macam-macam jenis keyboard
TRANSCRIPT
BAB 6INPUT OUTPUT DEVICES
1. Input Devices
Peralatan input merupakan alat yang digunakan untuk memberikan masukan ke aplikasi berbasis komputer. Peralatan input yang dibahas meliputi papan ketik (keyboard) dan piranti penuding dan pengambil.
Keyboard
Keyboard
Keyboard (papan ketik)
terdiri atas serangkaian
tombol-tombol. Pada model
komputer yang lama, jumlah
tombolnya sebanyak 84
buah, sementara pada model
yang baru, jumlah tombolnya
84
(PC), 101 atau 104 tombol (PC-AT) atau bahkan lebih. Keyboard
adalah media bagi si pemakai komputer untuk dapat berkomunikasi
dengan komputer.
Pada beberapa komputer terbaru yang dilengkapi oleh Voice
Recognition, komunikasi bisa juga menggunakan sebuah mic khusus
yang menangkap perintah suara kita. Namun tetap saja untuk
beberapa hal, keberadaan keyboard tidak bisa disingkirkan begitu
saja.
Dari segi type-konektornya, keyboard dibedakan atas dua jenis
yaitu type AT dan PS/2. Kedua-duanya dikembangkan oleh
perusahaan IBM. Kini yang banyak digunakan adalah type PS/2.
58
Keyboard terdiri atas 4 (empat) bagian yaitu :
1. Tombol Ketik (Type Writer key)
yaitu tombol untuk pengetikkan. Susunan hurufnya hampir sama
dengan susunan tombol pada mesin ketik, hanya perbedaannya,
tombol ini mempunyai sifat typematic, artinya akan melakukan
perulangan ketik apabila tombolnya ditekan terus menerus.
Yang termasuk dalam bagian ini adalah tombol semua huruf
(Q,W,E,R,T,Y dst.) dan tombol-tombol lainnya seperti :
Tombol Tab : fungsinya untuk mendorong kursor masuk ke
dalam paragraf sesuai indentasi
Tombol CapsLock : fungsinya untuk membuat seluruh huruf
menjadi huruf kapital (huruf besar). Pada saat Anda menekan
tombol ini, maka lampu indikator CapsLock yang terletak di
pojok kanan atas keyboard akan menyala, menandakan fungsi
CapsLock sedang aktif. Untuk menon-aktifkannya, tekan
tombol ini sekali lagi.
Tombol Shift : fungsinya antara lain membuat huruf menjadi
huruf kapital (huruf besar) sepanjang tombol Shift tetap
ditekan, sementara untuk beberapa program, dikombinasikan
dengan tombol fungsi, tombol Shift + F1 s/d F12 mempunyai
fungsi yang berbeda-beda.
Tombol Ctrl dan tombol Alt: untuk beberapa program,
dikombinasikan dengan tombol fungsi, + F1 s/d F12, dengan
tombol Shift atau dengan huruf, maka akan mempunyai fungsi
yang berbeda-beda. Misalnya pada Word for Windows, Ctrl +
B berfungsi untuk mencetak tebal seperti ini, sementara
pada Wordstar, untuk mencetak tebal adalah perintahnya
59
adalah Ctrl + PB. Sementara kombinasi tombol Alt + F pada
umumnya berfungsi untuk menampilkan menu file.
Tombol Backspace : fungsinya untuk mendorong keluar
kursor
hingga ke batas paling kiri, juga dipakai untuk menghapus per
karakter dimulai dari posisi didepan kursor.
Tombol Enter fungsinya untuk memberikan konfirmasi
kepada komputer terhadap data/perintah yang kita ketik,
kebalikan dari fungsi tombol Escape (Esc), yaitu untuk
membatalkan perintah.
Tombol Escape atau Esc fungsinya untuk membatalkan input
melalui keyboard (hanya bisa berfungsi sebelum menekan
tombol Enter).
2. Tombol Fungsi (Function key)
Letaknya persis diatas tombol ketik (perhatikan gambar disebelah
kiri), ditandai dengan tombol F1 sampai tombol F12. Masing-masing
tombol mempunyai fungsi yang berbeda sesuai dengan aplikasi
program yang digunakan. Misalnya saja tombol F10, pada aplikasi
program WordStar, berfungsi untuk menyimpan data, sementara
pada aplikasi program Lotus, berfungsi untuk menampilkan grafik.
3. Tombol Pergerakan Kursor (Cursor movement)
Fungsinya untuk menggerakkan kursor. Terletak di sebelah kanan
tombol ketik. Tombol bergambar arah panah, fungsinya
60
menggerakan kursor sesuai arah panah. Tombol Page Up
menggerakkan kursor 1 layar ke atas sedangkan Page Down
menggerakkan kursor 1 layar ke bawah. Tombol Home,
menggerakkan kursor berpindah ke awal baris, sementara tombol
End memindahkan kursor ke akhir baris. Tombol Insert berfungsi
untuk mengaktifkan atau menon-aktifkan fungsi penyisipan
kata/kalimat pada posisi kursor sementera tombol Delete berfungsi
untuk menghapus 1 karakter pada posisi kursor.
Jika dikombinasikan penggunaannya dengan tombol Ctrl, pada
beberapa program text editor atau word processor, Ctrl + PageUp
berfungsi memindahkan kursor ke awal baris pada paragraf
pertama, sementara Ctrl + PageDown kebalikannya, yaitu
memindahkan kursor ke akhir baris pada paragraf terakhir tetapi
masih di halaman yang sama. Ctrl + Home akan memindahkan
kursor ke awal baris pada halaman pertama, sementara Ctrl + End
akan memindahkan kursor ke akhir baris pada halaman terakhir.
4. Tombol Papan Angka (Numeric Keypad)
Fungsinya untuk mengetikkan angka apabila tombol Num Lock di
aktifkan. Apabila tombol Num Lock tidak diaktifkan, fungsinya
berubah menjadi tombol-tombol untuk menggerakkan kursor.
Jenis-jenis Keyboard
Macam-macam keyboard bisa dibedakan menurut tata letaknya.
Dibawah ini adalah macam-macam tata letak keyboard:
1. Tata Letak QWERTY
Tombol-tombol dalam jenis keyboard ini dapat dikelompokan
menjadi empat bagian yaitu :
a. Tombol fungsi (function key),
b. Tombol alphanumerik (alphanumerik key),
61
c. Tombol kontrol (control key),
d. Tombol numerik (numeric key)
Tata letak QWERTY ditemukan oleh Scholes, Glidden,
dan Soule pada tahun 1878, dan kemudian menjadi standart mesin
ketik komersial pada tahun 1905.
keyboard QWERTY
2. Tata Letak Dvorak
Ketidak efisienan yang dijumpai pada tata letak QWERTY
dicoba diperbaiki oleh tata letak yang disebut dengan tata letak
Dvorak yang dirancang pada tahun 1932. tata letak Dvorak
menggunakan susunan papan ketik yang sama, tetapi susunan
hurufnya disusun sedemikian rupa sehingga tangan kanan
dibebani lebih banyak pekerjaan dibanding dengan tangan kiri.
Papan ketik dengan tata letak Dvorak.
62
7 5 3 1 9 0 2 4 6 8
p y f g c r l
a o e u i d h t n s
q j k x b m w v j
space
3. Tata Letak Alphabetik
Tombol-tombol pada papan ketik dengan tata letak alphabetik
disusun persis seperti pada tata letak QWERTY maupun Dvorak,
tetapi susunan hurufnya berurutan seperti pada urutan alphabet
Papan ketik dengan tata letak alphabetik.
4. Tata Letak Klockenberg
Selain tata letak Dvorak, ada sejumlah tata letak lain yang telah
dikembangkan, meskipun tidak sepopuler seperti halnya letak
QWERTY. Tata letak yang dikembangkan dengan memasukkan
unsur ergonomik (kenyamanan kerja) di dalamnya, selain tata letak
Dvorak, antara lain adalah papan ketik dengan tata letak
Klockenberg. Tata letak ini, selain mengurangi beban otot pada
jari jemari dan pergelangan tangan juga dirancang untuk
mengurangi beban otot pada tangan dan bahu.
Papan ketik dengan tata letak Klockenberg.
63
1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
b c da e f g h i j
k l m n o p q r s t
space
u v w x y z
papan ketik klockenberg
5. Papan Ketik untuk Penyingkatan Kata (chord keyboard)
a. Tataletak Palantype
Pada papan ketik bertype Palantype mempunyai 3
kelompok karakter. Kelompok pada bagian kiri menunjukkan
konsonan awal sebuah kata, bagian tengah menunjukkan kelompok
vokal, dan bagian kanan menunjukkan kelommpok konsonan yang
merupakan konsonan terakhir dari sebuah kata atau suku kata.
Dalam tata letak palantype tidak seluruh suara konsonan dan suara
vokal dalam alphabet ada disana, tetapi konsonan itu dapat
disajikan dengan menggunakan kombinasi beberapa tombol yang
ada.
Papan ketik dengan tata letak Palantype.
64
s
+
h
cp
t
r
f
m
y
l
n
o
e
s+
hp
t
r
f
m
c
l
n
a
ui
palantype
b. Tata Letak Stenotype
Steno adalah jenis tulisan singkat yang sering
digunakan untuk mencatat ucapan seorang. Papan ketik
Stenotype mempunyai keunggulan yang hampir sama dengan
papan ketik Palantype.
Papan ketik dengan tata letak Stenotype.
65
s t p h * f p l t d
s k w r * r b g s z
a o e u
shift space
6. Papan Tombol Numerik
Untuk memasukkan data berupa bilangan lebih praktis
menggunakan tombol numerik (numeric keypad) yang tata letak
tombol-tombolnya dapat dijangkau dengan sebuah tangan.
pada kalkulator pada telepon
tombol numerik
7. Tombol Fungsi
Untuk alasan-alasan praktis, papan ketik yang digunakan
pada sebuah sistem komputer biasanya dilengkapi dengan
sejumlah tombol khusus yang disebut dengan tombol fungsi
(function keys). Pada masing-masing tombol telah “ditanam”
suatu perintah yang apabila tombol fungsi tersebut ditekan,
perintah tersebut akan dikerjakan oleh komputer. Keuntungan
66
7
0
1 2 3
654a
98
70
1 2 3
654
98
*a
#
yang dapat diperoleh dengan adanya tombol fungsi antara lain
adalah :
mengurangi beban ingatan,
mudah dipelajari,
kecepatan yang lebih tinggi (karena berkurangnya
penekanan tombol),
mengurangi kesalahan.
Salah satu kelemahan dari tombol fungsi adalah tidak ada
standarisasi “isi tombol” fungsi tersebut. Untuk mengatasi
kelemahan tersebut, digunakan apa yang disebut dengan soft
function keys, yaitu kombinasi beberapa tombol untuk mewakili
suatu tombol fungsi lain.
2. Piranti Penunjuk dan Pengambil.
Picking and control device adalah piranti interaktif yang
digunakan untuk menunjuk atau menempatkan kursor pada suatu
posisi di layar tampilan dan untuk mengambil suatu informasi / data
ke tempat lain. Device ini berfungsi dalam hal pemilihan dan
penempatan.
Menurut Foley :
“a positioning techniques that provide dynamic continous feedback
and allows movement in arbitary direction must supported by
continous motion input device such as a tablet or light pen or touch
sensitive panel; furthermore the display device must be able to
update a cursor position 20 to 30 times per second.”
Dengan demikian maka picking device haruslah :
Dapat memberikan feed back dinamis dan kontinyu
Pergerakan kursor dilayar secara langsung
Display device (layar) mampu mengupdate kursor 20-30 kali
per detik
Contoh dari device ini antara lain mouse, tracker ball, digitizing,
light pen, joystik, dan touch sensitive panel.
67
Piranti penuding dan pengambil (pointing and picking device)
adalah piranti interaktif, yang digunakan untuk menuding/menunjuk
atau menempatkan kursor pada suatu posisi layar tampilan dan
untuk mengambil suatu item informasi untuk dipindahkan
ketempat lain. Selain itu piranti penuding juga sering digunakan
untuk memeutar obyek (pada program-program aplikasi grafis),
menggambar garis, menentukan nilai atau besaran, atau untuk
menunjuk posisi awal dari pemasukan teks. Secara ringkas, piranti
penuding mempunyai tugas interaktif seperti pemilihan,
penempatan, orientasi, jalur, kuantitasi dan tekstual. Beberapa
piranti penuding dan pengambil antara lain adalah mouse, joystick,
trackball, digitizing tablet, lighty pen, dan touch-sensitive panel.
Beberapa piranti interaktif, khususnya yang bertindak sebagai
piranti pengontrol kursor harus memenuhi persyaratan bahwa
teknik penempatan yang digunakan untuk memberikan umpan balik
dinamis secara kontinue kepada pengguna dan dapat menggerakan
kursor secara kontinue ke segala arah harus didukung oleh suatu
mekanisme yang mampu memberikan gerakan kontinue yang dapat
diamati oleh pengguna.
Untuk alasan diatas, dalam pengonntrolan kursor harus ada
umpan balik yang segera nampak di layar komputer ketika ada
gerakan dari suatu piranti interaktif. Hal ini mengarah kepada suatu
defenisi perbandingan kontrol/tampilan (K/T) yang dinyatakan
sebagai :
K/T= Gerakan tangan atau responder lain
Gerakan kursor
Faktor diatas sangat penting ketika kita harus berurusan
dengan persepsi dan kelelahan. Perbandingan diatas bergantung
ukuran layar dan jarak tampilan terhadap operator.
68
Mouse
Mouse dapat dikatakan sebagai suatu piranti interaktif yang
paling banyak digunakan. Pada sebagian besar pemakaiannya,
mouse digunakan untuk menempatkan kursor (teks atau grafik
pada posisi tertentu dilayar kompute, mengaktifkan menu pilihan
pada suatu program aplikasi, dan bahkan untuk menggambar. Hal
ini biasa dilakukan dengan adanya piranti pemantau yang ada di
dalam sebuah mouse. Pada saat operator menggerakan mouse,
informasi tentang posisi dari mouse akan dimasukan ke komputer,
yang selanjutnya komputer akan memindahkan letak kursor pada
posisi yang baru, atau melakukan aktifitas lain sesuai dengan
kondisi saat itu.
Banyaknya tombol yang ada pada mouse bervarisasi
tergantung dari pabrik pembuatnya. Tetapi yang ada pada
umumnya adalah mouse dengan sebuah duah atau tiga buah
tombol. Mouse dengan sebuah tombol memang sederhana, tetapi
seringkali operator harus menekan tombol beberapa kali untuk
melaksanakan suatu perintah. Mouse dengan dua buah tombol
menambah kombinasi cara memasukan informasi ke dalam
komputer. Dengan menekan tombol kiri, kanan atau kombinasinya,
pemrogram bisa menentukan apa yang harus dikerjakan oleh
kompute. Mouse dengan tiga buah tombol memungkinkan adanya
tujuh buah kombinasi yang bisa dipilih.
Mouse optis terdiri dari dua buah LED (Light Emitting Diode)
dan dua buah lensa (phototransistor) untuk mendeteksi gerakan.
Salah satu dari LED akan mengeluarkan cahaya berwarna merah,
dan yang lain mengeluarkan cahaya inframerah. Jenis mouse ini
memerlukan landasan (pad) khusus yang bisa mengubah warna
LED. Landasan khusus tersebut berisi jala-jala yang tersusun tegak
lurus. Jika mouse bergerak ke satu posisi, cahaya infra merahlah
yang akan diserap oleh jala-jala yang ada. Banyaknya jalur dalam
jala-jala yang akan dilewati oleh suatu cahaya menentukan arah
69
dan jarak perpindahan dari posisi semula. Dalam pemakaian sehari-
hari, mouse mekanislah yang paling banyak digunakan.
Saat ini selain mouse yang mempunyai kabel untuk
dihubungkan ke sistem komputer lewat serial port, dipasaran juga
beredar mouse tak berkabel (cordless mouse) yakni mouse yang
tidak berkabel. Mouse yang tidak berkabel ini, juga sering disebut
dengan remote mouse, memerlukan kartu khusus yang harus
dipasang pada slot di dalam motherboar komputer kita. Dibanding
dengan mouse berkabel, mouse tak berkabel berharga lebih mahal
dibanding dengan mouse berkabel.
Joystick
Joystick merupakan piranti penuding tak langsung. Gerakan
kursor dikendalikan oleh gerakan tuas (pada joystick absolut) atau
dengan tekanan pada tuas ( pada joystick terkendali kecepatan
atau joystick isometrik). Pada joystick biasanya terdapat tombol
yang dapat dipilih atau diasosiasikan dengan papan ketik. Dalam
pengoperasiannya joystick tidak memerlukan tempat yang luas.
Joystick mempunyai perbandingan K/T yang berubah-ubah. Untuk
joystick absolut, perbandingan K/T didefenisikan sebagai :
70
K/T = Prosentasi gerakan melingkar x keliling lingkaran
Gerakan kursor
Perbandingan K/T pada joystick isometrik tidak dapat ditentukan
karena pada joystick ini tidak ada gerakanb proporsional; kecepatan
berbanding lurus dengan tekanan pada tuas. Salah satu keuntungan
dalam pemakaian joystick adalah bahwa yang muncul pada layar
tampilan tidak akan rusak ketika kita menggerakan joystick, selain
itu harganya juga tidak mahal. Penggunaan yang umum dari
joystick adalah pada program-program permainan.
Trackball
Prinsip kerja trackball hampir sama dengan mouse. Perbedaan
utama terletak pada konfigurasinya. Pada mouse operator harus
menggerakan seluruh badan dari mouse tersebut, sedangkan pada
trackball badan dari trackball tersebut tetap diam, tetapi tangan
operatorlah yang menggerakan bola untuk menunjukkan
perpindahan kursor. Dengan cara demikian, trackball cukup
ditempatkan pada tempat yang sempit pada sebuah meja kerja.
Arah dan kecepatan kursor pada layar ditentukan oleh arah
dan gerakan rotasi bola yang ada di atas badan trackball.
Perbandingan K/Tnya sukar untuk dihitung karena trackball
mempunyai efek roda terbang. Tetapi jika efek ini diabaikan, maka
71
perbandingan K/T mirip dengan perbandingan K/T pada joystick
absolut.
Trackball juga termasuk dalam kelompok piranti untuk
menuding dan mengambil. Tetapi, tugas mengambil tidak dapat
diserahkan kepada bola yang kita putar. Tugas pengambilan
diberikan kepada suatu tombol yang ada pada trackball tersebut.
Digitizing Tablet
Digitizing Tablet (digitizer), juga sering disebut dengan
graphics tablet, merupakan piranti pengambilan data dalam bentuk
sederetan koordinat (x, y) yang menentukan gerakan pena atau
puck pada meja digitasi. Piranti ini mempunyai ketelitian yang
cukup tinggi. Piranti ini banyak digunakan untuk terapan-terapan
dalam bidang computer-aidid digign (CAD), atau untuk menyalin
gambar yang tersedia ke dalam bentuk digital untuk diolah lebih
lanjut. Resolusi dari piranti ini biasanya lebih tinggi dibandingkan
dengan mouse atau trackball.
Ada beberapa mekanisme kerja dari digitizer. Digitizer resistif
bekerja atas prinsip pedeteksian titik kontak antara dua bidang
resitif. Keuntungan yang diperolah dengan mekanisme seperti ini
adalah bahwa digitizer ini tidak memerlukan piranti penuding
khusus, yang biasanya disebut stylus, tetapi cukup dioperasikan
dengan menggunakan pena biasa, atau bahkan dengan
mengguanakan jari tangan. Contoh digitizer yang bekerja atas dasar
mekansme ini adalah micropad.
72
Mekanisme kerja yang lain berdasarkan medan magnet.
Piranti penuding ini akan membangkitkan medan magnet yang
biasa dirasakan oleh jala-jala magnet yang merupakan bagian
utama dari digitizer yang bekerja atas dasar adanya medan magnet.
Piranti petunjuk biasanya bisa berupa stylus, pena atau
kursor. Stylus berisi blunt point dan biasanya digunakan untuk
menyalin gambar yang diletakan pada badan digitizer tersebut.
Pena berisi tinta yang dapat memberikan umpan balik kepada
pengguna, dan biasanya digunakan untuk menggambar bebas
(freehand drawing). Kursor adalah piranti penuding yang mirip
dengan mouse, dengan tambahan lensa yang dilengkapi dengan
tanda salib tepat pada posisi tengah lensa. Tanda salib digunakan
untuk melacak gambar, dan tombol-tombol yang bertindak seperti
halnya tombol-tombol pada mouse. Jumlah tombol pada kursor
biasanya empat buah, tetapi ada juga yang mempunyai enam belas
tombol.
Teknologi lain yang sering digunakan dalam digitizer adalah
kapasitif, elektrostasit, dan sonik. Digitizer sonik mempunyai
keuntungan dengan tidak diperlukan permukaan tulis khusus. Pulsa
ultrasonik yang dipancarkan oleh sebuah pena akan dideteksi oleh
dua atau lebih mikrofon.
Kebanyakan digitizer mempunyai resolusi yang sangat tinggi, dan
tersedia dalam berbagai ukuran, dari ukuran A5 sampai A0.
Kecepatan pencuplikan yang memerlukan dinamisnya, berkisar
antara 50 – 200 cuplikan perdetik. Sebagai contoh, penah yang
bergerak dengan kecepatan 1 cm perdetik pada permukaan
digitizer dengan kecepatan pencuplikan sebesar 100 cuplikan
perdetik hanya mempunyai resolusi dinamis sebesar 1 mm.
Perbandingan K/T pada digitizer biasanya ditentukan oleh
program aplikasi yang digunakan untuk mengoperasikan digitizer
ini, tetapi biasanya bervariasi antara 0.3 sampai 1.0, akan
mengakibatkan adanya distorsi.
73
Pena Cahaya
Pena cahaya (light pen) dapat digunakan sebagai piranti
gambar atau point-shoot device. Prinsip kerja dari pena cahaya
adalah dengan memantau selisih antara waktu saat elektron mulai
melakukan penyegaran, dan waktu pada lokasi tempat pena berada
dinyalakan. Koordinat layar yang ditunjuk oleh pena cahaya
tersebut akan dilewatkan ke komputer melalui adapter grafik yang
dipakai.
Pena cahaya mempunyai perbandingan C/D sama dengan
satu. Selain itu, pena cahaya merupakan piranti penuding yang
sangat akurat, sehingga ia dapat mengalami sebuah piksel pada
layar tampilan. Dengan kemampuan seperti ini, pena cahaya sering
digunakan untuk mengediot teks, memilih menu dan menggambar.
Selain keunggulan yang disebutkan di atas, pena cahaya
mempunyai sejumlah kelemahan. Mata pena cahaya sering tertutup
debu, sehingga mengurangi kepekaanya, yang berakibat bahwa
piksel yang diaktifkan merupakan piksel yang diinginkan oleh
operator. Selain itu pena cahaya bersifat mudah patah ketika jatuh,
dan berbagai kelemahan yang lain. Untuk alasan ini, pena cahaya
menjadi kurang populer, jika tidak disebut sebagai tidak populer
sama sekali.
74
Panel Sensitif Sentuhan
Panel sensifif sentuhan (touch-sensitive panel) adalah piranti
interaktif yang bekerja dengan cara mendeteksi ada tidaknya
sentuhan tangan atau stylus langsung ke layar komputer. Panel ini
bekerja dengan cara menginterupsi matrix berkas cahaya atau
dengan mendeteksi adanya perubahan kapasitansi atau bahkan
pantulan ultrasonik.
Panel ini merupakan piranti penuding langsung karena dalam
pengoperasiannya diperlukan sentuhan langsung ke layar, sehingga
panel ini mempunyai perbandingan K/T sama dengan satu.
Kemampuan yang dimiliki oleh panel ini adalah bahwa cacah titik
sensitif sentuhan dapat bervariasi sesuai kebutuhan dan sejumlah
titik sensitif dapat dipilih secara bersamaan. Sehingga piranti ini
sangat cocok untuk memilih menu. Piranti ini sangat cocok
ditempatkan pada lingkungan yang tidak rama (seperti pasar-pasar
75
swalayan atau tempat-tempat umum) dimana peralatan mekanis
seperti papan ketik tidak menyenangkan karena lingkungan yang
kotor atau kemungkinan adanya tangan jahil sangat besar.
Beberapa bidang yang sering memanfaatkan panel ini antara lain
adalah warung fastfood, mesin pengambil uang otomatis (automatic
teller machine), panel-panel informasi dll.
Selain kelebihan yang dimiliki panel itu, sejumlah kekurangan
perlu diperhatikan. Penggunaan tangan untuk menyentuh langsung
layar tampilan akan menyebabkan permukaan layar tampilan kotor.
Pancaran cahaya harus dipertinggi yang mengakibatkan kesalahan
paralaks, khususnya pada bagian sudut. Jari tangan bukan
merupakan alat penuding yang presisi, khususnya untuk mending
daerah-daerah layar yang kecil. Selain itu, posisi tangan dapat
menutupi sebagian pandangan mata, sehingga cukup susah untuk
memilih daerah yang berada di bawah jari tangan.
76
touch screen
77