2014 itu cukup melelahkan tapi juga lumayan menghasilkan.

Hasil itu menjadi terasa memuaskan karena tim PN FORMI

tidak hanya bertemu dengan rekan-rekan FORMI Bali, meninjau calon lokasi, dan kemudian mengadakan rapat di Museum Bung Karno. Mereka bersama-sama juga bertemu dengan Gubernur Bali I Made Mangku Pastika Alam yang juga memberikan sambutan positif.

Lokasi utama penyelenggaraan FORNAS III nanti akan berada di Lapangan Puputan Ramayana di tengah kota Denpasar. “Semua acara akan diadakan di situ. Tidak ada yang digelar di luar kota Denpasar,” ujar Aning, nama akrab Perdaningrum.

Berapa jumlah cabang olahraga atau permainan yang akan ditampilkan dan atau dipertandingkan dalam FORNAS III nanti? Sedang digodog oleh Lily Greta Karmel, ketia IV PN FORMI yang membidangi program. Kelihatannya akan berbeda dengan program pada FORNAS I maupun II, tapi diharapkan lebih meriah dan lebih bergaya dan suasana Bali.

Memang masih tersedia waktu cukup longgar untuk menentukan program apa saja yang akan disajikan. Rakernas (Rapat Kerja Nasional) sebelum pelaksanaan Munas pada minggu terakhir November mendatang akan menjadi forum penentu.

n (SM)

Pengurus FormI Provinsi Bali berkoordinasi dengan Pengurus Nasional FormI di Jakarta.

Pengurus Nasional FormI berfoto bersama setelah audiensi dengan gubernur Bali, I made mangku Pastika.

Page 8: Majalah aktif edisi okt-nov 2014

14 EDISI AGUSTUS - SEPTEMBER 2014 EDISI AGUSTUS - SEPTEMBER 2014 15

FORNAS (Festival Olahraga Rekreasi Nasional) I/2011 menjadi pesta olahraga yang berkesan bagi seluruh jajaran pengurus dan anggota FORMI.

Pembukaan pesta olahraga rekreasi nasional pertama di Indonesia itu dilakukan bersama-sama oleh

Menpora Andi Mallarangeng, Ketua Umum FORMI Hayono Isman dan Ketua KOI, Rita Subowo.

Selama dua hari penuh kawasan Senayan di Jakarta pusat dipadati para peserta maupun penonton dari berbagai lapisan masyarakat. n (SM)

Pembukaan ForNAS 1 dilakukan dengan pemukulan kentongan oleh menpora Andi mallarangeng, Ketua KoI rita Subowo dan Ketua Umum FormI Hayono Isman.

Tarian Yospan dari papua ikut memeriahkan acara pembukaan ForNAS 1 di Jakarta.

Suasana pembukaan ForNAS dengan dimeriakan pasukan Bendera merah Putih dari PASKIBrAKA SmU Se-DKI Jakarta.

FORnAS I/2011Album KenAngAn

Page 9: Majalah aktif edisi okt-nov 2014

16 EDISI AGUSTUS - SEPTEMBER 2014 EDISI AGUSTUS - SEPTEMBER 2014 17

Skateboard sebagai icon olahraga anak muda ikut berpartisipasi dalam ForNAS I.

GASING sebagai salah satu permainan tradisional Indonesia ikut dipertandingkan pada ForNAS I.

Gulat Benjang, olahraga tradisional asal Jawa Barat yang hampir punah diperkenalkan kembali dalam ajang ForNAS I.

Sumpit permainan khas dari Kalimantan ikut dipertontonkan pada ajang ForNAS I sebagai bagian dari upaya melestarikan permainan tradisional Indonesia.

Anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat ikut memeriahkan ForNAS I dengan mengikuti Lomba Tarik Tambang.

Page 10: Majalah aktif edisi okt-nov 2014

18 EDISI AGUSTUS - SEPTEMBER 2014 EDISI AGUSTUS - SEPTEMBER 2014 19

FORNAS (Festival Olahraga Rekreasi Nasional) II/2013 berlangsung di Semarang pada 20-24 Oktober.

Kegiatan olahraga rekreasi masyarakat ini dilaksanakan di seputar jalan Simpang Lima di tengah kota Jawa Tengah.

Pembukaan oleh Menpora Roy Suryo bersama Ketua Umum PN FORMI Hayono Isman, dilanjutkan dengan pesta rakyat selama dua hari yang sangat meriah.

n (SM)

FORnAS II/2013Album KenAngAn

menpora roy Suryo memberikan sambutan pada acara ForNAS II di Semarang.

Tamu undangan pada acara ForNAS II. menpora berkenan Hadir pada acara ForNAS II.Ketua Umum PB FormI Hayono Isman memberikan sambutan pada acara ForNAS II.

Sumpit permainan tradisional dari Kalimantan ikut memeriahkan ForNAS II.

Hayono Isman dan Ibu Poppy bersama peserta ForNAS II.

ForNAS II mendapat penghargaan mUrI.

Page 11: Majalah aktif edisi okt-nov 2014

20 EDISI AGUSTUS - SEPTEMBER 2014 EDISI AGUSTUS - SEPTEMBER 2014 21

Penampilan atraksi tari kreasi daerah.

Suasana lapangan Simpang Lima Semarang penuh dengan masyarakat yang antusias mengikuti kegiatan ForNAS II. Salah satu kegiatan ForNAS II.

Defile peserta Fornas II.

Page 12: Majalah aktif edisi okt-nov 2014

22 EDISI AGUSTUS - SEPTEMBER 2014 EDISI AGUSTUS - SEPTEMBER 2014 23

lIPUTAN KEGIATANlIPUTAN KEGIATAN

koTa Bekasi, Jawa Barat, berkempatan menjadi tuan rumah. Rencananya akan diikuti sekitar 90 Bmx’r dari perwakilan beberapa kota di Jabotabek, Jabar dan Banten. Kali ini, Kejuaraan yang laksanakan Asosiasi BMX Indonesia di dukung oleh KEMENPORA, FORMI,WIMCYCLE dan Grand Metopolitan Mall Bekasi-Main lobby ini bertema “LOCAL HEROES, ROAD TO IOXC 2014”. Sebelumnya, seri pertama region Jabotabek ini, digelar di JIExpo, Kemayoran, Jakarta.

Kota Bekasi sendiri diwakili oleh Reno F. menjadi yang terbaik pada kelas street diseri tersebut, mengalahkan rekan satu timnya Matheusdi posisi kedua dari kota Bandung. Peringkat ketiga jatuh pada kota Bandung yang di wakili Rei Febrian. Dikelas Flatland, Heru Anwariyang mewakili kota Serang mengalahkan rekan satu timnya di Wimcycle BMX Team, Januar Susanto dari Jakarta.Sementara itu Ais dari tim BMX League harus puas ditempat ketiga. Posisi ke empat diraih oleh Nurland asal Bekasi dari tim Polygon dan Bagus dari kota Depok di posisi ke lima. n (*)

SeRI kedUA kejUARAANbmX FReeSTyle 2014

Page 13: Majalah aktif edisi okt-nov 2014

24 EDISI AGUSTUS - SEPTEMBER 2014 EDISI AGUSTUS - SEPTEMBER 2014 25

TAK KENAl, TAK SAyANGTAK KENAl, TAK SAyANG

FAI MUlAI MENEMbAKKAN AKTIvITASnyA

“SPORTIFITAS DAN KEJUJURAN ADALAH KAMI adalah motto dari Federasi Airsoft Indonesia, karena sesungguhnya airsoft telah memenuhi ciri kegiatan yang dapat dikategorikan sebagai salah satu cabang dari olahraga kegemaran, dengan menggunakan alat pendukungnya yaitu mainan berbentuk senjata, perkembangan olahraga kegemaran ini cukup menggembirakan di tanah air, terbukti dengan bermunculan klub-klub airsoft di Indonesia.

Atas kesadaran ingin bersatu dalam satu organisasi yang dapat menaungi airsofter dari sabang sampai merauke, maka kami para airsofter menyatukan diri

dalam satu organisasi yaitu Federasi Airsoft Indonesia. FAI didirikan pada tanggal 21 Januari 2012 di

Resimen Induk Infantri Kodam IV Diponegoro Semarang Provinsi Jawa Tengah dan secara resmi keorganisasian FAI disahkan pada Munas I FAI di Batalyon Infantri 301/Prabu Kian Santang Kabupaten Sumedang Provinsi Jawa Barat.

Maksud didirikannya FAI adalah mengembangkan olahraga kegemaran airsoft di Indonesia dengan tujuan untuk menyatukan airsofter Indonesia dalam satu organisasi.

Pada tanggal 31 Mei-1 Juni 2014, bertempat di Candasari, Pandeglang Banten, FAI atau Federasi Airsoftgun Indonesia melakukan kegiatan White Rhino Operation 2 yang diselenggarakan oleh Pengurus Daerah FAI Banten dan Batalyon Infanteri 320/Badak Putih.

Jumlah peserta sebanyak 178 personil berasal dari Provinsi Jabar, Banten, DKI Jakarta, Sumatera Selatan, Belitung, Lampung, Medan, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Bengkulu.Pada kegiatan ini tercatat 1 orang peserta berasal dari Malaysia.

3 Skenario dimainkan dalam kegiatan ini, yaitu raid/spartan attack, attack dan defense escort VVIP.

Kegiatan ini juga di hadiri oleh perwakilan dari Perbakin, BNPB, Kepolisian, Korem, Kodim, Komunitas Harley Davidson, dan Muspida setempat. n (*)

Foto bersama peserta White rhino operation 2.

Peserta menuju lokasi pelatihan.

membidik sasaran. menyusun rencana aksi.

Selalu siap dan waspada.

Persiapan upacara pembukaan.

Inspektur upacara menerima penghormatan dari peserta upacara.

Page 14: Majalah aktif edisi okt-nov 2014

26 EDISI AGUSTUS - SEPTEMBER 2014 EDISI AGUSTUS - SEPTEMBER 2014 27

IesPa adalah Indonesia e-Sport Association atau Asosiasi olahraga elektronik Indonesia” resmi berdiri di Indonesia, yaitu sebuah asosiasi yang membina dan memajukan olahraga digital di Indonesia. Asosiasi ini menjadi wadah komunitas gamer Indonesia dengan tujuan untuk mengembangkan mencapai prestasi tertinggi e-Sports.

IeSPA berdiri atas prakasai beberapa komunitas gaming yang ada di Indonesia baik dari provider game, forum game, dan beberapa klan gaming di Indonesia.

IeSPA dianggap penting karena dibutuhkannya asosiasi yang dapat mewadahi komunitas dan stakeholders. Di Negara-negara yang industri e-Sportsnya sudah maju seperti Swedia, Taiwan, China, Korea, Singapore, asosiasi e-sports sepenuhnya didukung oleh pemerintahnya. Oleh fakta tersebut, sudah sepatutnya IeSPA mendapat dukungan dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dan FORMI (Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia) sebagai wadah olahraga rekreasi yang ada di Indonesia sesuai UU Sistem Keolahragaan Nasional (UU

Nomor 3 tahun 2005).Karena e-Sports merupakan

salah satu kegiatan olahraga rekreasi bagi masyarakat maka IeSPA masuk menjadi anggota baru di FORMI, dan dikukuhkan pada tanggal 24 Juni 2014di Gedung Serbaguna KONI, Senayan Jakarta oleh Ketua Umum FORMI Hayono Isman. Kegiatan IESPA antara lain penyelenggaraan event pertandingan e-sport , workshop, seminar,dll.

Saat ini IeSPA juga telah menjadi anggota IeSF (International e-Sports Federation). Setiap ada event dan pertemuan yang diadakan oleh IeSF, IeSPA akan diikutsertakan dan bisa berpartisipasi dengan mengirimkan delegasi untuk

mengikuti cabang-cabang e-sports yang dipertandingkan secara internasional.

Saat ini IeSPA masih dalam tahap audiensi dengan pihak KOI (Komite Olimpiade Indonesia), untuk mencari dukungan memasukkan e-sports sebagai salah satu cabang olahraga yang diakui untuk olimpiade.

Dengan Visi ‘Terwujudnya Indonesia sebagai negara yang berprestasi dan disegani di bidang e sports’, IeSPA kedepan akan secara rutin menyelenggarakan kejuaraan-kejuaraan resmi yang diakui pemerintah Republik Indonesia. IeSPA juga mempunyai cita-cita untuk memperbaiki sikap dan perilaku para gamers yang selama

IeSPA MeNUjUORgANISASI KelAS dunIA

KEgIATAN InTeRnATIOnAl IeSPAieSPa haDiri WorlD e-SPort General MeetinG Di rUMania

IeSPA diundang oleh International e-Sports Federation (IeSF) untuk menghadiri IeSF World e-Sports Conference pada 18 November 2013, di Rumania. Bapak Eddy Lim selaku ketua hadir di acara tersebut. Lewat event ini, secara resmi IeSPA telah bergabung menjadi salah satu anggota ieSF.

ieSF aSia ConFerenCe inCheon 2013

Seperti sudah direncanakan sebelumnya, IeSPA diundang oleh International e-Sports Federation (IeSF) untuk menghadiri IeSF Asia e-Sports Conference pada tanggal 3 Juli 2014 di Incheon, Korea yang diselenggarakan bersamaan dengan 4th Asian Indoor Martial Arts Games (AIMAG) dengan penyelenggara resmi adalah Olympic Council of Asia (OCA).

IeSPA pada acara Conference tersebut dihadiri olh ketua Umum IeSPA Eddy Lim dan didampingi oleh Ade Lukman (Ketua Komisi Sport for All) Komite Olimpiade Indonesia (Indonesia)

Selain menghadiri Conference, agenda lain yang dilakukan IeSPA adalah melihat pertandingan e-Sports di AIMAG 2013, mengunjungi e-Sports Stadium di Seoul sekaligus bertemu dengan Sekretaris Jenderal Korea e-Sports Association (KeSPA) untuk membina hubungan lebih erat antara IeSPA dan KeSPA.

Beberapa kesimpulan yang didapat dari Conference tersebut adalah :

1. IeSPA secara resmi sudah diproses untuk menjadi negara anggota. Pengesahan negara anggota akan dilakukan pada IeSF General Meeting 2013 di Bucharest, Rumania yang selalu diselenggarakan bersamaan dengan IeSF World Championship.

2. IeSPA akan memulai inisiatif untuk mewujudkan e-Sports dipertandingkan di acara SEA GAMES 2015 dikarenakan SEA GAMES merupakan multi-event yang paling tepat untuk membuat e-Sports dikenal secara lebih luas.

3. e-Sports secara global akan lebih dipandang sebagai ‘Sport Dicipline’ pada tahun 2014 dikarenakan IeSF secara resmi menjadi anggota dari Sport Accord. Sport Accord merupakan Organisasi resmi yang mendapat pengakuan dari International Olympic Committee (IOC).

4. e-Sports akan turut berpartisipasi pada AIMAG 2017, Turkmenistan.

5. Akan dibentuknya Asia e-Sports Confederation sebagai payung organisasi bagi seluruh Asosiasi e-Sports di Asia. n (ahC)

ini dipersepsikan dan diberitakan negatif.

Tentu ini merupakan berita yang bagus bagi seluruh penggila e-sports di Indonesia yang selama ini mendambakan adanya sebuah wadah agar prestasi mereka dalam bermain video games bisa diapresiasi oleh negara. Bahwa para gamer sekarang memiliki wadah resmi untuk mereka berprestasi, harapan kedepannya para gamer akan jauh dari narkoba, tawuran, dan hal negatif lainnya.

IeSPA adalah sebuah wadah dalam bentuk asosiasi, jadi dalam hal ini sebenarnya semua orang yang ingin memajukan e-sport di Indonesia, berhak mendapat kesempatan untuk menjadi anggota. Tentunya ada syarat serta ketentuan yang harus dipatuhi. Anggota juga harus mengerti tentang visi, misi dan tujuan awal dari IeSPA. n (ahC)

International e-Sport Federation general meeting di rumania.

Peserta IeSF Asia Conference Incheon 2013.

Ketua Umum IeSPA bersama perwakilan dari mesir, Afrika Selatan dan India.

Suasana AImAG.

Suasana Iesf General meeting.

TAK KENAl, TAK SAyANGTAK KENAl, TAK SAyANG

Page 15: Majalah aktif edisi okt-nov 2014

28 EDISI AGUSTUS - SEPTEMBER 2014 EDISI AGUSTUS - SEPTEMBER 2014 29

RUBRIKASI

FesTIval Barongsai Piala Gubernur 2014 yang diselenggarakan oleh PLBSI di Jakarta Pasar Baru Mansion 12-13 Juli 2014 diikuti 19 tim dari perkumpulan barongsai dari Bangka, Belitung Timur, Belitung, Cirebon, Sukabumi, Tangerang, Bekasi dan Jakarta, yang dibuka oleh wakil Walikota Rustam Effendy dan dihadiri oleh Plt Gub Provinsi DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, tampil sebagai pemenang pertandingan barongsai tradisional adalah 1. Perkumpulan Barongsai Group Singa Selatan (Gss Beltim), 2. Bodhi dharma Shaolin Bangka, 3. Longhu bekasi.

Sedangkan pada hari ke 2 Minggu 13 juli 2014, acara pertandingan Barongsai Tonggak dihadiri oleh pejabat pemerintah diantaranya Sugeng Haryono mewakili ketua Formi DKI Jakarta. Penyerahan piala dihadiri dan diserahkan oleh FORMI DKI

diwakili oleh Sugiyanto, Ketum PLBSI DR Nurdin Purnomo, dan hadiah pembinaan berupa uang tunai diserahkan langsung oleh perwakilan dari Aulia hotel Pasar

Baru Mansion Jakarta, kepada :Peringkat 1 : perkumpulan

Barongsai Kwong Ngai Jakarta, 2. Bodhi dharma Shaolin Bangka, 3. Singa Mas Sakti Belitung .

FeSTIvAL BARONgSAI PIAlA gubeRnuR 2014

Liong dan barongsai yg sudah merupakan olahraga masyarakat di Indonesia, diharapkan terus berkembang dan didukung oleh semua pihak terkait. .

Festival Barongsai PLBSI

diharapkan dapat diselenggarakan secara rutin untuk terus meningkatkan kreatifitas para pemain dan mengikat tali persaudaraan diantara para pemerhati barongsai. n (Fk)

lIPUTAN KEGIATANlIPUTAN KEGIATAN

Plt Gub Provinsi DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menerima cindera mata dari pimpinan Pasar Baru mansion King Yuwono dan Ketua Umum PLBSI (Persatuan Liong dan Barongsai Seluruh Indonesia) Dr. Nurdin Purnomo pada acara pembukaan Festival Barongsai Piala Gubernur 2014.

Dr. Nurdin Purnomo (tengah) berfoto bersama pada juri Festival Barongsai Piala Gubernur 2014 dan perwakilan FormI DKI Sugeng Haryono (memakai topi).

Barongsai tradisional.

Atraksi Barongsai.

Barongsai tonggak.

Page 16: Majalah aktif edisi okt-nov 2014

30 EDISI AGUSTUS - SEPTEMBER 2014 EDISI AGUSTUS - SEPTEMBER 2014 31

RUBRIKASI

TeTAP bugAR DENgAN SePedA OnThel

leTjen. TnI (PuRn) SOeyOnO, Se

aPresIasI seni dan parade onthelis yang diselenggarakan pada 4 Mei 2014 bersamaan dengan merayakan hut kota Banyumas yang ke 432 di GOR satria Purwokerto yang di hadiri sekitar ribuan onthelis nusantara,

Di antara penggiat sepeda onthel ini terdapat Pembina sepeda onthel yang telah lanjut usia namun tak pantang surut untuk ikut sampai garis finish tak tanggung-tanggung, kurang lebih 20 km mengayuh sepeda ini dengan semangat selain itu yaitu Soeyono, kelahiran, Malang 13 Maret 1943 juga sangat bugar dengan mengacungkan jempolnya menyatakan ayoo terus sampai finish.

Di temani para onthelis dari nusantara termasuk Ketua Umum Formi Hayono Isman tak di ragukan di masa umur yang lanjut ini masih terlihat fit untuk melaksanakan sepedaan basick gemar berolah raga terlihat di usia lanjutnya ini tak lain hal juga disiplin dalam berolahraga dan makan sehat, dikatakan olahraga itu penting dan sangat di butuhkn oleh tubuh untuk itu sepedaan ini bisa membuat kita tetap sehat dan bugar. n (Fk)

RUBRIKASISENIoR TAPI BUGARSENIoR TAPI BUGAR

Letjen. TNI (purn) Soeyono, SE tetap semangat mengowes sepeda onthel.

Hayono Isman dan Ibu Poppy.

Pelepasan peserta di gerbang Gor Satria.

Saat melintas di jalan kota Purwokerto.

Salah satu peserta.musik kentongan.

Letjen. TNI (purn) Soeyono, SE bersama Bupati Purwokerto.

Page 17: Majalah aktif edisi okt-nov 2014

32 EDISI AGUSTUS - SEPTEMBER 2014 EDISI AGUSTUS - SEPTEMBER 2014 33

JakarTa Marketing Week (JMW) kembali hadir di tahun ini. Pagelaran pemasaran terakbar yang digelar oleh MarkPlus, Inc ini merupakan kedua kalinya yang akan digelar di Grand Atrium, Kota Kasablanka, Jakarta pada 7-13 Mei lalu. Ajang JMW 2014 ini disambut antusias oleh berbagai pihak.

Pada ajang Jakarta Marketing Week 2014 ini FORMI yang diwakili oleh Hayono Isman selaku Ketua Umum. memperkenalkan ajang olahraga non prestasi yang berskala dunia dan dikenal dengan TAFISA World Sport for All Games. Ajang dunia keenam kalinya ini akan digelar di Jakarta pada November 2016 mendatang.

“Ini merupakan kesempatan yang baik untuk mengangkat olahraga-olahraga tradisonal dari berbagai daerah di Indonesia. Termasuk olahraga tradisional yang mulai menghilang. Ini momentum bagus untuk membangkitkan olahraga tersebut,” ujar Hayono

Isman.Hayono menambahkan

olahraga rekreasi atau non prestasi juga bisa menjadi ajang untuk memperkenalkan potensi-potensi Indonesia di kancah Internasional sekaligus menjadi media untuk

menggalang persabahatan antarsuku bangsa, membangun perdamaian, dan mendukung gerakan antikekerasan.

Pada kesempatan ini President TAFISA Mr. Ju Ho Chang dan Sekjen TAFISA juga hadir untuk memberikan support dan dukungan agar pelaksanaan the 6th TAFISA World sport for all games 2016 berjalan lancer.

Hermawan Kartajaya, Founder and Chief Executive of MarkPlus, Inc menyampaikan bahwa tujuan dari kegiatan Jakarta Marketing week ini adalah untuk merubah mindset orang bahwa marketing itu bukan hanya selling tetapi termasuk juga pengenalan dan juga tidak selamanya berhubungan dengan produk. Tapi juga bisa dihubungkan dengan kota, social movement, perlindungan satwa, juga seni. “Itulah yang coba kita hadirkan di sini,” ujar Hermawan.

Untuk promosi kota misalnya, akan diluncurkan event Jakarta Marathon 2014 oleh Menteri

Pemuda dan Olahraga Roy Suryo, Wakil Menteri Pariwisata & Ekonomi Kreatif Sapta Nirwandar dan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Peluncuran sekaligus membuka secara resmi gelaran “Jakarta Marketing Week 2014” dan tentunya diluncurkan The 6th TAFISA World Sport for All Games oleh Hayono Isman selaku ketua Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (FORMI).

Dua acara bertaraf internasional itu dipastikan menjadi ajang promosi bagi kota Jakarta di mata dunia, sehingga akan memberikan stimulasi ekonomi bagi industri yang terkait. Mulai dari hotel, restoran, dan lain-lain.

Dengan dukungan MarkPlus, Inc kita harapkan event The 6th TAFISA World Sport for All Games akan berjalan sukses, baik sukses persiapan, sukses pelaksanaan dan sukses prestasi.

n (ahC)

Hermawan Kertajaya, Founder markplus.

Sekjen FormI Sudarminto menerima plakat dari JmW.

Secretary General, mr. Bauman, President TAFISA, mr. Ju Ho Chang dan Ketua FormI Hayono Isman.Ketua FormI Hayono Isman, menpora roy Suryo dan Hermawan Kertajaya.

President TAFISA, Dr. Ju Ho Chang.

jAdI AjANg SOSIALISASITAFISA gAmeS 2016

jAKARTA mARKeTIng weeK

Page 18: Majalah aktif edisi okt-nov 2014

34 EDISI AGUSTUS - SEPTEMBER 2014 EDISI AGUSTUS - SEPTEMBER 2014 35

No. INDUK oRGANISASI ALAMAT TELP/FAX

1 Assosiasi Dong Yue Taiji Quan Indonesia Jl. Hayam Wuruk No. 96A, Jakarta 11160 Jl. Gedung Hijau Raya No. 25, Pondok Indah, Jakarta 12310

T. 021 - 6394971 - 7657082F. 021 - 6592911Pin BB: 74D788F8

2 Senam Tera Indonesia Jl. Bunga Cempaka Raya No. 69, Cipete Selatan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan T. 021 - 37750700 - 71793069 F. 021 - 766-4459

3 Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia T. 021 - 6451773 / F. 021 - 7234988

4 Persatuan Olahraga Pernafasan Indonesia (PORPRI) Rusun Perumnas Blok 25/1/02, Jakarta 13460 T. 021 - 8626838 / F. 021 - 5213480

5 Satria Nusantara Jl. Condet Raya No. 321, Jakarta Timur T. 0274 - 370150 / F. 0274 - 382811

6 Yayasan Masyarakat Layang-layang Indonesia Jl. Setia Budi Barat No. 4, Jakarta 12910 T. 021- 5251066 / F. 021 - 5224058

7 Yayasan Jantung Indonesia Jl. Teuku Umar No. 8, Jakarta Pusat T. 021 - 3909176 - 3909567F. 021 - 3144670

8 Asosiasi Instruktur Aerobik & Fitnes Indonesia Jl. Lobi-lobi Blok UB, Kalibata Indah, Jakarta Selatan

9 Asosiasi Taiji Quan Nasional Indonesia Jl. Drs. Djunjun Ari 143-149 T. 024 - 6723862 - 5664225F. 024 - 6723736

10 PORGAKI Gd. Gajah Blok A5/AL, Jl. Saharjo No. 111, Tebet, Jakarta Selatan T. 021 - 83705785 / F. 021 - 83792137

11 Persatuan Liong & Barongsai Seluruh Indonesia (PBLSI) Jl. K.H. Hasyim Ashari No. 33B, Jakarta 10130 T. 021- 63858611 / F. 021 - 63864182

12 PROBISTRA Taman Bona Indah Blok B1 No. 3, Lebak Bulus, Jakarta 12440 T. 021 - 7503878 - 7371607F. 021 - 7501658

13 KPS Nusantara Jl. Mesjid Al Ikhlas No. 21C, Pondok Kelapa, Jakarta Timur T. 021 - 33315733

14 CAKRAMURTI T. 021 - 8715095

15 Asosiasi Pemandu Sorak Indonesia Jl. Sidomukti No. 28, Sukaluyu, Bandung T. 022 - 2500433

16 Bike To Work Indonesia Jl. H. Jainudin No. 81, Gandaria Utara Radio Dalam, Jakarta 12140 T. 021 - 91266555

17 Senam Sehat Indonesia Jl. Kebon Sirih No. 77A, Jakarta 10340 T. 021 - 8196492 - 3922307F. 021 - 3100211

18 Paguyuban Benjang Jl. A.H. Nasution No. 85, Ujung Berung, Bandung

19 Persatuan Olahraga Panco Indonesia

20 Special Olympics Indonesia (SOINA) Gd. DNIKS Lt. 3, Jl. Tanah Abang Timur No. 15, Jakarta Pusat T. 021 - 3800501 / F. 021 - 3846556

21 Yama Citra Indonesia Jl. Dr. Setiabudi Km. 9 No. 10, Ledeng, Bandung

22 AIKIDO Indonesia Jl. Nirbaya No. 19, RT 16/02, Pinang Ranti, Makasar, Jakarta Timur T. 021 - 87796141

23 PARKOUR T. 021 - 8625981

24 Asosiasi Senam Kebugaran Indonesia (ASKI) Wisma Daria R. 210, Jl. Iskandarsyah Raya No.7, Kebayoran Baru, Jakarta 12160 Email: [email protected] dan [email protected]

T. 021 - 8294777 - 78 F. 021 - 8298985

25 In Line Komp. Ariana Emas Unit A1 Jl. Pepaya VI Kav. 9-12, Jagakarsa, Jakarta Selatan T. 021 - 7864821

26 Yayasan Asma Indonesia Gd. Asma RS Persahabatan, Jl. Raya Persahabatan, Rawamangun, Jakarta Timur T. 021 - 4723255 / 021 - 4723256

27 Persatuan Gateball Seluruh Indonesia Komp. Perkantoran Kementerian Pekerjaan Umum, Gd. Bina Marga Lt. 2, Jl. Patimura 20, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan

T. 021 - 7397024 - 7395588F. 021 - 7395644

28 Asosiasi Perguruan Pencak Silat GOR Pulo Gadung, Jl. Pemuda No. 17, Rawamangun, Jakarta Timur T/F. 021 - 29377963M. 08129901883

29 Steetball Indo Balla 2

30 Steet Soccer Jl. Kampung Lio Rt 009/08 No. 133, Kel. Bojong Pondok Terong, Depok T. 021 - 57994005F. 021 - 57994004

31 Assiasi Skateboard Indonesia (FSI) Jl. Cipete VIII No. 94A, Cipete, Jakarta Selatan T. 021 - 98500109

32 Asosiasi BMX Indonesia Perum Bekasi Jaya Indah Mekarsari, Jl. Jakarta Timur Raya, Blok D7/9, RT 13/10, Bekasi Jaya, Bekasi 17112

33 Capoera Jl. G. Bolong Raya No. 10-12, Lebak Bulus 3, Jakarta Selatan T. 021 - 99294999

34 BBoy Indonesia Jl. Betung V/179, RT 005/008, Pondok Bambu, Duren Sawit, Jakarta Timur F. 021 - 8601597

35 IeSPA Komp. Citra Graha blok 3G, Jakarta Barat T/F. 021 - 72927694

36 ORHIBa Jl. Masjid Al Anwar 21C, Sukabumi Utara, Rawabelong, Kebon Jeruk, Jakarta Barat T. 021 - 70044489 / F. 021 - 72791450

37 ILDI Jl. Cipaku VI/1, Kebayoran Baru, Jakarta SelatanEmail: [email protected]

T. 021 - 70000-1236 - 7236816F. 021 - 7360570

38 KOSTI - Sepeda Ontel International Veteran Cycling Assosiation

T. 021 - 99661123

39 Federasi Airsoft Indonesia (FA) Email: [email protected] M. 081380877822

40 APPSBI Jl. Mesjid Al Ikhlas No. 21C, Pondok Kelapa, Jakarta Timur

41 ASD

42 Persatuan Bola Sundul Indonesia (PERBANGI)

43 Olahraga Tradisional Gasing

44 Zumba Fitnes Jl. Langsat I/18, Kramat Pela, Kebayoran Baru, Barito Blok M, Jakarta 12130

InduK-InduK ORgAnISASI AnggOTA FORmI

Page 19: Majalah aktif edisi okt-nov 2014

36 EDISI AGUSTUS - SEPTEMBER 2014