m6. kemiskinan&kesenjangan pendapatan

14
PEREKONOMIAN INDONESIA KEMISKINAN DAN KESENJANGAN PENDAPATAN ERLINA 12140163 5P-Akuntansi

Upload: erlina-na

Post on 16-Jan-2017

12 views

Category:

Internet


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: M6. kemiskinan&kesenjangan pendapatan

PEREKONOMIAN INDONESIAKEMISKINAN DAN KESENJANGAN

PENDAPATAN

ERLINA12140163

5P-Akuntansi

Page 2: M6. kemiskinan&kesenjangan pendapatan

Pengertian Kemiskinan

adalah ketidakmampuan individu atau

masyarakat dalam memenuhi kebutuhan minimum,

seperti sandang, papan, kesehatan, pendidikan dan

penyediaan air bersih (hal-hal yang berhubungan

dengan kualitas hidup).

Page 3: M6. kemiskinan&kesenjangan pendapatan

Kemiskinan dibedakan menjadi 3 pengertian

1. Kemiskinan Relatif

2. Kemiskinan Kultural

3. Kemiskinan Absolut

Page 4: M6. kemiskinan&kesenjangan pendapatan

Kemiskinan Relatif

Seseorang yang tergolong miskin relatif sebenarnya telah hidup di atas garis kemiskinan namun masih berada di bawah kemampuan masyarakat sekitarnya.

Kemiskinan Kultural

Kemiskinan kultural berkaitan erat dengan sikap seseorang atau sekelompok masyarakat yang tidak mau berusaha memperbaiki tingkat kehidupannya sekalipun ada usaha dari pihak lain yang membantunya.

Kemiskinan Absolut

Adalah sejumlah penduduk yang tidak mampu mendapatkan sumberdaya yang cukup untuk memenuhi kebutuha dasar. Mereka hidup dibawah tingkat pendapatan riil minimum tertentu atau dibawah garis kemiskinan internasional (diukur sebagai orang yang hidup kurang dari Rp 10.000,- perhari).

Page 5: M6. kemiskinan&kesenjangan pendapatan

Garis Kemiskinan

Garis kemiskinan atau batas kemiskinan adalah tingkat minimum pendapatan yang dianggap perlu dipenuhi untuk memperoleh standar hidup yang mencukupi di suatu negara.

Hampir setiap negara memiliki rakyat yang hidup dalam kemiskinan. Garis kemiskinan berguna sebagai perangkat ekonomi yang dapat digunakan untuk mengukur rakyat miskin dan mempertimbangkan pembaharuan sosio-ekonomi, misalnya seperti program peningkatan kesejahteraan dan asuransi pengangguran untuk menanggulangi kemiskinan.

Page 6: M6. kemiskinan&kesenjangan pendapatan

Faktor Penyebab Kemiskinan1). Pendidikan yang Terlampau Rendah

Tingkat pendidikan yang rendah menyebabkan seseorang kurang mempunyai keterampilan tertentu yang diperlukan dalam kehidupannya. Keterbatasan pendidikan atau

keterampilan yang dimiliki seseorang menyebabkan keterbatasan kemampuan seseorang untuk masuk dalam dunia kerja.

2). Malas Bekerja

        Adanya sikap malas (bersikap pasif atau bersandar pada nasib) menyebabkan seseorang bersikap acuh tak acuh dan tidak bergairah untuk bekerja.

3). Keterbatasan Sumber Alam

    Suatu masyarakat akan dilanda kemiskinan apabila sumber alamnya tidak lagi memberikan keuntungan bagi kehidupan mereka. Hal ini sering dikatakan masyarakat itu miskin karena sumberdaya alamnya miskin. 

Page 7: M6. kemiskinan&kesenjangan pendapatan

Faktor Penyebab Kemiskinan

4). Terbatasnya Lapangan Kerja

      Keterbatasan lapangan kerja akan membawa konsekuensi kemiskinan bagi masyarakat. Secara ideal seseorang harus mampu menciptakan lapangan kerja baru sedangkan secara faktual

hal tersebut sangat kecil kemungkinanya bagi masyarakat miskin karena keterbatasan modal dan keterampilan.

5). Keterbatasan Modal

Seseorang miskin sebab mereka tidak mempunyai modal untuk melengkapi alat maupun bahan dalam rangka menerapkan keterampilan yang mereka miliki dengan suatu tujuan untuk

memperoleh penghasilan.

6). Beban Keluarga

      Seseorang yang mempunyai anggota keluarga banyak apabila tidak diimbangi dengan usaha peningakatan pendapatan akan menimbulkan kemiskinan karena semakin banyak anggota

keluarga akan semakin meningkat tuntutan atau beban untuk hidup yang harus dipenuhi.

Page 8: M6. kemiskinan&kesenjangan pendapatan

Dampak Kemiskinan

1. Pengangguran

2. Kriminalitas

3. Putusnya sekolah dan kesempatan pendidikan

4. Kesehatan sulit untuk didapatkan

5. Buruknya generasi penerus

Page 9: M6. kemiskinan&kesenjangan pendapatan

Kebijakan Pemerintah Mengatasi Kemiskinan

1. Kebijaksanaan tidak langsung

Kebijaksanaan tidak langsung diarahkan pada penciptaan kondisi yang menjamin kelangsungan setiap upaya penanggulangan kemiskinan. Kondisi yang dimaksudkan antara lain adalah suasana sosial politik yang tentram, ekonomi yang stabil dan budaya yang berkembang.

2. Kebijaksanaan langsung

Kebijaksanaan langsung diarahkan kepada peningkatan peran serta dan produktifitas sumber daya manusia ,khususnya golongan masyarakat berpendapatan rendah. Melalui penyediaan kebutuhan dasar seperti sandang,pangan dan papan, kesehatan dan pendidikan, serta pengembangan kegiatan – kegiaatan sosial ekonomi yang berkelanjutan untuk mendorong kemandirian golongan masyarakat yang berpendapatan rendah.

Page 10: M6. kemiskinan&kesenjangan pendapatan

Usaha Masyarakat Dalam Mengatasi Kemiskinan

Usaha Individu

Seseorang boleh berusaha untuk menyelesaikan masalah kemiskinan yang dihadapinya oleh dirinya. Pada lazimnya seseorang itu dapat mengatasi kemisikinan dirinyadengan cara penerusan pendidikan hingga ke jenjang yang tinggi.

Penyedekahan

Penyedekahan merupakan satu cara yang baik untuk membantu golongan termiskin dalam masyarakat. Tetapi ia tidak dapat mengatasi masalah kemisikinan secara keseluruhan.

Pembangunan Ekonomi

Pembangunan ekonomi dengan cara penambahan barang-barang dan perkhidmatan yang ditawarkan dalam pasaran di sesebuah negara. Pembangunan ekonomi merupakan cara yang paling berkesan untuk mengatasi masalah kemiskinan. Tetapi ia harus disertai dengan pengagihan pendapatan yang adil dalam masyarakat.

Pembangunan Masyarakat

Pasaran bebas

Milton Friedman mencadangkan pasaran bebas untuk pembangunan ekonomi dan mengatasi kemiskinan. Jika ada pembangunan ekonomi ada pula pengurangan kemiskinan. Jika KDNK tumbuh dengan 1% kemiskinan akan dikurangi dengan lebih kurang 1%.

Page 11: M6. kemiskinan&kesenjangan pendapatan

Kesenjangan Pendapatan

Mengenai distribusi pendapatan di Indonesia pada umumnya menggunakan data BPS mengenai pengeluaran konsumsi rumah tangga dari survey social nasional (susenas).Data pengeluaran konsumsi dipakai sebagai suatu pendekatan (proksi) untuk mengukur distribusi pendapatan masyarakat.

Pengertian pendapatan yaitu pembayaran yang didapat karena bekerja atau menjual jasa , tidak sama dengan pengertian kekayaan .Kekayaan seseorang bisa jauh lebih besar daripada pendapatannya .Atau , seseorang bisa saja tidak mempunyai pekerjaan (pendapatan) tetapi ia sangat kaya karena ada warisan keluarga .

Page 12: M6. kemiskinan&kesenjangan pendapatan

HUBUNGAN ANTARA PERTUMBUHAN EKONOMI DAN

DISTRIBUSI PENDAPATANHubungan Antara Pertumbuhan dan distribusi pendapatan

Hipotesis Kuznets

Data tahun 1970-an dan 1980-an mengenai pertumbuhan ekonomi dan distribusi pendapatan di banyak NB , terutama Negara-negara yang proses pembangunan ekonominya sangat pesat dan dengan laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi , seperti Indonesia ,menunjukan seakan-akan ada suatu kolerasi positif antara laju pertumbuhan ekonomi dengan tingkat kesenjangan dalam distribusi pendapatan : semakin

tinggi pertumbuhan PDB atau semakin besar pendapatan perkapita

semakin besar perbedaan antara kaum miskin dan kaum kaya .

Page 13: M6. kemiskinan&kesenjangan pendapatan

KESIMPULANKemiskinan merupakan parasit bagi pertumbuhan ekonomi di negara

kita. Karena kemiskinan membuat anggaran negara semakin besar untuk keperluan subsidi, dan kemiskinan juga menambah angka pengangguran yang menyebabkan berkurangnya jumlah pendapatan nasional.

Kemiskinan memang bukanlah hal yang mudah untuk diberantas karena untuk dapat memberantas kemiskinan diperlukan juga kerjasma antara semua pihak termasuk para penyandang predikat miskin tersebut. Namun tidak menutup kemungkinan untuk memberantas kemiskinan di Indonesia, selama masih ada semangat untuk berusaha merumuskan kebijakan untuk menanggulangi pembengkakan kemiskinan di negara kita ini tanpa merugikan pihak lain. 

Page 14: M6. kemiskinan&kesenjangan pendapatan

TERIMA KASIH