lppm pngabdian masyarakat

47
BAB I. PENDAHULUAN 1. Gambaran Wilayah Perencanaan Kabupaten Bantaeng terletak 120 km dari kota Makassar ibukota Provinsi Sulawesi Selatan. Bantaeng memiliki wilayah seluas 395,83 km2 berpenduduk 178.477 jiwa. Wilayah ini terbagi menjadi 8 kecamatan, tiga di antaranya berada di pantai, yaitu kecamatan Bissapu, kecamatan Bantaeng, dan kecamatan Pajukukang. Ketiga kecamatan ini memiliki pantai sepanjang 21,5 km. Gambar 1 menunjukkan peta kawasan pantai Bantaeng sebagai obyek IbW. 1

Upload: deddy-hardi

Post on 10-Nov-2015

58 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

pengabdian masyarakat

TRANSCRIPT

BAB I. PENDAHULUAN1. Gambaran Wilayah PerencanaanKabupaten Bantaeng terletak 120 km dari kota Makassar ibukota Provinsi Sulawesi Selatan. Bantaeng memiliki wilayah seluas 395,83 km2 berpenduduk 178.477 jiwa. Wilayah ini terbagi menjadi 8 kecamatan, tiga di antaranya berada di pantai, yaitu kecamatan Bissapu, kecamatan Bantaeng, dan kecamatan Pajukukang. Ketiga kecamatan ini memiliki pantai sepanjang 21,5 km. Gambar 1 menunjukkan peta kawasan pantai Bantaeng sebagai obyek IbW.

Gambar 1. Peta Kawasan Pesisir Bantaeng untuk Program IbW

2. RPJMD Bantaeng 2013-2018 dan Prioritas Pembangunan2.1. gambaran Wilayah IbW BantaengKabupaten Bantaeng secara geografis terletak 120 km arah selatan Makassar, Ibukota Propinsi Sulawesi Selatan dengan posisi 52113-53526 Lintang Selatan dan 1195142-1200527 Bujur Timur. Kabupaten Bantaeng terletak di daerah pantai yang memanjang pada bagian barat ke timur kota yang salah satunya berpotensi untuk perikanan, dan wilayah daratannya mulai dari tepi laut Flores sampai ke pegunungan sekitar Gunung Lompobattang dengan ketinggian tempat dari permukaan laut 0-25 m sampai dengan ketinggian lebih dari 1.000 m di atas permukaan laut.Jumlah penduduk Kabupaten Bantaeng berdasarkan data dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil untuk tahun 2012 berjumlah sebanyak 185,675 jiwa atau lebih tinggi dibanding data BPS yang hanya berjumlah 179.505 jiwa yang terdiri atas 86.950 jiwa penduduk laki-laki dan 92.555 jiwa penduduk perempuan dengan rata-rata kepadatan penduduk mencapai 453 jiwa / Km2 pada tahun 2012.2.2. Visi dan Misi Bantaeng 2013-2018Visi Rencana Pembangunan jangka Panjang daerah (RPJPD) 2008-2028 dirumuskan sebagai berikut:Menjadi Wilayah Terkemuka Berbasis Kemandirian Lokal yang Bernafaskan Nilai-Nilai Tradisional dan KeagamaanDari RPJP tersebut, kemudian disusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) 2013-2018 dengan rumusan visi misi sebagai berikut: V i s i: Menjadi Pusat Pertumbuhan Ekonomi dibagian selatan Sulawesi Selatan Tahun 2018M i s i: (1) Peningkatan wawasan dan kapasitas manusia (2) Optimalisasi pemanfaatan sumber daya alam bidang pertanian, kehutanan serta perikanan dan kelautan. (3) Peningkatan Jaringan Perdagangan, Industri dan Pariwisata.(4) Pengembangan lembaga ekonomi masyarakat secara terpadu. (5) Penguatan kelembagaan pemerintah. Dari misi tersebut kemudian diuraikan menjadi tujuan dan saran sebagai berikut:

Tabel 1. Misi, Tujuan, dan Sasaran 2013-2018MisiTujuanSasaran

Peningkatan wawasan dan kapasitas manusia

Mewujudkan Manusia yang berkualitas, dan berpengetahuan serta memiliki wawasan yang luas

Meningkatnya pembinaan mental dan spiritual bagi segenap generasi muda.

Optimalnya peran majelis taklim desa / kelurahan dalam mendorong penguatan bina mental dan spiritual penduduk Bantaeng. (Pansus)

Optimalnya pelaksanaan program pendidikan diniyah, madrasah dan pesantren. (Pansus)

Meningkatnya pendidikan kejuruan (skill) yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja dan sesuai dengan potensi lokal daerah. (Forum SKPD)

Meningkatkan akses dan kualitas layanan pendidikan dan optimalisasi penerapan teknologi informasi (e-learning)

Meningkatnya sarana dan prasarana pendidikan berbasis IPTEK.

Tersedianya kawasa free WiFi pada kawasan strategis Ibu Kota Kecamatan.

Meningkatnya peran dan prestasi pemuda dalam keolahragaan. (Provinsi)

Meningkatkan akses dan kualitas layanan kesehatan

Meningkatnya pelayanan kesehatan berdasarkan zonasi wilayah untuk peningkatan layanan kesehatan ibu dan anak serta gizi.

Terwujudnya pola hidup bersih dan sehat berbasis pemberdayaan sebagai upaya preventif di bidang kesehatan.

Berkembannya layanan rumah sakit bertaraf international dalam mewujudkan Bantaeng sebagai pusat Jasa layanan kesehatan

Meningkatnya pelayanan kesehatan berdasarkan zonasi wilayah untuk peningkatan layanan kesehatan ibu dan anak serta gizi.

Optimalisasi pemanfaatan sumber daya alam bidang pertanian, kehutanan serta perikanan dan kelautan

Mempercepat pewujudan Bantaeng sebagai Kabupaten Benih Terkemuka dan Model Smart & Green Region di Sulawesi Selatan melalui penguatan sistem inovasi (BPPT)

Meningkatnya produktivitas hasil-hasil pertanian, kehutanan serta perikanan dan kelautan.

Berkembangnya Usaha Perbenihan Masyarakat.

Berkembangnya Penguasaan dan Pendayagunaan IPTEKIN secara bersistem. (BPPT)

Berkembangnya wirausaha benih. (BPPT)

Berkurangnya penduduk miskin yang bekerja di sector pertanian.

Meningkatkan kelestarian lingkungan hidup dan sumber daya alam

Meningkatnya koservasi, dan rehbilitasi hutan dan lahan berbasis pemberdayaan.

Meningkatnya fungsi hutan non kayu untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar kawasan hutan.

Meningkatnya kualitas dan peran koperasi / BUMDES dalam mendorong usaha UMKM

Berkembangnya usaha home industry yang memberikan nilai tambah hasil-hasil pertanian.

Berkembangnya kerjasama antar desa dalam pemanfaatan dan pengelolaan Potensi Desa (Kons. Publik)

Meningkatnya kualitas dan peran koperasi / BUMDES dalam mendorong usaha UMKM

Berkembangnya usaha home industry yang memberikan nilai tambah hasil-hasil pertanian.

Meningkatkan peran swasta dalam pembinaan usaha-usaha ekonomi

Meningkatnya kontribusi swasta / masyarakat dalam upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat.

Terbangunnya kemitraan dengan organisasi social masyarakat dalam pemanfaatan Dana Corporate Sosial Responsibilty (CSR).

Penguatan kelembagaan pemerintah.

Mewujudkan pemerintah daerah yang mampu melakukan peran secara efisien dan efektif dengan mempraktikkan prinsip-prinsip good governance secara konsisten

Terwujudnya Kelembagaan Pemerintah Daerah Yang Sesuai dengan Semangat Reformasi Birokrasi

Terwujudnya pengendalian dan perencanaan pembangunan yang berkaulitas berbasis Tekhnologi (BPPT).

Terwujudnya pelayanan public dan pengelolaan keuangan yang transparan, akuntabel dan innovative berbasis Tekhnologi (BPPT)

Meningkatkan kualitas SDM aparatur yang diiringi dengan peningkatan kesejahteraan aparat

Terwujudnya peningkatan kapasitas aparatur pemerintah daerah yang berkelanjutan.

Meningkatnya kinerja aparat termasuk dalam pemberian pelayanan yang professional kepada pihak-pihak yang membutuhkan pelayanan

Meningkatkan kualitas layanan pemerintah desa.

Terwujudnya peningkatan kapasitas aparatur pemerintah desa yang professional dalam menyusun perencanaan dan pengelolaan keuangan desa.

Meningkatnya kekuatan kelembagaan dan kemampuan pemerintah desa melalui proses pemilihan Kepala Desa berbasis Tekhnologi (BPPT)

2.3. Strategi KebijakanAdapun arah kebijakan RPJMD Kabupaten Bantaeng Tahun 2013 2018 setiap tahunnya meliputi :(1) Arah Kebijakan Pembangunan Tahun 2014Secara umum arah kebijakan pembangunan tahun pertama (2014) diarahkan dalam rangka semakin memantapkan pencapaian RPJMD Periode Tahun 2008 2013, disisi lain berbagai evet nasional berupa pesta demokrasi dan event provinsi berupa penyelenggaraan PORDA di Kabupaten Bantaeng, membutuhkan sumber daya finansial yang cukup besar sehigga kebijakannya difokuskan pada : Sinergitas semua komponen daerah dalam pemantapan kehidupan beragama Peningkatan peran pemerintah daerah dalam pembangunan pendidikan agama Penyediaan sarana dan prasarana olahraga dan pembinaan prestasi, serta Optimalisasi pembinaan kepemudaan dalam pembangunan daerah Pembangunan kesehatan Peningkatan system suveilans, monitoring, dan informasi kesehatan, sehingga setiap kejadian penyakit terlaporkan secara cepat dan setiap KLB atau wabah penyakit tertanggulangi secara cepat dan tepat Pembangunan kesehatan Pengembangan system pencatatan sipil Pengembangan ekonomi kerakyatan Pemberdayaan masyarakat di dalam dan sekitar kawasan hutan Pengembangan kawasan strategis Pengembangan interkoneksitas daerah Perwujudan Ketertiban dan Keamanan dalam rangka pelaksanaan Pemilu Tahun 2014 Peningkatan kualitas SDM Aparatur sesuai kebutuhan daerah Peningkatan kualitas SDM Aparat Desa sesuai kebutuhan

(2) Arah Kebijakan Pembangunan Tahun 2015

Sinergitas semua komponen daerah dalam pemantapan kehidupan beragama Peningkatan peran pemerintah daerah dalam pembangunan pendidikan agama 3) Pengembangan sekolah berbasis potensi lokal daerah dan kawasan sekitar khususnya sector pertanian dan kelautan. Pembinaan olahraga dan kepemudaan dalam pembangunan daerah Optimalisasi mutu pelayanan profesionalisme petugas kesehatan, dan peningkatan sarana pendukung Brigade Siaga Bencana (BSB) Pemerataan dan peningkatan kualitas jangkauan pelayanan kesehatan Peningkatan system suveilans, monitoring, dan informasi kesehatan, sehingga setiap kejadian penyakit terlaporkan secara cepat dan setiap KLB atau wabah penyakit tertanggulangi secara cepat dan tepat Pembangunan kesehatan Pengembangan system pencatatan sipil Pengembangan ekonomi kerakyatan Pemberdayaan masyarakat sekitar kawasan hutan Pengembangan kawasan strategis Pengembangan interkoneksitas daerah Perwujudan Ketertiban dan Keamanan Pengembangan ekonomi kerakyatan Pembinaan Kecamatan Peningkatan kemitraan dalam pembangunan daerah Peningkatan kualitas SDM Aparatur sesuai kebutuhan daerah Pengembangan e-government Peningkatan kualitas SDM Aparatur sesuai kebutuhan daerah Kompetisi pelayanan publik Peningkatan kualitas SDM Aparat Desa sesuai kebutuhan Penyesuaian regulasi pemilihan kepala desa

(3) Arah Kebijakan Pembangunan Tahun 2016 Sinergitas semua komponen daerah dalam pemantapan kehidupan beragama Peningkatan peran pemerintah daerah dalam pembangunan pendidikan agama Pengembangan sekolah berbasis potensi lokal daerah dan kawasan sekitar khususnya sector pertanian dan kelautan. Meningkatkan kualitas SDM tenaga pendidik berbasis IPTEK Pembinaan olahraga dan kepemudaan dalam pembangunan daerah Pemerataan dan peningkatan kualitas jangkauan dan pelayanan kesehatan Peningkatan system suveilans, monitoring, dan informasi kesehatan, sehingga setiap kejadian penyakit terlaporkan secara cepat dan setiap KLB atau wabah penyakit tertanggulangi secara cepat dan tepat Pembangunan kesehatan Pengembangan system pencatatan sipil Pengembangan ekonomi kerakyatan Pemberdayaan masyarakat sekitar kawasan hutan Pengembangan kawasan strategis Pengembangan interkoneksitas daerah Perwujudan Ketertiban dan Keamanan Pengembangan ekonomi kerakyatan Pembinaan Kecamatan Peningkatan kemitraan dalam pembangunan daerah 18) Penataan Kelembagaan dan SOTK Peningkatan kualitas SDM Aparatur sesuai kebutuhan daerah Pengembangan e-government Peningkatan kualitas SDM Aparatur sesuai kebutuhan daerah Kompetisi pelayanan publik Peningkatan kualitas SDM Aparat Desa sesuai kebutuhan Penerapan e-vooting dalam pemilihan kepala desa

(4) Arah Kebijakan Pembangunan Tahun Pertama 2017 Sinergitas semua komponen daerah dalam pemantapan kehidupan beragama Peningkatan peran pemerintah daerah dalam pembangunan pendidikan agama Pengadaan sarana dan prasarana IPTEK Pembangunan sarana dan prasarana Kecamatan Pembinaan olahraga dan kepemudaan dalam pembangunan daerah Pemerataan dan peningkatan kualitas jangkauan dan pelayanan kesehatan Peningkatan system suveilans, monitoring, dan informasi kesehatan, sehingga setiap kejadian penyakit terlaporkan secara cepat dan setiap KLB atau wabah penyakit tertanggulangi secara cepat dan tepat Pembangunan kesehatan Pengembangan system pencatatan sipil Pengembangan ekonomi kerakyatan Pemberdayaan masyarakat sekitar kawasan hutan Pengembangan kawasan strategis Pengembangan interkoneksitas daerah Perwujudan Ketertiban dan Keamanan dalam rangka Pilgub Tahun 2017 Pengembangan ekonomi kerakyatan Pembinaan Kecamatan Peningkatan kemitraan dalam pembangunan daerah Penataan Kelembagaan dan SOTK Peningkatan kualitas SDM Aparatur sesuai kebutuhan daerah Pengembangan e-government Peningkatan kualitas SDM Aparatur sesuai kebutuhan daerah Kompetisi pelayanan publik Peningkatan kualitas SDM Aparat Desa sesuai kebutuhan Penerapan e-vooting dalam pemilihan kepala desa

(5) Arah Kebijakan Pembangunan Tahun Pertama 2018 Sinergitas semua komponen daerah dalam pemantapan kehidupan beragama Peningkatan peran pemerintah daerah dalam pembangunan pendidikan agama Pengadaan sarana dan prasarana IPTEK Pembangunan sarana dan prasarana Kecamatan Pembinaan olahraga dan kepemudaan dalam pembangunan daerah Pemerataan dan peningkatan kualitas jangkauan dan pelayanan kesehatan 7) Peningkatan system suveilans, monitoring, dan informasi kesehatan, sehingga setiap kejadian penyakit terlaporkan secara cepat dan setiap KLB atau wabah penyakit tertanggulangi secara cepat dan tepat Pembangunan kesehatan Pengembangan system pencatatan sipil Pengembangan ekonomi kerakyatan Pemberdayaan masyarakat sekitar kawasan hutan Pengembangan kawasan strategis Pengembangan interkoneksitas daerah Perwujudan Ketertiban dan Keamanan dalam rangka Pemilikada Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah. Pengembangan ekonomi kerakyatan Pembinaan Kecamatan Peningkatan kemitraan dalam pembangunan daerah Penataan Kelembagaan dan SOTK Peningkatan kualitas SDM Aparatur sesuai kebutuhan daerah Pengembangan e-government Peningkatan kualitas SDM Aparatur sesuai kebutuhan daerah Kompetisi pelayanan publik Peningkatan kualitas SDM Aparat Desa sesuai kebutuhan Penerapan e-vooting dalam pemilihan kepala desa

3. Masalah Sistem Informasi Tata Ruang dan Bangunan Hasil observasi dan penjajagan melalui diskusi dengan beberapa SKPD di Bantaeng terkait pengelolaan panatai, yaitu Bappeda, Dinas PU Kimpraswil, Dinas Kelautan Perikanan, dan Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) dapat diidentifikasi masalah-masalah sebagai berikut: . 3.1 Data Tata ruang dan Bangunan. Saat belum ada data tata ruang dan bangunan di sepanjang pantai secara lengkap dan detail. Untuk penendalian pembangunan di sepanjang pantai, amat diperlukan data eksisting banguan dan tata ruang di sepanjang pantai.3.2 Dokumen program pembagunan tersebar. Saat ini masing-masing SKPD tersebut memiliki dokumen perencanaan masing-masing. Dokumen tersebar di mana-mana sehingga sulit dikoordinasikan bila dibutuhkan.3.3 Dokumen dalam bentuk hard copy. Dokumen perencanaan yang berupa cetakan, ukurannya tidak baku, sering sudah rusak secara fisik karena sering dibawa atau dibuka setiap diperlukan.3.4 Dokumen berbeda format. Keberadaan dokumen di masing-masing SKPD dan disusun oleh konsultan perencana berbeda dan waktu yang berbeda pula sehingga dokumen tidak baku baik dalam ukuran maupun teknik penyusunan legendanya dan skalanya.3.5 Dokumen tidak updatable. Karena pada umumnya dokumen dalam bentuk hard copy akibatnya tidak updatable, sulit direvisi dan dikinikan atau disempurnakan berdasarkan kebutuhan terkini. Sangat sering ditemui dokumen sudah kadaluarsa. Bila akan melakukan revisi penyempurnaan dokumen tersebut harus dibuat ulang, sehingga akibatnya akan menghambat pemanfaatan dokumen. 3.6 Dokumen tidak accessible. Karena dokumen berada di masing-masing SKPD, maka pihak lain, misalnya SKPD lain, akan sulit untuk mengakses. Keadaan ini diperparah oleh adanya sikap ego sektoral, masih tertutup, sehingga akhirnya dokumen tidak dapat dimanfaatkan secara optimal.3.7 Dokumen tidak bringable. Karena masih dalam bentuk hard copy, maka dokumen akan sulit dibawa keluar kantor. Sering pimpinan daerah yang ingin melakukan presentasi di pemerintah pusat, terpaksa harus membawa-bawa dokumen.3.8 Dokumen tidak presentable. Sering diperlukan data untuk presentasi. Karena masih dalam bentuk hardcopy, maka sulit untuk digunakan untuk prsentasi di berbagai tempat.Akibatnya ini semua presentasi tidak menghasilkan kinerja secara maksimal (Fauzi, 2009; Hadi, 2006).

4. Permasalahan Prioritas yang DisepakatiBertolak dari beberapa masalah di butir 4.1 sampai 4.8 tersebut, dan setelah melalui beberapa kali diskusi antara Tim Pengusul dengan Pemkab Bantaeng, masalah penting dan disepakati untuk segera diselesaikan adalah melakukan integrasi database tata ruang dan bangunan serta pantai ke dalam satu sistem yang terintegrasi. Geographic Information System (GIS) adalah suatu perangkat lunak (software) yang dapat diaplikasikan untuk menghimpun data spasial dan tekstual. Sistem ini akan terdiri dari (Arham, 2011; Pressman, 2001): Soft material, yaitu software SIMTARBA berbasis GIS, Himpunan data tata ruang dan program pembangunan, Himpunan data tata bangunan Hard material, meliputi seperangkat computer lengkap

BAB II. TARGET LUARAN

Perencanaan aplikasi berbnasis GIS ini akan dilaksanakan selama 3 tahun, mulai 2015-2017. Tahun I (2015) direncanakan desain system berbasis GIS dapat diselesaikan. Pada saat yang sama oleh staf Pemkab Takalar akan dilakukan pengumpulan dokumen perencanaan berbasis spasial yang terkait dengan kawasan pantai Bataeng. Program dimaksud adalah RPJMD, RTRW, RDTR, Peta Zonasi, Kawasan Strategis, Kawasan unggulan, kependudukan, batas wilayah administratif, letak potensi sumberdaya alam. Ketika desain aplikasi selesai, dokumen dan berbagai program segera dapat diunggah. Di akhir 2015 dengan konten dokumen perencanaan tata ruang sudah dapat dipresentasikan (demo) hasil sementara, dan dilakukan pelatihan operasional bagi staf Kab. Bantaeng. Tabel 2. Target dan Luaran 2015-2017TahunKegiatanTarget dan Indikator Capaian Kegiatan

I2015 Desain sistem aplikasi berbasis GIS Pengadaan citra Ikonos Kec. Bissapu oleh Pemkab Banataeng Survai program-program spasial pembangunan (RPJMD, RTRW, dan program sektoral lain) terkait pantai Pengumpulan sebagaian data tata bangunan Penulisan draft jurnal Desain Aplikasi berbasis GIS selesai Pengadaan citra Kec. Bissapu selesai Data program pembangunan spasial dan sektoral di pantai kec. Bissapu terkumpul 30% data bangunan terkumpul Draft jurnal selesai

II2016 Revisi dan pengembangan system aplikasi Survey dan input data tata bangunan dan permukiman di wilayah pantai Bissapu: (jenis bangunan, kondisi bangunan, kegiatan, KDB/KLB) Pelatihan bagi 5 staf Pemkab Bantaeng Demo, Sosialisasi system ke SKPD Finalisasi jurnal Aplikasi sistem aplikasi telah disempurnakan dan dapat dioperasikan 100% Data tata bangunan sudah diunggah 5 staf Pemkab Bantaeng terlatih sebagai operator sistem Aplikasi tersosialisasi ke semua SKPD terkait Jurnal submitted

Tahun II (2016), melanjutkan hasil 2015, akan dilakukan survai tata bangunan dengan fokus bangunan kawasan pantai. Survai ini akan dilakukan oleh staf Pemkab Bantaeng bersama-sama dengan mahasiswa Unhas dan Unibos 45. Data tata bangunan yang dimaksud ialah jenis masing bangunan, konstruksi, KDB, KLB, KDH, sempadan, IMB. Hasil survai segera diunggah ke aplikasi, sehingga sampai tahap ini sudah berhasil mengintegrasikan data tata ruang dan bangunan. Di akhir 2016 dapat dipresentasikan hasil tata ruang dan bangunan serta dilakukan pelatihan bagi staf Pemkab Takalar untuk mengoperasikan aplikasi. Tahun III (2017) adalah melakukan link aplikasi dengan situs www.bantaeng.go.id. Didahului oleh penyempurnaan atas desain, aplikasi dengan data tata ruang dan bangunan akan disambungkan dengan situs. Dengan demikian data dan informasi tentang tata ruang dan bangunan sudah dapat diakses secara terbuka. Keadaan ini akan mempermudah bagi pihak internal Pemkab Takalar maupun pengunjung situs untuk mengunduh data dan informasi tata ruang dan bangunan. Masyarakat luas akan dapat mengetahui hal tersebut dengan mudah sehingga proses pembangunan tata ruang dan bangunan di Takalar diharapkan lebih terakselerasi.Semua target luaran tersebut diharapkan mampu memberikan dampak pada peningkatan dan updating ipteks bagi staf Pemkab Bantaeng dan peningkatan mutu perencanaan pembangunan. Bagi Tim Penyusun dari Unhas dan Unibos 45, hasil IbW dapat disebarluaskan melalui penulisan jurnal ilmiah

BAB III. METODE PELAKSANAAN

1. Program Kesepakatan BersamaAntara LP2M Unhas, LPPM Unibos 45, dan Pemkab Bantaeng menyepakati disepakati program bersama, dengan nama Sistem Database Tata Ruang dan Bangunan (SIDATARBA) Bantaeng. UNHAS dalam hal ini LP2M dengan Tim penyusun akan bertindak sebagai penanggung jawab kegiatan, mengelola dana, menyediakan tenaga ahli, dan memelihara kualitas luaran kegiatan. LPPM Unibos 45 menyediakan tenaga ahli Tata Ruang dan bertugas mengelola data tata ruang. Pemkab Banataneg dalam hal ini Dinas PU dan Kimpraswil akan melakukan pengadaan citra beresolusi tinggi Ikonos/Quickbird, menyediakan data dan dokumen terkait, menyediakan personil yang siap akan menjadi operator pengguna Sidatarba. Secara rinci kesepakatan tersebut tertuang dalam tabelSecara rinci kesepakatan bersama tersebut tertuang dalam tabelikut: Tabel 3. Program Kesepakatan BersamaLP2M UnhasUnibos 45 Pemkab. Bantaeng

2015 Menyediakan dana Rp 50.000.000 dari DIPA Unhas Personil untuk desain Sidatarba berbasis GIS Pengumpulan data tata ruang dan program spasial Mengunggah data tata ruang Menyediakan personil untuk mengelola data tata ruang Mengunggah data tata ruang dan program spasial lainnya ke Sidatarba

Menyediakan dana pendamping Rp 25 juta secara inkind untuk pengadaan citra Ikonos/QuickBird Kec. Bissapu Menyediakan data tata ruang dan program pembangunan terkait Menyediakan staf untuk dilatih mengoperasikan Sidatarba

2016 Mengelola dana Rp 50.000.000 dari DIPA Unhas Penyempurnaan desain SIMTARBA Pengumpulan data tata banguan dan upload ke Sidatarba Memberikan pelatihan Menyediakan personil untuk penyempurnaan data tata ruang terkait pantai Mengunggah data tata ruang ke Sidatarba Menyediakan dana pendamping Rp 25 juta untuk pengadaan citra Ikonos/QuickBird Kecamatan Pajukukang Menyediakan data tata bangunan Pelatihan bagi staf sebagai operator

2017 Updating data tata ruang dan bangunan Link Sidatraba ke www.bantaeng.gi.id Sosialisasi Sidatarba Updating data tata ruang dan bangunan Sosialisasi Sidatarba Menyediakan dana pendamping Rp 25 juta untuk citra Ikonos/QuickBird Kecamatan Pajukukang Memanfaatkan Sidatarba untuk analisis pembangunan Pelatihan bagi staf

Hasil akhir dari kegiatan ini, sesuai dengan tujuan yang diinginkan oleh skim ini, ialah peningkatan kemampuan staf Pemkab Bantaeng dalam mengaplikasikan Ipteks untuk pembangunan wilayah. Secara spesifik, staf Pemkab Bantaeng mampu memanfaatkan Sidatarba sebagai alat manajemen tata ruang dan bangunan.

2. Rencana Kegiatan 2015-2017Tabel 4. Rencana KegiatanKegiatanKinerja

2014Desain SIMTARBASurvai dan pengumpulan data dan program tata ruangMengunggah data tata ruang ke SIMTARBASosialisasiPelatihanSIMTARBA terinstal dalam system computerData tata ruang terunggah5 orang terlatih mengoperasikan SIMTARBA

2015Penyempurnaan SIMTARBASurvey data tata bangunanMengunggah data tata bangunanSosialisasiPelatihan bagi staf PemkabSIMATARBA disempurnakanData tata ruang sudah diunggah dalam SIMTARBA5 orang terlatih

2016Melakukan koneksi SIMTARBA dengan situs Pemkab TakalarUpdating data tata ruang dan bangunanSosialisasiPelatihan untuk SKPD

SIMTARBA terkoneksi dengan situsData tata ruang dan bangunan sudah diunggah dalam SIMTARBAStaf SKPD sudah familiar dengan SIMTARBA

3. Kontribusi dan Manfaat IbW bagi Pemkab Bantaeng3.1. Kontribusi Pemkab Bantaeng dalam IbWPemkab Bantaeng dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum dan Permukiman Prasarana Wilayah (Dinas PU Kimpraswil) berkontribusi sbb:(1) Dalam tahun 2015 berkontribusi untuk pengadaan citra beresolusi tinggi Ikonos atau Quickbird keca,atan Bissapu senilai Rp 25.000.000 serta membantu pengumpulamn data tata ruang terkait pantai di sepanjang Kecamatan Bissapu.(2) Dalam tahun 2016 mengadakan citra beresolusi tinggi Ikonos atau Quickbird kecamatan Pajukukang senilai Rp 25.000.000 serta membantu pengumpulan data tata ruang terkait pantai di sepanjang Kecamatan Pajukuakang(3) Dalam tahun 2017

Dengan selesainya Sidatarba, akan memberikan kontribusi signifikan bagi Pemkab Takalar sebagai berikut: (1) Memiliki SIMTARBA, suatu sistem informasi berbasis web, yang berisi data dan informasi tata ruang dan bangunan(2) Data tata ruang dan bangunan terkumpul dalam satu sistem yang terintegrasi(3) Karena SIMTARBA berbasis komputer, maka kontennya lebih apdatable, printable, accessible, movable(4) Prinsip transparansi sebagai asas dari good governance dapat yterwujud karena data dan informasi lebih mudah diakses bagi siapa saja. Pemkab Takalar khususnya staf dari SKPD akan meningkat kemampuannya dalam memanfaatkan Ipteks bagi pembangunan khususnya pembangunan tata ruang wilayah dan tata bangunan

BAB IV. KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI

1. Universitas Hasanuddin (Unhas)1.1 Potensi UnhasUniversitas Hasanuddin, selanjutnya ditulis Unhas didirikan pada tanggal 10 September 1956 di kota Makassar. Unhas berkedudukan di Makassar, ibukota propinsi di Sulawesi Selatan, saat ini memiliki kampus dengan luas 220 ha. Unhas memiliki 14 fakultas (Tabel 4), 1 program pascasarjana untuk S3 dan S2, 1 rumah sakit pendidikan, dan 2 lembaga.

Fakultas Ekonomi Fakultas HukumFakultas KedokteranFakultas TeknikFakultas SastraFakultas Ilmu Sosial dan ilmu PolitikFakultas PertanianFakultas Ilmu Pasti dan Pengetahuan AlamFakultas PeternakanFakultas Kedokteran GigiFakultas Kesehatan MasyarakatFakultas Ilmu Kelautan dan PerikananFakultas KehutananFakultas Farmasi.Tabel 5. Daftar Fakultas di Unhas

Setiap fakultas mengelola pendidikan mulai jenjang Sarjana (S1), Magister (S2), dan Doktor (S3). Sekarang ada 63 program studi yang ditawarkan untuk jenjang S1, 43 program studi untuk jenjang S2, dan 8 program studi untuk Jenjang S3. Pada tahun 2013 melalui kerja keras yang terarah, Unhas berhasil mengikuti akreditasi institusi dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan kualifikasi A.

1.2 Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat UnhasDalam menjalankan tugasnya sebagai lembaga pendidikan tinggi, Unhas mengemban tugas untuk melaksanakan pilar Tridarma, yakni pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Dua fungsi utama dari tiga pilar pendidikan yang terakhir dijalankan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M). Lembaga ini awalnya terdiri atas dua lembaga yang berdiri sendiri, yakni Lembaga Penelitian (LP) dan Lembaga Pengabdian pada Masyarakat (LPM). Namum dengan pertimbangan bahwa kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat pada hakekatnya merupakan kegiatan yang tidak terpisahkan (sikronisasi) dalam pelaksanaan tridharma perguruan tinggi, serta pertimbangan efisiensi dan efektifitas pengelolaan sumberdaya, maka melalui Surat Keputusan Rektor Universitas Hasanuddin selaku Ketua Senat Universitas No.2630/H4/0/2010 tanggal 29 Juni 2010, kedua lembaga tersebut lalu diintegrasikan menjadi satu, yakni Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LP2M) Universitas Hasanuddin.Sebagai subsistem dari Organisasi dan Tatakerja Universitas Hasanuddin, maka LP2M dalam kegiatan operasionalnya memanfaatkan sumberdaya manusia (SDM) maupun fasilitas-fasilitas lain yang ada dalam lingkungan Universitas Hasanuddin. Oleh karena itu LP2M Unhas merupakan suatu lembaga yang layak dan memiliki kapasitas dalam menyelesaikan dan mengadvokasi permasalahan yang berkembang dalam masyarakat berkaitan dengan aplikasi Ipteks.

Visi, Misi dan Tujuan LP2M UnhasLP2M merumuskan visi: Menjadi pusat unggulan kemitraan untuk pengembangan Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Seni (Ipteks) dan Sumberdaya Insani yang berbasis Benua MaritimVisi tersebut dijabarkan menjadi 3 misi berikut: Mengembangkan pengkajian dan penerapan Ipteks yang relevan dengan tuntutan kemajuan ilmu pengetahuan, dinamika masyarakat, dan kebutuhan pembangunan. Menjalin kemitraan antara universitas sebagai lembaga pengkajian dengan para pemangku kepentingan (stekholders) untuk menumbuhkan kualitas, ketangguhan, dan daya saing berusaha dalam rangka peningkatan dan pencapaian kesejahteraan bangsa. Meningkatkan kemampuan staf pengajar, mahasiswa, mitra kerja danmasyarakat melalui Pendidikan, Pelatihan, dan Pelayanan IPTEKS guna menumbuhkan keunggulan, kemandirian, dan kapasitas kelembagaan.

Tujuan Menjadikan LP2M Unhas sebagai pusat penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui riset untuk science dan policy, serta menjadi jembatan antara universitas dan masyarakat. Mendorong para dosen untuk memiliki kemampuan inovatif dalam mengungkap misteri alam dan kehidupan manusia melalui penelitian yang bermanfaat untuk kepentingan kemajuan dan kelangsungan hidup manusia. Mendidik dan mengawal masyarakat untuk meningkatkan kesejahte-raannya melalui sentuhan science dan teknologi (multiplier products) yang berbasis kajian akademis. Peduli universitas terhadap masyarakat sebagai bentuk university social responsibility (USR)Azas Usaha dan KemitraanLP2M Universitas Hasanuddin di dasarkan pada beberapa azas yaitu: Azas Kelembagaan. Program dan kegiatan LP2M Unhas didasarkan atas tata nilai, norma serta pengorganisasian yang ditetapkan oleh universitas sebagai suatu sistem, dalam arti semua kegiatan yang dilaksanakan harus secara melembaga. Azas Ilmu Amaliah dan Amal ilmiah. LP2M Unhas memiliki komitmen untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, serta kepekaan sosial terhadap masalah yang dihadapi oleh masyarakat. Karena itu penelitian dan pengabdian yang dilaksanakan didasarkan atas metodologi ilmiah mulai dari perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi, sampai pada pelaporan. Dengan demikiaan proses penemuan dan penerapannya merupakan amal yang dilandasi oleh pemikiran ilmiah dan profesional. Azas Kesinambungan. LP2M Unhas memiliki program yang terencana dengan tahapanyang logis. Program dipecahkan dalam bentuk jangka pendek (tahunan), jangka menengah (5 tahunan), dan jangka panjang (25 tahun). Program-program tersebut disusun secara berkesinambung-an selaras dengan Roadmap LP2M dan Rencana Strategik (Rens-tra) Universitas Hasanuddin dalam melaksanakan penelitian untuk kepentingan pendidikan dan pengabdian masyarakat. Azas Edukatif dan Pengembangan. Kegiatan LP2M Unhas bersifat edukatif dan pengembangan yang dilakukan melalui kegiatan penelitian dan pengabdian pada masyarakat. Kegiatan penelitian dilandasipemikiran untuk selalu inovatif memecahkan misteri alam dan kehidupan umat manusia, serta pengembangan masyarakat untuk meningkatkan taraf hidupnya melalui sentuhan teknologi dan pemberdayaan pontensi yang dimiliki oleh masyarakat. Azas Kerjasama. Program dan kegiatan LP2M Unhas merupakan usaha bersama antara perguruan tinggi dengan pemangku kepentingan (stakeholders) untuk pengembangan Ipteks. Hubungan kerja-sama ini harus dijiwai semangat kekeluargaan dan gotongroyong atas dasar kemitraan yang saling menunjang dan menguntungkan. Hubungan kerjasama tersebut diwujudkan dalam bentuk tukar-menukar informasi, kerjasama, koordinasi dan keterpaduan.Bidang Usaha/SasaranDengan modal infrastruktur dan sumberdaya manusia yang dimiliki Universitas Hasanuddin, LP2M Unhas menawarkan sejumlah bidang usaha untuk bermitra dengan para pemangku kepentingan (stakeholders). Bidang usaha ini antara lain : Agroindustri (Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Perikanan dan Hasil Laut ) Penyusunan Master Plan, Pengembangan wilayah, Tata Ruang dan informasi spasial Analisa Dampak Lingkungan (Amdal) Kehutanan, Daerah Aliran Sungai, dan Pemukiman Teknologi Tepat Guna Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat Energi, dan kelistrikan Kajian dan Analisis Transportasi, Civil Engineering, Geologi dan Pertambangan Pengembangan Usaha ekonomi kerakyatan, Manajemen, Keuangan dan perbankan Kependudukan dan Peranan Wanita (Gender) Rekrutmen dan Pelatihan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Pemberdayaan Masyarakat Sosial Budaya, Komunikasi, Politik dan Administrasi Pemerintahan. Penyuluhan dan Bantuan Hukum serta Hak Asasi Manusia. Pembangunan Pedesaan dan Kawasan PerkotaanStruktur OrganisasiLembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) Universitas Hasanuddin terdiri pengurus-pengurus yang berkompeten di bidang yang sesuai dengan keilmuannya masing-masing. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar struktur organisasi LP2M di bawah ini.Gambar 2. Struktur Organisasi LP2M Universitas Hasanuddin

Kinerja dalam Pengabdian Masyarakat dan KerjasamaDengan potensi dan manajemen LP2M, sampai saat ini sudah menghasilkan sejumlah kerjasama kegiatan pengabdian masyarakat sbb:KKN Tematik PBA. Dalam membantu pemerintah dalam gerakan Pemberantasan Buta Aksara, LP2M Universitas Hasanuddin dengan bekerjasama Direktorat Jenderal Pendidikan Non Formal dan Informal (Ditjen PNFI) Departemen Pendidikan Nasional melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) tematik.Sebanyak 482 orang mahasiswa semester akhir telah diterjunkan selama 3 tahun (Tahun 2007 s/d 2009) di berbagai pelosok pedesaan yang dianggap memiliki populasi buta huruf terbanyak di 6 kabupaten di Sulawesi Selatan, yakni kabupaten Bone, Jeneponto, Gowa, Takalar, Bantaeng, dan Bulukumba. Respons masyarakat dan pemerintah cukup besar, atas keberhasilan membuat 5.784 orang warga bisa membaca, menulis dan berhitung.

Pelatihan Tenaga Kerja Perencana. LP2M melalui Pusat Penelitian dan Pengembangan Kebijakan Pembangunan dan Manajemen Organisasi, secara terprogram 4 kali dalam setahun melakukan pelatihan Fungsional Penjenjangan Perencana Muda (DFPP-Muda) dari Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) tingkat propinsi dan daerah dengan kerjasama Bappenas RI. Pelatihan ini rata-rarta dikuti antara 20-25 orang tiap angkatan. Dengan demikian selama 4 tahun terakhir Puslitbang Kebijakan dan OM LP2M telah melatih kurang lebih 360 orang para tenaga perencana muda dari 16 propinsi, khususnya di kawasan Timur Indonesia. Selain itu juga dilakukan Diklat-diklat substantif/tematik misalnya green economy, mitigasi bencana, public expenditure analysis, Kegiatan tersebut dilakukan dengan kerjasama Bappenas, JICA, UNDP, World Bank, Kondrad Adenauer Stiftung, dan Pemerintah Propinsi dan kabupaten.Pelatihan Kewirausahaan. Pelatihan untuk sektor usaha juga benyak dilakukan, terutama untuk memberi pengetahuan, wawasan, dan keterampilan mengelola usaha bagi para pengusaha kecil dan menengah, khususnya yang menjadi mitra binaan BUMN misalnya PT. Pertamina, PT. Pegadaian, PT. Jamsostek, PT. Pelindo, PT. Angkasa Pura, PT.PLN Persero, dan sebagainya. Mereka diberi pengetahuan pada saat menerima bantuan pinjaman lunak dengan bunga persen setahun. Selain itu, bagi pera karyawan yang akan memasuki masa purna bakti juga diberi pengetahuan kewirausahaan dalam mengisi usia pensiunan mereka dengan kegiatan yang produktif untuk berwira usaha. PT BRI misalnya rata-rata memprogramkan 4-6 kali pelatihan dalam setahun yang diikuti oleh calon purnabaki dengan keluarga.Rekruitmen Tenaga. Puslitbang Kebijakan dan OM LP2M juga mendapat kepercayaan dari berbagai lembaga pemerintah, BUMN dan swasta untuk melaksanakan rekrutmen tenaga. Selama ini yang tercatat sebagai mitra kerja LP2M dalam rekrutmen karyawan adalah PT. BRI, Bank Sulsel, PT. Pelindo, PT. Pertamina, dan juga beberapa lembaga swasta lainnya.Penyusunan Master Plan dan Kajian Wilayah. Kegiatan dibidang advokasi dan konsultasi juga banyak dilakukan oleh LP2M yang dilaksanakan. Misalnya Penyusunan dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah (PPD), Rencana Pembangunan Jangka Pendek dan Jangka Menengah Kabupaten dan Propinsi, Penyusunan Rencana Strategik (Renstra) SKPD oleh Puslitbang Kebijakan Pembangunan dan Managemen Organisasi. Konsultasi dan Pembuatan Penelitian Model Dinamika Sapsial, Penyusunan RTRW, Pendampingan Pembuatan Data Spasial, Penyusunan Sistem Informasi dan Pengembangan Basis data Geospasial, Penyusunan Masteplan Agropolitan dengan penggunaan teknologi Penginderaan Jarak Jauh (remote Sensing) oleh Puslitbang Wilayah, tata ruang, dan informasi Spasial. Sistem Penunjang Keputusan Spasial pemanfaatan lahan wilayah rawan pangan Sistem Informasi lahan untuk perencanaan pembangunan sektor pertanian terpadu Penyusunan Perencanaan Pengembangan wilayah strategi cepat tumbuh untuk kabupaten Luwu Utara Penyusunan Road Map pengembangan ekonomi daerah dan investasi berbasis masyarakat di Mamuju Utara Analisis Ketenagakerjaan di Kab. Pinrang Kajian Pendapatan Daerah Propinsi Sulawesi Barat Penyusunan master plan Pelabuhan Bajoe dan Kolaka Pengembangan Piranti Lunak Open-M1 untuk pengendalian sidementasi dan polusi waduk Bimbingan Teknologi Tepat Guna. Bimbingan Teknologi Tepat Guna kepada masyarakat cukup banyak dilakukan dengan berbagai macam keterampilan dan kegiatan. Kegiatan ini tidak saja dilakukan di dalam kampus tetapi juga dilakukan ditengah-tengah masyarakat. Mereka diajarkan mereka mengenal inovasi, baik dalam bentuk bahan baku maupun dalam pengolahan pasca panen, yang semuanya dimaksudkan untuk memberdayakan potensi lokal yang dimiliki masyarakat. Kegiatan pengenalan teknologi tepat guna ini, antara lain; pengolahan ikan bandeng presto, pengolahan kue berbahan sukun yang banyak tumbuh sebagai tanaman pekarangan, budidaya jamur merang, budidaya ikan hias, dan semacamnya.

2. Pemilihan Universitas Bosowa 45 sebagai Mitra2.1. Profil Unibos 45Bosowa University adalah transformasi dari Universitas "45" Makassar. Bertepatan dengan peringatan Hari Kemerdekaan RI, founder dari Bosowa Corporation, H M Aksa Mahmud resmi mengambil alih pengelolaan Universitas '45 setelah menandatangani dokumen penyerahan pengelolaan universitas di Kampus Universitas '45, Jl Urip Sumoharjo, Sabtu (17/8/2013). Sebelumnya, pengelolaan Universitas '45 dikelola oleh Yayasan Andi Sose. Sosok Andi Sose merupakan pejuang Sulsel dan veteran Kemerdekan RI yang berkomitmen melanjutkan semangat perjuangan 45 dengan mendirikan Universitas '45. Bagi Aksa Mahmud, ini adalah momen penting dan berbahagia. Sebab bersamaan dengan peringatan HUT- ke-68 Kemerdekaan Republik ini, yang seusia dengan saya."Ini adalah pengalihan generasi. Angkatan 45 ke Angkatan 66, Katanya.Pertama kali berdiri tanggal 9 Desember 1985 berdasarkan Akta Notaris Sitske Limoa, SH. Nomor 45, dan secara resmi menerima mahasiswa baru pada Tahun Akademik1986/1987 setelah mendapat Izin Operasional dari Kopertis Wilayah IX Sulawesi dengan SK No. 595 Tanggal 13 Juni 1986. Berdasarkan surat Direktur Jenderal. Pendidikan Tinggi No. 143/DIKTI/Kep/1996, Fakultas/Jurusan pada Universitas "45" memperoleh Status Disamakan. Pada tahun 1998 - 2000 Universitas "45" memperoleh Status Terakreditasi dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) Depdiknas untuk semua fakultas/jurusan pada Universitas "45". Sesuai SK Dirjen Dikti No. 34/Dikti/Kep/2002 tentang Hasil Evaluasi Diri Elektronik (Self Evaluation) laporan penyelenggaraan program studi per semester, maka Universitas "45" memperoleh Perpanjangan Izin Penyelenggaraan, dari Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Depdiknas melalui SK Dirjen Dikti No. 0733-1805/D/T/2004 untuk 21 Program Studi dari 6 Fakultas dan Program Diploma yang dibina oleh Universitas "45" Makassar.Pada tanggal 29 Mei 2005 sampai dengan 15 Nopember 2005 telah dilaksanakan Visitasi untuk 21 Program Studi yang dibina Universitas "45" oleh Tim Asesor Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) Depdiknas, untuk memperoleh Perpanjangan Akreditasi Program Studi yang ada pada Universitas "45" Makassar. Universitas "45"hingga saat ini selama 21 tahun (1985 - 2007) membina 30 Program Studi yang ada pada 10 Fakultas, Program Diploma (D1/D3) dan Program Pasca Sarjana (S2) sebagai berikut :1. Fakultas Ekonomi : Program Studi Ilmu Ekonomi; Manajemen; dan Akuntansi.2. Fakultas Ilmu Sosial dan Politik : Program Studi Ilmu Administrasi Negara; Sosiologi; dan Hubungan Internasional (HI).3. Fakultas Pertanian : Program Studi Budidaya Pertanian (Agribisnis); Teknologi Pangan; Sosial Ekonomi; Budidaya Perikanan (Aquakultur); dan Produksi Ternak.4. Fakultas Teknik : Program Studi Sipil; Perencanaan Wilayah dan Kota (Planologi); Arsitektur; dan Teknik Industri.5. Fakultas Sastra : Program Studi Sastra Inggris.6. Fakultas Hukum : Program Studi Ilmu-ilmu Hukum.7. Fakultas Psikologi : Program Studi Psikologi.8. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) : Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia; Pendidikan Bahasa Inggris; dan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD).9. Program Diploma : Perhotelan (D3/D1) dan Manajemen Informatika(D3).10. Program Pasca Sarjana (S2) : Program Studi Manajemen, Ilmu Hukum, Administrasi Negara; Perencanaan Wilayah dan Kota; dan Budidaya Perairan.VisiMenjadi universitas unggul yang melahirkan tokoh nasional berjiwa entrepreneur, berbasis IT dan berwawasan global.Misi Menyelenggarakan program Tri Dharma Perguruan Tinggi berbasis Informasi Teknologi (IT). Mengembangkan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS), yang bermanfaat bagi kemanusiaan. Melaksanakan kerjasama dengan instansi pemerintah dan dunia usaha baik dalam negeri maupun luar negeri untuk mengembangkan mutu sumber daya manusia (SDM) yang smart, religius, berjiwa entrepreneur dan berwawasan global.Tujuan Menghasilkan tokoh nasional yang smart, religius, berjiwa entrepreneur, dan berdaya saing global. Menghasilkan alumni yang siap kerja dan siap pakai yang menguasai IT, kompetitif dengan SDM global. Menghasilkan ilmuwan yang mampu mengembangkan dan menyebarluaskan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS). Menjadi mitra berbagai instansi pemerintah dan dunia usaha, baik dalam maupun luar negeri untuk mengatasi berbagai masalah kemanusiaan.Masa Depan Unibos 45Universitas Bosowa "45" Makassar dengan visi misinya yang baru akan mengembangkan kelas internasional (World Class University) berbasis kewirausahaan tanpa meninggalkan nilai-nilai religius, kearifan lokal dan karakter bangsa dengan melakukan trobosan:1. Membangun sistem informasi akademik yang berbasis IT dengan mengoptimalkan pemanfaatan Learning Management System (LMS) yang dapat dimanfaatkan oleh dosen dan mahasiswa untuk berkomunikasi secara ilmiah.2. Menciptakan performa mahasiswa dan dosen excellent dengan peningkatan kemampuan berbahasa internasional dengan standarisasi yang berkualitas melalui kerjasama dengan English Test Center (ETS) Amerika Serikat.3. Mengembangkan academic atmosphere yang berkulitas dengan penataan sarana dan prasarana yang kondusif, bersih, sehat, dan berbudaya serta pengembangan university culture yang religius dan berwawasan kebangsaan4. Membentuk kelas standar internasional dengan menawarkan kelas-kelas khusus kepada mahasiswa di seluruh dunia untuk belajar di Universitas Bosowa "45" Makassar.Di bawah kepemimpinan Rektor Prof. Dr. Ir. HM Saleh Pallu, M.Eng. Bosowa University akan melakukan perombakan secara besar-besaran, baik dalam struktur kepengurusan, proses pembelajaran maupun pola pikirnya. Change is future adalah prinsip yang kami siapkan adalah Universitas yang menuju standar Internasional, universitas yang mahal sudah pasti kualitasnya bagus, untuk itu segara akan diadakan akreditasi yayasan maupun fakultas, setiap fakultas harus mendapat Akreditas A minimal B. Motto Era baru, yang menjadi landasan pergerakan Bosowa University di masa bakti ini telah mulai menunjukan perubahan dan perbaikan mulai perbaikan infrastruktur kampus 2. Selain perubahan infrastruktur, tentu saja perubahan yang bersifat transformatif juga sedang dilakukan dalam tataran suprastruktur diantaranya, sturktur organisasi, pembaharuan seluruh regulasi penyelenggaraan pendidikan tinggi serta regulasi sistem kepegawaian. Seluruh proses transformasi itu berpijak pada terminologi dan paradigma baru Bosowa University yang kompetitif, futuristik dan bertaraf internasional.2.2. Lembaga Penelitian Pengabdian Masyarakat Unibos 45Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Bosowa 45 mempunyai tugas mengkoordinasikan, memantau, dan menilai pelaksanaan kegiatan penelitian yang diselenggarakan oleh civitas akadmika Bosowa University diingkat program studi dan institusi. Selain itu LPPM Bosowa University juga memiliki tugas pokok menyelenggarakan pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat, dan ikut mengusahakan serta mengendalikan administrasi sumber daya yang diperlukan.Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat menyelenggarakan fungsi:1. Pelaksanaan penelitian ilmiah murni dan terapan2. Pelaksanaan penelitian ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni tertentu untuk menunjang pembangunan3. Pelaksanaan penelitian untuk pendidikan dan pengembangan institusi4. Pelaksanaan penelitian ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni serta pengembangan konsepsi pembangunan nasional, wilayah, dan/atau daerah melalui kerjasama antar perguruan tinggi dan/atau badan lainnya baik di dalamnegeri maupun dengan luar negeri5. Pelaksanaan publikasi hasil penelitian6. Pelaksanaan urusan tata usaha Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, pelaksanaan pengamalan ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau seni7. Meningkatkan relevansi program Universitas sesuai dengan kebutuhan masyrakat8. Pelaksanaan pemberian bantuan kepada masyrakat untuk melaksanakan pembangunanPrestasi Unibos 45 dalam kegiatan penelitian dan pengabdian pada masyarakat dalam tiga tahun terakhir menunjukkan peningkatan yang signifikan, seperti ditunjukkan dalam tabel berikut:

Tabel 6. Jumlah Penelitian dan Pengabdian Masyarakat di Unibos 45NoKegiatan LPPM Unibos 45201220132014

1Hibah Penelitian dari Dikti61840

2Hibah Pengabdoian Masyarakat dari Dikti--630

3. Jenis Kepakaran dan PersonalianyaUntuk menyelesaikan masalah Perencanaan SIMTARBA Takalar diperlukan kepakaran kombinasi antara bidang Tata Ruang, perencana Sistem/Programmer, dan Sistem Informasi Geografis (GIS).

Tabel 7. Jenis Kepakaran dan PersonilnyaNoNama PersonilJenis kepakaran Pendidikan

1Prof. Dr. Ir. S. Trisutomo, MSTata ruang dan LingkunganS3 Urban Studies and Planning

2Mukti Ali, ST., MT., Ph.DTata Ruang dan BangunanS3 Urban Design

3Dr. Ilham Aklimuddin, ST., M.GISGeographic Information System S3 GIS

4Dr. Ir. Batara Surya, MSi.,Ahli Sosiologi Perkotaan/ Tata RuangS3 UNM

5Dr. Ir. Agus salim, MSiAhli Tata RuangS3 UNM

6Ir. Bachrianto Bachtiar, MSiAhli Ekologi PesisirS2 Unhas

7Ir. Muh Sofyan S. Thayf, MCsAhli Computer ScienceS2 UGM

8NIken Probondani, ST., MMAhli Tata BangunanS2 MM UGM

9Sri Aliah Ekawati, ST., MTAhli tata BangunanS2 ITB

4. Struktur Organisasi

LPPM UNIBOS 45 PEMKAB BANTAENGLP2M UNHAS

Ketua Tim: Prof. Dr. Ir. S. Trisutomo, MSUNHAS

Ketua TimProf.Dr.Ir.Slamet Trisutomo,MS

Ahli GISDr. Ilham Alimuddin, ST., M.GISMuh. Sofyan S. Thayf, M.CsMoh. Sofyan S. Thayf, M.CsAhli Tata BangunanMukti Ali., ST, MT., Ph.DSri Aliah Ekawati, ST., MT.Niken Probondani, ST., MMAhli Tata RuangDr. Ir. Batara Surya, MSiDr. Ir. Agus Salim, MSi

Ahli Ekosistem PantaiIr. Bachrianto Bachtiar, M.Si

Studio Tata Ruang5 Mahasiswa Unhas/Unibos 45 , Staf Dinas PU KImpraswil Pemkab Bantaeng

Gambar 4. Struktur Organisasi Pelaksana

Tabel 8. Deskripsi Tugas TimNoNamaJabatanTugas

1Prof.Dr.Ir.Slamet Trisutomo, MS

Ketua Tim Memimpin Tim Kordinasi dengan LP2M, Unibos 45, dan Pemkab Bantaeng Presentasi Menyusun laporan Pertanggunganjawab

2Ilham Alimuddin, ST., MGIS (Geologi FT Unhas)Muh. Sofyan S. Thayf, MSc (Stikom Kharisma)Desain aplikasi berbasis GIS Desain system aplikasi GIS Desain link dengan web www.bantaeng.go.id/

3Dr. Ir. Batara Surya, MSiDr. Ir. Agus Salim, MSi(Unibos 45)Ahli Tata Ruang Analisis data tata ruang

Mukti Ali, ST., MT., PhDSri Aliah Ekawati, ST., MT(PWK FT. Unhas)Niken Probondani, ST., MM

Ahli Tata Bangunan Melakukan analisis tata bangunan berbasis GIS Memimpin survai tata bangunan Unggah data tata bangunan ke system aplikasi

Ir. Bachrianto, MPi(Fakultas Perikanan Kelautan)

Ahli Ekosistem Pantai Melakukan analisis pantai berbasis GIS Memimpin survai database pantai Unggah data pantai ke system aplikasi

43 orang mahasiswa PWK FT. Unhas

Asisten tata ruang dan bangunan Survai tata ruang dan bangunan Mengunggah data

52 orang mahasiswa Unibos 45Surveyor lapanagan Pengumpulan data lapangan Mengnggah data

63 oranf Staf PU KImpraswil Pemkab Bantaeng

Operator aplikasi Membantu survai tata ruang bangunan Operator system aplikasi

29

BAB V. BIAYA DAN JADWAL

1. Anggaran BiayaAnggaran biaya pelaksanaan IbW dari BOPTN Unhas direncanakan Rp 50.000.000 untuk 2015. Untuk tahun 2016 dan 2017 direncanakan diusulkan ke DP2M Dikti masing-masing Rp 100.000.000. Pemerintah Kabupaten Bantaeng, karena APBD 2015 sudah lewat, maka kontribusinya akan berupa inkind yaitu pengadaan citra Ikonos beresolusi tinggi. Rincian anggaran biaya seperti terlihat pada tabel berikut:Tabel . Rincian Anggaran BiayaNoSumber Biaya201520162017Jumlah Rp

1DP2M Dikti-100. 000.000100.000.000200.000

2DIPA Unhas50.000.000---

3Kredit Usaha----

4Disusulkan ke Pemkab Bantaeng inkind25.000.00025.000.00025.000.000125.000.000

2. Jadwal KegiatanKegiatan perencanaan SIMTARBA direncanakan 2015 2017. Khusus untuk 2015 yang fokusnya adalah tahap desain SIMTARBA dan pengumpulan data tata ruang, direncanakan dalam waktu 6 bulan sebagai berkut:

Tabel 8. Jadwal Kegiatan 2015 (Kec. Bissappu)NoTahapan KegiatanBulan

IIIIIIIVVVI

1Persiapan

3Design Sistem aplikasi

4Pengadaan Citra Ikonos Bissapu

5Digitasi peta Bissappu

7Survey & upload tata ruang

8Survey & upload bangunan

9Pengujian system database

11Pelatihan

12Penyerahan hasil kegiatan

Tabel. Jadwal kegiatan 2016 Kec. Pajukukang

NoTahapan KegiatanBulan 2016

IIIIIIIVVVI

1Persiapan

3Review system aplikasi

4Pengadaan Citra Pajukukang

5Digitasi peta Pajukukang

7Survey & upload data

9Pengujian system database

11Pelatihan

12Penyerahan hasil kegiatan

Tabel. Jadwal Kegiatan 2017. Kecamatan BantaengNoTahapan KegiatanBulan 2017

IIIIIIIVVVI

1Persiapan

2Review system aplikasi

3Pengadaan Citra Bantaeng

4Digitasi citra Bantaeng

5Survey & upload tata ruang

6Link ke www.bantaengkab.

7Pengujian

8Penyerahan hasil kegiatan

DAFTAR PUSTAKAArham, Z. 2011. Rancang Bangun Sistem Informasi Spasial Berbasis Web Pada Sebaran Lokasi Tempat Pembuangan Sementara Sampah Kota. Program Studi Sistem Informasi FST-UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.Fauzi, A. (2009). Aplikasi Sistem Informasi Geografis Untuk Analisa Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lamongan. TeknikInformatika, FTI UPN Veteran JawaTimurHadi, M. 2006. SistemInformasi Geografis Berbasis Web Potensi Bisnis di Kota Bandung. Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknikdan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia

Pressman, R. 2001. Software engineering: a practitioners approach, McGraw-Hill