luka balistik

42
BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Pada masa kini korban luka tembak makin banyak diminta penyidik kepada dokter akibat makin luas senjata api dipakai terutama di daerah peperangan atau operasi militer. Ada beberapa hal yang perlu diperiksa dan dipastikan seperti luka tembak, lokasi luka, luka tembak masuk dan keluar, arah tembakan, sebab dan cara kematian. Khusus pada korban luka tembak, sesungguhnya diperlukan pemeriksaan radiologis pada seluruh tubuh, tetapi fasilitas ini tidak terdapat di kamar jenazah. Pemeriksaan radiologis dapat membantu untuk mencari dan melokalisir anak peluru dan melihat pecahan tulang. Letak dari pecahan tulang dapat membantu menentukan arah tembakan. Pada bunuh diri dengan senjata api, daerah yang dipilih adalah pelipis, dahi, mulut dan dada. Letak serta arah dari luka itu sendiri tergantung dari keadaan korban, kidal atau tidak. Pada pembunuhan tidak ada tempat khusus untuk dijadikan sasaran tembaknya luka tembak masuk yang terdapat pada bagian belakang menunjukkan kasus 1

Upload: imam-syahuri-gultom

Post on 18-Dec-2014

108 views

Category:

Documents


12 download

DESCRIPTION

forensik

TRANSCRIPT

Page 1: luka balistik

BAB 1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pada masa kini korban luka tembak makin banyak diminta penyidik kepada

dokter akibat makin luas senjata api dipakai terutama di daerah peperangan atau

operasi militer.

Ada beberapa hal yang perlu diperiksa dan dipastikan seperti luka tembak, lokasi

luka, luka tembak masuk dan keluar, arah tembakan, sebab dan cara kematian.

Khusus pada korban luka tembak, sesungguhnya diperlukan pemeriksaan

radiologis pada seluruh tubuh, tetapi fasilitas ini tidak terdapat di kamar jenazah.

Pemeriksaan radiologis dapat membantu untuk mencari dan melokalisir anak peluru

dan melihat pecahan tulang. Letak dari pecahan tulang dapat membantu menentukan

arah tembakan.

Pada bunuh diri dengan senjata api, daerah yang dipilih adalah pelipis, dahi,

mulut dan dada. Letak serta arah dari luka itu sendiri tergantung dari keadaan korban,

kidal atau tidak.

Pada pembunuhan tidak ada tempat khusus untuk dijadikan sasaran

tembaknya luka tembak masuk yang terdapat pada bagian belakang menunjukkan

kasus pembunuhan. Pada kasus kecelakaan tidak ada ciri khusus, dalam hal ini

pemeriksaan di TKP serta informasi para saksi penting.

Bila didalam tubuh korban ditemukan anak peluru maka anak peluru tersebut

perlu dicatat dan dilaporkan dengan jelas perihal ukuran panjang, garis

tengah/kaliber, warna logam, jumlah dan arah galangan serta berat dari anak peluru

dan cacat yang ada. Pemberian tanda pada bagian dasar dan atau bagian hidung anak

peluru harus dibuat, hal mana untuk memudahkan untuk mengingat kembali

dipersidangan dan untuk menghindari kemungkinan tertukarnya barang bukti yang

penting tersebut.

1

Page 2: luka balistik

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

Senjata Api

Senjata api dapat didasarkan pada berbagai macam, antara lain:1

- Tenaga pendorong atau pelontar

- Cara menggunakannya

- Bentuk permukaan dalam laras

A. Berdasarkan tenaga pendorong atau pelontar dapat di bagi menjadi :1

1. Senjata api

Yaitu jenis senjata yang menggunakan mesiu sebagai sumber energy

kinetiknya, terdiri atas :

a. Mesiu hitam (black powder atau smoke powder)

Terdiri atas belerang, arang dan sendawa

Ciri-cirinya :

- Menimbulkan asap banyak, berwarna hitam serta sisa-sisa pembakaran

- Tenaga lontarnya kurang kuat

b. Mesiu putih ( white powder atau smokeless powder)

Terdiri atas nitrocellulose saja ( single base powder), nitrocellulose dan

nitroglycerin (double base powder)

Ciri-cirinya :

- Menimbulkan asap sedikit

- Menimbulkan sisa pembakaran sedikit

- Tenaga lontarnya lebih kuat

2. Senjata angin

Yaitu jenis senjata yang menggunakan kompresi udara atau cairan CO2

sebagai sumber energy untuk melontarkan anak pelurunya.

B. Berdasarkan cara menggunakannya1

- Senapan atau bedil

- Senjata genggam ( handgum)

2

Page 3: luka balistik

1. Senapan1

Cara mengoperasikan senjata dari jenis ini ialah dengan kedua tangan sambil

memanfaatkan bahu.

Terdiri atas :

- Senapan berlaras lebih dari 22 inci ( long barrel weapon)

- Senapan berlaras kurang dari 22 inci ( short barrel weapon)

2. Senjata gengam1

Cara memegang dan menembakan senjata ini cukup dengan menggunakan satu

tangan.

Terdiri atas :

- Pistol, yaitu jenis senapan yang menggunakan magazine kotak panjang seperti

yang digunakan dalam film spionase

- Revolver, yaitu jenis semapan yang menggunakan magazine berputar seperti

yang disunakan dalam film cowboy.

3. Berdasarkan bentuk permukaan dalam laras1

- Senjata berlaras rata ( smooth-walled weapon)

- Senjata beralur melingkar (riffled weapon)

1. Senjata berlaras rata

Permukaan dalam laras rata atau tidal melingkar. Laras dari shortgun,

senapan angin, pistol, atau revolver sering dibuat tanpa alur melingkar.

2. Senjata beralur melingkar

Kegunaan dari alur ini ialah agar anak peluru bergerak memutar sehingga

arah dan gerakan giroskopiknya menjadi lebih stabil. Gerakan memutar

sesuai atau berlawanan dengan arah jarum jam tergantung dari bentuk

spiral dari alur.

Berdasarkan Alur Laras2

1. Laras beralur (Rifled bore)

Agar anak peluru dapat berjalan stabil dalam lintasannya, permukaan dalam

laras dibuat beralur spiral dengan diameter yang sedikit lebih kecil dari diameter

3

Page 4: luka balistik

anak peluru, sehingga anak peluru yang didorong oleh ledakan mesiu, saat melalui

laras, dipaksa bergerak maju sambil berputar sesuai porosnya, dan ini akan

memperoleh gaya sentripetal sehingga anak peluru tetap dalam posisi ujung

depannya di depan dalam lintasannya setelah lepas laras menuju sasaran. Alur

laras ini dibagi menjadi dua yaitu, arah putaran ke kiri (COLT) dan arah putaran

ke kanan (Smith and Wesson).2

Gambar 5. Senjata api beralur

A. Senjata api dengan alur ke kiri2

- dikenal sebagai senjata tipe COLT

- kaliber senjata yang banyak dipakai: kaliber 0.36; 0.38; dan 0.45

- dapat diketahui dari anak peluru yang terdapat pada tubuh korban yaitu adanya 

goresan dan alur yang memutar ke arah kiri bila dilihat dari basis anak peluru.

B. Senjata api dengan alur ke kanan2

- dikenal sebagai senjata api tipe SMITH & WESSON ( tipe SW )

- kaiber senjata yang banyak dipakai: kaliber 0.22;0.36;0.38;0.45; dan 0.46

- dapat diketahui dari anak peluru yang terdapat pada tubuh korban yaitu adanya

goresan dan alur yang memutar ke arah kanan bila dilihat dari bagian basis anak

peluru.

4

Page 5: luka balistik

            Dalam memberikan pendapat atau kesimpulan dalam visum et repertum tidak

dibenarkan menggunakan istilah pistol atau revolver, oleh karena perkataan pistol itu

mengandung pengertian bahwa senjatanya termasuk otomatis atau semi otomatis,

sedangkan revolver berarti anak peluru berada dalam silinder yang akan memutar bila

tembakan dilepaskan. Dan oleh karena dokter tidak melihat peristiwa

penembakannya, maka yang hanya disampaikan adalah, misalnya: senjata api kaliber

0,38 dengan alur ke kiri.

2. Laras tak beralur atau laras licin (Smooth bore)2

Senjata api jenis ini dapat melontarkan anak peluru dalam jumlah banyak pada

satu kali tembakan. Contohnya adalah shot gun.

Terdapat 2 jenis peluru, yaitu peluru penabur atau mimis dan peluru tunggal.

Peluru tunggal terbagi kepada beberapa jenis yaitu peluru timah bulat, peluru timah

bulat lonjong, peluru bulat lonjong berselubung tembaga setengah dan peluru bulat

lonjong berselubung tembaga penuh. Pada laras senjata api berburu berbentuk tabung

silinder. Agar peluru mimis dapat mencapai jarak jauh dengan massa yang lebih

kompak, maka diameter ujung silinder dibuat lebih kecil. Bagian dalam laras senjata

api peluru tunggal dibuat beralur dan berputar supaya peluru yang melewati laras

akan terpengaruh, sehingga bergerak berputar seperti bor atau giroskopis. Akibatnya

peluru bergerak lebih stabil, mencapai jarak lebih jauh dan mengenai sasaran lebih

baik.3.5

Kaliber laras sama seperti kaliber anak peluru yaitu jarang diameter pematang,

dinyatakan dalam ukuran inci atau millimeter. Karena anak peluru melewati bagian

dalam laras, maka akan menimbulkan goresan pada badan anak peluru. Goresan ini

akan sama pada setiap anak peluru yang keluar dari laras tersebut.4

5

Page 6: luka balistik

Gambar 2

Mesiu yang terbakar akan menimbulkan tekanan gas dalam ruangan tertutup

dalam selongsong yang akan mendorong anak peluru keluar. Di luar perkiraan orang

awam, bentuk mesiu dalam peluru tidak dalam bentuk serbuk, tetapi bentuk belah

ketupat, persegi panjang, silinder pendek atau panjang dan butir kecil.3

Selongsong peluru adalah tempat anak peluru dan mesiu. Pada bagian

pangkalnya terletak penggalak di mana pembakaran dimulai. Pada senjata api

revolver selongsong tetap tinggal dalam revolving chamber.tetapi senjata api lainnya

akan keluar selongsong.3.5

Pegas pelatuk adalah alat penarik pelatuk mempunyai berbagai ukuran.

Trigger pull 1 kg, berarti diperlukan 1 kg tenaga tarikan katrol anak timbangan. Hair

trigger berarti pelatuk sangat sensitive, dengan tarikan sedikit saja senjata sudah

meletus.3.5

6

Page 7: luka balistik

Gambar 3

Luka Tembak

Luka tembak ialah luka yang disebabkan adanya penetrasi anak peluru atau

persentuhan peluru dengan tubuh. Untuk memahami akibat luka tembak pada tubuh

harus dimulai dari pengetahuan tentang apa yang keluar dari mulut laras pada waktu

senjata api meletus.3

Harus selalu ada di dalam benak kita bahwa saat tembakan terjadi, dilepaskan

5 substansi berbeda dari laras senjata. Yaitu anak peluru, bubuk mesiu yang tidak

terbakar, api, asap, dan gas. Gas tersebut dihasilkan dari pembakaran bubuk mesiu

yang memberikan tekanan pada anak peluru untuk terlontar keluar dari senjata.

Proses tersebut akan menghasilkan jelaga. Ada bagian yang berbentuk keras seperti

isi pensil untuk menyelimuti bubuk mesiu. Sebenarnya tidak semua bubuk mesiu

akan terbakar; sejumlah kecil tetap tidak terbakar, dan sebagian besar lainnya

diledakkan keluar dari lubang senjta sebagai bubuk, yang masing-masing memiliki

kecepatan inisial sama dengan anak peluru atau misil lain. Massa materi yang

terlontar dari laras pada saat penembakan dapat menjadi patokan jarak yang

ditempuhnya. Gas, yang bersamanya juga terkandung jelaga, sangat jelas dan dapat

melalui jarak yang sangat pendek yang diukur dengan satuan inci. Bubuk mesiu yang

7

Page 8: luka balistik

tidak terbakar, dengan massa yang lebih besar, dapat terlontar lebih jauh. Tergantung

kepada tipe bubuknya, kemampuan bubuk mesiu untuk terlontar bervariasi antara 2-6

kaki (0,6-2 m). Makin berat anak peluru tentu saja membuatnya terlontar lebih jauh

menuju target yang ditentukan atau tidak ditentukan.7

Gambar 4

  Penyidikan Pada Luka Tembak

Dalam menghadapi kasus penembakan khususnya yang berakibat fatal,

penyidikan harus dapat memperoleh kejelasan dari permasalahan sebagai berikut :7

- Apakah luka yang diperiksa memang benar luka tembak,

- Apakah luka tembak tersebut luka tembak masuk atau luka tembak

keluar,

- Termasuk jenis apa senjata yang menyebabkan luka,

- Pada jarak berapa penembakan dilakukan,

- Dari arah mana penembakan dilakukan,

- Bagaimana posisi korban dan posisi penembak,

- Apakah penembakan tersebut yang menyebabkan kematian, dan

- Berapa kali korban terkena tembakan.

Untuk dapat memperoleh kejelasan tersebut perlu diketahui :7

Luka masuk, sebab akibat yang ditimbulkan.

a. Akibat api (flame effect) : Luka bakar, dimana kulit yang terbakar

tampak kering, hangus dan kaku pada perabaan.

8

Page 9: luka balistik

- Terbakarnya butir-butir mesiu akan menghasilkan api serta gas panas

yang akan mengakibatkan kulit akan tampak hangus terbakar

(scorching, charring)

- Jika tembakan terjadi pada daerah yang berambut, maka rambut akan

terbakar

- Jarak tempuh api serta gas panas untuk senjata genggam sekitar 15 cm,

sedangkan untuk senjata yang kalibernya lebih kecil, jaraknya sekitar

7,5 cm

b. Akibat asap (smoke effect) : Jelaga, dimana kelim jelaga akan tampak

sebagai suatu lapisan berwarna kelabu kehitaman disekitar lubang luka

mudah dihilangkan dengan cara dihapus.

- Oleh karena setiap proses pembakaran itu tidak sempurna, maka

terbentuk asap atau jelaga

- Jelaga yang berasal dari black powder komposisinya CO2 (50%)

nitrogen 35%, CO 10%, hydrogen sulfide 3%, hydrogen 2 % serta

sedikit oksigen dan methane

- Smoke less powder akan menghasilkan asap yang jauh lebih sedikit

- Jangkauan jelaga untuk senjata genggam berkisar sekitar 30 cm

- Oleh karena jelaga itu ringan, jelaga hanya menempel pada permukaan

kulit, sehingga bila dihapus akan menghilang.

c. Akibat butir-butir mesiu (gun powder effect): tatto/stippling, dimana

kelim tatto akan tampak sebagai bintik-bintik hitam yang bercampur

dengan luka lecet dan pendarahan, dan tidak dapat dihilangkan bila

dihapus oleh karena butir-butir mesiu tersebut masuk kedalam kulit.

- Butir – butir mesiu yang tidak terbakar atau sebagian terbakar akan

masuk ke dalam kulit

- Daerah di mana butir-butir mesiu tersebut masuk akan tampak

berbintik-bintik hitam dan bercampur dengan perdarahan

9

Page 10: luka balistik

- Oleh karena penetrasi butir mesiu tadi cukup dalam, maka bintik-

bintik hitam tersebut tidak dapat dihapus dengan kain dari luar

- Jangkauan butir-butir mesiu untuk senjata genggam berkisar sekitar 60

cm

- Black powder adalah butir mesiu yang komposisinya terdiri dari nitrit,

tiosianat, tiosulfat, kalium karbonat, kalium sulfat, kalium sulfida,

sedangkan smoke less powder terdiri dari nitrit dan selulosa nitrat yang

dicampur dengan karbon dan gravid

Gambar. Powder tattoing

d. Akibat anak peluru (bullet effect): luka terbuka yang dikelilingi oleh

kelim lecet; dan bila senjata yang dipakai itu sering dibersihkan maka

pada dinding luka dan kelim lecet akan didapatkan pula kelim

kesat/kelim lemak.

Luka terbuka yang terjadi dipengaruhi oleh berbagai faktor yaitu:

Kecepatan

Posisi peluru pada saat masuk ke dalam tubuh

Bentuk dan ukuran peluru

Densitas jaringan tubuh di mana peluru masuk

Peluru yang mempunyai kecepatan tinggi (high velocity), akan

menimbulkan luka yang relatif lebih kecil bila dibandingkan dengan peluru

10

Page 11: luka balistik

yang kecepatannya lebih rendah (low velocity). Kerusakan jaringan tubuh

akan lebih berat bila peluru mengenai bagian tubuh yang densitasnya lebih

besar.

Pada organ tubuh yang berongga seperti jantung dan kandung kencing,

bila terkena tembakan dan kedua organ tersebut sedang terisi penuh (jantung

dalam fase diastole), maka kerusakan yang terjadi akan lebih hebat bila

dibandingkan dengan jantung dalam fase sistole dan kandung kencing yang

kosong; hal tersebut disebabkan karena adanya penyebaran tekanan

hidrostatik ke seluruh bagian.

Mekanisme terbentuknya luka dan kelim lecet akibat anak peluru:

Pada saat peluru mengenai kulit, kulit akan teregang

Bila kekuatan anak peluru lebih besar dari kulit maka akan terjadi

robekan

Oleh karena terjadi gerakan rotasi dari peluru (pada senjata yang

beralur atau rifle bore), terjadi gesekan antara badan peluru dengan

tepi robekan sehingga terjadi kelim lecet (abrasion ring)

Oleh karena tenaga penetrasi peluru dan gerakan rotasi akan

diteruskan ke segala arah, maka sewaktu anak peluru berada dan

melintas dalam tubuh akan terbentuk lubang yang lebih besar dari

diameter peluru

Bila peluru telah meninggalkan tubuh atau keluar, lubang atau robekan

yang terjadi akan mengecil kembali, hal ini dimungkinkan oleh adanya

elastisitas dari jaringan

Bila peluru masuk ke dalam tubuh secara tegak lurus maka kelim lecet

yang terbentuk akan sama lebarnya pada setiap arah

Peluru yang masuk secara membentuk sudut atau serong akan dapat

diketahui dari bentuk kelim lecet

Kelim lecet paling lebar merupakan petunjuk bahwa peluru masuk dari

arah tersebut

11

Page 12: luka balistik

Pada senjata yang dirawat baik, maka pada klim lecet akan dijumpai

pewarnaan kehitaman akibat minyak pelumas, hal ini disebut kelim

kesat atau kelim lemak (grease ring/ grease mark)

Bila peluru masuk pada daerah di mana densitasnya rendah, maka

bentuk luka yang terjadi adalah bentuk bundar, bila jaringan di

bawahnya mempunyai densitas besar seperti tulang, maka sebagian

tenaga dari peluru disertai pula dengan gas yang terbentuk akan

memantul dan mengangkat kulit di atasnya, sehingga robekan yang

tejadi menjadi tidak beraturan atau berbentuk bintang

Perkiraan diameter anak peluru merupakan penjumlahan antara

diameter lubang luka ditambah dengan lebar kelim lecet yang tegak

lurus dengan arah masuknya peluru

Peluru yang hanya menyerempet tubuh korban akan menimbulkan

robekan dangkal, disebut bullet slap atau bullet graze

Bila peluru menyebabkan luka terbuka dimana luka tembak masuk bersatu

dengan luka tembak keluar, luka yang terbentuk disebut gutter wound

e. Akibat partikel logam (metal effect): “fouling”, yang tampak sebagai

luka-luka lecet atau luka-luka robek kecil-kecil disekitar lubang luka;

hal ini disebabkan oleh partikel-partikel logam yang terbentuk akibat

goresan antara anak peluru dengan laras yang beralur, partikel logam

tersebut dapat masuk kedalam kulit atau menempel pada pakaian.

12

Page 13: luka balistik

- Oleh karena diameter peluru lebih besar dari diameter laras, maka

sewaktu peluru bergulir pada laras yang beralur akan terjadi pelepasan

partikel logam sebagai akibat pergesekan tersebut

- Partikel atau fragmen logam tersebut akan menimbulkan luka lecet

atau luka terbuka dangkal yang kecil-kecil pada tubuh korban

- Partikel tersebut dapat masuk ke dalam kulit atau tertahan pada

pakaian korban.

f. Akibat moncong senjata (muzzle effect): Jejas laras, hal ini dapat

terjadi pada kasus luka tembak temple dan tampak sebagai suatu luka

lecet tekan atau memar yang bentuknya sesuai dengan moncong senjata.

Jejas laras dapat terjadi pada luka tembak tempel, baik luka tembak

tempel yang erat (hard contact) maupun yang hanya sebagian

menempel (soft contact)

Jejas laras dapat terjadi bila moncong senjata ditempelkan pada

bagian tubuh, dimana di bawahnya ada bagian yang keras (tulang)

Jejas laras terjadi oleh karena adanya tenaga yang terpantul oleh

tulang dan mengangkat kulit sehingga terjadi benturan yang cukup

kuat antara kulit dan moncong senjata

Jejas laras dapat pula terjadi jika si penembak memukulkan moncong

senjatanya dengan cukup keras pada tubuh korban, akan tetapi hal ini

jarang terjadi

Pada hard contact, jejas laras tampak jelas mengelilingi lubang luka,

sedangkan pada soft contact, jejas laras sebetulnya luka lecet tekan

tersebut akan tampak sebagian sebagai garis lengkung

Bila pada hard contact tidak akan dijumpai kelim jelaga atau kelim

tato, oleh karena tertutup rapat oleh laras senjata, maka pada soft

contact jelaga dan butir mesiu ada yang keluar melalui celah antara

13

Page 14: luka balistik

moncong senjata dan kulit, sehingga terdapat adanya kelim jelaga dan

kelim tato.

g. Kelainan pada tulang, yang akan tampak jelas pada tulang yang

berbentuk pipih misalnya tengkorak, dimana kerusakan pada permukaan

tulang bagian luar (tabula externa) akan lebih kecil bila dibandingkan

dengan kerusakan pada bagian dalam (tabula interna), ini akan

memberikan gambaran lubang yang berbentuk corong. Pada luka

tembak keluar terjadi keadaan yang sebaliknya.

Pemeriksaan mikroskopis dari luka tembak masuk.7

Pemeriksaan ini diperlukan pada kasus-kasus yang meragukan, kelainan

yang didapatkan pada dasarnya merupakan akibat dari trauma mekanis dan

thermis.

Kompresi dari epithel, elongasi, distorsi dan tampaknya perdarahan serta

butir-butir mesiu, nekrosis koagulatip dan sembabnya epithel dan vakuolisasi

sel-sel basal, demikian pula menjadi piknotiknya inti sel dan pada pewarnaan

dengan H.E> akan lebih banyak mengambil warna biru (basophilic staining),

adalah merupakan kelainan yang dapat ditemukan pada pemeriksaan

mikroskopis.

Pemeriksaan kimiawi dari luka tembak masuk6

Prinsipnya adalah dapat dideteksinya unsur-unsur yang terdapat dalam

mesiu, misalnya: pada smokeless goundpowder dapat dideteksi nitrit dan

cellulosa nitrate; sedangkan pada black powder black gunpowder yang dapat

dideteksi adalah karbon, nitrit, sulfid, sulfat, karbonat, tiosianat dan tiosulfat;

sedangkan pada senjata yang lebih modern timah hitam, antimon dan merkuri.

Pemeriksaan secara radiologis7

Pemeriksaan dengan sinar-X ini dapat banyak membantu didalam hal

mencari anak peluru dan partikel logam dalam tubuh korban, menentukan

14

Page 15: luka balistik

apakah korban merupakan korban penembakan dengan senjata api yang tidak

beralur dan pada kasus khusus, yaitu dimana jumlah anak peluru lebih banyak

dari jumlah luka tembak pada penembakan dengan senjata api yang beralur

(tandem bullet injury).

Internal ricochet dapat terjadi bila kekuatan anak peluru tidak cukup untuk dapat

menembus dari jaringan tubuh, misalnya pada kasus dimana anak peluru mengenai

kepala. Dengan demikian dapat terjadi variasi dari perjalanan anak peluru didalam

kepala yang perlu diketahui, yaitu : Single- ricochet, double- ricochet, inner

tangential at contralateral side, inner tangential at contra lateral side and ricochet dan

inner tangential at entrance side.7

KLASIFIKASI LUKA TEMBAK

1. Luka Tembak Masuk: 7

luka tembak tempel

luka tembak jarak dekat

luka tembak jarak jauh

2. Luka Tembak Keluar (luka tembus)7

Jarak antara senjata api dengan tubuh korban saat penembakan7

1. Jika senjata ditembakkan pada jarak yang sangat dekat atau menempel dengan

kulit :

15

Gambar Luka tembak

Kiri (luka masuk)tepi lebih reguler, kanan (luka keluar)tepi ireguler

Source: Color Atlas of Forensic Pathology

Page 16: luka balistik

Jaringan subkutan 5 sampai 7,5 cm disekitar luka tembak masuk

mengalami laserasi

Kulit disekitar luka terbakar atau hitam karena asap. Kelim tato terjadi

karena bubuk mesiu senjata yang tidak terbakar.

Rambut di sekitar luka hangus.

Pakaian yang menutupi luka terbakar karena percikan api dari senjata.

Walaupun jarang bisa ditemukan bercak berwarna abu-abu atau putih

di sekitar luka. Hal ini terjadi jika bubuk mesiu tidak berasap dan tidak

terdapat bagian kehitaman pada kulit.

Banyak orang yang tidak mengetahui bahwa pembakaran bubuk mesiu saat

tembakan terjadi menghasilkan sejumlah besar gas. Gas inilah yang mendorong anak

peluru keluar dari selongsongnya, dan selanjutnya menimbulkan suara yang keras.

Gas tersebut sangat panas dan kemungkinan tampak seperti kilatan cahaya, yang jelas

pada malam hari atau ruangan yang gelap3,4,5

Terdapat 3 faktor yang mempengaruhi bentuk luka yaitu hasil kombinasi antara

gas dan anak peluru: (1) sejumlah gas yang diproduksi oleh pembakaran bubuk

mesiu; (2) efektivitas pelindung antara kulit dan anak peluru; dan (3) ada tidaknya

tulang dibawah jaringan yang terkena tembakan. Faktor pertama, jumlah gas yang 

diproduksi oleh bubuk mesiu yang terbakar memilik hubungan dengan kecepatan

melontar senjata. Secara jelas dapat dikatakan dengan meningkatkan kecepatan

melontar berarti juga meningkatkan kecepatan anak peluru. Meningkatnya jumlah gas

yang diproduksi merupakan suatu prinsip untuk meningkatkan dorongan terhadap

anak peluru. Faktor kedua yang berpengaruh terhadap efektifitas pelindung antara

kulit dan anak peluru. Makin efisien pelindung tersebut makin banyak gas yang gagal

ditiupkan di sekitar moncong senjata sehingga makin banyak gas yang dapat

ditemukan di jaringan tubuh. Faktor terakhir adalah keberadaan lapisan tulang dalam

jarak yang dekat di bawah kulit yang dapat dibuktikan menjadi pembatas terhadap

penetrasi yang masif dan ekspansi gas menuju jaringan yang lebih dalam3.5

16

Page 17: luka balistik

Gambar 5

2. Tembakan jarak dekat

Jaraknya adalah 30-45 cm dari kulit.

Ukuran luka lebih kecil dibandingkan peluru

Warna hitam dan kelim tato lebih luar disekitar luka

Tidak ada luka bakar atau kulit yang hangus.

Jarak Luka tembak dekat adalah di bawah 30- 45 cm. Tanda utama adalah

adanya kelim tato yang disebabkan oleh bubuk mesiu yang tidak terbakar yang

terbang kearah kulit korban. Disekitar zona tato terdapat zona kecil berwarna

magenta. Adanya tumbukan berkecepatan tinggi dapat menyebabkan pecahnya

pembuluh darah kecil dan menghasilkan perdarahan kecil3.4.5..

Bentuk tato memberikan petunjuk mengenai tipe bubuk mesiu yang

digunakan. Serpihan mesiu menyebabkan tato dengan bentuk yang beraneka

ragam, tergantung bagaimana masing-masing mesiu membentur kulit dengan

17

Page 18: luka balistik

bentuk pipih pada tepinya. Gumpalan mesiu, berbentuk bulat atau bulat telur,

menyebabkan tato bentuk bintik-bintik atau titik-titik. Karena bentuk gumpalan

lebih kecil dari bentuk serpihan sehingga daerah berkelim tato pada gumpalan

lebih halus5.

Luas area tato menunjukkan jarak tembak. Makin besar jarak tersebut,

makin besar area, namun semakin halus. Metode pengukuran luas yang umum

dipakai adalah dengan mengukur 2 koordinat, potongan longitudinal dan

transversal. Untuk kemudian dibuat luka percobaan, dengan menggunakan senjata

yang sama, amunisis yang sama, kondisi lingkungan yang sama dengan hasil luka

terlihat yang sama persis dengan korban, dapat di ukur jarak tembak5

Jarak tempuh bubuk mesiu beraneka ragam. Bubuk mesiu yang terbungkus

dapat dibawa hingga 8-12 kaki. Namun kelim tato tidak akan ditemukan lagi bila

jarak tembak melebihi 4-5 kaki3.

Gambar. klem tattoo 

3. Tembakan jarak jauh

Jaraknya adalah di atas 45 cm.

Ukuran luka jauh lebih kecil dibandingkan peluru.

Kehitaman atau kelim tato tidak ada

18

Page 19: luka balistik

Bisa tampak kelim lecet. Jika peluru menyebabkan gesekan pada lubang

tempat masuk dan menyebabkan lecet, maka di sebut kelim lecet.

Luka tembak dengan jarak lebih dari 45 cm termasuk luka tembak jarak

jauh. Tidak ada bubuk mesiu maupun gas yang bisa terbawa hingga jarak jauh.

Hanya anak peluru yang dapat terlontar memebihi beberapa kaki. Sehingga luka

yang ada disebabkan oleh anak peluru saja. Terdapat beberapa karakteristik luka

yang dapat dinilai. Umumnya luka berbentuk sirkular atau mendekati sirkular.Tepi

luka compang-camping. Jika anak peluru berjalan dengan gaya non-perpendikular

maka tepi compang-camping tersebut akan melebar pada salah satu sisi.

Pemeriksaan ini berguna untuk menentukan arah anak peluru3.4.5.

Pada luka tembak masuk jarak jauh memberi arti yang besar terhadap

pengusutan perkara. Hal ini karena luka jenis ini menyingkirkan kemungkinan

penembakan terhadap diri sendiri, baik sengaja tau tidak. Terdapat 4

pengecualian, yaitu (1) Senjata telah di set sedemikian rupa sehingga dapat di

tembakkan sendiri.5

oleh korban dari jarak jauh; (2) kesalahan hasil pemeriksaan karena

bentuk luka tembak tempel yang mirip luka tembak jarak jauh; (3) Kesulitan

interpretasi karena adanya pakaian yang menghalangi jelaga atau bubuk mesiu

mencapai kulit; dan (4) Jelaga atau bubuk mesiu telah tersingkir. Hal tersebut

terjadi bila tidak ada pengetahuan pemeriksa dan dapat berakibat serius terhadap

penyelidikan5 

Luka Tembak Keluar

Peluru yang berhasil melewati tubuh akan keluar dan menghasilkan luka

tembak keluar. Biasanya karakteristik luka berbeda dengan luka tembak masuk.

Bentuknya tidak sirkular melainkan bervariasi dari seperti celah (slitlike), seperti

bintang, iregular, atau berjarak (gaping). Bentuk luka tembak keluar tidak dapat di

prediksi. Latar belakang variasi bentuknya adalah sebagai berikut3.5:

1. Anak peluru terpental dari dalam tubuh sehingga keluar dari tempatnya masuk

19

Page 20: luka balistik

2. Anak peluru mengalami perubahan bentuk selama melewati tubuh sehingga

memberi bentuk iregular saat keluar.

3. Anak peluru hancur di dalam tubuh, sehingga keluar tidak dalam 1 kesatuan

melainkan dalam potongan-potongan kecil. Jika memiliki jaket, maka jaket

dapat terpisah komplit atau sebagian.

4. Anak peluru yang mengenai tulang atau tulang rawan, dapat membuat

fragmen tulang tersebut ikut terlontar keluar bersama anak peluru.

5. Anak peluru yang melewati kulit yang tidak ditopang oleh struktur anatomi

apapun akan membuat kulit tersebut koyak, hal ini sedikit berhubungan

dengan bentuk anak peluru yang menyebabkannya.

Tidak adanya penahan pada kulit akan menyebabkan anak peluru mengoyak

kulit pada saat keluar. Dalam beberapa keadaan dimana kulit memiliki penahan, maka

bentuk luka tembak sirkular atau mendekati mendekati sirkular yang disekelilingnya

dibatasi oleh abrasi. Teka-teki ilmiah forensik klasik membedakan luka tembak

masuk dan luka tembak keluar. Luka tembak masuk dan luka tembak keluar sulit

dibedakan apabila pada luka tembak luar terdapat penahan kulit, pada luka tembak

masuk terdapat pakaian yang menghalangi residu lain, senjata yang digunakan kaliber

kecil (kaliber 22), dan tulang tidak langsung berada di bawah kulit3.

Luka tembak luar bentuk shored umumnya ditemukan pada pemakaian

pakaian, pada posisi bagian tubuh tertentu seperti pakaian yang sangat ketat, bagian

ikat pinggang dari celana panjang, celana pendek, atau celana dalam, bra, kerah baju,

dan dasi. Luka jenis sama juga terjadi karena bagian tangan menahan tempat keluar

anak peluru kemudian posisi pasien tiduran, duduk, atau menempel pada objek yang

keras3.

Tidak semua anak peluru dapat keluar dari tubuh. Terdapat banyak tulang dan

jaringan padat yang dapat menghalangi lewatnya peluru. Peluru jarang dapat

dihentikan oleh tulang, terutama tulang-tulang yang tipis seperti skapula dan ileum

atau bagian tipis dari tenglorak. Kebanyakan anak peluru masuk ke dalam tubuh dan

menghabiskan energi kinetiknya di kulit. Kulit adalah penghalang kedua yang paling

menghalangi lewatnya anak peluru3.5

20

Page 21: luka balistik

Anak peluru yang mengenai lokasi yang tidak biasa dapat menyebabkan luka

dan kematian tetapi luka tembak masuk akan sangat sulit untuk ditemukan.

Contohnya telinga, cuping hidung, mulut, ketiak, vagina, dan rektum5

 

Tabel 1

  Senapan Pistol

1.Tempel    

a. Keras, dangkal disekitar

tulang

Penampakkan ”eksplosif”

Jelaga pada tepi luka dan

dalam di dalam jaringan,

di atas tulang

Gambaran moncong

senjata

Penampakkan ”eksplosif”

Jelaga pada tepi luka dan

dalam di dalam jaringan,

di atas tulang

Gambaran moncong

senjata

b. keras, tidak dangkal

disekitar tulang

Defek sirkular

Jelaga pada jaringan yang

lebih dalam

Defek sirkular

Jelaga pada jaringan yang

lebih dalam

c. longgar Korona (ditambah dengan

B)

Sama dengan B

2. Jarak sangat dekat Jelaga (gas mesiu) Jelaga (gas mesiu)

Terbakar (gas mesiu)

Bubk mesiu bebas Bubuk mesiu bebas

Tanda gumpalan cabang

3. Jarak dekat Kelim tato (bubuk mesiu) Kelim tato (bubuk mesiu)

Tepi luka yang tidak rata

Stippling (isi plastik pada

selongsong)

21

Page 22: luka balistik

4. Jarak jauh Luka saja Luka tidak rata dengan

defek satelit

Makin jauh jarak tembak:

satelit makin banyak,

terlihat penggumpalan

Tabel. Perbedaan luka tembak masuk dan keluar

Luka tembak masuk Luka tembak keluar

Ukurannya kecil (berupa satu

titik/stelata/bintang), karena peluru

menembus kulit seperti bor dengan

kecepatan tinggi

Ukurannya lebih besar dan lebih tidak

teratur dibandingkan luka tembak

masuk, karena kecepatan peluru

berkurang hingga menyebabkan

robekan jaringan.

Pinggiran luka melekuk kearah

dalam karena peluru menmebus kulit

dari luar

Pinggiran luka melekuk keluar karena

peluru menuju keluar.

Pinggiran luka mengalami abrasi Pinggiran luka tidak mengalami

abrasi.

Bisa tampak kelim lemak. Tidak terdapat kelim lemak

Pakaian masuk kedalam luka, dibawa

oleh peluru yang masuk.

Tidak ada

Pada luka bisa tampak hitam,

terbakar, kelim tato atau jelaga.

Tidak ada

Pada tulang tengkorak, pinggiran

luka bagus bentuknya.

Tampak seperti gambaran mirip

kerucut

Bisa tampak berwarna merah terang

akibat adanya zat karbon monoksida.

Tidak ada

Disekitar luka tampak kelim ekimosis. Tidak ada

Luka tembak masuk Luka tembak keluar

22

Page 23: luka balistik

Perdarahan hanya sedikit. Perdarahan lebih banyak

Pemeriksaan radiologi atau analisis

aktivitas netron mengungkapkan

adanya lingkaran timah / zat besi di

sekitar luka.

Tidak ada

 

Deskripsi Luka Tembak

1. Lokasi

jarak dari puncak kepala atau telapak kaki serta ke kanan dan kiri garis

pertengahan tubuh

lokasi secara umum terhadap bagian tubuh

2. Deskripsi luka luar

ukuran dan bentuk

lingkaran abrasi, tebal dan pusatnya

luka bakar

lipatan kulit, utuh atau tidak

tekanan ujung senjata

23

Page 24: luka balistik

3. Residu tembakan yang terlihat

grains powder

deposit bubuk hitam, termasuk korona

tattoo

metal stippling

4. Perubahan

oleh tenaga medis

oleh bagian pemakaman

5. Track

penetrasi organ

arah

kerusakan sekunder

kerusakan organ individu

6. Penyembuhan luka tembakan

titik penyembuhan

tipe misil

tanda identifikasi

susunan

7. Luka keluar

lokasi

karakteristik

8. Penyembuhan fragmen luka tembak

9. Pengambilan jaringan untuk menguji residu

Cara Pengukuran Jarak Tembak

Bila pada korban terdapat luka tembak masuk dan tampak jelas adanya jejas

laras, kelim api, kelim jelaga atau kelim tato, maka perkiraan penentuan jarak tembak

tidak sulit. Kesulitan timbul bila tidak ada kelim-kelim tersebut selain kelim lecet .1

Bila terdapat kelim jelaga, berarti korban ditembak dari jarak dekat, maksimal 30 cm,

24

Page 25: luka balistik

kelim tato berarti korban ditembak dari jarak dekat, maksimal 60 cm dan seterusnya.

Sedangkan kelim api menunjukan bahwa korban ditembak dari jarak yang sangat

dekat sekali, yaitu maksimal 15

cm.7

(A) (B)

C C

A B A B

D D

1. (A) anak peluru yang masuk seCara tegak lurus dapat diketahui dari perkiraan

diameter anak peluru adalah AB-CD.

(B) Anak peluru masuk dengan pembentukan sudut, besarnya sudut tersebut (sinus),

adalah CD/AB. Arah anak peluru diketahui dari kelim lecet yang tersebar.

B kaliber

A

b

b

a

Sin α = b/a

Keterangan gambar :

25

Page 26: luka balistik

(A) Besarnya sudut masuk anak peluru dan kaliber diameter dari anak peluru seperti

yang dimaksud dalam gambar di atas besarnya sudut masuk (sinus) b/a sedangkan

kaliber dari anak peluru adalah b.

(B) Cara melakukan pengukuran di dalam memeriksa kasus penembakan, diukur

dengan mengambil patokan tumit dan garis tengah tubuh melalui tulang punggung

untuk memperrkirakan arah tembakan dari luar depan atau belakang atau samping

dan sudutnya.7

Cara Pengiriman Barang Bukti

Anak peluru atau selongsong dibungkus dalam kapas, ditaruh dalam kotak dan

dibungkus lagi dengan kertas pembungkus, diikat dengan tali tanpa sambungan,

diberi label yang berisi catatan tentang peluru dan lain-lain serta disegel. Kemudian

dibuat berita acara pembungkusan dengan penyegelan.

Bila ditemukan anak peluru lebih dari satu, harus dicatat di mana ditemukan

dan dipisahkan satu sama lain dengan membungkusnya terpisah pula, karena ada

kemungkinan penembakan dilakukan oleh lebih dari satu orang1.

BAB 3

KESIMPULAN

Luka tembak ialah luka yang disebabkan adanya penetrasi anak peluru atau

persentuhan peluru pada tubuh. Terdapat dua jenis luka tembak yaitu luka tembak

masuk dan luka tembak keluar.

Luka tembak masuk terbagi pula berdasarkan jarak tembakan yaitu luka

tembak tempel, luka tembak sangat dekat, luka tembak dekat, dan luka tembak jauh.

Luka tembak ini dapat dibedakan antara lain dengan ciri-ciri khas seperti stellate

yang dijumpai pada luka tembak tempel. Pada luka tembak sangat dekat bisa

dijumpai luka bakar disekitar sasaran akibat dari letusan senjata api, bisa juga

26

Page 27: luka balistik

dijumpai jelaga, kelim tatto dan memar cincin pada jaringan. Luka tembak dekat akan

meninggalkan lubang luka, cincin memar dan tatto di sekitar luka masuk. Luka

tembak jauh tidak mempunyai kelim tatto. Pada luka tembak keluar tidak dijumpai

cincin memar.

Identifikasi senjata api dapat dilakukan dengan memeriksa selongsong dan

anak peluru. Petugas harus mengirim bahan bukti kepada penyidik dengan cara

membungkus dan memberi segel pada bahan bukti tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

1. Dahlan Sofwan. Ilmu kedokteran forensic. Semarang : badan penerbit UNDIP,

2008.

2. Ideris Abdul. Pedoman Ilmu Kedokteran Forensik ed. 1. Jakarta: bina rupa

aksara.1997.

3. Prof. Dr. Amri Amir Sp.F(K)., 2011. Ilmu Kedokteran Forensik Edisi 2. Ms: 91-

103

4. Prof Dr. Amri Amir Sp.F(K)., 2011. Autopsi Medikolegal Edisi 2. Ms: 40-2

5. Jay Dix., 2000. Color Atlas of Forensik Pathology. Ms: 66-98

27

Page 28: luka balistik

6. http://emedicine.medscape.com/article/1975428 . [access: Maret 2013]

7. Syaulia, Andirezeki. Roman’s Forensics edition 20. 2011

Referat

BALISTIK

28

Page 29: luka balistik

Oleh :

NADYA FAIRIDA I1A007007

Pembimbing :

dr.Dwi Setyohadi

BAGIAN. ILMU KEDOKTERAN KEHAKIMANFAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT RSUD ULIN BANJARMASIN

Maret, 2013

29