lkfs astra international 1207 report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar perseroan...

252
Expanding Horizons annual report 2007 laporan tahunan

Upload: vuongngoc

Post on 08-Mar-2019

232 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

Expanding Horizons

a n n u a l r e p o r t 2 0 0 7 l a p o r a n t a h u n a n

Page 2: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

2

Daftar IsiContents

Pengantar 01Introduction

Pengembangan Merek Kami 02Expansion In Our Brands

Pengembangan Karyawan Kami 04Expansion In Our People

Pengembangan Dalam Tata Kelola 06Perusahan KamiExpansion In Our Governance

Sekilas Astra 08Astra at a Glance Catur Dharma 10Philosophy

Jejak Langkah 2007 12Milestones

Ikhtisar Keuangan 14Financial Highlights

Daftar Penghargaan 2007 16List of Awards

Laporan Dewan Komisaris 18Board of Commissioners’ Report

Dewan Komisaris 23Board of Commissioners

Laporan Direksi 24Board of Directors’ Report

Direksi 31Board of Directors

Tata Kelola Perusahaan 32Good Corporate Governance

Pembahasan & Analisis Manajemen 46Management’s Discussion & Analysis

Laporan Komite Audit 52Audit Committee Report

Visi KamiOur Vision

• Menjadi salah satu perusahaan dengan pengelolaan terbaik di Asia Pasifik dengan

penekanan pada pembangunan kompentensi melalui pengembangan sumber

daya manusia, struktur keuangan yang solid, kepuasan pelanggan dan efisiensi.

• Menjadi perusahaan yang mempunyai tanggung jawab sosial serta ramah

lingkungan.

• To be one of the best managed corporations in Asia Pacific with emphasis

on building competence through people development, solid financial structure,

customer satisfaction and efficiency.

• To be a socially responsible and environmentally friendly corporation.

Struktur Bisnis 54Business Structure

Otomotif 56Automotive

Jasa Keuangan 76Financial Services

Alat Berat 88Heavy Equipment

Agribisnis 96Agribusiness

Teknologi Informasi 102Information Technology

Infrastruktur 106Infrastructure

Sumber Daya Manusia 110Human Resources

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan 120Corporate Social Responsibility

Lingkungan, Kesehatan & Keselamatan Kerja 136Environment, Health & Safety

Laporan Keuangan 143Financial Report

Data Perseroan iCorporate Data

Profil Dewan Komisaris iiBoard of Commissioners’ Profile

Profil Direksi viiBoard of Directors’ Profile

Struktur Organisasi xiOrganisation Structure

Informasi Perseroan xiiiCorporate Information

Panduan: Dalam membaca laporan ini, harap diperhatikan ‘Perseroan’ menunjuk pada Astra sebagai perusahaan induk. ‘Astra’ menunjuk pada Astra sebagai perusahaan induk dan anak perusahaan sedangkan ‘Grup Astra’ menunjuk pada Astra dan seluruh perusahaan yang terkait.

Use of terms: For guidance when reading this report please note the term ‘the Company’ refers to Astra, the parent company. ‘Astra’ refers to Astra parent and consolidated company subsidiaries while ‘Astra Group’ refers to ‘Astra’ plus all related companies.

Page 3: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

As

tra

In

te

rn

at

ion

al

An

nu

al

Re

po

rt

20

07

La

po

ra

n T

ah

un

an

1

Expanding HorizonsMemperluas Cakrawala

In conducting its business operations, PT Astra International Tbk continues to expand its horizons in line with its vision to be one of the best-managed corporations in Asia Pacific. Its development over five decades has demonstrated a consistency of excellence in performance based on the realization that Astra has to be a professional organization that makes a genuine contribution to the wealth of the nation.

The world of business has changed dramatically over the five decades of Astra’s existence. Many opportunities exist in today’s world of business, presenting the promise of further growth for the Company to pursue. Astra continues to move forward with a clear vision of business excellence and with carefully established objectives within a positive but challenging business environment.

By the implementation of its underlying belief in the essential strength of achieving winning concepts, winning systems and winning teams, Astra is committed to continue to perform strongly for the benefit of all of its stakeholders within the framework of good corporate governance.

Dalam menjalankan roda bisnisnya, PT Astra International Tbk

senantiasa berupaya memperluas cakrawala sejalan dengan visinya

untuk menjadi salah satu perusahaan terbaik di Asia Pasifik.

Perkembangan perusahaan selama lima dekade memperlihatkan

konsistensi dalam keunggulan kinerja, yang tumbuh dari kesadaran

bahwa Astra harus menjadi organisasi profesional yang dapat

memberikan kontribusi nyata terhadap kesejahteraan bangsa.

Percaturan dunia bisnis telah banyak mengalami perubahan sampai

Astra menapaki usia emasnya pada tahun 2007. Banyak peluang

dalam dunia bisnis saat ini yang menjanjikan pertumbuhan lebih lanjut

bagi Perseroan. Astra terus melangkah ke depan dengan visi bisnis

yang jelas, baik dan obyektif yang ditetapkan secara hati-hati dalam

lingkungan bisnis yang positif namun penuh tantangan.

Dengan meyakini kekuatan Winning Concept, Winning System dan

Winning Team, Astra memegang teguh komitmen untuk terus berkarya

dengan baik demi terciptanya manfaat bagi seluruh pemangku

kepentingan di dalam kerangka tata kelola perusahaan yang baik.

Page 4: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

2

Astra terus berupaya untuk mencapai yang terbaik

dalam semua merek yang dimiliki. Manajemen dan

karyawan Astra senantiasa menciptakan berbagai

inisiatif baru, tidak hanya di bidang Otomotif

namun juga Jasa Keuangan, Alat Berat, Agribisnis,

Teknologi Informasi dan Infrastruktur. Kekuatan

merek Astra merupakan kontributor utama

terhadap kekuatan posisi unit-unit bisnisnya di

masing-masing pasar.

Astra continually strive to achieve excellence in all brands. Astra’s management and employees strive to craft new initiatives, not only in Automotive sector but also in Financial Services, Heavy Equipment, Agribusiness, Information Technology and Infrastructure. The strength of Astra’s brands is a major contributor to the strength of the position of our units in their respectivemarkets.

Expansion In Our BrandsPengembangan Merek Kami

Page 5: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

As

tra

In

te

rn

at

ion

al

An

nu

al

Re

po

rt

20

07

La

po

ra

n T

ah

un

an

3

“Astra continually strive to achieve excellence in al l brands.”

Page 6: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

4

Astra memiliki komitmen untuk membentuk

hubungan sinergis dengan seluruh pemangku

kepentingan serta dalam merancang sistem di

mana setiap individu berperan dalam pencapaian

Perseroan. Karyawan adalah aset terbesar Astra

dan bersama dengan para pemasok serta tim yang

terlibat dalam setiap tahapan produksi, distribusi

dan pemasaran, mereka dilatih untuk menghargai

bahwa para konsumen adalah mitra terpenting

yang berhak untuk memperoleh kepuasan yang

sempurna.

Expansion In Our PeoplePengembangan Karyawan Kami

Astra is committed to the formation of synergistic relationships with all of its stakeholders, and to designing systems in which each individual contributes to the overall achievement of the Company. Our employees are Astra’s greatest asset and, together with our suppliers and team involved in every stage of production, distribution and marketing operations, they are trained to appreciate that our customers are our most important partners, deserving total satisfaction.

Page 7: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

As

tra

In

te

rn

at

ion

al

An

nu

al

Re

po

rt

20

07

La

po

ra

n T

ah

un

an

5

“Our employees are Astra’s greatest asset and they are trained to appreciate our customers.”

Page 8: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

6

Expansion In Our GovernancePengembangan Dalam Tata Kelola Perusahaan Kami

Astra merupakan pemrakarsa dalam pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik dan bertekad untuk dapat mempertahankan kepemimpinannya dalam mendorong penerapan standar etika dalam menjalankan bisnisnya. Sebagai pelaku bisnis yang sudah lama berkecimpung di pasar Indonesia, kami menyadari pentingnya pengelolaan bisnis yang bertanggung jawab. Bagi Astra, tata kelola perusahaan yang baik bukanlah sekedar ungkapan melainkan harus diterapkan dalam semua jajaran perusahaan, terutama dalam laporan keuangan perusahaan dan proses bisnis. Kami percaya bahwa penerapan tata kelola perusahaan yang baik menghasilkan tingkat pendapatan yang lebih tinggi bagi para pemangku kepentingan.

Astra has been a pioneer in good corporate governance and intends to remain a leading force in encouraging ethical standards in business. We are aware that as a long-term player in the Indonesian market, it is essential to act responsibly. To Astra, good corporate governance is not a superficial issue but is practised at every level of the company and business process, not least in financial reporting. We believe that good corporate governance provides higher returns over the years to stakeholders.

Page 9: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

As

tra

In

te

rn

at

ion

al

An

nu

al

Re

po

rt

20

07

La

po

ra

n T

ah

un

an

7

“Astra has been a pioneer in good corporate governance.”

Page 10: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

8

Page 11: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

As

tra

In

te

rn

at

ion

al

An

nu

al

Re

po

rt

20

07

La

po

ra

n T

ah

un

an

9

Seki las AstraAstra At A Glance

Sejak awal berdiri pada tahun 1957, Astra pada mulanya merupakan perusahaan perdagangan. Seiring dengan perkembangannya, Astra membentuk kerjasama dengan sejumlah perusahaan kelas dunia dari berbagai industri. Sejak tahun 1990, Perseroan menjadi perusahaan publik yang tercatat di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya, yang kini menjadi Bursa Efek Indonesia dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, Astra memiliki enam bidang usaha yaitu: Otomotif, Jasa Keuangan, Alat Berat, Agribisnis, Teknologi Informasi dan Infrastruktur. Pada akhir tahun 2007, jumlah karyawan Grup Astra mencapai 116.867 orang yang tersebar di 130 anak perusahaan dan afiliasi.

In 1957, Astra was established as a trading company. Over the course of its development, Astra has formed a number of strategic alliances with leading global players in various industries. Since 1990, the Company had been a go public company, listed on both the Jakarta and Surabaya Stock Exchanges, now known as the Indonesia Stock Exchange with the Company’s market capitalization as of 31 December 2007 stood at Rp 110.5 trillion. Astra now has six core businesses: Automotive, Financial Services, Heavy Equipment, Agribusiness, Information Technology and Infrastructure. At year-end 2007, Astra Group had a workforce of 116,867 people, spread across 130 subsidiaries and affiliates.

Page 12: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

1010

Catur DharmaPhilosophy

Menjadi Milik yang Bermanfaat bagi Bangsa dan NegaraTo be an Asset to the Nation

Astra sebagai warga usaha yang baik, berperan aktif dalam meningkatkan perekonomian nasional serta kesejahteraan masyarakat.

Astra is a responsible corporation, which takes an active role in contributing towards the wealth and welfare of the nation.

Memberikan Pelayanan Terbaik kepada PelangganTo Provide the Best Service to Our Customers

Pelayanan terbaik merupakan esensi dasar kelanggengan usaha sehingga setiap insan Astra berdedikasi memberikan produk dan jasa terbaik untuk mendukung keberhasilan pelanggan.

Excellent service underpins business sustainability and every member of the Astra family is dedicated to providing high quality products and services to our customers to help them outperform.

Page 13: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

As

tra

In

te

rn

at

ion

al

An

nu

al

Re

po

rt

20

07

La

po

ra

n T

ah

un

an

11

As

tra

In

te

rn

at

ion

al

An

nu

al

Re

po

rt

20

07

La

po

ra

n T

ah

un

an

11

Menghargai Individu dan Membina KerjasamaTo Respect Individuals and Promote Teamwork

Pada dasarnya manusia ingin diakui keberadaannya dan dihargai. Astra menghormati individu dengan segala kelebihan dan kekurangannya, memandang perbedaan sebagai suatu kekuatan, untuk membangun kebersamaan dan sinergi demi tercapainya efektifitas organisasi.

Everyone has a need to be recognized and respected. Astra respects individuals for their different strengths and qualities that contribute to teamwork, create synergy, and lead to organizational effectiveness.

Senantiasa Berusaha Mencapai yang TerbaikTo Continually Strive for Excellence

Menyadari bahwa kebutuhan pelanggan semakin berkembang dan persaingan semakin ketat, maka setiap insan Astra senantiasa menghasilkan yang terbaik di bidang masing-masing.

Customers’ needs always develop and competition becomes more intense. Every member of the Astra family will always seek to deliver the best in whatever they do.

Page 14: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

1212

Maret March

Peugeot meluncurkan produk 207, ditujukan bagi eksekutif muda yang memiliki karakter kuat serta dinamis dan sporty.Peugeot launched its product, 207, aimed at young executives with strong character, dynamic and sporty.

Jejak Langkah 2007Milestones

Februari February

Astra merayakan ulang tahun yang ke-50 yang dilakukan serentak oleh karyawan Grup Astra di seluruh Indonesia.Astra celebrated its 50th anniversary with all Group members throughout Indonesia conducting ceremonial activities at once.

Astra Quality Convention XXIII dilaksanakan untuk meningkatkan semangat inovasi karyawan Grup Astra.Astra Quality Convention XXIII was held to boost a spirit of innovation in all employees within the Astra Group.

AprilApril

Perayaan ulang tahun Astra ke-50 di Istora Senayan, Jakarta dihadiri oleh sekitar 180.000 undangan.Celebration of Astra 50th anniversary at Istora Senayan, Jakarta, involving around 180,000 invitees attending the event.

Peluncuran Daihatsu Sirion, kendaraan baru untuk meramaikan pasar small city car.Launching of Daihatsu Sirion, a newcomer to complete the small city car market.

Peluncuran Toyota New Vios yang merupakan penyempurnaan dari tipe Toyota Vios sebelumnya.Launching of Toyota New Vios, an upgrade to the previous Toyota Vios model.

Peluncuran motor Honda Revo, pilihan revolusioner untuk kaum muda. Launching of Honda Revo motorcycle, a revolutionary option for youngsters.

Juni June

Toyota Kijang yang telah melegenda sebagai kendaraan keluarga Indonesia, merayakan ulang tahun yang ke-30.Toyota Kijang celebrated its 30th anniversary, as an Indonesian family car legend.

PT Sedaya Multi Investama, salah satu anak perusahaan Astra, menjual 50% saham PT Astra CMG Life kepada Commonwealth Bank of Australia.PT Sedaya Multi Investama, one of Astra’s subsidiaries, sold its 50% stake in PT Astra CMG Life to Commonwealth Bank of Australia.

Astra Credit Companies (ACC) merayakan ulang tahun yang ke-25.Astra Credit Companies (ACC) celebrated its 25th anniversary.

Page 15: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

As

tra

In

te

rn

at

ion

al

An

nu

al

Re

po

rt

20

07

La

po

ra

n T

ah

un

an

13

As

tra

In

te

rn

at

ion

al

An

nu

al

Re

po

rt

20

07

La

po

ra

n T

ah

un

an

13

Agustus August

Peluncuran motor Honda Fit X, yang dikenal sebagai produk yang tahan lama dan hemat bahan bakar.Launching of Honda Fit X motorcycle, known for its durability and fuel efficiency.

Juli July

Astra Daihatsu Motor merayakan ulang tahun Daihatsu yang ke-100, yaitu dengan program penanaman 48.000 pohon.Astra Daihatsu Motor celebrated the 100th anniversary of Daihatsu with a 48,000 trees planting program.

September September

PT Pamapersada Nusantara mendapat fasilitas sindikasi dari 6 mandated lead arrangers senilai US$ 425 juta.PT Pamapersada Nusantara received US$ 425 million syndicated facilities from 6 mandated lead arrangers.

PT Federal International Finance mendapat fasilitas sindikasi dari 11 mandated lead arrangers senilai US$ 120 juta.PT Federal International Finance received US$ 120 million syndicated facilities from 11 mandated lead arrangers.

November November

Astra Honda Motor memproduksi unit yang ke-20.000.000 yaitu Honda Supra X 125.Astra Honda Motor produced its 20,000,000th unit, the Honda Supra X 125.

Desember December

Peluncuran Daihatsu Gran Max, minivan dan pick up yang mempunyai kapasitas besar.Launching of Daihatsu Gran Max, large capacity minivan and pick up.

Astra Daihatsu Motor meresmikan pabrik baru di Sunter, Jakarta Utara, untuk meningkatkan kapasitas produksi dari 150.000 unit per tahun menjadi 211.000 dan dapat dimaksimalkan menjadi 250.000.Astra Daihatsu Motor opened its new factory in Sunter, North Jakarta, to increase the total production from 150,000 units per year to 211,000 with a possible

maximum of 250,000.

Page 16: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

1414

Ikhtisar Keuangan Financial Highlights

Dalam miliar Rupiah, kecuali jika disebutkan lain In billion of Rupiah, unless stated otherwise

2007 2006 20058 20048 20038

Total Astra (Konsolidasian) Total Astra (Consolidated)

Laporan Laba Rugi Statements of Income

Pendapatan Bersih 70,183 55,709 61,732 46,3039 32,4759 Net Revenue

Laba Kotor 16,489 12,323 13,267 10,313 7,679 Gross Profit

Laba Usaha 8,501 4,243 6,414 4,975 3,398 Operating Income

EBITDA1 11,163 6,395 8,218 7,6049 5,2589 EBITDA1

Laba Bersih 6,519 3,712 5,457 5,406 4,422 Net Income

Neraca Balance Sheets

Jumlah Aktiva 63,520 57,929 61,167 48,6219 33,0869 Total Assets

Aktiva Lancar 19,474 15,731 16,159 13,762 9,221 Current Assets

Investasi pada Perusahaan Asosiasi dan

Jointly Controlled Entities

9,771 8,504 6,519 5,501 4,008 Investment in Associates and

Jointly Controlled Entities

Aktiva Tetap2 14,347 13,334 11,794 8,803 6,338 Fixed Assets2

Kewajiban Jangka Pendek 21,343 20,070 21,917 18,4399 11,0139 Current Liabilities

Jumlah Pinjaman 19,845 23,178 26,519 19,9369 14,3869 Total Borrowings

Modal Kerja Bersih3 5,866 4,675 5,381 2,862 1,672 Net Working Capital3

Jumlah Ekuitas 26,963 22,376 20,424 16,485 11,711 Total Equity

Jumlah Ekuitas dan Hak Minoritas 32,008 26,431 24,231 19,720 13,506 Total Equity and Minority Interests

Analisa Rasio dan Informasi Lain Ratio Analysis and Other Information

Laba terhadap Aktiva 10% 6% 10% 13% 14% Return on Assets

Laba terhadap Ekuitas 24% 17% 30% 38% 49% Return on Equity

Marjin Laba Kotor 23% 22% 21% 22% 24% Gross Profit Margin

Marjin Laba Usaha 12% 8% 10% 11% 10% Operating Profit Margin

Rasio Lancar (x) 0.9 0.8 0.7 0.7 0.8 Current Ratio (x)

Rasio Kewajiban terhadap Jumlah Aktiva (x) 0.5 0.5 0.6 0.6 0.6 Liabilities to Total Assets Ratio (x)

Rasio Kewajiban terhadap Jumlah Ekuitas (x) 1.2 1.4 1.8 1.8 1.7 Liabilities to Total Equity Ratio (x)

Saham Terdaftar (dalam Jutaan) 4,048 4,048 4,048 4,048 4,035 Issued Shares (in millions)

Laba Bersih per Saham (Rp)4 1,610 917 1,348 1,335 1,100 Net Earnings per Share (Rp)4

Nilai Aktiva Bersih per Saham (Rp)5 6,660 5,527 5,045 4,072 2,902 Net Asset Value per Share (Rp)5

Dividen Kas Interim per Saham (Rp) 160 150 100 100 50 Interim Cash Dividend per Share (Rp)

Dividen Kas Final per Saham (Rp) 4846 290 340 270 170 Final Dividend per Share (Rp)

Rasio Hutang Bersih terhadap Ekuitas (x)7 0.1 0.2 0.1 (0.0) 0.1 Net Debt to Equity Ratio (x)7

1. Laba sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi.2. Termasuk aktiva yang tidak digunakan dalam usaha.3. Piutang Usaha + Persediaan – Hutang Usaha Jangka Pendek.4. Laba bersih per saham dihitung berdasarkan rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar setelah penyesuaian penerbitan saham baru.5. Nilai aktiva bersih per saham dihitung berdasarkan jumlah saham yang beredar pada setiap tahun.6. Tergantung persetujuan pemegang saham pada Rapat Umum Tahunan tanggal 28 Mei 2008.7. Hutang bersih tidak termasuk Jasa Keuangan.8. Disajikan kembali untuk memenuhi Buletin Teknis No.2 “Akuntansi untuk Pembiayaan Bersama atas Fasilitas Kredit” yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia pada bulan Oktober 2006.9. Penyesuaian dalam penyajian kembali sehubungan dengan Buletin Teknis No.2 untuk Tahun 2002-2004 tidak diaudit.

1. Earnings before interest, tax, depreciation and amortization.2. Includes assets not yet used in operations.3. Trade Receivables + Inventory – Current Trade Payables.4. Net earnings per share is calculated based on the weighted average number of ordinary shares outstanding adjusted for any share issuance.5. Net Asset value per share is calculated based on the number of ordinary shares outstanding at every year-end.6. Subject to the approval of shareholders at Annual General Meeting on May 28, 2008.7. Net debt excludes Financial Services.8. Restated in order to fulfill Technical Bulletin No. 2 “Accounting for Joint Financing on Credit Facility” issued by the Indonesian Institute of Accountants on October 2006.9. Adjustment in relation to restatement in accordance with Technical Bulletin No. 2 for the year 2002 to 2004 have not been audited.

Angka-angka pada seluruh tabel dan grafik menggunakan notasi Inggris Numerical notations in all tables and graphs are in English

Page 17: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

As

tra

In

te

rn

at

ion

al

An

nu

al

Re

po

rt

20

07

La

po

ra

n T

ah

un

an

15

As

tra

In

te

rn

at

ion

al

An

nu

al

Re

po

rt

20

07

La

po

ra

n T

ah

un

an

15

Kontribusi Pendapatan Bersih (Rp miliar)Net Revenue Contribution (Rp billion)

Pemegang Saham per 31 Desember 2007Major shareholders as at 31 December 2007

Number of shares %

1. Jardine Cycle & Carriage Ltd 2,028,825,504 50.11%

2. Anthony John Liddell Nightingale (Commissioner) 600,000 0.01%

3. Budi Setiadharma (President Commissioner) 514,000 0.01%

4. Others (each ownership less than 5%) 2,018,415,810 49.87%

Grand Total 4,048,355,314 100.00%

Jardine Cycle & Carriage Ltd (“JC&C”) adalah kelompok usaha berbasis di Singapura yang memiliki bisnis di kawasan Asia. Perusahaan ini terdaftar di Bursa Efek Singapura dan merupakan anak perusahaan dari Grup Jardine Matheson. Di samping kepemilikannya di Astra, JC&C juga memiliki usaha distribusi kendaraan dan mengelola usaha ritel di bawah Cycle & Carriage di Singapura dan Malaysia.

Jardine Cycle & Carriage (JC&C) is a Singapore-based group with regional interests. The Company is listed on the Singapore Exchange and a subsidiary of the Jardine Matheson Group. In addition to its interest in Astra, JC&C also has motor vehicle distribution and retail businesses operating under Cycle & Carriage in Singapore and Malaysia.

Period Highest Lowest Closing Avg. Daily Trading Volume (units)

2007 2006 2007 2006 2007 2006 2007 2006

1st Quarter 16,900 11,550 12,500 9,300 13,200 11,250 6,776,135 8,414,082

2st Quarter 17,300 13,050 13,050 8,550 16,900 9,750 7,456,525 9,017,410

3rd Quarter 19,550 12,650 14,800 9,100 19,250 12,450 5,472,875 7,897,629

4th Quarter 28,800 17,250 19,150 12,100 27,300 15,700 5,158,793 4,856,422

Harga Saham dan Volume Perdagangan per Triwulan 20072007 Quarterly Stock Price and Trading Volume

2007 2006

38,137 Automotive 30,120

5,961 Agribusiness 3,758

7,238 Financial Services 7,504

18,112 Heavy Equipment 13,692

735 Others 635

Pergerakan Harga Saham 20072007 Share Price Movement

30,000

25,000

20,000

15,000

10,000

5,000

0

12/28/90 12/28/91 12/28/92 12/28/93 12/28/94 12/28/95 12/28/96 12/28/97 12/28/98 12/28/99 12/28/00 12/28/01 12/28/02 12/28/03 12/28/04 12/28/05 12/28/06 12/28/07

1990Initial Public Offering of 30 million shares with a par value of Rp 1,000 per share at the offering price of Rp 14,850 per share

1994Limited Public Offering of 48.4 million shares at the price of Rp 13,850 per share ; 871.9 million bonus shares distribution

1997Convertible bondholders converted their bonds into 280.8 thousand sahres ; Stock split from Rp 1,000 per share to Rp 500 resulted an increase to 2.3 billion shares

1999 Exercised of 253,2 million rights issued in relation to the debt restructuring ; Granted 70 million shares as stock-based compensation for Astra employees and executives

2002Limited Public Offering of 1.4 billion shares at the price of Rp 1,000 per share

200464.8 thousand shares issued as a result of employee stock options exercised

(Rp)

Page 18: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

1616

Daftar Penghargaan 20072007 List of Awards

JanuariMajalah MixPR People of The YearAminuddin sebagai No. 1 Kategori Top Executive

AprilMajalah Swa, Hay Group dan SwanetworkIndonesian Employer of Choice 2007 No. 1Indonesian Employer of Choice 2007 No. 1 – Manufacturing Category

The Asset MagazineThe Best Practices in Corporate GovernanceNo. 1 in Indonesia

JuniMajalah InvestorThe Best 100 Listed Companies 2007No. 1 Emiten Terbaik Sektor Aneka Industri

JuliFinance Asia MagazineAsia’s Best Companies:No. 1 Best Managed CompanyNo. 1 Best Corporate GovernanceNo. 1 Best Investor Relations

Pemerintah RIPenghargaan atas Peranan Dalam PengembanganIndustri Kerajinan Nasional

AgustusDunamis (INA) & Teleos (UK)Top Three Winners of 2007 IndonesianMost Admired Knowledge Enterprise

OktoberMajalah Warta EkonomiMichael D. Ruslim sebagai CEO Idaman 2007

Teleos (UK)Winners of 2007 AsianMost Admired Knowledge Enterprise

NovemberMetro TV bekerjasama dengan UN Special Ambassador for MDGs in the Asia PacificMillennium Development Goals Award (MDGs Award) Kategori Penanggulangan Kemiskinan dan Kelaparan

Majalah Warta EkonomiPerusahaan Idaman 2007

IR MagazineBest IR in the Singapore Market by Indonesia Company

Perhimpunan Manajemen SDM (PMSM)Anugrah PMSM Lembaga Usaha Corporate Category

DesemberAsiaMoney MagazineNo 2 Best Good Corporate Governance in AsiaBest for Disclosure and Transparency in IndonesiaBest Overall for Corporate Governance in IndonesiaBest for Responsibilities of Management and the Board of Directors in IndonesiaBest for Shareholders’ Rights and Equitable Treatment in IndonesiaBest for Investor Relations in IndonesiaBest Investor Relations Officer: Richard Santosa

Majalah Swa bekerja sama dengan Stern Stewart & Co.The Best Public Companies Based on MVA Conceptfor its Success and Achievement of Market Value Added

1 2 3 4

5 6 7 8

9 10 11 12

1

2

6 7

8 9

10

11

12

3

4

5

13

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

14

Page 19: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

As

tra

In

te

rn

at

ion

al

An

nu

al

Re

po

rt

20

07

La

po

ra

n T

ah

un

an

17

As

tra

In

te

rn

at

ion

al

An

nu

al

Re

po

rt

20

07

La

po

ra

n T

ah

un

an

17

JanuaryMix MagazinePR People of The YearAminuddin as No. 1 Top Executive Category

AprilSwa Magazine, Hay Group and SwanetworkIndonesian Employer Of Choice 2007 No. 1Indonesian Employer Of Choice 2007 No. 1 - Manufacturing Category

The Asset MagazineThe Best Practices in Corporate GovernanceNo. 1 in Indonesia

JuneInvestor MagazineThe Best 100 Listed Companies 2007No. 1 Best Listed Company in Multy Industry Sector

JulyFinance Asia MagazineAsia’s Best Companies:No. 1 Best Managed CompanyNo. 1 Best Corporate GovernanceNo. 1 Best Investor Relations

Indonesian GovermentAward for Participation in National Crafts Industry Development

AugustDunamis (INA) & Teleos (UK)Top Three Winners of 2007 Indonesian Most Admired Knowledge Enterprise

OctoberWarta Ekonomi MagazineMichael D. Ruslim as No. 1 2007 Most Admired CEO

Teleos (UK)Winners of 2007 AsianMost Admired Knowledge Enterprise

NovemberMetro TV in cooperation with UN Special Ambassador for MDGs in the Asia PacificMillenium Development Goals Award(MDGs Award) for Eradication of Poverty and Hunger

Warta Ekonomi Magazine2007 Most Admired Company

IR MagazineBest IR in the Singapore Market by Indonesia Company

Association of HR Management (PMSM)PMSM Award of Business Institution Corporate Category

DecemberAsiaMoney MagazineNo. 2 Best for Good Corporate Governance in AsiaBest for Disclosure and Transparency in IndonesiaBest Overall for Corporate Governance in IndonesiaBest for Responsibilities of Management and the Board of Directors in IndonesiaBest for Shareholders’ Rights and Equitable Treatment in IndonesiaBest for Investor Relations in IndonesiaBest Investor Relations Officer: Richard Santosa SWA Magazine working together with Stern Stewart & Co The Best Public Companies Based On MVA Concept For Its Success and Achievement of Market Value Added

13 15 16

17 18 19 20

21 22 23 24

14

1

2

6 7

8 9

10

11

12

3

4

5

13

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

14

Page 20: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

1818

Laporan Dewan KomisarisBoard of Commissioners’ Report

Pencapaian kinerja PT Astra International Tbk pada tahun

2007 merupakan keberhasilan terbaik yang pernah tercatat

dalam sejarah Perusahaan.

The performance of PT Astra International Tbk in 2007 was

its best on record.

Secara umum, kinerja Perusahaan

menunjukkan tingkat yang sangat baik,

khususnya pada Divisi Agribisnis dan Alat

Berat.

Pada tahun 2007, Astra terus berupaya

mengembangkan unit-unit usahanya

sejalan dengan filosofi untuk menjaga

keseimbangan antara kepentingan usaha

otomotif dan pelestarian sumber daya alam

serta penyediaan infrastruktur. Mengacu

pada hal ini, Astra terus memperkaya

pengalamannya dengan berkonsentrasi

pada sektor-sektor yang telah dikuasainya.

Sepanjang tahun 2007, Astra terus

melakukan pengembangan dalam

penerapan filosofi Perusahaan. Salah satu

nilai yang paling penting adalah keyakinan

untuk selalu menempatkan konsumen

sebagai raja. Perseroan terus menanamkan

satu kesadaran kepada para karyawan untuk

selalu mengantisipasi masalah sebelum

terjadi, khususnya sebelum produk dan jasa

diserahterimakan kepada konsumen.

Overall performance was excellent but the

achievements of the Agribusiness Division

and the Heavy Equipment Division were

particularly noteworthy.

Astra in 2007 continued to develop a

number of its business units, in line with

its philosophy of balancing its automotive

interests with natural resource and

infrastructure interests. Accordingly, Astra is

in the process of leveraging its experience,

concentrating on sectors in which it has a

strong knowledge base.

During 2007 Astra made further efforts to

improve the implementation of its corporate

philosophy. Most important among the

tenets of this philosophy is the conviction

that the customer is king. The Company

have continued to instill in all of our

employees the need to correct problems

before they occur, and particularly before

our products reach the customer.

Page 21: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

As

tra

In

te

rn

at

ion

al

An

nu

al

Re

po

rt

20

07

La

po

ra

n T

ah

un

an

19

Budi SetiadharmaPresiden KomisarisPresident Commissioner

Rp70.2trillion of consolidated net

revenue from Rp 55.7 trillion in

the previous year.

Page 22: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

2020

Sejak awal pendiriannya, Astra telah

memiliki komitmen dalam penerapan tata

kelola perusahaan yang baik, dan secara

terus menerus perlu melakukan perbaikan

atas kinerjanya. Di samping pencapaian

yang baik di area ini, Perseroan memahami

bahwa upaya secara terus menerus masih

dibutuhkan untuk menegakkan kepatuhan

dengan standar tertinggi.

Astra memiliki rasa tanggung jawab dan

pemahaman yang mendalam tentang sosial

perusahaan (CSR). Program-program CSR

yang baik akan mampu menjadi suatu

bentuk pertahanan bagi setiap kelompok

usaha. Sebagai suatu perusahaan besar,

Astra menyadari posisinya yang tidak lepas

dari sorotan masyarakat luas sehingga

perlu sepenuhnya menjaga reputasi nama

baiknya, baik di lingkungan sekitar usaha

maupun pada tingkat nasional.

Sepanjang tahun 2007, Astra memberikan

kontribusi kepada lingkungan masyarakat

dan akan terus melanjutkan program-

program CSR sehingga dapat memberikan

manfaat yang terbaik bagi masyarakat.

Seperti telah kita semua pahami, lonjakan

harga minyak bumi di pasar internasional

dan kenaikan harga bahan pangan terjadi di

penghujung tahun 2007. Dewan Komisaris

melihat kondisi ini dapat menjadi ancaman

bagi perekonomian Indonesia namun

demikian, kondisi ini masih berada dalam

tingkat yang dapat tertangani. Tingkat

pertumbuhan ekonomi nasional yang

mencapai 6,3% pada tahun 2007 cukup

menggembirakan dan Astra percaya

prospek usaha akan tetap cerah di tahun-

tahun mendatang.

Since its foundation, Astra has been totally

committed to good corporate governance.

Corporate governance requires continuing

improvement. The Company appreciates

that despite its achievements in this

area, effort is still required to ensure that

compliance is as high as possible.

Astra has a long and deep understanding

of corporate social responsibility (CSR).

It understands that good CSR programs

represent a major form of defence for any

corporate group. A major group such as

ours has a very high public profile and Astra

is strongly aware that it needs to maintain

its good name both within the communities

in which it operates and also at the national

level.

During the year, Astra continued to make

a major contribution to society and the

company will further develop its CSR

programs so as to achieve the greatest

possible benefit for the community.

As we now see, a jump in oil prices in the

international market and higher prices of

food crops occurred at the end of 2007.

The Board of Commissioners sees this

situation as a threat to the Indonesian

economy, although we believe it should be

manageable. The growth achieved in the

national economy of 6.3% during 2007 is

commendable and Astra believes that there

will still be strong business opportunities in

the coming years.

Page 23: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

As

tra

In

te

rn

at

ion

al

An

nu

al

Re

po

rt

20

07

La

po

ra

n T

ah

un

an

21

As

tra

In

te

rn

at

ion

al

An

nu

al

Re

po

rt

20

07

La

po

ra

n T

ah

un

an

21

Selama tiga setengah tahun masa

pemerintahan yang sekarang, kondisi

keamanan jauh lebih baik dan masyarakat

semakin sadar atas hak dan kewajiban

dari suatu sistem politik demokratis serta

mampu bertindak lebih rasional dalam

merespon kondisi lingkungan politis yang

semakin menghangat.

Lebih jauh lagi, Astra berkeyakinan bahwa

kebijakan-kebijakan pemerintah yang

kondusif, seperti perluasan desentralisasi

perekonomian, akan memberikan pengaruh

pada perbaikan tingkat pertumbuhan

ketersediaan lapangan kerja. Demikian

juga halnya, kami percaya bahwa proses

pelaksanaaan pemilihan umum yang

lancar pada tahun 2009 akan mendorong

masuknya aliran investasi.

Selanjutnya, pada kesempatan ini, kami

ingin menyampaikan ucapan terima kasih

kepada Neville Barry Venter, Adam Phillip

Charles Keswick dan Motonobu Takemoto

atas kontribusinya dalam kapasitas sebagai

anggota Komisaris yang telah berakhir pada

Rapat Pemegang Saham 2007. Selanjutnya,

kami ucapkan selamat datang kepada para

anggota Komisaris yang baru, Akira Okabe,

Benjamin William Keswick dan Chiew Sin

Cheok.

Akhir kata, Dewan Komisaris

menyampaikan penghargaan dan ucapan

terima kasih kepada Dewan Direksi,

seluruh karyawan, pemasok, pemerintah

daerah maupun pusat serta seluruh

During the three and a half years of the

current government, security conditions

have greatly improved and the public is far

more aware of the rights and responsibilities

within the democratic political system and

are more rational in their response to the

heightened political environment.

Astra also believes that efforts to improve

employment growth can succeed by way of

sound government policies, including the

progressive shift to a more decentralized

economy. We believe a smooth political

process at the legislative and presidential

elections in 2009 will satisfy the

requirements for far stronger investment

flows.

We would particularly like to express thanks

to Neville Barry Venter, Adam Phillip Charles

Keswick and Motonobu Takemoto for their

contribution as members of the BOC, from

which they resigned at the 2007 AGM. We

would also like to welcome as new members

of the BOC Akira Okabe, Benjamin William

Keswick and Chiew Sin Cheok.

Finally, the Board of Commissioners extends

its appreciation and thanks to the Board of

Directors, all of our employees, suppliers,

regional and national governments and all

stakeholders for their support in producing

a sound result during 2007. Astra is strongly

aware that its success represents the result

of cooperation amongst all parties and

Page 24: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

2222

pemangku kepentingan atas dukungan

yang diberikan kepada Astra dalam

mencapai kinerja cemerlang sepanjang

tahun 2007. Astra menyadari sepenuhnya

bahwa seluruh pencapaian ini merupakan

hasil kerjasama dari seluruh pihak terkait

dan mengharapkan kerjasama ini dapat

dipertahankan bahkan ditingkatkan lagi oleh

seluruh pemangku kepentingan pada tahun

2008, serta tahun-tahun mendatang lainnya.

Jakarta, April 2008

Budi SetiadharmaPresiden KomisarisPresident Commissioner

looks forward to continuation of a high

level of mutual support on the part of all

stakeholders in 2008 and beyond.

Page 25: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

As

tra

In

te

rn

at

ion

al

An

nu

al

Re

po

rt

20

07

La

po

ra

n T

ah

un

an

23

As

tra

In

te

rn

at

ion

al

An

nu

al

Re

po

rt

20

07

La

po

ra

n T

ah

un

an

23

Dewan KomisarisBoard of Commissioners

Dari kiri ke kananLeft to right

Budi SetiadharmaPresiden KomisarisPresident Commissioner

Djunaedi HadisumartoKomisarisCommissioner

Dari kiri ke kananLeft to right

Patrick M. AlexanderKomisarisCommissioner

Muhamad Chatib BasriKomisarisCommissioner

Soemadi D. M. BrotodiningratKomisarisCommissioner

Dari kiri ke kananLeft to right

Akira OkabeKomisarisCommissioner

Anthony J. L. NightingaleKomisarisCommissioner

Mark Spencer GreenbergKomisarisCommissioner

Dari kiri ke kananLeft to right

Benjamin W. KeswickKomisarisCommissioner

Chiew Sin CheokKomisarisCommissioner

Page 26: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

2424

Laporan DireksiBoard of Directors’ Report

Hal ini dicapai berkat kondisi ekonomi

makro Indonesia yang kondusif antara lain

didukung oleh penurunan tingkat suku

bunga, tingkat inflasi yang terkendali,

meningkatnya daya beli dan stabilnya nilai

tukar rupiah. Prestasi ini merupakan hasil

kerja keras dan winning team dari seluruh

karyawan Grup Astra.

Kinerja Grup Astra

Sepanjang tahun 2007, unit-unit usaha di

bawah Grup Astra berhasil menunjukkan

kinerja yang sangat mengesankan, sehingga

pendapatan bersih konsolidasian Astra

meningkat 26,0%, dari Rp 55,7 triliun

menjadi Rp 70,2 triliun. Sementara itu, laba

usaha meningkat dua kali lipat menjadi

Rp 8,5 triliun sedangkan laba bersih

meningkat 75,6%, dari Rp 3,7 triliun menjadi

Rp 6,5 triliun, sebuah rekor baru dalam

sejarah Astra.

Pendapatan bersih Divisi Otomotif tumbuh

26,6% menjadi Rp 38,1 triliun, sedangkan

laba usahanya mencapai sebesar Rp 1,7

triliun, meningkat dua kali lipat dibanding

tahun sebelumnya. Pada sektor mobil, unit

bisnis yang memiliki rantai usaha yang kuat

ini mempertahankan kepemimpinannya di

pasar dengan penjualan sebanyak 223.104

unit kendaraan, naik 27,6% dibanding tahun

2006. Kinerja tercatat sangat baik terutama

di pasar MPV kelas menengah bawah.

This achievement came at a time when

the macro-economy of Indonesia was

conducive, supported among other factors

by lower interest rates, a controllable level

of inflation, improved purchasing power

and stability of the rupiah currency. The

performance represents the result of hard

work and the winning team represented by

all employees of the Astra group.

Astra Group’s Performance

Throughout 2007, the business units of

the Astra Group produced impressive

performances, resulting in a 26.0% rise in

the consolidated net revenue of Astra from

Rp 55.7 trillion to Rp 70.2 trillion. Operating

income doubled to Rp 8.5 trillion, while net

income jumped 75.6% from Rp 3.7 trillion to

Rp 6.5 trillion, a new record in the history of

Astra.

Net revenue for the Automotive Division

grew by 26.6% to Rp 38.1 trillion, while

operating profit achieved the level of Rp

1.7 trillion, double that of the previous year.

In the automobile sector, our strong value

chain maintained its commanding position

in the market and achieved sales of 223,104

units, a 27.6% increase on the previous year.

Performance was particularly strong in the

medium- to low-cost MPV market.

Tahun 2007 merupakan tahun istimewa bagi PT Astra International Tbk. Pada periode di mana Astra memperingati hari ulang tahun yang ke-50 tahun ini, Perseroan mencatat kinerja tertinggi sepanjang sejarah Astra berdiri.

The year 2007 represented an extraordinary year for PT Astra International Tbk. At a time when Astra celebrated its 50th anniversary, the Company achieved its highest ever performance since its foundation.

Page 27: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

As

tra

In

te

rn

at

ion

al

An

nu

al

Re

po

rt

20

07

La

po

ra

n T

ah

un

an

25

Michael D. RuslimPresiden DirekturPresident Director

75.6%increase in net income from

Rp 3.7 trillion to Rp 6.5 trillion,

a new record in the history of

Astra.

Page 28: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

2626

Dalam menjalankan bisnisnya, Astra secara

terus-menerus menjaga kerjasama yang

baik dengan para prinsipal. Selain itu,

strategi yang kreatif juga telah mendorong

Astra dalam memperkokoh posisinya, baik

di pasar lokal maupun ekspor, terutama

dengan diluncurkannya Daihatsu Gran Max

pada akhir tahun 2007.

Pada tahun 2007, sepeda motor Honda

berhasil mempertahankan posisi

kepemimpinannya dengan pangsa pasar

sebesar 45,7%. Dalam menghadapi

persaingan pasar yang sangat kompetitif,

PT Astra Honda Motor meluncurkan lima

varian baru dan berhasil menjual 2,1 juta unit

sepeda motor.

Usaha manufaktur dan distribusi komponen

juga menunjukkan kinerja yang selaras

dengan peningkatan permintaan pasar

otomotif. PT Astra Otoparts Tbk berhasil

meraih penjualan sebesar Rp 4,2 triliun,

meningkat 24,7% dibanding dengan tahun

sebelumnya. Laba bersih sebesar Rp 455

miliar, naik 61,3% dibanding tahun 2006.

Divisi Jasa Keuangan juga membukukan

kinerja yang memuaskan, sejalan dengan

kesuksesan yang diraih oleh Divisi Otomotif

dan Alat Berat dalam keadaan pertumbuhan

ekonomi yang positif. Pendapatan bersih

bertahan pada angka Rp 7,2 triliun. Laba

usaha Jasa Keuangan pada tahun 2007

meningkat dari Rp 727,0 miliar menjadi

Rp 1,4 triliun. Pembukaan beberapa kantor

cabang dilakukan pada tahun ini, sebagai

bagian dari upaya peningkatan jumlah rantai

usaha yang dimiliki Astra.

Divisi Alat Berat yang diwakili oleh

PT United Tractors Tbk (UT), mencatat

pertumbuhan penjualan yang pesat

sehubungan dengan melonjaknya kegiatan

pada sektor pertambangan dan perkebunan.

Pada tahun 2007, UT berhasil meraih rekor

kinerja dengan pendapatan sebesar Rp

18,2 triliun, meningkat 32,4% dibanding

tahun 2006 dengan, laba bersih mengalami

kenaikan 60,5% menjadi Rp 1,5 triliun.

In the implementation of its business, Astra

continued to maintain its close cooperation

with its principals. In addition, creative

strategies also strengthened Astra’s

capacities in both domestic and export

markets, particularly with the year end

launch of the Daihatsu Gran Max.

In 2007, Astra’s Honda brand maintained its

market lead with a 45.7% market share. In

the face of stiff competition in the market,

PT Astra Honda Motor introduced five new

variants and achieved sales of 2.1 million

motorcycles.

The automotive parts manufacturing and

distribution operations also performed in

line with the generally buoyant market for

automotive products. As a result, revenue

at PT Astra Otoparts Tbk rose to Rp 4.2

trillion, an improvement of 24.7% compared

to the previous year. Net income stood at

Rp 455 billion, 61.3% higher than in 2006.

The Financial Services Division produced

a satisfying result in line with the success

of the Automotive and Heavy equipment

Divisions during a year of positive economic

growth. Net revenue remained stable at

Rp 7.2 trillion. Financial Services businesses

increased operating income from Rp 727.0

billion to Rp 1.4 trillion in 2007. The year

saw the creation of a number of financial

services branches as part of efforts to

expand the Astra total value chain.

The Heavy Equipment Division represented

by PT United Tractors Tbk (UT), saw strong

sales growth amid booming conditions

in the mining and plantations sectors. In

2007, UT had a record year with revenue

improving by 32.4% from the previous year

to Rp 18.2 trillion, and net income up 60.5%

at Rp 1.5 trillion.

Page 29: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

As

tra

In

te

rn

at

ion

al

An

nu

al

Re

po

rt

20

07

La

po

ra

n T

ah

un

an

27

As

tra

In

te

rn

at

ion

al

An

nu

al

Re

po

rt

20

07

La

po

ra

n T

ah

un

an

27

Anak perusahaan UT, PT Pamapersada

Nusantara berhasil mempertahankan

posisi pemimpin pasar sebagai kontraktor

penambangan dengan mencatat produksi

batu bara pada tahun 2007 sebesar 54,3

juta ton dibandingkan 42,5 juta ton pada

tahun sebelumnya.

Pada tahun 2007, Grup UT menjadi ujung

tombak bagi Astra dalam memasuki kembali

bidang usaha pertambangan melalui

kepemilikan konsesi pertambangan di

Kalimantan.

PT Astra Agro Lestari Tbk (AAL), anak

perusahaan Astra di sektor agribisnis

berhasil membukukan keuntungan yang

mengesankan dari penguatan harga

internasional bagi produknya walaupun

dalam tahun 2007 AAL harus menghadapi

kondisi alam yang kurang mendukung.

Selama tahun 2007, penambahan lahan

kelapa sawit yang ditanami mencapai 19.211

hektar, sehingga luas total menjadi 235.210

hektar. Peningkatan harga minyak kelapa

sawit mendorong peningkatan pendapatan

dari Rp 3,8 triliun pada tahun sebelumnya

menjadi Rp 6,0 triliun sedangkan perolehan

laba bersih meningkat 2,5 kali lipat, dari

Rp 787,3 miliar menjadi Rp 2,0 triliun.

Pada sektor Solusi TI dan alat kantor,

pendapatan bersih PT Astra Graphia Tbk

(AG) meningkat 17,2% menjadi Rp 725,6

miliar dengan laba bersih yang diperoleh

sebesar Rp 72,1 miliar, meningkat 29,7%

dibanding tahun 2006.

Pada sektor infrastuktur, dua perusahaan di

bawah Grup Astra, PT Astratel Nusantara

dan PT Intertel Nusaperdana, berhasil

meraih peningkatan kinerja seiring dengan

membaiknya kondisi makro ekonomi serta

berbagai perbaikan yang dilakukan internal

perusahaan. Selama tahun 2007, PT Marga

Mandala Sakti membukukan kinerja yang

baik dengan total volume trafik sebesar

25,6 juta kendaraan. Sementara itu, PT PAM

Lyonnaise Jaya berhasil menjual air sejumlah

130,3 juta meter kubik.

UT’s subsidiary PT Pamapersada Nusantara,

maintained its leadership as a mining

contractor and booked coal extraction in

2007 of 54.3 million tons, compared with

42.5 million tons a year earlier.

In 2007, UT Group became the spearhead

for Astra’s return to mine ownership

through the acquisition of a mining

concession in Kalimantan.

PT Astra Agro Lestari Tbk (AAL),

Astra’s Agribusiness Division, achieved

a remarkable result driven by strong

international prices for its products despite

a year in which weather conditions were

largely unfavorable. Expansion of planted

palm plantation area during the year

reached 19,211 hectares, bringing the total

area to 235,210 hectares. The increase in

global prices for palm oil saw revenue grow

strongly to Rp 6.0 trillion from Rp 3.8 trillion

a year earlier. Net profit grew 2.5 times from

Rp 787.3 billion to Rp 2.0 trillion.

In the IT solutions and office equipment

market, PT Astra Graphia Tbk (AG) achieved

a 17.2% increase in net revenue to Rp 725.6

billion and net profit of Rp 72.1 billion, an

increase of 29.7% compared to 2006.

In the infrastructure sector, Astra’s two

companies, PT Astratel Nusantara and

PT Intertel Nusaperdana, delivered a

significant improvement in performance

in line with the improving trend in macro-

economic conditions and a number of

internal improvements in the companies. In

2007, PT Marga Mandala Sakti recorded a

satisfactory performance with total traffic

volumes of 25.6 million vehicles. Meanwhile,

PT PAM Lyonnaise Jaya sold a total volume

of 130.3 million cubic metres.

Page 30: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

2828

Kami percaya bahwa kesuksesan kinerja

keuangan Astra pada tahun 2007 tidak

terlepas dari peranan seluruh karyawan

pada setiap mata rantai usaha, didukung

oleh tingkat kedisiplinan serta produktivitas

yang tinggi dengan sangat memahami arti

pentingnya peningkatan di bidang Quality,

Cost, Delivery dan Innovation (QCDI). Hal

ini diperkuat lagi oleh keyakinan akan

pentingnya mempertahankan winning team

serta menjaga rasa kebersamaan melalui

komunikasi yang baik dengan seluruh

jajaran karyawan sehingga dapat memahami

target bisnis agar selalu siap menjawab

setiap perubahan dan tantangan ke depan.

Lebih jauh lagi, Astra menyadari bahwa

sebagai satu pelaku usaha di Indonesia,

sangatlah penting untuk menjalankan

roda usaha secara bertanggung jawab

melalui berbagai program Corporate Social

Responsibility.

Konsep triple bottom line yang meliputi

aktivitas usaha, tanggung jawab sosial dan

lingkungan, adalah prinsip penting yang

selalu diterapkan oleh segenap unit usaha

Astra. Faktor penghematan biaya tidak

pernah menghentikan langkah Astra dalam

menjalankan usaha yang bertanggung

jawab terutama dalam pengelolaan bidang

lingkungan, yang senantiasa diberikan

prioritas utama, serta komitmen untuk

mengalokasikan dana untuk berbagai

program tanggung jawab sosial, khususnya

di bidang pendidikan dan pembinaan usaha

kecil dan menengah.

Program ini terus bergulir dari tahun ke

tahun dengan peningkatan aktivitas, baik

dari sisi volume maupun kualitas. Kegiatan

tanggung jawab sosial ini dilakukan pula

oleh berbagai yayasan di bawah naungan

Astra serta anak-anak perusahaan.

We believe that the successful financial

performance of Astra cannot be separated

from the essential role played by its

workforce in every link in the value chain.

A sense of discipline and high productivity

created an awareness of the importance

of improvements of Quality, Cost, Delivery

and Innovation (QCDI). This is strengthened

further by conviction of the importance

of maintaining winning teams and the

sense of community by means of good

communication at every level of the

workforce in order to appreciate business

targets and to be always ready to address

every change and challenge in the future.

Astra is aware that as a business operator

in Indonesia, it is of great importance that

it conducts its business operations in a

responsible manner through Corporate

Social Responsibility programs.

The concept of triple bottom line

incorporating business activities and

social and environmental responsibilities

is an important principle that is always

applied in every business unit of Astra.

The requirement to contain costs has not

prevented Astra from acting responsibly

in areas such as the environment, which

has been consciously prioritised, and the

commitment to allocate funds for a range of

social responsibility programs, particularly

in the areas of education and support for

the development of small and medium

enterprises.

This program is carried on from year to

year through an increase of activities, both

in terms of quality and quantity. Social

responsibility activities are performed by

a number of the foundations under the

umbrella of Astra and its subsidiaries.

Page 31: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

As

tra

In

te

rn

at

ion

al

An

nu

al

Re

po

rt

20

07

La

po

ra

n T

ah

un

an

29

As

tra

In

te

rn

at

ion

al

An

nu

al

Re

po

rt

20

07

La

po

ra

n T

ah

un

an

29

Astra melanjutkan program pemberian

bantuan kepada para korban bencana alam.

Di samping itu, Astra juga memberikan

dukungan pada kegiatan-kegiatan budaya,

olahraga, kesehatan dan pendidikan,

termasuk pemberian beasiswa bagi siswa-

siswa berbakat di seluruh Indonesia.

Sebagai salah satu perusahaan publik yang

bermitra dengan perusahaan kelas dunia,

Astra selalu memegang teguh komitmen

akan pelaksanaan tata kelola perusahaan

yang baik (good corporate governance)

dengan standar tinggi. Transparansi adalah

salah satu faktor penting, baik ke pihak

internal antara lain karyawan dan pemasok,

maupun pihak eksternal seperti pemegang

saham, pelaku pasar modal, media massa

serta pemangku kepentingan lainnya.

Pada tahun 2007, Astra meraih berbagai

penghargaan antara lain dari majalah

AsiaMoney sebagai perusahaan terbaik

kedua di Asia di bidang good corporate

governance, dan sebagai perusahaan

terbaik di Indonesia dalam semua kategori

penilaian.

Memperluas Cakrawala

Seluruh bidang usaha di bawah Grup Astra

terus berusaha memperdalam kompetensi

dan sinergi dengan meningkatkan semangat

inovasi dan perbaikan. Selain itu, di

masing-masing mata rantai bisnis akan

terus mempelajari setiap kemungkinan

dan peluang dalam upaya memperluas

cakrawala dan meningkatkan kontribusi

bisnis Astra bagi pembangunan nasional,

khususnya dalam penyerapan tenaga kerja.

Dengan tetap mempertahankan rantai

usaha Otomotif sebagai tulang punggung

usaha, Astra berupaya untuk mencapai

keseimbangan antara rantai usaha Otomotif

dan industri berbasis sumber daya alam.

Astra continued to deliver programs

through its foundations to assist the

victims of natural disasters as well as to

support cultural events, sports, health and

education, including scholarships for gifted

students across Indonesia.

As a public company in partnership with

world-class companies, Astra consistently

holds to its commitment to conduct its

business operations in accordance with

a high standard of the principles of good

corporate governance. Transparency is

one important factor, both internally with

workers and suppliers, and externally with

shareholders, capital market operators, the

mass media and other stakeholders.

In 2007, Astra won a number of awards

including the AsiaMoney magazine award

for the second best company in Asia in

the good corporate governance category,

and as the best company in Indonesia in all

categories.

Expanding Horizons

All of the business units in the Astra Group

are required to continue to strive to improve

competencies and synergies by boosting

the spirit of innovation and improvement.

Additionally, every link in the business value

chain will continue to study every possibility

and opportunity in the context of expanding

horizons, in order to increase the role of

Astra in national development, especially in

its role as an employer.

Keeping the automotive value chain as its

backbone, Astra aims to achieve a balance

between the automotive value chain and

the natural resources industry.

Page 32: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

3030

Di samping mempertahankan tingkat

pangsa pasar domestik, Astra juga

mengembangkan usahanya menjadi

ekspotir, terutama di sektor otomotif dan

perkebunan serta pertambangan batu bara.

Kami memperkirakan tahun 2008 akan

menjadi tahun yang penuh tantangan

sehubungan dengan meningkatnya harga

minyak bumi, harga komoditas dan bahan

baku, dampak dari pemanasan global

yang terlihat dari timbulnya berbagai

bencana alam yang dapat mempengaruhi

perekonomian dunia termasuk Indonesia,

yang dapat menyebabkan dampak negatif

bagi perekonomian global. Namun demikian,

kami percaya bahwa pemerintah akan terus

mempertahankan kondisi ekonomi yang

kondusif yang terjadi pada tahun 2007,

antara lain dengan menjaga tingkat suku

bunga, inflasi dan nilai tukar, sehingga akan

memberi dampak positif bagi kepercayaan

konsumen.

Terima kasih

Kami sangat berterima kasih dan

menghargai peran penting para pemangku

kepentingan, sehingga Perseroan meraih

prestasi tertinggi pada tahun 2007.

Kesuksesan yang telah kami capai tersebut

tidak mungkin terwujud tanpa dukungan

dari seluruh pemangku kepentingan, yaitu

karyawan, masyarakat, pemerintah, para

mitra, pelanggan dan pemegang saham.

Semoga setiap langkah dan usaha kita

selalu diberkati oleh Tuhan Yang Maha

Kuasa.

Jakarta, April 2008

Michael D. Ruslim Presiden DirekturPresident Director

As well as maintaining strong domestic

market share in a number of areas of

operations, Astra is also expanding its role

as an exporter, especially in the automotive,

plantations and coal mining sectors.

We expect a more challenging year in

2008 due to higher oil, commodity and

raw material prices, the effects of climate

change that can be seen in a range of

natural disasters and that have the capacity

to affect the world economy including

Indonesia, which could create a negative

impact on the global economy. Despite

this, we believe that the government will

continue to defend the economic conditions

that occurred in 2007, not least by guarding

interest rates, inflation and the exchange

rate, in order to provide a positive effect on

consumer confidence.

Thank you

We highly appreciate the role of all

stakeholders during 2007. Without

the support of all of our stakeholders:

employees, the public, suppliers,

shareholders and government at all levels, it

would have been impossible to achieve the

success recorded during the year. We look

forward to continuing cooperation in the

year ahead.

We ask that every step and effort we take

always be blessed by Almighty God.

Page 33: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

As

tra

In

te

rn

at

ion

al

An

nu

al

Re

po

rt

20

07

La

po

ra

n T

ah

un

an

31

As

tra

In

te

rn

at

ion

al

An

nu

al

Re

po

rt

20

07

La

po

ra

n T

ah

un

an

31

Dari kiri ke kananLeft to right

Maruli Gultom, Tossin Himawan, Prijono Sugiarto, Michael D. Ruslim, Simon J. Mawson, Gunawan Geniusahardja dan Johnny D. Danusasmita

DireksiBoard of Directors

Page 34: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

32

Tata Kelola Perusahaan yang Baik atau Good Corporate Governance (GCG) merupakan bagian yang tak terpisahkan dari manajemen Grup Astra selama lebih dari tiga dekade. Seperangkat nilai dasar yang dijunjung Astra, dikenal sebagai Catur Dharma, selalu menjadi acuan dalam proses pembuatan keputusan pada setiap jenjang. Catur Dharma pertama, yaitu Menjadi Milik yang Bermanfaat bagi Bangsa dan Negara, menjadi pegangan utama dalam penyusunan strategi.

Good Corporate Governance (GCG) has been an integral part of the management of the Astra Group for more than three decades. The basic set of values upheld by Astra, the Catur Dharma, is considered at every level of decision-making, with its first principle, the goal of Becoming an Asset to The Nation and People, an underlying principle in all strategic planning.

Page 35: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

As

tra

In

te

rn

at

ion

al

An

nu

al

Re

po

rt

20

07

La

po

ra

n T

ah

un

an

33

As

tra

In

te

rn

at

ion

al

An

nu

al

Re

po

rt

20

07

La

po

ra

n T

ah

un

an

33

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Prinsip transparansi didasarkan pada perlunya menghindari benturan kepentingan dan informasi orang dalam antara Perseroan dan dewan komisaris, direksi, pemegang saham dan afiliasinya serta para eksekutif dan karyawan. Prinsip transparansi ini mengandung unsur keterbukaan terhadap karyawan maupun para pemangku kepentingan lainnya, termasuk masyarakat umum.

Standar tata kelola perusahaan yang baik yang dijalankan Astra telah mendapat pengakuan dari masyarakat. Pada tahun 2007, majalah AsiaMoney menempatkan Astra di posisi terbaik kedua di Asia dan terbaik di Indonesia untuk seluruh kategori. Pengakuan ini diberikan kepada Astra untuk ketepatan waktu dalam menyajikan informasi dan komitmennya terhadap keterbukaan.

Astra percaya bahwa tata kelola yang baik dapat menyeimbangkan kepentingan para pemangku kepentingan yang beragam dan juga signifikan untuk keberhasilan usaha yang berkelanjutan dalam jangka panjang. Mengembangkan dan mempertahankan budaya perusahaan yang sejalan dengan seluruh tujuan tata kelola perusahaan juga memiliki peranan yang sangat esensial.

Dewan Komisaris dan DireksiDewan Komisaris dan Direksi memiliki tanggung jawab dalam melaksanakan GCG di Astra. Keduanya harus memastikan kepatuhan Perseroan terhadap peraturan pemerintah dan standar yang berlaku.

Dewan Komisaris bertugas mengawasi pengelolaan Perseroan yang dijalankan oleh Direksi, dan memberi nasihat kepada Direksi yang bermanfaat bagi Perseroan. Pada tahun 2007, Dewan Komisaris telah mengadakan rapat sebanyak empat kali. Komposisi anggota Dewan Komisaris saat ini adalah sebagai berikut:

Transparency is based upon the need to

ensure that there are no conflicts of interest

and insider information between the

Company and its commissioners, directors,

shareholders and their affiliated parties,

as well as executives and employees. This

transparency has consistently included

openness toward employees as well as

other stakeholders, including the public.

The standard of Astra’s corporate

governance is widely recognized. In 2007,

AsiaMoney magazine ranked Astra as the

second best company in the whole of Asia,

and as the winner of all sections of the

awards for Indonesia. Astra was praised for

its “timely disclosure of information and

commitment to transparency.”

Astra believes that corporate governance

balances the needs of different

stakeholders, and helps build successful and

sustainable businesses over the long term.

Developing and maintaining a corporate

culture fully aligned with the company’s

corporate governance objectives is

essential.

Board of Commissioners and

Directors

The Board of Commissioners (BOC) and the

Board of Directors (BOD) are responsible

for the implementation of GCG at Astra.

They must ensure that the Company

complies with all current standards and

government regulations.

The BOC is tasked with supervision of the

management of the Company by the BOD

and to advise the BOD as required, for

the benefit of the Company. In 2007 the

BOC met on four occasions. The current

composition of the BOC is as follows:

Page 36: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

3434

Sedangkan, Direksi bertanggung jawab dalam menjalankan pengelolaan Perseroan untuk mencapai tujuan dan sasaran yang sudah ditetapkan. Komposisi Direksi adalah sebagai berikut:

Para anggota Direksi telah mengadakan rapat sebanyak 48 kali selama tahun 2007 untuk mengevaluasi kinerja operasional dan keuangan serta untuk mengambil keputusan yang memerlukan persetujuan Direksi.

Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi Pada tahun 2007, jumlah gaji dan bentuk kompensasi lainnya yang diterima para anggota Dewan Komisaris dan Direksi Astra mencapai Rp 297,7 miliar.

Komite-komiteGuna memonitor, mengevaluasi dan memberi masukan demi meningkatkan efektifitas pelaksanaan GCG di Perseroan maupun Grup Astra, telah dibentuk sejumlah Komite, yaitu Komite Audit, Komite Remunerasi dan Nominasi, Komite Eksekutif dan Grup Audit Internal dan Manajemen Risiko.

The BOD is responsible for management of

the Company in order to achieve set goals

and objectives. The composition of the BOD

is as follows:

The BOD met on 48 occasions during

2007 to review operational and financial

performance and to make decisions on

matters requiring approval at the level of

the BOD.

BOC and BOD Remuneration

During 2007, salaries and compensation

received by members of the Board of

Commissioners and the Board of Directors

of Astra totaled Rp 297.7 billion.

Committees

A number of committees have been formed

and maintained to monitor, review and

present suggestions for improvements

in effectiveness of implementation of

GCG within the Company and/or the

Astra Group. These committees include

the Audit Committee, the Remuneration

Members of the Board of Commissioners

President Commissioner Budi Setiadharma

Independent Commissioner Djunaedi Hadisumarto

Independent Commissioner Patrick Morris Alexander

Independent Commissioner Muhamad Chatib Basri

Independent Commissioner Soemadi Djoko Moerdjono Brotodiningrat

Independent Commissioner Akira Okabe

Commissioner Anthony John Liddell Nightingale

Commissioner Mark Spencer Greenberg

Commissioner Benjamin William Keswick

Commissioner Chiew Sin Cheok

Members of the Board of Directors

President Director Michael D. Ruslim

Director Gunawan Geniusahardja

Director Prijono Sugiarto

Director Tossin Himawan

Director Johnny D. Danusasmita

Director Maruli Gultom

Director Simon John Mawson

Page 37: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

As

tra

In

te

rn

at

ion

al

An

nu

al

Re

po

rt

20

07

La

po

ra

n T

ah

un

an

35

As

tra

In

te

rn

at

ion

al

An

nu

al

Re

po

rt

20

07

La

po

ra

n T

ah

un

an

35

Komite Audit (AC) Komite ini bertanggung jawab dalam memberikan nasihat kepada Dewan Komisaris yang memungkinkan para anggotanya untuk dapat meningkatkan fungsi pengawasannya dan memastikan kepatuhan terhadap peraturan, yang sebagian di antaranya ditetapkan oleh Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan. Kegiatan AC digambarkan secara lebih rinci di bagian terpisah dari Laporan Tahunan ini.

Komite Remunerasi dan Nominasi (RNC)Komite ini bertanggung jawab dalam penyusunan remunerasi dan bonus yang diberikan kepada anggota Direksi, penentuan alokasi tugas di antara anggota Direksi serta menilai potensi manajemen dan hal-hal lain yang terkait dengan para eksekutif yang berada setingkat di bawah level Direksi. Pada tahun 2007 anggota RNC telah mengadakan rapat sebanyak enam kali untuk membahas penyesuaian remunerasi dan hal-hal yang berkaitan dengan sumber daya manusia.

Komite Eksekutif (EC) EC bertugas mengkaji kembali seluruh keputusan bisnis penting yang memerlukan persetujuan Dewan Komisaris. Komite ini bertemu secara rutin setiap bulan dan mengadakan evaluasi kinerja per kuartal. Pada tahun 2007, EC telah mengadakan rapat sebanyak 12 kali.

Rapat Umum Tahunan Pemegang Saham (RUPS)RUPS diadakan pada tanggal 23 Mei 2007, dengan beberapa keputusan yang disetujui sebagai berikut:

and Nomination Committee, the Executive

Committee and Group Internal Audit and

Risk Management.

Audit Committee (AC)

This committee is charged with providing

advice to the BOC to enable its members

to improve oversight responsibilities and to

ensure complete compliance with prevailing

regulations including those set by the Capital

Markets Authority. The activities of the AC

are described in more detail in a separate

section of this Annual Report.

Remuneration and Nomination

Committee (RNC)

This committee is tasked with formulating

the remuneration and bonus payments for

members of the BOD and to determine the

allocation of duties among members of

the BOD as well as to review management

potential and other issues regarding

executives one level below that of the

BOD. During 2007 the RNC met six times

to discuss remuneration adjustments and

human resources issues.

Executive Committee (EC)

The EC reviews all major business decisions

that require the approval of the BOC. It holds

regular monthly meetings and quarterly

performance reviews. The EC met 12 times

during 2007.

Annual General Meeting of

Shareholders (AGM)

The AGM was held on 23 May 2007, whereby

the following resolutions were passed:

Komunikasi antara Direksi Astra dan manajemen anak perusahaan dilakukan secara periodik untuk membahas berbagai topik antara lain kemajuan perusahaan serta menciptakan kebersamaan.

Regular communications between Astra’s Directors and the management teams of subsidiaries are conducted periodically to discuss matters such as progress as well as foster a sense of togetherness.

Page 38: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

3636

1. Menyetujui Laporan Tahunan Perseroan dan mengesahkan Perhitungan Tahunan Perseroan untuk tahun buku 2006 serta membebaskan seluruh anggota Dewan Direksi dan Dewan Komisaris dari tanggung jawab masing-masing di bidang manajemen dan pengawasan untuk tahun buku 2006. 2. Menyetujui penggunaan keuntungan bersih Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006 yang akan dipergunakan sebagai berikut: a. Total dividen tunai sebesar Rp 1.781.276.338.160,-; b. Membukukan Rp 100 miliar sebagai dana cadangan; c. Sisanya dicadangkan untuk tambahan modal kerja dan investasi oleh Perseroan. 3. Menyetujui pengunduran diri Neville Barry Venter, Adam Phillip Charles Keswick dan Motonobu Takemoto sebagai anggota Dewan Komisaris dan menyetujui penunjukan Akira Okabe, Benjamin William Keswick dan Chiew Sin Cheok sebagai anggota baru Dewan Komisaris yang akan bekerja sampai RUPS 2008. 4. Menugaskan Direksi, dengan persetujuan Dewan Komisaris, dalam menunjuk akuntan publik yang akan mengaudit laporan keuangan Perseroan untuk tahun buku 2007.

Grup Audit Internal dan Manajemen Risiko (GIARM)

Grup Audit Internal (IAG) Fungsi utama IAG adalah memberikan penilaian independen mengenai efektifitas dan kelayakan dari sistem kontrol internal Perseroan. Dalam melaksanakan tugas-tugas ini, IAG mengikuti ketentuan Internal Audit Charter, yang memberi kuasa kepada IAG untuk melakukan kegiatan audit internal secara luas.

1. Approved the Company’s Annual Report

and ratified the Annual Account for book

year 2006, and granted full discharge

to all members of BOD and BOC for their

respective management and supervisory

duties performed during the book year

2006.

2. Approved the use of net profit of the

Company for the book year ending as at

31 December 2006 to be appropriated as

follows:

a. Cash dividend in total of

Rp 1,781,276,338,160,-;

b. Placement of Rp 100 billion as reserve

funds;

c. Remainder to be recorded as retained

earnings to be used for working capital

and investment by the Company.

3. Approved the resignations of Neville

Barry Venter, Adam Phillip Charles

Keswick and Motonobu Takemoto as

members of the BOC, and approved the

appointment of Akira Okabe, Benjamin

William Keswick and Chiew Sin Cheok as

new members of the BOC until the 2008

AGM.

4. Authorised the BOD, with the approval of

the BOC, to appoint a public accountant

to audit the financial report of the

Company for the book year 2007.

Group Internal Audit and Risk

Management (GIARM)

Internal Audit Group (IAG)

The core function of the IAG is the

provision of independent assurance on

the effectiveness and adequacy of the

Company’s internal control systems. In

executing these tasks it is guided by the

Internal Audit Charter, which empowers the

IAG to carry out a wide range of internal

audit activities.

Page 39: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

As

tra

In

te

rn

at

ion

al

An

nu

al

Re

po

rt

20

07

La

po

ra

n T

ah

un

an

37

As

tra

In

te

rn

at

ion

al

An

nu

al

Re

po

rt

20

07

La

po

ra

n T

ah

un

an

37

Audit internal Astra memberikan penilaian independen mengenai sistem kontrol internal Perseroan dalam rangka menjalankan proses GCG.

Astra’s internal audit provides an independent analysis of the Company’s internal control system in the implementation of GCG.

Beberapa anak perusahaan Grup Astra yang besar memiliki Departemen Audit Internal (IAD) yang bertanggung jawab kepada masing-masing Direksi dan Komite Audit. IAG Perseroan bekerjasama dengan IAD untuk menjamin kualitas audit dan cakupan area risiko utama yang ada dalam Grup.

Rencana Audit yang mengatur fokus dan arah kegiatan audit disusun dengan menggunakan prinsip kehati-hatian yang mengacu pada suatu pendekatan yang sistematik dan teratur setelah melalui analisis yang mendalam dan konsultasi dengan manajemen, Direksi dan Komite Audit.

Rencana Audit dari anak-anak perusahaan juga dibahas dengan unit IAD Perseroan untuk menjamin audit tersebut dilaksanakan sesuai ketentuan dan mencakup hal-hal yang penting. Rencana Audit diajukan kepada Direksi dan Komite Audit untuk mendapatkan persetujuan. Kegiatan audit kemudian dimonitor kesesuaiannya dengan rencana, dan bila perlu, diadakan revisi untuk memasukan perubahan profil risiko.

Perusahaan menggunakan sistem penilaian tiga tingkat (“efektif”, “perlu perbaikan” dan “lemah”), untuk menilai dan memperbandingkan sistem kontrol internal Perusahaan. Isu-isu dan bagian-bagian yang memerlukan perbaikan diidentifikasi

Major affiliated companies within the Group

have individual Internal Audit Departments

(IAD) which report to their respective BODs

and Audit Committees. The IAG of the

Company works closely with the respective

IADs to ensure consistent audit quality and

coverage of key risk areas within the Group.

The Audit Plans which drive the focus and

direction of audit activities are risk-driven

and are carefully developed based on a

systematic and disciplined approach and

after extensive analysis and consultations

with Management, BOD and the Audit

Committee.

Audit Plans of affiliated companies are also

discussed with the Astra International IAD

to ensure proper alignment and coverage.

Audit Plans are tabled and endorsed at

BOD and AC Level. Audit activities are

then monitored against the plan, and if

necessary, revisions are made to incorporate

changes to the risk profile.

The company utilizes a three-tier grading

system (“effective”, “needs improvement”

and “weak”), to assess and benchmark the

effectiveness of the Company’s internal

control systems. Issues or areas that

require improvements are identified and

Page 40: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

3838

dan dituangkan ke dalam sebuah rencana tindakan formal. Perusahaan memiliki program tindak lanjut untuk memonitor status implementasi dari berbagai rekomendasi yang diberikan. Sepanjang tahun, diskusi lanjutan dengan berbagai level manajemen dan Direksi untuk membahas isu-isu mengenai audit dan solusinya dilakukan secara terus menerus. IAG juga secara rutin bertemu dengan Ketua Komite dan para anggota Komite Audit untuk membahas isu-isu seputar audit, tata kelola dan hal-hal lain yang terkait.

Perseroan memiliki laporan triwulanan yang berisikan laporan atas isu-isu signifikan dan berbagai rekomendasi yang belum dapat terlaksana di Perseroan maupun seluruh Grup. Hasil ini kemudian diajukan dan didiskusikan dengan Direksi, Komite Audit, dan Dewan Komisaris. Pada tahun 2007, sejumlah rekomendasi dikeluarkan untuk memperbaiki sistem kontrol di jaringan ritel, pembelian, manajemen risiko kredit, dan bidang TI.

Untuk meningkatkan dan menjamin efektifitas mutu dari kegiatan audit di Perseroan dan seluruh Grup, satu program quality assurance sedang dilaksanakan yang bertujuan untuk membandingkan dan meningkatkan praktek-praktek audit internal serta mensejajarkannya dengan praktek internasional terbaik. Sebuah unit khusus

are subject to a formal action plan. The

Company has a follow-on program that

monitors the status of implementation of

recommendations. Throughout the year,

extensive discussions were held with various

levels of management and the BOD to

discuss audit issues and their resolutions.

The IAG also regularly meets with the Audit

Committee Chairman and Audit Committee

Members to discuss audit, governance and

related issues.

The Company has a formal quarterly

reporting process which requires reporting

of significant issues of concern and

major outstanding recommendations in

the Company and the Group. These are

then reported, tabled and discussed with

BOD, AC, and BOC. In 2007, a number of

recommendations were made to improve

controls in the retail network, procurement,

credit risk management and IT areas.

To enhance and ensure effective quality of

audit services in the Company and across

the Group, an ongoing quality assurance

program benchmarks and improves internal

audit practices and aligns them with

international best practices. A separate unit,

Audit Development, is tasked to undertake

these functions and a number of its

Dengan identifikasi risiko, manajemen dapat mengkaji pengelolaan risiko secara komprehensif.

With our risk identification process, management can oversee risk management comprehensively.

Page 41: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

As

tra

In

te

rn

at

ion

al

An

nu

al

Re

po

rt

20

07

La

po

ra

n T

ah

un

an

39

As

tra

In

te

rn

at

ion

al

An

nu

al

Re

po

rt

20

07

La

po

ra

n T

ah

un

an

39

initiatives have been implemented.

Qualified internal auditors are an integral

component in the delivery of quality

audit services and the Company expends

significant efforts in their recruitment,

training and development, including a

certification program for auditors.

Group Risk Management (GRM)

The GRM provides consulting services

on risk management, business continuity

planning, risk financing and business

assurance to the BOD. The GRM’s consulting

functions include advice on and facilitation

of risk management and related matters in

the Company as well as across the Astra

Group.

Almost all main businesses within the Astra

Group have implemented the Astra Risk

Management System which is aligned to

international best practices. Utilizing the

Risk and Control Self-Assessment approach,

interviews and corporate workshops are

held regularly with all levels of management

to identify, measure and evaluate risks and

risk mitigation activities. Comprehensive

Risk Profiles supported with Risk Registers

are then developed and monitored, along

with Treatment Plans. The Risk Profiles

and Registers, in addition to assisting

management in managing risks, are

also significant inputs to the Company’s

strategic planning, business continuity,

audit planning, capital management and

insurance programs.

Extensive efforts have also been taken to

refine and adapt the Enterprise-wide Risk

Management over the years. Going forward,

in order to support the Company’s strategy

emphasizing synergy within all Astra value

chains, efforts are being made to align the

framework to the business value chain.

yakni Pengembangan Audit, bertugas menjalankan fungsi-fungsi ini dan beberapa inisiatifnya telah dilaksanakan.

Auditor internal yang handal merupakan bagian penting dalam menghasilkan kualitas audit yang baik dan untuk itu Perseroan memberi perhatian terhadap rekrutmen, pelatihan dan pengembangan tenaga audit, termasuk dengan mengadakan program sertifikasi untuk para auditor.

Grup Manajemen Risiko (GRM)GRM memberikan konsultasi mengenai manajemen risiko, perencanaan kelangsungan usaha, serta risiko pendanaan dan kepastian usaha kepada Direksi. Fungsi konsultasi GRM meliputi masukan mengenai manajemen risiko dan hal-hal terkait lainnya di Perseroan maupun seluruh Grup Astra.

Hampir seluruh unit usaha di dalam Grup Astra telah mengimplementasikan Sistem Manajemen Risiko Astra yang sesuai dengan praktek internasional terbaik. Penggunaan pendekatan Risk and Control Self-Assessment, kegiatan wawancara dan workshop diadakan secara berkala dengan semua lapisan manajemen untuk mengidentifikasi, mengukur, dan mengevaluasi risiko serta mengatasi risiko. Profil Risiko Komprehensif yang didukung oleh Daftar Risiko kemudian dikembangkan dan dimonitor bersamaan dengan Rencana Penanganan. Daftar dan Profil Risiko, selain membantu manajemen dalam mengelola risiko, juga merupakan masukan yang signifikan bagi perencanaan strategis, kelangsungan usaha, perencanaan audit, manajemen modal dan program asuransi dari perusahaan terkait.

Selama beberapa tahun ini, beberapa upaya telah dilaksanakan dalam rangka memperbaiki dan menyesuaikan sistem manajemen risiko yang menyeluruh atau Enterprise-wide Risk Management. Selanjutnya, untuk mendukung strategi Perseroan yang menekankan sinergi dalam seluruh value chain Astra, beberapa upaya untuk mensejajarkan kerangka tersebut dengan value chain usaha juga telah dilaksanakan.

Page 42: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

4040

Key Risk Exposures

The Company has identified the following

major risks which may significantly affect the

business:

1. Economic Cycle: As with most

companies, the Company’s and Group’s

performances are sensitive to changes

in the economic cycle. As a major part

of Astra’s business is exposed to

consumer sentiment, the business has

taken steps to monitor and respond to

changes in sentiment or buying patterns.

Despite efforts to manage and mitigate

such exposure, any significant negative

changes in the economic cycle will

adversely affect consumer buying power

and consequently impact the performance

of the Company and the Group.

2. Franchise Arrangements: The Group has

various subsidiaries and associates that

are dependent on franchise agreements

with principals. The Group and its affiliated

companies have developed strong working

relationship with the business principals

and continue to work hard to exceed their

targets and expectations. Notwithstanding

that, the long term strategies of principals

are beyond the group’s control and any

significant changes could significantly

impact the Group’s earnings and

operations in the long term.

3. Oil Price Risks: Crude oil price fluctuations

are inherently unpredictable. Indonesia

continues to subsidise fuel prices to

provide consumers some short-term

Risiko-risiko Utama Perseroan telah berhasil mengidentifikasikan sejumlah risiko utama yang dapat mempengaruhi bisnis perusahaan secara signifikan, sebagai berikut:

1. Siklus Ekonomi: Seperti juga terjadi pada sebagian besar perusahaan, kinerja Grup cukup sensitif terhadap perubahan siklus ekonomi. Hal ini mengingat sebagian besar usaha Astra terkait dengan sentimen konsumen. Untuk itu, Perseroan telah mengambil langkah untuk memonitor dan merespon perubahan dalam sentimen atau pola belanja. Walaupun upaya untuk mengelola dan mengatasi risiko tersebut telah dilaksanakan, setiap perubahan negatif yang signifikan dalam siklus ekonomi akan berdampak buruk bagi daya beli konsumen dan berakibat pada kinerja Perseroan dan Grup.

2. Pengaturan Franchise: Grup Astra mempunyai anak perusahaan dan perusahaan asosiasi yang tergantung pada perjanjian franchise dengan para prinsipal. Grup Astra menjalin hubungan kerja yang erat dengan para prinsipal dan akan terus berkerja keras untuk mencapai bahkan melampaui sasaran dan harapan. Tetapi strategi jangka panjang dari para prinsipal berada di luar kendali dari Grup Astra. Sedangkan setiap perubahan dapat berdampak dalam jangka panjang terhadap pendapatan dan operasi Grup.

3. Risiko Harga Minyak: Fluktuasi harga minyak mentah sangat sulit untuk dapat diperkirakan. Indonesia terus mensubsidi harga bahan bakar minyak untuk memberikan semacam stabilitas jangka

Kunjungan ke pabrik memberikan gambaran yang jelas kepada investor mengenai proses kerja di Grup Astra.

Factory visits give a transparent picture to the investor of the inner workings of the Astra Group.

Page 43: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

As

tra

In

te

rn

at

ion

al

An

nu

al

Re

po

rt

20

07

La

po

ra

n T

ah

un

an

41

As

tra

In

te

rn

at

ion

al

An

nu

al

Re

po

rt

20

07

La

po

ra

n T

ah

un

an

41

stability although long-term exposures

remain. Any adverse fluctuations would

have a range of effects such as decreased

buying power, change in customer buying

patterns and increased production

costs. It would also increase credit risks,

specifically within Astra’s Financial

Services Division, due to the reduced

disposable income of customers.

4. Commodity Price Risks: A substantial

portion of Group earnings, in particular

agribusiness, heavy equipment and

coal mining, are directly or indirectly

influenced by fluctuations in commodity

prices. These companies are operated

based on conservative financial models,

but adverse commodity price fluctuations

can significantly impact the Company’s

and the Group’s earnings.

5. Financial Risks: The Company and Group

are inherently exposed to financial risks.

The Company has policies to manage its

exposure to liquidity risk, interest rate risk

and foreign currency fluctuations.

Through a coordinated approach, the

Group also provides guidelines for cash

and derivative transactions, as well as

hedging and financial planning, to ensure

that financial risk exposure is diversified

and appropriate. Notwithstanding

the above risk mitigation mechanisms,

fluctuations in interest rates and foreign

currency rates may have an adverse

impact on the Company’s and the

Group’s earnings and assets.

6. Catastrophic risks: The Company

recognises that potential catastrophic

risks such as earthquake, floods

or outbreak of virulent or contagious

diseases can have a significant impact

on the Company’s earnings and its assets.

To mitigate the impact management

has performed a business impact analysis

as well as a review of the insurance cover

and other mitigation mechanisms. Critical

business units have established Off-Site

Recovery Centers and developed

Business Continuity Plans (BCP) to assist

pendek bagi konsumen, walaupun risiko jangka panjang tetap ada. Setiap fluktuasi harga yang tajam akan mengakibatkan efek berantai seperti penurunan daya beli, perubahan pola belanja konsumen dan kenaikan biaya produksi. Hal ini juga akan meningkatkan risiko kredit, khususnya bagi Divisi Jasa Keuangan Grup Astra, sehubungan dengan menurunnya disposable income konsumen.

4. Risiko Harga Komoditas: Divisi Agribisnis, Alat Berat dan Penambangan Batubara yang memiliki kontribusi pendapatan yang besar bagi Grup sangat dipengaruhi, baik secara langsung maupun tidak langsung, oleh fluktuasi harga komoditas. Perusahaan-perusahaan ini dijalankan berdasarkan model keuangan yang konservatif, namun fluktuasi harga komoditas yang tajam dapat secara signifikan mempengaruhi pendapatan Perseroan dan Grup. 5. Risiko Finansial: Perseroan dan Grup juga menghadapi risiko keuangan. Perseroan memiliki kebijakan untuk mengelola risiko likuiditas, risiko suku bunga, dan fluktuasi mata uang asing. Melalui pendekatan yang terkoordinasi, Grup juga menyediakan petunjuk pelaksana untuk transaksi tunai dan derivatif serta hedging dan perencanaan keuangan, untuk menjamin bahwa risiko keuangan tersebut dapat disebar. Tanpa mengecilkan peranan dari mekanisme untuk mengatasi dampak risiko tersebut di atas, fluktuasi suku bunga dan nilai tukar mata uang asing akan memiliki pengaruh yang dalam terhadap pendapatan dan aset Perseroan dan Grup.

6. Risiko Dahsyat: Perseroan mengakui bahwa risiko dahsyat yang ditimbulkan oleh bencana alam seperti gempa bumi, banjir, atau merebaknya penyakit menular dapat menimbulkan dampak yang signifikan terhadap pendapatan dan aset Perseroan. Untuk mengatasi dampak tersebut, manajemen telah melaksanakan analisis dampak usaha serta meninjau ulang hal-hal seperti cakupan asuransi dan mekanisme untuk mengatasi risiko. Unit bisnis yang kritikal telah mendirikan Off-Site

Page 44: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

4242

in the recovery of business operations

and these are tested periodically to

ensure awareness and relevance. However

catastrophic events can potentially have

a very pervasive and unpredictable effect,

which may not always be mitigated by

the various mechanisms in place.

To mitigate catastrophic risks, Astra’s

BCP has been developed following an

extensive Business Impact Analysis utilizing

a structured methodology and framework

to ensure continuity of company operations

and services during and following a disaster.

The BCP is regularly tested and is being

progressively rolled out in the Company

and the Group’s subsidiaries and affiliated

companies.

In 2007, the Group Risk Management

Division also undertook a review of the

insurance coverage of selected companies

within the group. Arising from this review,

recommendations were made to the

respective companies to promote effective

and efficient insurance coverage.

Employee Communication

Astra places a high priority on

communication with its employees as

a major component in the Company’s

activities and as part of its conviction that

a Winning Team is the most important

component of the success of the Company,

in line with the third principle of Astra’s

Catur Dharma, to encourage individual

performance and encourage teamwork.

Recovery Centers dan mengembangkan Business Continuity Plan (BCP) untuk membantu pemulihan usaha dan kedua hal ini diuji secara berkala untuk memastikan kesadaran dan relevansinya. Namun demikian, kejadian-kejadian yang dahsyat dapat mengakibatkan efek yang sangat buruk dan tidak dapat diduga, yang belum tentu dapat diatasi oleh mekanisme yang ada.

Untuk mengatasi risiko yang dahsyat, BCP Astra telah dibentuk setelah melalui Analisis Dampak Usaha yang cukup panjang dengan menggunakan metodologi dan kerangka yang terstruktur, untuk menjamin kelangsungan jasa dan operasi perusahaan selama dan setelah kejadian bencana. BCP secara berkala diuji dan disosialisasikan terus menerus ke Perseroan dan seluruh unit usaha Grup maupun yang terafiliasi.

Pada tahun 2007, Divisi Grup Manajemen Risiko juga melakukan kajian ulang terhadap cakupan asuransi dari beberapa perusahaan di dalam Grup. Dari hasil kajian ini, beberapa rekomendasi telah dibuat untuk masing-masing perusahaan agar dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi atas perlindungan asuransi.

Komunikasi Karyawan Astra berkeyakinan bahwa komunikasi dengan para karyawan merupakan komponen penting dalam aktifitas Perseroan dan merupakan bagian dari keyakinan bahwa Winning Team merupakan unsur terpenting bagi keberhasilan Perseroan, sejalan dengan prinsip ketiga dalam Catur Dharma Astra, yaitu saling menghargai individu dan membina kerjasama.

Karyawan Astra memiliki beberapa forum komunikasi sebagai proses pembelajaran untuk meningkatkan sinergi dan kompetensi.

Astra’s employees have several communication forums as a learning process in improving synergy and competency.

Page 45: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

As

tra

In

te

rn

at

ion

al

An

nu

al

Re

po

rt

20

07

La

po

ra

n T

ah

un

an

43

As

tra

In

te

rn

at

ion

al

An

nu

al

Re

po

rt

20

07

La

po

ra

n T

ah

un

an

43

Selain forum komunikasi horisontal, seperti Forum Manajer, forum komunikasi vertikal juga dilaksanakan antara manajemen dan karyawan. Di antaranya adalah Forum Komunikasi Public Relations, Forum Komunikasi HR, Forum Komunikasi Finance, Forum Komunikasi Legal serta Forum Komunikasi Security dan CSR yang diadakan secara reguler di seluruh Grup, menggambarkan proses diskusi dan pembelajaran di antara para karyawan yang memiliki tugas sejenis dan bertujuan untuk memperbaiki sinergi dan kompetensi.

Komunikasi vertikal antara manajemen dan karyawan Grup Astra dilakukan melalui pertemuan yang disebut Gemba, di mana Presiden Direktur membahas kemajuan Astra dengan para eksekutif, manajer, dan manajer cabang di seluruh Grup. Gemba diadakan dua kali setahun di beberapa kota dan kesempatan tersebut digunakan untuk menjelaskan isi dari President’s Letter yang merupakan sebuah dokumen berisi arahan penjelasan mengenai kondisi makro ekonomi, prospek bisnis, tantangan dan strategi yang diambil Astra untuk setahun ke depan.

Direksi juga mengadakan berbagai macam forum komunikasi dengan para karyawan di tingkat manajemen di seluruh bagian Grup Astra.

Hubungan Masyarakat (PR)PR Astra bertanggung jawab dalam melaksanakan komunikasi yang efektif dan memperluas network dengan komunitas eksternal seperti media massa, pemerintah, masyarakat sekitar dan para pemangku kepentingan secara keseluruhan.

As well as horizontal communication forums

such as the Managers’ Forum, vertical

communications between management and

employees are also held. Some of them are

Public Relations Communication Forums,

Human Resources Communication Forums,

Finance Communication Forums, Legal

Communications Forum as well as Security

and CSR Communication Forums that are

held regularly within the Group, representing

a process of discussion and learning

between employees with similar tasks in

the companies within the Group, aimed at

improving synergies and competencies.

Vertical communications between

management and the Group’s employees,

known as Gemba, allow the President

Director to discuss progress at Astra directly

with the Group’s executives, managers and

branch managers. Gemba is held twice a

year in a number of cities and are used for

explaining the President’s Letter, a document

which aims to explain the macroeconomic

climate, business prospects, challenges and

strategies adopted by Astra for the year

ahead.

The BOD holds a variety of communication

forums with management-level staff across

the Group.

Public Relations (PR)

Astra’s PR unit is responsible for effective

communication and expanding network with

representatives of the external community

such as the media, the government, the

community and stakeholders as a whole.

Dalam workshop, wartawan mendengarkan paparan kinerja Grup Astra secara langsung dari Direksi terkait.

In the workshop, a group of journalists take notes on Astra’s Group performance.

Page 46: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

4444

Kegiatan utama PR antara lain menambah dan mempertahankan hubungan yang konstruktif dengan kalangan media. Pertemuan dengan insan pers diadakan dua kali dalam satu tahun dalam bentuk workshop, yaitu Forum Wartawan Industri dan Forum Wartawan Pasar Modal. Di samping itu, pertemuan dengan media daerah juga diadakan di beberapa kota besar. Pada tahun 2007, PR telah mengadakan tiga pertemuan dengan media dan melaksanakan lima acara buka puasa dan diskusi dengan para redaktur, pimpinan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), wartawan industri, wartawan pasar modal dan para tokoh senior media. Selain itu, PR juga terlibat sebagai pengamat dalam acara peringatan Hari Pers Nasional di Samarinda, Kalimantan Timur. Sepanjang tahun 2007, PR telah mengadakan sebanyak 12 konferensi pers. Selain itu, tugas lain PR adalah bertanggung jawab dalam memelihara website Perusahaan: www.astra.co.id

Di samping itu, PR juga mensupervisi komunikasi internal dalam bentuk Majalah Astra yang terbit enam kali dalam setahun dan PR News serta membantu pengumpulan bahan-bahan untuk Laporan Tahunan. PR juga bertanggung jawab dalam pengaturan kunjungan mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi negeri dan swasta dan magang mahasiswa yang merupakan bagian dari program hubungan eksternal dengan institusi pendidikan.

Hubungan Investor (IR)Investor Relations memiliki peranan penting dalam menjalankan komunikasi yang efektif dengan para investor, melalui tugasnya dalam penyediaan informasi yang terkini terkait kinerja usaha Perusahaan dan arah ke depan. Pada tahun 2007, IR telah mengadakan 518 kegiatan yang terdiri dari berbagai forum, di mana 307 diantaranya merupakan pertemuan investor dan analis. Kegiatan lainnya yang dilaksanakan oleh IR adalah enam road show, enam konferensi, empat pertemuan analis dan sejumlah site visit serta conference call.

Pada tahun 2007, Astra berhasil meraih penghargaan-penghargaan sebagai berikut; The Best Investor Relations in Singapore Market by Indonesian Company dari majalah

The main activity of the unit is to extend

and the maintenance of a constructive

relationship with the media community.

Two Press Gatherings are held each year,

one in the form of a workshop with the

Industry Journalists Forum and another

with the Capital Market Journalists Forum.

Gatherings with regional media were also

held in some large cities. In 2007 Public

Relations held three Media Gathering events

and five Fast Breaking and Discussion

meetings with editors, Indonesian

Journalists’ Association (PWI) leaders,

industry journalists, stock market journalists

and senior media figures. The unit also

took part as an observer in the celebration

of National Press Day in Samarinda, East

Kalimantan. A total of 12 press conferences

were conducted during the year, and the

unit is also responsible for the maintenance

of the Company’s web site: www.astra.co.id.

PR also supervises internal communications,

including six annual editions of Astra

Magazine, PR News, and assists in the

collation of material for the Annual Report.

It also takes responsibility for college

tours of the Company and for apprentice

experience programs as part of its external

relations programs with educational

institutions.

Investor Relations (IR)

The Investor Relations has an important

role in maintaining effective communication

with investors, and is tasked with providing

up-to-date information on business

performances and future directions. The

unit conducted 518 activities in 2007

using a variety of formats. Of these, 307

were investor and analyst meetings.

Other activities included six road shows,

six conferences, four analyst gatherings,

numerous plant visits and conference calls.

During 2007, Astra was voted as The Best

Investor Relations in the Singapore Market

by an Indonesian Company by the Investor

Relations magazine, The Best Investor

Relations in Indonesia by the Finance

Asia magazine and The Best For Investor

Page 47: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

As

tra

In

te

rn

at

ion

al

An

nu

al

Re

po

rt

20

07

La

po

ra

n T

ah

un

an

45

As

tra

In

te

rn

at

ion

al

An

nu

al

Re

po

rt

20

07

La

po

ra

n T

ah

un

an

45

Investor Relations; The Best Investor Relations in Indonesia dari majalah Finance Asia serta The Best For Investor Relations in Indonesia dari majalah Asiamoney.

Sekretaris PerusahaanSekretaris Perusahaan mengawasi penerapan prinsip-prinsip keterbukaan dan kepatuhan terhadap peraturan pasar modal. Sekretaris Perusahaan juga bertugas memberi masukan kepada Direksi mengenai perubahan-perubahan yang terjadi pada peraturan pasar modal dan implikasinya bagi Astra serta bertanggung jawab atas penyelenggaraan komunikasi yang terbuka dan konsisten dengan otoritas pasar modal mengenai informasi yang terkait dengan transaksi penting dan aksi korporasi maupun isu-isu seputar tata kelola perusahaan yang baik.

Dalam melaksanakan fungsinya, Sekretaris Perusahaan banyak melakukan kerjasama dengan Divisi Legal. Sekretaris Perusahaan juga bertanggung jawab dalam menjaga reputasi Astra dan menjamin ketersediaan informasi terkini, tepat waktu dan akurat mengenai Astra kepada para pemegang saham, analis, media massa dan masyarakat umum, yang juga meliputi penyediaan Laporan Triwulanan dan Laporan Tahunan.

Relations in Indonesia by the Asiamoney

magazine.

Corporate Secretary

The Corporate Secretary oversees

implementation of transparency and

compliance with capital market rules. He

advises the BOD on changes in capital

market regulations and their implications for

Astra and is responsible for transparent and

consistent communication with the Capital

Market Authority on information regarding

material transactions and corporate actions

as well as GCG issues.

The Corporate Secretary works closely

with the Corporate Legal Division. He is

responsible for the maintenance of Astra’s

reputation and for the provision of timely,

accurate and up-to-date information

regarding Astra to shareholders, analysts,

the media and the general public including

the provision of Quarterly and Annual

Reports.

AminuddinSekretaris PerusahanCorporate Secretary

Page 48: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

4646

TinjauanPendapatan bersih terutama diperoleh dari bisnis Otomotif dengan kontribusi sekitar 54,3% dari total konsolidasi pendapatan bersih pada tahun 2007. Kontribusi lainnya berasal dari usaha Alat Berat sebesar 25,8%, Jasa Keuangan sebesar 10,3% dan Agribisnis sebesar 8,5%, sementara itu sisanya didapatkan dari Teknologi Informasi dan Infrastruktur.

Laporan Rugi/LabaPendapatan bersih meningkat Rp 14,5 triliun (+26,0%) menjadi Rp 70,2 triliun pada tahun 2007. Sebagian besar peningkatan tersebut diperoleh dari peningkatan pendapatan bersih yang diterima oleh unit Otomotif sebesar Rp 8,0 triliun (+26,6%), Alat Berat sebesar Rp 4,4 triliun (+32,3%) dan Agribisnis sebesar Rp 2,2 triliun (+58,6%). Sedangkan, pendapatan dari Jasa Keuangan mengalami sedikit penurunan sebesar 3,6% dibanding tahun sebelumnya sebagai akibat perubahan pada komposisi joint financing di mana joint financing without recourse lebih dominan.

Laba kotor meningkat Rp 4,2 triliun (+33,8%) menjadi Rp 16,5 triliun. Kenaikan harga CPO pada unit Agribisnis menyumbangkan perolehan tambahan laba kotor sebesar Rp 1,7 triliun (+113,2%), sementara kenaikan volume penjualan pada unit Otomotif dan Alat Berat masing-masing menyumbangkan peningkatan laba kotor sebesar Rp 1,2 triliun (+34,4%) dan Rp 825,9 miliar (+34,9%).

Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement Discussion and Analysis

Overview

Net revenue was derived primarily from the

Automotive business which accounted for

54.3% of total consolidated net revenue

in 2007. Heavy Equipment contributed

25.8%, Financial Services 10.3% and

Agribusiness 8.5%, with the remainder

generated by Information Technology and in

Infrastructure.

Statements of Income

Net revenue increased Rp 14.5 trillion

(+26.0%) to Rp 70.2 trillion in 2007, mainly

as a result of an increase of Rp 8.0 trillion

(+26.6%) in Automotive net revenue. Heavy

Equipment net revenue increased by Rp 4.4

trillion (+32.3%) and Agribusiness increased

by Rp 2.2 trillion (+58.6%). Revenue from

Financial Services fell slightly by 3.6% year

on year mainly due to change in mix joint

financing account that lean toward joint

financing account without recourse.

Gross profit increased Rp 4.2 trillion

(+33.8%) to Rp 16.5 trillion. Higher CPO

prices in Agribusiness contributed

additional gross profit of Rp 1.7 trillion

(+113.2%), while higher sales volumes

for Automotive businesses and Heavy

Equipment led to an increases in gross

profit of Rp 1.2 trillion (+34.4%) and

Rp 825.9 billion (+34.9%) respectively.

In Billion Rupiah 2007 2006 % Change

Automotive 38,137 30,120 26.6%

Agribusiness 5,961 3,758 58.6%

Financial Services 7,238 7,504 -3.6%

Heavy Equipment 18,112 13,692 32.3%

Others 735 635 15.8%

Total 70,183 55,709 26.0%

Pedapatan BersihNet Revenue

Page 49: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

As

tra

In

te

rn

at

ion

al

An

nu

al

Re

po

rt

20

07

La

po

ra

n T

ah

un

an

47

As

tra

In

te

rn

at

ion

al

An

nu

al

Re

po

rt

20

07

La

po

ra

n T

ah

un

an

47

Selling Expenses General and Administrative Expenses

Beban usaha mengalami penurunan 1,1% menjadi Rp 8,0 triliun disebabkan penurunan penyisihan piutang ragu-ragu serta kerugian penjualan agunan yang diambil alih. Penurunan penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp 308,3 miliar (-35,7%) disebabkan oleh recoveries yang diterima oleh perusahaan pembiayaan dan non-pembiayaan. Sedangkan penurunan kerugian dari penjualan agunan yang diambil alih sebesar Rp 277,8 miliar (-29,3%) disebabkan menurunnya akuisisi atas agunan yang diambil alih. Sehingga, penghasilan usaha mencapai Rp 8,5 triliun yang merupakan peningkatan 100,4% lebih tinggi dibanding tahun 2006.

Perolehan penghasilan lain-lain tercatat sebesar Rp 301,6 miliar, menurun 11,5% dibanding tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh terjadinya kerugian selisih kurs sebesar Rp 138,6 miliar dibandingkan keuntungan dari selisih kurs sebesar Rp 221,7 miliar pada tahun sebelumnya. Biaya bunga bersih mengalami penurunan, dari Rp 335,7 miliar pada tahun sebelumnya menjadi Rp 287,9 miliar di tahun 2007.

Equity income meningkat sebesar 34,6%, dari Rp 1,4 triliun menjadi Rp 1,8 triliun, yang dikontribusi terutama dari Bank Permata, Astra Daihatsu Motor dan Toyota Astra Motor. Bagian atas hasil bersih Bank Permata sebesar Rp 224,6 miliar atau meningkat 3,8 kali lipat dibanding tahun sebelumnya. Bagian atas hasil bersih Astra Daihatsu Motor meningkat 2,5 kali lipat menjadi Rp 134,7 miliar, sedangkan bagian atas hasil bersih Toyota Astra Motor tercatat sebesar Rp 153,7 miliar atau meningkat 67,6% dibanding tahun sebelumnya.

Operating expenses were down 1.1% to

Rp 8.0 trillion due to lower provision for

doubtful receivables and loss on sale of

repossessed assets. Provision for doubtful

receivables decreased Rp 308.3 billion

(-35.7%) due to recoveries income in both

financing and non financing companies.

Lower loss on sale of repossessed assets of

Rp 277.8 billion (-29.3%) was due to lower

repossessed asset acquisition. As a result,

operating income of Rp 8.5 trillion was

100.4% higher in comparison with 2006.

Other income amounted to Rp 301.6 billion,

11.5% lower compared to the previous year,

mainly due to foreign exchange losses of

Rp 138.6 billion compared to foreign

exchange gains of Rp 221.7 billion in 2006.

Net interest expenses were lower at

Rp 287.9 billion compared to Rp 335.7

billion the previous year.

Equity income increased by 34.6% from

Rp 1.4 trillion to Rp 1.8 trillion mainly due to

increased contributions from Bank Permata,

Astra Daihatsu Motor and Toyota Astra

Motor. The Group’s share of result of Bank

Permata at Rp 224.6 billion was 3.8 times

higher than the previous year. The Group’s

share of Astra Daihatsu Motor increased by

2.5 times to Rp 134.7 billion while Toyota

Astra Motor contributed Rp 153.7 billion, an

increase of 67.6% from the year before.

Beban UsahaOperating Expenses

48.5%

51.5%

43.2%

56.8%

2007 2006

Page 50: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

4848

Laba bersih konsolidasian meningkat 75,6% menjadi Rp 6,5 triliun atau setara dengan Rp 1.610 per saham.

NeracaNeraca Astra menunjukkan pertumbuhan modal kerja yang cukup baik bersamaan dengan meningkatnya aktivitas dan penurunan pada pinjaman jangka panjang maupun jangka pendek.

AktivaAstra mencatat pertumbuhan total aktiva sebesar 9,7% menjadi Rp 63,5 triliun seperti tercatat pada tanggal 31 Desember 2007. Aktiva lancar, seperti kas, piutang dan persediaan, meningkat 23,8% menjadi Rp 19,5 triliun sejalan dengan pertumbuhan unit usaha Agribisnis, Otomotif dan Alat Berat.

Piutang pembiayaan menurun 6,9% menjadi Rp 16,4 triliun, terutama disebabkan oleh peningkatan pada joint financing without recourse (yang dihitung secara netto dalam piutang pembiayaan). Secara umum, piutang pembiayaan kotor masih menunjukkan pertumbuhan sebesar 2,5% menjadi Rp 32,3 triliun. Investasi pada perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities meningkat Rp 1,3 triliun menjadi Rp 9,8 triliun dan aktiva tetap mengalami peningkatan sebesar Rp 1,1 triliun, atau meningkat 8,4% dibanding tahun sebelumnya.

Consolidated net income increased 75.6% to

Rp 6.5 trillion or Rp 1,610 per share.

Balance Sheet

Astra’s balance sheet showed strong growth

in working capital commensurate with

increased activity and significant reductions

in both short term and long term loans.

Assets

Total assets grew by 9.7% to Rp 63.5 trillion

as at 31 December 2007. Current assets,

principally cash, receivables and inventory,

increased by 23.8% to Rp 19.5 trillion due to

the growth of Agribusiness, Automotive and

Heavy Equipment activities.

Financing receivables were down 6.9% to

Rp 16.4 trillion mainly due to increased use

of joint financing without recourse (netted

in financing receivables). Overall gross

financing receivables grew by 2.5% to

Rp 32.3 trillion. Investments in associates

and jointly controlled entities accounted for

a further Rp 1.3 trillion increase to Rp 9.8

trillion and fixed assets grew by Rp 1.1 trillion

or 8.4% compared to the previous year.

Umur Piutang UsahaAging of Trade Receiveables

2007 2006

Lancar

Current

61.1% 63.8%

Lewat jatuh tempo 1-30 hari

Overdue 1-30 days

24.6% 16.5%

Lewat jatuh tempo 31-60 hari

Overdue 31-60 days

6.2% 6.1%

Lewat jatuh tempo 61-90 hari

Overdue 61-90 days

1.8% 2.1%

Lebih dari 90 hari

Overdue above 90 days

6.3% 11.5%

2007 2006

Page 51: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

As

tra

In

te

rn

at

ion

al

An

nu

al

Re

po

rt

20

07

La

po

ra

n T

ah

un

an

49

As

tra

In

te

rn

at

ion

al

An

nu

al

Re

po

rt

20

07

La

po

ra

n T

ah

un

an

49

KewajibanHutang bersih Astra pada tanggal 31 Desember 2007 tercatat sebesar Rp 13,5 triliun, dibanding Rp 18,4 triliun dari tahun sebelumnya, sebagai akibat penurunan pembiayaan bersama with recourse, menurun Rp 5,4 triliun menjadi Rp 3,4 triliun. Di luar Jasa Keuangan, jumlah hutang bersih Astra yang tercatat pada akhir tahun adalah Rp 1,7 triliun, mencerminkan rasio utang bersih terhadap modal sebesar 6,4%.

EkuitasPada tahun 2007, laba bersih per saham meningkat 75,6% menjadi Rp 1.610. Peningkatan laba bersih di tahun 2007 ini telah meningkatkan total ekuitas dari Rp 22,4 triliun menjadi Rp 27,0 triliun, dengan nilai aktiva bersih per saham meningkat menjadi Rp 6.660.

DividenDireksi akan mengajukan usulan dividen total senilai Rp 644 per saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham yang akan diadakan pada 28 Mei 2008, termasuk dividen interim sebesar Rp 160 per saham yang telah dibayarkan pada bulan November 2007. Total dividen yang diusulkan tersebut merupakan 40,0% dari laba bersih tahun 2007.

Liabilities

Astra’s net debt as at 31 December 2007 was

Rp 13.5 trillion compared to Rp 18.4 trillion in

the previous year mainly due to reduced joint

financing with recourse, down Rp 5.4 trillion

to Rp 3.4 trillion. Excluding its financial

services businesses, Astra’s net debt at the

year-end was Rp 1.7 trillion, representing a

net debt to equity ratio of 6.4%.

Equity

Net earnings per share increased by 75.6% to

Rp 1,610. Earnings for 2007 increased total

shareholders’ equity from Rp 22.4 trillion to

Rp 27.0 trillion, whilst net asset value per

share rose to Rp 6,660.

Dividend

The Board of Directors intends to propose

a total dividend of Rp 644 per share for

approval at the Annual General Meeting on

May 28, 2008, including an interim dividend

of Rp 160 per share which was already paid

in November 2007. The 2007 proposed

total dividend represents 40.0% of 2007 net

income.

HutangDebt

2007 2006

32.5%

67.5%

Financial Services Non - Financial Services

65.2%

34.8%

Page 52: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

5050

Arus Kas

Aktivitas OperasiAstra membukukan peningkatan arus kas bersih dari aktivitas operasi, dari Rp 8,9 triliun pada tahun 2006 menjadi Rp 11,2 triliun di tahun 2007, terutama disebabkan oleh adanya peningkatan tingkat kegiatan di seluruh aspek usaha. Dibanding dengan tahun 2006, peningkatan penerimaan dari pelanggan yang dicapai adalah Rp 14,1 triliun, sementara itu peningkatan pembayaran kepada pemasok dan karyawan hanya sebesar Rp 10,6 triliun.

Aktivitas InvestasiKas yang digunakan dalam aktivitas investasi meningkat dari Rp 2,5 triliun pada tahun 2006 menjadi Rp 3,0 triliun di tahun 2007 sehubungan dengan akuisisi aktiva tetap yang meningkat dari Rp 2,4 triliun menjadi Rp 3,3 triliun. Pada tahun 2007, Astra menerima pendapatan dividen kas sebesar Rp 300,1 miliar.

Aktivitas PendanaanKas yang digunakan dalam aktivitas pendanaan meningkat dari Rp 5,6 triliun pada tahun 2006 menjadi Rp 6,8 triliun pada tahun 2007. Hal ini mencerminkan kinerja keuangan yang kuat dari usaha Grup Astra, pembayaran hutang, dan peningkatan joint financing without recourse menggantikan joint financing with recourse. Di samping itu, Rp 2,3 triliun digunakan untuk pembayaran dividen.

Cashflow

Operating Activities

Net cash flows from operating activities

increased from Rp 8.9 trillion in 2006 to

Rp 11.2 trillion in 2007 mainly due to

increased activity levels throughout the

business. Compared to 2006, increases

in receipts from customers were Rp 14.1

trillion while increases in payments to both

suppliers and employees were Rp 10.6

trillion.

Investing Activities

Cash used in investing activities increased

from Rp 2.5 trillion in 2006 to Rp 3.0 trillion

in 2007 as the acquisition of fixed assets

increased from Rp 2.4 trillion to Rp 3.3

trillion. In 2007, Astra received Rp 300.1

billion in cash dividends.

Financing Activities

Cash used in financing activities increased

from a net outflow of Rp 5.6 trillion in 2006

to a net outflow of Rp 6.8 trillion in 2007.

This primarily reflects the strong cash

performance of the Group’s businesses,

allowing debt to be paid down, as well as

an increase in funds disbursed through joint

financing without recourse replacing joint

financing with recourse. In addition, Rp 2.3

trillion was used to pay dividends.

Rp 1 ,610net earnings per share.

Page 53: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

As

tra

In

te

rn

at

ion

al

An

nu

al

Re

po

rt

20

07

La

po

ra

n T

ah

un

an

51

As

tra

In

te

rn

at

ion

al

An

nu

al

Re

po

rt

20

07

La

po

ra

n T

ah

un

an

51

Akhir TahunPada akhir tahun 2007, Astra memiliki ketersediaan kas atau setara kas sebesar Rp 6,3 triliun, meningkat dari posisi akhir tahun 2006 yang tercatat sebesar Rp 4,7 triliun.

Year End

Astra closed the year with available cash

and cash equivalents of Rp 6.3 trillion

compared to a closing cash balance of

Rp 4.7 trillion in 2006.

Rapat pimpinan Astra dilakukan setiap tahunnya untuk menentukan arah bisnis ke depan.

Astra’s leadership meeting is conducted annually to determine the direction of the business moving forward.

Page 54: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

5252

Laporan Komite AuditAudit Committee Report

Komite Audit adalah komite yang dibentuk oleh dan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris. Seluruh anggota komite merupakan pihak-pihak independen dengan Ketua Komite merangkap Komisaris Independen. Direksi, Auditor Internal dan Auditor Eksternal akan mengadakan pertemuan dengan komite ini, jika dirasa perlu.

Fungsi Utama Komite ini adalah membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan fungsi pengawasan yang efektif. Komite mengandalkan informasi yang diterima dari Direksi, Manajemen, Auditor Internal, Grup Manajemen Risiko, Auditor Eksternal dan Komite-komite lainnya. Akan tetapi, fungsi Komite ini bukanlah duplikasi dari tanggung jawab pihak-pihak tersebut. Tanggung jawab utama Direksi dan Manajemen adalah dalam hal pelaporan keuangan, penegakan sistem pengawasan internal dan kepatuhan pada hukum dan peraturan yang berlaku, sedangkan Auditor Eksternal dan Internal bertanggung jawab dalam menjalankan fungsi audit.

Peran Komite di sini adalah mengawasi pelaksanaan fungsi-fungsi pengawasan internal secara keseluruhan dan pelaksanaan aktivitas Audit Internal maupun Eksternal. Tugas pengawasan Komite adalah sebagai berikut :

• Memeriksa laporan keuangan yang akan diterbitkan kepada pihak eksternal.• Memeriksa kebijakan akuntansi untuk menjamin terpenuhinya kepatuhan hukum, aturan dan standar akuntansi yang berlaku; serta• Memeriksa laporan Auditor Internal dan Grup Manajemen Risiko.

Dalam melakukan pemeriksaan, Komite mematuhi peraturan Badan Pengawasan Pasar Modal (Bapepam), No. IX.1.5 lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep. 41/PM/2003 tentang “ Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit” serta Peraturan No. 1-A (SLR No. 1-A) Lampiran Surat Direksi Bursa Efek Jakarta No. Kep-315/BEJ/06/2000 tentang “Pencatatan Saham Yang Diterbitkan Oleh Perusahaan Tercatat”. Selama tahun 2007, Komite telah mengikuti Pedoman baru yang telah disederhanakan.

The Audit Committee (the “Committee”) is a committee appointed by the Board of Commissioners (BOC) and is responsible to the BOC. The Committee consistsentirely of independent parties with the Chairman of the Committee being an Independent Commissioner. The Board of Directors (BOD), Internal Auditors andthe External Auditor attend Committee meetings if requested.

The Committee’s primary function is to assist the BOC in fulfilling its responsibilities for effective oversight. In carrying out its responsibilities, the Committee relies on the information provided by the BOD, Management, Internal Auditors, the Risk Management Group, External Auditors and other Committees. The Committee’s functions are not intended to duplicate the roles and responsibilities of these parties. The BOD and Management bear primary responsibility for financial reporting, establishing the system of internalcontrol and compliance with laws and regulations, and the Internal and External Auditors bear primary responsibility for the audit functions.

The Committee’s role is to oversee the adequacy of the overall internal control functions and the adequacy of Internal and External Audit activities. In carrying out its oversight function, the Committee:

• Reviews financial statements and reports to be issued to external parties;• Reviews accounting policies to ensure they are in compliance with current laws, regulations and accounting standards; and • Reviews the reports of the Internal Auditors and Risk Management Group.

In carrying out its reviews the Committee complies with the Indonesian Capital Market Supervisory Agency (Bapepam) Rule No. IX.1.5 attachment of Chairman of Bapepam’s Decree No.Kep-41/PM/2003 regarding “The Establishment and Charter of Audit Committees” and Security Listing Regulation No. 1-A (SLR No.1-A) of the Jakarta Stock Exchange Decree No.Kep-315/BEJ/06/2000 regarding “The General Requirement for Stock Listing at the Stock Exchange”. During 2007 the Committee adopted a new simplified Charter.

Page 55: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

As

tra

In

te

rn

at

ion

al

An

nu

al

Re

po

rt

20

07

La

po

ra

n T

ah

un

an

53

As

tra

In

te

rn

at

ion

al

An

nu

al

Re

po

rt

20

07

La

po

ra

n T

ah

un

an

53

Secara independen, Komite memeriksa kualitas informasi yang diterima dan mendiskusikannya dengan pihak Manajemen dan Auditor Ekternal mengenai kesesuaian laporan keuangan dengan standar akuntansi, peraturan dan persyaratan pelaporan serta kebijakan akuntansi yang diterapkan. Komite ini juga memeriksa cakupan audit dan rencana dari Auditor Internal maupun Eksternal.

Pada tahun 2007, Komite mengadakan rapat formal setiap kuartal dan menyelenggarakan beberapa rapat khusus atau rapat informal yang fokus pada pembahasan masalah-masalah tertentu. Secara rata-rata, Komite ini menyelenggarakan rapat sekitar sepuluh kali dalam satu tahun.

Selama tahun 2007, Komite senantiasa bekerja sama dengan Manajemen Perseroan dalam memperluas serta memperdalam fungsi audit internal dan manajemen risiko di Grup Astra. Fungsi Audit Internal diperkuat, baik di Perseroan maupun di anak-anak perusahaan. Komite Audit berupaya untuk memastikan standar kualitas Audit Internal seragam di seluruh Grup Astra. Hal ini melengkapi aktivitas yang berfokus pada kesadaran dan implementasi tata kelola perusahaan serta manajemen risiko. Pertemuan berkala diadakan bersama dengan Komite-komite Audit dari perusahaan publik yang ada di Astra untuk menyeragamkan pendekatan dalam menangani permasalahan yang sedang dikaji.

Komite menyatakan kepuasannya atas ketersediaan seluruh informasi yang dibutuhkan dari konsolidasi laporan keuangan yang telah diaudit, untuk tahun berakhir 31 Desember 2007. Hasil pengkajian Komite atas pelaksanaan paket kompensasi Direksi dan Dewan Komisaris menyatakan bahwa pembayarannya telah dilaksanakan sesuai dengan anggaran dan pedoman yang disetujui oleh pemegang saham.

Keanggotaan Komite terdiri dari:

KetuaPatrick Morris Alexander

AnggotaFred B.G. TumbuanKanaka Puradiredja

The Committee independently examines the quality of information received and discusses with Management and the External Auditors the conformity of the financial statements with accounting standards, statutory reporting, other mandatory reporting requirements and the quality of the accounting policies applied. The Committee reviews the scope of the audit and the audit plan of the External Auditors and the Internal Auditors.

In 2007, the Audit Committee met formally every quarter and held a number of special or informal meetings to focus on specific issues. On average the Committee meets about ten times a year.

In 2007, the Committee continued to work with company management in the broadening and deepening the role of internal audit and risk management within the Group. The internal audit function is being strengthened at both the Company and the Group. The Company’s Audit Committee takes a strong interest in working to ensure the uniform quality of internal audit throughout the Group. This is in addition to activities focused on overall corporate governance awareness and implementation, as well as risk management. The Committee meets regularly with Audit Committees of other listed group entities to ensure a uniform approach to issues under review.

The Committee is satisfied that the audited consolidated financial statements for the year ended 31 December 2007 fully disclose all required information.

The Committee’s review of the implementation of the total compensation packages for the BOD and BOC indicated that payment has been made in accordance with the approved budget and shareholder’s guidelines.

The membership of the Committee comprised:

ChairmanPatrick Morris Alexander

MemberFred B.G. TumbuanKanaka Puradiredja

Page 56: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

5454

Mobil

Automobile

Toyota, Isuzu, Daihatsu, Nissan

Diesel, Peugeot, BMW

Sepeda Motor

Motorcycle

Honda

Komponen

Components

PT Astra Otoparts Tbk

Lain-lain

Others

AstraWorld

PT Serasi Autoraya

Mesin Konstruksi

Construction Machinery

PT United Tractors Tbk

PT Traktor Nusantara

Kontraktor Penambangan

& Pertambangan

Mining Contractor & Mining

PT Pamapersada Nusantara

Pembiayaan Mobil

Automobile Financing

Astra Credit Companies

PT Toyota Astra Financial Services

Pembiayaan Sepeda MotorMotorcycle Financing

PT Federal International Finance

Pembiayaan Alat Berat

Heavy Equipment Financing

PT Komatsu Astra Finance

PT Surya Artha Nusantara Finance

Perbankan

Banking

PT Bank Permata Tbk

Asuransi Kerugian

General Insurance

PT Asuransi Astra Buana

Automotive Financial Services

Heavy Equipment

Struktur BisnisBusiness Structure

Page 57: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

As

tra

In

te

rn

at

ion

al

An

nu

al

Re

po

rt

20

07

La

po

ra

n T

ah

un

an

55

Agribisnis

Agribusiness

PT Astra Agro Lestari Tbk

Solusi Dokumen

Document Solutions

PT Astra Graphia Tbk

Solusi TI

IT Solution

PT SCS AstragraphiaTechnologies

Infrastruktur

Infrastructure

PT Astratel Nusantara

PT Intertel Nusaperdana

InfrastructureInformation Technology

Agribusiness

Page 58: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

56

100.0% increase in Automotive operating income from Rp 859.1 billion to Rp 1.7 trillion

Page 59: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

As

tra

In

te

rn

at

ion

al

An

nu

al

Re

po

rt

20

07

La

po

ra

n T

ah

un

an

57

OtomotifAutomotive

Astra menjaga posisi yang kuat dalam

mata rantai usahanya di bidang

otomotif yang menempati posisi

terdepan di Indonesia. Rantai usaha

ini meliputi komponen, produksi,

pemasaran, distribusi, pembiayaan,

asuransi dan layanan purna jual.

Astra maintains a strong position in the automotive

value chain, with a commanding position in the market.

The chain begins with components, moving through

manufacturing to marketing and distribution, financing,

insurance together with after sales and service

operations.

Page 60: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

5858

Kemitraan dengan Toyota, Daihatsu, Isuzu, Nissan Diesel, Peugeot dan BMW di segmen mobil dan Honda di segmen sepeda motor memberi kekuatan pada ketersediaan ragam produk dan penguasaan pasar.

Di samping itu, Astra juga menjalin hubungan kemitraan dengan pemasok komponen mobil seperti Aisin Seiki, Akebono, Denso, Mahle, Kayaba, GS dan Nittan Valve. Pada tahun 2007, pendapatan bersih bidang usaha Otomotif meningkat 26,6% menjadi Rp 38,1 triliun, sedangkan perolehan laba usaha meningkat dua kali lipat menjadi Rp 1,7 triliun.

Grup MobilKondisi perekonomian di tahun 2007 telah meningkatkan permintaan pasar akan kendaraan roda empat. Menurut data yang diperoleh dari GAIKINDO, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia, total penjualan mobil nasional pada tahun 2007 mencapai 434.449 unit atau meningkat 36,2% dibanding penjualan tahun 2006. Unit otomotif Astra terus bekerjasama dengan para prinsipal sepanjang tahun 2007 untuk mewujudkan empat unsur yang menunjang keberhasilan: yang meliputi jenis produk yang sesuai untuk pasar Indonesia; harga

Partnerships with Toyota, Daihatsu, Isuzu,

Nissan Diesel, Peugeot and BMW in the

automobile segment and with Honda in

the motorcycle segment provide strength

across a range of products and market.

Astra also has partnerships with noted

partners in the component business such

as Aisin Seiki, Akebono, Denso, Mahle,

Kayaba, GS and Nittan Valve. At the Astra

Automotive Division, 2007 net revenue

grew by 26.6% to Rp 38.1 trillion and

operating income doubled to Rp 1.7 trillion.

Automobile Group

Economic conditions during 2007

supported strong consumer demand for

automobile. According to GAIKINDO, the

national car manufacturers’ association,

total domestic car sales reached 434,449

units in 2007, an increase of 36.2% over

2006. Astra’s automobile units continued

to work closely with their principals during

2007 to achieve the four elements for

success: a product line-up suitable for the

Indonesian market; affordable pricing;

distribution across the entirety of Indonesia;

and effective promotion and marketing.

Grup MobilAutomobile Group

All New Camry menjadi sedan premium yang digemari kalangan eksekutif.

The All New Camry has become a popular premium sedan for executives.

Page 61: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

As

tra

In

te

rn

at

ion

al

An

nu

al

Re

po

rt

20

07

La

po

ra

n T

ah

un

an

59

As

tra

In

te

rn

at

ion

al

An

nu

al

Re

po

rt

20

07

La

po

ra

n T

ah

un

an

59

Manufacturing

Astra has a range of holdings in

manufacturing companies in four-wheel

passenger and commercial vehicles.

• Astra has a 5.00% share in PT Toyota

Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN),

which manufactures a number of Toyota

models.

• Astra has a 31.87% share in PT Astra

Daihatsu Motor (ADM) a joint venture

with Daihatsu Motor Co. Ltd. (DMC),

which manufactures Daihatsu and Toyota

vehicles and components.

• PT Astra Nissan Diesel Indonesia (ANDI),

in which Astra holds a 75.00% share is a

joint venture company with Nissan

Diesel Motor Co. Ltd. and the Marubeni

Corporation. ANDI imports Completely

Knocked Down (CKD) and Incomplete

Knocked Down (IKD) Nissan Diesel

trucks and buses. These imported parts

are assembled at PT Gaya Motor (GM), a

wholly owned subsidiary of Astra.

Hingga saat ini Avanza masih menjadi primadona produk Toyota yang setia menemani keluarga Indonesia.

Until today Avanza continues to be the star of the Toyota product line-up, a popular car for Indonesian families.

yang terjangkau; distribusi yang mencakup seluruh Indonesia; serta promosi dan pemasaran yang efektif.

ManufakturAstra memiliki beragam kepemilikan di beberapa perusahaan manufaktur kendaraan penumpang dan niaga.

• Astra memiliki 5,00% saham di PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), yang memproduksi mobil Toyota.

• Astra memiliki 31,87% saham di PT Astra Daihatsu Motor (ADM) yang merupakan perusahaan patungan dengan Daihatsu Motor Co. Ltd. (DMC), yang memproduksi kendaraan dan komponen merek Daihatsu dan Toyota.

• PT Astra Nissan Diesel Indonesia (ANDI), di mana Astra memiliki 75,00% saham merupakan perusahaan patungan antara Nissan Diesel Motor Co. Ltd. dan Marubeni Corporation. ANDI mengimpor truk dan bis Nissan Diesel dalam bentuk Completely Knocked Down (CKD) dan Incomplete Knocked Down (IKD).

Page 62: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

6060

Komponen-komponen yang diimpor ini kemudian dirakit di PT Gaya Motor (GM), anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh Astra.

• Astra, melalui anak perusahaannya PT Arya Kharisma, memiliki 64,88% saham di PT Pantja Motor (PM), sebuah usaha patungan dengan Isuzu Motors Ltd., yang memproduksi kendaraan dan komponen Isuzu.

• PT Tjahja Sakti Motor, anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya oleh Astra, mengimpor mobil BMW dan Peugeot dalam bentuk CKD dan Completely Build Up (CBU). Komponen yang diimpor dalam bentuk CKD ini kemudian dirakit di GM.

DistribusiPT Toyota-Astra Motor (TAM), di mana Astra memiliki 51,00% saham, merupakan importir dan distributor tunggal untuk kendaraan merek Toyota di Indonesia. Perseroan juga mengoperasikan enam divisi penjualan, yaitu Toyota Sales Operation (Auto 2000), Daihatsu Sales Operation (DSO), Isuzu Sales Operation (ISO), Nissan Diesel Sales Operation (NDSO), Peugeot Sales Operation (PSO) dan BMW Sales Operation (BSO).

TAM yang merupakan agen tunggal untuk produk Toyota di Indonesia menjalin kerja sama dengan lima dealer utama. Auto 2000 merupakan salah satu dealer utama TAM yang beroperasi di wilayah Jawa Timur, Jawa barat, Banten, Bali, Sumatera (kecuali Riau, Jambi dan Bengkulu), Kalimantan, Nusa Tenggara dan Jakarta.

• Astra, through its subsidiary PT Arya

Kharisma, has an effective 64.88% share

in PT Pantja Motor (PM), a joint venture

with Isuzu Motors Ltd., which

manufactures Isuzu vehicles and

components.

• PT Tjahja Sakti Motor, a wholly owned

subsidiary of Astra, imports BMW and

Peugeot vehicles in CKD and Completely

Built Up (CBU) form. For CKDs, imported

parts are assembled at GM.

Distribution

Astra holds a 51.00% stake in Toyota Astra

Motor (TAM) which is the importer and sole

distributor of Toyota models in Indonesia.

The Company also operates six sales

operation divisions, namely the Toyota Sales

Operation (Auto 2000), Daihatsu Sales

Operation (DSO), Isuzu Sales Operation

(ISO), Nissan Diesel Sales Operation

(NDSO), Peugeot Sales Operation (PSO)

and BMW Sales Operation (BSO).

TAM, as the sole distributor for Toyota

products in Indonesia, operates through

its five main dealers. Auto 2000 serves as

one of TAM’s main dealers and operates in

East and West Java, Banten, Bali, Sumatera

(except Riau, Jambi and Bengkulu),

Kalimantan, Nusa Tenggara and Jakarta.

DSO, ISO, NDSO and PSO are sole

distributors for their respective brands

and distribute all products through their

Daihatsu Gran Max diproduksi untuk memenuhi permintaan pasar kendaraan komersial dan juga diekspor ke Jepang.

Daihatsu Gran Max was produced to meet market demand for commercial vehicles and also exported to Japan.

Page 63: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

As

tra

In

te

rn

at

ion

al

An

nu

al

Re

po

rt

20

07

La

po

ra

n T

ah

un

an

61

As

tra

In

te

rn

at

ion

al

An

nu

al

Re

po

rt

20

07

La

po

ra

n T

ah

un

an

61

DSO, ISO, NDSO dan PSO merupakan distributor tunggal untuk merek yang bersangkutan, sedangkan BSO ditunjuk sebagai salah satu dealer produk BMW di Indonesia.

Kinerja Usaha Grup mobil Astra mencatat penjualan sebesar 223.104 unit pada tahun 2007, meningkat 27,6% dibanding tahun sebelumnya.

Angka penjualan ini dapat dicapai walaupun tingkat persaingan terus meningkat dengan masuknya beberapa model baru, khususnya di segmen pasar mobil berbiaya murah. Kenaikan harga minyak bumi di pasar internasional dan kampanye yang meluas mengenai kesadaran untuk menghemat cadangan minyak global telah mendorong konsumen untuk memilih kendaraan dengan tingkat konsumsi bahan bakar minyak yang paling efisien. Penurunan suku bunga juga merupakan salah satu pendorong utama pertumbuhan pasar kendaraan roda empat pada tahun 2007.

Di pasar kendaraan serba guna (MPV) kelas bawah, permintaan terhadap Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia sangat kuat sehingga terjadi antrian pemesanan yang cukup panjang. Di segmen pasar menengah, Toyota Rush dan Daihatsu Terios juga sangat diminati pasar. Daihatsu Xenia dan Toyota Avanza, keduanya diproduksi oleh ADM, menguasai 83,7% pangsa pasar untuk segmen MPV kelas bawah, sementara Daihatsu Terios dan Toyota Rush menguasai 73.1% pasar segmen Sport Utility Vehicle (SUV) kelas menengah.

branches and dealerships while BSO is one

of the BMW dealers in Indonesia.

Business Performance

Astra’s automobile Group recorded sales of

223,104 units in 2007, a 27.6% increase on

the previous year.

These sales were achieved despite

increasing competition, including the entry

of a number of new models, especially in

the low-cost market segment. Increasing

international oil prices and widespread

publicity about the need to conserve global

oil stocks created a market preference for

vehicles with higher fuel efficiency. Lower

interest rates proved to be a major factor

in the expansion of the automobile market

during the year.

In the low Multi Purpose Vehicle (MPV)

market, demand for ‘twin’ models Toyota

Avanza and Daihatsu Xenia was so strong

that many buyers placed lengthy forward

orders. The medium-segment ‘twins’, the

Toyota Rush and Daihatsu Terios, were also

very popular. The Daihatsu Xenia and Toyota

Avanza captured 83.7% of the low MPV

market segment, while the Daihatsu Terios

and Toyota Rush took 73.1% of the medium

Sport Utility Vehicle (SUV) segment.

Sales of Toyota products reached 150,677

units during 2007, up 21.8% from 123,703

units in the previous year, representing a

lower market share of 34.7% compared

2007 2006

Statistik Pangsa Pasar Mobil di IndonesiaIndonesia’s Automotive Market Share

2007 2006

Toyota 34.68% 38.79%

Daihatsu 11.96% 10.35%

Isuzu 4.21% 5.21%

Nissan Diesel 0.49% 0.43%

Peugeot 0.02% 0.04%

Honda 9.21% 9.41%

Mitsubishi 14.17% 14.75%

Suzuki 13.37% 14.04%

Others 11.90% 6.99%

Page 64: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

6262

Untuk memperluas rentang pilihan di segmen mobil mewah, Toyota Lexus meluncurkan tiga model sedan dan satu SUV.

To further widen its range in the luxury car segment, Toyota Lexus introduced three Lexus sedans and one SUV.

Penjualan produk Toyota mencapai 150.677 unit pada tahun 2007, meningkat 21,8% dari 123.703 unit di tahun sebelumnya. Jumlah penjualan ini menunjukkan penurunan pangsa pasar dari 38,8% menjadi 34,7%. Hal ini terutama dikarenakan adanya pesanan Toyota Avanza dan Kijang Innova yang telah dipesan sepanjang tahun 2005 yang belum terpenuhi hingga akhir tahun sehingga dicatat sebagai penjualan tahun 2006. Dengan meningkatnya permintaan kendaraan roda empat yang hemat energi, Kijang Innova dan Fortuner bermesin diesel diluncurkan pada pertengahan tahun 2007 dengan spesifikasi Euro-2. Untuk memperluas rentang pilihan di segmen mobil mewah, Toyota Lexus meluncurkan tiga model sedan dan satu SUV pada bulan November 2007.

to 38.8% in 2006. This was mainly due

to backlog orders of Toyota Avanza and

Kijang Innova models ordered during 2005

which could not be delivered in that year

and were recorded as 2006 sales. Due to

high demand for low fuel consumption

vehicles, the diesel engine versions of the

Kijang Innova and Fortuner were launched

in the middle of the year with Euro-2

specifications. To further widen its range

in the luxury car segment, Toyota Lexus

introduced three Lexus sedans and one SUV

in November 2007.

Total Penjualan Industri Mobil dan Pangsa Pasar Mobil AstraIndustry Automobiles Sales Volume dan Astra Market Share

2007 2006

WholesaleMarket (unit)

Astra MarketShare

WholesaleMarket (unit)

Astra MarketShare

Sedan 28,564 40.1% 17,903 28.7%

4x2 & 4x4 284,935 64.8% 203,342 67.9%

Pick Up 63,799 21.4% 56,921 35.6%

Truck 57,151 23.6% 40,738 28.2%

Total 434,449 51.4% 318,904 54.8%

Page 65: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

As

tra

In

te

rn

at

ion

al

An

nu

al

Re

po

rt

20

07

La

po

ra

n T

ah

un

an

63

As

tra

In

te

rn

at

ion

al

An

nu

al

Re

po

rt

20

07

La

po

ra

n T

ah

un

an

63

Untuk Daihatsu, terjadi peningkatan pangsa pasar dari 10,4% pada tahun 2006 menjadi 12,0% pada tahun 2007. Daihatsu memperkenalkan kendaraan MPV untuk segmen rendah dan kendaraan komersial baru Gran Max pada bulan November tahun 2007. Produk ini akan diekspor ke Jepang seiring dengan keputusan DMC untuk menjadikan Indonesia sebagai basis produksi untuk kawasan regional, dengan target ekspor sebesar 25% dari produk ADM dalam waktu 2-3 tahun.

Inisiatif lainnya yang dilaksanakan di tahun 2007 adalah pembangunan Pusat Logistik Suku Cadang Toyota dan Daihatsu di Cibitung yang mulai beroperasi pada tahun 2008.

At Daihatsu, market share increased from

10.4% in 2006 to 12.0% in 2007. Daihatsu

introduced a low-segment MPV and

commercial variants, with the new Gran

Max in November 2007. This product is to

be exported to Japan in line with DMC’s

selection of Indonesia as its regional

production base, with an export target of

25.0% of production within two to three

years.

2007 initiatives included the construction

of a new Toyota and Daihatsu Service

Parts Logistics Center at Cibitung, starting

operations in 2008.

Outlet Penjualan Langsung AstraAstra Direct Sales Outlets

2007 2006 2005

Toyota 65 69 60

Daihatsu 82 79 71

Isuzu 28 27 34

Nissan Diesel 6 5 5

Peugeot 3 3 3

BMW 4 4 4

Total 188 187 177

Outlet Penjualan Langsung Non-AstraNon-Astra Direct Sales Outlets

2007 2006 2005

Toyota 121 115 120

Daihatsu 75 70 66

Isuzu 43 44 59

Nissan Diesel 14 15 13

Peugeot 9 13 12

Total 262 257 270

Daihatsu Terios bersama Toyota Rush menguasai 71% pasar segmen SUV kelas menengah.

Daihtasu Terios and Toyota Rush together achieved a 71% market share of the middle class SUV segment.

Page 66: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

6464

Isuzu memproduksi Panther, MPV berukuran sedang dengan mesin diesel, dan pick-up serta truk Isuzu. Panther terus berupaya memenuhi permintaan konsumen akan kendaraan yang tangguh, tahan lama dan hemat bahan bakar. Penjualan pada tahun 2007 meningkat sebesar 10,0% dibandingkan tahun 2006 menjadi sebanyak 18.270 unit, dengan pertumbuhan terbesar berasal dari truk ringan ELF, yang menyebabkan Isuzu mampu meraih pangsa pasar sebesar 30,0% di segmen truk ringan beroda empat.

Penjualan truk dan bis Nissan Diesel mengalami lonjakan sebesar 53,3% di tahun 2007 menjadi 2.115 unit dibanding 1.380 unit yang terjual pada tahun sebelumnya. Selain ditunjang oleh perbaikan kondisi perekonomian, lonjakan ini juga didorong oleh pertumbuhan usaha di bidang pertambangan, konstruksi dan transportasi. Truk baru berstandar emisi Euro-2 diluncurkan dengan 17 pilihan model.

Sebagai upaya memenuhi seluruh segmen pasar kendaraan roda empat, Peugeot dan BMW, merek mobil Eropa Astra, menawarkan pilihan produk untuk pasar menengah dan atas. Penjualan BMW meningkat dari 600 unit di tahun 2006 menjadi 1.000 unit di tahun 2007, sementara itu penjualan Peugeot mengalami penurunan, dari 118 unit di tahun 2006 menjadi 85 unit di tahun 2007.

Isuzu produces the diesel-engine medium-

size Panther MPV and Isuzu pick-up as well

as a range of trucks. The Panther continues

to fulfill customer demand for a strong,

durable and fuel-efficient vehicle. Sales

during 2007 increased by 10.0% over 2006

figures to 18,270 units, with the strongest

growth in the ELF light truck range that

enabled Isuzu to achieve 30.0% market

share in the four-tyre light truck segment.

At Nissan Diesel, sales of trucks and buses

jumped by 53.3% in 2007 to 2,115 units

from 1,380 units a year earlier. Sales were

propelled by strong performance in the

mining, construction and transportation

industries as well as general economic

improvement. A range of 17 new models of

the Euro-2 Truck were introduced.

In line with its objective to cover all sectors

of the automotive market, Astra’s European

car brands, Peugeot and BMW, provide

customers with a range of products in

the mid to high-end market. BMW sales

increased from 600 units in 2006 to 1,000

units in 2007, meanwhile Peugeot sales

dropped from 118 units a year ago to 85

units.

Mesin diesel Panther terbukti tangguh, tahan lama dan hemat bahan bakar sesuai dengan kebutuhan konsumen.

Panther’s diesel engine has proved to be well built, good value in terms of power and fuel economy, meeting the needs of customers.

Page 67: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

As

tra

In

te

rn

at

ion

al

An

nu

al

Re

po

rt

20

07

La

po

ra

n T

ah

un

an

65

As

tra

In

te

rn

at

ion

al

An

nu

al

Re

po

rt

20

07

La

po

ra

n T

ah

un

an

65

Pada tahun 2007, Auto 2000 berhasil menjual 123,946 unit Toyota, meningkat 16,6% dibanding tahun sebelumnya. Angka penjualan ini merupakan 82,3% dari total unit penjualan Toyota di tahun 2007. Sementara itu, DSO mencatat penjualan sebesar 52.927 unit Daihatsu yang merupakan kenaikan 54,1% dibanding tahun 2006. ISO berhasil meningkatkan penjualannya sebesar 8,1% atau sebanyak 17.856 unit Isuzu di tahun 2007. Sementara itu, PSO mengalami penurunan penjualan sebesar 30%, sedangkan BSO menjual hampir 50% dari total penjualan BMW secara keseluruhan di Indonesia.

In 2007, Auto 2000 sold 123,946 units of

Toyota, up 16.6% compared to the previous

year. It accounted for 82.3% of total 2007

Toyota sales volumes. During the year,

DSO booked sales of 52,927 Daihatsu units

an increase of 54.1% compared to 2006.

ISO increased its sales by 8.1% selling

17,856 Isuzu units in 2007. PSO reported a

30% decline in unit sales while BSO sold

almost 50% of BMW’s total sales volume in

Indonesia.

Produk Nissan Diesel dipercaya sebagai kendaraan pengangkut dan tangki berkapasitas besar.

Nissan Diesel trucks are trusted as a tank and carrier vehicle with large capacity.

BMW menyasar pilihan produknya pada segmen menengah dan atas.

BMW position their products for the middle and upper customer segments.

Peugeot merupakan salah satu merek mobil Eropa yang dipasarkan Astra.

Peugeot is one of the European cars distributed by Astra.

Page 68: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

6666

AstraWorldAstraWorld

AstraWorld memberikan layanan menyeluruh yang memberikan nilai tambah bagi para pelanggan mobil Astra melalui program Customer Relationship Management (CRM) melalui enam kantor perwakilan di Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Denpasar dan Medan. Layanan yang diberikan meliputi saran pemilihan kendaraan yang tepat bagi konsumen, pemilihan leasing dan asuransi, pemeliharaan kendaraan, bantuan darurat 24 jam, jasa dokumen, diskon langsung dan point rewards, serta jasa yang baru saja diluncurkan: Pojok Mobil Bekas.

Kinerja UsahaAstraWorld berhasil meraih Call Center Award untuk Pelayanan Terbaik di sektor otomotif dari majalah Marketing dan Carre Center untuk kategori Kepuasan dan Kesetiaan Pelanggan dua tahun berturut-turut serta 1-to-1 Impact Award dari the Pepper & Rogers Group USA dalam bidang optimalisasi teknologi dengan berhasilnya implementasi sistem CRM yang terintegrasi penuh.

AstraWorld provides a comprehensive range

of value-added services to purchasers of

Astra Group vehicles through its Customer

Relationship Management (CRM) programs

through six representative offices: in

Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya,

Denpasar and Medan. Its services include

advice on the right vehicle for a consumer,

leasing and insurance options, car

maintenance, a 24-hour roadside assistance

service, document service, direct discounts

and point rewards, as well as a new service,

the Used Car Corner.

Business Performance

AstraWorld received the Call Center Award

for Service Excellence in the automotive

sector from Marketing magazine and

Carre Center for Customer Satisfaction

and Loyalty for the second consecutive

year and the 1-to-1 Impact Award from the

Pepper & Rogers Group USA in technology

optimization following the successful

implementation of full integrated CRM

systems.

Melalui program-program yang menyeluruh, AstraWorld memberikan kenyamanan dan nilai tambah bagi para pelanggan mobil Astra.

Through its comprehensive programs, AstraWorld provides comfort and added value to every customer of Astra.

Page 69: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

As

tra

In

te

rn

at

ion

al

An

nu

al

Re

po

rt

20

07

La

po

ra

n T

ah

un

an

67

As

tra

In

te

rn

at

ion

al

An

nu

al

Re

po

rt

20

07

La

po

ra

n T

ah

un

an

67

SERASERA

PT Serasi Autoraya (SERA) Pengelolaan usaha penyediaan layanan transportasi dijalankan oleh anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya oleh Astra yaitu SERA. Layanan yang ditawarkan mencakup penyewaan mobil dan truk (TRAC), sepeda motor (TREMO) serta layanan pengemudi, penjualan mobil bekas, usaha taksi, dan pengapalan mobil. Dengan jumlah armada mencapai lebih dari 15.000 mobil dan 2.100 sepeda motor, SERA memimpin pasar dalam hal jumlah armada dan kualitas layanannya.

Mobil88 merupakan divisi SERA yang bergerak di bidang usaha mobil bekas dan memiliki 10 outlet di empat kota besar. SERA bekerja sama dengan Toyofuji Shipping Company Ltd. dan Fujitrans Corporation untuk menjalankan jasa pengapalan mobil melalui PT Toyofuji Serasi Indonesia.

Kinerja UsahaSepanjang tahun 2007, SERA meningkatkan armada kendaraannya sebesar 16,7% menjadi 14.935 unit dengan tingkat utilisasi kendaraan sebesar 94,5%. SERA juga memperoleh pengakuan atas perbaikan standar layanan melalui Best Brand Award 2007 dan rating yang lebih tinggi di dalam Customer Satisfaction Index.

Mobil88 berhasil menciptakan rekor penjualan sebesar 6.764 unit. Penjualan ini merupakan peningkatan sebesar 47,5% dibandingkan tahun sebelumnya.

PT Serasi Autoraya (SERA) Astra provides transportation services through its wholly owned subsidiary, SERA. SERA’s range of services covers car leasing and rental as well as truck leasing (TRAC),motorcycle leasing (TREMO) including driver services, used car trading, taxi and car shipping businesses. With a fleet of more than 15,000 cars and 2,100 motorcycles, SERA leads the market both in terms of fleet size and service quality.

Mobil88, a division of SERA, is a used car dealership network with 10 outlets in four major cities. SERA has also partnered with Toyofuji Shipping Company Ltd. and Fujitrans Corporation to operate a car shipping services through PT Toyofuji Serasi Indonesia.

Business Performance During 2007, SERA enlarged its vehicle fleet by 16.7% to 14,935 units with fleet utilisation at 94.5%. SERA also achieved recognition of improved service standards with the Best Brand Award 2007 and higher ratings in its Customer Satisfaction Index.

Mobil88 achieved a record with sales of 6,764 units, a 47.5% jump over the previous year’s performance.

Di tahun 2007 SERA meningkatkan armada kendaraannya menjadi 14.935 unit.

In 2007 SERA expand its vehicle fleet to 14,935 units.

Page 70: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

6868

Manufaktur dan Distributor Tunggal PT Astra Honda Motor (AHM), yang merupakan usaha patungan 50:50 antara Astra dengan Honda Motor Company Ltd., merupakan Agen Tunggal Pemegang Merek dan distributor tunggal sepeda motor Honda dan komponennya di Indonesia. AHM mengelola seluruh bidang operasi perusahaan mulai dari produksi hingga distribusi. Pabrik dan fasilitas AHM di enam lokasi di Indonesia termasuk pusat komponen, pusat pelatihan, fasilitas tooling dan die manufacturing dan pabrik dengan kapasitas sebesar 3 juta sepeda motor per tahun.

Manufacturing and Sole Distributor

PT Astra Honda Motor (AHM), a 50:50

joint venture between Astra and Honda

Motor Company Ltd., is the licensee and

sole distributor of Honda motorcycles and

parts in Indonesia. AHM manages the total

range of operations from manufacturing to

distribution. AHM’s plants and facilities in

six locations across Indonesia include parts

centers, training centers, tooling and die

manufacturing facilities and manufacturing

plants with a total capacity of three million

motorcycles per year.

Sepeda MotorMotorcycle

Page 71: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

As

tra

In

te

rn

at

ion

al

An

nu

al

Re

po

rt

20

07

La

po

ra

n T

ah

un

an

69

As

tra

In

te

rn

at

ion

al

An

nu

al

Re

po

rt

20

07

La

po

ra

n T

ah

un

an

69

AHM meraih prestasi di tahun 2007 dengan peluncuran unit ke-20.000.000.

AHM achieved a solid performance in 2007 with the launching of its 20,000,000th unit.

DistribusiHonda Sales Operation (HSO) mengelola 11 dari total 29 distributor utama AHM. HSO mengelola distribusi, penjualan dan layanan purna jual untuk sepeda motor Honda di propinsi-propinsi Jawa Tengah, Yogyakarta, Bali, Nusa Tenggara Barat, Sumatera Selatan, Bengkulu, Kalimantan Barat, Balikpapan, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara, Maluku Selatan dan Papua.

Kinerja UsahaPerbaikan kondisi ekonomi setelah mengalami kemunduran pada tahun 2006, telah meningkatkan penjualan sepeda motor sebesar 5,8% menjadi 4,7 juta unit dibandingkan penjualan sebesar 4,4 juta unit pada tahun 2006 (data diperoleh dari Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia - AISI). Honda mampu mempertahankan kepemimpinannya di pasar sepeda motor dengan pangsa pasar sebesar 45,7% dengan penjualan sepeda motor sebesar 2,14 juta unit, walaupun secara pertumbuhan terjadi

Distribution

Honda Sales Operation (HSO) manages

11 out of 29 AHM’s main dealerships. HSO

manages distribution, sales and after-

sales service for Honda motorcycles in

Central Java, Yogyakarta, Bali, West Nusa

Tenggara, South Sumatera, Bengkulu,

West Kalimantan, Balikpapan, South and

Southeast Sulawesi, South Maluku and

Papua.

Business Performance

The improvement of the economy after a

downturn in 2006 saw the total motorcycle

market achieve sales of 4.7 million units in

2007, up 5.8% on the previous year’s figure

of 4.4 million units (sourced from AISI, the

national motorcycle industry association).

Honda maintained its market lead with

a 45.7% market share, selling 2.14 million

motorcycles, despite a 8.5% reduction in

sales in the face of stronger competition.

During the year, AHM launched new Honda

Total Penjualan Industri Sepeda Motor dan Pangsa Pasar Sepeda Motor AstraIndustry Motorcycle Sales Volume and Honda Market Share

2007 2006

WholesaleMarket (unit)

Astra MarketShare

WholesaleMarket (unit)

Astra MarketShare

Cub 3,405,190 49.6% 3,708,736 57.2%

Scooter 860,865 32.1% 373,186 19.9%

Sport & Others 422,208 42.0% 345,420 42.1%

Total 4,688,263 45.7% 4,427,342 52.9%

Page 72: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

7070

penurunan sebesar 8,5% akibat persaingan yang semakin ketat. Sepanjang tahun 2007, AHM meluncurkan beberapa varian sepeda motor baru ke pasar termasuk Revo 100cc, FitX 100cc, dua varian baru Supra X 125cc, dan varian baru skuter otomatis Vario 110cc. Peluncuran produk-produk baru ini membantu menstabilkan pangsa pasar Honda, walaupun tekanan persaingan cukup tinggi.

Di tengah-tengah persaingan yang semakin ketat, AHM berhasil menjawab tantangan dengan tepat melalui penerapan strategi pemasaran dan perbaikan produk sehingga dapat memenuhi tuntutan pasar.

motorcycle variants to the market, including

the 100cc Revo, 100cc Fit X, two variants

of the new 125cc Supra X and the new 110

cc Vario automatic scooter. These launches

helped stabilise Honda’s market share but

competitive pressures remain significant.

In the face of heightened competition,

AHM responded well by concentrating

on marketing and improving product

alignment, ensuring that attractive products

are available to meet customers’ needs.

Outlet Penjualan Sepeda MotorMotorcycle Sales Outlets

2007 2006 2005

Astra Direct Sales Outlets 93 72 66

Non-Astra Sales Outlets 1,524 1,536 1,486

Total 1,617 1,608 1,552

Honda mampu mempertahankan kepemimpinannya di pasar sepeda motor di Indonesia dengan penjualan sebesar 2,14 juta unit.

Honda mantained its leadership in the Indonesian motorcycles market with sales of 2.14 million units.

Page 73: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

As

tra

In

te

rn

at

ion

al

An

nu

al

Re

po

rt

20

07

La

po

ra

n T

ah

un

an

71

As

tra

In

te

rn

at

ion

al

An

nu

al

Re

po

rt

20

07

La

po

ra

n T

ah

un

an

71

2007 2006

Honda 45.67% 52.86%

Yamaha 39.11% 32.94%

Suzuki 13.59% 12.83%

Kawazaki 0.81% 0.76%

Others 0.82% 0.61%

Statistik Pangsa Pasar Sepeda Motor di IndonesiaIndonesia’s Motorcycle Market Share Statistics

2007 2006

Pada 30 November 2007, AHM telah memproduksi sepeda motor yang ke-20 juta unit.

Selama tahun 2007 HSO telah menjual 686 ribu unit sepeda motor yang merupakan kenaikan 4,4% dibanding tahun sebelumnya, menyumbang 32,0% atas penjualan sepeda motor Honda di Indonesia. Unit ini terus berusaha meningkatkan sinergi dengan AHM dan Federal International Finance.

On November 30, 2007 AHM produced its

20 millionth motorcycle.

In 2007, HSO sold 686 thousand Honda

motorcycles compared to the previous

year, an increase of 4.4% capturing 32.0%

of Honda sales in Indonesia. It continued to

leverage synergies with AHM and Federal

International Finance.

Produk Honda yang dipasarkan berkualitas dan mempunyai daya tahan tinggi.

Honda products are marketed with high quality and durability.

Page 74: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

7272

KomponenComponents

PT Astra Otoparts Tbk (AOP) yang 86,72% sahamnya dimiliki Astra, adalah perusahaan yang memproduksi dan mendistribusikan komponen otomotif. AOP terdiri dari 29 perusahaan yang memproduksi dan mendistribusikan beragam komponen yang digunakan untuk produksi sepeda motor dan mobil serta menjalankan bisnis suku cadang yang terus berkembang baik untuk pasar domestik lokal maupun pasar ekspor. AOP mengekspor komponen ke Timur Tengah, Asia, Oceania dan Afrika.

Kinerja UsahaKondisi ekonomi yang kondusif disertai kuatnya pasar mobil dan sepeda motor serta daya beli konsumen yang meningkat mengakibatkan pasar suku cadang juga mengalami peningkatan. AOP pada tahun 2007 mencatat penjualan sebesar Rp 4,2 triliun atau naik sebesar 24,7% dibanding tahun sebelumnya. Penjualan komponen mobil memberikan kontribusi sebesar Rp 2,3 triliun atau 55,3% dari total penjualan bersih, sementara penjualan komponen sepeda

PT Astra Otoparts Tbk (AOP), 86.72%

owned by Astra, is an automotive parts

manufacturing and distribution company.

AOP comprises a group of 29 companies

which manufactures and distributes key

components for use in 2 wheelers and 4

wheelers production as well as operating a

growing spare parts business locally and in

export markets. AOP exports components

to the Middle East, Asia, Oceania, and

Africa.

Business Performance

Conducive economic conditions and the

strong market for both two-wheel and

four-wheel vehicles, together with stronger

consumer purchasing power, produced

a good result for AOP in 2007 with sales

at Rp 4.2 trillion up 24.7% compared to

the previous year. Sales of components

for automobile contributed Rp 2.3 trillion

or 55.3% of total revenues, while sales

of motorcycles components contributed

Rp 1.9 trillion or 44.7% of total revenues.

Beragam komponen yang diproduksi AOP digunakan oleh berbagai merek sepeda motor dan mobil.

A wide range of components produced by AOP are used by many kind of motorcycles and cars brand.

Page 75: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

As

tra

In

te

rn

at

ion

al

An

nu

al

Re

po

rt

20

07

La

po

ra

n T

ah

un

an

73

As

tra

In

te

rn

at

ion

al

An

nu

al

Re

po

rt

20

07

La

po

ra

n T

ah

un

an

73

motor sebesar Rp 1,9 triliun atau 44,7%. Kontribusi penjualan berdasarkan segmen pasar pada tahun 2007 adalah segmen pabrikan (Original Equipment Manufacturer - OEM) 38,6%, segmen pasar pengganti (Replacement Market - REM) 44,8% dan pasar ekspor 16,6%.

Pada tahun 2007 AOP mengakuisisi 40,00% kepemilikan saham di PT Century Batteries Indonesia (CBI). Perusahaan tersebut sebelumnya dimiliki secara tidak langsung melalui PT GS Battery. Sebelum akuisisi, kepemilikan efektif AOP pada CBI adalah sebesar 40,00%.

Sementara itu, AOP berhasil memperbaiki efisiensi dari sisi produksi, penjualan dan administrasi sehingga menghasilkan kenaikan laba bersih sebesar 61,3% menjadi Rp 455 miliar di tahun 2007.

Distribution of sales by market segment in

2007 comprise 38.6% to the automotive

manufacture (Original Equipment

Manufacturer - OEM) segment, 44.8% to the

Replacement Market (REM) segment and

16.6% to export markets.

In 2007, AOP acquired 40.00% of the shares

of PT Century Batteries Indonesia (CBI), a

producer of automotive batteries, which

was previously indirectly owned through

PT GS Battery. Prior to the acquisition

AOP’s effective interest in CBI was 40.00%.

In addition AOP also achieved efficiencies

in production, sales and administration,

resulting in an increase of 61.3% in net

income to Rp 455 billion in 2007.

AOP berhasil memperbaiki efisiensi dari sisi produksi, penjualan dan administrasi sehingga meningkatkan laba bersih.

AOP also achieved efficiencies in production, sales and administration, resulting in an increase in net income.

Page 76: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

7474

Tinjauan Ke DepanOutlook

The expectation of a relatively strong

year for the Indonesian economy and a

continuing low interest rate environment are

expected to produce increased demand for

Astra’s automotive products.

In the automobile sector, Astra has gained

a strong hold on the lower and medium

segments of the market with vehicles that

also possess strong export potential. In the

upper segment of the market, models have

been well received, and the introduction

of Lexus models has created a new luxury

market niche. Astra will continue to improve

its already high standards of customer

satisfaction, with the aim of creating more

value added elements for its customers

and improving its quality differentiation in

the face of an ever-changing competitive

environment.

To strengthen its presence in the

commercial vehicle market in Indonesia, in

February 2008, Isuzu Motors Ltd., Japan,

increased its ownership in PT Pantja Motor

(PM) from 12.50% to 39.88%. It underlined

a strong confidence in the future market

potential for commercial vehicles in

Indonesia.

Through AHM and HSO, Astra will strive to

regain a strong market leadership through

enhancement of the Honda brand image

in all business value chains and by the

launch of new products with strong market

appeal and of a quality exceeding market

expectations. Further emphasis will be given

to providing total customer satisfaction and

by the creation of a stronger market-driven

organization. A number of new distribution

outlets will be added and efforts will be

made to achieve greater penetration in the

rural markets.

Kondisi ekonomi Indonesia yang diperkirakan akan tetap kuat dan berlanjutnya penurunan suku bunga diharapkan akan mendorong kenaikan permintaan untuk produk otomotif Astra.

Pada sektor otomotif, Astra telah menguasai segmen pasar kelas bawah dan menengah, juga memiliki potensi besar di pasar ekspor. Di segmen pasar kelas atas, beberapa model mewah yang diluncurkan mendapat sambutan yang baik, sedangkan peluncuran beberapa model Lexus telah menciptakan celah baru pada segmen pasar mobil mewah. Selanjutnya, Astra akan berupaya untuk terus meningkatkan standar pelayanannya dengan tujuan untuk menciptakan nilai tambah bagi para pelanggan dan meningkatkan perbaikan kualitas sehubungan dengan meningkatnya persaingan di pasar. Guna memperkuat posisinya pada pasar kendaraan bermotor di Indonesia, pada bulan Februari 2008, Isuzu Motors Ltd., Japan telah meningkatkan jumlah kepemilikan sahamnya di PT Pantja Motor (PM) dari 12,50% menjadi 39,88%. Hal ini menunjukkan tingkat kepercayaan yang tinggi akan potensi pasar kendaraan bermotor Indonesia di masa depan.

Melalui AHM dan HSO, Astra akan terus berupaya mempertahankan kembali kepemimpinan pasar melalui peningkatan citra merek Honda di setiap rantai usaha yang ada dan melalui peluncuran produk-produk baru yang menarik dengan kualitas di atas harapan pelanggan. Upaya berikut akan dititikberatkan pada pemenuhan kepuasan pelanggan dan penciptaan organisasi yang memiliki orientasi pasar yang kuat. Dengan disertai usaha yang keras, beberapa cabang baru akan dibuka guna memperluas penetrasi pasar ke daerah pedesaan.

Page 77: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

As

tra

In

te

rn

at

ion

al

An

nu

al

Re

po

rt

20

07

La

po

ra

n T

ah

un

an

75

As

tra

In

te

rn

at

ion

al

An

nu

al

Re

po

rt

20

07

La

po

ra

n T

ah

un

an

75

Component manufacturing and distribution

is expected to benefit from what is

expected to be a generally positive year,

although the threat of a global economic

downturn may affect export performance.

Nevertheless the increase in the number

of both four-wheel and two-wheel vehicles

provides strong opportunities in the after-

sales market.

AOP will work to anticipate potential growth

in market demand through improvements

in both capacity and quality standards. The

value chain between subsidiaries of AOP

will be strengthened in order to maintain

dominant market positions.

Manufaktur dan distribusi komponen diharapkan mendapat manfaat dari kondisi ekonomi yang positif, walaupun ancaman penurunan ekonomi global akan dapat mempengaruhi kinerja ekspor. Namun demikian, peningkatan jumlah kendaraan roda-empat dan roda-dua menciptakan peluang usaha yang baik untuk pasar purna jual.

AOP akan bekerja keras untuk mengantisipasi potensi permintaan pasar melalui peningkatan kapasitas serta kualitas. Rantai usaha di antara anak perusahaan AOP akan semakin diperkokoh agar dapat mempertahankan posisi pasar yang dominan.

Page 78: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

76

Rp 1.4 trillion operating income increased from Rp 727.0 billion compare to the previous year.

Page 79: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

As

tra

In

te

rn

at

ion

al

An

nu

al

Re

po

rt

20

07

La

po

ra

n T

ah

un

an

77

Jasa KeuanganFinancial Services

Divisi Jasa Keuangan memiliki rentang bisnis

mulai dari usaha yang terkait dengan usaha

penjualan mobil, sepeda motor dan alat berat

milik Astra hingga usaha asuransi kerugian.

Astra, bersama dengan Standard Chartered

Bank, adalah pemegang saham PT Bank

Permata Tbk, yang merupakan bank dengan

peringkat sepuluh terbesar di Indonesia dalam

kategori besarnya aset.

The business units of the Financial Services Division range from

those closely connected to Astra’s automobile, motorcycle

and heavy equipment sales operations to encompass general

insurance. Astra is also a shareholder in PT Bank Permata Tbk,

the country’s tenth largest bank by assets in partnership with

Standard Chartered Bank.

Page 80: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

7878

Jasa KeuanganFinancial Services

Kinerja UsahaDivisi Jasa Keuangan membukukan kinerja yang memuaskan seiring dengan perkembangan bisnis otomotif, sepeda motor dan alat berat pada tahun tersebut. Pendapatan bersih bertahan pada Rp 7,2 triliun. Sedangkan laba usaha tercatat meningkat dari Rp 727,0 miliar di tahun sebelumnya menjadi Rp 1,4 triliun.

Business Performance The Financial Services Division booked a satisfying result in line with the success of the automotive, motorcycle and heavy equipment operations during a year. Net revenue remained stable at Rp 7.2 trillion while operating income increased from Rp 727.0 billion in the previous year to Rp 1.4 trillion.

Pembiayaan MobilAutomobile Financing

Usaha pembiayaan mobil dikelola oleh Astra Credit Companies (ACC) dan Toyota Astra Finance (TA Finance). ACC terdiri dari lima perusahaan yang menawarkan jasa keuangan bagi kepemilikan kendaraan baru maupun bekas. Perusahaan ACC yang terbesar adalah PT Astra Sedaya Finance, di mana Astra memiliki 53,00% saham sedangkan sisanya dimiliki oleh General Electric Indonesia (GE). Perusahaan-perusahaan di bawah bendera ACC telah menjalin hubungan dengan seluruh distributor otomotif utama di Indonesia. TA Finance ádalah merek dari PT Toyota Astra Financial Service yang merupakan usaha patungan 50:50 antara Astra dan Toyota Financial Services Corporation dari Jepang untuk pembiayaan produk Toyota dan Lexus.

ACC memiliki 37 kantor cabang yang berlokasi di 26 kota besar. Produk jasa keuangannya disalurkan melalui 2.000 dealer mobil melalui hubungan kemitraan maupun melalui direct-to-consumer networks. Perusahaan-perusahaan ACC memiliki agen penjualan independen yang menyalurkan secara langsung fasilitas kredit

Automobile financing is managed under

the brand Astra Credit Companies (ACC)

and Toyota Astra Finance (TA Finance).

ACC represents five companies that

offer financing services for new and used

vehicles. The largest of the ACC companies

is PT Astra Sedaya Finance, in which Astra

has a 53.00% share, with the remainder held

by the Indonesian arm of General Electric

(GE). ACC companies have established

relationships with all major automotive

distribution networks across Indonesia.

TA Finance is a brand name of PT Toyota

Astra Financial Services, a 50:50 joint

venture company between Astra and Toyota

Financial Services Corporation of Japan

mainly to support financing for Toyota and

Lexus products.

ACC units have a total of 37 branch offices

located in 26 major cities. Their financing

products are distributed through more than

2,000 automobile dealers in a partnership

relationship as well as through direct-to-

customer networks. ACC companies operate

an independent force of sales agents selling

Page 81: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

As

tra

In

te

rn

at

ion

al

An

nu

al

Re

po

rt

20

07

La

po

ra

n T

ah

un

an

79

As

tra

In

te

rn

at

ion

al

An

nu

al

Re

po

rt

20

07

La

po

ra

n T

ah

un

an

79

kepada para nasabah. Untuk memberikan nilai tambah kepada pelanggan, melalui kerjasama dengan GE, ACC menawarkan kartu kredit ACC Gold Card. Di samping itu, ACC juga menyediakan jasa Perlindungan Kredit ACC, yang menanggung sisa kredit ketika nasabah meninggal atau dalam keadaan sakit dan asuransi kendaraan, yang mengganti kerugian karena pencurian atau kecelakaan, sebagai bentuk hasil kerjasama dengan Asuransi Astra Buana, satu unit usaha Astra yang bergerak di bidang asuransi.

TA Finance mulai beroperasi sejak Mei 2006 dan hingga akhir tahun 2007, telah memiliki lima kantor cabang yang berlokasi di Jakarta, Surabaya dan Bandung; dua kantor perwakilan di Bogor dan Denpasar serta lima titik penjualan di Malang, Cirebon, Karawang, Kediri dan Jember.

Kinerja UsahaUsaha pembiayaan mobil mengalami pertumbuhan yang sangat pesat dengan pulihnya kepercayaan konsumen. Namun demikian, pada tahun 2007, persaingan meningkat seiring berkembangnya peranan perusahaan pembiayaan dan sektor perbankan dalam pembiayaan mobil. Pada akhir tahun 2007, tercatat sejumlah 131 perusahaan pembiayaan yang beroperasi di Indonesia

Di tengah-tengah persaingan yang ketat, ACC mampu meningkatkan jumlah

credit financing direct to customers. To

give value added to consumers, through a

strategic partnership with GE, ACC offers

the ACC Gold Card credit card. Another

value added service is the ACC Credit

Protection service to cover outstanding

credit in the event of sickness or death, and

car insurance that covers losses from theft

or accidents through alliances with Asuransi

Astra Buana, Astra insurance business.

TA Finance commenced operations in

May 2006 and by the end of 2007 had

established a total of five branches, located

in Jakarta, Surabaya and Bandung; two

sub-branches, in Bogor and Denpasar;

and five point of sales, in Malang, Cirebon,

Karawang, Kediri and Jember.

Business Performance

Automobile financing operations enjoyed

a strong year as consumer confidence

returned. Nevertheless competition

increased through 2007, with a growing role

of financing companies and of the banking

sector in automobile financing. There were

131 separate financing companies in 2007.

Despite strong competition, ACC’s amount

financed grew 50.4% from Rp 6.5 trillion in

2006 to Rp 9.8 trillion. Of new bookings,

64.6% represented new cars, 31.1% used

cars, and 4.3% heavy equipment purchases.

Tahun 2007, TA Finance berhasil membukukan pembiayaan sebesar Rp 2,1 triliun.

In 2007, TA Finance booked an increase in financing of Rp 2.1 trillion.

Page 82: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

8080

pembiayaan sebesar 50,4%, dari Rp 6,5 triliun di tahun 2006 menjadi Rp 9,8 triliun. Dari total penjualan ini, 64,6% adalah pembelian mobil baru, 31,1% untuk kendaraan bekas dan 4,3% alat berat. Pertumbuhan yang cukup agresif ini diimbangi oleh manajemen risiko yang baik yang terlihat dari menurunnya tingkat kerugian kredit, dari 5,0% pada tahun 2006 menjadi 1,8% pada tahun 2007. Laba bersih pun meningkat menjadi Rp 331,7 miliar, dibanding Rp 222,2 miliar pada tahun 2006. Pembiayaan yang disalurkan oleh TA Finance berjumlah Rp 2,1 triliun atau setara dengan total pembiayaan atas 17.731 unit mobil baru sepanjang tahun 2007, meningkat sebesar 281% dibanding tahun 2006 yang berjumlah Rp 557 miliar.

Aggressive growth was balanced with good

risk management that saw credit loss fall

from 5.0% in 2006 to 1.8% in 2007. Net

income rose to Rp 331.7 billion, compared to

Rp 222.2 billion in 2006.

TA Finance financed Rp 2.1 trillion,

representing the financing of 17,731 new cars

during 2007, an increase of 281% from

Rp 557 billion in 2006.

Pembiayaan MotorMotorcycle Financing

Wholly owned subsidiary PT Federal

International Finance (FIF) offers finance for

the purchase of Honda motorcycles. FIF has

109 branches that directly serve a total of

1,400 Honda motorcycle dealers, together

with 276 service points and partnerships

with 2,300 other dealers, such as used

motorcycle dealers and home appliance

stores.

PT Federal International Finance (FIF), anak perusahaan yang seluruhnya dimiliki Astra, menawarkan fasilitas pembiayaan bagi pembelian sepeda motor Honda. FIF memiliki 109 kantor cabang yang langsung melayani 1.400 dealer sepeda motor Honda serta 276 pusat layanan. Di samping itu, FIF juga memiliki kemitraan dengan 2.300 dealer lainnya, seperti dealer sepeda motor bekas dan toko peralatan rumah.

FIF melakukan diversifikasi produk dari pembiayaan sepeda motor Honda, barang elektronik, sepeda motor bekas hingga pembiayaan berbasis syariah.

FIF diversified product line-up includes financing for Honda motorcycles, electronic goods, used motorcycles and sharia based financing.

Page 83: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

As

tra

In

te

rn

at

ion

al

An

nu

al

Re

po

rt

20

07

La

po

ra

n T

ah

un

an

81

As

tra

In

te

rn

at

ion

al

An

nu

al

Re

po

rt

20

07

La

po

ra

n T

ah

un

an

81

FIF memiliki 109 kantor cabang yang langsung melayani 1.400 dealer sepeda motor Honda serta 276 pusat layanan.

FIF has 109 branches that directly serve a total of 1,400 Honda motorcycle dealers, together with 276 service points.

FIF terus melaksanakan diversifikasi usaha, yang semula hanya berkonsentrasi pada pembiayaan sepeda motor Honda, FIF mulai menawarkan jasa pembiayaan pembelian barang elektronik, Spektra dan pembiayaan pembelian sepeda motor bekas, FIF-UMC. Di antara lembaga sejenis, FIF adalah yang pertama dalam menawarkan produk pembiayaan syariah.

Kinerja UsahaIndustri pembiayaan sepeda motor pada tahun 2007 diwarnai persaingan harga yang agresif ditambah dengan munculnya paket pembiayaan yang inovatif yang dijalankan oleh banyak perusahaan sejenis.

Pada tahun 2007, FIF membukukan pembiayaan Rp 10,9 triliun, mengalami penurunan sebesar 9,6% yang terutama disebabkan oleh rendahnya penjualan sepeda motor Honda. Hal ini terdiri dari Rp 8,3 triliun pembelian sepeda motor baru, Rp 1,9 triliun pembelian sepeda motor bekas dan Rp 701 miliar untuk program Spektra. Walaupun terjadi penurunan seperti disebutkan di atas, laba bersih meningkat 20,3%, dari Rp 341 miliar menjadi Rp 410 miliar yang diakibatkan oleh penurunan kerugian atas penjualan agunan yang diambil alih.

FIF is continuing a process of diversification

from its original concentration on Honda

motorcycle finance, and now offers Spektra

for electronic purchase financing and

FIF-UMC for used motorcycle purchases.

Among its peers, FIF was the first to offer

Sharia-based financing products.

Business performance

The 2007 motorcycle financing industry

was coloured by stiff competition featuring

aggressive pricing and innovative packages

offered by a range of other companies,

some backed by major banks.

In 2007, FIF booked amount financed

of Rp 10.9 trillion lower by 9.6% mainly

due to lower Honda motorcycle sales.

This comprised Rp 8,3 trillion for new

motorcycles, Rp 1.9 trillion for used

motorcycles and Rp 701 billion for Spektra.

Despite the decrease in amount financed,

net income grew by 20.3% from Rp 341

billion to Rp 410 billion mainly due to lower

losses on repossessed assets.

Page 84: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

8282

Pembiayaan alat berat Astra mencatat pertumbuhan 58,3% dibandingkan tahun 2006.

Astra’s heavy equipment financing booked growth of 58.3% compared to the previous year.

Pembiayaan Alat BeratHeavy Equipment Financing

Usaha pembiayaan alat berat Astra dijalankan oleh PT Surya Artha Nusantara Finance (SANF) dan PT Komatsu Astra Finance (KAF).

SANF adalah perusahaan patungan dengan Marubeni Corporation yang fokus pada pembiayaan untuk nasabah ritel dan korporat di bidang pertambangan batu bara, perkebunan kelapa sawit, operasi pulp dan kertas serta sektor konstruksi. Kantor pemasaran SANF beroperasi di wilayah Sumatera, Jawa dan Kalimantan.

KAF yang didirikan pada tahun 2005 adalah usaha patungan dengan Komatsu Asia Pacific Pte. Ltd. KAF menyediakan pembiayaan alat berat Komatsu dengan target pasar pemegang konsesi pertambangan maupun kontraktor penambangan.

Kinerja UsahaKAF dan SANF mencatat pertumbuhan yang sangat positif. Pada tahun 2007, KAF dan SANF menyalurkan pembiayaan alat berat sebesar Rp 1,9 triliun atau setara dengan pembiayaan 1.928 unit alat berat. Jumlah ini mencerminkan pertumbuhan 58,3% dibandingkan Rp 1,2 triliun pada tahun 2006.

Astra’s heavy equipment financing business is conducted by PT Surya Artha Nusantara Finance (SANF) and PT Komatsu Astra Finance (KAF).

SANF is a joint venture with Marubeni Corporation. SANF is focused on finance for retail customers and corporations in coal mining, palm oil plantations, pulp and paper, industrial forestry as well as the construction sectors. SANF marketing offices cover areas in Sumatera, Java and Kalimantan.

KAF, which was established in 2005, is a joint venture with Komatsu Asia Pacific Pte. Ltd. KAF’s strategy is to provide finance for major corporate customers using big Komatsu equipment, targeting both mining concessions and contractors.

Business Performance Strongly positive growth was recorded by KAF and SANF. In 2007, KAF and SANF financed Rp 1.9 trillion of heavy equipment sales, a 58.3% growth compared to Rp 1.2 trillion in 2006. This represented 1,928 units of heavy equipment.

Page 85: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

As

tra

In

te

rn

at

ion

al

An

nu

al

Re

po

rt

20

07

La

po

ra

n T

ah

un

an

83

As

tra

In

te

rn

at

ion

al

An

nu

al

Re

po

rt

20

07

La

po

ra

n T

ah

un

an

83

PerbankanBanking

Astra, bersama dengan Standard Chartered Bank, adalah pemegang saham mayoritas PT Bank Permata Tbk (PermataBank), dengan total kepemilikan sebesar 89,01%. PermataBank bertujuan untuk menjadi penyedia jasa keuangan terbaik di Indonesia dengan fokus pada segmen konsumen serta usaha kecil dan menengah.

Pada tahun 2007, PermataBank memiliki 259 kantor cabang di 46 kota di Indonesia, termasuk enam cabang Syariah, dan mengoperasikan 552 unit ATM, Electronic Data Centers, internet banking, call center dan mobile banking.

Kinerja KeuanganDidukung oleh kondisi perekonomian yang positif, Loan to Deposit Ratio meningkat menjadi 88,0% dibanding 83,1% pada tahun 2006, dengan jumlah pinjaman yang telah disalurkan meningkat sebesar 11% menjadi Rp 26,5 triliun pada tahun 2007 dari Rp 23,8 triliun pada tahun sebelumnya. Capital Adequacy Ratio tercatat 13,3%, jauh di atas persyaratan 8,0% yang ditetapkan Bank Indonesia.

Astra, together with Standard Chartered

Bank, is the majority shareholder in PT

Bank Permata Tbk (PermataBank), with

89.01% of shares. PermataBank aims to be

the outstanding financial services provider

in Indonesia, focusing on the small and

medium enterprise and consumer segments.

In 2007, PermataBank had 259 branches in

46 cities throughout Indonesia, including

six Sharia branches, and operates 552

dedicated ATMs, Electronic Data Centers,

internet banking, call center and mobile

banking.

Business performance

Supported by the positive economic

environment, the Loan to Deposit Ratio

increased to 88.0% compared to 83.1%

in 2006 while outstanding gross loans

increased by 11% to Rp 26.5 trillion in 2007

compared to the previous year of Rp 23.8

trillion.The Capital Adequacy Ratio of

13.3%, was well above the Bank Indonesia’s

requirement of 8.0%.

Keuntungan operasional PermataBank di tahun 2007 meningkat sebesar 50%.

PermataBank’s operational income in 2007 increased by 50%.

Page 86: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

8484

Asuransi KerugianGeneral Insurance

Perusahaan asuransi kerugian PT Asuransi

Astra Buana (AAB) yang 95,70% sahamnya

dimiliki oleh Astra adalah perusahaan

asuransi kerugian dengan premi kotor

terbesar keempat di Indonesia. AAB

memiliki 33 kantor cabang di seluruh

Indonesia dengan penawaran produk ritel

dan komersial termasuk asuransi mobil,

sepeda motor, properti, alat berat, marine

cargo, liability dan kecelakaan. Garda

Oto, salah satu produk AAB, merupakan

produk terunggul di pasar asuransi

otomotif dan setiap tahunnya berhasil

meraih penghargaan sebagai merek terbaik

sejak 2001 serta memperoleh Indonesian

Customer Satisfaction Award (ICSA).

PT Asuransi Astra Buana (AAB), a general

insurance firm, is 95.70% owned by Astra

and is the fourth largest general insurance

company in Indonesia, based on gross

premium income. The company operates

a total of 33 branches across Indonesia

and offers retail and commercial products

including car, motorcycle, property and

heavy equipment insurance, marine cargo,

liability and personal accident insurance.

AAB’s Garda Oto is the leading product in

the automotive market, winning the best

brand award every year since 2001 as well

as the Indonesian Customer Satisfaction

Award (ICSA).

Pada tahun 2007, PermataBank membukukan laba usaha senilai Rp 780,7 miliar, meningkat sebesar 50,0% dibanding tahun sebelumnya. Keuntungan ini disebabkan pendapatan bunga bersih yang meningkat 15,7% menjadi Rp 2,3 triliun dan pendapatan berbasis komisi yang meningkat 86,6% menjadi sebesar Rp 1,0 triliun. Laba bersih yang dicapai PermataBank meningkat 60,2% dari Rp 311,5 miliar pada tahun 2006 menjadi Rp 499,0 miliar di tahun 2007.

PermataBank reported 2007 operating

income up 50.0% to Rp 780.7 billion,

supported by 15.7% higher net interest

income at Rp 2.3 trillion and 86.6% growth

in fee-based income at Rp 1.0 trillion. Net

income increased by 60.2% from Rp 311.5

billion in 2006 to Rp 499.0 billion.

Page 87: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

As

tra

In

te

rn

at

ion

al

An

nu

al

Re

po

rt

20

07

La

po

ra

n T

ah

un

an

85

As

tra

In

te

rn

at

ion

al

An

nu

al

Re

po

rt

20

07

La

po

ra

n T

ah

un

an

85

Garda Oto merupakan produk unggulan AAB yang diantaranya menyediakan layanan darurat Garda Siaga.

Garda Oto is one of AAB’s excellent products, delivering emergency services under the Garda Siaga program.

Kinerja Usaha

Banjir yang melanda Jakarta pada

Februari 2007 telah membawa dampak

besar bagi industri asuransi secara

keseluruhan, termasuk AAB, dengan total

klaim meningkat dua kali lipat dibanding

klaim yang terjadi pada bencana banjir

2002. Namun setelah kondisi tersebut,

kinerja otomotif dan sepeda motor yang

merupakan portofolio bisnis perseroan

yang terbesar menjadi lebih baik. Total

premi kotor pada tahun 2007 tercatat

sebesar Rp 1,4 triliun, atau meningkat 14,2%

dibanding premi kotor tahun sebelumnya.

Pertumbuhan ini pada umumnya

disebabkan oleh peningkatan premi dari

sektor otomotif. Risk Based Capital AAB

pada tanggal 31 Desember 2007 adalah

195,0%, jauh di atas ketentuan minimum

120,0% yang ditetapkan oleh Departemen

Keuangan.

Business performance

The severe flooding that hit Jakarta in

February 2007 caused relatively heavy

losses to the insurance industry as a whole,

including AAB, with claims twice the level

of those in the last major flood in the

capital in 2002. But, for the rest of the year,

the automotive and motorcycle markets,

which constitutes the largest segment

of the company’s business portfolio

performed well. Total gross premiums in

2007 totaled Rp 1.4 trillion, an increase of

14.2% on the figure a year earlier. Growth

was mainly derived from higher premiums

from the automotive sector. AAB’s Risk

Based Capital as at 31 December 2007 was

195.0%, significantly above the minimum

requirement specified by Ministry of Finance

of 120.0%.

Page 88: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

8686

Asuransi JiwaLife Insurance

Bisnis asuransi jiwa Astra dijalankan melalui sebuah usaha patungan dengan Commonwealth Bank of Australia (CBA), yang beroperasi dengan nama PT Astra CMG Life. Pada tanggal 18 Juni 2007, Astra menjual seluruh kepemilikannya kepada CBA.

Astra’s life insurance business was conducted through a joint venture with the Commonwealth Bank of Australia (CBA), operating as PT Astra CMG Life. On 18 June 2007 Astra sold its interest to CBA.

Tinjauan Ke DepanOutlook

Stabilitas makro ekonomi yang berlanjut dan pertumbuhan ekonomi yang cukup baik diperkirakan akan menciptakan kondisi yang baik bagi Divisi Jasa Keuangan Grup Astra. Walaupun demikian, kenaikan harga minyak internasional dapat menjadi ancaman bagi pertumbuhan aktivitas ekonomi yang lebih tinggi. Persaingan pun akan semakin agresif, di mana semakin banyak bank akan memasuki segmen pembiayaan otomotif yang dimiliki Astra.

ACC akan terus memperkuat posisinya sebagai perusahaan pembiayaan Astra dan non-Astra yang berfokus pada lini bisnis utamanya melalui pembukaan beberapa kantor cabang baru di masa mendatang.

TA Finance akan mengembangkan wilayah operasinya melalui pembukaan dua kantor cabang yang baru pada tahun 2008 di Tuban, Jawa Timur dan di Cilegon, Banten. Selanjutnya, proses serta kualitas pelayanan akan lebih ditingkatkan agar TA Finance dapat bersaing secara lebih efektif dalam sektor perbankan.

FIF akan melakukan perluasan pasar, khususnya di wilayah pedesaan dan akan tetap berkonsentrasi untuk

Continuing macro economic stability and

good economic growth are expected to

provide good conditions for Astra Group’s

Financial Services Division, although higher

international oil prices could deflate hopes

of stronger economic activity. Competition

will continue to be aggressive, with many

banks actively entering Astra’s traditional

automotive financing segment.

ACC will continue to strengthen its position

in financing both Astra and non-Astra

vehicles focusing on its principal business

line through selective opening of new

branches in the future.

TA Finance plans to expand its coverage

with the opening of two branches during

2008, at Tuban in East Java and Cilegon

in West Java. The unit will improve its

processes and levels of service to compete

more effectively against the banking sector.

FIF will enlarge its coverage, especially in

rural areas, and will maintain its focus on

high levels of service to compete with new

entrants to the motorcycle financing market.

It will emphasize long-term portfolio

growth with manageable risk while striving

Page 89: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

As

tra

In

te

rn

at

ion

al

An

nu

al

Re

po

rt

20

07

La

po

ra

n T

ah

un

an

87

As

tra

In

te

rn

at

ion

al

An

nu

al

Re

po

rt

20

07

La

po

ra

n T

ah

un

an

87

to reduce the cost of funds to ensure

competitiveness.

The long-term prospects of heavy

equipment financing are positive given the

strong forecasts for growth in mining and

the agribusiness sector.

AAB expects improved performance

following a government regulation aimed at

improving standards in the motor insurance

business. New product packages are

about to be introduced to meet different

requirements of the market.

In the banking sector, PermataBank expects

stronger demand for loans at the same time

as consumer savings practices shift from

time deposits to alternative investment and

insurance products. PermataBank plans to

add a number of branches during 2008 and

also looking to review its existing outlets to

achieve greater productivity.

menjaga pelayanan terbaik kepada para pelanggannya agar dapat berkompetisi dengan pelaku pasar yang baru. Di samping itu, pertumbuhan portofolio jangka panjang akan menjadi fokus FIF, dengan risiko yang dikelola baik serta diimbangi dengan penekanan beban biaya agar FIF dapat mempertahankan daya saingnya.

Bisnis pembiayaan alat berat memiliki prospek jangka panjang yang positif, sejalan dengan harapan akan pertumbuhan yang tinggi di sektor pertambangan dan perkebunan.

AAB berharap dapat meningkatkan kinerjanya didukung oleh peraturan pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan standar bisnis asuransi kendaraan bermotor. Paket-paket produk yang baru akan segera diluncurkan guna memenuhi permintaan pasar yang beragam.

Dalam sektor perbankan, PermataBank mengharapkan adanya permintaan kredit yang lebih tinggi dan disertai dengan peralihan dana nasabah dari deposito berjangka ke produk investasi alternatif dan asuransi. PermataBank akan menambah jumlah cabang pada tahun 2008 dan dalam waktu yang bersamaan juga akan mengevaluasi cabang yang ada dalam upaya meningkatkan produktivitas.

Divisi Jasa Keuangan selalu menjaga pelayanan terbaik kepada para pelanggannya agar dapat berkompetisi dengan pelaku pasar.

Financial Services Division will always maintain its focus on high levels of service to compete with other market players.

Page 90: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

88

32.4% net revenue increased to Rp 18.2 trillion, whilst operating income grew 79.3%.

Page 91: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

As

tra

In

te

rn

at

ion

al

An

nu

al

Re

po

rt

20

07

La

po

ra

n T

ah

un

an

89

Alat BeratHeavy Equipment

PT United Tractors Tbk (UT), yang

58,45% sahamnya dimiliki Astra,

memiliki tiga unit usaha: Mesin

Konstruksi, Kontraktor Penambangan

dan Pertambangan.

PT United Tractors Tbk, in which Astra holds a

58.45% stake, incorporates three business units:

Construction Machinery, Mining Contracting and

Mining.

Page 92: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

9090

Unit Mesin Konstruksi memegang posisi

terdepan dalam penjualan dan distribusi

berbagai macam produk untuk para

pelanggannya di sektor pertambangan,

agribisnis, kehutanan dan konstruksi.

Produk-produk ini meliputi peralatan

konstruksi dan pertambangan merek

Komatsu serta beberapa merek lain seperti

peralatan kehutanan dari Valmet, hydraulic

cranes dari Tadano, vibratory rollers dari

Bomaq, truk dengan kapasitas besar dari

Nissan Diesel dan Scania. Unit usaha

ini memiliki 18 kantor cabang, 15 kantor

di site dan 12 kantor perwakilan, yang

menyediakan jasa purna jual, penjualan

suku cadang dan pemeliharaan. UT juga

mengoperasikan fasilitas remanufacturing

di Jakarta, Balikpapan dan Pekanbaru untuk

merekondisi alat berat.

Usaha Kontraktor Penambangan yang

dikelola oleh anak perusahaan UT,

PT Pamapersada Nusantara (Pama),

dikenal sebagai operator kelas dunia dan

merupakan kontraktor penambangan

terbesar di Indonesia dan kawasan regional.

Alat BeratHeavy Equipment

The Construction Machinery unit is a

leader in the sale and distribution of a full

range of products for clients in the mining,

agribusiness, forestry and construction

sectors. Its products include Komatsu

construction and mining equipment and

a range of other brands including Valmet

forestry equipment, Tadano hydraulic

cranes, Bomag vibratory rollers and heavy-

duty Nissan Diesel and Scania trucks. The

business unit has 18 branch offices, 15

site-support offices and 12 representative

offices which provide sales and after-sales

service, spare parts sales and maintenance.

UT also operates remanufacturing facilities

in Jakarta, Balikpapan and Pekanbaru for

reconditioning of heavy equipment.

UT’s Mining Contracting operation,

managed by UT subsidiary PT Pamapersada

Nusantara (Pama), is recognised as a

world-class operator and is the largest

mining contractor in Indonesia and in the

region. Pama has established expertise in

Komatsu merupakan salah satu produk yang dijual dan didistribusikan oleh UT.

Komatsu is one of a range of products sold and distributed by UT.

Page 93: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

As

tra

In

te

rn

at

ion

al

An

nu

al

Re

po

rt

20

07

La

po

ra

n T

ah

un

an

91

As

tra

In

te

rn

at

ion

al

An

nu

al

Re

po

rt

20

07

La

po

ra

n T

ah

un

an

91

Pama memiliki keahlian di bidang eksplorasi,

penambangan, jasa pengangkutan dan

bongkar muat untuk pertambangan-

pertambangan besar batu bara di Sumatera

dan Kalimantan.

Melalui Pama, UT juga mengoperasikan

tambang batu bara di Kalimantan Selatan

dengan tingkat produksi rata-rata per tahun

sebesar 3,5 juta ton dengan kalori 6.700

kcal. Lahan tambang ini memiliki cadangan

sekitar 20 juta ton dengan potensi

cadangan mencapai 38 juta ton, yang

merupakan 10,0% dari total 12.500 hektar

area pertambangan yang dimiliki.

Kinerja Usaha

Kinerja keuangan UT sepanjang tahun

2007 mencapai rekor. Pendapatan bersih

meningkat sebesar 32,4% pada tahun 2007

menjadi Rp 18,2 triliun dengan laba usaha

meningkat sebesar 79,3% menjadi Rp 2,4

triliun dibanding Rp 1,3 triliun pada tahun

sebelumnya. Sementara itu, laba bersih

meningkat sebesar 60,5% menjadi

Rp 1,5 triliun.

exploration, mining, barging and loading

services for medium to large coal mines in

Sumatera and Kalimantan.

Through Pama, UT also operates a coal

mine located in South Kalimantan with an

average production of around 3.5 million

tons of 6,700 kcal coal a year. The coal

mine’s reserves are estimated at 20 million

tons with a resource of around 38 million

tons which represents 10.0% of its total area

of 12,500 ha.

Business Performance

In 2007, UT set a new record. Net revenue

increased by 32.4% from the previous year

to Rp 18.2 trillion while operating income

grew 79.3% to Rp 2.4 trillion from Rp 1.3

trillion the year before. Net income was

60.5% up at Rp 1.5 trillion.

Eksplorasi penambangan, jasa pengangkutan dan bongkar muat untuk pertambangan besar merupakan bidang usaha Pama.

Mining exploration, transportation and haulage for large mining operations are the focus of Pama’s business activity.

Page 94: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

9292

Total penjualan alat berat merek Komatsu

meningkat sebesar 53,5%, dari 2.250 unit di

tahun 2006 menjadi 3.454 unit pada tahun

2007. Dengan penjualan ini, penguasaan

pangsa pasar mencapai sebesar 49%

Pertumbuhan unit penjualan yang tinggi

selama tahun 2007 terutama berasal dari

sektor pertambangan dan agribisnis. Kedua

sektor tersebut menyumbangkan sekitar

71,2% dari total unit penjualan Komatsu di

tahun 2007. Walaupun sektor kehutanan

dan konstruksi menunjukkan tingkat

pertumbuhan sebesar 43,0% dan 66,3%, di

mana sektor kehutanan masih mengalami

masalah dengan adanya pembatasan

perolehan bahan baku kayu, sementara

kegiatan di sektor konstruksi masih kurang

aktif.

Total sales of Komatsu equipment increased

by 53.5% to 3,454 units in 2007 compared

to 2,250 units in 2006, representing a

49% market share in the heavy equipment

market.

The strong growth in sales in 2007 was

mainly due to the mining and agribusiness

sectors. Both sectors contributed around

71.2% of Komatsu sales in 2007. Although

the forestry and construction sectors

grew by 43.0% and 66.3%, as the forestry

sector still experiences problems due to

restrictions on sourcing of timber, while the

construction sector was less active.

Mesin KonstruksiConstruction Machinery

Kontraktor PenambanganMining Contractor

Indonesia merupakan eksportir batu bara

jenis thermal terbesar di dunia, yang dapat

dicapai akibat dampak masalah infrastruktur

yang dialami Australia, produsen terbesar

selama ini. Permintaan dalam negeri untuk

batu bara juga mengalami peningkatan

dan Pama adalah kontraktor penambangan

terbesar di Indonesia dengan pangsa pasar

sebesar 41,0%.

Pama memiliki kontrak dengan beberapa

perusahaan pertambangan besar seperti PT

Adaro Indonesia, PT Indominco Mandiri dan

Indonesia has become the world’s

largest exporter of thermal coal, due to

infrastructure problems in another major

producer, Australia. Domestic demand for

coal is also rising and Pama is the largest

mining contractor in Indonesia with a 41.0%

market share.

Pama has existing contracts with a number

of major miners, including PT Adaro

Indonesia, PT Indominco Mandiri and PT

Kaltim Prima Coal, many of which expanded

extraction during the year as the price of

Page 95: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

As

tra

In

te

rn

at

ion

al

An

nu

al

Re

po

rt

20

07

La

po

ra

n T

ah

un

an

93

As

tra

In

te

rn

at

ion

al

An

nu

al

Re

po

rt

20

07

La

po

ra

n T

ah

un

an

93

Karena meningkatnya permintaan batu bara dunia, pendapatan Pama meningkat dari Rp 7,8 triliun menjadi Rp 9,5 triliun pada tahun 2007.

Due to increasing of global coal demand, Pama revenues grew from Rp 7.8 trillion to Rp 9.5 trillion in 2007.

PT Kaltim Prima Coal, yang meningkatkan

kegiatan penambangan mereka di

sepanjang tahun 2007 pada saat terjadi

kenaikan harga batu bara dari US$ 40 per

ton menjadi US$ 90 per ton. Pada tahun

2007, Pama memenangkan kontrak selama

tiga tahun untuk penambangan batu bara

sebanyak 2 juta ton per tahun dari

PT Trubaindo Coal Mining. Produksi batu

bara pada tahun 2007 meningkat menjadi

54,3 juta ton dibandingkan 42,5 juta ton di

tahun sebelumnya, sedangkan pemindahan

tanah meningkat dari 339,7 juta bcm

menjadi 354,3 juta bcm. Pendapatan

Pama pada 2007 mencapai Rp 9,5 triliun,

meningkat dibandingkan Rp 7,8 triliun pada

tahun 2006.

coal rose from US$ 40 a ton to US$ 90 a

ton. During 2007 Pama won a three-year

contract to mine coal for PT Trubaindo Coal

Mining for up to 2 million tons per year.

Coal extraction rose to 54.3 million tons

in 2007 compared with 42.5 million tons a

year earlier while overburden removed grew

from 339.7 million bcm to 354.3 milion bcm.

In 2007, net revenue of Pama was increased

to Rp 9.5 trillion compared to Rp 7.8 trillion

in 2006.

Page 96: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

9494

Melaui Pama, UT mencatat penjualan 3,6 juta ton batu bara di tahun 2007.

Through Pama, UT booked sales of 3.6 million tons of coal in 2007.

MiningPenambangan

Pada tahun 2007, melalui tambang batu

baranya yang terletak di Kalimantan Selatan,

Pama menjual 3,6 juta ton batu bara dan

menghasilkan pendapatan bersih sebesar

Rp 1,6 triliun.

In 2007, through its coal mining operation

in South Kalimantan, Pama sold 3.6 million

tons of coal and generated net revenue of

Rp 1.6 trillion.

Tinjauan Ke DepanOutlook

Seluruh unit usaha diharapkan akan

memperlihatkan kinerja yang sangat

baik pada tahun 2008 sejalan dengan

permintaan international yang tinggi

terhadap batu bara, metal dan CPO.

Pengembangan bisnis pada unit usaha

alat berat akan dilaksanakan melalui

All business units are expected to perform

well in 2008 as strong international demand

for coal, metals and CPO continues.

Business expansion is planned within

the heavy equipment value chain with

the creation of new affiliations to create

optimum value-added in both mining and

Page 97: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

As

tra

In

te

rn

at

ion

al

An

nu

al

Re

po

rt

20

07

La

po

ra

n T

ah

un

an

95

As

tra

In

te

rn

at

ion

al

An

nu

al

Re

po

rt

20

07

La

po

ra

n T

ah

un

an

95

pendirian beberapa afiliasi baru guna

meningkatkan nilai tambah, baik

untuk usaha pertambangan maupun

non-pertambangan. Inisiatif lainnya

dilaksanakan adalah penanaman investasi

di bidang pertambangan, manufaktur dan

pengangkutan batu bara, di samping juga

mendirikan perusahaan penyewaan dan

penjualan alat berat bekas untuk kebutuhan

sektor konstruksi.

Usaha pertambangan akan menjadi fokus

baru operasi. Pada bulan Februari 2008,

UT telah menyelesaikan proses akuisisi

atas PT Tuah Turangga Agung (TTA), yang

secara tidak langsung memegang kontrak

pertambangan selama 30 tahun untuk

wilayah seluas kurang lebih 5.000 hektar

di Kabupaten Kapuas Tengah, Kalimantan

Tengah, dengan cadangan siap ditambang

sebesar 40 juta ton batu bara dengan

kandungan 6.300 kcal. Kepemilikan efektif

UT pada TTA adalah sebesar 70,00%.

non-mining operations. Other new business

initiatives include investment in mining

operations, manufacture and operation of

barges for coal transportation as well as

the establishment of a rental and used-

equipment company for the construction

sector.

Mining will become a new focus of

operations. In February 2008, UT completed

the acquisition of PT Tuah Turangga Agung

(TTA), which indirectly holds a 30-year

license over an area of approximately 5,000

hectares in Kapuas Tengah regency of

Central Kalimantan with around 40 million

tons of mineable 6,300 kcal coal reserves.

UT’s effective ownership in TTA as at

February 2008 is 70.00%.

Permintaan pasar internasional akan batu bara diperkirakan masih terus meningkat.

International market demand for coal is predicted to increase.

Page 98: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

96

2.5 timesnet income growth from Rp 787.3 billion to Rp 2.0 trillion.

Page 99: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

As

tra

In

te

rn

at

ion

al

An

nu

al

Re

po

rt

20

07

La

po

ra

n T

ah

un

an

97

AgribisnisAgribusiness

Divisi Agribisnis dikelola oleh

PT Astra Agro Lestari Tbk (AAL), yang

79,68% sahamnya dimiliki Astra. AAL

merupakan salah satu perusahaan

perkebunan terbesar di Indonesia.

Pada tahun 2007 AAL diuntungkan

oleh lonjakan harga Minyak Sawit.

Astra’s Agribusiness Division is conducted

by PT Astra Agro Lestari Tbk (AAL), in which

Astra owns 79.68%. AAL is one of the largest

plantation companies in Indonesia. AAL

benefited from strongly rising Palm Oil

prices in 2007.

Page 100: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

9898

Lingkup usaha utama AAL mencakup kegiatan penanaman, pemanenan, dan pemrosesan kelapa sawit menjadi minyak sawit mentah (CPO) yang dipasarkan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dan juga ekspor. Total luas lahan perkebunan kelapa sawit yang dikelola pada tahun 2007 adalah seluas 235.210 hektar yang terbagi dalam 36 unit perkebunan yang berlokasi di Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi, terdiri dari perkebunan inti sebesar 179.489 hektar dan perkebunan plasma sebesar 55.721 hektar. Pada akhir tahun 2007 AAL memiliki 19 kilang pengolahan CPO dengan total kapasitas pengolahan sebesar 865 ton Tandan Buah Segar (TBS) per jam dan 4 fasilitas penghancur kernel dengan kapasitas 600 ton kernel per hari. Pada industri hilir, AAL juga mengolah CPO menjadi olein dan minyak goreng di kilang AAL yang terletak di Medan, Sumatera Utara. Selain kelapa sawit, AAL juga memiliki 2.981 hektar perkebunan karet.

Kinerja UsahaKenaikan harga minyak sawit bersamaan dengan kesulitan produksi yang disebabkan musim kemarau berkepanjangan yang

AgribisnisAgribusiness

AAL is engaged in the cultivation,

harvesting and processing of palm oil with

its major product, Crude Palm Oil (CPO),

marketed in the domestic and export

markets. The palm plantation area now

stands at around 235,210 hectares covering

36 plantations located in Sumatera,

Kalimantan and Sulawesi, inclusive of

nucleus plantation of 179,489 hectares

and plasma plantation of 55,721 hectares.

At the end of 2007, AAL operated 19 CPO

processing mills with a total capacity of

865 tons Fresh Fruit Bunches (FFB) per

hour and 4 kernel crusher facilities with

a capacity totaling to 600 tons kernel

per day. AAL has a small presence in the

downstream sector through a processing

plant in Medan, North Sumatera, which

refines CPO into cooking oil. In addition

to palm oil, AAL also has 2,981 hectares of

rubber plantation.

Business Performance

The improved palm oil prices more than

offset difficult conditions for production

impacted by a period of dry weather at

Tahun 2007, produktivitas tandan buah segar AAL meningkat menjadi 20,1 ton per hektar.

In 2007, the productivity of AAL fresh fruit bunches grew to 20.1 tons per hectare.

Setelah dipanen, tandan buah segar kelapa sawit siap diangkut untuk diolah.

After harvesting season, the fresh fruit bunches are ready to be delivered for further processing.

Page 101: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

As

tra

In

te

rn

at

ion

al

An

nu

al

Re

po

rt

20

07

La

po

ra

n T

ah

un

an

99

As

tra

In

te

rn

at

ion

al

An

nu

al

Re

po

rt

20

07

La

po

ra

n T

ah

un

an

99

Total luas lahan perkebunan kelapa sawit yang dikelola AAL adalah seluas 235.210 hektar.

Total palm plantation area managed by AAL expanded to 235,210 hectares.

the end of 2006. Nevertheless, output for

the full year reached 920,613 tons, slightly

ahead of production in 2006. Expansion of

planted area during the year reached 19,211

hectares, bringing the total area to 235,210

hectares. Productivity of FFB also increased,

from 19.8 tons per hectare in 2006 to 20.1

tons per hectare.

During the year, two new CPO processing

mills in Sumatra and Sulawesi were

completed and added 75 tons FFB per

hour capacity. In addition to that, AAL

established two kernel crusher facilities in

Sumatera with a total capacity of 250 tons

palm kernel per day.

Driven mostly by the increase in the CPO

prices, AAL’s net revenue and profit soared.

In 2007, net revenue increased to Rp 6.0

trillion from Rp 3.8 trillion a year earlier.

Operating income was Rp 2.9 trillion, up

from Rp 1.2 trillion in 2006 and net income

grew 2.5 times from Rp 787.3 billion to

Rp 2.0 trillion.

terjadi sejak akhir 2006. Walaupun demikian total produksi tahun 2007 dapat mencapai 920.613 ton, meningkat sedikit dibanding tahun 2006. Ekspansi wilayah perkebunan pada tahun 2007 mencapai sebesar 19.211 hektar, sehingga luas wilayah perkebunan perseroan menjadi 235.210 hektar. Produktivitas TBS juga meningkat dari 19,8 ton per hektar di tahun 2006 menjadi 20,1 ton per hektar.

Selama tahun 2007, dua kilang pemrosesan CPO selesai dibangun di Sumatra dan Sulawesi. Pendirian dua kilang baru ini menambah kapasitas pemrosesan TBS sebesar 75 ton per jam. Di samping itu AAL juga telah menyelesaikan pembangunan pabrik penghancur kernel di Sumatra, dengan total kapasitas produksi sebesar 250 ton kernel sawit per hari.

Kenaikan harga CPO menyebabkan lonjakan pendapatan dan laba AAL. Pendapatan bersih pada tahun 2007 meningkat menjadi Rp 6,0 triliun dari Rp 3,8 triliun pada tahun sebelumnya. Laba usaha meningkat menjadi Rp 2,9 triliun dari Rp 1,2 triliun dibanding tahun sebelumnya. Sementara laba bersih meningkat 2,5 kali lipat dari Rp 787,3 miliar menjadi Rp 2,0 triliun.

Page 102: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

100100

Outlook

Prospects of the Agribusiness Division

remain sound, with average annual growth

in global demand of 3%, led by demand

from India and China, where consumption

per capita remains relatively low. India

currently consumes 3.3 kg per year of CPO

products per capita and China only 2.6 kg

per year, according to industry statistics,

well below levels of consumption in other

countries. Growth in demand continues to

outstrip increases in production.

During 2008 AAL continues to actively seek

new land to expand its oil palm plantations

and complete the construction of its 20th

palm oil mill in Central Kalimantan with

capacity of 45 tons of FFB per hour. The

completion of this mill will take AAL’s total

production capacity to 910 tons FFB per

hour.

Tinjauan Ke DepanProspek yang cerah untuk Divisi Agribisnis masih akan berlangsung lama, didukung oleh rata-rata pertumbuhan permintaan dunia sebesar 3% per tahun, terutama permintaan dari India dan Cina yang mempunyai tingkat konsumsi per kapita masih relatif rendah. India saat ini memiliki tingkat konsumsi produk CPO sebesar 3,3 kg per tahun, sedangkan Cina hanya 2,6 kg per tahun. Berdasarkan statistik industri, tingkat konsumsi di dua negara ini jauh lebih rendah dibanding tingkat di negara-negara lain. Diperkirakan pertumbuhan permintaan masih akan melebihi pertumbuhan produksi.

Pada tahun 2008 AAL akan terus memperluas lahannya dan menyelesaikan pabrik minyak sawitnya yang ke-20 di Kalimantan Tengah dengan kapasitas sebesar 45 ton TBS per jam. Penyelesaian pembangunan pabrik ini akan meningkatkan total kapasitas produksi AAL hingga 910 ton TBS per jam.

Hasil olahan produk kelapa sawit diteliti di Laboratorium AAL.

A sample of processed palm oil is analysed in AAL’s laboratory.

Page 103: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

As

tra

In

te

rn

at

ion

al

An

nu

al

Re

po

rt

20

07

La

po

ra

n T

ah

un

an

101

As

tra

In

te

rn

at

ion

al

An

nu

al

Re

po

rt

20

07

La

po

ra

n T

ah

un

an

101

Selanjutnya, AAL akan terus memperluas operasinya melalui pengembangan area perkebunan yang ada dan akan memperkuat kemampuan fasilitas risetnya sehingga produktivitas dapat ditingkatkan. Selain itu, perseroan juga akan mengembangkan unit pemrosesan benih (Seed Processing Unit) dan pembudidayaan pohon induk (mother trees) yang akan menghasilkan benih berkualitas tinggi. Perhatian teknik budidaya juga terus dilakukan sehingga hasil panen dari kebun dapat dimaksimalkan.

AAL will continue to expand its operations

through further development of existing

plantation area, and will strengthen its

applied research facility in order to achieve

further gains in productivity. It will also

develop a Seed Processing Unit and

cultivate ‘mother trees’ which will produce

high quality seeds for further planting.

Attention will also be given to improvement

in agronomic practices to achieve the

maximum output from the existing planted

area.

2007 2006 Growth

CPO Production (thousand tons) 920.6 917.9 0.3%

CPO Sales Volume (thousand tons) 857.8 914.7 -6.2%

Average AAL Selling Price (Rp/Kg) 6,002 3,552 69.0%

FFB Production (million tons) 3.7 3.6 2.8%

Page 104: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

102

23.9% increased in operating income.

Page 105: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

As

tra

In

te

rn

at

ion

al

An

nu

al

Re

po

rt

20

07

La

po

ra

n T

ah

un

an

103

Teknologi InformasiInformation Technology

Usaha sektor Teknologi Informasi

Astra dikelola melalui PT Astra Graphia

Tbk (AG), anak perusahaan dengan

kepemilikan saham oleh Perseroan

sebesar 76,87%. AG saat ini dikenal

sebagai salah satu perusahaan penyedia

Document Solutions dan IT Solutions

yang menduduki posisi terdepan di

negeri ini.

Astra operates in the information technology

(IT) sector through PT Astra Graphia Tbk (AG),

of which it owns 76.87%. AG and its associates

are currently positioned as one of the leading

Document Solutions and IT Solutions providers in

the country.

Page 106: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

104104

Fuji Xerox Co. Ltd., satu perusahaan terkemuka dalam layanan dokumen global merupakan prinsipal utama Document Solutions AG. Selain itu, divisi ini juga memiliki beberapa mitra lain, baik lokal maupun internasional.

Document Solutions AG memberikan jasa dan solusi yang beragam terkait kebutuhan document-handling, melalui pendekatan multi services.

Usaha AG di bidang TI dikelola oleh PT SCS Astragraphia Technologies (SAT), perusahaan patungan dengan Singapore Computer Systems Ltd. (SCS). Perusahaan ini menawarkan solusi dan layanan terintegrasi termasuk infrastruktur teknologi informasi (TI), sistem yang terintegrasi, implementasi ERP/SAP, solusi bisnis, dan outsourcing TI.

Hingga saat ini AG memiliki 75 pusat layanan di seluruh Indonesia termasuk 21 kantor cabang di 13 kota besar serta dealer, re-sellers dan saluran-saluran moderen di daerah-daerah lain di Indonesia.

Kinerja UsahaDibanding tahun sebelumnya, AG membukukan kenaikan pendapatan bersih sebesar 17,2% pada tahun 2007 menjadi Rp 725,6 miliar. Sementara itu, laba usaha meningkat sebesar 23,9% menjadi Rp 95,0 miliar dan laba bersih meningkat 29,7% menjadi Rp 72,1 miliar.

Pada tahun 2007, AG meluncurkan mesin foto copy berwarna dan peralatan multiguna berwarna di Indonesia menyusul diterbitkannya Surat Keputusan Menteri Perdagangan yang mengijinkan impor peralatan berwarna ke Indonesia.

SAT berhasil mencapai pertumbuhan sebesar 24% atas nilai kontrak yang dicapai pada tahun 2007. AG memenangkan kontrak baru untuk integrasi sistem, jasa profesional dan kontrak outsourcing jangka

Teknologi InformasiInformation Technology

AG’s Document Solutions main principal is Fuji Xerox Co. Ltd., a leading global document company as well as other international and local partners operating in the document solutions market.

AG’s Document Solutions provide a wide range of services and solutions for every document-handling need, through a multi services approach.

AG’s IT Solutions operations are conducted by its associate PT SCS Astragraphia Technologies (SAT), a joint venture company with Singapore Computer Systems Ltd (SCS). SAT offers integrated solutions and services including IT infrastructure, systems integration, ERP/SAP implementation, business solutions and IT outsourcing.

Currently, AG has a network of 75 service points throughout Indonesia, including 21 branch offices in 13 major cities as well as through dealers, re-sellers and ‘modern channels’ in other areas of Indonesia.

Business Performance AG achieved a 17.2% increase in net revenue to Rp 725.6 billion. Operating income rose by 23.9% to Rp 95.0 billion and net income increased of 29.7% to Rp 72.1 billion.

In 2007, AG launched a new colour copier and color multifunction equipment in Indonesia following the promulgation of a Ministry of Trade Decree allowing the importation of colour equipment into Indonesia.

SAT achieved a 24% growth in total contract value during 2007. New contracts achieved by AG were system integration, professional services and long term outsourcing contracts for major multinational companies, Indonesian corporate groups, banks and major government institutions.

Page 107: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

As

tra

In

te

rn

at

ion

al

An

nu

al

Re

po

rt

20

07

La

po

ra

n T

ah

un

an

105

As

tra

In

te

rn

at

ion

al

An

nu

al

Re

po

rt

20

07

La

po

ra

n T

ah

un

an

105

panjang, dari perusahaan multinasional, perusahaan lokal, bank dan institusi pemerintah.

Pada tahun 2007 AG meraih Corporate Governance Perception Index Award sebagai perusahaan terpercaya. AG juga mendapat penghargaan Golden Best Brand Award 2007 untuk produk Xerox kategori mesin copy.

Tinjauan Ke DepanPerusahaan berfokus pada peningkatan cakupan fasilitas solusi dalam memperluas kapasitas produksi Xprins (Variable information printing outsourcing). Jasa Proses Bisnis (Imaging Business Facility) melalui DIDC (Document Imaging & Digitizing Center), pengembangan Document Solution Technology Center dan melakukan investasi dalam isupport sebagai bagian dari strategi yang komprehensif.

Melalui SAT, AG telah menyusun rencana untuk memperkuat dan memperbesar kompetensi utamanya dengan meneruskan ekspansi teknologinya di bidang Professional Service Solutions seperti SAP, Oracle Technology dan Business Solutions.

During the year AG was awarded the Corporate Governance Perception Index Award for Trusted Companies. AG was also awarded the Golden Best Brand Award 2007 for Xerox in the copier machine category.

OutlookThe company is focused on expanding Xprins (Variable information printing outsourcing) production capacity, improving Business Process Services (Imaging business facilities) through DIDC (Document Imaging & Digitizing Center), renovating Document Solution Technology Center and investing in isupport as a comprehensive support strategy.

Through SAT, AG plans to strengthen and enlarge its core competencies by continuing its technology expansion, especially in the area of Professional Service Solutions such as SAP, Oracle Technology, and Business Solutions.

Astra Graphia meluncurkan peralatan multiguna berwarna untuk memberikan solusi document-handling yang lebih beragam.

Astra Graphia launched a multipurpose colour copier which is able to provide a variety of document handling solutions.

Page 108: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

106

25.6 million vehicles of traffic volume in Tangerang-Merak toll road.

Page 109: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

As

tra

In

te

rn

at

ion

al

An

nu

al

Re

po

rt

20

07

La

po

ra

n T

ah

un

an

107

InfrastrukturInfrastructure

Astra menjalankan bisnis infrastrukturnya

melalui dua anak perusahaan yang

dimiliki secara penuh yaitu PT Astratel

Nusantara (Astratel) dan PT Intertel

Nusaperdana (Intertel). Kedua

perusahaan ini menjalankan usaha

di bidang jalan tol, telekomunikasi,

pengelolaan dan pengadaan air bersih,

pembangkit listrik dan logistik.

Astra manages its infrastructure businesses

through two wholly owned subsidiaries, PT Astratel

Nusantara (Astratel) and PT Intertel Nusaperdana

(Intertel). These subsidiaries are involved in the toll

road, telecommunication, clean water supply, power

generation and logistics sectors.

Page 110: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

108108

Dalam bisnis jalan tol, Astratel memiliki 34,00% saham di PT Marga Mandala Sakti (MMS), pemegang konsesi dan operator jalan tol sepanjang 72 kilometer yang menghubungkan Tangerang dan Merak. Perusahaan ini memiliki hak konsesi selama 30 tahun sampai tahun 2023.

Astratel memiliki 30,00% saham PT PAM Lyonnaise Jaya (PALYJA), yang merupakan operator air bersih untuk Jakarta bagian Barat. Kerjasama dengan PAM Jaya ini berlangsung selama 25 tahun dan akan berakhir pada tahun 2023.

Usaha Astra dalam sektor telekomunikasi dikelola melalui PT Indonesia Network (INW) yang 95,00% sahamnya dimiliki oleh Astratel dengan sistem bagi hasil dengan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk Divisi Regional V.

Melalui Intertel yang memiliki 34,91% saham di PT Toyofuji Logistics Indonesia (TFLI), Astra juga tengah mengembangkan usahanya di bidang logistik. TFLI adalah perusahaan logistik untuk ekspor, impor dan jasa transportasi dalam negeri.

Kinerja UsahaBerkat kondisi yang cenderung membaik, Astratel dan Intertel berhasil membukukan hasil yang cukup memuaskan pada tahun 2007.

InfrastrukturInfrastructure

In the toll road sector, Astratel has a 34.00% stake in PT Marga Mandala Sakti (MMS), the concession owner and operator of a 72-kilometre toll road section between Tangerang and Merak that holds a 30-year concession until 2023.

Astratel is involved in the management of PT PAM Lyonnaise Jaya (PALYJA) where it has a 30.00% shareholding. PALYJA is the clean water supply operator for the western part of Jakarta, which has been granted a 25-year co-operation agreement with PAM Jaya that will run until 2023.

Astra maintains an involvement in the telecommunication sector through Astratel’s 95.00% stake in PT Indonesia Network (INW), a Speedy (ADSL) line provider in the Surabaya area through a revenue-sharing contract with PT Telekomunikasi Indonesia Tbk Regional Division V.

Through Intertel, Astra is also developing a logistics business. Intertel has a 34.91% stake in PT Toyofuji Logistics Indonesia (TFLI), a logistics company engaged in export, import and domestic transport services for automobiles.

Business Performance Given the improving trend in macro-economic conditions, Astratel and Intertel both produced satisfactory results in 2007. In 2007, MMS recorded a satisfactory

Tim Marga Mandala Sakti mengelola operasional jalan tol Tangerang-Merak dengan volume trafik sebesar 25,6 juta kendaraan.

The Marga Mandala Sakti team manage the Tangerang-Merak toll road which has a traffic volume of 25.6 million vehicles.

Page 111: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

As

tra

In

te

rn

at

ion

al

An

nu

al

Re

po

rt

20

07

La

po

ra

n T

ah

un

an

109

As

tra

In

te

rn

at

ion

al

An

nu

al

Re

po

rt

20

07

La

po

ra

n T

ah

un

an

109

Selama tahun 2007, MMS membukukan kinerja yang baik dengan total volume trafik sebesar 25,6 juta kendaraan, meningkat 4,0% dibanding tahun 2006.

Keuntungan PALYJA juga meningkat sebagai hasil dari perluasan wilayah pelayanan, perbaikan tarif serta penurunan tingkat kebocoran air. Perseroan berhasil menjual air sejumlah 130,3 juta meter kubik pada tahun 2007.

Pada tahun 2007 INW telah menyelesaikan instalasi Speedy lines sebanyak 10,512 yang keseluruhannya sudah dapat beroperasi.

Total volume ekspor dan impor yang ditangani oleh TFLI adalah 81.000 kendaraan sedangkan untuk logistik dalam negeri berjumlah 32.000 kendaraan.

Tinjauan Ke DepanAstratel dan Intertel terus berupaya untuk ikut serta dalam proyek-proyek infrastruktur yang potensial.

Peluang usaha di sektor infrastruktur pada tahun-tahun mendatang diperkirakan akan meningkat sejalan dengan peningkatan kebutuhan akan pengembangan baru untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia. Astra akan terus mencari peluang untuk memperluas kontribusinya di sektor infrastruktur melalui proyek bersama dengan para mitra strategis.

performance with total traffic volumes of 25.6 million vehicles, 4.0% higher than 2006.

PALYJA’s profitability also increased as a result of an increase in its coverage area, improvement in the average water charge, and a decrease in water loss. The company sold a total volume of 130.3 million cubic metres in 2007.

By the end of 2007, INW had completed the installation of 10,512 Speedy lines, which are now operational.

TFLI handled the export and import of 81,000 cars and the domestic logistics for 32,000 cars.

OutlookAstratel and Intertel are intensifying efforts to participate in sound infrastructure projects.

In the future, opportunities in the infrastructure sector are expected to increase as demand for new development is required to support Indonesia’s economic growth. Astra will continue to seek more opportunities to extend its participation in the sector through joint developments with strategic partners.

Melalui PALYJA, Astratel melayani kebutuhan air bersih untuk Jakarta bagian Barat.

Through PALYJA, Astratel serves the community by providing clean water for the western part of Jakarta.

Page 112: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

110

Page 113: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

As

tra

In

te

rn

at

ion

al

An

nu

al

Re

po

rt

20

07

La

po

ra

n T

ah

un

an

111

Sumber Daya ManusiaOur People

Astra meyakini bahwa karyawan adalah aset

yang sangat penting bagi Perusahaan. Kemajuan

dan pencapaian Astra merupakan hasil yang

tidak dapat terpisahkan dari keberhasilan Astra

dalam mengelola sumber daya manusia yang

dimilikinya.

For Astra, its employees are its most important asset. The

development of Astra and its achievements represent the result

of successful management of human resources.

Page 114: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

112112

Organization & Human Capital Development

(OHCD) memiliki peranan yang sangat

penting bagi Astra. OHCD adalah

mitra strategis bagi jajaran manajemen

perusahaan. Unit ini bertanggungjawab

menjabarkan Winning Concept dalam

pengelolaan sumber daya manusia.

Penekanan khusus ada pada Winning Team,

menyiapkan calon pemimpin Astra masa

depan, membangun budaya perusahaan

dan mengelola perubahan dalam organisasi

serta mengembangkan dan menjalankan

sistem yang tepat untuk meningkatkan

kepuasan karyawan, memacu produktivitas

dan mengelola karyawan secara efektif.

Sebagai kelanjutan dari penerbitan

Buku Panduan Sumber Daya Manusia

Astra (AHRM Handbook dan AHRM

Manual) yang memuat segala hal yang

terkait dengan strategi dan prinsip dasar

ketenagakerjaan Astra serta panduan

pelaksanaannya di lapangan, pada tahun

2007 OHCD mulai mengembangkan

KIPKA (Kriteria Implementasi Praktek

Ketenagakerjaan Astra), suatu sistem ukuran

dalam memastikan pelaksanaan kegiatan

ketenagakerjaan di Grup Astra berjalan

secara efektif dan selaras dengan kebijakan

perusahaan.

Dengan jumlah karyawan sebanyak

116.867 orang (data per Desember

2007), tantangan terbesar bagi OHCD

adalah optimalisasi efisiensi organisasi.

Terjalinnya hubungan harmonis antara

perusahaan dan karyawan adalah suatu

hal yang mutlak dimiliki. Departemen

Hubungan Industrial yang berada di

bawah OHCD senantiasa berupaya untuk

mengembangkan terciptanya hubungan

kerja yang baik dengan organisasi karyawan

dan memastikan Astra mematuhi ketentuan

ketenagakerjaan yang berlaku.

Within Astra, the role of Organization

& Human Capital Development (OHCD)

is of great importance. OHCD is a

strategic partner of the management of

the Company. It is responsible for the

incorporation of Astra’s ‘Winning Concept’

within human resources management.

Particular emphasis is placed on ‘Winning

Team’, preparing the future leaders of

Astra, developing the corporate culture and

organizing change with the organization,

as well as fostering and implementing

appropriate systems to achieve employee

satisfaction, improving productivity and

effective employee management.

Following the publication of the AHRM

Handbook and AHRM Manual which

comprehensively address the strategies

and basic principles of human resource

development, in 2007 OHCD began the

development of KIPKA – the criteria for

implementation of human resources

practices at Astra – as a system of

measurement to make sure that the human

resource practices of the Astra Group are

conducted in an effective manner in line

with the policies of the company.

With a total of 116,867 employees at the

end of December 2007, the major challenge

for OHCD is how to achieve optimal

organisational efficiency. The achievement

of a positive and harmonious relationship

between the company and its employees

is a basic requisite. The Department of

Industrial Relations, which reports to OHCD,

continues to work to achieve a positive

working relationship with employees and

ensures that Astra applies prevailing human

resource regulations.

Sumber Daya ManusiaHuman Resources

Page 115: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

As

tra

In

te

rn

at

ion

al

An

nu

al

Re

po

rt

20

07

La

po

ra

n T

ah

un

an

113

As

tra

In

te

rn

at

ion

al

An

nu

al

Re

po

rt

20

07

La

po

ra

n T

ah

un

an

113

No Business Employee

1 AI-HO & Sales Operation 10,812

2 Astra Motor I 18,101

3 Astra Motor II 6,890

4 Astra Motor III 10,875

5 Astra Motor IV 17,117

6 Astra Financial Services 21,233

7 Astra Heavy Equipment 11,009

8 Astra Information Technology 1,255

9 Astra Infrastructure 1,856

10 Astra Resources 17,719

Total 116,867

Program pengembangan karyawan

Astra antara lain dilaksanakan dalam

bentuk pendidikan dan pelatihan serta

pengembangan karir. Kesempatan

pengembangan karir, seperti rotasi

karyawan ataupun penugasan lapangan

juga terus dijalankan. Dalam rangka

menyiapkan calon pemimpin Astra masa

depan, OHCD menyelenggarakan Astra

Development Centre (ADC) sebagai bagian

dari program pengembangan eksekutif.

Sampai dengan tahun 2007, ADC sudah

dilaksanakan sebanyak 5 angkatan dan akan

terus dijalankan secara konsisten untuk

mendukung keberlangsungan bisnis Astra

ke depan.

Astra’s employee development programs

include education and training as well as

career development. The opportunity for

career improvement, through rotation

of workers or provision of new tasks, is

available. In its task of preparing leaders of

Astra of the future, OHCD utilises the Astra

Development Center (ADC) as one part of

the executive development program. By

2007, five groups had been trained by ADC,

in a program to be applied consistently in

order to support the sustainability of Astra

in the future.

Karyawan Grup Astra Berdasarkan JumlahAstra Group Employees by Number of Employee

AI-HO & SO 9.2%Astra Motor I 15.5%Astra Motor II 5.9%Astra Motor III 9.3%Astra Motor IV 14.6%Heavy Equipment 9.4%Resources 15.2%Information Technology 1.1% Infrastructure 1.6%Financial Services 18.2%

Karyawan Grup Astra Berdasarkan Jumlah (%)Astra Group Employees by Number of Employee (%)

Page 116: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

114114

Setiap tahun Astra melakukan kaji ulang

atas sistem remunerasi total yang diberikan

kepada karyawan yang meliputi gaji,

benefit, tunjangan dan berbagai komponen

reward lain melalui survei remunerasi yang

diselenggarakan baik oleh internal secara

mandiri maupun konsultan independen

serta melalui survei pasar. Hal tersebut

memastikan bahwa sistem remunerasi yang

diberikan senantiasa kompetitif dan sejalan

dengan perkembangan pasar, baik di dalam

industri sejenis maupun antar-industri.

Perseroan secara berkala juga

menyelenggarakan Employee and Family

Gathering sebagai salah satu wadah untuk

mempererat komunikasi dan interaksi

antara manajemen, karyawan dan keluarga

karyawan.

Pada tahun 2007, Astra berhasil meraih

beberapa penghargaan. Di antaranya

yang terkait dengan ketenagakerjaan dan

cukup bergengsi adalah Most Admired

Knowledge Enterprise (MAKE) Award

di tingkat Asia, yang diselenggarakan

di Seoul (Korea Selatan). Sementara di

tingkat nasional, Astra berhasil meraih

Employer of Choice Award dan Perusahaan

Idaman. Penghargaan-penghargaan

tersebut semakin mengokohkan posisi

atas yang diraih Astra terkait hasil survei

tentang praktek ketenagakerjaan terbaik di

Indonesia.

Each year Astra re-evaluates the system

of total remuneration given to employees

– incorporating wages, benefits and other

components of reward – by means of a

remuneration survey that is conducted

both internally in an independent manner,

by independent consultants and market

surveys. This process ensures that the

system of remuneration is competitive

and in line with market trends, both within

industries of the same type and in other

industries.

The Company also regularly holds Employee

and Family Gathering events as a means

of maintaining good communication

and interaction between management,

employees and the families of employees.

In 2007 a number of awards were received

by Astra. Those related to human resources

and of significant prestige were Astra’s

selection as a winner in the Most Admired

Knowledge Enterprise (MAKE) Award for

Asia, at an event held in Seoul, South Korea.

At the national level, Astra was the winner

of the Employer of Choice Award and Ideal

Company. These awards were in addition

to the continuing position of Astra at the

top of surveys of best human resources

practices in Indonesia.

Family Day merupakan bentuk employee and family gathering yang ditujukan untuk mempererat interaksi antar perusahaan, karyawan dan keluarganya.

Family Day is a gathering for employees and their families which is conducted to strengthen interaction between the company, employees and their families.

Page 117: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

As

tra

In

te

rn

at

ion

al

An

nu

al

Re

po

rt

20

07

La

po

ra

n T

ah

un

an

115

As

tra

In

te

rn

at

ion

al

An

nu

al

Re

po

rt

20

07

La

po

ra

n T

ah

un

an

115

Dana Pensiun Astra (DPA)

Untuk mendorong kemandirian di masa

pensiun, Astra menyediakan program

dana pensiun tambahan di luar Jamsostek

melalui Dana Pensiun Astra (DPA Satu dan

DPA Dua) serta memberikan pelatihan

kewirausahaan kepada karyawan yang akan

memasuki masa purnabakti.

Pada tanggal 31 Desember 2007, jumlah

dana investasi (tidak di audit) yang dikelola

di DPA Satu dan DPA Dua masing-masing

sebesar Rp 1,05 triliun dan Rp 1,29 triliun.

Hasil dana investasi di tahun 2007 mencapai

Rp 207 miliar untuk DPA Satu dan Rp 281

miliar untuk DPA Dua, dengan Return On

Investment (ROI) yang berhasil dicapai oleh

DPA Satu dan DPA Dua masing-masing

mencapai sekitar 26%. Dana ini telah

diinvestasikan sesuai dengan ketentuan

perundangan di bidang Dana Pensiun dan

Arahan Investasi serta dikaji secara berkala

oleh Komite Investasi dan Dewan Pengawas.

Pada tahun 2007, DPA Dua berhasil

mendapatkan Piagam Penghargaan dari

Asosiasi Dana Pensiun Indonesia (ADPI)

sebagai Dana Pensiun Terbaik ke-3 untuk

kategori Dana Pensiun dengan Aktiva

Bersih antara Rp 400 miliar – Rp 1 triliun.

Di samping itu pada bulan Juli 2007, DPA

Dua juga telah menyampaikan Laporan

Pembayaran Saldo Iuran kepada para

pesertanya.

Astra Pension Fund (DPA)

In order to promote independence during

retirement, Astra provides a pension fund

in addition to the Jamsostek system by

way of the Astra Pension Fund (DPA Satu

and DPA Dua) and also provides training in

entrepreneurship for employees about to

retire.

At 31 December 2007 the unaudited funds

invested by Astra Pension Fund in the DPA

Satu and DPA Dua funds stood at Rp 1.05

trillion and Rp 1.29 trillion respectively. The

funds earned income of Rp 207 billion and

Rp 281 billion respectively for the year,

giving a Return On Investment (ROI) for

both DPA Satu and DPA Dua of around

26%. The funds have been invested in line

with legal requirements for pension funds

and direct investment vehicles and regular

reviews are conducted by the Investment

Committee and the Oversight Committee.

In 2007 DPA Dua received the Charter

Award from the Indonesian Association

of Pension Funds (ADPI) as the third Best

Pension Fund in the category of pension

funds with transactions of between Rp 400

billion and Rp 1 trillion. In July 2007, DPA

Dua distributed Payment Advisories to its

members.

Karyawan Grup Astra Berdasarkan GolonganAstra Group Employees by Grade

40,000

30,000

20,000

10,000

0

Non Grade

I II III IV V VI & VII

Page 118: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

116116

AMDI

The Astra Management Development

Institute (AMDI) reflects the commitment of

Astra to the development of human capital.

The identification and implementation of

the latest management theories and best

practices are consistently applied by AMDI.

AMDI, as the center for development of

corporate management, plays the role

of providing education and training to

employees that incorporates elements of

corporate culture, basic competencies,

functional management and leadership.

Cooperation programs are conducted with

leading institutions including the Prasetya

Mulya Management Institute, the Asian

Institute of Management (AIM) in Manila, the

Philippines, and the INSEAD Asia Campus

in Singapore in order to continue to protect

the quality of programs and to fulfill the

demands of business development at Astra.

AMDI utilises a competency-based

approach and applies a learning process

called blended and action-based learning.

AMDI

Astra Management Development

Institute (AMDI) menunjukkan komitmen

Astra terhadap pengembangan sumber

daya manusia. AMDI selalu berupaya

mengaplikasikan identifikasi dan

implementasi teori manajemen terbaru

beserta praktek terbaiknya.

AMDI sebagai sentra pengembangan

manajemen korporat memiliki peran dalam

memberikan pendidikan dan pelatihan

kepada karyawan yang mencakup budaya

perusahaan, kompetensi dasar, manajemen

fungsional dan kepemimpinan. Jalinan

kerjasama dengan lembaga terkemuka

seperti Lembaga Pendidikan Prasetya

Mulya, Asian Institute of Management (AIM)

Manila, Filipina dan INSEAD Asia Campus di

Singapura dilakukan untuk menjaga kualitas

sumber daya manusia dalam memenuhi

tuntutan perkembangan bisnis Astra.

AMDI menggunakan pendekatan

competency-based dan menerapkan

proses pembelajaran blended and action

based learning.

60,000

50,000

40,000

30,000

20,000

10,000

0

< 18 years old

18-25 years old

26-35 years old

36-45 years old

46-55 years old

>55 years old

Karyawan Grup Astra Berdasarkan UsiaAstra Group Employees by Age

Page 119: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

As

tra

In

te

rn

at

ion

al

An

nu

al

Re

po

rt

20

07

La

po

ra

n T

ah

un

an

117

As

tra

In

te

rn

at

ion

al

An

nu

al

Re

po

rt

20

07

La

po

ra

n T

ah

un

an

117

As part of its programs to support Astra in

achieving improvements in QCD-I (Quality,

Cost, Delivery, Innovation), AMDI has also

launched new programs to improve skills

by means of improvement and innovation

abilities for employees at a number of levels.

AMDI also hosts the Astra Quality

Convention (AQC) each year with 2007

being the 23rd convention. The event is an

integral part in the overall picture at Astra

to institutionalise activities and a culture

of improvement and innovation. These

activities mobilise all employees, from

frontline staff to the executive level. The

result has been significant growth in the

number of improvement and innovation

programs at all levels. Overall, AQC has

provided results in the form of improved

competence of employees, a sense of

pride and ownership in the Company that

in turn contributes to higher standards of

production and service by Astra.

Astra International Cooperative (KAI)

The Astra International Cooperative (KAI)

is an enterprise established with the aim of

Dalam rangka meningkatkan QCD-I

(Quality, Cost, Delivery, Innovation), AMDI

meluncurkan program-program baru

untuk meningkatkan ketrampilan terkait

pengembangan dan inovasi bagi karyawan

di berbagai tingkatan.

AMDI juga menyelenggarakan Astra

Quality Convention (AQC) setiap tahun

dan yang dilaksanakan pada tahun 2007

merupakan konvensi yang ke-23. Acara

ini merupakan bagian dari rencana besar

Astra untuk melembagakan kegiatan dan

budaya improvement dan innovation.

Kegiatan ini memobilisasi semua karyawan

mulai dari garda depan (frontliners) sampai

level eksekutif. Hasil dari kegiatan ini

menunjukkan pertumbuhan yang signifikan

dari proyek improvement dan innovation di

semua level. Secara keseluruhan, AQC telah

memberikan manfaat terhadap peningkatan

kompetensi karyawan, kebanggaan dan rasa

memiliki perusahaan yang pada akhirnya

akan membawa peningkatan pada kualitas

produk dan layanan Astra.

Koperasi Astra International (KAI)

Koperasi Astra International (KAI) adalah

sebuah badan usaha yang didirikan dengan

Karyawan Grup Astra Berdasarkan Tingkat PendidikanAstra Group Employees by Educational Background

80,000

70,000

60,000

50,000

40,000

30,000

20,000

10,000

0

ElementaryJunior High

Senior High DiplomaUnder

GraduateOther

Page 120: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

118118

assisting Astra and the Astra Group with the

improvement of welfare and value added

benefit for its participants which consist of

permanent employees within the Group. KAI

operates programs that provide benefits for

its participants in a mutually constructive

manner.

KAI is a strategic partner for Astra in

creating initiatives aimed at improving

members’ welfare in a consistent and

sustainable manner within the capacities of

Astra and its members.

tujuan membantu perusahaan dalam

lingkungan Grup Astra untuk meningkatkan

kesejahteraan dan memberikan nilai tambah

bagi para anggotanya yang terdiri dari

karyawan tetap melalui berbagai program

dan aktivitas yang bermanfaat serta bersifat

dari, oleh dan untuk anggota.

KAI adalah strategic partner bagi Astra

dalam upaya meningkatan kesejahteraan

anggota secara berkesinambungan seraya

tetap mempertimbangkan kemampuan

perusahaan dan anggotanya.

Pembukaan Astra Quality Convention oleh Direktur Astra Tossin Himawan, membiasakan budaya improvement dan innovation di seluruh level kerja.

The Astra Quality Convention was opened by Astra’s Director Tossin Himawan, as a way of inculcating an improvement and innovation culture at every level of the work process.

80,000

70,000

60,000

50,000

40,000

30,000

20,000

10,000

0

Permanent TemporaryDaily-PaidEmployee

Outsource Expatriate

Karyawan Grup AstraBerdasarkan StatusKaryawanAstra Group Employees by Employee Status

Page 121: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

As

tra

In

te

rn

at

ion

al

An

nu

al

Re

po

rt

20

07

La

po

ra

n T

ah

un

an

119

As

tra

In

te

rn

at

ion

al

An

nu

al

Re

po

rt

20

07

La

po

ra

n T

ah

un

an

119

The main activity of KAI consists of two

major areas of operation. First are activities

to improve members’ welfare and, second,

activities to develop enterprises.

In order to raise members’ welfare, KAI

provides facilities such as loans with

minimal conditions for housing, education,

the purchase of vehicles and educational

scholarships for children of members.

In 2007 KAI increased the level of such

loans by 18% compared to the year earlier.

Up until December 2007 the number of

members assisted by KAI was 56,304.

A major advance was achieved in the

provision of scholarships for the children

of employees, with an 118% increase on the

figure for 2006.

Kegiatan utama KAI dibagi menjadi dua

bidang yaitu peningkatan kesejahteraan

anggota dan pengembangan usaha.

Dalam usaha meningkatkan kesejahteraan

anggotanya, KAI memberikan fasilitas

pinjaman dengan syarat yang ringan

terutama untuk perumahan, pendidikan, alat

transportasi serta beasiswa bagi anak-anak

anggota.

Pada tahun 2007, fasilitas pinjaman yang

disalurkan oleh KAI meningkat sebesar 18%

dibandingkan tahun sebelumnya. Hingga

Desember 2007, jumlah anggota yang

tercatat adalah sebanyak 56.304 karyawan.

Sedangkan untuk pemberian fasilitas

beasiswa di tahun 2007, KAI mencatat

peningkatan sebesar 118% dari tahun

sebelumnya.

RUPS Koperasi Astra International membahas hal-hal yang berkaitan dengan peningkatan kesejahteraan anggotanya.

The Astra International Cooperative discussed the improvement of its members’ welfare at their AGM.

Page 122: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

120

Page 123: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

As

tra

In

te

rn

at

ion

al

An

nu

al

Re

po

rt

20

07

La

po

ra

n T

ah

un

an

121

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Astra telah menjalankan Program Tanggung Jawab

Sosial Perusahaan (CSR) lebih dari 40 tahun

yang lalu. Program ini didasari oleh keyakinan

manajemen dan karyawan perusahaan bahwa dalam

mencapai keberhasilan, perusahaan harus maju

bersama dan dapat memberikan manfaat bagi

masyarakat dan negara.

The corporate social responsibility (CSR) programs of Astra began

more than 40 years ago, based on the conviction of the company’s

management and employee that in order to succeed, an enterprise

must working together and to provide benefit to the community as

well as to the nation.

Page 124: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

122122

Membantu MasyarakatUntuk itu, Astra secara konsisten

mendukung berbagai program bantuan bagi

masyarakat yang terkena bencana alam,

serta memberikan dukungan bagi kegiatan-

kegiatan yang bersifat kultural, olah raga,

kesehatan dan pendidikan, termasuk

pemberian beasiswa bagi siswa berbakat

yang kurang mampu di seluruh Indonesia.

Program-program ini terus dijalankan

bahkan pada saat kondisi ekonomi

mengalami masa krisis dan Astra tengah

menjalankan program restrukturisasi.

Astra juga menjalankan berbagai kegiatan

yang ditujukan untuk memperbaiki

kesejahteraan masyarakat di lingkungan

sekitar kantor pusat. Pada tahun 2007,

menjelang Idul Fitri, Astra memberikan

sumbangan berupa sembako bagi warga

Kelurahan Sungai Bambu, Jakarta Utara.

Sedangkan dalam rangka memperingati

Idul Adha, masyarakat sekitar memperoleh

pembagian daging kurban. Untuk

meningkatkan kesadaran akan kebersihan

lingkungan, Astra mengadakan Lomba

Kebersihan di wilayah pemukiman

Kelurahan Sungai Bambu. Selain itu, pada

bulan Juli 2007 diadakan khitanan massal

untuk anak laki-laki berusia 5 sampai 13

tahun. Sedangkan terkait program untuk

memajukan pendidikan, Astra memberikan

beasiswa bagi sekitar 630 siswa berprestasi

dari keluarga pra sejahtera di empat

kelurahan.

Petunjuk pelaksanaan program CSR

dituangkan dalam panduan Astra Friendly Company (AFC) dan dilaksanakan oleh

semua jenjang operasional sampai ke

tingkat cabang. Setiap unit bertanggung

jawab dalam pengembangan program

bagi lingkungan sekitar masing-masing,

di samping program berskala nasional

yang dilaksanakan oleh Perseroan sendiri.

Dalam membantu masyarakat, Grup Astra

menjalankan beberapa kegiatan nirlaba

yang dikonsentrasikan pada daerah-daerah

yang spesifik.

Supporting the Community

Accordingly, Astra has consistently

sponsored programs to assist in situations

such as floods and other disasters as well

as support for cultural events, sports, health

and education, including scholarships for

gifted students across Indonesia. These

programs were maintained even through the

difficult period of the economic crisis and

Astra’s subsequent restructuring program.

Astra also conducted a number of activities

aimed at improving public welfare in the

area around its head office. In 2007, in

the run-up to Idul Fitri, basic food was

donated to members of the public in the

district of Sungai Bambu in North Jakarta.

To mark the celebration of Idul Adha, meat

from sacrificed animals was distributed to

the public in the surrounding district. To

improve appreciation of environmental

hygiene, a Clean-Up Competition was

conducted in residential areas in the district

of Sungai Bambu. In July 2007, a mass

circumcision was conducted for boys aged

between 5 to 13. To advance education,

Astra provided scholarships for 630

strongly performing students from poor

families in four sub-districts.

Guidelines on CSR programs are published

in the Astra Friendly Company (AFC)

manual and CSR programs are implemented

by every level of operation down to the

branch level. Each unit is responsible for the

development of individual programs within

its surrounding environment, in addition to

national level programs conducted by the

Company itself. The Astra Group operates

a number of non-profit activities which

concentrate on specific areas of assistance

to communities.

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibil ity

Page 125: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

As

tra

In

te

rn

at

ion

al

An

nu

al

Re

po

rt

20

07

La

po

ra

n T

ah

un

an

123

As

tra

In

te

rn

at

ion

al

An

nu

al

Re

po

rt

20

07

La

po

ra

n T

ah

un

an

123

Komitmen Astra terhadap program

CSR mengacu pada kesadaran bahwa

keberhasilan usaha perusahaan juga

bergantung pada kemajuan bangsa, dan

komitmen yang kuat bagi pembangunan

nasional merupakan jaminan bagi

keberhasilan bisnis perusahaan. Salah satu

diantaranya adalah program jangka panjang

Astra dalam membantu pengembangan

Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang

mengembangkan sebanyak 520 perusahaan

penghasil komponen untuk perusahaan

Astra. Program lainnya termasuk

bimbingan masyarakat setempat dalam

mengembangkan kegiatan-kegiatan yang

dapat meningkatkan pendapatan.

Salah satu proyek di bidang pendidikan

adalah program pendampingan sekolah

dasar selama enam tahun yang masih

berlangsung di Meulaboh, Aceh Barat, salah

satu wilayah yang paling banyak terkena

dampak tsunami 2004. Di samping itu

Astra juga merancang program pendidikan

kebudayaan seperti kelas tari tradisional di

sejumlah sekolah.

Astra’s commitment to corporate social

responsibility programs is based on

the realisation that its own commercial

success depends on the success of the

nation, and that a strong commitment to

national development is the best guarantee

of business success. Astra’s long-term

programs to assist in the development of

Small and Medium Enterprises (SME) have

produced the added benefit of creating a

current total of 520 companies producing

components for Astra companies. Other

programs teach local communities how to

develop income generating activities.

In one project in the field of education,

a six-year supervisory program for the

development of a model primary school

is continuing at Meulaboh, West Aceh, an

area badly affected by the 2004 tsunami.

Cultural education programs, including

traditional dance classes, were organised at

a number of schools.

Untuk membantu kelangsungan proses belajar mengajar, Astra memberikan bantuan alat-alat sekolah kepada 5.000 siswa SD yang sekolahnya dilanda banjir.

To support the learning and teaching process, Astra donates school equipment for 5,000 primary students in schools which have been flooded.

Page 126: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

124124

Salah satu program yang dijalankan

sepanjang tahun 2007 adalah pemberian

bantuan untuk korban banjir di Jawa Tengah

dan Jawa Timur serta untuk para yatim

piatu. Bantuan serupa juga diberikan untuk

para korban banjir Jakarta pada bulan

Februari dan bagi korban gempa bumi di

Sumatera Barat pada bulan Maret.

Sunter Nusa Dua Program Sunter Nusa Dua dicanangkan

pada tahun 2001 untuk membantu

masyarakat di lingkungan sekitar kantor

pusat Perseroan dan sebagian besar

pabrik di Sunter, Jakarta Utara. Program ini

bertujuan untuk menciptakan lingkungan

yang bersih, aman dan nyaman bagi warga

di wilayah sekitar.

Astra tetap melanjutkan program-program

perbaikan drainase, penerangan jalan, dan

penanaman pohon serta berbagai kegiatan

lainnya sepanjang tahun 2007 termasuk

perbaikan gedung sekolah, bantuan fasilitas

kesehatan bagi anak-anak dan manula serta

bantuan perbaikan nutrisi bagi balita.

Astra Friendly Company (AFC) AFC merupakan standar kegiatan tanggung

jawab sosial yang digunakan Grup Astra

sekaligus sebagai perangkat evaluasi

efektivitas langkah-langkah yang dilakukan

melalui penilaian secara berkala terhadap

Among programs during 2007, donations

were made to assist victims of floods in

Central Java and East Java as well as for

orphanages. Assistance was also provided

for the victims of the severe flooding that

hit Jakarta in February and the earthquake

that impacted West Sumatera in March.

Sunter Nusa Dua

The Sunter Nusa Dua program was

established in 2001 to assist communities

in the area of Company’s head office and

major manufacturing plants at Sunter in

North Jakarta. The program aims to create a

clean, secure and comfortable environment

for residents in the surrounding area.

As well as continuing programs such as

drainage improvement, street lighting,

and tree planting, activities during 2007

included improvements to schools,

assistance for health facilities for young

children and the elderly, including nutritional

support for children under five.

Astra Friendly Company (AFC)

The AFC program is a standard of social

responsibility activities used by the Group

and also evaluation of the effectiveness of

the efforts through periodic assessment of

Melalui program Sunter Nusa Dua, masyarakat di lingkungan sekitar kantor pusat Perseroan dapat menikmati lingkungan yang bersih, aman dan nyaman.

Thanks to the Sunter Nusa Dua program, the community around the Company’s head office enjoy a clean, safe and comfortable environment.

Page 127: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

As

tra

In

te

rn

at

ion

al

An

nu

al

Re

po

rt

20

07

La

po

ra

n T

ah

un

an

125

As

tra

In

te

rn

at

ion

al

An

nu

al

Re

po

rt

20

07

La

po

ra

n T

ah

un

an

125

program-program tersebut. Penilaian

tersebut meliputi kesesuaian terhadap

nilai-nilai dasar Astra, program CSR dan

kegiatannya serta pemenuhan hak-hak para

pemangku kepentingan. Keberhasilan yang

diukur melalui key performance indicators

juga dimasukkan dalam proses penilaian.

Untuk memberikan penghargaan atas

usaha-usaha yang dilakukan oleh

anak perusahaan, Astra secara rutin

menganugerahkan Astra Friendly Company Award (AFC Award) yang dibagi dalam

kategori Pencapaian Pendidikan Dasar

secara Universal, Perbaikan Kesehatan

Masyarakat dan Program Aktivitas yang

Meningkatkan Pendapatan.

AFC juga senantiasa mengikuti setiap

perkembangan peraturan yang dikeluarkan

oleh pemerintah, namun peraturan

pemerintah ini bukanlah satu-satunya

standar yang digunakan, karena Astra juga

menggunakan standar internasional yang

sesuai.

Sehubungan dengan bidang tanggung

jawab sosial, AFC mensyaratkan perusahaan

untuk dapat mencapai standar minimum

bintang tiga dalam AFC. Ini berarti Grup

Astra telah menjalankan program sosial

yang terfokus pada bidang pendidikan

dan usaha meningkatkan pendapatan

di lingkungan Astra. Program ini

memprioritaskan karyawan, keluarga

karyawan dan masyarakat di sekitar wilayah

operasi perusahaan. Sejalan dengan AFC,

manajemen diharapkan dapat memenuhi

harapan para pemangku kepentingan

terkait pelaksanaan tanggung jawab sosial

perusahaan yang sesuai dengan Undang-

Undang Perseroan Terbatas. Semua

perusahaan diwajibkan untuk menjalani

pemeriksaan kualitas pemrosesan limbah

secara rutin.

Pada tahun 2007, penilaian AFC dilakukan

terhadap 47 unit bisnis Grup Astra. Jumlah

ini meningkat sebesar 51,6% dibandingkan

dengan tahun 2006. Berdasarkan hasil

penilaian, 11 perusahaan mencapai bintang

lima (23,4%), 10 mencapai bintang empat

(21,3%), 21 mendapatkan bintang tiga

(44,7%), 5 perusahaan bintang dua (10,6%)

dan tidak satupun perusahaan yang

mendapatkan bintang satu.

programs. The assessment process includes

adherence to Astra’s basic values, their CSR

programs and activities and their fulfillment

of the rights of stakeholders. Achievement

through key performance indicators is

included in the assessment process.

Astra also regulary holds the Astra Friendly

Company Award in which the efforts of

Group companies in the field of Achieving

Universal Primary Education, Improving

Community Health and Conducting

Income Generating Activities Program are

recognised.

AFC also continuously follows

developments in regulations set by the

government although its standards are not

based solely on government regulations,

but also on the appropriate international

standards.

In the area of social responsibility,

AFC requires companies to achieve a

minimum three star standard within

AFC. This assumes the sponsorship of

a social program focused on education

and income-generating activities in the

Astra’s environment. Program activities

should normally prioritise employees, the

families of employees and the public in the

immediate area of operations. In line with

AFC, it is also assumed that management

will anticipate the demands of stakeholders

relating to the implementation of corporate

social responsibility under the Law on

Limited Liability Companies. All companies

are required to undergo regular checks on

waste process quality.

In 2007, AFC assessments were performed

on 47 Astra Group business units, an

increase of 51.6% on 2006, with 11

companies achieving five stars (23.4%),

10 achieving four stars (21.3%), 21 winning

three stars (44.7%), 5 companies two stars

(10.6%) and no company receiving only one

star.

Page 128: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

126126

Pendidikan menjadi salah satu fokus pencapaian implementasi Astra Friendly Company.

Education is one focus of the implementation of the Astra Friendly Company program.

Penilaian AFC juga dilakukan untuk

mengetahui tingkat konsistensi dalam

pelaksanaan manajemen AFC, proses siklus

plan-do-check-action (PDCA) terkait

pelaksanaan program CSR serta pemenuhan

hak para pemangku kepentingan. Selain

itu, implementasi program dan indikator

pencapaian juga dievaluasi.

Pada tahun 2007 beberapa perusahaan

Astra mulai melaksanakan program

peningkatan pendapatan masyarakat.

Kegiatan ini menjadi prioritas dalam

pelaksanaan AFC dengan tujuan untuk

meningkatkan kemandirian masyarakat

serta menciptakan kontribusi positif

terhadap lingkungan sekitar sebagai imbal

balik atas kehadiran perusahaan. Beberapa

contohnya, yaitu pembuatan pupuk alam

dan daur ulang kertas yang dikembangkan

di sekitar wilayah kerja utama Astra yang

merupakan bagian dari program jangka

panjang untuk mendukung kesinambungan

lingkungan setempat.

Yayasan Toyota & Astra (YTA) YTA meyakini bahwa pendidikan merupakan

faktor terpenting dalam pengembangan

kemanusiaan. Sejalan dengan hal tersebut,

YTA berperan aktif di bidang pendidikan

dengan menyediakan beasiswa mulai

dari sekolah dasar hingga ke tingkat

pendidikan yang lebih tinggi. Selain

pemberian beasiswa untuk pendidikan

jenjang sarjana strata satu dan magister,

YTA juga mendanai kegiatan penelitian dan

penyelesaian tesis untuk gelar pasca sarjana

dan doktor.

AFC assessments were also performed to

judge the consistency of the application

of AFC management, the cycle of plan-

do-check-action (PDCA) processes in

the application of CSR programs, and the

fulfilment of the rights of stakeholders.

Program implementation and achievement

of indicators were also evaluated.

In 2007 a number of Astra companies

began to implement AFC Income

Generating Activity programs within

communities. This type of activity

represents a priority in implementing AFC

with the aim of improving the independence

of the general public and as a means of

creating a positive contribution in return

for the presence of the company in a local

neighborhood. In just one example of the

application of AFC, income generating

activities such as paper recycling and

composting were developed in the area

around Astra’s major installations as part

of a long-term program to support the

sustainability of the community.

Toyota & Astra Foundation (YTA)

YTA believes that education is the most

important factor in the advancement of

humanity. Accordingly, it is active in the

education sector, providing scholarships

from primary school through to higher

education. As well as scholarships for

bachelor and master degree courses,

YTA also funds research studies and the

completion of theses for masters and

doctorate degrees.

Page 129: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

As

tra

In

te

rn

at

ion

al

An

nu

al

Re

po

rt

20

07

La

po

ra

n T

ah

un

an

127

As

tra

In

te

rn

at

ion

al

An

nu

al

Re

po

rt

20

07

La

po

ra

n T

ah

un

an

127

Lebih jauh lagi, YTA juga menyediakan

dana untuk pengadaan peralatan yang

dibutuhkan oleh kegiatan pendidikan yang

sesuai dengan bidang utama Astra yaitu

di industri otomotif, khususnya dalam

pendidikan dasar bagi para mekanik,

termasuk di antaranya penerbitan buku

otomotif. Sebagai bukti perhatian Astra

terhadap pendidikan teknis, pada tahun

2007 YTA menghibahkan 25 unit mesin,

sejumlah transmisi dan gardan belakang,

740 buku otomotif, serta 34 tabel dinding

kepada 40 institusi pendidikan. Di samping

itu, YTA juga mengadakan program

pelatihan untuk mekanik di beberapa

bengkel kecil dan membantu kegiatan

penelitian di 20 institusi dan universitas.

YTA juga telah memberikan beasiswa senilai

Rp 1,5 miliar selama tahun 2007 kepada

sejumlah 3.623 siswa sekolah dasar, sekolah

menengah pertama dan sekolah teknik

mesin di sekitar wilayah operasi utama

Astra. Penyaluran dana lainnya sebesar

Rp 1,3 miliar diberikan sebagai beasiswa

untuk pendidikan sarjana dan politeknik,

yang membantu sebanyak 575 mahasiswa di

50 universitas dan 126 siswa di 16 politeknik.

Di samping itu, sejumlah Rp 185 juta juga

telah disalurkan untuk 25 siswa tingkat

pasca sarjana.

Pada tahun 2008, YTA akan terus

melakukan program-program sejenis

dengan skala yang sama seperti di tahun

2007. Kunjungan ke Banjarmasin pada

bulan Desember 2007 diikuti dengan

pemberian bantuan unit mesin kepada

Politeknik Nasional di ibukota Kalimantan

Selatan tersebut. Langkah lain yang akan

dilaksanakan pada tahun 2008 adalah

YTA also provides funding for equipment

required for educational courses in line

with Astra’s major area of operations in

the automotive industry, especially for

basic education for mechanics, including

the publication of automotive books. In

a further demonstration of its concern

for technical education, YTA during 2007

donated 25 engines as well as a number of

transmissions, rear axles, 740 automotive

books and 34 wall charts to 40 educational

institutes, together with assistance such as

training programs for mechanics at small

workshops. YTA also assisted research

studies at 20 institutions and universities.

YTA provided scholarships during the

year with a total value of Rp 1.5 billion

for students in primary, junior high

and technical high schools in the area

surrounding Astra’s main area of operations,

assisting a total of 3,623 students. A further

Rp 1.3 billion was devoted to scholarships

for bachelor courses and studies at

polytechnics, assisting 575 students at

50 universities and 126 students at 16

polytechnics. Another Rp 185 million was

spent on post-graduate study programs for

25 students.

In 2008, YTA will continue to conduct

programs of a similar nature and scale as in

2007. A visit to Banjarmarsin in December

2007 was followed up with support in the

form of donations of engines to the National

Polytechnic in the South Kalimantan capital.

Other endeavors during 2008 will be the

development of a new program to replace

Page 130: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

128128

the Top Student grant program.

Alternatives being considered include the

creation of Work Training Halls to assist the

skills of graduates of technical schools.

Dharma Bhakti Astra Foundation (YDBA)

YDBA is an integral part of the value chain

in Astra’s Automotive, Heavy Equipment

including Mining and Agribusiness Divisions,

working to support the development of

SME across Indonesia. Since its formation

in 1980 it has made a strong contribution

to SME development in areas related

to Astra businesses and in non-related

areas. Programs funded by Astra include

training programs in general management,

technology, marketing, information

technology, basic mentality and finance as

well as assistance for SMEs in the area of

technology, market and financial access.

pengembangan program baru untuk

menggantikan program hibah Siswa Unggul.

Alternatif yang sedang dipertimbangkan

adalah dengan mendirikan Ruang Latihan

Kerja untuk meningkatkan keahlian para

lulusan sekolah teknik.

Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) YDBA adalah bagian yang tidak dapat

dilepaskan dari value chain Divisi Otomotif,

Alat Berat termasuk Pertambangan

dan Agribisnis, yang secara konsisten

mendukung pengembangan UKM di seluruh

Indonesia. Sejak pendiriannya pada tahun

1980, yayasan ini telah memberi kontribusi

yang signifikan dalam pengembangan UKM,

baik dalam lingkup bidang yang berkaitan

dengan bisnis Astra maupun bidang lainnya.

Beberapa program yang dilaksanakan oleh

YDBA untuk UKM antara lain pelatihan di

bidang manajemen, teknologi, pemasaran,

teknologi informasi, basic mentality dan

pembiayaan serta bantuan untuk UKM

dalam bidang teknologi, akses pasar dan

keuangan.

UKM mitra YDBA yang bergerak di bidang pengadaan spare parts turut mendukung pasokan suku cadang untuk Astra.

YDBA partner with an SME in the supply of spare parts to the Astra group.

Page 131: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

As

tra

In

te

rn

at

ion

al

An

nu

al

Re

po

rt

20

07

La

po

ra

n T

ah

un

an

129

As

tra

In

te

rn

at

ion

al

An

nu

al

Re

po

rt

20

07

La

po

ra

n T

ah

un

an

129

Many of these SMEs have become sub-

contractors to Astra companies. During

2007, payments to sub-contractors reached

Rp 4.3 trillion, a rise of 16.7% compared

to the year earlier. The number of sub-

contractors at the end of 2007 stood at

520, with 396 classed as SMEs.

In order to expand programs to develop

SMEs across Indonesia, YDBA works

together with governments, higher

education institutions, state-owned and

private companies and NGOs. To support

regional SMEs, YDBA has 8 Business

Development Agency (LPB) that managed

programs in Lhokseumawe, Nanggroe

Aceh Darussalam; Jakarta; Tegal, Central

Java; Yogyakarta; Sidoarjo, East Java;

Gianyar, Bali; Mataram, Lombok; and South

Kalimantan.

YDBA held 94 training sessions during

2007 in which 1,736 SMEs took part, with a

total of 2,047 participants, while LPB-YDBA

units held 23 training programs with a total

of 1,725 SMEs participating. YDBA also

assisted 179 SMEs to gain loans totaling

Rp 29.1 billion, a 39.25% increase in the

amount achieved in loans in 2006, with

a 94.5% increase in the number of SMEs

assisted.

Some of YDBA’s programs are also linked

with Astra Green Company. 18 SMEs were

involved in programs aimed at raising

awareness of environment, health and

safety. Since this program was introduced, a

total of 33 SMEs have participated.

Sebagian besar UKM tersebut kini telah

menjadi sub-kontraktor bagi perusahaan-

perusahaan Astra. Sepanjang tahun 2007,

nilai transaksi yang dibayarkan kepada para

sub kontraktor mencapai Rp 4,3 triliun atau

meningkat sebesar 16,7% dibandingkan

tahun sebelumnya. Jumlah sub-kontraktor

pada akhir 2007 mencapai 520, di mana

396 diantaranya diklasifikasikan sebagai

UKM.

Dalam rangka memperluas program

pengembangan UKM di seluruh Indonesia,

YDBA bekerjasama dengan pemerintah,

institusi pendidikan tinggi, BUMN,

perusahaan swasta dan berbagai LSM.

Sebagai perpanjangan tangan YDBA untuk

membina UKM di daerah, YDBA mempunyai

8 Lembaga Pengembangan Bisnis (LPB) di

Lhokseumawe, Nanggroe Aceh Darussalam;

Jakarta; Tegal, Jawa Tengah; Yogyakarta;

Sidoarjo, Jawa Timur; Gianyar, Bali; Mataram,

Lombok; dan Kalimantan Selatan.

Pada tahun 2007, YDBA telah mengadakan

94 sesi pelatihan yang diikuti oleh 1.736

UKM dengan total peserta 2.047, sementara

LPB-YDBA mengadakan 23 program

pelatihan dengan total peserta 1.725 UKM.

YDBA juga membantu 179 UKM untuk

mendapatkan pinjaman senilai Rp 29,1 miliar.

Jumlah pinjaman meningkat sebesar 39,25%

sementara jumlah UKM yang dibantu

meningkat sebesar 94,5% dibanding tahun

2006.

Program YDBA lainnya juga memiliki

kaitan dengan Astra Green Company.

Sebanyak 18 UKM ikut serta dalam program

peningkatan kesadaran atas lingkungan

hidup, kesehatan, dan keamanan kerja. Sejak

program ini diadakan, sebanyak 33 UKM ikut

berpartisipasi.

Page 132: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

130130

Seven SMEs sponsored by YDBA were

selected along with four other SMEs to

take part in a 14-day executive managers’

training school in Seoul, South Korea,

conducted and funded by the Indonesian

Ministry of Cooperatives and SMEs and the

South Korean government.

Astra’s commitment in this field was

demonstrated when the YDBA Office and

YDBA-SME Gallery were officially opened in

Sunter, Jakarta in December 2007.

YDBA’s efforts were honored in 2007 with

an award from the Indonesian Government

for its services in assisting the development

of handicraft industries. YDBA and Astra

also received Metro TV’s Millennium

Development Goals Award for their work

in efforts to eradicate poverty and hunger,

with the award presented by the Vice

President, H. Jusuf Kalla.

Astra Mitra Ventura (AMV)

Formed in 1991, AMV is a limited liability

company tasked with assisting the

development and funding of SMEs to

become competent modern business units.

By the end of 2007 AMV had assisted 158

SMEs with funding of Rp 122 billion. Many

of these companies are engaged in the

areas of automotive and heavy equipment

components, hospital equipment,

handicrafts and production houses, situated

in the Greater Jakarta area and the islands

of Java and Sumatera.

Selain itu tujuh UKM binaan YDBA terpilih

bersama empat UKM lainnya dalam program

pelatihan eksekutif manajer selama 14

hari di Seoul, Korea Selatan. Program ini

diadakan dan dibiayai oleh Departemen

Koperasi dan UKM bekerja sama dengan

pemerintah Korea Selatan.

Peresmian Kantor YDBA dan Galeri UKM-

YDBA di Sunter, Jakarta pada Desember

2007 menunjukkan komitmen Astra

terhadap pengembangan bidang ini.

Selanjutnya, usaha-usaha YDBA dalam

membantu pengembangan industri

kerajinan tangan juga mendapat

penghargaan dari pemerintah Indonesia

pada tahun 2007. Selain itu, YDBA dan

Astra berhasil meraih penghargaan

Millennium Development Goals dari Metro

TV atas usahanya dalam memberantas

kemiskinan dan kelaparan, dimana

penghargaan diberikan oleh Wakil Presiden

H. Jusuf Kalla.

Astra Mitra Ventura (AMV)Berdiri pada tahun 1991, AMV merupakan

perseroan terbatas dengan tugas utama

membantu pengembangan dan pembiayaan

UKM untuk menjadi unit-unit bisnis yang

modern dan kompeten. Hingga akhir 2007,

AMV telah membantu 158 UKM dengan

pendanaan sebesar Rp 122 miliar. Sebagian

besar dari UKM ini memiliki bisnis di

bidang komponen otomotif dan alat berat,

peralatan rumah sakit, yang berlokasi di

wilayah Jabotabek dan daerah-daerah lain

di pulau Jawa dan Sumatera.

Komitmen YDBA terhadap pengembangan UKM semakin kokoh dengan diresmikannya Kantor dan Galeri UKM-YDBA di Sunter, Jakarta Utara.

YDBA’s commitment to SME development was strengthened by the opening of an office and the SME-YDBA Gallery in Sunter, North Jakarta.

Page 133: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

As

tra

In

te

rn

at

ion

al

An

nu

al

Re

po

rt

20

07

La

po

ra

n T

ah

un

an

131

As

tra

In

te

rn

at

ion

al

An

nu

al

Re

po

rt

20

07

La

po

ra

n T

ah

un

an

131

AMV is increasing the scope of its activities,

as seen by its provision of Rp 53.7 billion in

2007 to assist 46 companies in programs

extending from three to six years. In 2008

AMV plans to disburse Rp 50 billion for new

assistance. First priority is given to Astra

sub-contractors and automotive workshops

that have received development assistance

from Astra, official Honda motorcycle

workshops and Shop & Drive outlets.

Astra Bina Ilmu Foundation (YABI)

Astra is committed to support education

in Indonesia, mainly through Politeknik

Manufaktur Astra (Polman Astra) and the

BERNAS Program.

Polman Astra is a formal educational

institute devoted to the implementation

of a link and match system between

manufacturing industry and the world

of education. In 2007 Polman Astra

opened courses in heavy equipment and

manufacturing processes for crude palm

oil. Existing study programs offered at

the Polytechnic are engine manufacturing

(1995), technical production and process

manufacturing (1996), information

management (1999), automotives (2003)

and mechanical-electronics/mechatronics

(2005).

AMV memperluas lingkup aktivitasnya

dengan jumlah alokasi dana sebesar Rp 53,7

miliar pada tahun 2007 untuk membantu

46 perusahaan. Pendanaan ini terdiri dari

berbagai program dengan jangka waktu

tiga sampai enam tahun. Selanjutnya

untuk tahun 2008, AMV berencana untuk

menyalurkan dana baru senilai Rp 50 miliar.

Prioritas utama akan diberikan kepada

para sub-kontraktor Astra dan bengkel

otomotif yang telah menerima bantuan

pengembangan dari Astra, bengkel resmi

motor Honda dan gerai Shop & Drive.

Yayasan Astra Bina Ilmu (YABI) Astra memiliki komitmen untuk terus

mendukung pendidikan di Indonesia. Hal

ini dijalankan terutama melalui Politeknik

Manufaktur Astra (Polman Astra) dan

program BERNAS.

Polman Astra merupakan lembaga

pendidikan formal yang bertujuan untuk

menciptakan sistem link and match di

antara industri manufaktur dengan dunia

pendidikan. Pada tahun 2007, Polman

Astra membuka program pendidikan

bidang alat berat dan proses pengolahan

kelapa sawit mentah. Jurusan lainnya yang

ditawarkan oleh Polman Astra antara lain

jurusan produksi mesin (dibuka tahun

1995), proses manufaktur dan produksi

teknis (1996), manajemen informasi (1999),

otomotif (2003) dan elektronik-mekanikal/

mechatronics (2005).

Lulusan Polman disalurkan untuk bekerja di Grup Astra atau melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi dan berwiraswasta.

Graduates of Polman are offered jobs within Astra Group or opportunities to take their studies to a higher level and become an entrepeneur.

Page 134: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

132132

Since its foundation to the end of 2007,

a total of 826 students had graduated

from Polman Astra, with 50% gaining

employment with the Group, with the

remainder either continuing their studies

or starting their own businesses. Of the

184 graduates during 2007, 21 went on

to become teachers at technical schools

in various areas of Indonesia, as part of a

program between Polman Astra and the

Department of National Education. Polman

Astra received assistance during the year

from Microsoft and Oracle in line with the

vision to create international standards

for the information management program

at the institute. In another program in

cooperation with the Association of

Overseas Technical Scholarship (AOTS)

from Japan, lecturers and instructors from

Polman Astra took part in training sessions

in Japan and other ASEAN countries. AOTS

also assisted with the presentation of

courses for SMEs.

As well as formal courses, Polman Astra

also provides a range of technical training

programs and shop floor management

courses. These programs include Basic

Training for Factory Operator candidates;

Astra Honda Basic Competence for

Foreman and Foreman Goes To Campus

(FGTC) programs, which provide additional

training for group leaders in manufacturing

units.

Sejak berdiri hingga akhir tahun 2007,

sebanyak 826 siswa telah lulus dari

Polman Astra, di mana 50% di antaranya

mendapatkan pekerjaan di perusahaan

Grup Astra, sedangkan sisanya melanjutkan

pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi

atau membuka usaha sendiri. Dari total

184 lulusan pada tahun 2007, 21 orang

menjadi guru di sekolah teknik di beberapa

wilayah di Indonesia, sebagai bagian dari

program kerjasama dengan Departemen

Pendidikan Nasional. Sejalan dengan visi

untuk menciptakan standar internasional

dalam program manajemen informasi di

Polman Astra, pada tahun 2007 institut

ini mendapatkan bantuan dari Microsoft

dan Oracle. Pada program lain, Polman

Astra bekerjasama dengan Association of

Overseas Technical Scholarship (AOTS)

dari Jepang, di mana para pengajar dan

instruktur Polman Astra mengikuti program

pelatihan di Jepang dan negara-negara

ASEAN lainnya. AOTS juga membantu

mengadakan program pendidikan bagi

UKM.

Di samping program pendidikan formal,

Polman Astra juga mengadakan program

pelatihan teknis dan pelatihan untuk shop floor management. Program ini meliputi

Pelatihan Dasar bagi Calon Operator Pabrik;

Kompetensi Dasar Honda untuk Foreman,

dan program Foreman Masuk Kampus, yang

merupakan tambahan pelatihan bagi para

pimpinan grup di pabrik.

Page 135: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

As

tra

In

te

rn

at

ion

al

An

nu

al

Re

po

rt

20

07

La

po

ra

n T

ah

un

an

133

As

tra

In

te

rn

at

ion

al

An

nu

al

Re

po

rt

20

07

La

po

ra

n T

ah

un

an

133

Every year, Polman Astra develops

competency-based training and

competency-based assessment programs

for the Group. One such program provides

competence certification for around 700

operators in skills such as welding, casting,

machining and assembling for Astra

employee.

The Assistance for the Education and

Transformation for Children and Schools

(BERNAS) program, is an operation

focusing in low-income areas to assist

students to improve the quality of their lives

and their intellectual capacity, as well as to

develop character based on the basic values

of the people of Indonesia.

YABI also works with teachers through

three-year programs designed to improve

their understanding of the paradigm of

education and professional capacity and

to boost teaching skills in both curriculum

subjects and moral education and life skills.

Setiap tahunnya, Polman Astra

mengembangkan program competency-based training dan competency-based assessment untuk Grup Astra. Salah

satunya yaitu melalui pengadaan sertifikasi

kompetensi bagi sekitar 700 operator

karyawan Astra dalam bidang keahlian

seperti welding, casting, machining dan

assembling.

Program Bantuan untuk Pendidikan dan

Transformasi Anak-Anak dan Sekolah

(BERNAS), beroperasi di daerah-daerah

miskin guna membantu para pelajar

dalam meningkatkan kualitas hidup dan

kapasitas intelektualnya serta membentuk

karakter mereka sesuai dengan nilai dasar

masyarakat Indonesia.

YABI juga bekerja sama dengan para

guru dalam program tiga tahunan untuk

meningkatkan pemahaman mengenai

paradigma pendidikan dan kapasitas

profesional serta meningkatkan kemampuan

mengajar baik dalam bidang mata pelajaran,

pendidikan moral dan keahlian lainnya.

Astra memberikan beasiswa untuk pelajar di lingkungan Perseroan setiap tahunnya.

Annually, Astra provides scholarship to the students in the community surrounding the Company.

Page 136: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

134134

Program seperti ini sedang dijalankan

di lima sekolah dasar dan satu sekolah

Menengah Tingkat Pertama di Kecamatan

Leuwiliang, Bogor, Jawa Barat; di enam

sekolah dasar di Kecamatan Gedangsari,

Gunungkidul, Yogyakarta; dan di tiga

sekolah dasar di Kecamatan Pandak, Bantul,

Yogyakarta. Program-program tersebut

telah berhasil meningkatkan kinerja para

guru dan siswa.

Yayasan Amaliah Astra (YAA) Pembangunan Masjid Astra oleh YAA

telah menjelma menjadi wahana spiritual

di wilayah Sunter yang merupakan lokasi

pabrik-pabrik utama Astra. Selain tempat

ibadah, Masjid Astra juga berfungsi sebagai

sarana silaturahmi dan komunikasi antara

warga Astra dengan masyarakat di wilayah

Tanjung Priok.

YAA berkarya untuk mengembangkan

masyarakat beragama yang damai,

sejuk dan mencerahkan. Karyawan dan

masyarakat di sekitar pabrik Astra diajak

untuk memiliki kecerdasan spiritual,

emosional dan intelektual agar mampu

menjalani hidup dalam cara pandang yang

positif. Pada tahun 2007, YAA dan Masjid

Astra mengadakan berbagai aktivitas sosial,

pendidikan, keagamaan dan kemanusiaan.

Di samping itu, YAA juga memfasilitasi

berbagai kajian spiritual, mengadakan bakti

sosial kepada kaum dhuafa, memberikan

beasiswa untuk anak-anak dari keluarga

These programs are currently being

presented at five primary schools and one

junior high school in Leuwiliang district,

Bogor, West Java; six primary schools at

Gedangsari district, Gunungkidul, Yogyakarta;

and three primary schools in Pandak district,

Bantul, Yogyakarta. The programs have

produced a measurable improvement in the

performance of both teachers and students.

Amaliah Astra Foundation (YAA)

YAA has developed the Astra Mosque as

a spiritual center for the area of Sunter,

where Astra’s major manufacturing plants

are located. As well as a place of prayer, the

Astra Mosque also functions as a venue for

discussions between the Astra community

and residents of the greater Tanjung Priok

area.

YAA works for the development of a religious

society that is peaceful, clear and fresh.

Employees and the public in the area of

Astra’s operations are invited to develop

spiritual, emotional and intellectual wisdom

in order to be able to live their lives within a

positive framework. In 2007, YAA together

with Astra Mosque held a number of

activities of a social, educational, religious

and humanitarian nature.

YAA assisted a number of spiritual

gatherings, performed social work among

the poor, gave scholarships for children from

Page 137: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

As

tra

In

te

rn

at

ion

al

An

nu

al

Re

po

rt

20

07

La

po

ra

n T

ah

un

an

135

As

tra

In

te

rn

at

ion

al

An

nu

al

Re

po

rt

20

07

La

po

ra

n T

ah

un

an

135

families of limited means, and arranged

mass prayer sessions for children in the

area. Fast breaking gatherings were held

during the month of Ramadhan, together

with Koran reading competitions for

employees, school vacation religious

schooling for the children of employees, and

post-fasting month gatherings following

Idul Fitri 1428 H that were attended by

around 3,000 Astra Group’s employees.

To collect the various categories of Islamic

donations from Astra employees, Amil Zakat

Infaq & Shadaqoh (LAZIS) was inaugurated

on 1 November 2007. LAZIS distributes in an

effective way to the poor in the area around

Astra’s operational sites as donations and

scholarships.

Anak-anak dari keluarga kurang mampu turut ambil bagian dalam khitanan massal yang diadakan YAA.

Children from under privileged backgrounds benefit from the mass circumcision program offered by YAA.

kurang mampu dan mengadakan acara

khitanan massal bagi anak-anak di wilayah

tersebut. Acara buka puasa bersama

diadakan pada bulan Ramadhan, bersamaan

dengan lomba membaca Al-Quran untuk

karyawan, pesantren liburan bagi anak-anak

karyawan, dan acara halal bi halal setelah

Hari Raya Idul Fitri 1428 H yang dihadiri oleh

sekitar 3.000 karyawan Grup Astra.

Terkait usaha untuk pengumpulan zakat,

infaq dan shadaqoh dari para karyawan

Astra, pada tanggal 1 November 2007 YAA

telah meresmikan Lembaga Amil Zakat,

Infaq & Shadaqoh (LAZIS). Selanjutnya,

LAZIS akan menyalurkannya secara efektif

kepada masyarakat miskin di lingkungan

sekitar Astra, di samping menyalurkannya

juga dalam bentuk bantuan dan beasiswa.

Page 138: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

136

Page 139: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

As

tra

In

te

rn

at

ion

al

An

nu

al

Re

po

rt

20

07

La

po

ra

n T

ah

un

an

137

Lingkungan, Kesehatan & Keselamatan KerjaEnviroment, Health & Safety

Lingkungan, Kesehatan & Keselamatan Kerja

(EHS) senantiasa menjadi prioritas Perseroan.

Oleh karena itu, Astra berusaha selalu mematuhi

berbagai peraturan yang terkait dengan hal

tersebut.

Environment, Health & Safety (EHS) is set as a priority in the

Company. Accordingly, Astra always strives to comply the

regulations to the fullest degree.

Page 140: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

138138

Triple Bottom Line yang dipegang teguh

oleh Astra bertujuan untuk menciptakan

keseimbangan antara ekonomi, lingkungan

hidup dan masyarakat, sehingga suatu

usaha yang berkelanjutan dapat terwujud.

Unit-unit usaha Astra akan selalu mencegah

terjadinya ancaman terhadap kesehatan dan

keselamatan kerja.

Untuk merealisasikan visi: Menjadi

perusahaan yang mempunyai tanggung

jawab sosial serta ramah lingkungan, Astra

memiliki komitmen untuk melaksanakan

Lingkungan Hidup, Kesehatan &

Keselamatan Kerja (Environment, Health &

Safety/EHS) dan Tanggung Jawab Sosial

(Social Responsibility/SR) sebagai bagian

yang tidak terpisahkan dari usahanya.

Sejalan dengan komitmen ini, Astra telah

mengeluarkan kebijakan EHS & SR untuk

tahun 2008 yang berisikan pengarahan

bagi Grup Astra dalam menerapkan sistem

pengelolaan EHS & SR.

Konsep Astra Green Company (AGC)

memberikan kerangka yang sistematis

dalam pelaksanaan prinsip EHS oleh

setiap unit dalam Grup Astra. Pelaksanaan

AGC membutuhkan suatu pendekatan

pengembangan usaha yang melibatkan

unsur Green Strategy, Green Process, Green

Product dan Green Employee. Di samping

itu, Faktor-faktor lain yang termasuk

dalam konsep AGC adalah studi dampak

lingkungan, kinerja pengelolaan limbah,

tingkat kecelakaan kerja serta kepatuhan

terhadap berbagai undang-undang dan

peraturan terkait EHS. Penilaian kinerja

setiap unit perusahaan terkait pelaksanaan

AGC dilakukan setiap tahun, dengan lima

kategori kinerja yaitu: Emas, Hijau, Biru,

Merah dan Hitam.

Standar yang ditetapkan dalam AGC

telah mengacu kepada standar nasional

dan internasional, seperti ISO 14000

Astra’s Triple Bottom Line has long sought

to create a balance between the economy,

the environment and society in a manner

that creates sustainable business. Astra

units will not tolerate threats to health and

safety.

To realise its vision: To be socially

responsible and environmentally friendly

corporation, Astra is committed to the

implementation of Environment, Health &

Safety (EHS) and Social Responsibility (SR)

as an integral part of its business. In line

with this commitment, Astra issued 2008

EHS & SR Policy to provide direction for the

Astra Group in application of the EHS & SR

system of management.

The Astra Green Company (AGC) concept

provides a systematic framework for EHS

within which all EHS operations of the

Group are conducted. AGC demands an

approach to development involving Green

Strategy, Green Process, Green Product and

Green Employee. Other factors taken into

consideration by AGC include environmental

impact studies, waste treatment

performance, the frequency rate (FR) and

severity rate (SR) of workplace accidents,

and compliance with laws and regulations

on EHS. Units of the company are judged

annually on their performance in terms of

AGC, with five performance classifications:

Gold, Green, Blue, Red and Black.

Standards established under AGC are based

on both national and international standards

including ISO 14000 (Environmental

Systems Management), OHSAS 18000

(Measurement of Workplace Health and

Safety), SMK3 (National Standard of

Lingkungan, Kesehatan & Keselamatan KerjaEnviroment, Health & Safety

Page 141: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

As

tra

In

te

rn

at

ion

al

An

nu

al

Re

po

rt

20

07

La

po

ra

n T

ah

un

an

139

As

tra

In

te

rn

at

ion

al

An

nu

al

Re

po

rt

20

07

La

po

ra

n T

ah

un

an

139

(Environmental Systems Management),

OHSAS 18000 (Measurement of Workplace

Health and Safety), SMK3 (Standar Nasional

menyangkut Keselamatan dan Kesehatan

Lingkungan Kerja) dan NOSA (National

Occupational Safety Association).

Pada tahun 2007, 347 perusahaan telah

dievaluasi di mana jumlah ini meningkat

sebesar 11,2% dibanding dengan 312

perusahaan yang dievaluasi pada tahun

sebelumnya. Hasil evaluasi menunjukkan

bahwa terdapat 32 perusahaan

yang memperoleh status Emas (9%)

dibandingkan 7% pada tahun sebelumnya,

150 status Hijau (43%) naik dari 36% pada

tahun 2006, 102 status Biru (29%) turun

dari 30% pada tahun lalu, 40 status Merah

(12%) dan 23 dengan status Hitam (7%)

dibandingkan total 8% di tahun 2006. Hasil

ini menunjukkan suatu peningkatan yang

signifikan.

Sejak tahun 2002, Astra telah bekerjasama

dengan Ascert International (AFAQ)

dari Perancis dalam program pemberian

sertifikasi kinerja di bidang EHS berdasarkan

Management of Workplace Health and

Safety), and NOSA (National Occupational

Safety Association).

In 2007, evaluations were conducted on

347 companies, an increase of 11.2% over

the 312 companies examined the previous

year. The evaluations rated 32 companies

as achieving Gold status (9%) compared to

7% the previous year, 150 companies with

Green status (43%), rose from 36% in 2006,

102 companies with Blue status (29%) fell

from 30% last year, 40 companies with

Red status (12%) and 23 with Black status

(7%) compared to a total of 8% in 2006.

These results represented a significant

improvement.

Since 2002, Astra has been working with

Ascert International (AFAQ) of France in

a program of certification of performance

in EHS based on AGC standards. AGC

Joint Certification is now being applied to

companies in the Astra Group that have

Setiap tahun, Astra menyelenggarakan Konvensi Security, Environment, Social and Responsibility (SESR) yang menjadi bentuk nyata komitmen atas penerapan SESR yang konsisten.

The Security, Environment, Social and Responsibility (SESR) convention Astra conducts every year is a consistent commitment of its SESR implementation.

Page 142: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

140140

standar AGC. AGC Joint Certification

ini telah diterapkan pada perusahaan-

perusahaan di Grup Astra yang minimal

memiliki kategori Biru atas kepatuhannya

terhadap standar AGC. Pada tahun 2007,

terdapat 37 perusahaan yang memperoleh

AGC Joint Certification, sehingga total

perusahaan yang telah meraih penghargaan

sejenis menjadi 173 sejak program sertifikasi

tersebut dijalankan.

Astra juga mendorong terwujudnya

implementasi EHS di UKM rekanan

Grup Astra. Implementor AGC dengan

Peningkatan Kinerja Terbaik Tahun

2007 diberikan sebagai pengakuan atas

konsistensi yang dilakukan oleh UKM

rekanan Grup Astra dalam hal penerapan

EHS terbaik.

Selain pelaksanaan AGC, setiap tahun

Astra juga menyelenggarakan Konvensi

Keamanan, Lingkungan dan Tanggung

Jawab Sosial yang dihadiri oleh perusahaan-

perusahaan dalam Grup Astra. Tema

konvensi pada tahun 2007 adalah

Implementasi Sistem Keamanan & CSR

sebagai suatu Komitmen terhadap para

pemangku kepentingan dan Pendekatan

untuk Bisnis yang Berkelanjutan. Selain

itu, Astra juga secara rutin memberikan

Penghargaan Astra Green Company

kepada perusahaan dalam Grup Astra

yang dinilai memiliki kinerja terbaik dalam

bidang Conservation & Pollution Prevention

Program dan Occupational Health & Safety

Program (Program Pencegahan Polusi dan

Konservasi dan Program Keselamatan dan

Kesehatan Kerja).

Anak perusahaan Astra juga secara aktif

melaksanakan program EHS yang signifikan.

Program AstraWorld Saves Our World

– Save The Sea Turtle berfokus pada usaha

achieved a minimum of Blue compliance

with AGC standards. In 2007, 37 companies

achieved AGC Joint Certification to take the

total that have achieved such certification

since the beginning of the program to 173

companies.

Astra supports its SME partners in EHS

implementation. The AGC Implementor

with The Best Performance Improvement

for the year 2007 was awarded as

an acknowledgment of consistent

practices among Astra’s SME partners in

implementation of EHS.

In addition to the implementation of

AGC, Astra hosts an annual Convention

on Security, Environment & Social

Responsibility attended by companies in

the Astra Group. In 2007, the theme of

the convention was Implementation of

Security Systems & CSR as a Commitment

to Stakeholders and an Approach to

Sustainable Business. In addition, Astra

regularly presents the Astra Green

Company Award to a company within the

Group for the best performance in the areas

of Conservation & Pollution Prevention

Program and Occupational Health & Safety

Program.

There are also a number of significant

EHS activities at subsidiary level. The

AstraWorld Saves Our World – Save The Sea

Turtle program focuses on environmental

conservation. Astra Group companies and

the general public helped to release more

Page 143: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

As

tra

In

te

rn

at

ion

al

An

nu

al

Re

po

rt

20

07

La

po

ra

n T

ah

un

an

141

As

tra

In

te

rn

at

ion

al

An

nu

al

Re

po

rt

20

07

La

po

ra

n T

ah

un

an

141

konservasi lingkungan hidup. Perusahaan di

bawah Grup Astra dan masyarakat umum

telah melepaskan lebih dari 400 bayi penyu

(tukik) ke laut dalam kegiatan peringatan

Hari Lingkungan Hidup Dunia. Program ini

juga didukung dengan penjelasan kepada

masyarakat umum mengenai cara hidup

penyu laut serta langkah-langkah yang

dilakukan untuk menyelamatkan mereka

dari kepunahan.

Adapun hal-hal yang telah ditetapkan untuk

tahun 2008, adalah sebagai berikut:

1. Pencapaian standar Green pada

Astra Green Company

2. Pengurangan penggunaan sumber daya

alam sekitar 10% pada tahun 2007

3. Pengurangan emisi dan limbah

4. Mencapai Tingkat Kecelakaan Kerja Nol

5. Meningkatkan budaya EHS dalam

lingkungan kerja

than 400 baby turtles to sea in activities on

World Environment Day. This program was

also accompanied by a public explanation

of the habits of sea turtles and efforts being

taken to assist in their conservation.

Points established for 2008 concentrate on

the following aspects:

1. Achievement of the standard of

Green within Astra Green

Company

2. Reduction in the use of natural

resources of around 10% in 2007

3. Development of emission and waste

reduction

4. Achievement of Zero Workplace

Accidents

5. Raise EHS culture on the job.

Konservasi lingkungan hidup juga menjadi perhatian Astra dengan dilakukannya program ‘AstraWorld Saves Our World - Saves the Sea Turtle’.

Astra’s concern for the conservation of nature and the environment is demonstrated in the ‘AstraWorld Saves Our World - Saves the Sea Turtle’ program.

Page 144: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

Dewan KomisarisBoard Of Commissioners

Dewan DireksiBoard Of Directors

Djunaedi HadisumartoKomisaris

Commissioner

Soemadi D. M. BrotodiningratKomisaris

Commissioner

Mark Spencer GreenbergKomisaris

Commissioner

Budi SetiadharmaPresiden Komisaris

President Commissioner

Patrick M. AlexanderKomisaris

Commissioner

Akira OkabeKomisaris

Commissioner

Benjamin W. KeswickKomisaris

Commissioner

Muhamad Chatib BasriKomisaris

Commissioner

Anthony J. L. NightingaleKomisaris

Commissioner

Chiew Sin CheokKomisaris

Commissioner

Prijono SugiartoDirektur

Director

Johnny D. DanusasmitaDirektur

Director

Michael D. RuslimPresiden Direktur

President Director

Gunawan GeniusahardjaDirektur

Director

Maruli GultomDirektur

Director

Tossin HimawanDirektur

Director

Simon J. MawsonDirektur

Director

Dewan Komisaris dan Direksi PT Astra International Tbk bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan ini yang ditandatangani pada bulan April 2008.

Board of Commissioners and the Board of Directors PT Astra International Tbk are responsible to the validity of this Annual Report signed in April 2008.

Page 145: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

Laporan KeuanganFinancial Report

PT Astra International Tbk dan Anak Perusahaan

PT Astra International Tbk and Subsidiaries

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

31 Desember 2007 dan 200631 December 2007 and 2006

As

tra

In

te

rn

at

ion

al

An

nu

al

Re

po

rt

20

07

La

po

ra

n T

ah

un

an

Page 146: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta
Page 147: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta
Page 148: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta
Page 149: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.

The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.

Halaman - 1 - Page

NERACA KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

CONSOLIDATED BALANCE SHEETS AS AT 31 DECEMBER 2007 AND 2006

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

2007 Catatan/

Notes

2006

AKTIVA ASSETS Aktiva lancar Current assets Kas dan setara kas 6,264,894 3 4,729,943 Cash and cash equivalents Investasi jangka pendek 200,504 418,464 Short-term investments Piutang usaha, setelah Trade receivables, dikurangi penyisihan net of provision for piutang ragu-ragu doubtful receivables sebesar Rp 250.272 of Rp 250,272 (2006: Rp 523.608): (2006: Rp 523,608): - Pihak yang mempunyai 307,161 4,30f 229,138 - Related parties hubungan istimewa - Pihak ketiga 5,411,329 4 3,835,197 - Third parties Piutang lain-lain, 299,709 5 493,909 Other receivables, setelah dikurangi penyisihan net of provision for piutang ragu-ragu doubtful receivables sebesar Rp 108.152 of Rp 108,152 (2006: Rp 229.581) (2006: Rp 229,581) Persediaan 4,581,729 6 4,000,697 Inventories Pajak dibayar di muka 1,366,949 7a 1,430,909 Prepaid taxes Pembayaran di muka lainnya 1,041,888 593,237 Other prepayments Jumlah aktiva lancar 19,474,163 15,731,494 Total current assets Aktiva tidak lancar Non-current assets Kas dan deposito berjangka 57,418 3 90,303 Restricted cash and time yang dibatasi penggunaannya deposits Piutang pembiayaan, 16,351,996 8 17,565,047 Financing receivables, setelah dikurangi penyisihan net of provision for piutang ragu-ragu doubtful receivables sebesar Rp 934.087 of Rp 934,087 (2006: Rp 769.290) (2006: Rp 769,290) Piutang lain-lain, Other receivables, setelah dikurangi penyisihan net of provision for piutang ragu-ragu doubtful receivables sebesar Rp 16.600 of Rp 16,600 (2006: Rp 19.112): (2006: Rp 19,112): - Pihak yang mempunyai 393,241 5,30g 356,777 - Related parties hubungan istimewa - Pihak ketiga 98,371 5 263,594 - Third parties Investasi pada perusahaan 9,771,084 9 8,504,290 Investments in associates asosiasi dan jointly and jointly controlled controlled entities entities Investasi jangka panjang lain-lain 1,120,680 318,271 Other long-term investments Aktiva pajak tangguhan 860,581 7d 796,335 Deferred tax assets Aktiva tetap, 14,127,390 10 13,030,347 Fixed assets, net of setelah dikurangi akumulasi accumulated depreciation penyusutan sebesar Rp 9.526.376 of Rp 9,526,376 (2006: Rp 7.775.916) (2006: Rp 7,775,916) Goodwill 674,528 710,937 Goodwill Aktiva lain-lain 590,146 561,895 Other assets

Jumlah aktiva tidak lancar 44,045,435 42,197,796 Total non-current assets

JUMLAH AKTIVA 63,519,598 29 57,929,290 TOTAL ASSETS

Page 150: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.

The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.

Halaman - 2 - Page

NERACA KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

CONSOLIDATED BALANCE SHEETS AS AT 31 DECEMBER 2007 AND 2006

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

2007

Catatan/ Notes

2006

KEWAJIBAN LIABILITIES

Kewajiban jangka pendek Current liabilities Pinjaman jangka pendek 2,574,421 11 2,932,650 Short-term loans Hutang usaha: Trade payables: - Pihak yang mempunyai 1,230,113 12,30h 1,102,343 - Related parties hubungan istimewa - Pihak ketiga 3,204,116 12 2,287,741 - Third parties Kewajiban lain-lain 2,595,604 13 2,030,825 Other liabilities Hutang pajak 1,577,349 7b 485,105 Taxes payable Beban yang masih harus dibayar 1,629,297 14 1,167,367 Accrued expenses Kewajiban diestimasi 108,962 15 33,988 Provisions Bagian jangka pendek Current portion of dari hutang jangka panjang: long-term debt: - Pinjaman bank dan pinjaman 6,060,887 16 7,522,683 - Bank loans and other lain-lain loans - Hutang obligasi 1,751,845 17 2,022,610 - Bonds - Hutang sewa guna usaha 610,569 18 485,185 - Obligations under finance leases Jumlah kewajiban jangka pendek 21,343,163 20,070,497 Total current liabilities Kewajiban jangka panjang Non-current liabilities Kewajiban lain-lain: Other liabilities: - Pihak yang mempunyai 21,929 13,30i 25,784 - Related parties hubungan istimewa - Pihak ketiga 552,066 13 481,076 - Third parties Kewajiban pajak tangguhan 254,479 7d 214,037 Deferred tax liabilities Kewajiban diestimasi 492,553 15 492,391 Provisions Hutang jangka panjang, setelah Long-term debt, net of current dikurangi bagian jangka pendek: portion: - Pinjaman bank dan pinjaman 6,581,077 16 7,692,562 - Bank loans and other lain-lain loans - Hutang obligasi 1,911,888 17 1,823,519 - Bonds - Hutang sewa guna usaha 354,581 18 698,578 - Obligations under finance leases Jumlah kewajiban jangka panjang 10,168,573 11,427,947 Total non-current liabilities Jumlah kewajiban 31,511,736 29 31,498,444 Total liabilities HAK MINORITAS 5,045,268 19 4,055,080 MINORITY INTERESTS

EKUITAS EQUITY Modal saham: Share capital: - Modal dasar - 6.000.000.000 - Authorised - saham dengan nilai nominal 6,000,000,000 Rp 500 (dalam satuan shares with par value Rupiah) per saham of Rp 500 (full Rupiah) per share - Modal ditempatkan dan disetor 2,024,178 20 2,024,178 - Issued and fully paid - penuh - 4.048.355.314 4,048,355,314 saham biasa ordinary shares Tambahan modal disetor 1,106,121 21 1,106,121 Additional paid-in capital Selisih penilaian kembali aktiva tetap 418,578 418,661 Fixed assets revaluation reserve Perubahan ekuitas anak perusahaan 1,343,741 22 1,454,426 Changes in equity of dan perusahaan asosiasi subsidiaries and associates Saldo laba: Retained earnings: - Dicadangkan 424,700 24 324,700 - Appropriated - Belum dicadangkan 21,645,276 17,047,680 - Unappropriated Jumlah ekuitas 26,962,594 22,375,766 Total equity JUMLAH KEWAJIBAN 63,519,598 57,929,290 TOTAL LIABILITIES DAN EKUITAS AND EQUITY

Page 151: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.

The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.

Halaman - 3 - Page

LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

CONSOLIDATED STATEMENTS OF INCOME FOR THE YEARS ENDED

31 DECEMBER 2007 AND 2006 (Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

2007 Catatan/

Notes

2006

Pendapatan bersih 70,182,960 25,29 55,709,184 Net revenue Beban pokok pendapatan (53,693,688) 26,29 (43,386,103) Cost of revenue Laba kotor 16,489,272 12,323,081 Gross profit Beban usaha: 27 Operating expenses: Beban penjualan (3,870,625) (4,593,008) Selling expenses Beban umum dan administrasi (4,117,161) (3,486,830) General and administrative expenses (7,987,786) (8,079,838) Laba usaha 8,501,486 29 4,243,243 Operating income Penghasilan/(beban) lain-lain: Other income/(expenses): Penghasilan bunga 390,185 425,073 Interest income Beban bunga (678,134) 29 (760,726) Interest expense (Kerugian)/keuntungan selisih kurs (138,627) 221,686 Foreign exchange (loss)/gain Penghasilan lain-lain, bersih 728,170 28 454,644 Other income, net 301,594 340,677 Bagian atas hasil bersih 1,830,525 9 1,359,864 Share of results of perusahaan asosiasi dan associates and jointly jointly controlled entities controlled entities Laba sebelum pajak penghasilan 10,633,605 5,943,784 Profit before income tax Beban pajak penghasilan (2,663,218) 7c (1,452,946) Income tax expenses Laba sebelum hak minoritas 7,970,387 4,490,838 Income before minority interests Hak minoritas (1,451,114) 19 (778,741) Minority interests Laba bersih 6,519,273 3,712,097 Net income Laba bersih per saham - 1,610 31 917 Net earnings per share - dasar dan dilusian basic and diluted (dalam satuan Rupiah) (full Rupiah)

Page 152: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.

The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.

Halaman - 4 - Page

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2007 AND 2006

(Expressed in millions of Rupiah)

Saldo laba/Retained earnings

Catatan/

Notes

Modal saham/Share capital

Tambahan modal disetor/

Additional paid-in capital

Selisih penilaian

kembali aktiva tetap/

Fixed assets revaluation

reserve

Perubahan ekuitas anak perusahaan

dan perusahaan

asosiasi/ Changes in

equity of subsidiaries

and associates

Dicadangkan/ Appropriated

Belum dicadangkan/

UnappropriatedJumlah/

Total

Saldo 1 Januari 2006 2,024,178 1,106,121 418,661 1,231,408 224,700 15,419,277 20,424,345 Balance as at 1 January 2006 Laba bersih - - - - - 3,712,097 3,712,097 Net income Dividen - - - - - (1,983,694) (1,983,694) Dividends Pembentukan cadangan wajib - - - - 100,000 (100,000) - Appropriation to statutory reserve Perubahan ekuitas anak perusahaan - - - 223,018 - - 223,018 Changes in equity of subsidiaries and dan perusahaan asosiasi associates Saldo 31 Desember 2006 2,024,178 1,106,121 418,661 1,454,426 324,700 17,047,680 22,375,766 Balance as at 31 December 2006 Laba bersih - - - - - 6,519,273 6,519,273 Net income Dividen 23 - - - - - (1,821,760) (1,821,760) Dividends Pembentukan cadangan wajib 24 - - - - 100,000 (100,000) - Appropriation to statutory reserve Realisasi selisih penilaian kembali - - (83) - - 83 - Realisation of fixed assets aktiva tetap revaluation reserve Perubahan ekuitas anak perusahaan - - - (110,685) - - (110,685) Changes in equity of subsidiaries and dan perusahaan asosiasi associates Saldo 31 Desember 2007 2,024,178 1,106,121 418,578 1,343,741 424,700 21,645,276 26,962,594 Balance as at 31 December 2007

Page 153: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.

The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.

Halaman - 5 - Page

LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED

31 DECEMBER 2007 AND 2006 (Expressed in millions of Rupiah)

2007 2006 Arus kas dari aktivitas operasi: Cash flows from operating activities: Penerimaan dari pelanggan termasuk 68,630,383 54,566,486 Receipts from customers including penghasilan bunga dari pembiayaan interest income from consumer konsumen dan sewa guna usaha financing and finance leases Penurunan piutang pembiayaan 1,048,254 3,244,396 Reductions in financing receivables Pembayaran kepada pemasok termasuk (50,210,353) (40,326,959) Payments to suppliers including pembayaran bunga oleh anak interest paid by financial services perusahaan di bidang jasa keuangan subsidiaries Pembayaran kepada karyawan (4,211,408) (3,448,598) Payments to employees Pembayaran beban usaha lain (3,210,616) (3,308,462) Payments for other operating expenses Penerimaan dari aktivitas 494,624 367,906 Receipts from other operasi lainnya operating activities Kas yang dihasilkan dari operasi 12,540,884 11,094,769 Cash generated from operations Penghasilan bunga yang diterima lainnya 321,735 345,765 Other interest income received Penurunan/(penambahan) saldo 40,231 (5,315) Reductions in/(additions to) balances sehubungan dengan margin deposit in respect of margin deposits for atas fasilitas letters of credit letters of credit facilities Pembayaran pajak penghasilan badan (1,658,581) (2,451,725) Payments of corporate income tax Penambahan investasi pada efek - (38,202) Additions to trading securities yang diperdagangkan Arus kas bersih dari aktivitas operasi 11,244,269 8,945,292 Net cash flows from operating activities Arus kas dari aktivitas investasi: Cash flows from investing activities: Dividen kas yang diterima 300,113 1,256,385 Cash dividends received Hasil penjualan investasi 223,954 40,662 Proceeds from sale of other jangka panjang lain-lain long-term investments Hasil penjualan aktiva tetap dan 479,611 429,196 Proceeds from sale of fixed assets aktiva yang belum digunakan and assets not yet used in dalam operasi operations Perolehan aktiva tetap (3,259,663) (2,406,848) Acquisitions of fixed assets Penambahan aktiva lain-lain (135,321) (125,275) Additions to other assets Akuisisi anak perusahaan, setelah (34,698) (4,242) Acquisition of subsidiaries, net dikurangi kas yang diperoleh of cash acquired Pelepasan anak perusahaan, setelah - 31,105 Disposal of subsidiaries, net of dikurangi kas yang dilepas cash disposed Penambahan investasi jangka panjang (604,038) (1,681,083) Additions to other long-term lain-lain investments Arus kas bersih yang digunakan (3,030,042) (2,460,100) Net cash flows used in untuk aktivitas investasi investing activities

Page 154: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.

The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.

Halaman - 6 - Page

LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED

31 DECEMBER 2007 AND 2006 (Expressed in millions of Rupiah)

2007 2006 Arus kas dari aktivitas pendanaan: Cash flows from financing activities: Penerimaan hutang jangka panjang 10,749,519 4,958,261 Proceeds from long-term debt Pembayaran kewajiban anjak piutang (115,629) (360,420) Payments for factoring payables Penerimaan pinjaman jangka pendek 7,909,660 8,095,980 Proceeds from short-term loans Pembayaran kembali pinjaman (8,353,885) (7,825,315) Repayments of short-term loans jangka pendek Penerimaan pembiayaan bersama 1,037,299 5,331,573 Proceeds from joint financing with recourse with recourse Pembayaran pembiayaan bersama (6,475,465) (7,280,325) Payments for joint financing with recourse with recourse Penerimaan pelunasan pinjaman dari 299,464 65,658 Loan settlement from a third party pihak ketiga Pembayaran kembali hutang (8,914,809) (5,523,347) Repayments of long-term debt jangka panjang Pembayaran bunga (671,066) (711,343) Interest paid Penambahan piutang kepada pihak yang (20,246) (3,747) Addition to amounts due from mempunyai hubungan istimewa related parties Dividen kas yang dibayarkan (2,266,381) (2,422,083) Cash dividends paid Penurunan/(penambahan) kas dan 496 (1,260) Reductions in/(additions to) deposito berjangka yang dibatasi restricted cash and time deposits penggunaannya Penerimaan dari hak minoritas atas 3,759 87,280 Proceeds from minority interest penerbitan saham oleh in share issuance by a anak perusahaan subsidiary

Arus kas bersih yang digunakan (6,817,284) (5,589,088) Net cash flows used in untuk aktivitas pendanaan financing activities

Kenaikan bersih kas, setara kas 1,396,943 896,104 Net increase in cash, dan cerukan cash equivalents and bank overdrafts

Kas, setara kas dan cerukan 4,530,446 3,717,641 Cash, cash equivalents and pada awal tahun bank overdrafts at the beginning of the year

Dampak perubahan selisih kurs 51,853 (83,299) Effect of exchange rate terhadap kas, setara kas dan differences on cash, cerukan cash equivalents and bank overdrafts

Kas, setara kas dan cerukan pada 5,979,242 4,530,446 Cash, cash equivalents and akhir tahun bank overdrafts at the end of the year Aktivitas signifikan yang tidak Significant activities not affecting mempengaruhi arus kas: cash flows: Perolehan aktiva tetap melalui 354,154 645,735 Acquisition of fixed assets through hutang jangka panjang long-term debt Reklasifikasi uang muka ke aktiva tetap 319,933 263,150 Reclassification of advance payments to fixed assets Perolehan aktiva tetap sewa 291,429 761,475 Acquisition of fixed assets under guna usaha finance leases Kas, setara kas dan cerukan terdiri dari: The cash, cash equivalents and bank overdrafts

comprise the following: 2007 2006

Kas dan setara kas 6,264,894 4,729,943 Cash and cash equivalents Cerukan (285,652) (199,497) Bank overdrafts

5,979,242 4,530,446

Page 155: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2007 AND 2006

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 7 - Page

1. INFORMASI UMUM 1. GENERAL INFORMATION

a. Pendirian dan informasi lainnya a. Establishment and other information

PT Astra International Tbk (“Perseroan”) didirikan pada tahun 1957 dengan nama PT Astra International Incorporated. Pada tahun 1990, Perseroan mengubah namanya menjadi PT Astra International Tbk.

PT Astra International Tbk (the “Company”) was established in 1957 as PT Astra International Incorporated. In 1990, the Company changed its name to PT Astra International Tbk.

Perseroan berdomisili di Jakarta, Indonesia,

dengan kantor pusat di JI. Gaya Motor Raya No. 8, Sunter II, Jakarta.

The Company is domiciled in Jakarta, Indonesia, with its head office at JI. Gaya Motor Raya No. 8, Sunter II, Jakarta.

Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan, ruang lingkup kegiatan Perseroan adalah perdagangan umum, perindustrian, jasa pertambangan, pengangkutan, pertanian, pembangunan dan jasa konsultasi. Ruang lingkup kegiatan utama anak perusahaan meliputi perakitan dan penyaluran mobil, sepeda motor berikut suku cadangnya, penjualan dan penyewaan alat-alat berat, pertambangan dan jasa terkait, pengembangan perkebunan, jasa keuangan, dan teknologi informasi.

In accordance with article 3 of its Articles of Association, the scope of the Company’s activities is to engage in general trading, industry, mining, transportation, agriculture, construction and consultancy services. The subsidiaries’ main activities are the assembly and distribution of automobiles, motorcycles and related spare parts, heavy equipment sales and rentals, mining and related services, development of plantations, financial services, and information technology.

b. Anggaran dasar b. Articles of association

Perseroan didirikan dengan Akta Notaris Sie Khwan Djioe No. 67 tanggal 20 Februari 1957 dan disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. J.A.5/53/5 tanggal 1 Juli 1957.

The Company was established by Notarial Deed No. 67 of Sie Khwan Djioe dated 20 February 1957 and approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in Decision Letter No. J.A.5/53/5 dated 1 July 1957.

Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan terakhir dilakukan dengan Akta Notaris P.S.A. Tampubolon, S.H. No. 30 tanggal 25 Maret 1999 yang memberikan wewenang kepada direksi untuk melakukan penerbitan saham tanpa memberikan hak untuk memesan terlebih dahulu kepada para pemegang saham yang ada pada saat itu dengan ketentuan bahwa penerbitan saham harus memperoleh persetujuan terlebih dahulu dari pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham. Perubahan Anggaran Dasar ini telah dicatat oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-5625.HT.01. 04.Th.99 tanggal 30 Maret 1999 dan diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 45 tanggal 4 September 1999 Tambahan No. 143.

The Company's Articles of Association have been amended several times. The latest amendment was done by Notarial Deed of P.S.A. Tampubolon, S.H. No. 30 dated 25 March 1999 which granted directors the authority to issue shares without pre-emptive rights to existing shareholders, subject to shareholders’ approval at a General Meeting of Shareholders. The amendment was noted by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in Decision Letter No.C2-5625.HT.01.04.Th.99 dated 30 March 1999 and was published in State Gazette No. 45 dated 4 September 1999, Supplementary No. 143.

Page 156: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2007 AND 2006

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 8 - Page

1. INFORMASI UMUM (lanjutan) 1. GENERAL INFORMATION (continued)

c. Perubahan struktur permodalan c. Changes in capital structure

Kebijakan/Tindakan Perusahaan

Tahun/ Years

Policy/Corporate actions

Penawaran Umum Perdana 30 juta saham, nominal Rp 1.000 (dalam satuan Rupiah) per saham, harga penawaran Rp 14.850 (dalam satuan Rupiah) per saham.

1990

Initial Public Offering 30 million shares, with a par value of Rp 1,000 (full Rupiah) per share, offering price of Rp 14,850 (full Rupiah) per share.

Penawaran Umum Terbatas dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu atas 48.439.600 saham dengan harga Rp 13.850 (dalam satuan Rupiah) per saham.

Pembagian saham bonus yang berasal dari kapitalisasi tambahan modal disetor sejumlah Rp 871,9 miliar atau setara dengan 871.912.800 saham.

1994

Limited Public Offering with pre-emptive rights of 48,439,600 shares at the price of Rp 13,850 (full Rupiah) per share.

Distribution of bonus shares from the capitalisation of additional paid-in capital amounting to Rp 871.9 billion, equivalent to 871,912,800 shares.

Konversi obligasi menjadi 280.837 saham yang dilakukan oleh sebagian pemegang obligasi.

Pemecahan nilai nominal saham dari Rp 1.000 (dalam satuan Rupiah) per saham menjadi Rp 500 (dalam satuan Rupiah) per saham, yang mengakibatkan kenaikan jumlah saham yang beredar menjadi 2.325.662.474.

1997

Conversion of bonds into 280,837 shares by certain convertible bondholders.

Completion of a stock split from Rp 1,000 (full Rupiah) per share to Rp 500 (full Rupiah) per share, increasing the number of shares outstanding to 2,325,662,474.

Diterbitkan 258.398.155 rights kepada para kreditur dan pemegang obligasi sehubungan dengan restrukturisasi hutang, satu right berhak untuk membeli satu saham Perseroan dengan harga Rp 500 (dalam satuan Rupiah) per saham. Sejumlah 253.158.665 saham telah diterbitkan sehubungan dengan eksekusi rights ini.

Persetujuan atas kompensasi berbasis saham bagi karyawan dan eksekutif Perseroan sampai dengan 70 juta saham. Pada tanggal jatuh tempo, sejumlah 64.754.000 saham telah diterbitkan sehubungan dengan eksekusi opsi saham karyawan tersebut.

1999

Issue of 258,398,155 rights to creditors and bondholders in relation to a debt restructuring, one share of the Company for every right held at the price of Rp 500 (full Rupiah) per share. 253,158,665 shares were issued as a result of the rights exercised.

Approval for stock-based compensation for the Company's employees and executives up to 70 million shares. As at the expiry date, 64,754,000 shares had been issued as a result of the employee stock options exercised.

Penawaran Umum Terbatas dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, 1.404.780.175 saham dengan harga Rp 1.000 (dalam satuan Rupiah) per saham.

2002

Limited Public Offering in respect of a rights issue with pre-emptive rights, 1,404,780,175 shares at the price of Rp 1,000 (full Rupiah) per share.

Seluruh saham Perseroan telah dicatatkan

pada Bursa Efek Indonesia. All of the Company's issued shares are

listed on the Indonesia Stock Exchange.

Page 157: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2007 AND 2006

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 9 - Page

1. INFORMASI UMUM (lanjutan) 1. GENERAL INFORMATION (continued)

d. Struktur Perseroan dan anak perusahaan d. Structure of the Company and subsidiaries

Dimulainya kegiatan

komersial/ Commence-

ment of commercial operations

Persentase kepemilikan efektif/

Effective percentage of ownership

Jumlah aktiva (sebelum eliminasi)/

Total assets (before eliminations)

2007 2006 2007 2006 ANAK PERUSAHAAN LANGSUNG/DIRECT SUBSIDIARIES: OTOMOTIF/AUTOMOTIVE

PT Arya Kharisma a) 1988 100.00 100.00 916,884 815,061 PT Astra Nissan Diesel Indonesia 1984 75.00 75.00 443,391 327,628 PT Astra Otoparts Tbk a) 1991 86.72 86.72 3,452,595 3,024,168 PT Gaya Motor 1970 100.00 100.00 208,160 177,343 PT Inti Pantja Press Industri 1990 89.36 89.36 320,529 275,509 PT Pulogadung Pawitra Laksana 1980 100.00 100.00 30,301 56,486 PT Serasi Autoraya a) 1990 100.00 100.00 2,132,229 1,873,035 PT Tjahja Sakti Motor 1962 100.00 100.00 289,993 324,939

JASA KEUANGAN/FINANCIAL SERVICES PT Astra Mitra Ventura 1992 99.85 99.85 58,832 56,546 PT Federal International Finance 1989 100.00 100.00 9,059,098 10,558,644 PT Sedaya Multi Investama a) 1989 100.00 100.00 4,217,481 2,881,593 PT Astra Multi Finance 1991 100.00 60.00 104,014 153,057 PT Astra Sedaya Finance 1983 53.00 53.00 7,444,035 8,020,670 PT Sedaya Pratama a) 1993 53.00 53.00 204,298 212,130 PT Staco Estika Sedaya Finance b) 1990 30.35 30.35 310,655 245,436 PT Swadharma Bhakti Sedaya Finance 1986 64.65 64.65 276,920 414,551

PERKEBUNAN/AGRIBUSINESS PT Astra Agro Lestari Tbk a) 1995 79.68 79.68 5,352,986 3,496,955

TEKNOLOGI INFORMASI/INFORMATION TECHNOLOGY PT Astra Graphia Tbk 1975 76.87 76.87 624,557 584,839

ALAT-ALAT BERAT DAN PERTAMBANGAN/HEAVY EQUIPMENT AND MINING PT United Tractors Tbk a) 1973 58.45 58.45 13,002,619 11,247,585

LAIN-LAIN/OTHERS PT Astratel Nusantara a) 1996 100.00 100.00 650,680 614,958 PT Brahmayasa Bahtera 1970 100.00 100.00 108,136 99,751 PT Intertel Nusaperdana 1989 100.00 100.00 180,801 162,848 PT Suryaraya Prawira 1994 100.00 100.00 91,939 94,695

ANAK PERUSAHAAN TIDAK LANGSUNG YANG SIGNIFIKAN/SIGNIFICANT INDIRECT SUBSIDIARIES: OTOMOTIF/AUTOMOTIVE

PT Pantja Motor c) 1974 64.88 64.88 901,116 790,642 ALAT-ALAT BERAT DAN PERTAMBANGAN/HEAVY EQUIPMENT AND MINING

PT Pamapersada Nusantara a) d) 1993 58.45 58.45 8,463,843 7,943,877 JASA KEUANGAN/FINANCIAL SERVICES

PT Asuransi Astra Buana e) 1981 95.70 95.70 2,512,784 2,089,953 a) Dan anak perusahaan. a) And subsidiary/subsidiaries. b) PT Staco Estika Sedaya Finance dimiliki oleh Perseroan

melalui PT Astra Sedaya Finance dan PT Sedaya Pratama dengan total hak suara sebesar 57,26%.

b) PT Staco Estika Sedaya Finance is owned by the Company through PT Astra Sedaya Finance and PT Sedaya Pratama with total voting right of 57.26%.

c) Melalui PT Arya Kharisma. c) Through PT Arya Kharisma. d) Melalui PT United Tractors Tbk. d) Through PT United Tractors Tbk. e) Melalui PT Sedaya Multi Investama. e) Through PT Sedaya Multi Investama.

Seluruh anak perusahaan langsung dan anak perusahaan tidak langsung yang signifikan berdomisili di Indonesia.

All direct subsidiaries and significant indirect subsidiaries are domiciled in Indonesia.

Page 158: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2007 AND 2006

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 10 - Page

1. INFORMASI UMUM (lanjutan) 1. GENERAL INFORMATION (continued)

e. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan e. Board of Commissioners, Directors and Employees

Susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan adalah sebagai berikut:

The members of the Company's Boards of Commissioners and Directors are as follows:

31 Desember/December

2007 31 Desember/December

2006

Dewan Komisaris Board of Commissioners

Presiden Komisaris Budi Setiadharma Budi Setiadharma President Commissioner Komisaris Independen: Djunaedi Hadisumarto

Patrick Morris Alexander Djunaedi Hadisumarto

Motonobu Takemoto c) Independent Commissioners:

Muhamad Chatib Basri Patrick Morris Alexander Soemadi Djoko Moerdjono Muhamad Chatib Basri Brotodiningrat

Akira Okabe Soemadi Djoko Moerdjono

Brotodiningrat

Komisaris: Anthony John Liddell Nightingale

Anthony John Liddell Nightingale

Commissioners:

Mark Spencer Greenberg Benjamin William Keswick

Neville Barry Venter a) Adam Phillip Charles Keswick b)

Chiew Sin Cheok Mark Spencer Greenberg Direksi Board of Directors Presiden Direktur Michael Dharmawan Ruslim Michael Dharmawan Ruslim President Director Direktur: Gunawan Geniusahardja Gunawan Geniusahardja Directors: Prijono Sugiarto Prijono Sugiarto Tossin Himawan Tossin Himawan Johnny Darmawan

Danusasmita Johnny Darmawan

Danusasmita

Maruli Gultom Maruli Gultom Simon John Mawson Simon John Mawson

a) Mengundurkan diri pada tanggal 31 Oktober 2006. a) Resigned on 31 October 2006. b) Mengundurkan diri pada tanggal 31 Maret 2007. b) Resigned on 31 March 2007. c) Mengundurkan diri pada tanggal 23 Mei 2007. c) Resigned on 23 May 2007.

Pada tanggal 31 Desember 2007, Perseroan dan anak perusahaan memiliki karyawan kurang lebih 67.500 orang (2006: 66.000 orang) dengan jumlah biaya karyawan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007 adalah kurang lebih Rp 4,35 triliun (2006: Rp 3,54 triliun).

As at 31 December 2007, the Company and its subsidiaries had approximately 67,500 employees (2006: 66,000 employees) with total employee costs for the year ended 31 December 2007 of approximately Rp 4.35 trillion (2006: Rp 3.54 trillion).

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

PENTING 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES

Laporan keuangan konsolidasian Perseroan dan anak perusahaan disusun oleh Direksi dan diselesaikan pada tanggal 27 Februari 2008.

The consolidated financial statements of the Company and subsidiaries were prepared by the Directors and completed on 27 February 2008.

Berikut ini adalah ikhtisar kebijakan akuntansi yang penting yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian, yang sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

Presented below are the significant accounting policies adopted in preparing the consolidated financial statements, which are in conformity with accounting principles generally accepted in Indonesia.

Page 159: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2007 AND 2006

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 11 - Page

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

PENTING (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (continued)

a. Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian

a. Basis of preparation of the consolidated financial statements

Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan konsep harga perolehan, kecuali untuk investasi pada efek yang diklasifikasi sebagai “untuk diperdagangkan” dan “tersedia untuk dijual”, dan instrumen derivatif yang seluruhnya disajikan sebesar nilai wajarnya, serta aktiva tetap tertentu yang telah dinilai kembali sesuai dengan Peraturan Pemerintah (lihat Catatan 2l, 2p, dan 2n).

The consolidated financial statements have been prepared on the basis of historical cost, except for investments in securities which are classified as “trading” and “available-for-sale”, derivative instruments which are all valued at fair value, and certain fixed assets which are stated at revalued amounts in accordance with Government Regulations (refer to Notes 2l, 2p, and 2n).

Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan menggunakan dasar akrual (accruals basis), kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian.

The consolidated financial statements have been prepared on the basis of the accruals concept, except for the consolidated statements of cash flows.

Laporan arus kas konsolidasian disusun

dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas ke dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Untuk tujuan ini, kas dan setara kas disajikan setelah dikurangi dengan cerukan.

The consolidated statements of cash flows are prepared using the direct method by classifying cash flows on the basis of operating, investing, and financing activities. For these purposes, cash and cash equivalents are shown net of bank overdrafts.

Penyusunan laporan keuangan konsolidasian

sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aktiva dan kewajiban dan pengungkapan aktiva dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan keuangan konsolidasian serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Hasil aktual dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi.

The preparation of consolidated financial statements in conformity with generally accepted accounting principles in Indonesia requires management to make estimates and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities and the disclosure of contingent assets and liabilities at the date of the consolidated financial statements and the reported amounts of revenues and expenses during the reporting period. Actual results may differ from these estimates.

Seluruh angka dalam laporan keuangan

konsolidasian ini, dibulatkan menjadi dan disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain.

Figures in the consolidated financial statements are rounded to and expressed in millions of Rupiah unless otherwise stated.

b. Prinsip-prinsip konsolidasi b. Principles of consolidation Laporan keuangan konsolidasian

menggabungkan aktiva dan kewajiban pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 dan hasil usaha untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut dari Perseroan dan perusahaan-perusahaan dimana Perseroan memiliki kemampuan secara langsung atau tidak langsung untuk mengendalikan perusahaan-perusahaan tersebut.

The consolidated financial statements incorporate the assets and liabilities as at 31 December 2007 and 2006 and results of operations for the years then ended of the Company and entities in which the Company has the ability to directly or indirectly exercise control.

Page 160: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2007 AND 2006

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 12 - Page

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

PENTING (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (continued)

b. Prinsip-prinsip konsolidasi (lanjutan) b. Principles of consolidation (continued)

Seluruh transaksi dan saldo yang material antara perusahaan-perusahaan yang dikonsolidasi telah dieliminasi dalam penyajian laporan keuangan konsolidasian.

All material transactions and balances between consolidated companies have been eliminated in the consolidated financial statements.

Hak minoritas atas hasil usaha dan ekuitas

perusahaan-perusahaan yang dikendalikan Perseroan disajikan secara terpisah baik pada laporan laba rugi maupun neraca konsolidasian.

Minority interests in the results and the equity of controlled entities are shown separately in the consolidated statements of income and balance sheets, respectively.

Bila pengendalian atas suatu entitas diperoleh

dalam periode berjalan, hasil usaha entitastersebut dimasukkan dalam laporan laba rugi konsolidasian sejak tanggal pengendalian diperoleh. Bila pengendalian berakhir dalam periode berjalan, hasil usaha entitas tersebut dimasukkan ke dalam laporan keuangan konsolidasian untuk periode dimana pengendalian masih berlangsung.

Where control of an entity is obtained during a financial period, its results are included in the consolidated statements of income from the date on which control commences. Where control ceases during a financial period, its results are included in the consolidated financial statements for the part of the period during which control existed.

Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam

penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini telah diterapkan secara konsisten oleh anak perusahaan, kecuali jika dinyatakan lain.

The accounting policies adopted in preparing the consolidated financial statements have been consistently applied by subsidiaries, unless otherwise stated.

Goodwill merupakan selisih lebih antara harga

perolehan dengan nilai wajar aktiva bersih yang diperoleh pada tanggal akuisisi, dan sehubungan dengan tambahan kepemilikan di anak perusahaan, merupakan selisih lebih antara harga perolehan dengan nilai tercatat hak minoritas yang diakuisisi. Goodwill diamortisasi selama 4 - 20 tahun dengan menggunakan metode garis lurus. Manajemen menentukan estimasi masa manfaat goodwill berdasarkan evaluasi pada saat akuisisi, dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti pangsa pasar yang ada, tingkat pertumbuhan potensial, dan faktor lain yang terdapat dalam perusahaan yang diakuisisi.

Goodwill represents the excess of the acquisition cost over the fair value of the net assets acquired at the date of acquisition, and, in respect of an increase in holding in a subsidiary undertaking, the excess of the cost of acquisition and the carrying value of the proportion of the minority interests acquired. Goodwill is amortised over a period of 4 - 20 years using the straight-line method. Management determines the estimated useful life of goodwill based on its evaluation at the time of the acquisition, considering factors such as existing market share, potential growth and other factors inherent in the acquired companies.

Lihat Catatan 2k untuk kebijakan akuntansi

transaksi ekuitas perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities.

Refer to Note 2k for the accounting policy relating to equity transactions of associates and jointly controlled entities.

Page 161: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2007 AND 2006

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 13 - Page

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

PENTING (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (continued)

c. Transaksi dan saldo dalam mata uang asing

c. Foreign currency transactions and balances

Transaksi dalam mata uang asing dicatat ke

dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing, dijabarkan dengan kurs yang berlaku pada tanggal neraca.

Transactions denominated in a foreign currency are converted into Rupiah at the exchange rate prevailing at the date of the transactions. At the dates of the balance sheets, monetary assets and liabilities denominated in a foreign currency are translated at the exchange rates prevailing at that date.

Kurs utama yang digunakan, berdasarkan

kurs tengah yang diterbitkan Bank Indonesia, adalah sebagai berikut (dalam satuan Rupiah):

The main exchange rates used, based on the middle rates published by Bank Indonesia, are as follows (full Rupiah):

2007 2006

Pounds Inggris (“GBP”) 18,804 17,697 Great Britain Pounds (“GBP”) Dolar Amerika Serikat (“USD”) 9,419 9,020 United States Dollars (“USD”) Euro Eropa (“EUR”) 13,760 11,858 European Euro (“EUR”) Yen Jepang (“JPY”) 83 76 Japanese Yen (“JPY”) Dolar Singapura (“SGD”) 6,502 5,879 Singapore Dollars (“SGD”)

Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang

timbul dari transaksi atau penjabaran aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing diakui pada laporan laba rugi konsolidasian.

Exchange gains and losses arising on transactions in foreign currency or on the translation of foreign currency monetary assets and liabilities are recognised in the consolidated statements of income.

d. Kas dan setara kas d. Cash and cash equivalents

Kas dan setara kas mencakup kas, simpanan

yang sewaktu-waktu bisa dicairkan, dan investasi likuid jangka pendek lainnya dengan jangka waktu jatuh tempo tiga bulan atau kurang.

Cash and cash equivalents include cash on hand, deposits held at call with banks and other short-term highly liquid investments with original maturities of three months or less.

Kas dan deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya, disajikan sebagai “Kas dan deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya”.

Cash and time deposits which are restricted in use, are classified as “Restricted cash and time deposits”.

e. Piutang usaha dan piutang lain-lain e. Trade and other receivables

Piutang usaha dan piutang lain-lain disajikan

sebesar jumlah bersih setelah dikurangi dengan penyisihan piutang ragu-ragu, berdasarkan penelaahan kolektibilitas saldo piutang. Piutang dihapuskan pada saat piutang tersebut dipastikan tidak tertagih.

Trade and other receivables are stated net of provision for doubtful receivables, based on a review of the collectibility of outstanding amounts. Accounts are written-off during the period in which they are determined to be not collectible.

Page 162: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2007 AND 2006

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 14 - Page

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

PENTING (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (continued)

f. Persediaan f. Inventories

Persediaan dinyatakan dengan nilai yang lebih rendah antara harga perolehan dan nilai realisasi bersih. Harga perolehan pada umumnya ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata tertimbang untuk barang jadi, barang dalam penyelesaian dan suku cadang, kecuali pada anak perusahaan tertentu, yang ditentukan dengan menggunakan metode “masuk pertama, keluar pertama” atau metode “identifikasi khusus” untuk unit Completely-Knocked-Down (“CKD”), unit Completely-Built-Up (“CBU”), unit alat-alat berat, dan alat-alat berat dalam proses. Harga perolehan barang jadi dan barang dalam penyelesaian terdiri dari biaya bahan baku, tenaga kerja, serta alokasi biaya overhead yang dapat diatribusi secara langsung baik yang bersifat tetap maupun variabel. Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan usaha biasa, dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan estimasi beban penjualan.

Inventories are stated at the lower of cost or net realisable value. Cost is generally determined by the weighted average method for finished goods, work- in-progress and spare parts, except for certain subsidiaries for which cost is determined by the “first-in, first-out” method or by the “specific identification” method for Completely-Knocked-Down (“CKD”) units, Completely-Built-Up (“CBU”) units, units of heavy equipment, and work-in-progress of heavy equipment. The cost of finished goods and work-in-progress comprises raw materials, labour and an appropriate proportion of directly attributable fixed and variable overheads. Net realisable value is the estimated selling price in the ordinary course of business, less an estimation of the cost of completion and selling expenses.

Penyisihan untuk persediaan usang dan tidak lancar ditentukan berdasarkan estimasi penggunaan atau penjualan dari masing-masing jenis persediaan di masa yang akan datang.

Provision for obsolete and slow moving inventory is determined on the basis of estimated future usage or sale of inventory items.

g. Piutang pembiayaan konsumen g. Consumer financing receivables

Piutang pembiayaan konsumen disajikan sebesar jumlah piutang setelah dikurangi pendapatan pembiayaan yang belum diakui dan penyisihan piutang ragu-ragu.

Consumer financing receivables are stated net of unearned consumer financing income and provision for doubtful receivables.

Anak perusahaan yang bergerak dalam jasa keuangan mengadakan perjanjian pembiayaan bersama dengan bank. Risiko yang ditanggung oleh anak perusahaan berbeda-beda tergantung masing-masing perjanjian.

Financial service subsidiaries enter into joint financing agreements with banks. The risks assumed by the subsidiaries vary depending upon the individual agreement.

Perlakuan terhadap saldo pembiayaan bersama adalah sebagai berikut:

The treatment of joint financing balances is as follows:

• Piutang pembiayaan bersama dimana anak perusahaan menanggung risiko kredit secara penuh (with recourse) disajikan di neraca konsolidasian secara bruto. Pendapatan pembiayaan konsumen dan beban bunga yang terkait dengan pembiayaan bersama tersebut disajikan secara bruto di laporan laba rugi konsolidasian.

• Joint financing receivables where the subsidiaries bear full credit risk (with recourse) are presented on a gross basis in the consolidated balance sheets. Consumer financing income and interest expense related to joint financing with recourse are also presented on a gross basis in the consolidated statements of income.

Page 163: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2007 AND 2006

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 15 - Page

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

PENTING (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (continued)

g. Piutang pembiayaan konsumen (lanjutan) g. Consumer financing receivables (continued)

• Piutang pembiayaan bersama dimana

anak perusahaan menanggung risiko kredit bersama pihak-pihak lain sesuai dengan porsinya masing-masing (without recourse) disajikan secara bersih di neraca konsolidasian. Pendapatan pembiayaan konsumen dan beban bunga yang terkait dengan pembiayaan bersama without recourse disajikan secara bersih di laporan laba rugi konsolidasian.

• Joint financing receivables where the subsidiaries and joint financing providers bear credit risk in accordance with their portion (without recourse) are presented on a net basis in the consolidated balance sheets. Consumer financing income and interest expenses related to joint financing without recourse are presented on a net basis in the consolidated statements of income.

Penyelesaian kontrak sebelum masa pembiayaan konsumen berakhir diperlakukan sebagai pembatalan kontrak pembiayaan konsumen dan keuntungan atau kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian pada tanggal terjadinya transaksi.

Early termination is treated as a cancellation of an existing contract and the resulting gain or loss is recognised in the consolidated statements of income at the transaction date.

Penyisihan piutang ragu-ragu ditetapkan ketika terdapat bukti obyektif bahwa saldo piutang tidak tertagih dan dibandingkan dengan pengalaman kerugian historis. Piutang ragu-ragu akan dihapuskan setelah menunggak lebih dari 150 hari atau pada saat piutang tersebut diputuskan tidak dapat tertagih.

Provision for doubtful receivables is made when there is objective evidence that the outstanding amounts will not be collected and by reference to historical loss experience. Doubtful receivables are written-off when they are overdue for more than 150 days or determined to be not collectible.

h. Investasi bersih dalam sewa guna usaha h. Net investment in direct financing leases

Investasi bersih dalam sewa guna usaha dinyatakan sebesar jumlah piutang sewa guna usaha ditambah dengan nilai sisa yang terjamin pada akhir masa sewa guna usaha, dikurangi dengan pendapatan sewa guna usaha ditangguhkan, simpanan jaminan, dan penyisihan piutang ragu-ragu. Selisih antara nilai piutang sewa guna usaha dan nilai kininya diakui sebagai pendapatan sewa guna usaha ditangguhkan.

Net investment in direct financing leases is stated as the lease receivables plus the guaranteed residual values at the end of the lease period, net of unearned lease income, security deposits, and provision for doubtful receivables. The difference between the lease receivables and its present value is recognised as unearned lease income.

Penyewa guna usaha memiliki hak opsi untuk membeli aktiva yang disewagunausahakan pada akhir masa sewa guna usaha dengan harga yang telah disetujui bersama pada saat dimulainya perjanjian sewa guna usaha.

The lessee has the option to purchase the leased asset at the end of the lease period at a price mutually agreed upon at the commencement of the agreement.

Page 164: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2007 AND 2006

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 16 - Page

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

PENTING (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (continued)

h. Investasi bersih dalam sewa guna usaha (lanjutan)

h. Net investment in direct financing leases (continued)

Penyelesaian kontrak sebelum masa sewa guna usaha berakhir diperlakukan sebagai pembatalan kontrak sewa guna usaha dan keuntungan atau kerugian yang timbul diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian pada tanggal terjadinya transaksi.

Early settlement is treated as a cancellation of an existing contract and the resulting gain or loss is recognised in the consolidated statements of income at the transaction date.

i. Pembiayaan syariah i. Syariah financing

Pembiayaan syariah dimana anak perusahaan bertindak sebagai agen dari bank syariah dan tidak menanggung risiko kredit disajikan secara bersih di neraca konsolidasian. Margin yang diterima dari konsumen dengan yang dibayarkan kepada bank syariah disajikan secara bersih di laporan laba rugi konsolidasian.

Syariah financing where the subsidiary acts as an agent of syariah banks and bears no credit risk is presented on a net basis in the consolidated balance sheets. The margin received from customers and paid to syariah banks is presented on a net basis in the consolidated statements of income.

j. Agunan yang diambil alih j. Repossessed collateral

Agunan yang diambil alih merupakan agunan yang diambil alih dari pelanggan sehubungan dengan penyelesaian piutang karena wanprestasi. Nilai agunan yang diambil alih tersebut dinyatakan dengan nilai yang lebih rendah antara nilai tercatat dan nilai realisasi bersih. Pelanggan memberi kuasa kepada perusahaan pembiayaan, untuk menjual agunan yang diambil alih ataupun melakukan tindakan lainnya dalam upaya penyelesaian piutang tersebut. Kelebihan nilai jual agunan yang diambil alih setelah dikurangi piutang akan dikembalikan kepada pelanggan.

Repossessed collateral represents collateral obtained from customers toward settlement of receivables which are in default. Repossessed collateral is stated at the lower of carrying amount or net realisable value. Customers give the right to the financing company to sell the repossessed collateral or take any other action to settle the outstanding receivables. Any excess of proceeds from the sale of repossessed collateral after deducting the outstanding receivables is refunded to the customer.

Penyisihan dilakukan atas penurunan nilai agunan yang diambil alih berdasarkan penelaahan secara keseluruhan terhadap agunan yang diambil alih pada akhir periode.

A provision is made for any decline in the value of repossessed collateral based on an overall review of repossessed collateral at the end of the period.

k. Investasi pada perusahaan asosiasi dan

jointly controlled entities k. Investments in associates and jointly

controlled entities

Investasi pada perusahaan dimana Perseroan atau anak perusahaan memiliki antara 20% hingga 50% hak suara dan mempunyai pengaruh signifikan tetapi tidak mengendalikan (perusahaan asosiasi) dan perusahaan dimana Perseroan atau anak perusahaan memiliki 50% atau lebih hak suara tetapi dikendalikan secara bersama dengan pemegang saham lain (jointly controlled entities), dicatat dengan menggunakan metode ekuitas.

Investments in companies in which the Company or subsidiaries have 20% to 50% of the voting rights and over which the Company and subsidiaries exert significant influence, but which they do not control (associates) and entities in which the Company or subsidiaries have 50% or more of the voting rights but are controlled jointly with another shareholder (jointly controlled entities), are accounted by the equity method.

Page 165: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2007 AND 2006

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 17 - Page

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

PENTING (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (continued)

k. Investasi pada perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities (lanjutan)

k. Investments in associates and jointly controlled entities (continued)

Berdasarkan metode ini, biaya perolehan investasi akan disesuaikan dengan bagian Perseroan atau anak perusahaan atas hasil bersih perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities sejak tanggal perolehannya dan perolehan dividen.

Based on this method, the cost of investment is adjusted by the Company's or subsidiaries' share of the results of the associates and jointly controlled entities from the date of acquisition and dividend distributions.

Apabila nilai tercatat investasi telah mencapai nilai nol, kerugian selanjutnya akan diakui bila Perseroan atau anak perusahaan mempunyai komitmen untuk menyediakan bantuan pendanaan atau menjamin kewajiban perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities yang bersangkutan.

Once an investment's carrying value has been reduced to zero, further losses are taken up if the Company or subsidiaries have committed to provide financial support to, or have guaranteed the obligations of the associates and jointly controlled entities.

Bagian atas hasil bersih perusahaan asosiasi

dan jointly controlled entities disajikan setelah dikurangi dengan amortisasi selisih antara harga perolehan investasi dengan bagian Perseroan atau anak perusahaan atas nilai wajar aktiva bersih yang diperoleh pada saat perolehan (“goodwill”), yang diamortisasi dengan metode garis lurus, pada umumnya untuk jangka waktu 4 - 20 tahun. Periode amortisasi didasarkan pada taksiran masa manfaat ekonomis aktiva yang diperoleh.

Share of results of associates and jointly controlled entities is adjusted for the amortisation of the difference between the cost of the investment and the Company’s or subsidiaries’ proportionate share in the underlying fair value of the net assets at the date of acquisition (“goodwill”) using straight-line amortisation, generally over 4 - 20 years. Amortisation periods are based on the estimated useful lives of the assets acquired.

Keuntungan yang belum direalisasi dari

transaksi antara Perseroan atau anak perusahaan dengan perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities dieliminasi sampai sebatas kepemilikan Perseroan dalam perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities tersebut; kerugian yang belum direalisasi juga dieliminasi kecuali apabila terdapat bukti bahwa dalam transaksi tersebut telah terjadi penurunan atas nilai aktiva yang ditransfer.

Unrealised gains on transactions between the Company or subsidiaries with its associates and jointly controlled entities are eliminated to the extent of the Company’s interest in the associates and jointly controlled entities; unrealised losses are also eliminated unless the transaction provides evidence of an impairment of the asset transferred.

Perubahan yang mempengaruhi persentase

kepemilikan dan ekuitas anak perusahaan, perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities dicatat dalam “Perubahan ekuitas anak perusahaan dan perusahaan asosiasi” dalam bagian ekuitas pada neraca konsolidasian.

Changes affecting the percentage of ownership and equity of subsidiaries, associates and jointly controlled entities are shown within “Changes in equity of subsidiaries and associates” within the equity section of the consolidated balance sheets.

Penyisihan dilakukan apabila nilai investasi

telah mengalami penurunan yang permanen. Provision is made for any permanent

decline in the value of investments.

Page 166: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2007 AND 2006

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 18 - Page

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

PENTING (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (continued)

l. Investasi pada efek hutang dan ekuitas l. Investments in debt and equity securities

Investasi pada efek hutang dan ekuitas

diklasifikasikan sebagai efek yang diperdagangkan, dimiliki hingga jatuh tempo dan tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung pada tujuan pada saat investasi tersebut diperoleh. Manajemen menentukan klasifikasi yang tepat untuk investasi tersebut pada saat perolehan dan mengevaluasinya kembali pada setiap tanggal neraca.

Investment in debt and equity securities is classified into trading, held-to-maturity, and available-for-sale. The classification is dependent on the purpose for which the investment was acquired. Management determines the appropriate classification of investments at the time of purchase and re-evaluates this at each balance sheet date.

Efek hutang diklasifikasikan sebagai dimiliki

hingga jatuh tempo apabila manajemen bermaksud dan mampu untuk memiliki efek tersebut hingga jatuh tempo. Efek tersebut diakui sebesar harga perolehannya setelah dikurangi dengan diskonto atau premium yang belum diamortisasi.

Debt securities are classified as held-to- maturity when management has the intention and ability to hold the securities to maturity. Held-to-maturity securities are stated at cost net of unamortised discount or premium.

Efek hutang dan ekuitas yang dibeli dan

dimiliki untuk dijual dalam waktu dekat diklasifikasikan sebagai efek yang diperdagangkan dan diakui sebesar nilai wajarnya. Keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi diakui pada laporan laba rugi konsolidasian.

Debt and equity securities that are purchased and held principally for the purpose of being sold in the near future are classified as trading securities and are carried at fair value. Unrealised gains and losses are recognised in the consolidated statements of income.

Efek hutang yang tidak diklasifikasikan

sebagai yang dimiliki hingga jatuh tempo maupun yang diperdagangkan dan efek ekuitas yang tidak diklasifikasikan sebagai yang diperdagangkan, diklasifikasikan sebagai efek yang tersedia untuk dijual dan diakui sebesar nilai wajarnya. Keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi disajikan pada bagian ekuitas.

Debt securities not classified as either held- to-maturity securities or trading securities, and equity securities not classified as trading securities, are classified as available-for-sale securities and carried at fair value. Unrealised gains and losses are reported in the equity section.

Investasi pada efek hutang dan ekuitas yang

nilai wajarnya tidak tersedia, diakui sebesar harga perolehan dan penyisihan penurunan nilai investasi dilakukan apabila manajemen berpendapat bahwa nilai investasi telah mengalami penurunan yang signifikan atau permanen.

Investments in debt and equity securities that do not have readily determinable fair values, are stated at cost and a provision is only made where, in the opinion of management, there has been a significant reduction or a permanent decline in the value of the investment.

Harga pokok efek yang dijual ditentukan

dengan metode rata-rata tertimbang. Cost of securities sold is determined by the

weighted average method.

Dividen dari investasi pada efek ekuitas diakui pada saat diumumkan.

Dividends from investments in equity securities are recognised when declared.

Page 167: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2007 AND 2006

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 19 - Page

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

PENTING (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (continued)

m. Perkebunan plasma m. Plasma plantations

Biaya-biaya yang terjadi dalam tahap pengembangan perkebunan plasma sampai perkebunan tersebut siap untuk dikonversi (penyerahan perkebunan kepada petani plasma) dikapitalisasi pada akun perkebunan plasma. Pengembangan perkebunan plasma ini dibiayai dengan kredit investasi yang diperoleh dari bank atau pembiayaan sendiri. Akumulasi biaya pengembangan perkebunan plasma disajikan sebesar nilai bersihnya setelah dikurangi dengan kredit investasi yang diterima sebagai aktiva atau kewajiban pada neraca konsolidasian.

Costs incurred during the development phase up to the conversion of plasma plantations (handover of the plantation to plasma farmers) are capitalised in the plasma plantation account. Development of the plasma plantations is financed by investment credits from banks or is self-financed. The accumulated development costs are presented net of investment credit receipts as assets or obligations within the consolidated balance sheets.

Selisih antara akumulasi biaya

pengembangan dengan nilai konversi perkebunan plasma (jumlah yang disepakati antara bank, anak perusahaan dan petani plasma) dibebankan ke laporan laba rugi konsolidasian.

The difference between accumulated development costs and the conversion value (the agreed amount between banks, subsidiaries and farmers) of plasma plantations is charged to the consolidated statements of income.

n. Aktiva tetap dan penyusutan n. Fixed assets and depreciation

Kepemilikan langsung Direct ownership

Aktiva tetap diakui sebesar harga perolehan,

kecuali aktiva tetap tertentu yang diakui dengan nilai revaluasi sesuai dengan Peraturan Pemerintah yang berlaku, dikurangi dengan akumulasi penyusutan. Selisih yang timbul dari penilaian kembali aktiva tetap dikreditkan ke akun “Selisih penilaian kembali aktiva tetap” yang disajikan pada bagian ekuitas.

Fixed assets are stated at cost, except for certain fixed assets which are stated at revalued amounts in accordance with Government Regulations, less accumulated depreciation. The difference resulting from the revaluation of such fixed assets is credited to the “Fixed assets revaluation reserve” account presented in the equity section.

Aktiva tetap, kecuali tanah, properti

pertambangan dan aktiva dalam penyelesaian, disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus, berdasarkan estimasi masa manfaat ekonomis aktiva tetap sebagai berikut:

Fixed assets, except land, mining properties and assets under construction, are depreciated using the straight-line method, based on the estimated useful lives of the fixed assets as follows:

Tahun/Years

Bangunan dan fasilitasnya 3 - 25 Buildings and improvements Mesin dan peralatan 2 - 20 Machinery and equipment Alat-alat pengangkutan 4 - 8 Transportation equipment Perabot dan peralatan kantor 2 - 10 Furniture and office equipment Tanaman menghasilkan 20 Mature plantations Alat-alat berat yang disewakan 5 Heavy equipment for lease Peralatan kantor yang disewakan 3 - 5 Office equipment for lease Alat-alat pengangkutan yang disewakan 6 - 7 Transportation equipment for lease Aktiva kerjasama operasi 4 Joint operation assets

Page 168: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2007 AND 2006

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 20 - Page

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

PENTING (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (continued)

n. Aktiva tetap dan penyusutan (lanjutan) n. Fixed assets and depreciation (continued)

Kepemilikan langsung (lanjutan) Direct ownership (continued)

Tanah tidak disusutkan. Land is not depreciated.

Properti pertambangan disusutkan menggunakan metode unit produksi.

Mining properties are depreciated using the unit of production method.

Biaya-biaya piranti lunak komputer yang terjadi selama tahap awal proyek dan setelah tahap implementasi dibebankan pada saat terjadi. Biaya-biaya yang terjadi dalam tahap pengembangan aplikasi dikapitalisasi.

Computer software costs that are incurred during the preliminary project and post implementation stages are expensed as incurred. Costs incurred during the application development stage are capitalised.

Biaya perbaikan dan perawatan diakui

sebagai beban pada saat terjadinya. Pengeluaran yang memperpanjang masa manfaat aktiva atau yang memberikan manfaat ekonomis berupa peningkatan kapasitas atau mutu produksi, dikapitalisasi dan disusutkan berdasarkan tarif penyusutan yang sesuai.

Cost of repairs and maintenance is charged as an expense as incurred. Expenditure that extends the useful lives of assets or provides further economic benefits by increasing capacity or quality of production is capitalised and depreciated based on applicable depreciation rates.

Apabila aktiva tetap tidak digunakan lagi atau dijual, maka nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari laporan keuangan konsolidasian dan keuntungan dan kerugian yang dihasilkan diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian.

When assets are retired or otherwise disposed of, their carrying values and the related accumulated depreciation are eliminated from the consolidated financial statements and the resulting gain or loss on the disposal of fixed assets is recognised in the consolidated statements of income.

Akumulasi biaya persiapan lahan, penanaman, pemupukan, pemeliharaan, dan biaya tidak langsung lainnya dikapitalisasi sebagai “Aktiva dalam penyelesaian - tanaman belum menghasilkan”. Biaya tersebut direklasifikasi ke akun “Tanaman menghasilkan” pada saat tanaman yang bersangkutan siap menghasilkan. Penyusutan mulai dibebankan pada saat tanaman siap untuk menghasilkan.

The accumulated costs of field preparation, planting, fertilisers, maintenance, and overheads are capitalised as “Assets under construction - immature plantations”. These costs are reclassified to “Mature plantations” when the plantations become productive and are ready for use. Depreciation is charged from the date when plantations are mature.

Akumulasi biaya konstruksi bangunan, pabrik, dan pemasangan mesin dikapitalisasi sebagai “Aktiva dalam penyelesaian - bangunan dan mesin”. Biaya tersebut direklasifikasi ke akun aktiva tetap pada saat proses konstruksi atau pemasangan selesai. Penyusutan mulai dibebankan pada saat aktiva tersebut siap untuk digunakan.

The accumulated costs of the construction of buildings, plants and the installation of machinery are capitalised as “Assets under construction - buildings and machinery”. These costs are reclassified to the fixed assets accounts when the construction or installation is completed. Depreciation is charged from the date when assets are ready for use.

Page 169: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2007 AND 2006

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 21 - Page

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

PENTING (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (continued)

n. Aktiva tetap dan penyusutan (lanjutan) n. Fixed assets and depreciation (continued)

Kepemilikan langsung (lanjutan) Direct ownership (continued)

Biaya bunga dan biaya pinjaman lain, baik yang secara langsung maupun tidak langsung digunakan untuk mendanai suatu proses pembangunan aktiva tertentu yang memenuhi syarat (“qualifying asset”), dikapitalisasi hingga saat proses pembangunannya selesai. Untuk pinjaman yang secara khusus digunakan untuk perolehan qualifying asset, jumlah yang dikapitalisasi adalah sebesar biaya pinjaman yang terjadi selama periode berjalan, dikurangi dengan pendapatan investasi jangka pendek dari pinjaman tersebut.

Interest and other borrowing costs, either directly or indirectly used in financing the construction of a qualifying asset, are capitalised up to the date when construction is completed. For borrowings that are specific to the acquisition of a qualifying asset, the amount to be capitalised is determined as the actual borrowing costs incurred during the period, less any income earned from the temporary investment of such borrowings.

Untuk pinjaman yang tidak secara khusus digunakan untuk perolehan qualifying asset, jumlah biaya pinjaman yang dikapitalisasi ditentukan dengan mengalikan tingkat kapitalisasi tertentu terhadap pengeluaran untuk qualifying asset tersebut. Tingkat kapitalisasi adalah rata-rata tertimbang dari biaya pinjaman terhadap seluruh saldo pinjaman terkait dalam periode tertentu, dengan mengecualikan jumlah pinjaman yang secara khusus digunakan untuk perolehan qualifying assets tertentu.

For borrowings that are not specific to the acquisition of a qualifying asset, the amount to be capitalised is determined by applying a capitalisation rate to the amount expensed on the qualifying asset. The capitalisation rate is the weighted average of the borrowing costs applicable to the total borrowings outstanding during the period, excluding borrowings directly attributable to finance certain qualifying assets.

Aktiva sewa guna usaha Fixed assets under finance leases

Aktiva tetap yang diperoleh dengan sewa guna usaha pembiayaan disajikan sebesar nilai tunai dari jumlah pembayaran minimum sewa guna usaha ditambah harga opsi yang akan dibayar pada akhir periode sewa. Kewajiban yang terkait juga diakui dan setiap pembayaran angsuran dialokasikan sebagai pelunasan kewajiban dan pembayaran beban bunga. Aktiva sewa guna usaha disusutkan dengan menggunakan metode yang setara dengan aktiva yang dimiliki secara langsung.

Fixed assets acquired under finance leases are presented at the present value of the minimum lease payments plus the purchase option that will be paid at the end of the lease term. A corresponding liability is also established and each lease payment is allocated between the liability and interest expenses. The leased assets are depreciated on an equivalent basis to owned assets.

Keuntungan atau kerugian atas transaksi penjualan dan penyewaan kembali, dimana penyewaan kembali tersebut merupakan sewa guna usaha pembiayaan, ditangguhkan dan diamortisasi selama sisa masa manfaat aktiva sewa guna usaha yang bersangkutan dengan menggunakan metode garis lurus.

Gains or losses on sale-and-leaseback transactions, in which the leaseback is a finance lease, are deferred and amortised over the remaining useful lives of the leased assets using the straight-line method.

Page 170: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2007 AND 2006

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 22 - Page

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

PENTING (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (continued)

o. Penurunan nilai aktiva o. Impairment of assets

Setiap tanggal neraca Perseroan dan anak perusahaan menelaah ada atau tidaknya indikasi penurunan nilai aktiva.

At each balance sheet date, the Company and subsidiaries review whether there is any indication of asset impairment or not.

Aktiva tetap dan aktiva tidak lancar lainnya, termasuk aktiva tak berwujud ditelaah untuk mengetahui apakah telah terjadi penurunan nilai bilamana terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aktiva tersebut tidak dapat diperoleh kembali. Kerugian akibat penurunan nilai diakui sebesar selisih antara nilai tercatat aktiva dengan nilai yang dapat diperoleh kembali dari aktiva tersebut. Nilai yang dapat diperoleh kembali adalah nilai yang lebih tinggi diantara harga jual neto dan nilai pakai aktiva. Dalam rangka mengukur penurunan nilai, aktiva dikelompokkan hingga unit terkecil yang menghasilkan arus kas terpisah.

Fixed assets and other non-current assets, including intangible assets are reviewed for impairment whenever events or changes in circumstances indicate that the carrying amount may not be recoverable. An impairment loss is recognised for the amount by which the carrying amount of the asset exceeds its recoverable amount, which is the higher of an asset’s net selling price and value in use. For the purposes of assessing impairment, assets are grouped at the lowest levels for which there are separately identifiable cash flows.

p. Instrumen derivatif p. Derivative instruments

Dalam rangka penerapan kebijakan manajemen risiko, Perseroan dan anak perusahaan melakukan instrumen derivatif untuk lindung nilai atas perubahan variabel yang mendasari. Berdasarkan kebijakan tersebut, Perseroan dan anak perusahaan tidak memiliki atau mengeluarkan instrumen derivatif untuk tujuan spekulasi.

For risk management purposes, the Company and subsidiaries enter into derivative instruments in order to hedge underlying exposures. In accordance with policy, the Company and subsidiaries do not hold or issue derivative instruments for speculative purposes.

Instrumen derivatif diakui pertama-tama di neraca konsolidasian pada nilai wajar pada saat kontrak tersebut dilakukan, dan kemudian diukur pada nilai wajarnya.

Derivative instruments are initially recognised in the consolidated balance sheet at fair value on the date the contracts are entered into and are subsequently remeasured at their fair values.

Metode pengakuan keuntungan atau kerugian atas instrumen derivatif tergantung kepada apakah derivatif tersebut ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dan sifat dari risiko yang dilindung nilai.

The method of recognising the resulting gains or losses is dependent on whether the derivative is designated as a hedging instrument at the outset and the nature of the risk being hedged.

Perubahan nilai wajar derivatif yang tidak memenuhi kriteria lindung nilai untuk tujuan akuntansi diakui pada laporan laba rugi konsolidasian.

Changes in the fair value of derivatives that do not meet the criteria of hedging for accounting purposes are recorded in the consolidated statements of income.

Page 171: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2007 AND 2006

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 23 - Page

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

PENTING (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (continued)

p. Instrumen derivatif (lanjutan) p. Derivative instruments (continued)

Perubahan nilai wajar derivatif yang ditetapkan dan memenuhi kriteria lindung nilai atas arus kas untuk bagian yang efektif, diakui di ekuitas. Ketika instrumen derivatif tersebut kadaluarsa atau tidak lagi memenuhi kriteria lindung nilai untuk tujuan akuntansi, maka keuntungan atau kerugian kumulatif pada bagian ekuitas diakui pada laporan laba rugi konsolidasian.

Changes in the fair value of derivatives that are designated and qualify as cash flow hedges and that are effective, are recognised in equity. When a hedging instrument expires, or when a hedge no longer meets the criteria for hedge accounting, the cumulative gain or loss in the equity section is recognised in the consolidated statements of income.

Nilai wajar instrumen derivatif diklasifikasikan sebagai aset atau kewajiban tidak lancar jika jatuh tempo instrumen derivatif lebih dari 12 bulan.

The fair value of derivative instruments is classified as a non-current asset or liability if the remaining maturities of the derivative instruments are greater than 12 months.

q. Kewajiban diestimasi q. Provisions

Kewajiban diestimasi diakui apabila Perseroan

dan anak perusahaan mempunyai kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu dan besar kemungkinan penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya dan kewajiban tersebut dapat diestimasi dengan andal.

Provisions are recognised when the Company and subsidiaries have a present obligation (legal as well as constructive) as a result of past events and it is more likely than not that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation and a reliable estimate of the amount of the obligation can be made.

r. Hutang obligasi r. Bonds

Hutang obligasi yang diterbitkan dicatat sebesar nilai nominal dikurangi saldo diskonto yang belum diamortisasi. Biaya yang terjadi sehubungan dengan penerbitan hutang obligasi diakui sebagai diskonto dan dikurangkan langsung dari hasil emisi dan diamortisasi selama jangka waktu hutang obligasi tersebut.

Bonds issued are presented at nominal value net of the unamortised discount. Costs incurred in connection with bond issuance are recognised as a discount and offset directly from the proceeds derived from such offerings and amortised over the period of the bonds.

s. Imbalan kerja s. Employee benefits

Imbalan kerja jangka pendek Short-term employee benefits

Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saat terhutang kepada karyawan.

Short-term employee benefits are recognised when they accrue to the employees.

Imbalan pensiun dan imbalan pasca-kerja

lainnya Pension benefits and other post-

employment benefits

Perseroan dan anak perusahaan memiliki program pensiun iuran pasti dan imbalan pasti.

The Company and subsidiaries have defined contribution and defined benefit pension plans.

Page 172: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2007 AND 2006

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 24 - Page

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

PENTING (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (continued)

s. Imbalan kerja (lanjutan) s. Employee benefits (continued)

Imbalan pensiun dan imbalan pasca-kerja lainnya (lanjutan)

Pension benefits and other post- employment benefits (continued)

Program pensiun iuran pasti adalah program

pensiun dimana Perseroan dan anak perusahaan akan membayar iuran tetap kepada sebuah entitas yang terpisah (dana pensiun). Dengan dibayarkannya iuran tersebut, Perseroan dan anak perusahaan tidak lagi memiliki kewajiban pembayaran lebih lanjut.

A defined contribution plan is a pension plan under which the Company and subsidiaries pay fixed contributions into a separate entity (pension fund). Once the contributions have been paid, the Company and subsidiaries have no further payment obligations.

Program pensiun imbalan pasti adalah program pensiun yang menetapkan jumlah imbalan pensiun yang akan diterima oleh karyawan pada saat pensiun, yang biasanya tergantung pada satu faktor atau lebih, seperti umur, masa kerja, dan jumlah kompensasi.

A defined benefit pension plan is a pension plan that defines an amount of pension that will be received by the employee on becoming entitled to a pension, which usually depends on one or more factors such as age, years of service, and compensation.

Kewajiban imbalan pensiun tersebut

merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal neraca dikurangi dengan nilai wajar aktiva program yang berasal dari program pensiun yang ada dan penyesuaian atas keuntungan atau kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu yang belum diakui. Kewajiban imbalan pasti dihitung setiap tahun oleh aktuaris independen dengan menggunakan metode projected unit credit. Nilai kini kewajiban imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas di masa depan dengan menggunakan tingkat bunga obligasi pemerintah jangka panjang pada tanggal neraca dalam mata uang Rupiah sesuai dengan mata uang di mana imbalan tersebut akan dibayarkan dan yang memiliki jangka waktu yang sama dengan kewajiban imbalan pensiun yang bersangkutan.

The pension benefit obligation is the present value of the defined benefit obligation at the balance sheet date less the fair value of plan assets from existing pension program, together with adjustments for unrecognised actuarial gains or losses and past service costs. The defined benefit obligation is calculated annually by an independent actuary using the projected unit credit method. The present value of the defined benefit obligation is determined by discounting the estimated future cash outflows using the yield at the balance sheet date of long-term government bonds that are denominated in Rupiah in which the benefits will be paid and that have terms to maturity similar to the related pension obligation.

Perseroan dan anak perusahaan diharuskan

menyediakan imbalan pensiun minimum yang diatur dalam UU No. 13/2003, yang merupakan kewajiban imbalan pasti. Jika imbalan pensiun sesuai dengan UU No. 13/2003 lebih besar dari program pensiun yang ada, selisih tersebut diakui sebagai bagian dari kewajiban imbalan pensiun.

The Company and subsidiaries are required to provide a minimum pension benefit as stipulated in the Law No.13/2003, which represents an underlying defined benefit obligation. If the pension benefits based on Law No. 13/2003 are higher than those based on the existing pension plan, the difference is recorded as part of the overall pension benefits obligation.

Page 173: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2007 AND 2006

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 25 - Page

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

PENTING (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (continued)

s. Imbalan kerja (lanjutan) s. Employee benefits (continued)

Imbalan pensiun dan imbalan pasca-kerja lainnya (lanjutan)

Pension benefits and other post- employment benefits (continued)

Keuntungan dan kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian dan perubahan dalam asumsi-asumsi aktuarial yang jumlahnya melebihi jumlah yang lebih besar dari 10% dari nilai wajar aktiva program atau 10% dari nilai kini imbalan pasti, dibebankan atau dikreditkan ke laporan laba rugi konsolidasian selama sisa masa kerja rata-rata yang diharapkan dari karyawan tersebut.

Actuarial gains and losses arising from experience adjustments and changes in actuarial assumptions in excess of the greater of 10% of the fair value of plan assets or 10% of the present value of the defined benefit obligations are charged or credited to consolidated statements of income over the employees’ expected average remaining service lives.

Biaya jasa lalu diakui secara langsung di laporan laba rugi konsolidasian, kecuali perubahan terhadap program pensiun tersebut mensyaratkan karyawan tersebut untuk bekerja selama periode waktu tertentu. Dalam hal ini, biaya jasa lalu akan diamortisasi secara garis lurus sepanjang periode tersebut.

Past service costs are recognised immediately in the consolidated statements of income, unless the changes to the pension plan are conditional on the employees remaining in service for a specified period of time. In this case, the past service costs are amortised on a straight-line basis over that period.

Perseroan dan beberapa anak perusahaan memberikan imbalan pasca-kerja lainnya, seperti uang penghargaan dan uang pisah. Imbalan berupa uang penghargaan diberikan apabila karyawan bekerja hingga mencapai usia pensiun. Sedangkan imbalan berupa uang pisah, dibayarkan kepada karyawan yang mengundurkan diri secara sukarela, setelah memenuhi minimal masa kerja tertentu. Imbalan ini dihitung dengan menggunakan metodologi yang sama dengan metodologi yang digunakan dalam perhitungan program pensiun imbalan pasti.

The Company and certain subsidiaries also provide other post-employment benefits, service pay and separation pay. The service pay benefit vests when the employees reach their retirement age. The separation pay benefit is paid to employees in the case of voluntary resignation, subject to a minimum number of years of service. These benefits have been accounted for using the same methodology as for the defined benefit pension plan.

Imbalan kerja jangka panjang lainnya Other long-term employee benefits

Imbalan kerja jangka panjang lainnya seperti cuti berimbalan jangka panjang dan penghargaan jubilee dihitung dengan menggunakan metode projected unit credit dan didiskontokan ke nilai kini.

Other long-term employee benefits such as long service leave and jubilee awards are calculated using the projected unit credit method and discounted to present value.

Page 174: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2007 AND 2006

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 26 - Page

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

PENTING (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (continued)

t. Saham t. Shares

Saham biasa diklasifikasikan sebagai ekuitas. Ordinary shares are classified as equity.

Tambahan biaya yang secara langsung terkait dengan penerbitan saham atau opsi baru disajikan pada bagian ekuitas sebagai pengurang, bersih setelah dikurangi pajak, dari jumlah yang diterima.

Incremental costs directly attributable to the issue of new shares or options are shown in equity as a deduction, net of tax, from the proceeds.

u. Pengakuan pendapatan dan beban u. Revenue and expense recognition

Pendapatan bersih adalah pendapatan

Perseroan dan anak perusahaan yang diperoleh dari penjualan produk dan jasa, termasuk jasa keuangan, setelah dikurangi diskon, retur, insentif penjualan, pajak penjualan barang mewah, pajak pertambahan nilai, dan pajak ekspor.

Net revenue represents revenue earned from the sale of the Company’s and subsidiaries’ products and services including financial services, net of discounts, returns, sales incentives, luxury sales tax, value added tax, and export tax.

Pendapatan dari penjualan barang diakui

pada saat risiko dan manfaat kepemilikan barang secara signifikan telah berpindah kepada pelanggan.

Revenue from the sale of goods is recognised when the significant risks and rewards of ownership of the goods have been transferred to customers.

Pendapatan jasa diakui pada saat jasa

diberikan dimana jumlah tersebut dapat diukur dengan andal.

Revenue from the rendering of services is recognised when services are performed, provided that the amount can be measured reliably.

Pendapatan dari pembiayaan konsumen dan

sewa guna usaha diakui sesuai dengan jangka waktu kontrak berdasarkan metode suku bunga efektif.

Revenue from consumer financing and financing leases is recognised over the term of the respective contracts using the effective interest method.

Beban diakui pada saat terjadinya, dengan

menggunakan dasar akrual. Expenses are recognised as incurred on an

accruals basis.

v. Perpajakan v. Taxation

Pajak penghasilan tangguhan diakui dengan menggunakan liability method, untuk semua perbedaan temporer antara dasar pengenaan pajak atas aktiva dan kewajiban dengan nilai tercatatnya untuk masing-masing perusahaan. Tarif pajak yang berlaku saat ini digunakan untuk menentukan pajak penghasilan tangguhan.

Deferred income tax is provided using the liability method, for all temporary differences arising between the tax bases of assets and liabilities and their carrying values for each entity separately. Currently enacted tax rates are used to determine deferred income tax.

Aktiva pajak tangguhan diakui apabila besar

kemungkinan jumlah penghasilan kena pajak di masa mendatang akan memadai untuk dikompensasi dengan perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan rugi fiskal yang masih dapat dimanfaatkan.

Deferred tax assets are recognised to the extent that it is probable that future taxable profit will be available against which the deductible temporary differences and tax losses carried forward can be utilised.

Page 175: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2007 AND 2006

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 27 - Page

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

PENTING (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (continued)

v. Perpajakan (lanjutan) v. Taxation (continued)

Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan/banding pada saat keputusan atas keberatan/banding tersebut ditetapkan.

Amendments to taxation obligations are recorded when an assessment is received or, if objected to/appealed against, when the result of the objection/appeal is determined.

w. Laba per saham w. Earnings per share

Laba per saham dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar pada tahun yang bersangkutan.

Earnings per share is calculated by dividing net income by the weighted average number of ordinary shares outstanding during the year.

Pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006,

tidak ada efek yang berpotensi menjadi saham biasa. Oleh karena itu, laba per saham dilusian sama dengan laba per saham biasa.

As at 31 December 2007 and 2006, there were no existing instruments which could result in the issue of further ordinary shares. Therefore diluted earnings per share is equivalent to basic earnings per share.

x. Dividen x. Dividends

Pembagian dividen final diakui sebagai kewajiban ketika dividen tersebut disetujui Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan. Pembagian dividen interim diakui sebagai kewajiban ketika dividen disetujui berdasarkan keputusan rapat Direksi dan sudah diumumkan kepada publik.

Final dividend distributions are recognised as a liability when the dividends are approved in the Company’s General Meeting of the Shareholders. Interim dividend distributions are recognised as a liability when the dividends are approved by a Board of Directors’ resolution and a public announcement has been made.

y. Transaksi dengan pihak-pihak yang

mempunyai hubungan istimewa y. Transactions with related parties

Perseroan dan anak perusahaan melakukan

transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 7 “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”.

The Company and subsidiaries enter into transactions with related parties as defined in PSAK 7 “Related Party Disclosures”.

Kebijakan Perseroan dan anak perusahaan atas transaksi seperti tersebut di atas adalah menggunakan prinsip arm’s length.

It is the policy of the Company and subsidiaries that such transaction be entered into on an arm’s length basis.

Seluruh transaksi dan saldo yang material

dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian.

All significant transactions and balances with related parties are disclosed in the notes to the consolidated financial statements.

Page 176: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2007 AND 2006

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 28 - Page

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

PENTING (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (continued)

z. Pelaporan segmen z. Segment reporting

Pelaporan segmen disajikan berdasarkan segmen usaha yang teridentifikasi. Segmen usaha merupakan komponen yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk dan jasa dan kelompok tersebut memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain.

Segment information is presented based upon identifiable business segments. A business segment is a distinguishable component that engages in providing products and services subject to risks and returns which are different from those of other business segments.

3. KAS DAN SETARA KAS 3. CASH AND CASH EQUIVALENTS

2007 2006 Kas 167,884 156,545 Cash on hand Bank 2,308,949 2,104,221 Cash at bank Deposito berjangka dan 3,412,989 2,412,134 Time and call deposits call deposits Sertifikat Bank Indonesia 432,490 147,346 Bank Indonesia Certificates 6,322,312 4,820,246 Kas dan deposito berjangka yang (57,418) (90,303) Restricted cash and dibatasi penggunaannya time deposits 6,264,894 4,729,943

a. Bank/Cash at bank

2007 2006 Pihak yang mempunyai hubungan istimewa/Related party PT Bank Permata Tbk (lihat Catatan/refer to Note 30e) 553,427 800,742

Pihak ketiga/Third parties: Rupiah: PT Bank Central Asia Tbk 239,016 206,216 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 142,176 114,472 PT Bank DBS Indonesia 140,773 81 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 133,911 44,541

Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 50 miliar)/ 241,486 239,755 Others (below Rp 50 billion each) 897,362 605,065 Mata uang asing/Foreign currencies: Standard Chartered Bank 308,683 178,892 Citibank N.A. 306,579 307,446 PT Bank Rabobank International Indonesia 69,553 30,556 PT Bank Central Asia Tbk 53,476 21,493 Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 50 miliar)/ 119,869 160,027 Others (below Rp 50 billion each) 858,160 698,414 Jumlah pihak ketiga/Total third parties 1,755,522 1,303,479 Jumlah bank/Total cash at bank 2,308,949 2,104,221

Page 177: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2007 AND 2006

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 29 - Page

3. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) 3. CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued) b. Deposito berjangka dan call deposits/Time and call deposits

2007 2006

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa/Related party PT Bank Permata Tbk (lihat Catatan/refer to Note 30e) 368,247 404,482 Pihak ketiga/Third parties: Rupiah: PT Bank Danamon Indonesia Tbk 461,476 111,133 PT Bank Mega Tbk 354,196 161,154 PT Bank Niaga Tbk 317,606 307,554 PT Bank UOB Indonesia 252,052 - PT Bank DBS Indonesia 246,607 - PT Bank Tabungan Negara (Persero) 193,457 84,498 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 183,545 197,757 PT Bank Internasional Indonesia Tbk 173,844 - PT Bank Lippo Tbk 77,386 3,000 PT Bank Commonwealth 74,129 59,350 PT Bank Bukopin 71,000 70,000 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 8,510 189,957 PT ANZ Panin Bank 4,500 95,190 PT Bank Finconesia - 73,200 Standard Chartered Bank - 65,000 Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 50 miliar)/ 230,812 213,532 Others (below Rp 50 billion each) 2,649,120 1,631,325 Mata uang asing/Foreign currencies: PT Bank Niaga Tbk 75,036 32,369 PT Bank NISP Tbk 53,247 - Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 50 miliar)/ 267,339 343,958 Others (below Rp 50 billion each) 395,622 376,327

Jumlah pihak ketiga/Total third parties 3,044,742 2,007,652

Jumlah deposito berjangka dan call deposits/ 3,412,989 2,412,134 Total time and call deposits

c. Kas dan deposito berjangka yang dibatasi

penggunaannya c. Restricted cash and time deposits

Kas dan deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya terutama digunakan untuk penerbitan bank garansi dan letters of credit.

Restricted cash and time deposits mainly represent balances pledged as security for bank guarantees and letters of credit.

d. Informasi lainnya d. Other information

Informasi lainnya sehubungan dengan kas dan setara kas serta kas dan deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya adalah sebagai berikut:

Other information relating to cash and cash equivalents and restricted cash and time deposits are as follows:

Page 178: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2007 AND 2006

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 30 - Page

3. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) 3. CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued) d. Informasi lainnya (lanjutan) d. Other information (continued)

• Suku bunga tahunan atas deposito berjangka dan call deposits serta Sertifikat Bank Indonesia (“SBI”) adalah:

• Time and call deposits, including Bank Indonesia Certificates (“SBI”), attracted annual interest at the following rates:

2007 2006

Rupiah 2.75% - 18.00% 3.00% - 15.50% Rupiah Mata uang asing 0.25% - 6.24% 0.25% - 5.50% Foreign currencies

• Pada tanggal 31 Desember 2007, kas

dan setara kas Perseroan dan anak perusahaan dalam penyimpanan dan dalam perjalanan diasuransikan terhadap risiko kehilangan dengan nilai pertanggungan yang setara dengan Rp 342,7 miliar yang menurut pendapat manajemen cukup untuk menutup kemungkinan kerugian.

• As at 31 December 2007, cash and cash equivalents of the Company and subsidiaries at premises and in transit are covered by insurance against loss equivalent to Rp 342.7 billion, which management believes is adequate to cover possible loss.

• Rincian saldo dalam mata uang asing

adalah sebagai berikut: • Details of balances in foreign

currencies are as follows:

2007 2006 Mata uang asli/ Ekuivalen Rp/ Mata uang asli/ Ekuivalen Rp/ Original currency Rp equivalent Original currency Rp equivalent

USD 131,232,563 1,236,080 126,331,584 1,139,511 JPY 929,022,308 77,171 678,356,977 51,416 EUR 771,352 10,614 779,208 9,240 Lain-lain/Others * 589,977 5,557 451,350 4,071

Jumlah/Total 1,329,422 1,204,238

*) Kas dan setara kas dalam mata uang asing lainnya disajikan dalam jumlah yang setara dengan USD dengan menggunakan kurs pada tanggal neraca.

*) Cash and cash equivalents denominated in other foreign currencies are presented as USD equivalents using the exchange rates prevailing at the balance sheets date.

• Saldo dalam mata uang asing tersebut di atas termasuk kas dalam mata uang asing sejumlah Rp 1,5 miliar (2006: Rp 1,6 miliar).

• The balances in foreign currencies above include cash on hand in foreign currencies amounting to Rp 1.5 billion (2006: Rp 1.6 billion).

4. PIUTANG USAHA 4. TRADE RECEIVABLES

2007 2006

Pihak yang mempunyai hubungan Related parties istimewa (lihat Catatan 30f): (refer to Note 30f): Rupiah 306,178 228,654 Rupiah Mata uang asing 983 484 Foreign currencies 307,161 229,138 Pihak ketiga: Third parties: Rupiah 2,663,222 2,166,018 Rupiah Mata uang asing 2,998,379 2,192,787 Foreign currencies 5,661,601 4,358,805 Penyisihan piutang ragu-ragu (250,272) (523,608) Provision for doubtful receivables

5,411,329 3,835,197

5,718,490 4,064,335

Page 179: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2007 AND 2006

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 31 - Page

4. PIUTANG USAHA (lanjutan) 4. TRADE RECEIVABLES (continued)

Umur piutang usaha adalah sebagai berikut: The ageing of trade receivables is as follows: 2007 2006

Lancar 3,645,406 2,924,995 Current Lewat jatuh tempo: Overdue: 1 - 30 hari 1,469,231 754,794 1 - 30 days 31 - 60 hari 370,144 281,127 31 - 60 days 61 - 90 hari 104,756 97,451 61 - 90 days Lebih dari 90 hari 379,225 529,576 Over 90 days 5,968,762 4,587,943 Penyisihan piutang ragu-ragu (250,272) (523,608) Provision for doubtful receivables

5,718,490 4,064,335 Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut:

The movement of the provision for doubtful receivables is as follows:

2007 2006

Pada awal tahun 523,608 241,646 At beginning of year (Penurunan)/penambahan (87,953) 293,126 (Decrease)/increase in penyisihan provision Penghapusan (185,383) (11,089) Written-off Selisih kurs karena penjabaran - (75) Exchange differences due to laporan keuangan financial statements translation Pada akhir tahun 250,272 523,608 At end of year

Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan piutang ragu-ragu tersebut cukup untuk menutupi kerugian dari tidak tertagihnya piutang usaha.

Management believes that the provision for doubtful receivables is adequate to cover possible loss on non-collectible receivables.

Pada tanggal 31 Desember 2007, piutang usaha sejumlah Rp 51,5 miliar (2006: Rp 97,2 miliar) telah dijaminkan untuk pinjaman tertentu (lihat Catatan 11, 16f, dan 17).

As at 31 December 2007, trade receivables amounting to Rp 51.5 billion (2006: Rp 97.2 billion) have been used as collateral for certain loans (refer to Notes 11, 16f, and 17).

Rincian piutang usaha dalam mata uang asing adalah sebagai berikut:

Details of trade receivables in foreign currencies are as follows:

2007 2006 Mata uang asli/ Ekuivalen Rp/ Mata uang asli/ Ekuivalen Rp/ Original currency Rp equivalent Original currency Rp equivalent USD 310,877,949 2,928,160 239,640,160 2,161,554 JPY 758,135,708 63,024 305,422,097 23,150 EUR 378,448 5,207 477,835 5,666 GBP 21,387 402 8,737 155 Lain-lain/Others * 272,713 2,569 304,411 2,746 Jumlah/Total 2,999,362 2,193,271

* Piutang usaha dalam mata uang asing lainnya disajikan

dalam jumlah yang setara dengan USD dengan menggunakan kurs pada tanggal neraca.

* Trade receivables denominated in other foreign currencies are presented as USD equivalents using the exchange rates prevailing at the balance sheets date.

Page 180: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2007 AND 2006

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 32 - Page

5. PIUTANG LAIN-LAIN 5. OTHER RECEIVABLES

2007 2006 Agunan yang diambil alih 300,264 556,299 Repossessed collateral Piutang karyawan 215,916 215,314 Loans to officers and employees Aktiva derivatif 76,925 - Derivative assets Piutang PT Bumi Resources Tbk - 295,856 Loan to PT Bumi Resources Tbk Lain-lain 322,968 295,504 Others 916,073 1,362,973 Penyisihan piutang ragu-ragu (124,752) (248,693) Provision for doubtful receivables 791,321 1,114,280 Bagian lancar (299,709) (493,909) Current portion Bagian tidak lancar 491,612 620,371 Non-current portion Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan piutang ragu-ragu tersebut cukup untuk menutupi kerugian dari tidak tertagihnya piutang.

Management believes that the provision for doubtful receivables is adequate to cover possible loss on non-collectible receivables.

Bagian tidak lancar terdiri dari: Non-current portion consists of:

2007 2006 Pihak yang mempunyai hubungan 393,241 356,777 Related parties istimewa (lihat Catatan 30g) (refer to Note 30g) Pihak ketiga 98,371 263,594 Third parties 491,612 620,371

a. Agunan yang diambil alih a. Repossessed collateral Agunan yang diambil alih terutama terdiri dari

kendaraan yang diambil alih karena pelanggan wanprestasi.

Repossessed collateral mainly consists of vehicles which have been repossessed because the customers are in default.

b. Piutang karyawan b. Loans to officers and employees

Perseroan dan anak perusahaan tertentu memberikan pinjaman kepada para karyawannya untuk membeli kendaraan bermotor, yang pada umumnya tidak dikenakan bunga. Pinjaman ini dilunasi secara angsuran melalui pemotongan gaji bulanan.

The Company and certain subsidiaries granted vehicle loans to their officers and employees, which are generally non-interest bearing. These loans are repaid in instalments through deductions from monthly salaries.

c. Aktiva dan kewajiban derivatif c. Derivative assets and liabilities 2007

Jumlah nosional/ Notional amount

Aktiva derivatif/

Derivative assets

Kewajiban derivatif *)/ Derivative liabilities *)

Instrumen Instruments Lindung nilai arus kas: Cash flow hedges: - Swap tingkat bunga IDR 490,465,135,275 122 2,344 - Interest rate swaps

Tidak dikategorikan sebagai Not designated as hedges: lindung nilai: - Swap tingkat bunga IDR 545,100,000,000 - 6,359 - Interest rate swaps USD 79,112,411 - 2,680 - Kontrak berjangka valuta USD 30,300,000 7,353 6,017 - Forward foreign exchange asing JPY 1,590,258,100 1,419 818 contract - Cross currency swaps USD 322,826,389 68,031 23,513 - Cross currency swaps JPY 1,150,000,000 - 1,134

76,925 42,865 Bagian lancar (16,660) (25,083) Current portion

Bagian tidak lancar 60,265 17,782 Non-current portion

*) Kewajiban derivatif disajikan sebagai kewajiban lain-lain. *) Derivative liabilities are presented under other liabilities.

Page 181: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2007 AND 2006

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 33 - Page

5. PIUTANG LAIN-LAIN (lanjutan) 5. OTHER RECEIVABLES (continued) c. Aktiva dan kewajiban derivatif (lanjutan) c. Derivative assets and liabilities (continued) 2006

Jumlah nosional/ Notional amount

Aktiva derivatif/

Derivative assets

Kewajiban derivatif *)/ Derivative liabilities *)

Instrumen Instruments Tidak dikategorikan sebagai Not designated as hedges: lindung nilai: - Kontrak berjangka valuta USD 189,645,000 - 128,225 - Forward foreign exchange asing JPY 1,746,445,000 - 2,845 contract - Kontrak berjangka komoditi Ton 3,000 - 2,717 - Commodity forward contract - Cross currency swaps USD 11,000,000 - 15,257 - Cross currency swaps

- 149,044

Bagian lancar - (100,954) Current portion Bagian tidak lancar - 48,090 Non-current portion

*) Kewajiban derivatif disajikan sebagai kewajiban lain-lain. *) Derivative liabilities are presented under other

liabilities.

Keuntungan nilai wajar bersih yang telah diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian selama tahun berjalan sejumlah Rp 161,5 miliar (2006: rugi Rp 144,4 miliar).

Net fair value gains that have been credited in the current year’s consolidated statement of income amount to Rp 161.5 billion (2006: losses Rp 144.4 billion).

Pada tanggal 31 Desember 2007, tingkat bunga tetap sehubungan swap tingkat bunga berkisar dari 5,45% sampai 12,30%.

As at 31 December 2007, the fixed interest rates relating to interest rate swaps vary from 5.45% to 12.30%.

Informasi lain mengenai aktiva dan kewajiban derivatif pada tanggal 31 Desember 2007 adalah sebagai berikut:

Further information relating to the derivative assets and liabilities as at 31 December 2007 is as follows:

Jatuh tempo/ Pihak dalam kontrak/Counterparts Repayment schedule PT Bank Permata Tbk Maret/March 2008 PT Bank Central Asia Tbk Januari/January 2008 – April 2008 PT ANZ Panin Bank Januari/January 2008 – Maret/March 2008 PT Bank Danamon Indonesia Tbk Januari/January 2008 – November 2011 The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd Januari/January 2008 – September 2012 Standard Chartered Bank Januari/January 2008 – September 2011 ABN AMRO Bank N.V. Juli/July 2009 – Juli/July 2011 The Bank of Tokyo – Mitsubishi UFJ Ltd Maret/March 2009 Citibank N.A. Februari/February 2008

d. Piutang PT Bumi Resources Tbk d. Loan to PT Bumi Resources Tbk

Pada bulan Agustus 2004, PT Pamapersada Nusantara (“Pama”), anak perusahaan tidak langsung, memberikan pinjaman tanpa jaminan sejumlah USD 40 juta kepada PT Bumi Resources Tbk (“Bumi”), induk perusahaan PT Kaltim Prima Coal (“KPC”).

In August 2004, PT Pamapersada Nusantara (“Pama”), an indirect subsidiary, granted an unsecured loan amounting to USD 40 million to PT Bumi Resources Tbk (“Bumi”), the ultimate parent company of PT Kaltim Prima Coal (“KPC”).

Pada bulan Januari 2007, Bumi melunasi seluruh pinjaman sejumlah USD 32,8 juta atau setara dengan Rp 299,5 miliar.

In January 2007, Bumi repaid the loan in full amounting to USD 32.8 million or equivalent to Rp 299.5 billion.

Page 182: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2007 AND 2006

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 34 - Page

6. PERSEDIAAN 6. INVENTORIES

2007 2006

Barang jadi termasuk unit CBU 3,295,479 2,969,120 Finished goods including CBU units Barang dalam penyelesaian 117,969 105,682 Work-in-progress Bahan baku dan unit CKD 279,397 177,757 Raw materials and CKD units Suku cadang 363,959 291,667 Spare parts Barang dalam perjalanan 176,072 80,580 Goods in transit Lain-lain 396,922 425,930 Others 4,629,798 4,050,736 Penyisihan persediaan usang (48,069) (50,039) Provision for obsolete dan tidak lancar and slow moving inventory 4,581,729 4,000,697

Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan persediaan usang dan tidak lancar cukup untuk menutup kerugian karena penurunan nilai persediaan.

Management believes that the provision for obsolete and slow moving inventory is adequate to cover loss due to the decline in the value of inventories.

Pada tanggal 31 Desember 2007, persediaan sejumlah Rp 56,4 miliar (2006: Rp 95,5 miliar) dijaminkan untuk pinjaman tertentu (lihat Catatan 11 dan 16f).

As at 31 December 2007, inventories amounting to Rp 56.4 billion (2006: Rp 95.5 billion) have been used as collateral for certain loans (refer to Notes 11 and 16f).

Pada tanggal 31 Desember 2007, persediaan Perseroan dan anak perusahaan telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan setara dengan Rp 3,49 triliun yang menurut pendapat manajemen cukup untuk menutup kemungkinan kerugian.

As at 31 December 2007, the inventories of the Company and subsidiaries have been covered by insurance against loss by fire and other risks equivalent to Rp 3.49 trillion which management believes is adequate to cover possible loss.

Mutasi penyisihan persediaan usang dan tidak lancar adalah sebagai berikut:

The movement in the provision for obsolete and slow moving inventory is as follows:

2007 2006 Pada awal tahun 50,039 51,369 At beginning of year Penambahan penyisihan 4,704 8,290 Increase in provision Penghapusan (6,702) (9,457) Written-off Selisih kurs karena penjabaran 28 (163) Exchange differences due to laporan keuangan financial statement translation Pada akhir tahun 48,069 50,039 At end of year

7. PERPAJAKAN 7. TAXATION

a. Pajak dibayar di muka a. Prepaid taxes

2007 2006 Perseroan The Company Pajak Penghasilan Badan 132,684 127,416 Corporate Income Tax Pajak Pertambahan Nilai 61,319 64,143 Value Added Tax Pajak Penjualan Barang Mewah 45,968 33,676 Luxury Sales Tax

239,971 225,235 Anak perusahaan Subsidiaries Pajak Penghasilan Badan 1,006,790 1,004,106 Corporate Income Tax Pajak Pertambahan Nilai 120,188 201,568 Value Added Tax

1,126,978 1,205,674

1,366,949 1,430,909

Page 183: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2007 AND 2006

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 35 - Page

7. PERPAJAKAN (lanjutan) 7. TAXATION (continued)

b. Hutang pajak b. Taxes payable 2007 2006

Perseroan The Company Pajak penghasilan: Income taxes: Pasal 21 77,767 42,992 Article 21 Pasal 23 26,169 4,514 Article 23 Pasal 25/29 179,472 19,319 Article 25/29 Pasal 26 505 613 Article 26 283,913 67,438 Anak perusahaan Subsidiaries Pajak penghasilan: Income taxes:

Pasal 21 113,242 90,383 Article 21 Pasal 22 1,024 138 Article 22 Pasal 23 28,262 28,566 Article 23

Pasal 25/29 979,656 187,270 Article 25/29 Pasal 26 3,831 4,157 Article 26 Pajak Penjualan Barang Mewah 24,665 19,097 Luxury Sales Tax Pajak Pertambahan Nilai 142,756 88,056 Value Added Tax 1,293,436 417,667

1,577,349 485,105

c. Beban pajak penghasilan c. Income tax expenses

2007 2006 Perseroan The Company Kini Current Non Final (488,770) (200,588) Non Final Final (7,556) (8,002) Final Tangguhan 34,114 (13,036) Deferred (462,212) (221,626) Anak perusahaan Subsidiaries Kini Current Non Final (2,117,711) (1,202,134) Non Final Final (79,549) (64,254) Final Tangguhan (3,746) 35,068 Deferred (2,201,006) (1,231,320) Konsolidasian Consolidated Kini Current Non Final (2,606,481) (1,402,722) Non Final Final (87,105) (72,256) Final Tangguhan 30,368 22,032 Deferred (2,663,218) (1,452,946)

Page 184: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2007 AND 2006

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 36 - Page

7. PERPAJAKAN (lanjutan) 7. TAXATION (continued)

c. Beban pajak penghasilan (lanjutan) c. Income tax expenses (continued)

Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan dan hasil perhitungan teoritis laba sebelum pajak penghasilan adalah sebagai berikut:

The reconciliation between income tax expenses and the theoretical tax amount on profit before income tax is as follows:

2007 2006 Laba konsolidasian sebelum 10,633,605 5,943,784 Consolidated profit before pajak penghasilan income tax Eliminasi konsolidasi 4,167,674 2,519,667 Consolidation eliminations

Laba konsolidasian sebelum 14,801,279 8,463,451 Consolidated profit before pajak penghasilan dan income tax and eliminations eliminasi Dikurangi: Less: Laba sebelum pajak (7,819,794) (4,529,728) Profit before income tax penghasilan anak perusahaan of subsidiaries

Laba sebelum pajak 6,981,485 3,933,723 Profit before income tax penghasilan Perseroan of the Company Pajak dihitung pada tarif (2,090,407) (1,174,157) Tax calculated at applicable tax pajak yang berlaku rates Penghasilan bukan obyek pajak 1,689,201 1,003,286 Income not subject to tax Beban yang tidak dapat (61,006) (50,755) Non-deductible expenses dikurangkan Beban pajak penghasilan (462,212) (221,626) Income tax expenses Perseroan of the Company Beban pajak penghasilan (2,201,006) (1,231,320) Income tax expenses anak perusahaan of subsidiaries

Beban pajak penghasilan (2,663,218) (1,452,946) Consolidated income tax konsolidasian expenses

Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak

Perseroan dengan penghasilan kena pajak Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 adalah sebagai berikut:

The reconciliation between profit before income tax of the Company and the Company’s taxable income for the years ended 31 December 2007 and 2006 is as follows:

2007 2006 Laba sebelum pajak 6,981,485 3,933,723 Profit before income tax penghasilan Perseroan of the Company Penyesuaian pajak: Fiscal adjustments: Iklan dan promosi 72,763 11,075 Advertising and promotion Beban kesejahteraan karyawan 61,053 54,577 Employee welfare expenses Insentif dealer 42,583 (11,357) Dealer incentives Penghasilan kena pajak final (38,592) (46,482) Income subject to final tax Bagian atas laba bersih anak (5,630,670) (3,344,288) Share of results of subsidiaries, perusahaan, perusahaan associates and jointly asosiasi, dan jointly controlled entities, net of controlled entities, setelah goodwill amortisation dikurangi amortisasi goodwill Lain-lain 140,666 71,437 Others (5,352,197) (3,265,038)

Penghasilan kena pajak 1,629,288 668,685 Taxable income of the Company Perseroan

Page 185: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2007 AND 2006

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 37 - Page

7. PERPAJAKAN (lanjutan) 7. TAXATION (continued)

c. Beban pajak penghasilan (lanjutan) c. Income tax expenses (continued)

2007 2006 Beban pajak penghasilan kini Current income tax expenses Perseroan - non final 488,770 200,588 of the Company - non final Pembayaran pajak di muka (309,298) (328,004) Prepayment of income taxes Perseroan of the Company Hutang pajak penghasilan/ 179,472 (127,416) Income tax payable/ (pajak penghasilan lebih (overpayment of income bayar) – Perseroan taxes) - the Company Beban pajak penghasilan kini Current income tax expenses anak perusahaan - non final 2,117,711 1,202,134 of subsidiaries - non final Pembayaran pajak di muka (1,138,055) (1,014,864) Prepayment of income taxes anak perusahaan of subsidiaries Hutang pajak penghasilan - 979,656 187,270 Income tax payable - anak perusahaan subsidiaries

Dalam laporan keuangan konsolidasian ini,

jumlah penghasilan kena pajak tahun 2007 didasarkan atas perhitungan sementara, karena Perseroan belum menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan (“SPT”) pajak penghasilan badan final.

In these consolidated financial statements, the amount of taxable income for the year 2007 is based on preliminary calculations, as the Company has not yet been required to submit its final corporate income tax returns.

d. Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan d. Deferred tax assets and liabilities

2007 Dikreditkan/ (dibebankan) ke laporan laba rugi konsolidasian/ Pada awal Credited/(charged) Pada akhir tahun/At to consolidated tahun/ beginning statements Reklasifikasi/ Lain-lain/ At end of year of income Reclassification Others of year Aktiva pajak tangguhan Deferred tax assets Perseroan: the Company: Penyisihan piutang ragu-ragu 7,003 (1,083) - - 5,920 Provision for doubtful receivables Penyisihan persediaan 3,023 (838) - - 2,185 Provision for obsolete and usang dan tidak lancar slow moving inventory Investasi 4,384 - - - 4,384 Investments Perbedaan antara nilai buku (6,611) 461 - - (6,150) Difference between accounting bersih aktiva tetap akuntansi and tax fixed assets’ net dan fiskal book value Beban tangguhan 2,645 (3,299) - - (654) Deferred charges Beban yang masih harus dibayar 74,768 59,411 - - 134,179 Accrued expenses Keuntungan ditangguhkan 48,922 (21,000) - - 27,922 Deferred gain Kewajiban imbalan kerja 46,449 462 - - 46,911 Employee benefits obligation

Aktiva pajak tangguhan 180,583 34,114 - - 214,697 Deferred tax assets of Perseroan, bersih the Company, net

Aktiva pajak tangguhan 615,752 37,756 (257) (7,367) 645,884 Deferred tax assets of anak perusahaan, bersih subsidiaries, net 796,335 71,870 (257) (7,367) 860,581

Kewajiban pajak tangguhan (214,037) (41,502) 257 803 (254,479) Deferred tax liabilities of anak perusahaan, bersih subsidiaries, net

Page 186: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2007 AND 2006

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 38 - Page

7. PERPAJAKAN (lanjutan) 7. TAXATION (continued)

d. Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan

(lanjutan) d. Deferred tax assets and liabilities

(continued) 2006 Dikreditkan/ (dibebankan) ke laporan laba rugi konsolidasian/ Pada awal Credited/(charged) Pada akhir tahun/At to consolidated tahun/ beginning statements Reklasifikasi/ Lain-lain/ At end of year of income Reclassification Others of year Aktiva pajak tangguhan Deferred tax assets Perseroan: the Company: Penyisihan piutang ragu-ragu 6,112 891 - - 7,003 Provision for doubtful receivables Penyisihan persediaan 1,981 1,042 - - 3,023 Provision for obsolete and usang dan tidak lancar slow moving inventory Investasi 4,384 - - - 4,384 Investments Perbedaan antara nilai buku (5,906) (705) - - (6,611) Difference between accounting bersih aktiva tetap akuntansi and tax fixed assets’ net dan fiskal book value Beban tangguhan (350) 2,995 - - 2,645 Deferred charges Beban yang masih harus dibayar 74,591 177 - - 74,768 Accrued expenses Keuntungan ditangguhkan 69,922 (21,000) - - 48,922 Deferred gain Kewajiban imbalan kerja 42,885 3,564 - - 46,449 Employee benefits obligation Aktiva pajak tangguhan 193,619 (13,036) - - 180,583 Deferred tax assets of Perseroan, bersih the Company, net

Aktiva pajak tangguhan 575,974 43,958 12,601 (16,781) 615,752 Deferred tax assets of anak perusahaan, bersih subsidiaries, net 769,593 30,922 12,601 (16,781) 796,335 Kewajiban pajak tangguhan (192,546) (8,890) (12,601) - (214,037) Deferred tax liabilities of anak perusahaan, bersih subsidiaries, net

e. Surat ketetapan pajak e. Tax assessments

Beberapa anak perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak (“SKP”) untuk beberapa tahun pajak dan mengajukan keberatan atas SKP tersebut. Sampai dengan tanggal laporan keuangan, keberatan tersebut masih dalam proses.

Certain subsidiaries have received tax assessment letters in respects of certain open fiscal years and lodged objections to these assessments. As at the date of the financial statements, the objections are still in process.

f. Administrasi f. Administration

Berdasarkan Undang-Undang Perpajakan yang berlaku di Indonesia, Perseroan dan anak perusahaan menghitung, menetapkan dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terhutang. Untuk tahun pajak sebelum tahun 2008, Direktur Jenderal Pajak ("DJP") dapat menetapkan atau mengubah kewajiban pajak dalam batas waktu sepuluh tahun sejak saat terhutangnya pajak, atau akhir tahun 2013, mana yang lebih awal. Ketentuan baru yang diberlakukan terhadap tahun pajak 2008 dan tahun-tahun selanjutnya menentukan bahwa DJP dapat menetapkan atau mengubah kewajiban pajak tersebut dalam batas waktu lima tahun sejak saat terhutangnya pajak.

Under the taxation laws of Indonesia, the Company and subsidiaries submit tax returns on the basis of self assessment. For fiscal years before 2008, the Director General of Tax (“DGT”) may assess or amend taxes within ten years of the time the tax becomes due, or until the end of 2013, whichever is earlier. There are new rules applicable to fiscal year 2008 and subsequent years stipulating that the DGT may assess or amend taxes within five years of the time the tax becomes due.

Page 187: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2007 AND 2006

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 39 - Page

8. PIUTANG PEMBIAYAAN 8. FINANCING RECEIVABLES

2007 2006

Piutang pembiayaan 15,631,743 17,679,579 Consumer financing konsumen, bersih receivables, net Investasi bersih dalam sewa 1,654,340 654,758 Net investment in direct guna usaha, bersih financing leases, net 17,286,083 18,334,337 Penyisihan piutang ragu-ragu (934,087) (769,290) Provision for doubtful receivables 16,351,996 17,565,047

a. Piutang pembiayaan konsumen, bersih a. Consumer financing receivables, net

Rincian piutang pembiayaan konsumen, bersih adalah sebagai berikut:

Details of consumer financing receivables, net are as follows:

2007 2006

Piutang pembiayaan 30,332,748 30,683,912 Consumer financing konsumen, kotor receivables, gross Bagian pinjaman yang dibiayai (8,219,913) (6,152,878) Amount financed by other pihak lain parties Pendapatan ditangguhkan (6,481,092) (6,851,455) Unearned income 15,631,743 17,679,579 Penyisihan piutang ragu-ragu (898,824) (757,745) Provision for doubtful receivables Bersih 14,732,919 16,921,834 Net

Rincian piutang pembiayaan konsumen kotor yang diklasifikasikan menurut tahun jatuh tempo adalah sebagai berikut:

A schedule of gross consumer financing receivables classified according to year of maturity is as follows:

2007 2006 Dalam 1 tahun 16,820,478 16,676,905 Within 1 year Dalam 1 – 2 tahun 9,701,755 10,132,584 Within 1 – 2 years Lebih dari 2 tahun 3,810,515 3,874,423 More than 2 years

30,332,748 30,683,912

Informasi pokok lainnya sehubungan dengan piutang pembiayaan konsumen yang diberikan adalah sebagai berikut:

Other significant information relating to consumer financing receivables are as follows:

- Suku bunga efektif per tahun atas piutang

pembiayaan konsumen berkisar antara 10,3% - 43,9% (2006: 13% - 47,5%).

- The effective annual interest rates of consumer financing receivables ranged between 10.3% - 43.9% (2006: 13% - 47.5%).

Page 188: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2007 AND 2006

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 40 - Page

8. PIUTANG PEMBIAYAAN (lanjutan) 8. FINANCING RECEIVABLES (continued)

a. Piutang pembiayaan konsumen, bersih (lanjutan)

a. Consumer financing receivables, net (continued)

- Piutang pembiayaan konsumen dijamin

dengan pengalihan fidusia atas Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor dan Bukti Pemilikan Alat Berat atas porsi pembiayaan dimana anak perusahaan menanggung risiko kredit.

- Consumer financing receivables are secured by fiduciary transfers of Motor Vehicle Ownership Certificates and Heavy Equipment Ownership Certificates in respect of finance on which the subsidiaries bear the credit risk.

- Pada tanggal 31 Desember 2007, piutang

pembiayaan konsumen bersih sejumlah Rp 5,82 triliun (2006: Rp 3,89 triliun) dijaminkan untuk pinjaman yang diterima oleh anak perusahaan tertentu yang bergerak di bidang jasa keuangan (lihat Catatan 11, 16f, dan 17).

- As at 31 December 2007, net consumer financing receivables amounting to Rp 5.82 trillion (2006: Rp 3.89 trillion) have been used as collateral for loans obtained by certain financial services subsidiaries (refer to Notes 11, 16f, and 17).

- Pada tanggal 31 Desember 2007, saldo

piutang pembiayaan konsumen sejumlah Rp 47,1 miliar adalah dalam mata uang USD (2006: Rp 46,1 miliar).

- As at 31 December 2007, consumer financing receivables of Rp 47.1 billion are denominated in USD (2006: Rp 46.1 billion).

b. Investasi bersih dalam sewa guna usaha b. Net investment in direct financing

leases

Kegiatan sewa guna usaha terutama mencakup sewa guna usaha kendaraan bermotor dan alat berat dengan masa sewa berkisar antara 3 hingga 4 tahun untuk kendaraan bermotor dan antara 2 hingga 3 tahun untuk alat berat.

Leasing operations principally consist of leasing motor vehicles and heavy equipment, with lease terms ranging from 3 to 4 years for motor vehicles and 2 to 3 years for heavy equipment.

2007 2006

Piutang sewa guna usaha, kotor 1,947,197 798,419 Lease receivables, gross Nilai sisa yang terjamin 532,474 239,143 Guaranteed residual values Simpanan jaminan (532,474) (239,143) Security deposits Pendapatan sewa guna usaha (292,857) (143,661) Unearned lease income ditangguhkan 1,654,340 654,758 Penyisihan piutang ragu-ragu (35,263) (11,545) Provision for doubtful receivables

Bersih 1,619,077 643,213 Net

Simpanan jaminan dari penyewa akan digunakan untuk melunasi harga jual aktiva yang disewakan pada akhir masa sewa jika penyewa menggunakan hak opsinya untuk membeli aktiva tersebut. Uang jaminan akan dikembalikan kepada penyewa jika hak opsi tidak digunakan.

Security deposits from lessees will be applied against the selling price of the leased assets at the end of the lease term if the lessee exercises the option to purchase the asset. The deposit will be refunded to the lessee if the purchase option is not exercised.

Page 189: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2007 AND 2006

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 41 - Page

8. PIUTANG PEMBIAYAAN (lanjutan) 8. FINANCING RECEIVABLES (continued)

b. Investasi bersih dalam sewa guna usaha (lanjutan)

b. Net investment in direct financing leases (continued)

Rincian piutang sewa guna usaha kotor yang

diklasifikasikan menurut tahun jatuh temponya adalah sebagai berikut:

A schedule of gross lease receivables classified according to year of maturity is as follows:

2007 2006 Dalam 1 tahun 971,320 408,036 Within 1 year Dalam 1 – 2 tahun 689,869 278,642 Within 1 – 2 years Lebih dari 2 tahun 286,008 111,741 More than 2 years

1,947,197 798,419

Pada tanggal 31 Desember 2007, piutang sewa guna usaha bersih sejumlah Rp 921,7 miliar (2006: Rp 225 miliar) dijaminkan untuk pinjaman yang diterima oleh anak perusahaan tertentu yang bergerak di bidang jasa keuangan (lihat Catatan 11 dan 16f).

As at 31 December 2007, net lease receivables amounting to Rp 921.7 billion (2006: Rp 225 billion) have been used as collateral for loans obtained by certain financial services subsidiary (refer to Notes 11 and 16f).

Rincian piutang pembiayaan konsumen dan piutang sewa guna usaha kotor menurut umur adalah sebagai berikut:

The ageing of gross consumer financing and lease receivables is as follows:

2007 2006

Lancar 31,487,413 30,895,939 Current Lewat jatuh tempo: Overdue: 1 - 30 hari 418,491 321,161 1 - 30 days 31 - 60 hari 139,620 103,110 31 - 60 days Lebih dari 60 hari 234,421 162,121 Over 60 days 32,279,945 31,482,331 Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut:

The movement of the provision for doubtful receivables is as follows:

2007 2006

Pada awal tahun 769,290 926,758 At beginning of year Penambahan penyisihan, setelah 831,371 804,120 Increase in provision, net of pemulihan amount recovered Penghapusan (666,574) (961,588) Written-off Pada akhir tahun 934,087 769,290 At end of year

Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan piutang ragu-ragu tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan tidak tertagihnya piutang pembiayaan.

Management believes that the provision for doubtful receivables is adequate to cover possible loss in respect of financing receivables.

Page 190: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2007 AND 2006

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 42 - Page

9. INVESTASI PADA PERUSAHAAN ASOSIASI

DAN JOINTLY CONTROLLED ENTITIES 9. INVESTMENTS IN ASSOCIATES AND

JOINTLY CONTROLLED ENTITIES 2007 % kepemilikan efektif/ Pada Bagian atas Pada % of effective awal tahun/ hasil bersih/ akhir tahun/ ownership At beginning Share Dividen/ Pembelian/ Lain-lain/ At end Investee 31/12/2007 of year of results Dividends Purchases Others b) of year Otomotif/Automotive PT Astra Honda Motor a) 50.00 2,380,340 1,000,221 (157,024) - 405 3,223,942 PT Astra Daihatsu Motor 31.87 640,232 134,658 (2,623) - - 772,267 PT Toyota-Astra Motor 51.00 421,342 153,696 (53,189) - - 521,849 PT Denso Indonesia a) 22.25 161,344 33,323 (3,682) - - 190,985 PT Kayaba Indonesia 43.36 167,608 45,941 (23,940) - - 189,609 PT Aisin Indonesia 29.48 131,057 47,024 (13,293) - - 164,788 PT GS Battery 43.36 164,020 (268) (3,446) - (21,596) 138,710 PT Tri Dharma Wisesa 43.36 104,962 30,972 (5,954) - - 129,980 PT AT Indonesia 34.69 61,744 9,811 (3,077) - - 68,478 PT Federal Nittan Industries 34.69 52,301 24,351 (10,856) - - 65,796 Lain-lain (masing-masing di bawah 96,227 16,334 (477) (10,816) 101,268 Rp 50 miliar)/others (below Rp 50 billion each) c) 4,381,177 1,496,063 (277,561) (32,007) 5,567,672 Jasa keuangan/Financial services PT Bank Permata Tbk a) 44.51 3,114,644 224,625 - - (160,167) 3,179,102 PT Toyota Astra Financial Services 50.00 233,534 7,783 - - (6,391) 234,926 PT Komatsu Astra Finance 50.00 84,159 19,873 - - - 104,032 PT Astra Auto Finance 44.86 53,807 8,301 - - - 62,108 PT Astra CMG Life - 67,411 2,088 - - (69,499) - Lain-lain (masing-masing di bawah 64 - - - (64) - Rp 50 miliar)/others (below Rp 50 billion each) 3,553,619 262,670 - - (236,121) 3,580,168 Alat-alat berat/pertambangan/ Heavy equipment/mining PT Traktor Nusantara a) 50.00 83,933 17,064 (7,175) - - 93,822 PT United Tractors Semen Gresik 26.30 29,253 6,049 (2,937) - - 32,365 113,186 23,113 (10,112) - - 126,187 Teknologi informasi/ Information technology PT SCS Astragraphia Technologies 37.67 53,645 5,720 - - - 59,365 Lain-lain/Others PT PAM Lyonnaise Jaya 30.00 249,647 29,032 (8,126) - - 270,553 PT Marga Mandalasakti 34.00 147,748 9,153 - - - 156,901 Lain-lain (masing-masing di bawah 5,268 4,774 - - 196 10,238 Rp 50 miliar)/others (below Rp 50 billion each) 402,663 42,959 (8,126) - 196 437,692 8,504,290 1,830,525 (295,799) - (267,932) 9,771,084

a) Dan anak perusahaan. a) And subsidiary/subsidiaries. b) Lain-lain terutama timbul dari perubahan nilai wajar efek-efek yang

tersedia untuk dijual di PT Bank Permata Tbk, perubahan ekuitas perusahaan asosiasi karena penjualan investasi di PT Century Batteries Indonesia dan penjualan investasi di PT Astra CMG Life dan PT Exedy Indonesia.

b) Others mainly arise from change in the fair value of available-for-sale securities in PT Bank Permata Tbk, changes in equity of associate due to disposal of investment in PT Century Batteries Indonesia, and disposal of investments in PT Astra CMG Life and PT Exedy Indonesia.

c) Otomotif - lain-lain terdiri dari perusahaan asosiasi Perseroan dan anak

perusahaan, yaitu PT Fuji Technica Indonesia, Vietindo Daihatsu Automotive Corporation, PT Mesin Isuzu Indonesia melalui PT Arya Kharisma, PT Inti Ganda Perdana, PT NHK Gasket Indonesia, PT Toyoda Gosei Safety Systems Indonesia dan PT Wahana Eka Paramitra melalui PT Astra Otoparts Tbk.

c) Automotive - others consist of associates of the Company and subsidiaries, being PT Fuji Technica Indonesia, Vietindo Daihatsu Automotive Corporation, PT Mesin Isuzu Indonesia through PT Arya Kharisma, PT Inti Ganda Perdana, PT NHK Gasket Indonesia, PT Toyoda Gosei Safety Systems Indonesia and PT Wahana Eka Paramitra through PT Astra Otoparts Tbk.

Page 191: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2007 AND 2006

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 43 - Page

9. INVESTASI PADA PERUSAHAAN ASOSIASI

DAN JOINTLY CONTROLLED ENTITIES (lanjutan)

9. INVESTMENTS IN ASSOCIATES AND JOINTLY CONTROLLED ENTITIES (continued)

2006 % kepemilikan efektif/ Pada Bagian atas Pada % of effective awal tahun/ hasil bersih/ akhir tahun/ ownership At beginning Share Dividen/ Pembelian/ Lain-lain/ At end Investee 31/12/2006 of year of results Dividends Purchases Others b) of year

Otomotif/Automotive PT Astra Honda Motor a) 50.00 2,501,660 979,003 (1,100,000) - (323) 2,380,340 PT Astra Daihatsu Motor 31.87 428,859 38,438 (2,992) 177,058 (1,131) 640,232 PT Toyota-Astra Motor 51.00 381,742 91,726 (52,126) - - 421,342 PT Kayaba Indonesia 43.36 167,422 31,726 (31,540) - - 167,608 PT Denso Indonesia a) 22.25 155,365 15,676 (9,697) - - 161,344 PT GS Battery a) 43.36 152,370 13,400 (1,750) - - 164,020 PT Aisin Indonesia 29.49 - 28,536 (14,603) - 117,124 131,057 PT Tri Dharma Wisesa 43.36 43,252 19,319 (10,000) 52,391 - 104,962 PT AT Indonesia 34.69 60,067 10,197 (8,520) - - 61,744 PT Federal Nittan Industries 34.69 44,036 18,093 (9,828) - - 52,301 Lain-lain (masing-masing di bawah 117,641 (4,845) (291) 1,920 (18,198) 96,227 Rp 50 miliar)/others (below Rp 50 billion each) c) 4,052,414 1,241,269 (1,241,347) 231,369 97,472 4,381,177 Jasa keuangan/Financial services PT Bank Permata Tbk a) 44.51 1,999,844 47,234 - 893,619 173,947 3,114,644 PT Toyota Astra Financial Services 50.00 - (3,112) - 236,646 - 233,534 PT Komatsu Astra Finance 50.00 79,004 5,155 - - - 84,159 PT Astra Auto Finance 44.86 55,095 (1,288) - - - 53,807 PT Astra CMG Life 50.00 32,603 34,808 - - - 67,411 Lain-lain (masing-masing di bawah 64 - - - - 64 Rp 50 miliar)/others (below Rp 50 billion each) 2,166,610 82,797 - 1,130,265 173,947 3,553,619

Alat-alat berat/pertambangan/ Heavy equipment/mining PT Traktor Nusantara a) 50.00 74,207 14,714 (4,988) - - 83,933 PT United Tractors Semen Gresik 26.30 26,097 5,875 (2,668) - (51) 29,253 100,304 20,589 (7,656) - (51) 113,186 Teknologi informasi/ Information technology PT SCS Astragraphia Technologies 37.67 47,976 5,669 - - - 53,645 Lain-lain/Others PT PAM Lyonnaise Jaya 30.00 - 8,913 - 240,734 - 249,647 PT Marga Mandalasakti 34.00 147,378 370 - - - 147,748 Lain-lain (masing-masing di bawah 4,754 257 - - 257 5,268 Rp 50 miliar)/others (below Rp 50 billion each) 152,132 9,540 - 240,734 257 402,663 6,519,436 1,359,864 (1,249,003) 1,602,368 271,625 8,504,290

a) Dan anak perusahaan. a) And subsidiary/subsidiaries. b) Lain-lain terutama timbul dari pengalihan PT Aisin Indonesia dari anak

perusahaan menjadi perusahaan asosiasi karena penurunan kepemilikan efektif dari 43,36% menjadi 29,49%, pengalihan PT Gemala Kempa Daya dari perusahaan asosiasi menjadi anak perusahaan karena peningkatan kepemilikan efektif dari 34,69% menjadi 43,94% dan perubahan nilai wajar efek-efek yang tersedia untuk dijual di PT Bank Permata Tbk.

b) Others mainly arise from the transfers of PT Aisin Indonesia from a subsidiary to an associate due to the reduction in effective ownership from 43.36% to 29.49% and the transfer of PT Gemala Kempa Daya from an associate company to a subsidiary due to the increase in effective ownership from 34.69% to 43.94% and change in the fair value of available-for-sale securities in PT Bank Permata Tbk.

c) Otomotif - lain-lain terdiri dari perusahaan asosiasi Perseroan dan anak

perusahaan, yaitu PT Fuji Technica Indonesia, Vietindo Daihatsu Automotive Corporation, PT Mesin Isuzu Indonesia melalui PT Arya Kharisma, PT Inti Ganda Perdana, PT NHK Gasket Indonesia, PT Toyoda Gosei Safety Systems Indonesia, PT Wahana Eka Paramitra, dan PT Exedy Indonesia melalui PT Astra Otoparts Tbk.

c) Automotive - others consist of associates of the Company and subsidiaries, being PT Fuji Technica Indonesia, Vietindo Daihatsu Automotive Corporation, PT Mesin Isuzu Indonesia through PT Arya Kharisma, PT Inti Ganda Perdana, PT NHK Gasket Indonesia, PT Toyoda Gosei Safety Systems Indonesia, PT Wahana Eka Paramitra, and PT Exedy Indonesia through PT Astra Otoparts Tbk.

Pada tanggal 18 Juni 2007, PT Sedaya Multi Investama (“SMI”), anak perusahaan, menjual seluruh kepemilikan sahamnya di PT Astra CMG Life kepada Commonwealth International Holding Pty Ltd dan PT Gala Arta Jaya seharga Rp 45,8 miliar. Atas penjualan ini SMI membukukan kerugian penjualan investasi sebesar Rp 23,7 miliar.

On 18 June 2007, PT Sedaya Multi Investama (“SMI”), a subsidiary, sold all of its interest in PT Astra CMG Life to Commonwealth International Holding Pty Ltd and PT Gala Arta Jaya for Rp 45.8 billion. On this disposal, SMI recorded a loss on sale of investment of Rp 23.7 billion.

Page 192: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2007 AND 2006

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 44 - Page

10. AKTIVA TETAP 10. FIXED ASSETS

2007

Pada awal tahun/

At beginning

of year Penambahan/

Additions Pengurangan/

Disposals Reklasifikasi/

Reclassifications

Anak perusahaan

baru/New subsidiaries

Pada akhir tahun/

At end of year

Harga perolehan/ Acquisition cost/ nilai revaluasi revalued amount Tanah 2,007,157 8,433 (50,406) 107,218 5,115 2,077,517 Land Bangunan dan fasilitasnya 2,996,604 70,747 (36,992) 470,042 4,894 3,505,295 Buildings and improvements Mesin dan peralatan 7,203,235 127,080 (404,415) 1,174,215 24,277 8,124,392 Machinery and equipment Alat-alat pengangkutan 610,909 114,369 (30,476) 10,548 1,770 707,120 Transportation equipment Perabot dan peralatan kantor 1,226,849 121,691 (38,572) 3,556 2,995 1,316,519 Furniture and office equipment Tanaman menghasilkan 1,224,075 4,092 (1,546) 417 - 1,227,038 Mature plantations Aktiva yang disewakan: Assets for lease: - Alat-alat pengangkutan 1,863,169 568,976 (252,396) - - 2,179,749 - Transportation equipment - Peralatan kantor 340,006 58,699 (68,758) - - 329,947 - Office equipment - Alat-alat berat 63,837 4,382 (1,553) - - 66,666 - Heavy equipment Properti pertambangan - 443,760 - - - 443,760 Mining properties Aktiva kerjasama operasi 20,870 - - (274) - 20,596 Joint operation assets Aktiva sewa guna usaha 1,918,309 291,429 - (67,649) - 2,142,089 Assets under finance leases Aktiva dalam penyelesaian: Assets under construction: - Bangunan dan mesin 1,036,199 1,420,932 (26) (1,611,322) - 845,783 - Buildings and machinery - Tanaman belum menghasilkan 295,044 372,668 - (417) - 667,295 - Immature plantations 20,806,263 3,607,258 (885,140) 86,334 39,051 23,653,766 Akumulasi penyusutan Accumulated depreciation Tanah (356) - - 29 - (327) Land Bangunan dan fasilitasnya (1,033,314) (186,098) 18,792 9,408 (3,929) (1,195,141) Buildings and improvements Mesin dan peralatan (3,849,055) (943,287) 287,710 (65,442) (21,270) (4,591,344) Machinery and equipment Alat-alat pengangkutan (318,802) (85,991) 22,299 (1,275) (1,694) (385,463) Transportation equipment Perabot dan peralatan kantor (880,474) (163,709) 36,541 8,382 (2,746) (1,002,006) Furniture and office equipment Tanaman menghasilkan (490,707) (61,977) 882 - - (551,802) Mature plantations Aktiva yang disewakan: Assets for lease: - Alat-alat pengangkutan (545,312) (307,921) 157,400 - - (695,833) - Transportation equipment - Peralatan kantor (239,684) (51,571) 60,228 - - (231,027) - Office equipment - Alat-alat berat (23,557) (13,654) 359 - - (36,852) - Heavy equipment Properti pertambangan - (119,861) - - - (119,861) Mining properties Aktiva kerjasama operasi (8,447) (6,074) - - - (14,521) Joint operation assets Aktiva sewa guna usaha (386,208) (364,560) - 48,569 - (702,199) Assets under finance leases (7,775,916) (2,304,703) 584,211 (329) (29,639) (9,526,376) Nilai buku bersih 13,030,347 14,127,390 Net book value

2006

Pada awal tahun/

At beginning

of year Penambahan/

Additions Pengurangan/

Disposals Reklasifikasi/

Reclassifications

Anak perusahaan baru

dan yang dilepas/New and

disposed subsidiaries

Pada akhir tahun/

At end of year

Harga perolehan/ Acquisition cost/ nilai revaluasi revalued amount Tanah 1,855,038 63,247 (44,208) 92,012 41,068 2,007,157 Land Bangunan dan fasilitasnya 2,559,177 74,630 (28,258) 430,199 (39,144) 2,996,604 Buildings and improvements Mesin dan peralatan 5,937,344 331,307 (388,424) 1,456,528 (133,520) 7,203,235 Machinery and equipment Alat-alat pengangkutan 462,667 155,441 (18,026) 17,601 (6,774) 610,909 Transportation equipment Perabot dan peralatan kantor 1,150,606 155,592 (73,372) (1,953) (4,024) 1,226,849 Furniture and office equipment Tanaman menghasilkan 1,232,021 - (8,299) 353 - 1,224,075 Mature plantations Aktiva yang disewakan: Assets for lease: - Alat-alat pengangkutan 1,642,177 449,998 (229,006) - - 1,863,169 - Transportation equipment - Peralatan kantor 331,218 55,250 (46,462) - - 340,006 - Office equipment - Alat-alat berat 61,436 6,131 (5,462) 1,732 - 63,837 - Heavy equipment Aktiva kerjasama operasi 16,658 - - 4,212 - 20,870 Joint operation assets Aktiva sewa guna usaha 1,764,469 761,475 (27,175) (580,460) - 1,918,309 Assets under finance leases Aktiva dalam penyelesaian: Assets under construction: - Bangunan dan mesin 888,019 1,564,938 (1,113) (1,414,890) (755) 1,036,199 - Buildings and machinery - Tanaman belum menghasilkan 101,594 196,739 (109) (5,108) 1,928 295,044 - Immature plantations 18,002,424 3,814,748 (869,914) 226 (141,221) 20,806,263 Akumulasi penyusutan Accumulated depreciation Tanah (356) - - - - (356) Land Bangunan dan fasilitasnya (895,565) (149,181) 14,175 (1,163) (1,580) (1,033,314) Buildings and improvements Mesin dan peralatan (2,927,388) (821,960) 297,753 (456,102) 58,642 (3,849,055) Machinery and equipment Alat-alat pengangkutan (256,671) (75,583) 11,969 (1,926) 3,409 (318,802) Transportation equipment Perabot dan peralatan kantor (786,977) (162,105) 42,477 24,037 2,094 (880,474) Furniture and office equipment Tanaman menghasilkan (440,636) (61,239) 6,204 4,964 - (490,707) Mature plantations Aktiva yang disewakan: Assets for lease: - Alat-alat pengangkutan (424,534) (264,917) 144,139 - - (545,312) - Transportation equipment - Peralatan kantor (231,147) (50,988) 42,451 - - (239,684) - Office equipment - Alat-alat berat (12,108) (11,904) 455 - - (23,557) - Heavy equipment Aktiva kerjasama operasi (3,621) (4,826) - - - (8,447) Joint operation assets Aktiva sewa guna usaha (527,863) (327,114) 10,059 458,710 - (386,208) Assets under finance leases (6,506,866) (1,929,817) 569,682 28,520 62,565 (7,775,916) Nilai buku bersih 11,495,558 13,030,347 Net book value

Page 193: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2007 AND 2006

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 45 - Page

10. AKTIVA TETAP (lanjutan) 10. FIXED ASSETS (continued)

Penambahan aktiva tetap terdiri dari: Additions to fixed assets consist of:

2007 2006 Perolehan 3,287,308 3,551,631 Acquisitions Pindahan dari uang muka 319,933 263,150 Transfer from advance payments Selisih kurs karena penjabaran 17 (33) Exchange differences due to laporan keuangan financial statements translation 3,607,258 3,814,748

Pada tahun 2007, Pama mengakuisisi sekelompok aktiva dengan jumlah yang dibayarkan sebesar USD 50,1 juta, dimana USD 48,6 juta atau setara dengan Rp 444 miliar dicatat sebagai properti pertambangan.

In 2007, Pama acquired a group of assets for a total consideration of USD 50.1 million, of which USD 48.6 million or equivalent to Rp 444 billion is recorded as mining properties.

Rincian keuntungan pelepasan aktiva tetap adalah sebagai berikut:

Details of gains from the disposal of fixed assets are as follows:

2007 2006

Harga jual 470,179 416,805 Proceeds Nilai buku bersih (300,929) (300,232) Net book value Keuntungan yang ditangguhkan - (1,707) Deferred gain from disposal atas pelepasan aktiva tetap of fixed assets 169,250 114,866 Penambahan akumulasi penyusutan terdiri dari: Additions to accumulated depreciation consist of:

2007 2006 Penyusutan 2,304,686 1,929,852 Depreciation Selisih kurs karena penjabaran 17 (35) Exchange differences due to laporan keuangan financial statements translation 2,304,703 1,929,817

Penyusutan dialokasikan sebagai berikut: Depreciation was allocated as follows:

2007 2006 Beban pokok pendapatan 1,954,566 1,607,563 Cost of revenue Beban usaha 337,257 313,044 Operating expenses Perkebunan plasma dan tanaman 12,863 9,245 Plasma and immature belum menghasilkan plantations 2,304,686 1,929,852

Hak atas tanah berupa Sertifikat Hak Guna Bangunan dan Hak Guna Usaha yang dapat diperbaharui dengan masa yang berakhir antara tahun 2008 sampai 2099.

Land rights are held under renewable “Hak Guna Bangunan” and “Hak Guna Usaha” titles, which expire between 2008 and 2099.

Bangunan dan mesin dalam penyelesaian diperkirakan akan selesai antara tahun 2008 dan 2009.

Buildings and machinery under construction are estimated to be completed between 2008 and 2009.

Pada tanggal 31 Desember 2007, aktiva tetap tertentu dengan nilai buku sejumlah Rp 3,57 triliun (2006: Rp 5,03 triliun) dijaminkan untuk pinjaman jangka pendek, pinjaman bank dan pinjaman lain-lain jangka panjang, hutang obligasi, dan hutang sewa guna usaha (lihat Catatan 11, 16f, 17, dan 18).

As at 31 December 2007, certain fixed assets with a net book value of Rp 3.57 trillion (2006: Rp 5.03 trillion) have been used as collateral for short-term loans, long-term bank loans and other loans, bonds, and obligations under finance leases (refer to Notes 11, 16f, 17, and 18).

Page 194: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2007 AND 2006

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 46 - Page

10. AKTIVA TETAP (lanjutan) 10. FIXED ASSETS (continued)

Pada tanggal 31 Desember 2007, aktiva tetap Perseroan dan anak perusahaan telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan setara dengan Rp 15,57 triliun (2006: Rp 14,87 triliun) yang menurut pendapat manajemen cukup untuk menutup kemungkinan kerugian.

As at 31 December 2007, certain fixed assets of the Company and subsidiaries are covered by insurance against loss by fire and other risks equivalent to Rp 15.57 trillion (2006: Rp 14.87 trillion), which management believes provides adequate cover for possible loss.

Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan signifikan atas nilai tercatat aktiva tetap tersebut.

Management is of the view that there has been no material impairment in the carrying amount of the fixed assets.

11. PINJAMAN JANGKA PENDEK 11. SHORT-TERM LOANS

2007 2006 Pinjaman sindikasi - 1,250,800 Syndicated loans Pinjaman bank lainnya 2,574,421 1,681,850 Other bank loans 2,574,421 2,932,650

Pinjaman sindikasi Syndicated loans

Perseroan memiliki Perjanjian Fasilitas Syndicated Revolving dengan bank asing dan lokal yang terdiri dari Fasilitas A sejumlah USD 170 juta dan Fasilitas B sejumlah Rp 600 miliar, yang dapat digunakan hingga bulan November 2007.

The Company had a Syndicated Revolving Facilities Agreement with overseas and local banks comprising Facility A of USD 170 million and Facility B of Rp 600 billion, which were available up to November 2007.

Dengan berakhirnya fasilitas tersebut pada bulan

November 2007, maka jumlah pinjaman sindikasi pada tanggal 31 Desember 2007 adalah nihil (2006: Rp 1,25 triliun).

With the expiry of the facilities in November 2007, total outstanding syndicated loans as at 31 December 2007 was nil (2006: Rp 1.25 trillion).

Pinjaman bank lainnya/Other bank loans

2007 2006 Rupiah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 300,000 98,542 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 250,627 195,597 The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd 250,000 102,500 PT Bank Lippo Tbk 215,000 - PT Bank Pan Indonesia Tbk 160,000 - PT Bank Mizuho Indonesia 160,000 - PT ANZ Panin Bank 150,000 - PT Bank Rabobank International Indonesia 105,000 147,750 PT Bank China Trust Indonesia 100,000 - PT Bank BNP Paribas Indonesia 100,000 80,000 Citibank N.A. 100,000 30,000 PT Bank Central Asia Tbk 94,227 419,962 JPMorgan Chase Bank N.A. 70,000 95,000 PT Bank UOB Buana Tbk 60,000 - ABN Amro Bank N.V. 50,000 50,000 PT Bank DBS Indonesia 30,000 50,000 PT Bank NISP Tbk - 59,020 Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 50 miliar)/ 65,508 38,148 Others (below Rp 50 billion each) 2,260,362 1,366,519

Page 195: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2007 AND 2006

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 47 - Page

11. PINJAMAN JANGKA PENDEK (lanjutan) 11. SHORT-TERM LOANS (continued)

Pinjaman bank lainnya (lanjutan)/Other bank loans (continued)

2007 2006

USD: Standard Chartered Bank 695 65,395 The Sumitomo Trust & Banking Co Ltd - 54,120 Lehman Brothers Commercial Corporation Asia Ltd - 50,707 Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 50 miliar)/ 91,158 25,190 Others (below Rp 50 billion each) 91,853 195,412 JPY: PT Bank Danamon Indonesia Tbk 121,662 43,972 PT Bank Central Asia Tbk 86,248 75,947 Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 50 miliar)/ 14,296 - Others (below Rp 50 billion each) 222,206 119,919 2,574,421 1,681,850 Sesuai dengan perjanjian pinjaman, debitur diwajibkan memenuhi batasan-batasan tertentu, antara lain batasan rasio keuangan.

In accordance with the loan agreements, the borrowers are required to comply with certain covenants, such as financial ratio covenants.

Pada tanggal 31 Desember 2007, pinjaman jangka pendek sejumlah USD 3,6 juta, JPY 1,53 miliar, dan Rp 1,72 triliun atau setara dengan Rp 1,88 triliun (2006: USD 8,8 juta, JPY 1,58 miliar, dan Rp 1,11 triliun atau setara dengan Rp 1,31 triliun) yang diperoleh anak perusahaan langsung dan tidak langsung tertentu dijamin dengan piutang usaha, persediaan, piutang pembiayaan konsumen, investasi bersih dalam sewa guna usaha, dan aktiva tetap dari anak perusahaan langsung dan tidak langsung yang bersangkutan, serta jaminan perusahaan dari anak perusahaan (lihat Catatan 4, 6, 8a, 8b, 10, dan 32a).

As at 31 December 2007, short-term loans amounting to USD 3.6 milion, JPY 1.53 billion, and Rp 1.72 trillion or equivalent to Rp 1.88 trillion (2006: USD 8.8 million, JPY 1.58 billion, and Rp 1.11 trillion or equivalent to Rp 1.31 trillion) obtained by certain direct and indirect subsidiaries are secured by trade receivables, inventories, consumer financing receivables, net investment in direct financing leases, and fixed assets of the respective direct and indirect subsidiaries, and corporate guarantees issued by subsidiaries (refer to Notes 4, 6, 8a, 8b, 10, and 32a).

Informasi lain mengenai pinjaman jangka pendek pada tanggal 31 Desember 2007 adalah sebagai berikut:

Further information relating to the short-term loans as at 31 December 2007 is as follows:

Jadwal pembayaran/ Tingkat bunga/ Kreditur/Lenders Repayment schedule Interest rates

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 19 September 2008 Rupiah reference rate + 5.00% PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Beberapa cicilan di tahun/several instalments in 2008 10.50% - 15.00% PT Bank Lippo Tbk Beberapa cicilan di tahun/several instalments in 2008 9.75% - 10.75% The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd Beberapa cicilan di tahun/several instalments in 2008 SBI + 1.00% - 2.50% PT Bank Pan Indonesia Tbk Beberapa cicilan di tahun/several instalments in 2008 SBI + 0.90% - 3.50% PT Bank Mizuho Indonesia Beberapa cicilan di tahun/several instalments in 2008 6.75% - 10.75% SBI + 1.50% SIBOR + 0.75% - 1.15% PT ANZ Panin Bank 7 Januari/January 2008 SBI + 1.50% PT Bank Rabobank International Indonesia Beberapa cicilan di tahun/several instalments in 2008 8.75% - 10.30% SBI + 2.25% PT Bank China Trust Indonesia 13 Februari/February 2008 SBI + 3.00% PT Bank BNP Paribas Indonesia 11 Maret/March 2008 9.25% - 10.40% Citibank N.A. Beberapa cicilan di tahun/several instalments in 2008 7.50% - 9.80% PT Bank Central Asia Tbk 19 Maret/March 2008 11.50% 8 Februari/February 2008 SBI + 3% 22 September 2008 SIBOR + 0.75% - 1.15% JPMorgan Chase Bank N.A. Beberapa cicilan di tahun/several instalments in 2008 6.75% - 10.15% PT Bank UOB Buana Tbk 17 Maret/March 2008 SBI + 3.00% - 3.50% ABN Amro Bank N.V. 6 Februari/February 2008 Rupiah reference rate + 1.1% PT Bank DBS Indonesia 16 Januari/January 2008 SBI + 3.50% Standard Chartered Bank Beberapa cicilan di tahun/several instalments in 2008 SIBOR + 1.60% PT Bank Danamon Indonesia Tbk 18 Januari/January 2008 SIBOR + 0.75% - 1.15%

Page 196: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2007 AND 2006

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 48 - Page

11. PINJAMAN JANGKA PENDEK (lanjutan) 11. SHORT-TERM LOANS (continued) Pinjaman bank lainnya (lanjutan) Other bank loans (continued)

Pada tahun 2002, PT Federal Izumi Manufacturing (“FIM”) tidak dapat memenuhi rasio keuangannya dan tidak melakukan pembayaran pokok pinjaman atau bunga yang telah jatuh tempo. Pada tahun 2007, FIM dan Lehman Brothers Commercial Corporation Asia Ltd., salah satu krediturnya, menyetujui penyelesaian pinjaman, dimana FIM membayar sejumlah USD 3,2 juta. Selisih antara nilai penyelesaian dengan nilai tercatat pinjaman (USD 6,1 juta) telah dibukukan pada laporan laba rugi konsolidasian.

In 2002, PT Federal Izumi Manufacturing (“FIM”) failed to meet its financial ratios and did not repay overdue loan principal or interest on its borrowings. In 2007, FIM reached a settlement with Lehman Brothers Commercial Corporation Asia Ltd., one of the acquirors of the original loans, whereby FIM paid USD 3.2 million. The difference between the settlement and the book value of the loan (USD 6.1 million) has been recorded in the consolidated statement of income.

Jumlah sisa pinjaman yang belum dibayar kepada kreditur lainnya pada tanggal 31 Desember 2007 adalah USD 0,5 juta atau setara dengan Rp 4,7 miliar (2006: USD 6,1 juta atau setara dengan Rp 55,2 miliar).

The remaining loan balance in default with other lenders as at 31 December 2007 amounts to USD 0.5 million or equivalent to Rp 4.7 billion (2006: USD 6.1 million or equivalent to Rp 55.2 billion).

12. HUTANG USAHA 12. TRADE PAYABLES

2007 2006

Pihak yang mempunyai hubungan Related parties istimewa (lihat Catatan 30h) (refer to Note 30h)

Rupiah 1,180,395 1,043,642 Rupiah Mata uang asing 49,718 58,701 Foreign currencies

1,230,113 1,102,343 Pihak ketiga: Third parties: Rupiah 1,575,931 1,024,196 Rupiah Mata uang asing 1,628,185 1,263,545 Foreign currencies

3,204,116 2,287,741

Hutang usaha berasal dari pembelian barang dan jasa.

Trade payables arise from the purchases of goods and services.

Rincian hutang usaha dalam mata uang asing adalah sebagai berikut:

Details of trade payables in foreign currencies are as follows:

2007 2006 Mata uang asli/ Ekuivalen Rp/ Mata uang asli/ Ekuivalen Rp/ Original currency Rp equivalent Original currency Rp equivalent USD 159,639,528 1,503,645 117,153,059 1,056,721 JPY 1,372,420,850 114,003 2,874,998,896 217,911 EUR 2,807,560 38,631 3,095,796 36,710 GBP 3,570 67 11,867 210 Lain-lain/Others * 2,288,593 21,557 1,185,587 10,694

Jumlah/Total 1,677,903 1,322,246 *) Hutang usaha dalam mata uang asing lainnya disajikan dalam jumlah

yang setara dengan USD dengan menggunakan kurs pada tanggal neraca.

*) Trade payables denominated in other foreign currencies are presented as USD equivalents using the exchange rate prevailing at the balance sheets date.

Page 197: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2007 AND 2006

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 49 - Page

13. KEWAJIBAN LAIN-LAIN 13. OTHER LIABILITIES

2007 2006 Pendapatan ditangguhkan 1,379,365 1,145,371 Unearned income Uang jaminan pembelian dari 980,520 487,017 Purchase guarantees from pelanggan dan uang muka customers and sales penjualan advances Estimasi klaim asuransi 187,993 173,955 Estimated insurance claims Kewajiban derivatif 42,865 149,044 Derivative liabilities (lihat Catatan 5c) (refer to Note 5c) Kewajiban anjak piutang 24,150 139,779 Factoring payables Lain-lain 554,706 442,519 Others 3,169,599 2,537,685 Bagian lancar (2,595,604) (2,030,825) Current portion Bagian tidak lancar 573,995 506,860 Non-current portion

Bagian tidak lancar terdiri dari: Non-current portion consists of: 2007 2006

Pihak yang mempunyai hubungan 21,929 25,784 Related parties istimewa (lihat Catatan 30i) (refer to Note 30i) Pihak ketiga 552,066 481,076 Third parties 573,995 506,860

14. BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR 14. ACCRUED EXPENSES

2007 2006 Komisi penjualan 360,906 285,447 Sales commissions Iklan dan promosi 204,870 118,553 Advertising and promotion Beban bunga 154,065 170,659 Interest expenses Royalti 89,461 15,390 Royalty Imbalan kerja 73,121 52,122 Employee benefits Distribusi, gudang dan 60,130 63,442 Distribution, warehousing and pengepakan packaging Lain-lain (masing-masing 686,744 461,754 Others (below Rp 50 billion di bawah Rp 50 miliar) each) 1,629,297 1,167,367

15. KEWAJIBAN DIESTIMASI 15. PROVISIONS

2007 2006 Kewajiban imbalan kerja: Employee benefits obligation: - Imbalan pensiun dan imbalan 413,986 367,285 - Pension benefits and other pasca kerja lainnya long-term employee benefits - Imbalan kerja jangka panjang 183,444 155,009 - Other long-term employee lainnya benefits Kewajiban diestimasi atas rencana 4,085 4,085 Provision for planned divestasi anak perusahaan divestment of subsidiaries 601,515 526,379 Bagian jangka pendek (108,962) (33,988) Current portion Bagian jangka panjang 492,553 492,391 Non-current portion

Page 198: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2007 AND 2006

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 50 - Page

15. KEWAJIBAN DIESTIMASI (lanjutan) 15. PROVISIONS (continued)

Kewajiban imbalan kerja Employee benefits obligations Kewajiban imbalan kerja dihitung oleh PT Sentra Jasa Aktuaria dan PT Padma Radya Aktuaria, aktuaris independen.

The employee benefits obligation is based on calculations by PT Sentra Jasa Aktuaria and PT Padma Radya Aktuaria, independent actuaries.

Asumsi aktuarial pokok yang digunakan adalah sebagai berikut:

The principal actuarial assumptions used are as follows:

2007 2006

Tingkat diskonto 10% 11% Discount rate Hasil aktiva program yang 9% 10% Expected return on plan assets diharapkan Kenaikan gaji di masa datang 8% 9% Future salary increases Imbalan pensiun dan imbalan pasca kerja lainnya

Pension benefits and other post-employment benefits

Kewajiban imbalan pensiun dan imbalan pasca

kerja lainnya yang diakui di neraca konsolidasian adalah sebagai berikut:

The pension benefits and other post-employment benefits obligations recognised in the consolidated balance sheets are determined as follows:

2007 2006

Nilai kini kewajiban 1,181,221 979,636 Present value of obligation Nilai wajar aktiva program (598,685) (423,822) Fair value of plan assets

582,536 555,814 Keuntungan/(kerugian) aktuarial 772 (9,685) Unrecognised actuarial yang belum diakui gains/(losses) Biaya jasa lalu yang belum diakui (169,322) (178,844) Unrecognised past service costs 413,986 367,285

Jumlah yang diakui pada laporan laba rugi konsolidasian adalah sebagai berikut:

The amounts recognised in the consolidated statements of income are as follows:

2007 2006

Biaya jasa kini 80,360 55,641 Current service cost Biaya bunga 100,163 82,236 Interest cost Hasil aktiva program yang (39,442) (35,212) Expected return on plan assets diharapkan Kerugian/(keuntungan) aktuarial 12,546 (4,405) Net actuarial loss/(gain) bersih yang diakui selama recognised during the year tahun berjalan Biaya jasa lalu 9,770 16,993 Past service costs Keuntungan atas penyelesaian (493) (6,339) Gains on settlement

162,904 108,914 Hasil aktual aktiva program pensiun manfaat pasti adalah Rp 99,4 miliar (2006: Rp 45,2 miliar).

The actual return on plan assets of the defined benefit pension plan was Rp 99.4 billion (2006: Rp 45.2 billion).

Page 199: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2007 AND 2006

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 51 - Page

15. KEWAJIBAN DIESTIMASI (lanjutan) 15. PROVISIONS (continued)

Imbalan pensiun dan imbalan pasca kerja lainnya (lanjutan)

Pension benefits and other post-employment benefits (continued)

Aktiva program termasuk saham dan obligasi Perseroan, beberapa anak perusahaan dan jointly controlled entities dengan nilai wajar sejumlah Rp 130,4 miliar (2006: Rp 133,9 miliar).

Plan assets include shares and bonds of the Company, certain subsidiaries and jointly controlled entities, with a fair value of Rp 130.4 billion (2006: Rp 133.9 billion).

Mutasi kewajiban yang diakui pada neraca konsolidasian adalah sebagai berikut:

The movements in the liability recognised in the consolidated balance sheets are as follows:

2007 2006

Pada awal tahun 367,285 310,818 At beginning of year Jumlah yang dibebankan pada 162,904 108,914 Expenses charged in the laporan laba rugi konsolidasian consolidated statements of income Iuran/imbalan yang dibayarkan (122,753) (57,590) Contributions/benefits paid Anak perusahaan baru 6,550 8,259 New subsidiaries Anak perusahaan yang dilepas - (3,116) Disposed subsidiaries Pada akhir tahun 413,986 367,285 At end of year Imbalan kerja jangka panjang lainnya Other long-term employee benefits

Kewajiban imbalan jangka panjang lainnya yang diakui di neraca konsolidasian adalah sebesar Rp 183,4 miliar (2006: Rp 155 miliar).

Other long-term employee benefit obligations recognised in the consolidated balance sheets are Rp 183.4 billion (2006: Rp 155 billion).

Jumlah yang diakui pada laporan laba rugi konsolidasian adalah sebagai berikut:

The amounts recognised in the consolidated statements of income are as follows:

2007 2006

Biaya jasa kini 25,921 26,941 Current service cost Biaya bunga 15,684 12,189 Interest cost Kerugian aktuarial bersih yang 10,283 37,690 Net actuarial loss recognised diakui selama tahun berjalan during the year Keuntungan atas penyelesaian (213) (2,932) Gain on settlement

51,675 73,888

Mutasi kewajiban yang diakui pada neraca konsolidasian adalah sebagai berikut:

The movements in the liability recognised in the consolidated balance sheets are as follows:

2007 2006

Pada awal tahun 155,009 112,798 At beginning of year Jumlah yang dibebankan pada 51,675 73,888 Expenses charged in the laporan laba rugi consolidated statements konsolidasian of income Iuran/imbalan yang dibayarkan (24,468) (32,006) Contributions/benefits paid Anak perusahaan baru 1,228 1,197 New subsidiaries Anak perusahaan yang dilepas - (868) Disposed subsidiaries

Pada akhir tahun 183,444 155,009 At end of year

Page 200: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2007 AND 2006

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 52 - Page

16. PINJAMAN BANK DAN PINJAMAN LAIN-LAIN

JANGKA PANJANG 16. LONG-TERM BANK LOANS AND OTHER

LOANS

2007 2006

Pinjaman hasil restrukturisasi 62,891 114,605 Restructured loans Pinjaman sindikasi 3,445,629 2,426,380 Syndicated loans Pinjaman bank 3,848,057 1,457,938 Bank loans Pinjaman dari pihak selain bank 1,849,893 2,342,662 Non bank loans Pembiayaan bersama 3,435,494 8,873,660 Joint financing with recourse with recourse 12,641,964 15,215,245 Bagian jangka pendek (6,060,887) (7,522,683) Current portion Bagian jangka panjang 6,581,077 7,692,562 Non-current portion

a. Pinjaman hasil restrukturisasi - Anak perusahaan

a. Restructured loans - Subsidiaries

Rincian pinjaman hasil restrukturisasi anak

perusahaan adalah sebagai berikut: Details of restructured loans of subsidiaries

are as follows:

2007 Jumlah dalam Ekuivalen Rp/Rp equivalent mata uang asing/ Jangka Jangka Amount in Jumlah/ pendek/ panjang/ foreign currency Total Current Non-Current Kreditur/Lenders Sumitomo Mitsui Banking Corporation Rupiah 1,302 273 1,029 USD (dalam jutaan/in million) 4.8 44,976 9,419 35,557 Marubeni Corporation JPY (dalam jutaan/in million) 200.0 16,613 - 16,613 Jumlah/Total 62,891 9,692 53,199 2006 Jumlah dalam Ekuivalen Rp/Rp equivalent mata uang asing/ Jangka Jangka Amount in Jumlah/ pendek/ panjang/ foreign currency Total Current Non-Current Kreditur/Lenders Sumitomo Mitsui Banking Corporation Rupiah 1,575 273 1,302 USD (dalam jutaan/in million) 5.8 52,091 9,020 43,071 Marubeni Corporation JPY (dalam jutaan/in million) 804.0 60,939 11,369 49,570 Jumlah/Total 114,605 20,662 93,943

Page 201: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2007 AND 2006

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 53 - Page

16. PINJAMAN BANK DAN PINJAMAN LAIN-LAIN

JANGKA PANJANG (lanjutan) 16. LONG-TERM BANK LOANS AND OTHER

LOANS (continued) a. Pinjaman hasil restrukturisasi - Anak

perusahaan (lanjutan) a. Restructured loans - Subsidiaries

(continued) Informasi lain mengenai pinjaman hasil

restrukturisasi pada tanggal 31 Desember 2007 adalah sebagai berikut:

Other information relating to restructured loans as at 31 December 2007 is as follows:

Restrukturisasi Kreditur/ pada tahun/ Jadwal pembayaran/ Tingkat bunga/ Lenders Restructured in Repayment schedule Interest rates Sumitomo Mitsui Banking Corporation USD 2004 12 cicilan/instalments (2004 - 2009) SIBOR + 2.125% - 2.25% Rupiah 2004 12 cicilan/instalments (2004 - 2009) Rata-rata bunga deposito Rupiah berjangka 3 bulan dengan maksimum 35% per tahun/ Average 3 months Rupiah time deposits interest with maximum of 35% per annum Marubeni Corporation JPY 2004 8 cicilan/instalments (2004 - 2010) Japanese long-term prime rate + 1.25%

Selama tahun 2007, percepatan pembayaran sejumlah JPY 604 juta kepada Marubeni Corporation menyebabkan tanggal jatuh tempo akhir pembayaran menjadi 20 Desember 2010.

During 2007, early repayments of JPY 604 million were made to Marubeni Corporation bringing forward the final due date of the loan to 20 December 2010.

Sesuai dengan perjanjian pinjaman, debitur diwajibkan memenuhi batasan-batasan tertentu, antara lain batasan rasio keuangan.

In accordance with the loan agreements, the borrowers are required to comply with certain covenants, such as financial ratio covenants.

b. Pinjaman Sindikasi b. Syndicated loans

2007 Jumlah dalam Ekuivalen Rp/Rp equivalent mata uang asing/ Jangka Jangka Amount in Jumlah/ pendek/ panjang/ foreign currency Total Current Non-Current Facility agents USD (dalam jutaan/in million) Standard Chartered Bank 145.1 1,571,247 639,064 932,183 PT Bank China Trust Indonesia 120.0 1,130,281 251,174 879,107 Citicorp International Ltd 55.0 518,045 188,380 329,665 The Hongkong and Shanghai 15.0 141,285 141,285 - Banking Corporation Ltd Sumitomo Mitsui Banking 9.0 84,771 84,771 - Corporation Jumlah/Total 3,445,629 1,304,674 2,140,955

Page 202: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2007 AND 2006

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 54 - Page

16. PINJAMAN BANK DAN PINJAMAN LAIN-LAIN

JANGKA PANJANG (lanjutan) 16. LONG-TERM BANK LOANS AND OTHER

LOANS (continued) b. Pinjaman Sindikasi (lanjutan) b. Syndicated loans (continued)

2006 Jumlah dalam Ekuivalen Rp/Rp equivalent mata uang asing/ Jangka Jangka Amount in Jumlah/ pendek/ panjang/ foreign currency Total Current Non-Current Facility agents USD (dalam jutaan/in million) Standard Chartered Bank 204.0 1,840,080 1,124,794 715,286 The Hongkong and Shanghai 35.0 315,700 180,400 135,300 Banking Corporation Ltd Sumitomo Mitsui Banking 30.0 270,600 90,200 180,400 Corporation Jumlah/Total 2,426,380 1,395,394 1,030,986

Informasi lain mengenai pinjaman sindikasi pada tanggal 31 Desember 2007 adalah sebagai berikut:

Other information relating to syndicated loans as at 31 December 2007 is as follows:

Jadwal pembayaran/ Tingkat bunga/ Facility agents Repayment schedule Interest rates

Standard Chartered Bank Beberapa cicilan/several instalments (2008 - 2012) LIBOR+ 1.15% - 1.75% PT Bank China Trust Indonesia Beberapa cicilan/several instalments (2008 - 2010) LIBOR + 1.30% Citicorp International Ltd Beberapa cicilan/several instalments (2008 - 2010) LIBOR + 1.20% The Hongkong and Shanghai Banking 1 September 2008 SIBOR + 2.00% Corporation Ltd Sumitomo Mitsui Banking Corporation 28 Januari/January 2008 SIBOR+ 1.30%

Sesuai dengan perjanjian pinjaman, debitur diwajibkan memenuhi batasan-batasan tertentu seperti batasan rasio keuangan, pembatasan dividen, dan persyaratan administrasi.

In accordance with the loan agreements, the borrowers are required to comply with certain covenants, such as financial ratio covenants, dividend restrictions and administrative requirements.

Lihat Catatan 16f untuk rincian jaminan atas pinjaman ini.

Refer to Note 16f for details of the security for the loans.

c. Pinjaman bank c. Bank loans 2007 Jumlah dalam Ekuivalen Rp/Rp equivalent mata uang asing/ Jangka Jangka Amount in Jumlah/ pendek/ panjang/ foreign currency Total Current Non-Current Kreditur/Lenders Pihak ketiga/Third parties Rupiah PT Bank Central Asia Tbk - 950,878 464,161 486,717 PT Bank Danamon Indonesia Tbk - 374,975 76,526 298,449 PT Bank Internasional Indonesia Tbk - 290,000 210,000 80,000 The Hongkong and Shanghai - 205,000 170,000 35,000 Banking Corporation Ltd PT Bank Negara Indonesia - 200,000 - 200,000 (Persero) Tbk ABN AMRO Bank N.V. - 180,000 100,000 80,000 PT Bank NISP Tbk - 140,291 54,500 85,791 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk - 134,035 22,404 111,631 JPMorgan Chase Bank N.A. - 65,000 65,000 - PT Bank DBS Indonesia - 50,000 16,667 33,333 PT Bank Ekonomi Raharja - 30,000 10,500 19,500 The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd - 18,501 4,988 13,513 PT Bank Niaga Tbk - 6,019 2,912 3,107 2,644,699 1,197,658 1,447,041

Page 203: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2007 AND 2006

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 55 - Page

16. PINJAMAN BANK DAN PINJAMAN LAIN-LAIN

JANGKA PANJANG (lanjutan) 16. LONG-TERM BANK LOANS AND OTHER

LOANS (continued)

c. Pinjaman bank (lanjutan) c. Bank loans (continued) 2007 Jumlah dalam Ekuivalen Rp/Rp equivalent mata uang asing/ Jangka Jangka Amount in Jumlah/ pendek/ panjang/ foreign currency Total Current Non-Current USD (dalam jutaan/in million) PT Bank Mizuho Indonesia 22.0 207,218 12,433 194,785 The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd 21.4 201,102 153,246 47,856 JPMorgan Chase Bank N.A. 20.0 188,380 47,095 141,285 The Hongkong and Shanghai 10.2 96,451 96,451 - Banking Corporation Ltd Standard Chartered Bank 8.9 84,181 15,541 68,640 Nordea Bank AB (Publ) 8.9 83,544 50,098 33,446

PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia 8.0 75,288 31,587 43,701 PT Bank Niaga Tbk 2.9 27,572 10,712 16,860 PT Bank Ekonomi Raharja 1.8 17,268 6,279 10,989 Mizuho Corporate Bank Ltd 1.3 12,558 6,279 6,279 993,562 429,721 563,841 JPY (dalam jutaan/in million) The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd 1,150 95,528 30,849 64,679 The Japan Bank for International Cooperation 1,075 89,339 17,868 71,471 PT Bank Resona Perdania 300 24,929 13,831 11,098 209,796 62,548 147,248 Jumlah/Total 3,848,057 1,689,927 2,158,130 2006 Jumlah dalam Ekuivalen Rp/Rp equivalent mata uang asing/ Jangka Jangka Amount in Jumlah/ pendek/ panjang/ foreign currency Total Current Non-Current Kreditur/Lenders Pihak ketiga/Third parties Rupiah PT Bank Central Asia Tbk - 452,319 104,443 347,876 PT Bank Danamon Indonesia Tbk - 250,043 62,354 187,689 PT Bank NISP Tbk - 194,792 54,500 140,292 The Hongkong and Shanghai - 105,000 - 105,000 Banking Corporation Ltd PT Bank Internasional Indonesia Tbk - 100,000 10,000 90,000 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk - 57,501 8,904 48,597 Standard Chartered Bank - 40,000 40,000 - PT Bank Negara Indonesia - 10,921 10,921 - (Persero) Tbk PT Bank Niaga Tbk - 3,936 1,017 2,919 1,214,512 292,139 922,373 USD (dalam jutaan/in million) Standard Chartered Bank 10.6 95,499 19,844 75,655 Nordea Bank AB (Publ) 10.0 90,767 42,147 48,620 PT Bank Niaga Tbk 2.9 26,046 7,442 18,604 PT Bank Mizuho Indonesia 2.0 18,040 18,040 - PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia 1.5 13,074 4,714 8,360 243,426 92,187 151,239 Jumlah/Total 1,457,938 384,326 1,073,612

Page 204: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2007 AND 2006

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 56 - Page

16. PINJAMAN BANK DAN PINJAMAN LAIN-LAIN

JANGKA PANJANG (lanjutan) 16. LONG-TERM BANK LOANS AND OTHER

LOANS (continued)

c. Pinjaman bank (lanjutan) c. Bank loans (continued)

Informasi lain mengenai pinjaman bank adalah sebagai berikut:

Other information relating to bank loans is as follows:

Jadwal pembayaran/ Tingkat bunga/ Kreditur/Lenders Repayment schedule Interest rates

PT Bank Central Asia Tbk Beberapa cicilan/several instalments (2008 - 2011) 8.85% - 14.50% PT Bank Danamon Indonesia Tbk Beberapa cicilan/several instalments (2008 - 2011) SBI + 2.50% - 3.25% PT Bank Internasional Indonesia Tbk Beberapa cicilan/several instalments (2008 - 2009) 8.50% - 15.00% The Hongkong and Shanghai Banking Beberapa cicilan/several instalments (2008 - 2009) 6.61% - 11.90% Corporation Ltd PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 10 Oktober/October 2010 Rupiah reference rate + 5% ABN AMRO Bank N.V. Beberapa cicilan/several instalments (2008 - 2009) 8.70% - 10.78% PT Bank NISP Tbk Beberapa cicilan/several instalments (2008 - 2010) SBI + 3.00% - 3.73% PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Beberapa cicilan/several instalments (2008 - 2011) 11.00% - 14.00% JPMorgan Chase Bank N.A. Beberapa cicilan/several instalments (2008 - 2011) LIBOR + 1.45% 6.75% - 10.15% PT Bank DBS Indonesia Beberapa cicilan/several instalments (2008 - 2010) 8.00% - 11.10% PT Bank Ekonomi Raharja Beberapa cicilan/several instalments (2008 - 2010) SBI+ 1.75% - 2.75% 7.08% The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd Beberapa cicilan/several instalments (2008 - 2012) Japanese long-term prime rate + 0.75% LIBOR + 3.00% SBI + 2.40% PT Bank Niaga Tbk Beberapa cicilan/several instalments (2008 - 2010) 12.00% SIBOR + 2.25% PT Bank Mizuho Indonesia Beberapa cicilan/several instalments (2008 - 2012) SIBOR + 1.20% Standard Chartered Bank Beberapa cicilan/several instalments (2008 - 2011) LIBOR + 2.00% Nordea Bank AB (Publ) Beberapa cicilan/several instalments (2008 - 2010) LIBOR + 3.64% - 5.46% PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia Beberapa cicilan/several instalments (2008 - 2010) 5.00% - 6.20% Mizuho Corporate Bank Ltd Beberapa cicilan/several instalments (2008 - 2009) SIBOR + 1.60% The Japan Bank for International Beberapa cicilan/several instalments (2008 - 2012) 3.27% Cooperation PT Bank Resona Perdania Beberapa cicilan/several instalments (2008 - 2009) Japanese long-term prime rate + 1.76%

Sesuai dengan beberapa perjanjian pinjaman, debitur diwajibkan memenuhi batasan-batasan tertentu seperti batasan rasio keuangan.

In accordance with the loan agreements, the borrowers are required to comply with certain covenants, such as financial ratio covenants.

Lihat Catatan 16f untuk rincian jaminan atas pinjaman ini.

Refer to Note 16f for details of the security for the loans.

d. Pinjaman dari pihak selain bank d. Non bank loans

2007 Jumlah dalam Ekuivalen Rp/Rp equivalent mata uang asing/ Jangka Jangka Amount in Jumlah/ pendek/ panjang/ foreign currency Total Current Non-Current Kreditur/Lenders Pihak yang mempunyai hubungan istimewa/Related party Rupiah PT Toyota Astra Financial Services - 89,593 11,716 77,877 Pihak ketiga/Third parties USD (dalam jutaan/in million) Nederlandse Financierings- 82.2 774,451 334,898 439,553 Maatschappij voor Ontwikkelingslanden N.V. Sumitomo Corporation 34.0 320,170 157,373 162,797 Sumitomo Mitsui Finance and Leasing 28.6 269,648 126,863 142,785 Company Limited Mitsui & Co Ltd 27.2 255,861 108,725 147,136 Marubeni Corporation 13.8 130,254 80,692 49,562 Volvo Finance International AB 1.1 9,916 9,916 - 1,760,300 818,467 941,833 Jumlah/Total 1,849,893 830,183 1,019,710

Page 205: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2007 AND 2006

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 57 - Page

16. PINJAMAN BANK DAN PINJAMAN LAIN-LAIN

JANGKA PANJANG (lanjutan) 16. LONG-TERM BANK LOANS AND OTHER

LOANS (continued) d. Pinjaman dari pihak selain bank (lanjutan) d. Non bank loans (continued)

2006 Jumlah dalam Ekuivalen Rp/Rp equivalent mata uang asing/ Jangka Jangka Amount in Jumlah/ pendek/ panjang/ foreign currency Total Current Non-Current Kreditur/Lenders Pihak ketiga/third parties USD (dalam jutaan/in million) Nederlandse Financierings- 100.0 902,000 160,356 741,644 Maatschappij voor Ontwikkelingslanden N.V. Sumitomo Corporation 50.3 454,033 165,306 288,727 Sumitomo Mitsui Finance and Leasing 30.5 275,353 104,900 170,453 Company Limited Mitsui & Co Ltd 28.1 253,824 91,891 161,933 International Finance Corporation 24.0 216,480 - 216,480 Marubeni Corporation 23.7 213,453 83,953 129,500 Volvo Finance International AB 3.1 27,519 14,628 12,891 Jumlah/Total 2,342,662 621,034 1,721,628

Informasi lain mengenai pinjaman dari pihak selain bank pada tanggal 31 Desember 2007 adalah sebagai berikut:

Other information relating to non bank loans as at 31 December 2007 is as follows:

Jadwal pembayaran/ Tingkat bunga/ Kreditur/Lenders Repayment schedule Interest rates

PT Toyota Astra Financial Services Beberapa cicilan/several instalments (2008 – 2011) 11.25% - 11.50% Nederlandse Financierings- Maatschappij Beberapa cicilan/several instalments (2008 – 2011) LIBOR + 1.85% - 2.30% voor Ontwikkelingslanden N.V. Sumitomo Corporation Beberapa cicilan/several instalments (2008 – 2010) SIBOR + 3.00% - 3.50% Sumitomo Mitsui Finance and Leasing Beberapa cicilan/several instalments (2008 – 2011) SIBOR + 1.50% - 3.25% Company Limited Mitsui & Co Ltd Beberapa cicilan/several instalments (2008 – 2012) LIBOR + 1.50% - 2.55% Marubeni Corporation Beberapa cicilan/several instalments (2008 – 2010) SIBOR + 2.85% - 3.15% Volvo Finance International AB Beberapa cicilan/several instalments (2008) SIBOR + 3.50%

Sesuai dengan perjanjian pinjaman, debitur diwajibkan memenuhi batasan-batasan tertentu seperti batasan rasio keuangan.

In accordance with the loan agreements, the borrowers are required to comply with certain covenants, such as financial ratio covenants.

Lihat Catatan 16f untuk rincian jaminan atas pinjaman ini.

Refer to Note 16f for details of the security for the loans.

e. Pembiayaan bersama with recourse/Joint financing with recourse

2007 2006 Pihak ketiga/Third parties: Rupiah PT Bank Mega Tbk 821,228 3,514,610 PT GE Finance Indonesia 797,810 2,144,496 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 681,790 988,674 PT Bank Niaga Tbk 582,211 494,929 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 425,093 1,192,227 PT Bank NISP Tbk 95,669 315,213 PT Bank Central Asia Tbk 31,640 197,844 Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 50 miliar)/ 53 25,667 Others (below Rp 50 billion)

3,435,494 8,873,660 Bagian jangka pendek/Current portion (2,226,411) (5,101,267)

Bagian jangka panjang/Non-current portion 1,209,083 3,772,393

Page 206: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2007 AND 2006

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 58 - Page

16. PINJAMAN BANK DAN PINJAMAN LAIN-LAIN

JANGKA PANJANG (lanjutan) 16. LONG-TERM BANK LOANS AND OTHER

LOANS (continued)

e. Pembiayaan bersama with recourse (lanjutan)/Joint financing with recourse (continued)

Informasi lain mengenai pembiayaan bersama with recourse pada tanggal 31 Desember 2007 adalah sebagai berikut:

Other information relating to joint financing with recourse as at 31 December 2007 is as follows:

Jadwal pembayaran/ Tingkat bunga/ Kreditur/Lenders Repayment schedule Interest rates PT Bank Mega Tbk Beberapa cicilan/several instalments (2008 – 2011) 12.00% - 22.00% PT GE Finance Indonesia Beberapa cicilan/several instalments (2008 – 2011) 11.75% - 17.25% PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Beberapa cicilan/several instalments (2008 – 2010) 11.75% - 17.75% PT Bank Niaga Tbk Beberapa cicilan/several instalments (2008 – 2012) 12.00% - 20.00% PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Beberapa cicilan/several instalments (2008 – 2011) 10.65% - 15.75% PT Bank NISP Tbk Beberapa cicilan/several instalments (2008 – 2009) 12.50% - 19.00% PT Bank Central Asia Tbk Beberapa cicilan/several instalments (2008 – 2009) 12.50% - 15.50% f. Jaminan pinjaman f. Loan security

Pada tanggal 31 Desember 2007, pinjaman sejumlah USD 456,1 juta, JPY 1,5 miliar, dan Rp 2,72 triliun atau setara dengan Rp 7,14 triliun (2006: USD 323,4 juta dan Rp 1,21 triliun atau setara dengan Rp 4,12 triliun) yang diperoleh debitur dijamin dengan piutang usaha, persediaan, piutang pembiayaan konsumen, investasi bersih dalam sewa guna usaha, dan aktiva tetap dari anak perusahaan langsung dan tidak langsung yang bersangkutan serta jaminan dari anak perusahaan tidak langsung (lihat Catatan 4, 6, 8a, 8b, 10, dan 32a).

As at 31 December 2007, loans amounting to USD 456.1 million, JPY 1.5 billion, and Rp 2.72 trillion or equivalent to Rp 7.14 trillion (2006: USD 323.4 million and Rp 1.21 trillion or equivalent to Rp 4.12 trillion) obtained by the borrowers are secured by trade receivables, inventories, consumer financing receivables, net investment in direct financing leases, and fixed assets of the respective direct and indirect subsidiaries and corporate guarantees issued by certain indirect subsidiaries (refer to Notes 4, 6, 8a, 8b, 10, and 32a).

17. HUTANG OBLIGASI 17. BONDS Rincian dari hutang obligasi adalah sebagai

berikut: Details of the bonds are as follows:

2007 Peringkat Pefindo/ Jangka Jangka Pefindo Jumlah/ Pendek/ Panjang/ Hutang Obligasi/Bonds Rating Total Current Non-Current Obligasi amortisasi Astra Sedaya Finance IV idAA- 35,972 35,972 - Tahun 2004 dengan Tingkat Bunga Tetap Obligasi Astra Sedaya Finance V Tahun 2004 idAA- 156,243 156,243 - dengan Tingkat Bunga Tetap Obligasi Astra Sedaya Finance VI Tahun 2005 idAA- 341,209 222,541 118,668 dengan Tingkat Bunga Tetap Obligasi Astra Sedaya Finance VII Tahun 2006 idAA- 373,686 189,304 184,382 dengan Tingkat Bunga Tetap Obligasi Astra Sedaya Finance VIII Tahun 2007 idAA- 916,073 263,861 652,212 dengan Tingkat Bunga Tetap Obligasi Federal International Finance V Tahun 2005 idA+ 300,000 300,000 - Obligasi Federal International Finance VI Tahun 2006 idA+ 381,792 93,448 288,344 Obligasi Federal International Finance VII Tahun 2007 idA+ 942,251 273,969 668,282 Obligasi Astra Graphia I Tahun 2003 idA 117,669 117,669 - Obligasi amortisasi Serasi Autoraya I idA- 98,838 98,838 - Tahun 2003 dengan Tingkat Bunga Tetap

Jumlah/Total 3,663,733 1,751,845 1,911,888

Page 207: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2007 AND 2006

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 59 - Page

17. HUTANG OBLIGASI (lanjutan) 17. BONDS (continued) 2006 Peringkat Pefindo/ Jangka Jangka Pefindo Jumlah/ Pendek/ Panjang/ Hutang Obligasi/Bonds Rating Total Current Non-Current

Obligasi amortisasi Astra Sedaya Finance III idAA- 36,305 36,305 - Tahun 2003 dengan Tingkat Bunga Tetap Obligasi amortisasi Astra Sedaya Finance IV idAA- 212,181 181,234 30,947 Tahun 2004 dengan Tingkat Bunga Tetap Obligasi Astra Sedaya Finance V Tahun 2004 idAA- 570,122 413,315 156,807 dengan Tingkat Bunga Tetap Obligasi Astra Sedaya Finance VI Tahun 2005 idAA- 708,189 365,501 342,688 dengan Tingkat Bunga Tetap Obligasi Astra Sedaya Finance VII Tahun 2006 idAA- 512,759 134,415 378,344 dengan Tingkat Bunga Tetap Obligasi amortisasi Federal International idA+ 69,645 69,645 - Finance II Tahun 2003 Obligasi Federal International Finance III idA+ 199,575 199,575 - Tahun 2004 Obligasi Federal International Finance IV idA+ 167,388 167,388 - Tahun 2004 Obligasi Federal International Finance V idA+ 530,345 231,173 299,172 Tahun 2005 Obligasi Federal International Finance VI idA+ 565,025 178,675 386,350 Tahun 2006 Obligasi amortisasi Serasi Autoraya I idA- 157,328 45,384 111,944 Tahun 2003 dengan Tingkat Bunga Tetap Obligasi Astra Graphia I Tahun 2003 idA- 117,267 - 117,267

Jumlah/Total 3,846,129 2,022,610 1,823,519 Informasi lain dari hutang obligasi pada tanggal 31

Desember 2007 adalah sebagai berikut: Other information relating to the bonds as at 31

December 2007 is as follows:

Pokok obligasi/

Hutang obligasi/ Bond Wali amanat/ Jatuh tempo/ Tingkat bunga/ Jaminan/ Bonds principal Trustee Maturity Interest rates Security

Obligasi amortisasi Astra Sedaya Finance IV 37,500 PT Bank Rakyat 24 Maret/March 2008 12.88% Catatan/Note a Tahun 2004 dengan Tingkat Bunga Tetap Indonesia (Persero) Tbk

Obligasi Astra Sedaya Finance V Tahun 2004 200,000 PT Bank Rakyat 26 Oktober/ 11.25% Catatan/Note a dengan Tingkat Bunga Tetap Indonesia (Persero) Tbk October 2008

Obligasi Astra Sedaya Finance VI Tahun 2005 370,000 PT Bank Rakyat 2008 - 2010 10.38% - 11.00% Catatan/Note a dengan Tingkat Bunga Tetap Indonesia (Persero) Tbk

Obligasi Astra Sedaya Finance VII Tahun 2006 425,000 PT Bank Rakyat 2008 - 2009 13.63% - 14.20% Catatan/Note a dengan Tingkat Bunga Tetap Indonesia (Persero) Tbk

Obligasi Astra Sedaya Finance VIII Tahun 2007 1,000,000 PT Bank Rakyat 2008 - 2011 9.00% - 10.35% Catatan/Note a dengan Tingkat Bunga Tetap Indonesia (Persero) Tbk

Obligasi Federal International Finance V 300,000 PT Bank Rakyat 12 Januari/ 10.75% Catatan/Note a Tahun 2005 Indonesia (Persero) Tbk January 2008

Obligasi Federal International Finance VI 400,000 PT Bank Rakyat 2008 - 2009 14.50% - 14.75% Catatan/Note a Tahun 2006 Indonesia (Persero) Tbk

Obligasi Federal International Finance VII 1,000,000 PT Bank Rakyat 2008-2011 9.75% - 10.75% Catatan/Note a Tahun 2007 Indonesia (Persero) Tbk

Obligasi Astra Graphia I Tahun 2003 150,000 PT Bank Mega Tbk 27 Oktober/ 13.38% Catatan/Note c October 2008

Obligasi amortisasi Serasi Autoraya I 123,750 PT Bank Rakyat 2008 13.88% Catatan/Note b Tahun 2003 dengan Tingkat Bunga Tetap Indonesia (Persero) Tbk

Catatan/Note: a. Dijamin dengan jaminan fidusia dari piutang pembiayaan konsumen sampai dengan 60% dari jumlah saldo pokok obligasi (lihat Catatan 8a)/ Secured by fiduciary guarantee over consumer financing receivables amounting to 60% of the total outstanding bond principal (refer to Note 8a) b. Dijamin dengan jaminan fidusia berupa kendaraan bermotor sejumlah 100% dari jumlah saldo pokok obligasi (lihat Catatan 10)/ Secured by fiduciary guarantee over the motor vehicles up to 100% of the total outstanding bond principal (refer to Note 10) c. Dijamin dengan agunan khusus yang jumlahnya setara dengan 75% dari jumlah pokok obligasi yang berupa fidusia atas piutang usaha, hak tanggungan atas tanah

dan bangunan (lihat Catatan 4 dan 10)/ Secured by specific collateral equal to 75% of the nominal value in the form of trade receivables, land rights and buildings (refer to Notes 4 and 10)

Page 208: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2007 AND 2006

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 60 - Page

17. HUTANG OBLIGASI (lanjutan) 17. BONDS (continued)

Semua obligasi tersebut dicatatkan di Bursa Efek Indonesia.

All the bonds are listed on the Indonesia Stock Exchange.

Penerbit obligasi tersebut di atas dibatasi dalam melakukan corporate actions tertentu dan sebagian diantaranya harus mempertahankan sejumlah rasio keuangan tertentu.

The bond issuers are restricted from taking certain corporate actions and some of them must maintain certain financial ratios.

18. HUTANG SEWA GUNA USAHA 18. OBLIGATIONS UNDER FINANCE LEASES

2007 2006 Pihak yang mempunyai hubungan istimewa/Related party: PT Komatsu Astra Finance (lihat Catatan/refer to Note 30j) 260,519 384,130 Pihak ketiga/Third parties: PT Austindo Nusantara Jaya Finance 575,893 529,798 PT Mitsubishi UFJ Lease and Finance Indonesia 67,588 122,517 PT Citigroup Finance Indonesia 42,011 95,226 PT UFJ BRI Finance 14,336 26,115 PT Orix Indonesia Finance 4,803 25,977

704,631 799,633

965,150 1,183,763

Pembayaran sewa guna usaha minimum di masa datang adalah sebagai berikut:

The future minimum lease payments are as follows:

2007 2006

Dalam 1 tahun 668,784 567,260 Within 1 year Lebih dari 1 tahun 375,366 756,963 More than 1 year 1,044,150 1,324,223 Biaya sewa guna usaha (79,000) (140,460) Future finance charges on pembiayaan di masa datang finance leases Nilai kini kewajiban sewa guna 965,150 1,183,763 Present value of finance lease usaha pembiayaan liabilities Bagian jangka pendek (610,569) (485,185) Current portion

Bagian jangka panjang 354,581 698,578 Non-current portion

Semua aktiva sewa guna usaha adalah berupa alat-alat berat.

All assets under finance leases represent heavy equipment.

Perjanjian sewa guna usaha biasanya mewajibkan anak perusahaan untuk memenuhi batasan-batasan tertentu antara lain rasio keuangan.

Lease agreements typically require subsidiaries to comply with certain covenants such as financial ratios.

Pada tanggal 31 Desember 2007, hutang sewa guna usaha sejumlah USD 102,1 juta dan Rp 555 juta atau setara dengan Rp 962,6 miliar (2006: USD 126,4 juta dan Rp 1,1 miliar atau setara dengan Rp 1,14 triliun) dijamin dengan aktiva tetap (lihat Catatan 10).

As at 31 December 2007, obligations under finance leases amounting to USD 102.1 million and Rp 555 million or equivalent to Rp 962.6 billion (2006: USD 126.4 million and Rp 1.1 billion or equivalent to Rp 1.14 trillion) are secured by fixed assets (refer to Note 10).

Page 209: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2007 AND 2006

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 61 - Page

19. HAK MINORITAS 19. MINORITY INTERESTS

Rincian kepemilikan pemegang saham minoritas atas ekuitas dan bagian hasil bersih anak perusahaan yang dikonsolidasi berdasarkan segmen industri, adalah sebagai berikut:

Details of minority interests in the equity and share of results of consolidated subsidiaries, by industry segment, are as follows:

2007 Pada awal Bagian atas Pada akhir tahun/ hasil bersih/ tahun/

At beginning Share of Dividen/ Lain-lain/ At end of year results Dividends Others of year

Otomotif 613,519 160,162 (30,422) (22,723) 720,536 Automotive Jasa keuangan 767,624 173,267 (74,335) (17,257) 849,299 Financial services Perkebunan 649,345 467,480 (150,968) 1,392 967,249 Agribusiness Teknologi informasi 68,448 16,671 (12,481) - 72,638 Information technology Alat-alat berat/ 1,954,972 633,366 (178,556) 24,511 2,434,293 Heavy equipment/ pertambangan mining Lain-lain 1,172 168 (75) (12) 1,253 Others

4,055,080 1,451,114 (446,837) (14,089) 5,045,268

2006 Pada awal Bagian atas Pada akhir tahun/ hasil bersih/ tahun/

At beginning Share of Dividen/ Lain-lain/ At end of year results Dividends Others of year

Otomotif 695,158 65,756 (27,183) (120,212) 613,519 Automotive Jasa keuangan 682,308 115,236 (77,421) 47,501 767,624 Financial services Perkebunan 614,977 186,696 (134,364) (17,964) 649,345 Agribusiness Teknologi informasi 65,730 12,852 (10,297) 163 68,448 Information technology Alat-alat berat/ 1,747,480 398,124 (190,616) (16) 1,954,972 Heavy equipment/ pertambangan mining Lain-lain 1,155 77 - (60) 1,172 Others

3,806,808 778,741 (439,881) (90,588) 4,055,080 20. MODAL SAHAM 20. SHARE CAPITAL

Susunan pemegang saham berdasarkan catatan yang dibuat oleh PT Raya Saham Registra, biro administrasi efek, adalah sebagai berikut:

Details of shareholders based on records maintained by PT Raya Saham Registra, the share administrator, are as follows:

2007

Jumlah saham ditempatkan dan disetor

penuh/ Number of

shares issued and

fully paid

Persentase kepemilikan/Percentage

of ownership

Jumlah/ Amount

Jardine Cycle & Carriage Ltd 2,028,825,504 50.11% 1,014,413 Jardine Cycle & Carriage Ltd Anthony John Liddell Nightingale 600,000 0.01% 300 Anthony John Liddell Nightingale (Komisaris) *) (Commissioner) *) Budi Setiadharma (Presiden 514,000 0.01% 257 Budi Setiadharma (President Komisaris) Commissioner) Lain-lain (masing-masing 2,018,415,810 49.87% 1,009,208 Others (each ownership kepemilikan di bawah 5%) less than 5%) 4,048,355,314 100% 2,024,178

*) Seluruh saham dimiliki melalui Parkmix Ltd. *) All shares are owned through Parkmix Ltd.

Page 210: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2007 AND 2006

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 62 - Page

20. MODAL SAHAM (lanjutan) 20. SHARE CAPITAL (continued)

2006

Jumlah saham ditempatkan dan disetor

penuh/ Number of

shares issued and

fully paid

Persentase kepemilikan/Percentage

of ownership

Jumlah/ Amount

Jardine Cycle & Carriage Ltd 2,028,825,504 50.11% 1,014,413 Jardine Cycle & Carriage Ltd Anthony John Liddell Nightingale 600,000 0.01% 300 Anthony John Liddell Nightingale (Komisaris) *) (Commissioner) *) Budi Setiadharma (Presiden 564,000 0.01% 282 Budi Setiadharma (President Komisaris) Commissioner) Lain-lain (masing-masing 2,018,365,810 49.87% 1,009,183 Others (each ownership kepemilikan di bawah 5%) less than 5%) 4,048,355,314 100% 2,024,178

*) Seluruh saham dimiliki melalui Parkmix Ltd. *) All shares are owned through Parkmix Ltd. 21. TAMBAHAN MODAL DISETOR 21. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL

2007 dan/and

2006

Selisih antara pembayaran yang diterima 1,098,712 Excess of proceeds over par value, net dengan nilai nominal, bersih Rights yang habis masa berlakunya 2,096 Expired rights Kompensasi berbasis saham karyawan yang 5,313 Expired employee share-based compensation habis masa berlakunya 1,106,121

22. PERUBAHAN EKUITAS ANAK PERUSAHAAN DAN PERUSAHAAN ASOSIASI

22. CHANGES IN EQUITY OF SUBSIDIARIES AND ASSOCIATES

Akun ini merupakan bagian Perseroan atas perubahan ekuitas anak perusahaan, perusahaan asosiasi, dan jointly controlled entities, yang terutama sehubungan dengan penilaian kembali aktiva tetap, laba atau rugi yang belum direalisasi atas efek dalam kelompok tersedia untuk dijual, cadangan lindung nilai, dan selisih kurs dari penjabaran laporan keuangan.

This account represents the Company’s share of the changes in equity of subsidiaries, associates, and jointly controlled entities, which mainly relate to fixed assets revaluation, unrealised gains or losses from available-for-sale securities, hedging reserves, and exchange differences from financial statements translation.

2007 2006

Otomotif 865,748 849,584 Automotive Jasa keuangan (10,509) 151,026 Financial services Perkebunan 104,661 104,661 Agribusiness Teknologi informasi 58,829 58,829 Information technology Alat-alat berat/pertambangan 325,512 290,826 Heavy equipment/mining Lain-lain (500) (500) Others 1,343,741 1,454,426

Page 211: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2007 AND 2006

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 63 - Page

23. DIVIDEN 23. DIVIDENDS

Pada tanggal 9 Oktober 2007, Perseroan mengumumkan dividen kas interim untuk tahun 2007 sebesar Rp 647,8 miliar atau Rp 160 (dalam satuan Rupiah) per saham. Dividen tersebut telah dibayarkan pada tanggal 15 November 2007.

On 9 October 2007, the Company declared an interim cash dividend for 2007 amounting to Rp 647.8 billion or Rp 160 (full Rupiah) per share. The dividend was paid on 15 November 2007.

Pada Rapat Umum Pemegang Saham tahunan Perseroan tanggal 23 Mei 2007, total dividen kas untuk tahun 2006 sejumlah Rp 1,78 triliun atau sejumlah Rp 440 (dalam satuan Rupiah) per saham disetujui. Termasuk di dalamnya dividen kas interim sejumlah Rp 607,3 miliar atau Rp 150 (dalam satuan Rupiah) per saham yang dibayarkan pada tanggal 15 November 2006. Sisanya sejumlah Rp 290 (dalam satuan Rupiah) per saham telah dibayarkan pada tanggal 3 Juli 2007.

At the Company’s Annual General Meeting of Shareholders held on 23 May 2007, a total cash dividend for 2006 of Rp 1.78 trillion or Rp 440 (full Rupiah) per share was approved. This included an interim cash dividend of Rp 607.3 billion or Rp 150 (full Rupiah) per share, paid on 15 November 2006. The remaining Rp 290 (full Rupiah) per share was paid on 3 July 2007.

` 24. SALDO LABA DICADANGKAN 24. APPROPRIATED RETAINED EARNINGS Berdasarkan Undang-Undang mengenai

Perseroan Terbatas, perusahaan diharuskan untuk membuat penyisihan cadangan wajib hingga sekurang-kurangnya 20% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh.

Under Indonesian Company Law, companies are required to set up a statutory reserve amounting to at least 20% of the company’s issued and paid up capital.

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan

Perseroan tanggal 23 Mei 2007, disetujui pembentukan cadangan wajib sebesar Rp 100 miliar yang berasal dari laba bersih tahun 2006.

At the Company’s Annual General Meeting of Shareholders held on 23 May 2007, an appropriation to the statutory reserve was approved amounting to Rp 100 billion from 2006 net income.

Saldo laba dicadangkan pada tanggal

31 Desember 2007 adalah sebesar Rp 424,7 miliar (2006: Rp 324,7 miliar).

The balance of appropriated retained earnings as at 31 December 2007 is Rp 424.7 billion (2006: Rp 324.7 billion).

25. PENDAPATAN BERSIH 25. NET REVENUE

2007 2006 Penjualan barang 53,118,868 38,693,808 Sales of goods Jasa 8,525,466 8,471,778 Rendering of services Pembiayaan konsumen dan sewa 6,149,613 6,500,736 Consumer financing and guna usaha leasing Sewa 1,287,273 1,022,570 Rental Asuransi 1,087,927 1,003,858 Insurance Lain-lain 13,813 16,434 Others 70,182,960 55,709,184 Pihak yang mempunyai hubungan (1,460,455) (1,266,455) Related parties istimewa (lihat Catatan 30b) (refer to Note 30b) Pihak ketiga 68,722,505 54,442,729 Third parties

Page 212: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2007 AND 2006

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 64 - Page

25. PENDAPATAN BERSIH (lanjutan) 25. NET REVENUE (continued)

Insentif penjualan sejumlah Rp 572,5 miliar (2006: Rp 336,6 miliar) dicatat sebagai bagian dari pendapatan bersih dari penjualan barang.

Sales incentives of Rp 572.5 billion (2006: Rp 336.6 billion) was recorded as part of net revenue attributable to sales of goods.

Tidak ada pendapatan dari pelanggan individu yang melebihi 10% dari jumlah pendapatan bersih.

No revenue earned from individual customers exceeded 10% of total net revenue.

Lihat Catatan 29 untuk pendapatan bersih berdasarkan segmen industri.

Refer to Note 29 for net revenue by industry segment.

26. BEBAN POKOK PENDAPATAN 26. COST OF REVENUE

Tidak ada pembelian dari pemasok pihak ketiga yang melebihi 10% dari jumlah beban pokok pendapatan konsolidasian.

No purchases from third party suppliers exceeded 10% of total consolidated cost of revenue.

Lihat Catatan 30c untuk rincian pembelian dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa.

Refer to Note 30c for details of purchases from related parties.

27. BEBAN USAHA 27. OPERATING EXPENSES 2007 2006

Beban penjualan Selling expenses Iklan dan promosi 678,643 585,774 Advertising and promotion Rugi penjualan agunan yang 671,315 949,122 Loss on sale of repossessed diambil alih asset Distribusi, gudang dan 650,312 591,030 Distribution, warehousing pengepakan and packaging Imbalan kerja 570,441 497,048 Employee benefits Penyisihan piutang ragu-ragu 555,096 863,434 Provision for doubtful receivables Komisi penjualan 387,846 473,713 Sales commission Perbaikan dan perawatan 64,639 56,840 Repairs and maintenance Perjalanan dan transportasi 57,561 52,740 Travelling and transportation Donasi dan representasi 54,057 39,506 Donation and representation Lain-lain (masing-masing di bawah 180,715 483,801 Others (below Rp 50 billion each) Rp 50 miliar) 3,870,625 4,593,008 Beban umum dan administrasi General and administrative expenses Imbalan kerja 2,334,087 2,019,384 Employee benefits Penyusutan dan amortisasi 309,073 283,860 Depreciation and amortisation Perbaikan dan perawatan 191,915 149,630 Repairs and maintenance Honorarium tenaga ahli 174,116 132,752 Professional fees Komunikasi 171,655 156,079 Communications Perjalanan dan transportasi 126,024 120,126 Travelling and transportation Alat tulis dan beban 123,586 62,737 Stationery and other kantor lainnya office expenses Pajak dan perizinan 92,174 75,283 Taxes and licenses Sewa 88,379 76,352 Rent Biaya bank 83,845 96,833 Bank charges Keamanan 80,791 77,228 Security Pelatihan dan pendidikan 76,763 56,323 Training and education Utilitas 69,274 60,957 Utilities Donasi dan representasi 43,850 54,229 Donation and representation Lain-lain (masing-masing di bawah 151,629 65,057 Others (below Rp 50 billion each) Rp 50 miliar) 4,117,161 3,486,830

7,987,786 8,079,838

Page 213: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2007 AND 2006

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 65 - Page

28. PENGHASILAN LAIN-LAIN, BERSIH 28. OTHER INCOME, NET

2007 2006 Penghasilan dari bea balik nama 269,061 200,136 Income from vehicle registrations kendaraan Keuntungan pelepasan aktiva tetap 154,897 105,033 Gain on disposal of fixed assets dan aktiva yang belum digunakan and assets not yet used dalam usaha in operations (Kerugian)/keuntungan pelepasan (19,331) 75,060 (Loss)/gain on disposal investasi of investment Selisih lebih biaya pengembangan (25,191) (34,443) Excess of plasma development perkebunan plasma atas costs over conversion value nilai konversinya Lain-lain 348,734 108,858 Others

728,170 454,644 29. INFORMASI SEGMEN 29. SEGMENT INFORMATION

Informasi mengenai segmen industri Perseroan dan anak perusahaan adalah sebagai berikut:

Details of the Company's and subsidiaries’ industry segments are as follows:

Pendapatan bersih/Net revenue

2007 2006

Pelanggan di luar

perusahaan/ External

customers

Antar segmen/

Inter segment

Jumlah/ Total

Pelanggan di luar

perusahaan/ External

customers

Antar segmen/

Inter segment

Jumlah/ Total

Otomotif 38,136,872 181,543 38,318,415 30,119,827 139,186 30,259,013 Automotive Jasa keuangan 7,237,540 72,970 7,310,510 7,504,595 63,164 7,567,759 Financial services Perkebunan 5,960,954 - 5,960,954 3,757,987 - 3,757,987 Agribusiness Teknologi 707,158 18,423 725,581 606,187 12,852 619,039 Information informasi technology Alat-alat berat/ 18,112,413 53,185 18,165,598 13,691,976 27,590 13,719,566 Heavy pertambangan equipment/ mining Lain-lain 28,023 240 28,263 28,612 240 28,852 Others Jumlah 70,182,960 326,361 70,509,321 55,709,184 243,032 55,952,216 Total Eliminasi* - (326,361) (326,361) - (243,032) (243,032) Elimination* Konsolidasian 70,182,960 - 70,182,960 55,709,184 - 55,709,184 Consolidated

Beban pokok pendapatan/

Cost of revenue Laba usaha/

Operating income 2007 2006 2007 2006

Otomotif 33,260,590 26,492,044 1,717,859 859,145 Automotive Jasa keuangan 2,567,067 3,070,261 1,355,570 727,030 Financial services Perkebunan 2,773,747 2,263,208 2,907,137 1,198,597 Agribusiness Teknologi informasi 440,265 385,186 95,050 76,731 Information technology Alat-alat berat/pertambangan 14,918,211 11,323,702 2,393,285 1,340,094 Heavy equipment/mining Lain-lain 13,559 11,560 (8,877) (10,368) Others Jumlah 53,973,439 43,545,961 8,460,024 4,191,229 Total Eliminasi* (279,751) (159,858) 41,462 52,014 Elimination*

Konsolidasian 53,693,688 43,386,103 8,501,486 4,243,243 Consolidated

*) Eliminasi antar segmen industri. *) Elimination between industry segments.

Page 214: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2007 AND 2006

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 66 - Page

29. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) 29. SEGMENT INFORMATION (continued)

Beban bunga/

Interest expense Jumlah aktiva/ Total assets

Jumlah kewajiban/ Total liabilities

2007 2006 2007

2006 2007 2006 Otomotif 244,770 336,387 19,070,527 16,490,170 6,672,154 6,373,377 Automotive Jasa keuangan - - 24,552,380 25,164,097 16,337,102 17,654,330 Financial services Perkebunan 7,434 25,040 5,357,763 3,496,955 1,154,063 656,557 Agribusiness Teknologi 16,228 16,184 624,552 584,839 310,481 288,885 Information informasi technology Alat-alat berat/ 411,120 398,847 13,096,445 11,331,520 7,216,436 6,606,391 Heavy pertambangan equipment/ mining Lain-lain - - 1,031,415 971,913 34,984 29,098 Others Jumlah 679,552 776,458 63,733,082 58,039,494 31,725,220 31,608,638 Total Eliminasi* (1,418) (15,732) (213,484) (110,204) (213,484) (110,194) Elimination*

Konsolidasian 678,134 760,726 63,519,598 57,929,290 31,511,736 31,498,444 Consolidated

*) Eliminasi antar segmen industri. *) Elimination between industry segments.

Amortisasi dan penyusutan/

Amortisation and depreciation Pengeluaran modal/ Capital expenditure

2007 2006 2007 2006

Otomotif 649,323 567,407 897,779 954,531 Automotive Jasa keuangan 112,523 91,864 100,925 196,695 Financial services Perkebunan 201,316 173,882 745,691 570,867 Agribusiness Teknologi informasi 64,907 63,866 77,685 64,381 Information technology Alat-alat berat/pertambangan 1,357,538 1,048,877 1,784,737 2,023,921 Heavy equipment/mining Lain-lain 7,265 5,944 424 4,386 Others

Konsolidasian 2,392,872 1,951,840 3,607,241 3,814,781 Consolidated

Lihat Catatan 9 untuk rincian segmen dari bagian atas hasil bersih perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities.

Refer to Note 9 for segment details of the share of results of associates and jointly controlled entities.

30. INFORMASI MENGENAI PIHAK YANG

MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA 30. RELATED PARTY INFORMATION

Dalam kegiatan usahanya, Perseroan dan anak perusahaan mengadakan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa yang terutama meliputi transaksi-transaksi penjualan, pembelian, dan transaksi keuangan lainnya.

In the normal course of business, the Company and subsidiaries, engage in transactions with related parties principally consisting of sales, purchases, and other financial transactions.

a. Sifat hubungan dan transaksi a. Nature of relationship and transactions

Rincian sifat hubungan dan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:

Details of the nature of relationships and transactions with related parties are as follows:

i. Anak perusahaan langsung dan tidak langsung

i. Direct and indirect subsidiaries

Lihat Catatan 1d untuk rincian anak perusahaan langsung dan anak perusahaan tidak langsung yang signifikan dari Perseroan.

Refer to Note 1d for details of the Company’s direct subsidiaries and significant indirect subsidiaries.

Page 215: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2007 AND 2006

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 67 - Page

30. INFORMASI MENGENAI PIHAK YANG

MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) 30. RELATED PARTY INFORMATION (continued)

a. Sifat hubungan dan transaksi (lanjutan) a. Nature of relationship and transactions

(continued)

ii. Perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities langsung dan tidak langsung

Lihat Catatan 9 untuk rincian perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities langsung dan tidak langsung Perseroan.

ii. Direct and indirect associates and jointly controlled entities

Refer to Note 9 for details of the Company’s direct and indirect associates and jointly controlled entities.

Anak perusahaan dari perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities langsung dan tidak langsung Perseroan adalah sebagai berikut:

Subsidiaries of direct and indirect associates and jointly controlled entities are disclosed as follows:

Melalui/Through PT Astra Honda Motor : PT Suryaraya Rubberindo Industries

Melalui/Through PT Denso Indonesia : PT Denso Sales Indonesia

Melalui/Through PT Traktor Nusantara : PT Swadaya Harapan Nusantara

iii. Entitas sepengendali iii. Common controlled entity

Cycle and Carriage Parts and Accessories Sdn Bhd.

iv. Dimiliki oleh karyawan Perseroan dan anak perusahaan:

iv. Owned by the Company’s and subsidiaries’ employees:

Koperasi Karyawan Astra

b. Pendapatan b. Revenue

Rincian pendapatan yang diperoleh dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:

Details of revenue earned from related parties are as follows:

2007 2006

% a) Rp % a) Rp PT Astra Honda Motor 1.27 887,558 1.56 867,682PT Astra Daihatsu Motor 0.23 153,150 0.24 137,602PT Inti Ganda Perdana 0.13 87,612 0.10 57,656PT Toyofuji Logistic Indonesia 0.10 70,161 0.05 27,105PT AT Indonesia 0.07 51,413 0.06 32,283PT Denso Indonesia 0.05 36,665 0.04 22,688PT Toyota-Astra Motor 0.05 36,448 0.04 22,983PT Mesin Isuzu Indonesia 0.04 27,591 0.03 17,424PT United Tractors Semen Gresik 0.02 17,027 0.03 17,727PT Bank Permata Tbk 0.02 12,940 0.01 3,801PT Aisin Indonesia 0.02 10,939 0.01 7,322 PT Exedy Indonesia b) 0.01 10,292 0.02 10,085PT Tri Dharma Wisesa 0.01 9,548 0.01 7,033

Saldo dipindahkan/carried forward balance 2.02 1,411,344 2.20 1,231,391 a) % terhadap jumlah pendapatan bersih. a) % of total net revenue. b) Bukan pihak yang mempunyai hubungan istimewa sejak

Agustus 2007. b) Not a related party since August 2007.

Page 216: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2007 AND 2006

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 68 - Page

30. INFORMASI MENGENAI PIHAK YANG

MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) 30. RELATED PARTY INFORMATION (continued)

b. Pendapatan (lanjutan) b. Revenue (continued)

2007 2006 % a) Rp % a) Rp

Saldo pindahan/brought forward balance 2.02 1,411,344 2.20 1,231,391 PT GS Battery 0.01 8,578 0.01 2,983PT SCS Astragraphia Technologies 0.01 7,842 0.01 6,257PT Kayaba Indonesia 0.01 7,074 0.01 2,872PT Traktor Nusantara 0.01 6,826 0.01 5,523PT Wahana Eka Paramitra 0.01 3,953 0.00 2,880PT Federal Nittan Industries 0.01 3,583 0.00 2,556PT Toyoda Gosei Safety Systems Indonesia 0.00 3,427 0.01 3,127PT Astra Auto Finance 0.00 1,372 0.00 663Cycle & Carriage Parts and Accessories Sdn Bhd 0.00 1,339 - -PT PAM Lyonnaise Jaya 0.00 1,327 - -PT Suryaraya Rubberindo Industries 0.00 1,066 - -PT Toyota Astra Financial Services 0.00 845 0.01 5,170Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 miliar)/ 0.00 1,879 0.01 3,033 Others (below Rp 1 billion each) Jumlah/Total 2.08 1,460,455 2.27 1,266,455 a) % terhadap jumlah pendapatan bersih. a) % of total net revenue.

c. Pembelian c. Purchase

Rincian pembelian dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:

Details of purchases from related parties are as follows:

2007 2006

% a) Rp % a) Rp PT Toyota-Astra Motor 26.87 14,424,605 26.64 11,556,536PT Astra Honda Motor 11.97 6,429,327 13.91 6,032,850PT Astra Daihatsu Motor 7.49 4,013,939 4.67 2,024,212PT GS Battery 1.93 1,036,445 1.37 595,701PT Mesin Isuzu Indonesia 0.99 530,842 0.88 381,851PT Denso Indonesia 0.30 162,156 0.26 112,866PT Kayaba Indonesia 0.12 64,395 0.14 61,415PT Inti Ganda Perdana 0.03 18,564 0.04 16,005PT Tri Dharma Wisesa 0.02 11,347 0.06 24,574PT Exedy Indonesia b) 0.02 10,260 0.02 10,314PT Aisin Indonesia 0.01 4,858 0.01 3,019PT Wahana Eka Paramitra 0.01 4,555 0.01 3,507PT NHK Gasket Indonesia 0.01 4,143 0.01 5,383PT SCS Astra Graphia Technologies 0.00 2,216 0.00 1,131PT Fuji Technica Indonesia 0.00 1,546 0.00 1,893PT Traktor Nusantara 0.00 1,261 0.01 3,077PT Century Batteries Indonesia c) - - 0.72 311,289PT Gemala Kempa Daya d) - - 0.04 15,568Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 miliar)/ 0.00 849 0.00 288 Others (below Rp 1 billion each) Jumlah/Total 49.77 26,721,308 48.79 21,161,479 a) % terhadap jumlah beban pokok pendapatan. a) % of total cost of revenue. b) Bukan pihak yang mempunyai hubungan istimewa sejak

Agustus 2007. b) Not a related party since August 2007.

c) Dikonsolidasi sejak Januari 2007. c) Consolidated since January 2007. d) Dikonsolidasi sejak Februari 2006. d) Consolidated since February 2006.

Page 217: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2007 AND 2006

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 69 - Page

30. INFORMASI MENGENAI PIHAK YANG

MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) 30. RELATED PARTY INFORMATION (continued)

d. Penghasilan dan beban bunga d. Interest income and expense

Selama tahun 2007, penghasilan bunga yang diperoleh atas penempatan bank, deposito berjangka, call deposits dan investasi obligasi yang ditempatkan pada PT Bank Permata Tbk (“BP”) adalah sejumlah Rp 89,2 miliar atau merupakan 22,87% terhadap penghasilan bunga (2006: Rp 54,7 miliar atau 12,86% terhadap penghasilan bunga). Tidak ada beban bunga yang dibayarkan kepada BP pada tahun 2007 dan 2006.

In 2007, interest income earned from cash at bank, time deposits, call deposits and investment in bonds placed with PT Bank Permata Tbk (“BP”) amounted to Rp 89.2 billion or 22.87% of interest income (2006: Rp 54.7 billion or 12.86% of interest income). No interest expense was paid to BP in the year 2007 and 2006.

e. Kas dan setara kas e. Cash and cash equivalents

Kas dan setara kas meliputi saldo bank dan

deposito berjangka dan call deposits pada BP. Rincian saldo pada BP adalah sebagai berikut:

Cash and cash equivalents include cash at bank and time and call deposits in BP. Details of balances with BP are as follows:

2007 2006

Bank: Cash at bank: Rupiah 505,505 717,845 Rupiah Mata uang asing 47,922 82,897 Foreign currencies

553,427 800,742 Deposito berjangka dan Time and call deposits: call deposits: Rupiah 342,072 359,497 Rupiah Mata uang asing 26,175 44,985 Foreign currencies

368,247 404,482

Jumlah 921,674 1,205,224 Total

Persentase terhadap jumlah 1.45% 2.08% Percentage to total assets aktiva

f. Piutang usaha f. Trade receivables

Piutang usaha dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:

Trade receivables from related parties are as follows:

2007 2006

Rupiah: PT Astra Honda Motor 173,108 135,481 PT Toyota Astra Financial Services 38,888 15,324 PT Astra Daihatsu Motor 26,898 24,318 PT Inti Ganda Perdana 10,763 14,883 PT Toyofuji Logistic Indonesia 10,051 7,275 PT AT Indonesia 9,239 6,347 PT Astra Auto Finance 6,974 - PT Denso Indonesia 6,906 3,451

Saldo dipindahkan/carried forward balance 282,827 207,079

Page 218: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2007 AND 2006

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 70 - Page

30. INFORMASI MENGENAI PIHAK YANG

MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) 30. RELATED PARTY INFORMATION (continued)

f. Piutang usaha (lanjutan) f. Trade receivables (continued)

2007 2006

Saldo pindahan/brought forward balance 282,827 207,079 PT Toyota-Astra Motor 6,281 3,018 PT Mesin Isuzu Indonesia 3,060 7,544 PT Kayaba Indonesia 2,535 396 PT Tri Dharma Wisesa 2,525 1,013 PT United Tractors Semen Gresik 2,009 1,275 PT Aisin Indonesia 1,997 991

PT GS Battery 1,480 314 PT Bank Permata Tbk 1,453 1,369 PT Wahana Eka Paramitra 877 1,031 PT Toyoda Gosei Safety System Indonesia 451 1,231 PT Exedy Indonesia *) - 2,432 Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 miliar)/ 683 961 Others (below Rp 1 billion each) 306,178 228,654 Mata uang asing/Foreign currencies: Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 miliar)/ 983 484 Others (below Rp 1 billion each) 983 484 Jumlah/Total 307,161 229,138 Persentase terhadap jumlah aktiva /Percentage to total assets 0.48% 0.40%

*) Bukan pihak yang mempunyai hubungan istimewa sejak Agustus 2007/Not a related party since August 2007.

g. Piutang lain-lain g. Other receivables

Piutang lain-lain dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:

Other receivables from related parties are as follows:

2007 2006

Rupiah:

Piutang karyawan/loan to employees 215,916 215,314 PT Astra Honda Motor 91,719 7,067 PT Marga Mandalasakti 27,086 17,376 PT Mesin Isuzu Indonesia 16,713 16,134 PT Toyota-Astra Motor 3,768 1,900 PT Traktor Nusantara 739 1,159 PT Bank Permata Tbk 471 43,244 PT Astra CMG Life *) - 12,500 Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 miliar)/ 2,910 2,214 Others (below Rp 1 billion each) 359,322 316,908

*) Bukan pihak yang mempunyai hubungan istimewa sejak Juni 2007/Not a related party since June 2007.

Page 219: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2007 AND 2006

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 71 - Page

30. INFORMASI MENGENAI PIHAK YANG

MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) 30. RELATED PARTY INFORMATION (continued)

g. Piutang lain-lain (lanjutan) g. Other receivables (continued)

2007 2006 Mata uang asing/Foreign currencies: PT Fuji Technica Indonesia 43,714 47,211 PT Toyota Astra Financial Services 6,341 6,077 PT Federal Nittan Industries 300 1,182 PT Aisin Indonesia 48 1,052 Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 miliar)/ 116 947 Others (below Rp 1 billion each) 50,519 56,469 409,841 373,377 Penyisihan piutang ragu-ragu/Provision for doubtful receivables (16,600) (16,600) Jumlah/Total 393,241 356,777 Persentase terhadap jumlah aktiva /Percentage to total assets 0.62% 0.62%

Semua piutang lain-lain tidak dikenakan bunga, kecuali piutang PT Fuji Technica Indonesia, PT Toyota Astra Financial Services, dan PT Marga Mandalasakti yang masing-masing dibebani bunga sebesar 1,5%, 1%, dan 13,9% per tahun.

All other receivables are non-interest bearing, except receivables from PT Fuji Technica Indonesia, PT Toyota Astra Financial Services, and PT Marga Mandalasakti that earn interest at 1.5%, 1%, and 13.9% per annum, respectively.

Perseroan telah membukukan penyisihan

untuk kerugian dari tidak tertagihnya piutang lain-lain tersebut.

The Company has recorded a provision to cover loss on non collectible receivables.

h. Hutang usaha h. Trade payables

Hutang usaha kepada pihak-pihak yang

mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:

Trade payables to related parties are as follows:

2007 2006 Rupiah: PT Astra Honda Motor 669,041 636,085 PT Toyota-Astra Motor 240,784 139,582 PT GS Battery 112,738 88,913 PT Astra Daihatsu Motor 103,995 125,203 PT Denso Indonesia 26,943 25,858 PT Kayaba Indonesia 14,548 20,387 PT SCS Astragraphia Technologies 6,223 1,416

PT Inti Ganda Perdana 2,315 1,317 PT Tri Dharma Wisesa 1,596 1,686 Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 miliar)/ 2,212 3,195 Others (below Rp 1 billion each)

1,180,395 1,043,642 Mata uang asing/Foreign currencies: PT GS Battery 33,453 19,940 PT Mesin Isuzu Indonesia 13,757 35,894 PT SCS Astragraphia Technologies 1,243 1,456 Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 miliar)/ 1,265 1,411 Others (below Rp 1 billion each) 49,718 58,701 Jumlah/Total 1,230,113 1,102,343

Persentase terhadap jumlah kewajiban/Percentage to 3.90% 3.50% total liabilities

Page 220: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2007 AND 2006

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 72 - Page

30. INFORMASI MENGENAI PIHAK YANG

MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) 30. RELATED PARTY INFORMATION (continued)

i. Kewajiban lain-lain i. Other liabilities

Kewajiban lain-lain kepada pihak-pihak yang

mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:

Other liabilities to related parties are as follows:

2007 2006

Rupiah: PT Bank Permata Tbk 13,261 16,233 PT Toyota-Astra Motor 2,445 - PT Astra Auto Finance 1,800 2,834 PT SCS Astragraphia Technologies 151 1,662 Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 miliar)/ 2,615 698 Others (below Rp 1 billion each) 20,272 21,427 Mata uang asing/Foreign currencies: PT SCS Astragraphia Technologies 1,236 4,152 Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 miliar)/ 421 205 Others (below Rp 1 billion each) 1,657 4,357 Jumlah/Total 21,929 25,784 Persentase terhadap jumlah kewajiban/Percentage to 0.07% 0.08%

total liabilities Kewajiban lain-lain kepada pihak yang

mempunyai hubungan istimewa tidak dikenakan bunga.

Other liabilities to related parties are non-interest bearing.

j. Hutang sewa guna usaha j. Obligations under finance leases

Hutang sewa guna usaha merupakan hutang pembiayaan kepada PT Komatsu Astra Finance sejumlah Rp 260,5 miliar yang merupakan 0,83% terhadap jumlah kewajiban (2006: Rp 384,1 miliar yang merupakan 1,22% terhadap jumlah kewajiban).

Obligations under finance leases, representing financing payable to PT Komatsu Astra Finance, amounted to Rp 260.5 billion or 0.83% of total liabilities (2006: Rp 384.1 billion or 1.22% of total liabilities).

31. LABA BERSIH PER SAHAM 31. NET EARNINGS PER SHARE

Laba per saham dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar pada tahun bersangkutan.

Earnings per share is calculated by dividing net income by the weighted average number of ordinary shares outstanding during the year.

2007 2006

Laba bersih per saham: Net earnings per share: Laba bersih 6,519,273 3,712,097 Net income

Rata-rata tertimbang jumlah 4,048,355 4,048,355 Weighted average number of saham biasa yang beredar - ordinary shares outstanding - dasar dan dilusian (dalam ribuan) basic and diluted (in thousands) Laba bersih per saham - dasar dan 1,610 917 Net earnings per share - basic dilusian (dalam satuan Rupiah) and diluted (full Rupiah)

Page 221: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2007 AND 2006

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 73 - Page

32. PERJANJIAN, KOMITMEN, DAN KEWAJIBAN

KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN 32. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES

a. Perjanjian jaminan perusahaan a. Corporate guarantee agreements

Anak perusahaan dan anak perusahaan tidak langsung tertentu telah menerbitkan jaminan perusahaan untuk fasilitas kredit yang diperoleh anak perusahaan dan perusahaan asosiasi tertentu sampai sebatas kepemilikannya dalam perusahaan asosiasi tersebut. Pada tanggal 31 Desember 2007, jumlah pinjaman yang terkait dengan jaminan tersebut setara dengan Rp 128,7 miliar (2006: setara dengan Rp 324,7 miliar).

Certain subsidiaries and indirect subsidiaries have issued corporate guarantees for credit facilities obtained by subsidiaries and certain associated companies to the extent of the subsidiaries interest in the associates. As at 31 December 2007, outstanding loans which relate to the guarantees are equivalent to Rp 128.7 billion (2006: equivalent to Rp 324.7 billion).

b. Perjanjian lisensi, bantuan teknis, royalti,

merek dagang, keagenan, dan distributor b. Licensing, technical assistance, royalty,

trademark, dealership, and distributorship agreements

Perseroan dan anak perusahaan tertentu

mempunyai berbagai perjanjian lisensi, bantuan teknis, royalti, merek dagang, keagenan, dan distribusi dengan para pemberi lisensi berikut:

The Company and certain subsidiaries have existing licensing, technical assistance, royalty, trademark, dealership, and distributorship agreements with the following licensors:

- Automobiles Peugeot, France - BMW AG, Germany - BOMAG GmbH & Co OHG, Germany- Daido Amistar Co Ltd, Japan - Daido Kogyo Co Ltd, Japan - Elphinstone R&D Pty Ltd, Australia - Fuji Xerox Co Ltd, Japan - GS Yuasa International Ltd, Japan - Isuzu Motors Ltd, Japan - Kawasaki Industrial Co Ltd, Japan - Kockums Industries Pty Ltd, Australia

- Komatsu Ltd, Japan - Komatsu Forklift Co Ltd, Japan - Komatsu Asia & Pacific Pte Ltd,

Singapore - Komatsu Forest Pty Ltd, Australia - MAHLE Engine Components

Japan Corp, Japan - Metalart Corporation, Japan - Mitsubishi Fuso Truck & Bus

Corp, Japan - Nissan Diesel Motor Co Ltd,

Japan

- Pemerintah Daerah Baramarta - PT Astra Daihatsu Motor - PT Astra Honda Motor - PT BMW Indonesia - PT Komatsu Indonesia - PT Toyota-Astra Motor - Scania CV Aktiebolag, Sweden - Tadano Iron Works Co Ltd, Japan - Teito Rubber Ltd, Japan

c. Perkebunan plasma c. Plasma plantations

Sesuai dengan kebijakan Pemerintah Indonesia, hak guna usaha tertentu untuk perkebunan diberikan kepada pengembang apabila pengembang bersedia untuk mengembangkan areal perkebunan untuk petani plasma lokal, di samping mengembangkan perkebunan miliknya sendiri.

In accordance with Indonesian Government policy, certain land rights for plantations are granted conditional upon the grower’s agreement to develop areas for local plasma farmers, in addition to developing their own plantations.

Perkebunan plasma dikembangkan dengan

pola Perkebunan Inti Rakyat Transmigrasi (“PIR-Trans”) dan Kredit Koperasi Primer untuk Anggotanya (“KKPA”). Pengembangan plasma ini didanai dengan pinjaman bank, yang disalurkan kepada pengembang sampai periode tanaman dapat menghasilkan.

Plasma plantations are developed under “Perkebunan Inti Rakyat Transmigrasi” (“PIR-Trans”) and “Kredit Koperasi Primer untuk Anggotanya” (“KKPA”) schemes. Plasma development is funded by bank loans which are granted to the grower at the cultivation stage for the period until the plants can be cropped.

Page 222: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2007 AND 2006

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 74 - Page

32. PERJANJIAN, KOMITMEN, DAN KEWAJIBAN

KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) 32. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)

c. Perkebunan plasma (lanjutan) c. Plasma plantations (continued)

Selama masa pengembangan, pinjaman tersebut dijamin dengan tanah dan tanaman perkebunan plasma serta semua aktiva yang berada di atasnya, piutang penjualan buah dari kebun plasma di masa datang, dan jaminan perusahaan dari anak perusahaan tertentu PT Astra Agro Lestari Tbk (“AAL”). Pada tanggal 31 Desember 2007, jumlah pinjaman plasma termasuk bunga adalah sebesar Rp 84,7 miliar (2006: Rp 142,3 miliar).

During the development period, the loans are secured on the land including all assets located on the plantations, future receivables from sales of the plasma crops, and corporate guarantees from certain subsidiaries of PT Astra Agro Lestari Tbk (“AAL”). As at 31 December 2007, the total outstanding plasma loans including interest amounted to Rp 84.7 billion (2006: Rp 142.3 billion).

Pada saat mulai menghasilkan, perkebunan

plasma akan dialihkan kepada petani plasma, dimana petani plasma berkewajiban untuk menjual hasil panennya kepada anak perusahaan AAL guna mengangsur pinjaman tersebut melalui pemotongan dari hasil penjualannya.

Upon maturity of the plantations, the plasma plantations are transferred to the plasma farmers, who are obliged to sell their harvest to AAL’s subsidiaries to repay the loans via deductions from sales proceeds.

Sehubungan dengan pola PIR-Trans, anak perusahaan AAL tertentu bertanggung jawab untuk menjamin dan mengadministrasikan pengembalian kredit yang diperoleh dari petani peserta PIR Trans.

In respect of the PIR-Trans scheme, certain subsidiaries of AAL are committed to guarantee and administer repayment of plasma farmers’ loans.

Sedangkan sehubungan dengan pola KKPA,

anak perusahaan AAL tertentu menjamin pembayaran kembali pinjaman petani plasma ke bank sampai lunas.

In respect of the KKPA scheme, certain subsidiaries of AAL guarantee the repayment of plasma farmers’ loans to the banks.

d. Fasilitas kredit d. Credit facilities

Perseroan dan beberapa anak perusahaan tertentu memiliki fasilitas kredit untuk modal kerja, kredit investasi, bank garansi, letters of credit, dan kontrak valuta asing. Fasilitas yang belum digunakan oleh Perseroan dan anak perusahaan tertentu pada tanggal 31 Desember 2007 berjumlah Rp 6,50 triliun.

The Company and certain subsidiaries have credit facilities for working capital, investment credits, bank guarantees, letters of credit, and foreign exchange contracts. The total unused facilities of the Company and certain subsidiaries as at 31 December 2007 amounted to Rp 6.50 trillion.

Selain itu, beberapa anak perusahaan tertentu yang bergerak dalam jasa keuangan menandatangani perjanjian kerjasama dengan beberapa bank, dimana pihak bank menyalurkan fasilitas kredit untuk pembiayaan konsumen bersama dengan anak perusahaan tersebut. Sesuai dengan perjanjian, anak perusahaan menyediakan dana berkisar antara 1% dan 10%, sedangkan sisanya disediakan oleh pihak bank. Fasilitas yang belum digunakan oleh anak perusahaan tersebut berjumlah Rp 15,62 triliun pada tanggal 31 Desember 2007.

In addition, certain financial services subsidiaries entered into cooperation agreements with banks, whereby the banks provide joint consumer financing facilities together with the subsidiaries. Under the agreements, subsidiaries provide between 1% and 10% of the funds advanced, with the remaining portion provided by the banks. Total unused facilities of these subsidiaries amounted to Rp 15.62 trillion as at 31 December 2007.

Page 223: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2007 AND 2006

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 75 - Page

32. PERJANJIAN, KOMITMEN, DAN KEWAJIBAN

KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) 32. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)

e. Jasa pertambangan e. Mining contracting services

Pama, anak perusahaan tidak langsung, mempunyai tiga kontrak pertambangan signifikan dengan PT Adaro Indonesia, PT Indominco Mandiri, dan KPC. Berdasarkan kontrak-kontrak tersebut, Pama memberikan jasa pertambangan batu bara di beberapa lokasi di Kalimantan. Jangka waktu kontrak bervariasi dan berakhir dari tahun 2008 sampai 2015.

Pama, an indirect subsidiary, has entered into three significant mining services contracts with PT Adaro Indonesia, PT Indominco Mandiri, and KPC. Under the contracts, Pama provides services to mine coal at various locations in Kalimantan. The periods of the contracts are varied and will expire between 2008 and 2015.

Sebagai bagian dari perjanjian dengan KPC, Pama menandatangani Perjanjian Jasa Konsultasi dengan Bumi (lihat Catatan dibawah ini).

As part of the contract with KPC, Pama entered into a Consulting Fee Agreement with Bumi (refer to Note below).

f. Perjanjian jasa konsultasi f. Consulting service agreement Pada bulan Agustus 2004, Pama

menandatangani Perjanjian Jasa Konsultasi dengan Bumi, di mana Bumi memberikan jasa konsultasi kepada Pama dan sebagai imbalannya, Pama membayar biaya sesuai dengan tarif tertentu, atas setiap volume overburden yang ditagihkan oleh Pama ke KPC, yang dapat diperhitungkan dengan pokok maupun bunga pinjaman sesuai dengan syarat-syarat perjanjian (lihat Catatan 5d).

In August 2004, Pama entered into a Consulting Services Agreement with Bumi, whereby Bumi provided consulting services to Pama and in consideration, Pama was paid a pre-determined fee based on the overburden billed by Pama to KPC, offsetable against the principal and interest elements of the loans (refer to Note 5d).

Pama selanjutnya menandatangani Perjanjian Jasa Konsultasi - Akta Novasi dan Perubahan dengan Bumi dan Formosa Investments Ltd yang kemudian diganti dengan Coal Vista Resources Limited (“Coal Vista”).

Pama subsequently signed a Consulting Services Agreement Deed of Novation and Amendment with Bumi and Formosa Investments Ltd which was subsequently renamed Coal Vista Resources Limited (“Coal Vista”).

Sesuai dengan Akta tersebut, Coal Vista menggantikan Bumi dalam memberikan jasa konsultasi kepada Pama. Tidak terdapat perubahan syarat dan ketentuan lainnya yang diatur dalam Perjanjian Jasa Konsultasi terdahulu.

Under the terms of the Deed, Coal Vista has replaced Bumi in rendering consulting services to Pama. There were no changes in the other terms and conditions stipulated in the original Consulting Service Agreement.

Beban konsultasi untuk tahun yang berakhir

31 Desember 2007 sebesar USD 13,6 juta atau setara dengan Rp 123,7 miliar (2006: USD 16,4 juta atau setara dengan Rp 150,3 miliar) telah diakui dalam “Beban pokok pendapatan”.

Consulting fees for the year ended 31 December 2007 amounted to USD 13.6 million, equivalent to Rp 123.7 billion (2006: USD 16.4 million, equivalent to Rp 150.3 billion), have been recognised within “Cost of revenue”.

Page 224: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2007 AND 2006

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 76 - Page

32. PERJANJIAN, KOMITMEN, DAN KEWAJIBAN

KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) 32. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)

g. Komitmen untuk pembelian properti

pertambangan g. Commitment to purchase mining

properties Sebagai bagian dari akuisisi sekelompok

aktiva (lihat Catatan 10), Pama juga mengeluarkan jaminan bank sejumlah USD 14,4 juta yang merupakan jumlah yang potensial terhutang kepada Dynamic Acres Sdh Bhd (“DASB”) sehubungan dengan kemungkinan akuisisi tambahan cadangan pertambangan di area tertentu. Jaminan bank tersebut akan diberikan kepada DASB secara sebagian atau keseluruhan tergantung dari persyaratan yang telah ditetapkan sebelumnya dalam perjanjian, terutama yang berhubungan dengan penerimaan ijin eksploitasi yang diperlukan dari pihak yang berwenang. Pada tanggal 31 Desember 2007, jaminan bank ini belum dicairkan.

As part of the acquisition of a group of assets (refer to Note 10), Pama has also issued bank guarantees amounting to USD 14.4 million, representing consideration potentially payable to Dynamic Acres Sdh Bhd (“DASB”) in relation to acquisition of further mining reserves in adjacent areas which may become available. The bank guarantees will be released to DASB partially or fully subject to the conditions precedent, which mainly relate to the receipt of all necessary exploitation permits from the authorities. As at 31 December 2007, the bank guarantee has not been released.

h. Tuntutan PT Era Giat Prima h. PT Era Giat Prima Claim

Pada tanggal 24 September 1999, PT Era Giat

Prima (”EGP”) mengajukan gugatan terhadap BP karena BP dianggap telah melakukan wanprestasi Perjanjian Pengalihan/Cessie atas tagihan Bank Dagang Negara Indonesia ("BDNI") dan Bank Umum Nasional ("BUN"). EGP mengajukan penyitaan tanah dan bangunan milik BP serta ganti rugi sebesar Rp 2,54 triliun dan juga menyatakan sebagai pemilik dana sebesar Rp 546,5 miliar yang telah ditempatkan dalam escrow account.

On 24 September 1999, PT Era Giat Prima (”EGP”) filed a lawsuit against BP alleging a breach of a Transfer/Cessie Agreement in respect of Bank Dagang Negara Indonesia (“BDNI”) and Bank Umum Nasional (“BUN”). EGP applied for confiscation of BP’s land and buildings and compensation for losses amounting to Rp 2.54 trillion and also asserted ownership over funds amounting to Rp 546.5 billion which had been deposited in an escrow account.

BP berpendapat bahwa Perjanjian Pengalihan/

Cessie tersebut telah dibatalkan oleh Badan Penyehatan Perbankan Nasional ("BPPN") pada Oktober 1999 sehingga gugatan tersebut tidak mempunyai kekuatan hukum. Di tingkat kasasi, Mahkamah Agung membatalkan keputusan sebelumnya dari Pengadilan Tinggi dan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, yang menyatakan bahwa Perjanjian tersebut adalah sah.

BP’s position is that the Transfer/Cessie Agreement had been cancelled by Indonesian Bank Restructuring Agency (”IBRA’) in October 1999 and that the lawsuit is without merit. On appeal, the Supreme Court overturned earlier decisions by the High Court and South Jakarta District Court which had ruled in favour of the validity of the Agreement.

Permohonan Peninjauan Kembali yang diajukan oleh EGP, telah ditolak oleh Mahkamah Agung berdasarkan surat pemberitahuan tertanggal 29 Mei 2007.

An application for a Judicial Review by EGP has been rejected by the Supreme Court based on notification letter dated 29 May 2007.

Page 225: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2007 AND 2006

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 77 - Page

32. PERJANJIAN, KOMITMEN, DAN KEWAJIBAN

KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) 32. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)

i. Surat Ketetapan Pajak i. Tax assessments

(i) Pemeriksaan pra penggabungan BP (i) BP pre-merger assessments

Pada tahun 2004, Direktorat Jenderal Pajak

Kantor Pelayanan Pajak Wajib Pajak Besar Satu (“KPP WPB I”) menerbitkan Surat Ketetapan Pajak (“SKP”) atas 5 Bank Peserta Penggabungan yang merupakan awal terbentuknya BP, untuk tahun pajak 2001 dan 2002, dengan jumlah kurang bayar sebesar Rp 411,8 miliar. Walaupun SKP tersebut dilunasi seluruhnya, BP mengajukan keberatan/banding karena manajemen berkeyakinan tidak ada pajak yang kurang dibayar.

In 2004, the Large Tax Office I of the Directorate General of Taxation (“LTO I”) issued Assessment Letters in respect of the 5 Merged Banks from which BP was formed, for the fiscal years 2001 and 2002, indicating underpaid tax in a total amount of Rp 411.8 billion. Whilst these assessments were paid in full, BP subsequently appealed as management believes that no tax has been underpaid.

Pada tahun 2007, Pengadilan Pajak

memutuskan untuk menerima permohonan banding BP. BP menerima kembali seluruh pembayaran pajak sejumlah Rp 411,8 miliar dan kompensasi bunga sejumlah Rp 124,5 miliar.

In 2007, the Tax Court accepted BP’s appeals. BP received repayment in full of Rp 411.8 billion and interest compensation of Rp 124.5 billion.

Selanjutnya, KPP WPB I mengajukan

permohonan peninjauan kembali kepada Mahkamah Agung. BP telah menyerahkan Kontra Memori kepada Mahkamah Agung untuk memperkuat posisinya. Sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasian ini, peninjauan kembali tersebut masih dalam proses.

Subsequently, the LTO I appealed against the decision, applying for a Judicial Review to the Supreme Court. BP has already submitted a Counter Memorandum to the Supreme Court in support of its position. As at the date of these consolidated financial statements, the Judicial Review is still in process.

(ii) Pemeriksaan pajak lainnya BP (ii) Other BP assessments

Pada tahun 2007, KPP WPB I

menerbitkan beberapa SKP antara lain sebagai berikut:

In 2007, LTO I issued several tax assessments including the following:

• Kurang bayar atas tahun pajak 2004

sejumlah Rp 192,7 miliar (dari kelebihan pembayaran yang diajukan BP sejumlah Rp 60 miliar).

• Lebih bayar atas tahun pajak 2005 sejumlah Rp 36,4 miliar (dari kelebihan pembayaran yang diajukan BP sejumlah Rp 87 miliar).

• Underpayments for fiscal year 2004 amounting to Rp 192.7 billion (against BP’s claimed overpayment of Rp 60 billion).

• Overpayments for fiscal year 2005 amounting to Rp 36.4 billion (against BP’s claimed overpayment of Rp 87 billion).

BP telah mengajukan keberatan atas sebagian besar SKP tersebut. Sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasian ini, proses pengajuan keberatan tersebut masih berlanjut.

BP has formally objected to most of the findings. As at the date of these consolidated financial statements, the objection process was still in progress.

Page 226: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2007 AND 2006

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 78 - Page

32. PERJANJIAN, KOMITMEN, DAN KEWAJIBAN

KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) 32. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)

j. Gugatan Bapedal j. Bapedal claims

Pada tahun 2004, PT Eka Dura Indonesia (“EDI”), anak perusahaan AAL, digugat dengan jumlah kurang lebih Rp 709 miliar oleh Badan Pengawas Dampak Analisa Lingkungan Riau (“Bapedal Riau”) atas polusi yang disebabkan oleh kebakaran ketika mengadakan pembersihan lahan. EDI mengajukan keberatan atas gugatan tersebut kepada Bapedal Riau dan Kejaksanaan Negeri Riau dengan dasar bahwa areal tersebut telah diserahkan kepada koperasi setempat dan kebakaran tersebut disebabkan oleh masyarakat sekitar bukan oleh EDI.

In 2004, PT Eka Dura Indonesia (“EDI”), a subsidiary of AAL, was sued in an amount of approximately Rp 709 billion by the Riau Enviromental Impact Supervisory Board (“Bapedal Riau”) for pollution caused by fire during land clearing. EDI has filed an objection against this lawsuit to Bapedal Riau and the Riau District Attorney on the basis that the area had already been handed over to a local cooperative and the fire was caused by the local community not EDI.

Sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasian ini, telah ditetapkan tersangka baru yaitu koperasi setempat, namun gugatan hukum oleh Bapedal Riau kepada EDI belum dicabut.

As at the date of these consolidated financial statements, a new defendant, a local cooperative has now been notified. However, the lawsuit against EDI by Bapedal Riau has not yet been cancelled.

k. Piutang sewa k. Operating lease receivable

Jumlah piutang sewa yang akan diterima dalam jangka waktu dua tahun kedepan adalah sebesar Rp 1,04 triliun (2006: Rp 1,45 triliun).

The amount of lease receipts due over the next two years is Rp 1.04 trillion (2006: Rp 1.45 trillion).

33. AKTIVA ATAU KEWAJIBAN BERSIH DALAM

MATA UANG ASING 33. NET ASSETS OR LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES

Perseroan dan anak perusahaan memiliki aktiva dan kewajiban dalam mata uang asing dengan rincian sebagai berikut (dalam satuan terdekat):

The Company and its subsidiaries have assets and liabilities denominated in foreign currencies as follows (in full amounts):

2007

JPY USD EUR GBP Other* Aktiva Assets Kas dan setara kas 757,275,055 128,732,563 771,352 - 589,977 Cash and cash equivalents Investasi jangka pendek - 14,402 - - - Short-term investments Piutang usaha 758,135,708 310,877,949 378,448 21,387 272,713 Trade receivables Piutang lain-lain 7,266,884 6,099,740 253 - 864 Other receivables Kas dan deposito 171,747,253 2,500,000 - - - Restricted cash and berjangka yang dibatasi time deposits penggunaannya Piutang pembiayaan - 4,996,617 - - - Financing receivables Aktiva lain-lain - 77,758 - - 4,160 Other assets

1,694,424,900 453,299,029 1,150,053 21,387 867,714 Kewajiban Liabilities Pinjaman jangka pendek (2,675,014,016) (9,751,746) - - - Short-term loans Hutang usaha (1,372,420,850) (159,639,528) (2,807,560) (3,570) (2,288,593) Trade payables Kewajiban lain-lain (155,625,453) (28,009,644) (160,832) (4) (42,603) Other liabilities Beban yang masih harus (110,179,272) (28,454,161) - - (11,682) Accrued expenses dibayar Hutang jangka panjang (2,725,595,990) (765,374,581) - - - Long-term debt

(7,038,835,581) (991,229,660) (2,968,392) (3,574) (2,342,878)

(Kewajiban)/aktiva bersih (5,344,410,681) (537,930,631) (1,818,339) 17,813 (1,475,164) Net (liabilities)/assets Dalam ekuivalen Rupiah (443,897) (5,066,769) (25,020) 335 (13,894) Rupiah equivalent (dalam jutaan) (in millions)

Jumlah dalam Rupiah - (5,549,245) Total in Rupiah - net bersih (dalam jutaan) (in millions)

Page 227: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2007 AND 2006

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 79 - Page

33. AKTIVA ATAU KEWAJIBAN BERSIH DALAM

MATA UANG ASING (lanjutan) 33. NET ASSETS OR LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES

(continued) 2006

JPY USD EUR GBP Other* Aktiva Assets Kas dan setara kas 464,538,327 124,578,258 779,208 - 451,350 Cash and cash equivalents Investasi jangka pendek - 4,139,871 - - - Short-term investments Piutang usaha 305,422,097 239,640,160 477,835 8,737 304,411 Trade receivables Piutang lain-lain 31,920,488 33,557,928 3,982 - 1,727 Other receivables Kas dan deposito 213,818,650 1,753,326 - - - Restricted cash and berjangka yang dibatasi time deposits penggunaannya Piutang pembiayaan - 5,114,471 - - - Financing receivables Aktiva lain-lain - 345,853 - - 4,055 Other assets

1,015,699,562 409,129,867 1,261,025 8,737 761,543 Kewajiban Liabilities Pinjaman jangka pendek (1,582,140,477) (61,664,183) - - - Short-term loans Hutang usaha (2,874,998,896) (117,153,059) (3,095,796) (11,867) (1,185,587) Trade payables Kewajiban lain-lain (134,312,780) (10,241,121) (147,887) (359) (62,279) Other liabilities Beban yang masih harus (31,076,625) (9,409,469) (2,133) - (11,286) Accrued expenses dibayar Hutang jangka panjang (804,000,000) (692,599,679) - - - Long-term debt

(5,426,528,778) (891,067,511) (3,245,816) (12,226) (1,259,152)

(Kewajiban)/aktiva bersih (4,410,829,216) (481,937,644) (1,984,791) (3,489) (497,609) Net (liabilities)/assets Dalam ekuivalen Rupiah (334,320) (4,347,078) (23,536) (62) (4,488) Rupiah equivalent (dalam jutaan) (in millions)

Jumlah dalam Rupiah - (4,709,484) Total in Rupiah - net bersih (dalam jutaan) (in millions) * Aktiva dan kewajiban dalam mata uang asing lainnya disajikan dalam

jumlah yang setara dengan USD dengan menggunakan kurs pada tanggal neraca.

* Assets and liabilities denominated in other foreign currencies are presented as USD equivalents using the exchange rate prevailing at balance sheets date.

Apabila aktiva dan kewajiban dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2007 dijabarkan dengan menggunakan kurs tengah mata uang asing pada tanggal laporan ini, maka kewajiban bersih dalam mata uang asing Perseroan dan anak perusahaan tersebut akan turun sekitar Rp 182 miliar, tidak termasuk keuntungan atau kerugian selisih kurs yang timbul dari nilai wajar instrumen derivatif apabila instrumen tersebut dinilai dengan nilai wajarnya pada tanggal laporan ini.

If assets and liabilities in foreign currencies as at 31 December 2007 had been translated using the middle rates as at the date of this report, the total net foreign currency liabilities of the Company and subsidiaries would decrease by approximately Rp 182 billion, excluding any foreign exchange gains or losses on derivative instruments if the instrument had been valued based on fair values as at the date of this report.

34. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA 34. SUBSEQUENT EVENTS

Akuisisi oleh PT United Tractors Tbk Acquisition by PT United Tractors Tbk

Pada bulan Februari 2008, PT United Tractors Tbk (“UT”), anak perusahaan, menyelesaikan akuisisi atas 1.666 lembar saham biasa (93,66% dari modal yang ditempatkan) PT Tuah Turangga Agung (“TTA”), dengan total nilai sejumlah USD 115,6 juta. TTA menerbitkan obligasi wajib konversi atas 4.166 saham yang dimiliki oleh pihak lain. Kepemilikan efektif UT akan terdilusi menjadi 70% pada saat konversi.

In February 2008, PT United Tractors Tbk (“UT”), a subsidiary, completed the acquisition of 1,666 common shares (93.66% of the issued share capital) of PT Tuah Turangga Agung (“TTA”) for a consideration of USD 115.6 million. TTA has issued mandatory convertible bonds in respect of 4,166 shares which are held by other parties. UT’s effective ownership will be diluted to 70% on conversion.

Page 228: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2007 AND 2006

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 80 - Page

34. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA

(lanjutan) 34. SUBSEQUENT EVENTS (continued)

Akuisisi oleh PT United Tractors Tbk (lanjutan) Acquisition by PT United Tractors Tbk

(continued)

TTA saat ini secara tidak langsung memiliki kuasa pertambangan batubara dengan jangka waktu 30 tahun atas lahan seluas hampir 5.000 ha di Kapuas Tengah, Kalimantan Tengah. Perkiraan cadangan batubara adalah sekitar 40 juta ton.

TTA indirectly holds coal mining rights for 30 years for an area of approximately 5,000 ha in Kapuas Tengah, Central Kalimantan. The estimated coal reserves are approximately 40 million tons.

Penawaran umum Obligasi PT Astra Sedaya Finance

Public offering of PT Astra Sedaya Finance Bonds

Pada tanggal 7 Januari 2008, PT Astra Sedaya Finance, anak perusahaan, menyampaikan Pernyataan Pendaftaran kepada Badan Pengawas Pasar Modal Lembaga Keuangan (“Bapepam LK”) dalam rangka Penawaran Umum Obligasi Astra Sedaya Finance IX Tahun 2008 dengan Tingkat Bunga Tetap, sebesar Rp 1 triliun.

On 7 January 2008, PT Astra Sedaya Finance, a subsidiary, submitted a Registration Letter to the Capital Market Supervisory Agency of Financial Institutional (“Bapepam LK”) in relation to a public offering of Astra Sedaya Finance Bonds IX 2008 with Fixed Interest Rate, amounting to Rp 1 trillion.

Fasilitas Kredit Sindikasi Revolving – Perseroan

Syndicated Revolving Credit Facility – The Company

Pada tanggal 25 Januari 2008, Perseroan menandatangani Perjanjian Fasilitas Kredit Sindikasi Revolving dengan 7 bank lokal dan asing senilai USD 280 juta dan Rp 1 triliun. Sumitomo Mitsui Banking Corporation bertindak selaku facility agent.

On 25 January 2008, the Company signed a Syndicated Revolving Credit Facility Agreement with 7 local and overseas banks amounting to USD 280 million and Rp 1 trillion. Sumitomo Mitsui Banking Corporation is the facility agent.

Dana yang diperoleh akan digunakan untuk kegiatan umum Perseroan. Tingkat bunga per tahun yang dikenakan adalah SIBOR + 1% untuk fasilitas USD dan SBI + 1% untuk fasilitas IDR. Fasilitas tersebut akan jatuh tempo dalam jangka waktu 3 tahun dan dapat diperpanjang lagi selama 2 tahun.

The funds acquired will be used for general corporate purposes. Annual interest rate for the USD facility is SIBOR + 1% and for the IDR facility is SBI + 1%. The facility will mature in 3 years and can be extended for a further 2 years.

Pelepasan investasi di PT Pantja Motor Disposal of investment in PT Pantja Motor

Pada tanggal 4 Februari 2008, PT Arya Kharisma, anak perusahaan, menjual 14,88% kepemilikan saham pada PT Pantja Motor (“PM”) kepada Isuzu Motors Ltd, Jepang, pemegang saham lainnya PM, dengan harga sebesar Rp 131,1 miliar dan mengakui keuntungan sejumlah Rp 39 miliar. Penjualan saham tersebut mengakibatkan penurunan kepemilikan efektif pada PM dari 64,88% menjadi 50%. Dengan demikian PM menjadi jointly controlled entity.

On 4 February 2008, PT Arya Kharisma, a subsidiary, disposed 14.88% of its interest in PT Pantja Motor (“PM”) to Isuzu Motors Ltd, Japan, another shareholder of PM, at a total price of Rp 131.1 billion and recognised a gain of Rp 39 billion. The disposal reduced the effective ownership in PM from 64.88% to 50%. As such PM has become a jointly controlled entity.

Page 229: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2007 AND 2006

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 81 - Page

35. REKLASIFIKASI AKUN 35. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS

Laporan keuangan tahun 2006 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan konsolidasian tahun 2007. Rincian reklasifikasi tersebut adalah sebagai berikut:

The 2006 consolidated financial statements have been reclassified to be consistent with the presentation of the 2007 consolidated financial statements. The details of the reclassifications are as follows:

Sebelum Setelah reklasifikasi/ reklasifikasi/ Before Reklasifikasi/ After reclassification Reclassification reclassification Hutang usaha - lancar 3,850,762 (460,678) 3,390,084 Trade payables - current Hutang usaha - tidak lancar 763,504 (763,504) - Trade payables - non-current Pinjaman bank dan pinjaman Bank loans and other lain-lain - lancar 7,062,005 460,678 7,522,683 loans - current Pinjaman bank dan pinjaman Bank loans and other lain-lain - tidak lancar 6,929,058 763,504 7,692,562 loans - non-current Pendapatan bersih 55,508,135 201,049 55,709,184 Net revenue Beban penjualan (3,643,886) (949,122) (4,593,008) Selling expenses Penghasilan bunga 353,365 71,708 425,073 Interest income Penghasilan/(beban) lain-lain, (293,977) 748,621 454,644 Other income/ bersih (expense), net Beban pajak (1,380,690) (72,256) (1,452,946) Income tax expenses 36. STANDAR AKUNTANSI BARU 36. PROSPECTIVE ACCOUNTING

PRONOUNCEMENTS Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan beberapa standar akuntansi keuangan revisi yang mungkin berdampak pada laporan keuangan konsolidasian Perseroan dan anak perusahaan di tahun mendatang antara lain sebagai berikut:

The Indonesian Institute of Accountants has issued the following revised financial accounting standards which might have an impact on the consolidated financial statements of the Company and subsidiaries in subsequent years:

a. Berlaku untuk laporan keuangan yang periodenya dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2008: - PSAK 16 (Revisi 2007) - Aktiva Tetap - PSAK 13 (Revisi 2007) - Investasi Properti - PSAK 30 (Revisi 2007) - Sewa

a. Applicable for financial statements covering periods beginning on or after 1 January 2008: - SFAS 16 (Revised 2007) - Fixed Assets - SFAS 13 (Revised 2007) - Investment

Property - SFAS 30 (Revised 2007) - Lease

b. Berlaku untuk laporan keuangan yang

periodenya dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2009: - PSAK 50 (Revisi 2006) - Instrumen

Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan - PSAK 55 (Revisi 2006) - Instrumen

Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran

b. Applicable for financial statements covering periods beginning on or after 1 January 2009: - SFAS 50 (Revised 2006) - Financial

Instruments: Presentation and Disclosures - SFAS 55 (Revised 2006) - Financial

Instruments: Recognition and Measurement

Perseroan dan anak perusahaan masih mempelajari dampak yang mungkin timbul.

The Company and subsidiaries are still evaluating the possible impact.

Page 230: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2007 AND 2006

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 82 - Page

37. INFORMASI TAMBAHAN 37. SUPPLEMENTARY INFORMATION

Berikut pada halaman 83 sampai dengan halaman 87, adalah informasi keuangan PT Astra International Tbk (induk perusahaan saja) yang menyajikan penyertaan Perseroan pada anak perusahaan berdasarkan metode ekuitas dan bukan dengan metode konsolidasi.

The following financial information of PT Astra International Tbk (parent company only) on pages 83 to 87, presents the Company’s investments in subsidiaries under the equity method, as opposed to the consolidation method.

Page 231: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

INFORMASI TAMBAHAN/SUPPLEMENTARY INFORMATION

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk INDUK PERUSAHAAN SAJA/PARENT COMPANY ONLY

Halaman - 83 - Page

NERACA 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

BALANCE SHEETS AS AT 31 DECEMBER 2007 AND 2006

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

2007 2006 AKTIVA ASSETS Aktiva lancar Current assets Kas dan setara kas 848,408 720,020 Cash and cash equivalents Piutang usaha, Trade receivables, setelah dikurangi penyisihan net of provision for piutang ragu-ragu sebesar doubtful receivables of Rp 570 (2006: Rp 3.110): Rp 570 (2006: Rp 3,110): - Pihak yang mempunyai 106,364 43,436 - Related parties hubungan istimewa - Pihak ketiga 1,511,912 1,131,019 - Third parties Piutang lain-lain, 19,434 5,573 Other receivables, setelah dikurangi penyisihan net of provision for piutang ragu-ragu sebesar doubtful receivables of Rp 2.654 (2006: Rp 3.635) Rp 2,654 (2006: Rp 3,635) Persediaan 993,128 1,193,261 Inventories Pajak dibayar di muka 239,971 225,235 Prepaid taxes Pembayaran di muka lainnya 137,344 56,763 Other prepayments Jumlah aktiva lancar 3,856,561 3,375,307 Total current assets Aktiva tidak lancar Non-current assets Kas dan deposito berjangka 1,183 1,177 Restricted cash and yang dibatasi penggunaannya time deposits Piutang lain-lain – pihak yang mempunyai 191,167 116,453 Other receivables – related parties – hubungan istimewa – setelah dikurangi net of provision for doubtful penyisihan piutang ragu-ragu sebesar receivables of Rp 16,600 Rp 16.600 (2006: Rp 16.600) (2006: Rp 16,600) Investasi pada anak perusahaan, 23,928,895 19,970,666 Investments in subsidiaries, perusahaan asosiasi, associates, and jointly controlled dan jointly controlled entities entities Investasi jangka panjang lain-lain 58,425 58,425 Other long-term investments Aktiva pajak tangguhan 214,697 180,583 Deferred tax assets Aktiva tetap, 1,944,069 1,779,392 Fixed assets, setelah dikurangi akumulasi net of accumulated depreciation penyusutan sebesar Rp 839.444 of Rp 839,444 (2006: Rp 762.554) (2006: Rp 762,554) Aktiva lain-lain 193,040 288,638 Other assets Jumlah aktiva tidak lancar 26,531,476 22,395,334 Total non-current assets JUMLAH AKTIVA 30,388,037 25,770,641 TOTAL ASSETS

Page 232: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

INFORMASI TAMBAHAN/SUPPLEMENTARY INFORMATION

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk INDUK PERUSAHAAN SAJA/PARENT COMPANY ONLY

Halaman - 84 - Page

NERACA 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

BALANCE SHEETS AS AT 31 DECEMBER 2007 AND 2006

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

2007 2006 KEWAJIBAN LIABILITIES Kewajiban jangka pendek Current liabilities Pinjaman jangka pendek 500,000 1,250,800 Short-term loans Hutang usaha: Trade payables: - Pihak yang mempunyai 1,235,306 1,106,252 - Related parties hubungan istimewa - Pihak ketiga 99,430 117,260 - Third parties Kewajiban lain-lain 577,016 315,372 Other liabilities Hutang pajak 283,913 67,438 Taxes payable Beban yang masih harus dibayar 558,127 377,390 Accrued expenses Kewajiban diestimasi 61,718 21,186 Provisions Jumlah kewajiban jangka pendek 3,315,510 3,255,698 Total current liabilities Kewajiban jangka panjang Non-current liabilities Kewajiban lain-lain: Other liabilities: - Pihak yang mempunyai 15,282 2,149 - Related parties hubungan istimewa - Pihak ketiga - 3,382 - Third parties Kewajiban diestimasi 94,651 133,646 Provisions Jumlah kewajiban jangka panjang 109,933 139,177 Total non-current liabilities Jumlah kewajiban 3,425,443 3,394,875 Total liabilities EKUITAS EQUITY Modal saham: Share capital: - Modal dasar - 6.000.000.000 saham - Authorised - 6,000,000,000 dengan nilai nominal Rp 500 shares with par value of (dalam satuan Rupiah) per saham Rp 500 (full Rupiah) per share - Modal ditempatkan dan disetor 2,024,178 2,024,178 - Issued and fully paid - penuh - 4.048.355.314 4,048,355,314 saham biasa ordinary shares Tambahan modal disetor 1,106,121 1,106,121 Additional paid-in capital Selisih penilaian kembali aktiva tetap 418,578 418,661 Fixed assets revaluation reserve Perubahan ekuitas anak perusahaan 1,343,741 1,454,426 Changes in equity of subsidiaries dan perusahaan asosiasi and associates Saldo laba: Retained earnings: - Dicadangkan 424,700 324,700 - Appropriated - Belum dicadangkan 21,645,276 17,047,680 - Unappropriated Jumlah ekuitas 26,962,594 22,375,766 Total equity JUMLAH KEWAJIBAN DAN 30,388,037 25,770,641 TOTAL LIABILITIES AND EKUITAS EQUITY

Page 233: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

INFORMASI TAMBAHAN/SUPPLEMENTARY INFORMATION

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk INDUK PERUSAHAAN SAJA/PARENT COMPANY ONLY

Halaman - 85 - Page

LAPORAN LABA RUGI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

STATEMENTS OF INCOME FOR THE YEARS ENDED

31 DECEMBER 2007 AND 2006 (Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated) 2007 2006 Pendapatan bersih 32,372,642 25,662,434 Net revenue Beban pokok pendapatan (28,985,349) (23,105,394) Cost of revenue Laba kotor 3,387,293 2,557,040 Gross profit Beban usaha: Operating expenses: Beban penjualan (1,573,046) (1,347,217) Selling expenses Beban umum dan administrasi (1,005,330) (829,421) General and administrative expenses (2,578,376) (2,176,638) Laba usaha 808,917 380,402 Operating income Penghasilan/(beban) lain-lain: Other income/(expenses): Penghasilan bunga 32,640 48,936 Interest income Keuntungan selisih kurs 2,256 10,511 Foreign exchange gain Beban bunga (44,050) (126,504) Interest expense Penghasilan lain-lain, bersih 551,052 276,090 Other income, net 541,898 209,033 Bagian atas hasil bersih 5,630,670 3,344,288 Share of results of subsidiaries, anak perusahaan, associates, and jointly perusahaan asosiasi, dan controlled entities jointly controlled entities Laba sebelum pajak penghasilan 6,981,485 3,933,723 Profit before income tax Beban pajak penghasilan (462,212) (221,626) Income tax expenses Laba bersih 6,519,273 3,712,097 Net income Laba bersih per saham - 1,610 917 Net earnings per share - dasar dan dilusian basic and diluted (dalam satuan Rupiah) (full Rupiah)

Page 234: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

INFORMASI TAMBAHAN/SUPPLEMENTARY INFORMATION

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk INDUK PERUSAHAAN SAJA/PARENT COMPANY ONLY

Halaman - 86 - Page

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2007 AND 2006

(Expressed in millions of Rupiah)

Saldo laba/Retained earnings

Modal saham/Share capital

Tambahan modal disetor/

Additional paid-in capital

Selisih penilaian

kembali aktiva tetap/

Fixed assets revaluation

reserve

Perubahan ekuitas anak perusahaan

dan perusahaan

asosiasi/ Changes in

equity of subsidiaries

and associates

Dicadangkan/ Appropriated

Belum dicadangkan/

UnappropriatedJumlah/

Total

Saldo 1 Januari 2006 2,024,178 1,106,121 418,661 1,231,408 224,700 15,419,277 20,424,345 Balance as at 1 January 2006 Laba bersih - - - - - 3,712,097 3,712,097 Net income Dividen - - - - - (1,983,694) (1,983,694) Dividends Pembentukan cadangan wajib - - - - 100,000 (100,000) - Appropriation to statutory reserve Perubahan ekuitas anak perusahaan - - - 223,018 - - 223,018 Changes in equity of subsidiaries and dan perusahaan asosiasi associates Saldo 31 Desember 2006 2,024,178 1,106,121 418,661 1,454,426 324,700 17,047,680 22,375,766 Balance as at 31 December 2006 Laba bersih - - - - - 6,519,273 6,519,273 Net income Dividen - - - - - (1,821,760) (1,821,760) Dividends Pembentukan cadangan wajib - - - - 100,000 (100,000) - Appropriation to statutory reserve Realiasi selisih penilaian kembali - - (83) - - 83 - Realisation of fixed assets aktiva tetap revaluation reserve Perubahan ekuitas anak perusahaan - - - (110,685) - - (110,685) Changes in equity of subsidiaries and dan perusahaan asosiasi associates Saldo 31 Desember 2007 2,024,178 1,106,121 418,578 1,343,741 424,700 21,645,276 26,962,594 Balance as at 31 December 2007

Page 235: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

INFORMASI TAMBAHAN/SUPPLEMENTARY INFORMATION

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk INDUK PERUSAHAAN SAJA/PARENT COMPANY ONLY

Halaman - 87 - Page

LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED

31 DECEMBER 2007 AND 2006 (Expressed in millions of Rupiah)

2007 2006 Arus kas dari aktivitas operasi: Cash flows from operating activities: Penerimaan dari pelanggan 32,378,205 25,949,933 Receipts from customers Pembayaran kepada pemasok (28,694,067) (22,566,392) Payments to suppliers Pembayaran kepada karyawan (896,426) (806,849) Payments to employees Pembayaran beban usaha (1,311,637) (1,230,697) Payments for operating expenses Penerimaan dari aktivitas operasi 275,790 75,931 Receipts from other operating lainnya activities Kas yang dihasilkan dari operasi 1,751,865 1,421,926 Cash generated from operations Pembayaran pajak penghasilan badan (332,490) (508,969) Payments of corporate income tax Penghasilan bunga yang diterima 25,805 40,838 Interest income received

Arus kas bersih yang diperoleh dari 1,445,180 953,795 Net cash flows provided from aktivitas operasi operating activities

Arus kas dari aktivitas investasi: Cash flows from investing activities: Dividen kas yang diterima 1,609,148 2,575,637 Cash dividends received Penerimaan dari pengembalian - 51,121 Advances returned from uang muka penyertaan saham the purchase of shares Hasil penjualan aktiva tetap dan aktiva 17,567 3,983 Proceeds from sale of fixed assets yang belum digunakan dalam usaha and assets not yet used in operations Penambahan investasi jangka panjang (48,091) (1,679,655) Additions to other long-term lain-lain investments Perolehan aktiva tetap (266,280) (274,424) Acquisitions of fixed assets Hasil penjualan investasi 2,298 - Proceeds from sale of jangka panjang long-term investments Penambahan aktiva lain-lain (9,021) (14,684) Additions to other assets

Arus kas bersih yang diperoleh 1,305,621 661,978 Net cash flows provided from dari aktivitas investasi investing activities Arus kas dari aktivitas pendanaan: Cash flows from financing activities: Penerimaan pinjaman jangka pendek 1,891,869 4,106,891 Proceeds from short-term loans Pengurangan/(penambahan) piutang 6,727 (152,288) Reductions in/(additions to) kepada pihak yang mempunyai amounts due from related parties hubungan istimewa Pembayaran kembali pinjaman (2,645,459) (3,449,767) Repayments of short-term loans jangka pendek Pembayaran bunga (55,902) (113,307) Interest paid Dividen kas yang dibayarkan (1,820,247) (1,982,405) Cash dividends paid

Arus kas bersih yang digunakan (2,623,012) (1,590,876) Net cash flows used in financing untuk aktivitas pendanaan activities

Kenaikan bersih kas dan setara kas 127,789 24,897 Net increase in cash and cash equivalents

Kas dan setara kas pada 720,020 695,870 Cash and cash equivalents at the awal tahun beginning of the year

Dampak perubahan selisih kurs 599 (747) Effects of exchange rate terhadap kas dan setara kas differences on cash and cash equivalents

Kas dan setara kas pada 848,408 720,020 Cash and cash equivalents at the akhir tahun end of the year

Page 236: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta
Page 237: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

Data PerseroanCorporate Data

Profil Dewan KomisarisBoard of Commissioners’ Profi le

Profil DireksiBoard of Directors’ Profi le

Struktur OrganisasiOrganisation Structure

Informasi PerusahaanCorporate Information

As

tra

In

te

rn

at

ion

al

An

nu

al

Re

po

rt

20

07

La

po

ra

n T

ah

un

an

Page 238: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

4

Profi l Dewan KomisarisBoard of Commissioners’ Profi le

ii

Budi SetiadharmaPresiden Komisaris President Commissioner

Berkewarganegaraan Indonesia, Budi Setiadharma ditunjuk sebagai Presiden Komisaris Perseroan sejak Mei 2005. Mulai bergabung di Perseroan pada tahun 1970 dan memegang jabatan Presiden Direktur Perseroan pada periode 2002–2005. Beberapa jabatan lain yang pernah dipegangnya adalah Wakil Presiden Direktur Perseroan (1998 – 2002), Presiden Direktur (1978 – 2000) PT Federal Motor (sekarang PT Astra Honda Motor) dan General Manager Divisi Honda, PT Astra International (1975 – 1978). Sejak 2006 sampai sekarang, beliau menjabat sebagai Komisaris PT Hero Supermarket Tbk dan sejak 2007 sampai sekarang, menjabat sebagai Komisaris PT Jakarta Land. Budi Setiadharma adalah lulusan Universitas Katolik Parahyangan, Bandung tahun 1970.

An Indonesian citizen, Budi Setiadharma was appointed as President Commissioner of the Company in May 2005. He joined the Company in 1970 and was President Director of the Company from 2002 to 2005. He was formerly Vice President Director of the Company (1998 – 2002), President Director (1978 – 2000) of PT Federal Motor (currently PT Astra Honda Motor), and General Manager of the Honda Division of PT Astra International (1975 – 1978). He has been Commissioner of PT Hero Supermarket Tbk since 2006 and Commissioner of PT Jakarta Land since 2007. He graduated from Parahyangan Catholic University, Bandung in 1970.

Djunaedi HadisumartoKomisaris Commissioner

Berkewarganegaraan Indonesia, Djunaedi Hadisumarto ditunjuk menjadi Komisaris Perseroan pada bulan Mei 2003. Pada saat ini juga menjabat sebagai Penasihat Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Ketua BAPPENAS; Sekretaris Dewan Pengawas, Badan Rehabilitasi Rekonstruksi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) – Nias, Sumatera Utara; Tim Penasihat Ahli pada Joint Forum on Investment (JIF) dan Penasihat Korporasi PT (Persero) Garuda Indonesia. Sebelumnya, Djunaedi Hadisumarto adalah anggota Kelompok Kerja Kerjasama Ekonomi Indonesia – Jepang (2002 – 2005), Komisaris PT (Persero) Garuda Indonesia (1984 – 2005), Komisaris Bank BCA (1999 – 2002), Komisaris Perwakilan Pemerintah Indonesia di Pertamina (1999 – 2001), Ketua Badan Perencanaan Pembangunan Nasional/ BAPPENAS (1999 – 2001), Komisaris Bank Pembangunan Indonesia/BAPINDO (1994 – 1998), Asisten Bidang Ekonomi untuk Menteri Koordinator Perekonomian, Keuangan dan Pengawasan Pembangunan (1993 – 1998) dan Sekretaris Jenderal Departemen Perhubungan Republik Indonesia (1983 – 1991). Gelar Sarjana Ekonomi diraihnya dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada tahun 1962. Gelar Master dari University of California, USA diperoleh pada tahun 1966 serta sebuah gelar Master lainnya diperoleh dari University of Southern California, USA pada tahun 1969. Sedangkan gelar Ph.D dari University of Southern California, USA diraihnya pada tahun 1974.

An Indonesian citizen, he became Commissioner of the Company in May 2003. Currently, he is also Advisor to the State Minister of National Development Planning/Chairman of BAPPENAS; Secretary of Supervisory Board of the Rehabilitation and Reconstruction Agency for Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) and Nias, North Sumatera; Expert Advisory Team Joint Forum on Investment (JIF) and Corporate Advisor of PT (Persero) Garuda Indonesia. He was previously a member of Working Team Indonesia – Japan Economic Cooperation (2002 – 2005), Commissioner of PT (Persero) Garuda Indonesia (1984 – 2005), Commissioner of BCA Bank (1999 – 2002), Commissioner on behalf of GOI for Pertamina (1999 – 2001), Chairman of the National Development Planning Agency/BAPPENAS (1999 – 2001), Commissioner of Indonesia Development Bank/BAPINDO (1994 – 1998), Assistant for Economic Affairs to the Coordinator Minister of Economics, Finance and Development Supervision (1993 – 1998) and Secretary General, Department of Communication of the Republic of Indonesia (1983 – 1991). He graduated from the Faculty of Economics of the University of Indonesia with a Bachelor degree in 1962. He obtained a Master degree from the University of California, USA in 1966, and another Master degree from the University of Southern California, USA in 1969. He received a Ph.D from the University of Southern California, USA in 1974.

Page 239: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

As

tra

In

te

rn

at

ion

al

An

nu

al

Re

po

rt

20

07

La

po

ra

n T

ah

un

an

5iii

Patrick M. AlexanderKomisaris Commissioner

Berkewarganegaraan Australia, Patrick Alexander ditunjuk menjadi Komisaris Perseroan sejak Mei 2003 dan sebagai Anggota Komite Audit Perseroan sejak Januari 2002 serta Ketua Komite Audit Perseroan sejak Mei 2003, setelah sebelumnya menjadi anggota Komite Eksekutif dari April 2000 sampai Desember 2001. Patrick Alexander adalah Managing Partner Batavia Investment Management Ltd., perusahaan yang berdiri di tahun 1993 dengan spesialisasi pada penanaman modal di Indonesia, dengan pengalaman lebih dari 25 tahun di bidang keuangan, termasuk dengan Chase Manhattan di Jakarta, New York dan Hong Kong. Patrick Alexander memiliki pengalaman bekerja di Perwakilan Luar Negeri Australia selama 5 tahun, termasuk di Kedutaan Besar Australia di Jakarta. Beliau juga menjabat sebagai Komisaris Independen PT Astra Agro Lestari Tbk dan PT Astra Otoparts, Ketua Komite Audit PT Astra Otoparts, Direktur Sound Oil PLC, perusahaan yang tercatat dalam Bursa Efek London dan Direktur PT Ilthabi Bara Utama, perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan batu bara di Indonesia. Lulus tahun 1975 dengan predikat sangat memuaskan dari Fakultas Hukum University of Western Australia.

An Australian citizen, he was appointed as Commissioner of the Company in May 2003. Patrick Alexander has been a Member of the Company’s Audit Committee since January 2002 and Chairman of the Company’s Audit Committee since May 2003. Prior to that, he was a Member of the Executive Committee from April 2000 until December 2001. Patrick Alexander is Managing Partner of Batavia Investment Management Ltd., a firm established in 1993 specialising in Indonesian investments. He has had over 25 years experience in finance, including working with Chase Manhattan in Jakarta, New York and Hong Kong. He also had 5 years with the Australian Foreign Service, including with the Australian Embassy in Jakarta. He is also an independent Commissioner of PT Astra Agro Lestari Tbk and PT Astra Otoparts, Chairman of Audit Committee of PT Astra Otoparts, Director of Sound Oil PLC, a London listed company, and Director of PT Ilthabi Bara Utama, coal mining Indonesia. He graduated with honours in Law from the University of Western Australia in 1975.

Muhamad Chatib BasriKomisaris Commissioner

Berkewarganegaraan Indonesia, Muhamad Chatib Basri diangkat menjadi Komisaris Independen Perseroan pada bulan Mei 2006. Pernah bekerja sebagai Konsultan Bank Dunia, Aus Aid, United Nation Conference on Trade and Development, serta menjadi anggota Pacific Economic Outlook Forecasting Panel sejak tahun 2004 dan Direktur Riset di Lembaga Penelitian Ekonomi dan Masyarakat Universitas Indonesia (LPEM – UI) mulai Desember 2001 hingga April 2004. Selain menjadi pengajar di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FEUI) mulai 1995 hingga sekarang, Muhamad Chatib Basri juga merupakan Direktur LPEM FEUI sejak 2005. Ia meraih gelar Master of Economics Development (1996) dan Ph.D Ekonomi (2001), keduanya dari Australian National University.

An Indonesian citizen, he was appointed as Independent Commissioner of the Company in May 2006. He worked as Consultant of World Bank, Aus Aid, United Nation Conference on Trade and Development, a member of Pacific Economic Outlook Forecasting Panel since 2004, and an Associate Director for Research, Institute for Economic and Social Research, University of Indonesia (LPEM – UI) from December 2001 to April 2004. A lecturer at Faculty of Economics, University of Indonesia (FEUI) since 1995, he has also been a Director of LPEM FEUI since 2005. He obtained his Master of Economics Development (1996) and Ph.D in Economics (2001), both from Australian National University.

Page 240: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

6iv

Soemadi D. M. BrotodiningratKomisaris Commissioner

Warga negara Indonesia, Soemadi Djoko Moerdjono Brotodiningrat menjadi Komisaris Independen Perseroan sejak Mei 2006. Sebelumnya beliau menjabat sebagai Duta Besar/Wakil Tetap Indonesia pada PBB dan Organisasi Internasional lainnya di Jenewa (1991 – 1995) dan Direktur Jenderal Hubungan Ekonomi Luar Negeri Departemen Luar Negeri (1995 – 1998). Soemadi juga pernah memegang jabatan Duta Besar Indonesia di Tokyo (1998 – 2002), Duta Besar Indonesia di Washington DC (2002 – 2005) dan sejak tahun 2005 sebagai Ketua Delegasi Indonesia untuk Economic Partnership Agreement Negotiation Indonesia – Jepang. Soemadi menyelesaikan pendidikan di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta di tahun 1965 dan Institut International D’administration Publique Paris di tahun 1969.

An Indonesian citizen, he has been an Independent Commissioner of the Company since May 2006. He was an Ambassador and Permanent Representative of Indonesia to UN and other International Organisations in Geneva (1991 – 1995) and Director General of Foreign Economic Relations, Department of Foreign Affairs (1995 – 1998). He served as an Ambassador of the Republic of Indonesia in Tokyo (1998 – 2002), Ambassador of the Republic of Indonesia in Washington DC (2002 – 2005) and since 2005 he served as Head of the Indonesian Delegation for Indonesia – Japan Economic Partnership Agreement Negotiation. He graduated from Gadjah Mada University Yogyakarta in 1965 and Institut International D’administration Publique, Paris in 1969.

Akira OkabeKomisaris Commissioner

Berkewarganegaraan Jepang, Akira Okabe ditunjuk menjadi Komisaris Independen pada bulan Mei 2007. Beliau memiliki beberapa pengalaman kerja di Toyota Motor Corporation, Jepang, saat ini sebagai Senior Managing Director pada The Asia, Oceania, & Middle East Operations Group. Sebelumnya, Akira Okabe adalah Direktur pada The Oceania, Middle East & Southwest Asia Operations Center dan Managing Officer di The Oceania, Middle East & Southwest Asia Operations Center. Akira Okabe menyelesaikan pendidikan di Department of Science and Engineering pada Tokyo Institute of Technology.

A Japanese citizen, Akira Okabe has been appointed as Independent Commissioner of the Company since May 2007. He has held several positions at Toyota Motor Corporation, Japan, and is currently Senior Managing Director for The Asia, Oceania, & Middle East Operations Group. Prior to that, he was Director for The Oceania, Middle East & Southwest Asia Operations Center and Managing Officer for The Oceania, Middle East & Southwest Asia Operations Center. He graduated from the Department of Science and Engineering at Tokyo Institute of Technology.

Page 241: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

As

tra

In

te

rn

at

ion

al

An

nu

al

Re

po

rt

20

07

La

po

ra

n T

ah

un

an

7v

Anthony John Liddell NightingaleKomisaris Commissioner

Berkewarganegaraan Inggris, Anthony John Liddell Nightingale ditunjuk menjadi Komisaris Perseroan sejak Mei 2000. Posisi yang dipegangnya adalah Managing Director pada Dairy Farm, Hongkong Land, Jardine Matheson, Jardine Strategic dan Mandarin Oriental, Chairman pada Jardine Cycle & Carriage, Jardine Matheson Ltd., Jardine Motors Group serta Jardine Pacific. Anthony John Liddell Nightingale saat ini menjabat ketua Business Facilitation Advisory Committee yang didirikan oleh Financial Secretary di Hong Kong, Anggota Non-official Commission on Strategic Development, anggota dewan Hong Kong Trade Development Council dan Employer’s Federation in Hong Kong. Beliau menjabat sebagai perwakilan Hong Kong pada APEC Business Advisory Council dan anggota dari Greater Pearl River Delta Business Council. Gelar sarjananya diraih dengan predikat sangat memuaskan dari fakultas Classics, Peterhouse, Cambridge.

A British citizen, he has been Commissioner of the Company since May 2000. He is Managing Director of Dairy Farm, Hongkong Land, Jardine Matheson, Jardine Strategic and Mandarin Oriental, and Chairman of Jardine Cycle & Carriage, Jardine Matheson Ltd., Jardine Motors Group and Jardine Pacific. Anthony John Liddell Nightingale is Chairman of the Business Facilitation Advisory Committee established by the Financial Secretary in Hong Kong, a Non-official Member of the Commission on Strategic Development and a Council Member of the Hong Kong Trade Development Council, and the Employer’s Federation in Hong Kong. He is a Hong Kong representative to the APEC Business Advisory Council and a member of the Greater Pearl River Delta Business Council. Mr. Nightingale holds a Bachelor’s degree (Honours) in Classics from Peterhouse, Cambridge.

Mark Spencer GreenbergKomisaris Commissioner

Warga negara Inggris, Mark Spencer Greenberg ditunjuk menjadi Komisaris Perseroan pada Mei 2006. Beliau ditunjuk sebagai Direktur Jardine Matheson pada 1 April 2008, setelah sebelumnya menjabat Direktur Grup Strategi Jardine Matheson Ltd di tahun 2006. Beliau juga menjabat sebagai direktur Dairy Farm, Hongkong Land, Jardine Cycle & Carriage serta Mandarin Oriental; dan Komisaris Bank Permata. Sebelumnya selama 16 tahun bekerja di bidang investment banking dengan Dresdner Kleinwort Wasserstein di London. Mark Greenberg menyelesaikan studinya di Hertford College, Oxford University dengan menyandang gelar Master of Arts in Modern History.

A British citizen, he became Commissioner of the Company in May 2006. He was appointed as Director of Jardine Matheson on 1 April 2008, having first joined Jardine Matheson Ltd in 2006 as Group Strategy Director. He is also a director of Dairy Farm, Hongkong Land, Jardine Cycle & Carriage and Mandarin Oriental; and Commissioner of Bank Permata. He had previously spent 16 years in investment banking with Dresdner Kleinwort Wasserstein in London. Mr. Greenberg graduated from Hertford College, Oxford University, with a Master of Arts degree in Modern History.

Page 242: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

8vi

Benjamin William KeswickKomisaris Commissioner

Berkewarganegaraan Inggris, Ben Keswick menjadi Komisaris Perseroan sejak Mei 2007. Beliau merupakan Group Managing Director di Jardine Cycle & Carriage dan telah bekerja di Grup Jardine Matheson sejak 1998, dengan jabatan terakhir sebagai Chief Executive Officer dan sebelumnya Finance Director dari Jardine Pacific, yang mewakili beberapa penanam modal non-listed dari Jardine Matheson Holding di sejumlah sektor industri. Beliau juga menjabat sebagai direktur di Jardine Matheson, Jardine Matheson Ltd, Cycle & Carriage Bintang and MCL Land; dan komisaris PT United Tractors Tbk. Ben Keswick meraih gelar Bachelor of Science dari Agricultural Economics and Food Marketing dari Newcastle University, Inggris, dan Master of Business Administration dari INSEAD.

A British citizen, he has been Commissioner of the Company since May 2007. Currently he is Group Managing Director of Jardine Cycle & Carriage. He has been with the Jardine Matheson Group since 1998, most recently as Chief Executive Officer and before that, the Finance Director of Jardine Pacific, which represents a number of Jardine Matheson Holding’s non-listed investors in a range of industry sectors. He is a director of Jardine Matheson Holdings, Jardine Matheson Ltd, Cycle & Carriage Bintang and MCL Land; and a commissioner of PT United Tractors Tbk. Mr. Keswick graduated from Newcastle University with a Bachelor of Science degree in Agricultural Economics and Food Marketing and obtained a Master of Business Administration degree from INSEAD.

Chiew Sin CheokKomisaris Commissioner

Berkewarganegaraan Malaysia, Chiew Sin Cheok menjadi Komisaris Perseroan sejak Mei 2007. Saat ini memegang posisi sebagai Group Finance Director di Jardine Cycle & Carriage sejak November 2006, beliau telah bekerja di Jardine Matheson sejak 1993 dengan beberapa posisi senior finance. Sebelumnya Chiew Sin Cheok bekerja di Schroders and Pricewaterhouse, keduanya berkedudukan di London. Beliau juga merupakan Wakil Presiden Komisaris di PT Astra Agro Lestari Tbk, Komisaris PT Astra Otoparts Tbk, anggota komite audit PT Tunas Ridean Tbk dan Direktur Cycle & Carriage Bintang. Chiew Sin Cheok adalah lulusan dari London School of Economics and Political Science dan memperoleh gelar Bachelor of Science (Economics), Master of Management Science dari Imperial College of Science and Technology, London, dan merupakan anggota Institute of Chartered Accountants di Inggris dan Wales. Beliau menduduki jabatan Board of Governors di Keswick Foundation, suatu badan amal di Hong Kong.

A Malaysian citizen, he became a Commissioner of the Company in May 2007. He has been the Group Finance Director of Jardine Cycle & Carriage since November 2006. He has worked for Jardine Matheson since 1993 where he has held various senior finance positions, prior to which he worked for Schroders and Pricewaterhouse, both in London. He is also Vice President Commissioner of PT Astra Agro Lestari Tbk, Commissioner of PT Astra Otoparts Tbk, a member of the audit committee of PT Tunas Ridean Tbk and Director of Cycle & Carriage Bintang. Mr. Chiew graduated from the London School of Economics and Political Science with a Bachelor of Science (Economics) degree, obtained a Master of Management Science degree from the Imperial College of Science and Technology, London, and is a member of the Institute of Chartered Accountants in England & Wales. He sits on the Board of Governors of the Keswick Foundation, a charitable body in Hong Kong.

Page 243: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

As

tra

In

te

rn

at

ion

al

An

nu

al

Re

po

rt

20

07

La

po

ra

n T

ah

un

an

9

Profi l DireksiBoard of Directors’ Profi le

vii

Michael Dharmawan RuslimPresiden Direktur President Director

Warga negara Indonesia, beliau menjabat Presiden Direktur PT Astra International Tbk sejak Mei 2005. Beliau bertanggung jawab penuh atas semua bidang usaha Grup Astra. Sebelumnya menjabat Wakil Presiden Direktur untuk periode 2002 – 2005 dan Direktur untuk periode 1991 – 2002. Sebelum bergabung dengan Perseroan pada tahun 1983, beliau menjabat Assistant Vice President di Citibank N.A. Jakarta. Menyelesaikan pendidikan di University of California, Berkeley dengan gelar Bachelor of Science jurusan Teknik Industri pada tahun 1976 dan meraih gelar Master in Business Administration dari University of Wisconsin – Madison pada tahun 1978.

An Indonesian citizen, he was appointed as President Director of PT Astra International Tbk in May 2005. He has overall responsibility for the Group’s businesses. He was previously Vice President Director from 2002 to 2005 and Director from 1991 to 2002. Prior to joining the Company in 1983, he was Assistant Vice President of Citibank N.A. Jakarta. He graduated from the University of California at Berkeley in 1976 with a Bachelor degree in Industrial Engineering and holds a Master in Business Administration from the University of Wisconsin – Madison in 1978.

Prijono SugiartoDirektur Director

Warga negara Indonesia, beliau menjabat Direktur Perseroan sejak Mei 2001 dan bertanggung jawab atas bidang usaha Otomotif (Daihatsu, Isuzu, Nissan Diesel, Peugeot, dan BMW), Honda Motorcycle Sales Operation dan bidang usaha Alat Berat. Bergabung di Astra sejak tahun 1990 dan saat ini menjabat sebagai Presiden Komisaris PT United Tractors Tbk dan Komisaris PT Astra Honda Motor serta Komisaris di beberapa bidang usaha Otomotif Perseroan. Saat ini juga menjabat Wakil Ketua Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia). Sebelumnya, beliau adalah Sales Engineering Manager di Daimler-Benz Indonesia. Menyandang gelar Dipl.-Ing. dibidang Teknik Otomotif dari University of A. Sc. Konstanz, Jerman pada tahun 1984 dan gelar Dipl.-Wirtschaftsing di bidang Administrasi Niaga dari University of A. Sc. Bochum, Jerman pada tahun 1986.

An Indonesian citizen, he has been a Director since May 2001 and is responsible for the Automotive business (Daihatsu, Isuzu, Nissan Diesel, Peugeot, and BMW), Honda Motorcycle Sales Operation and the Heavy Equipment Group. He joined the Company in 1990 and is currently President Commissioner of PT United Tractors Tbk and Commissioner of PT Astra Honda Motor. He also holds several commissioner positions in the automotive group, and is also Vice Chairman of Gaikindo (The Indonesian Automotive Industry Association). Prior to joining the Company, he was Sales Engineering Manager at Daimler-Benz Indonesia. He obtained his Dipl.-Ing. in Automotive Engineering from the University of A. Sc. Konstanz, Germany in 1984, and Dipl.-Wirtschaftsing in Business Administration from the University of A. Sc. Bochum, Germany in 1986.

Page 244: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

10viii

Gunawan GeniusahardjaDirektur Director

Warga negara Indonesia, beliau menjabat Direktur Perseroan sejak Mei 2001. Beliau bertanggung jawab atas bidang usaha Jasa Keuangan. Memulai karirnya di Perseroan pada tahun 1981, pada saat ini juga memegang jabatan Presiden Komisaris PT Federal International Finance dan PT Asuransi Astra Buana serta Komisaris PT Bank Permata Tbk dan PT Astra Agro Lestari Tbk. Pada tahun 1997 - 2006, beliau menjabat Presiden Direktur PT Astra Sedaya Finance dan menjabat sebagai Chief Executive PT Astra International Tbk – Sales Operation pada tahun 1990 - 1997. Beliau menyelesaikan pendidikan di Universitas Kristen Indonesia, Jakarta tahun 1981.

An Indonesian citizen, he was appointed as Director of the Company in May 2001, and is Group Director for the Financial Services businesses. He joined the Company in 1981 and is currently President Commissioner of PT Federal International Finance and PT Asuransi Astra Buana, Commissioner of PT Bank Permata Tbk and PT Astra Agro Lestari Tbk. From 1997 - 2006, he was President Director of PT Astra Sedaya Finance and was Chief Executive of PT Astra International Tbk – Sales Operation in 1990 - 1997. He graduated from Indonesian Christian University, Jakarta in 1981.

Tossin HimawanDirektur Director

Warga negara Indonesia, beliau menjabat Direktur Perseroan sejak Mei 2005 dan bertanggung jawab atas bidang usaha sepeda motor Honda dan Komponen. Beliau juga menjabat Presiden Komisaris PT Astra Honda Motor dan Presiden Komisaris PT Astra Otoparts Tbk, Komisaris di PT Astra Graphia Tbk, PT Federal International Finance dan PT Astra Sedaya Finance. Tossin Himawan bergabung di Astra, sebagai staf PT Federal Motor (sekarang PT Astra Honda Motor) pada tahun 1972. Dari 1987 sampai 1997 beliau bertanggung jawab sebagai Direktur Keuangan & Administrasi PT Federal Motor. Sebagai Deputi Presiden Direktur Bank Universal pada tahun 1997 dan kemudian sebagai Managing Director PT Federal Motor pada tahun 1998 hingga akhir 2000, dan Wakil Presiden Direktur PT Astra Honda Motor mulai Januari 2001 sampai dengan kuartal pertama 2007. Menyelesaikan pendidikan di bidang Administrasi Niaga Universitas Katolik Parahyangan, Bandung tahun 1972.

An Indonesian citizen, he was appointed as Director of the Company in May 2005 and is responsible for the Honda motorcycle and Component businesses. He is also President Commissioner of PT Astra Honda Motor and PT Astra Otoparts Tbk, Commissioner of PT Astra Graphia Tbk, PT Federal International Finance and PT Astra Sedaya Finance. He started his career in Astra as a staff of PT Federal Motor (presently PT Astra Honda Motor) in 1972. From 1987 to 1997, he was Finance & Administration Director of PT Federal Motor. In 1997, he served as Deputy President Director at Bank Universal, and was later appointed as Managing Director of PT Federal Motor from 1998 to end of 2000, and as Vice President Director PT Astra Honda Motor from January 2001 to March 2007. He graduated from the Department of Business Administration at Parahyangan Catholic University, Bandung, Indonesia in 1972.

Page 245: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

As

tra

In

te

rn

at

ion

al

An

nu

al

Re

po

rt

20

07

La

po

ra

n T

ah

un

an

11ix

Johnny D. DanusasmitaDirektur Director

Warga negara Indonesia, beliau menjabat Direktur Perseroan sejak Mei 2005 dan bertanggung jawab atas bidang usaha Otomotif (Toyota) dan PT Serasi Autoraya. Beliau juga menjabat Presiden Direktur PT Toyota-Astra Motor sejak tahun 2002. Memulai karir di Astra sejak 1982 sebagai Manajer Akunting PT Multi Astra. Menjabat Direktur Keuangan dan IT PT Toyota-Astra Motor dari 1992 sampai 2000. Dari 1996 sampai 2000 juga menjabat sebagai Direktur Human Resources Development & General Affairs. Pada tahun 2000 sebagai Chief Executive Officer Toyota Sales Operation. Sebelum bergabung dengan Astra bekerja sebagai auditor pada Pricewaterhouse. Menyelesaikan pendidikan di Universitas Trisakti Jurusan Akuntansi.

An Indonesian citizen, he was appointed as Director of the Company in May 2005 and is responsible for the Automotive (Toyota) business and PT Serasi Autoraya. He has also been President Director of PT Toyota-Astra Motor since 2002. He joined Astra in 1982 as Accounting Manager of PT Multi Astra. From 1992 to 2000, he served as Finance and IT Director of PT Toyota-Astra Motor. From 1996 to 2000 he also acted as Human Resources Development & General Affairs Director. In 2000, he was appointed Chief Executive Officer of the Toyota Sales Operation. Prior to joining the Company, he worked as an auditor at Pricewaterhouse. He graduated from the Trisakti University majoring in Accountancy.

Maruli GultomDirektur Director

Warga negara Indonesia, beliau menjabat Direktur Perseroan sejak Mei 2005 dan bertanggung jawab atas bidang usaha Agribisnis dan Teknologi Informasi. Beliau juga menjabat sebagai Presiden Komisaris PT Astra Graphia Tbk dan Wakil Presiden Komisaris PT Astra Agro Lestari Tbk. Bergabung sebagai staf pada Divisi Honda - PT Astra International, Inc. pada tahun 1970. Sejak tahun 1988, beliau menjabat Direktur di beberapa anak perusahaan Grup Astra. Pada tahun 2000 - 2007, beliau menjabat sebagai Presiden Direktur PT Astra Agro Lestari Tbk. Maruli Gultom menyelesaikan pendidikan di Jurusan Teknik Mesin, Universitas Kristen Indonesia.

An Indonesian citizen, he was appointed as Director of the Company in May 2005 and is responsible for the Agribusiness and Information Technology businesses. He is also President Commissioner of PT Astra Graphia Tbk. He started his career as a staff of Astra Honda Sales Operation in 1970. Since 1988, he has served as Director in several subsidiaries in the Astra Group. In 1999, he was appointed Vice President Director of PT Astra Agro Lestari Tbk. In 2000 - 2007, he had served as President Director of PT Astra Agro Lestari Tbk. He graduated from the Indonesian Christian University majoring in Mechanical Engineering.

Page 246: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

12x

Simon John MawsonDirektur Director

Warga negara Inggris, beliau menjabat Direktur Perseroan sejak 2005 dan bertanggung jawab atas bidang Keuangan, Teknologi Informasi dan Manajemen Risiko Korporasi. Sebelum bergabung dengan Perseroan, beliau menjabat beberapa posisi bidang keuangan di Jardine Matheson, Hong Kong serta memegang jabatan Group Treasurer pada tahun 2001. Sebelumnya, beliau pernah bekerja di Pricewaterhouse di Leeds, London dan Hong Kong. Menyelesaikan studi di Magdalen College, Oxford University dengan gelar Master of Arts di Modern History dan anggota Institute of Chartered Accountants di England dan Wales.

A British citizen, he was appointed as a Director of the Company in 2005 and is responsible for Corporate Finance, Information Technology and Risk Management. Prior to joining the Company, he worked for Jardine Matheson in Hong Kong in various financial positions, and was Group Treasurer from 2001. Before he joined Jardine Matheson, he worked for Pricewaterhouse in Leeds, London and Hong Kong. He graduated from Magdalen College, Oxford University with a Master of Arts degree in Modern History and is a member of the Institute of Chartered Accountants in England and Wales.

Page 247: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta
Page 248: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

14xii

Jakarta, 1 Juni 2007

Michael D. Ruslim

Presiden Direktur

President Director

Michael D. Ruslim

Board of Commissioners

Board of Directors

Chief Executive Officer

Executive Committee

Audit Committee

Remuneration & Nomination Committee

Astra Motor I

Honda

Astra Motor II

Toyota

Astra System II

Infrastructure

Line of BusinessDirector in Charge (DIC) CEO

Tossin Himawan

Johnny D. Danusasmita

Prijono Sugiarto

Gunawan Geniusahardja

Michael D. Ruslim

Tossin Himawan

Prijono Sugiarto

Maruli Gultom

Maruli Gultom

Astra Motor III

Non Toyota

Astra Motor IV

Astra Component

Astra Financial Services

ACC, FIF, AAB, TAFS, KAF,SANF, PermataBank

Astra Heavy Equipment/Mining Contractor

Astra Resources

Agribusiness

Astra System I

Information Technology

Siswanto Prawiroatmodjo

Johnny D. Danusasmita

Prijono Sugiarto

Eduardus P. Supit

Benny TjoengSuhartonoIrawan SantosoBuntoro MuljonoSusilo Sudjono

R. Djoko Pranoto/Sudiarso Prasetio

Widya Wiryawan

Lukito Dewandaya

Angky Tisnadisastra

Page 249: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

As

tra

In

te

rn

at

ion

al

An

nu

al

Re

po

rt

20

07

La

po

ra

n T

ah

un

an

15xiii

Informasi PerusahaanCorporate Information

Dewan Komisaris Board Of Commissioners

Presiden Komisaris President Commissioner : Budi Setiadharma

Komisaris Commissioners : Djunaedi Hadisumarto

Patrick M. Alexander

Muhamad Chatib Basri

Soemadi D.M. Brotodiningrat

Akira Okabe

Anthony J. L. Nightingale

Mark Spencer Greenberg

Benjamin William Keswick

Chiew Sin Cheok

Direksi Board of Directors

Presiden Direktur President Director : Michael D. Ruslim

Direktur Directors : Gunawan Geniusahardja

Prijono Sugiarto

Tossin Himawan

Johnny D. Danusasmita

Maruli Gultom

Simon John Mawson

Komite Audit

Audit Committee

Ketua Chairman:

Patrick Morris Alexander

Anggota Member:

Fred B. G. Tumbuan

Kanaka Puradiredja

Sekretaris Perusahaan

Corporate Secretary

Aminuddin

e-mail: [email protected]

Hubungan Investor

Investor Relations

Richard Santosa/Tira Ardianti

e-mail: [email protected]/

[email protected]

Auditor

Auditor

Kantor Akuntan Publik

Haryanto Sahari & Rekan

(A member firm of PricewaterhouseCoopers)

Jl. HR Rasuna Said Kav. X-7 No. 6

Jakarta 12940

Tel. ( 62-21) 521 2901

Fax. ( 62-21) 529 05555/529 05050

Biro Administrasi Efek

Share Registrar

PT Raya Saham Registra

Plaza Sentral Building, Floor 2

Jl. Jend Sudirman Kav. 47-48

Jakarta 12930

Tel. (62-21) 252 5666

Fax. (62-21) 252 5028

Saham Tercatat pada

Shares Listed

Bursa Efek Indonesia

(Sebelumnya Bursa Efek Jakarta dan Surabaya)

Indonesia Stock Exchange

(Formerly Jakarta and Surabaya Stock Exchanges)

Alamat Perusahaan

Registered Office

Astra International Building

Jl. Gaya Motor Raya No. 8

Sunter II, Jakarta 14330

Tel. (62-21) 652 2555

Fax. (62-21) 6530 4957

Homepage: www.astra.co.id

email: [email protected]

Page 250: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

Halaman ini sengaja dikosongkan

This page is intentionally left blank

Page 251: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

De

sig

n a

nd

Ed

ito

ria

l b

y E

qu

us

Page 252: LKFS Astra International 1207 Report/annual_report... · dengan nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 110,5 triliun. Sekarang, ... nasional serta

18

a n n u a l r e p o r t 2 0 0 7 l a p o r a n t a h u n a n

PT Astra International Tbk

Head OfficeJl. Gaya Motor Raya No. 8Sunter II, Jakarta 14330, IndonesiaTel. (62-21) 652 2555Fax. (62-21) 651 2058, 651 2059

www.astra.co.id