lp waham

26
LAPORAN PENDAHULUAN WAHAM 1. Masalah Utama : Perubahan isi pikir : waham 2. Proses terjadinya masalah a. Pengertian Waham adalah keyakinan seseorang yang berdasarkan penilaian realitas yang salah. Keyakinan klien tidak konsisten dengan tingkat intelektual dan latar belakang budaya klien. Manifestasi klinik waham yaitu berupa : klien mengungkapkan sesuatu yang diyakininya ( tentang agama, kebesaran, kecurigaan, keadaan dirinya ) berulang kali secara berlebihan tetapi tidak sesuai kenyataan, klien tampak tidak mempunyai orang lain, curiga, bermusuhan, merusak (diri, orang lain, lingkungan), takut, kadang panik, sangat waspada, tidak tepat menilai lingkungan / realitas, ekspresi wajah tegang, mudah tersinggung. b. Penyebab Penyebab secara umum dari waham adalah gannguan konsep diri : harga diri rendah. Harga diri rendah dimanifestasikan dengan perasaan yang negatif terhadap diri sendiri, termasuk hilangnya

Upload: alwanzaenuri4

Post on 21-Oct-2015

56 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: LP waham

LAPORAN PENDAHULUAN

WAHAM

1. Masalah Utama :

Perubahan isi pikir : waham

2. Proses terjadinya masalah

a. Pengertian

Waham adalah keyakinan seseorang yang berdasarkan penilaian

realitas yang salah. Keyakinan klien tidak konsisten dengan tingkat

intelektual dan latar belakang budaya klien.

Manifestasi klinik waham yaitu berupa : klien mengungkapkan

sesuatu yang diyakininya ( tentang agama, kebesaran, kecurigaan,

keadaan dirinya ) berulang kali secara berlebihan tetapi tidak sesuai

kenyataan, klien tampak tidak mempunyai orang lain, curiga,

bermusuhan, merusak (diri, orang lain, lingkungan), takut, kadang panik,

sangat waspada, tidak tepat menilai lingkungan / realitas, ekspresi wajah

tegang, mudah tersinggung.

b. Penyebab

Penyebab secara umum dari waham adalah gannguan konsep diri :

harga diri rendah. Harga diri rendah dimanifestasikan dengan perasaan

yang negatif terhadap diri sendiri, termasuk hilangnya percaya diri dan

harga diri, merasa gagal mencapai keinginan.

c. Akibat

Akibat dari waham klien dapat mengalami kerusakan komunikasi

verbal yang ditandai dengan pikiran tidak realistic, flight of ideas,

kehilangan asosiasi, pengulangan kata-kata yang didengar dan kontak

mata yang kurang. Akibat yang lain yang ditimbulkannya adalah beresiko

mencederai diri, orang lain dan lingkungan.

Page 2: LP waham

3. Pohon masalah

Masalah keperawatan dan data yang perlu dikaji

1. Masalah keperawatan :

a. Resiko tinggi mencederai diri, orang lain dan lingkungan

b. Kerusakan komunikasi : verbal

c. Perubahan isi pikir : waham

d. Gangguan konsep diri : harga diri rendah.

2. Data yang perlu dikaji :

a. Resiko tinggi mencederai diri, orang lain dan lingkungan

1) Data subjektif

Klien memberi kata-kata ancaman, mengatakan benci dan kesal

pada seseorang, klien suka membentak dan menyerang orang

yang mengusiknya jika sedang kesal, atau marah, melukai /

merusak barang-barang dan tidak mampu mengendalikan diri

2) Data objektif

Mata merah, wajah agak merah, nada suara tinggi dank eras,

bicara menguasai, ekspresi marah, pandangan tajam, merusak

dan melempar barang-barang.

KerusakanKerusakan komunikasi verbalkomunikasi verbal

Resiko tinggi mencederaiResiko tinggi mencederai diri, orang lain dandiri, orang lain dan

lingkunganlingkungan

Perubahan isi pikirPerubahan isi pikir : waham: waham

Gangguan konsepGangguan konsep diri : harga diri rendahdiri : harga diri rendah

Page 3: LP waham

b. Kerusakan komunikasi : verbal

1) Data subjektif

klien mengungkapkan sesuatu yang tidak realistik

2) Data objektif

Flight of ideas, kehilangan asosiasi, pengulangan kata-kata yang

didengar dan kontak mata kurang

c. Perubahan isi piker : waham ( ………….)

1) Data subjektif :

Klien mengungkapkan sesuatu yang diyakininya ( tentang

agama, kebesaran, kecurigaan, keadaan dirinya) berulang kali

secara berlebihan tetapi tidak sesuai kenyataan.

2) Data objektif :

Klien tampak tidak mempunyai orang lain, curiga, bermusuhan,

merusak (diri, orang lain, lingkungan), takut, kadang panik,

sangat waspada, tidak tepat menilai lingkungan / realitas,

ekspresi wajah klien tegang, mudah tersinggung

d. Gangguan harga diri rendah

1) Data subjektif

Klien mengatakan saya tidak mampu, tidak bisa, tidak tahu apa-

apa, bodoh, mengkritik diri sendiri, mengungkapkan perasaan

malu terhadap diri sendiri

2) Data objektif

klien terlihat lebih suka sendiri, bingung bila disuruh memilih

alternative tindakan, ingin mencedaerai diri/ ingin mengakhiri

hidup

4. Diagnosa Keperawatan

a. Kerusakan komunikasi verbal berhubungan dengan waham

b. Resiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan berhubungan dengan

waham

c. Perubahan isi pikir : waham(……………..)berhubungan dengan harga diri

rendah.

Page 4: LP waham

5. Rencana Keperawatan

Diagnosa 1

Kerusakan komunikasi verbal berhubungan dengan waham

a. Tujuan umum : Klien tidak terjadi kerusakan komunikasi verbal

b. Tujuan khusus :

1. Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat

Rasional : hubungan saling percaya merupakan dasar untuk

kelancaran hubungan interaksinya

Tindakan :

1.1. Bina hubungan. saling percaya: salam terapeutik, perkenalkan

diri, jelaskan tujuan interaksi, ciptakan lingkungan yang tenang,

buat kontrak yang jelas topik, waktu, tempat).

1.2. Jangan membantah dan mendukung waham klien: katakan

perawat menerima keyakinan klien "saya menerima keyakinan

anda" disertai ekspresi menerima, katakan perawat tidak

mendukung disertai ekspresi ragu dan empati, tidak

membicarakan isi waham klien.

1.3. Yakinkan klien berada dalam keadaan aman dan terlindungi:

katakan perawat akan menemani klien dan klien berada di

tempat yang aman, gunakan keterbukaan dan kejujuran jangan

tinggalkan klien sendirian.

1.4. Observasi apakah wahamnya mengganggu aktivitas harian dan

perawatan diri

2. Klien dapat mengidentifikasi kemampuan yang dimiliki

Rasional : dengan mengetahui kemampuan yang dimiliki klien, maka

akan memudahkan perawat untuk mengarahkan kegiatan

yang bermanfaat bagi klien dari pada hanya

memikirkannya

Tindakan :

2.1. Beri pujian pada penampilan dan kemampuan klien yang

realistis.

Page 5: LP waham

2.2. Diskusikan bersama klien kemampuan yang dimiliki pada waktu

lalu dan saat ini yang realistis.

2.3. Tanyakan apa yang biasa dilakukan kemudian anjurkan untuk

melakukannya saat ini (kaitkan dengan aktivitas sehari - hari dan

perawatan diri).

2.4. Jika klien selalu bicara tentang wahamnya, dengarkan sampai

kebutuhan waham tidak ada. Perlihatkan kepada klien bahwa

klien sangat penting.

3. Klien dapat mengidentifikasikan kebutuhan yang tidak terpenuhi

Rasional : dengan mengetahui kebutuhan klien yang belum terpenuhi

perawat dapat merencanakan untuk memenuhinya dan lebih

memperhatikan kebutuhan kien tersebut sehungga klien

merasa nyaman dan aman

Tindakan :

3.1. Observasi kebutuhan klien sehari-hari.

3.2. Diskusikan kebutuhan klien yang tidak terpenuhi baik selama di

rumah maupun di rumah sakit (rasa sakit, cemas, marah).

3.3. Hubungkan kebutuhan yang tidak terpenuhi dan timbulnya

waham.

3.4. Tingkatkan aktivitas yang dapat memenuhi kebutuhan klien dan

memerlukan waktu dan tenaga (buat jadwal jika mungkin).

3.5. Atur situasi agar klien tidak mempunyai waktu untuk

menggunakan wahamnya.

4. Klien dapat berhubungan dengan realitas

Rasional : menghadirkan realitas dapat membuka pikiran bahwa

realita itu lebih benar dari pada apa yang dipikirkan klien

sehingga klien dapat menghilangkan waham yang ada

Tindakan :

4.1. Berbicara dengan klien dalam konteks realitas (diri, orang lain,

tempat dan waktu).

Page 6: LP waham

4.2. Sertakan klien dalam terapi aktivitas kelompok : orientasi

realitas.

4.3. Berikan pujian pada tiap kegiatan positif yang dilakukan klien

5. Klien dapat menggunakan obat dengan benar

Rasional : Penggunaan obat yang secara teratur dan benar akan

mempengaruhi proses penyembuhan dan memberikan

efek dan efek samping obat

Tindakan :

5.1. Diskusikan dengan kiten tentang nama obat, dosis, frekuensi,

efek dan efek samping minum obat.

5.2. Bantu klien menggunakan obat dengan priinsip 5 benar (nama

pasien, obat, dosis, cara dan waktu).

5.3. Anjurkan klien membicarakan efek dan efek samping obat yang

dirasakan.

5.4. Beri reinforcement bila klien minum obat yang benar.

6. Klien dapat dukungan dari keluarga

Rasional : dukungan dan perhatian keluarga dalam merawat klien

akan mambentu proses penyembuhan klien

Tindakan :

6.1. Diskusikan dengan keluarga melalui pertemuan keluarga

tentang: gejala waham, cara merawat klien, lingkungan

keluarga dan follow up obat.

6.2. Beri reinforcement atas keterlibatan keluarga

DAFTAR PUSTAKA

1. Aziz R, dkk. Pedoman asuhan keperawatan jiwa. Semarang: RSJD Dr.

Amino Gondoutomo. 2003

2. Keliat Budi A. Proses keperawatan kesehatan jiwa. Edisi 1. Jakarta: EGC.

1999

3. Tim Direktorat Keswa. Standart asuhan keperawatan kesehatan jiwa. Edisi

1. Bandung: RSJP.2000

Page 7: LP waham

ASUHAN KEPERAWATAN JIWAWAHAM KEBESARAN PADA KLIEN Sdi.M

DI RSJ PROVENSI NUSA TENGGARA BARAT

I. IDENTITAS PASIEN

Inisial :

Umur :

Alamat :

Pendidikan :

Tanggal pengkajian :

II. ALASAN MASUK

Klien dibawa ke rumah sakit karena bicara kacau, mengamuk dengan cara

melempar barang-barang, mengancam keluarganya.

Masalah : resiko mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkungan

III. FAKTOR PREDISPOSISI

Klien pernah dirawat di rumah sakit, ini adalah untuk yang 3x. Selama

proses penyembuhan di rumah, tidak ada yang mengontrol pengobatannya.

Klien minum obat sendiri, karena oleh keluarga dianggap sudah sembuh.

Dalam keluarga secara genogram tidak ada yang menderita gangguan jiwa

seperti pasien. Setelah lulus sekolah SMA pasien menjadi melanjutkan ke

UNTAG tetapi hanya 1 semester saja, kemudian mencoba mencari

pekerjaan tidak dapat-dapat. Pernah bekerja menjadi juru karcis pada salah

satu stadion tapi terus keluar.

Dalam keluarga klien mengatakan benci terhadap kakaknya G karena

merasa cemburu bila klien berbicara dengan istri kakaknya.

Masalah :

Tidak efektifnya penatalaksanaan regimen terapeutik dan Koping,

keluarga inefektif ; ketidakmampuan

Harga diri rendah

Page 8: LP waham

IV. FISIK

Tanda-tanda vital : T : 120 / 70 mmHg RR : 18 x/ menit

N : 78 x / menit S : 37 o C

BB :49 Kg TB : 153 cm

PEMERIKSAAN FISIK :

Kepala : rambut hitam, kotor tetapi tidak ada ketombe, kering

Mata : ada serumen di sudut mata, konjungtiva tidak anemis,

sclera putih

Telinga : bersih, tidak mengalami penurunan pendengaran

Hidung : bersih, tidak ada masalah dengan peghiduan

Mulut dan gigi: gigi kekuningan, tanggal 5 gigi klien mengatakan tetap

gososk gigi sehari 2 kali pagi dan sore

Dada : retraksi dada kuat, simetris, tidak ada keluhan nyeri dada

Abdomen : tidak ditemukan asites, ataupun adanya massa

Ekstremitas Atas & bawah : kulit kering, bersisik, kuku tangan dan kaki

bersih

Tangan kanan bertato : “Nabi Mohammad”, tangan kiri : “Donya Kiamat”

Keluhan fisik yang dirasakan pasien adalah badan lemas dan kadang

pusing.

V. PSIKOSOSIAL

4. Genogram

28

Page 9: LP waham

Keterangan :

: Klien : laki-laki

: Meninggal : wanita

: Tinggal Serumah

Komunikasi dalam keluarga tidak mengalami hambatan. Klien tinggal satu

rumah dengan ibu kandungnya, ayah sudah meninggal. Hambatan dalam

komunikasi keluarga hanya pada hubungan dengan kakak kandung no 1

(Mas G), dimana klien merasa komunikasinya kurang harmonis karena

klien selalu merasa dimarah oleh sang kakak, sang kakak merasa cemburu

jika Sdr. SW datang kerumahnya dan menemui istrinya.

5. Konsep diri

a. Citra tubuh

Kien mengatakan bahwa keseluruhan bagian tubuhnya dari kepala

sampai dengan kaki disenangi. Tidak ada yang tidak disenangi.

b. Ideal diri

Saat ini yang menjadi keinginan pasien bisa sembuh trus di jemput

pulang dan bisa bekerja, lalu bisa menikah dan punya anak. Pasien

sebelum masuk RSJ tidak mempunyai pekerjaan, di rumah hanya

duduk-duduk saja..

c. Peran

Tugas klien sebelum sakit, selama dirumah tidak banyak, biasanya

memberi makan ayam dan burung, menyapu dll jarang dilakukan.

Klien senang dengan peran yang diterima di rumahnya. Di

masyarakat, klien tidak pernah menjadi pengurus Karang taruna,

tetapi aktif ikut dengan teman-teman pemuda kalau ada acara olah

raga : sepakbola.

d. Identitas diri

Sebelum dirawat di RSJ, klien tidak bekerja, hanya duduk-duduk

saja, merasa terganggu dengan predikat pengangguran.Di rumah

Page 10: LP waham

klien senang bisa berkumpul bersama dengan teman-teman karang

taruna Yang dikeluhkan klien saat ini adalah merasa tidak enak

sama tetangga, dicap sebagai laki-laki pengangguran

e. Harga diri

Pasien merasa kalau dirinya menjadi anak yang baik, teman-teman

main juga banyak. Tetapi karena belum bekerja dan cuma dirumah

saja sang kakak sering marah-marah sering marah pada klien.

Disamping itu sang kakak melarang klien kerumahnya apalagi

disaat sang kakak tidak di rumah. Klien mengatakan sang kakak

merasa cemburu kalau klien ke rumah dan menemui istrinya.

Padahal klien Cuma ingin menonton TV saja, dan ketemu dengan

keponakan. Klien juga mengatakan dia masuk rumah sakit ini juga

karena dianggap sakit oleh sang kakak jadi dimasukkan ke RSJ

Masalah keperawatan : Gangguan konsep diri : harga diri rendah

3. Hubungan Sosial

Pasien mengatakan kalau dirinya senang dengan kumpul-kumpul

bersama karang taruna tetapi hanya sebatas bermain sepakbola, teman-

teman dan lingkungan masih mau menerima dia.

4. Spiritual

Agama pasien adalah Islam tetapi klien tidak menjalankan sholat.

Alasan karena Tuhan sudah datang dan membisikkan padanya bahwa

dia adalah Nabi Muhammad. Jadi tidak sholat Tuhan tidak bakalan

marah.

Masalah :

Halusinasi dengar

Waham keagamaan

VI. STATUS MENTAL

1. Aktivitas motorik

Page 11: LP waham

Tidak menunjukan adanya gelisah ataupun lesu.

2. Interaksi selama wawancara

Selama proses wawancara klien kooperatif, kontak mata baik dengan

perawat dan pasien lain. Tidak bermusuhan. Tetapi kadang cenderung

defensive dalam hal wahamnya karena klien selalu berusaha

mempertahankan pendapat dan kebenaran bahwa dirinya adalah Nabi

Muhammad.

3. Memori

Klien masih mampu mengingat memori baik jangka panjang dan

memori jangka pendeknya dengan baik.

4. Tingkat Konsentrasi dan Berhitung

Klien mampu berkonsentrasi dengan baik ketika menjawab

pertanyaan dari perawat dan mampu melalakukan penghitungan angka-

angka dengan baik.

5. Kemampuan Penilaian

Klien tidak mengalami gangguan penilaian baik yang ringan ataupun

yang bermakna. Klien mampu mengambil keputusan yang sederhana

tanpa harus di bantu orang lain.

6. Persepsi

Klien dahulu selama di rumah sering mendengar suara-suara yang

asalnya dari Tuhan yang mengatakan dialah sang wahyu sang Nabi

Muhammad itu. Klien juga mengatakan pernah Tuhan datang

menemui dirinya. Orang lain tidak akan mampu melihat Tuhan.

Masalah : halusinasi dengar dan lihat

7. Alam perasaan

Pasien tidak merasa sedih ataupun, putus asa. Klien hanya merasa

kenapa keluarganya belum datang ke Rumah Sakit untuk

menjemputnya. Padahal klien merasa tidak sakit.

8. Proses Pikir

Dalam wawancara klien tidak mengalami gangguan dalam

pembicaraan, tidak berbelit-belit dan sampai pada tujuan.

9. Isi pikir

Page 12: LP waham

Klien menganggap dirinya Nadi Muhamad. Klien mengatakan sering

dahulu mendengar suara dan bertemu dengan Tuhan dan Tuhan

mengatakan bahwa dia adalah Nabi Muhammad itu. Kuburan Nabi

Muhammad di Mekkah itu bohong..

Masalah keperawatan : Proses pikir, perubahan: waham keagamaan

10. Tingkat kesadaran

Pasien terlihat biasa saja, tidak menunjukkan adanya bingung dll.

Klien masih mampu berorientasi terhadap waktu tempat, tanggal dl,

klien hanya menunggu tidak sabar kenapa saudaranya belum datang

menjemputnya.

11. Daya tilik diri

Pasien mengingkari penyakit yang diderita dan merasa tidak sakit.

Klien mengatakan kalau Tuhan datang dan membisikkan padanya

bahwa dia adalah Nabi Muhammad kenapa di bilang sakit oleh

kakaknya dan keluarganya.

VII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG

1. Kemampuan klien memenuhi kebutuhan

Klien makan sehari 3 kali dengan menu yang disediakan di RSJ.

Mengganti pakaian kalau ada instruksi untuk mengganti.

2. Kehidupan sehari-hari

Klien mampu melakukan BAB dan BAK sendiri. Klien juga mampu

membersihkan diri setelah BAB atau BAK, mampu mengganti pakaian

sendiri tetapi menunggu ada kata “ganti baju Pak T”, Klien bisa mandi

sendiri sehari 2X, tetapi jarang gosok gigi. Klien mampu mengenakan

pakaian sendiri, dalam berpakaian sesuai dengan yang harus dipakai.

Klien mampu merapikan diri dengan menyisir rambut tetapi klien

jarang mencuci rambut memakai sampo.

3. Nutrisi

Klien makan sehari 3 kali dengan menu yang disediakan di RSJ dan

selalu dihabiskan. Klien suka dengan minuman susu. Berat badan

Page 13: LP waham

stabil, kadang naik kadang turun tetapi tidak terlalu berlebihan. BB

sekarang 49 kg

4. Istirahat dan tidur

Klien bisa tidur, dalam sehari tidur 5-6 jam, siang hari klien bisa tidur

walaupun tidak sering. Persiapan klien sebelum tidak ada biasanya

ngantuk langsung ke tempat tidur, melamun sebentar dan tidur

kemudian. Sedangkan aktivitas setelah bangun tidur adalah klien pergi

ke kamar mandi untuk mencuci muka.

5. Penggunaan Obat

Klien selama di RSJ diberi obat sehari 2 x yaitu bersamaan makan pagi

dan makan malam. Reaksi obat yang dirasakan tidak ada

6. Pemeliharaan Kesehatan

Dari keluarga tidak mendapatkan informasi. Klien mengatakan

biasanya kalau yang membawa kontrol adalah ibunya (merupakan

sistem pendukung klien yang paling dekat) Jika ada keluhan biasanya

ibunya juga membawa ke puskesmas terdekat.

7. Kegiatan didalam rumah

Klien menyatakan nanti kalau sampai dirumah akan membantu ibunya

untuk bekerja seperti menyapu rumah, mencuci baju Klien juga

berjanji akan selalu membicarakan permasalahan dengan keluarga.

8. Kegiatan diluar rumah

Hanya kegiatan bermain sepakbola dengan karang taruna yang biasa

diikuti klien /masyarakat.

VIII. MEKANISME KOPING

Sebelum masuk RSJ kien jika marah maka dia akan mengamuk dengan cara

melempar barang-barang. Tetapi setelah di RSJ mengamuk itu sudah tidak

dirasakan lagi.

Masalah : resti mencederai diri, orang ain dan lingkungan

IX. MASALAH PSIKOSOSIAL

Page 14: LP waham

Pasien mempunyai merasa tidak mempunyai masalah dengan keluarganya

termasuk dengan lingkungan masyarakat sekitar didaerahnya. Tetapi ketika

dengan Kakaknya G, klien merasa dibohongi dan sering dimarah-marah.

X. PENGETAHUAN

Pasien mengatakan pernah sekolah selesai SMU di UNTAG fakultas hokum

tetapi hanya sampai semester 1 saja. Klien merasa bahwa selama sekolah

tidak pernah juara dan tidak bodo-bodo amat.

XI. ASPEK MEDIK

Diagnosa medik: Skizofrenia Paranoid

Terapi medik : (dari tanggal 7 Mei 2005 s/d 21 Mei 2005)

Chlorpromazine 2 X 100 mg

Trihexylphenidil 2 X 2 mgHaloperidol 2 X 5

mg

7 Mei 2005 Injeksi Diasepam 1 ampul

Pemeriksaan lab : tgl 9 Meil 2005

WbC : 6.8 K/ ul Glukosa Sewaktu : 99 mg / 100 ml

Lym : 21 %/L Urea : 32,1mg / 100

ml

RBC : 5.62 / ul Creatinin : 1.88 mg / 100

ml

LED 1 jam : 4 mm / jam Cholesterol : 165 mg / 100

ml

LED 2 jam : 8 mm / jam Trigliserid : 196 mg / 100

ml

Protein Total : 6,70 mg/ 100

ml

SGOT : 16 Unit / L

HB 17.4 gr/dl SGPT : 13 Unit / L

Hct 51,1 g% Uric acid 3,.8520 mg

Page 15: LP waham

MCV 30,8 fl MCHC 33,99/dl

MCH 29.2 pg MCHC 33.2 g/dl

XII. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN

a. Resiko menciderai diri sendiri, orang lain dan lingkungan

b. Gangguan konsep diri : harga diri rendah

c. Halusinasi : dengar dan visual

d. Proses pikir, perubahan : waham keagamaan

XIII. POHON MASALAH

Halusinasi Resiko mencederai diri, orang laindan lingkungan

Tidak efektifnya penatalaksanaanregiment terapeutik

Gangguan konsep diri : harga diri rendah

Tidak efektifnya koping keluargaKetidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit

XIV. ANALISA DATA

NODATA MASALAH

1 S :

Klien dibawa ke rumah sakit karena

mengamuk, bicara kacau dengan cara

melempar barang-barang dan mengancam

keluarganya

Merasa dibohongi oleh kakaknya dan

seingnya marah

Dicurigai oleh kakaknya karena merasa

Resiko

mencederai diri,

orang lain dan

lingkungan

Gangguan prosesGangguan proses pikir :pikir :

waham keagamaan waham keagamaan

Page 16: LP waham

cemburu

O : -

2 S :

Klien mengatakan: Tuhan sudah datang

dan membisikkan padanya bahwa dia

adalah Nabi Muhammad SAW.

Klien mengatakan bertemu dengan Tuhan

dan dialah Sang Nabi Muhammad

Aku ini Nabi Muhammad

O :

Tangan kanannya bertato: “Nabi

Muhammad”

Tangan kanan bertato: “Donya kiamat”

Gangguan proses

pikir : waham

keagamaan

3 S :

Selama dirumah sering mendengar suara

yang asalnya dari Tuhan, yang mengatakan

bahwa dialah sang wahyu sang Nabi

Muhammad

Klien mengatakan Tuhan datang dan

menemui dirinya

Orang lain tidak akan mampu melihat

Tuhan

O :

Tangan kanannya bertato: “Nabi

Muhammad”

Tangan kanan bertato: “Donya kiamat”

Selalu berusaha mempertahankan

pendapatnya bahwa dialah Nabi

Muhammad

Halusinasi dengar

dan lihat

4 S :

Klien mencoba mencari pekerjaan tetapi

Harga diri rendah

Page 17: LP waham

tidak dapat-dapat

Klien selalu merasa dimarah oleh kakanya

karena kakaknya merasa cemburu

Tidak bekerja, di rumah hanya duduk-duduk

saja

Tidak enak sama tetangga dan dicap sebagai

pengangguran

Dianggap sakit gila oleh kakaknya sehingga

di bawa ke RSJ

O :

Klien kooperatif, kontak mata baik,

Waktu memberi penjelasan jelas

5 S :

Klien pernah di rawat di RSJ Amino

Gondoutomo sebanyak 3 kali

Selama proses penyembuhan, tidak ada yang

mengontrol pengobatnnya

Klien minum obat sendiri karena dianggap

keluarga sudah sembuh

O :

Klien kooperatif, kontak mata baik,

Waktu memberi penjelasan jelas

Tidak efektifnya

penatalaksanaan

regiment

terapeutik

XV. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Resiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan b.d waham

keagamaan

2. Gangguan proses pikir : waham keagamaan b.d harga diri rendah

3. Gangguan proses pikir : waham keagamaan b.d tidak efektifnya

penatalaksanaan regiment tera

Page 18: LP waham