luky
TRANSCRIPT
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakan
Sinopsis novel adalah ringkasan cerita novel. Ringkasan novel adalah
bentuk pemendekan dari sebuah novel dengan tetap memperhatikan unsur-unsur
intrinsik novel tersebut. membuat Sinopsis merupakan suatu cara yang efektif
untuk menyajikan novel yang panjang dalam bentuk yang singkat.
Dalam sinopsis, keindahan gaya bahasa, ilustrasi, dan penjelasan-
penjelasan dihilangkan, tetapi tetap mempertahankan isi dan gagasan umum
pegarangnya.
Sinopsis biasanya dibatasi oleh jumlah halaman, misalnya dua atau tiga
halaman, seperlima atau sepersepuluh dari panjang karangan asli.
Sinopsis bukanlah resensi, sebab resensi tidak hanya meringkas tetapi juga
menyimpulkan baik buruknya bulku sesudah dibaca, bahkan dalam resensi penulis
dituntut untuk memberi ulasan sesudah melakukan telaah. Umumnya penulis
resensi menyeleksi buku-buku secara khusus, yaitu hanya buku-buku yang baru
terbit saja dan menarik untuk dikaji atau diresensi.
Langkah-langkah membuat sinopsi adalah :
a. Membaca naskah asli terdahulu untuk mengetahui kesan umum
penulis.
b. Mencatat gagasan utama dengan menggaris bawahi gagasan - gagasan
yang penting.
Menulis ringkasan berdasarkan gagasan-gagasan utama sebagaimana
dicatat pada langkah ke 2. Kita gunakan kalimat yang padat, efektif, dan menarik
untuk merangkai jalan cerita menjadi sebuah karangan singkat yang
menggambarkan karangan asli. Dialog dan monolog tokoh cukup ditulis isi atau
dicari garis besarnya saja.
Ringkasan / sinopsis novel tidak boleh menyimpang dari jalan cerita dan
isi dari keseluruhan novel.
2
1.2.Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mempersingkat cerita dari
novel tersebut agar si pembaca lebih dapat memahami maksud dari cerita tersebut.
1.3.Metode Penulisan
Adapun metode penulisan yang digunakan untuk pembuatan makalah ini
adalah, dimana saya menggunakan sebuah novel sebagai bahan untuk sinopsis
makalah ini.
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.Sinopsis Novel “Layar Terkembang”
Judul : Layar Terkembang
Pengarang : Sutan Takdir Alisjahbana (STA)
Penerbit : Balai Pustaka
Tahun Terbit : 2000 (PS: Pertamakali terbit pada tahun 1936)
Tebal : 166 halaman
Novel Layar Terkembang karya Sutan Takdir Alisjahbana adalah novel
roman lama yang menjadi saksi sejarah dan perkembangan Bahasa Indonesia,
sekaligus jejak pemikiran modern Indonesia.
Novel ini mengisahkan perjuangan wanita Indonesia dalam mencapai cita-
citanya. Roman ini termasuk novel modern disaat sebagian besar masyarakat
Indonesia masih dalam pemikiran lama (1936). Novel ini banyak
memperkenalkan masalah wanita Indonesia dengan benturan-benturan budaya
baru, menuju pemikiran modern. Hak-hak wanita, yang banyak disusung oleh
budaya modern dengan kesadaran gender, banyak diungkapkan dalam novel ini
dan menjadi sisi perjuangannya seperti berwawasan luas dan mandiri. Didalamnya
juga banyak memperkenalkan masalah-masalah baru tentang benturan
kebudayaan antara barat dan timur serta masalah agama.
Kisah bermulai dari sosok kakak beradik yang berpengarai berbeda, Tuti
dan Maria. Tuti seorang kakak yang selalu serius dan aktif dalam berbagai
kegiatan wanita. Ia bahkan aktif dalam memberikan orasi-orasi tentang persamaan
hak kaum wanita. Pada saat itu, semangat kaum wanita sedang bergelora sehingga
mereka mulai menuntut persamaan dengan kaum pria. Sedangkan Maria adalah
adik yang lincah dan periang sehingga semua orang yang berada di dekatnya pasti
akan menyenangi kehadirannya. Di tengah-tengah dua dara jelita ini, muncullah
Yusuf, seorang mahasiswa kedokteran, yang pada masa itu lebih dikenal dengan
sebutan Sekolah Tabib Tinggi. Sejak pertemuannya yang pertama di gedung
4
akuarium Pasar Ikan, antara Maria dan Yusuf timbul kontak batin sehingga
mereka menjadi sepasang kekasih.
Sementara itu, Tuti yang melihat hubungan cinta kasih adiknya sebenarnya
berkeinginan pula untuk memiliki seorang kekasih. Apalagi setelah ia menerima
surat cinta dari Supomo, seorang pemuda terpelajar yang baik hati dan berbudi
luhur.. Namun, karena pemuda itu bukanlah idamannya, ia menolak cintanya.
Sejak itu hari-harinya semakin disibukkan dengan kegiatan organisasi dan
melakukan kegemarannya membaca buku sehingga ia sedikit melupakan angan-
angannya tentang seorang kekasih.
Setelah melalui tahap-tahap perkenalan, pertemuan dengan keluarga, dan
kunjungan oleh Yusuf, diadakanlah ikatan pertunangan antara Maria dan Yusuf.
Tetapi sayang, ketika menjelang hari pernikahan, Maria jatuh sakit. Penyakitnya
parah, malaria dan TBC, sehingga harus dirawat di Sanatorium Pacet. Tidak lama
kemudian, Maria menghembuskan nafasnya yang terakhir. Sebelum ajal datang,
Maria berpesan agar Tuti, kakaknya bersedia menerima Yusuf. Tuti tidak menolak
dan dimulailah pertunangan antara Tuti dan Yusuf. Akhirnya tak lama kemudian
keduanya menikah dan hidup selamanya
Secara keseluruhan isi cerita ini sangatlah bagus. Alur yang ditulis sudah
runtut dimulai dari pengenalan, klimaks, antiklimaks, hingga penyelesaian yang
sangat dramatis. Novel ini bisa membawa para pembaca seolah-olah menjadi
audiens dalam sebuah drama percintaan yang mengharukan.