lp tak lempar dadu

Upload: pipit-sila-pricila

Post on 14-Jan-2016

14 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

dsfed

TRANSCRIPT

LAPORAN PENDAHULUANTERAPI AKTIVITAS KELOMPOK DI WISMA DAHLIASASANA TRESNA WERDHA YAYASAN BHAKTI RIA PEMBANGUNAN

MAHASISWA PROFESI NERS UPN VETERAN JAKARTA

2015A. Latar BelakangLansia adalah kelompok usia 60 tahun keatas yang rentan terhadap kesehatan fisik dan mental. Penuaan atau dikenal dengan aging berarti merupakan tahap lanjut dari proses kehidupan yang ditandai dengan penurunan kemampuan tubuh untuk beradaptasi dengan stress lingkungan. Penurunan kemampuan berbagai organ, fungsi dansistemtubuhbersifat alamiah/fisiologis. Pada umumnya tanda proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun dan memimbulkan masalah di usia sekitar 60 tahun.Menurut Undang Undang Republik Indonesia nomor 13 tahun 1998 tentang kesejahteraan lanjut usia, lanjut usia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun keatas.Indonesia sendiri menduduki rangking keempat di dunia dengan jumlah lansia 24 juta jiwa yang belum terlalu mendapat perhatian. Tidak hanya menghadapi angka kelahiran yang semakin meningkat, Indonesia juga menghadapi beban ganda (double burden) dengan kenaikan jumlah penduduk lanjut usia (60 tahun ke atas) karena usia harapan hidup yang makin panjang bisa mencapai 77 tahun.(Merry, 2008).Meningkatnya populasi lansia ini membuat pemerintah perlu merumuskan kebijakan dan program yang ditujukan kepada kelompok penduduk lansia sehingga dapat berperan dalam pembangunan dan tidak menjadi beban bagi masyarakat. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1998 tentang kesejahteraan lansia menetapkan, bahwa batasan umur lansia di Indonesia adalah 60 tahun ke atas. Berbagai kebijakan dan program yang dijalankan pemerintah di antaranya tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2004 tentang Pelaksanaan Upaya Peningkatan Kesejahteraan Lanjut Usia, yang antara lain meliputi: 1) Pelayanan keagamaan dan mental spiritual seperti pembangunan sarana ibadah dengan pelayanan aksesibilitas bagi lanjut usia; 2) Pelayanan kesehatan melalui peningkatan upaya penyembuhan (kuratif), diperluas pada bidang pelayanan geriatrik/gerontologik; 3) Pelayanan untuk prasarana umum, yaitu mendapatkan kemudahan dalam penggunaan fasilitas umum, keringanan biaya, kemudahan dalam melakukan perjalanan, penyediaan fasilitas rekreasi dan olahraga khusus; 4) Kemudahan dalam penggunaan fasilitas umum, seperti pelayanan administrasi pemerintah (Kartu Tanda Penduduk seumur hidup), pelayanan kesehatan pada sarana kesehatan milik pemerintah, pelayanan dan keringanan biaya untuk pembelian tiket perjalanan, akomodasi, pembayaran pajak, pembelian tiket rekreasi, penyediaan tempat duduk khusus, penyediaan loket khusus, penyediaan kartu wisata khusus, mendahulukan para lanjut usia.Keperawatan lanjut usia dalam bahasa Inggris sering dibedakan atas Gerontologic nursing (gerontic nursing) dan geriatric nursing sesuai keterlibatannya dalam bidang yang berlainan. Gerontologic nurse atau perawat gerontologi adalah perawat yang bertugas memberikan asuhan keperawatan pada semua penderita berusia diatas 65 tahun (di Indonesia dan Asia dipakai batasan usia 60 tahun) tanpa melihat apapun penyebabnya dan dimanapun dia bertugas. Secara definisi, hal ini berbeda dengan perawat geriatrik, yaitu mereka yang berusia diatas 65 tahun dan menderita lebih dari satu macam penyakit (multipel patologi), disertai dengan berbagai masalah psikologik maupun sosial.Sasana Tresna Werdha Karya Bhakti Ria Pembangunan adalah salah satu panti pemerintah yang didirikan diwilayah cibubur. STW ini berbeda dari panti werdha lainnya, karena secara umum lansia disini datang karena keinginan sendiri dan berasal dari golongan yang mampu. Salah satu wisma yang ada di STW Karya Bhakti Ria Pembangunan adalah Wisma Dahlia yang dihuni oleh 7 orang yang seluruhnya berjenis kelamin perempuan.Masalah kesehatan yang didapatkan dari hasil pengkajian di Wisma Dahlia salah satunya adalah hambatan interaksi sosial dan resiko jatuh. Oleh karena itu, peran perawat sangat diperlukan dalam membantu meningkatkan interaksi dalam bersoasialisasi antar werdha dan penyuluhan tentang resiko jatuh bagi para werdha. B. Tujuan

a. Tujuan Umum

Lansia di Wism Dahlia dapat memperoleh pentingnya interaksi dalam bersosialisasi antar werdha dengan bermain lempar dadu yang akan dilakukan oleh mahasiswa/i Profesi Ners UPN Veteran Jakartab. Tujuan Khusus

Adapun tujuan khusus dari TAK yaitu, lansia mampu :

1) Terjalin kebersamaan dan kekompakan antar werdha2) Sebagai tempat berbagi pengalaman serta menumbuhkan rasa memiliki antar werdha 3) Agar terciptanya rasa saling menghargai, menyayangi dan menghormati satu sama lain 4) Werdha mampu mengungkapkan perasaan diri, hal-hal yang disenangi, harapan dan pengalaman menarikC. Rancangan Kegiatana. Topik

Lempar dadu dengan ungkapan rasab. Sasaran1) Lansia yang memiliki masalah hambatan dalam berinteraksi sosial.2) Lansia yang memiliki masalah resiko jatuh.3) Lansia yang mau mengikuti permainan lempar dadu dengan ungkapan rasac. Metode

Metode yang digunakan adalah ceramah, diskusi dan demonstrasi.d. Media dan alat

1) Pengeras suara : Michrophonee. Waktu dan Tempat

Hari/tanggal: Kamis, 07 Februari 2015

Waktu

: 09.00 10.00 WIB

Tempat: Wisma Dahlia

f. Strategi

1) Koordinasi dengan pihak Wisma Dahlia2) Koordinasi dengan pembimbing

3) Koordinasi dengan lansia di Wisma Dahlia4) Menyiapkan snack

g. Setting Tempat

Keterangan:

: Moderator

: Presentator

: Pembawa acara

: Fasilitator

: Peserta

: Observer

: Ilustratorh. Pengorganisasian1) Penanggung jawab: Taufik HidayatullahTugas :

Bertanggung jawab mulai dari persiapan sampai pelaksanaan kegiatan

Mengkoordinir anggota kelompok dan menjelaskan tugas dan peran masing-masing anggota

Memimpin pertemuan untuk mempersiapkan pelaksanaan kegiatan

2) Pembawa acara & Moderator : Bani Larasati & Ari Nur Fauzy CahyaningsihTugas :

Mengatur acara selama pelaksanaan

Megatur jalannya pelaksanaan kegiatan Mengarahkan peserta saat tanya jawab, kritik dan saran

Membuka dan menutup kegiatan3) Ilustrator : Intan Permata sariTugas :

Memperagakan cara melempar dadu dan mengungkapkan perasaan4) Fasilitator:Euis Salsabila IzzatiTugas :

Memfasilitasi peserta untuk mengungkapkan pendapat dalam brainstorming, diskusi, dan tanya jawab

Memfasilitasi peserta yang kurang aktif5) Observer: Ririn Novia SandiTugas :

Mengamati jalannya kegiatan

Membuat laporan tentang jalannya kegiatani. Susunan Acara dan Waktu

NOKEGIATANWAKTU

1.Fase Pembukaan

a. Salam terapeutik

b. Tujuan

c. Kontrak waktu5 menit

2.Fase Kerja

Mendemonstrasikan cara melempar dadu dan mengungkapkan perasaan

45 menit

45 menit

3.Fase terminasi

a. Evaluasi

b. Salam penutup dan doa 10 menit

D. KRITERIA EVALUASI

a. Evaluasi Struktur

1) Laporan pendahuluan TAK dibuat, dikonsultasikan, dan disetujui

2) Alat (pengeras suara) tersedia dengan lengkap

3) Tempat, yaitu Wisma Dahlia sudah siapb. Evaluasi Proses

1) Mahasiswa hadir dan siap melakukan kegiatan 30 menit sebelum acara dimulai.

2) 75% dari jumlah undangan hadir

3) 70% peserta berperan aktif dalam melakukan kegiatan bermain lempar dadu dengan mengungkapkan perasaan4) Waktu pelaksanaan sesuai dengan rencana yang telah dibuatc. Evaluasi Hasil

1) 70 % Lansia dapat mengikuti kegiatan terapi aktivitas kelompok dengan cara bermain lempar dadu.