lp aborsi

10
ABORSI Posted on July 12, 2008 by Hendra Arif W. Oleh : Hendra Arif Masalah aborsi bukanlah masalah yang baru tapi sudah ada sejak jaman dahulu,yang membedakan adalah kadarnya yang semakin lama semakin sering,bahkan sampai saat ini masih banyak pertentangan tentang aborsi. Salah satunya masih banyak negara yang melegalkan aborsi dengan alasan untuk menurunkan angka kematian ibu akibat aborsi illegal. Di lain pihak banyak juga yang berpendapat bahwa tindakan aborsi sama dengan tindakan pembunuhan terhadap manusia dan perampasan hak asasi yaitu hak untuk hidup.Sama seperti di bagian dunia lainnya, masalah aborsi di Indonesia juga bukan masalah yang baru. Sejak lama sudah terdapat obat-obatan (ramuan) tradisionil yang berkhasiat untuk menggugurkan kandungan. Dewasa ini jamu dan obat- obatan tradisionil tersebut telah dikemas sedemikian rupa ,diberi merek menarik dan indah,ambil contoh ,jamu pelancar datang bulan, jamu terlambat datang bulan dan sebagainya. Tidak dapat disangkal,meskipun di negara kita segala macam bentuk aborsi dilarang kecuali ada indikasi medis,tetapi aborsi masih dilakukan secara luas baik terang-terangan maupun sembunyi-sembunyi. Kematian ibu akibat aborsi dapat terjadi antara lain sebagai akibat dari pendarahan dan infeksi,hal ini terjadi karena masih kurangnya pengetahuan masyarakat tentang dampak aborsi pada kesehatan, apalagi jika aborsi itu adalah ilegal dan tidak steril. Menurut Erica Royston (1994;107) wanita yang memilih pelayanan aborsi ilegal beresiko kematian 100-500 kali lebih besar dibanding wanita yang dilayani oleh petugas terlatih dengan prosedur yang higienis. Menurut Khofifah Indar Parawansa,di Indonesia aborsi dilakukan oleh 2 juta orang per tahun dan dari jumlah tersebut 750 ribu dilakukan oleh remaja putri yang belum menikah (Kompas,28 Maret 2000). Sedangkan menurut Prof.DR.Dr Azrul Azwar MPH,Pengurus Harian PKBI (Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia), jumlah aborsi pertahun di Indonesia tahun 2000 terdapat sekitar 2,3 juta (Kompas,26 Agustus 2000), dalam jangka waktu setahun,sedang menurut Ginekolog dan Konsultan seks,Dr. Boyke Dian Nugraha SpOG meningkat menjadi 2,5 juta (Media Indonesia,13 Oktober 2001). Jumlah tersebut sangat

Upload: cristian-ongisnade

Post on 03-Dec-2015

234 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

askeb abortus

TRANSCRIPT

Page 1: LP Aborsi

ABORSIPosted on July 12, 2008 by Hendra Arif W.

Oleh : Hendra Arif

Masalah aborsi bukanlah masalah yang baru tapi sudah ada sejak jaman dahulu,yang membedakan adalah kadarnya yang semakin lama semakin sering,bahkan sampai saat ini masih banyak pertentangan tentang aborsi. Salah satunya masih banyak negara yang melegalkan aborsi dengan alasan untuk menurunkan angka kematian ibu akibat aborsi illegal. Di lain pihak banyak juga yang berpendapat bahwa tindakan aborsi sama dengan tindakan pembunuhan terhadap manusia dan perampasan hak asasi yaitu hak untuk hidup.Sama seperti di bagian dunia lainnya, masalah aborsi di Indonesia juga bukan masalah yang baru. Sejak lama sudah terdapat obat-obatan (ramuan) tradisionil yang berkhasiat untuk menggugurkan kandungan. Dewasa ini jamu dan obat-obatan tradisionil tersebut telah dikemas sedemikian rupa ,diberi merek menarik dan indah,ambil contoh ,jamu pelancar datang bulan, jamu terlambat datang bulan dan sebagainya.Tidak dapat disangkal,meskipun di negara kita segala macam bentuk aborsi dilarang kecuali ada indikasi medis,tetapi aborsi masih dilakukan secara luas baik terang-terangan maupun sembunyi-sembunyi. Kematian ibu akibat aborsi dapat terjadi antara lain sebagai akibat dari pendarahan dan infeksi,hal ini terjadi karena masih kurangnya pengetahuan masyarakat tentang dampak aborsi pada kesehatan, apalagi jika aborsi itu adalah ilegal dan tidak steril. Menurut Erica Royston (1994;107) wanita yang memilih pelayanan aborsi ilegal beresiko kematian 100-500 kali lebih besar dibanding wanita yang dilayani oleh petugas terlatih dengan prosedur yang higienis.Menurut Khofifah Indar Parawansa,di Indonesia aborsi dilakukan oleh 2 juta orang per tahun dan dari jumlah tersebut 750 ribu dilakukan oleh remaja putri yang belum menikah (Kompas,28 Maret 2000). Sedangkan menurut Prof.DR.Dr Azrul Azwar MPH,Pengurus Harian PKBI (Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia), jumlah aborsi pertahun di Indonesia tahun 2000 terdapat sekitar 2,3 juta (Kompas,26 Agustus 2000), dalam jangka waktu setahun,sedang menurut Ginekolog dan Konsultan seks,Dr. Boyke Dian Nugraha SpOG meningkat menjadi 2,5 juta (Media Indonesia,13 Oktober 2001). Jumlah tersebut sangat mengejutkan dan memprihatinkan,apalagi menurut Prof.DR.Dr Budi Utomo pada seminar tanggal 6 Agustus 2001 di Jakarta ,beliau melaporkan hasil penelitian yang dilakukan di 10 kota besar dan 6 kabupaten di Indonesia pada tahun 2000 sebagian besar aborsi adalah aborsi yang disengaja dengan rincian 78 % di perkotaan dan 40 % di pedesaan (Media Indonesia,7 Agustus 2001). Jumlah aborsi di Indonesia ini tentu saja cukup mencebgangkan ,sebab jumlah ini jauh melebihi jumlah aborsi yang terjadi di negara liberal seperti di Amerika yang sejak tahun 1990-an cenderung stabil ,berjumlah sekitar 1,5 juta tiap tahun, padahal jumlah penduduk Amerika lebih banyak dari Indonesia.

PENGERTIAN ABORSIAborsi adalah penghentian dan pengeluaran hasil kehamilan dari rahim sebelum janin bisa hidup di luar kandungan ( viability ) (Kusmaryanto,2002 )EASTMAN : Abortus adalah keadaan terputusnya suatu kehamilan dimana fetus belum sanggup hidup sendiri di luar uterus yaitu dengan berat 400 – 1000 gram atau usia kehamilan < 28 mingguJEFFCOAT : Abortus adalah pengeluaran dari hasil konsepsi sebelum usia kehamilan 28 minggu yaitu fetus belum viable by law

Page 2: LP Aborsi

HOLMER : Abortus adalah terputusnya kehamilan sebelum minngu ke – 16 dimana proses plasentasi belum selesai . ( Rustam Mochtar,1998 )

ETIOLOGIFaktor –faktor yang menyebabkan kematian fetus adalah factor ovum sendiri, factor ibu dan factor bapak.1. Kelainan ovumMenurut HERTIG dkk pertumbuhan abnormal dari fetus sering menyebabkan abortus spontan. Menurut penyelidikan mereka, dari 1000 abortus spontan, maka 48,9 % disebabkan karena ovum yang patologis : 3,2 % disebabkan oleh kelainan letak embrio, dan 9,6 % disebabkan karena plasenta yang abnormal.Pada ovum abnormal 6 % diantaranya terdapat degenerasi hidatid vili. Abortus spontan yang disebabkan oleh karena kelainan dari ovum berkurang kemungkinannya kalau kehamilan sudah lebih dari satu bulan, artinya makin muda kehamilan saat terjadinya abortus makin besar kemungkinan disebabkan oleh kelainan ovum (50-80 %).2. Kelainan genetalia IbuMisalnya pada ibu yang menderita :- Anomali congenital (hipoplasia uteri, uterus biroknis, dll)- Kelainan letak dari uterus seperti terfleksi uteri fiksota.- Tidak sempurnannya persiapan uterus dalam menanti nidasi dari ovum yang sudah dibuahi, seperti kurangnya progesteran atau estrogen, endometritis, mioma submokosa.- Uterus cepat terenggang (kehamilan ganda. Mola)- Distorsio uterus, misalnya karena terdorong oleh tumor pelvis.3. gangguan sirkulasi PlasentaKita jumpai pada ibu yang menderita penyakit nefritis, hipertensi, toksemia, gravidorum, anomaly plasenta, dan endarteritis oleh karena lues.4. Penyakit-penyakit IbuMisalnya pada :- Penyakit infeksi yang menyebabkan demam tinggi seperti pneumonia, tifoid, pielitis, rubeola, demam molta, dsb. Kematian fetus dapat disebabkan karena toksin dari ibu atau invasi kuman atau virus pada fetus.- Keracanan Pb, vikotin, gas racun, alcohol, dll.- Ibu yang asfiksia seperti pada dekompensasi kordis, penyakit paru berat, anemia grvis.- Manultrisi, avitaminosis dan gangguan metabolisme, hipertiroid, kekurangan vitamin A, C, atau E, diabetes militus.5. Antagonis RhesusPada antagonis thesusu, darah ibu yang melalui plasenta merusak darah fetus sehingga terjadi anemia pada fetus yang berakibat meninggalnya fetus.6. Terlalu cepatnya korpus luteum menjadi atronis, atau factor serviks yaitu inkompetensi serviks, servitis.7. Perangsangan pada ibu yang menyebabkan uterus berkontraksiUmpamanya : sangat terkejut, obat-obat uterotonika, ketakutan , Caporatomi, dll. Atau dapat juga karena trauma langsung terhadap fetus, selaput janin rusak langsung karena instrumen, benda dan obat-obatan.8. Penyakit BapakUmur lanjut, penyakit kronis seperti : TBC, anemia, dekompensasi kordis, malnutrisi, netrisi, sifilis, keracunan (alcohol, nikotin, Pb, sinar rontgen, avitaminosis).PATOLOGIPada pemulaan, terjadi pendarahan dalam desidua basalis, diikuti nekrosis jaringan sekitarnya, kemudian sebagaian seluruh hasil konsepsi terlepas , karena dianggapnya benda asing, maka uterus berkontraksi untuk mengeluarkannya. Pada kehamilan dibawah 8 minggu, hasil konsepsi dikeluarkan seluruhnya, karena vili korealis belum

Page 3: LP Aborsi

menembus desidua terlalu dalam.sehingga sebagian keluar dan sebagian lagi akan tertinggal, karena itu akan banyak terjadi pendarahan.KLASIFIKASIAbortus dapat dibagi atas dua golongan :1. Abortus spontanAdalah abortus yang terjadi dengan tidak diketahui factor-faktor mekanis atau pun medisinalis, semata-mata disebabkan oleh factor alamiah.2. Abortus SpontanAdalah abortus yang disenggaja dengan memakai obat-obatan maupun alat-alat.Abortus ini terbagi lagi menjadi :a. Abortus Medisinalis (Abortus Therapeutica)Adalah abortus karena tindakan kita sendiri, dengan alasan bila kehamilan dilanjutkan, dapat membahayakan jiwa ibu (berdasarkan indikasi medis).b. Abortus KriminalisAdalah abortus yang terjadi oleh karena tindakan-tindakan yang tidak legal atau tidak berdasarkan inolikasi medis.Klinis Abortus SpontanDapat dibagi atas :1. Abortus Klompletus (Keguguran lengkap)2. Abortus Inkompletus (Keguguran bersisa)3. Abortus Insipiens (Keguguran sedang berlangsung)4. Abortus Iminens (Keguguran brbakat)5. Missed Abortion6. Abortus Habitualis (Keguguran berulang)7. Abortus Infeksiosus dan Abortus Septik

. METODE ABORSIAda beberapa metode dari aborsi,yang sering terpakai yaitu :a. C & B curetage & Dilatagedengan alat khusus ini mulut rahim dilebarkan kemudian janin dicoret dengan alat seperti sendok kecilb. Aspirasi,yakni penyedotan isi rahim dengan pompa kecilc. Hysterotomi (melalui operasi) ( Anshor,2002 )

KOMPLIKASI ABORTUSKomplikasi Aborsia. Serviks yang tidak kompetenOtot serviks kehilangan tonusnya sehingga bias menyulitkan serviks dalam menjaga kehamilan mendatang (yang diinginkan),ini bisa terjadi pada abortus berulang kali yang juga menjadi alasan utama mengapa abortus tidak boleh digunakan sebagai kontrasepsi rutin dan dokter tidak boleh terlalu cepat melakukan dilatasi.b. Laserasi luka parut didalam rahimLuka parut mungkin terjadi pada pelapis uterus atau di dalam serviks bisa besar atau kecil ,dan bisa menyebabkan kurangnya haid

c. Sisa Produk KehamilanIni terjadi jika tidak semua isi rahim terangkat, gejalanya pendarahan disertai nyeri kadang demam ,jika sisanya sedikit bisa diobati dengan obat – obatan ,jika lebih serius aspirasi vakum mungkin diperlukan.d. Hemoragiterjadi jika aborsi dilakukan atas kehamilan lanjut ,gejalanya yaitu perdarahan berat yang menetap, ini bisa disebabkan oleh sisa kandungan ,kontraksi uterus yang belum lengkap,laserasi,perforasi uterus.e. Infeksi

Page 4: LP Aborsi

Merupakan komplikasi yang sangat serius,timbul gejala nyeri,demam dan pergetahan vagina yang berbau busuk . ( Dolto, 1993 )

ABORTUS INKOMPLETUSAbortus Inkomplet hanya sebagian dari hasil konsepsi yang dikeluarkan, yang tertinggal adalah desidua atau plasenta.Gejala : Didapati antara lain adalah amanorea, sakit perut dan mules-mules, pendarhan yang bisa sedikit atau banyak, dan biasanya berupa stolsel (darah beku), sudah ada keluar fetus atau jaringan, beda abortus yang sudah lama terjadi atau pada abortus provokatus yang dialkukan oleh orang yang tidak ahli, sering terjadi infeksi. Pada pemeriksaan dalam (V.T) untuk abortus yang baru terjadi di dapati serviks terbuka, kadang-kadang dapat diraba sisa-sisa jaringan dalam kanolis servikalis atau kavum uteri, serta uterus yang berukuran lebih kecil dari seharusnya.Terapi : Bila ada tanda-tanda syok maka atasi dulu dengan pemberian cairan dan tranfusi darah, kemudian dikeluarkan jaringan secepat mungkin dengan metode digital dan kuretase. Setelah itu diberi obat-obatan uterotonika dan antibiotika.

PENANGGANAN• Penilaian AwalUntuk penangganan yang memadai, segara lakukan penilaian dari :- Keadaan umum pasien- Tanda-tanda syok (pucat, berkeringat banyak, pingsan, tekanan sistalik < 90 mmHg, nadi > 112 x/menit).Bila syok disertai dengan massa lunak di adneksa, nyeri perut bawah, adanya cairan bebas dari kavum pelpis, pikirkan kemungkinan kehamilan ektopik yang terganggu- Tanda-tanda infeksi atau sepsis (deman tinggi, secret berbau pervaginam, nyeri perut bawah, dinding perut tegang, nyeri goyang porsiodehidrasi, gelisah, atau pingsan).- Tentukan melalui evakuasi medik apakah pasien dapat ditotalaksana pada fasilitas kesehatan setempat atau dirujuk (setelah dilakukan stabilisasi).• Penangganan Spesifik- Tentukan besar uterus (taksin usia gestasi). Kenali dan atasi setiap komplikasi (pendarahan hebat, syok, infeksi/sepsis).- Hasil konsepsi yang terperangkap pada servis yang disertai pendarahan hingga ukuran sedang, dapat dilakukan secara digital atau cunam ovum.Setelah itu evaluasi pendarahan :- Bila pendarahan berhenti, beri ergometri 0,2 mg im atai misoprastal 400 mg peroral.- Bila pendarahan terus berlangsung evakuasi sisa hasil konsepsi dengan AVM atau D&K (pilih tergantung dari usia gestasi, pembukaan serviks dan keberadaan bagian-bagian janin).- Bila tak ada tanda-tanda infeksi, beri antibiotika protelaksis (Ampisilin 500 mg oral atau doksisiklin 100 mg).- Bila terjadi infeksi, beri ampisilin 1 g dan metronidazol 500 mg setiap 8 jam.- Bila terjadi pendarahan hebat dan usia gestasi dibawah 16 minggu segera lakukan evakuasi dengan AVM.- Bila pasien nampak anemic, berikan sulfas ferosus 600 mg perhari selama 2 minggu (anemi sedang) atau tranfusi darah (anemi berat).Pada beberapa kasus, abortus inkomput erat kaitannya dengan abortus tidak aman, oleh sebab itu perhatikan hal-hal berikut ini :- Pastikan tidak ada komplikasi berat seperti sepsis, perforasi uterus atau cadera intra-abnomen (mual/muntah, nyeri punggung, demam, perut kembung, nyeri perut bawah, dinding perut tegang, nyeri ulang lepas).- Bersihkan ramuan tradisional, jamu, bahan kaustik, kayu atau benda-benda alinnya dari regio genetalia.- Berikan boster tetanus taksoid 0,5 ml bila tampak luka kohor pada dinding vagina

Page 5: LP Aborsi

atau kanolis servisis.- Konseling untuk kontrasepsi paskokeguguran dan pemantauan lanjut.

TANDA – TANDA KOMPLIKASI PASCA ABORSIa. Nyeri yang hebatb. Menggigil dengan suhu badan 38 C atau lebihc. Perdarahan yang lebih banyak dari pada haid normal yang terbanyak atau membasahi lebih dari satu pembalut dalam satu jamd. Cairan yang berbaue. Gejala-gejala kehamilan yang berlangsung terus (Anshor,2002)

ABORSI DARI SEGI HUKUMa. Berdasarkan KUH PidanaKUHP menegaskan bahwa segala macam aborsi dilarang dengan tidak ada kekecualiannya.berikut kita simak pasal pasal yang berhubungan langsung dengan aborsi yaitu :1). Pasal 299 KUHP2). Pasal 346 KUHP3). Pasal 347 KUHP4). Pasal 348 KUHP5). Pasal 349 KUHPSecara singkat,menurut KUHP,yang dihukum dalam kasus aborsi ini ada berbagai pihak yakni :1). Pelaksana aborsi yakni tenaga medis atau dukun atau orang lain dengan hukuman maksimal 4 tahun atau 4 tahun ditambah sepertiganya dan bisa juga dicabut hak praktiknya.2). Wanita yang menggugurkan kandungannya dengan hukuman maksimal 4 tahun.3). Orang – orang yang terlibat secara langsung dan menjadi penyebab terjadinya aborsi itu dihukum dengan hukuman yang bervariasib. UU Kesehatan No.23 tahun 1992UU kesehatan ini cukup berbeda dengan KUHP,secara khusus aborsi dibahas dalam pasal 15 UU Kesehatan.Meskipun di dalamnya tidak secara jelas memakai kata aborsi atau pengguguran kandungan ,UU kesehatan ini memberikan celah untuk melakukan aborsi bila ada indikasi medis.Kalau kita cermati,ada beberapa hal yang menarik dari UU Kesehatan ini :1. Aborsi hanya boleh dilakukan dalam keadaan darurat sebagai cara untuk menyelamatkan ibunya,jadi aborsi yang dilakukan karena alasan lain jelas dilarang ,alasan lain ini misalnya: bayinya cacat,jenis kelamin tidak sesuai yang diinginkan,kehamilan yang tidak diinginkan karena perkosaan,incest,gagal KB dan sebagainya.2. Indikasi medis itu tidak sama dengan indikasi kesehatan,misalnya ibu yang mengandung dan kesehatan yang terganggu,akan tetapi gangguan itu tidak mengancam nyawanya maka tidak boleh menjadi alasan untuk melakukan aborsi.3. UU Kesehatan ini tidak sejalan dengan KUHP,dalam KUHP segala macam aborsi dilarang sedangkan dalam UU Kesehatan ini aborsi therapeutis bisa dilakukan ( Kusmaryanto, 2002 )

ABORSI DARI SEGI AGAMAMenurut pendangan agama Islam yaiu dari surat Al Isro’ ayat 31 yang berbunyi “Janganlah kamu membunuh anak – anakmu karena takut kemiskinan ,Kamilah yang akan memberi rizki kepada mereka dan juga kepadamu,Sesungguhnya membunuh mereka adalah dosa besar’ ,selain itu juga ada pada surat Annisa ayat 29-30 yaitu “ dan janganlah kamu membunuh sesungguhnya Allah Maha menyayangi kepada kamu dan bagi siapa berbuat demikian dengan melanggar dan aniaya maka kami kelak akan memasukkan ke dalam neraka yang demikian itu adalah mudah bagi Allah “

Page 6: LP Aborsi

Menurut pandangan agama kristen tercantum pada Keluaran 20 pada 10 Hukum Allah yaitu ‘Jangan membunuh’. Pada kesimpulannya semua agama juga melarang keras segala bentuk aborsi karena menurut mereka hal itu sama dengan membunuh.

ABORSI DARI SEGI MEDISDi banyak negara induksi terapeutik aborsi ini dianggap legal.Keadaan ini sebenarnya bervariasi akan tetapi tujuan melegalkan aborsi ini adalah :1. Memungkinkan semua wanita tidak menghiraukan status sosial dan ekonomi untuk mendapatkan aborsi yang dilakukan oleh tenaga kesehatan profesional yang terlatih di dalam lingkungan hygiene yang baik setelah konseling.2. Mengurangi frekuensi aborsi ilegal yang dilakukan dalam lingkungan yang tidak hygienes yang sering disertai angka morbiditas dan mortalitas tinggiAlasan utama aborsi terapeutik :1. Sosial2. Psikiatrik,meliputi : neurosis berat dan psikosis3. Medik,meliputi : Penyakit jantung berat,gagal jantung,penyakit ginjal kronik,gagal ginjal,penyakit maligna,terutama payudara atau servik uteri4. Fetus,meliputi : Infeksi virus,penyakit kronik,defek genetik,defek kongenital yang tidak kompatibel dengan kehidupan normal (Seperti anensefalus,spinabifida).Pada banyak negara maju yang melegalkan aborsi lebih dari 95 % aborsi dilakukan dengan alasan sosial dan psikiatrik.Harus ditekankan bahwa wanita jarang meminta aborsi pada pertumbuhan yang matang dan mau menerima serta menyambut baik konseling selama dalam masa sulit,juga jelas bahwa banyak kasus kehamilan dapat dicegah jika dilaksanakan tindakan pencegahan dengan kontraspsi yang efektif (Liwellyn and Jones,2002)

ABORSI DARI SEGI ETIKAAda beberapa pandangan mengenai adanya aborsi,yang terbagi atas golongan-golongan,yaitu :1. Golongan I / KonvesionalGolongan ini mengharamkan adanya aborsi pasca konsepsi,sehingga pelaku aborsi harus dikenakan sanksi2. Golongan II / ModeratGolongan ini menganggap aborsi dapat dilakukan pada fase tertentu

3. Golongan III / LiberalGolongan ini memperbolehkan adanya aborsi karena menganggap janin bukanlah manusia ( Anshor,2002 )Sedangkan menurut K.Bertens (2002:29) ada 2 gerakan tentang aborsi yang sangat ekstrim yaitu Pro life menekankan hak janin untuk hidup dan gerakan pro choice mengedepankan pilihan si perempuan untuk melanjutkan kehamilannya atau mengakhiri dengan aborsi. Bagi pihak yang menyetujui aborsi pendekatan hak adalah jalur yang paling banyak ditempuh,mereka menekankan bahwa perempuan hamil mempunyai hak untuk menguasai tubuhnya sendiri,banyak hal yang dapat dikatakan tentang argumentasi ini :1. Ia tidak menguasai tubuhnya sendiri secara penuh2. Perempuan hamil tidak bisa melepaskan diri dari tanggung jawabnya3. Janin dalam kandungan bukan bagian tubuh perempuan hamilSedangkan bagi pihak yang menolak mereka berargumentasi bahwa janin mempunyai hak hidup,argumentasi yang menentang pernyataan ini adalah :1. Janin tidak mempunyai hak legal2. Janin mempunyai hak untuk hidup,yang dimaksud adalah hak moral