lk tumor otak rsdm
DESCRIPTION
jhhhTRANSCRIPT
LAPORAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. P DENGAN MENINGOMA
DIRUANG MAWAR 2 RSUD Dr.MOEWARDI SURAKARTA
Disusun oleh :
AHMAD ASYROFUL ANAMNIM. P17420113001
PRODI DII KEPERAWATAN SEMARANG
JURUSAN KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
2015
LAPORAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. P DENGAN MENINGOMA
DIRUANG MAWAR 2 RSUD Dr.MOEWARDI SURAKARTA
I. PENGKAJIAN
Tanggal pengkajian : 04 Agustus 2015
Waktu : 11.45 WIB
Ruang : Mawar 2
Tanggal masuk : 04 Agustus 2015
Jam : 11.00 WIB
A. Biodata
1. Identitas pasien
Nama Klien : Tn.P
Umur : 47 Tahun
Jenis kelamin : Laki - Laki
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Buruh Bangunan
Alamat : Sragen, Kedawung
No. Rekam Medis : 01203857
Diagnosa Medis :
2. Penanggung Jawab
Nama : Ny L
Umur : 37 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Sragen, Jawa Tengah
Hubungan dengan pasien : Istri
B. KELUHAN UTAMA
Pasien mengeluh Tidak Bisa melihat dengan jelas
C. RIWAYAT KEPERAWATAN
1. Riwayat Keperawatan Sekarang
Sekitar +/- 3 bulan yang lalu pasien mengeluhkan tidak bisa melihat kemudian dia
datang ke dokter yang sering dia kunjungi. Kemudian dokter merujuk ke Rumah sakit
moewardi untuk diperiksa lebih lanjut. Dokter mendiagnosa ada sel tumor di kepalanya.
Kemudian tanggal 4 Agustus 2015 pasien datang ke UGD RSUP Dr Moewardi Surakarta
pada jam 08.00 bersama istrinya, pada pengkajian didapatkan terjadi gangguan visual
pada pasien. Pasien dirujuk dirawat inap di ruang Mawar 2
2. Riwayat Keperawatan Dahulu
Pasien belum pernah dirawat dirumah sakit.
3. Riwayat Kesehatan Keluarga
Keluarga pasien tidak ada yang memiliki riwayat penyakit seperti yang dirasakan
pasien. Keluarga pasien tidak ada yang memiliki riwayat penyakit seperti DM,
Hipertensi, Jantung.
D. POLA FUNGSIONAL CALISTA ROY
1. Pemenuhan Kebutuhan Oksigenasi
Sebelum Sakit :
Pasien dapat bernapas dengan mudah tanpa menggunakan tambahan oksigen dan
tidak merasakan sesak napas.
Selama Sakit :
Pasien mengeluh sesak napas, napas pasien cepat, dalam dan terasa berat.RR pasien
34 x/ menit dengan irama irregular disertai batuk dan mengeluarkan cairan berwarna
kuning, berbuih dan kadang bercampur darah.
2. Pola Kebutuhan Nutrisi
Sebelum Sakit :
Makanan yang setiap hari dimakan oleh pasien adalah masakan rumah yaitunasi,
sayur, lauk – pauk, dengan porsi sedang 3x sehari.Buah yang sering dikonsumsi
pasien adalah pisang.
Selama Sakit :
Selama sakit nafsu makan pasien menurun, pasien makan 3x sehari, makanan dari
rumah sakit dengan menu nasi lunak, sayur,dan lauk tetapi hanya habis ¼ porsi.
Pasien juga mengonsumsi buah seperti pisang dan melon.
Pengkajian :
A : -TB : 150 cm
-BB : 67 kg (Sebelum Sakit)
57 kg ( setelah sakit )
-LILA : 23 cm
- IMT 57/ (1,55)2m = 23,3 ( normal)
B: Hb : 12,7 g/dL ( 12,0 – 15,0 g/dL)
Ht : 38 % (35-47 %)
C: Turgor kulit baik, kembali <2 detik, conjunctiva tidak anemis
D:diet biasa 1700 kkal
3. Aktivitas dan Istirahat
Indeks barthel
Factor
ketergantungan
skor Factor ketergantungan skor
Personal hygiene 3 Memakai pakaian 8
Mandi 3 Control BAB 7
Makan 10 Control BAK 7
Toileting 7 Ambulasi 8
Menaiki tangga 5 Transfer kursi-tempat
tidur
8
Skor total 76
Criteria skor :
Ketergantungan total (0-24)
Ketergantungan berat (25-49)
Ketergantungan sedang (50-74)
Ketergantungan ringan (75-90)
Ketergantungan mandiri (91-100)
Istirahat
a. Sebelum sakit
Pasien mengatakan sehari-hari beraktivitas menjadi ibu rumah tangga dan
mengasuh kedua anaknya yang belum mandiri.Pasien jarang sekali
berolahraga.Pasien mengatakan tidak ada gangguan pada pola tidurnya, pasien
biasa tidur kurang lebih 6-7 jam dalam sehari dari pukul 21.00-04.30
WIB.Kadang- kadang pasien tidur siang selama 2 jam.
b. Pada waktu sakit
Pasien mengatakan selama sakit aktivitasnya terganggu, pasien memerlukan
bantuan dalam memenuhi aktivitasnya selama sakit seperti makan, mandi,
berpakaian dan toileting.Saat pasien tidur pasien mengeluh sesak napas, namun
saat pasien duduk napas pasien berkurang.Pasien mengatakan pola tidurnya
terganggu karena sesak napas dan batuk-batuk.Pasien tidur 5-6 jam dan sering
terbangun pada malam hari.Tidur siang pasien tidak nyenyak karena tidak terbiasa
dengan kondisi Rumah Sakit.
4. Pola Eliminasi
Sebelum Sakit
BAB : pasien BAB 1x sehari dengan konsistensi lunak, berwarna kuning
kecoklatan dengan bau khasfeses.
BAK : pasien BAK 5-6 x sehari dengan warna jernih, bau khas urin, jumlah 1800
cc/ 24 jam
Pasien tidak mempunyai keluhan dan tidak mengalami kesulitan saat BAB
maupun BAK.
Selama sakit
BAB : pasien BAB 1x sehari dengan konsistensi lunak, berwarna kuning
kecoklatan dengan bau khas feses.
BAK : pasien BAK 5-6 x sehari dengan warna jernih, bau khas urin, jumlah 1400
cc/ 24 jam
Saat sakit pun pasien juga tidak mempunyai keluhan dan tidak mengalami
kesulitan saat BAB maupun BAK.Pasien BAB dan BAK di atas tempat tidur dan
dibantu oleh keluarga.
5. Proteksi / Perlindungan (integritas/integritas)
Pasien tidak mengalami luka tekan atau lecet-lecet pada bagian punggung pasien
karena berbaring lama di tempat tidur, turgor kulit elastis kembali kurang dari 3
detik , tidak terlihat adanya luka atau infeksi pada kulit pasien. Terdapat luka
jahitan di perut pasien karena pasien pernah menjalani operasi Caesar tahun 2005.
6. Sensoris
Pasien masih dapat merasakan adanya ransang nyeri, tekanan, panas, dingin,
rasa dan bau dengan baik.
7. Cairan dan Elektrolit
Sebelum sakit :
Minuman yang diminum pasien adalah air putih sekitar 7-8 gelas/ hari
(2000ml). Kadang-kadang pasien juga minum teh
Sesudah sakit:
Minuman yang diminum pasien air putih sebelum 6gelas (1500ml). Pasien
mendapat terapi cairan infuse RL 20TPM.
8. Fungsi Neurologis
Kesadaran pasien masih dalam keadaan baik,masih dapat berfungsi dengan
baik. Daya ingat yang dimiliki pasien juga masih baik, pasien mampu mengingat
kejadian dulu yang dialaminya, pasien juga mengingat perawat yang masuk
keruangannya untuk melakukan ganti plabot infus atau pemberian obat dan
memberikan asuhan keperawatan.
9. Fungsi Endokrin
Pasien berusia 40 tahun, jadi pasien belum mengalami menopause.Sehingga pasien
masih memproduksi hormone esterogen dan proggesteron.Hasil gula darah sewaktu
pasien adalah 85mg/dL, berarti produksi hormon insulin pasien masih berfungsi
dengan baik.
E. PEMERIKSAAN FISIK
1. Kesadaran
Kesadaran : composmentis
GCS : 15
TTV :
TD : 110/80 mmHg
Nadi : 88/ menit
Suhu : 36,4oC
RR : 18x/ menit
2. Rambut
Rambut pasien pendek, sedikit bergelombang, tidak rontok, bersih,tidak berbau,
berwarna hitam dan sedikit beruban.
3. Kepala
Tidak ada benjolan pada kepalanya, Kulit kepala bersih dan tidak ada ketombe dan
tidak ada laserasi pada kepalanya.
4. Leher
Tidak ada pembengkakan leher, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada
pembesaran kelenjar limfe, tidak ada distensi vena jugularis.
5. Telinga
Daun telinga : simetris antara kanan dan kiri Liang telinga
Fungsi pendengaran : tidak ada gangguan pendengaran yang dialami pasien
Lubang Telinga : lubang telinga tengah bersih tidak ada penumpukan
serumen yang terlalu banyak, tidak ada radang telinga.
6. Mata
a. Konjungtiva : tidak anemis
b. Sclera : tidak ikteric
c. Pupil : normal berbentuk bulat.
Pasien tidak dapat melihat yang ada disekitarnya
7. Hidung
Hidung simetris, tidak ada massa (tonjolan) dalam hidung, tidak ada penumpukan
kotoran atau sekret yang bersarang dalam lubang hidung pasien dan tidak ada
pernafasan cuping hidung.
8. Rongga Mulut
Gigi : bersih, tidak ada karies gigi.
Mulut : bersih, berwana merah muda, tidak berbau, bibir lembab
9. Paru-paru
10. Jantung
Inspeksi : ictus cordis tidak tampak pada intercosta IV-V pada mid
clavicula sedikit 2cm medial sinistra.
Palpasi : Ictus cordis teraba pada intercosta IV-V pada mid
clavicula sedikit 2 cm medial sinistra.
Perkusi : terdengar suara redup diseluruh lapang jantung
Auskultasi : BJ 1, BJ II terdengar tunggal, tidak terdengar suara gallop
dan murmur
11. Abdomen
Inspeksi : cembung
Auskultasi : bissing usus normal 15x/ menit
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada distensi abdomental
maupun pembesaran hepar dan limfa
Perkusi : suara timpani di seluruh area
12. Genetalia
Tidak ada jamur, labia mayor dan labio minor bersih, dan tidak terpasang kateter dan
tidak terdapat tanda-tanda infeksi.
13. Ekstermitas
A. Ekstermitas Atas
Inspeksi : tangan kanan terpasang infuse dengan cairan infuse RL 20
tpm., tidak terdapat luka pada tangan pasien
Palpasi : tidak ada nyeri tekan.
Motorik : tangan kanan dan kiri pasien normal dapat digerakkan,
kekuatan otot 5
Sensorik : Pasien dapat merasakan nyeri sentuhan, temperatur
B. Ekstermitas Bawah
Inspeksi : kaki kanan dan kiri pasien tidak terdapat luka. Kedua kaki
bengkak
Palpasi : tidak ada nyeri, akral hangat, turgor kembali kurang dari
3detik
Metorik : kaki kanan dan kiri pasien normal dapat digerakkan
Sensorik : pasien dapat merasakan nyeri sentuhan, temperature
14. Kulit
Kulit pasien berwarna sawo matang, turgor kulit pasien baik kembali <3detik.
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tanggal : 02-12-2014
KIMIA KLINIK
PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI RUJUKAN
Glukosa Sewaktu 105 Mg/dL 80-160
469 U/L 120-246
Total Protein 5.9 g/dL 6.4-8.2
Albumin 3.4 g/dL 3.4-5.0
Specimen : sputum
Tanggal : 29-11-2014
PEMERIKSAAN HASIL KETERANGAN
PEWARNAAN BTA (-) Negative Skala IUATLD
(-) / Negatif = 0 BTA/ 100 LP
(+)/ Scanty =1-9 BTA/ 100 LP
(1+) / Positif =10-99 BTA/ 100 LP
(2+)/ Positif = 1-10 BTA/ LP
(3+)/ Positif = > 10 BTA/ LP
Tanggal 28-11-2014
HEMATOLOGI
PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI RUJUKAN
Hemetologi Paket
Hemoglobin 12.7 g/ dL 12.00-15.00
Hematokrit 38.0 % 35-47
Eritrosit 4.3 10^6/uL 4.4-5.9
MCH 29.2 Pg 27.00-32.00
MCV 87.6 fL 76-96
MCHC 33.3 g/ dL 29.00-36.00
Leukosit 11.2 10^3/uL 3.6-11
Trombosit 326.6 10^3/ uL 150-400
RDW 15.9 % 11.60-14.80
MPV 7.6 fL 4.00-11.00
KIMIA KLINIK
Glukosa Sewaktu 85 Mg/ dL 80-160
Ureum 17 Mg/ dL 15-39
Kreatinin 0.54 Mg/ dL 0.60-1.30
ELEKTROLIT
Natrium 142 Mmol/L 136-145
Kalium 3.9 Mmol/L 3.5-5.1
Chlorida 107 Mmol/L 98-107
Tanggal : 28-11-2014
KIMIA KLINIK : BGA KIMIA
PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI RUJUKAN
Temp 36.6 C
Hb 12.7 g/dL 12,0-16,0
FlO2 32.0 %
pH 7.10 7.37-7.45
pCO2 47 mmHg 35-45
pO2 78 MmHg 83.0-108.0
HCO3- 21.0 Mmol/L 18-23
TCO2 22.2 Mmol/L
BEecf -4.6 Mmol/L
BE(B) -4.2 Mmol/L -2-3
SaO2 90 % 95-100
Hasil Foto Rontgan
Kesan : COR tidak membesar
Gambaran Efusi Pleura Sinistra
G. TERAPI YANG DIBERIKAN
Cairan infuse RL 20 tpm
O2 nasal kanul 3 liter/ menit
Injeksi ceftriaxon 2 gr/ 24 jam
N. Acetyl cystein 200 mg/ 8 jam P.O
Codein 10 mg/ 8 jam P.O
Aminophilin 24 mg melalui drib 20tpm bila sesak
PROSES KEPERAWATAN
A. DAFTAR MASALAH
NO TGL/
JAM
DATA FOKUS MASALAH Tanggal teratasi TTD
1. 02-12-14
09.45
1. Pasien
mengatakan sesak
napas, pusing saat
bangun tidur
2. Pasien sianosis
3. Pasien gelisah
4. ortopnea
5. RR 34x/menit,
kusmaul
6. Nadi 100x/menit
7. pH arteri 7.1
8. PaO2 78 mmHg
PaCO2 47 mmHg
SaO2 90%
9. Dada kiri terlihat
Gangguan
pertukaran gas b/d
kolap paru
sekunder dengan
adanya efusi pleura
sinistra
cembung
daripada dada
kanan
10. Pergerakan
dada kiri
tertinggal saat
inspirasi maupun
ekspirasi
11. Terdapat
suara ronkhi
basah pada
sepanjang lobus
bawah paru
12. Perkusi :
dulnes hingga
pekak pada dada
kiri
13. Hasil foto
thorax tampak
efusi pleura
sinistra
2. 02-12-14
09.45
1. Pasien
mengatakan kurang
mengetahui tentang
penyakitnya ( efusi
Pleura )
2.Pasien bertanya
tentang
kondisikesehatannya
.
3. Pasien
Kurang
pengetahuan b/d
informasi yang
tidak adekuat
mengenai proses
penyakit
danpengobatan
mengatakan bingung
tentang penjelasan
dokter
4 02-12-14
09.45
1. pasien
mengatakan nafsu
makan berkurang
2. pasien makan
habis ¼ porsi
3. BB berkurang
10kg selama 4bulan
4. hasil pengukuran
total protein 5,9 g/dL
5. hasil pengukuran
eritrosit 4,3 10^6/uL
Resiko
ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan b/d
anorexia
B. RENCANA KEPERAWATAN
No tanggal Diagnosa perawat Tujuan Intrvensi Ttd
1 02-12-14
09.45
Gangguan
pertukaran gas b/d
kolap paru
sekunder dengan
adanya efusi
pleura
Setelah dilakukan
tindakan selama 2
x 24 jam
diharapkan
pertukaran gas
efektif pasien
terpenuhi dengan
Kriteria Hasil :
1. Pasien tidak
sesak napas, dan
tidak pusing.
2. pasien tidak
1. posisikan pasien
pada posisi semi
fowler
2. kolaborasi
pemberian O2
binasal kanule 3
liter/menit
3. monitor irama
napas
4. monitor respirasi
dan status O2
5. catat pergerakan
sianosis
3. pasien tidak
gelisah
4. nadi dalam
rentang normal 60-
90 x/ menit
5. pH dalam
rentang normal
7,35-7,45
6. PaO2 normal
80-100 mmHg
PCO2 normal 35-
45 mmHg
SaO2 95-100%
7. Perkusi sonor
8. tidak terdengar
suara ronkhi basah
pada seluruh lobus
bawah paru
9. pergerakan dada
kiri dan kanan
bersamaan, tidak
ada dada yang
tertinggal saat
inspirasi dan
ekspirasi
dada, amati
kesimetrisan,
penggunaan otot
tambahan, retraksi
otot supraclavicular
dan intercostal
6. auskultasi suara
tambahan pada
napas pasien
7. monitor hasil
BGA
8. kolaborasi
pemberian obat
aminophilin 24 mg
bila sesak,
N. Acetyl cystein
200 mg/ 8 jam P.O
2 02-12-14
09.45
Kurang
pengetahuan b/d
informasi yang
tidak adekuat
mengenai proses
Pasien dapat
memahami tentang
kondisi
penyakitnya
setelah 2xtatap
1. jelaskan
mengenai
patofisiologi dari
penyakit
2. gambarkan tanda
penyakit
danpengobatan
muka dengan
kriteria hasil :
1. Pasien dan
keluarga
mengatakan
pemahaman
tentang penyakit,
kondisi dan
program
pengobatan
2. Pasien dan
keluarga mampu
menjelaskan
kembali apa yang
dijelaskan oleh
perawat
dan gejala yang
biasa muncul
pada penyakit
3. gambarkan
proses penyyakit
dengan cara yang
tepat
4 02-12-14
09.45
Resiko
ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan
berhubungan
dengan anoreksia
Setelah dilakukan
tindakan
keperawatan
selama 2x24 jam
diharapkan tidak
terjadi resiko
kekurangan nutrisi
dengan criteria
hasil
1. pasien
mengatakan nafsu
makan baik
2. pasien makan
habis satu porsi
3. BB minimal
1. edukasi
pentingnya asupan
nutrisi
2. Kolaborasi
dengan ahli gizi
untuk menentukan
kebutuhan kalori
pasien
3. monitor berat
badan pasien
4. monitor hasil
pengukuran eritrosit
dan protein
5. tanyakan
makanan kesukaan
tetap 57 kg
4. hasil
pengukuran total
protein 564-82
g/dL
5. hasil
pengukuran
eritrosit 4.4-5.9
10^6/uL
pasien dan
sesuaikan dengan
kebutuhan nutrisi
pasien
C. IMPLEMENTASI
No TGL/JAM DP TINDAKAN
KEPERAWATAN
RESPON PASIEN TTd
1. 02-12-14
11.00
Gangguan
pertukaran gas
berhubungan
dengan kerusakan
alveoli
1. Memosisikan
pasien pada posisi
semi fowler
Pasien mengatakan
sesak napas
berkurang
RR : 30x/menit
12.30 2. Memberikan O2
3 liter/menit
Pasien terpasang O2
3l/menit dan pasein
merasa sesak napas
mulai berkurang
13.00 3. Memonitor irama
napas
Pasien bernafas
dengan irama
irreguler dan pasien
bernafas dengan
cepat
13.30 4. Memonitor
respirasi dan
status O2
Pasien masih sesak
nafas, RR :
30X/menit
14.00 5. Mencatat
pergerakan dada,
amati
kesimetrisan,
penggunaan otot
tambahan,
retraksi otot
supraclavicular
dan intercostal
Pergerakan dada
pasien saat inspirasi
maupun ekspirasi
pada dada kiri
tertinggal
14.15 6. Melakukan
pemeriksaan
Terdapat suara
tambahan ronkhi
dengan auskultasi
suara tambahan
pada napas pasien
pada lobus bawah
paru sinistr
15.00 7. memberikan obat
aminophilin 24
mg
Obat aminophhilin
masuk melalui IV
dan tidak ada tanda
alergi
2. 20.40 Kurang
pengetahuan b/d
informasi yang
tidak adekuat
mengenai proses
penyakit
danpengobatan
1. menjelaskan
mengenai
patofisiologi dari
penyakit kepada
pasien
Pasien memahami
patofisiologi dari
penyakit yang
dideritanya saat ini
20.40 2. menggambarkan
tanda dan gejala yang
biasa muncul pada
penyakit
Pasien memahami
apa saja tanda dan
gejala yang
dialaminya saat ini
dan pengaruh dari
penyakit yang
dideritanya
20.40 3. menggambarkan
proses penyakit
dengan cara yang
tepat
Pasien mengerti
proses
berkembangnya
penyakit yang
dialaminya saat ini
3. 20.45
20.45
20.45
20.45
20.45
Resiko
ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan
berhubungan
dengan anoreksia
1. Menjelaskan
pentingnya asupan
nutrisi
2. Memberi informasi
diit yang di anjurkan
oleh ahli gizi
3. Anjurkan pasien
untuk makan dengan
porsi sedang tapi
sering
4. Monitor porsi makan pasien
5. Memonitor berat
badan pasien
6. Memonitor hasil
pengukuran eritrosit
dan protein
7. Menanyakan
makanan kesukaan
pasien dan
menyesuaikan
dengan kebutuhan
nutrisi pasien
Pasien menerima dan
memahami edukasi
yang diberikan oleh
perawat
Pasien memahami
tentang makanan
yang seharusnya
dikonsumsi
Pasien bersedia
makan sedang namun
sering
Pasien makan habis
¾ porsi
BB pasien : 57 kg
Hasil eritrosit :
4.310^6/uLprotein :
5.9 g/dL
No. TGL/JAM DP TINDAKAN
KEPERAWATAN
RESPON PASIEN TTd
1. 03-12-14
09.00
Gangguan
pertukaran gas
berhubungan
dengan kolap paru
sekunder dengan
adanya efusi pleura
sinistra
1. Memonitor
respirasi pasien
Pasien mengatakan
masih sesak napas,
RR= 26x/menit
09.10 2. Memonitor irama
nafas pasien
Pasien bernapas
dengan irama
irregular dan napas
pasien cepat
09.20 3. Mencatat
pergerakan dada,
mengamati
kesimetrisan dan
retraksi otot
supraclavicula
intrercosta
Pergerakan dada
pasien saat inspirasi
maupun ekspirasi
dada kiri masih
tertinggal
09.25 4. Mendengarkan
suara napas
tambahan pada
pasien
Masih terdengar
suara ronkhi basah
pada lobus bawah
paru
09.30 5. Mempertahankan
posisi pasien pada
posisi semi fowler
Pasien masih dalam
posisi semi fowler
dan pasien merasa
sesak berkurang
dengan posisi
tersebut
13.15 6. Monitor pemberian
terapi O2 3 l/menit
Pasien terpasang
binasal kanul O2
3l/menit dan pasein
merasa sesak napas
mulai berkurang
14.00 7. Memberikan obat
aminophilin 24 mg
Obat masuk melalui
IV selang infuse dan
tidak ada tanda alergi
2. 03-12-14
20.40
Kurang
pengetahuan b/d
informasi yang
tidak adekuat
mengenai proses
penyakit
danpengobatan
1. Mengajukan
pertanyaan-
pertanyaan
kepada pasien
mengenai
patofiologi
penyakit yang
dialaminya
Pasien dapat
menjawab pertanyaan
mengenai
patofisiologi
penyakitnya dengan
baik
20.40 2. Mengajukan
pertanyaan
mengenai
gambaran tanda
dan gejala yang
biasa muncul
pada penyakit
Pasien dapat
mentoleransi
mengenai tanda dan
gejala dari penyakit
yang dialaminya
20.45 3. Mengajukan
pertanyaan
kepada pasien
mengenai proses
perjalanan
penyakitnya
Pasien dapat
menjelaskan
bagaimanan proses
perjalanan
penyakitnya.
3. 20.50 Resiko
ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan
berhubungan
dengan anoreksia
1. Mengajukan
pertanyaan
kepada pasien
tentang diet yang
dianjurkan
Pasien dapat
menjawab pertanyaan
yang diberikan oleh
perawat
20.55 2. Memonitor hasil
pengukuran
eritrosit dan
protein
Hasil eritrosit :
48 10^6/uL
Protein : 6,6 gr/dL
D. CATATAN PERKEMBANGAN
NO TGL/JAM DP CATATAN PERKEMBANGAN TTD
1. 04-12-14
09.45
Gangguan pertukaran gas
berhubungan dengan
kolaps paru sekunder
dengan adanya efusi pleura
sinistra
S : pasien mengatakan sesak napas sudah
berkurang
O: pasien merasa sesak napas berkurang,
pasien gelisah, RR 26x/menit, nadi
85x/menit, SaO2 93%, dada kiri masih
tertinggal saat inspirasi dan ekspirasi.
A : Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi dalam 1 x 24 jam
- Monitor O2 3 liter/menit
- Mencatat pergerakan dada saat
inspirasi dan ekspirasi
- Monitor RR
- Mempertahankan posisi semi
fowler
- Kolaborasi dalam pemberian obat
aminophilin 24 mg bila masih
sesak
3. 04-12-14
09.45
Kurang pengetahuan b/d
informasi yang tidak
adekuat mengenai proses
penyakit danpengobatan
S :Pasien mengatakan lebih mengerti
mengenai penyakit yang dideritanya saat
ini
O : Pasien dapat menjawab pertanyaan-
pertanyaan mengenai penyakitnya
A : Masalah teratasi
P : Pertahankan intervensi
4. 04 – 12 -
2014
Resiko ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan berhubungan
dengan anoreksia
S : Pasien mengatakan lebih memahami
tentang diet yang diberikan
O : Pasien dapat menjawab pertanyaan-
pertanyaan mengenai diet yang
diberikan, pasien makan habis ¾ porsi,
hasil pengukuran protein darah 6,6gr/dL
A : Masalah teratasi
P : Pertahankan intervensi