literasi informasi media internet di kalangan …
TRANSCRIPT
i
LITERASI INFORMASI MEDIA INTERNET DI KALANGAN
MAHASISWA FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN
THAHA SAIFUDDIN JAMBI
SKRIPSI
Diajukan untuk Melengkapi Persyaratan
guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.1)
dalam Ilmu Perpustakaan
Oleh:
RISKA ANJALIYA
NIM 404171058
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN
JAMBI
2021
ii
iii
iv
v
MOTTO
حيم حمن الر الر بسم الل
عليك حسيبا اقرأ كتبك كفى بنفسك اليوم
iqro` kitaabak, kafaa binafsikal-yauma 'alaika hasiibaa
"Bacalah kitabmu, cukuplah dirimu sendiri pada hari ini sebagai penghitung atas
dirimu."
(QS. Al-Isra' 17: Ayat 14)1
1 Departemen Agama Republik Indonesia. Al- Qur’an dan Terjemahan. (Jawa Barat:
Diponegoro, 2006)
vi
PERSEMBAHAN
Puji Syukur kepada Allah SWT yang maha pengasih dan maha penyayang.
Kupersembahkan skripsi ini
Kepada yang tersayang Ayahanda M.Kasim dan Ibunda Jariya
sosok pahlawan yang sangat luar biasa yang telah membesarkan, merawat,
menjaga dan selalu mendoakanku, memberikan semangat, mendukungku tanpa
henti, menasehatiku, memberikan kasih sayang yang sangat besar kepadaku.
Terima kasih atas segala pengorbanan kalian kepadaku.
vii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr, Wb
Segala puji bagi Allah, peneliti bersyukur atas segala kemudahan dan
rahmat yang telah diberikan. Shalawat dan salam peneliti hadiahkan kepada
Baginda Besar Nabi Muhammad SAW yang menjadi suri tauladan yang baik bagi
umatnya.
Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana di
Program Studi Ilmu Perpustakaan. Atas bantuan serta bimbingannya selama ini
oleh Pembimbing I Ibu Dr. Zarfina Yenti, S.Ag., M.Ag dan Pembimbing II Ibu
Rory Ramayanti, M.IP dengan judul skripsi “Literasi Informasi Media Internet di
Kalangan Mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi”. Maka dari itu izinkan peneliti mengucapkan rasa
terima kasih kepada seluruh pihak yang membantu. Terima kasih peneliti ucapkan
kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Suaidi Asy’ari, Ma, Ph.D selaku Rektor Universitas
Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
2. Ibu Dr. Rofikoh, S.E., M.EI selaku Wakil Rektor I, Bapak Dr. As’ad Isma,
M.Pd selaku Wakil Rektor II dan Bapak Bahlul Ulum, S.Ag., M.A selaku
Wakil Rektor III Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
3. Ibu Dr. Halimah Dja’far, S.Ag., M.Fil.I Selaku Dekan Fakultas Adab dan
Humaniora Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
4. Bapak Dr. Ali Muzakir, M.Ag selaku Wakil Dekan I, Bapak Dr. Alfian,
S.Pd., M.Ed selaku Wakil Dekan II dan Ibu Dr. Raudhoh, S.Ag., SS.,
M.Pd.I selaku Wakil Dekan III Fakultas Adab dan Humaniora Universitas
Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
5. Ibu Athiatul Haqqi, S.Ag., S.IPI,. M.I.Kom selaku Ketua Program Studi
Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam
Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
viii
6. Ibu Masyrisal Miliani, SS., M.Hum selaku Sekretaris Program Studi Ilmu
Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
7. Bapak/Ibu Dosen Fakultas Adab dan Humaniora khususnya Dosen Ilmu
Perpustakaan yang telah memberikan ilmu pengetahuan yang sangat
bermanfaat sehingga peneliti dapat menyelesaikan kuliah dengan lancar.
8. Kabag, Kasubag dan Staf Akademik Fakultas Adab dan Humaniora yang
telah membantu urusan administrasi peneliti.
9. Kepala Perpustakaan, Pustakawan, Staf Unit Pelaksana (UPT)
Perpustakaan Universitas dan Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora
yang telah menyediakan sumber referensi untuk penulisan skripsi ini.
10. Kepada Yuvita Sari dan Mario Riski selaku Adikku serta seluruh
keluargaku yang memberikan doa dan dukungan kepada peneliti.
11. Kepada Winda Oktafianingsi, Indo Upe, Wiranti, Ani Saidah, Ilham
Disulpa, Ully Permana Putri, seluruh teman-teman dari Program Studi
Ilmu Perpustakaan, anak kost Arista, Sahabat-sahabati PMII, adik-adik
Fakultas Adab dan Humaniora serta semua pihak yang hadir di hidup
peneliti.
Semoga Allah membalas semua kebaikan, bantuan dan
pengorbanan yang telah diberikan dan mendapatkan balasan pahala yang
besar dari Allah SWT.
Peneliti,
Riska Anjaliya
NIM 404171058
ix
ABSTRAK
Riska Anjaliya. 2021. Literasi Informasi Media Internet di Kalangan Mahasiswa
Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin
Jambi. Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Pembimbing I: Dr.
Zarfina Yenti, S.Ag., M.Ag dan Pembimbing II: Rory Ramayanti, M.IP.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana literasi informasi
mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora dalam menentukan sifat dan luas
informasi yang dibutuhkan di media internet, mengakses kebutuhan informasi di
media internet secara efektif dan efisien, mengevalusi informasi dan sumbernya
secara kritis dan menggabungkan informasi yang dipilih ke dalam basis
pengetahuan dan sistem nilai, menggunakan informasi di media internet secara
efektif untuk mencapai tujuan baik secara individu atau sebagai anggota
kelompok, dan memahami ekonomi, hukum dan masalah sosial sekitar
penggunaan informasi dan pengaksesan serta menggunakan informasi di media
internet secara etis dan legal. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian
kualitatif deskriptif dengan pendekatan Purposive Sampling. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa kemampuan mahasiswa dalam hal menentukan sifat dan luas
informasi yang dibutuhkan di media internet dikategorikan baik, kemampuan
mahasiswa dalam mengakses kebutuhan informasi di media internet secara efektif
dan efisien dikategorikan cukup baik, kemampuan mahasiswa dalam hal
mengevaluasi informasi dan sumbernya di media internet secara kritis dan
menggabungkan informasi yang dipilih ke dalam basis pengetahuan dan sistem
nilai dapat dikategorikan cukup baik, kemampuan mahasiswa dalam
menggunakan informasi di media internet secara efektif untuk mencapai tujuan
dapat dikategorikan baik, serta kemampuan mahasiswa dalam memahami
ekonomi, hukum dan masalah sosial sekitar penggunaan informasi dan
pengaksesan serta menggunakan informasi di media internet secara etis dan legal
dapat dikategorikan baik.
Kata Kunci: Literasi Informasi, Literasi Media, Internet, Mahasiswa
x
ABSTRACT
Riska Anjaliya. 2021. Internet Media Information Literacy among Students of the
Faculty of Adab and Humanities, State Islamic University of Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi. Department of Library Science, Faculty of Adab and
Humanities, State Islamic University of Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Advisor
I: Dr. Zarfina Yenti, S.Ag., M.Ag and Supervisor II Rory Ramayanti, M.IP.
The purpose of this research is to find out how information literacy is students of
the Faculty of Adab and Humanities in determining the nature and extent of
information needed in internet media, accessing information needs on internet
media effectively and efficiently, evaluating information and its sources critically
and combining selected information into a knowledge base and value system,
using information in Internet media effectively to achieve goals either individually
or as a group member, and understand the economic, legal and social issues
surrounding the use of information and accessing and using information on the
internet media ethically and legally. This type of research uses descriptive
qualitative research methods with a purposive sampling approach. The results
showed that the student's ability in determining the nature and extent of
information needed on the internet media was categorized as good, the ability of
students to access information needs on the internet media effectively and
efficiently was categorized as good enough, the ability of students to evaluate
information and its sources on the internet media. Critically and combining the
selected information into a knowledge base and a value system can be categorized
as good enough, the ability of students to use information on the internet
effectively to achieve goals can be categorized as good, as well as the ability of
students to understand economics, law and social problems around the use of
information and accessing and using information on internet media ethically and
legally can be categorized as good.
Keywords: Information Literacy, Media Literacy, Internet, Students
xi
DAFTAR ISI
COVER
NOTA DINAS ............................................................................ ii
PENGESAHAN ........................................................................ iii
SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI ............. iv
MOTTO ...................................................................................... v
PERSEMBAHAN ..................................................................... vi
KATA PENGANTAR ............................................................... vii
ABSTRAK ................................................................................ ix
ABSTRACT ................................................................................. x
DAFTAR ISI ............................................................................. xi
DAFTAR TABEL .................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ............................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................. 1
B. Rumusan Masalah .......................................................... 4
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ................................... 5
BAB II KAJIAN TEORI
A. Pengertian Literasi Informasi ......................................... 7
B. Jenis-jenis Literasi Informasi ........................................ 11
C. Tujuan Literasi Informasi .............................................. 16
D. Manfaat Literasi Informasi ............................................ 17
E. Fungsi Literasi Informasi .............................................. 20
F. Dampak Literasi Informasi ........................................... 20
G. Karakteristik Literasi Informasi .................................... 21
H. Model-model Literasi Informasi ................................... 22
I. Standar Literasi Informasi ............................................. 24
J. Media Internet ............................................................... 28
K. Macam-macam Media Internet ..................................... 32
L. Studi Relevan ................................................................ 34
xii
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian.................................... 37
B. Lokasi Penelitian ........................................................... 37
C. Jenis dan Sumber Data .................................................. 38
D. Subjek Penelitian ........................................................... 38
E. Metode Pengumpulan Data ........................................... 39
F. Metode Analisis Data .................................................... 40
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ............................. 42
B. Hasil Penelitian dan Pembahasan .................................. 48
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................... 105
B. Saran ............................................................................. 108
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Program Studi dan Gelar Akademik
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Fakultas Adab dan Humaniora
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kehidupan manusia semakin berkembang pesat dan kebutuhan
informasi juga banyak dibutuhkan di dalam kehidupan manusia, dengan
adanya teknologi mengakibatkan jumlah informasi semakin bertambah
banyak karena semua orang dapat menciptakan informasi dengan cepat
dan mudah, dengan bantuan komputer dan jaringan internet.
Perkembangan teknologi komunikasi yang berdampak pada
perkembangan informasi menyebabkan terjadinya ledakan informasi.
Informasi yang sangat banyak tersebar tidak semuanya dapat
dimanfaatkan.
Kemajuan teknologi mengakibatkan beragam bentuk dan format
informasi. Baik dalam bentuk cetak seperti buku, koran dan majalah
maupun dalam bentuk non-cetak seperti informasi yang di simpan dalam
bentuk CD-ROM, e-book, e-journal dan sebagainya. Untuk menghadapi
kemajuan teknologi informasi yang terus mengalir dan menyebar luas
maka para pengguna informasi dihadapkan dengan banyak pilihan,
terutama kemampuan literasi informasi sangat diperlukan di berbagai
aspek kehidupan terutama dalam dunia pendidikan.2
Perpustakaan adalah salah satu penyedia informasi yang sangat
penting posisinya dalam dunia informasi, literasi informasi, keterbukaan
informasi secara publik, perkembangan dalam dunia pendidikan dan
penyebaran informasi dengan cepat dan tepat bagi masyarakat informasi.3
2 Tine Silvana, dkk. (2017). Studi Tentang Kemampuan Literasi Informasi di Kalangan
Siswa Menengah Pertama. Edulib. Tahun 7, Volume 7 No. 2, hlm. 18, https://ejournal.upl.edu
diakses 31 Agustus 2020 3 Testiani Makmur. Perpustakaan Era Keterbukaan Informasi Publik, (Yogyakarta:
Graha Ilmu, 2015), hlm. 1
2
Orang-orang banyak memanfaatkan internet untuk mencari
informasi, karena internet menyediakan berbagai informasi yang dapat
diakses di mana pun dan kapan pun dengan cepat dan mudah.
Akan tetapi meskipun mudah dalam mengakses informasi media
internet juga perlu memilih informasi yang tepat dan benar agar tidak salah
mendapatkan informasi dan tidak termakan berita hoaks, karena informasi
di internet sangat banyak dan beragam terlebih lagi banyak dari sumber
yang tidak jelas maka diperlukan kemampuan khusus dalam memilih
informasi.
Kemampuan dalam memenuhi kebutuhan informasi tidak akan
muncul sendiri, kemampuan untuk mendapatkan informasi adalah
kemampuan yang dimiliki oleh semua orang, tetapi dalam tingkatan yang
berbeda-beda. Tingkat kemampuan dapat menentukan seberapa baik hasil
dari analisis informasi yang ditemukan, hal tersebut sangat berpengaruh
terhadap informasi yang dihasilkan.
Masyarakat informasi membutuhkan informasi sebagai penunjang
kebutuhan hidupnya. Penguasaan informasi akan membawa seseorang
menjadi lebih maju. Hal ini dapat dirasakan oleh seseorang yang bergelut
dalam bidang pendidikan dan penelitian seperti mahasiswa. Karena
mahasiswa tidak terlepas dari tugas-tugas berupa pembuatan karya ilmiah,
seperti makalah, artikel, atau tugas akhir studi selama belajar di perguruan
tinggi.
Literasi Informasi menurut ALA yaitu “information literacy is a
set of abilities requiring individuals to recognize when information is
needed and have the ability to locate, evaluate, and use effective needed
information”.4 Artinya, literasi informasi diartikan sebagai kemampuan
seseorang untuk mengidentifikasi informasi yang dibutuhkannya,
mengakses dan menemukan informasi, mengevaluasi informasi, dan
menggunakan informasi secara efektif dan efisien.
4 ALA. 2006. Definition of Information Literacy, diakses 31 Agustus 2020,
http://www.ala.org/acrl/standars/ilframework
3
Salah satu program studi yang berfokus pada pengelolaan
informasi adalah program studi ilmu perpustakaan dan memiliki mata
kuliah literasi informasi, tujuan program studi tersebut adalah menciptakan
pustakawan ahli dibidang informasi dan dapat memberikan pelayanan
terbaik bagi pemustaka yang datang ke perpustakaan dengan bekal ilmu
informasi dan kemampuan literasi informasinya. Artinya mahasiswa
program studi ilmu perpustakaan harus lebih literat dibandingkan
mahasiswa yang tidak memiliki mata kuliah literasi informasi.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Listika Fadhilatu
Rizka Nasution tentang literasi informasi di perguruan tinggi pada
Mahasiswa Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi di USU
menghasilkan bahwa program studi yang di dalam kurikulumnya
mengandung literasi informasi akan menjadikan mahasiswa menjadi literat
terhadap informasi. Dapat dilihat dari kemampuannya mengidentifikasi
informasi, mengakses dan menemukan informasi, mengevaluasi informasi,
dan menggunakan informasi.5
Berdasarkan observasi awal, dalam menyelesaikan tugas
perkuliahan, mahasiswa banyak yang mencari referensi tidak dari buku
tetapi dari internet alasannya karena di internet semua informasi sudah
tersedia dan sangat mudah untuk mengakses serta menemukan informasi
yang ingin dicari tetapi masih ada mahasiswa yang belum tahu mencari
informasi yang akurat dan relevan di internet, masih ada mahasiswa yang
mencari informasi melalui blogspot, wikipedia dan brainly sebagai
referensi untuk tugas kuliahnya.
Mahasiswa belum sepenuhnya memahami tentang literasi, banyak
mahasiswa yang belum mengenali dan menentukan informasi yang
dibutuhkan, banyak mahasiswa yang belum paham tentang kebutuhan
informasinya dan kebanyakan mahasiswa langsung pada tahap
penelusuran tanpa menentukan informasi apa saja yang dibutuhkan. Pada
5 Listika Fadhilatu Rizka Nasution. 2010. Literasi Informasi Mahasiswa Program Ilmu
Perpustakaan (S1) Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara. Skripsi. Universitas Sumatera
Utara. Padang, Repository.usu.ac.id diakses tanggal 31 Agustus 2020
4
saat mencari informasi di internet mahasiswa tidak menggunakan kata
kunci yang spesifik dan jelas dalam penelusuran sehingga informasi yang
didapatkan kurang spesifik dan terkadang tidak sesuai dengan keinginan.
Oleh sebab itu peneliti tertarik melakukan penelitian terhadap
literasi informasi mahasiswa terutama dalam hal literasi media internet di
kalangan mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora, karena di Fakultas
Adab dan Humaniora ini terdapat Program Studi Ilmu Perpustakaan dan
terdapat mata kuliah Literasi Informasi. Peneliti ingin mengetahui apakah
mahasiswa yang telah mempelajari literasi informasi lebih literat
dibandingkan program studi lain yang tidak mempelajari Literasi
Informasi.
Bagi mahasiswa yang telah mempelajari Literasi Informasi
seharusnya lebih paham dalam menggunakan informasi, karena literasi
informasi adalah keterampilan yang sangat penting dan harus dimiliki oleh
setiap orang dengan kemampuan literasi setiap orang dapat dengan mudah
mengetahui dan menggunakan informasi yang mereka butuhkan dan dapat
belajar untuk berpikir kritis dan kreatif.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas dan pengamatan
peneliti sebelumnya maka peneliti mengangkat penelitian dengan judul:
Literasi Informasi Media Internet di Kalangan Mahasiswa Fakultas
Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana literasi informasi Mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi dalam
menentukan sifat dan luas informasi yang dibutuhkan di media
Internet?
2. Bagaimana literasi informasi Mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi dalam
5
mengakses kebutuhan informasi di media internet secara efektif dan
efisien?
3. Bagaimana literasi informasi Mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi dalam
mengevaluasi informasi dan sumbernya di media internet secara kritis
dan menggabungkan informasi yang dipilih ke dalam basis pengetahuan
dan sistem nilai?
4. Bagaimana literasi informasi Mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi dalam
menggunakan informasi di media internet secara efektif untuk mencapai
tujuan baik secara individu atau sebagai anggota kelompok?
5. Bagaimana literasi informasi Mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi dalam
memahami ekonomi, hukum dan masalah sosial sekitar penggunaan
informasi dan mengakses serta menggunakan informasi di media
internet secara etis dan legal?
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui bagaimana literasi informasi Mahasiswa Fakultas
Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi dalam menentukan sifat dan luas informasi yang
dibutuhkan di media internet.
b. Untuk mengetahui bagaimana literasi informasi Mahasiswa Fakultas
Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi dalam mengakses kebutuhan informasi di media
internet secara efektif dan efisien.
c. Untuk mengetahui bagaimana literasi informasi Mahasiswa Fakultas
Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi dalam mengevaluasi informasi dan sumbernya di
6
media internet secara kritis dan menggabungkan informasi yang
dipilih ke dalam basis pengetahuan dan sistem nilai.
d. Untuk mengetahui bagaimana literasi informasi Mahasiswa Fakultas
Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi dalam menggunakan informasi di media internet
secara efektif untuk mencapai tujuan baik secara individu atau
sebagai anggota kelompok.
e. Untuk mengetahui bagaimana literasi informasi Mahasiswa Fakultas
Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi dalam memahami ekonomi, hukum, dan masalah
sosial sekitar penggunaan informasi dan mengakses serta
menggunakan informasi di media internet secara etis dan legal.
2. Kegunaan Penelitian
a. Manfaat bagi Peneliti yaitu peneliti dapat menambah pengetahuan
mengenai literasi informasi dan dapat mengetahui sejauh mana
kemampuan literasi mahasiswa terhadap informasi media internet.
b. Manfaat bagi Universitas yaitu dengan penelitian ini semoga dapat
memberikan informasi dan pengetahuan tentang literasi informasi
media internet dan membantu penelitian.
c. Manfaat bagi Pembaca yaitu dapat memberikan informasi dan dapat
juga dijadikan sebagai acuan mengenai literasi informasi media
internet.
7
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Pengertian Literasi Informasi
Secara etimologi, istilah literasi berasal dari bahasa latin yaitu
literatus artinya orang yang belajar. Secara umum literasi informasi
diartikan sebagai kemelekan atau keberaksaraan informasi. Menurut
kamus bahasa inggris, literacy adalah kemelekan huruf atau kemampuan
membaca dan information adalah informasi. Jadi literasi informasi adalah
kemelekan terhadap informasi. Istilah ini masih sangat asing di tengah
masyarakat, meskipun demikian istilah ini biasanya dihubungkan dengan
kemampuan dalam penggunaan perpustakaan dan penggunaan teknologi
informasi.6
Mulanya istilah literasi menunjukkan pada huruf, sehingga
terkadang literasi diterjemahkan sebagai keaksaraan. Ini sesuai dengan
makna hurufiah bahwa literasi adalah kemampuan membaca dan menulis.
Berdasarkan istilah tersebut, orang yang tidak bisa membaca disebut orang
yang iliterat atau biasa diterjemahkan buta aksara, karena literasi pada
dasarnya berkenaan dengan keaksaraan, orang yang memiliki kemampuan
membaca dan menulis disebut orang yang melek aksara atau melek huruf.7
Menurut American Library Association (ALA), seseorang
dikatakan “melek informasi” atau orang yang literat yaitu orang yang
mempunyai kemampuan menentukan seberapa jauh informasi yang
dibutuhkan, mampu mengakses informasi yang dibutuhkan secara efektif
dan efisien, mampu mengevaluasi informasi dan sumber-sumber secara
kritis, menggabungkan informasi terpilih menjadi satu dasar pengetahua
6 Sitti Husaedah P. 2014. “Literasi informasi: Peningkatan Kompetensi Informasi dalam
Proses Pembelajaran”. Jurnal ilmu perpustakaan & kearsipan Khizanah Al-Hikmah, vol. 2 No. 2,
hlm. 118, journal.uin-alauddin.ac.id diakses 31 Agustus 2020 7 Iriantara, Yosal. Literasi Media: Apa, Mengapa, Bagaimana. (Bandung: Simbiosa
Rekatama media, 2017), hlm. 3
8
menggunakan informasi secara efektif untuk mencapai tujuan tertentu.8
Artinya literasi informasi yaitu serangkaian kemampuan yang sangat
dibutuhkan seseorang untuk menyadari kapan informasi itu dibutuhkan
dan kemampuan untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, dan menggunakan
informasi yang dibutuhkan secara efektif.
Literasi informasi pertama kali diperkenalkan oleh Paul G.
Zurkowski pemimpin American Information Industry Association tepatnya
pada tahun 1974 di dalam proposalnya yang ditujukan kepada The Nation
Commission on Libraries and Information Science (NCLIS). Paul G.
Zurkowski dalam Behrenz menuliskan bahwa: “People trained in the
application of information resources to their work can be called
information literate. They have learned technique and skill for utilizing the
wide range of information tools as well as primary sources in molding
information solutions for their problems”.9 Maksudnya bahwa literasi
informasi adalah kegiatan yang menggunakan informasi dengan baik
dalam memecahkan masalah.
Zurkowski yang dikutip oleh Djoko Prasetyo berpendapat bahwa
orang yang terlatih dalam penerapan sumber daya informasi disebut
literate information. Di Inggris, Chartered Institute of Library and
Information Professional memberikan batasan literasi informasi sebagai
knowing when and why you need information, where to fine it, and how to
evaluate, uses and communicated it an ethical manner. Literasi informasi
menyangkut seperangkat keterampilan untuk memecahkan masalah atau
untuk membuat keputusan baik untuk kepentingan akademis ataupun
pribadi, melalui proses pencarian, penemuan, dan pemanfaatan informasi
8 Vinta Sevilla, Azwar. 2019. “Literasi Informasi Mahasiswa melalui Penggunaan E-
Journal dalam Menulis Skripsi di FISIP UNP “VETERAN” Jakarta”. Journal of Digital
Education, Communication, And Arts Vol. 2 No. 1, hlm. 3, https://jurnal.polibatam.ac.id diakses
31 Agustus 2020 9 Ligia Riski, dkk. 2018. “Literasi Informasi Siswa Sekolah Menengah Pertama dalam
Pengerjaan Tugas Sekolah”. BIBLIOTIKA Jurnal Kajian Perpustakaan dan Informasi, Vol 2 No.
2, hlm. 134, http://journal2.um.ac.id/indeks.php/bibliotika diakses 31 Agustus 2020
9
dari beragam sumber serta mengkomunikasikan pengetahuan baru tersebut
secara, efisien, efektif, dan beretika.10
Menurut United Nations of Educational, Scientific and Cultural
Organization (UNESCO) yang dikutip dari buku 7 langkah Knowlegde
Manajement yang ditulis oleh Diao Ai Lien, dkk. Bahwa literasi informasi
adalah kemampuan untuk melakukan manajemen pengetahuan dan
kemampuan untuk belajar terus menerus. Secara terperinci, literasi
informasi merupakan kemampuan mengidentifikasi dan menemukan
lokasi informasi yang diperlukan, mengevaluasi informasi secara kritis,
mengorganisasikan dan mengintegrasikan informasi ke dalam pengetahuan
yang sudah ada, memanfaatkan serta mengkomunikasikannya secara
efektif, legal dan etis.11
Menurut Kemendikbud di dalam panduan gerakan literasi nasional
menyatakan bahwa literasi dipahami sebagai kemampuan mengakses,
mencerna, dan memanfaatkan informasi secara cerdas. Penumbuhan
budaya baca menjadi sarana untuk mewujudkan warga sekolah,
masyarakat, dan keluarga yang literat, dekat dengan buku, dan terbiasa
menggunakan bahan bacaan dalam memecahkan beragam persoalan
kehidupan.12
Hannelore dalam Rhoni Rodin mendefinisikan Literasi Informasi
sebagai set of abilities to ‘recognize when information is needed and have
ability to locate, evaluate, and use needed information effectively
“Kemampuan untuk mengetahui ketika informasi dibutuhkan dan
10 Djoko Prasetyo, dkk. 2018. “Keterampilan Literasi Informasi Mahasiswa menurut
Standar Kompetensi Literasi Informasi Association Of College & Research Libraries (ACRL)”.
Jurnal Dokumentasi dan Informasi, 39 (1), hlm. 39, http://jurnalbaca.pdii.lipi.go.id diakses 31
Agustus 2020 11Alfi Mufida Ahmad. 2017. Peran Pustakawan dalam Meningkatkan Literasi Informasi
di SMA Labschool Kebayoran. Skripsi. UIN Syarif Hidayatullah. Jakarta, hlm. 20,
repository.uinjkt.ac.id diakses 31 Agustus 2020 12Aras Satria Agusta. 2020. “Komunitas Baca dalam Menyebar Virus Literasi
Perpustakaan Jalanan DIY”. Jurnal Iqra’ Vol 12 No. 1, hlm. 32, Jurnal.uinsu.ac.id diakses 31
Agustus 2020
10
kemampuan untuk menemukan, mengevaluasi dan menggunakan
informasi secara efektif.”13
Selanjutnya menurut Lasa HS, literasi informasi disebut juga
melek informasi, yakni kesadaran akan kebutuhan informasi seseorang,
mengidentifikasi, pengaksesan secara efektif efisien, mengevaluasi, dan
menggabungkan informasi secara legal ke dalam pengetahuan dan
mengkomunikasikan informasi itu.14
Menurut Eisenberg dan Berkowitz, ada 6 langkah keterampilan
informasi untuk berbagai usia, yaitu:
1. Mengidentifikasi masalah informasi yang berpengaruh pada
kebutuhan informasi, mencakup apa tujuan saat ini, topik, atau
pertanyaan yang harus dijawab, dan jenis informasi yang
dibutuhkan.
2. Strategi mencari informasi dengan memilih sumber utama
terbaik dan sumber untuk menguji kesahihan sumber tersebut.
3. Lokasi dan akses baik secara fisik maupun intelektual.
4. Penggunaan informasi terkait dengan penggunaan indera
(membaca, mendengar, melihat, menyentuh) dalam mengakses
sumber informasi.
5. Sintesis berkaitan dengan mengorganisasi berbagai sumber
dalam bentuk presentasi yang informatif dan mudah dipahami.
6. Evaluasi, yaitu tindakan menilai produk (efektivitas) dan proses
(efisiensi).15
13Rhoni Rodin. 2016. “Evaluasi Kemampuan Literasi Informasi Pemustaka Perpustakaan
STAIN Curup Menggunakan Standar dikembangkan ACRL”. Al-Maktabah Vol.15, hlm. 83,
journal.uinjkt.ac.id diakses 31 Agustus 2020 14Rhoni Rodin. Evaluasi Kemampuan Literasi Informasi Pemustaka, hlm. 83 15Dyna Herlina. Literasi Media: Teori dan Fasilitasi. (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2019), hlm. 151-152
11
B. Jenis-Jenis Literasi Informasi
1. Literasi Dasar
Literasi dasar adalah kemampuan seseorang untuk
mendengarkan, berbicara, menulis, dan menghitung.
2. Literasi Digital
UNESCO (United Nations of Educational, Scientific and
Cultural Organization) mendefinisikan literasi digital sebagai
kemampuan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (TIK)
untuk menemukan, mengevaluasi, memanfaatkan, membuat dan
mengkomunikasikan konten/informasi dengan kecapakapan kognitif
maupun teknikal. Tujuannya adalah mengedukasi dan mengadvokasi
pengguna internet.16 Hal tersebut sejalan dengan kebutuhan era 4.0 di
mana perkembangan dunia yang semakin canggih memerlukan sumber
daya manusia yang melek atau paham dalam memanfaatkan informasi
secara bijak untuk memenuhi kebutuhannya.
Komponen literasi digital berupa digital scholarship merupakan
kemampuan individu dalam memanfaatkan informasi ataupun peralatan
digital untuk kebutuhan pendidikannya seperti penelusuran materi
dalam proses penyelesaian tugas maupun pustaka untuk keperluan
penelitian lanjutan. Komponen literasi digital selanjutnya adalah
learning skills yang berarti keterampilan individu dalam memanfaatkan
teknologi sebagai proses pembelajaran mandiri baik melalui
pembelajaran di dalam maupun di luar kelas resmi.
Setelah keterampilan pembelajaran, literasi digital juga meliputi
kemampuan dalam literasi media atau media literacy yang berarti
kecakapan seseorang dalam memilih, memilah, maupun mengolah
media digital yang ada untuk digunakan secara bijak dalam proses
16Eka Zumi Lusi Astuti. 2019. “Gerakan Literasi Digital. Jurnal Pemberdayaan
Masyarakat: Media Pemikiran dan Dakwah Pembangunan”. Vol. 3, No. 2, hlm. 338,
http://ejournal.uin.suka.ac.id/dakwah/jpmi/index diakses 31 Agustus 2020
12
pemenuhan kebutuhannya.17 Selain itu juga terdapat komponen ICT
literasi yang merupakan keterampilan individu dalam memanfaatkan
media digital berbasis TIK dalam kesehariannya terutama yang terkait
dengan proses pembelajaran. Komponen lainnya adalah career and
identy management yang berarti kemampuan mengatur identitas diri
seperti pembuatan username, password, icon yang akan menjadi acuan
orang lain mengenali profil diri kita serta kemampuan paling kompleks
dari literasi digital adalah kemampuan dalam hal berkolaborasi dan
berkomunikasi, dalam kehidupan proses bersosialisasi kolaborasi dan
komunikasi merupakan kunci untuk bisa menyesuaikan diri dalam
lingkungan sekitarnya.18
3. Literasi media
Literasi media berasal dari bahasa Inggris yaitu, Media Literacy.
Terdiri dari dua kata Media berarti media tempat pertukaran pesan dan
kata Literacy artinya melek. Literasi media merujuk pada kemampuan
masyarakat yang melek terhadap media dan pesan media massa dalam
konteks komunikasi massa.
Menurut Paul Messari, literasi media yaitu pengetahuan
mengenai bagaimana media berfungsi dalam masyarakat, pembuatan
produksi, dan penyiaran pesan. Sedangkan Alan Rubin mendefinisikan
literasi media/ melek media sebagai pemahaman sumber dan teknologi
dari komunikasi, kode yang digunakan, pesan yang diproduksi dan
pemilihan, penafsiran, serta dampak dari pesan tersebut.19
Lawrence Lessig memandang sebagai kemampuan individu
dalam aktivitas nyata ketika berhubungan dengan media. Dia
17Bachtiar Adi Saputra, Nurdiansyah. 2020. “Penguatan Literasi Digital melalui Model
Pengembangan Kurikulum SMA Islam Berbasis Media Digital di Era 4.0”. Islamika : Jurnal
Keislaman dan Pendidikan. Vol. 2. No.1, hlm. 41, https://ejournal.stitpn.ac.id diakses 31 Agustus
2020 18Bachtiar Adi Saputra, Nurdiansyah. “Penguatan Literasi Digital melalui Model
Pengembangan Kurikulum SMA Islam Berbasis Media Digital di Era 4.0”, hlm. 42. 19Apriadi Tamburaka. Literasi Media: Cerdas Bermedia Khalayak Media Massa,
(Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2013), hlm. 7-8
13
mengemukakan bahwa literasi media adalah kemampuan untuk
memahami, menganalisis, dan mendekonstruksi pencitraan media.20
Tapio Varis mendefinisikan literasi media sebagai sarana
demokratisasi. Dia mengemukakan bahwa: Media Literacy is the ability
to communicate competently in all media, print and electronic, as well
as to access, analyze and evaluate the powerful images, words and
sounds that make up our contemprorary mass media culture. There
skills of media literacy are essential for our future as individuals and as
members of a democratic society. Literasi media adalah kemampuan
untuk mengkomunikasikan dengan segenap kemampuan di dalam
semua media, cetakan dan elektronik, seperti juga untuk mengakses,
meneliti dan mengevaluasi gambaran-gambaran, kata-kata dan bunyi-
bunyi yang membentuk kultur media massa saat ini. Keterampilan-
keterampilan dari literasi media adalah penting bagi masa depan kita
sebagai bagian dari suatu masyarakat yang demokratis. Definisi dari
Aspen Media Literacy Leadership Institute bahwa media literacy is the
ability to access, analyze, evaluate, and create media in a variety of
forms. Artinya Literasi media adalah kemampuan untuk mengakses,
menganalisis, mengevaluasi, dan menciptakan media dalam bermacam
bentuk.21
Menurut Silverblatt, pemahaman literasi media secara
tradisional diartikan sebagai suatu kemampuan untuk mengakses,
menganalisis, dan menciptakan. Menurut Brown, literasi media adalah
kemampuan untuk menganalisis dan menghargai karya-karya sastra,
dan untuk berkomunikasi efektif melalui tulisan yang baik.22
Menurut Hobbs, literasi media dapat dikatakan sebagai suatu
proses mengakses, menganalisis secara kritis pesan media, dan
20 Apriadi Tamburaka. Literasi Media, hlm. 8 21 Apriadi Tamburaka. Literasi Media, hlm. 9 22 Gracia Rachmi Adiarsi, Yolanda Stellarosa, Martha Warta Silabiah. 2015. “Literasi
Media Internet di Kalangan Mahasiswa”. Humaniora Binus. Vol. 6 No. 4, hlm. 473,
www.media.neliti.com diakses 01 september 2020
14
menciptakan pesan menggunakan alat media. Menurut Hobbs ada dua
komponen yang paling umum dari definisi literasi media yaitu adanya
kesadaran dari banyak pesan media dan kemampuan kritis dalam
menganalisis dan mempertanyakan yang dilihat, dibaca, dan ditonton.
Sedangkan menurut Robin yang dimaksud dengan literasi media adalah
pemahaman sumber, teknologi komunikasi, kode yang digunakan,
pesan yang dihasilkan, seleksi, interpretasi, dan dampak dari pesan
tersebut.23
Literasi media adalah kemampuan yang harus dimiliki oleh
seseorang termasuk generasi muda ketika terpaan media sosial di era
digital sekarang ini begitu kuat dan terkadang sulit untuk dikendalikan.
Kemampuan ini bukan untuk menolak atau menggugat media sosial
untuk tidak lagi melakukan aktivitasnya sebagai media penyampai
informasi. Tetapi literasi media merupakan kemampuan dasar dalam
memahami media baik dari segi penggunaannya maupun pesan yang
disajikan.24
Art Silverblatt mengidentifikasi lima elemen literasi media/
melek media, yaitu:
a. Kesadaran akan dampak media pada individu dan masyarakat.
b. Pemahaman atas proses komunikasi massa.
c. Pengembangan strategi untuk menganalisis dan mendiskusikan
pesan media.
d. Kesadaran atas konten media sebagai sebuah teks yang
memberikan pemahaman kepada budaya kita dan diri kita
sendiri.
e. Pemahaman kesenangan, pemahaman dan apresiasi yang
ditingkatkan terhadap konten media.
23 Gracia Rachmi Adiarsi, dkk. Literasi Media Internet di Kalangan Mahasiswa, hlm.
473. 24 Sapta Sari. 2019. “Literasi Media pada Generasi Milenial di Era Digital”. Jurnal
Professional FIS UNIVED Vol. 6 No. 2, hlm. 34, https://jurnal.unived.ac.id diakses 31 Agustus
2020
15
Dari hal tersebut di atas dapat kita pahami bahwa literasi media
merupakan sebuah gerakan kesadaran melek media yang dilakukan
khalayak media massa melalui pendekatan proses penyampaian pesan
media kepada konsumen media.25
Menurut Livingstone bahwa terdapat empat komponen literasi
media antara lain acces (akses), analysis (analisis), evaluation
(evaluasi), dan content creation yang menyatu sebagai suatu skill-based
(kemampuan dasar) melek media. Komponen saling mendukung antara
satu sama lain sebagai bagian dari suatu proses belajar untuk
menciptakan keterampilan di dalam analisis dan evaluasi serta
membuka peluang kepada penggunaan yang baru dari internet,
mengembangkan kemampuan mengakses dan lain sebagainya.26
4. Literasi Visual
Literasi Visual (Visual Literacy), diartikan sebagai kemampuan
untuk memahami dan menggunakan gambar, termasuk kemampuan
untuk berpikir, belajar, dan mengungkapkan diri sendiri mencakup
integrasi pengalaman visual dengan pengalaman yang diperoleh dari
indera lain seperti yang didengar, dibau, dikecap, disentuh serta
dirasakan. Kompetensi literasi visual memungkinkan seseorang untuk
memilah serta mentafsirkan berbagai tindakan visual, objek atau
simbol. Dari situ, seseorang dapat berkomunikasi dengan orang lain,
membuat pamplet, dan membuat halaman web.27
5. Literasi Perpustakaan
Literasi Perpustakaan (Library Literacy), Literasi perpustakaan
membantu seseorang menjadi pemustaka yang mandiri dan mampu
untuk menerapkan, menetapkan, menempatkan, mengambil, dan
menemukan kembali informasi sesuai dengan kebutuhannya. Literasi
25Apriadi Tamburaka. Literasi Media, hlm. 12 26Apriadi Tamburaka. Literasi Media, hlm. 19 27Abdul Haris Subarjo. 2017. “Perkembangan Teknologi dan Pentingnya Literasi
Informasi untuk Mendukung Ketahanan Nasional. Jurnal Ilmiah Bidang Teknologi, ANGKASA.
Vol. IX, No. 2, hlm. 4, https://media.neliti.ac.id diakses 31 Agustus 2020
16
informasi membuat pemustaka dapat dengan mudah mencari literatur
atau bahan-bahan rujukan yang sesuai dengan kebutuhan dan
kemampuannya untuk memecahkan masalah.
Literasi perpustakaan adalah kemampuan dalam membedakan
dan memahami karya tulis fiksi dan nonfiksi serta memahami informasi
ketika membuat sebuah karya tulis dalam penelitian.
6. Literasi Komputer
Literasi Komputer (Computer Literacy), secara umum diartikan
akrab dengan perangkat komputer dan mampu menciptakan dan
memanipulasi dokumen serta akrab dengan email dan internet. Literasi
komputer merupakan solusi cepat mengetahui informasi terbaru, atau
perkembangan pengetahuan dengan teknik komunikasi online.
7. Literasi Jaringan
Literasi Jaringan (Network Literacy) adalah kemampuan untuk
menentukan lokasi akses dan menggunakan informasi dalam
lingkungan jaringan pada tingkat nasional, regional dan internasional.
Literasi jaringan sering juga disebut dengan peralatan atau perangkat
akses internet, atau sistem komunikasi berbasis jaringan28
C. Tujuan Literasi Informasi
Tujuan yang dapat diperoleh ketika seseorang memanfaatkan
literasi informasi yang diterimanya antara lain:
1. Mampu memecahkan masalah. Hal ini merupakan salah satu manfaat
yang dapat diperoleh ketika seseorang berhasil menerapkan literasi
informasi dalam kehidupannya.
2. Mampu mengemukakan pendapat. Pada prinsipnya mengemukakan
pendapat secara baik dan benar adalah hasil dari pembelajaran atau
pengetahuan yang dapat diperoleh dengan menerapkan literasi
informasi.
28 Iskandar. 2016. “Literasi Informasi: Perspektif Pustakawan”. JUPITER, Vol XV No.1,
hlm. 12, Journal.unhas.ac.id diakses 31 Agustus 2020
17
3. Mempelajari atau menemukan hal baru. Diharapkan setiap orang dapat
berkembang dengan memiliki pengetahuan mengenai hal-hal baru
yang bermanfaat.
4. Bersifat kritis artinya tidak dapat mempercayai hal-hal yang tidak
sesuai dengan keberadaan ilmu pengetahuan dan teknologi, senantiasa
mencari kebenaran dan menghindari kesalahan. Bersifat kritis dapat
juga diartikan menolak informasi atau pendapat yang tidak sesuai
dengan etika atau nilai-nilai kebenaran.
5. Keberhasilan dalam studi dan mencapai cita-cita. Dengan literasi
informasi diharapkan mampu merealisasikan hal tersebut.29
Inti dari tujuan literasi informasi adalah seseorang mampu untuk
mengidentifikasi, menemukan, mengevaluasi, menyusun, menciptakan,
dan mengkomunikasikan informasi kepada orang lain.
D. Manfaat Literasi Informasi
Literasi informasi memiliki tujuan dan manfaat baik untuk
keberhasilan tujuan proses pembelajaran, maupun untuk proses
pengambilan keputusan. Menurut Association of College & Research
Libraries (ACRL), orang yang menguasai literasi informasi maka:
a. Dapat menentukan batas informasi yang dibutuhkan.
b. Dapat mengakses informasi yang dibutuhkan secara efektif dan
efisien.
c. Dapat mengevaluasi informasi dan sumber informasi dengan kritis.
d. Dapat menggabungkan beberapa informasi yang telah dipilih
menjadi dasar pengetahuan seseorang.
e. Dapat menggunakan informasi secara efektif untuk mencapai
tujuan tertentu.
Keterampilan seseorang ketika menguasai literasi informasi adalah
mampu dan dapat mengembangkan kerangka berpikir ketika melakukan
interaksi dengan informasi yang berbeda-beda sehingga menjadikan
29 Iskandar. “Literasi Informasi: Perspektif Pustakawan”, hlm. 15-16
18
seseorang tersebut peka dalam pengembangan pola pikir dalam sistem
pembelajaran, mampu membuat, menganalisis, dan mengevaluasi
informasi secara benar dan berkesinambungan.30
Keterampilan seseorang yang didapat jika memahami literasi
informasi sebagaimana yang dikutip dalam ALA (The American Library
Association) yaitu:
a. Mendefinisikan kebutuhan informasi, yaitu kemampuan
seseorang dalam mengetahui bahwa pengetahuan yang
dimilikinya tentang subjek tertentu tidak mencukupi. Namun,
dia sadar bahwa disekelilingnya ada banyak sumber-sumber
yang tersedia dan dapat dimanfaatkan untuk memecahkan
berbagai permasalahannya.
b. Menetapkan strategi pencarian, yaitu sebuah proses sebelum
pencarian yang dengannya seseorang mampu mengorganisir
data yang saat ini telah diketahuinya ke dalam beberapa kategori
atau subjek, mengidentifikasi sumber-sumber yang berpotensi
tentang bahan tambahan ke dalam kategori-kategori atau subjek
dan menentukan kriteria untuk sumber-sumber yang potensial,
kemutakhiran dan bentuk/format.
c. Mengumpulkan sumber-sumber, yaitu kemampuan seseorang
dalam melakukan proses pengumpulan berbagai sumber yang
diperlukan baik dalam bentuk tercetak, maupun noncetak, online
dan komputerisasi, interview para pakar, permohonan dokumen-
dokumen pemerintah yang cocok, konsultasi dengan pustakawan
dan para pakar lainnya untuk saran-saran tentang sumber-
sumber tambahan.
d. Menilai dan memahami informasi, yaitu proses mengorganisir
dan menyaring. Kemampuan dalam menyaring dan meneliti kata
kunci dan topik-topik terkait, mengevaluasi otoritas dari
sumber-sumber, mengidentifikasi kesalahan-kesalahan,
30 Iskandar. “Literasi Informasi: Perspektif Pustakawan”, hlm. 13-14
19
pandangan-pandangan, beberapa keraguan (bias) dan kalau perlu
memperjelas kembali pertanyaan untuk pencarian informasi
yang dibutuhkannya.
e. Menerjemahkan informasi melibatkan analisa, sintesa, evaluasi,
dan pengorganisasian data terseleksi untuk penggunaan dan
kemudian menarik sebuah kesimpulan dari semua yang terkait
dengan penelitian tersebut.
f. Mengkomunikasikan informasi, yaitu berbagi informasi dengan
cara memberikan manfaat kepada orang lain dari pertanyaan
riset, dalam bentuk laporan, poster, grafik atau yang lainnya.
g. Mengevaluasi produk prosesnya, yaitu melakukan evaluasi
terhadap produk dan proses penelitian yang dilakukannya.
Keterampilan dalam mengevaluasi tersebut akan dapat
menentukan sejauh mana data yang diperoleh memenuhi apa
yang menjadi tujuan dari suatu penelitian yang dikerjakan.31
Standing Confrence of National and University Libraries
(SCONUL) menguraikan tujuh keterampilan literasi informasi di
perguruan tinggi yang meliputi:
1. Kemampuan untuk mengenali informasi yang dibutuhkan.
2. Kemampuan untuk mengenali jenis sumber informasi yang tepat,
baik tercetak maupun yang tidak tercetak dan menyeleksi sumber
yang sesuai untuk menyelesaikan masalah yang sedang ditangani.
3. Kemampuan membangun strategi untuk menemukan informasi
secara sistematis dan memahami prinsip pembuatan dan
pengembangan database.
4. Kemampuan mencari dan akses informasi, teknik penelusuran yang
tepat, menggunakan teknologi informasi dan komunikasi dan
menggunakan layanan indeks dan abstrak yang tepat serta sitiran
dan database yang sesuai dengan kaidah.
31 Iskandar. “Literasi Informasi: Perspektif Pustakawan”, hlm. 13
20
5. Kemampuan membandingkan dan mengevaluasi informasi yang
dihasilkan dari sumber-sumber yang berbeda.
6. Kemampuan mengorganisasikan, menggunakan dan
mengkomunikasikan informasi kepada orang lain secara tepat,
termasuk menggunakan sistem rujukan yang benar, memilah
informasi untuk pemecahan masalah yang ditangani dan
memahami konteks penggunaan hak cipta dan mampu menghindari
tindak plagiat.
7. Kemampuan menggabungkan dan membangun informasi yang ada
untuk dapat menciptakan pengetahuan yang baru.32
E. Fungsi Literasi Informasi
Fungsi dari literasi informasi menurut Chan Yuen Chin antara lain
1. Literasi informasi sangat penting untuk kesuksesan belajar
seumur hidup.
2. Literasi informasi merupakan kompetensi utama dalam era
informasi.
3. Literasi informasi memberi kontribusi pada perkembangan
pengajaran dan pembelajaran.33
F. Dampak Literasi Informasi
Sejak terbukanya kebebasan informasi dan teknologi informasi,
perkembangan informasi semakin hari semakin berkembang dan terjadi
ledakan informasi yang begitu besar tentunya akan ada dampak dari
perkembangan informasi tersebut.
Dampaknya adalah terbukanya berbagai macam informasi sehingga
pencari informasi memiliki kesempatan yang besar untuk mendapatkan
informasi sebanyak-banyaknya. Dengan adanya literasi informasi maka
32Dinno Mulyono, Ansori. 2020. “Literasi Informasi dalam Kerangka Pengembangan
Pendidikan Masyarakat”. Jurnal COMM-EDU. Volume 3 Nomor 1, hlm. 4,
journal.ikipsiliwangi.ac.id diakses 31 Agustus 2020 33Sri Melani. 2016. “Literasi informasi dalam Praktek Sosial. IQRA: Jurnal Ilmu
Perpustakaan dan Informasi. Volume 10, Nomor 02, hlm. 72-73, jurnal.uinsu.ac.id diakses 31
agustus 2020
21
dampak dari perkembangan informasi tersebut dapat diatasi.34 Karena
seseorang sudah paham dengan literasi artinya akan paham dalam
mengidentifikasi kebutuhan informasinya, menggunakan, mengevaluasi
dan mengkomunikasikannya.
Dampak lain dari Literasi Informasi adalah sebagai berikut :
1. Dapat membantu dalam mencari sumber-sumber informasi
yang dapat dipercaya sehingga memudahkan dalam
menemukan informasi yang dibutuhkan.
2. Dengan adanya literasi media digital akan membantu belajar
lebih cepat, menghemat waktu, menghemat uang karena dapat
memanfaatkan media digital.
3. Dapat membantu membuat keputusan yang lebih baik karena
memiliki kemampuan menganalisis informasi dengan baik.
4. Dengan menguasai literasi digital, dapat membantu terhindar
dari berita hoaks.
5. Dengan literasi menjadikan seseorang berpikir kritis, kreatif
dan inovatif dan literasi informasi berdampak pada
perkembangan pemahaman pengetahuan seseorang.
6. Implementasi literasi di semua lembaga pendidikan dan
membantu siswa dalam menumbuhkan budaya membaca.35
G. Karakteristik Literasi Informasi
Menurut Breivik dalam Kuhlthau karakteristik literasi informasi
adalah sebagai berikut:
1. Skill dan Knowledge (kemampuan dan pengetahuan)
Literasi informasi dimulai dengan sebuah pengetahuan
mengenai sumber informasi dan peralatan dalam memperoleh
informasi misal indeks untuk mengakses informasi dan kemampuan
34Slamet Riyadi. 2018. Literasi Informasi dalam Pendidikan,
https://satelitpost.com>opini>literasi-informasi-dalam-pendidikan diakses 31 Agustus 2020 35Shafa Hanifah. desember 2018. Literasi Media Digital di Zaman Sekarang,
kompasiana.com diakses 31 Agustus 2020
22
dibutuhkan untuk menentukan strategi dan teknik apa yang digunakan
dalam mengakses informasi ketika informasi dibutuhkan.
2. Attitudes (sikap)
Karakteristik yang kedua adalah sikap. Sikap ini meliputi
ketekunan, perhatian secara detail dan keragu-raguan misalnya
penyebab menerima informasi yang diperoleh.
3. Time and Labor Intensive ( waktu dan intensitas penggunaan)
Salah satu karakteristik yang paling penting adalah waktu dan
penggunaan informasi. Kegunaan dari kemampuan ini adalah untuk
mengetahui apakah informasi digunakan secara efektif atau tidak.
4. Need Driven (pengendali kebutuhan)
Maksudnya adalah bagaimana seseorang mengidentifikasi
informasi yang akan dicari dan bagaimana memecahkan masalah
dalam pencarian dan penggunaan informasi.
5. Computer Litercy (literasi komputer)
Karakteristik yang dibutuhkan dalam mendukung kemampuan
literasi yaitu bagaimana menggunakan teknologi komputer dalam
mencari informasi.36
H. Model-Model Literasi Informasi
1. The big 6
The big 6 yaitu model literasi informasi yang dikembangkan
oleh Michael B. Eisenberg dan Robert E. Berkowitz pada tahun 1987
yang terdiri dari enam keterampilan dan dua belas langkah dalam
keterampilan sebagai berikut:
a. Definisi tugas
1) Definisikan masalah informasi yang dihadapi
2) Identifikasi informasi yang diperlukan
b. Strategi mencari informasi
36 Tri Septiyantono. Literasi Informasi. (Tanggerang Selatan: Universitas Terbuka, 2017),
hlm. 20
23
1) Menentukan semua sumber yang mungkin
2) Memilih sumber terbaik
c. Lokasi dan akses
1) Tentukan lokasi sumber secara intelektual maupun fisik
2) Menentukan informasi dalam sumber
d. Menggunakan informasi
1) Mengikat (membaca, mendengar, melihat, dan menyentuh)
2) Ekstrak informasi yang relevan
e. Sintesis
1) Mengorganisir dari banyak sumber
2) Sajikan informasi
f. Evaluasi
1) Nilai produk yang dihasilkan dari segi efektivitas
2) Nilai proses dari segi efisiensi
2. Seven Pillars
Model seven pillars pertama kali diperkenalkan dalam
“information skills in hinger education: a SCONUL Position Paper”
yang didesain ulang oleh Sconul dibuat pada taun 1999 dengan
keterampilan sebagai berikut:
a. Mengenal kebutuhan informasi
b. Membangun strategi untuk menentukan lokasi informasi
c. Menentukan lokasi dan akses informasi
d. Membandingkan dan mengevaluasi informasi yang diperoleh dari
sumber yang berbeda
e. Mengorganisir, menerapkan dan mengkomunikasikan informasi ke
orang lain dengan cara yang sesuai dengan situasi
f. Menyatukan dan membangun informasi yang ada dan mendukung
penciptaan ilmu yang baru
3. Empowering (E-8)
Merupakan sebuah model literasi informasi yang menggunakan
pendekatan pemecahan masalah berupa resourch based learning, yaitu
24
suatu kemampuan untuk belajar berdasarkan pada sumber datanya.
Unsur-unsur yang tercakup di dalamnya yaitu:
a. Mengidentifikasi (identity) topik/subjek
b. Mengeksplorasi (explore) sumber dan informasi yang sesuai
dengan topik
c. Menyeleksi (select) dan merekam informasi yang relevan dan
mengumpulkan kutipan yang sesuai
d. Mengorganisir (organize), mengevaluasi dan menyusun informasi
menurut susunan yang logis, membedakan antara fakta dan
pendapat, menggunakan alat bantu visual untuk membandingkan
dan mengkontraskan informasi
e. Mencipta (create) informasi dengan menggunakan kata-kata
sendiri, mengedit, dan membuat daftar pustaka ataupun
menghasilkan karya baru
f. Mempresentasikan (present) menyebarkan dan menyampaikan
informasi yang dihasilkan
g. Menilai (rate) luaran output berdasarkan pada masukan/input dari
orang lain
h. Mengaplikasikan (apply) masukan, penilaian dan pengalaman yang
diperoleh untuk kegiatan yang akan datang dan menggunakan
pengetahuan baru yang diperoleh untuk berbagi situasi37
I. Standar Literasi Informasi
Rumusan tentang standar kompetensi literasi informasi untuk
pendidikan tinggi dilakukan oleh Komite Standar ACRL dan disetujui oleh
Dewan Direksi Association of College and Research Libraries(ACRL)
pada 28 Januari 2000. ACRL telah mengeluarkan lima standar literasi
informasi dalam dunia perguruan tinggi. Standar literasi ini berisi daftar
sejumlah kemampuan yang digunakan dalam menentukan kemampuan
37 Yusniah. (2016). Information Literacy of Library Science. Jurnal Ilmu Perpustakaan
dan informasi Vol 1, No 1, hlm. 18-20 diakses tanggal 18 November 2020, jurnal.uinsu.ac.id
25
seseorang dalam memahami informasi. Standar kompetensi literasi
informasi dari ACRL tersebut yaitu: Determines the nature and extent of
the information needed, Accesses needed information effectively and
efficiently, evaluates information and its sources critically and
incorporates selected information into his or her knowledge base and
value system, uses information effectively to accomplish a spesific
purpose, and understand many of the economic, legal, and social issues
surrounding the use of information and accesses and uses information
ethically and legally.38
1. Mahasiswa dikatakan literat akan informasi maka mampu menentukan
sifat dan luas informasi yang dibutuhkan.
a. Mampu mendefinisikan dan menyampaikan kebutuhan
informasinya.
b. Mampu mengidentifikasi jenis dan sumber informasi yang
potensial.
c. Dapat mempertimbangkan biaya dan keuntungan yang didapat dari
informasi yang diperlukan.
d. Dapat mengevaluasi kembali sifat dan batasan informasi yang
diperlukan.
2. Mahasiswa dikatakan literat akan informasi mampu mengakses
kebutuhan informasi dengan efektif dan efisien.
a. Dapat memilih metode penelitian dan sistem temu kembali
informasi yang paling tepat dalam mengakses informasi yang
diperlukan.
b. Dapat membangun dan menerapkan strategi penelusuran yang
efektif.
c. Mampu melakukan sistem temu kembali secara online maupun
melalui orang lain dengan berbagai metode.
d. Dapat memperbaiki strategi penelusuran jika dibutuhkan.
38 Association of College & Research Libraries (ACRL). 2000. Information Literacy
Competency Standards for Higher Education, www.ala.org diakses 20 November 2020
26
e. Dapat mengutip, mencatat dan mengolah informasi dan sumber
informasinya.
3. Mahasiswa dikatakan literat akan informasi mampu mengevaluasi
informasi dan sumbernya secara kritis dan menggabungkan informasi
yang dipilih ke dalam basis pengetahuan dan sistem nilai.
a. Mampu meringkas ide utama yang telah dikutip dari informasi
yang sudah terkumpul.
b. Dapat menentukan dan menerapkan kriteria awal untuk
mengevaluasi informasi dan sumber informasinya.
c. Dapat mensintesiskan ide utama untuk membangun konsep baru.
d. Mampu membandingkan pengetahuan baru dengan pengetahuan
lama agar dapat menentukan nilai tambah, kontradiksi, atau
karakteristik informasi unik lainnya dari informasi.
e. Dapat menentukan apakah pengetahuan baru memberikan dampak
terhadap sistem nilai individu dan dapat mengambil langkah untuk
menyatukan perbedaan.
f. Dapat merevisi Query pada saat mengevaluasi informasi dan
sumber informasinya.
g. Dapat menentukan bila pertanyaan di awal perlu ditinjau ulang.
4. Mahasiswa yang literat akan informasi maka mampu menggunakan
informasi secara efektif untuk mencapai tujuan baik secara individu
atau sebagai anggota kelompok.
a. Dapat menerapkan informasi baru dan informasi lama untuk
merencanakan serta menciptakan hasil.
b. Mampu merevisi proses pengembangan suatu hasil.
c. Dapat mengkomunikasikan hasil secara efektif kepada orang lain.
5. Mahasiswa yang literat akan informasi maka mampu memahami
ekonomi, hukum dan masalah sosial sekitar penggunaan informasi dan
mengakses serta menggunakan informasi secara etis dan legal.
a. Dapat memahami isu-isu ekonomi, hukum dan aspek sosial
mengenai informasi dan teknologi informasi.
27
b. Dapat mematuhi hukum, peraturan, kebijakan institusi, dan etika
yang berhubungan dengan pengaksesan dari penggunaan sumber
informasi.
c. Dapat mengetahui penggunaan sumber informasi dalam
mengkomunikasikan informasi.39
Pada bab analisis peneliti menggunakan indikator kinerja yang
terdapat dalam 5 komponen standar Literasi Informasi yang
dikemukakan oleh ACRL karena standar yang dibuat sangat lengkap
dan sesuai dengan mahasiswa. Untuk setiap komponen memiliki
beberapa indikator kinerja yang berbeda-beda. Adapun Kategori
penilaian sebagai berikut:
1. Untuk standar 1 terdapat 4 indikator kinerja
Kategori Kurang baik jika melakukan 1 dari 4 indikator kinerja
Kategori Cukup baik jika melakukan 2 dari 4 indikator kinerja
Kategori Baik jika melakukan 3-4 dari 4 indikator kinerja
2. Untuk standar 2 terdapat 5 indikator kinerja
Kategori Kurang baik jika melakukan 1 dari 5 indikator kinerja
Kategori Cukup baik jika melakukan 2-3 dari 5 indikator kinerja
Kategori Baik jika melakukan 4-5 dari 5 indikator kinerja
3. Untuk standar 3 terdapat 7 indikator kinerja
Kategori Kurang baik jika melakukan 1-2 dari 7 indikator kinerja
Kategori Cukup baik jika melakukan 3-4 dari 7 indikator kinerja
Kategori Baik jika melakukan 5-7 dari 7 indikator kinerja
4. Untuk standar 4 terdapat 3 indikator kinerja
Kategori Kurang baik jika melakukan 0 dari 3 indikator kinerja
Kategori Cukup baik jika melakukan 1 dari 3 indikator kinerja
Kategori Baik jika melakukan 2-3 dari 3 indikator kinerja
5. Untuk standar 5 terdapat 3 indikator kinerja
Kategori Kurang baik jika melakukan 0 dari 3 indikator kinerja
39 Teresa Y Neely. 2006. Information Literacy Assessment: Standards-Based Tools And
Assignments, American Library Association, scholar.google.com diakses 20 November 2020
28
Kategori Cukup baik jika melakukan 1 dari 3 indikator kinerja
Kategori Baik jika melakukan 2-3 dari 3 indikator kinerja
J. Media Internet
Internet merupakan salah satu media komunikasi yang populer dan
disukai oleh para pencari informasi dikarenakan akses yang cepat dan data
yang akurat serta selalu up-to-date. LaQuey mengemukakan internet
merupakan jaringan dari ribuan komputer yang menjangkau jutaan orang
di seluruh dunia. Misi awalnya ialah menyediakan sarana bagi para
peneliti untuk mengakses data dari sejumlah sumber daya perangkat keras
komputer. Namun pada saat ini, internet telah berkembang menjadi ajang
komunikasi yang sangat cepat dan efektif. Internet telah menjadi alat
informasi dan komunikasi yang tidak dapat diabaikan Penggunanya kini
mencakup berbagai kalangan, para pengelola media massa, penerbit buku,
artis, dosen, dan guru, pustakawan, dan penggemar komputer. Alasan
penggunaannya beraneka ragam, mulai sekadar untuk berkomunikasi
hingga mengakses data informasi.40
Perkembangan teknologi informasi dimulai dengan adanya
perangkat komputer. Kemunculan internet pada akhir 1960 berawal dari
usaha yang dilakukan oleh departemen pertahanan Amerika Serikat untuk
membuat jaringan komunikasi yang dapat digunakan dalam konflik nuklir.
Penelitian awal dan pengembangan yang dilakukan di bawah naungan
Advanced Research Project Agency (ARPA) yang melibatkan individu
yang dipilih beberapa di Universitas riset Amerika Serikat. Oleh karena
itu, jaringan yang dihasilkan di akhir tahun 1960 dikenal sebagai
ARPANET.
Pada tahun 1969 ARPANET pertama kali online sebagai suatu
jaringan komunikasi. Jaringan ini dioperasikan menggunakan paket
switching, yaitu metode mentransfer informasi dengan cara membagi
40 Pawit M. Yusup dan Priyo Subekti. Teori & Praktik Penelusuran Informasi. (Jakarta:
KENCANA, 2010) hlm. 54
29
pesan menjadi paket kecil yang kemudian dikirim secara terpisah ke
seluruh jaringan dan dipasang kembali setelah paket diterima.
Pada tahun 1970-an Bob Kahn dan Vint Cerf mengembangkan
protokol TCP/IP yang memungkinkan jaringan untuk berkomunikasi satu
sama lain. Pada awal 1980-an undang-undang mengenai pengembangan
jaringan komputer bagi penggunaan warga sipil disahkan oleh kongres
Amerika Serikat. Penanganan pengembangan jaringan dikelola National
Science Foundation sebuah badan federal pemerintah Amerika Serikat.
NSFNET digunakan terutama untuk penelitian dan tujuan akademik dan
membuat ketersedian publik akan internet.
Sejak 1983 ARPANET mulai menggunakan protokol TCP/IP,
inilah awal mula internet. Internet merupakan suatu hal yang unik di antara
media massa. Hal yang dapat dilakukan melalui internet ialah komunikasi
interpersonal baik melalui e-mail maupun pesan instan. Komunikasi
kelompok melalui listservs. Newsgroup, dan papan diskusi juga dapat
melakukan komunikasi massa melalui world wide web (www).41
World Wide Web atau dikenal www dikembangkan pada tahun
1989 oleh fisikawan Inggris Tim Berners-Lee, tujuannya adalah untuk
menghasilkan sistem desentralisasi untuk membuat dan berbagi dokumen
di mana saja di dunia ini. Web ini memiliki tiga komponen utama Uniform
resource Locator (URL), hypertext transfer protocol (http) dan hypertext
markup language (html).
Pada tahun 1991 Berners Lee menerbitkan kode untuk
menggunakan WWW di internet bagi siapa saja di dunia tanpa biaya.
Internet pada umumnya dan web pada khususnya didasarkan pada
seperangkat nilai-nilai. Etika ini menyatakan bahwa informasi harus bebas
didistribusikan dan individu harus memiliki banyak pengawasan kepada
komputer. WWW telah mengubah internet menjadi media massa utama
yang menyediakan berita, hiburan, dan interaksi masyarakat. Web
41 Gracia Rachmi Adiarsi, dkk. “Literasi Media Internet di Kalangan Mahasiswa”, hlm.
474
30
menawarkan campuran penyedia konten, termasuk perusahaan-perusahaan
tradisional media, perusahaan media baru yang menawarkan publikasi
yang hanya tersedia di web, situs aggregator yang menawarkan bantuan
dalam menjelajahi web dan individu yang memiliki sesuatu yang mereka
ingin katakan.
Web juga menuai kritik karena mengangkat rumor ke tingkat
berita, membuat materi yang tidak pantas dilihat atau dibaca oleh anak-
anak, mengumpulkan informasi pribadi tentang pengguna. Beberapa tahun
terakhir, para pengguna internet atau web telah pindah ke koneksi dengan
kecepatan tinggi sehingga mengubah cara orang melihat dan menggunakan
internet. Media yang memanfaatkan koneksi berkecepatan tinggi ini
memberikan konten yang mencakup campuran antara audio, visual, foto
maupun teks. Fasilitas inilah yang relatif digemari oleh kalangan muda
khususnya mahasiswa.42
Dalam konteks tertentu, kehadiran internet di samping berfungsi
sebagai media sekaligus sebagai sumber informasi yang banyak
manfaatnya bagi masyarakat, namun dilihat dari aspek perpustakaan
internet bukanlah segalanya. Internet dapat berfungsi sebagai perpustakaan
jika yang dilihatnya hanya pada segi-segi pemanfaatan sumber-sumber
informasi yang disediakannya. Informasi yang ada di internet sangat
banyak sehingga tak mungkin bisa dikendalikan secara teliti oleh
perpustakaan, bahkan oleh siapapun. Di samping banyak kelemahan yang
dimiliki oleh internet sebagai perpustakaan dunia maya namun banyak
juga maanfaatnya, yaitu setidaknya untuk bahan penelusuran informasi
yang sifatnya khas dan untuk keperluan tertentu. Adapun kelemahan
internet dibandingkan dengan sumber informasi lain seperti buku, majalah,
surat kabar, dan perpustakaan secara keseluruhan adalah sebagai berikut:
1. Internet sangat banyak manfaatnya, meski bukan segalanya tetapi
sudah lebih dari satu biliun halaman pada website, kita tidak mungkin
42 Gracia Rachmi Adiarsi, dkk. “Literasi Media Internet di Kalangan Mahasiswa”, hlm.
475
31
dapat membaca dan melihat semuanya. Di internet hanya sekitar 8%
saja jurnal yang di internetkan, sementara itu buku bahkan lebih sedikit
lagi di internetkan. Yang jelas, tidak mungkin semua informasi yang
kita butuhkan ada di internet. Namun demikian, banyak informasi yang
dapat diambil dari internet yang secara khas bermanfaat bagi
pencarinya.
2. Di internet tidak ada katalog, namun kita dapat menggunakan mesin
cari (search engine) seperti google, yahoo, dan altavista dan kita dapat
memanfaatkan salah satu dari mesin pencari ini.
3. Informasi yang terdapat di internet, tidak ada kontrol terhadap
kualitasnya terutama informasi yang gratis. Bahkan untuk informasi
berbayar pun tidak selamanya berkualitas. Pada umumnya tulisan di
web sudah diubah menjadi tampilan serba ringkas karena tempatnya
terbatas padahal informasinya tak terbatas karena terlalu banyak situs
yang bermunculan.
4. Di internet tidak ada buku atau tulisan lengkap yang baru terbit
ditampilkan secara utuh dan gratis, karena berkaitan dengan hak cipta.
Buku teks standar yang dibutuhkan banyak orang, tidak digratiskan di
internet, tetapi bisa didapatkan di perpustakaan karena perpustakaan
sering membeli buku-buku seperti ini untuk kepentingan penggunanya
5. Meski ada internet, sampai sekarang perguruan tinggi masih
memerlukan buku sebagai koleksinya.
6. Perpustakaan maya atau internet tidak akan sanggup melayani semua
anggota masyarakat.
7. Internet memang sangat luas, namun informasinya relatif dangkal.
Informasi yang ada di internet umumnya sangat dangkal, karena hanya
menyajikannya secara garis besar saja. Tetapi buku-buku ilmiah yang
standar, sering mencapai ratusan halaman, utuh, termasuk lampiran,
grafik yang tetap, dan gambar yang juga utuh. Kalau ditampilkan
32
melalui internet, sebagian informasi yang seperti itu banyak yang
berubah, terutama yang menyangkut tampilan grafis dan tabel.43
Pengguna internet yang besar dan semakin berkembang, telah
mewujudkan budaya internet. Internet juga memiliki kesan yang besar ke
atas ilmu dan pandangan dunia. Dengan hanya berpandukan enjin gelintar
seperti Google, pengguna di dunia mempunyai akses cepat kepada
bermacam-macam informasi. Berbanding dengan buku dan perpustakaan,
internet melambangkan penyebaran informasi dan data secara ekstrem.
Internet baik sebagai alat ataupun media komunikasi yang multifungsi,
telah semakin banyak dan meluas penggunaanya, bahkan dianggap mutlak
kehadirannya pada lembaga dan/atau komunitas sosial tertentu di
Indonesia. Lebih-lebih lagi komunitas pendidikan seperti di perguruan
tinggi yang memang telah menganggap kehadiran komputer dan internet
sebagai bagian yang mutlak adanya. Sekarang hampir tidak ada perguruan
tinggi besar yang tidak memiliki situs internet untuk kelengkapan proses
penyelenggaraan pendidikannya.44
Pada dasarnya, hampir semua jenis koleksi yang telah dipaparkan
di atas, dapat dibuatkan dalam versi virtualnya, versi internet. Sekarang
ada e-book, e-journal, abstrak, artikel ilmiah full text, hasil penelitian full
text, kamus, dan ensiklopedia. Keberadaan internet di perpustakaan sangat
diperlukan. Sebagai media global, internet praktis membuka hampir semua
jenis informasi yang pernah direkam, baik informasi yang berbasis teks,
gambar, grafis, tabel, ataupun jenis informasi digital lainnya.45
K. Macam-Macam Media Internet
1. Media Jejaring Sosial(Social Networking)
Media jejaring sosial merupakan medium yang paling populer.
Media ini merupakan sarana yang bisa digunakan pengguna untuk
melakukan hubungan sosial, termasuk konsekuensi atau efek dari
43 Pawit M. Yusup. Teori & Praktik Penelusuran Informasi, hlm. 41-43 44 Pawit M. Yusup. Teori & Praktik Penelusuran Informasi, hlm. 50 45 Pawit M. Yusup .Teori & Praktik Penelusuran Informasi, hlm. 203
33
hubungan sosial tersebut di dunia virtual. Karakter utama dari situs
jejaring sosial adalah setiap pengguna membentuk jaringan
pertemanan. Macam-macam jejaring sosial terbesar antara lain
Facebook, Myspace, Linkedin dan Twitter.
2. Jurnal Online (Blog)
Blog merupakan media sosial yang memungkinkan
penggunanya untuk mengunggah aktivitas keseharian, saling
mengomentari dan berbagi, baik tautan web lain, informasi dan
sebagainya. Pada awalnya blog merupakan suatu bentuk situs pribadi
yang berisi kumpulan tautan ke situs lain yang dianggap menarik dan
diperbaharui setiap harinya. Jenis media sosial ini dibagi menjadi dua,
yaitu kategori personal homepage, yaitu pemilik menggunakan nama
domain sendiri seperti .com atau .net dan yang kedua dengan
menggunakan fasilitas penyedia halaman weblog gratis, seperti
wordpress atau blogspot.
3. Jurnal Online Sederhana (Microblog/ Micro-blogging)
Tidak berbeda dengan jurnal online (blog), microblogging
merupakan jenis media sosial yang memfasilitasi pengguna untuk
menulis dan mempublikasikan aktivitas serta pendapatnya, contohnya
Twitter.
4. Media Berbagi (Media Sharing)
Situs berbagi media merupakan jenis media sosial yang
menfasilitasi penggunanya untuk berbagi media, mulai dari dokumen
(file), video, audio dan gambar. Contohnya Youtube, Flickr, Photo-
bucket, atau snapfish.
5. Penanda Sosial (Sosial Bookmarking)
Penanda sosial merupakan media sosial yang bekerja untuk
mengorganisasi, menyimpan, mengelola, dan mencari informasi atau
berita tertentu secara online. Beberapa situs bookmarking yang populer
adalah delicious.com, stumbleUpon.com, Digg.com, Reddit.com, dan
lintasMe.
34
6. Media konten bersama (Wiki)
Media sosial ini merupakan situs yang kontennya hasil dari
kolaborasi dari para penggunanya. Mirip dengan kamus atau
ensiklopedia, wiki menghadirkan kepada pengguna pengertian, sejarah
hingga rujukan buku atau tautan tentang satu kata.46
L. Studi Relevan
Penelitian I, judul penelitian: Literasi Informasi Organisasi
Kemahasiswaan (Studi Terhadap Kebutuhan Berorganisasi Mahasiswa
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi). Tempat
penelitian di lingkungan Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi, oleh M. Zaki tahun 2017 dengan menggunakan metode
penelitian kualitatif. Adapun hasil penelitian adalah literasi informasi
organisasi kemahasiswaan studi terhadap kebutuhan berorganisasi
mahasiswa UIN STS Jambi dari tiga standar kompetensi tersebut
mengakses kebutuhan informasi secara efektif dan efisien, mengevaluasi
informasi dan sumber-sumber secara kritis dan menjadikan informasi yang
dipilih sebagai dasar pengetahuan, serta menggunakan dan
mengkomunikasikan informasi secara efektif dan efisien, terbukti
mahasiswa yang aktif dalam organisasi kemahasiswaan dalam kategori
sangat baik dan memanfaatkan organisasi sebagai wadah untuk menggali
ilmu pengetahuan.47
Penelitian II, judul penelitian: Literasi Informasi Mahasiswa
Jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab-Sastra dan Kebudayaan Islam
IAIN STS Jambi Berdasarkan Standar Association of College and
Research Libraries. Tempat penelitian di Fakultas Adab-Sastra dan
Kebudayaan Islam kampus IAIN STS Jambi Telanai Pura, oleh Kasreno
Ofet Mei tahun 2013 dengan menggunakan metode penelitian kualitatif
46Ahmad Setiadi. 2016. “Pemanfaatan Media Sosial untuk Efektifitas Komunikasi.
Cakrawala-Jurnal Humaniora hlm. 2-3, ejournal.bsi.ac.id diakses 25 November 2020 47 M. Zaki. 2017. Literasi Informasi Organisasi Kemahasiswaan (Studi terhadap
Kebutuhan Berorganisasi Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi).
Skripsi. Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
35
deskriptif. Adapun hasil penelitian adalah mahasiswa telah memahami
konsep literasi informasi dengan baik. Mahasiswa mendefinisikan literasi
informasi sesuai dengan pemikiran mereka sendiri berdasarkan pendidikan
literasi informasi yang mereka peroleh. Dalam memahami kebutuhan
informasi mahasiswa memiliki pemahaman yang sama walaupun dengan
penjelasan yang berbeda-beda. Secara umum kemampuan literasi
informasi mahasiswa sesuai standar ACRL Information Literacy Standard
For Higher Education. Literasi informasi mahasiswa tergolong pada
leaner dan profecient, namun pada umumnya mahasiswa tergolong
profecient, mahasiswa telah mengidentifikasi, mengevaluasi,
menggunakan dan mengkomunikasikan informasi dan memahami isu
ekonomi, hukum, dan sosial seputar penggunaan informasi dengan baik.48
Penelitian III, judul penelitian: Literasi Informasi Mahasiswa
Program Studi Sejarah Peradaban Islam Universitas Islam Negeri Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi Berdasarkan “THE SEVEN PILLARS OF
INFORMATION LITERACY”. Tempat penelitian di Kampus Universitas
Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi tepatnya di Fakultas Adab
dan Humaniora oleh Rezki Sulasari tahun 2020 dengan menggunakan
metode penelitian kualitatif. Adapun hasil penelitian adalah kemampuan
literasi informasi Mahasiswa Jurusan Sejarah Peradaban Islam sudah
sesuai berdasarkan The Seven Pillars of Information Literacy, namun di
sisi lain ada beberapa indikator kinerja yang perlu mahasiswa kembangkan
dan ada beberapa indikator kinerja yang belum mahasiswa lakukan.
Pemahaman mahasiswa terhadap literasi informasi sudah dikatakan baik,
pemahaman literasi informasi mahasiswa saat mengakses informasi cukup
baik, kemampuan mahasiswa mengorganisir, menggunakan dan
mengkomunikasikan informasi kepada orang lain tergolong cukup baik
dan kendala mahasiswa saat mengakses informasi adalah kurangnya
48Kasreno Ofet. 2013. Literasi Informasi Mahasiswa Jurusan Ilmu Perpustakaan
Fakultas Adab-Sastra dan Kebudayaan Islam IAIN STS Jambi berdasarkan Standar Association of
College and Research Libraries. Skripsi. Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
36
materi dan kurangnya sumber informasi yang akurat mengenai sejarah
peradaban islam.49
Berdasarkan penelitian di atas dapat dikatakan bahwa penelitian
yang terkait dengan literasi informasi banyak diteliti. Bedanya penelitian
ini dengan kajian sebelumnya adalah penelitian ini meneliti mengenai
literasi informasi media internet di kalangan mahasiswa, bertujuan untuk
mengetahui kemampuan literasi informasi mahasiswa dalam menentukan
informasi yang dibutuhkannya, mengakses dan menemukan informasi,
mengevaluasi informasi, menggunakan dan mengkomunikasikan informasi
secara efektif dan efisien, dan memahami informasi di media internet
sesuai kebutuhannya.
Dengan demikian peneliti melakukan penelitian dengan
menfokuskan pada “Literasi Informasi Media Internet di Kalangan
Mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi”.
49Rezki Sulasari. 2020. Literasi Informasi Mahasiswa Program Studi Sejarah Peradaban
Islam Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi berdasarkan “The Seven Pillars of
Information Literacy”. Skripsi. Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
37
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian
Dalam upaya mencari dan mengumpulkan data dan informasi yang
akurat dan sesuai dengan kebutuhan, maka peneliti melakukan penelitian
yang bersifat kualitatif deskriptif. Metode penelitian kualitatif disebut
metode penelitian naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada kondisi
yang alamiah (natural setting) disebut juga sebagai metode etnografi,
karena pada awalnya metode ini lebih banyak digunakan untuk penelitian
bidang antropologi budaya, disebut sebagai metode kualitatif karena data
yang terkumpul dan analisisnya lebih bersifat kualitatif.50
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk
memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian,
misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain. Secara
holistik dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada
suatu konteks khusus yang alamiah dan memanfaaatkan berbagai metode
ilmiah.51
Metode penelitian kualitatif yaitu yang menggunakan pengamatan,
wawancara, atau penelaahan dokumen.52 Dalam penelitian kualitatif ini
terfokus kepada Literasi Informasi Media Internet Mahasiswa Ilmu
Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora semester 8.
B. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kampus Universitas Islam Negeri
Sulthan Thaha Saifuddin yang terletak di Jln. Jambi Ma. Bulian KM 16
Simpang Sungai Duren Kab. Ma. Jambi tepatnya di Fakultas Adab dan
Humaniora.
50 Sugiyono. Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta,
2016), hlm. 8 51 Lexy J. Moleong. Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosyadakarya,
Ed. Revisi 2010), hlm. 6 52 Lexy J. Moleong. Metodologi Penelitian Kualitatif, hlm. 9
38
C. Jenis dan Sumber Data
1. Jenis Data
a. Data Primer
Data primer adalah data yang dikumpulkan, diolah dan
disajikan oleh peneliti dari sumber pertama.53 Dalam penelitian ini
sebagai data primer adalah data yang didapat dari hasil observasi
dan wawancara secara langsung dengan Mahasiswa Ilmu
Perpustakaan di Fakultas Adab dan Humaniora.
b. Data Sekunder
Data sekunder merupakan sumber yang tidak langsung dan
berfungsi sebagai data pendukung yang bisa memberikan informasi
melalui buku dan dokumen lainnya.54 Data sekunder dalam
penelitian ini adalah sejarah fakultas, struktur organisasi dan
dokumentasi lain terkait dengan penelitian.
2. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah subjek dari mana data
diperoleh. Sumber data kualitatif pada dasarnya adalah kata-kata dan
tindakan. Dalam pengumpulan data peneliti menggunakan wawancara.
Maka sumber data disebut informan. Informan yaitu orang yang
memberikan informasi atau menjawab pertanyaan dari peneliti baik tertulis
ataupun lisan.55
D. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini secara keseluruhan adalah Mahasiswa Ilmu
Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi semester 8.
Dalam penetapan subjek penelitian di sini peneliti menggunakan
teknik purposive sampling.
53 Sugiyono. Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabet, 2010), hlm. 308 54 Sugiyono. Memahami Penelitian Kualitatif, hlm. 309 55 Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktis, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2010), hlm. 172
39
Teknik purposive sampling yaitu melihat kejadian yang sedang
terjadi di lapangan pada saat ini, penentuan subjek penelitian yang telah
dikemukakan di atas bertujuan untuk mendapatkan informasi yang tepat,
jelas, sesuai dengan kebutuhan peneliti. Adapun alasan peneliti memilih
informan sesuai dengan kriteria peneliti karena informan tersebut yang
mengetahui apa saja informasi yang peneliti butuhkan. Adapun kriteria
informan yang peneliti tetapkan adalah Mahasiswa Ilmu Perpustakaan
semester 8 yang sudah mengajukan judul skripsi, IPK 3.25 sesuai standar
IKU (Indikator Kinerja Utama) perguruan tinggi serta aktif menggunakan
internet untuk mengakses e-journal, e-book, artikel dan karya ilmiah.
E. Metode Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data penelitian ini peneliti menggunakan
metode sebagai berikut:
a. Observasi/pengamatan
Dalam penelitian ini peneliti melakukan kunjungan langsung
ke Gedung Fakultas Adab dan Humaniora atau ke perpustakaan
Fakultas Adab dan Humaniora guna untuk mengamati dari dekat dan
secara langsung dengan tujuan memperoleh gambaran secara jelas
tentang hal-hal yang berkaitan dengan objek penelitian. Metode
observasi digunakan untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya
dengan cara mengamati secara teliti di tempat penelitian.
b. Wawancara
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu.
Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (peneliti)
yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (informan) yang
memberikan jawaban atas pertanyaan itu.56
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode wawancara
terstruktur dan teknik pengumpulan data dilaksanakan secara terjadwal
dengan berpedoman pada Instrumen Pengumpulan Data (IPD) yang
56 Lexy J. Moleong. Metodologi Penelitian Kualitatif, hlm. 186
40
berisi daftar pertanyaan yang telah disiapkan sebelumnya dan setiap
informan diberi pertanyaan yang sama kemudian peneliti mencatat
atau merekamnya.
c. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.
Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar atau karya-karya
monumental dari seseorang. Dokumen yang berbentuk tulisan
misalnya catatan harian, peraturan, kebijakan-kebijakan dan dokumen
yang berbentuk gambar ialah foto, gambar hidup, sketsa, dan lain-lain.
Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode
observasi dan wawancara.57 Peneliti menggunakan alat rekam
handphone dan juga menggunakan alat tulis buku untuk mencatat
informasi penting yang diperoleh dari informan sebagai dokumentasi.
Data yang diambil adalah profil Fakultas Adab dan Humaniora dan
dokumentasi bersama informan.
F. Metode Analisis Data
Teknik analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara
sistematis data yang diperoleh dari wawancara, catatan lapangan, dan
bahan-bahan lain, sehingga dapat lebih mudah dipahami dan temuannya
dapat diinformasikan kepada orang lain. Analisis data dilakukan dengan
mengorganisasikan data, menjabarkan unit-unit, memilih mana yang
penting dan dapat dipelajari dan dapat membuat kesimpulan yang dapat
diceritakan kepada orang lain.58
Analisis data kualitatif menurut Bogdan & Biklen adalah upaya yang
dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data,
memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola,
mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang
57 Sugiyono. Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, hlm. 233 58 Sugiyono. Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, hlm. 88
41
dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang
lain.59
Jadi semua data peneliti kumpulkan mengenai penelitian itu
kemudian dianalisis, karena penelitian ini menggunakan penelitian
kualitatif maka analisinya pun analisis kualitatif. Adapun langkah analisis
yang terdapat dalam analisis ini yaitu:
1. Reduksi data
Mereduksi berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,
memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya
dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran
yang jelas dan mempermudah penelitian untuk melakukan
pengumpulan data selanjutnya.
Maksud di atas ialah merupakan proses pembentukan,
perangkuman informasi yang diperoleh dan memfilterkan data yang
penting dan tidak penting dapat dibuang sehingga kesimpulan dapat
diverifikasi.
2. Penyajian data
Selanjutnya adalah kegiatan menyajikan data, data yang sudah
direduksi akan disajikan sedemikian rupa, dalam penelitian kualitatif
penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan,
hubungan antar kategori.
3. Verifikasi
Setelah melakukan penyajian data maka langkah ketiga dalam
analisis data kualitatif adalah penarikan kesimpulan. Penarikan
kesimpulan ini diharapkan dapat menjawab masalah dalam penelitian
ini yang telah dirumuskan.60
59 Lexy J. Moleong Metodologi Penelitian Kualitatif, hlm. 248 60 Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, hlm. 92
42
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Tempat Penelitian
1. Sejarah Fakultas Adab dan Humaniora
Fakultas Adab Sastra dan Kebudayaan Islam Universitas Islam
Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi berdiri pada tanggal 25 Mei
2000 melalui Kep Menag mengacu pada Keppres No 1801985, dan
memutuskan serta mengesahkan berdirinya Fakultas Adab-Sastra dan
Kebudayaan Islam yang dituangkan dalam Rencana Induk
Pengembangan (RIP) IAIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi yang
merupakan gagasan seorang tokoh pendiri sekaligus guru besar UIN
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi yaitu Prof. Dr. H. Adrianus Chatib,
SS., M.Hum. Fakultas ini adalah fakultas ke 4 pada saat itu di
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, fakultas ini
awalnya hanya memiliki 3 jurusan yaitu Jurusan Bahasa dan Sastra
Arab, Sejarah Peradaban Islam dan Ilmu Politik dan Pemerintahan
Islam (IPPI). Menurut tokoh pendiri bahwa upaya untuk mendirikan
fakultas Adab-Sastra dan Kebudayaan Islam sesungguhnya dari
pemikiran bahwa bahasa memiliki peranan penting dalam
perkembangan global, menjadi alat komunikasi, menjadi
transformator ilmu pengetahuan dan teknologi, dan menjadi tolak ukur
rendahnya suatu peradaban.
Sebelumnya Fakultas Adab berlokasi di kampus I Telanai,
Kota Jambi. Beberapa tahun kemudian tepatnya pada tahun akademik
2011/2012 pembangunan gedung baru Simpang Sungai Duren Muaro
Jambi telah selesai dibangun dan seluruh kegiatan akademik
dipindahkan ke kampus yang baru. Setelah pindah ke kampus Sungai
Duren Muara Jambi, Fakultas adab tampak semakin dinamis. Dapat
dilihat dari berbagai upaya yang dilakukan secara terus menerus dalam
hal penataan dan pengembangan agar dapat memenuhi kebutuhan
43
masyarakat dan tuntutan zaman. Seiring dengan berkembanganya
pengetahuan dan kebutuhan masyarakat mengenai pendidikan maka
Fakultas Adab mengalami perkembangan yang signifikan di berbagai
macam bidang lalu Fakultas Adab membuka beberapa Jurusan yaitu
Jurusan Bahasa dan Sastra Arab, Sejarah Peradaban Islam, Sastra
Inggris dan Ilmu Perpustakaan dan Informasi yang masih berjalan
sampai sekarang, untuk memperoleh ruang dan peluang yang besar di
berbagai upaya pengembangan Fakultas Adab-Sastra dan Kebudayaan
Islam maka Fakultas ini berganti nama menjadi Fakultas Adab dan
Humaniora. Alasan perubahan nama tersebut adalah agar dapat
disesuaikan dengan keinginan untuk mempermudah, memperluas dan
mengembangkan keilmuan bersifat multidisipliner dalam ranah ilmu
humaniora. Perubahan ini disesuaikan dengan arah perkembangan
Universitas yaitu pengembangan menara unggulan distingsi keilmuan
Islamic Entrepreneurship yang menghasilkan Ulama, Intelektual, dan
Budaya (ULIYA).
Fakultas Adab-Sastra dan Kebudayaan Islam sejak berdiri
hingga sekarang telah dipimpin beberapa Dekan, yaitu:
1. Prof. Dr. H. Adrianus Chatib, SS., M.Hum pada tahun 2000-2009
menjadi Dekan Pertama Fakultas Adab-Sastra dan Kebudayaan Islam.
2. Dr. Subhan, MA. Pada tahun 2009-2013 menjadi Dekan kedua
Fakultas Adab-Sastra dan Kebudayaan Islam.
3. Dr. Hj. Armida, M.Pd.I pada tahun 2013-2017 menjadi Dekan
ketiga Fakultas Adab-Sastra dan Kebudayaan Islam yang kemudian
menjadi Fakultas Adab dan Humaniora.
4. Prof. Dr. Maisah, M.Pd.I pada tahun 2017-2020 menjadi Dekan
keempat Fakultas Adab dan Humaniora.
5. Dr. Halimah Dja’far, M.Fil.I pada tahun 2020 sampai sekarang
menjadi Dekan kelima Fakultas Adab dan Humaniora.
Fakultas Adab dan Humaniora telah banyak melahirkan
lulusan sarjana hingga saat ini yang sesuai dengan kompetensi
44
keilmuan dan berkarya dalam pembangunan bangsa. Fakultas Adab
dengan program studi yang bermacam-macam yang berdasarkan pada
kurikulum KKNI yang telah dirancang sebelumnya secara
epistimologis berdasarkan pada realitas kebutuhan lokal, nasional dan
global sehingga Fakultas Adab siap melahirkan lulusan sarjana yang
mempunyai keunggulan yang mampu bersaing dalam bidang
akademik dan profesionalitas yang mempunyai nilai moralitas dan
berakhlakul karimah.61
2. Visi Fakultas Adab dan Humaniora
Menjadi Fakultas Adab dan Humaniora unggul dalam
keadaban dan kehumanioraan yang inovatif dengan semangat
entrepreneurship tahun 2030.
3. Misi Fakultas Adab dan Humaniora
a. Menyediakan akses dan pemerataan pendidikan tinggi bermutu
yang relevan dengan kebutuhan masyarakat dalam bidang
keadaban dan kehumanioraan.
b. Menyelenggaraakan pendidikan tinggi dalam bidang keadaban dan
kehumanioraan yang berkualitas, unggul, dan inovatif agar peserta
didik menjadi berkemampuan akademik dan profesional serta
memiliki jiwa Islamic Entrepreneurship.
c. Melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di
bidang keadaban dan kehumanioraan yang inovatif dan unggul
dengan pendekatan monodisipliner dan semangat Islamic
Entrepreneurship.
d. Mengembangkan mutu tata kelola kelembagaan dan memperluas
jaringan kerjasama di bidang keadaban dan kehumanioraan.
61 Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. 2019. Buku pedoman Tahun
Akademik 2019-2020, hlm. 268-269
45
4. Tujuan Fakultas Adab dan Humaniora
a. Akses bagi masyarakat dalam mengenyam pendidikan tinggi
bermutu, unggul dan relevan dengan kebutuhan masyarakat dalam
bidang keadaban dan kehumanioraan.
b. Melahirkan lulusan yang berkualitas, unggul dan inovatif dalam
bidang keadaban dan kehumanioraan, menguasai dan mampu
menerapkan konsep serta teori keadaban dan kehumanioraan
secara profesional dan mempunyai jiwa Islamic Entrepreneurship.
c. Menghasilkan karya ilmiah dan penelitian serta karya pengabdian
kepada masyarakat pada bidang keadaban dan kehumanioraan
yang unggul dan inovatif melalui pendekatan monodisipliner dan
semangat Islamic Entrepreneurship.
d. Menghasilkan pengelola kelembagaan yang bermutu dan dapat
memperluas jaringan kerjasama pada bidang keadaban dan
humaniora agar dapat mempersiapkan lulusan yang unggul,
inovatif serta berjiwa Islamic Entrepreneurship.62
5. Strategi Fakultas Adab dan Humaniora
Untuk mewujudkan visi, misi serta tujuan Fakultas Adab dan
Humaniora agar menjamin perkembangan yang optimal, maka
dilakukan lah beberapa strategi yaitu:
a. Pembenahan sistem penyelenggaraan yang diwujudkan dalam
bentuk manual mutu dan prosedur penyelengaraan jurusan.
b. Peningkatan kuantitas dan kualitas SDM dengan menambah
tenaga pengajar tetap dan tenaga juang edukatif serta
memberikan peluang dosen dan karyawan meningkatkan
wawasan dan kemampuan melalui studi lanjut dan
berpartisipasi dalam forum ilmiah.
62 Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. 2019. Buku pedoman Tahun
Akademik 2019-2020, hlm. 270
46
c. Meningkatkan sarana dan prasarana yang ada di Fakultas
sesuai perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan.
d. Pengembangan kurikulum dilaksanakan secara sistematis dan
lebih terencana yang mengacu kepada kebutuhan keilmuan
market kerja.
6. Program Studi dan Gelar Akademik
No. Program Studi SK BAN-PT Gelar Ketua Prodi Sekretaris Prodi
1 Sastra Inggris
(SI)
BAN-
PT.No.2128/SK/B
AN-
PT/Akred/S/VI/20
17
S.HUM Dian Mukhlisa
S.Pd., MA
Chandri Febri
Santi, M.Pd
2 Sejarah
Peradaban
Islam (SPI)
BAN-
PT.No.1565/SK/B
AN-
PT/Akred/S/VIII/
2016
S.HUM Agus Fiadi,
M.Si
Rahyu Zahmi,
M.Hum
3 Ilmu
Perpustakaan
dan Informasi
Islam (IPT)
BAN-
PT.No.0251/SK/B
AN-
PT/Akred/S/I/201
7
S.IP Athiatul
Haqqi, S. Ag.
S.IPI.,
M.I.KOM
Masyrisal
Milliani, SS.,
M.Hum
4 Bahasa dan
Sastra Arab
(BSA)
BAN-
PT.No.0250/SK/B
AN-
PT/Akred/S/I/201
7
S.HUM Sri Sudiarti,
S.Ag. M.Pd.I
Wahyudi, M.Pd
Tabel 4.1
Program Studi dan Gelar Akademik
Sumber: Buku Pedoman Tahun 2019-2020
47
7. Struktur Organisasi
Gambar 4.1
Struktur Organisasi Fakultas Adab dan Humaniora
Sumber: Dokumetasi Fakultas Adab dan Humaniora
DR. HALIMAH DJA’FAR, M.FIL.I
Bd. Akademik dan
Kelembagaan
Dr. Ali Muzakir, M.Ag
Bd. Kemahasiswaan dan
Kerjasama
Dr. Raudhoh, S.Ag, Ss. M.Pd.I
DEKAN
WAKIL DEKAN
WAKIL DEKAN
Bd. Administrasi Perencanaan
dan Keuangan
Dr. Alfian, M.Ed
Subag
Umum
KEPALA BAGIAN TATA USAHA
WAKIL DEKAN
Subag
Akademik
Subag
Perencanaan
MELAYU
INSTITU
T ZAINU ALI YUTANWAH, M.Pd.I
KEPALA
LABORATORIUM
ALIYAS, S.Th., M.Fil.I
Labor
Bahasa
Museum
Mini
Perpustakaan
Sekretaris
Wahyudi, M. Pd
Ketua
Agus Fiadi, M.Si
PRODI BAHASA DAN
SASTRA ARAB
Ketua
Sri Sudiarti, S.Ag. M.Pd.I
PRODI SASTRA
INGGRIS
PRODI ILMU
PERPUSTAKAAN
Ketua
Dian Mukhlisa, S.Pd., MA
Ketua
Athiatul Haqqi, S.Ag.,
S.IPI., M.I.KOM
Sekretaris
Rahyu Zahmi, M.Hum
Sekretaris
Masyrisal Milliani, SS.,
M.Hum
Sekretaris
Chandri Febri Santi, M.Pd
PRODI SEJARAH
PERADABAN ISLAM
Drs. Suwan Linda Seswati,
M.Pd.I Bawaihi, S.Ag
DOSEN
MAHASISWA
48
B. Hasil Penelitian dan Pembahasan
1. Literasi informasi Mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi dalam
menentukan sifat dan luas informasi yang dibutuhkan di media
Internet.
Seseorang yang literat terhadap media internet dapat dilihat
dari kemampuannya dalam mendefinisikan informasi dan mampu
menentukan sifat dan luasnya cakupan informasi yang ingin dicari agar
sesuai dengan kebutuhannya serta mampu menyampaikan kebutuhan
informasinya. Kebutuhan informasi bagi mahasiswa yaitu informasi
yang berkaitan dengan tugas kuliah dan perkembangan dunia
pendidikan.
Untuk mengidentifikasi informasi di media internet.
Mahasiswa harus memiliki kemampuan dalam memahami informasi
apa yang diperlukan serta harus mampu memilah dan
mengelompokkan informasi yang ingin dicari agar informasi yang
diperoleh sesuai dengan yang diinginkan.
Kemampuan menentukan dan mengidentifikasi informasi
merupakan langkah awal yang harus dimiliki sebelum memutuskan
mencari informasi. Kemampuan mengidentifikasi merupakan kegiatan
dalam mencari, menemukan, menentukan, mengelompokkan,
memeriksa, mengenali dan mencatat informasi.
Pemahaman mahasiswa Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan
Humaniora dalam menentukan sifat dan luasnya informasi di Media
Internet sangat beragam, akan tetapi ada beberapa kesamaan yang
dimiliki mahasiswa dalam menentukan dan mengidentifikasi informasi
di Media Internet.
a. Mendefinisikan dan menyampaikan kebutuhan informasi
Menurut RNS Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8,
mengatakan bahwa:
49
“Caranya dengan menyeleksi informasi yang dibutuhkan lalu
melihat konsep tersebut agar sesuai dengan informasi yang
dibutuhkan, setelah itu mencari informasi lain yang berhubungan
dengan topik informasi yang dibutuhkan dan terakhir memahami
informasi yang diidentifikasi.”63
Menurut EP Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8,
mengatakan bahwa:
“biasanya kalau mencari informasi di internet itu, saya mencari
yang paling terbaru dilihat dari tanggalnya.”64
Menurut M Mahasiswa Ilmu Perpustakaan Semester 8
menyatakan bahwa:
“Kalau mencari informasi di internet itu tergantung situasi dan
kondisi lah, kalau saya langsung nyari ke internet informasi yang
sedang saya pikirkan. Kapan saya butuh langsung cari
informasinya. lebih sering mencari tentang musik karena emang
lebih senang dengan musik, kalau untuk belajar juga sering liat
jurnal tentang perpustakaan karena kan tahap skripsi.”65
Menurut W Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8 yang
mengatakan:
“Internet itu sangat luas dan sangat banyak informasi yang
disediakan, jadi harus pandai dalam memilih informasi agar tidak
terjerumus dengan informasi yang negatif.”66
Menurut Y Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8,
menyatakan bahwa:
“tergantung kebutuhan masing-masing, kalau kita mahasiswa kita
pasti mencari informasi lebih ke topik perkuliahan beda dengan
pedagang informasi yang dicarinya pasti tentang pemasaran, kita
harus pintar-pintar mencerna informasi dalam artian pahami baik-
baik dulu informasi jangan langsung ditelan mentah-mentah,
semakin banyak kita mencari informasi di internet maka semakin
banyak keuntungan yang didapatkan, cara mencarinya yaitu
dengan cara mengetik inti dari informasi yang kita cari agar yang
muncul lebih efisien.”67
63 Renovita Nur Sarah, wawancara via whatsapp tanggal 09 Mei 2021 64 Eka Purnamasari, wawancara via whatsapp tanggal 08 Mei 2021 65 Miftahuddin, wawancara via whatsapp tanggal 20 Februari 2021 66 Wiranti, wawancara tanggal 11 Februari 2021 67 Yuliana, wawancara via whatsapp tanggal 08 Mei 2021
50
Menurut MYP Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8,
menurut dia:
“Kalau saya sering menggunakan internet untuk sosial media untuk
mengetahui berita terkini dan berkomunikasi dengan kerabat kalau
dalam belajar sangat sering menggunakan intenet untuk mencari
informasi terkini dan mencari bahasa ilmiah yang belum saya tahu,
kalau saya tidak tahu langsung buka google untuk cari tahu.”68
Menurut N Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8 juga
mengatakan bahwa:
“Biasanya apabila saya membutuhkan informasi dan memerlukan
informasi, media seperti handphone saya gunakan dan
penelusurannya melalui internet karena sangat membantu di zaman
teknologi sekarang ini”69
Menurut pendapat AP Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester
8 mengatakan bahwa:
“Saya menggunakan internet jika memerlukan informasi dengan
cara melihat-lihat terlebih dahulu, cocok atau tidak dengan yang
dibutuhkan.”70
Menurut MA Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8,
mengatakan bahwa:
“Liat dulu ke semua sumber tidak terpaku dengan satu sumber saja,
terkadang saya paham dengan informasinya terkadang tidak paham
karena informasi di internet belum tentu benar, menurut saya
internet berkaitan erat dengan sosial media, jadi kalau untuk sosial
media baru sesuai, kalau untuk belajar belum sesuai karena masih
banyak informasi yang tidak benar.”71
Menurut ID Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8
mengatakan:
“Ketika saya menyadari bahwa saya membutuhkan informasi maka
saya memutuskan untuk mencari informasi yang dibutuhkan.72
68 M Yusril Perananda, wawancara via whatsapp tanggal 20 Februari 2021 69 Nuraini, wawancara via whatsapp tanggal 10 Mei 2021 70 Ari Pangestu, wawancara via whatsapp tanggal 09 Mei 2021 71 Marwan Algazzaly wawancara tanggal 18 Februari 2021 72 Ilham Disulpa, wawancara via whatsapp tanggal 09 Mei 2021
51
Menurut pendapat S Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8,
menurut pendapatnya:
“Menurut saya informasi di media internet dapat dikatakan
memang benar-benar menjadi suatu kebutuhan di kalangan pelajar,
terutama mahasiswa.”73
Menurut AK Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8,
mengatakan bahwa:
“mencari dulu data sebanyak-banyaknya, lalu dari data tersebut
kita olah menjadi informasi, informasi yang disampaikan pun harus
sesuai dengan fakta yang ada di lapangan, jangan di kurang
ataupun di tambah, biasanya dibaca dulu dari berbagai sumber
informasi yang akan kita cari, setelah dibaca dan memang bisa
dipertanggungjawabkan dan jelas sumbernya maka informasi itu
bisa diambil.” 74
Menurut AS Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8,
menyatakan bahwa:
“karena saya setiap detik membutuhkan informasi meskipun
kadang saya tidak memahami informasi yang ada di internet, ya
namanya internet kan banyak penulis informasi karena internet itu
luas.”75
Serupa dengan yang disampaikan oleh FR Mahasiswa Ilmu
Perpustakaan semester 8, mengatakan bahwa:
“biasanya mencari berita yang terupdate di internet atau nyari
biodata diri seseorang langsung buka google, kalau untuk tugas
langsung cari ke sumber yang terpercaya yang menurut aku benar
dan tepat, apalagi sekarang dalam proses penyusunan proposal
skripsi kan, jadi sering nian buka internet.”76
Menurut YAA Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8,
berpendapat bahwa:
“Media internet merupakan media yang ada di dunia maya dengan
bentuk yang tidak terbatas sehingga orang dapat mengaksesnya di
mana saja, jadi untuk menyampaikan kebutuhan informasi di
73 Salsabila, wawancara tanggal 10 Februari 2021 74Abdul Kipli, wawancara tanggal 10 Februari 2021 75 Ani Saidah, wawancara tanggal 10 Februari 2021 76 Fitra Rahayu, wawancara via whatsapp tanggal 20 Februari 2021
52
media internet bisa kapan saja dan di mana saja bisa mengaksesnya
asalkan ada jaringan internetnya.”77
Menurut RS Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8,
berpendapat bahwa:
“Internet merupakan salah satu sumber informasi yang mudah dan
cepat untuk ditemukan, di internet kita bisa mencari informasi yang
dibuthkan namun tetap harus memilih sumber informasi yang
relevan, saya sering mencari informasi terkait tugas kuliah di
internet, karena di internet tersedia informasi yang kita
butuhkan.”78
OES Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8, dia
mengatakan:
“kebutuhan informasi adalah berbagai jenis informasi yang kita
butuhkan sesuai dengan porsinya masing-masing, dengan cara
melihat sumber dari mana informan tersebut.”79
Hal yang sama juga disampaikan oleh SN Mahasiswa Ilmu
Perpustakaan Semester 8 dia mengatakan:
“ya dengan cara menyesuaikan dengan informasi apa yang kita
butuhkan dan orang lain butuhkan. Dengan memberikan kata kunci
di setiap informasinya, agar lebih memudahkan orang memahami
tentang informasinya”80
Menurut WIA Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8, dia
mengatakan:
“ketika menyadari bahwa saya membutuhkan informasi maka saya
memutuskan untuk mencari informasi yang dibutuhkan, biasanya
saya mencari informasi di internet karena dapat diakses di mana
saja dan kapan saja, informasi yang ingin saya cari biasanya dari
sumber yang terpercaya kejelasannya walaupun ada yang belum
begitu benar setidaknya membantu saya dalam mendapatkan
informasi sesuai kebutuhan.”81
77 Yolandita Aurelia Amanda wawancara via whatsapp tanggal 09 Mei 2021 78 Ranti Septina, wawancara via whatsapp tanggal 08 Mei 2021 79 Oktavriani Eka Sahputri, wawancara via whatsapp tanggal 09 Mei 2021 80 Septia Nurjannah, wawancara via whatsapp tanggal 11 Mei 2021 81 Wahyu Indri Astuti, wawancara via whatsapp tanggal 08 Mei 2021
53
Dari pernyataan 20 Informan dalam mendefinisikan dan
menyampaikan kebutuhan informasi, ada 19 informan yang
memberikan jawaban atas pertanyaan yang diajukan, maka dapat
disimpulkan bahwa 19 informan melakukan indikator 1.a
b. Mengidentifikasi jenis dan sumber informasi yang potensial
Menurut W Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8 yang
mengatakan:
“kalau saya ada tugas kuliah biasanya saya lebih sering mencari di
internet daripada di buku tentunya dari sumber-sumber yang
relevan dan terpercaya.”82
Serupa dengan yang disampaikan oleh FR Mahasiswa Ilmu
Perpustakaan semester 8, mengatakan bahwa:
“Kalau untuk tugas langsung cari ke sumber yang terpercaya yang
menurut aku benar dan tepat, apalagi sekarang dalam proses
penyusunan proposal skripsi kan, jadi sering nian buka internet.”83
Menurut ID Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8,
berpendapat bahwa:
“Memperhatikan kebutuhan terlebih dahulu setelah itu menentukan
informasi yang ingin dicari. Dalam mencari informasi yang sesuai
dengan keinginan dan kebutuhan saya”.84
Menurut EP Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8,
mengatakan bahwa:
“kalau informasi biasanya saya jarang dari blogspot dan biasanya
saya ngambil yang ada sumbernya.”85
Menurut AK Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8
berpendapat bahwa:
“Harus mencari informasi dari sumber yang bisa dipertanggung
jawabkan. Jadi harus pintar memilah informasinya. Di Internet kita
bisa belajar dan menambah ilmu pengetahuan.”86
82 Wiranti, wawancara tanggal 11 Februari 2021 83 Fitra Rahayu, wawancara via whatsapp tanggal 20 Februari 2021 84 Ilham Disulpa, wawancara via whatsapp tanggal 09 Mei 2021 85 Eka Purnamasari, wawancara via whatsapp tanggal 08 Mei 2021 86 Abdul Kipli, wawancara tanggal 10 Februari 2021
54
Menurut Y Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8,
menyatakan bahwa:
“kita harus pintar-pintar mencerna informasi dalam artian pahami
baik-baik dulu informasi jangan langsung ditelan mentah-mentah,
semakin banyak kita mencari informasi di internet maka semakin
banyak keuntungan yang didapatkan.”87
Menurut RS Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8, dia
mengatakan:
“biasanya saya mencari di google atau saya lihat di repository
perpustakaan kalau belum mendapatkan informasi maka saya
langsung ke perpustakaan.”88
Menurut MA Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8,
mengatakan bahwa:
“menurut saya internet berkaitan erat dengan sosial media, jadi
kalau untuk sosial media baru sesuai, kalau untuk belajar belum
sesuai karena masih banyak informasi yang tidak benar.”89
Menurut pendapat S Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8,
menurut pendapatnya:
“Menurut banyak informasi yang potensial yaitu informasi yang
sumbernya jelas dan terpercaya, biasanya bukan dari blogspot atau
wikipedia.”90
Menurut AS Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8,
menyatakan bahwa:
“Biasanya saya membutuhkan informasi di internet ketika saya
tidak menemukan informasi dari buku, pada saat saya ingin
mencari sesuatu yang tidak ada dibuku.”91
Hal serupa dengan disampaikan WIA Mahasiswa Ilmu
Perpustakaan semester 8, mengatakan bahwa:
87 Yuliana, wawancara via whatsapp tanggal 08 Mei 2021 88 Ranti Septina, wawancara via whatsapp tanggal 08 Mei 2021 89 Marwan Algazzaly wawancara tanggal 18 Februari 2021 90 Salsabila, wawancara tanggal 10 Februari 2021 91 Ani Saidah, wawancara tanggal 10 Februari 2021
55
“saya mencari informasi di sumber yang terpercaya dan akurat,
dengan cara memilah informasi dari seluruh informasi yang saya
cari.”92
Menurut YAA Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8, dia
mengatakan:
“biasanya saya mencari di google atau saya lihat di repository
perpustakaan kalau belum mendapatkan informasi maka saya
langsung ke perpustakaan, saya mempertimbangkan informasi
yang saya dapat dengan informasi lain seperti para ahli, jurnal
ataupun dapat dari e-book.”93
Menurut M Mahasiswa Ilmu Perpustakaan Semester 8
menyatakan bahwa:
“Kapan saya butuh langsung cari informasinya. lebih sering
mencari tentang musik karena emang lebih senang dengan musik,
kalau untuk belajar juga sering liat jurnal tentang perpustakaan
karena kan tahap skripsi.”94
Hal yang sama juga disampaikan oleh SN Mahasiswa Ilmu
Perpustakaan Semester 8 dia mengatakan:
“ya dengan cara menyesuaikan dengan informasi apa yang kita
butuhkan dan orang lain butuhkan. Dengan memberikan kata kunci
di setiap informasinya, agar lebih memudahkan orang memahami
tentang informasinya”95
Menurut MYP Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8,
menurut dia:
“Kalau saya sering menggunakan internet untuk sosial media untuk
mengetahui berita terkini dan dalam belajar sangat sering
menggunakan intenet untuk mencari informasi terkini dan mencari
bahasa ilmiah dengan menggunakan google.”96
Menurut N Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8 juga
mengatakan bahwa:
92 Wahyu Indri Astuti, wawancara via whatsapp tanggal 08 Mei 2021 93 Yolandita Aurelia Amanda, wawancara via whatsapp tanggal 09 Mei 2021 94 Miftahuddin wawancara via whatsapp tanggal 20 Februari 2021 95 Septia Nurjannah, wawancara via whatsapp tanggal 11 Mei 2021 96 M Yusril Perananda, wawancara via whatsapp tanggal 20 Februari 2021
56
“saya menggunakan google scholar sebab informasi yang ada lebih
jelas karena berkaitan dengan jurnal. Informasi yang potensial
menurut saya yang sudah jelas kebenarannya dan sudah diteliti.”97
Dari pernyataan 20 Informan dalam mengidentifikasi jenis dan
sumber informasi yang potensial, ada 16 informan yang memberikan
jawaban atas pertanyaan yang diajukan, maka dapat disimpulkan
bahwa 16 informan melakukan indikator 1.b
c. Mempertimbangkan biaya dan keuntungan yang didapat dari
informasi yang diperlukan
Menurut yang disampaikan oleh W Mahasiswa Ilmu
Perpustakaan semester 8, dia mengatakan bahwa:
“antara biaya dan keuntungan yang didapat menurut saya tidak ada
kerugian karena jika ingin mendapatkan sesuatu tentunya memang
harus dengan biaya yang sesuai.”98
Menurut Y Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8,
menyatakan bahwa:
“semakin banyak kita mencari informasi di internet maka semakin
banyak keuntungan yang di dapatkan, cara mencarinya yaitu
dengan cara mengetik inti dari informasi yang kita cari agar yang
muncul lebih efisien.”99
Menurut RS Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8, dia
mengatakan bahwa:
“cukup mudah, hanya mengetik informasi apa yang kita inginkan
dan juga menghemat biaya pengaksesan.”100
Menurut ID Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8,
berpendapat bahwa:
“tentunya sangat membantu dan mempermudah dalam mencari
referensi dan tentu saja menghemat biaya dan mendapatkan
keuntungan berupa informasi yang dicari”.101
97 Nuraini, wawancara via whatsapp tanggal 10 Mei 2021 98 Wiranti, wawancara tanggal 11Februari 2021 99 Yuliana, wawancara via whatsapp tanggal 08 Mei 2021 100 Ranti Septina, wawancara via whatsapp tanggal 08 Mei 2021 101 Ilham Disulpa, wawancara via whatsapp tanggal 09 Mei 2021
57
Hal yang sama juga disampaikan oleh SN Mahasiswa Ilmu
Perpustakaan Semester 8 dia mengatakan:
“Dapat mempermudah dalam mencari informasi dengan biaya yang
tidak banyak karena dapat diakses secara gratis dan bisa
mendapatkan banyak informasi”102
Menurut AS Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8,
mengatakan bahwa:
“kalau masalah biaya cari informasi di internet memang lebih
murah, tapi informasinya terkadang tidak sesuai, jadi harus pintar
dalam mencari informasi.” 103
OES Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8, dia
mengatakan:
“menurut saya jika sumber informasinya jelas maka kita bisa
mendapatkan keuntungan dari informasi tersebut, carilah informasi
sesuai dengan yang kita butuhkan.”104
Menurut YAA Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8,
berpendapat bahwa:
“Internet dapat memberikan informasi yang sesuai dengan yang
dibutuhkan, agar mendapatkan keuntungan caranya dengan
menyusun strategi dan menentukan apa yang ingin dicari.”105
Menurut pendapat S Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8,
menurut pendapatnya :
“Karena media internet menjadi pilihan yang paling mudah untuk
mendapatkan informasi dan biaya yang digunakan juga tidak mahal
hanya butuh kuota internet saja”.106
Menurut EP Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8,
berpendapat bahwa:
“biasanya saya mencari informasi di internet untuk meminimalisir
biaya.”107
102 Septia Nurjannah, wawancara via whatsapp tanggal 11 Mei 2021 103 Wahyu Indri Astuti, wawancara via whatsapp tanggal 08 Mei 2021 104 Oktavriani Eka Sahputri, wawancara via whatsapp tanggal 09 Mei 2021 105 Yolandita Aurelia Amanda wawancara via whatsapp tanggal 09 Mei 2021 106 Salsabila, wawancara tanggal 10 Februari 2021 107 Eka Purnamasari, wawancara via whatsapp tanggal 08 Mei 2021
58
Menurut pendapat AP Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester
8 mengatakan bahwa :
“Dalam mempertimbangkan biayanya saya membeli kuota internet
tiap bulan agar tidak setiap minggu membeli kuota.”108
Dari pernyataan 20 Informan dalam mempertimbangkan biaya
dan keuntungan yang didapat dari informasi yang diperlukan, ada 11
informan yang memberikan jawaban atas pertanyaan yang diajukan,
maka dapat disimpulkan bahwa 11 informan melakukan indikator 1.c
d. Mengevaluasi kembali sifat dan batasan informasi yang
diperlukan
Menurut RS Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8, dia
mengatakan bahwa:
“cukup mudah, hanya mengetik informasi apa yang kita inginkan
maka internet pasti akan memunculkan informasi yang kita
butuhkan.”109
Menurut EP Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8,
mengatakan bahwa:
“kalau batasan informasi biasanya saya jarang ngambil yang dari
blogspot, biasanya ngambil yang ada sumbernya.”110
Hal serupa disampaikan oleh ID Mahasiswa Ilmu Perpustakaan
semester 8, berpendapat bahwa:
“Dalam mencari informasi yang sesuai ya tentunya memperhatikan
beberapa hal seperti halaman yang diakses, pertanggungjawaban
dari sebuah informasi dan keakuratan pengaksesan agar informasi
itu benar-benar akurat”111
Menurut pendapat AP Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester
8, menurut pendapatnya:
108 Ari Pangestu, wawancara via whatsapp tanggal 09 Mei 2021 109 Ranti Septina, wawancara via whatsapp tanggal 08 Mei 2021 110 Eka Purnamasari, wawancara via whatsapp tanggal 08 Mei 2021 111 Ilham Disulpa, wawancara via whatsapp tanggal 09 Mei 2021
59
“informasi yang dicari biasanya dari sumber terpercaya dan bisa di
pertanggungjawabkan kebenarannya karena tidak semua informasi
di internet itu benar”112
Hal yang sama juga disampaikan oleh SN Mahasiswa Ilmu
Perpustakaan Semester 8 dia mengatakan:
“Dengan memberikan kata kunci di setiap informasinya, agar lebih
memudahkan orang memahami tentang informasinya”113
Menurut AK Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8
berpendapat bahwa:
“Internet itu luas dan tersedia berbagai informasi, ada informasi
yang positif dan ada yang negatif. Harus mencari informasi dari
sumber yang bisa dipertanggungjawabkan.”114
Menurut S Mahasiwa Ilmu Perpustakaan semester 8,
berpendapat bahwa:
“Sering menggunakan internet, pakai google untuk cari informasi
gitu, terus kadang buat nonton, main medsos, kayak gitulah paling
nyari jurnal untuk proposal dan sering pakai google translate,
kadang nyari berita yang lagi viral, nyari biografi orang, atau
kadang resep masak. Biasanya aku langsung nyari be di internet
apa yang pengen aku cari.”115
Menurut YAA Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8,
berpendapat bahwa:
“informasi yang potensial yaitu dengan melihat apakah informasi
tersebut berguna dan dapat memberikan informasi yang
dibutuhkan.”116
Menurut AS Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8,
menyatakan bahwa:
“Informasi dari sumber yang terpercaya biar bisa menjadi bahan
literatur untuk saya. 117
112 Ari Pangestu, wawancara via whatsapp tanggal 09 Mei 2021 113 Septia Nurjannah, wawancara via whatsapp tanggal 11 Mei 2021 114 Abdul Kipli, wawancara tanggal 10 Februari 2021 115 Salsabila, wawancara tanggal 10 Februari 2021 116 Yolandita Aurelia Amanda wawancara via whatsapp tanggal 09 Mei 2021 117 Ani Saidah, wawancara tanggal 10 Februari 2021
60
Menurut FR Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8,
berpendapat bahwa:
“Saya memilih sumber yang terpercaya agar informasi tersebut
dapat menjadi bahan rujukan saya dan mencari informasi
tergantung kebutuhan saya.”118
Menurut Y Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8,
menyatakan bahwa:
“tergantung kebutuhan masing-masing, kalau kita mahasiswa kita
pasti mencari informasi lebih ke topik perkuliahan beda dengan
pedagang informasi yang dicarinya pasti tentang pemasaran, kita
harus pintar-pintar mencerna informasi dalam artian pahami baik-
baik dulu informasi jangan langsung di telan mentah-mentah.”119
Hal yang berbeda disampaikan WIA Mahasiswa Ilmu
Perpustakaan semester 8, dia mengatakan:
“salah satu cara mendefinisikan informasi adalah dengan
mempromosikan produk jualan ditelevisi, handphone, untuk
memperluas informasi yang paling dominan, informasi yang paling
potensial adalah dengan adanya pemasaran online dianggap
mampu melebarkan sayap pemasaran bisnis secara optimal dengan
biaya yang jauh lebih ringan dibandingkan secara offline. Dan
mengevaluasi batasan harus mempunyai kemampuan berpikir yang
kritis untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan melalui media
internet.”120
Menurut M Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8, dia
mengatakan:
“ketika menyadari bahwa saya membutuhkan informasi maka saya
memutuskan untuk mencari informasi yang dibutuhkan, biasanya
saya mencari informasi di internet karena dapat diakses di mana
saja dan kapan saja, informasi yang ingin saya cari biasanya dari
sumber yang terpercaya kejelasannya walaupun ada yang belum
begitu benar setidaknya membantu saya dalam mendapatkan
informasi sesuai kebutuhan, biasanya saya mencari di google atau
saya lihat di repository perpustakaan kalau belum mendapatkan
informasi maka saya langsung ke perpustakaan, saya
mempertimbangkan informasi yang saya dapat dengan informasi
118 Fitra Rahayu, wawancara via whatsapp tanggal 20 Februari 2021 119 Yuliana, wawancara via whatsapp tanggal 08 Mei 2021 120 Wahyu Indri Astuti, wawancara via whatsapp tanggal 08 Mei 2021
61
lain seperti para ahli, jurnal ataupun dapat dari e-book tujuannya
agar saya puas terhadap informasi yang saya dapatkan.”121
OES Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8, dia
mengatakan:
“kebutuhan informasi adalah berbagai jenis informasi yang kita
butuhkan sesuai dengan porsinya masing-masing, dengan cara
melihat sumber dari mana informan tersebut, menurut saya jika
sumber informasinya jelas maka kita bisa mendapatkan
keuntungan dari informasi tersebut, carilah informasi sesuai
dengan yang kita butuhkan.”122
Hal serupa dengan yang disampaikan MA Mahasiswa Ilmu
Perpustakaan semester 8, mengatakan bahwa:
“saya mencari informasi di sumber yang terpercaya dan akurat,
dengan cara memilah informasi dari seluruh informasi yang saya
cari.”123
Dari pernyataan 20 Informan dalam mendefinisikan dan
menyampaikan kebutuhan informasi, ada 15 informan yang
memberikan jawaban atas pertanyaan yang diajukan, maka dapat
disimpulkan bahwa 15 informan melakukan indikator 1.d
Berdasarkan hasil wawancara dengan informan, setelah peneliti
menganalisis maka dapat ditarik kesimpulan untuk standar 1 dari 20
informan ada 1 orang informan yang melakukan 0 indikator dari 4
indikator kinerja, ada 3 orang informan yang melakukan 1-2 indikator
dari 4 indikator kinerja dan ada 16 orang informan yang melakukan 3-
4 indikator dari 4 indikator kinerja. Kebanyakan mahasiswa tidak
melakukan indikator 1.c yaitu mempertimbangkan biaya dan
keuntungan yang didapat dari informasi yang diperlukan.
Adapun alasan mahasiswa mencari informasi di media internet
adalah karena kebutuhan informasinya yang banyak dan beragam akan
tetapi dalam hal menentukan sifat dan luasnya informasi serta
121 Miftahuddin, wawancara via whatsapp tanggal 20 Februari 2021 122 Oktavriani Eka Sahputri, wawancara via whatsapp tanggal 09 Mei 2021 123 Marwan Algazzaly, wawancara tanggal 18 Februari 2021
62
mendefinisikan kebutuhan informasi kebanyakan mahasiswa masih
kurang memahaminya, banyak mahasiswa yang tidak
mempertimbangkan biaya dan keuntungan yang didapat dari informasi
tersebut, serta mengevaluasi batasan informasinya, namun secara tidak
langsung mahasiswa telah paham bahwa harus mampu memilih
informasi yang tepat dan akurat dari sumber-sumber yang relevan dan
terpercaya. Tidak sedikit juga mahasiswa menggunakan internet
sebagai salah satu sumber informasi karena dapat digunakan di mana
saja dan informasinya beragam. Internet tidak hanya sebagai sumber
informasi tetapi bisa menjadi alat komunikasi misalnya melalui sosial
media, karena internet sangat luas dan tersedia beragam informasi di
dalamnya dan ada sebagian mahasiswa yang tidak menentukan sifat
dan luas informasi yang dibutuhkannya dari media internet.
2. Literasi informasi Mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi dalam
mengakses kebutuhan informasi di media internet secara efektif
dan efisien.
Mahasiswa dikatakan literat ketika mampu mencari dan
menemukan informasi secara efektif dan cepat sesuai kebutuhannya.
Ketika mencari informasi di media internet harus memiliki
kemampuan dalam mengumpulkan sumber informasi dan memahami
informasi yang dibutuhkan.
Sekarang informasi sudah banyak dan beragam tidak hanya
dari perpustakaan tetapi juga dari internet, maka dari itu
dibutuhkannya alat penelusuran yang dapat membantu dalam
menelusuri informasi dan mahasiswa harus memiliki kemampuan
dalam mengakses informasi dan sumber informasi.
Dalam mengakses informasi harus memiliki metode dalam
penelusuran dan temu kembali informasi agar dapat mengakses sumber
informasi secara tepat.
63
Kemampuan mengakses dan menemukan Informasi harus
dimiliki oleh setiap orang apalagi mahasiswa yang memang bergerak
di bidang pendidikan terutama dalam hal tugas kuliah. Mahasiswa
harus memiliki cara atau metode dalam proses temu balik informasi
serta memiliki strategi penelusuran yang efektif baik menelusur secara
online maupun offline dan apabila diperlukan mahasiswa dapat
memperbaiki strategi penelusuran yang tidak efektif dan
memperlambat proses temu balik informasi.
a. Memilih metode penelitian dan sistem temu kembali informasi
yang paling tepat dalam mengakses informasi yang diperlukan.
Menurut W Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8,
mengatakan bahwa:
“Biasanya buka mesin pencari terus ketik kata kunci, biasanya saya
mencarinya melalui google terus nanti muncul hasil pencarian saya
cari hasil yang dalam bentuk jurnal.”124
Menurut ID Mahasiswa Ilmu Perpustakaan Semester 8,
mengatakan bahwa:
“tentu, yang pertama tentukan dahulu kebutuhan informasi yang
dibutuhkan. Kedua masukkan kata kunci yang tidak berbelit-belit,
hal ini memudahkan dalam menemukan informasi yang akurat.
Ketiga memilah informasi dari sebuah lembaga atau orang yang
jelas dalam menyampaikan informasi dengan sesuai standar
keilmuannya sehingga informasi tersebut tidak kalang kabut.”125
Menurut MYP Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8,
menurut dia bahwa:
“Kalau informasi di internet ya saya pilih-pilih dulu lah yang lebih
detail referensinya dengan tugas yang saya buat.”126
Sama halnya dengan pendapat Y Mahasiswa Ilmu
Perpustakaan semester 8, mengatakan bahwa:
“dengan cara mencari informasi di jurnal, skripsi dan lain-lain agar
informasi yang didapat lebih aktual.”127
124 Wiranti, wawancara tanggal 11 Februari 2021 125 Ilham Disulpa, wawancara via whatsapp tanggal 09 Mei 2021 126 M Yusril Perananda, wawancara via whatsapp 20 Februari 2021
64
Menurut MA Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8,
menurut dia bahwa:
“Dalam mengakses informasi bisa diakses di sosial media atau bisa
juga di google seperti wikipedia, pokoknya informasi yang dicari
browsing di google.”128
Menurut FR Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8,
berpendapat bahwa:
“Kalau mengakses biasanya dari portal atau situs Resource gate
yang merupakan jurnal international, google scholar yang di
dalamnya terdapat kumpulan jurnal terpercaya terus dari repository
berbagai kampus dengan mengetik kata kunci terlebih dahulu.”129
Serupa dengan pendapat AK Mahasiswa Ilmu Perpustakaan
Semester 8, mengatakan bahwa:
“Sebelum mencari informasi pakai tanda kutip keyword nya
dipersempit, cari di website repository atau google scholar, lalu
ctrl F masukkan keyword agar tidak perlu membaca semua isi
dokumen tersebut.”130
Menurut S Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8,
mengatakan bahwa:
“Langsung cari saja informasinya, langsung ketik di pencarian nah
pasti muncul yang dicari baru buka satu-satu.”131
Menurut EP Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8,
mengatakan bahwa:
“Mengakses informasi biasanya langsung saja bisa di perpusnas
atau buka google scholar, ketik kata kunci yang ingin dicari. Pilih
sumber yang terpercaya .”132
Menurut AP Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8,
menyampaikan bahwa:
127 Yuliana, wawancara via whatsapp tanggal 08 Mei 2021 128 Marwan Algazzaly, wawancara tanggal 18 Februari 2021 129 Fitra Rahayu, wawancara via whatsapp tanggal 20 Februari 2021 130 Abdul Kipli, wawancara tanggal 10 Februari 2021 131 Salsabila, wawancara tanggal 10 Februari 2021 132 Eka Purnamasari, wawancara via whatsapp tanggal 08 Mei 2021
65
“dengan cara menyimpan html yang dianggap suatu saat
diperlukan, saya bertanya lebih dahulu ke orang yang sudah paham
tentang informasi tersebut.”133
Menurut N Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8,
mengatakan bahwa:
“biasanya saya langsung ke UC browser atau google chrome,
untuk mencari informasi.”134
Menurut AS Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8,
berpendapat bahwa:
“Ketika saya tidak menemukan informasi dari buku maka saya
mencarinya di internet, yang pertama saya harus tau informasi apa
yang saya cari, saya buka google di www atau pdf.com atau google
scholar terus saya ketik kata kuncinya terus saya cari informasinya
dari sumber terpercaya.”135
Menurut M Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8,
mengatakan bahwa:
“iya dipilih, dilihat-lihat saja terus langsung cari aja langsung ketik
di google apa informasi yang kita perlukan.”136
Menurut YAA Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8, dia
berpendapat:
“yaitu berdasarkan permasalahan yang terjadi dalam mencari
informasi, saya hanya menelusur dengan memasukkan kata kunci
pada kotak penelusuran untuk mencari informasi yang
diperlukan.”137
Menurut GDW Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8,
mengatakan bahwa:
“ ya kalau sumber informasi yang bisa dipertanggungjawabkan dan
dipercaya dan menambah wawasan.”138
133 Ari Pangestu, wawancara via whatsapp tanggal 09 Mei 2021 134 Nuraini, wawancara via whatsapp tanggal 10 Mei 2021 135 Ani Saidah, wawancara tanggal 10 Februari 2021 136 Miftahuddin, wawancara via whatsapp tanggal 20 Februari 2021 137 Yolandita Aurelia Amanda, wawancara via whatsapp tanggal 09 Mei 2021 138 Ginta Dwi Maysa, wawancara via whatsapp tanggal 08 Mei 2021
66
Dari pernyataan 20 Informan dalam memilih metode penelitian
dan sistem temu kembali informasi yang paling tepat dalam
mengakses informasi yang diperlukan, ada 15 informan yang
memberikan jawaban dari pertanyaan yang diajukan, maka dapat
disimpulkan bahwa 15 informan melakukan indikator 2.a
b. Membangun dan menerapkan strategi penelusuran yang efektif.
Menurut RS Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8,
menyatakan bahwa:
“iya saya memiliki strategi dalam melakukan temu kembali
informasi dengan cara menelusuri informasi dengan memilih 1 kata
yang mudah agar bisa cepat untuk mendapatkan informasi.”139
Menurut MYP Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8,
menurut dia bahwa:
“Tahap pertama kali aku buka google terus aku ketik judul
pencaharian, aku cari informasi dari jurnal, dari liputan6 atau
kompas tergantung informasi yang mau aku cari.”140
Sama halnya dengan pendapat Y Mahasiswa Ilmu
Perpustakaan semester 8, mengatakan bahwa:
“dengan cara mencari informasi di jurnal, skripsi dan lain-lain agar
informasi yang didapat lebih aktual.”141
Menurut AS Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8,
berpendapat bahwa:
“saya ketik kata kuncinya terus saya cari informasinya dari sumber
terpercaya misalnya jurnal yang lengkap ada nama penulis alamat
jurnalnya ada volume dan tahunnya, pokoknya saya pilih yang
sesuai dengan yang saya.”142
Menurut W Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8,
menyatakan bahwa:
“biasanya saya memilih metode temu balik dengan cara memilah
informasi yang terpenting dari seluruh informasi yang saya cari,
139 Ranti Septina, wawancara via whatsapp tanggal 08 Mei 2021 140 M Yusril Perananda, wawancara via whatsapp 20 Februari 2021 141 Yuliana, wawancara via whatsapp tanggal 08 Mei 2021 142 Ani Saidah, wawancara tanggal 10 Februari 2021
67
dengan cara mencari laman web yang akurat misal mencari jurnal
yang sudah terakreditasi, terkadang bisa dengan membuka laman
jurnal atau ipusnas.”143
Menurut AK Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8, dia
mengatakan bahwa:
“dalam mencari informasi biasanya saya langsung menelusuri
informasi tersebut agar lebih efektif dan efisien, saya menelusuri di
google atau media sosial.”144
Pendapat berbeda disampaikan oleh OES Mahasiswa Ilmu
Perpustakaan semester 8, dia mengatakan bahwa:
“dengan cara mengecek langsung ke OPAC di mana letak buku
tersebut kemudian saya langsung mencari ke rak.”145
Menurut WIA Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8, dia
berpendapat:
“iya ada, sebelum melakukan penelusuran kita harus tau dulu tema
apa yang mau kita cari.”146
Menurut FR Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8,
berpendapat bahwa:
“Ketika saya menelusur atau mencari informasi di media internet
yang saya utamakan adalah mencari jurnal yang terakreditasi,
sehingga informasi yang diperoleh juga lebih jelas dan sesuai,
dalam menelusur banyak cara atau strategi yang dapat dilakukan,
saya pribadi biasanya lebih senang mencari informasi di internet
melalui google scholar atau google cendikia, karena informasinya
dapat dipercaya.”147
Dari pernyataan 20 Informan dalam membangun dan
menerapkan strategi penelusuran yang efektif, ada 9 informan yang
memberikan jawaban dari pertanyaan yang diajukan, maka dapat
disimpulkan bahwa 9 informan melakukan indikator 2.b
143 Wiranti, wawancara tanggal 11 Februari 2021 144 Abdul Kipli, wawancara tanggal 10 Februari 2021 145 Oktavriani Eka Sahputri, wawancara via whatsapp tanggal 09 Mei 2021 146 Wahyu Indri Astuti, wawancara via whatsapp tanggal 08 Mei 2021 147 Fitra Rahayu, wawancara via whatsapp tanggal 09 Mei 2021
68
c. Melakukan sistem temu kembali secara online maupun melalui
orang lain dengan berbagai metode.
Menurut pendapat Y Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8,
mengatakan bahwa:
“untuk saat ini saya hanya menggunakan media online saja melalui
handphone.”148
Hal serupa disampaikan oleh RNS Mahasiswa Ilmu
Perpustakaan semester 8, menyatakan bahwa:
“ya kalau mencari informasi biasanya secara online saya buka
google langsung ketik pencarian dan saya selalu mengutip dengan
mencantumkan sumbernya.”149
Menurut W Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8, dia
mengatakan bahwa:
“saya langsung mencari informasi yang sesuai dengan kebutuhan,
setelah saya mendapatkan informasi tersebut saya langsung melihat
apa sumber tersebut relevan atau tidak, jika sumber tersebut sudah
relevan maka informasi yang dicari sudah dapat digunakan, untuk
mendapatkan informasi yang cepat dan akurat.”150
Dari pernyataan 20 Informan dalam melakukan sistem temu
kembali secara online maupun orang lain dengan berbagai metode,
ada 3 informan yang memberikan jawaban dari pertanyaan yang
diajukan, maka dapat disimpulkan bahwa 3 informan melakukan
indikator 2.c
d. Dapat memperbaiki strategi penelusuran jika dibutuhkan.
Menurut EP Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8,
berpendapat bahwa:
“kalau memang diperlukan maka bisalah diperbaiki strategi
penelusurannya, kalau mengutip biasanya ngambil dari jurnal,
karena jurnal lebih terpercaya.”151
148 Yuliana, wawancara via whatsapp tanggal 08 Mei 2021 149 Renovita Nur Sarah, wawancara via whatsapp tanggal 09 Mei 2021 150 Wiranti, wawancara tanggal 11 Februari 2021 151 Eka Purnamasari, wawancara via whatsapp tanggal 08 Mei 2021
69
Menurut YAA Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8, dia
berpendapat:
“saya memperbaiki strategi penelusuran agar informasi yang
diperlukan dapat cepat ditemukan.”152
Pendapat berbeda disampaikan oleh OES Mahasiswa Ilmu
Perpustakaan semester 8, dia mengatakan bahwa:
“menurut saya kalau sudah baik cara mengaksesnya tidak perlu
perbaikan lagi mungkin masalahnya di koleksinya harus selalu
ditambah dan diperbaharui.”153
Menurut WIA Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8, dia
berpendapat:
“kalau strategi yang pertama sulit menemukan informasinya,
pastilah memperbaiki strateginya, misalnya dengan mencari
persamaan katanya.”154
Menurut ID Mahasiswa Ilmu Perpustakaan Semester 8,
mengatakan bahwa:
“jika ada kesalahan dalam penelusuran tidak etis jika tidak
diperbaiki.”155
Menurut S Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8,
berpendapat bahwa:
“dalam menelusur banyak cara atau strategi yang dapat dilakukan,
saya pribadi biasanya lebih senang mencari informasi di internet
melalui google scholar atau google cendikia, karena informasinya
dapat dipercaya.”156
Dari pernyataan 20 Informan dalam memperbaiki strategi
penelusuran jika dibutuhkan, ada 6 informan yang memberikan
jawaban dari pertanyaan yang diajukan, maka dapat disimpulkan
bahwa 6 informan melakukan indikator 2.d
152 Yolandita Aurelia Amanda, wawancara via whatsapp tanggal 09 Mei 2021 153 Oktavriani Eka Sahputri, wawancara via whatsapp tanggal 09 Mei 2021 154 Wahyu Indri Astuti, wawancara via whatsapp tanggal 08 Mei 2021 155 Ilham Disulpa, wawancara via whatsapp tanggal 09 Mei 2021 156 Salsabila, wawancara tanggal 10 Februari 2021
70
e. Dapat mengutip, mencatat dan mengolah informasi dan sumber
informasinya.
Menurut RS Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8,
menyatakan bahwa:
“saya mengutip, informasi yang didapat dikarenakan kita harus
menghargai tulisan orang lain, kita juga harus mencatat jika
informasi itu penting bagi kita, serta informasi harus juga diolah
agar tetap dapat dipercaya”157
Menurut ID Mahasiswa Ilmu Perpustakaan Semester 8,
mengatakan bahwa:
“Tentu saja dikutip sebagai salah satu apresiasi kita terhadap
kekayaan intelektual seseorang.”158
Sama halnya dengan pendapat Y Mahasiswa Ilmu
Perpustakaan semester 8, mengatakan bahwa:
“dengan cara mencari informasi di jurnal, skripsi dan lain-lain agar
informasi yang didapat lebih aktual dan saya mengutip karena
sangat diperlukan.”159
Hal serupa disampaikan oleh RNS Mahasiswa Ilmu
Perpustakaan semester 8, menyatakan bahwa:
“saya selalu mengutip dengan mencantumkan sumbernya.”160
Menurut MA Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8,
menurut dia bahwa:
“Dalam mengakses informasi bisa diakses di google seperti
wikipedia, pokoknya informasi yang dicari dicantumkan
sumbernya agar tidak plagiat.”161
Menurut W Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8,
berpendapat bahwa:
157 Ranti Septina, wawancara via whatsapp tanggal 08 Mei 2021 158 Ilham Disulpa, wawancara via whatsapp tanggal 09 Mei 2021 159 Yuliana, wawancara via whatsapp tanggal 08 Mei 2021 160 Renovita Nur Sarah, wawancara via whatsapp tanggal 09 Mei 2021 161 Marwan Algazzaly, wawancara tanggal 18 Februari 2021
71
“Kalau mengakses cari dari portal atau situs Resource gate yang
merupakan jurnal international dan membuat sumbernya dikutipan
kita.”162
Serupa dengan pendapat AK Mahasiswa Ilmu Perpustakaan
Semester 8, mengatakan bahwa:
“setelah mengambil informasi dari internet maka saya akan
mencatat dan mengolah informasi tersebut dan dipelajari kemudian
saya mencantumkan sumbernya di catatan saya.”163
Menurut S Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8,
mengatakan bahwa:
“Langsung cari saja informasinya, langsung ketik di pencarian dan
menulis sumbernya sebagai kutipan.”164
Menurut AP Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8,
menyampaikan bahwa:
“kadang-kadang saya mencantumkan kutipan jika diberitahukan
oleh orang lain.”165
Hal serupa juga disampaikan oleh SN Mahasiswa Ilmu
Perpustakaan Semester 8, berkata bahwa:
“saya mengutip, mencatat dan mengolah informasi dan sumbernya
yang saya dapat dari internet.”166
Menurut N Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8,
mengatakan bahwa:
“setelah saya mendapatkan informasi saya mencatat dan mengolah
informasi lalu saya mengutip sumbernya.”167
Menurut AS Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8,
berpendapat bahwa:
“informasinya dari sumber terpercaya misalnya jurnal yang
lengkap ada nama penulis alamat jurnalnya ada volume dan
162 Wiranti, wawancara tanggal 11 Februari 2021 163 Abdul Kipli, wawancara tanggal 10 Februari 2021 164 Salsabila, wawancara tanggal 10 Februari 2021 165 Ari Pangestu, wawancara via whatsapp tanggal 09 Mei 2021 166 Septia Nurjannah, wawancara via whatsapp tanggal 11 Mei 2021 167 Nuraini, wawancara via whatsapp tanggal 10 Mei 2021
72
tahunnya, pokoknya saya pilih yang sesuai dengan yang saya
inginkan lalu saya mengutip dengan menulis sumbernya.”168
Menurut M Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8,
mengatakan bahwa:
“iya dipilih, di google apa informasi yang kita perlukan, saya kutip
sumbernya sebagai bahan rujukan”169
Menurut EP Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8,
berpendapat bahwa:
“kalau mengutip biasanya ngambil dari jurnal, karena jurnal lebih
terpercaya.”170
Menurut YAA Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8, dia
berpendapat:
“saya mencatat dan mengolah informasinya karena tidak semua
informasi bisa ditelan mentah-mentah.”171
Dari pernyataan 20 Informan dalam mengutip, mencatat dan
mengolah informasi dan sumber informasinya, ada 15 informan yang
memberikan jawaban dari pertanyaan yang diajukan, maka dapat
disimpulkan bahwa 15 informan melakukan indikator 2.e
Berdasarkan hasil wawancara dengan informan di atas, setelah
peneliti menganalisis maka dapat ditarik kesimpulan untuk standar 2
dari 20 informan ada 2 orang informan yang melakukan 0-1 indikator
dari 5 indikator kinerja, ada 16 orang informan yang melakukan 2-3
indikator kinerja dan ada 2 orang informan yang melakukan 4-5
indikator kinerja. Adapun indikator kinerja yang jarang dilakukan oleh
mahasiswa adalah indikator kinerja 2.c yaitu melakukan penelusuran
informasi di media internet secara online maupun pribadi dengan
168 Ani Saidah, wawancara tanggal 10 Februari 2021 169 Miftahuddin, wawancara via whatsapp tanggal 20 Februari 2021 170 Eka Purnamasari, wawancara via whatsapp tanggal 08 Mei 2021 171 Yolandita Aurelia Amanda, wawancara via whatsapp tanggal 09 Mei 2021
73
berbagai metode dan indikator kinerja 2.d yaitu memperbaiki strategi
penelusuran informasi dan sumbernya di media internet.
Adapun alasan mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora UIN
STS Jambi dalam hal mengakses informasi di media internet adalah
kebanyakan mahasiswa tidak menemukan informasi dari buku,
mahasiswa paham bagaimana cara mengakses informasi tetapi tidak
semua mahasiswa mengetahui metode dalam penelusuran dan temu
kembali informasi, dan mahasiswa banyak yang tidak memiliki strategi
dalam penelusuran informasi, pada saat mencari informasi yang
diperlukan adalah harus memahami keyword atau kata kunci terlebih
dahulu agar informasi yang dicari sesuai kebutuhan, banyak yang tidak
mengetahui strategi temu kembali informasi yaitu dengan cara
mempersempit kata kunci agar memudahkan mencari informasi.
Sebagian mahasiswa hanya mengetahui bahwa dalam mencari
informasi harus mengetik kata kunci atau judul pencarian di mesin
pencari. Pada saat mengakses informasi hendaklah mengutip, mencatat
dan mengolah informasi yang didapatkan. Ada sebagian mahasiswa
yang tidak melakukan hal tersebut.
3. Literasi informasi Mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi dalam
mengevaluasi informasi dan sumbernya di media internet secara
kritis dan menggabungkan informasi yang dipilih ke dalam basis
pengetahuan dan sistem nilai.
Dalam tahap mengevaluasi atau melakukan penilaian terhadap
informasi yang diperoleh hendaknya mampu memahami informasi
yang dibutuhkan serta kegunaannya, mampu meringkas ide utama
dalam mengutip informasi yang telah dikumpulkan, mahasiswa
mampu membedakan sumber-sumber informasi yang terpercaya secara
efektif untuk di evaluasi, dan menjadikan informasi yang didapat
74
sebagai dasar pengetahuan baru serta dapat menentukan dampak
informasi tersebut terhadap nilai individu.
Mahasiswa harus mampu meringkas ide pokok dari informasi
yang diperoleh serta mampu membandingkan informasi yang
dikumpulkan dengan informasi yang lebih akurat dan mahasiswa harus
mengetahui apakah informasi yang dikumpulkan memberikan dampak
positif.
a. Meringkas ide utama yang telah dikutip dari informasi yang
sudah terkumpul.
Menurut FR Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8,
menurut dia bahwa:
“Ya karena ide utama atau ide pokok dapat dipahami dengan cara
diringkas agar kita bisa menemukan inti dari pembahasan.”172
Menurut AK Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8,
menurut dia bahwa:
“ide utama nya saya ringkas untuk dipahami karena informasi
semua tersedia.”173
Menurut AP Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8,
mengatakan bahwa:
“iya, karena tak semua yang dimuat di internet itu penting jadi
perlu meringkasnya.”174
Serupa dengan pendapat RNS Mahasiswa Ilmu Perpustakaan
semester 8, menurut dia bahwa:
“Saya meringkas ide utama yang telah dikutip dari informasi yang
telah terkumpul.”175
Menurut ID Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8,
berpendapat bahwa:
172 Fitra Rahayu, wawancara via whatsapp tanggal 20 Februari 2021 173 Abdul Kipli, wawancara via whatsapp tanggal 10 Februari 2021 174 Ari Pangestu, wawancara via whatsapp tanggal 09 Mei 2021 175 Renovita Nur Sarah, wawancara via whatsapp tanggal 09 Mei 2021
75
“kadang-kadang, tentu harus sesuai ide pokok penulis, tidak
menambah dan mengurang ide pokok atau informasi tersebut.”176
Menurut W Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8,
menyatakan bahwa:
“ya saya mencatat dan membuat ringkasan dan saya mencari
informasi ke sumber lain karena tidak semua informasi benar,
biasanya dari repository, jurnal atau artikel.”177
Menurut AS Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8,
mengatakan bahwa:
“Diringkas karena informasinya cukup sangat membantu sebagai
mahasiswa untuk tugas belajar dijadikan sumber sekunder.”178
Sama halnya dengan yang disampaikan YAA Mahasiswa Ilmu
Perpustakaan semester 8, dia mengatakan bahwa:
“Iya saya meringkas ide utama dari informasi yang saya ambil dan
kemudian saya kutip sumbernya.”179
Hal serupa disampaikan oleh OES Mahasiswa Ilmu
Perpustakaan semester 8, menurut dia:
“Iya saya meringkas dan iya saya menentukan kriteria dan saya
juga membandingkan informasinya”180
Menurut WIA Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8,
mengatakan bahwa:
“iya, karenakan banyak sumber yang dibaca jadi harus diringkas
ide utamanya.”181
Menurut EP Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8, dia
mengatakan:
“kalau ada tugas aja sih baru diringkas, dan kalau ada berita viral
baru cari di internet, saya lebih mengutamakan informasi yang ada
sumbernya.”182
176 Ilham Disulpa, wawancara via whatsapp tanggal 09 Mei 2021 177 Wiranti, wawancara tanggal 11 Februari 2021 178 Ani Saidah, wawancara tanggal 10 Februari 2021 179 Yolandita Aurelia Amanda, wawancara via whatsapp tanggal 09 Mei 2021 180 Oktavriani Eka Sahputri, wawancara via whatsapp tanggal 09 Mei 2021 181 Wahyu Indri Astuti, wawancara via whatsapp tanggal 08 Mei 2021
76
Menurut Y Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8, dia
berkata:
“iya jika diperlukan akan diringkas ide pokoknya, tergantung
dengan informasi yang saya butuhkan, misalnya jika informasi
tentang tugas kuliah maka saya meringkas ide pokoknya, jika
hanya sekadar ingin mencari tahu maka saya hanya menganalisis
informasi tersebut.”183
Serupa dengan pernyataan RS mahasiswa Prodi Ilmu
Perpustakaan semester 8, dia mengatakan:
“jika tidak diringkas sulit untuk dipahami, jadi saya meringkas ide
pokok dari suatu informasi.”184
Dari pernyataan 20 Informan dalam meringkas ide utama yang
telah dikutip dari informasi yang sudah terkumpul, ada 13 informan
yang memberikan jawaban dari pertanyaan yang diajukan, maka dapat
disimpulkan bahwa 13 informan melakukan indikator 3.a
b. Menentukan dan menerapkan kriteria awal untuk mengevaluasi
informasi dan sumber informasinya.
Menurut FR Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8,
berpendapat bahwa:
“sumber biasanya dari jurnal ilmiah, PDF drive, beberapa jurnal
seperti jurnal perpustakaan, jurnal humaniora, jurnal al hikma terus
seperti repository UIN STS Jambi, repository Sunan Kalijaga dan
aplikasi perpusnas dll, menurut aku itu sangat membantu karena
informasinya cukup bagus bagi yang bisa memilih dan memilah
informasinya.”185
Berbeda halnya dengan yang disampaikan M Mahasiswa Ilmu
Perpustakaan semester 8, dia berkata:
“Kalau sumber ngak terlalu dilihat juga soalnya kalau ada yang
cocok langsung aja aku ambil gitu, tergantung persepsi kita menilai
apakah penting atau tidak informasinya, internet bisa digunakan di
182 Eka Purnamasari, wawancara via whatsapp tanggal 08 Mei 2021 183 Yuliana, wawancara via whatsapp tanggal 08 Mei 2021 184 Ranti Septina, wawancara via whatsapp tanggal 08 Mei 2021 185 Fitra Rahayu, wawancara via whatsapp tanggal 20 Februari 2021
77
mana saja secara cepat jadi sangat membantu aku mencari
informasi.”186
Menurut MA Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8,
mengatakan bahwa:
“saya biasanya cari tahu mengenai informasi isu terkini di sosial
media atau bisa di jurnal.”187
Menurut S Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8,
menyatakan bahwa:
“Repository yang sangat membantu untuk tugas dan menambah
wawasan apalagi sekarang masa pandemi jadi informasi di internet
sangat membantu.”188
Menurut MYP Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8,
mengatakan bahwa:
“kalau untuk tugas kuliah kebanyakan sumbernya dari jurnal, dari
blog juga ada tapi jarang, sumber yang sangat membantu jurnal
dan ada brainly tempat tanya jawab.”189
Menurut AK Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8,
menurut dia bahwa:
“selain buku dan e-book informasi di internet juga penting untuk
mencari referensi lain.”190
Menurut AP Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8,
mengatakan bahwa:
“biasanya saya dalam mencari informasi lebih cenderung ke google
scholar ketimbang blogspot.”191
Menurut W Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8,
menyatakan bahwa:
“saya mencari informasi biasanya dari repository, jurnal atau
artikel.”192
186 Miftahuddin, wawancara via whatsapp tanggal 20 Februari 2021 187 Marwan Algazzaly, wawancara tanggal 18 Februari 2021 188 Salsabila, wawancara tanggal 10 Februari 2021 189 M Yusril Perananda, wawancara via whatsapp tanggal 20 Februari 2021 190 Abdul Kipli, wawancara via whatsapp tanggal 10 Februari 2021 191 Ari Pangestu, wawancara via whatsapp tanggal 09 Mei 2021
78
Menurut AS Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8,
berpendapat bahwa:
“saya mencari informasi di google shcolar terus ada informasi
yang tidak sesuai ya saya tidak ambil untuk referensi, kalau sesuai
ya saya ambil saya jadikan referensi, kalau di repository kalau ada
informasinya saya ambil, kalau tidak ada informasinya ya tidak
saya ambil untuk referensi.”193
Menurut ID Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8,
mengatakan bahwa:
“saya biasanya mencari informasi di repository, google scholar,
portal garuda, moraref dan e-book.”194
Menurut RS Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8,
mengatakan bahwa:
“untuk mendapatkan informasi yang akurat, saya mencari
informasi tidak hanya dari satu sumber rujukan, misalnya saya
sudah mendapatkan informasi dari buku, untuk menambah nilai
dan pengetahuan maka saya mencari informasi tersebut di
internet.195
Menurut EP Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8, dia
mengatakan:
“saya lebih mengutamakan informasi yang ada sumbernya untuk
dijadikan bahan rujukan saya menyelesaikan tugas kuliah.”196
Dari pernyataan 20 Informan dalam menentukan dan
menerapkan kriteria awal untuk mengevaluasi informasi dan sumber
informasinya, ada 11 informan yang memberikan jawaban dari
pertanyaan yang diajukan, maka dapat disimpulkan bahwa 11
informan melakukan indikator 3.b
192 Wiranti, wawancara tanggal 11 Februari 2021 193 Ani Saidah, wawancara tanggal 10 Februari 2021 194 Ilham Disulpa, wawancara via whatsapp tanggal 09 Mei 2021 195 Ranti Septina, wawancara via whatsapp tanggal 08 Mei 2021 196 Eka Purnamasari, wawancara via whatsapp tanggal 08 Mei 2021
79
c. Mensintesiskan ide utama untuk membangun konsep baru.
Menurut MYP Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8,
mengatakan bahwa:
“sumber informasi di internet itu banyak dan bagus tetapi kita
harus bisa memilah informasi yang kita butuhkan dan kebenaran
tentang informasi itu.”197
Menurut AP Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8,
mengatakan bahwa:
“iya, karena tak semua yang dimuat di internet itu penting biasanya
saya dalam mencari informasi lebih cenderung ke google scholar
ketimbang blogspot.”198
Serupa dengan pendapat RNS Mahasiswa Ilmu Perpustakaan
semester 8, menurut dia bahwa:
“kadang-kadang saya mensintesiskan informasinya.”199
Menurut ID Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8,
berpendapat bahwa:
“perlu mensintesiskan informasi apalagi untuk mahasiswa semester
akhir, sebagai pedoman dalam penelitian, sehingga mengeluarkan
penelitian-penelitian baru dari pedoman tersebut.”200
Menurut AS Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8,
berpendapat bahwa:
“kalau di repository kalau ada informasinya saya ambil, kalau tidak
ada informasinya ya tidak saya ambil untuk referensi.”201
Menurut M Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8, dia
mengatakan:
“saya mensintesiskan informasi karena memerlukan rangkuman
yang disusun menjadi suatu tulisan baru yang mengandung satu
kesatuan yang sesuai dengan kebutuhan.”202
197 M Yusril Perananda, wawancara via whatsapp tanggal 20 Februari 2021 198 Ari Pangestu, wawancara via whatsapp tanggal 09 Mei 2021 199 Renovita Nur Sarah, wawancara via whatsapp tanggal 09 Mei 2021 200 Ilham Disulpa, wawancara via whatsapp tanggal 09 Mei 2021 201 Ani Saidah, wawancara tanggal 10 Februari 2021 202 Miftahuddin, wawancara via whatsapp tanggal 20 Februari 2021
80
Dari pernyataan 20 Informan dalam mensintesiskan ide utama
untuk membangun konsep baru, ada 6 informan yang memberikan
jawaban dari pertanyaan yang diajukan, maka dapat disimpulkan
bahwa 6 informan melakukan indikator 3.c
d. Membandingkan pengetahuan baru dengan pengetahuan lama
agar dapat menentukan nilai tambah, kontradiksi, atau
karakteristik informasi unik lainnya dari informasi.
Menurut FR Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8,
berpendapat bahwa:
“menurut aku itu sangat membantu karena informasinya cukup
bagus bagi yang bisa memilih dan memilah informasinya, kita
harus menyaring dulu jangan langsung di telan mentah-mentah
informasinya, kalau salah menggunakan internet kita bisa termakan
berita hoaks.”203
Menurut N Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8, menurut
dia bahwa:
“Iya pastinya saya menggunakan media lain seperti buku sebagai
sumber pengetahuan dan sebagai bahan pertimbangan.”204
Menurut MA Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8,
mengatakan bahwa:
“Sangat penting di era modern teknologi, kadang sesuai dengan
kebutuhan karena tidak pernah saya bandingkan, saya biasanya
cari tahu mengenai informasi isu terkini di sosial media atau bisa di
jurnal.”205
Menurut S Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8,
menyatakan bahwa:
“sekarang masa pandemi jadi informasi di internet sangat
membantu dan juga bisa aku bandingkan dengan informasi yang
lain seperti dari sumber lain misalnya buku atau yang lainnya.”206
Menurut RS Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8,
berpendapat bahwa:
203 Fitra Rahayu, wawancara via whatsapp tanggal 20 Februari 2021 204 Nuraini, wawancara via whatsapp tanggal 10 Mei 2021 205 Marwan Algazzaly, wawancara tanggal 18 Februari 2021 206 Salsabila, wawancara tanggal 10 Februari 2021
81
“Tentu saya bandingkan, karena terkadang informasi dari internet
menurut saya tidak 100% bisa dipercaya dan akurat. Oleh karena
itu, kita sebagai pengguna informasi harus dapat membandingkan
informasi mana yang lebih efisien untuk digunakan”207
Menurut MYP Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8,
mengatakan bahwa:
“Kalau ke buku tidak pernah saya bandingkan informasinya kalau
ke sumber informasi yang sama dari internet pernah saya
bandingkan kalau untuk tugas kuliah kebanyakan sumbernya dari
jurnal, dari blog juga ada tapi jarang.”208
Menurut AP Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8,
mengatakan bahwa:
“saya membandingkan informasi baru karena belum tentu benar
keberadaannya, bisa jadi informasi lama yang lebih relevan .”209
Serupa dengan pendapat RNS Mahasiswa Ilmu Perpustakaan
semester 8, menurut dia bahwa:
“saya bandingkan informasi baru dengan informasi lama.”210
Menurut ID Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8,
berpendapat bahwa:
“ya saya bandingkan untuk menguji kredibilitas sebuah karya atau
informasi yang ingin kita gunakan.”211
Menurut W Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8,
menyatakan bahwa:
“saya mencari informasi ke sumber lain karena tidak semua
informasi benar, biasanya dari repository, jurnal atau artikel.”212
Menurut AK Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8,
mengatakan bahwa:
207 Ranti Septina, wawancara via whatsapp tanggal 08 Mei 2021 208 M Yusril Perananda, wawancara via whatsapp tanggal 20 Februari 2021 209 Ari Pangestu, wawancara via whatsapp tanggal 09 Mei 2021 210 Renovita Nur Sarah, wawancara via whatsapp tanggal 09 Mei 2021 211 Ilham Disulpa, wawancara via whatsapp tanggal 09 Mei 2021 212 Wiranti, wawancara tanggal 11 Februari 2021
82
“untuk tugas belajar dijadikan sumber sekunder, bisa di ambil di
repository, portal garuda, moraref dan e-book hanya saja saya
jarang melakukan perbandingan ke sumber yang lain tapi pernah
saya lakukan jika menurut saya kurang lengkap informasinya.”213
Hal serupa disampaikan oleh OES Mahasiswa Ilmu
Perpustakaan semester 8, menurut dia:
“Iya saya meringkas dan iya saya menentukan kriteria dan saya
juga membandingkan informasinya”214
Menurut YAA Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8, dia
mengatakan:
“saya membandingkan informasinya agar bisa membedakan apa
saja informasinya dan sudah sesuai dengan yang diinginkan atau
tidak.”215
Menurut EP Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8,
mengatakan bahwa:
“tentu saya bandingkan informasinya untuk mendapatkan
informasi yang akurat, saya mencari informasi tidak hanya dari
satu sumber rujukan, misalnya saya sudah mendapatkan informasi
dari buku.216
Menurut WIA Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8,
mengatakan bahwa:
“pastilah kita harus membandingkannya karena mencari informasi
tidak bisa hanya berdasarkan satu sumber saja.”217
Menurut Y Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8, dia
berkata:
“membandingkan informasinya agar lebih efisien, dan informasi
sangat berpengaruh untuk mengambil sebuah keputusan.”218
Menurut SN Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8, dia
mengatakan:
213 Abdul Kipli, wawancara tanggal 10 Februari 2021 214 Oktavriani Eka Sahputri, wawancara via whatsapp tanggal 09 Mei 2021 215 Yolandita Aurelia Amanda, wawancara via whatsapp tanggal 09 Mei 2021 216 Eka Purnamasari, wawancara via whatsapp tanggal 08 Mei 2021 217 Wahyu Indri Astuti, wawancara via whatsapp tanggal 08 Mei 2021 218 Yuliana, wawancara via whatsapp tanggal 08 Mei 2021
83
“saya lebih menfokuskan ke informasi yang saya butuhkan, saya
melihat informasi lama untuk mengolah data informasi baru yang
saya temukan di internet.”219
Dari pernyataan 20 Informan dalam membandingkan
pengetahuan baru dengan pengetahuan lama agar dapat menentukan
nilai tambah, kontradiksi, atau karakteristik informasi unik lainnya
dari informasi, ada 15 informan yang memberikan jawaban dari
pertanyaan yang diajukan, maka dapat disimpulkan bahwa 15
informan melakukan indikator 3.d
e. Menentukan apakah pengetahuan baru memberikan dampak
terhadap sistem nilai individu dan dapat mengambil langkah
untuk menyatukan perbedaan.
Menurut SN Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8,
berpendapat bahwa:
“ya sangat membantu, dengan adanya media internet akan lebih
banyak membantu dalam menambah wawasan lagi.”220
Menurut MA Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8,
mengatakan bahwa:
“Sangat penting di era modern teknologi, kadang sesuai dengan
kebutuhan, saya biasanya cari tahu mengenai informasi isu terkini
di sosial media atau bisa di jurnal.”221
Menurut MYP Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8,
mengatakan bahwa:
“sumber informasi di internet itu banyak dan bagus tetapi kita
harus bisa memilah informasi yang kita butuhkan dan kebenaran
tentang informasi itu.”222
Menurut AK Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8,
menurut dia bahwa:
219 Septia Nurjannah, wawancara via whatsapp tanggal 11 Mei 2021 220 Septia Nurjannah, wawancara via whatsapp tanggal 11 Mei 2021 221 Marwan Algazzaly, wawancara tanggal 18 Februari 2021 222 M Yusril Perananda, wawancara via whatsapp tanggal 20 Februari 2021
84
“cuma kebanyakkan untuk hiburan saja sama sosial media, selain
buku dan e-book informasi di internet juga penting untuk mencari
referensi lain.”223
Menurut AS Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8,
berpendapat bahwa:
“Informasi di internet itu beragam dan sangat penting menurut saya
karenakan sekarang era teknologi yang semakin canggih.”224
Menurut WIA Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8,
mengatakan bahwa:
“untuk menambah nilai dan pengetahuan maka saya mencari
informasi tersebut di internet karena informasinya sangat lengkap
dan dapat ditemukan dengan mudah dan cepat sehingga dapat
menambah wawasan dan pengetahuan dan digunakan untuk sebuah
diskusi.”225
Menurut EP Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8, dia
mengatakan:
“dampak dari informasi takut tidak benar informasinya karena
internet kan bisa diakses semua orang, jadi kalau sumbernya tidak
ada takut salah paham dengan berita yang beredar.”226
Menurut Y Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8, dia
berkata:
“informasi baru sangat berpengaruh untuk mengambil sebuah
keputusan.”227
Serupa dengan pernyataan RS mahasiswa Prodi Ilmu
Perpustakaan semester 8, dia mengatakan:
“iya berdampak dikarenakan dengan adanya ilmu-ilmu baru dapat
menambah wawasan serta kita juga bisa saling berbeda pendapat
juga saling mengemukakan pendapat masing-masing.”228
223 Abdul Kipli, wawancara via whatsapp tanggal 10 Februari 2021 224 Ani Saidah, wawancara tanggal 10 Februari 2021 225 Wahyu Indri Astuti, wawancara via whatsapp tanggal 08 Mei 2021 226 Eka Purnamasari, wawancara via whatsapp tanggal 08 Mei 2021 227 Yuliana, wawancara via whatsapp tanggal 08 Mei 2021 228 Ranti Septina, wawancara via whatsapp tanggal 08 Mei 2021
85
Menurut YAA Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8, dia
mengatakan:
“saya lebih menfokuskan ke informasi yang saya butuhkan, saya
melihat informasi lama untuk mengolah data informasi baru yang
saya temukan di internet.”229
Dari pernyataan 20 Informan dalam menentukan apakah
pengetahuan baru memberikan dampak terhadap sistem nilai individu
dan dapat mengambil langkah untuk menyatukan perbedaan, ada 10
informan yang memberikan jawaban dari pertanyaan yang diajukan,
maka dapat disimpulkan bahwa 10 informan melakukan indikator 3.e
f. Merevisi Query pada saat mengevaluasi informasi dan sumber
informasinya.
Menurut AS Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8,
berpendapat bahwa:
“Informasi di internet itu beragam dan sangat penting menurut saya
karenakan sekarang era teknologi yang semakin canggih.”230
Berbeda halnya dengan yang disampaikan M Mahasiswa Ilmu
Perpustakaan semester 8, dia berkata:
“Kalau sumber ngak terlalu dilihat juga soalnya kalau ada yang
cocok langsung aja aku ambil gitu, tergantung persepsi kita menilai
apakah penting atau tidak informasinya, internet bisa digunakan di
mana saja secara cepat jadi sangat membantu mencari
informasi.”231
Menurut pendapat YAA Mahasiswa Ilmu Perpustakaan
semester 8, menurut dia bahwa:
“saya menentukan kriteria untuk mengevaluasi karena tidak semua
bisa mengevaluasi di media internet.”232
Hal serupa disampaikan oleh OES Mahasiswa Ilmu
Perpustakaan semester 8, menurut dia:
229 Yolandita Aurelia Amanda, wawancara via whatsapp tanggal 09 Mei 2021 230 Ani Saidah, wawancara tanggal 10 Februari 2021 231 Miftahuddin, wawancara via whatsapp tanggal 20 Februari 2021 232 Yolandita Aurelia Amanda, wawancara via whatsapp tanggal 09 Mei 2021
86
“iya saya menentukan kriteria untuk merevisi kata kunci jika ada
kesalahan maka akan diperbaiki untuk menghindari kesalahan
lagi”233
Menurut Y Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8,
mengatakan bahwa:
“informasi harus di evaluasi kembali untuk melihat kebenaran dari
informasi tersebut.”234
Menurut yang dikatakan oleh GDM Mahasiswa Ilmu
Perpustakaan semester 8, menurut dia:
“perlu untuk merevisi Query karena kita harus mencari kebenaran
informasi yang kita dapatkan di internet.”235
Dari pernyataan 20 Informan dalam merevisi query pada saat
mengevaluasi informasi dan sumber informasinya, ada 6 informan
yang memberikan jawaban dari pertanyaan yang diajukan, maka dapat
disimpulkan bahwa 6 informan melakukan indikator 3.f
g. Menentukan bila pertanyaan perlu ditinjau ulang.
Menurut FR Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8,
berpendapat bahwa:
“memilih dan memilah informasinya, kita harus menyaring dulu
jangan langsung di telan mentah-mentah informasinya, kalau salah
menggunakan internet kita bisa termakan berita hoaks.”236
Berbeda halnya dengan yang disampaikan M Mahasiswa Ilmu
Perpustakaan semester 8, dia berkata:
“Jika kata kunci pertama digunakan itu tidak menghasilkan
pencarian yang sesuai maka perlu dilakukan perbaikan dengan cara
mengganti kata kuncinya.”237
Menurut MYP Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8,
mengatakan bahwa:
233 Oktavriani Eka Sahputri, wawancara via whatsapp tanggal 09 Mei 2021 234 Yuliana, wawancara via whatsapp tanggal 08 Mei 2021 235 Ginta Dwi Maysa, wawancara via whatsapp tanggal 08 Mei 2021 236 Fitra Rahayu, wawancara via whatsapp tanggal 20 Februari 2021 237 Miftahuddin, wawancara via whatsapp tanggal 20 Februari 2021
87
“dengan sumber informasi yang sama dari internet kita harus bisa
memilah informasi yang kita butuhkan dan kebenaran tentang
informasi itu.”238
Menurut S Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8,
mengatakan bahwa:
“pernah saya lakukan jika menurut saya kurang lengkap
informasinya.”239
Menurut pendapat YAA Mahasiswa Ilmu Perpustakaan
semester 8, menurut dia bahwa:
“saya menentukan kriteria untuk mengevaluasi karena tidak semua
bisa mengevaluasi di media internet.”240
Dari pernyataan 20 Informan dalam menentukan bila
pertanyaan perlu ditinjau ulang, ada 5 informan yang memberikan
jawaban dari pertanyaan yang diajukan, maka dapat disimpulkan
bahwa 5 informan melakukan indikator 3.g
Berdasarkan hasil wawancara dengan informan di atas, setelah
peneliti menganalisis maka dapat ditarik kesimpulan untuk standar 3
dari 20 informan, ada 4 orang informan yang melakukan 1-2 indikator
kinerja dari 7 indikator kinerja dan ada 16 orang informan melakukan
3-4 indikator kinerja dari 7 indikator kinerja. Kebanyakan mahasiswa
tidak melakukan indikator 3.c yaitu mensintesiskan informasi di media
internet untuk membangun konsep baru, indikator 3.f yaitu merevisi
Query pada saat mengevaluasi informasi dan sumber informasi di
media internet dan indikator 3.g yaitu memperbaiki pertanyaan yang
sudah ditetapkan di awal.
Adapun alasan mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora UIN
STS Jambi dalam hal mengevaluasi informasi di media internet adalah
karena sangat membutuhkan informasi selain dari buku juga perlu
238 M Yusril Perananda, wawancara via whatsapp tanggal 20 Februari 2021 239 Salsabila, wawancara tanggal 10 Februari 2021 240 Yolandita Aurelia Amanda, wawancara via whatsapp tanggal 09 Mei 2021
88
tambahan informasi dari sumber lain seperti e-juornal, artikel dan e-
book. Informasi yang ada di internet sangat penting di zaman yang
modern ini karena internet dapat diakses di mana pun dan kapan pun.
Hanya saja sebagaian mahasiswa jarang melakukan perbandingan atau
pengecekan kembali ke sumber informasi yang lebih akurat untuk
memastikan apakah informasi yang diperoleh sudah benar atau tidak.
kebanyakan mahasiswa menggunakan sumber belajar dari repository,
google scholar, portal garuda, wikipedia, jurnal.com, pdf drive,
moraref dan blogspot untuk mencari informasi di media internet.
4. Literasi informasi Mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi dalam
menggunakan informasi di media internet secara efektif untuk
mencapai tujuan baik secara individu atau sebagai anggota
kelompok
Untuk menggunakan dan memanfaatkan informasi yang ada di
media internet dapat dilakukan dengan mengkomunikasikan informasi
yang didapat. Mengkomunikasikan informasi dapat dilakukan dengan
banyak cara yaitu bisa melalui media sosial seperti Whatsapp,
Instagram, Facebook atau bisa juga menyebarkannya melalui Diskusi
Forum, Seminar atau Belajar kelompok. Sebelum mengkomunikasikan
informasi kepada oranglain perlu adanya pemahamam mengenai
informasi tersebut agar pesan-pesan yang terkandung di dalam
informasi dapat tersampaikan dengan baik dan mudah diterima orang
lain.
Informasi dari Media Internet dapat digunakan untuk sumber
referensi, dipakai untuk kutipan dalam sebuah tulisan, dijadikan bahan
belajar dan sumber pengetahuan baru.
Mahasiswa dapat menjadikan sumber informasi di internet
sebagai bahan referensi dan sebagai bahan untuk kutipan pada tugas
kuliah. Mahasiswa dapat menjadikan informasi untuk bekal
89
pengetahuan yang digunakan untuk diskusi atau untuk berbagi ilmu
pengetahuan kepada orang lain, mahasiswa dapat mengkomunikasikan
informasi tersebut secara efektif dan mudah dipahami orang lain
dengan kemampuan memahami isi informasi tersebut serta mengetahui
poin-poin penting dari suatu informasi.
a. Menerapkan informasi baru dan informasi lama untuk
merencanakan serta menciptakan hasil.
Menurut ID Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8,
berpendapat bahwa:
“Biasanya digunakan untuk menambah wawasan pengetahuan
yang saya gunakan untuk diskusi, ngisi materi kegiatan, untuk
tugas kampus atau sekedar untuk menambah ilmu pengetahuan
secara pribadi”241
Menurut RS Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8,
menyatakan bahwa:
“iya saya menerapkan informasi baru dengan informasi lama untuk
dijadikan dasar pengetahuan.”242
Menurut Y Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8,
mengatakan bahwa:
“Iya saya menerapkan informasi baru dengan informasi lama, saya
menggunakannya untuk tugas, untuk mendapat berita terkini.
Biasanya kalau tidak ada informasi di buku saya mencari di
internet.”243
Menurut W Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8,
mengatakan bahwa:
“Biasanya untuk tugas kuliah, menambah referensi, terus untuk
belajar atau untuk nambah ilmu, mencari hal yang tidak aku tau di
internet.”244
Menurut S Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8,
menyatakan bahwa:
241 Ilham Disulpa, wawancara via whatsapp tanggal 09 Mei 2021 242 Ranti Septina, wawancara via whatsapp tanggal 08 Mei 2021 243 Yuliana, wawancara via whatsapp tanggal 08 Mei 2021 244 Wiranti, wawancara tanggal 11 Februari 2021
90
“Lebih di manfaatkan dalam belajar menambah wawasan
pengetahuan, kapan dibutuhkan.”245
Menurut WIA Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8,
Berpendapat bahwa:
“Untuk referensi, diimplementasikan, langsung di catat, untuk
belajar atau pendalaman materi.”246
Menurut FR Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8,
mengatakan bahwa:
“Mengaplikasikan ke kehidupan sehari-hari, misalnya dapat
pembelajaran baru dari sumber internet atau dari sosial media.”247
Menurut MYP Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8,
menurutnya bahwa:
“saya sering berbagi sama kawan-kawan gitu, kadang sama
keluarga tentang informasi yang saya dapat dan menarik untuk
dibahas, saya gunakan internet kapan membutuhkannya, tidak
teratur, kalau ada tugas baru saya cari di internet.”248
Menurut AS Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8,
mengatakan bahwa:
“Misalnya saya mencari informasi tentang hal yang tidak saya tau,
jadi saya belajar di internet untuk hal yang tidak saya tau, mencari
ilmu pengetahuan baru yang tidak ada di buku, kadang untuk
menyelesaikan tugas kuliah juga.”249
Menurut YAA Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8,
berpendapat bahwa:
“Iya saya menerapkan informasi baru dengan informasi lama yang
sudah saya tahu.”250
Menurut M Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8,
mengatakan bahwa:
245 Salsabila, wawancara tanggal 10 Februari 2021 246 Wahyu Indri Astuti, wawancara via whatsapp tanggal 08 Mei 2021 247 Fitra Rahayu, wawancara via whatsapp tanggal 20 Februari 2021 248 M Yusril Perananda, wawancara via whatsapp tanggal 20 Februari 2021 249 Ani Saidah, wawancara tanggal 10 Februari 2021 250 Yolandita Aurelia Amanda, wawancara tanggal 09 Mei 2021
91
“Untuk tugas kadang untuk menambah wawasan, belajar dari
internet juga.”251
Menurut AK Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8,
menurut dia bahwa:
“Untuk dibaca, dipahami, kemudian dicocokkan dengan informasi
yang sudah ada, untuk belajar sendiri.”252
Menurut MA Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8,
mengatakan bahwa:
“Digunakan untuk sehari-hari untuk menambah wawasan, untuk
tugas, untuk skripsi, mencari referensi.”253
Sesuai dengan yang disampaikan AP Mahasiswa Ilmu
Perpustakaan semester 8, dia mengatakan:
“saya menerapkan informasi baru dan berlandaskan dengan
informasi lama yang sudah saya tahu, dan informasi yang ada di
internet harus di telaah terlebih dahulu sebelum digunakan.”254
Menurut EP Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8, dia
mengatakan bahwa:
“Informasi baru yang saya dapatkan dapat menambah wawasan
dan pengetahuan dari informasi yang sudah saya dapatkan
sebelumnya.”255
Menurut OES Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8, dia
berkata:
“iya saya menerapkan informasi baru dan lama yang sudah saya
tahu dan dengan cara meringkas informasi dari media internet dan
memilih informasi yang tepat.”256
251 Miftahuddin, wawancara via whatsapp tanggal 20 Februari 2021 252 Abdul Kipli, wawancara tanggal 10 Februari 2021 253 Marwan Algazzaly, wawancara tanggal 18 Februari 2021 254 Ari Pangestu, wawancara via whatsapp tanggal 09 Mei 2021 255 Eka Purnamasari, wawancara via whatsapp tanggal 08 Mei 2021 256 Oktavriani Eka Sahputri, wawancara via whatsapp tanggal 09 Mei 2021
92
Dari pernyataan 20 Informan dalam menerapkan informasi
baru dan informasi lama untuk merencanakan serta menciptakan hasil,
ada 16 informan yang memberikan jawaban dari pertanyaan yang
diajukan, maka dapat disimpulkan bahwa 16 informan melakukan
indikator 4.a
b. Merevisi proses pengembangan suatu hasil.
Menurut ID Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8,
berpendapat bahwa:
“jika saya keliru akan saya lakukan revisi pada saat
mengevaluasi257
Menurut RS Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8,
menyatakan bahwa:
“saya tidak merevisi pada saat proses pengembangan, karena jika
sudah adanya hasil informasi maka informasi tersebut bisa
dipercaya tanpa harus direvisi.”258
Menurut W Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8,
mengatakan bahwa:
“perlu di revisi karena perlu pengecekan ulang terhadap informasi
yang sudah ditemukan agar tidak terjadi kekeliruan.”259
Menurut SN Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8, dia
berpendapat bahwa:
“terkadang iya, ketika mendapatkan hasil yang saya cari, saya
telaah terlebih dahulu dengan melakukan revisi pada saat proses
pengembangan.”260
Menurut AS Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8, dia
mengatakan bahwa:
“Tentu saja saya merevisi hasil penelusuran yang sudah saya
lakukan untuk mendapatkan informasi yang akurat dan terpercaya
yang sesuai dengan kebutuhan saya.”261
257 Ilham Disulpa, wawancara via whatsapp tanggal 09 Mei 2021 258 Ranti Septina, wawancara via whatsapp tanggal 08 Mei 2021 259 Wiranti, wawancara tanggal 10 Februari 2021 260 Septia Nurjannah, wawancara via whatsapp tanggal 11 Mei 2021 261 Ani Saidah, wawancara tanggal 10 Februari 2021
93
Dari pernyataan 20 Informan dalam merevisi proses
pengembangan suatu hasil, ada 5 informan yang memberikan jawaban
dari pertanyaan yang diajukan, maka dapat disimpulkan bahwa 5
informan melakukan indikator 4.b
c. Mengkomunikasikan hasil secara efektif kepada orang lain.
Menurut ID Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8,
berpendapat bahwa:
“Biasanya dengan cara mengkomunikasikan langsung saat diskusi,
ngisi materi kegiatan atau untuk presentasi.”262
Menurut RS Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8,
menyatakan bahwa:
“cara mengkomunikasikannya yaitu memastikan informasi tersebut
benar adanya tidak ada hoaks dan dapat dipercaya baru kita bisa
memberitahukan kepada orang lain mengenai informasi
tersebut.”263
Menurut Y Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8,
mengatakan bahwa:
“Cara saya mengkomunikasikan yaitu dengan menjelaskan sesuai
dengan apa yang ditanya dan sesuai dengan yang dibutuhkan”264
Menurut W Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8,
berpendapat bahwa:
“Biasanya saya digunakan informasi untuk di share ke yang lain
informasinya, kalau ada pelajaran atau ada tugas bisa untuk
menambah referensi juga.”265
Menurut S Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8,
menyatakan bahwa:
“kadang aku sebarkan kadang tidak, tergantung informasinya perlu
apa tidak disebarkan biasanya aku sebarkan secara langsung tatap
muka gitu.”266
262 Ilham Disulpa, wawancara via whatsapp tanggal 09 Mei 2021 263 Ranti Septina, wawancara via whatsapp tanggal 08 Mei 2021 264 Yuliana, wawancara via whatsapp tanggal 08 Mei 2021 265 Wiranti, wawancara tanggal 10 Februari 2021 266 Salsabila, wawancara tanggal 10 Februari 2021
94
Menurut WIA Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8,
Berpendapat bahwa:
“sering juga disebarkan informasi yang menurut saya benar melalui
Whatsapp atau diskusi langsung.”267
Menurut FR Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8,
mengatakan bahwa:
“biasanya aku share ke teman-teman karena perlu berbagi
informasi bisa melalui whatsapp atau kirim link ke beberapa orang
yang pengen aku kasih tau.”268
Menurut MYP Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8,
menurutnya bahwa:
“kalau ada informasi yang perlu saya sebarkan baru saya sebarkan
kalau tidak penting tidak saya sebarkan tergantung informasinya
dan saya menyebarkannya secara langsung atau bisa dari sosial
media seperti whatsaap atau facebook.”269
Menurut AS Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8,
mengatakan bahwa:
“kalau ada informasi penting akan saya sebarkan ke orang lain
melalui pesan whatsapp atau bisa melalui diskusi kelompok.”270
Menurut YAA Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8,
berpendapat bahwa:
“saya komunikasikan dengan cara langsung bisa dengan tatap
muka atau melalui telepon.”271
Menurut M Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8,
mengatakan bahwa:
“informasinya tidak pernah saya sebarkan ke orang lain cukup
untuk saya sendiri.”272
267 Wahyu Indri Astuti, wawancara via whatsapp tanggal 08 Mei 2021 268 Fitra Rahayu, wawancara via whatsapp tanggal 20 Februari 2021 269 M Yusril Perananda, wawancara via whatsapp tanggal 20 Februari 2021 270 Ani Saidah, wawancara tanggal 10 Februari 2021 271 Yolandita Aurelia Amanda, wawancara tanggal 09 Mei 2021 272 Miftahuddin, wawancara via whatsapp tanggal 20 Februari 2021
95
Menurut AK Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8,
menurut dia bahwa:
“tidak untuk disebarkan kecuali dengan orang terdekat saja itupun
secara langsung tidak melalui media sosial seperti diskusi.”273
Sama halnya dengan yang disampaikan RNS Mahasiswa Ilmu
Perpustakaan semester 8, menurutnya bahwa:
“Komunikasi dengan cara kontak langsung dan adanya percakapan
dengan cara tatap muka untuk berbagi informasi dan
menyampaikan pesan tersebut dengan harapan orang lain akan
mengikuti pesan yang disampaikan.”274
Menurut SN Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8,
menurut dia:
“yang pertama kita harus melihat sumber dari informasi yang kita
akses berasal dari sumber yang bisa dipertanggungjawabkan atau
bisa dipercaya setelah itu baru bisa saya sampaikan informasi
kepada orang lain dengan data sumber yang benar-benar jelas.”275
Menurut N Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8,
mengatakan:
“ya saya menyampaikan saja apa yang saya tahu melalui media
internet dan tentunya informasi tersebut melalui jurnal.”276
Sama halnya dengan yang disampaikan AP Mahasiswa Ilmu
Perpustakaan semester 8, menurut dia:
“Saat akan mengkomunikasikan informasi, pertama pilih sumber
yang jelas agar tidak terjadi kesalahan saat penyampaian
informasi”.277
Menurut OES Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8, dia
mengatakan bahwa:
“komunikasinya dengan cara sharing ke orang lain melalui pesan
whatsapp maupun secara langsung”.278
273 Abdul Kipli, wawancara tanggal 10 Februari 2021 274 Renovita Nur Sarah, wawancara via whatsapp tanggal 09 Mei 2021 275 Septia Nurjannah, wawancara via whatsapp tanggal 11 Mei 2021 276 Nuraini, wawancara via whatsapp tanggal 10 Mei 2021 277 Ari Pangestu, wawancara via whatsapp tanggal 09 Mei 2021 278 Oktavriani Eka Sahputri, wawancara via whatsapp tanggal 09 Mei 2021
96
Menurut EP Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8, dia
menyatakan:
“kalau mengkomunikasikan dengan orang lain biasanya informasi
yang lebih heboh aja, lagi ngumpul dengan temen saling memberi
informasi yang kita punya atau lagi diskusi”.279
Menurut GDM Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8,
mengatakan bahwa:
“mencari tahu terlebih dahulu akan kebenaran informasi yang
terdapat di media internet baru dikomunikasikan”.280
Dari pernyataan 20 Informan dalam mengkomunikasikan hasil
secara efektif kepada orang lain, ada 19 informan yang memberikan
jawaban dari pertanyaan yang diajukan, maka dapat disimpulkan
bahwa 19 informan melakukan indikator 4.c
Berdasarkan hasil wawancara dengan informan di atas, setelah
peneliti menganalisis maka dapat ditarik kesimpulan untuk standar 4
dari 20 informan ada 4 orang informan yang melakukan 1 indikator
kinerja dari 3 indikator kinerja dan 16 orang informan yang melakukan
2-3 indikator kinerja dari 3 indikator kinerja. Kebanyakan mahasiswa
tidak melakukan indikator 4.b yaitu melakukan revisi pada saat proses
pengembangan hasil dari informasi di media internet.
Adapun alasan mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora UIN
STS Jambi menggunakan informasi di media internet adalah untuk
tugas kuliah, untuk menambah ilmu pengetahuan, untuk
disebarluaskan dan untuk menambah referensi dalam pelajaran.
Mahasiswa sudah memahami menggunakan informasi secara efektif
dan menerapkannya ke dalam kehidupan sebagai bahan pengetahuan
baru, mahasiswa membagikan dan menyebarkan informasi yang
dianggap penting kepada orang lain, artinya mahasiswa tidak
279 Eka Purnamasari, wawancara via whatsapp tanggal 08 Mei 2021 280 Ginta Dwi Maysa, wawancara via whatsapp tanggal 08 Mei 2021
97
sembarangan membagikan informasi kepada orang lain jika bukan dari
sumber terpercaya untuk menghindari informasi yang salah.
Mahasiswa dapat mengkomunikasikan informasi yang sudah
terpercaya dan bisa dipertanggungjawabkan kepada orang lain melalui
pesan whatsapp atau bisa secara langsung dengan diskusi, belajar
kelompok dan acara seminar atau pelatihan.
5. Literasi informasi Mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi dalam
memahami ekonomi, hukum dan masalah sosial sekitar
penggunaan informasi dan mengakses serta menggunakan
informasi di media internet secara etis dan legal.
Dalam hal mencari dan menemukan informasi yang ada di
internet mahasiswa harus memahami informasi yang akan dicari
terlebih dahulu sebelum menggunakan dan mengkomunikasikan
informasi kepada orang lain.
Mahasiswa dapat memahami Informasi yang diperoleh apakah
sudah benar dan tidak melanggar hukum, kebijakan, peraturan yang
berlaku, tidak melanggar institusi dan tidak melanggar etika dalam
pengaksesan dari penggunaan sumber informasi yang diperoleh di
media internet.
a. Memahami isu-isu ekonomi, hukum dan aspek sosial mengenai
informasi dan teknologi informasi.
Menurut ID Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8,
berpendapat bahwa:
“Dalam mengakses informasi harus tau terlebih dahulu informasi
apa yang mau dicari dan memahami informasi apa yang sedang
berkembang serta tau aturan dalam hal mengakses informasi yang
diperlukan agar tidak salah.”281
Menurut RS Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8,
mengatakan bahwa:
281 Ilham Disulpa, wawancara via whatsapp tanggal 09 Mei 2021
98
“Saya kurang memahami tentang hukum dalam hal mengakses
informasi.”282
Menurut W Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8,
berpendapat bahwa:
“Terkadang saya tidak paham tentang isu-isu terkait ekonomi
sosial, saya mencari informasi berdasarkan kebutuhan saya.”283
Menurut Y Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8,
menyatakan bahwa:
“Terkadang saya memahami informasi dimedia internet terkadang
tidak.”284
Menurut M Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8,
berpendapat bahwa:
“Informasi yang ada di internet kadang saya paham kadang tidak,
mengenai hukum yang mengatur internet harus diketahui agar tidak
melanggar hukum dan tidak menyalahgunakan informasi dari
internet”285
Menurut AK Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8,
berpendapat bahwa:
“Karena internet itu adalah sumber informasi, segala informasi ada
di sana jadi harus pandai mencari informasi dari sumber yang bisa
dipertanggung jawabkan agar tidak melanggar hukum dan aturan
yang ada.”286
Menurut FR Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8
berpendapat bahwa:
“setiap informasi yang dicari di media internet hendaknya dari
sumber terpercaya agar tidak termakan berita yang salah dan hoaks
dan juga agar tidak melanggar aturan.”287
Menurut MYP Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8,
mengatakan bahwa:
282 Ranti Septina, wawancara via whatsapp tanggal 08 Mei 2021 283 Wiranti, wawancara tanggal 10 Februari 2021 284 Yuliana, wawancara via whatsapp tanggal 08 Mei 2021 285 Miftahuddin, wawancara via whatsapp tanggal 20 Februari 2021 286 Abdul Kipli, wawancara tanggal 10 Februari 2021 287 Fitra Rahayu, wawancara via whatsapp tanggal 20 Februari 2021
99
“Saya memahami isu-isu yang berkembang di media internet dan
saya mengetahui ada hukum yang mengatur informasi di media
internet, jadi jangan sembarangan membuat informasi kalau tidak
mau dihukum, karena banyak sekali berita bohong yang tersebar di
internet.”288
Menurut YAA Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8,
menyatakan bahwa:
“Di internet banyak sekali tersedia informasi tergantung bagaimana
kita menggunakan informasi tersebut, jangan sembarang
menggunakan informasi dari sumber yang tidak terpercaya.”289
Menurut MA Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8,
mengatakan bahwa:
“Saya kadang memahami informasi di media internet, sebelum
saya mencari informasi apa yang saya butuhkan maka saya
membaca dulu informasi yang di dapat dari internet apakah sudah
sesuai dengan kebutuhan saya apa tidak.”290
Menurut AS Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8,
berpendapat bahwa:
“Saya sangat berhati-hati menggunakan internet, karena kan di
internet banyak sekali informasi baik yang positif maupun yang
negatif, jadi saya harus pandai memilah informasi yang ada.”291
Menurut S Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8,
mengatakan bahwa:
“Saya terkadang memperhatikan etika dalam mengakses informasi,
tetapi kurang paham tentang hukum yang berlaku.”292
Menurut EP Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8,
mengatakan bahwa:
“saya kurang paham kalau masalah hukum.”293
288 M Yusril Perananda, wawancara via whatsapp tanggal 20 Februari 2021 289 Yolandita Aurelia Amanda, wawancara via whatsapp tanggal 09 Mei 2021 290 Marwan Algazzaly, wawancara tanggal 18 Februari 2021 291 Ani Saidah, wawancara tanggal 10 Februari 2021 292 Salsabila, wawancara tanggal 10 Februari 2021 293 Eka Purnamasari, wawancara via whatsapp tanggal 08 Mei 2021
100
Menurut AP Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8, dia
mengatakan:
“terkadang saya paham tentang isu ekonomi dan sosial karena yang
dimuat di internet sekarang terlalu banyak berita hoaks ketimbang
realitasnya”.294
Dari pernyataan 20 Informan dalam memahami isu-isu
ekonomi, hukum, dan aspek sosial mengenai informasi dan teknologi
informasi, ada 14 informan yang memberikan jawaban dari
pertanyaan yang diajukan, maka dapat disimpulkan bahwa 14
informan melakukan indikator 5.a
b. Mematuhi hukum, peraturan, kebijakan institusi, dan etika yang
berhubungan dengan pengaksesan dari penggunaan sumber
informasi.
Menurut RS Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8,
mengatakan bahwa:
“saya mengetahui bahwa internet adalah sumber informasi di mana
setelah kita mendapatkan informasi kita bisa
mengkombinasikannya dengan teman atau orang banyak.”295
Menurut W Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8,
berpendapat bahwa:
“jika berkaitan dengan masalah pengaksesan saya berusaha untuk
tidak melanggar hukum dan tetap menggunakan informasi sesuai
dengan aturan.”296
Menurut Y Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8,
menyatakan bahwa:
“saya tahu dalam menggunakan sumber informasi harus di
cantumkan saat menggunakannya.”297
Menurut M Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8,
berpendapat bahwa:
294 Ari Pangestu, wawancara via whatsapp tanggal 09 Mei 2021 295 Ranti Septina, wawancara via whatsapp tanggal 08 Mei 2021 296 Wiranti, wawancara tanggal 10 Februari 2021 297 Yuliana, wawancara via whatsapp tanggal 08 Mei 2021
101
“mengenai hukum yang mengatur internet harus diketahui agar
tidak melanggar hukum dan tidak menyalahgunakan informasi dari
internet”298
Menurut ID Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8,
mengatakan bahwa:
“Saya selalu mematuhi aturan dalam hal mengakses informasi
dengan cara mencantumkan sumber informasi yang saya peroleh
agar tidak dianggap plagiat.”299
Menurut MA Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8,
menyatakan bahwa:
“Untuk menghindari plagiat dari karya orang lain maka sebelum
saya menggunakan informasi untuk tugas, saya mencantumkan
sumber informasinya juga.”300
Menurut AK Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8,
mengatakan bahwa:
“yang saya pahami hanya tentang pengaksesan informasi, sebab
banyaknya sumber dari media internet menyediakan apapun yang
saya cari, maka kita harus tahu bagaimana cara menggunakan
internet untuk mendapatkan dan mencari informasi yang tersebar di
sosial media.”301
Menurut MYP Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8,
mengatakan bahwa:
“saya mengetahui ada hukum yang mengatur informasi di media
internet, jadi jangan sembarangan membuat informasi kalau tidak
mau dihukum.”302
Menurut AS Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8,
berpendapat bahwa:
“Saya sangat berhati-hati menggunakan internet, karena kan di
internet banyak sekali informasi baik yang positif maupun yang
negatif, jadi saya harus pandai memilah informasi yang ada.”303
298 Miftahuddin, wawancara via whatsapp tanggal 20 Februari 2021 299 Ilham Disulpa, wawancara via whatsapp tanggal 09 Mei 2021 300 Marwan Algazzaly, wawancara tanggal 18 Februari 2021 301 Abdul Kipli, wawancara tanggal 10 Februari 2021 302 M Yusril Perananda, wawancara via whatsapp tanggal 20 Februari 2021 303 Ani Saidah, wawancara tanggal 10 Februari 2021
102
Menurut S Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8,
mengatakan bahwa:
“Saya kurang paham tentang hukum yang berlaku, selama ini saya
mencari informasi yang tidak melanggar hukum.”304
Dari pernyataan 20 Informan dalam mematuhi hukum,
peraturan, kebijakan institusi, dan etika yang berhubungan dengan
pengaksesan sumber informasi, ada 10 informan yang memberikan
jawaban dari pertanyaan yang diajukan, maka dapat disimpulkan
bahwa 10 informan melakukan indikator 5.b
c. Mengetahui penggunaan sumber informasi dalam
mengkomunikasikan informasi.
Menurut Y Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8,
menyatakan bahwa:
“dalam menggunakan sumber informasi harus di cantumkan
sumbernya saat menggunakannya.”305
Menurut ID Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8,
mengatakan bahwa:
“Saya selalu mencantumkan sumber informasi yang saya peroleh
agar tidak dianggap plagiat.”306
Menurut MA Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8,
menyatakan bahwa:
“Untuk menghindari plagiat dari karya orang lain maka sebelum
saya menggunakan informasi untuk tugas, saya mencantumkan
sumber informasinya juga.”307
Menurut AK Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8,
berpendapat bahwa:
“mencari informasi dari sumber yang bisa dipertanggung jawabkan
dan harus mengetahui penggunaan sumber informasi agar tidak
melanggar hak kekayaan intelektual seseorang.”308
304 Salsabila, wawancara tanggal 10 Februari 2021 305 Yuliana, wawancara via whatsapp tanggal 08 Mei 2021 306 Hidayati, wawancara tanggal 16 Februari 2021 307 Marwan Algazzaly, wawancara tanggal 18 Februari 2021
103
Menurut S Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8,
mengatakan bahwa:
“Saya terkadang memperhatikan etika dalam mengakses informasi,
selama ini saya mengutip sumber informasi yang saya
dapatkan.”309
Menurut W Mahasiswa Ilmu Perpustakaan semester 8,
berpendapat bahwa:
“Setiap saya mencari informasi di internet saya selalu
mencantumkan sumbernya sebagai referensi agar tidak melanggar
hak cipta.”310
Dari pernyataan 20 Informan dalam mengetahui penggunaan
sumber informasi dalam mengkomunikasikan informasi, ada 5
informan yang memberikan jawaban dari pertanyaan yang diajukan,
maka dapat disimpulkan bahwa 5 informan melakukan indikator 5.c
Berdasarkan hasil wawancara dengan informan di atas, setelah
peneliti menganalisis maka dapat ditarik kesimpulan untuk standar 5
dari 20 informan ada 6 orang informan yang melakukan 0 indikator
dari 3 indikator kinerja, ada 4 orang informan yang melakukan 1
indikator dari 3 indikator kinerja, dan ada 10 orang informan yang
melakukan 2-3 indikator dari 3 indikator kinerja. Kebanyakan
mahasiswa tidak melakukan indikator 5.a yaitu memahami isu
ekonomi, hukum dan aspek sosial terkait informasi di media internet
dan 5.b yaitu memahami hukum, peraturan, kebijakan dan etika yang
berhubungan dengan pengaksesan dari penggunaan sumber informasi
di media internet.
Adapun alasan mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora UIN
STS Jambi dalam memahami informasi di media internet adalah
karena informasi yang ada sangat beragam, jadi harus berhati-hati
308 Abdul Kipli, wawancara tanggal 10 Februari 2021 309 Salsabila, wawancara tanggal 10 Februari 2021 310 Wiranti, wawancara tanggal 11 Februari 2021
104
dalam hal mengakses informasi agar tidak melanggar undang-undang
ITE. Mahasiswa sudah memahami informasi secara efektif dan
sebagian sudah memahami etika dalam mengakses, mahasiswa
mencantumkan sumber informasi sebagai referensi agar tidak dianggap
plagiat dan melanggar hak cipta artinya mahasiswa tidak sembarangan
mencantumkan informasi jika bukan dari sumber yang dapat di
pertanggungjawabkan agar terhindar dari hukum atau tidak pelanggar
peraturan dalam mengakses informasi di media internet
105
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka peneliti dapat
mengambil beberapa kesimpulan antara lain sebagai berikut :
1. Kemampuan Mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora Universitas
Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi dalam menentukan sifat
dan luas informasi yang dibutuhkan di media internet dikategorikan
Baik, dilihat dari hasil wawancara dengan 20 informan ada 16 orang
informan yang melakukan 3-4 indikator kinerja dari standar 1 dan
informan memberikan jawaban sesuai teori yang ada. Seperti memilih
dan memilah informasi terlebih dahulu dan mencari informasi dari
sumber yang terpercaya dan relevan. Tetapi ada juga informan yang
tidak menyampaikan secara lengkap mengenai kemampuannya dalam
mengidentifikasi informasi, ada mahasiswa yang tidak mengetahui
jenis informasi yang dibutuhkannya tidak semua mahasiswa mampu
menyampaikan informasi yang dibutuhkannya dan mengetahui
dampak informasi tersebut tetapi dalam hal memilah dan memilih
informasi sesuai kebutuhannya mereka dapat dikatakan memahami
kebutuhan informasinya.
2. Kemampuan Mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora Universitas
Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi dalam mengakses
kebutuhan informasi di media internet secara efektif dan efisien
dikategorikan cukup baik, dilihat dari hasil wawancara dengan 20
informan ada 16 orang informan yang melakukan 2-3 indikator kinerja
dari standar 2 dan dilihat dari penyampaian para informan mengenai
pemahamannya dalam mengakses informasi. Informan memahami
langkah-langkah dalam temu kembali informasi dan mampu
mengakses informasi secara cepat melalui google, chrome atau mesin
pencari lainnya. Langkah-langkah yang dilakukan informan dalam
106
Mengakses dan menemukan informasi adalah dengan mengetik kata
kunci atau keyword atau ada juga yang menggunakan metode sendiri
dalam mengakses informasi. Masih ada Informan yang tidak
menggunakan kata kunci atau keyword dalam proses temu kembali
informasi, mereka langsung pada tahap pencarian dengan mencari
sesuai judul informasi yang diketahui jadi informasi yang diperoleh
kurang spesifik dan tidak ada informan yang memiliki metode
pencarian baru dalam hal temu balik informasi agar informasi lebih
spesifik selain menentukan keyword atau kata kunci.
3. Kemampuan Mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora Universitas
Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi dalam mengevaluasi
informasi dan sumbernya di media Internet secara kritis dan
menggabungkan informasi yang dipilih ke dalam basis pengetahuan
dan sistem nilai dikategorikan cukup baik dilihat dari hasil wawancara
dengan 20 informan ada 16 orang informan yang melakukan 3-4
indikator kinerja dari standar 3 dan juga dilihat dari penyampaian
informan dalam hal membandingkan sumber informasi dengan sumber
yang lebih akurat. Kebanyakan informan langsung menggunakan
sumber informasi yang diperoleh di media internet untuk dijadikan
sumber referensi atau untuk tugas kuliah. Misalnya sumber informasi
dari repository, google scholar, artikel, jurnal, wikipedia, moraref.
Informan tidak membandingkannya dengan sumber lain yang lebih
akurat untuk memastikan kebenaran informasi yang diperoleh dan
sudah sesuai kebutuhan atau tidak. Ada sebagian Informan melakukan
perbandingan ke sumber lain seperti buku jika menurutnya informasi
tersebut kurang lengkap. Menurut kebanyakan informan informasi-
informasi yang dapat dipercaya untuk dijadikan sumber referensi
biasanya dari Portal garuda, repository, moraref, google scholar, pdf
drive, dan ada informan yang masih menggunakan sumber wikipedia
dan brainly.
107
4. Kemampuan Mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora Universitas
Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi dalam menggunakan
informasi di Media Internet secara efektif untuk mencapai tujuan baik
secara individu atau sebagai anggota kelompok dikategorikan baik
dilihat dari hasil wawancara dengan 20 informan ada 16 orang
informan yang melakukan 2-3 indikator kinerja dari standar 4 dan juga
dilihat dari kemampuan mahasiswa menggunakan informasi yang
dikumpulkan di media internet dan cara memanfaatkan sumber-sumber
informasi di media internet. Misalnya dalam hal memecahkan masalah,
menyelesaikan tugas kuliah, menambah ilmu pengetahuan dijadikan
dasar pengetahuan untuk bahan diskusi dan digunakan untuk sumber
referensi. Informan memberikan jawaban yang sesuai dengan teori
yang ada hanya saja ada sebagian informan yang tidak
mengkomunikasikan kembali informasi yang dikumpulkan kepada
orang lain. Sebagian informan mengkomunikasikan dan membagikan
informasi yang dikumpulkan kepada orang lain jika di rasa informasi
itu penting untuk disebarkan. Kebanyakan informan menggunakan
media sosial seperti Whatsapp, Instagram, Facebook untuk dijadikan
tempat berbagi informasi kepada orang lain dan sebagian lagi
melakukannya secara langsung seperti diskusi atau belajar bersama.
5. Kemampuan Mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora Universitas
Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi dalam memahami
ekonomi, hukum dan masalah sosial sekitar penggunaan informasi dan
mengakses serta menggunakan informasi di media Internet secara etis
dan legal dikategorikan baik dilihat dari hasil wawancara dengan 20
informan ada 10 orang informan yang melakukan 2-3 indikator kinerja
dari standar 3 dan juga dilihat dari penyampaian informan dalam hal
memahami isu-isu ekonomi sosial dan pengaksesan informasi dengan
sumber sesuai etika dan hukum. Kebanyakan informan hanya
memahami informasi yang di perlukannya tanpa memperhatiakan isu-
108
isu yang berkembang. Sebagian Informan mencantumkan sumber
informasi yang diperoleh di media internet untuk dijadikan sumber
referensi agar tidak melanggar hak cipta dan plagiat. Ada sebagian
Informan memahami hukum yang mengatur informasi yang ada di
internet dan mengetahui dampak negatif dari informasi yang salah.
Menurut kebanyakan informan informasi-informasi yang dapat di
pertanggungjawabkan untuk dijadikan sumber referensi agar tidak
melanggar undang-undang ITE dan terhindar dari plagiat maka harus
mengutip sumber tersebut ke dalam tulisan yang dibuat.
B. Saran
1. Agar lebih efektif dan efisien dalam mencari informasi di media
internet, maka mahasiswa harus mampu berpikir kritis dan objektif
serta tidak langsung percaya mengenai informasi sebelum memastikan
kebenaran informasi tersebut. Dalam hal mengidentifikasi informasi
kita harus mampu mengelompokan dan membagi informasi sesuai
kebutuhan, harus mencatat informasi yang dibutuhkan dan menentukan
jenis informasi tersebut. Agar informasi yang didapat sesuai kebutuhan
dan mudah untuk memahaminya perlu mencatat poin-poin penting dari
suatu informasi. Carilah sumber informasi dari buku terlebih dahulu
agar informasinya relevan.
2. Mahasiswa saat mengakses informasi di media internet sebaiknya
menggunakan keyword atau kunci lebih spesifik agar mempersempit
hasil pencarian. Gunakan tanda kutip dua (“) di awal dan di akhir
keyword agar hasil pencarian lebih spesifik, jika ingin mencari
informasi dalam format pdf gunakan tanda titik diujung keyword dan
beri kata pdf contoh (literasi.pdf) dan untuk memudahkan dalam
proses temu kembali informasi tanpa perlu membaca seluruh dokumen
hasil pencarian, setelah mendownload hasil pencarian maka gunakan
CTRL+F dan masukkan keyword yang ingin dicari agar tidak perlu
membaca secara keseluruhan isi dokumen tersebut bisa juga dilakukan
pada hasil pencarian di kolom website.
109
3. Saat mengevaluasi informasi dari media internet perlu untuk
melakukan perbandingan dengan sumber lain yang lebih relevan agar
tidak terjadi plagiat dan kesalahan informasi karena mengambil dari
sembarang sumber. Jangan langsung percaya dengan sumber yang
tidak jelas. Perlu memilah dan memilih sumber informasi yang bisa di
pertanggungjawabkan dan dapat dipercaya, sebaiknya bandingkan
informasi dengan buku. Jangan gunakan sumber dari blogspot karena
penulis tidak jelas dan tidak bisa dipertanggungjawabkan.
4. Mahasiswa yang membutuhkan informasi untuk memecahkan
masalah, menyelesaikan tugas, atau menambah wawasan jangan hanya
menggunakan informasi dari media internet. Sebelum menyebarkan
dan membagikan informasi perlu dianalisis terlebih dahulu kebenaran
informasi tersebut, jangan menyebarkan berita bohong dan jangan
cepat termakan berita bohong. Jika ada informasi yang penting dan
sudah jelas kebenarannya maka harus memberikan informasi tersebut
kepada orang lain dengan cara yang mudah dipahami orang lain,
kemampuan berkomunikasi harus lebih baik sebelum menyampaikan
informasi agar pesan-pesan dalam informasi tersebut mudah diterima
dan dipahami orang lain.
5. Mahasiswa perlu memperhatikan isu-isu ekonomi sosial yang
berkembang serta paham etika dalam hal mengakses informasi agar
terhindar dari pelanggaran ITE, dan harus mencantumkan sumber
informasi agar terhindar dari plagiat atau meniru karya orang lain.
DAFTAR PUSTAKA
Adiarsi, Gracia Rachmi, Yolanda Stellarosa, Martha Warta Silabiah.
(2015). Literasi Media Internet di Kalangan Mahasiswa.
Humaniora Binus. Vol. 6 No. 4, www.media.neliti.com
Agusta, Aras Satria.(2020). Komunitas Baca dalam Menyebar Virus
Literasi Perpustakaan Jalanan DIY. Jurnal Iqra’ Volume 12 No. 1,
Jurnal.uinsu.ac.id
Ahmad, Alfi Mufida. (2017). Peran Pustakawan dalam Meningkatkan
Literasi Informasi di SMA Labschool Kebayoran (skripsi) UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta, repository.uinjkt.ac.id
ALA. (2016). Definition of Information Literacy,
http://www.ala.org/acrl/standars/ilframework diakses tanggal 31
agustus 2020
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktis,
(Jakarta: Rineka Cipta, 2010)
Association of College & Research Libraries (ACRL). (2000). Information
Literacy Competency Standards for Higher Education,
www.ala.org diakses pada tanggal 20 November 2020
Astuti, Eka Zumi Lusi. (2019). Gerakan Literasi Digital. Jurnal
Pemberdayaan Masyarakat: Media Pemikiran dan Dakwah
Pembangunan. Vol. 3, No. 2,
http://ejournal.uin.suka.ac.id/dakwah/jpmi/index
Departemen Agama Republik Indonesia. Al-Qur’an dan Terjemahan.
(Jawa Barat: Diponegoro, 2006)
Herlina, Dyna. (2019). Literasi Media: Teori dan Fasilitasi. (Bandung:
Remaja Rosdakarya)
Iriantara, Yosal. (2017). Literasi Media: Apa, Mengapa, Bagaimana.
(Bandung: Simbiosa Rekatama media)
Iskandar. (2016). Literasi Informasi : Perspektif Pustakawan. JUPITER,
Vol XV No.1, Journal.unhas.ac.id
Nasution, Listika Fadhilatu Rizka. (2010). Literasi Informasi Mahasiswa
Program Ilmu Perpustkaan (S1) Fakultas Sastra Universitas
Sumatera Utara, Skripsi Universitas Sumatera Utara. Padang.
Repository.usu.ac.id
Neely, Teresa Y. (2006). Information Literacy Assessment: Standards-
Based Tools And Assignments, American Library Association,
scholar.google.com
Makmur, Testiani. (2015). Perpustakaan Era Keterbukaan Informasi
Publik, (Yogyakarta: Graha Ilmu)
Melani, Sri. (2016). Literasi Informasi dalam Praktek Sosial. IQRA:
Jurnal Ilmu Perpustakaan dan Informasi. Volume 10, Nomor 02,
jurnal.uinsu.ac.id
Moleong, Lexy J. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif. (Bandung:
Remaja Rosyadakarya)
Mulyono, Dinno, Ansori. (2020). Literasi Informasi dalam Kerangka
Pengembangan Pendidikan Masyarakat. Jurnal COMM-EDU.
Volume 3 Nomor 1, https://journal.ikipsiliwangi.ac.id
Ofet, Kasreno. (2013). Literasi Informasi Mahasiswa Jurusan Ilmu
Perpustakaan Fakultas Adab-Sastra dan Kebudayaan Islam IAIN
STS Jambi Berdasarkan Standar Association of College and
Research Libraries. Skripsi. Universitas Islam Negeri Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi
Pattah, Sitti Husaebah. (2014). “Literasi Informasi: Peningkatan
Kompetensi Informasi dalam Proses Pembelajaran”. Jurnal ilmu
perpustakaan & kearsipan Khizanah Al-Hikmah, vol. 2 No. 2,
journal.uin-alauddin.ac.id
Pedoman Tahun Akademik 2019-2020 Universitas Islam Negeri Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi
Rodin, Rhoni. (2016). Evaluasi Kemampuan literasi informasi pemustaka
perpustakaan STAIN Curup Menggunakan Standar Dikembangkan
ACRL. Al-Maktabah Vol.15, journal.uinjkt.ac.id
Prasetyo, Djoko, dkk. (2018). Keterampilan Literasi Informasi Mahasiswa
Menurut Standar Kompetensi Literasi Informasi Association Of
College & Research Libraries (ACRL). Jurnal Dokumentasi dan
informasi, 39 (1), http://jurnalbaca.pdii.lipi.go.id
Riski, Ligia. Yunus Winoto, Asep Saeful Rohman. (2018). Literasi
Informasi Siswa Sekolah Menengah Pertama dalam Pengerjaan
Tugas Sekolah. BIBLIOTIKA Jurnal Kajian Perpustakaan dan
Informasi, Volume 2 Nomor 2,
http://journal2.um.ac.id/indeks.php/bibliotika
Riyadi, Slamet. (2018). Literasi Informasi dalam Pendidikan.
https://satelitpost.com>opini>literasi-informasi-dalam-pendidikan
Saputra, Bachtiar Adi, Nurdiansyah. (2020). Penguatan Literasi Digital
melalui Model Pengembangan Kurikulum SMA Islam Berbasis
Media Digital di Era 4.0. Islamika : Jurnal Keislaman dan
Pendidikan. Vol. 2. No.1, https://ejournal.stitpn.ac.id
Sari, Sapta. (2019). Literasi Media Pada Generasi Milenial di Era Digital.
Jurnal Professional FIS UNIVED Vol. 6 No. 2,
https://jurnal.unived.ac.id
Septiyantono, Tri. Literasi Informasi. (Tanggerang Selatan: Universitas
Terbuka, 2017
Shafa Hanifah. 8 Desember 2018 “Literasi media digital di zaman
sekarang.” kompasiana.com diakses tanggal 31 Agustus 2020
Silvana, Tine. Fitriawati dan Encang Saepudin. (2017). Studi tentang
Kemampuan Literasi Informasi di Kalangan Siswa Menengah
Pertama. Edulib. Tahun 7 Volume 7 No. 2, https://ejournal.upl.edu
Subarjo, Abdul Haris. (2017). Perkembangan Teknologi dan Pentingnya
Literasi Informasi Untuk Mendukung Ketahanan Nasional. Jurnal
ilmiah bidang Teknologi, ANGKASA. Vol. IX, No. 2,
https://media.neliti.ac.id
Sugiyono. (2010). Memahami Penelitian Kualitatif. (Bandung: Alfabeta)
----------- (2016). Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
(Bandung: Alfabet)
Sulasari, Rezki. (2020). Literasi Informasi Mahasiswa Program Studi
Sejarah Peradaban Islam Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi Berdasarkan “The Seven Pillars of Information
Literacy”. Skripsi. Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi
Tamburaka, Apriadi. (2013). Literasi Media: Cerdas Bermedia Khalayak
Media Massa. (Jakarta: RajaGrafindo Persada)
Vinta Sevilla, Azwar. (2019). Literasi Informasi Mahasiswa Melalui
Penggunaan E-Journal dalam Menulis Skripsi Di FISIP UNP “
VETERAN” Jakarta. Journal Of Digital Education,
Communication, And Arts Vol. 2 No. 1,
https://jurnal.polibatam.ac.id
Yusup, Pawit M. Priyo Subekti. (2010). Teori & Praktik Penelusuran
Informasi. (Jakarta: KENCANA) .
Yusniah. (2016). Information Literacy of Library Science. Jurnal Ilmu
Perpustakaan dan informasi Vol 1, No 1, jurnal.uinsu.ac.id
Zaki, M. (2017). Literasi Informasi Organisasi Kemahasiswaan (Studi
Terhadap Kebutuhan Berorganisasi Mahasiswa Universitas Islam
Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi). Skripsi. Universitas Islam
Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
LAMPIRAN
Jadwal Penelitian
No. Jenis dan
kegiatan
penelitian
Bulan
Sept
2020
Okt
2020
Nov
2020
Des
2020
Jan
2020
Feb
2020
1
Pembuatan
proposal
✓ ✓
2 Pengajuan
proposal
dan
pengajuan
dosen
pembimbin
g
✓
3 Konsultasi
dan
perbaikan
proposal
✓ ✓ ✓
4 Seminar
hasil
proposal
dan
perbaikan
hasil
seminar
✓ ✓ ✓ ✓
5
Pengesahan
judul dan
izin riset
✓
6 Pengumpul
an data dan
penyusunan
data
✓ ✓ ✓ ✓ ✓
7 Verifikasi
dan analisis
data
✓ ✓ ✓
8 Konsultasi
pembimbin
g dan
perbaikan
✓ ✓
9 Penggandaa
n skripsi
INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA (IPD)
A. Wawancara
1. Data Profil Informan
Nama :
NIM :
Prodi :
Semester :
IPK :
2. Literasi Mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora Universitas
Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi dalam
menentukan sifat dan luas informasi yang dibutuhkan di media
internet.
a. Bagaimana anda mendefinisikan dan menyampaikan
kebutuhan informasi di media internet?
b. Bagaimana anda mengidentifikasi jenis dan sumber informasi
yang potensial di media internet ?
c. Bagaimana anda mempertimbangkan biaya dan keuntungan
yang didapat dari informasi yang diperlukan di media internet?
d. Bagaimana anda mengevaluasi kembali sifat dan batasan
informasi yang diperlukan di media internet?
3. Literasi Mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora Universitas
Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi dalam
mengakses kebutuhan Informasi di media internet secara
efektif dan efisien.
a. Bagaimana anda memilih metode penelitian dan sistem temu
kembali informasi yang paling tepat dalam mengakses
informasi yang diperlukan di media internet?
b. Apakah anda membangun dan menerapkan strategi
penelusuran yang efektif dalam temu balik informasi di media
internet?
c. Apakah anda dapat melakukan penelusuran informasi di media
internet secara online maupun melalui orang lain dengan
berbagai metode?
d. Apakah anda memperbaiki strategi dalam penelusuran
informasi di media internet jika dibutuhkan?
e. Apakah anda mengutip, mencatat dan mengolah informasi dan
sumber informasinya di media internet?
4. Literasi Mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora Universitas
Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi dalam
mengevaluasi informasi dan sumbernya di media internet
secara kritis dan menggabungkan informasi yang dipilih ke
dalam basis pengetahuan dan sistem nilai.
a. Apakah anda meringkas ide utama yang telah dikutip dari
informasi yang sudah terkumpul dari media internet?
b. Apakah anda menentukan dan menerapkan kriteria untuk
mengevaluasi informasi dan sumber informasi di media
internet?
c. Apakah anda mensintesiskan informasi di media internet untuk
membangun konsep baru?
d. Apakah anda membandingkan informasi di media internet
dengan pengetahuan lama untuk mendapatkan nilai tambah,
kontradiksi atau karakteristik informasi unik lainnya dari
informasi?
e. Apakah pengetahuan baru di media internet memberikan
dampak terhadap sistem nilai individu dan dapat mengambil
langkah untuk menyatukan perbedaan pendapat?
f. Apakah perlu merevisi Query pada saat mengevaluasi
informasi dan sumber informasi di media internet?
g. Apakah perlu memperbaiki pertanyaan yang sudah ditetapkan
di awal dan ditinjau ulang?
5. Literasi Mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora Universitas
Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi dalam
menggunakan informasi di media internet secara efektif untuk
mencapai tujuan baik secara individu atau sebagai anggota
kelompok.
a. Apakah anda menerapkan informasi baru dengan informasi
lama untuk merencanakan dan menciptakan hasil dari
informasi yang diperoleh di media internet?
b. Apakah anda melakukan revisi pada saat proses
pengembangan suatu hasil dari informasi di media internet?
c. Bagaimana cara anda mengkomunikasikan hasil informasi
yang ditemukan di media internet secara efektif kepada orang
lain?
6. Literasi Mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora Universitas
Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi dalam
memahami ekonomi, hukum dan masalah sosial sekitar
penggunaan informasi dan mengakses informasi serta
menggunakan informasi di media internet secara etis dan legal.
a. Apakah anda memahami isu-isu ekonomi, hukum dan aspek
sosial terkait informasi dan teknologi informasi di media
internet?
b. Apakah anda memahami hukum, peraturan, kebijakan, dan
etika yang berhubungan dengan pengaksesan dari penggunaan
sumber informasi di media internet ?
c. Apakah anda mengetahui penggunaan sumber informasi dalam
mengkomunikasikan informasi di media internet?
B. Observasi
1. Seberapa sering mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi dalam
mengakses, mencari, menemukan dan menggunakan informasi di
media internet
2. Mengamati secara langsung aktivitas mahasiswa Fakultas Adab
dan Humaniora Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin
Jambi dalam mencari informasi di media internet.
C. Dokumentasi
1. Profil Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
2. Struktur Organisasi Fakultas Adab dan Humaniora Universitas
Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
3. Foto saat wawancara dengan informan
Daftar Data Diri Informan
No. Nama NIM Prodi Semester IPK
1 M.Yusril Perananda 404171014 IPT 8 3.64
2 Miftahuddin 404171022 IPT 8 3.54
3 Ilham Disulpa 404170995 IPT 8 3.55
4 Ani Saidah 404170953 IPT 8 3.80
5 Wiranti 404171478 IPT 8 3.89
6 Salsabila 404171070 IPT 8 3.79
7 Abdul Kipli 404170945 IPT 8 3.60
8 Marwan Algazzaly 404171019 IPT 8 3.60
9 Fitra Rahayu 404170981 IPT 8 3.82
10 Yolandita Aurelia A 404171101 IPT 8 3.78
11 Septia Nurjannah 404171071 IPT 8 3.61
12 Renovita Nur Sarah 404171482 IPT 8 3.64
13 Oktavriani Eka S 404171043 IPT 8 3.68
14 Yuliana 404171108 IPT 8 3.50
15 Nuraini 404171038 IPT 8 3.66
16 Wahyu Indri Astuti 404171095 IPT 8 3.75
17 Eka Purnamasari 404170972 IPT 8 3.48
18 Ari Pangestu 404170956 IPT 8 3.47
19 Ranti Septina 404171046 IPT 8 3.73
20 Ginta Dwi Maysa 404170985 IPT 8 3.60
Dokumentasi
Gedung Fakultas Adab dan Humaniora
Dokumentasi
saat wawancara bersama informan
311 312
313 314
315
311 Dokumentasi bersama Marwan Algazzaly 312 Dokumentasi bersama Salsabila 313 Dokumentasi bersama Ani Saidah 314 Dokumentasi bersama Abdul Kifli
Dokumentasi
saat wawancara bersama informan via whatssapp
316 317 318
319 320 321
315 Dokumentasi bersama Wiranti 316 Dokumentasi bersama Miftahuddin 317 Dokumentasi bersama M. Yusril Perananda 318 Dokumentasi bersama Fitra Rahayu
322 323 324
325 326 327
319 Dokumentasi bersama Eka Purnamasari 320 Dokumentasi bersama Ginta Dwi Maysa 321 Dokumentasi bersama Ranti Septina 322 Dokumentasi bersama Yuliana 323 Dokumentasi bersama Wahyu Indri Astuti 324 Dokumentasi bersama Yolandita Aurelia A
328 329 330
325 Dokumentasi bersama Renovita Nur Sarah 326 Dokumentasi bersama Nuraini 327 Dokumentasi bersama Septia Nurjannah 328 Dokumentasi bersama Oktavriani Eka Sahputri 329 Dokumentasi bersama Ari Pangestu 330 Dokumentasi bersama Ilham Disulpa
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Riska Anjaliya
NIM : 404171058
Jenis Kelamin : Perempuan
Status : Mahasiswa
Prodi : Ilmu Perpustakan
Fakultas : Adab dan Humaniora
No. HP : 082183686328
Alamat : Parit Alamsyah Desa Sungai Beras Kecamatan Mendahara
Ulu Kabupaten Tanjung Jabung Timur Provinsi Jambi
Riwayat Pendidikan
SD/MI : SD 65/X Parit Alamsyah Desa Sungai Beras Tanjung Jabung
Timur
SMP/MTS : MTs Nurul Khairiyah Desa Sungai Beras Tanjung Jabung Timur
SMA/MA : SMAN 2 Kuala Tungkal Tanjung Jabung Barat
PTN : Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi