logistik indonesia 6

10
Harga CD Rp. 50.000 Kirim ke No rek. 2741222622 BCA KCP Pondok Bambu. Bonus soft copy akan dikirimkan setelah CD diterima 20 February 2011 “Tips Mak EROT memperbesar picking” adalah salah satu materi yang dibahas didalam “buku” Pegangan Logistik Indonesia Satu. Namun jangan bayangkan fikiran yang negatif mengenai Mak EROT, karena yang diperbesar adalah picking, suatu aktifitas pergudangan yang sangat vital dan memiliki pengaruh luar biasa didalam efisiensi logistik secara umum. Atau buka materi lainnya mengenai Key Performa Indicator “Rumusan KPI vs Rumusan Judi Togel”, akan dijelaskan disitu bagaimana menarik dan mudahnya memahami KPI dan cara-cara mengukurnya sehingga KPI bukanlagi sesuatu yang menakutkan tetapi KPI menjadi sesuatu yang sebenarnya dibutuhkan didalam aktifiats Logistik. Ada lebih dari 20 materi yang dibahas sangat detail didalam Buku Pegangan Logistik Indonesia yang berbentuk CD ini. Jika anda adalah pemula, maka Bab 1 yang membahas mengenai pemahaman logistik secara praktis dan dasar-dasar warehouse, transportasi, inventory dan system adalah mutlak untuk difahami sebelum masuk kedalam bab-bab selanjutnya. Namun jika anda adalah praktisi yang bekerja didalam bidang logistik, coba bahas Bab 2 hingga Bab 5 dan cocokan dengan apa yang anda jalankan saat ini di dalam logistik anda. Disitu anda akan dibawa kedalam proses teori, tips, trik dan tantangan yang berhubungan dengan efisiensi dan efektifitas logistik. Bab 6 dan Bab 7 memberikan panduan bagaimana menjalankan outsource dan mencari 3rd PL yang benar dan sesuai dengan bisnis anda. Jangan lupa di Bab 8 anda akan diberikan tips yang sudah teruji dengan 13 langkah jitu mengelola gudang yang menurut penulisnya dijamin keberhasilnya jika anda lakukan ke 13 langkah tsb dan keberhasilan tsb dapat diukur dengan benar di Bab 9 yang membahas mengenai KPI. Karena logistik tidak hanya warehouse saja, maka di Bab 10 dan Bab 11 akan dibahas dengan detail bidang Transportasi dan Inventory. Ada 10 noda yang harus dihindari didalam bisnis transportasi dan –lagi-lagi—ada 13 jurus ilmu ramal inventory yang tepat terap. Keakurasian inventory sering kali diukur dengan aktifitas logistik yang dinamakan Stock Take dan apa serta bagaimana metode terakhir yang digunakan didalam dunia logistik akan dijabarkan secara lengkap pada Bab 12. Jika hasil stock take sudah memuaskan tetapi ingin terus ditingkatkan kualitasnya, Bab 13 sampai dengan Bab 18 akan memanjakan anda dengan pemahaman praktis mengenai Ringkasan Buku Pegangan Logistik Indonesia 1 Home 60++ Berita Logistik Praktis dan Selalu Bertambah Pages with Google Friend Connect Members (127) More » Already a member? Sign in Member Group: Logistik Indonesia Jakarta, DKI Jaya, Indonesia Memahami dan mengenali potensi logistik lokal untuk peningkatan kinerja bersumberkan pengetahuan logistik global View my complete profile Mari Belajar Bersama ... 2011 (15) Yang Perlu Dibaca: Logistik Indonesia: February 2011 http://logistikindonesia.blogspot.com/2011_02_01_archive.html 1 of 10 24/01/2015 11:20

Upload: adi-santoso

Post on 26-Dec-2015

49 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Pengetahuan Umum

TRANSCRIPT

Page 1: Logistik Indonesia 6

Harga CD Rp. 50.000 Kirim ke No rek. 2741222622 BCA KCP Pondok Bambu. Bonus soft copy akan dikirimkan setelah CD diterima

20 February 2011

“Tips Mak EROT memperbesar picking” adalah salah satu materi yang dibahas didalam“buku” Pegangan Logistik Indonesia Satu. Namun jangan bayangkan fikiran yang negatifmengenai Mak EROT, karena yang diperbesar adalah picking, suatu aktifitas pergudanganyang sangat vital dan memiliki pengaruh luar biasa didalam efisiensi logistik secara umum.

Atau buka materi lainnya mengenai Key Performa Indicator “Rumusan KPI vs RumusanJudi Togel”, akan dijelaskan disitu bagaimana menarik dan mudahnya memahami KPI dancara-cara mengukurnya sehingga KPI bukanlagi sesuatu yang menakutkan tetapi KPImenjadi sesuatu yang sebenarnya dibutuhkan didalam aktifiats Logistik.

Ada lebih dari 20 materi yang dibahas sangat detail didalam Buku Pegangan LogistikIndonesia yang berbentuk CD ini. Jika anda adalah pemula, maka Bab 1 yang membahasmengenai pemahaman logistik secara praktis dan dasar-dasar warehouse, transportasi,inventory dan system adalah mutlak untuk difahami sebelum masuk kedalam bab-babselanjutnya. Namun jika anda adalah praktisi yang bekerja didalam bidang logistik, cobabahas Bab 2 hingga Bab 5 dan cocokan dengan apa yang anda jalankan saat ini di dalamlogistik anda. Disitu anda akan dibawa kedalam proses teori, tips, trik dan tantangan yangberhubungan dengan efisiensi dan efektifitas logistik.

Bab 6 dan Bab 7 memberikan panduan bagaimana menjalankan outsource dan mencari3rd PL yang benar dan sesuai dengan bisnis anda. Jangan lupa di Bab 8 anda akandiberikan tips yang sudah teruji dengan 13 langkah jitu mengelola gudang yang menurutpenulisnya dijamin keberhasilnya jika anda lakukan ke 13 langkah tsb dan keberhasilan tsbdapat diukur dengan benar di Bab 9 yang membahas mengenai KPI.Karena logistik tidak hanya warehouse saja, maka di Bab 10 dan Bab 11 akan dibahasdengan detail bidang Transportasi dan Inventory. Ada 10 noda yang harus dihindarididalam bisnis transportasi dan –lagi-lagi—ada 13 jurus ilmu ramal inventory yang tepatterap.

Keakurasian inventory sering kali diukur dengan aktifitas logistik yang dinamakan StockTake dan apa serta bagaimana metode terakhir yang digunakan didalam dunia logistikakan dijabarkan secara lengkap pada Bab 12.

Jika hasil stock take sudah memuaskan tetapi ingin terus ditingkatkan kualitasnya, Bab 13sampai dengan Bab 18 akan memanjakan anda dengan pemahaman praktis mengenai

Ringkasan Buku Pegangan Logistik Indonesia 1Home

60++ Berita Logistik Praktis danSelalu Bertambah

Pages

with Google Friend Connect

Members (127) More »

Already a member? Sign in

Member Group:

Logistik Indonesia

Jakarta, DKI Jaya,Indonesia

Memahami dan mengenalipotensi logistik lokal untuk

peningkatan kinerja bersumberkanpengetahuan logistik global

View my complete profile

Mari Belajar Bersama ...

▼ 2011 (15)

Yang Perlu Dibaca:

Logistik Indonesia: February 2011 http://logistikindonesia.blogspot.com/2011_02_01_archive.html

1 of 10 24/01/2015 11:20

Page 2: Logistik Indonesia 6

Warehouse Management System (WMS) yang membahas tips-tips ber SAP-ria. Bab 14memberikan anda pegangan bagaimana cara-cara menerapkan Goods DistributionPractices (GDP) yang tidak hanya diterapkan di farmasi tetapi jika “semangat GDP” iniditerapkan di FMCG misanya, akan memberikan suatu kualitas logistik yang luar biasatinggi. Demikian juga dengan HSSE (Health Secure and Safe Environment) atau yangsering dibaca K3 (Kebersihan, Keamanan dan Keselamatan Kerja) dengan teliti siap untukdijadikan patokan pada Bab 15.Sedangkan Bab 16 dan Bab 17 lebih banyak membahas mengenai Sumber Daya Manusia(SDM). Sejauh ini belum ada satupun buku lokal yang membahas detail bagaimanamenciptakan SDM logistik secara gamblang mulai dari standarisasi pekerjaan hinggapembuatan Job Description dan Standard Operating Procedure (SOP) yang dikhususkanuntuk logistik.

Pada Bab 18 akan diberikan suatu pegangan yang penting terhadap investasi warehouseyang paling khusus, yaitu rak. Ibarat memilih jodoh, bobot bibit dan bebet rak adalahpenting. Jenis rak apa saja yang paling tepat dengan industri logistik yang ditangani, dapatdibaca dan dijadikan pegangan yang akurat.Sebagai penutup untuk menjadi ahli didalam logistik, penulis memberikan sebuah peganganpraktis yang belum pernah ada di Indonesia yakni mengenai logistik farmasi dan cold chainmanagement. Bab 19 dan Bab 20 merupakan titik tertinggi didalam pelaksanaan sebuahlogistik yang mengandalkan pada kualitas dan pelaporan yang baku di negara Indonesia.

Khusus Bab 21, disajikan sebuah wawasan mengenai Solusi Sistem Logistik NasionalPeluang Logistik Mikro yang ditulis oleh Presiden Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) danditerbitkan di salah satu majalah terkemuka beberapa waktu yang lalu. Hal ini disampaikandengan harapan pemilik Buku/CD Pegangan Logistik Indonesia tidak hanya ahli didalammikro logistik tetapi juga faham terhadap Sistem Logistik Nasional Indonesia.

Mengapa berbentuk CD, tidak dengan Buku ?

Salah satu keunikan CD Pegangan Logistik Indonesia (1) ini adalah tersedianya lebih dari40 video klip yang berhubungan dengan logistik. Terbayangkah anda yang belum pernahbekerja di logistik mengenai bagaimana cara menggunakan Hand Pallet dengan baik danaman ? Apakah anda pernah melihat bagaimana sebuah warehouse roboh hanya karenakesalahan dari seorang forklift driver yang sembrono ?.Jika menggunakan buku, tentu anda tidak akan lebih cepat didalam belajar dan menjadi ahlididalam logistik tentunya.

Bonus soft copy program Logistik

Pemilik CD Pegangan Logistik Indonesia (1) akan mendapatkan bonus soft copy SOPlogistik yang siap dipakai, cara perhitungan kenaikan biaya transport karena BBM, caradetail membuat 40an KPI warehouse yang gamblang dan jelas, program audit warehousedan yang termutahirkan adalah simulasi audit GDP atau CDOB Farmasi Indonesia yanglangsung memberikan anda penjelasan dimana kekurangan dan seberapa jauh anda akanmendapatkan “GDP” kelak.

Masih kurang ?!

Setelah terdaftar email anda di [email protected], maka anda akan diberikan updateinformasi gratis yang bisa kapan saja dan mengenai apa saja yang berhubungan denganlogistik atau secara mudahnya … buka saja di www.logistikindonesia.blogspot.com untukshare knowledge logistik Indonesia.

Daftar Isi Buku Pegangan Logistik Indonesia (1):

• Bab 1: Logistik 6Pemahaman logistic secara praktisSyarat menjadi gudang modern

► December (1)

► July (2)

► June (5)

► May (1)

▼ February (3)

Ringkasan BukuPegangan LogistikIndonesia 1

Mencoba RancangBangun LogistikBencana Alam

Hal Baik Yang Dapat DiContek Dari LogistikJepang...

► January (3)

► 2010 (45)

Logistik Indonesia: February 2011 http://logistikindonesia.blogspot.com/2011_02_01_archive.html

2 of 10 24/01/2015 11:20

Page 3: Logistik Indonesia 6

Dasar-dasar Warehouse, Transportasi, Inventory dan System

• Bab 2: Penerimaan Barang 28Proses penerimaan barangSalah kaprah didalam penerimaan barangKPI penerimaan barang

• Bab 3: Penyimpanan Barang 48Proses penyimpanan barangSalah kaprah didalam penyimpanan barangKPI penyimpanan barang

• Bab 4: Penyiapan Barang 79Proses penyiapan barangSalah kaprah didalam penyiapan barangKPI penyiapan barang

• Bab 5: Pengiriman Barang 96Proses pengiriman barangSalah kaprah didalam pengiriman barangKPI pengiriman barang

• Bab 6: Out Sourcing 106Pemahaman dasar Out Sourcing dan 3rd PLTehnik memilih out sourcingAlasan-alasan melakukan out sourcing

• Bab 7: Membangun Gudang 124Strategy membangun gudang baruDasar-dasar membuat lay out gudang

• Bab 8: Kinerja Gudang 141Pemahaman dasar mengenai gudang13 jurus jitu mengelola gudang

• Bab 9: KPI 153Pemahaman Dasar KPIJenis-Jenis KPIPembuatan KPI dan Penerapannya di lapangan

• Bab 10: Management Transportasi 189Awal proses pengiriman barangEfisiensi transportasiCara pinter pilih transporter10 noda transporter yang harus dihindari

• Bab 11: Inventory 224Pemahaman Inventory13 Jurus Ramal InventoryKalau Over Stock, Haruskah Di return ?Management Barang PromosiProvisi, langkah jitu pengaman inventory

• Bab 12: Stock Take 259Proses penyiapan stock takePelaksanaan Stock TakeBelajar untuk tidak kehilangan barang

• Bab 13: WMS (warehouse management system) 276SAP, sebuah system yang paling mahalFungsi dan peranan systemKapan memerlukan dukungan system

Logistik Indonesia: February 2011 http://logistikindonesia.blogspot.com/2011_02_01_archive.html

3 of 10 24/01/2015 11:20

Page 4: Logistik Indonesia 6

• Bab 14: GDP 286Pemahaman GDPKomponen-komponen GDPMenerapkan konsep GDP didalam LogisticForm Sederhana Pengecekan GDP

• Bab 15: HSSE Logistik 303Dasar-dasar safetyPerlengkapan warehouse yang perlu diwaspadaiKPI HSSE

• Bab 16: SDM Logistik 317Standar SDM Warehouse dan Logistik“Tak Kenal Maka Tak Sayang”Training dan Evaluasi

• Bab 17: Job Desc & SOP 325Dasar-dasar pembuatan Job Des dan SOP SCMPenerapan SOP SCMPengembangan SOP SCM

• Bab 18: Racking 3343B didalam memilih rakAnalisa Bobot, Bibit dan Bebet

• Bab 19: FMCG vs FARMASI 340Dasar-dasar industri FMCG dan FarmasiPembanding-pembanding penting didalam kedua industri

• Bab 20: COLD CHAIN MANAGEMENT 348Cold chain : the top of LogisticAktifitas cold chain

• Bab 21: Logistik setelah 2009 357Solusi Sistem Logistik NasionalPeluang Logistik Mikro

Posted by Logistik Indonesia at 9:17 AM 4 comments:

Links to this post

Labels: general

Recommend this on Google

06 February 2011

Oleh: Ir Widiyanto ASCM

Mencoba Rancang Bangun Logistik Bencana Alam

Logistik Indonesia: February 2011 http://logistikindonesia.blogspot.com/2011_02_01_archive.html

4 of 10 24/01/2015 11:20

Page 5: Logistik Indonesia 6

Identifikasi Dr. Ir. SUTARMAN, M.Sc (Lektor Kepala Manajemen Logistik Jurusan TIUniversitas Pasundan Bandung) yang menyatakan bahwa Sistem Logistik, KunciRekonstruksi Aceh adalah tepat. Setelah tahapan darurat selesai ditangani, makamasalah selanjutnya adalah bagaimana lokasi bencana mendapatkan rekonstruksikembali untuk menuju pemulihan yang menyeluruh.

Saat ini adalah saat terbaik untuk melakukan menyusun strategi sehingga kelak Indonesiamemiliki standard penanganan bencana alam yang baku, khususnya didalam penangananlogistik bencana alam.

Tahap I: identifikasi permasalahan logistik bencana alam

Masalah awal adalah beragamnya kebutuhan yang diperlukan oleh korban bencana dilokasi. Minimnya informasi dapat mengakibatkan miss handling pengelompokan bantuandalam klasifikasi penting, genting atau gawat. Namun dengan pengalaman Aceh dan Niaskemarin, banyak pengalaman mengenai pengelompokan kebutuhan yang bersifat gawat,genting atau.

Masalah kedua adalah pendistribusian bantuan dilokasi bencana. Masalah transportasimenjadi prioritas utama dimana semakin tinggi tingkat kesulitan yang didapati dilokasimengharuskan penggunaan jenis transportasi yang tepat. Helikopter, adalah jenis alattransportasi yang bebas hambatan dan mobile disegala bidang.

Dampak dari kedua permasalahan logistik diatas adalah jika tidak memperoleh nilai Amaka selain dapat menyebabkan bertambahnya korban dilapangan juga akan dapatmenyebabkan gejolak politik dimana tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pemerintahakan semakin menurun (MOH. SAMSUL ARIFIN, Centre for Bureaucracry Studies 03Januari 2005).

Tahap II: mempersiapkan system data dan administras i yang akurat

Data-data yang harus ada dan menjadi pijakan dasar dalam logistik bencana alam iniadalah : Data bantuan, Data donatur, Data penerima, Data gudang penyimpan, Datatransport, Data pelaksana yang menangani bantuan dan Data waktu masuk/keluarbantuan.

Selayaknyalah untuk menangani hajat yang besar dan berat ini sarana Tehnologi Informasimenjadi bagian yang tak terpisahkan. Oracle misalnya, pernah merancang NationalEmergency Management Information System yang dipesan oleh Federal EmergencyManagement Agency, lembaga penanggulangan bencana AS.

Tahap III: menentukan Key Performance Indikator (KP I) penanganan bencana alamdari sisi logistik

KPI yang akan dicapai dalam penanganan logistik bencana alam adalah (1) penangananyang memberikan nilai manfaat yang paling besar bagi para korban sesuaikepentingannya, (2) penyaluran bantuan yang paling cepat dengan biaya paling rendah dan(3) identifikasi jenis bantuan dengan akurasi tertinggi. Untuk mencapai ke tiga KPIdiperlukan suatu penerapan azas integrasi logistik yang sistimetis dan ‘layak terap’ sesuaidengan geografis Indonesia.

Tahap IV: mencari informasi sebanyak mungkin mengen ai kondisi bencana dantingkat kebutuhan bagi para korban.

Donald J Bowersox & David J Closs menuliskan “Without accurate information the effortinvolved in the logistical system can be wasted.” . Dalam logistik bencana alam inidiperlukan informasi sebanyak mungkin mengenai jumlah penduduk, jumlah perkiraankorban, kota terdekat yang tidak mengelami kerusakan, jalur komunikasi dan transportasiyang masih dapat digunakan dan estimasi kebutuhan obat/makanan yang diperlukan. Tidakkalah pentingnya adalah informasi mengenai berapa lama harus mencapai daerah bencanadan kota yang aman terdekat yang akan digunakan sebagai gudang penyangga bencana.Visualisasi dengan mempergunakan sarana udara adalah cara termudah dalammemberikan informasi yang up to date.

Logistik Indonesia: February 2011 http://logistikindonesia.blogspot.com/2011_02_01_archive.html

5 of 10 24/01/2015 11:20

Page 6: Logistik Indonesia 6

Tahap V: menentukan pengadaan bantuan dan penangany a

Procurement didalam logistik bencana alam memiliki fungsi untuk menentukan pengadaansumbangan, pengadaan fisik barang/obat yang dibutuhkan dan juga penangananyakegudang utama. Bantuan dikelompokan menjadi a. Bantuan jenis uang dan sejenisnya, b.Bantuan obat-obatan, c. Bantuan makanan, d. Bantuan pakaian, e. Bantuan alat-alatberat/bangunan dan f. Bantuan lain-lain.

Pengelompokan jenis sumbangan ini bertujuan untuk mempermudah identifikasi danpenyalurannya kelak serta memudahkan bagi para donatur untuk menyerahkanbantuannya.

Akan menjadi lebih baik jika “team procurement” ini menunjuk badan/perusahaan publiktertentu untuk bertanggung jawab dalam penerimaan bantuan, penanganan danpenyaluranya ke gudang utama.

Tahap VI: menentukan gudang utama, gudang pendukung dan gudang penerima

Gudang utama memiliki tujuan untuk menerima bantuan dari seluruh team penerimabantuan diseluruh daerah. Untuk musibah Tsunami Aceh misalnya, kota Medan adalahpenunjukan yang tepat untuk lokasi gudang utama khusus bantuan non bahanbangunan/alat-alat berat, kota Padang cocok untuk gudang utama alat-alat berat danbahan bangunan dan kota Lhokseumawe dan Banda Aceh adalah alternatif yang tepatuntuk gudang utama khusus obat-obatan dan makanan dimana disana tersedia pelabuhanlaut dan udara yang amat vital kebutuhnnya.

Gudang pendukung adalah gudang yang paling dekat dengan penerima bantuan, olehkarena diperlukan pendistribusian yang merata dan jumlah yang sesuai dengan tingkatkebutuhan. Sepanjang jalur dekat Aceh Selatan dan Aceh Barat merupakan alternatifgudang pendukung yang layak seperti di Kutacane, Lhokuenam, Takengon, Geumpang danSeulimeum.

Gudang penerima adalah gudang yang langsung berhubungan dengan korban bencana.Gudang penerima tidak harus online dengan gudang utama atau pendukung.

Penanganan barang-barang bantuan didalam gudang dilakukan dengan menerapkan unsurkeamanan dan keutuhan barang serta mengutamakan mengeluarkan barang/obat yangpaling pendek masa kadaluarsanya.

Tahapan VII: menentukan sarana transportasi dan men entukan waktu yangdiperlukan

Ronald H Ballou (Business Logistic Management) menyatakan bahwa pemilihan transportakan banyak ditentukan oleh faktor-faktor jenis barang, jarak pengiriman, manajemenpengiriman, hubungan dengan penerima dan pengirim dan kondisi cuaca. Pemilihan jenistransport antara darat, laut dan udara memberikan konsekwensi biaya dan waktu yangdiperlukan. Untuk obat-obatan misalnya, terbaik mempergunakan sarana udara dimanavolume dan berat barang yang sangat optimum secara rata-rata, untuk bahan bangunanmungkin lebih baik mempergunakan jalur laut dan makanan dengan jalur darat atau laut.

Tahap VIII: membentuk Tim Logistic Bencana Indonesi a (TLB)

Tim Logistic Bencana Indonesia memiliki tujuan untuk mempersiapkan, melaksanakan danmemberikan analisa langkah-langkah lanjut yang akan dilakukan oleh Pemerintah dari sisilogistic. Tim ini sebaiknya gabungan dari tim professional, swadaya masyarakat danpengawas public. Tim Logistic Bencana alam ini memiliki area kerja diseluruh Indonesiadan dapat di sesuaikan dengan jenis bencana yang terjadi. Tim bertanggung jawab padaDewan Penanganan Bencana Nasional.

Tahap IX: tindak lanjut penanganan bencana

Setelah waktu yang ditentukan dalam tanggap darurat selesai, diperlukan tindakan lanjutan

Logistik Indonesia: February 2011 http://logistikindonesia.blogspot.com/2011_02_01_archive.html

6 of 10 24/01/2015 11:20

Page 7: Logistik Indonesia 6

normalisasi kehidupan masyarakat. Pembentukan Badan Pelaksana Badan Rehabilitasidan Rekontruksi Aceh-Nias adalah salah satu tindak lanjut tsb. Dalam pelaksanaanya nantiBRR tetap memerlukan dukungan aktifitas logistic yang handal. Tim Logistic BencanaIndonesia yang dibentuk masih dapat melanjutkan pengabdiannya dengan menyesuaikanjenis barang/jasa dan waktu pekerjaannya.

Posted by Logistik Indonesia at 9:39 AM No comments:

Links to this postRecommend this on Google

6-23 Desember 2010 lalu, penulis bersama dengan 21 teman-teman lainnya

mendapatkan kesempatan belajar memperdalam pengetahuan logistik ke negara yang

55 tahun lalu merupakan negara yang “paling” menderita didalam peperangan dunia II

dan kini diabad 20+ an menjadi suatu negara adidaya yang memiliki nilai logistik

plus-plus.

Oleh-oleh logistik ini akan di “bungkus” kedalam beberapa bagian sehingga tidak jemudidalam memahaminya.

Packaging: “Ruang adalah Uang”

Oleh-oleh ini didapat dari 1/2 hari mendengar dan belajar dari 2 instruktur hebat, Sakaisan dan Kurihara san. Kurihara san merupakan salah satu orang yang ahli di bidangkhusus pengemasan Camera Olympus.

Logistik hampir selalu diartikan dengan aktifitas pergerakan fisik suatu barang dari suatutempat ketempat lainnya. Walaupun didalamnya terkandung juga pergerakan informasi danjasa tentunya. Karena proses pergerakan tersebutlah maka akan muncul permasalahan-permasalahan yang erat berhubungan dengan efisiensi, kerusakan barang, ketidakcukupan ruangan yang tersedia bahkan lamanya proses yang dilakukan didalampenangannya.

Pergerakan barang harus dilakukan dengan cepat, aman dan mengkonsumsi waktu dantenaga penanganan yang sangat minimal. Untuk mencapai peryaratan tadi, diperlukanpengamasan (packaging) yang tepat sebagai salah satu alternatif strategi yang langsungberdampak pada pengurangan biaya logistic yang pasti.

Prinsip dasar Packaging

Hal Baik Yang Dapat Di Contek Dari Logistik Jepang(3)

Logistik Indonesia: February 2011 http://logistikindonesia.blogspot.com/2011_02_01_archive.html

7 of 10 24/01/2015 11:20

Page 8: Logistik Indonesia 6

Secara logika, benda tidak dapat diangkut/dipindahkan dengan system gelombangelektronik. Hanya di dalam film Startek lah suatu benda padat dapat dipindah lokasikandengan mempergunakan suatu alat fiksi yang bernama teleport. Berbeda dengan informasiyang dapat dikirimkan melalui sms, mms, internet dan sebagainya maka jelaslah bahwabenda memerlukan suatu pengemasan didalam pergerakannya. Adalah hal yang tidakmungkin jika kita harus mengirimkan barang/part tanpa pengemasan yang akan berakhirdengan kerusakan atau miss function dari barang tsb.

Tujuan Packaging

LDCL (Logistic Design Consulting Laboratory) Jepang menyatakan, dengan menerapkanpackaging yang benar pada suatu barang akan diperoleh beberapa keuntungan:

1. Perlindungan terhadap isi barang dan bagiannya2. Nilai keekonomisan terhadap bahan pengemasannya sendiri3. Kemudahan didalam pengemasan dan penangannya4. Penampilan pada nilai jual5. Kecocokan dengan moda pengangkutannya6. Kemudahan didalam pendaurulangannya

Bagaimana Packaging dapat mengurangi biaya logistic ?.

A. Resiko kerusakan atau kehilangan barang

Bayangkan jika sebuah gudang harus menyimpan mie instant misalnya dalam kemasansatuan tanpa mempergunakan kardus isi per 40an. Akan banyak kerusakan yang terjadikarena barangnya tidak akan bisa ditumpuk dengan baik dan resiko rusak/hilang pasti akansangat besar. Dengan mengemas mejadi 40 bungkus per kardus, maka barang lebihmudah di tumpuk dan juga akan lebih aman terhadap kerusakan atau kehilangan barang.

B. Kecepatan proses penanganan barang

Apa yang terjadi pada proses penerimaan barang, loading dan unloading jika mie instanttersebut ditangani tanpa kemasan kardus ? Tentu memerlukan waktu dan tenaga yang luarbiasa bahkan dengan hasil akurasi yang rendah. Kalaupun harus berhasil dengan baik,sudah pasti diperlukan usaha yang sangat banyak.

C. Optimalisasi ruang pengiriman

Barang yang dikemas dengan baik dan efisien akan memberikan nilai ekonomis melaluiefisiensi kebutuhan ruanganya. Didalam penerbangan misalnya, pengiriman barang akansangat dipengaruhi dengan volume kemasan yang disamakan dengan berat barangnyasendiri dimana per IATA telah menentukan konversi volume 6000 cm3 setara dengan 1 kg(IATA, International Air Transport Association).

Metode Penghitungan Efisiensi Pengemasan

Bayangkan jika anda harus menentukan mana yang paling efisien didalam mengirimansebuah product sbb:

Barang A: berat muatan 50kg, ukuran kemasan 50x80x100 cmBarang B: berat muatan 37kg, ukuran kemasan 50x40x70 cm

Menurut anda,, mana yang lebih efisien jika dilakukan pengiriman barang via udara ?

Densitas atau sering disebut juga index efisiensi kemasan adalah cara menentukan indexkemasan kemasan dengan menghitung berat volume dibagi dengan berat muatan. Semakinkecil nilai densitas suatu kemasan dapat dikatakan kemasan tsb memiliki efisiensi yangbaik.

Densitas barang A:

Logistik Indonesia: February 2011 http://logistikindonesia.blogspot.com/2011_02_01_archive.html

8 of 10 24/01/2015 11:20

Page 9: Logistik Indonesia 6

• Berat volume= 50x80x100 / 6000 = 66.7 kg• Berat muatan = 50 kg• Densitas = 66.7 / 50 = 1.334

Densitas barang B:

• Berat volume= 50x40x70 / 6000 = 23.3 kg• Berat muatan = 37 kg• Densitas = 23.3 / 37 = 0.630

Dengan membandingkan densitas barang A dan barang B nampak bahwa densitas B lebihkecil densitas A yang berarti kemasan barang B lebih efisien dibandingkan kemasanbarang A.

Disini juga dapat dikatakan bahwa masih banyak potensi yang dapat dicari dari kemasanbarang A sehubungan dengan nilai densitasnya.

Untuk mencapai densitas yang terbaik, dapat dilakukan dengan beberapa cara:

1. Perbaikan disain barang2. Mengurangi atau memotong bagian yang lebih dari suatu kemasan3. Melipat ruangan yang kosong didalam suatu kemasan4. Perubahan bahan pengemasan5. Konsolidasi pengiriman6. Modifikasi kemasan untuk pengiriman route tertentu.7. Penyeragaman kemasan (unitized loads) sehingga dapat dicapai kecepatanpengemasan yang tinggi.

Secara umum untuk mencapai efisiensi yang tinggi maka harus dilakukan pengecilankemasan barang yang ada.

Perlengkapan Pengemasan

Pada saat barang dikirimkan melalui berbagai moda, kemasan barang harus terjamindidalam keamanan dan keutuhan barang yang didalamnya. Oleh karenanya ada beberapaperlengkapan pengemasan yang wajib dilakukan didalam proses suatu pengemasan:

• Label barang rawan pecah (biasanya diberikan gambar gelas)• Label barang tidak boleh terbalik (biasanya diberikan gambar panah UP)• Lakban atau perekat kemasan• Label tujuan kirim (bisa berupa barcode)• Label cara penangaan barang• Pallet

Posted by Logistik Indonesia at 9:23 AM No comments:

Links to this post

Labels: general

Recommend this on Google

Logistik Indonesia: February 2011 http://logistikindonesia.blogspot.com/2011_02_01_archive.html

9 of 10 24/01/2015 11:20

Page 10: Logistik Indonesia 6

Newer Posts Older PostsHome

Subscribe to: Posts (Atom)

Ethereal template. Powered by Blogger.

Logistik Indonesia: February 2011 http://logistikindonesia.blogspot.com/2011_02_01_archive.html

10 of 10 24/01/2015 11:20