lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2068/3/bab ii.pdf · hal...

19
Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang serupa dengan ciptaan asli. Copyright and reuse: This license lets you remix, tweak, and build upon work non-commercially, as long as you credit the origin creator and license it on your new creations under the identical terms.

Upload: buikhanh

Post on 31-Mar-2019

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2068/3/BAB II.pdf · Hal tersebut diperoleh dengan membentuk brand yang dapat menonjol di ... dan dapat diterapkan

Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP 

 

 

 

 

 

Hak cipta dan penggunaan kembali:

Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang serupa dengan ciptaan asli.

Copyright and reuse:

This license lets you remix, tweak, and build upon work non-commercially, as long as you credit the origin creator and license it on your new creations under the identical terms.

Page 2: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2068/3/BAB II.pdf · Hal tersebut diperoleh dengan membentuk brand yang dapat menonjol di ... dan dapat diterapkan

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Brand

Landa (2011) menyatakan bahwa brand adalah perpaduan dari seluruh

karakteristik dan nilai-nilai yang dimiliki oleh suatu nama produk, layanan, atau

perusahaan yang membedakan mereka dari kompetitor lainnya berupa persepsi

publik. Sejumlah penerapan yang menjadi bagian untuk memperkenalkan brand

dimulai dengan sebuah logo dan identitas visual melalui pengalaman interaktif,

kemasan, desain promosi, dan iklan (hlm. 218).

Dalam persaingan pasar yang melibatkan sejumlah kompetitor, Wheeler

(2009) berpendapat bahwa perusahaan berupaya menciptakan hubungan jangka

panjang dengan konsumen. Hal tersebut diperoleh dengan membentuk brand yang

dapat menonjol di tengah persaingan, sehingga masyarakat jatuh hati dengan

brand tersebut, mempercayainya, dan meyakini kekuatannya (hlm. 2).

2.2. Identitas Visual

Wheeler (2009) mengatakan bahwa identitas visual mendukung pengenalan dan

pengetahuan terhadap sebuah brand, sehingga brand tersebut dapat diingat dan

cepat dikenali, karena memicu persepsi dan menampilkan asosiasi dari brand

tersebut (hlm. 52).

Landa (2011) turut berpendapat bahwa identitas visual yang juga dikenal

sebagai identitas brand adalah suatu tampilan yang ditangkap manusia secara

Perancangan Ulang..., Patricia Ariesta, FSD UMN, 2015

Page 3: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2068/3/BAB II.pdf · Hal tersebut diperoleh dengan membentuk brand yang dapat menonjol di ... dan dapat diterapkan

verbal melalui logo, kop surat, kartu nama, website, dan aplikasi-aplikasi lainnya

(hlm. 240). Identitas visual dibutuhkan ketika terdapat:

1. sebuah perusahaan, produk, pelayanan, atau grup baru.

2. perubahan nama,

3. kebutuhan penyegaran sebuah brand agar tetap relevan dengan entitasnya,

dengan meredesain identitas visual yang sudah ada untuk mempertahankan

kesinambungan dengan pasar,

4. kebutuhan penyegaran sebuah brand untuk menjaga kesuksesan,

5. perubahan konsumen atau asosiasi brand bagi konsumen yang baru, dengan

meredesain identitas visual yang sudah ada untuk mempertegas brand yang

baru,

6. peleburan dua brand atau perusahaan, dengan mendesain identitas visual baru

yang mewakili perpaduan tersebut dan ekuitas yang dimiliki masing-masing

perusahaan, dan

7. sistem untuk membangun konsistensi sebuah brand melalui media dan

sejumlah aplikasi (hlm. 240-241).

Identitas visual bertujuan untuk menyampaikan makna dan nilai sebuah

brand yang sesuai dengan konsumennya. Oleh karena itu, suatu identitas visual

harus dapat dikenali, dapat diingat, berbeda, dapat bertahan, dan dapat diterapkan

di sejumlah media (hlm. 241). Empat elemen pendukung identitas visual adalah

logo, tipografi, warna, dan bentuk (hlm. 245).

Perancangan Ulang..., Patricia Ariesta, FSD UMN, 2015

Page 4: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2068/3/BAB II.pdf · Hal tersebut diperoleh dengan membentuk brand yang dapat menonjol di ... dan dapat diterapkan

2.3. Logo

Logo menurut Landa (2011) merupakan dasar dari suatu identitas visual. Logo

adalah sebuah simbol unik yang dapat diidentifikasi dan dapat membawa nilai

sebuah brand atau perusahaan (hlm. 240) dan merepresentasikan entitas yang

bersangkutan. Tujuan perancangan sebuah logo yaitu:

1. logo untuk entitas baru,

2. redesain logo yang ada untuk penyegaran, agar tetap relevan dengan pasar,

3. redesain logo yang sudah ada untuk menegaskan brand yang sudah ada,

dengan konsumen yang berbeda atau untuk mereposisi brand bagi konsumen

yang baru, dan

4. logo untuk peleburan dua brand atau perusahaan.

Berawal dari kata ‘logotype’, logo adalah istilah yang paling sering digunakan,

dan kini juga disebut sebagai simbol, mark, brandmark, identifier, logotype, atau

trademark. Berdasarkan bentuknya, logo dibedakan menjadi:

1. Logotype

Logotype/wordmark adalah logo yang memvisualisasi tulisan atau karakter

yang unik yang memunculkan suatu nama.

Gambar 2.1. Contoh Wordmark: Facebook, Disney, dan Sony

(http://www.nodinx.com/5-basic-types-of-logos/)

Perancangan Ulang..., Patricia Ariesta, FSD UMN, 2015

Page 5: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2068/3/BAB II.pdf · Hal tersebut diperoleh dengan membentuk brand yang dapat menonjol di ... dan dapat diterapkan

2. Lettermark

Lettermark adalah logo yang memvisualisasikan inisial nama brand, berupa

karakter huruf.

Gambar 2.2. Contoh Lettermark: Hewlett Packard, Chanel, General Electric

(http://www.nodinx.com/5-basic-types-of-logos/)

3. Symbol mark

Symbol mark atau logogram adalah visualisasi logo yang berupa gambar,

abstrak atau nonteks.

Gambar 2.3. Contoh Symbol Mark: Apple, Shell, Mercedes-Benz

(http://www.nodinx.com/5-basic-types-of-logos/)

4. Combination mark

Combination mark adalah perpaduan tulisan dan simbol (hlm. 247).

Gambar 2.4. Contoh Combination Mark: Hawaiian Airlines, Adidas, Sprint

(http://www.nodinx.com/5-basic-types-of-logos/)

Perancangan Ulang..., Patricia Ariesta, FSD UMN, 2015

Page 6: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2068/3/BAB II.pdf · Hal tersebut diperoleh dengan membentuk brand yang dapat menonjol di ... dan dapat diterapkan

Perpaduan logotype, logogram atau brandmark, dan tagline dalam buku

Wheeler (2009, hlm. 50) disebut juga signature. Anatominya adalah sebagai

berikut.

Gambar 2.5. Anatomi Signature

(Designing Brand Identity, 2009)

Hembree (2006) adalah bentuk visual sebuah perusahaan yang dapat

dilihat oleh konsumen. Logo yang menunjukkan karakter, nilai, dan kualitas,

mampu mengidentifikasi dan membedakan perusahaan tersebut dari perusahaan

lainnya.

Secara umum, logo dibedakan menjadi dua tipe, logomark dan logotype.

Logomark terdiri dari simbol yang menggunakan bentuk-bentuk unik dan

tampilannya disederhanakan agar lebih mudah dikenal dan diingat (hlm. 122).

Logotype terdiri dari bentuk-bentuk huruf yang merupakan nama perusahaan

tersebut dengan tipe tulisan tertentu sehingga tetap menampilkan logo yang unik

dan mudah dikenal.

Perancangan Ulang..., Patricia Ariesta, FSD UMN, 2015

Page 7: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2068/3/BAB II.pdf · Hal tersebut diperoleh dengan membentuk brand yang dapat menonjol di ... dan dapat diterapkan

Logo harus memiliki makna dan konsep yang utuh, walaupun visualnya

dibuat sederhana untuk memudahkan konsumen mengenali tanda tersebut.

Tiga elemen logo yang diperhatikan konsumen adalah warna, bentuk,

nama perusahaan, dan tagline bila diperlukan (hlm. 125).

2.3.1. Karakteristik Bentuk dalam Logo

Menurut Rustan (2009), kesesuaian antara bentuk logo dan entitas sebuah brand

dapat diwujudkan melalui relevansi bentuk dan karakter yang dimilikinya.

1. Garis horisontal

Garis horisontal atau mendatar memberi kesan tenang, statis, tidak ada

pergerakan, tegas, menjadi pondasi, dan dapat memberi kesan negatif seperti

pembatalan.

2. Garis vertikal

Garis vertikal atau tegak memberi kesan kesatuan yang tunggal, kekuatan

yang besar, keagungan, spiritual, dan dapat memberi kesan populer.

3. Garis diagonal

Garis diagonal atau miring memberi kesan dinamis, ada pergerakan dan

memberi arah, dan dapat memberi kesan negatif seperti larangan atau

pembatalan.

4. Lingkaran

Bentuk lingkaran yang tak terputus seperti siklus, memberi kesan dinamis,

pergerakan, kecepatan, kualitas, kesempurnaan, dan kehidupan.

Perancangan Ulang..., Patricia Ariesta, FSD UMN, 2015

Page 8: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2068/3/BAB II.pdf · Hal tersebut diperoleh dengan membentuk brand yang dapat menonjol di ... dan dapat diterapkan

5. Segi empat

Bentuk segi empat memberi kesan stabil, tangguh, kesatuan, dan formal.

6. Segi tiga

Bentuk segi tiga memberi kesan stabil, tangguh, kuat, api, harapan, terarah,

keberhasilan, dan harapan, serta memberi kesan tritunggal dan berharga (hlm.

47-48).

2.4. Redesain

Dalam mendesain ulang, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan menurut

Hodgson (2010), seperti karakter atau nilai apa yang dimiliki brand tersebut, nilai

apa yang tidak dimiliki, nilai apa yang akan tetap dipertahankan, nilai apa yang

akan ditonjolkan, dan kapan perlu melakukan perubahan menyeluruh. Hodgson

melanjutkan bahwa sebuah perancangan ulang yang berhasil tetap menunjukkan

ekuitas brand sebelumnya dengan menanamkan nilai baru dari brand tersebut

dalam benak konsumen (hlm. 14).

2.5. Tipografi

Tampilan jenis tipografi atau typeface menurut Landa (2011) tergantung pada

empat faktor yaitu tampilan visual, ketepatan konsep, kejelasan, dan relevansi

dengan visualnya. Tampilan visual suatu teks, harus indah dan penerapannya

pada bentuk digital atau cetak harus diuji dan dievaluasi. Typeface yang

digunakan harus sesuai dengan konsumen, karakter brand agar pesan dapat

disampaikan dengan tepat (hlm. 50).

Perancangan Ulang..., Patricia Ariesta, FSD UMN, 2015

Page 9: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2068/3/BAB II.pdf · Hal tersebut diperoleh dengan membentuk brand yang dapat menonjol di ... dan dapat diterapkan

Kejelasan tipografi dapat dilihat dari keterbacaan tulisan dan keterbacaan

huruf. Typeface yang terlalu tipis atau tebal, mungkin sulit dibaca. Jika ukurannya

kecil, typeface yang terlalu tebal mungkin sulit dibaca dan goresan yang tipis

mungkin tidak terlihat. Huruf-huruf yang terlalu dekat atau terlalu jauh, juga

mungkin sulit dibaca, begitu pula dengan huruf-huruf yang disusun kapital secara

keseluruhan.

Warna-warna keruh mungkin menyulitkan keterbacaan. Semakin

seimbang kontras antara tulisan dan latarnya meningkatkan keterbacaannya.

Orang-orang cenderung membaca tulisan yang berwarna lebih gelap terlebih

dahulu. Meskipun banyak tersedia, harus dipilih typeface yang sesuai dengan

visualnya (hlm. 51).

2.6. Warna dalam Identitas

Menurut Wheeler (2009), warna digunakan untuk membangkitkan emosi dan

menggambarkan karakter suatu brand. Warna mendorong asosiasi sebuah brand

dan membedakannya dengan kompetitor. Contohnya, Coca-cola yang identik

dengan warna merah di mata konsumen. Dengan melihat warna merahnya Coca-

Cola, masyarakat tidak perlu melihat mereknya. Warna tidak hanya digunakan

pada simbol, tetapi juga digunakan pada logotype, penjelasan bisnis, atau tagline

(hlm.128). Dalam redesain, ada beberapa pertimbangan seperti:

1. sejarah penggunaan warna,

2. warna yang perlu dipertahankan dari identitas sebelumnya,

3. kesesuaian antara warna dengan brand yang baru,

Perancangan Ulang..., Patricia Ariesta, FSD UMN, 2015

Page 10: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2068/3/BAB II.pdf · Hal tersebut diperoleh dengan membentuk brand yang dapat menonjol di ... dan dapat diterapkan

4. penggunaan warna baru untuk perkembangan jangka panjang,

5. penggunaan warna baru yang mungkin membingungkan konsumen.

Warna menurut Suprayoga (2005) dibedakan menjadi tiga, yaitu warna

panas/hangat, warna dingin/sejuk, dan warna netral. Warna panas/hangat

menimbulkan kesan aktif, agresif, tegas, berani, bersemangat, dan persuasif dalam

sebuah desain. Contoh warna panas/hangat adalah warna merah, oranye, kuning,

dan varian ketiga warna tersebut. Warna dingin/sejuk menimbulkan kesan tenang,

damai, adem, harmoni, dan pengetahuan. Umumnya warna tersebut digunakan di

bidang kesehatan, keuangan, dan kecantikan. Contoh warna dingin/sejuk adalah

biru, hijau, ungu, dan varian ketiga warna tersebut.

Warna netral menimbulkan kesan konsistensi atau kestabilan (hlm. 37) dan

cenderung digunakan untuk mempertegas warna panas atau warna dingin. Contoh

warna netral adalah hitam, putih, abu-abu, dan varian ketiga warna tersebut (hlm.

38). Sedangkan secara lebih rinci, pandangan Dameria (2007) terhadap warna,

sebagai berikut.

1. Biru

Kesan tenang, damai, dan kredibel yang dimiliki warna biru, cocok untuk

tempat berpikir dan perusahaan di bidang teknologi atau perbankan.

2. Kuning

Kuning merupakan warna cerah yang mampu menarik perhatian dan

membangkitkan semangat beraktivitas. Selain itu, kuning juga diasosiasikan

sebagai simbol kepintaran dan kebenaran.

Perancangan Ulang..., Patricia Ariesta, FSD UMN, 2015

Page 11: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2068/3/BAB II.pdf · Hal tersebut diperoleh dengan membentuk brand yang dapat menonjol di ... dan dapat diterapkan

3. Hijau

Hijau merupakan warna alam yang memberi kesan teduh dan sejuk. Hijau

kekuningan menimbulkan kesan ceria, sedangkan hijau kebiruan

menimbulkan kesan dingin. Perpaduan warna biru dan kuning ini dipercaya

sebagai warna kemakmuran.

4. Hitam

Hitam merupakan warna netral yang tidak hanya terkesan modern, elegan,

dan mewah, tetapi juga mistis dan imajinatif. Warna ini umumnya

berhubungan dengan profesi di bidang seni dan desain.

5. Ungu

Warna yang memberi kesan gaib ini, memiliki kesan lembut, bahkan agung

dan sakral. Perpaduan warna merah dan biru ini umum disukai oleh profesi di

bidang seni dan magis, dan turut digunakan dalam kerajaan atau bidang

keagamaan.

6. Pink

Pink atau merah jambu merupakan warna wanita, kelembutan, romantis, dan

menimbulkan kesan muda. Warna ini umumnya digunakan untuk hal-hal

yang berkaitan dengan kasih sayang.

7. Oranye

Oranye merupakan warna yang memberikan kehangatan, energi, dan

keceriaan, sehingga dapat memicu kreativitas dan keakraban. Perpaduan

warna merah dan kuning ini cocok pada bidang seni dan desain.

Perancangan Ulang..., Patricia Ariesta, FSD UMN, 2015

Page 12: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2068/3/BAB II.pdf · Hal tersebut diperoleh dengan membentuk brand yang dapat menonjol di ... dan dapat diterapkan

8. Merah

Warna yang membangkitkan semangat dalam kehidupan ini memiliki kesan

kuat, sensual, dan ekspresif. Warna merah biasanya menjadi warna yang

paling mampu menarik perhatian anak-anak.

9. Coklat

Coklat menjadi warna yang sederhana dan alami karena mirip dengan warna

tanah atau kayu. Coklat juga mewakili kultur budaya. Warna ini biasa

digunakan dalam dunia desain interior.

10. Netral (abu-abu, krem, cokelat, hitam, dan putih)

Warna netral menciptakan kesan klasik dan sopan. Akan tetapi, pada

umumnya warna netral dapat dipasangkan dengan warna-warna lainnya.

11. Putih

Putih merupakan warna netral yang memiliki kesan suci dan tulus, sehingga

cocok untuk hal-hal yang sakral. Kebersihan juga salah satu kesan lain yang

ditimbulkan oleh warna putih (hlm.29-50).

Selain itu, Rustan (2009) menambahkan beberapa warna dengan asosiasi

positifnya sebagai berikut.

1. Abu-abu

Netral, keseimbangan, kerendahan hati, pengalaman, dan kemewahan.

2. Putih

Netral, kesucian, kebenaran, dan pengharapan.

Perancangan Ulang..., Patricia Ariesta, FSD UMN, 2015

Page 13: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2068/3/BAB II.pdf · Hal tersebut diperoleh dengan membentuk brand yang dapat menonjol di ... dan dapat diterapkan

3. Hitam

Klasik, kecerdasan, ketangguhan, kemewahan, profesional, dan modern.

4. Merah

Semangat, keceriaan, kasih, dan hasrat.

5. Biru

Ketenangan, kepercayaan, bijaksana, dan teknologi.

6. Hijau

Alami, jiwa muda, perkembangan, dan harmonis.

7. Kuning

Keceriaan, kecerdasan, pikiran positif, dan pengharapan.

8. Ungu

Keagamaan, keagungan, dan kreativitas.

9. Oranye

Keceriaan, semangat, keseimbangan, ketertarikan, dan hasrat.

10. Coklat

Alami, kesederhanaan, persahabatan, kesederhanaan, dan tradisional.

11. Pink

Kewanitaan, kasih, kebahagiaan, dan penghargaan (hlm. 73).

Perancangan Ulang..., Patricia Ariesta, FSD UMN, 2015

Page 14: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2068/3/BAB II.pdf · Hal tersebut diperoleh dengan membentuk brand yang dapat menonjol di ... dan dapat diterapkan

2.7. Gestalt

Menurut Rustan (2009), gestalt merupakan teori yang berisikan kcenderungan

seseorang berasumsi terhadap suatu objek visual secara keseluruhan. Tiga prinsip

gestalt yang digunakan dalam logo pada umumnya adalah sebagai berikut.

1. Similarity

Objek-objek yang tampak serupa, dikelompokkan berdasarkan bentuk,

ukuran, warna, kedekatan jarak, sudut, atau nilai.

2. Closure

Objek yang tidak utuh, cenderung dilengkapi atau dihubungkan menjadi

objek yang utuh, sehingga mudah dipahami.

3. Figure/Ground

Mata mampu memisahkan suatu objek (figur) dari latarnya (ground).

Terkadang hal ini membingungkan, karena memberikan beberapa objek yang

dapat dilihat.

4. Impossible figure

Objek tiga dimensi yang tidak mungkin ada di dunia nyata (hlm. 49-50).

2.8. Graphic Standards Manual

Rustan (2009) berpendapat bahwa Graphic Standards Manual (GSM) adalah suatu

panduan yang digunakan perusahaan dalam menerapkan identitas visual yang

dimiliki secara konsisten. GSM berfungsi untuk membuktikan keaslian identitas

Perancangan Ulang..., Patricia Ariesta, FSD UMN, 2015

Page 15: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2068/3/BAB II.pdf · Hal tersebut diperoleh dengan membentuk brand yang dapat menonjol di ... dan dapat diterapkan

dari pencurian identitas visual. Berikut adalah beberapa hal yang umumnya

terdapat di dalam GSM.

Tabel 2.1. Konten GSM Pada Umumnya

1. Pendahuluan

a. Kata pengantar dari CEO perusahaan

b. Tujuan buku panduan

c. Cara menggunakan buku panduan

2. Logo

a. Logo (Simbol dan Logotype), konstruksi bentuk

b. Tipografi

c. Warna

d. Fotografi atau elemen visual lain

e. Layout

f. Penerapan identitas visual

g. Penggunaan yang tidak diperbolehkan

Dalam menerapkan identitas visual, media yang digunakan oleh sebuah

brand, sebagian besar tergantung pada kebutuhan perusahaan. Selain itu, besar

kecilnya perusahaan dan dana yang dimiliki perusahaan merupakan pertimbangan

lain dalam menentukan media yang akan digunakan (hlm. 90-91).

Selain konten GSM yang umum digunakan, terdapat konten GSM yang

lebih detail yang digunakan beberapa perusahaan, seperti pada tabel berikut.

Perancangan Ulang..., Patricia Ariesta, FSD UMN, 2015

Page 16: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2068/3/BAB II.pdf · Hal tersebut diperoleh dengan membentuk brand yang dapat menonjol di ... dan dapat diterapkan

Tabel 2.2. Detail Konten GSM yang Digunakan Sejumlah Perusahaan

1. Pendahuluan

a. Daftar Isi

b. Kata pengantar dari CEO perusahaan

c. Tujuan GSM

d. Cara menggunakan GSM

e. Daftar istilah yang digunakan dalam GSM tersebut

2. Logo

a. Makna logo

b. Logo utama dan logo lainnya

c. Cara pengukuran logo

d. Ukuran minimal logo

e. Clear area logo

3. Warna

a. Warna perusahaan

b. Variasi warna logo (fullcolour, black and white, dan grayscale)

c. Variasi warna lainnya

d. Kode warna yang digunakan

4. Tipografi a. Tipografi perusahaan

b. Alternatif jenis huruf

5. Elemen visual lainnya a. Gaya forografi atau ilustrasi

6. Layout a. Grid, margin

7. Penerapan identitas visual

b. Penerapan logo dan elemen visual lainnya pada sejumlah media

8. Incorrect Use

c. Penggunaan yang tidak diperbolehkan dari sisi proporsi, ukuran, warna, atau latar belakang. (hlm. 92-99)

Perancangan Ulang..., Patricia Ariesta, FSD UMN, 2015

Page 17: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2068/3/BAB II.pdf · Hal tersebut diperoleh dengan membentuk brand yang dapat menonjol di ... dan dapat diterapkan

2.9. Musik

Menurut Cooper (1982), musik diwakili oleh kumpulan nada. Setiap nada

menentukan tinggi rendahnya suara. Untuk mengenali nada tersebut, dibutuhkan

bahasa khusus. Setiap nada memiliki frekuensi yang berbeda, sehingga

dibutuhkan simbol-simbol yang dapat mewakili setiap nada. Simbol tersebut

adalah not balok (hlm. 10).

Not balok adalah simbol dalam musik yang terletak pada suatu garis atau

di antara dua garis paranada. Setiap not balok pada garis paranada berfungsi untuk

mengidentifikasi suatu nada dan memberi informasi tentang durasi yang

dibutuhkan untuk memainkan nada tersebut (hlm. 11).

Pilhofer dan Day (2007) menambahkan, musik yang indah tidak hanya

diciptakan melalui ragam not yang dimainkan bersama, tetapi juga bagaimana

bunyinya disampaikan kepada pendengar untuk menarik perhatian, memberikan

inspirasi, dan menimbulkan respon yang emosional dari pendengar. Tempo adalah

salah satu bagian di dalam musik, sebagai penanda dalam musik untuk

mengarahkan emosi senang atau sedih, atau marah saat seseorang memainkan

sebuah lagu.

Tempo adalah waktu, dalam bahasa sehari-hari. Dalam musik, tempo

mengarah pada kecepatan saat musik dimainkan. Tempo bukanlah seberapa cepat

atau lambat seseorang mampu memainkan musik, tetapi tempo mengatur emosi

dari musik tersebut. Musik yang dimainkan sangat lambat atau sangat berat, dapat

terkesan suram. Sebaliknya, musik yang dimainkan sangat cepat, dapat terkesan

Perancangan Ulang..., Patricia Ariesta, FSD UMN, 2015

Page 18: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2068/3/BAB II.pdf · Hal tersebut diperoleh dengan membentuk brand yang dapat menonjol di ... dan dapat diterapkan

bahagia dan ceria (hlm. 65). Berikut adalah ragam tempo yang umum digunakan

dalam musik (hlm. 67-68).

Tabel 2.3. Ragam Tempo dalam Musik

Grave Paling lambat dan sangat resmi.

Largo Sangat serius dan muram, biasanya untuk acara pemakaman

Larghetto Sedikit lebih cepat dibanding largo

Lento Lambat

Adagio Santai

Andante Seperti langkah orang berjalan.

Andantino Lebih cepat dibanding andante.

Moderato Tempo sedang, tidak cepat ataupun lambat

Allegretto Agak cepat

Allegro Cepat

Vivace Cepat dan lincah

Presto Sangat cepat

Dalam jurnalnya, Hevner (1937) menyatakan bahwa tempo dan nada

merupakan dua faktor penting dalam mengekspresikan sebuah musik. Akan tetapi,

tempo memiliki peran paling besar, karena mengarahkan unsur-unsur musik

lainnya agar dimainkan secara konsisten (hlm. 625).

Musik dapat didengar melalui alat musik. Contoh alat musik adalah piano,

gitar, biola, dan drum. Menurut Sachs (2006), piano adalah alat musik yang

ditemukan pada awal abad ke-18. Bunyi yang dihasilkannya berasal daripapan

kayu yang diintegrasikan dengan senar. Saat papan ditekan oleh jari, senar

tersebut menghasilkan bunyi (hlm. 391). Gitar adalah alat musik yang ditemukan

Perancangan Ulang..., Patricia Ariesta, FSD UMN, 2015

Page 19: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2068/3/BAB II.pdf · Hal tersebut diperoleh dengan membentuk brand yang dapat menonjol di ... dan dapat diterapkan

pada awal abad ke-17. Pada abad ke-17, gitar menjadi alat musik para pemusik

amatir. Maka, bentuknya berkembang menjadi bentuk yang dikenal pada era

modern, yaitu memiliki enam helai senar dan bentuk yang besar, tetapi lebih

mudah dipegang (hlm. 374-375). Biola adalah alat musik yang memiliki frekuensi

nada yang tinggi. Sejarah biola yang asli sulit ditemukan, karena membutuhkan

waktu yang panjang (hlm. 355). Secara silsilah, biola merupakan bagian dari viols.

Viols dibedakan menjadi dua kategori pada abad ke-16, yaitu viole da gamba dan

viole da braccio. Viole da gamba adalah alat musik yang pada masa ini disebut

viols atau gambas. Viole da braccio adalah kelompok alat musik yang dikenal

pada masa ini seperti biola, viola (biola alto), cello, dan double bass (hlm. 347).

Drum adalah alat musik yang mengeluarkan bunyi melalui selaput kulit yang

dimilikinya (hlm. 31).

Perancangan Ulang..., Patricia Ariesta, FSD UMN, 2015