materi 2 keyboard

Upload: mikha-kanza

Post on 07-Jul-2015

1.936 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Sejarah Keyboard dan Jenis - jenisnya

TRANSCRIPT

KARAKTERISTIK, PERKEMBANGAN, PERMASALAHAN DAN APLIKASI KEYBOARDPENDAHULUAN Tiga bagian pokok dalam pengolahan data yang memanfaatkan komputer sebagai alat bantunya, adalah berupa input, proses dan output. Pemrosesan tidak akan terjadi jika tidak ada data yang di-input-kan. Kebenaran dari data yang di-input-kan akan sangat menentukan output yang akan dihasilkan. Banyak sekali peralatan input yang dapat digunakan, salah satu diantaranya adalah papan ketik atau keyboard. Berdasarkan tata letaknya terdapat banyak model keyboard, antara lain model QWERTY, DVORAK, ALPHABETIK, KLOCKENBERG, papan tombol numerik, papan ketik untuk penyingkatan kata, dan tombol fungsi.

Berdasarkan teknologinya terdapat dua jenis keyboard yaitu keyboard XT (Extended Technology) dan keyboard AT (Advanced Techonology). Pada perkembangannya keyboard mempunyai berbagai macam

bentuk yang berbeda, dan memiliki kelebihan dan kelemahan masingmasing, serta permasalahan yang dihadapinyapun berbeda-beda pula. Kelemahan pada sebuah keyboard, berusaha diperbaiki pada jenis keyboard yang lain. Contoh keyboard dengan tata letak model DVORAK yang sengaja dirancang agar 70 % dari ketukan jatuh pada home row sehingga dapat mengurangi adanya kelelahan pada saat pengetikan. Ini merupakan usaha yang dilakukan untuk memperbaiki ketidakefisienan yang ada pada

keyboard dengan tata letak model QWERTY, yang memiliki sebanyak 48 % dari gerakan di antara kunci-kunci yang berurutan harus dilakukan dengan satu tangan, hanya 32 % yang dilakukan pada home row, dengan beban

1

pengetikan pada tangan kiri sebesar 56 %. Pada sejumlah percobaan menunjukkan bahwa, keyboard dengan tata letak model DVORAK

mempunyai efisiensi yang lebih tinggi dibandingkan dengan tata letak model QWERTY sebesar 10 % sampai 15 %. Profesi beragam yang digeluti oleh masing-masing orang ternyata juga sangat mempengaruhi penemuan-penemuan sebuah papan ketik. Seseorang yang berprofesi sebagai wartawan (yang harus mencatat ucapan seseorang yang diwawancarai pada suatu kegiatan tertentu) lebih cocok jika menggunakan Chord keyboard yang terdiri dari dua jenis, yaitu papan ketik tata letak model Palantype dan papan ketik tata letak model Stenotype yang dapat merekam suara lebih dari 180 kata per menit. Masih banyak lagi karakteristik yang dimiliki oleh masing-masing jenis keyboard. Beberapa aplikasi yang sering dijumpai dan menggunakan keyboard sebagai input langsung adalah Teleprinter Terminal, Financial Transaction Terminal, Point Of Sale Terminal dan Visual Display Terminal. Piranti tekstual ini ternyata juga memerlukan pengontrol dalam operasionalnya, yang biasanya digunakan dengan memanfaatkan sebuah rangkaian pengunci. Rangkaian pengunci ini akan aktif saat terjadi

penekanan tombol yang lebih dari satu. Daya listrik sangat diperlukan untuk mengaktifkan keyboard,

sedangkan untuk cara kerjanya rangkaian dirancang dengan metode matrik yang dapat menghasilkan tombol alphabetic, nomor, fungsi dan symbol. PENGERTIAN KEYBOARD Keyboard merupakan suatu alat atau piranti input tekstual, dan dapat dikatakan merupakan piranti masukan standar yang paling umum dan

2

banyak digunakan serta menjadi satu bagian integral dari sebuah perangkat komputer. Data input dikirimkan ke dalam alat pemroses dengan cara mengetikan lewat penekanan tombol yang ada pada keyboard tersebut, hal ini disebut dengan input langsung. Alat atau piranti input langsung ini biasanya didampingi dengan suatu tampilan (display) untuk menampilkan apa yang telah ditekan pada tombol keyboard. TATA LETAK TOMBOL KEYBOARD Segaimana telah dsinggung di awal makalah ini, bahwa terdapat sejumlah tata letak model keyboard yang dapat dijumpai sampai saat ini, meskipun beberapa diantaranya tidak begitu lazim digunakan, antara lain :

1. Tata Letak model QWERTYTata letak QWERTY, mengambil enam tombol pada baris kedua dari tombol alphanumeric. Tata letak ini ditemukan oleh Scholes, Glidden dan Soule pada tahun 1878 yang kemudian menjadi standar mesin ketik komersial pada tahun 1905. Alasan digunakannya tata letak QWERTY sebagai tata letak standar mesin ketik (termasuk keyboard pada komputer personal) memang tidak begitu jelas alasannya. Namun, menurut suatu pemikiran, tata letak QWERTY barangkali dipengaruhi oleh sering tidaknya suatu huruf digunakan. Tombol-tombol dalam keyboard dikelompokkan menjadi empat bagian utama yaitu tombol fungsi (function key), tombol alphanumerik (alphanumeric key), tombol kontrol (control key) (numeric keypad). dan tombol numerik

3

Gambar 1 Papan ketik pada komputer pribadi. Seorang yang menggunakan papan ketik QWERTY mempunyai kecepatan mengetik yang bervariasi, tergantung apakah mereka sudah terbiasa dengan papan ketik tersebut apa belum dan juga apakah mereka sudah menggunakan cara pengetikan dengan benar (dengan 10 jari) atau dengan menggunakan cara pengetikan yang sering disebut dengan jari petruk, masing-masing satu jari telunjuk. Graham Leedham (1991) mengatakan behwa seorang operator biasanya mempunyai kecepatan pengetikan antara 80 sampai 90 kata per menit, atau sekitar 500 sampai 600 huruf per menit. Kecepatan ini disadari atau tidak, memang merupakan keterbatasan kemampuan manusia. Walaupun tata letak QWERTY sudah sangat luas pemakaiannya, tetapi tetap mempunyai beberapa kelemahan atau ketidak efisienan dalam penggunaannya. Contoh 48% dari gerakan di antara kunci-kunci yang berurutan harus dilakukan dengan satu tangan. Untuk sekian banyak ketukan yang harus dilakukan, hanya 32 % yang dilakukan pada home row, sehingga untuk baris-baris yang lain jari tangan harus melakukan pencapaian yang memerlukan usaha yang lebih besar. Penggunaan papan ketik dengan tata letak QWERTY mempunyai

4

beberapa pengetikan tangan kiri sebesar 56 %, yang lebih cocok digunakan bagi mereka yang kidal. Kelemahan lain adalah bahwa ada kata-kata yang harus diketik oleh tangan sebelah, misalnya sadar, teras, dan cara. Selain itu jika kita mengetik kata yang banyak mengandung huruf a, maka jari kelingking yang paling lemah ternyata harus menanggung beban yang lebih berat.

2. Tata letak model DVORAKKetidakefisienan yang dijumpoai pada tata letak QWERTY dicoba di perbaiki oleh tata letak yang disebut dengan tata letak DVORAK yang dirancang pada tahun 1932. Tata letak DVORAK menggunakan susunan papan ketik yang sama, tetapi susunan hurufnya disusun sedemikian rupa sehingga tangan kanan dibebani lebih banyak pekerjaan dibanding tangan kiri. Selain itu, tata letak DVORAK dirancang agar 70 % dari ketukan jatuh pada home row, sehingga jari jemari yang harus mencapai huruf-huruf yang tidak berada pada posisi home row mempunyai kerja yang lebih ringan, sehingga mengurangi adanya kelelahan pada

pengetikan.

Gambar 2 Papan ketik dengan tata letak Dvorak Sejumlah percobaan menunjukkan bahwa tata letak DVORAK mempunyai efisiensi yang lebih tinggi dibanding dengan tata letak

5

QWERTY kira-kira 10 %

sampai 15 %. Meskipun terdapat kelebihan

dibanding dengan papan ketik dengan tata letak QWERTY, tetapi penggunaan papan ketik dengan tata letak DVORAK memang tidak populer, karena kebanyakan kita lebih terbiasa dengan papan ketik dengan tata letak QWERTY.

3. Tata letak model ALPHABETIK

Gambar 3 Papan ketik dengan tata letak alphabetik Tombol-tombol pada papan ketik dengan tata letak ALPHABETIK disusun persis seperti pada tata letak QWERTY maupun DVORAK, tetapi susunan hurufnya berurutan seperti pada urutan alphabet. Papan ketik dengan tata letak ALPHABETIK banyak dijumpai pada mainan anak-anak, sehingga mudah dipelajari dan dihafal.

4. Tata letak model KLOCKENBERGPapan ketik dengan tata letak KLOCKENBERG dirancang untuk mengurangi beban otot pada jari-jemari dan pergelangan tangan. Di samping itu juga dirancang untuk mengurangi beban otot pada tangan dan bahu.

6

Gambar 4 Papan ketik dengan tata letak Klockenberg

5. Papan Ketik untuk Penyingkatan KataTata letak yang telah dijelaskan di atas, juga sering disebut dengan one-key-at-a-time keyboard, maka untuk mengetik sebuah kata yang

terdiri dari 10 huruf, maka juga harus melakukan sepuluh kali ketukan. Bagi wartawan misalnya, yang harus menulis kata yang sedang

diucapkan oleh seseorang ketika sedang meliput suatu wawancara pada suatu kegiatan tertentu, maka jika wartawan menggunakan papan ketik yang telah dijelaskan di atas, akan menghambat pekerjaannya (karena kecepatan ketika menulis tidak akan mampu melebihi kecepatan orang berbicara), sehingga untuk tujuan-tujuan khusus tersebut, digunakanlah suatu papan ketik yang dikenal dengan sebutan Chord keyboard. Jadi, dengan chord keyboard ini seseorang dapat menekan kombinasi tombol tertentu untuk menghasilkan suatu kata atau suku kata. Hal ini cocok bagi mereka yang harus mencatat ucapan seseorang, misalnya pada proses persidangan di pengadilan. Salah satu jenis tata letak Chord keyboard adalah tata letak

Palantype.. Papan ketik dengan tata letak palantype mempunyai 3 kelompok karakter. Kelompok bagian kiri, menunjukkan konsonan awal

7

sebuah kata. Bagian tengah, menunjukkan kelompok vokal. Bagian kanan, menunjukkan kelompok konsonan terakhir dari sebuah kata atau suku kata. Papan ketik dengan tata letak palantype, tidak seluruh suara konsonan dan suara vokal dalam alphabet ada disana, tetapi konsonan itu dapat disajikan menggunakan kombinasi beberapa tombol yang ada. Contoh kombinasi T+ akan menghasilkan bunyi D, dan kombinasi OU akan menghasilkan bunyi OO.

Gambar 5 Papan ketik dengan tata letak Palantype Sistem palantype dapat merekam suara lebih dari 180 kata per menit. Sistem ini juga sering digunakan untuk mencatat jalannya persidangan di sebuah pengadilan yang sangat jarang digunakan di lingkungan perkantoran. Persoalan utama dalam penggunaan papan ketik jenis palantype ini adalah tidak ada jaminan akan diperoleh ejaan yang benar. Contoh kata bite, byte, dan bight yang mempuyai bunyi yang sama, maka akan dikodekan menggunakan chord yang sama, sehingga mereka tidak dapat dibedakan meskipun ada teknik-teknik khusus untuk membedakan ketiga kata berbeda dengan bunyi sama ini.

8

Contoh lain dari papan ketik untuk penyingkatan kata adalah papan ketik stenotype. Steno adalah tulisan singkatan yang sering digunakan untuk mencatat ucapan seseorang yang sering digunakan oleh para wartawan.

Gambar 6 Papan ketik Stenotype Papan ketik stenotype mempunyai keunggulan yang hampir sama dengan papan ketik palantype. 6. Papan Tombol Numerik Data yang akan diolah komputer juga banyak yang berupa data numerik, meskipun pada kelompok tombol alphanumerik juga sudah terdapat tombol-tombol angka, tetapi orang tidak begitu suka

menggunakan tombol-tombol ini, terutama apabila ia harus memasukkan bilangan dalam jumlah yang besar. Salah satu alasannya adalah bahwa sepuluh tombol tersebut harus dioperasionalkan dengan menggunakan dua tangan, sehingga kadang-kadang tidak praktis.

9

Gambar 7. Tombol Numerik (a) pada kalkulator, (b) pada telepon tekan Untuk memasukkan bilangan dalam jumlah yang besar, orang lebih suka menggunakan tombol numerik (numerik keypad) yang tata letak tombol-tombolnya dapat dijangkau dengan sebuah tangan. 7. Tombol Fungsi Untuk alasan-alasan praktis, papan ketik yang digunakan pada sebuah sistem komputer biasanya dilengkapi dengan sejumlah tombol khusus yang disebut dengan tombol fungsi (function keys). Pada masingmasing tombol fungsi tersebut, apabila ditekan suatu perintah akan dikerjakan oleh komputer. Keuntungan yang dapat diperoleh dengan adanya tombol fungsi antara lain : a. b. c. Mengurangi beban ingatan Mudah dipelajari Kecepatan yang lebih tinggi (karena berkurangnya penekanan

tombol) d. Mengurangi kesalahan Salah satu kelemahan dari tombol fungsi ini adalah tidak adanya standarisasi isi tombol tersebut. Hal ini sebenarnya mudah dipahami karena kemampuan setiap sistem komputer, khususnya yang berada

10

dalam golongan yang berbeda (main-frame, mini, personal), adalah berbeda. Kemampuan yang berbeda ini memabawa konsekuensi lain dalam penggunaan tombol fungsi. Oleh karena setiap tombol fungsi berisi sebuah perintah yang akan dikerjakan oleh komputer, apabila tombol tersebut ditekan, maka semakin banyak kemampuan yang dimiliki oleh suatu sistem komputer, semakin banyak tombol fungsi yang diperlukan, yang berarti semakin besar ukuran papan ketiknya. Untuk mengatasi kelemahan di atas, digunakanlah apa yang disebut dengan soft function keys, yaitu kombinasi beberapa tombol untuk mewakili suatu tombol fungsi yang lain. Contoh pada papan ketik QWERTY, biasanya terdapat dua belas tombol kunci, maka dengan mengkombinasikan tombol-tombol fungsi tersebut dengan tombol Shift, akan diperoleh dua belas tombol fungsi lain. Di samping itu kombinasi dengan tombol Ctrl akan diperoleh dua belas tombol fungsi yang lain lagi, dan seterusnya. Tata letak tombol fungsi harus dirancang sedemikian rupa

sehingga tidak meminimisasi waktu belajar, usaha yang dilakukan untuk mengoperasikannya, dan itulah kesalahan yang mungkin dilakukan oleh seorang operator. Aturan umum untuk mendapatkan keadaan ini adalah, pertama dengan mengelompokkan tombol-tombol yang saling berkaitan, kedua mengelompokkan tombol-tombol yang sering digunakan. Papan ketik yang sering dijumpai di pasaran, biasanya tidak memungkinkan pengguna untuk melakukan pengelompokan tomboltombol yang ada sesuai dengan keinginan. Namun, biasanya isi dari

11

tombol fungsi tersebut dapat didefinisikan ulang oleh pengguna, sehingga pengguna dapat merasakan adanya suatu keluwesan. JENIS-JENIS KEYBOARD IBM PC yang kompatibel mepunyai satu atau dua keyboard yang lama, dan beberapa tiruan XT terbaru, mempunyai 83 atau 84 tombol. Tombol fungsi berada di bagian dua lajur sisi kiri. Keyboard terbaru mempunyai tombol tambahan hingga 101 atau 102 tombol. Tombol pemindah cursor dipisah dan tombol fungsi terletak dibagian atas. Keyboard jenis ini banyak dijumpai pada komputer personal saat ini, dan banyak beredar di pasaran. Keyboard IBM PC merupakan suatu peralatan canggih, dan

mempunyai mikroprosesor sendiri, yakni intel 8048, yang mendeteksi arah tombol. Apabila suatu tombol ditekan, maka akan mengirimkan scan code, suatu byte yang mengenali posisi tombol ke komputer. Apabila sebuiah tombol dilepaskan, ia mengirimkan scan code yang ke dua dengan nilai 128 lebih besar dari yang pertama. Mikroprosesor juga menghasilkan permintaan interupsi dengan setiap scan code. Ia memberitahukan sistem bahwa isyarat tersebut telah dikirimkan. Interrupt controller mengalihkan permintaan tersebut ke interrupt 9, yang dikendalikan oleh sebuah BIOS routine. Scan code mengenali tekanan tombol yang sebenarnya, namun tidak mengenali nilai ASCII dari character. Keragaman keyboard PC tergantung pada negara yang menjual. BIOS berisi tabel yang digunakan untuk merubah scan code menjadi nilai karakter ASCII dalam keyboard Amerika. BIOS meneruskan kedua angka (scan code dan nilai ASCII) ke program pemakai. Tombol fungsi, kursor dan tombol kontrol tidak mempunyai nilai ASCII, maka

12

munculah scan code hanya untuk tombol tersebut. BIOS mempunyai circular typeahead buffer 32 byte, yang dapat menampung keystroke (scan code dan nilai ASCII) yang siap diproses program. Keyboard mengulangi sebuah tombol sacara otomatis (yang

dinamakan mengulang sendiri atau fasilitas typematic) jika tombol ditekan beberapa detik. Pada IBM AT dan kompatibel, yang memakai berbagai mikroprosesor (intel 8042), lama penundaan dan pengulang dapat

dispesifikasi terpisah. Keyboard PC yang mengijinkan tata letak khusus, dapat digunakan di negara tertentu. Para pemakai keyboard non-US harus me-load program KEYB.COM atau utiliti lain yang serupa. Program ini menggantikan BIOS intrrupt 9 routine dan menjamin bahwa nilai ASCII yang benar dibuat sasuai tata letak yang dipakai. Kesalahpahaman yang umum adalah bahwa keyboard 12 tombol fungsi dan tombol pemindah cursor dengan IBM AT yang kompatibel, yang terpisah hanya dapat dipakai sedang 10 tombol fungsi hanya

diperuntukkan bagi XT. Kenyataannya, perbedaan pokok keyboard terletak pada mikroprosesornya. Keyboard XT mempunyai 8084 chip, mengingat AT mempunyai 8042. Komputer XT kompatibel tidak dapat dioperasikan dengan keyboard AT. Alasannya, komputer XT tidak dapat mengoperasikan chip 8042d. Bagaimanapun IBM memproduksi keyboard 101 tombol sebagai pengganti keyboard XT. IMB AT yang kompatibel dapat memakai keyboard 84 atau 102 tombol. Namun keyboard standar, dewasa ini jarang sekali ada, bahkan

13

keyboard laptop, yang jarang mempunyai lebih dari 84 tombol, mirip model keyboard terbaru. Keyboard terbaru mempunyai saklar geser yang mengijinkan dipakai, baik dengan XT atau AT, tetapi harus menspesifikasikannya dengan betul. Jika tidak, sistem akan menampilkan pesan kesalahan selama routine POST itu. Mayoritas tiruan XT dan beberapa AT terdahulu tidak mempunyai tombol fungsi F11 dan F12. Tombol tersebut hanya berguna sebagai tombol pelengkap. Alasannya, BIOS tidak menopangnya. Umumnya user dapat memberitahu apakah BIOS menopang keyboard terbaru dengan

pertimbangan apakah sistem otomatis menghidupkan Num Lock ketika sistem diaktifkan. Jika sistem tidak mencari atau menopang keyboard terbaru, maka sistem akan menonaktifkan Num Lock. Masalah keyboard umumnya digolongkan dalam dua kategori. Yakni non- operasional dan kerusakan tombol. Yang pertama dapat disebabkan baik oleh terputusnya sambungan antara keyboard dengan sistem ataupun oleh keyboard itu sendiri. Kebanyakan AT kompatibel dan XT yang terbaru, mempunyai

pengunci keyboard. Seringkali pengunci ini merupakan penyebab tidak dapat dioperasikannya keyboard. Baik karena pemakai lupa bahwa sistem itu terkunci, ataupun kunci tersebut telah digerakkan sedemikian rupa sehingga sistem agak terkunci. Masalah yang umum adalah bahwa ada penghubung yang lepas dari kotak, baik pada pengunci ataupun pada motherboard. Kerusakan keyboard dapat juga disebabkan saklar pemilih mode operasi XT atau AT. Jika saklar tersebut salah posisi, maka keyboard tidak

14

dapat dipakai. Pada saat booting, kesalahan posisi saklar tersebut akan menampilkan pesan POST error. Soket tempat keyboard dihubungkan sering cepat robek dan rusak. Biasanya soket tersebut berupa stopkontak DIN 5 kaki yang langsung dipasang pada motheboard. Gambar 8 memperlihatkan sambungan

tarsebut. Lama pemakaian dan penanganan yang tidak hati-hati dapat mengakibatkan keyboard konsleting. Konsleting itu akan menampilkan pesan kesalahan keyboard.

1. Keyboard clock 2. Keyboard data3 5 2 4 1

3. No conection 4. Keyboard ground 5. +5V DC

Gambar 8 Ketentuan kaki penghubung papan ketik Perhatikan juga kabel keyboard. Ujilah sambungan kawat memakai meteran volt-ohm, dan gantilah kabel jika sudah usang. Jika telah menguji semua, dan keyboard masih belum dapat dipakai mungkin permasalahan bersifat internal. Jadi keyboard harus diganti. Kesalahan yang mengakibatkan tombol tidak berfungsi, jarang sekali tejadi. Jika terjadi kemungkinan disebabkan kerusakan dalam logic yang membuat kode sejumlah baris dan kolom tombol yang di tekan. Pada keyboard non-Amerika, kerusakan ini disebabkan oleh driver perangkat lunak.

15

9000 90019002 9003

9004 9005 9006 9007 90089009 9010 9011

REM ===== PROGAM KEYBOARD TEST === REM === Display scan code and character ==== PRINT Keyboard Test : press Ctrl/Break to terminate K%=INP(96) : IF K%=0 or K%>127 then 9003 K$=INKEY$ PRINT Scan:;RIGHT$(0+HEX$(K%),2); IF K%>53 or K$= then print Numeric/Funtion/Cursor key: GOTO 9009 IF ASC(K$)>=32 then print Character: ;K$: GOTO 9009 IF ASC(K$)>1 then print ASCII value:;ASC(K$): GOTO 9009 K$ =INKEY$: L%=INP(96): IF L%=K% then 9009 PRINT Scan:;RIGHT$(0+HEX$(L%),2) GOTO 9003

Program 1 Pengujian keyboard Listing program 1 di atas dapat dipakai untuk menguji keyboard. Program ini memperagakan scan code dari tombol yang ditekan, bersama dengan nilai ASCII atau kode karakter. Jika program tersebut dijalankan, maka perhatikanlah agar tombol Shift, Alt dan Ctrl mempunyai scan codes sendiri. Walaupun tombol shift, Alt dan Ctrl hanya digunakan dengan tombol lainnya, hal ini hanyalah permasalahan cara BIOS itu menangani tombol tersebut. Untuk mengakhiri program tersebut tekanlan Ctrl+Break. Tombol yang ditancapkan dan yang patah merupakan masalah yang paling lazim. Setiap tombol ditahan oleh pegas dalam posisi off. Saklar tombol dirancang agar dapat dipakai lebih dari satu juta pengoperasian. Artinya, usia saklar ini sama dengan tombol yang sedang ditekan 20 kali per menit setiap hari kerja selama empat tahun. Untuk mengganti saklar tombol, pertama yang dikerjakan adalah membongkar keyboard. Lalu pindahkan saklar yang rusak. Kebanyakan

saklar tombol dipatri pada papan sirkuit utama. Lepaskan patri memakai baut dan untaian pelepas patri atau penyedot patri, kemudian lepaskan

16

saklar

tombol

dan

tariklah

dari

papan

sirkuit,

sedangkan

proedur

penggantian dilakukan dengan sebaliknya. APLIKASI Beberapa aplikasi yang sering dijumpai dan menggunakan keyboard sebagai input langsung adalah : 1. Teleprinter Terminal Teleprinter terminal atau line terminal terdiri dari keyboard dan tampilan berupa alat cetak (printer). Dengan menekan tombol-tombol kunci yang ada pada keyboard maka apa yang ditekan akan dicetak di layar berbentuk kertas. Input yang dimasukkan tersebut, akan langsung dikirim dan diproses oleh alat proses.

2. Financial Transaction TerminalFinancial Transaction Terminal digunakan untuk transaksi yang

berhubungan dengan keuangan. Salah satu dari penggunaan terminal ini adalah untuk Electronic Fund Transfer (EFT) dengan menggunakan ATM (Automatic Teller Machine) 3. Point Of Sale Terminal Point Of Sale Terminal biasanya digunakan di supermarket. Alat ini terdiri dari keyboard untuk memasukkan data barang yang dijual dan display untuk menampilkan data transaksi dan alat cetak untuk mencetak tanda terima untuk pembeli. 4. Visual Display Terminal Visual Display Terminal atau disebut juga dengan nama Visual Display Unit (VDU), terdiri dari keyboard dan visual display (tampilan visual). Visual Display Terminal disebut juga dengan nama CRT terminal, karena

17

visual display tersebut menggunakan bahan sinar tabung katoda atau CRT (Cathode Ray Tube). TOMBOL PADA KEYBOARD Pada umumnya tombol keyboard merupakan jenis tombol mekanik yang konvensional yang berfungsi untuk menghubungkan efek listrik. Ada beberapa jenis tombol yang menggunakan metode solid state : 1. Inti magnet 2. Kapasitas 3. Efek ruang 4. Magnet tolak menolak 5. Fototransistor dengan LED 6. Elastis konduktif

Gambar 9. Gambar sebuah tombol keyboardPENGUNCI Pada saat mikroprosesor menerima data yang dikirim melalui

keyboard, maka keyboard akan terkontrol. Pengontrol pada keyboard biasanya digunakan dengan memanfaatkan sebuah rangkaian pengunci. Rangkaian pengunci ini akan aktif saat terjadi penekanan tombol yang lebih dari satu. Untuk tombol yang mengirimkan data yang lebih dahulu ditekan akan terkirim ke mikroprosesor untuk diproses dan tombol berikutnya untuk sementara waktu terkunci sampai penekanan pada tombol pertama diakhiri. Baru selanjutnya data pada tombol kedua akan diteruskan untuk proses. Untuk beberapa tombol tertentu khususnya tombol yang berupa perintah diberikan perlakuan khusus. Misalnya untuk menjalankan perintah

18

Shift dan Control yang akan dilanjutkan dengan penekanan tombol yang lain. CARA KERJA Pada keyboard telah dirancang berupa rangkaian matode matrik yang menghasilkan tombol alphabet, nomor, fungsi dan symbol. Gambar 10 Gambar metode matrik pada keyboard

Untuk mengaktifkan keyboard dibutuhkan daya listrik. Saat sebuah tombol keyboard ditekan maka tombol yang merupakan sebuah tombol akan terhubung. Saat tombol terhubung maka data yang di-input-kan yang diwakili oleh tombol akan terhubung pula, yang selanjutnya akan mengalir melalui kabel keyboard. Data yang di-input-kan tersebut akan diteruskan ke mikroprosesor untuk diproses. Selanjutnya data input yang telah diproses oleh mikroprosesor akan diteruskan melalui jalur data untuk ditampilkan pada layar monitor. Demikian seterusnya apabila dilakukan penekanan pada tombol keyboard, maka hasilnya akan ditampilkan pada layar monitor. KESIMPULAN

19

1. Papan ketik dengan tata letak DVORAK mempunyai efisiensi yang lebihtinggi dibandingkan dengan tata letak QWERTY sebesar 10 % sampai 15 %. Papan ketik dengan tata letak alphabetik sering jumpai pada mainan anak-anak. Papan ketik dengan tata letak klockenberg dirancang untuk mengurangi beban otot pada jari jemari dan pergelangan tangan dan untuk mengurangi beban otot pada tangan dan bahu. Chord keyboard yang terdiri dari dua jenis yaitu tata letak Palantype dan papan ketik stenotype dapat merekam suara lebih dari 180 kata per menit, lebih cocok untuk membantu pekerjaan wartawan. Papan tombol numerik lebih sering digunakan untuk melakukan

pengolahan data numerik, seperti seorang kasir karena dapat dijangkau dengan satu tangan. Dalam penggunaannya tombol fungsi lebih praktis dan memiliki banyak keuntungan diantaranya adalah mengurangi beban ingatan, mudah dipelajari, kecepatan yang lebih tinggi (karena berkurangnya penekanan tombol), mengurangi kesalahan. Kelemahan, tidak adanya standarisasi isi tombol. Untuk mengatasi, digunakan soft function keys, yaitu kombinasi beberapa tombol untuk mewakili suatu tombol fungsi yang lain.

2. Terdapat dua jenis keyboard yaitu model standar 83 atau 84 tomboldengan 10 tombol fungsi dibagian kiri, dan model baru 101 atau 102 tombol fungsi yang terletak di bagian atas. Perbedaan yang paling penting adalah pada dua mikroprosesor dalam sistem XT dan AT.

20

Mikroprosesor yang kompatibel, walaupun berbagai keyboard dapat diatur antara dua model tersebut.

3. Papan

ketik

dengan

model

yang

berbeda-beda,

pada

dasarnya

mempunyai tombol dengan bagian-bagian yang sama, dan metode yang digunakan juga hampir sama yaitu metode solid state.

4. Peranti tekstual memerlukan pengontrol dalam operasionalnya, denganmemanfaatkan sebuah rangkaian pengunci. Rangkaian pengunci ini akan aktif saat terjadi penekanan tombol yang lebih dari satu.

5. Cara kerja dari semua jenis keyboard yang berbeda-beda jugamenggunakan cara kerja yang sama, yaitu berupa rangkaian matode matrik yang dapat menghasilkan tombol alphabet, nomor, fungsi dan symbol. Hasilnya ditampilkan di layar monitor. SARAN - Penggunaan sebuah papan ketik sebaiknya disesuaikan dengan jenis aplikasinya, sering tidaknya suatu tombol digunakan, karena alasan kepraktisan dan lazim tidaknya papan ketik tersebut digunakan.

DAFTAR PUSTAKA Anonim, Teknisi Komputer, Pusat Pendidikan Komputer Gajah Mada Course, Yogyakarta, 1998 Insap Santosa, Interaksi Manusia dan Komputer Teori dan Praktek, Andi Offset, Yogyakarta, 1997

21

Jogiyanto Hartono, MBA, Ph.D., Pengenalan Komputer Dasar Ilmu Komputer, Pemrograman, Sistem Informasi dan Intelegensi Buatan, Andi Offset, Yogyakarta, 1999 Julian Moss, Upgrading, Maintenaining, & Servicing IBM PCs & Compatibles, Dinastindo, Jakarta, 1998

22