litera - staff.uny.ac.idstaff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/drs. sulis triyono... ·...

12

Upload: truongdang

Post on 19-Mar-2019

237 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: LITERA - staff.uny.ac.idstaff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/Drs. Sulis Triyono... · Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FBS UniversitaeNegeri Yogyakarta melalui Penelitian
Page 2: LITERA - staff.uny.ac.idstaff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/Drs. Sulis Triyono... · Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FBS UniversitaeNegeri Yogyakarta melalui Penelitian

LITERATahun I, No. 1, |anuari 2002

DAFTARISI

. Perbandingart Serat Bima Bungkus Karya Can Cu An dengan Teks-TeksCerita Bima Bungkus dan Teks-Teks Ajaran Islan-Keiruen: Sebuah KajianIntertekstualAfendyWidayat

a Upaya Peningkatan Keterampilan Mahasiswa dalam Penulisan Resensidengan Pendekatan Prosesloko Santoso

a Penguasaan Strategi Belajar, Keterampilan Membaca dan KemampuanMemahami Teks-teks Bahasa Inggris Mahasiswa Jurusan Pendidikan BahasaIrrggri" Universitas Negeri Yogyakarta, FKIP Universitas SarjanawiyataTaman Siswa, dan FKIP Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta Angakatan1995dan7996Margana

. Penyimpangan Aspek Pragmatik dalam Wacana Humor Verbal TulisBerbahasalawaSiti Mulyani ...................

. RefleksiRealitaKehidupanTennesseeWilliamsdalamKaryaMonumentalny a Tlu Glass MenageieSugilswalono .........,.,,.,.... .............,..r........i.

. Determinasi Domain Kognitif Terhadap Keterampilan Membaca Bahasa|ermanSulisTiyono ................. ........

a Peningkatan Apresiasi dan Ketrampilan Telaah Drama MahasiswaPendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FBS UniversitaeNegeri Yogyakartamelalui Penelitian TindakanWiyatmi...... .....................

. BentukdanIsiAjaranK.G.P.A.A. MangkunagaralVdalamNaskahSriyatnaHesti Muly anin ........,..,...

. Falsafah Kepemimpinan Asah Asih Asuh dalam Karya K.G.P.A.A.MangkunagarafVSuwardi

. Citra Wanita Bangsawan dalam Roman La Finusse De Cleaes: Kritik SastraFeminis terhadap Karya Sastra Prancis KlasikDian Sw anday ani .............

13

31

39

51

67

n

85

99

111

Page 3: LITERA - staff.uny.ac.idstaff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/Drs. Sulis Triyono... · Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FBS UniversitaeNegeri Yogyakarta melalui Penelitian

Aktualisasi Pendekatan Komunikatif dalam Proses Belajar Mengajar Bahasa]erman diSMU Negeri 4 YogyakartaWening Sahayu

Pemakaian Bahasa Selain Bahasa Indonesia dalam Interaksi BelajarMengajar Pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sasha IndonesiaFBS Universitas Negeri Yo gyakartaZamzani

. Biodata

12

72

1:

Page 4: LITERA - staff.uny.ac.idstaff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/Drs. Sulis Triyono... · Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FBS UniversitaeNegeri Yogyakarta melalui Penelitian

DETERMINASI DOMAIN KOGNITIF TERHADAPKETERAMPILAN MEMBACA BAHASA IERMAN*

Sulis Triyono**

Abstract

This research aimed at finding out the determination of the subcognitive,semicognitive, and communicative domiins to reading skill of German language.The research was 'carried out at the Germai Department of Uiiversitas NegeriYogyakarta from Februaryto June during the academi. y"u. of 7995/7996,. 'the populationcomprised all students of the German Departrnent. The sample was selectea by using ttrepurposive random sampling technique, on condition that the sfudents had already passecl19aa1g Comprehension subjects, u.,d tuk".r the ZDaF examination from Goethe InstitutMiinchen. The sample consisiecl of 90 students. The test instruments used were tested fortheir appropriateness as good measuring instruments. Tmt instruments for cognitivedomain, which were standardized tests, were rnade by experts in cognitive measurementsfrom the Faculty of Psychology of Gadjah Mada university. The reliabflity coefficients of thetest instruments for reading comprehension r = 0.920. Test was develoied on the basis ofspecification of the constructed. research instruments of which all the items had contentvalidity' The analysis technique used was the partial correlation, the multiple regression atthe = 0,05 Ievel of significance.

The result showed that there was a positive conhibution of the subcognitive,semicognitive, and communicative domains toreading comprehension stated throigh theequation of regression line y = -34,947+0,226X1+O,2g6ir*0,+iOXr*d coeftjcient correlationRr.rzr = 0,692 and the effective contribution was 47,9%.The result sho'ared that subcognitive,semicognitive, and communicative domains gave a positive and significant contribrition toreading comprehension.

Key l^rords:determination cognitive domain (subcognitive, semicognitive, communicativebehaviour)

A. PendahuluanPengajaran bahasa selalu

menginginkan pencapaian hasil belajar yangoptimal. Untuk itu muncul blrbagaipendekatan. Pendekatan yang saat lnibanyak digunakan adalair pindekatankomunikatif. Program Stucli pendidikanBahasa Jerman Universitas NegeriYogyakarta juga menggunakan pendek-atanini. Hal ihr terlihat pada buku ajar y,angdipakai dengan harapin dapat rnemb"rikur.

pertumbuhan penguasaan bahasasecara Ieliih pragmatis ditinjau dari aspekkomunikasinya. Dengan pendekatan itudiharapkan para mahasiswa sejak dini telahterlibat pada proses komunikasi yangmerupakan esensi dari keberadaan bahasa.Prinsip dasar penga;arannya bermula dariadanya asumsi bahwa bahasa berfungsisebagai alat komunikasi, baik komunikasilisan maupun tulisan. Untuk berkomunikasi

' Ringkasar' Penelitian vang berjudul "Determinasi Domain Kognitif terhadap Keterampilan Membaca BahasaJerman,,. ' ,\u\rtt.tJ .ernqc,tap Leterompllan Membaca .** Magister Pendidikan, Doklorandus, Staf Pengajar Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri yogyakarta.:

67

e

Page 5: LITERA - staff.uny.ac.idstaff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/Drs. Sulis Triyono... · Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FBS UniversitaeNegeri Yogyakarta melalui Penelitian

68

secara lisan dituntut adanya dtraketerampilan yaitu keterampilan berbicara'Sprechfertigkeit dan keterampilanmenangkap apa yang didengar Horu erctehen,Untuk komunikasi secara tulis dituntutadanya keterampilan menulis Schreiben danketerampilan membaca Leseaerstehen.Dengan demikian, jelas bahwa pengajaranbahasa harus dilaksanakan secara terpadtrmengaitkan pembelajaran keterampilanberbahasa tulis dan lisan menjadi satuketerampilan berbahasa yang utuh danterintegrasi. Semua keteranrpilan berbahasatadi dikembangkan menjadi satuketerampilan secara lengkap dan harusmengandung aspek fungsional, nosionalyang terkait dengan konteks, dan bermakna.

Walaupun demikien, tidak jarangterjadi proses belajar - mengajar yang baikakhirnya tidak semua rnembuahkan hasilsesuai dengan harapan. Hal tersebut salahsatunya dapat disel,,abkan oleh adanyaperbedaan domain atau ranah yang dimilikioleh setiap mahasiswa. Domain yangterdapat pada masing-masing individu itudapat mempermudah atau menghambatuntuk mempelajari bahasa asing, karenadomain tersebut dapat membanturneningkatkan cara berpikir y.ang padaakhirnya dapat mempermudahpemahaman. Domain yang dimaksudadalah domain kognitif. Domain kognitif inidalam pengajaran bahasa mengandung tigatataran, yaitu tataran subkognitif, tataransemikognitif, dan tataran komunikatif.Perbedaan prestasi belajar mahasiswa yangmempelajari bahasa asing tersebutdiasumsikan disebabkan oleh adanyaperbedaan domain itu, Dengan demikiandalam proses belajar mengajar sebaiknyaikut diperhitungkan domain kognitif padasetiap mahasiswa agar hasil belajarnyadapat dioptimalkan. Pengaruh domainkognitif dalam proses pembelajaran bahasadapat dilihat pada pengajaran pengetahuankebahasaan dan pengajaran keterampilanberbahasa. Kedua hal ini memerlukanperilaku kognitif yang penekanan aspeknyaberbeda.

Disampingitu, aspek lain diduga jugadapat mempengaruhi tercapainya prestasibelajar mahasiswa antara lain faktorkebahasaan, aspek psikologis mahasiswayang berupa minat belajar, bakat,moHvasi mahasiswa dalam membahasa Jerman. Perkembangan fakpsikologis ini sangat bergantungcara dosen memberikan perkuliahandepan kelas dan cara menyajikan pengajaranketerampilan berbahasa. Kedua hal tersebutmungkin juga berpengaruh terhadappencapaian hasil bdlajar. Cara dosenmemberikan perkuliahan misalnya saiadapat berupa cara memilih materi pelajararupendekatan, meto<le, dan teknik yang cocokuntuk digunakan dalam proses belajar -mengajar. Dalam pengajaran keterampilanberbahasa misalnya keempat keterampilanharus disajikan, secara menyatu,menyeluruh, atau diberikan secara terpisalFpisah. Pada tulisan ini, penulis mencobaurengukur seberapa banyak sumbangandeterminasi domain kognitif, b.aik padatataran subkognitif, semikognitif, maupuntataran komunikatif terhadap keterampilanmembaca pemahaman bahasi Jerman.

-

B. Domain KognitifDomain kognitif rnerupakan domain

atau ranah yang dimiliki seseorang yangdigunakan untuk melakukan aktivitasberpikir, sehingga setiap individu akanmempunyai tingkat kecepatan dankedalaman berpikir yang berbeda, kareneperbedaan berpikir tersebut disebabkan oleh,adany-.a perbedaan tingkatkecerdalannya(Wode, 7988: 48-49). MonktKnoers & Siti Rahayu (1.994: 2021mengatakan bahwa aspek kognitif itumemiliki pengerHan yang luas dalam prosesberpikir dan mengamati. ladi kognisitersebut merupakan tingkah laku yangdapat mengakibatkan seseorantmemperoleh pengetahuan atau sesuatu),ang dibutuhkan yang berhubungandengan pengetahuan. Piaget dalam teorinyatentang perkembangan intelektual membagi

Litera, Tahun I, No. 1, Januari 2002

Page 6: LITERA - staff.uny.ac.idstaff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/Drs. Sulis Triyono... · Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FBS UniversitaeNegeri Yogyakarta melalui Penelitian

pmkembangan kognitif ini menjadi empatulrap atau stadium yang meliputi tahap: (a)wtsstrr6f61ik, (b) praoperasional, (c)

operasional dan (d) formaldalam Good, 1990:57-

Mahasiswa yang akan ditelitikirakan pada tahapan formal

Selain itu, menurut Dennis Child114-115) kemampuan kognitif sangat

dalam proses belajar, karenapuan kognitif tersebut digunakani dasar utama dalam memperolehasi baru. Keberhasilan dalamlajari konsep dan informasi baru itubergantung kepada pengalaman

ya. Dengan demikian, teori belajardikemukakan oleh Child ini miripn teori belajar kognitif yang

oleh Ausubel(dalam Good,199). Ia mengatakan bahwa belajar

akan berlangsung jika dalamlah informasi baru terdapat kaitan

pengetahuan atau struktur kognitifsudahada.Adapun taksonomi domain kognitifdiintegrasikan ke dalam pengajaran

asing dikembangkan oleh Lee (1973:maka lebih dikenal dengan TaksonomiTaksonomi Lee ini meliputi perilaku

tataran subkognitif, tataranFitit dan perilaku pada tataran

nikatif. Ke tiga tataran kognitift menurut Lee adalah sebagai

uTataran SubkognitifPerilaku pada tataran subkognitif ini

pakan suatu tingkah laku tindakyang paling sederhana, yaitu

ffierupa pemberian respons danngkinkan belum memahami arti

mryons yang diberikan tersebut. Padaini terdapat 18 perilaku yang

maliputi: (1) mengulang ucapan, (2)nm-rirukan, (3) membedakan dua ucapan, (4)

tgingat kembali melalui bacaan, (5)ftrmutasi lisan, (6) mengasosiasikan katamtuk mencari sinonim, (7) menyebutkanilErna benda, (8) membaca lisan, (9\

69

menjawab secara lisan, (10) menulis kembali,(11) mengeja (12) menuliskan daftar katayang diingat, (13) menulis transkripsiphonetik, (14) permutasi gramatikal (15)mmjawab secara tertulis, (16) memilihjawaban yang benar, (17) menjodohkan, dan1.8) mengidentifikasi.2. Perilaku Tataran Semikognitif

Perilaku pada tataran semikognitifadalah suatu tingkah laku seseorang dalamtindak berbahasa untuk mulai memahamistimulus atau rangsang yang diterima.Tingkatan ini sudah mulai mengarah kekomunikasi, hanya saja masih selalumemerlukan rangsang yang nyata. Yangtermasuk pada tahap ini terdapat 17perilaku, meliputi: (1) menjawab pertanyaanlangsung, (2) menerjemahkan hrlisan, (3)menerjemahkan percakapan, (4)memperagakan, (5) menentukan padananstruktur, (6) menentukan gramankal, (7)menilai kerancuan, (8) melengkapi kalimat(9) mendefinisikan kata, (10) menilai emosiatau karakter orang lain, (11) memberikanpenjelasan sesuai dengan wakfu dan tempaf(12) memberikan penjelasan sesuai denganlokasi, (13) mengkonjugasikan danmendeklinasikan, (14) menyusun kalimat,(1.5) subtitusi atau menggantikan kata yangdihilangkan, (1.5) menirukan karangan, dan(L7) mengkonversikan.3. Perilaku Tataran Komunikatif

Perilaku pada tataran komunikatifadalah suatu tingkah laku seseorang dalamtindak berbahasa yang sudah mengenal ciri-ciri komunikasi sosiaf serta dapat bereaksidengan tepat untuk merespons stimulusyang diterima baik melalui lisan maupuntulisan, yang termasuk pada tingkatan iniadalah 9 perilaku yang meliputi: (1)menanggapi permohonan orang lain, (2)meringkas suatu cerita yang didengar, (3)mendorong suatu percakapan, (4)mengungkapkan gagasan, (5)menggabungkan informasi-informasi yangdidapat atau mengarang, (6) mamPumengekspresikan perbedaan, (7)memberikan informasi tentang latarlrelakang, (8) mampu menyimpulkan dan

f,flflq{q

-:d,€

ffi

q,.;

ffi-,H#

Determinasi Domain Kognitif terhadap Keterampilan Menrbaca Bahasa Jerman

Page 7: LITERA - staff.uny.ac.idstaff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/Drs. Sulis Triyono... · Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FBS UniversitaeNegeri Yogyakarta melalui Penelitian

r

r

m

m€mberi saran/ dan (9) mengidentifikasisbreotypbudaya.

Seperti dikemukakan dl'atas bahwakemampuan seseorang dalam belajar dapatdikelompokkan menjadi tiga kategoridomain. Domain kognitif sangat banyakdigunakan dalam penyusunan evaluasibelajar. Pada umumnya evaluasi belajardisusun berdasarkan pada taksonomi Bloomkarena taksonomi ini bersifat universalsehingga dapat digunakan pada semuabidang, baik bidang sosial, budaya, danbidang ilmu-ilmu eksakta. Taksonomi Leebersifat lebih spesifik dan khusus digunakanunfuk penyusunan evaluasi betajar padabidang pengajaran bahasa asing atau bahasakedua, sehingga taksonomi ini paling cocokdigunakan sebagai dasar penyusunanevaluasi belajar bahasa |erman untukpencapaian hasil belajar yang optimal. Disamping itu, taksonomi tersebut digunakansgbagai dasar penyusunan kisi-kisi testataran kognitif.

Pada kegiatan membaca pemahamanterdapat 3 model yaitu model interaktif,buttom+tp, dan model top-down. Modelinteraktif terjadi interaksi antara matadengan wacana dan sekumpulanpengalaman yang terdapat dalam otak.Model buttom-up memahami suatu wacanadari unsur terkecil hingga akhirnya padapemahaman keseluruhan wacana. ModeltoVdmsn memahami wacana dengan jalanmengintepretasikan judul wacana atau teks,memahami makna, konteks, clan sifuasinya,kemudian dikembangkan pada pemahamansecara rinci sampai pada unsur terkecilwacana.

Ditinjau dari proses membaca makaterdapat hubungan antara domain kognitifdengan keterampilan membaca, yaituberupa interaksi antara pembaca denganwacana melalui proses konsepfual danstruktur konseptual. Proses konseptualartinya pemahaman terhadap wacanaditentukan oleh adanya pengalaman-pengalaman sebelumnya yang berupakonsep-konsep. Sedangkan strukturkonseptual merupakan proses pemahaman

melalui tingkat kesukaran shuktur wacana$ones,7972).

C. Metode PenelitianMetode penelitian yang digunakan

adalah metode suntei, yaitu suatu metodepenelitian yang dilakukan terhadapmahasiswa sampel untuk meneliti peristiwayang telah terjadi untuk menemukan faktor-faktor yang diperkirakan sebagai penyebabbagi peristiwa yang diteliti. Dalampenelitian ini dicoba untuk ditelitideterminasi domain kognitif yang meliputiperilaku tataran subkognitif, semikognitifdan perilaku komunikatif terhadappenguasaan keterampilan membacapemahaman bahasa Jerman.

Model penelitian yang digunakanadalah berupa hubungan kausal, sedangkanrancangan penelitiannya menggunakandeskriptif korelasional. Analisis datamenggunakan analisis regresi ganda.Analisis ini digunakan untuk mengetahuiseberapa besar variasi-variasi variabelberkaitan dengan variabel lain, antaradomain kognitif dengan keterampilanmembaca pemahaman bahasa Jerman. Disamping itu, digunakan untuk mengetahuipersamaan garis regresinya dan digunakanuntuk mengukur determinasi dan pengaruhantara skor perilaku tataran subkognitif,semikognitif, dan perilaku komunikatifdengan skor keterampilan membacapemahaman bahasa Jerman,

Populasi penelitian ini adalah semuamahasiswa Program Studi PendidikanBahasa Jerman FBS UNY. Sampel dipilihdengan menggunakan teknik sampel acakpurposif @urposfue random sampling) artinyadengan suatu pertimbangan bahwa anggotasampel harus mahasiswa yang telahmenempuh matakuliah keterampilanmembaca Leseuerstehen dan telah mengikutiujian bahasa Jerman tingkat dasar ZDaF(Zertifikat Deutsch als Fremdsprache) dariGoethe Institut Jakarta. Anggota sampelseluruhnya 90 orang yang terdiri atas

Litera, Tahun I, No. t, Januari 2002

Page 8: LITERA - staff.uny.ac.idstaff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/Drs. Sulis Triyono... · Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FBS UniversitaeNegeri Yogyakarta melalui Penelitian

mitian. Anggota sampel.yangfr uii coba instrumen penelitian

7. Dari jumlah tersebut,orang diambil secara acak

untuk keperluan uji coba

71

simpangan baku sebesar 15,140. Dataperilaku tataran semikognitif memiliki skortertinggi 133,81 dan skor terendah 53,60harga rata-rata 100,0M dengan simpanganbaku 15,050. Data perilaku tataiankomunikatif memiliki skor tertinggi 127,g4dan skor terendah 69,83 harga rata-ratasebesar 99,943 dengan simpangan baku15,210.

Dari hasil pengujian linieritashubungan data penelitian antara perilakutataran subkognitif (Xr) dan keterampilanmembaca (Y) menghasilkan keluaran hargap beda sebesar 0,803. Dari hasil keluarankomputer tersebut didapat p beda sebesar0,803 > O050 maka hubungan antara variabelperilaku tataran subkognitif (X,) danvariabel keterampilan membaca (y)dinyatakan linier. Hasil pengujian linieritashubungan antara perilaku tataransemikognitif (Xr) dan keterampilanmembaca (Y) menghasilkan harga p bettasebesar O610. Terny ata p be da sebesar 0,5L0 >0,050 maka hubungan antara variabelperilaku semikognitif (Xr) dan variabelketerampilan membaca (y) dinyatakanlinier. Pengujian linieritas hubungan antaraperilaku pada tataran komunikatif (Xr) danketerampilan membaca (Y) menghasilkankeluaran harga p beda sebesx 0,791. p bedasebesar 0,797> 0,050 maka hubungan antaravariabel perilaku pada tataran komunikatif(Xr) dan variabel keterampilan membaca (y)dinyatakanlinier.

Dari analisis korelasi ganda antaraperilaku tataran subkognitif (X,),semikognitif (Xr), dan komunikatif (Xr)dengan keterampilan membaca (y)diketahui bahwa hubungan antara perilakutataran subkognitif dengan keterampilanmembaca sementara perilaku tataransemikognitif dan tataran komunikatifdikontrol diperoleh koefisien korelasi (rr1.z.ay

sebesar 0,379. Hubungan perilaku tataransemikognitif dengan keterampilanmembaca sementara perilaku tataransubkognitif dan tataran komunikatifdikontrol diperoleh koefisien korelasi (rra*,sebesar 0,408. Sedangkan hubungan

Leterampilan membaia bahasatedua jenis data yang didapat

skor.

bahasa Jerman. Data ini memilikiktinggi 85 dan skor terendah 40

fugdtif berbentuk tes tertulisrymda dengan empat pilihanUhs ini menggunakan tes baku

an kognitif dari Fakultasii L'niversitas Gadjah MadaTes ini terdiri atas 3 bagian;

pada bagian pertama sebanyakdmgan waktu 35 menit, bagianhryak L9 butir dengan waktu gS

hgian ketiga sebanyak 100 butirrrnktu 6 menit. Sedangkan tesmembaca bahasa Jerman:" ffiulis unfuk pemahaman teks

mman Bentuk pertanyaan pitihandengan empat pilihan ja*aban,mal seluruhnya 30 butir. Keseluruhpmg dibutuhkan untuk tes ini 45

itianffM tentang keterampilan membaca*u,, merupakan skor yangh dari hasil tes keterampilan

il diikutsertakan dalamdatapenelitian.

lnrelitian yang dikumpulkan

10,30. Data perilaku tataran

dibagr dua: (1) data tentangdari hasil tes kognitif, (2)

r diperoleh harga rata-ratanya62,94 dengan simpangan baku

itif, semikognitif, dan perilakuatif berupa skor yang diperolah

Iuacil 1ss tataran kognitif. Datamemiliki skor tertinggi 135,84

terendah 50,22 sehingga diperolehrata-ratanya sebesar 100,089 dengan

::i::::-

Determinasi Domain Kognitif terhadap Keterampilan Membaca Bahasa Jerman

Page 9: LITERA - staff.uny.ac.idstaff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/Drs. Sulis Triyono... · Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FBS UniversitaeNegeri Yogyakarta melalui Penelitian

perilaku tataran kffiilu\C.--h-i-*i.tXntataran subkognitif dan semikofinitifdikontrol diperoleh koefuien korelasi (rr*.asebesarO552.

Pengujian keberartian koefisienkorelasi tersebut di atas dilakukan denganmenggunakan teknik uji-t menghasilkanharga ! sebesar 3,280,harga ! sebesar 3,576dan harga t sebesar 5,289. Dari daftardishibusi t dengan derajat kebebasan (dk) 68dan pada taraf signifikansi = 0,05 diperolehto*, sebesar 2,00. Dari pengujian tersebuttampak bahwa harga t, t, trmemiliki hargalebih besar daripada too", sehingga ketigakoefisien korelasi tersebut dinyatakansignifikan. HaI ini menunjukkan bahwaperilaku tataran subkognitif, semikognitifdan tataran komunikatif memiliki hubunganyang positif dengan keterampilan membaca.

Dari hasil analisis regresi ganda yangdilakukan Y atasX'X, dan X, diperoleh garispersamaan regresi Y =3 4,8 4'1. + 0, 226X 1+ 0'29 6X r+ 0, 426X 3.Selanjutnya dilakukan uji keberartiankoefisien persamaan arah regresi secarakeseluruhan menghasilkan Fo sebesar 79,598.Dari daftar distribusi F dengan dkpembilang 3 dan dengan dk penyebut 67pada taraf signifikansi = 0,05 diperoleh F,"*,sebesar 2,76, Tampak bahwa harga Fomemiliki nilai yang jauh lebih besardaripada F,"r",, hal ini berarti bahwa koefisienarah regresi yang dihasilkan sangatsignifikan, oleh karena itu persamaan garisregresi yang dihasilkan berarti.

E. PembahasanHal ini berarti bahwa perilaku tataran

subkognitif, semikognitif, dan komunikatifmempunyai hubungan linier yang sangatpositif terhadap keterampilan membacabahasa Jerman. Hal ini menunjukkan bahwasecara sendiri-sendiri perilaku tataransubkognitif, semikognitif, dan komunikatifmemiliki kontribusi yang sangat berartiterhadap keterampilan membacapemahaman bahasa Jerman. Determinasi

dau masrng-masingtatarankognitif teseb*tKf,rr \eb\ \etu\, aprb\a ke\ga pteiildudihitung secara bersama-sama. Dari kadilhubungan ini dapat dijelaskan bahwepeningkatan kemampuan padeketerampilan membaca bahasa |ermansejalan dengan meningkatnya tatarankognitifnya. Dengan kata lain,meningkatnya kemampuan padeketerampilan membaca bahasa Jermansenantiasa diikuti oleh meningkatnyatataran subkognitif, semikognitif, dantataran komunikatif. Begitu juga sebaliknyapenurunan pada ketiga tataran kognitif ituakan berpengaruh pada menurunnyakemampuan keterampilan membaca bahasaJerman, sehingga ketiga tataran domainkognitif tersebut memiliki fungsi yangsangat dominan terhadap keterampilanmembaca bahasaJerman. Hal tersebut dapatdilihat dari koefisien korelasi yang telahdihitung, baik menggunakan analisis regresiganda maupun menggunakan analisisregresi sederhana. Dari kedua jenis analisisdata tersebut menunjukkan hasil yangsangatsignifikan.

Sumbangan efektif perilaku tataransubkognitif terhadap keterampilanmembaca sebesar 17,689%, hal ini berartibahwa variesi yang terdapat dalamkreterium keterampilan membaca yangdapat dijelaskan oleh prediktor perilakutataran subkognitif sebesar'J..1.,689o/o.Sedangkan sumbangan efektif perilakutataran semikognitif terhadap membacaadalah sebesar 9,997o/o. Sumbangan efektifperilaku tataran komunikatif terhadapketerampilan membaca sebesar 26,194%.Dari data tersebut tampak jelas bahwaperilaku tataran komunikatif memilikisumbangan' efektif yang paling besarterhadap keterampilan membaca, kemudiandiikuti oleh perilaku pada tataransubkognitif di urutan kedua dan terakhirperilaku pada tataran semikognitif memilikisumbangan yang paling kecil.

Hal yang cukup menarik tampak padapaparan data seperti tersebut di atas, bahwasumbangan efektif perilaku pada tataran

IlkdfaletPoun,dermeldimPeddapiterhtJerm,daladimukaren,adanystmktt

sehinggamendominiSedangkantampaknYabeberapa kkomunikatifsudah melmeneraPkanbermakna dadankonteks u.

Detern

Liter+ Tahun I, No. 1, ]anuari 2002

Page 10: LITERA - staff.uny.ac.idstaff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/Drs. Sulis Triyono... · Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FBS UniversitaeNegeri Yogyakarta melalui Penelitian

Rangkuman hasil analisis terhadap variabel Y

Sumbangan EfektifSumbangan Efektif

70,6899,997

26,194

rerhadap keterampilanhnm5l"l$a berada pada urutan

fllhim""& drbandingkan denganetektif perilaku tataranmrake sumbangan efektif

m&eegutrtif rtemiliki harga yangfifrilfl ini dapat dijelaskan, bahwa

r,nsrrha66 seseorang sangatmtuh bar$'ak faktor, antara lain

rang terkait dengan unsurpembentukan kata,

eoemmar, penguasaan kosakata,m$Ltur nonlinguistik yang terkait

llilrnrm,* rema, tahapan-tahapandm rjumlah pengalaman yang

rmlhrh spfojsk penelitian, sehinggasubkognitif dimungkinkanandil yang cukup besar

nmampitan membaca bahasaWlda tahap tataran semikognitifheterampilan membaca

berada pada urutan ketigary*nrernpilan ini sangat menuntut

akan unsur gramatikaflhmifii'rvqet atau pola-pola kalimat,

subkognitif, semikognitif, dan tatarankomunikatif secara bersama-sama terhadapketerampilan membaca bahasa Jermansebesar Rz = 0,479. Hal ini menunjukkanbahwa variasi yang terdapat dalamketerampilan membaca bahasa ferman yangdapat dijelaskan oleh ketiga tataran domainkognitif tersebut sebesar 47,90%, sedangkansisanya sebesar 52,10% dipengaruhi olehfaktor-faktor lain yang tidak terjelaskandalam penelitian ini. Untuk lebihmemudahkan dalam memahamipemaparan data tersebut di atas, makaberikut ini disajikan cuplikan darirangkuman hasil analisisnya.F. Simpulan

Berdasarkan uraian tersebut di atas,dapat disimpulkan bahwa peningkatanketerampilan membaca pemahamanberjalan seiring dengan peningkatan tatarankognitifnya. Bobot linieritas hubunganantara ketiga variabel prediktor terhadapketerampilan membaca secara sendiri-sendiri menunjukkan koefisien korelasiyang signifikansi pada taraf = 0,05, sedang

iegiatan struktural masihpada keterampilan membaca.

pada tahap tataran komunikatiftidak terpengaruh oleh adanya

iiegiatan struktural dan kuasikarena tahapan perilakunya

m,encakup pada kemampuanrn praktek komunikasi yangdan dapat menciptakan situasiuntuk komunikasi yang alami.rminasi perilaku tataran

secara bersama-sama menggunakan teknikanalisis regresi ganda menunjukkankoefisien korelasi:yang sangat signifikan.Adapun sumbangan efektif perilaku padatataran semikognitif terhadap keterampilanmembaca pemahaman memiliki nilai yangpaling kecil jika dibandingkan dengansumbangan efektif pada tataran subkognitifdan tataran komunikatif. Sumbangan efektifperilaku pada tataran komunikatif mimilikinilai yang sangat besar, sehingga perilaku

Deternrinasi Domain Kognitif terhadap Keterampilan Menrbaca Bahasa Jerman

Page 11: LITERA - staff.uny.ac.idstaff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/Drs. Sulis Triyono... · Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FBS UniversitaeNegeri Yogyakarta melalui Penelitian

pada tataran komunikatif ini merupakanfaktff yang patut diperhihrngkan dalamproses belajar mengajar keterampilanmembaca untuk membanfu pencapaianhasil belajar yang optimal.

Pencapaian hasil yang optimal padates membaca pemahaman bahasa ]ermantidak hanya bergantung kepada tatarankognitif ini saja. Hal ini terlihat padabearnya determinasi perilaku pada tataransubkognitif, semikognitif, dan tatarankomunikatif secara bersama-sama dansinultan pada keterampilan membacapemahaman sebesar 47,90o/o, yang berartimasih ada faktor lain sebesar 52,10% diluarfaktor kognitif yang tidak terjelaskan padapenelitianini.

G.ImplementasiHasil penelitian ini dapat

berimplementasi pada proses belajar-mengajar keterampilan bahasa Jerman padaumumnya dan proses pengajaranketerampilan membaca pemahaman bahasaJerman pada khususnya. Hal iniditunjukkan adanya peningkatanpenguasaan pada keterampilan membacapemahaman yang menuntut adanyaperimbangan perilaku tataran subkognitif,semikognitif, dan komunikatif yangmemadai. Hal ini dapat dilihat padakoefisien korelasi maupun persamaan garisregresi antara perilaku pada tataransubkognitif, semikognitif, dan komunikatifErhadap keterampilan berbahasa Jermantersebut, karena tingkat kematanganberpikir seseorang sangat ditentukan olehadanya tingkatan demain kognitifnya.

Hasil penelitian menunjukkan bahwapencapaian hasil yang optimal padapengajaran keterampilan membaca bahasaJerman tidak hanya bergantung kepadatataran kognitif ini saja. Hal ini terlihat padabesarnya determinasi perilaku pada tataransubkognitif, semikognitif, dan komunikatifsecara bersama-sama dan simultan padaketerampilan membaca sebesar 47,90Yo,yang berarti masih ada faktor lain sebesar

5?-10* dihar fuktor kognitif yanger|{astan pada penelitian ini.

H.SaranBerdasarkan uraian seperti tersebut

atas, maka dapat diajukan beberapasebagai berikut (1) tenaga pengajar tidathanya bertugas mentransfer materiperkuliahan saja, akan tetapi harus lebihbanyak memberikan perhatian pada pesertedidik yang memiliki aneka ragam tataraukognitif untuk mengoptimalkan hasilpengajarannya, (2) dalam menentukanpendekatan pengajaran harus disesuaikandengan kebufuhan mahasiswa karenamemiliki karakteristik yang heterogendilihat dari tataran domain kognitifnya, (3)peneliti lain amat disarankan untutmengadakan penelitian sejenis dengaapenambahan jumlah prediktor ataukreteriumnya agar permasalahan seputupengajaran keterampilan membaceberbahasa Jerman dapat dijawab secaritfuntas.

Daftar Pustaka

Barrett T. Interpreting Reading Test Scopes.In Pumbfrey, Peter D.Measuring Reading Abilities.Addison-Wesley Publisher,7977.

Beilin, Harry. Studies in tlrc Cognitiae Basis ofLanguage Deaelopmenf. NewYork: Academic Press, Inc.,7975.

Bloom, S. Benyamin. Taxononry ofEdu c ation al Obj e c tia e s, H an db o okI, Cognitioe Domain. New York:Longmanlnc.,7977.

Finnochiaro, Mary and Brumfit,Christopher. The fitnctionalNotional Approach from Theoryto Practice. Oxford: OxfordUniversity Press, 1983.

Good , Thomas L. & Brophy, Jere E.Educational Psychology. ARealistic Approach. New York &London: Longman, 1.980.

Litera, Tahun I, No. 1, Januari 2002

Page 12: LITERA - staff.uny.ac.idstaff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/Drs. Sulis Triyono... · Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FBS UniversitaeNegeri Yogyakarta melalui Penelitian

Rkhard Robert. A Taxonomy ofSecondLanguage Behaviors. EttglishTeaching Forum. A Journal forthe Teacher of English Outsidethe United States, Ed: ElizabethSadler. Vol. IX No. 5 (pp 2-20),1973.

William. Communictiae LanguageTeaching. Anthology Series 14.Published by SingaporeUniversity Press for SEAMEORegional Language Center,1985.

75

Monks, Knoers dan Siti Rahayu. PsikologiPerkembangnn. Yogyakarta:Gadjah Mada University Press,7984.

Sutrisno Hadi. Sei Program Stntistik PaketMidi. Yogyakarta: UniversitasGadjahMada,1996.

T. Hardjono. Prinsip-prinsip PengajaranBahasa dan Sastra. Jakarta:Depdikbud Ditjen Dikti,P2LPTK,1988.

=

Determinasi Domain Kognitif terhadap Keterampilan Membaca Bahasa |etman