limbah industri pulp

Upload: cindhy-ade-hapsari

Post on 05-Apr-2018

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/31/2019 Limbah Industri Pulp

    1/6

    18

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 LATAR BELAKANG

    Perkembangan industri pulp dan kertas Indonesia sangat pesat dalam kurun waktu

    lima tahun terakhir. Ini ditunjukkan dengan peningkatan kapasitas produksi pulp

    menjadi sekitar 6,5 juta ton per tahun, kertas menjadi sekitar 11 juta ton per tahunkertas, atau meningkat 1,5% untuk produksi pulp dan 9% untuk produksi kertas pada

    tahun 2007. Walaupun pada tahun 2008-2009 sedikit menunjukkan penurunan.

    (Laporan Asosiasi Pulp dan Kertas Indonesia, APKI, 2009). Meningkatnya

    perkembangan industri pulp dan kertas di Indonesia telah membawa dampak terhadap

    meningkatnya permasalahan lingkungan yang di sebabkan oleh pencemaran limbah

    terutama sludge industri pulp. Oleh karenanya dalam upaya terpeliharanya kualitas

    lingkungan industri pulp harus meningkatkan pengelolaan limbahnya melalui

    pengolahan yang lebih efektif dan kemungkinannya untuk dimanfaatkan menjadi

    material lainnya (Syamsudin dkk, 2007).

    Serat limbah industri pulp mempunyai karateristik yang tergantung dari

    bahan baku, sumber proses dan produk yang dihasilkan dari sumber tersebut. Limbah

    padat sludge yang dihasilkan industri pulp dan kertas berasal dari proses pencucian /

    penyaringan bubur pulp (reject screen) dan belt press hasil pengolahan instalasi

    pengolahan limbah (IPAL). Limbah padat ini terdiri dari 80% serat pendek, sedang

    dan panjang sisanya berupa bahan pengisi (filler), kotoran berupa plastik, logam dan

    bahan pengotor lainnya. Sedangkan limbah padat yang berasal dari belt press sekitar

    60% terdiri dari serat pendek atau halus sisanya berupa bahan pengisi (filler). Serat

    Universitas Sumatera Utara

  • 7/31/2019 Limbah Industri Pulp

    2/6

    19

    limbahindustri pulp (sludge) dari bell press yang berasal dari PT. Toba Pulp Lestari

    Porsea masih mengadung air 20 30% (Syamsudin dkk, 2007).

    Kaolin merupakan batuan yang tersusun dari material lempung dengan

    kandungan besi yang rendah dan umumnya berwarna putih atau agak keputihan.

    Kaolin mempunyai komposisi hidrous aluminium silikat (2H2O.Al2O3.2SiO2). Kaolin

    digunakan sebagai bahan baku dalam berbagai industri. Dalam industri, kaolin

    berfungsi sebagai bahan pelapis (coater) atau sebagai pengisi (filler). Pengunaan

    kaolin yang utama adalah dalam industri kertas, keramik, cat, sabun dan pestisida

    (Rina M, 2007). Kaolin pada industri kertas digunakan sebagai pengisi dalam bulk

    kertas dan untuk melapisi permukaan kertas. Sifat yang dimiliki bahan kaolin yang

    berwarna putih dapat meningkatkan sifat optik kertas atau karton dan memperbaiki

    sifat cetak kertas dan karton. Ketika bahan kaolin digunakan sebagai bahan pengisi

    permukaan kertas, kaolin dapat meningkatkan kualitas permukaan dan warna kertas

    menjadi lebih putih dan licin.

    Tapioka merupakan suatu polisakarida yang biasanya diperoleh dalam bentuk

    serbuk kering berwarna putih, tidak berbau, tidak dan berkarbohidrat kompleks.

    Tapioka adalah bahan campuran yang terdiri dari amilosa dan amilopektin. Amilosa

    adalah polimer berantai linier panjang yang terdiri dari beberapa ratus unit D-glukosa

    tersambung satu sama lain melalui ikatan oleh ikatan - D - (14). Sedangkan

    amilopektin adalah polimer bercabang yang mengandung 600 - 6000 subunit glukosa.

    Setiap cabang amilopektin adalah rantai pendek yang mengandung subunit-subunit

    glukosa yang terhubung satu sama lain melalui ikatan glikosida - D - (16).

    P.T. Toba Pulp Lestari Tbk. berlokasi di Desa Sosor Ladang, Kecamatan,

    Toba Samosir, Indonesia yang memiliki kinerja produksi perusahaan pulp 0,2 juta ton

    pulp pada tahun 2008 (APKI, 2008) saat ini menghasilkan limbah padat sludge 32 ton

    per hari (survey kelapangan, juli 2009). Serat limbah industri pulp adalah serat limbah

    Universitas Sumatera Utara

  • 7/31/2019 Limbah Industri Pulp

    3/6

    20

    padat (sludge) yang masih memiliki kadar serat pendek dan halus yang selama ini

    serat limbah padat tersebut belum optimal pemanfaatannya, sebagian kecil

    dimanfaatkan menjadi , bahan bakar alternatif sebagai pengganti batu bara

    (Syamsudin 2007), batako (Didik Bambang Supriyadi, 2005), dan sebagai landfill

    pada area yang telah disediakan, sedangkan sisanya ditimbun begitu saja. Apabila

    keadaan ini dibiarkan terus semakin lama pabrik akan kekurangan lahan untuk

    penimbunan limbah sehingga terjadi pencemaran lingkungan. Dengan demikian

    diperlukan upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut, salah satu alternative

    adalah dengan memanfaatkan limbah padat sludge tersebut sebagai bahan substitusi

    serat pada pembuatan kemasan karton (Ligia Santosa, 2000). Salah satu alternatif

    untuk mengatasi masalah limbah tersebut diatas adalah dengan mencampurkan sludge

    tersebut dengan serat panjang seperti serat daun nanas, serat pelepah batang pisang

    dan serat batang rami.

    Serat daun nanas termasuk serat panjang dan halus, tetapi kuat tariknya rendah

    bila dibandingkan dengan serat jute, sisalina dan cotton (Collins, 1960) Morfologi

    serat daun nanas asal bogor, memiliki panjang serat rata-rata 3,40 mm, diameter serat

    luar 6,99 m, diameter serat dalam 2,34 m dan tebal dinding 2,33 m, kelangsingan

    672, kelemasan 0,33 dan bilangan rankel 1,99 (Wawan K, 2006). Serat daun nanas

    lebih baik dari serat kayu untuk kertas karena memiliki perbandingan panjang

    terhadap lebar sangat besar bila dibandingkan dengan serat kayu, sehingga sifat kertas

    yang terbentuk sangat baik, misalnya : tipis, permukaan halus, mudah dilipat dan

    kertasnya dapat diremas tidak rusak dan kemudian dihaluskan kembali tanpa

    meninggalkan bekas. Pulp daun nanas sesuai untuk dibuat jenis kertas khusus,

    misalnya : kertas filter, sigaret, tissue (Colins, 1960).

    Salah satu alternatif untuk mengatasi masalah tersebut diatas adalah dengan

    mencampurkan sludge tersebut dengan serat panjang seperti serat daun nanas

    (ananas comosus) jenis nanas Palembang, serat pelepah batang pisang (musa

    Universitas Sumatera Utara

  • 7/31/2019 Limbah Industri Pulp

    4/6

    21

    paradisiaca) jenis pisang kepok dan serat batang rami (boehmeria nivea) Serat

    pelepah batang pisang diperoleh dari batang pisang palsu (pseduo-stem) yang

    memiliki densitas 1,35 gr/cm3, kandungan selulosa dari 63 - 64% dan kandungan

    lignin 5%, panjang serat rata-rata 1,92 4,17 mm, diameter serat rata-rata 28,11

    37,50 m, tebal dinding serat rata-rata 12 m (Wawan K. 2006).

    Serat batang rami memiliki serat panjang sehingga sangat potensial untuk

    dikembangkan menjadi pulp putih. Serat panjang yang sangat baik dibuat menjadi

    kertas tulis dan kertas Hvs. Dengan sifat seratnya yang panjang dan langsing, serat

    rami juga dapat dikembangkan untuk kertas khusus seperti kertas saring teh celup,

    kertas rokok dan kertas yang memerlukan ketahanan, daya simpan yang lama seperti :

    kertas uang, kertas surat berharga, kertas dokumen dan kertas peta. Rami memiliki

    kandungan selulosa 80% yang terdapat pada kulit batang (Umar S.Tamansyah, 2007).

    Untuk material baru serat limbah industri pulp dari PT. Toba Pulp Lesteri -

    Porsea perlu pencampuran dengan serat lain seperti serat daun nanas (DN), serat

    pelepah batang pisang (PBP) dan serat batang rami (BR) karena ketiga serat DN, PBP

    dan BR memiliki serat panjang, jumlahnya berkelimpahan dan belum dimafaatkan

    selama ini. Berdasarkan sifat-sifat serat tersebut diatas, diperkirakan dengan

    mencampurkan serat daun nanas, serat pelepah batang pisang atau serat batang rami

    dengan sludge industri pulp tersebut dapat menghasilkan karton jenis paperboard

    packaging atau chipboard packaging yang banyak digunakan setelah dilapisi dengan

    polimer seperti : milk carton, cereal boxes, cake mix packaging, cookie and cracker

    packaging, cosmetic and perfume packaging dan lain-lain ( About Paperboard

    Packaging). dan carton Linersebagai penyekat karton gelombang (Corrugated Box)

    yang banyak digunakan untuk kardus sepatu, kardus sandal, kardus atena TV, kardus

    botol, kardus obat-obatan, kardus rempah-rempah dan lain-lain. Lembaran karton

    akan dikarakterisasi sifat-sifat fisik, kimia, mekanik dan optik seperti: gramatur,

    densitas, ketebalan, daya serap air (cobb60) , kadar air, ketahanan tekan lingkar,

    Universitas Sumatera Utara

  • 7/31/2019 Limbah Industri Pulp

    5/6

    22

    rendemen, ketahanan tarik, ketahanan koyak, ketahanan retak, derajat putih dan

    analisis fraksi serat terhadap pulp sludge, pulp daun nanas, pulp pelepah batang

    pisang dan pulp batang rami serta Analisis kandungan unsur sludge industri pulp.

    Serat daun nanas, serat pelepah batang pisang dan serat batang rami masing-masing

    termasuk golongan serat panjang, jumlahnya berkelimpahan dan belum dimanfaatkan,

    diperkirakan dengan mencampursludge industri pulp yang memiliki serat pendek dan

    halus (fines) dengan serat daun nanas, serat pelepah batang pisang atau serat batang

    rami tersebut serta ditambahkan bahan perekat tapioka dan pengisi kaolin dapat

    menghasilkan karton jenis chipboard, paparboard atau karton liner yang banyak

    digunakan sebagai kemasan karton lipat dan kardus.

    1.2 PERUMUSAN MASALAH

    Apakah interaksi serat limbah industri pulp dan kertas dengan serat daun nanas, serat

    pelepah batang pisang atau serat batang rami dengan aditif perekat tapioka dan

    pengisi kaolin dapat menghasilkan karton yang memenuhi Standar Nasional

    Indonesia (SNI).

    1.3 TUJUAN PENELITIAN

    Untuk meningkatkan kualitas serat limbah industri pulp dan kertas berasal dari PT.

    Toba Pulp Lestari - Porsea Indonesia sehingga memenuhi persyaratan SNI 14-0123-

    1998 dan SNI 14-0095-1996 sebagai substitusi bahan karton.

    1.4 HIPOTESIS

    Serat limbah industri pulp dan kertas yang dihasilkan oleh pabrik pulp PT. Toba Pulp

    Lestari - Porsea memiliki serat pendek dan halus dapat ditingkatkan mutunya melalui

    interaksidengan serat panjang dari daun nanas, pelepah batang pisang, atau batang

    Universitas Sumatera Utara

  • 7/31/2019 Limbah Industri Pulp

    6/6

    23

    rami menjadi bahan baku dalam proses pembuatan karton dengan bahan pengisi

    kaolin dan bahan perekat tapioka untuk dikarakterisasi yang memenuhi sifat fisik,

    sifat mekanik, sifat kimia dan sifat optik lembaran karton meliputi : gramatur,

    ketebalan, densitas, ketahanan tarik, ketahanan retak, ketahanan koyak, ketahanan

    tekan lingkar daya serap air, kadar air dan derajat putih yang memenuhi persyaratan

    SNI 14-0123-1998 dan SNI 14-0095-1996.

    1.5 MANFAAT PENELITIAN

    Dengan melakukan penelitian ini diharapkan memberikan informasi tentang serat

    limbah (sludge) industri pulp dan kertas PT. Toba Pulp Lestari Porsea Indonesia,

    serat daun nanas, serat pelepah batang pisang dan serat batang rami serta

    pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pembuatan karton dari bahan baku

    serat alam.

    Universitas Sumatera Utara