lp fraktur tertutup
TRANSCRIPT
-
7/22/2019 LP Fraktur Tertutup
1/7
LAPORAN PENDAHULUAN
FRAKTUR TERTUTUP
RSUD Dr. SAIFUL ANWAR
Disusun oleh :
Agus Jaipur
201210461011034
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2013
-
7/22/2019 LP Fraktur Tertutup
2/7
FRAKTUR TERTUTUP
1. PengertianFraktur adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang dan atau tulang rawan yang
umumnya disebabkan oleh rudapaksa.
Fraktur tertutup adalah fraktur yang fragmen tulangnya tidak menembus kulit sehingga
tidak mempunyai hubungan dengan dunia luar. (Sjamsuhidajat,1997)
2. Etiologia. Trauma Langsung
Benturan pada tulang yang menyebabkan fraktur pada area benturan.
b. Trauma Tidak LangsungFraktur tidak terjadi pada tempat benturan tapi di tempat lain oleh karena kekuatan
trauma diteruskan oleh sumbu tulang ke tempat lain.
c. Etiologi lain : trauma tenaga fisik (tabrakan,benturan) penyakit pada tulang (proses.degeneratif,kanker tulang) degenerasi spontan
3. PatofisiologiTrauma langsung dan tidak langsung serta faktor etiologi lain akan menyebabkan
terjadinya tekanan eksternal pada tulang. Tekanan ini lebih besar dari kemampuan menahan
yang dimiliki oleh tulang sehingga timbulah fraktur salah satunya fraktur tertutup. Pada
tulang yang mengalami fraktur tertutup akan terdapat diskontinuitas tulang dan biasannya
disertai cedera jaringan disekitarnya yaitu ligament, otot, tendon, pembuluh darah dan syaraf.
Diskontinuitas tulang juga dapat mengakibatkan deformitas tulang.Dimana deformitas tulangdan juga cedera pada ligament, otot, dan tendon akan memunculkan masalah Kerusakan
MobilitasFisik.Kerusakan atau cedera yang mengenai pembuluh darah sekitar akan
menimbulkan masalah Risiko terhadap Perubahan Perfusi Jaringan
Periferdan PK(Potensial Komplikasi): Emboli Lemak.Dan kerusakan atau cedera yang
terjadi pada ligament, otot,dan tendon serta jaringan syaraf sekitar akan merangsang reseptor
nyeri sehingga dapat memunculkan masalah Nyeri Akut. Terjadinya fraktur tertutup itu
sendiri akan membawa perubahan pada status kesehatan klien yang mengakibatkan
masalahAnsietas.
-
7/22/2019 LP Fraktur Tertutup
3/7
4. Tanda Dan Gejala Deformitas Fungtiolaesia
Nyeri tekan Nyeri bila digerakkan Bengkak akibat trauma jar lunak dan perdarahan Spasme otot Kadang ada krepitasi
5. Pemeriksaan FisikPemeriksaan fisik dilakukan secara inspeksi, palpasi, dan penilaian gerakan sendi baik aktifmaupun pasif.Sbb :
a. Inspeksi : melihat raut wajah klien apakah telihat kesakitan,cara berjalan,cara duduk dancara tidur dan melihat kondisi fisik spt : kulit (warna,tekstur kulit), jaringan lunak
(pem.darah,otot, ligamen, tendon) terhadap adanya bengkak,perdarahan,cekungan atau
abnormalitas,warna kemerahan atau kebiruan dan deformitas (kelainan bentuk)
b. Palpasi : suhu kulit,denyut nadi (apakah teraba atau tidak teraba), spasme atau atropi otot,nyeri tekan,pengukuran panjang tulang.
c. Pergerakan : evaluasi gerakan sendi,stabilitas sendi,ROM
6. Pemeriksaan Penunjang Rontgen,CT Scan,MRI Anteragran/nanogram Lab : DL Kreatinin
7. Penatalaksanaan Medisa. REPOSISI : pengembalian fragmen tulang keposisi semula
Reposisi tertutup : dilakukan dengan mengembalikan fragmen tulang reposisinya dgnmemanipulasi dan traksi manual.
Reposisi terbuka : dilakukan dengan pendekatan bedah,fragmen tulang direposisi.b. IMOBILISASI : mempertahankan reposisi sampai tahap penyembuhan.
Konservatif fiksasi eksterna : gips,bidai,traksi
-
7/22/2019 LP Fraktur Tertutup
4/7
ORIF(Open Reduction Internal Fixation): pen,flat,screwc. REHABILITASI : pemulihan kembali/pengembalian fungsi dan kekuatan normal bagian
yang terkena
8. Pengkajian Keperawatana. Data Subjektif
Klien mengatakan :
sakit pada bagian tulang tertentu sakit saat menggerakkan anggotatubuh tertentu kemerahan atau lebam padabagian tubuh tertentu bengkak pada bagian tulang tertentu tidak dapat bergerak leluasa danmemenuhi kebutuhannya aktivitasnyadibantu badannya terasa lemah tulang tertentu tampak bengkok khawatir dengan keadaannya
b. Data ObjektifKlien tampak lemah,wajah tampak meringis saat bergerak, tampak hati2 dan
melindungi bagian tubuh tertentu saat bergerak,tampak kemerahan,kebiruan dan bengkak
pada bagian tubuh tertentu,tampak adanya deformitas tulang tertentu,tampak imobilisasi
dan ADL dibantu,ekspresi wajah tampak cemas dan tegang
9. Diagnosa KeperawatanBerdasarkan pohon masalah pada patofisiologi di atas dapat dirumuskan
beberapa diagnosa keperawatan yang mngkin muncul :
a. Nyeri akut b.d trauma jaringan dan reflek spasme otot sekunder terhadap: frakturtertutup d.d klien mengatakan sakit pada bagian tubuh tertentu,sakit saat menggerakan
anggota tubuh tertentu, wajah tampak meringis saat bergerak dan tampak hati2 dan
melindungi bagian tubuh tertentu saat bergerak.
b. Kerusakan Mobilitas Fisik b.d penurunan kekuatan dan ketahanan sekunder terhadap :fraktur tertutup d.d klien mengatakan tidak dapat bergerak leluasa dan memenuhi
kebutuhannya,aktivitasnya dibantu,badannya terasa lemah, tulang tertentu tampak
bengkok, tampak adanya deformitas tulang, tampak imobilisasi dan ADL dibantu.
-
7/22/2019 LP Fraktur Tertutup
5/7
c. Ansietas b.d ancaman actual atau dirasakan adanya ancaman terhadap konsep dirisekunder terhadap : perubahan status kesehatan d.d klien mengatakan khawatir dengan
keadaannya,dan ekspresi wajah tampak cemas dan tegang.
d. Risiko perubahan Perfusi jaringan perifer b.d trauma atau kompresi pembuluh darah.e. PK(Potensial Komplikasi): Emboli Lemak
10.Intervensi Keperawatana. Nyeri akut b.d trauma jaringan dan reflek spasme otot sekunder terhadap : Fraktur
tertutup
NOC : nyeri teratasi dengan menunjukan tanda2 nyeri hilang atau terkontrol dan
penggunaan keterampilan relaksasi
NIC :
Pertahankan imobilisasi bagian yang sakit dengan tirah baring, gips, pembebat, traksi Tinggikan dan dukung ekstremitas yang terkena Hindari penggunaan sprei atau bantal plastik dibawah ekstremitas dalam gips Evaluasi keluhan nyeri atau ketidaknyamanan, perhatikan lokasi dan karakteristik
termasuk intensitas/skala nyeri (1-10)
Berikan alternatif tindakan kenyamanan dengan pemijatan punggung atau perubahanposisi
Berikan kompres dingin sesuai keperluan Delegatif dalam pemberian Analgetik sesuai indikasi
b. Risiko terhadap Perubahan Perfusi Jaringan Perifer b.d trauma atau kompresi pembuluhdarah
NOC :perubahan perfusi jaringan perifer tidak terjadi
NIC :
Awasi vital sign,palpasi nadi perifer Lakukan pengkajian neurovaskuler periodik contoh sensasi, gerakan, nadi, warna
kulit, dan suhu
Kolaborasi dalam pengawasan pemeriksaan laboratorium Delegatif dalam pemasangan IVFD
-
7/22/2019 LP Fraktur Tertutup
6/7
c. Kerusakan Mobilitas Fisik b.d penurunan kekuatan dan ketahanan sekunder terhadap:fraktur tertutup
NOC :meningkatkan atau mempertahankan mobilitas pada tingkat yang memungkinkan
dan mampu memenuhi ADL secara bertahap.
NIC :
Kaji derajat mobilitas yg dihasilkan oleh cedera atau pengobatan dan perhatikanpersepsi klien terhadap imobilisasi
Latih ROM aktif dan ROM pasif pada area yang sakit ataupun tidak sakit Berikan papan kaki, bebat pergelangan,gulungan trokanter atau tangan yang sesuai. Bantu/dorong perawatan diri Awasi ttv saat beraktivitas Ubah posisi secara periodic Kolaborasi dengan fisiotherapis untuk memberikan latihan ROM aktif dan ROM
pasif serta latihan pemenuhan ADL bertahap
d. Ansietas b.d ancaman actual atau dirasakan adanya ancaman terhadap konsep dirisekunder terhadap : perubahan status kesehatan.
NOC :Ansietas menurun bahkan dapat ditangani.
NIC :
Dorong pengungkapan kecemasan atau masalah Akui kenyataan /normallitas perasaan termasuk marah Beri penjelasan tentang perubahan status kesehatan yang dialami. Dorong penggunaan manajemen stress spt : nafas dalam,bimbingan imajinasi,
visualisasi
Anjurkan pasien untuk berdoa
e. PK(Potensial Komplikasi) : Emboli Lemak
-
7/22/2019 LP Fraktur Tertutup
7/7
Daftar Pustaka
Carpenito L. J. ( 2000 ) Diagnosa Keperawatan ,Edisi 6. Jakarta : EGC Muttaqin A. ( 2008 )Askep Klien Ggn Sistem Muskuloskeletal.Jakarta : EGC Price A.S. (1998) Patofisiologi, Edisi 2. Jakarta : EGC Smeltzer S. C. (2002 )Keperawatan MedikalBedah Brunner&Suddarth.Jakarta:EGC Sjamsuhidajat R.( 1997 ) Buku Ajar Ilmu Bedah.Jakarta : EGC Wilkinson M. J. ( 2007 ) Buku Saku Diagnosis Keperawatan .Jakarta : EGC