lp hcu anak maya r.s

14
LAPORAN PENDAHULUAN HIDROCEPHALUS Penugasan ini disusun untuk memenuhi tugas individu profesi keperawatan Oleh: Maya Rachmah Sari NIM. 0910723033 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2013

Upload: maya-rachmah

Post on 23-Oct-2015

22 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

LP Hidrocephalus

TRANSCRIPT

Page 1: Lp Hcu Anak Maya r.s

LAPORAN PENDAHULUAN

HIDROCEPHALUS

Penugasan ini disusun untuk memenuhi tugas individu profesi keperawatan

Oleh:

Maya Rachmah Sari

NIM. 0910723033

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2013

Page 2: Lp Hcu Anak Maya r.s

1. PENGERTIAN

Hidrocephalus adalah suatu kondisi yang disebabkan oleh produksi yang

tidak seimbang dan penyerapan dari cairan cerebrospinal (CSF) di dalam sistem

ventricular. Ketika produksi CSF lebih besar dari penyerapan, cairan cerebrospinal

terakumulasi di dalam sistem ventricular. Merupakan sindroma klinis yang dicirikan

dengan dilatasi yang progresif pada system ventrikuler cerebral dan kompresi

gabungan dari jaringan – jaringan serebral selama produksi CSF berlangsung yang

meningkatkan kecepatan absorbsi oleh vili arachnoid. Akibat berlebihannya cairan

serebrospinalis dan meningkatnya tekanan intrakranial.

2. ETIOLOGI

Penyebab dari hidrosefalus adalah :

• Kelainan bawaan (konginetal)

• Infeksi

• Neoplasma

• Perdarahan.

3. KLASIFIKASI

a. Kongenital

Merupakan Hidrosephalus yang sudah diderita sejak bayi dilahirkan,

sehingga pada saat lahir keadaan otak bayi terbentuk kecil. Terdesak oleh

banyaknya cairan didalam kepala dan tingginya tekanan intrakranial sehingga

pertumbuhan sel otak terganggu.

b. Di dapat

Bayi atau anak mengalaminya pada saat sudah besar, dengan

penyebabnya adalah penyakit – penyakit tertentu misalnya trauma, TBC yang

menyerang otak dimana pengobatannya tidak tuntas. Pada hidrosefalus di

dapat pertumbuhan otak sudah sempurna, tetapi kemudian terganggu oleh

sebab adanya peninggian tekanan intrakranial.Sehingga perbedaan

hidrosefalus kongenital denga di dapat terletak pada pembentukan otak dan

pembentukan otak dan kemungkinan prognosanya..

2

Page 3: Lp Hcu Anak Maya r.s

Berdasarkan letak obstruksi CSF hidrosefalus pada bayi dan anak ini juga

terbagi dalam dua bagianyaitu :

a. Hidrosefalus komunikan

Apabila obstruksinya terdapat pada rongga subaracnoid, sehingga terdapat

aliran bebas CSF dalam sistem ventrikel sampai ke tempat sumbatan.

b. Hidrosefalus non komunikan

Apabila obstruksinya terdapat terdapat didalam sistem ventrikel sehingga

menghambat aliran bebas dari CSF. Biasanya gangguan yang terjadi pada

hidrosefalus kongenital adalah pada sistem vertikal sehingga terjadi bentuk

hidrosefalus non komunikan.

4. FISIOLOGI CAIRAN CEBROSPINALIS

a Normal CSF diproduksi + 0,35 ml / menit atau 500 ml / hari dengan

demikian CSF di perbaharui setiap 8 jam. Pada anak dengan hidrosefalus,

produksi CSF ternyata berkurang + 0, 30 / menit. CSF di bentuk oleh PPA;

Plexus choroideus (yang merupakan bagian terbesar)

Parenchym otak

Arachnoid

Sirkulasi CSF

Melalui pemeriksaan radio isotop, CSF mengalir dari tempat pembentuknya

ke tempat ke tempat absorpsinya. CSF mengalir dari II ventrikel lateralis melalui

sepasang foramen Monro ke dalam ventrikel III, dari sini melalui aquaductus

Sylvius menuju ventrikel IV. Melalui satu pasang foramen Lusckha CSF mengalir

cerebello pontine dan cisterna prepontis. Cairan yang keluar dari foramen

Magindie menuju cisterna magna. Dari sini mengalir kesuperior dalam rongga

subarachnoid spinalis dan ke cranial menuju cisterna infra tentorial.Melalui

cisterna di supratentorial dan kedua hemisfere cortex cerebri. Sirkulasi berakhir

di sinus Doramatis di mana terjadi absorbsi melalui villi arachnoid.

5. PATOFISIOLOGI

Jika terdapat obstruksi pada system ventrikuler atau pada ruangan

subarachnoid, ventrikel serebral melebar, menyebabkan permukaan ventrikuler

mengkerut dan merobek garis ependymal. White mater dibawahnya akan

mengalami atrofi dan tereduksi menjadi pita yang tipis. Pada gray matter terdapat

pemeliharaan yang bersifat selektif, sehingga walaupun ventrikel telah

3

Page 4: Lp Hcu Anak Maya r.s

mengalami pembesaran gray matter tidak mengalami gangguan. Proses dilatasi

itu dapat merupakan proses yang tiba – tiba / akut dan dapat juga selektif

tergantung pada kedudukan penyumbatan. Proses akut itu merupakan kasus

emergency. Pada bayi dan anak kecil sutura kranialnya melipat dan melebar

untuk mengakomodasi peningkatan massa cranial.

Jika fontanela anterior tidak tertutup dia tidak akan mengembang dan terasa

tegang pada perabaan.Stenosis aquaductal (Penyakit keluarga / keturunan yang

terpaut seks) menyebabkan titik pelebaran pada ventrikel laterasl dan tengah,

pelebaran ini menyebabkan kepala berbentuk khas yaitu penampakan dahi yang

menonjol secara dominan (dominan Frontal blow). Syndroma dandy walkker

akan terjadi jika terjadi obstruksi pada foramina di luar pada ventrikel IV. Ventrikel

ke IV melebar dan fossae posterior menonjol memenuhi sebagian besar ruang

dibawah tentorium. Klein dengan type hidrosephalus diatas akan mengalami

pembesaran cerebrum yang secara simetris dan wajahnya tampak kecil secara

disproporsional.

Pada orang yang lebih tua, sutura cranial telah menutup sehingga

membatasi ekspansi masa otak, sebagai akibatnya menujukkan gejala :

Kenailkan ICP sebelum ventrikjel cerebral menjadi sangat membesar. Kerusakan

dalam absorbsi dan sirkulasi CSF pada hidrosephalus tidak komplit. CSF

melebihi kapasitas normal sistim ventrikel tiap 6 – 8 jam dan ketiadaan absorbsi

total akan menyebabkan kematian.

Pada pelebaran ventrikular menyebabkan robeknya garis ependyma normal

yang pada didning rongga memungkinkan kenaikan absorpsi. Jika route

kolateral cukup untuk mencegah dilatasi ventrikular lebih lanjut maka akan terjadi

keadaan kompensasi

6. TANDA DAN GEJALA

Kepala bisa berukuran normal dengan fontanela anterior menonjol, lama

kelamaan menjadi besar dan mengeras menjadi bentuk yang karakteristik oleh

peningkatan dimensi ventrikel lateral dan anterior – posterior diatas proporsi

ukuran wajah dan bandan bayi.Puncak orbital tertekan kebawah dan mata

terletak agak kebawah dan keluar dengan penonjolan putih mata yang tidak

biasanya. Tampak adanya dsitensi vena superfisialis dan kulit kepala menjadi

tipis serta rapuh.

Pada uji radiologis terlihat tengkorak mengalami penipisan dengan sutura

yang terpisah – pisah dan pelebaran vontanela. Ventirkulogram menunjukkan

pembesaran pada sistim ventrikel . CT scan dapat menggambarkan sistim

4

Page 5: Lp Hcu Anak Maya r.s

ventrikuler dengan penebalan jaringan dan adnya massa pada ruangan

Occuptional.

Pada bayi terlihat lemah dan diam tanpa aktivitas normal. Proses ini pada

tipe communicating dapat tertahan secara spontan atau dapat terus dengan

menyebabkan atrofi optik, spasme ekstremitas, konvulsi, malnutrisi dan

kematian, jika anak hidup maka akan terjadi retardasi mental dan fisik.

7. PENATALAKSANAAN

Prosedur pembedahan jalan pintas (ventrikulojugular, ventrikuloperitoneal)

shunt biasa dilakukan pada kasus hidrocephalus. Prosedur diatas membutuhkan

katheter yang dimasukan kedalam ventrikel lateral : kemudian catheter tersebut

dimasukan kedalasm ujung terminal tube pada vena jugular atau peritonium

diaman akan terjadi absorbsi kelebihan CSF.

Hal – hal yang harus dilakukan dalam rangka penatalaksanaan post – operatif

dan penilaian neurologis adalah sebagai berikut :

Post – Operatif : Jangan menempatkan klien pada posisi operasi.

Pada beberapa pemintasan, harus diingat bahwa terdapat katup (biasanya

terletak pada tulang mastoid) di mana dokter dapat memintanya di

pompa.

Jaga teknik aseptik yang ketat pada balutan.

Amati adanya kebocoran disekeliling balutan.

Jika status neurologi klien tidak memperlihatkan kemajuan, patut diduga

adanya adanya kegagalan operasi (malfungsi karena kateter

penuh);gejala dan tanda yang teramati dapat berupa peningkatan ICP.

B. ASUHAN KEPERAWATAN

5

Page 6: Lp Hcu Anak Maya r.s

PENGKAJIAN

1. Insiden hidrosefalus: 5,8 per 10.000 kelahiran hidup

Hidrosefalus dengan spinabifida terdapat kira-kira 3-4 per 1000

kelahiran hidup

Type hidrosefalus obstruksi terdapat 99 % kasus pada anak-anak.

2. Riwayat kesehatan masa lalu:

Terutama adanya riwayat luka/trauma kepala atau infeksi serebral

3. Riwayat kehamilan dan persalinan :

Kelahiran yang prematur

Neonatal meningitis

Perdarahan subaracnoid

Infeksi intra uterin

Perdarahan perinatal, trauma/cidera persalinan.

4. Pemeriksaan Fisik

Biasanya adanya myelomeningocele, pengukuran lingkar kepala

(Occipitifrontal)

Pada hidrosefalus didapatkan :

Tanda-tanda awal:

o Mata juling

o Sakit kepala

o Lekas marah

o Lesu

o Menangis jika digendong dan diam bila berbaring

o Mual dan muntah yang proyektil

o Melihat kembar

o Ataksia

o Perkembangan yang berlangsung lambat

o Pupil edema

o Respon pupil terhadap cahaya lambat dan tidak sama

o Biasanya diikuti: perubahan tingkat kesadaran, opistotonus

dan spastik pada ekstremitas bawah

o Kesulitan dalam pemberian makanan dan menelan

o Gangguan cardio pulmoner

Tanda-tanda selanjutnya:

o Nyeri kepala diikuti dengan muntah-muntah

o Pupil edema

o Strabismus

o Peningkatan tekanan darah

6

Page 7: Lp Hcu Anak Maya r.s

o Denyut nadi lambat

o Gangguan respirasi

o Kejang

o Letargi

o Muntah

o Tanda-tanda ekstrapiramidal/ataksia

o Lekas marah

o Lesu

o Apatis

o Kebingungan

o Sering kali inkoheren

o Kebutaaan

5. Pemeriksaan Penunjang

Skan temografi komputer (CT-Scan) mempertegas adanya dilatasi

ventrikel dan membantu dalam mengidentifikasi kemungkinan

penyebabnya (neoplasma, kista, malformasi konginetal atau

perdarahan intra kranial)

Pungsi ventrikel kadang digunakan untuk mengukur tekanan intra

kranial, mengambil cairan serebrospinal untuk kultur (aturan

ditentukan untuk pengulangan pengaliran).

EEG: untuk mengetahui kelainan genetik atau metabolik

Transluminasi: untuk mengetahui adanya kelainan dalam kepala

MRI (Magnetik Resonance Imaging): memberi informasi mengenai

struktur otak tanpa kena radiasi

DIAGNOSA DAN RENCANA INTERVENSI KEPERAWATAN

No Diagnosa Keperawatan Tujuan &

Kriteria Hasil

Intervensi Rasional

1 Risiko perubahan

integritas kulit kepala b/d

ketidak-mampuan bayi

da-lam mengerakan

kepala akibat pe-

ningkatan ukuran dan

berat kepala

Tidak terjadi

gangguan in-

tegritas kulit.

Kriteria:

Kulit utuh, ber-

sih dan kering

Kaji kulit kepala

setiap 2 jam

dan monitor

terhadap area

yang tertekan

Untuk

memantau

keadaan

integumen kulit

secara dini

Ubah posisi

tiap 2 jam

dapat di-

pertimbangkan

untuk

Untuk

meningkat-kan

sirkulasi kulit.

7

Page 8: Lp Hcu Anak Maya r.s

mengubah

poisisi kepala

se-tiap jam

Hindari

tidak

adanya

linen pada

tempat tidur

Linen dapat

menye-rap

keringat sehing-

ga kulit tetap

kering

Baringkan

kepa-la pada

bantal karet

busa atau

menggunakan

tempat tidur air

jika mungkin

Untuk

mengurangi

tekanan yang

me-

nyebabkan

stres me-

kanik.

Berikan nutrisi

se-suai

kebutuhan

Jaringan

mudah nekrosis

bila kalori dan

protein kurang

2 Perubahan fungsi

keluarga b/d situasi krisis

(anak dalam catat fisik)

Keluarga

mene-rima

keadaan

anaknya,

mam-pu

menjelas-kan

keadaan

penderita.

Kriteria:

- Keluarga

ber-

partisipasi da-

lam merawat

anaknya

Secara verbal

keluarga da-

Jelaskan

secara rinci

tentang kon-

disi klien,

prose-dur

terapi dan

prognosanya.

Pengetahuan

dapat

mempersiapkan

keluarga dalam

merawat

penderita

Ulangi

penjelas-an

tersebut bila

perlu dengan

contoh bila

keluarga

belum

mengerti

Keluarga dapat

menerima

seluruh

informasi agar

tidak

menimbulkan

salah persepsi

8

Page 9: Lp Hcu Anak Maya r.s

pat mengerti

tentang penya-

kit anaknya

Klarifikasi

kesa-lahan

asumsi dan

misinterpretasi

Untuk

menghindari

salah persepsi

Berikan

kesem-patan

keluarga untuk

bertanya

Keluarga dapat

mengemukakan

perasaan

3 Resiko tinggi terjadi

cidera b/d peningkatan

tekanan intra kranial

Tidak terjadi pe-

ningkatan TIK

Kriteria:

Tanda vital

da-lam batas

nor-mal, pola

nafas efektif,

reflek cahaya

positif, tidak

tejadi

gangguan

kesa-daran,

tidak muntah

dan ti-dak

kejang.

Observasi

ketat tanda-

tanda pe-

ningkatan

TIK

Untuk

mengetahui

secara dini

peningkatan

TIK

Tentukan

skala coma

Penurunan

kesadaran

menandakak

an adanya

peningkatan

TIK

Hindari

pema-

sangan

infus di

kepala

Mencegah

terjadi infeksi

sistemik

Jangan

sekali-kali

memijat

atau

Dapat

mengakibat-

kan sumbatan

sehing-ga

9

Page 10: Lp Hcu Anak Maya r.s

memompa

shunt untuk

memeriksa

fungsinya

terjadi

pening-katan

CSS atau

obtruksi pada

ujung kateter

di peritonial

Ajari

keluarga

mengenai

tanda-tanda

pening-

katan TIK

Keluarga

dapat ber-

patisipasi

dalam pe-

rawatan klien

anak

hidrosefalus.

10

Page 11: Lp Hcu Anak Maya r.s

DAFTAR PUSTAKA

Doenges ME., Moorhouse MF., Murr AC. 2010. Nursing Diagnosis manual Planning,

Individualizing and Documenting Client Care Edition 3. Philadelphia. F. A. Davis.

Batticaca, Fransisca. 2007. Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan Sistem

Persarafan. Jakarta: Salemba Medika

Smeltzer, Suzanne dan Bare, Brenda. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah.

Volume 2. Jakarta: EGC

Suriadi, Rita Yuliani. 2001. Asuhan Keperawatan pada Anak. Edisi 1. Jakarta: EGC

Wong, Donna L, Shannon E. Perry, Marilyn J. Hockenberry. 2002. Maternal Child Nursing

Care. St. Louis : Mosby Company

11