link net raih laba rp 490 m aaji imbau agenbigcms.bisnis.com/file-data/1/3127/abf48c98_jun17... ·...

1
Suara Pembaruan, 01 Agustus 2017

Upload: vuonglien

Post on 02-Mar-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

9Sua ra Pem ba ru an Selasa, 1 Agustus 2017 Ekonomi & Keuangan

AAJI Imbau Agen Produktif Masuk MDRT[JAKARTA] Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI)mengimbau perusahaan industri asuransi jiwa untuk men-daftarkan para agen produktif agar masuk dalam komuni-tas MDRT (Million Dollar Round Table). MDRT adalah sebuah komunitas agen dengan First Year Premium mini-mal sebesar Rp 542,57 juta yang merupakan akumulasi premi pertama dalam satu tahun atau dengan standar peng-hasilan minimal Rp 25 juta per bulan.

“Karena jika saja 30% agen asuransi jiwa masuk MDRT, kontribusi yang diberikan untuk industri asuransi pasti sangat besar,” kata Ketua AAJI, Hendrisman Rahim di sela konferensi pers penyelenggaraan MDRT Day 2017 di Rumah AAJI, Jakarta, Senin (31/7).

Dia mengakui, saat ini masih banyak keengganan agen untuk bergabung dengan MDRT dikarenakan harus mem-bayar biaya pendaftaran senilai US$ 550. Untuk itu, dia menghimbau pelaku industri untuk membayarkan terlebih dahulu biaya pendaftaran tersebut.

“Itu uang kecil bagi para agen, tetapi sebaiknya peru-sahaan asuransi yang membayarnya terlebih dahulu. Toh, nanti ujungnya juga perusahaan yang akan mendapatkan manfaatnya ketika banyak agen mencapai kualifikasi MDRT,” pungkasnya.

AAJI, menurut Hendrisman, tengah mancari solusi untuk mempermudah para agen mencapai level MDRT. Salah satunya adalah dengan menciptakan satu komunitas seperti MDRT, tetapi levelnya lokal.

“Kita lagi rancang yang namanya MDRT Mini, ini nanti jadi jembatan para agen kita untuk nantinya bisa naik level ke internasional, masuk ke komunitas MDRT yang sesungguhnya. Jadi ada tahapan yang mempermudah para agen kita,” jelas Hendrisman. [O-2]

Link Net Raih Laba Rp 490 M[JAKARTA] PT Link Net Tbk (LINK) membukukan peningkatan pendapatan sebesar 18,5% menjadi Rp 1,65 triliun sepanjang semester I-2017, bandingkan dengan periode sama tahun lalu Rp 1,39 triliun. Pertumbuhan tersebut men-dorong kenaikan laba bersih perseroan sebesar 23% menjadi Rp 490 miliar.

Presiden Direktur dan CEO Link Net Irwan Djaja mengatakan, pertumbu-han pendapatan perseroan hingga kuarta II-2017 tersebut ditopang atas peningka-tan rata-rata pendapatan per pelanggan (average revenue per user/ARPU) men-jadi Rp 419.000.

Perseroan juga berhasil memper-tahankan kenaikan margin keuntungansejalan dengan peningkatan pendapatan per pelanggan bersamaan dengan tetap terkendalinya biaya.

Hal ini berdampak terhadap lonjakan laba hingga semester I-2017. Manajemen Link Net menyebutkan, laba operasional perseroan naik sekitar 23% menjadi Rp 662 miliar hingga semester I-2017.

“Margin keuntungan bersih perse-roan mengalami kenaikan menjadi 29,7% pada semester I-2017, band-ingkan dengan kuartal I-2017 sebesar 29,2%. Sementara, laba bersih naik seki-tar 23% menjadi Rp 490 miliar,” tulisIrwan Djaja melalui siaran pers, di Jakarta, Senin (31/7).

Selain peningkatan ARPU dan mar-gin keuntungan, dia mengatakan, perse-roan berhasil menambah jangkauan layanannya kepada 47.000 rumah baru yang terkoneksi (home passed) sepan-jang kuartal II-2017.

Penambahan tersebut membuat total jangkauan layanan perseroan telah men-

capai 1,9 juta rumah hingga akhir se-mester I-2017.

Manajemen mengungkapkan bahwa peningkatan kinerja keuangan dan op-erasional perseroan tersebut menggam-barkan berlanjutnya kenaikan permint-aan televisi kabel dan broadband di Indonesia. Perseroan juga akan terus be-rinovasi untuk memastikan pelanggan mendapatkan layanan tv kabel dan inter-net terbaik.

TerbesarLink Net didirikan pada tahun 1996,

merupakan penyedia layanan via kabel terbesar di Indonesia. Perseroan menye-diakan layanan televisi berbayar dengan kualitas tinggi, koneksi broadband berkecepatan tinggi dan komunikasi da-ta. Link Net beroperasi di Jabodeta-bek, Surabaya dan sekitarnya (termasuk Malang), Bandung, Bali, Medan, sertaBatam.

Link Net memiliki dan mengopera-sikan jaringan kabel Hybrid Fiber Coaxial (HFC) dan Fiber-to-the Home(FTTH) yang menyediakan layanan akses internet berkecepatan tinggi untuk pelanggan-pelanggan ritel dan korpora-si. Link Net juga mengoperasikan layan-an televisi berbayar dengan berkolabora-si dengan PT First Media Television (FMTV). [ID/M-6]

istimewa

Irwan Djaja

Suara Pembaruan, 01 Agustus 2017