mahasiswi unm ungkap ritual annatta’ dan anyyorong pada ... fileindonesia memiliki beragam jenis...

2
Mahasiswi UNM Ungkap Ritual Annatta’ Dan Anyyorong Pada Pembuatan Perahu Pinisi Di Butta Panrita L Written by Humas Rabu, 15 Juni 2016 10:16 - Last Updated Rabu, 15 Juni 2016 10:25 UNM- Alat transportasi diciptakan untuk memudahkan masyarakat dari daerah satu kedaerah lainnya dalam waktu yang lebih singkat. Indonesia memiliki beragam jenis alat transportasi, baik itu transportasi modern maupun alat transportasi tradisional, salah satu daerah di Makassar tepatnya di Kabupaten Bulukumba atau lebih dikenal dengan nama Butta Panrita Lopi m emiliki alat transportasi yang menjadi nama dari salah satu bangunan Universitas di Makassar, yaitu Pinisi. Pinisi merupakan salah satu perahu khas dari Kabupaten Bulukumba yang hingga hari ini masih digunakan sebagai alat transportasi. Butta panrita lopi merupakan salah satu daerah di Sulawesi Selatan yang terkenal dengan pembuatan perahu Pinisi-nya, “lopi” merupakan bahasa Bugis yang berarti perahu.Perahu Pinisi yang selalu kokoh di tengah lautan luas memiliki ritual sendiri dalam proses pembuatannya, ritual khusus ini selalu digunakan oleh masyarakat sekitar karena merupakan tradisi turun temurun dari nenek moyang. Hal inilah yang membuat 3 mahasiswi (Ismi Ardianti, Rahmawati, dan Nuraima Rahma) ini ingin mengetahui ritual-ritual khusus tersebut, tepatnya tanggal 11-12 Juni kemarin mereka turun lapangan ke Tanah Beru Bulukumba untuk melakukan penelitian Budaya, dengan bapak Muh. Asri Arab atau lebih akrab disapa Padde penelitian ini pun berjalan lancar. Penelitian ini merupakan salah satu Program Kreativitas Mahasiswa yang didanai oleh DIKTI. Annatta’ atau dalam bahasa Inggris disebut cutting merupakan kegiatan yang dilakukan selama setengah hari penuh sebelum perahu Pinisi dikerjakan secara bersama-sama oleh tukang pembuat perahu. Annatta’ adalah proses pemotongan lunas di bagian depan dan belakang agar sesuai dengan ukuran yang diinginkan disertai dengan acara makan sebagai ungkapan kebahagiaan dan doa bersama untuk keselamatan. Pemotongan yang dimaksud seperti misalnya panjang lunas yang dibutuhkan 15 meter, namun panjang sebenarnya 16 meter, maka bagian depan dan bagian belakang lunas masing-masing dipotong 50 cm.  Pemotongan lunas menggunakan gergaji ini dilakukan oleh satu orang yang sama tanpa ada pergantian sampai kayu tersebut rampung terpotong yang biasanya berlangsung selama kurang lebih 30 menit. Dua potongan kayu berukuran 50 cm itu 1 / 2

Upload: dangnhan

Post on 18-Mar-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Mahasiswi UNM Ungkap Ritual Annatta’ Dan Anyyorong Pada ... fileIndonesia memiliki beragam jenis alat transportasi, baik itu transportasi modern maupun alat transportasi tradisional,

Mahasiswi UNM Ungkap Ritual Annatta’ Dan Anyyorong Pada Pembuatan Perahu Pinisi Di Butta Panrita Lopi

Written by HumasRabu, 15 Juni 2016 10:16 - Last Updated Rabu, 15 Juni 2016 10:25

UNM- Alat transportasi diciptakan untuk memudahkan masyarakat dari daerah satu kedaerahlainnya dalam waktu yang lebih singkat. Indonesia memiliki beragam jenis alat transportasi, baikitu transportasi modern maupun alat transportasi tradisional, salah satu daerah di Makassartepatnya di Kabupaten Bulukumba atau lebih dikenal dengan nama Butta Panrita Lopi memiliki alat transportasi yang menjadi nama dari salah satu bangunan Universitas di Makassar,yaitu Pinisi. Pinisi merupakan salah satu perahu khas dari Kabupaten Bulukumba yang hinggahari ini masih digunakan sebagai alat transportasi.

Butta panrita lopi merupakan salah satu daerah di Sulawesi Selatan yang terkenal denganpembuatan perahu Pinisi-nya, “lopi” merupakan bahasa Bugis yang berarti perahu.PerahuPinisi yang selalu kokoh di tengah lautan luas memiliki ritual sendiri dalam prosespembuatannya, ritual khusus ini selalu digunakan oleh masyarakat sekitar karena merupakantradisi turun temurun dari nenek moyang.

Hal inilah yang membuat 3 mahasiswi (Ismi Ardianti, Rahmawati, dan Nuraima Rahma) ini inginmengetahui ritual-ritual khusus tersebut, tepatnya tanggal 11-12 Juni kemarin mereka turunlapangan ke Tanah Beru Bulukumba untuk melakukan penelitian Budaya, dengan bapak Muh.Asri Arab atau lebih akrab disapa Padde penelitian ini pun berjalan lancar. Penelitian inimerupakan salah satu Program Kreativitas Mahasiswa yang didanai oleh DIKTI.

Annatta’ atau dalam bahasa Inggris disebut cutting merupakan kegiatan yang dilakukan selamasetengah hari penuh sebelum perahu Pinisi dikerjakan secara bersama-sama oleh tukangpembuat perahu. Annatta’ adalah prosespemotongan lunas di bagian depan dan belakang agar sesuai dengan ukuran yang diinginkandisertai dengan acara makan sebagai ungkapan kebahagiaan dan doa bersama untukkeselamatan. Pemotongan yang dimaksud seperti misalnya panjang lunas yang dibutuhkan 15meter, namun panjang sebenarnya 16 meter, maka bagian depan dan bagian belakang lunasmasing-masing dipotong 50 cm.  Pemotongan lunas menggunakan gergaji ini dilakukan olehsatu orang yang sama tanpa ada pergantian sampai kayu tersebut rampung terpotong yangbiasanya berlangsung selama kurang lebih 30 menit. Dua potongan kayu berukuran 50 cm itu

1 / 2

Page 2: Mahasiswi UNM Ungkap Ritual Annatta’ Dan Anyyorong Pada ... fileIndonesia memiliki beragam jenis alat transportasi, baik itu transportasi modern maupun alat transportasi tradisional,

Mahasiswi UNM Ungkap Ritual Annatta’ Dan Anyyorong Pada Pembuatan Perahu Pinisi Di Butta Panrita Lopi

Written by HumasRabu, 15 Juni 2016 10:16 - Last Updated Rabu, 15 Juni 2016 10:25

kemudian dibawa ke laut untuk direndam, lalu dipulangkan kerumah dengan harapan, perahuPinisi nantinya setelah berlayar jauh akan kembali tambat di daratan dalam keadaan selamat.  

Setelah pemotongan lunas selesai, pemilik perahu mengadakan acara santap siang berupapenganan dan makan besar bersama para tukang, warga, dan orang-orang yang kebetulanmelewati areal pembuatan Pinisi. Hal ini dimaksudkan sebagai bentuk kebahagiaan. Acarasantap bersama ini dirangkaikan dengan doa-doa dipimpin oleh satu orang yang disebut Guru,biasanya berasal dari luar galangan perahu namun kadang kala doa dipandu oleh kepalagalangan perahu tersebut. Pemilihan waktu annatta’ ini ditentukan oleh Guru dengan melihatpasang surut air laut, pada masa yang disebut dengan mikkiri’ mi area. Mikkiri’ mi area dilihat dari batas air surut sebelum naik kepermukaan laut, biasanya pada jam 10 pagi sampaisetengah 12 siang.

Ritual anyyorong dilakukan setelah perahu Pinisi telah dirampungkan dan siap untuk dilayarkanke laut. Anyyorong merupakan kegiatan mendorong perahu Pinisimenggunakan tenaga manusia hingga menyentuh bibir pantai untuk kemudian dilayarkan kelaut lepas oleh salah seorang pelaut yang ditunjuk dalam rangka uji coba. Dulunya, prosesanyyorong dikerjakan bersama-sama oleh para pembuat perahu dan masyarakat sekitar areapembuatan perahu. Namun saat ini, ritual anyyorong dikerjakan oleh para tukang pembuat perahu dibantu dengan tenaga mesin yang disebut takal.Waktu pelaksanaan anyyorongini juga ditentukan dari Guruagar sesuai dengan hari baik.

2 / 2