lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, …kc.umn.ac.id/5820/8/lampiran.pdf ·...

17
Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang serupa dengan ciptaan asli. Copyright and reuse: This license lets you remix, tweak, and build upon work non-commercially, as long as you credit the origin creator and license it on your new creations under the identical terms.

Upload: others

Post on 13-Jul-2020

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, …kc.umn.ac.id/5820/8/LAMPIRAN.pdf · 2019-03-27 · I: kalo peserta ada 42 pengrajin anyaman koran, kalo sama Bank Sampah lebih

Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP 

 

 

 

 

 

Hak cipta dan penggunaan kembali:

Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang serupa dengan ciptaan asli.

Copyright and reuse:

This license lets you remix, tweak, and build upon work non-commercially, as long as you credit the origin creator and license it on your new creations under the identical terms.

Page 2: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, …kc.umn.ac.id/5820/8/LAMPIRAN.pdf · 2019-03-27 · I: kalo peserta ada 42 pengrajin anyaman koran, kalo sama Bank Sampah lebih

LAMPIRAN

TRANSKRIP WAWANCARA

Nama Pewawancara : Anisa Mar

Hari, Tanggal Wawancara : Jumat, 7 Juli 2017

Tempat Wawancara : Kantor Humas Kompas Gramedia

Group,Palmerah, Jakarta

Nama Informan : Teguh Azmi Pamungkas

Pekerjaan Informan : Community Development Kompas

Gramedia Group

P: Pewawancara

I: Informan

P: Oke, dimulai ya pak. Bapak udah berapa lama pak kerja di Kompas?

I: Sudah sekitar lima tahun

P: Jabatan bapak saat ini?

I: CSR Officer

Strategi Tanggung Jawab..., Anisa Mar, FIKOM UMN, 2018

Page 3: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, …kc.umn.ac.id/5820/8/LAMPIRAN.pdf · 2019-03-27 · I: kalo peserta ada 42 pengrajin anyaman koran, kalo sama Bank Sampah lebih

P: Apa saja kegiatan CSR Kompas yang saat ini sedang dilaksanakan?

I: CSR Kompas Gramedia ada beberapa yang saat ini sedang dilakukan. Ada yang

sifatnya lokal, lokal tuh masyarakat yang sekitar perkantoran pusat Palmerah. Ada

yang sifatnya nasional, artinya programnya luas gitu ya. Kalo yang lokal tuh kita

ada Kampung Koran, ada Bank Sampah, kemudian ada pelatihan musik untuk

anak-anak, kemudia English club juga ada untuk sekitar ya. Terus juga karitatif

untuk sekitar tuh kayak sembako murah, ada program ramadhan, program berbagi

kayak gitu tuh, terus ada juga perpustakaan. Nah kalo yang luas, yang skala

nasional itu kita ada gerakan Aku Baca, Gerakan Aku Baca tuh gerakan untuk

menumbuhkan minat baca yang diinisiasi oleh Kompas Gramedia dengan

menggandeng mitra-mitra dari kalangan eksternal, mitra disini tuh bisa lembaga,

institusi, perusahaan lain juga bisa, pribadi-pribadi yang tergerak sebagai relawan,

yang telah menjadi misi bersama untuk meningkatkan minat bacadi Indonesia

yang kondisinya memang sangat memprihatinkan ya. Kalo kata UNESCO kan

0,001 atau dari seribu orang cuma ada satu yang punya minat baca tinggi,

makanya kita untuk skala nasional lagi menggerakkan gerakan Aku Baca. Ada

juga yang bentuknya budaya, kayak yang disamping ini. Kita ada empat bentara

buadaya, bentara budaya Jakarta, bentara buadaya Jogja, bentara budaya Bali ,

sama balai Sudjatmoko yang di Solo jadinya empat. Kita tuh melestarikan

budaya-budaya nasional, budaya-budaya yang tidak begitu mendapatkan tempat

ruang-ruang kesenian kontemporer. Jadi kita banyak membantu menyediakan

wahana untuk seniman-seniman di Indonesia. Itu semua kita rangkum dalam

payung besarnya CSR yang ada 3 jenis. Pertama, ‘Inspirasi Pendidikan’ itu tadi

kayak gerakan membaca Aku Baca, perpustakaan. Kedua ada ‘Inspirasi

Lingkungan’ itu ada kampung koran dan bank sampah. Ketiga ada ‘Inspirasi

Budaya’ kayak bentara buadaya dan semacam itu. Payung besarnya kita pake

slogan “Inspirasi Nusantara” untuk memayungi CSR-nya, dibawah “Inspirasi

Nusantara” ada inspirasi pendidikan, lingkungan dan budaya.

P: Wah banyak banget kegiatan CSR-nya ya pak

I: Iya heh

P: Apa aja sih pak yang menjadi bahan pertimbangan Kompas dalam proses

pencetusan ide CSR?

I: Iya jadi itu kita melihat benefisialisnya ya masyarakat di sekitar Jakarta ini kita

lihat. Kita assessment lah kebutuhan yang paling mendesak yang paling mereka

butuhkan itu apa. Jadi yang mendasari pembuatan program CSR itu riset, kita

meriset kondisi di lapangan, kita discuss di focus group discussion, ada survey

juga kebutuhan masyarakat sekitar itu apa yang perlu kita bantu atau fasilitasi,

Strategi Tanggung Jawab..., Anisa Mar, FIKOM UMN, 2018

Page 4: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, …kc.umn.ac.id/5820/8/LAMPIRAN.pdf · 2019-03-27 · I: kalo peserta ada 42 pengrajin anyaman koran, kalo sama Bank Sampah lebih

disitu kita berdialog berdiskusi mengenai program yang akan dibentuk seperti apa

nanti ditemukan dari situ.

P: Hmm ini sejak kapan pak CSR Kampung Koran berlangsung?

I: Kalo CSR Kampung Koran berlangsung udah ada dua tahun, sejak Mei 2015

P: Apa sih pak yang melatarbelakangi kegiatan Kampung Koran

I: Ya itu tadi kita melihat realitas dilapangan, kampung-kampung sekitar dan

mendapati problem-problem butuh untuk segera dipecahkan. Problem-nya itu

salah satunya problem lingkungan. Di sekitar sini terus terang masalah sampah

masih menjadi masalah yang paling dominan ya. Orang buang sampah

sembarangan, buang sampah ke sungai. Kultur masyarakat juga belum cukup

harmonis, jadi masih banyak konflik di masyarakat, masih ada gap antara satu

dengan yang lainnya, masih banyak yang belum saling mengenal, kerjasama

minim. Itukan meliputi 3 RW ya, jangankan 3 RW satu RW sendiri aja masih

banyak yang belum kenal. Jadi ada problem lingkungan masalah sampah tadi,

terus ada juga masalah banjir, kalo ujan deres tuh banjir sering tuh melanda di

kampung sekitar. Terus ada juga masalah minimnya penghasilan rumah tangga,

masih banyak kaum perempuan yang masih belum menemukan cara bagaimana

sih memperoleh tambahan gitu ya, jadi cuma berharap ke suaminya yang bekerja.

Kalaupun ada ibu rumah tangga, ya itu cuma menjalanjan fungsi rumah tangga.

Nah itu ada keinginan Ibu-ibu untk bagaimana caranya mereka bisa produktif dan

kreatif gitu ya. Nah itu dari sisi masyarakat, problemnya udah kita identifikasi,

problem lingkungan, problem sosial, dan problem ekonomi yah finansial. Nah

terus kita cari formulasinya, kira-kira program apa yang bisa berkontribusi untuk

kehidupan mereka, dapat memecahkan masalah mereka. Dari sisi Kompas

Gramedia kita liat potensinya apa, ternyata kita lihat ada potensi koran bekas.

Koran bekas itu kan banyak ah, sisa-sisa karyawan yang abis dibaca, ada juga

koran return yang kembali kesini. Ternyata kita teliti ini bisa menjadi bahan baku

untuk pembuatan kerajinan. Pembuatan kerajinan itu juga akhirnya berwujud pada

produk-produk kampung koran itu. Dari situ kita mencari mitra yang bisa

mendampingi dan memberikan pelatihan untuk masyarakat sekitar tuh supaya

punya aktifitas yang berujung pada pemecahan-pemecahan masalah tersebut,

masalah lingkungan, sosial, finansial

P: Kenapa sih pak dipilih nama ‘Kampung Koran’?

I: iya itu kan sebenernya mewakili yang itu tadi, kelompok sasaran kita ini kan

kampung-kampung, masyarakat yang tinggal di kampung-kampung. Biarpun di

deket kota Jakarta, di deket senayan tapi kalo kamu tengok disekitar situ masih

Strategi Tanggung Jawab..., Anisa Mar, FIKOM UMN, 2018

Page 5: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, …kc.umn.ac.id/5820/8/LAMPIRAN.pdf · 2019-03-27 · I: kalo peserta ada 42 pengrajin anyaman koran, kalo sama Bank Sampah lebih

kampung-kampung. Bisa dikatakan banyak yang masih kumuh kondisinya. Nah

itukan ‘kampung’ ya. Sedangkan koran itu kan mewakili kita perusahaan media

terutama, meskipun sekarang sudah semakin berkembang ke bentuk-bentuk usaha

yang lainnya, tapi kan kita berawal dari perusahaan media besar di Indonesia.

Apalagi kita mengawali program ini dengan pembuatan kerajinan berbahan dasar

kertas koran ya. Jadi hal itu yang menginspirasi kita untuk menamai program ini

program ‘Kampung Koran’, meskipun nanti jika dimungkinkan program ini tidak

hanya membuat kerajinan dari kertas koran untuk memungkinkan perluasan-

perluasan kreatifitas.

P: Kampung Koran ini terdiri dari berapa RW ya pak?

I: Yang pertama RW 02 Kelurahan Gelora Kecamatan Tanah Abang Jakarta

Pusat, yang kedua RW 06 Kelurahan Grogol Utara Kecamatan Kebayoran Lama

Jakarta Selatan, yang ke tiga RW 14 Kelurahan Grogol Utara Kecamatan

Kebayoran Lama Jakarta Selatan

P: Baik pak, mengapa daerah tersebut yang dipilih pak?

I: Karena lokasi itu yang terdekat dengan pusat perkantoran Kompas Gramedia.

Yang mengelilingi pusat perkantoran KG ya 3 RW tadi.

P: Setau bapak, berapa banyak pak peserta kegiatan itu saat ini pak?

I: kalo peserta ada 42 pengrajin anyaman koran, kalo sama Bank Sampah lebih

banyak lagi. Ya di 3 RW masing, masing rata-rata. Kan ada 3 Bank Sampah nih,

masing-masing bank sampah di tiap-tiap RW. Masing-masing RW da 5-8

pengurus. Kalo nasabahnya sekarang udah 200an nasabah Bank Sampah

P: Awalnya gimana sih pak Kompas mengkomunikasikan hal ini ke masyarakat?

I: Awalnya kan kita assessment ke masyarakat, social mapping. Kira-kira potensi

dan problem di masyarakat itu apa tadikan ketemu yang masalah-masalah tiga itu

tadi, ekonomi sosial lingkungan itu tadi. Nah lalu kemudian kita diskusi, dialog,

kemudian ditingkat internal kita juga cari formulasi yang kira-kira bisa

berkontribusi untuk, ya kalau tidak menghilangkan masalah sosial, masalah

lingkungan, paling tidak kita mengurangi lah, mereduksi masalah-masalah yang

ada pada masyarakat. Nah dari situ kita meneruskan konsep yang itu tadi,

akhirnya tercetuslah ide program Kampung Koran

P: Awalnya gimana sih pak respons masyarakat

I: Gini ya, masyarakat kita tuh pada awalnya belum ada kultur semacam itu di

Jakarta pusat di Jakarta selatan ini kan beda sama di Jogja. Kalau di Jogja kan

Strategi Tanggung Jawab..., Anisa Mar, FIKOM UMN, 2018

Page 6: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, …kc.umn.ac.id/5820/8/LAMPIRAN.pdf · 2019-03-27 · I: kalo peserta ada 42 pengrajin anyaman koran, kalo sama Bank Sampah lebih

udah ada kultur dari leluhurnya mungkin bikin kerajinan bikin gerabah, kalo di

Cibaduyut kan bikin sepatu kerajinan kulit, macem-macem lah, batik di Solo, kalo

di Jakarta kan belum ada kultur kayak gitu. Jadi kan orang siapnya jadi karyawan

gitu dimana, ada yang jadi buruh ada yang jadi pedagang dipasar, jadi ini suatu

hal yang baru. Mereka awalnya juga banyak yang skeptis, ini apaan sih, bikin apa,

emangnya kita bisa bikin kayak gini, kan kita gak punya sejarah kayak gitu kan,

ya tapi itukan respons awal. Kita mentelateni dengan memberikan gambaran-

gambaran, kita ajak studi banding ke daerah-daerah yang sudah menerapkan itu.

Kita sering memaparkan video-video di sesi open mind, bahwa di daerah ini udah

punya ini loh berkat kerja keras warganya. Diskusi, diskusi rutin semacam itu

yang pada akhirnya membuat mereka terbiasa, oh teryata kita mungkin kok

menerapkan ini, dan ketika pelatihan itu dimulai dari minggu ke minggu, pada

akhirnya mereka percaya bahwa mereka bisa membuat sesuatu.

P: Apa sih pak yang menjadi dasar pemilihan Salam Rancage sebagai mitra dalam

pelaksanaan kegiatan ini?

I: Salam Rancage kita melihatnya punya misi yang sama dengan kita ya, misi

untuk berkontribusi pada pengembangan masyarakat dan ketiga hal tadi juga

sama. Salam Rancage juga ingin berdedikasi untuk pengembangan masyarakat

dalam hal ekonomi sosial dan lingkungan. Nah lingkungannya kan ada Bank

Sampah, daur ulang kertas, meningkatkan ekonomi, dan pemberdayaan

masyarakat terutama kaum perempuan dalam hal ini. Karena kan yang kita sasar

juga kaum Ibu-ibu, kaum perempuan, Salam Rancage itu kan sangat concern

terhadap pemberdayaan perempuan, peningkatan martabat kaum perempuan, dan

mereka sejak bertahun-tahun konsisten untuk merawat nilai-nilai itu supaya

berkembang di masyarakat. Salam Rancage juga mempunyai kompetensi dan

kapasistas untuk memberikan edukasi ke masyarakat supaya menjadi produktif,

kreatif sesuai dengan ketiga nilai-nilai sosial, lingkungan, ekonomi terutama

finansial.

P: Ini pertemuan rutin yang dilaksanakan Kampung Koran dengan Salam Rancage

itu setiap apa ya pak?

I: Ini selama dua tahun sih setiap hari Jumat, tapi kayaknya mulai bulan-bulan

berikutnya diganti hari Selasa. Tapi ya paling tidak seminggu sekali lah untuk

pelatihan produk dari koran ya. Kalau yang Bank Sampah kan dua minggu sekali.

P: Biasanya apa aja sih pak agenda kegiatan yang dilakukan CSR Kampung

Koran dengan Salam Rancage?

Strategi Tanggung Jawab..., Anisa Mar, FIKOM UMN, 2018

Page 7: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, …kc.umn.ac.id/5820/8/LAMPIRAN.pdf · 2019-03-27 · I: kalo peserta ada 42 pengrajin anyaman koran, kalo sama Bank Sampah lebih

I: Bukan sekedar pelatihan, tapi kita juga punya kurikulum. Misalnya setahun

kedepan kita bikin kurikulum ini, misalnya kita bikin open mind. Open Mind itu

kita belajar bareng dari sebuah video kemudian diskusi. Atau misalnya ada salah

satu misalnya pelatih atau peserta yang sharing ‘ini ada penerapan gini yang

bagus’ berupa bentuk apa yang bagus, atau berbagi itu punya nilai-nilai seperti

apa, nah itu namanya sesi open mind. Terus di sesi yang lain juga kita ajak ke

yayasan Buddha Tzu Chi, kita ke PIK kita studi banding soal pengelolaan sampah,

terus kita studi banding ke Salam Rancage yang di Bogor itu juga ada cara

bagaimana mengelola koran. Kita juga pernah adain leadership camp latihan

kepemimpinan untuk Ibu-ibu itu di Puncak, ya paling tiga hari. Jadi ya gini ada

jenis-jenis kurikulumnya. Ada kalanya pelatihan, oh minggu ini pelatihan bikin

tempat pensil, tapi kan produk ada ratusan ya jadinya minggu ini tempat pensil,

minggu depan kotan nampan, cover buku, ranjang besar. Itu macem-macem

divariasikan ada sesi open mind, ada sesi pelatihan bikin produk, sesi leadership

camp. Jadi bener-bener kita atur kulikulumnya selama setahun.

P: Wah banyak ya pak. Pak berapa banyak sih pak peserta yang menguasai

pembuatan kerajinan ini?

I: Sebenernya tuh gini, kita membaginya menjadi level-level. Ada level master,

dibawah gurunya nih kan gurunya Salam Rancage. Salam Rancage ini bawahnya

master, terus ada medim, terus ada beginner. Ada empat level. Masing-masing

level tuh udah ada master-nya satu orang, asisten master satu orang, mediumnya

berapa orang, untuk yang baru ikut akan otomatis mengikuti jalur itu. Itu ada

enam ke-master-an ya, ya sesuai itu, sesuai kemampuan. Kalau yang tekun pasti

akan naik kelas, dari beginner, terus medium, asisten master, sampe asisten

master kalo yang udah canggih banget. Kita gak nentuin misalnya ‘kamu master,

kamu ini’ nggak gitu, jadi selama setahun kita liat, oh ini yang jago, ini yang agak

jago, ini yang masih harus belajar. Ini justru kita bentuk setelah setahun kita

berjalan. Jadi kemampuan mereka bisa kita lihat. Itukan motivasi ya, motivasi

keseluruhan warga. Jadi mereka kan ‘duh masa aku masih di level yang bawah

terus’. Jadi mereka termotivasi untuk terus naik level

P: Ada gak sih pak target tertentu dalam pembuatan kerajinan? Jadi harus sekian

gitu?

I: Ini kan sosial bussines ya. Jadinya bukan kita yang menentukan. Tetapi

ditentukan by pesanan ya. Jadi ya targetnya tergantung itu. Jadi ada pesanan

misalnya sebulan seribu, jadi ya di target selama seribu harus kelar seribu produk

tempat pensil. Jadi dibagi-bagi ke-master-an ini berapa, ke-master-an itu berapa

P: Tapi sejauh ini mereka bisa menyelesaikan target dengan baik pak?

Strategi Tanggung Jawab..., Anisa Mar, FIKOM UMN, 2018

Page 8: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, …kc.umn.ac.id/5820/8/LAMPIRAN.pdf · 2019-03-27 · I: kalo peserta ada 42 pengrajin anyaman koran, kalo sama Bank Sampah lebih

I: Bisa

P: Jdi bagaimana sih pak tolak ukur Kompas terkait dengan kegiatan CSR-nya?

I: Kita kan ada survey dampak namanya. Jadi kita mengukur dampak program kita

terhadap masyarakat. Jadi kita mengukur dampak keberhasilan program kita

melalui survey dampak. Dari situ kita bisa lihat sih. Meskipun kita gak kaku amat

ya, artinya nggak saklek , pokoknya targetnya harus tercapai sekian, oh nggak ya.

Gak, gak gitu. Karena ini kan pemberdayaan masyarakat kita kan harus soft ya,

gak bisa kita kayak kita ngejar target marketing, pokoknya belum sampe

sebegitunya

P: Sejauh ini nih pak, kegiatan Kampung Koran sudah berjalan sesuai dengan

yang diharapkan apa belum sih pak?

I: Sejauh ini sudah kita anggap berhasil karena sudah konsisten ya masyarakatnya.

Biasanya kelemahan program CSR itu di banyak perusahaan kan

keberlanjutannya, bikin program bantuan ini itu terus udah, gak jangka panjang

gitu. Nah ini sudah berjalan dua tahun lebih maka kita anggap ini sustain

P: Sejauh ini nih pak, manfaat apa sih yang sudah didapatkan Kompas terkait

dengan kegiatan ini?

I: Manfaat yang pasti sih dengan masyarakatnya menjadi lebih baik secara

ekonomi, sosial dan lingkungan itu juga merupakan manfaat besar bagi Kompas

Gramedia selaku perusahaan yang turut berkontribusi disitu ya. Artinya, bahwa

yang kita lakukan itu tidak sia-sia, bahwa apa yang kita lakukan itu sudah

memberikan manfaat bagi masayarakat sekitar itu sudah merupakan manfaat juga

bagi Kompas Gramedia, kalo itu kan yang pokok ya. Kalo efek sampingnya kan

kita juga mendapat peningkatan image, peningkatan citra Kompas Gramedia

sebagai perusahaan yang peduli terhadap masyarakat sekitar, CSR-nya cukup

ideal dan cukup memberikan dampak signifikan itu efek sampingnya. Tapi ya

memang misi kita untuk mendorong mewujudkan masyarakat dan lingkungan

yang lebih baik itu terwujud

P: Sebenernya apa sih pak perubahan yang diinginkan Kompas terkait dengan

kegiatan ini?

I: Iya yang itu tadi yang tiga hal. Keselarasan sosial, keselaran lingkungan,

keselarasan ekonomi. Ketiga keselarasan itulah yang menjadi mimpi Kompas

Gramedia juga bersama Salam Rancage. Kompas Gramedia ini kan tidak

menempatkan dirinya sebagai yang lebih tinggi dari masyarakat. Kita itu

menyebutnya tiga pilar, Kompas Gramedia, Salam Rancage dan Kampung Koran

Strategi Tanggung Jawab..., Anisa Mar, FIKOM UMN, 2018

Page 9: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, …kc.umn.ac.id/5820/8/LAMPIRAN.pdf · 2019-03-27 · I: kalo peserta ada 42 pengrajin anyaman koran, kalo sama Bank Sampah lebih

itu berdiri sejajar. Ketiganya itu membentuk sebuah sinergi yang bernama

Kampung Koran. Kalo CSR itu kan biasanya bilang ‘ini tuh binaan kita’ tapi kalo

kita tidak seperti itu. Kita bilangnya tiga pilar yang besinergi, saling berkolaborasi

untuk membentuk sebuah keselarasan. Kalo dulu kampung itu masih banyak

sampah yang menyebabkan banjir, ya paling nggak masalah sampah itu

terkurangi, meskipun belum sampai menghilangkan ya. Karena problem banjir,

problem sampah itu kan kompleks ya. Kalaupun untuk yang ekonomi tadi tidak

bisa menjamin sumber pendapatan, tapi paling tidak bisa menambah isi

dompetnya Ibu-ibu itu. Karena Ibu-ibu kan yang selama ini cuma minta ke

suaminya untuk kebutuhan dapur atau uang saku anaknya, tapi kan sekarang

mereka juga menghasilkan duit kan. Dia juga bisa ngasih anaknya uang saku, bisa

bayar sekolah anaknya, bisa nambah-nambah uang belanja. Itu bisa menambah

pride dan kepercayaan diri kaum perempuan

P: Ini kan udah dua tahun ya pak bagaimana sih CSR Kompas menegelola

kegiatan ini sampe bisa sejauh ini?

I: Kita sejak awal bikin program memang harus di rencanakan dengan baik,

sistematis, ada tahapan-tahapannya yang disusun. Nggak sembarangan ‘ini kita

mau bikin kegiatan ini’ kedepannya gak dipikirin, itu resiko berhenti ditengah

jalan juga sangat besar. Ibaratnya penjahit itu lebih baik ngambarnya tuh yang

lama. Dari pada gambar dan ngguntingnya tuh cepet-cepetan, pas ditengah jahit

tuh, wah gak bener nih. Kan pada akhirnya bikin lagi dari awal. Yang kita maksud

perencanaan itu ya tadi, bikin gambar di kain dan menggungting kain itu yang

paling mendasar. Perencanaan yang baik akan menghasilkan implementasi

program yang baik

P: Kalau boleh tau pak, apa sih pak kendala dalam pelaksanaan kegiatan ini?

I: Kendala ya, lebih ke bisnis ya. Karena ini kan sosial bisnis ya, ibaratnya ada

dua sayap. Sayap bisnis dan sayap sosial. Kalo sosial itu kan pemberdayaan

masyarakat, mengacu pada tiga keselarasan. Ada juga sayap bisnis, bagaimana

bisnis tersebut bisa kontinyu dan established untuk terus dapat memberikan

tambahan penghasilan untuk warga. Kalo bisnis ini yang masih terus kita

kembangkan, bukan kendala sih cuma masih proses pengembangan. Karena

pasarnyanya kan hanya sebatas pesanan ya, pesanan dari perusahaan, pameran-

pameran. Hal itu yang masih menjadi pr (pekerjaan rumah) kita untuk dapat

mengembangkan bisnis lebih ini lagi. Salam Rancage juga kan terus berkembang

ya, ikut-ikut pameran, TEI. Bulan Agustus tuh Salam Rancage juga mau ke

Kanada, Amerika ikut pameran juga disana. Harapannya sih kalo tembus kesana,

bisa ekspor. Goal-nya kan disitu, kalo ekspor kan pesenannya besar sampe

Strategi Tanggung Jawab..., Anisa Mar, FIKOM UMN, 2018

Page 10: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, …kc.umn.ac.id/5820/8/LAMPIRAN.pdf · 2019-03-27 · I: kalo peserta ada 42 pengrajin anyaman koran, kalo sama Bank Sampah lebih

container gitu. Sekarang kan lokal, pesenannya gak banyak kalo lokal meskipun

ada juga sih yang udah ekspor

P: Itu order-nya banyak ya pak sampe ribuan pieces gitu ya pak?

I: Tergantung, ini kan mau lebaran atau natal kebutuhan parcel meningkat, ya

hari-hari biasa juga ada buat cinderamata acara, perusahaan-perusahaan juga

sering pesen buat merchandise

P: Apakah peserta Kampung Koran selalu bertambah secara berkala pak?

I: Kita tidak bertambah karena kita sengaja maintain yang itu dulu, kita sengaja

gak nambah peserta karena kita fokus untuk maintain yang udah ada buat

ningkatin skill-nya. Karena skill-nya juga bekum mantep semua tuh, masih ada

yang awal-awal. Sebenernya banyak yang minta, tapi kita fokus dulu sama yang

ada dulu dah. Karena itu kan sebanding sama pangsa pasarnya, kalo kita nambah

pengrajin tapi pangsa pasarnya belum bertambah kan

P: Pak terakhir nih pak, seandainya Kompas menghentikan kegiatan CSR ini,

menurut bapak apa masyarakat akan tetap melanjutkan kegiatan secara pribadi?

I: Konsepnya nggak kayak gitu, kan kosepnya tiga pilar. Kompas, Salam Rancage

dan Masyarakat. Model bisnisnya bukan model bisnis yang tiba-tiba mandiri. Ini

kan terintegrasi dengan Salam Rancage, selama ini kan order banyak yang masuk

dari Salam Rancage karena memang pihak marketing-nya disana. Jadi ibaratnya

sama kaya sebuah perusahaan, marketing-nya Salam Rancage, finishing-nya

Salam Rancage, masyarakat kan yang bikin anyamannya, bikin lintingannya. 60%

kan disini terus 40% Salam Rancage. Jadi disini bukan masyarakat kita latih terus

buka sendiri, gak gitu. Karena ini bisnis bersama yang terintegrasi bukan

perorangan, tapi sistem bersama. Jadi gak bisa kita tiba-tiba hentikan terus mereka

jalan sendiri, gak bisa. Karena prototype-nya kita bukan yang kita latih terus

mereka bisa sendiri. Kalo kayak gitu jadinya mengurangi solidaritas kelompok,

kalo kayak gini kan kita kerjasama. Ada yang tugasnya ngelinting dan

menganyam. Ada yang pihak finishing dan marketing dari Salam Rancage. Ada

pihak yang menyediakan bahan baku, dari Kompas yang gak bisa dipisahkan.

Karena justru itu nilai kebersamaannya.

P: Hal itu pula yang bisa bikin CSR ini terus sustain ya pak?

I: Iya karena kebersamaannya itu

P: Sekiranya sekian pak wawancaranya, terimakasih pak Azmi . mohon maaf

sudah menggangu waktunya.

Strategi Tanggung Jawab..., Anisa Mar, FIKOM UMN, 2018

Page 11: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, …kc.umn.ac.id/5820/8/LAMPIRAN.pdf · 2019-03-27 · I: kalo peserta ada 42 pengrajin anyaman koran, kalo sama Bank Sampah lebih

LAMPIRAN

DOKUMENTASI

Strategi Tanggung Jawab..., Anisa Mar, FIKOM UMN, 2018

Page 12: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, …kc.umn.ac.id/5820/8/LAMPIRAN.pdf · 2019-03-27 · I: kalo peserta ada 42 pengrajin anyaman koran, kalo sama Bank Sampah lebih

Strategi Tanggung Jawab..., Anisa Mar, FIKOM UMN, 2018

Page 13: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, …kc.umn.ac.id/5820/8/LAMPIRAN.pdf · 2019-03-27 · I: kalo peserta ada 42 pengrajin anyaman koran, kalo sama Bank Sampah lebih

PERSONAL INFORMATION

Full Name : Anisa Mar

Gender : Female

Address (KTP) : Kp. Sawah Dalam 04/03 No.68

Kel: Panunggangan Kec. Pinang, Kota

Tangerang

Nationality : Indonesia

Mobile Number : 087889624174

Email Address : [email protected] /

[email protected]

Religion : Moslem

Status : Single

Place / Date of Birth : Tangerang, February 21st 1996

EDUCATIONAL INFORMATION

Currenty im a student in:

Institution Name : Multimedia Nusantara University

Majority : Public Relations

Institution Location : Gading Serpong, Tangerang

Strategi Tanggung Jawab..., Anisa Mar, FIKOM UMN, 2018

Page 14: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, …kc.umn.ac.id/5820/8/LAMPIRAN.pdf · 2019-03-27 · I: kalo peserta ada 42 pengrajin anyaman koran, kalo sama Bank Sampah lebih

Smester : 8th

Education Information

Graduated : SMK

Institution Name : SMK Prudent School

Majority : Office Administration

Location : Cipondoh, Tangerang

Graduated Year : 2013

Graduated : SMP

Institution Name : SMP Negeri 13 Tangerang

Location : Cikokol, Tangerang

Graduated Year : 2010

Graduated : SD

Institution Name : SD Negeri Panunggangan 5

Location : Panunggangan, Pinang, Tangerang

Graduated Year : 2007

Graduated : TK

Institution Name : TK Islam Al-Ikhlas

Location Name : Kb. Nanas, Tangerang

Graduated Year : 2001

INFORMAL EDUCATIONS

Informal Education Types : English Courses

Institution Name : Practical Education Center (PEC)

Location : Panunggangan, Pinang, Tangerang

Period : 2003-2009

WORK EXPERIENCE

Company Name : PT Indonesia Media Televisi (BIG TV)

Position : Social Media Marketing Intern

Strategi Tanggung Jawab..., Anisa Mar, FIKOM UMN, 2018

Page 15: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, …kc.umn.ac.id/5820/8/LAMPIRAN.pdf · 2019-03-27 · I: kalo peserta ada 42 pengrajin anyaman koran, kalo sama Bank Sampah lebih

Period : August – Oktober 2016

Company Name : PT Sinarmas Land

Position : Township Management Intern

Period : February – March 2012

ORGANIZATION EXPERIENCE

Organizational Activities : Corporate Social Responsibility

“ShareMax”

Institution Name : Multimedia Nusantara University

Location : Panti Sosial, Jakarta

Period : 2014

Organizational Activities : Corporate Social Responsibility

“Wake Up Indonesia”

Institution Name : Multimedia Nusantara University

Location : Rumah Anak Langit, Tangerang

Period : 2015

Organizational Activities : Chorus

Institution Name : SMK Prudent School

Location : Cipondoh, Tangerang

Period : 2011-2013

Organizational Activities : English Club member

Institution Name : SMK Prudent School

Location : Cipondoh, Tangerang

Period : 2011-2013

Organizational Activities : Chorus

Insitution Name : SMP Negeri 13 Tangerang

Location : Cikokol Tangerang

Period : 2008-2010

Organizational Activities : Pramuka

Institution Name : SD Negeri Panunggangan 5 Tangerang

Strategi Tanggung Jawab..., Anisa Mar, FIKOM UMN, 2018

Page 16: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, …kc.umn.ac.id/5820/8/LAMPIRAN.pdf · 2019-03-27 · I: kalo peserta ada 42 pengrajin anyaman koran, kalo sama Bank Sampah lebih

Location : Panunggangan, Pinang, Tangerang

Period : 2002-2007

WORKSHOP AND SERTIFICATIONS

SPIRITUAL TRAINING

Institution Name : Professional Student School

Location : Cipondoh, Tangerang

Time : September 2010

CERTIFICATE OF COMPETENCY

Institution Name : PT Bakti Adies Sejahtera

Location : Tangerang

Time : May 2013

COMPUTER SERTIFICATIONS

Institution Name : Professional Student School

Location : Cipondoh, Tangerang

Time : May 2013

CERTIFICATE OF COMPETENCY

Institution Name : PT HI-LEX Indonesia

Location : Neglasari, Tangerang

Time : May 2013

NEW STUDENT ORIENTATION PROGRAM

Institution Name : Multimedia Nusantara University

Location : Serpong, Tangerang

Time : August 2013

CHARACTER BUILDING TRAINING

Institution Name : Multimedia Nusantara University

Location : Serpong, Tangerang

Time : September 2013

BUNG HATTA AWARD WORKSHOP

Institution Name : Multimedia Nusantara University

Location : Serpong, Tangerang

Strategi Tanggung Jawab..., Anisa Mar, FIKOM UMN, 2018

Page 17: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, …kc.umn.ac.id/5820/8/LAMPIRAN.pdf · 2019-03-27 · I: kalo peserta ada 42 pengrajin anyaman koran, kalo sama Bank Sampah lebih

Time : January 2014

MOTIVATION WORKSHOP BY ANDRIE WONGSO

Institution Name : Multimedia Nusantara University

Location : Serpong, Tangerang

Time : March 2014

CROSS-CULTURAL UNDERSTANDING WORKSHOP

Institution Name : Buddhi Dharma University

Location : Tangerang

Time : October 2014

LOVE 17+ WORKSHOP

Institution Name : Multimedia Nusantara University

Location : Serpong, Tangerang

Time : March 2015

MISS UMN WORKSHOP BY FADLIA HANA

Institution Name : Multimedia Nusantara University

Location : Serpong, Tangerang

Time : March 2015

THE ART OF GIVING PRESENTATION WORKSHOP

Institution Name : Buddhi Dharma University

Location : Tangerang

Time : May 2016

BANK INDONESIA WORKSHOP

Institution Name : Bank Indonesia

Location : Multimedia Nusantara University

Time : February 2017

Strategi Tanggung Jawab..., Anisa Mar, FIKOM UMN, 2018