macam dasar salep.docx

2
Macam-macam dasar salep antara lain : 1. Dasar salep hidrokarbon, Dasar salep ini yaitu terdiri antara lain vaselin putih, Vaselin kuning, Paravin encer, Paravin padat, Jelene, Minyak tumbuh-tumbuhan, Campuran Vaselin dengan malam putih, malam kuning. Dasar salep hidrokarbon (dasar bersifat lemak) bebas air, preparat yang berair mungkin dapat dicampurkan hanya dalam jumlah sedikit saja, bila lebih minyak sukar bercampur. Dasar hidrokarbon dipakai terutama untuk efek emolien. Dasar salep tersebut bertahan pada kulit untuk waktu yang lama dan tidak memungkinkan larinya lembab ke udara dan sukar dicuci. Kerjanya sebagai bahan penutup saja. Tidak mengering atau tidak ada perubahan dengan berjalannya waktu (Ansel, 1989). 2. Dasar salep serap Dasar salep ini dapat dibagi dalam dua kelompok. Kelompok pertama terdiri atas dasar yang dapat bercampur dengan air membentuk emulsi air dalam minyak (Paraffin hidrofilik dan Lanolin anhidrat) dan kelompok kedua terdiri atas emulsi air dalam minyak yang dapat bercampur dengan sejumlah larutan air tambahan (Lanolin) (Ansel, 1989). 3. Dasar salep yang dapat dicuci dengan air Dasar salep ini adalah emulsi minyak dalam air antara lain salep hidrofilik dan lebih tepatnya disebut krim. dasar salep ini mudah dicuci dari kulit atau dilap basah, sehingga lebih dapat diterima untuk bahan dasar kosmetik. Beberapa bahan obat dapat menjadi lebih efektif dengan menggunakan dasar salep ini. Keuntungan lain adalah dapat diencerkan dengan air dan mudah menyerap air pada kelainan dermatologik (Ansel, 1989). 4. Dasar salep larut dalam air Kelompok ini disebut juga dasar salep tak berlemak dan terdiri dari konstituen larut air. Sama halnya dengan dasar salep yang dapat dicuci dengan air dasar salep ini banyak memiliki keuntungan (Ansel, 1989). Pemilihan dasar salep tergantung pada beberapa faktor seperti khasiat yang diinginkan, sifat bahan obat yang dicampurkan, ketersediaan hayati, serta

Upload: renitadwikristyana

Post on 23-Jan-2016

12 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

4 macam

TRANSCRIPT

Page 1: Macam dasar salep.docx

Macam-macam dasar salep antara lain :

1. Dasar salep hidrokarbon,

Dasar salep ini yaitu terdiri antara lain vaselin putih, Vaselin kuning, Paravin encer, Paravin

padat, Jelene, Minyak tumbuh-tumbuhan, Campuran Vaselin dengan malam putih, malam

kuning.

Dasar salep hidrokarbon (dasar bersifat lemak) bebas air, preparat yang berair mungkin dapat

dicampurkan hanya dalam jumlah sedikit saja, bila lebih minyak sukar bercampur. Dasar

hidrokarbon dipakai terutama untuk efek emolien. Dasar salep tersebut bertahan pada kulit

untuk waktu yang lama dan tidak memungkinkan larinya lembab ke udara dan sukar dicuci.

Kerjanya sebagai bahan penutup saja. Tidak mengering atau tidak ada perubahan dengan

berjalannya waktu (Ansel, 1989).

2. Dasar salep serap

Dasar salep ini dapat dibagi dalam dua kelompok. Kelompok pertama terdiri atas dasar yang

dapat bercampur dengan air membentuk emulsi air dalam minyak (Paraffin hidrofilik dan

Lanolin anhidrat) dan kelompok kedua terdiri atas emulsi air dalam minyak yang dapat

bercampur dengan sejumlah larutan air tambahan (Lanolin) (Ansel, 1989).

3. Dasar salep yang dapat dicuci dengan air

Dasar salep ini adalah emulsi minyak dalam air antara lain salep hidrofilik dan lebih tepatnya

disebut krim. dasar salep ini mudah dicuci dari kulit atau dilap basah, sehingga lebih dapat

diterima untuk bahan dasar kosmetik. Beberapa bahan obat dapat menjadi lebih efektif

dengan menggunakan dasar salep ini. Keuntungan lain adalah dapat diencerkan dengan air

dan mudah menyerap air pada kelainan dermatologik (Ansel, 1989).

4. Dasar salep larut dalam air

Kelompok ini disebut juga dasar salep tak berlemak dan terdiri dari konstituen larut air. Sama

halnya dengan dasar salep yang dapat dicuci dengan air dasar salep ini banyak memiliki

keuntungan (Ansel, 1989). Pemilihan dasar salep tergantung pada beberapa faktor seperti

khasiat yang diinginkan, sifat bahan obat yang dicampurkan, ketersediaan hayati, serta

stabilitas dan ketahanan sediaan jadi. Dalam beberapa hal perlu menggunakan dasar salep

yang kurang ideal untuk mendapatkan stabilitas yang diinginkan. Misalnya obat-obat yang

dapat terhidrolisis, lebih stabil dalam dasar salep hidrokarbondaripada dasar salep yang

mengandung air meskipun obat tersebut bekerja lebih efektif dalam dasar salep yang

mengandung air (Anief, 2003).