mainan itu bernama blog (panduan untuk pelatihan guru, 2008)

14
Mainan itu Bernama Blog Sebuah Cerita yang Sok Menggurui untuk Para Pendidik

Upload: antyo-rentjoko

Post on 15-Mar-2016

222 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Buklet panduan ngeblog untuk workshop guru, Mei 2008. Untuk hari ini isinya mesti dipebarui karena perkembangan media sosial kian pesat. Tapi untuk rujukan awal, bolehlah. :)

TRANSCRIPT

Mainan itu Bernama BlogSebuah Cerita yang Sok Menggurui untuk Para Pendidik

Mainan itu Bernama Blog | dagdigdug.com2

Mainan itu Bernama Blog:Sebuah Cerita yang Sok Menggurui untuk Pendidik

PenyusunBloggeriawan Mesintikjingga

Penata visualPintu Biru (Gareng Inc.)

Penerbitdagdigdug.com, Jakarta, Mei 2008

Buklet ini dibagikan gratis untuk kalangan pendidikan. Boleh dikutip dan digandakan untuk menularkan kegairahan ngeblog.

Informasi dagdigdug.comJalan Langsat 1/3AGandariaJakarta 12120Telepon (021) 720 8262Faksimili (021)720 2264E-mail: [email protected]

Terima kasih untuk semua pihak yang telah memungkinkan penerbitan buklet ini. Terima kasih yang sangat khusus untuk para guru di mana pun yang selalu menularkan manfaat internet untuk pengembangan diri.

dagdigdug.com | Mainan itu Bernama Blog 3

1 Mulai Banyak yang Menyebut “Blog”. Binatang Apakah itu?

BLOG adalah kebutuhan masa kini. Medianya orang modern yang melek internet. Sebagai sajian di web, blog

tak hanya mengajak netters (pengguna internet) berlaku pasif, cuma melihat dan membaca, melainkan juga mengajak setiap orang menjadi penyedia dan pengelola isi.

Jumlah Bloggers

Istilah blog, dari kata weblog1 (catatan harian di halaman web), muncul pertama pada 1997, karena lontaran John Barger. Adapun istilah blog muncul karena lontaran Peter Merholz pada`1999.2

Di dunia saat ini diperkirakan ada 2,86 juta blog3. Dari angka kasar itu, sekitar 8.800 menggunakan bahasa Indonesia.4

Bloggers (orang yang mempunyai blog) mencakup segala usia. Belum ada data yang andal tentang sebaran usia dan jenis kelamin, namun mereka itu mencakup remaja sampai orang dewasa usia pensiun.

1) Bukan dari blog Berger melainkan komentar dia dalam sebuah halaman web

2) Merholz (peterme.com) memaksudkannya sebagai guyon.

3) Perkiraan kasar, oleh Blogcencus (knowledgesearch.org), 8 Mei 2008, dengan memasukkan “apa pun yang tampaknya tergolong blog”

4. ibid.

Bayangkan apabila sebuah nama yang diketikan di google akan menghasilkan gambar atau tulisan yang tidak mendukung bagi proses seleksi yang sedang dijalani. Terlebih lagi akan sangat menyedihkan jika hal tersebut berlaku pada siswa kita dimasa depan.(Agus Sampurno, "Dari Forum dan Workshop Orang Tua...", gurukreatif.wordpress.com, 13 Maret 2008)

SERASA KOPI | Bagi banyak blogger, mengisi blog sendiri atau membaca blog orang lain (blogwalking) itu seperti minuman hangat penyegar badan.

Mainan itu Bernama Blog | dagdigdug.com4

Penerbitan Pribadi: Kerja Rangkap yang Gampang

Mereka, para bloggers itu, menjadi pemilik penerbitan digital pribadi.

Seorang blogger adalah penulis (author) sekaligus penyunting (editor), merangkap penerbit (publisher) dan pengedar (distributor) untuk karya pribadinya.

Sebagai perbandingan, dalam penerbitan digital pribadi ini seluruh mata rantai produksi media cetak telah diringkas. Apa yang ditulis oleh seorang blogger dalam sekejap akan muncul di internet, tersiarkan, dan terdokumentasikan. Lebih dari itu: terendus oleh mesin pencari.

Naskah yang Hilang Dapat Ditemukan Lagi

Mesin pencari seperti Google (google.co.id) tak hanya menemukan sebuah artikel karya blogger, melainkan juga menyimpankan salinannya sebagai tembolok (cache) di jaringan komputernya yang tersebar di banyak negeri.

Ketika seorang blogger oleh sebab yang buruk telah kehilangan karyanya, maka dia dan orang lain berkemungkinan masih dapat menemukan

kembali karya itu.Kemajuan seperti itu sulit kita dapatkan dari media cetak

(buku, majalah, koran) kecuali ada perpustakaan yang menyimpankannya.

Dari sisi produksi, media cetak jelas mahal, melibatkan banyak orang dan tahapan, sehingga membutuhkan biaya besar. Setiap orang bisa menulis tetapi belum tentu ada penerbit yang mau mencetak dan menyebarkan karyanya. Itulah mengapa tak semua orang bisa menjadi penulis buku.

Di internet, melalui blog, semua itu menjadi mungkin. Lebih murah bahkan bisa gratis.

Apa yang dulu mewah, karena tak terjangkau semua orang, kini menjadi sebuah keniscayaan bagi banyak orang.

Siapa sajakah yang dimaksud dengan "banyak orang" itu? Dari murid sampai guru – bahkan pensiunan guru.

SetIAP oRANG BISA MeNuLIS tetAPI BeLuM

teNtu ADA PeNeRBIt yANG

MAu MeNCetAK DAN MeNyeBAR-KAN KARyANyA.

dagdigdug.com | Mainan itu Bernama Blog 5

2 Dari Puisi, Curhat, Laporan, sampai Karya Ilmiah Popular

SEPERTI koran dan majalah, isi blog bisa bermacam-macam. Bedanya, blog lebih merdeka, dan lebih lekas

terbitnya, karena penulisnya merangkap editor sekaligus penerbit.

Puisi maupun prosa, bahkan sekadar curahan hati, bisa muncul silih berganti. Tak ada yang melarang – sepanjang tak mengganggu kenyamanan orang lain.

Bahkan blog pun bisa hanya mengutamakan gambar atau foto, adapun teks hanya menjadi penjelas (caption).

Itulah sebabnya secara bercanda ada blogger yang menyebut blognya sebagai "mainan". Gurauan itu pula yang kemudian menjadi judul buklet ini.

Ya setiap orang adalah homo ludens, makhluk yang gemar bermain-main. :)

BERCANDA | Bahkan posting dalam blog pun bisa berisi canda ceria. Bukankah setiap orang dapat membuat pantun jenaka? Sebuah cerita dari nonadita.dagdigdug.com

Kata teman saya, “Kalau kamu ngomongin matematika, menulis matematika, pokoknya yang berbau matematika, maka siap-siaplah kecewa.” ... Tetapi, saya tidak sepenuhnya percaya dengan perkataannya. Ah, saya abaikan saja. (Al Jupri, "Siapa Saya?" , mathematicse.wordpress.com, 2007)

Mainan itu Bernama Blog | dagdigdug.com6

Blog bukan Hanya Mainan Remaja

TAK dapat langsung kita

salahkan jika ada yang menganggap blog sebagai dunia kaum belia (SD, SMP, mahasiswa, profesional muda).

Maklumlah sebagian besar bloggers (maaf, tanpa statistik) tampaknya bukan mereka yang berada di usia menjelang pensiun. :)

Padahal nyatanya tak sedikit orang dewasa, yang sudah lama meninggalkan masa remajanya, yang ngeblog.

1

2

3

4

56

7

BLOG PENDIDIK | SEARAH JARUM JAM:

[1] Bicara Matematika (mathematicse.wordpress.com), Al Jupri. [2] Blog Pengajar Indonesia (blog.pengajar.web.id), yang diisi oleh 60-an kontributor.

[3] HelgeDuelBek (urip.wordpress.com), Mr Urip. Guru kimia di Kalimantan Tengah.

[4] Hary's Blog (harysmk3.wordpress.com), Haryanto. Guru SMK 3 Jakarta.

[5] Blog Guru Fisika (fisikarudy.wordpress.com), Rudy Hilkya. Guru di Palangkaraya.

[6] Mathemathich (parjono.wordpress.com), Parjono. Guru matematika SMKN 3 Jakarta.

[7] Principal & Trainer 2nd Ed (dedidwitagama.wordpress.com), Dedi Dwitagama. Kepala SMK 3 Jakarta.

dagdigdug.com | Mainan itu Bernama Blog 7

1

2

3

4

56

7

Mainan itu Bernama Blog | dagdigdug.com8

Maka di halaman ini sengaja ditampilkan blog dewasa, milik para pendidik, bukan blog milik siswa yang umumnya berbicara tentang dunia remaja.

Terlihat bahwa pilihan topik sangat beragam, begitu pula gaya penulisannya.

Apa pun topik dan gaya penyajian, mereka telah memberikan sumbangsihnya untuk dunia pendidikan di Indonesia, yakni dengan berbagi pengalaman dan informasi melalui media yang dapat diakses secara terbuka.

Blog sebagai Jendela Pemahaman Bersama

Dari blog milik guru, para siswa dan bahkan orangtua siswa beserta anggota komite sekolah, akan lebih memahami sosok masing-masing pendidiknya.

Dalam hal apa saja? Misalnya daerah asal guru, latar belakang pendidikannya, pandangannya tentang isyu mutakhir, sampai ke hobi bahkan interaksinya dengan pendidik lain hingga ke mancanegara.

Intinya pepatah usang kita itu belum hilang pembuktiannya: tak kenal maka tak sayang.

Maka dari blog Pak Urip HelgeDuelbek (urip.wordpress.com), para sejawat beserta siswa dan orangtuanya akan mengetahui proses intelektualnya dalam belajar dan mengajar. Pak Urip menunjukkan "koleksi buku virtualnya".

Dalam blognya, Pak Urip menyebutkan alasan kenapa sekarang jarang ngeblog (karena sibuk), namun dalam posting tertentu yang bertanggal lama dia melakukan pemutakhiran (updating) .

Sebagai contoh, posting 27 Oktober 2007 dimutakhiri pada 27 Maret 2008. Komentar terakhir (ke-36) dalam posting itu, saat buklet ini disusun, bertanggal 20 April 2008.

Adapun Al Jupri (mathematicse.wordpress.com), sarjana ilmu pendidikan matematika dari IKIP Bandung (kini Universitas Pendidikan Indonesia) yang piawai mempercandakan angka itu, melalui blognya telah menempatkan diri sebagai guru untuk semua orang.

Di blog Pak Jupri, matematika tak harus berarti kerut kening. Pembaca dari kalangan sekolah (ya guru, ya siswa) dapat memanfaatkan posting sang matematikawan untuk belajar.

DI BLoG PAK JuPRI,

MAteMAtIKA tAK HARuS BeRARtI KeRut KeNING. PeMBACA DARI

KALANGAN SeKoLAH (yA

GuRu, yA SISwA) DAPAt

MeMANfAAtKAN PoStING SANG

MAteMAtIKAwAN uNtuK BeLAJAR.

dagdigdug.com | Mainan itu Bernama Blog 9

3 Ngeblog Makin Gampang Ketika Setiap Sekolah sudah Berinternet

SUDAH banyak sekolah yang memiliki komputer. Dari tahun ke tahun siswa baru yang terbiasa dengan komputer

pun kian bertambah.Bagaimana dengan sambungan internet

di sekolah?Sayang, belum semua sekolah

memilikinya. Akan tetapi percayalah, tak lama lagi internet akan memurah, sehingga lebih terjangkau.

Sampai 2007, pengguna internet di Indonesia diperkirakan 25 juta orang, naik 5 juta dari tahun 2006.1 Penggunaan itu kian meluas dengan bertambahnya layanan internet melalui TV kabel, RT/RW-net, dan ponsel (mobile internet).

PR terbesar bagi sekolah adalah menyiapkan anak didik justru sebelum internet menjadi barang biasa bagi semua orang. Hanya mereka yang siap dan terbiasa dengan teknologi informasi yang berpeluang unggul dalam kompetisi.

1) Menurut taksiran Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), apjii.or.id, Desember 2007. Pada 1998 jumlah pengguna internet diperkirakan baru 512.000.

Dalam hal mengakses informasi, guru tak jarang “kalah bersaing” dengan murid-muridnya. “Siswa” didiknya sudah melaju mulus di atas jalan tol, tetapi sang guru masih bersikutat di balik "semak belukar”.(Yulianto Dwi Martono, "Pembelajaran Berbasis TIK", klubguru.com, 8 Januari 2008)

SEPERTI MESIN TIK? | Sungguh sayang jika komputer serbabisa di sekolah hanya difungsikan sebagai alat ketik, seperlunya pula, padahal nilai bukunya cepat menyusut.

© G

AM

BA

R: F

UN

KIP

HIS

H.C

O.U

K

Mainan itu Bernama Blog | dagdigdug.com10

Satu Akses Internet untuk Kepentingan Kolektif

Ketika internet tersedia di sekolah, apalagi dengan jaringan nirkabel, maka ngeblog menjadi semakin mudah.

Di sela waktu mengajarnya, guru dapat memperbarui blognya. Mereka dapat pula memeriksa komentar yang masuk dan kemudian membaca blog sejawat maupun blog siswa.

Mestinya menulis bukanlah yang hal sulit bagi guru. Untuk blog, yang tidak mewajibkan penulisan secara ilmiah selayaknya makalah, urusannya (semoga) menjadi lebih gampang.

Adapun akses internet, bisa didapat melalui pelbagai saluran. Dari yang melalui kabel TV (misalnya firstmedia.com,

sayang saat ini hanya boleh untuk koneksi rumah tangga) dengan tarif mulai Rp 99.000 sebulan, sampai yang melalui Telkom Speedy (www.telkomspeedy.com) yang mematok Rp 750.000 untuk akses tanpa batas.

Satu akses internet dapat dibagi untuk sejumlah komputer. Ongkosnya jauh lebih murah daripada ke warnet.

Komputer Semakin terjangkau

Bagaimana dengan ketersediaan komputer? Jika jaringan nirkabel telah terbangun, maka komputer mana pun dalam area sekolah, sepanjang diberi hak ases, akan dapat

digunakan untuk berinternet.Komputer di sini bisa desktop, bisa juga laptop. Dari tahun

ke tahun harga laptop kian murah. Dengan Rp 5 juta, laptop sudah bisa didapat. Koperasi dan pinjaman dari bank akan mempermudah pemilikan laptop oleh guru.

Tak ada alasan menghindar dari pemanfaatan internet setelah semuanya tersedia.

uNtuK BLoG, yANG tIDAK

MewAJIBKAN PeNuLISAN

SeCARA ILMIAH SeLAyAKNyA

MAKALAH, uRuSANNyA

(SeMoGA) MeNJADI LeBIH

GAMPANG.

SALING PANTAU | Internet adalah media untuk keterbukaan. Guru akan segera tahu dunia aktivitas siswa tanpa terus-menerus menginterogasi pengurus OSIS atau menunggu koran lokal memberitakannya.

dagdigdug.com | Mainan itu Bernama Blog 11

4 Murid dan Guru Saling Membanggakan Blognya

“U.R. what u blog,” itulah teks kaos dagdigdug.com dalam peluncuran tak resmi di Taman

Menteng, Jakarta Pusat, Februari 2008.Kurang lebih itu berarti "Anda adalah

apa yang Anda tulis di blog." Kalau diringkas, blog adalah cara kita

menyatakan diri dan dengan blog pula orang lain (terutama pengguna internet) menilai diri kita.

Saling Kenal Melalui Blog

Kembali ke acara di Taman Menteng itu. Sebagian besar bloggers yang hadir ternyata belum kenal secara pribadi karena belum pernah bertatap muka.

Ketika mereka bersua, sesama blogger langsung mengidentifikasi kenalan barunya

dari nama blog, nama maya (display name) dan URL (alamat internetnya)!

Setelah itu mereka akrab. Bahkan obrolan menjadi lancar karena isi posting masing-masing menjadi penggiring dalam bertukar cerita.

Itulah seninya "kopdar" (kopi darat, istilah dari

Sebab isi blog bisa apa saja, bahkan akan sangat menggigit. Dan tidak akan keluar jalur, karena pengunjung blog bisa saja memberi kritiknya. Setidaknya Ini demi penghematan biaya yg harus dikeluarkan untuk kegiatan sosialisasi atau penataran2 yg kadang tidak ada ujung-nya.(Urip BelgeDuelBek, "Kekuatan Blog dan Guru", urip.wordpress.com, 23 Desember 2006)

SOSOK ANDA | Setiap blog mencerminkan sosok si blogger, baik dia siswa maupun guru. Sungguh sebuah aktualisasi yang menggairahkan.

Mainan itu Bernama Blog | dagdigdug.com12

radio komunikasi yang diadopsi bloggers). Sekarang bayangkan jika siswa-siswi sekolah Anda bertemu

dengan siswa sekolah lain, yang masing-masing sudah saling kenal melalui blog.

Komunikasi mereka akan lebih lancar. Mereka tak hanya bertukar cerita tentang kehidupan pribadinya melainkan juga sekolahnya dan... gurunya.

Jika gurunya juga seorang blogger, maka (semoga) rasa persaudaraan akan mengental. Pertukaran informasi dan langkah lanjutannya lebih mudah. Misalnya tentang beasiswa dan sponsor untuk kegiatan sekolah.

Bagaimana jika guru yang blogger bersua sejawat dari sekolah lain yang juga blogger?

Apa yang terjadi pada siswa bisa berulang pada guru. Tak hanya saling menceritakan diri melainkan juga berbual perihal siswa. Apalagi jika si siswa adalah blogger yang kondang. ;)

Misalkan Usia dan Kesibukan Menjadi Kendala

Tentu, blogging bukanlah sebuah keharusan. Itu semata soal kerelaan dan kesenangan. Artinya tidak setiap orang harus punya blog.

Bisa saja alasan (maaf) usia dan kekurangakraban dengan internet menjadi mengemuka. Jika ya, itu pun tak terlalu salah.

Yang lebih penting adalah memberi kesempatan kepada siswa dan guru-guru muda, yang sejak bersekolah memang sudah

mengakrabi internet, untuk ngeblog.Dengan blog, sekolah Anda akan lebih dikenal. Blog

menjadi semacam portofolio. Jika itu terwujud maka kerja sama dengan pihak lain akan menjadi lebih gampang.

Hanya ketika merasa sudah mengenal maka pihak lain berkecenderungan mudah membantu. Ini, lagi-lagi,sesuai prinsip tak kenal maka tak sayang. :)

Akan tetapi sebetulnya ada yang lebih penting. Blog adalah salah satu sarana untuk aktualisasi diri, baik bagi guru maupun siswa.

Potensi ada. Saluran tersedia. Tunggu apa lagi? :)•••

DeNGAN BLoG, SeKoLAH ANDA

AKAN LeBIH DIKe-NAL. BLoG MeN-

JADI SeMACAM PoRtofoLIo.

JIKA Itu teRwu-JuD MAKA KeRJA

SAMA DeNGAN PIHAK LAIN AKAN

MeNJADI LeBIH MuDAH.

© F

oto

: C-v

itam

ins

for

your

eye

s :)

- a

is t

he b

est

by

Bry

bs

| w

ww

.sxc

.hu/

pro

file/

Bry

bs

pelatihanBLoG?

uNtuK KALANGAN PeNDIDIKAN KAMI SIAP MeMBANtu.

Kunjungilah tanyajawab.dagdigdug.com lalu isilah formulir dengan subjek usulan atau Lain-lain.

© F

oto

: C-v

itam

ins

for

your

eye

s :)

- a

is t

he b

est

by

Bry

bs

| w

ww

.sxc

.hu/

pro

file/

Bry

bs

Tak ada alasan untuk menghindari internet berikut blog. Itulah salah satu cara menjemput masa depan, baik bagi guru maupun siswa.

© Foto: Colored pencils in a box | sxc.hu/profile/dragon_art