mahasiswa adalah !

Upload: iqbal-mohammad-elfenoza

Post on 17-Jul-2015

129 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Arti & Makna Logo: A. Filosofi Gambar Logo terdiri dari 6 bagian dengan makna sebagai berikut : 1. Garis geometri segi delapan melambangkan penjuru mata angin, dimana sasaran dakwah perjuangan Islam melalui wadah FUSI ini diharapkan mampu menyentuh objek dakwah seluruh aspek kehidupan. 2. Bulan Sabit, melambangkan kejayaan Islam. 3. Cincin, melambangkan azas kekeluargaan. 4. Rantai, melambangkan ikatan ukhuwah (persaudaraan) sekokoh dan sekuat rantai. 5. Tulisan Nama Resmi Forum Ukhuwah dan Studi Islam ibnu Qoyyim. 6. Tulisan Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati merupakan ruang lingkup dakwah FUSI

1.

2.

4. Jh 5.

B. Filosofi Warna Logo terdiri dari empat warna dasar yang memiliki makna: Warna dasar Hijau. Yang dalam tradisi Islam disimbolkan sebagai elemen warna surga, sebagaimana di dalam Al-Quran Surat Al Kahfi ayat 31, digambarkan bahwa para penghuni surga mengenakan pakaian dari sutera berwarna hijau. Hijau juga merupakan simbol harapan, pertumbuhan, regenerasi, kesuburan, dan juga kelahiran. Warna dasar Kuning. Sebagaimana sifat dari warna kuning yang terlihat aktif dan mencolok, maka untuk FUSI, warna kuning mencerminkan kebahagiaan dan energi para pemuda, selalu memiliki gairah untuk berbuat dan bekerja demi menghasilkan sesuatu yang terbaik. Warna Putih. yang terbaik. Warna dasar Hitam. Warna Hitam mewakili ketegasan arah dan tujuan yang ingin dicapai.

Potensi Utama yang ber-akhlaqul karimah dan berilmu yang mampu menegakkan, mengamalkan dan menjunjung tinggi nilai-nilai ajaran Islam dalam aktivitas kehidupannya.Tulisan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, menunjukkan bahwa dakwah UKKI MASA berada dalam lingkup FKIP UNEJ

Mungkin ketika kalian membaca tulisan ini, kalian pasti langsung mengatakan kalau organisasi itu dapat menyebabkan nilai matakuliah mahasiswa anjlok atau ada yang sependapat dengan saya kalau organisasi itu dapat meningkatkan nilai matakuliah. Ya, mungkin ada setuju atau tidak mengenai hal ini, karena keadaannya pasti berbeda antara mahasiswa yang satu dengan lainnya.

Oleh karena itu, saya cuman ingin membahas kalau memang benar organisasi itu dapat meningkatkan atau bahkan mendongkrak nilai kalian yang dulunya cuman kisaran C, D, atau E menjadi minimal dapat nilai B dan bahkan sangat memungkinkan nilai A+ dalam genggaman kalian. Kecuali, organisatoris yang memang malas kuliah yaa hal ini nggak berlaku untuk pemalas. Mengapa organisasi bisa mendongkrak nilai jongkok bahkan tiarap menjadi berdiri bahkan bisa menerbangkan diri kalian? Pertama dan yang paling penting adalah organisasi mengajarkan keterampilan berbicara depan umum (komunikasi dua arah). Mungkin kalian adalah salah satu mahasiswa yang merasa masih gugup berbicara depan umum walaupun hanya di dalam kelas yang di depan kalian itu cuman dosen dan teman-teman perkuliahan tersebut. Malahan ada mahasiswa yang bukan hanya takut berbicara depan teman dan dosennya, bahkan sekedar tunjuk tangan untuk bertanya atau menjawab aja takutnya setengah mati. Ya, kuncinya berbicara dan komunikasi dua arah. Organisatoris diharapkan dapat menyampaikan pendapat kepada orang lain dengan terstruktur dan tidak bertele-tele. Ingat, keterampilan ini tidak akan diajarkan pada matakuliah apapun. Oleh karena itu, dengan berorganisasi kita bisa belajar bagaimana berbicara dan berkomunikasi dengan baik. Biasanya organisasi selalu memberikan tanggung jawab kepada seorang anggotanya untuk memegang suatu kepanitiaan atau mengisi sebuah acara kemahasiswaan. Nah, kita sebagai anggota yang peduli terhadap organisasi pasti akan berusaha sebaik mungkin untuk melaksanakan tanggung jawab tersebut agar tidak mengecewakan organisasi, senior, junior dan diri sendiri. Dengan menjadi panitia pelaksana atau pengisi acara kemahasiswaan, pasti kita akan dihadapkan pada situasi untuk melakukan komunikasi dengan orang lain diluar organisasi kita atau kita pasti berusaha sekeras mungkin untuk memberikan yang terbaik pada saat kita tampil dan berbicara di depan para undangan saat menjadi pengisi acara kemahasiswaan. Kemampuan berbicara ini pasti akan tertular pada saat kita kuliah, sehingga jika kita disuruh oleh dosen untuk presentase, diskusi, bertanya atau menjawab kita pasti bisa karena sudah terbiasa melakukannya di organisasi. Berbicara depan orang banyak aja udah terbiasa, apalagi cuman berbicara depan dosen dan temanteman perkuliahan. Nah, akibat dari keterampilan berbicara depan umum ini adalah kita menjadi mahasiswa yang aktif dalam kelas dan ini akan menjadi penilaian plus tersendiri bagi dosen matakuliah dibandingkan dengan teman yang pasif dan hanya serius mengikuti/mendengarkan teman atau dosen yang berbicara mengenai suatu permasalahan yang dibahas dalam perkuliahan. Jadi, kalian udah ngerti kan kalau organisasi kemahasiswaan itu tidak akan merugikan atau bahkan mengganggu nilai perkuliahan kalian.

Bertambah kenalan. Bertemu dengan teman yg sejalan pikirannya. Pengertian1. Mahasiswa Dalam PP no. 60 tahun 1999 dijelaskan tentang mahasiswa sebagai berikut: Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar pada perguruan tinggi tertentu. Dalam

pelaksanaan tugas pengembangan kemahasiswaan seharihari diperguruan tinggi, ruang lingkup tugas pembimbing kemahasiswaan dibatasi pada jenjang D3 (S0) dan S1 2. Dosen Dosen adalah tenaga pendidik pada perguruan tinggi yang khusus diangkat dengan tugas utama mengajar. 3. Sivitas Akademika Sivitas akademika adalah satuan yang terdiri atas dosen dan mahasiswa pada perguruan tinggi 4. Pembimbing Kemahasiswaan Pembimbing kemahasiswaan adalah dosen, tenaga kependidikan atau pejabat lain yang memiliki tugas, fungsi dan tanggungjawab dalam bidang pengembangan kemahasiswaan diperguruan tinggi karena tugas atau jabatannya. 5. Kegiatan Ekstrakurikuler Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan kemahasiswaan yang dirancang diluar kegiatan akademik yang bertujuan melengkapi (bukan sekedar tambahan kegiatan akademik dalam mencapai tujuan nasional) 6. Strategi Strategi adalah cara atau upaya memanfaatkan potensi secara tepat dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional melalui kegiatan kemahasiswaan ekstrakulikuler. Pemberdayaan Mahasiswa adalah upaya pendidikan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas diri dilaksanakan dengan penuh kesadaran, berencana, teratur, terarah, dan bertanggungjawab, yang mampu memberikan pembekalan untuk persiapan masa depan, tanpa mengganggu atau mengurangi kegiatan kurikuler. Ketahanan fisik dan mental : Diperlukan kesehatan, ketahanan fisik dan mental untuk menghadapi tantangan hidup, berkepribadian mantap, memiliki tanggungjawab serta disiplin yang tinggi untuk mendukung ketahanan perguruan tinggi dan ketahanan nasional. B. Sasaran Khusus 1. Sikap Ilmiah a. Hasrat ingin tau, belajar tak kenal batas usia dan waktu b. Daya analisis yang tajam c. Kejujuran d. Rasa tanggung jawab yang tinggi e. Keterbukaan terhadap hal baru, pendapat yang berbeda namun tetap kritis f. Sikap bebas dari prasangka g. Orientasi masa depan h. Sikap menghargai nilai, norma atau kaidah budaya dan agama serta tradisi keilmuan. 2. Sikap keahlian atau profesional a. Keinginan untuk mencapai pengetahuan yang lebih tinggi b. Kemandirian dan kemahiran sesuai minat ilmu, bakat, kemampuan serta arah profesinya. c. Etika profesi yang tinggi d. Kesejawatan yang tinggi

OrganisasiOrganisasi merupakan suatu wadah tempat berkumpulnya orang-orang (manusia) yang memiliki minat, bakat, tujuan atau

cita-cita yang sama. Unsur-unsur utama yang terkait, dan akan mempengaruhi ataupun dipengaruhi oleh keberadaan organisasi adalah (4 M): n. Man (Manusia) o. Methode (Sistem) p. Money (Dana) q. Material (Bahan) a. Man (Manusia) adalah subjek, predikat maupun objek dari kegiatan suatu organisasi. Manusia merupakan sumber daya penting yang menjadi asset organisasi, sebagai sumber inspirasi, pelaku yang bergerak sesuai sistem atau komitmen organisasi, yang akhirnya akan menghasilkan produksi berupa karya atau sumberdaya manusia sesuai dengan tujuan organisasi. b. Methode (Sistem) adalah mesin yang mengatur hubungan antar manusia atau komponen yang terlibat di organisasi untuk mencapai hasil yang diharapkan. c. Money (Dana) merupakan bahan bakar untuk menggerakkan organisasi, terkadang money juga menjadi motivasi untuk menggerakan sdm yang ada diorganisasi, meskipun ada yang punya idealisme bahwa uang bukan segalanya tapi untuk memenuhi beberapa keperluan yang di anggarkan, uang sangat diperlukan, dan penggunaan uang sesuai atau diluar anggaran ini harus dapat dipertanggungjawabkan. d. Material (bahan) yang dibutuhkan oleh organisasi bisa berbentuk fisik (benda) seperti kantor dan perlengkapannya atau alat-alat dan sarana yang dibutuhkan untuk suatu event (kegiatan). Material yang dibutuhkan organisasi bisa juga berupa non-fisik seperti cita-cita yang sama, semangat, hobi, minat dan bakat anggota yang sama. Contohnya hobi mendaki gunung, menelusuri rimba, mengarungi jeram, sepak bola, basket, karate, riset keilmuan, pengembangan kreatifitas bidang kerja, seperti: pemrograman komputer, web design, multimedia, network dan lain-lain. Sehingga bahan yang dibutuhkan organisasi bisa berbentuk kantor, lapangan olah raga, alam pegunungan, laboratorium, koneksi

FUNGSI ORGANISASIDalam mencapai maksud dan tujuan organisasi, ada 4 fungsi organisasi yang sangat perlu diperhatikan berkaitan dengan manajemen organisasi, yakni: a. Planning (perencanaan) b. Organizing (pengaturan) c. Accounting (pelaporan) d. Controling (pengawasan) a. Planning (perencanaan) Hal yang berkaitan dengan perencanaan dalam organisasi diantaranya adalah rencana-rencana yang coba disusun oleh pengelola organisasi, seperti rencana kerja atau kegiatan serta anggaran yang diperlukan, teknis pelaksanaannya bisa melalui rapat-rapat, seperti: Rapat Kerja (pengurus organisasi) yang membicarakan rencana-rencana kerja pengurus serta kegiatan anggota yang akan dilakukan dengan satu atau lebih target yang

akan dicapai. Rapat Anggaran, untuk menentukan berapa jumlah anggaran yang diperlukan untuk mendukung kerja organisasi atau untuk suatu event / kegiatan (wujudnya daftar RKA) atau proposal kegiatan. b. Organizing (pengaturan) Dalam hal pengaturan, unsur yang perlu diperhatikan & diwujudkan adalah : Struktur Organisasi yang mampu menunjukkan bagaimana hubungan (relationship) antara organisasi/bagian/seksi yang satu dengan yang lain. Job Description yang jelas yang mampu menjelaskan tugas masing-masing bagian/seksi. Bentuk Koordinasi antar bagian dalam organisasi (mis. Rapat Koordinasi antar bagian, Rapat Pimpinan antar Organisasi, dll) Penataan dan Pendataan Arsip & Inventaris Organisasi Harus diatur dan ditata dengan baik administrasi organisasi, seperti surat masuk, surat keluar, laporanlaporan, proposal keluar, data anggota, AD/ART, GBHK, presensi, hasil rapat, inventarisasi yang dimiliki, perangkat yang dipinjam dll. Siapapun orang yang memerlukan data-data atau perlengkapan, maka ia akan mudah menemukan, apakah yang tersimpan dalam bentuk file-file di komputer atau yang berada ditempat/ lemari penyimpanan berkas-berkas. Segala bentuk surat menyurat tercatat dan terdokumentasi, segala perangkat yang dimiliki dan dipergunakan terdata, kapan dibeli, siapa yang mempergunakan saat ini, bila ada kerusakan siapa yang bertanggungjawab untuk memperbaiki atau bila dipinjam kapan harus dikembalikan dll. c. Accounting (pelaporan) Pelaporan merupakan unsur wajib yang harus dilakukan untuk menunjukkan sikap & rasa tanggung jawab dari pengurus kepada anggotanya ataupun kepada struktur yang berada diatasnya. Wujud kongkritnya adalah : Progress Report (Laporan Pengembangan Kegiatan) atau Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) Kegiatan Progress Report biasanya berbentuk laporan praktis organisasi kepada anggota atau struktur diatasnya bila diminta, terkadang bisa berbentuk lisan (pembicaraan antar pimpinan dengan pimpinan atau dengan anggota). Sebaiknya Progress Report ini dapat ditampilkan dalam bentuk laporan berbentuk tabel / matrix yang bisa dilihat orang setiap saat (contoh terlampir), biasanya kegiatan masih berlangsung ketika progress report disampaikan. Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) adalah laporan lengkap dari sebuah atau beberapa kegiatan yang telah selesai dilaksanakan organisasi, biasanya merupakan laporan hasil evaluasi dan anggaran yang dipergunakan. d. Controling (pengawasan) Tugas organisasi ataupun pimpinan organisasi yang tidak boleh terlewatkan adalah melakukan pengawasan terhadap aktifitas organisasi ataupun realisasi kegiatan dan penggunaan anggaran. Agar tugas / tanggung jawab pengawasan dapat

dilaksanakan dengan pertimbangan efektifitas dan efesiensi waktu maupun dana, maka dapat dipertimbangkan faktor-faktor sbb : Pembagian Tugas Pengawasan Pendelegasian Wewenang Pembuatan Rencana Kegiatan dan Anggaran serta Realisasi Kegiatan dan Anggaran (RKA) Pembukuan / dokumentasi atau kearsipan 2. KEGIATAN ORGANISASI KEMAHASISWAAN Keberadaan sebuah organisasi kemahasiswaan biasanya sesuai dengan visi dan misi Perguruan Tinggi yang bersangkutan atau berdasarkan keterbukaan manajemen lembaga untuk menampung dan menyalurkan aspirasi, minat dan bakat mahasiswanya. Beberapa hal yang perlu dilakukan atau dimiliki suatu organisasi adalah: a. Strukt ur Organisasi Sebuah bagan yang dapat menjelaskan tentang kedudukan masing-masing pengurus serta hubungan antar bagian dalam organisasi. Sangat diperlukan untuk menunjukkan susunan kepengurusan dan hubungan antar seksi/bagian yang dipahami oleh anggota organisasi ataupun fihak luar. Sebaiknya terdapat pada dinding sekretariat dan disertakan pada proposal pemberitahuan keberadaan organisasi kepada PUKET III (bid. kemahasiswaan), serta LPJ Organisasi. b. Job Description Selaku pengurus organisasi apalagi ketua organisasi, sudah selayaknya mengetahui fungsi dan tugas masingmasing seksi/bagian yang berada dibawah koordinasinya, serta diharapkan mampu memberi penjelasan akan tugastugas tersebut kepada masing-masing personil yang menerima tanggung jawab tersebut. Tiap-tiap anggota atau pengurus organisasi perlu memahami sebenarbenarnya akan tugas dan bagaimana pertanggung jawabannya kepada ketua serta bagaimana koordinasinya dengan bagian/seksi yang lain. c. Rapat Kerja Masing-masing organisasi perlu mengadakan raker sekurang-kurangnya 1 x dalam setahun, namun yang efektif adalah 2 x setahun (per semester). Dalam raker masing masing bagian/seksi mengajukan rencana kegiatan dan anggaran yang dibutuhkan.

14Kemudian kumpulan rencana kerja tersebut digabungkan untuk dijadikan rencana kegiatan organisasi dan perencanaan penggunaan anggaran yang kemudian dijadikan rujukan untuk pengajuan permohonan anggaran dalam bentuk profosal kepada PUKET/PUREK III (bid. Kemahasiswaan) dan KaBag Keuangan. d. Rapat Eval uasi Setelah organisasi mengadakan suatu kegiatan, maka sebaiknya dilakukan evaluasi (penilaian oleh diri sendiri/pengurus organisasi) terhadap kegiatan tersebut, selambat-lambatnya 1 bulan setelah kegiatan (waktu yang paling baik adalah 1 minggu setelah kegiatan). Pada rapat evaluasi ini diharapkan bisa memunculkan hal-hal kekurangan/kecurangan yang dilakukan sehingga bisa mengkoreksi diri untuk tidak melakukan hal tsb kembali. Hasilnya tertuang dalam progress report, maupun rujukan untuk LPJ.

e. Rapat Koordinasi Sebelum melakukan suatu event/kegiatan suatu organisasi sangat perlu mengajak semua fihak yang terkait untuk membicarakan bagaimana teknik koordinasi antar bagian agar kegiatan tsb dapat terlaksana sesuai harapan. Terkadang organisasi/fihak lain diluar organisasi pelaksana perlu diajak/diberitahu tentang kegiatan tersebut untuk meningkatkan hubungan baik antar sesama organisasi. Senat Mahasiswa dalam hal ini sebagai organisasi tertinggi dalam struktur LM Amikom Yogyakarta, perlu meng-koordinasikan rencana kegiatan masing-masing HMJ, UKM dan BEM, agar : tidak menyimpang dari tujuan masing-masing organisasi tidak saling berbenturan antar sesama organisasi dan bisa mengkoordinir bila ada kesamaan bentuk kegiatan serta waktu kegiatan

15f. Pertemuan Pimpinan Or ganisasi Para pimpinan organisasi sesekali perlu melakukan pertemuan gathering (pembicaraan resmi dengan gaya santai) untuk menjalin hubungan baik antar pimpinan/organisasi dan bisa menjembatani penyelesaian masalah-masalah yang timbul antar organisasi. Terkadang untuk sebuah event yang dilaksanakan suatu organisasi, perlu diundang pimpinan organisasi lain agar terjadi hubungan baik antar organisasi. g. Dialog Mahasi swa & Lembaga STMIK AMIKOM YOGYAKARTA membuat manajemen yang terbuka untuk kritik dan saran mahasiswa terhadap manajemen pelayanan, kualitas SDM, perkembangan teknologi serta materi pendidikan yang diberikan perguruan tinggi kepada mahasiswa, dengan tujuan agar tercipta sinergi antara perguruan tinggi, mahasiswa serta masyarakat untuk memaksimalkan manfaat dan pengembangan yang dilakukan. Sekurang-kurangnya 1 x dalam satu periode kepengurusan, Sema perlu menjadi fasilitator pertemuan dan dialog terbuka antara lembaga kemahasiswaan, mahasiwa dan perguruan tinggi STMIK AMIKOM Yogyakarta, dalam suasana penuh keakraban namun tidak mengurangi sifat kritis dan kecerdasan mahasiwa dalam menyampaikan ide, saran maupun kritik serta tetap berpegang pada nilai-nilai kebenaran yang ada. h. Penataan Arsip & Inventaris Or ganisasi Hal-hal yang terkait dengan kearsipan (dokumen) organisasi : 1. Data Pengurus / Anggota 2. Surat Masuk / Surat Keluar 3. Profosal 4. Memo 5. Agenda Kerja / Job description dan 6. Dokumendokumen lain

16Perlengkapan yang terkait dengan kearsipan : 1. Kertas dengan atau tanpa kop surat + amplop 2. Stempel / Bantal Stempel / Tinta Stempel 3. Map File / Maploeg / Box File 4. Pelubang Kertas 5. Staples dan isinya

6. Perlengkapan penjilitan proposal 7. Lemari dengan daftar file / arsip serta 8. Ruang Sekretariat Perlengkapan pendukung lain sebagai inventarisasi organisasi : 1. Papan Nama Organisasi 2. Struktur Organisasi 3. Daftar Inventarisasi Ruang Organisasi 4. Daftar Kegiatan dan Anggaran Organisasi 5. Album Kegiatan 6. White board / spidol / penghapus 7. Spon board dan pines 8. Perlengkapan kebersihan ruangan 9. Jam dinding 10. Komputer, printer, disket dan 11. Perlengkapan lain yang sangat dibutuhkan untuk mendukung kegiatan organisasi i. Laporan Pertanggung Jawaban Suatu hal yang harus dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab pengurus kepada anggota ataupun fihak lain yang memberikan dukungan terhadap kegiatan adalah Laporan Pertanggung Jawaban. Contoh format LPJ terlampir j. Pendelegasi an Wewenang Untuk memberikan kekuatan hukum bagi yang menerima wewenang maka sangat diperlukan surat pelimpahan wewenang sementara. (format terlampir) k. Pembagian Tugas Pengawasan Bila tugas Ketua dirasa cukup banyak maka tugas pengawasan dapat dibagi kepada sekretaris umum atau kepada seksi khusus atau komisi khusus untuk melakukan tugas pengawasan tersebut.

17l. Pembuatan Daftar Rencana Kegi atan dan Anggaran Organisasi - serta Realisasi Kegi atan dan Anggaran (RKA) Sebuah daftar rencana dan anggaran yang diperlukan untuk kegiatan sebaiknya tersusun sebelum kegiatan dilaksanakan, dapat dilihat oleh seluruh pengurus maupun anggota. Ini akan menjadi pembelajaran buat seluruh anggota dan pengurus saat itu dan pengurus sesudahnya. Daftar tadi sebaiknya juga dilengkapi dengan hasil evaluasi dan realisasi anggaran yang digunakan. Contoh format RKA terlampir. m. Pembukuan / kearsipan Kearsipan yang paling menonjol dalam organisasi diantaranya adalah mengenai surat-menyurat. Kerapian surat-menyurat ini akan memperlihatkan identitas dan kapabilitas suatu organisasi. Meskipun tidak ada peraturan yang telah ditetapkan sebagai format baku penulisan / pembuatan suratmenyurat, namun banyak instansi atau organisasi yang telah mencoba menyusun kearsipan, serta format penulisan surat-menyurat yang baik dan bisa dijadikan acuan pembuatan surat menyurat untuk memudahkan administrasi dan manajemen kearsipan. Disamping itu, konsep surat dan kearsipan yang baik, bisa menimbulkan citra yang baik bagi institusi/perusahaan atau organisasi yang bersangkutan.

Bicara masalah bangku dunia universitas, bicara masalah dinamika pendidikan yang tinggi bagi kita. Dan banyak sekali para teman-teman mahasiswa itu membuat suatu padanan nama untuk menamai jenis-jenis atau tipikal mahasiswa, dan wal hasil itu ada 2 jenis mahasiswa setelah di diskusi-diskusikan itu. yaitu :1) Mahasiswa Kura-kura, 2) Mahasiswa Kupu-Kupu. menarik sekali bicara masalah 2 jenis mahasiswa tadi, karena itu mengandung sebuah arti dan makna tersendiri, Mahasiswa Kura-kura: adalah mahasiswa yang setiap hari dia menghabiskan waktu nya untuk Kuliah RapatKuliah Rapat, dan itulah salah satu contoh aktifis. Mahasiswa Kupu-kupu: Mahasiswa yang menghabiskan waktu seharihari hanya untuk kuliah pulang-kuliah pulang. Makna yang tersirat dalam Kupu-kupa Vs Kura-kura sangat besar, kalau saya menganalogikan makna dari Mahasiswa Kura-kura yang mempunyai arti Kuliah rapat-kuliah rapat itu bagaikan orang yang tiap hari latihan fit-nes yang mengangkat beban 100kg perhari, ketika dia diluar dan mengangkat beban 50kg dia tidak akan keberatan dan bahkan akan yantai, itulah analogi dari mahasiswa kura-kura. kalau mahasiswa kupu-kupu (kuliah pulang-kuliah pulang) ya mahasiswa yang tidak mau belajar mengangkat beban banyak, karena tidak mau disibukan oleh hal-hal positif, padahal dunia pendidikan tinggi adalah wahana kita untuk menggaruk ilmu sebanyak-banyaknya. Kalau saya disini mengartikan terkait dengan manfaat mahasiswa yang aktif didunia organisasi atau ORGANISATORIS sangat banyak sekali manfaat nya. adapun bagi saya, manfaat organisasi adalah :1) Melatih manajerial sesuatu hal. 2) Melatih Komunikasi efektif, produktif,dan sehat. 3) Melatih jiwa-jiwa kepemimpinan. 4) Memperbanyak jaringan atau link. 5) Belajar mengetahaui karaktaristik orang lain. 6) Melatih mental. 7) Mempermudah dalam mendapatkan informasi teraktual. 8) Pengembangan minat dan bakat. 9) DLL. Sesuai dengan pengertian organisasi yaitu perkumpulan dari beberapa orang yang terdiri dari lebih 1 orang yang mempunyai tujuan yang sama. maka dari itu perlu di manaj dengan baik agar cita-cita dari organisasi itu dapat tercapai. sekarag ini bicara mahasiswa banyak yang kita dengar dari kawan-kawan yang sudah merambaknya mahasiswa HIDONISME, yang mempunyai arti mahasiswa yang mempunyai paham akan kuliah atau hidup hanya untuk bersenang senang, makanya bagi mahasiswa seperti itu mereka tidak ingin hidupnya sulit atau sengsara, dan mereka pun mempunyai motto hidup hanya sekali maka jangan dibuat susah, padahal masih ada dunia yang kekal setelah ini. dan yang naif sekali itu sudah banyak yang di pahami sama mahasiswa-mahasiswa kita. Mahasiswa sebagai ujung tombak nasib generasi bangsa, mudah-mudah an akan sadar dengan apa yang menjadi tugas dan fungsinya. Dan smua ini merupakan refleksi sosial bagi diri kita yang belum ikut organisasi untuk renungkan diri, yakini sesuatu hal, berusaha (ikhtiar) insyallah akan sampai atau tercapai. dan dunia mahasiswa sangat singkat dan naif untuk jatuh pada pilihan yang salah. akan tetapi smua ini tinggal kita yang berhak untuk memutuskan sesuai dengan kebutuhan atau keadaan, karena sifatnya subyektif sesuai dengan kebutuhan.

Benarkah berorganisasi di sekolah identik dengan penurunan prestasi dan konsentrasi belajar? Memang berorganisasi dapat bersifat adiktif. Namun, jika tidak pandai mengatur waktu, tugastugas lain bisa terbengkalai. Inilah salah satu sisi "negatif"-nya. Melihat sisi "negatif" berorganisasi di sekolah, kita juga harus melihat sisi positifnya. Di luar semua itu berorganisasi di sekolah ternyata memiliki banyak nilai-nilai positif yang bermanfaat dalam pengembangan pribadi. Menambah pengalaman

Dengan menjadi anggota panitia suatu kegiatan, kita mendapat pengalaman berorganisasi. Bagaimana bekerja dalam komunitas yang terdiri dari individu-individu majemuk, beraneka ragam latar belakang dan pola pikir. Ada yang berpikir cepat dan nyambung dengan pikiran kita, namun ada juga yang lemot dan enggak nyambung-nyambung. Dengan kesibukan tambahan ini, mau tidak mau kita harus belajar strategi menyatukan visi, membagi kerja, dan menjalankan tugas. Istilah kerennya, job description masing-masing tugas harus jelas. Berbagai benturan yang mungkin terjadi saat menyatukan visi, tentu akan menjadi tambahan pengalaman tersendiri. Begitu pula saat pembagian kerja, kita menjadi terbiasa untuk bekerja secara team work, saling membahu, mendukung satu dengan lainnya. Selain memperoleh pengalaman berorganisasi, kita juga mendapatkan pengalaman dan menambah wawasan dalam bidang yang kita kerjakan. Misalnya, bila bertugas sebagai seksi publikasi, kita akan mendapat pengalaman bagaimana berhubungan dengan orang lain di luar kelompok sendiri, bagaimana mempromosikan kegiatan yang kita buat dan media yang akan digunakan. Bergabung dengan kepanitiaan suatu kegiatan tentu membuat kita harus berinteraksi dengan banyak orang. Proses interaksi ini membuat kita menjadi kenal dan dikenal banyak orang. Dengan kata lain, melalui pergaulan yang luas, kita akan memiliki banyak teman. Sikap mental Kegiatan di luar sekolah juga membentuk sikap mental positif, misalnya kedisiplinan, ketekunan, kejujuran, dan percaya diri. Setiap kerja pasti ada target waktu (deadline) yang harus dicapai. Dengan adanya job description kita harus bisa memimpin diri sendiri, menentukan skala prioritas dan disiplin dalam menjalankan rencana kerja agar selesai sebelum target waktu (deadline) yang ditentukan. Selain kedisiplinan, ketekunan kita juga terasah. Tidak semua tugas yang menjadi tanggung jawab, mudah dilaksanakan. Kadangkala ada tugas yang membutuhkan ketekunan, seperti mewawancarai orang penting yang sulit ditemui. Bila tidak tekun tugas kita tidak terselesaikan. Jabatan yang kita emban berhubungan dengan kepercayaan. Dalam melaksanakan tugas, kita diberi kepercayaan, bisa berupa wewenang atau materi. Kita dituntut bersikap jujur, tidak menyalahgunakan kepercayaan yang telah diberikan. Hal ini membutuhkan keberanian untuk melawan keinginan negatif dan melatih kejujuran kita. Dengan pengalaman yang kita dapatkan saat berorganisasi, secara sadar maupun tidak, tingkat kepercayaan diri kita juga meningkat. Kepercayaan diri yang tinggi ini amat berguna saat kita harus melangkah dan menentukan sesuatu. Bila kita percaya diri, maka kita akan lebih berani dalam menghadapi segala situasi. Keuntungan tambahan Di luar semua itu, ternyata masih ada keuntungan tambahan yang bisa kita dapatkan dari

kegiatan berorganisasi di sekolah. Keuntungan tambahan itu adalah suvenir-suvenir yang dapat kita koleksi untuk dikenang di masa depan. Suvenir-suvenir itu dapat berupa kaus, kartu kepanitian, bandana, topi dan lain-lain. Benda - benda yang sekilas tidak berharga itu mungkin bisa menjadi berharga karena menyimpan kenangan yang tidak tergantikan. Namun, pada akhirnya betapa pun positifnya berorganisasi di sekolah, kewajiban utama kita sebagai pelajar adalah belajar. Kemampuan berorganisasi hendaknya disertai dengan kemampuan mengatur waktu dengan baik, agar kita dapat mendapatkan semua manfaat berorganisasi tanpa mengorbankan prestasi.

Kebetulan sekali saya sempat aktif di organisasi ketika kuliah di pendidikan ilmu komputer UPI. Keterlibatan saya di organisasi lebih tepatnya disebabkan oleh kondisi yang mendesak. Saat pertama kali menginjakkan kaki ke bangku perkuliahan sebenarnya saya telah mengazamkan diri untuk tidak ikut organisasi manapun karena agak kapok. Ketika jaman SMA dulu, orang tua kurang apresiatif mengenai prestasi di luar akademik (terutama organisasi). Kembali ke laptop , saya terpaksa aktif menjadi anggota DPM (semacam senat) mahasiswa jurusan, karena tidak ada orang

lain lagi di kelas yang bersedia maju sebagai delegasi untuk duduk di DPM. Ya sudahlah, akhirnya saya mulai ngorganisasi. Sangat lugu, karena semenjak SMP sampai SMA tidak pernah aktif di OSIS. Periode berikutnya, ternyata penderitaan perjuangan masih berlanjut. Selepas pergantian pengurus DPM, saya dipercaya untuk menjadi salah satu kepala departemen di BEM Kemakom. Saya gak akan bercerita tentang pengalaman selama menjadi aktifis kecil-kecilan tersebut, karena pasti akan sangat panjang ceritanya . Jadi saya fokuskan hanya pada manfaat serta apa yang perlu diwaspadai ketika menjalani kuliah dan organisasi

secara bersamaan. Manfaat ikutan organisasi: 1. 2. Melatih leadership skill. Bagaimana melatih diri agar dapat menjalankan setiap tugas, bagaimana bekerja sama dengan rekanrekan, bagaimana mendelegasikan suatu tugas, bagaimana ketika harus mengambil keputusan secara cepat. Melatih social skill. Ini yang paling lucu, sebenarnya saya bukan orang yang ansos (anti sosial), tapi paling tidak saya termasuk orang yang introvert, tapi dengan bergabung di organisasi, perlahan saya mulai terbuka dengan orang lain. Sehingga kemampuan sosial saya pun terasah. 3. Melatih public speaking skill. Tidak mudah untuk berbicara di depan orang banyak. Saya pun menyadarinya, tapi dikarenakan tuntutan peran, terkadang saya harus menjadi pembicara di depan umum walaupun untuk waktu yang singkat. Memberikan briefing di depan panitia penerimaan mahasiswa baru, menjadi moderator pelatihan, menjadi moderator seminar, serta memberi sambutan ketika acara pelantikan anggota baru, itu contohnya. 4. Melatih mempengaruhi orang lain. Tentunya mempengaruhi dalam hal yang positif. Terkadang ada perbedaan pendapat atau pandangan mengenai suatu permasalahan, dan itu harus dipecahkan bersama. Secara bijak kita memang harus dapat menerima pendapat orang lain, tapi di sisi lain jika kita yakin akan pendapat kita, kita harus dapat mengemasnya sebaik mungkin sehingga orang lain dapat menerimanya. 5. Menemukan sisi lain kepribadian. Saya pun baru menyadari beberapa sifat yang saya miliki ketika diberi penilaian oleh rekanrekan di organisasi. Kita akan tahu bahwa kita adalah orang yang tegas, cepat tanggap, cuek, atau berwibawa. Rekan kita menilai kita, sehingga kita menjadi tersadarkan bahwa kita memiliki sifat dan potensi yang awalnya kita tidak menyadarinya. 6. Memperluas jaringan. Dalam bahasa agamanya : menyambungkan tali silaturahmi. Kita menjadi kenal banyak orang, sehingga kalau butuh tumpangan motor kita akan lebih mudah, kalau kita butuh catatan untuk menghadapi ujian kita tinggal pinjam, kalau kita sedang sakit akan ada yang datang menjenguk, dll. 7. 1. [silahkan tambahkan sendiri...] Kesehatan. Walau bagaimanapun sebagian waktu yang ada harus teralokasikan untuk kegiatan organisasi. Untuk menjaga agar kesehatan tetap oke, perhatikanlah pola makan dan pola tidur. Sedangkan yang harus diwaspadai :

2.

Stabilitas perkuliahan. Ini syarat mutlak saya secara pribadi bahwa : organisasi tidak boleh mengganggu kuliah, dan kuliah tidak boleh mengganggu organisasi. Kenapa ?. Kuliah adalah amanah dari orang tua. Organisasi adalah amanah dari rekan-rekan. Sama-sama harus dijaga. Resikonya : mengurangi waktu main, waktu tidur, dan waktu pacaran (kalau yang laku )

3.

Skala prioritas. Terkadang jadwal kuliah dengan jadwal rapat bentrok, nah di sini silakan pertimbangkan mengenai skala prioritas keduanya. Mana yang lebih penting, mana yang bisa diwakilkan, mana yang tidak dapat ditinggalkan. Memang berat, tapi tetap harus memilih.

4.

[silahkan tambahkan sendiri...]

Saya memang tidak terlalu berpengalaman dalam hal mengurus organisasi, namun setidaknya point-point yang telah diutarakan tadi adalah hal yang telahsaya rasakan. Selamat BERJUANG wahai para aktifis