lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19720/1/4201409006.pdf · 2013-12-13 · ii persetujuan pembimbing...

224
KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM GAMES TOURNAMENT BERVISI SETS PADA PEMBELAJARAN IPA YANG MENGINTEGRASIKAN MATERI KEBENCANAAN skripsi disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika oleh Edining Puspitawati 4201409006 JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2013

Upload: phamkhue

Post on 03-May-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN

TEAM GAMES TOURNAMENT BERVISI SETS PADA

PEMBELAJARAN IPA YANG MENGINTEGRASIKAN

MATERI KEBENCANAAN

skripsi

disajikan sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Fisika

oleh

Edining Puspitawati

4201409006

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2013

  

ii  

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi yang berjudul “Keefektifan Model Pembelajaran Team Games

Tournament Bervisi SETS pada Pembelajaran IPA yang Mengintegrasikan Materi

Kebencanaan” telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke sidang ujian

skripsi Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,

Universitas Negeri Semarang.

Semarang, 15 Agustus 2013

Pembimbing I, Pembimbing II,

Prof. Dr. Ani Rusilowati, M.Pd. Dr. Agus Yulianto, M.Si. NIP. 19601219 198503 2 002 NIP. 19660705 199003 1 002

  

iii  

PENGESAHAN

Skripsi yang berjudul

Keefektifan Model Pembelajaran Team Games Tournament Bervisi SETS

pada Pembelajaran IPA yang Mengintegrasikan Materi Kebencanaan

disusun oleh

Edining Puspitawati

4201409006

telah dipertahankan di hadapan sidang Panitia Ujian Skripsi FMIPA UNNES pada

tanggal 21 Agustus 2013.

Panitia: Ketua Sekretaris Prof. Dr. Wiyanto, M.Si. Dr. Khumaedi, M.Si. NIP. 19631012 198803 1 001 NIP. 19630610 198901 1 002 Ketua Penguji Dr. Khumaedi, M.Si. NIP. 19630610 198901 1 002 Anggota Penguji / Anggota Penguji / Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping Prof. Dr. Ani Rusilowati, M.Pd. Dr. Agus Yulianto, M.Si. NIP. 19601219 198503 2 002 NIP. 19660705 199003 1 002

  

iv  

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar

hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya orang lain, baik sebagaian atau

seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini

dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Semarang, 15 Agustus 2013

Edining Puspitawati NIM 4201409006

  

v  

PERSEMBAHAN

♥ Untuk Allah SWT.

♥ Untuk kedua orang tuaku tercinta Sunarto dan Sri Hartati yang tiada

letihnya memberikan do’a dan semangat di setiap langkahku

♥ Untuk Alm. Nenek dan Kakekku atas kasih sayang kalian, doa’ku selalu

menyertai kalian

♥ Untuk kedua adikku tercinta Edita Pusparatri dan Osadha Bungsu Putra

atas doa dan dukungannya

♥ Untuk teman-teman Kos Az-Zahra (Ana, Reny, Nunik, Septi, Vaya, Nurul,

Erni, Windah, Mita, dll) sebagai teman berbagi suka maupun duka

♥ Untuk Reny, Ratna, Nunik, Santika, Amel, Nurul, Pras, Dimas, Lutfia,

Riza dan teman-teman rombel 1 atas bantuan dan dukungannya selama ini

♥ Untuk teman-teman senasib dan seperjuangan Pendidikan Fisika angkatan

2009

  

vi  

MOTTO

Tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan selama ada komitmen dan

keyakinan bersama untuk menyelesaikan

Berangkat dengan penuh keyakinan, berjalan dengan penuh keikhlasan,

istiqomah dalam menghadapi cobaan( TGKH. Muhammad Zainuddin

Abdul Madjid)

Berusahalah untuk tidak menjadi manusia yang berhasil tapi berusahalah

menjadi manusia yang berguna ( Albert Einstein)

  

vii  

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan nikmat-Nya yang

senantiasa tercurah sehingga tersusun skripsi berjudul “Keefektifan Model

Pembelajaran Team Games Tournament Bervisi SETS pada Pembelajaran IPA

yang Mengintegrasikan Materi Kebencanaan”.

Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak berupa

saran, bimbingan, maupun petunjuk dan bantuan dalam bentuk lain, maka penulis

menyampaikan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum., sebagai Rektor Universitas Negeri

Semarang.

2. Prof. Dr. Wiyanto, M.Si., selaku Dekan FMIPA Universitas Negeri

Semarang.

3. Dr. Khumaedi, M.Si., selaku Ketua Jurusan Fisika FMIPA Universitas

Negeri Semarang.

4. Dr. Putut Marwoto, M.Si., selaku dosen wali.

5. Prof. Dr. Ani Rusilowati, M.Pd., selaku dosen pembimbingan utama yang

telah dengan sabar dan penuh tanggung jawab memberikan bimbingan dan

motivasi dalam penyusunan skripsi ini.

6. Dr. Agus Yulianto, M.Si., selaku dosen pembimbing pendamping yang telah

banyak meluangkan waktu dan penuh tanggung jawab memberikan

bimbingan dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini.

7. Bapak Ibu dosen Universitas Negeri Semarang atas ilmu dan pelajaran yang

diberikan selama kuliah.

  

viii  

8. H. Purwanto, S.Pd., MM., selaku Kepala SMP Negeri 1 Gabus yang telah

memberikan ijin penelitian dan kemudahan saat melaksanaan penelitian.

9. Dyah Ernawati, S.Pd., selaku guru IPA SMP Negeri 1 Gabus, atas bantuan

dan kerjasamanya dalam penelitian.

10. Sri Sadini, S.Pd., selaku guru IPA SMP Negeri 1 Gabus, atas bantuan dalam

penelitian.

11. Siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Gabus yang telah membantu proses

penelitian.

12. Ayahanda Sunarto dan Ibunda Sri Hartati yang tak pernah letih memberikan

nasehat, semangat, do’a, pengorbanan dan kasih sayang kepada penulis.

13. Dek Edita Pusparatri dan dek Osadha Bungsu Putra yang memberikan

semangat dan do’a.

14. Teman-teman Kos Az-Zahra, atas dukungan dan do’a.

15. Teman-teman Pendidikan Fisika 2009 yang telah berjuang bersama,

memberikan motivasi dan do’a.

16. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak

dapat disebut satu persatu.

Dengan segala keterbatasan, penulis menyadari bahwa skripsi ini belum

sempurna, tidak menutup kemungkinan bahwa ada saran dan kritik yang diberikan

kepada penulis untuk menyempurnakan skrisi ini. Semoga skripsi ini dapat

memberikan manfaat dan kontribusi bagi pembaca.

Semarang, 15 Agustus 2013

Penulis

  

ix  

ABSTRAK

Puspitawati, Edining. 2013. Keefektifan Model Pembelajaran Team Games Tournament Bervisi SETS pada Pembelajaran IPA yang Mengintegrasikan Materi Kebencanaan. Skripsi, Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang. Pembimbing Utama: Prof. Dr. Ani Rusilowati, M.Pd, Pembimbing Pendamping: Dr. Agus Yulianto, M.Si. Kata Kunci : Model pembelajaran Team Games Tournament, SETS, Kebencanaan, Hasil Belajar, Karakter

Bencana alam yang sering terjadi menuntut adanya karakter kepedulian lingkungan yang diperoleh siswa melalui pendidikan di sekolah. Berdasarkan observasi dan wawancara di SMP Negeri 1 Gabus, para siswanya dinilai memiliki karakter kedisiplinan, kerjasama dan tanggung jawab yang minim. Penggunaan model pembelajaran yang kurang bervariasi menyebabkan siswa jenuh, pasif dan memperoleh nilai kurang. Salah satu model pembelajaran yang mendukung keberhasilan pembelajaran dan pembentukan karakter adalah model pembelajaran Team Games Tournament bervisi SETS.

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui keefektifan model pembelajaran Team Games Tournament bervisi SETS pada pembelajaran IPA yang mengintegrasikan materi kebencanaan terhadap hasil belajar dan karakter siswa dibanding dengan model pembelajaran diskusi bervisi SETS. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan desain Posttest-Only Control Design. Instrumen penelitian berupa lembar observasi dan tes tertulis. Analisis yang digunakan adalah uji kesamaan dua proporsi dan uji perbedaan dua rata-rata.

Hasil penelitian menunjukkan: (1) siswa yang tuntas belajar kelas eksperimen lebih dari siswa yang tuntas belajar pada kelas kontrol yang ditunjukkan dengan > . pada tiap ranah belajar, (2) rata-rata hasil belajar siswa pada kelas eksperimen lebih dari hasil belajar kelas kontrol ditunjukkan dengan < , (3) karakter pada kelas eksperimen lebih baik dari kelas kontrol ditunjukkan dengan pada aspek karakter < .

Berdasarkan hasil penelitian penggunaan model pembelajaran Team Games Tournament bervisi SETS pada kelas eksperimen memperoleh hasil belajar dan karakter yang lebih baik, sehingga disimpulkan bahwa pengajaran melalui model pembelajaran Team Games Tournament bervisi SETS lebih efektif terhadap hasil belajar dan karakter siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Gabus pada pembelajaran IPA materi tekanan yang mengintegrasikan materi kebencanaan dibandingkan kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran diskusi bervisi SETS.

  

x  

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................... ii

PENGESAHAN .............................................................................................. iii

PERNYATAAN ............................................................................................... iv

PERSEMBAHAN ............................................................................................ v

MOTTO ........................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR ..................................................................................... vii

ABSTRAK ....................................................................................................... ix

DAFTAR ISI .................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xv

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvii

BAB

1. PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .............................................................................. 6

1.3 Pembatasan Masalah .......................................................................... 7

1.4 Tujuan Penelitian ............................................................................... 7

1.5 Manfaat Penelitian ............................................................................. 8

1.6 Penegasan Istilah ................................................................................ 9

1.7 Sistematika Penulisan Skripsi ............................................................ 11

  

xi  

2. LANDASAN TEORI .................................................................................. 14

2.1 Definisi Belajar .................................................................................. 14

2.2 Pembelajaran ...................................................................................... 15

2.3 Pembelajaran IPA .............................................................................. 16

2.4 Hasil Belajar ....................................................................................... 17

2.4.1 Ranah Kognitif .............................................................................. 17

2.4.2 Ranah Afektif ................................................................................ 18

2.4.3 Ranah Psikomotorik ...................................................................... 18

2.5 Model Pembelajaran Team Games Tournament ................................ 19

2.6 Pembelajaran Bervisi SETS ................................................................ 22

2.7 Kebencanaan ...................................................................................... 24

2.8 Karakter .............................................................................................. 25

2.9 Tinjauan Materi Tekanan ................................................................... 27

2.9.1 Tekanan pada Zat Padat .............................................................. 27

2.9.2 Tekanan pada Zat Cair ................................................................ 27

2.9.2.1 Hukum Archimides ............................................................... 28

2.9.2.2 Bejana Berhubungan ........................................................... 33

2.9.2.3 Hukum Pascal ...................................................................... 35

2.9.3 Tekanan Udara ............................................................................ 36

2.9.3.1 Hukum Boyle ........................................................................ 37

2.10 Keterkaitan Materi, Unsur SETS, dan Kebencanaan ......................... 37

2.10.1 Konsep Tekanan pada Zat Padat ................................................. 37

  

xii  

2.10.2 Konsep Tekanan pada Zat Cair ................................................... 38

2.10.3 Konsep Tekanan pada Zat Gas ................................................... 38

2.11 Kerangka Berfikir .............................................................................. 39

2.12 Hipotesis ............................................................................................ 42

3. METODE PENELITIAN ............................................................................ 43

3.1 Populasi dan Sampel .......................................................................... 43

3.2 Variabel Penelitian ............................................................................. 44

3.2.1 Variabel Bebas ............................................................................ 44

3.2.2 Variabel Terikat .......................................................................... 44

3.2.2 Variabel Kontrol ......................................................................... 44

3.3 Data dan Metode Pengumpulan Data ................................................ 44

3.3.1 Data ............................................................................................. 45

3.3.2 Metode Pengumpulan Data ......................................................... 45

3.3.2.1 Metode Dokumentasi ........................................................... 45

3.3.2.2 Metode Observasi ................................................................ 45

3.3.2.3 Teknik Tes ............................................................................ 45

3.4 Desain Penelitian ............................................................................... 46

3.5 Instrumen Penelitian .......................................................................... 47

3.5.1 Penyusunan Instrumen ................................................................ 48

3.5.1.1 Penyusunan Tes ................................................................... 48

3.5.2 Analisis Instrumen ...................................................................... 48

3.5.2.1 Validitas Isi .......................................................................... 49

3.5.2.2 Daya Pembeda ..................................................................... 49

  

xiii  

3.5.2.3 Tingkat Kesukaran ............................................................... 50

3.5.2.4 Reliabilitas ........................................................................... 51

3.6 Analisis Data ...................................................................................... 54

3.6.1 Analisis Data Tahap Awal .......................................................... 54

3.6.1.1 Uji Homogenitas Varians Populasi ..................................... 54

3.6.1.2 Uji Normalitas ..................................................................... 56

3.6.1.3 Uji Kesamaan Dua Rata-rata .............................................. 57

3.6.2 Analisis Data Tahap Akhir ......................................................... 59

3.6.2.1 Uji Kesamaan Dua Varians ................................................. 59

3.6.2.2 Uji Normalitas ..................................................................... 60

3.6.2.3 Uji Kesamaan Dua Proporsi ............................................... 61

3.6.2.4 Uji Perbedaan Dua Rata-rata ............................................. 62

4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .......................................... 65

4.1 Hasil Penelitian .................................................................................. 65

4.1.1 Pelaksanaan Penelitian .................................................................. 65

4.1.1.1 Proses pemebelajaran pada kelas eksperimen .................... 66

4.1.1.2 Proses pemebelajaran pada kelas kontrol ........................... 67

4.1.2 Analisis Tahap Akhir .................................................................... 67

4.1.2.1 Uji Kesamaan Dua Varians ................................................. 68

4.1.2.2 Uji Normalitas ..................................................................... 69

4.1.2.3 Uji Kesamaan Dua Proporsi ............................................... 70

4.1.2.4 Uji Perbedaan Rata-rata ..................................................... 70

4.1.2.5 Uji Perbedaan Perbandingan Karakter .............................. 71

  

xiv  

4.2 Pembahasan ........................................................................................ 73

5. PENUTUP ................................................................................................... 82

5.1 Simpulan ............................................................................................... 82

5.2 Saran ..................................................................................................... 83

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 84

LAMPIRAN ..................................................................................................... 87

  

xv  

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Perbandingan Nilai antara model TGT dan konvensional ...................... 22

3.1 Rincian Populasi Penelitian .................................................................... 43

3.2 Desain penelitian .................................................................................... 46

3.3 Klasifikasi daya pembeda ....................................................................... 50

3.4 Klasifikasi tingkat kesukaran .................................................................. 51

3.5 Rekapitulasi hasil uji coba instrumen ..................................................... 53

3.6 Hasil uji normalitas data awal ................................................................ 57

4.1 Hasil uji homogenitas hasil belajar ......................................................... 68

4.2 Hasil uji normalitas nilai posttest ........................................................... 69

4.3 Hasil uji kesamaan dua proporsi hasil belajar ........................................ 70

4.4 Hasil uji perbedaan dua rata-rata hasil belajar ........................................ 71

4.5 Hasil analisis tiap aspek karakter pada kelas eksperimen ...................... 72

4.6 Hasil analisis tiap aspek karakter pada kelas kontrol ............................. 72

  

xvi  

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1.1 Bagan deskripsi komponen TGT ............................................................ 10

2.1 Keterkaitan Sains, Lingkungan, Teknologi dan Masyarakat .................. 24

2.2 Benda tercelup dalam air ........................................................................ 27

2.3 Pengukuran berat benda di udara dan di air ............................................ 29

2.4 Gaya-gaya yang bekerja pada kubus yang tercelup dalam air ................ 29

2.5 Gaya-gaya yang bekerja pada benda tenggelam ..................................... 31

2.6 Gaya-gaya yang bekerja pada benda melayang ...................................... 32

2.7 Gaya-gaya yang bekerja pada benda terapung ....................................... 33

2.8 Permukaan zat cair dalam bejana berhubungan...................................... 34

2.9 Pipa U yang diisi air dan minyak goreng ............................................... 34

2.10 Skema alat sederhana aplikasi hukum Pascal ......................................... 35

2.11 Bagan kerangka berpikir pembelajaran model pembelajaran TGT bervisi

SETS dan model diskusi bervisi SETS .................................................... 41

  

xvii  

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Data Nilai Populasi Kelas VIII B, VIII C, VIII D .................................. 87

2. Uji Homogenitas ..................................................................................... 88

3. Daftar Nama Siswa Kelas Eksperimen ................................................... 89

4. Daftar Nama Siswa Kelas Kontrol ......................................................... 90

5. Uji Normalitas Sampel Kelas Eksperimen ............................................. 91

6. Uji Normalitas Sampel Kelas Kontrol .................................................... 92

7. Uji Kesamaan Dua Rata-rata .................................................................. 93

8. Daftar Nama Siswa Kelas Uji Coba ....................................................... 94

9. Kisi-kisi Soal Uji Coba ........................................................................... 95

10. Soal Uji Coba .......................................................................................... 99

11. Jawaban Soal Uji Coba ........................................................................... 108

12. Tabel Analisis Butir Soal Uji Coba ........................................................ 109

13. Perhitungan Daya Pembeda Soal Uji Coba ............................................ 115

14. Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal Uji Coba ...................................... 116

15. Perhitungan Reliabilitas Soal Uji Coba .................................................. 117

16. Silabus Pembelajaran .............................................................................. 118

17. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ....................................................... 121

18. Lembar Kegiatan Siswa .......................................................................... 143

19. Soal Turnamen ........................................................................................ 159

20. Lembar Pembagian Tim dalam pembelajaran Team Games Tournament 161

  

xviii  

21. Lembar Pembagian Tim dalam Pembelajaran TGT kelas Eksperimen .. 162

22. Lembar Rangkuman Tim ........................................................................ 163

23. Lembar Penempatan Meja Turnamen ..................................................... 166

24. Aspek Penilaian Afektif Siswa ............................................................... 167

25. Aspek Penilaian Psikomotorik Siswa ..................................................... 168

26. Soal Posttest Materi Tekanan ................................................................. 170

27. Jawaban Soal Posttest ............................................................................. 176

28. Data Hasil Test Kognitif ......................................................................... 177

29. Uji Kesamaan Dua Varians Hasil Belajar Kognitif ................................ 178

30. Uji Normalitas Hasil Belajar Kognitif Kelas Eksperimen ...................... 179

31. Uji Normalitas Hasil Belajar Kognitif Kelas Kontrol ............................ 180

32. Uji Kesamaan Dua Proporsi Hasil Belajar Kognitif ............................... 181

33. Uji Perbedaan Dua Rata-rata Hasil Belajar Kognitif .............................. 182

34. Hasil Belajar Afektif Kelas Eksperimen................................................. 183

35. Hasil Belajar Afektif Kelas Kontrol ....................................................... 185

36. Uji Kesamaan Dua Varians Hasil Belajar Afektif .................................. 187

37. Uji Normalitas Hasil Belajar Afektif Kelas Eksperimen ........................ 188

38. Uji Normalitas Hasil Belajar Afektif Kelas Kontrol .............................. 189

39. Uji Kesamaan Dua proporsi Hasil Belajar Afektif ................................. 190

40. Uji Perbedaan Dua Rata-rata Hasil Belajar Afektif ................................ 191

41. Hasil Belajar Psikomotik Kelas Eksperimen .......................................... 192

42. Hasil Belajar Psikomotorik Kelas Kontrol ............................................. 194

43. Uji Kesamaan Dua Varians Hasil Belajar Psikomotorik ........................ 196

  

xix  

44. Uji Normalitas Belajar Psikomotorik Kelas Eksperimen ....................... 197

45. Uji Normalitas Belajar Psikomotorik Kelas Kontrol .............................. 198

46. Uji Kesamaan Dua Proporsi Hasil Belajar Psikomotorik ....................... 199

47. Uji Perbedaan Dua Rata-rata Hasil Belajar Psikomotorik ...................... 200

48. Foto Penelitian ........................................................................................ 201

49. Surat Keputusan Penetapan Dosen Pembimbing .................................... 203

50. Surat Ijin Penelitian ................................................................................ 204

51. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ..................................... 205

  

1  

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Negara Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang rawan

bencana alam. Berbagai bencana sering terjadi, misalnya dari banjir, kekeringan,

tanah longsor, angin puting beliung, gempa, serta tsunami. Hampir seluruh

wilayah Indonesia tergolong rawan bencana dengan potensi yang berbeda-beda

tergantung kondisi wilayahnya.

Kondisi Indonesia sebagai wilayah rawan bencana disebabkan oleh posisi

geografisnya. Indonesia terletak pada pertemuan tiga lempeng tektonik dunia,

mempunyai lebih dari 128 gunung berapi aktif, dan memiliki sekitar 150 sungai,

baik besar maupun kecil, yang melintasi wilayah padat penduduk (sumber :

BNPB). Hal tersebut menuntut warga di semua wilayah di Indonesia harus siaga

dan tanggap terhadap bencana alam.

Sebagai bentuk tanggung jawab sosial kepada masyarakat mahasiswa

kependidikan fisika perlu memberikan pemahaman kebencanaan kepada

masyarakat melalui jalur pendidikan formal dan non formal. Upaya yang

dilakukan dalam penelitian ini yaitu melalui pembelajaran di sekolah. Materi

kebencanaan tidak harus dijadikan mata pelajaran tersendiri, cukup diintegrasikan

ke dalam mata pelajaran, salah satunya yaitu dalam mata pelajaran IPA

(Rusilowati et al., 2012).

2  

 

Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar

merupakan kegiatan yang paling pokok. Ini berarti bahwa berhasil tidaknya tujuan

pendidikan bergantung kepada bagaimana proses belajar yang dialami oleh siswa

sebagai peserta didik (Slameto, 2010:1). Keberhasilan pengajaran ditentukan oleh

besarnya partisipasi siswa dalam mengikuti pembelajaran, makin aktif siswa

mengambil bagian dalam kegiatan pembelajaran maka makin berhasil kegiatan

pembelajaran tersebut. Dalam pembelajaran di sekolah menengah banyak

digunakan model pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

Salah satu dari ilmu pengetahuan alam (Sains) dasar yang banyak

digunakan sebagai dasar bagi ilmu-ilmu yang lain adalah Fisika. Mata pelajaran

Fisika mempelajari gejala alam yang dapat mengembangkan kemampuan berpikir

analitis induktif dan deduktif dalam menyelesaikan masalah yang berkaitan

dengan penggunaan matematika, serta dapat mengembangkan pengetahuan,

keterampilan, dan sikap percaya diri. Fisika sering dianggap sebagai mata

pelajaran yang sulit dan terlalu banyak rumus, sehingga banyak siswa yang

kurang tertarik dan sering tidak tuntas dalam mata pelajaran ini.

Dewasa ini banyak bermunculan kasus-kasus sosial yang melibatkan kaum

remaja, baik secara individu maupun kelompok. Dapat dilihat seperti kasus gang,

tawuran antar remaja, sering bolos, berkata kasar dan tidak sopan, merusak

lingkungan dan kegiatan negatif lainnya. Selain para remaja sebagai pelakunya,

para pejabat pun ikut andil dalam kasus sosial tersebut, yaitu maraknya kegiatan

korupsi yang dilakukan pejabat di Indonesia. Kegelisahan muncul di kalangan

orang tua, masyarakat, tokoh masyarakat, pemuka agama dan tentunya para

3  

 

pendidik. Untuk itu perlu di terapkannya pendidikan karakter sejak usia dini.

Sebagai tenaga pendidik, dalam mewujudkan pembentukan karakter tersebut

perlu diselipkannya pendidikan karakter dalam proses pembelajaran di sekolah.

Dalam mendukung keberhasilan pembelajaran dan pembentukan karakter

siswa perlu diterapkan penggunaan model pembelajaran yang tepat. Model

pembelajaran yang digunakan tidak hanya membantu siswa untuk memahami

konsep-konsep pelajaran yang sulit, tetapi juga dapat membentuk karakter siswa,

yaitu karakter disiplin, bekerjasama, tanggung jawab dan peduli terhadap

lingkungan. Model pembelajaran merupakan kerangka konseptual yang

menggambarkan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman

belajar untuk mencapai tujuan belajar (Santyasa, 2007).

Model pembelajaran Team Games Tournament merupakan salah satu

model pembelajaran kooperatif yang melibatkan aktivitas seluruh siswa tanpa

perbedaan status, melibatkan teman sebagai tutor sebaya, dan mengandung unsur

permainan. Charlton et al. (2005) mengemukakan bahwa pembelajaran dengan

games dapat membuat siswa lebih aktif dan merasa senang untuk belajar.

Pembelajaran tersebut terlihat menarik ketika penjelasan guru dikombinasikan

dengan games sehingga penyampaian materi menjadi lebih cepat tersampaikan.

Dengan menggunakan model tersebut diharapkan siswa saling bekerjasama dalam

memahami materi pembelajaran dan tidak merasa tegang dalam mengikuti

pelajaran karena ada unsur permainannya.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Rahmawati (2011) tentang

penggunaan model pembelajaran Team Games Tournament bahwa dengan

4  

 

menggunakan model kooperatif tipe TGT menghasilkan prestasi belajar yang

lebih baik. Melalui TGT siswa dilatih untuk bersaing secara sehat dan sekaligus

bekerjasama untuk mencapai prestasi terbaik mereka. Siswa juga belajar bahwa

setiap orang memiliki potensi untuk memberikan kontribusi terhadap keberhasilan

kelompok, sekecil apapun dengan potensi yang mereka milik secara individual.

Dalam pemberian pemahaman kebencanaan kepada siswa SMP diperlukan

suatu pendekatan. Pendekatan yang sesuai untuk pemberian pemahaman

kebencanan adalah pendekatan SETS (Science, Enviroment, Technology and

Society) (Amaliya et al., 2011:1). Sesuai dengan Standar Isi untuk Satuan

Pendidikan Dasar dan Menengah untuk tingkat SMP/MTS diharapkan ada

penekanan pembelajaran Salingtemas (Sains, lingkungan, teknologi, dan

masyarakat) secara terpadu yang diarahkan pada pengalaman belajar untuk

merancang dan membuat suatu karya melalui penerapan konsep IPA dan

kompetensi bekerja ilmiah secara bijaksana.

Model pembelajaran bervisi SETS, menuntun peserta didik untuk

mengaitkan konsep sains dengan unsur lain dalam SETS. Cara ini memungkinkan

peserta didik memperoleh gambaran lebih jelas tentang keterkaitan konsep

tersebut dengan unsur lain dalam SETS, baik dalam bentuk kelebihan ataupun

kekurangannya.

SMP Negeri 1 Gabus merupakan salah satu sekolah menengah pertama

yang terletak di Kabupaten Grobogan. Di wilayah Kabupaten Grobogan sendiri

sering terjadi bencana alam dan sosial. Beberapa data laporan bencana

5  

 

berdasarkan data yang diunduh dari kesbanglinmas.grobogan.go.id adalah sebagai

berikut:

a. Bencana tanah longsor yang terjadi pada 21 Februari 2009 di Dusun

Mojoroto dan Dusun Gadon Kecamatan Kradenan. Sebanyak 19 kepala

keluarga (KK) terkena dampak hal tersebut dikarenakan derasnya hujan yang

mengguyur sehingga tanah menjadi longsor.

b. Bencana banjir karena tanggul sungai Jajar jebol pada 18 Februari 2010 di

Desa Anggaswangi Kecamatan Godong. Sebanyak 50 rumah tergenang, area

persawahan yang tergenang seluas 200 Ha.

c. Bencana angin puting beliung pada tanggal 26 September 2010 di Desa

Bendoharjo Kecamatan Gabus. Satu rumah warga roboh akibat tertimpa

pohon besar yang tumbang akibat angin ribut.

Berdasarkan wawancara singkat dengan ibu Erna guru mata pelajaran IPA

Fisika di SMP N 1 Gabus, proses pembelajaran di SMP tersebut masih sering

menggunakan metode ceramah dilanjutkan diskusi kelas dengan tanya jawab.

Ketika guru ceramah, beberapa siswa asyik bermain dan bicara tidak

memperhatikan guru. Dalam diskusi kelas tidak semua siswa terlibat aktif. Ketika

ditanya apakah sudah paham siswa serentak menjawab sudah paham, hal ini

bertolak belakang dengan ketika ulangan nilainya kurang memuaskan. Terbukti

pada nilai UAS semester gasal nilai rata-rata mata pelajaran IPA kelas VIII adalah

6,50 dan sebagian besar siswa masih memiliki nilai dibawah Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM) yaitu 70. Berdasarkan observasi juga diperoleh data bahwa siswa

di SMP N 1 Gabus karakternya kurang, misalnya dalam aspek kepedulian

6  

 

lingkungan siswa kurang, terbukti kondisi ruang kelas yang kotor, pada aspek

disiplin masih banyak siswa yang terlambat masuk kelas.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian tentang hasil belajar IPA, pemahaman kebencanaan, dan karakter siswa

pada materi Tekanan yang mengintegrasikan materi kebencanaan yang

ditunjukkan pada penggunaan model pembelajaran Team Games Tournament

bervisi SETS bagi siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Gabus. Penelitian ini terangkum

dalam judul “Keefektifan Model pembelajaran Team Games Tournament

Bervisi SETS pada Pembelajaran IPA yang Mengintegrasikan Materi

Kebencanaan”.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, masalah yang

akan dibahas dalam penelitian ini adalah :

a. Apakah ketuntasan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran Team

Games Tournamnet bervisi SETS lebih baik dari ketuntasan hasil belajar

siswa melalui model pembelajaran diskusi bervisi SETS?

b. Apakah rata-rata hasil belajar siswa melalui model pembelajaran Team

Games Tournament bervisi SETS lebih baik dari rata-rata hasil belajar melalui

model pembelajaran diskusi bervisi SETS?

c. Apakah karakter siswa melalui model pembelajaran Team Games

Tournament bervisi SETS lebih baik daripada melalui model pembelajaran

diskusi bervisi SETS?

7  

 

1.3. Pembatasan Masalah

Masalah-masalah dalam penelitian ini terfokus pada efektifitas model

pembelajaran Team Games Tournament bervisi SETS terhadap hasil belajar materi

tekanan yang mengintegrasikan materi kebencanaan, dan karakter (disiplin,

tanggung jawab, peduli lingkungan dan kerjasama) siswa. Adapun materi yang

diteliti adalah materi Tekanan dan materi kebencanaan yang diberikan pada

peserta didik SMP Negeri 1 Gabus kelas VIII semester II tahun ajaran 2012/2013.

Hasil belajar dalam penelitian ini dilihat dari aspek kognitif yang didukung oleh

aspek afektif (aspek karakter) dan aspek psikomotorik.

1.4. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Untuk mengetahui ketuntasan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran

Team Games Tournamnet bervisi SETS lebih baik dari ketuntasan hasil

belajar siswa melalui model pembelajaran diskusi bervisi SETS.

b. Untuk mengetahui rata-rata hasil belajar siswa melalui model pembelajaran

Team Games Tournament bervisi SETS lebih baik dari rata-rata hasil belajar

melalui model pembelajaran diskusi bervisi SETS.

c. Untuk mengetahui karakter siswa melalui model pembelajaran Team Games

Tournament bervisi SETS lebih baik daripada melalui model pembelajaran

diskusi bervisi SETS.

8  

 

1.5. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

1.5.1. Bagi Siswa

a. Hasil belajar IPA pokok bahasan Tekanan lebih baik.

b. Mampu menciptakan suasana belajar aktif dan menyenangkan.

c. Materi pembelajaran yang disampaikan lebih menarik perhatian siswa.

d. Memberikan pemahan kepada siswa tentang bahaya, pencegahan, dan

penanganan ketika terjadi bencana alam.

e. Membentuk karakter siswa.

1.5.2. Bagi Guru

a. Dapat digunakan sebagai rujukan dalam melaksanakan pembelajaran

pada pokok bahasan Tekanan.

b. Sebagai masukan dalam memilih model pembelajaran bervariasi yang

dapat memperbaiki sistem pembelajaran sehingga memberikan layanan

terbaik bagi siswa.

1.5.3. Bagi Peneliti

Mendapat bekal tambahan sebagai mahasiswa dan calon guru IPA

sehingga siap melaksanakan tugas di lapangan.

9  

 

1.6. Penegasan Istilah

Untuk menghindari salah pengertian dalam penafsiran judul penelitian ini,

maka perlu dijelaskan istilah-istilah penting yang digunakan dalam penelitian ini:

1.6.1. Keefektifan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2006:207), keefektifan

merupakan keadaan berpengaruh, keberhasilan terhadap usaha atau tindakan.

Keefektifan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah keberhasilan dalam

mencapai tujuan dengan menggunakan model pembelajaran Team Games

Tournament bervisi SETS.

Jadi yang dimaksud dengan efektif dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

a. Ketuntasan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran Team Games

Tournamnet bervisi SETS lebih baik dari ketuntasan hasil belajar siswa

melalui model pembelajaran diskusi bervisi SETS, dengan nilai Kriteria

Ketuntasan Minimal 70 untuk semua ranah hasil belajar

b. Rata-rata hasil belajar siswa melalui model pembelajaran Team Games

Tournamet bervisi SETS lebih baik dari rata-rata hasil belajar melalui model

pembelajaran diskusi bervisi SETS

c. Karakter siswa melalui model pembelajaran Team Games Tournamet bervisi

SETS lebih baik daripada melalui model pembelajaran diskusi bervisi SETS

10  

 

1.6.2. Model Pembelajaran

Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang

digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau

pembelajaran dalam tutorial (Trianto, 2007: 1).

1.6.3. TGT ( Team Games Tournament )

Model pembelajaran Team Games Tournament merupakan model

pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan, melibatkan aktivitas seluruh

siswa tanpa harus ada perbedaan status, melibatkan peran siswa sebagai tutor

sebaya dan mengandung unsur permainan dan reinforcement.

Menurut Slavin (2005:163) deskripsi dari komponen-komponen TGT

adalah seperti pada gambar 1.1 sebagai berikut:

1.6.4. Pembelajaran bervisi SETS

Berdasar Kamus Besar Bahasa Indonesia (1988:1004) visi adalah

kemapuan untuk melihat pada inti persoalan; pandangan luas.

SETS (Science, Environment, Technology, and Society) adalah

pembelajaran yang menghubungkan sains dengan unsur lain, yaitu teknologi,

Gambar 1.1 Bagan deskripsi komponen TGT

11  

 

lingkungan, maupun masyarakat. Jadi pembelajaran bervisi SETS adalah

pembelajaran yang memiliki cara pandang untuk menerapkan unsur-unsur SETS

pada setiap elemen pembelajaran.

1.6.5. Integrasi

Mengintegrasikan berasal dari kata dasar integrasi yang menurut Kamus

Besar Bahasa Indonesia (2006:303) berarti pembauran hingga menjadi kesatuan

yang utuh atau bulat, sedangkan mengintegrasikan memiliki arti menggabungkan

atau menyatukan.

1.6.6. Materi Kebencanaan

Materi Kebencanaan merupakan materi yang berisi tentang kebencanaan.

Dalam penelitian ini difokuskan pada materi kebencanaan alam, yaitu bencana

tanah longsor, banjir, dan angin ribut. Pada materi tersebut berisi apa saja yang

termasuk bencana alam itu, bagaimana pencegahan, penanganannya ketika

bencana terjadi maupun pasca bencana.

1.7. Sistematika Penulisan Skripsi

Penulisan skripsi ini terdiri dari tiga bagian yang dapat dirinci sebagai

berikut :

1.7.1. Bagian Awal

Berisi halaman judul, persetujuan pembimbing, pengesahan, pernyataan,

persembahan, motto, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar

dan daftar lampiran.

12  

 

1.7.2. Bagian Isi

Bagian isi terdiri dari lima bab yakni sebagai berikut:

Bab 1 : Pendahuluan

Berisi latar belakang, rumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan

penelitian, manfaat penelitian, penegasan istilah dan sistematika

skripsi.

Bab 2 : Landasan teori

Berisi teori-teori yang mendukung dan berkaitan dengan

permasalahan, yang meliputi: Definisi Belajar, Pembelajaran,

Pembelajaran IPA, Hasil Belajar, Model Pembelajaran Team Games

Tournament, Pembelajaran Bervisi SETS, Kebencanaan, Karakter,

Tinjauan Materi Tekanan, Keterkaitan Materi, Unsur SETS, dan

Kebencanaan, dan Kerangka Berfikir.

Bab 3 : Metode Penelitian

Berisi Populasi dan Sampel, Variabel Penelitian, Data dan Metode

Pengumpulan Data, Desain Penelitian, Instrumen Penelitian, dan

Analisis Data.

Bab 4 : Hasil Penelitian dan Pembahasan

Berisi tentang hasil penelitian dan pembahasan. Hasil penelitian yang

diperoleh meliputi pendeskripsian penerapan model pembelajaran

pada materi tekanan yang mengintegrasikan materi kebencanaan.

13  

 

Bab 5 : Penutup

Berisi tentang simpulan dari analisis data yang telah dibahas pada Bab

4 dan saran yang perlu diberikan dengan melihat hasil penelitian yang

telah dilakukan.

1.7.3. Bagian Akhir

Bagian ini berisi daftar pustaka dan lampiran-lampiran.

  

14  

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1. Definisi Belajar

Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar

merupakan kegiatan yang paling pokok. Berhasil tidaknya pencapaian tujuan

pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses belajar yang dialami

oleh siswa sebagai anak didik. Belajar merupakan aktivitas mental yang

berlangsung dalam interaksi anak dengan lingkungan yang menghasilkan

perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, sikap dan nilai

Belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk

memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai

hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Slameto,

2010:2).

Menurut Dimyati & Mudjiono (2009:18) belajar merupakan proses

internal yang kompleks, yang terlibat dalam proses internal tersebut adalah

seluruh mental yang meliputi ranah-ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik.

Belajar memegang peranan penting di dalam perkembangan, kebiasaan, sikap,

keyakinan, tujuan, kepribadian, dan bahkan persepsi seseorang.

Pendidikan di Sekolah Menengah Pertama (SMP), tidak hanya

menempatkan peserta didik untuk sekedar menerima pengetahuan dan materi

pelajaran, tetapi yang diutamakan adalah kemampuan peserta didik untuk

memperoleh pengetahuannya sendiri. Peserta didik telah mengalami belajar jika

15  

 

peserta didik ikut terlibat secara langsung atau mengalami sendiri proses

pembelajaran sehingga dalam diri peserta didik tersebut terjadi perubahan baik

dalam hal penambahan pengetahuan, keterampilan maupun terjadi perubahan

tingkah laku ataupun sikap.

Dalam melakukan aktivitas belajar terdapat beberapa unsur belajar, antara

lain pembelajar, rangsangan, memori, dan respon. Pembelajar menerima

rangsangan atau stimulus melalui indranya kemudian menyimpan pengetahuan,

ketrampilan, dan sikap yang diperolehnya melalui aktivitas belajar. Hasil dari

aktualisasi memori pembelajar berupa tindakan yang diamati pada akhir aktivitas

belajar yang disebut perubahan perilaku.

2.2. Pembelajaran

Menurut Gagne sebagaimana dikutip oleh Rifa’i & Anni (2009:192)

menyatakan bahwa pembelajaran merupakan serangkaian peristiwa eksternal

peserta didik yang dirancang untuk mendukung proses internal belajar. Peristiwa

belajar ini dirancang untuk memungkinkan peserta didik memproses informasi

nyata dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Jika aktifitas belajar

itu dirancang dengan baik, maka perolehan tujuan belajar itu akan dapat dicapai

secara efektif dan efisien.

16  

 

Menurut Rifa’i & Anni (2009:193) pembelajaran yang berorientasi

bagaimana perilaku pendidik yang efektif, beberapa teori belajar mendeskripsikan

pembelajaran sebagai berikut:

a. Usaha pendidik membentuk tingkah laku yang diinginkan dengan menyediakan

lingkungan, agar terjadi hubungan stimulus (lingkungan) dengan tingkah laku

peserta didik.

b. Cara pendidik memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berfikir

agar memahami apa yang dipelajari.

c. Memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk memilih bahan pelajaran

dan cara mempelajarinya sesuai dengan minat dan kemampuannya.

Proses pembelajaran merupakan proses komunikasi antara pendidik

dengan peserta didik, atau antar peserta didik. Dalam proses komunikasi itu dapat

dilakukan secara verbal (lisan), dan dapat pula secara nonverbal. Komunikasi

dalam pembelajaran ditujukan untuk membantu proses belajar.

2.3. Pembelajaran IPA

Menurut Trianto (2007:99) pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA

bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-

konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan.

Pembelajaran IPA termasuk fisika, lebih menekankan pada pemberian

pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi, agar siswa mampu

menjelajahi dan memahami alam sekitar secara alamiah. Pendidikan IPA

diarahkan untuk mencari tahu dan berbuat sehingga dapat membantu siswa untuk

17  

 

memperoleh pemahaman yang lebih mendasar tentang alam sekitar. Dengan

adanya pembelajaran IPA diharapkan peserta didik dapat mempelajari diri sendiri

dan alam sekitar, serta prospek untuk pengembangan lebih lanjut dalam

menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari.

2.4. Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan semua perubahan perilaku yang diperoleh setelah

mengalami aktivitas belajar. Pemerolehan aspek-aspek perubahan perilaku

tersebut tergantung pada apa yang dipelajari (Rifa’i & Anni, 2009:85).

Hasil belajar berperan penting dalam proses belajar mengajar. Penilaian

terhadap hasil belajar dapat memberikan informasi sejauh mana keberhasilan

seorang siswa dalam belajar. Dari informasi tersebut, guru menganalisis kegiatan

pembelajaran yang telah dilakukan baik untuk keseluruhan kelas maupun

individu.

Benyamin S. Bloom menyampaikan tiga klasifikasi hasil belajar menjadi

tiga kategori yang disebut ranah belajar, yaitu :

2.4.1. Ranah kognitif (cognitive domain)

Hasil belajar kognitif siswa pada dasarnya berkaitan dengan hasil berupa

pengetahuan, kemampuan dan kemahiran intelektual. Ranah kognitif meliputi :

pengetahuan (C1), pemahaman (C2), penerapan (C3), analisis (C4), sintesis (C5)

dan penilaian (C6). Sebagai contoh, kemampuan siswa dalam menyebutkan

faktor-faktor pada tekanan zat padat, dan kemampuan siswa dalam menentukan

besarnya tekanan hidrostatis suatu benda di air pada kedalaman tertentu.

18  

 

2.4.2. Ranah afektif (affective domain)

Ranah afektif berhubungan dengan perasaan, sikap, minat, dan nilai.

Kategori tujuannya mencerminkan hirarki yang berentangan dengan pembentukan

pola hidup. Tujuan pembelajaran ranah afektif meliputi : penerimaan,

penanggapan, penilaian, pengorganisasian, dan pembentukan pola hidup. Ranah

afektif dapat berupa sikap kesadaran siswa akan pentingnya bekerjasama setelah

mengikuti pembelajaran, pentingnya disiplin, pentingnya kepedulian terhadap

lingkungan agar tidak terjadi bencana.

Dalam penelitian ini, karakter siswa dimasukkan ke dalam penilaian ranah

afektif, karena keduanya berhubungan dengan perasaan, sikap, minat dan nilai.

2.4.3. Ranah psikomotorik (psychomotoric domain)

Ranah psikomotorik adalah ranah yang berkaitan dengan keterampilan

(skill) atau kemampuan fisik seperti keterampilan motorik dan syaraf, manipulasi

objek, dan koordinasi syaraf. Ranah psikomotorik sebenarnya merupakan

kelanjutan dari hasil belajar kogitif dan afektif yang baru tampak dalam bentuk

kecenderungan untuk berperilaku.

Kategori jenis perilaku untuk ranah psikomotorik menurut Simpson

sebagaimana dikutip oleh Rifa’i & Anni (2009:89) adalah persepsi (perception),

kesiapan (set), gerakan terbimbing (guided response), gerakan terbiasa

(mechanism), gerakan kompleks (complex overt response), penyesuaian

(adaptation), dan kreativitas (originality).

Ranah psikomotorik dalam pembelajaran dapat berupa keterampilan siswa

dalam melakukan kegiatan praktikum, seperti dalam menyusun alat, melakukan

19  

 

pengamatan dan pengambilan data, dan menuliskan data hasil percobaan yang

dilakukan.

Hasil belajar merupakan bukti keberhasilan yang telah dicapai seseorang

dalam belajar. Hasil belajar seseorang sering tidak langsung kelihatan tanpa orang

itu melakukan sesuatu untuk memperlihatkan kemampuan yang diperolehnya

melalui belajar. Namun demikian, karena hasil belajar adalah perubahan yang

mengakibatkan manusia berubah dalam sikap dan tingkah lakunya.

Berdasarkan uraian di atas, bahwa hasil belajar pada hakikatnya

merupakan perubahan tingkah laku yang relatif menetap sebagai hasil interaksi

dengan lingkungan. Hasil belajar tentu perlu dikaitkan dengan tujuan pendidikan

yang telah dicantumkan dalam garis-garis program pengajaran di sekolah. Oleh

sebab itu tujuan pelajaran menggambarkan hasil belajar yang harus dimiliki siswa

dan cara siswa memperoleh hasil belajar tersebut.

2.5. Model Pembelajaran Team Games Tournament

Model pembelajaran merupakan landasan praktik pembelajaran hasil

penurunan teori psikologi pendidikan dan teori belajar yang dirancang

berdasarkan analisis terhadap implementasi kurikulum dan implikasinya pada

tingkat operasional di kelas. Model pembelajaran digunakan untuk penyusunan

kurikulum, mengatur materi, dan memberi petunjuk kepada guru di kelas. Model

pembelajaran harus diterapkan dengan tepat, menarik dan tidak meninggalkan

keefektifan kegiatan belajar mengajar sehingga siswa dapat aktif dalam kegiatan

pembelajaran dan dapat menghasilkan apa yang harus dikuasai siswa setelah

proses pembelajaran berlangsung.

20  

 

Team Games Tournament merupakan salah satu tipe model pembelajaran

kooperatif yang menggunakan turnamen akademik, kuis-kuis dan sistem skor

kemajuan individu, dimana para siswa berlomba sebagai wakil tim mereka dengan

anggota tim lain yang kinerja akademik sebelumnya setara seperti mereka (Slavin,

2005: 163).

Model pembelajaran Team Games Tournament merupakan model

pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan, melibatkan aktivitas seluruh

siswa tanpa harus ada perbedaan status, melibatkan peran siswa sebagai tutor

sebaya dan mengandung unsur permainan dan reinforcement.

Berdasarkan hasil penelitian Wyk (2011: 9) tentang model TGT bahwa

“that it is important to conduct a study for a longer period of time in order to be

able to determine changes in academic performances, retention and attitudes”.

Menurut Slavin (2005:163) deskripsi dari komponen-komponen TGT

adalah sebagai berikut:

a. Presentasi Kelas

Materi dalam TGT pertama-tama diperkenalkan dalam presentasi di dalam

kelas. Pada saat penyajian kelas ini siswa harus benar-benar memperhatikan dan

memahami materi yang disampaikan guru, karena akan membantu siswa bekerja

lebih baik pada saat kerja kelompok dan pada saat game karena skor game akan

menentukan skor kelompok.

b. Team

Tim terdiri dari 4-5 siswa yang mewakili seluruh bagian dari kelas dalam

hal kinerja akademik, jenis kelamin, ras dan etnisitas. Fungsi utama tim adalah

21  

 

memastikan bahwa semua anggota tim benar-benar belajar, dan lebih khususnya

lagi, adalah untuk mempersiapkan anggotanya untuk bisa mempersiapkan

anggotanya untuk bisa mengerjakan kuis dengan baik.

c. Game

Game terdiri atas pertanyaan-pertanyaan yang isinya relevan yang

dirancang untuk menguji pengetahuan siswa yang diperolehnya dari presentasi di

kelas dan pelaksanaan kerja tim. Game tersebut dimainkan di atas meja dengan

tiga atau lima orang siswa, yang masing-masing mewakili tim yang berbeda.

d. Tournament

Tournament adalah sebuah struktur di mana game berlangsung. Biasanya

berlangsung pada akhir minggu atau akhir unit, setelah guru memberikan

presentasi di kelas dan tim telah melaksanakan kerja kelompok terhadap lembar

kegiatan.

e. Rekognisi Tim

Tim akan mendapatkan sertifikat atau bentuk penghargaan yang lain

apabila skor rata-rata mereka mencapai kriteria tertentu. Skor tim siswa dapat juga

digunakan untuk menentukan dua puluh persen dari tingkat mereka.

Aktivitas belajar dengan permainan yang dirancang dalam pembelajaran

kooperatif model TGT memungkinkan siswa dapat belajar lebih rileks dan

menumbuhkan karakter kerjasama, disiplin, kepedulian dan tanggung jawab

siswa. Terbukti berdasarkan penelitian Rohendi et al. (2010) bahwa antara kelas

yang menggunakan model pembelajaran Team Games Tournament dengan kelas

22  

 

yang menggunakan model konvensional terdapat hasil yang signifikan, seperti

pada tabel 2.1 berikut:

Tabel 2.1 Perbandingan Nilai antara model TGT dan konvensional

2.6. Pembelajaran Bervisi SETS

Visi SETS merupakan cara pandang ke depan yang membawa ke arah

pemahaman bahwa segala sesuatu yang kita hadapi dalam kehidupan ini

mengandung aspek sains, lingkungan, teknologi dan masyarakat sebagai satu

kesatuan serta saling mempengaruhi secara timbal balik. Dengan demikian, SETS

dapat dianggap sebagai simpul pertemuan (hub) antar berbagai (ilmu)

pengetahuan yang telah dan akan diketahui oleh manusia (Binadja et al., 2008).

Pembelajaran bervisi SETS (Science, Environment, Technology, and

Society) merupakan cara pembelajaran dengan cara mengaitkan hal yang

dipelajari dengan aspek IPA, lingkungan, Teknologi, dan Masyarakat yang sesuai

secara timbal balik sebagai satu bentuk keterkaitan terintegratif. SETS merupakan

akronim dari Science, Environment, Tecnology, and Society, bila diterjemahkan

dalam bahasa Indonesia memiliki kepanjangan IPA, Lingkungan, Teknologi dan

Masyarakat. SETS diturunkan dengan landasan filosofis yang mencerminkan

kesatuan unsur-unsur SETS dengan mengingat urutan unsur-unsur SETS dalam

Kelas Rata-rata Nilai terbesar

TGT 78,7 90

konvensional 66,8 83

23  

 

susunan akronim tersebut. Karakteristik pembelajaran IPA bervisi SETS adalah: 1)

pembelajaran konsep IPA tetap diberikan; 2) peserta didik dibawa ke situasi untuk

melihat teknologi yang terkait; 3) peserta didik diminta untuk menjelaskan

keterhubungkaitan antara unsur IPA yang dibincangkan dengan unsur-unsur lain

dalam SETS yang mempengaruhi berbagai keterkaitan antar unsur tersebut; 4)

peserta didik dibawa untuk mempertimbangkan manfaat atau kerugian

menggunakan konsep IPA tersebut bila diubah dalam bentuk teknologi; 5) peserta

didik diajak mencari alternatif pengatasan terhadap kerugian (bila ada) yang

ditimbulkan oleh penerapan IPA ke bentuk teknologi tersebut terhadap

lingkungan dan masyarakat; 6) dalam konteks konstruktivisme, peserta didik

diajak berbincang tentang SETS berkaitan dengan konsep IPA yang dibelajarkan,

dari berbagai macam arah dan berbagai macam titik awal tergantung pengetahuan

dasar yang dimiliki peserta didik.

Di dalam pembelajaran bervisi SETS siswa diminta menghubungkan antar

unsur SETS. Maksudnya adalah siswa menghubungkaitkan antara konsep sains

yang dipelajari dengan benda-benda yang berkenaan dengan konsep tersebut pada

unsur lain dalam SETS, sehingga memungkinkan siswa memperoleh gambaran

yang lebih jelas tentang keterkaitan konsep tersebut dengan unsur lain dalam

SETS baik dalam bentuk kelebihan maupun kekurangannya.

24  

 

Hubungan tersebut dapat digambarkan pada Gambar 2.1 berikut :

2.7. Kebencanaan

Berdasarkan UU No. 24 tahun 2007 bencana didefinisikan sebagai

peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan serta penghidupan

masyarakat yang disebabkan oleh faktor alam, faktor non alam termasuk faktor

manusia, sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan

lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.

Berdasarkan waktunya bencana dikelompokkan sebagai berikut:

a. Bencana yang terjadi secara tiba-tiba, misalnya gempa bumi, tsunami, angin

topan/badai, letusan gunung api, banjir bandang dam tanah longsor.

Environment Technology

Society

Science

Gambar 2.1 : Keterkaitan Sains, Lingkungan, Teknologi dan Masyarakat

25  

 

b. Bencana yang terjadi secara perlahan, biasanya disertai munculnya tanda-tanda

sehingga bisa melakukan tindakan untuk pencegahan, misalnya banjir,

kekeringan dll.

Berdasarkan penyebabnya, menurut Mulyadi et al.(2008:1) bencana

dikelompokkan sabagai berikut:

a. Bencana yang disebabkan gejala alam. Pergeseran lapisan bumi menimbulkan

ancaman gempa bumi dan tsunami; letusan gunung api menimbulkan gempa

vulkanik, letusan, semburan awan panas,hujan abu dll; perubahan iklim

menimbulkan perubahan pola musim dan angin topan; sedangkan kemarau bisa

menimbulkan kebakaran.

b. Bencana yang disebabkan oleh manusia. Misalnya berhubungan dengan

lingkungan seperti penebangan hutan yang mengakibatkan erosi, kelalaian

seperti kebocoran nuklir, kebakaran kilang minyak dll.

2.8. Karakter

Pendidikan karakter merupakan salah satu hal penting untuk memebangun

karakter bangsa. Sayangnya, pendidikan karakter di Indonesia selama ini baru

menyentuh pada tingkatan pengenalan norma atau nilai-nilai. Pendidikan karakter

yang dilakukan belum sampai pada tingkatan interalisasi dan tindakan nyata

dalam kehidupan sehari-hari. Istilah karakter sering dihubungkan dengan istilah

akhlak, etika, moral, atau nilai. Karakter juga sering dikaitkan dengan masalah

kepribadian, atau paling tidak ada hubungan yang cukup erat antara karakter

dengan kepribadian seseorang.

26  

 

Mengacu pada pengertian dan definisi karakter tersebut di atas, serta

faktor-faktor yang dapat mempengaruhi karakter, maka karakter dapat dimaknai

sebagai nilai dasar yang membangun pribadi seseorang, terbentuk baik karena

pengaruh hereditas maupun pengaruh lingkungan, yang membedakannya dengan

orang lain, serta diwujudkan dalam sikap dan perilakunya dalam kehidupan

sehari-hari (Samani, 2012:43).

Pengembangan karakter di sekolah menjadi sangat penting mengingat di

sinilah peserta didik mulai berkenalan dengan berbagai bidang kajian keilmuan.

Pada masa ini pula peserta didik mulai sadar akan jati dirinya sebagai manusia

yang mulai beranjak dewasa dengan berbagai problem yang menyertainya.

Dengan berbekal nilai-nilai karakter mulia yang diperoleh melalui proses

pembelajaran di kelas dan di luar kelas, peserta didik diharapkan menjadi manusia

yang berkarakter sekaligus memiliki ilmu pengetahuan yang siap dikembangkan

pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi (Marzuki, 2012).

Menurut Pala (2011) terdapat 5 kunci sukses pendidikan karakter, yaitu:

1. Instruction Must be Planed

2. Application

3. Teacher Friendly

4. Supported by All

5. Prepare the Students

Berdasarkan substansi Nilai/Karakter yang ada pada SKL

SMP/MTs/SMPLB*/Paket B permendiknas, karakter yang ingin dicapai dalam

27  

 

penelitian ini adalah sikap disiplin, tanggung jawab, kerjasama dan peduli

terhadap lingkungan.

2.9. Tinjauan Materi Tekanan

2.9.1. Tekanan pada Zat Padat

Tekanan didefinisikan sebagai gaya persatuan luas (Giancoli 2001:326).

Secara matematis, besaran tekanan dapat dituliskan dalam persamaan sebagai

berikut:

AFP = (2.1)

dengan

P: tekanan (Pa)

F: gaya (N)

A: luas bidang tekan (m2)

2.9.2. Tekanan pada zat cair

Misal selapis tipis elemen fluida berada pada kedalaman h di bawah

permukaan fluida. Tekanan yang disebabkan oleh zat cair pada kedalaman h

(tertentu) disebabkan oleh berat zat cair di atasnya, seperti pada Gambar 2.2

berikut:

h A 

Gambar 2.2 Benda tercelup dalam air

28  

 

Dengan demikian besar gaya yang bekerja pada luas daerah A (luas zat

cair pada kedalaman h) adalah gh A ρg mwF === dengan Ah adalah volume

zat cair di atas elemen, ρ adalah kerapatan zat cair dan g adalah percepatan

gravitasi (Giancoli, 2001:327). Jadi tekanan berbanding lurus dengan massa jenis

zat cair dan kedalaman di dalam zat cair sehingga diperoleh besarnya tekanan P

adalah

AFP =

AAhgP ρ

=

ghP ρ= (2.2)

P merupakan tekanan dalam zat cair (Pa), ρ adalah kerapatan zat cair

(kg/m3), g adalah percepatan gravitasi (m/s2) dan h adalah kedalaman zat cair dari

permukaannya (m).

2.9.2.1. Hukum Archimedes

Benda yang tenggelam di dalam fluida memiliki berat lebih kecil daripada

ketika benda tersebut berada di luar fluida. Sebagai contoh, sebuah batu besar

yang sulit diangkat dari tanah, dapat dengan mudah diangkat dari dasar sungai.

Ketika batu keluar dari permukaan air akan terasa menjadi berat. Banyak benda

seperti kayu mengapung pada permukaan air. Pada benda tersebut bekerja gaya

berat yang dinyatakan dengan arah ke bawah dan bekerja pula gaya apung ke atas

oleh air. Sebuah benda ditimbang di udara, berat yang ditunjukkan neraca adalah

berat yang sesungguhnya (w) (Gambar 2.3a).

29  

 

Bila benda ditimbang di dalam zat cair, berat yang ditunjukkan neraca

adalah berat semu (w’) (Gambar 2.3b). Maka dapat dituliskan secara matematis

berat benda di dalam zat cair sebagai berikut:

Berat dalam zat cair = berat di udara – gaya apung

w'= w − FA

atau

wwF A ′−= (2.3)

Perhatikan sebuah kubus yang tingginya h, luas alasnya A, tercelup

seluruhnya di dalam zat cair dengan massa jenis ρf. Zat cair melakukan tekanan

hidrostatis P1= ρf gh pada bagian atas kubus. Gaya yang berhubungan dengan

tekanan ini adalah F1= P1A= ρfgh1A berarah kebawah. Zat cair juga melakukan

tekanan hidrostatis F2= P2A= ρfgh2A dengan arah ke atas, seperti pada Gambar 2.4

berikut:

ba

Gambar 2.3 Pengukuran berat benda di udara dan di air.

a. Berat benda di udara ; b. Berat benda didalam

h1

F2

F1

h=h2-h1

h2

A

Gambar 2.4 Gaya-gaya yang bekerja pada kubus yang tercelup dalam air

30  

 

Resultan kedua gaya pada Gambar 2.4 adalah gaya apung FA, yang

persamaannya dapat diturunkan sebagai berikut

FA=F2-F1 karena F2>F1

= ρfgh1A - ρfgh2A

= ρfgA (h2- h1)

= ρfgAh sebab h2- h1=h

FA = ρfgVbf (2.4)

sebab Ah=Vbf adalah volume kubus yang tercelup dalam zat cair

Gaya apung dapat dijelaskan dengan prinsip Archimedes yang berbunyi : “

Gaya apung pada suatu benda yang dicelupkan dalam fluida sama dengan berat

fluida yang dipindahkan oleh benda tersebut” (Giancoli, 2001:333). Fluida yang

dipindahkan adalah sama dengan volume benda atau bagian benda yang terendam

fluida jika benda tersebut mengapung atau terendam. Jika benda diletakkan dalam

gelas atau tabung yang berisi fluida penuh, fluida yang tumpah menunjukkan

fluida yang dipindahkan oleh benda tersebut. Dengan demikian diperoleh bahwa

Vb = Vp, dengan Vp adalah volum fluida yang dipindahkan, dan Vb adalah volume

benda yang terendam dalam fluida.

Berdasarkan Hukum Archimedes, sebuah benda yang tercelup dalam zat

cair akan mengalami dua gaya, yaitu gaya gravitasi atau gaya berat (W) dan gaya

ke atas (FA) dari zat cair itu. Dalam hal ini ada tiga peristiwa yang berkaitan

dengan besarnya kedua gaya tersebut yaitu peristiwa tenggelam, melayang, dan

terapung.

31  

 

a. Tenggelam

Untuk benda tenggelam, gaya-gaya yang bekerja pada benda adalah gaya

normal, gaya apung dan gaya berat. Dalam keadaan diam, resultan gaya pada

benda adalah nol.

Sehingga gaya-gaya yang bekerja pada benda dapat dianalisis seperti pada

Gambar 2.5 berikut:

∑ F = 0 sehingga

wFNwF

FwN

A

A

A

<−=−=

wFA < (2.5)

mzat cair g < m benda g

ρzat cair V dipindahkan < ρ benda V benda

Karena V dipindahkan = V benda, maka syarat tenggelam:

ρzat cair < ρbenda

Gambar 2.5 Gaya-gaya yang bekerja pada benda tenggelam

32  

 

b. Melayang

Untuk benda melayang dalam keadaan diam, resultan gaya pada benda

adalah nol, sehingga gaya-gaya yang bekerja pada benda dapat dianalisis seperti

pada Gambar 2.6 berikut:

∑ F = 0 sehingga

wFwF

A

A

==− 0

wFA = (2.6)

mzat cair g = m benda g

ρzat cair V dipindahkan =ρ benda V benda

Karena V dipindahkan = V benda,

maka syarat benda melayang: ρzat cair =ρbenda

c. Terapung

Pada peristiwa ini, hanya sebagian volume benda yang tercelup di dalam

zat cair sehingga volume zat cair yang dipindahkan(Vbf) lebih kecil dari volume

total benda yang mengapung (Vb).

Gambar 2.6 Gaya-gaya yang bekerja pada benda melayang

33  

 

Sehingga berlaku:

∑ F = 0 sehingga

wFwF

A

A

==− 0

wFA = (2.7)

mzat cair g = m benda g

ρzat cair V dipindahkan =ρ benda V benda dengan Vb ≠ Vf

maka syarat benda terapung: ρzat cair > ρbenda

Peristiwa benda terapung dapat digambarkan seperti pada Gambar 2.7

berikut :

2.9.2.2. Bejana Berhubungan

Bejana berhubungan adalah dua bejana atau lebih yang bagian atasnya

terbuka dan bagian bawahnya saling berhubungan. Hukum bejana berhubungan

menyatakan bahwa “Jika dalam bejana berhubungan diisi dengan zat cair yang

sejenis dan dalam keadaan diam dan seimbang maka permukaan zat cair terletak

pada satu bidang datar”.

Gambar 2.7 Gaya-gaya yang bekerja pada benda terapung

34  

 

Hukum bejana berhubungan dapat digambarkan seperti pada Gambar 2.8

berikut:

Jika dalam bejana berhubungan terdapat dua jenis cairan yang berbeda,

tinggi permukaan kedua zat tersebut dalam bejana berhubungan tidak akan sama.

Pada Gambar 2.9 terlihat bahwa tinggi permukaan air dan minyak goreng

tidak sama. Titik p adalah titik khayal yang terletak di perbatasan antara minyak

goreng dan air. Titik q adalah titik khayal pada air di ujung bejana lain. Tinggi

titik p dan q sama jika diukur dari dasar bejana. Di titik p dan q, tekanannya

adalah sama. Dengan demikian, dapat dituliskan sebagai berikut.

Pp = Pq

2211 hghg ××=×× ρρ

2211 hh ×=× ρρ (2.8)

Gambar 2.8 Permukaan zat cair dalam bejana berhubungan.

Gambar 2.9 Pipa U yang diisi air dan minyak goreng

35  

 

Keterangan :

ρ1= massa jenis zat cair 1

ρ2 = massa jenis zat cair 2

h1 = tinggi permukaan zat cair 1

h2 = tinggi permukaan zat cair 2

Persamaan 2.8 merupakan formulasi untuk menyelesaikan masalah dalam

bejana berhubungan yang berisi dua jenis zat cair. Untuk penerapan prinsip bejana

berhubungan dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari diantaranya cerek.

2.9.2.3. Hukum Pascal

Hukum Pascal menyatakan bahwa tekanan yang diberikan pada zat cair di

ruang tertutup akan diteruskan ke segala arah dengan sama rata. Hukum Pascal

dapat digambarkan seperti pada Gambar 2.10 berikut :

Keterangan :

P1(masuk) = tekanan yang bekerja pada pipa kecil

A1 = luas penampang pipa kecil

P2(keluar) = tekanan yang bekerja pada pipa besar

A2 = luas penampang pipa besar

Gambar 2.10 Skema alat sederhana aplikasi hukum Pascal

36  

 

Pada Gambar 2.10 dengan mengganggap piston masukan dan keluaran

berada pada ketinggian yang sama (mendekati sama) kemudian gaya input luar

Fmasuk, dengan prinsip pascal, menambah tekanan dengan sama ke semua bagian

pada ketinggian yang sama sehingga

Pkeluar = Pmasuk (2.9)

Dimana besaran-besaran masukan dinyatakan dengan indeks “masuk” dan

keluaran dengan “keluar”. Dengan demikian

masuk

masuk

keluar

keluar

AF

AF

= (2.10)

Dari persamaan diatas dapat disimpulkan bahwa untuk mendapatkan efek

gaya yang besar dari gaya yang kecil, maka luas penampangnya harus diperbesar.

Konsep tersebut yang digunakan pompa hidrolik serta rem hidrolik pada

kendaraan bermotor dan masih banyak lagi alat-alat lain yang menggunakan

konsep itu (Giancoli, 2001:330).

2.9.1. Tekanan Udara

Tekanan udara (tekanan atmosfer) disebabkan oleh berat udara yang menekan

lapisan atmosfer bagian bawah sampai ke ketinggian tertentu. Semakin rendah

permukaan bumi dari permukaan laut, semakin besar tekanan udaranya.

Sebaliknya, semakin tinggi permukaan bumi dari permukaan, semakin rendah

tekanan udaranya. Untuk setiap kenaikan 100 m suatu tempat maka tekanan udara

berkurang sebesar 1 cmHg. Untuk mengetahui besarnya tekanan udara di suatu

tempat digunakan barometer. Sedangkan untuk mengetahui tekanan udara di

dalam ruang tertutup digunakan manometer.

37  

 

2.9.1.1. Hukum Boyle

“Hasil kali tekanan dan volume gas ruang tertutup adalah konstan jika suhu

tidak berubah”, pernyataan tersebut dikenal sebagai Hukum Boyle. Hukum Boyle

menjelaskan tentang hubungan antara tekanan gas dan volume gas dalam ruang

tertutup. Secara matematis hukum Boyle dapat ditulis sebagai berikut:

P × V= konstan

P1 x V1 = P2 x V2 (2.11)

Keterangan:

P1 = tekanan gas mula-mula (Pa)

P2 = tekanan gas sekarang (Pa)

V1 = volume gas mula-mula (m3)

V2 = volume gas sekarang (m3)

2.10. Keterkaitan Materi, Unsur SETS, dan Kebencanaan

2.10.1. Konsep Tekanan pada Zat Padat

Dari unsur sains tentang tekanan pada zat padat dapat kita lihat konsep

tersebut dapat diaplikasikan dalam bentuk teknologi seperti sepatu, paku, dan

pisau. Peralatan tersebut bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan. Selain

bermanfaat unsur sains tentang tekanan pada zat padat juga ada dampak

negatifnya pada lingkungan, misalnya bencana amblesnya tanah dan penurunan

tanah. Bencana tersebut terjadi karena adanya tekanan yang berat dari

pembangunan rumah atau gedung yang tidak memperhatikan kondisi tanah. Selain

pembangunan gedung, tanah longsor juga bisa terjadi karena derasnya hujan yang

38  

 

mengguyur tanah, dan bisa terjadi karena penggalian pegunungan kapur yang

terus menerus mengingat wilayah Grobogan sebagai daerah pegunungan kapur.

2.10.2. Konsep Tekanan pada Zat Cair

Dari unsur sains tentang tekanan pada zat cair dapat kita lihat konsep

tersebut dapat diaplikasikan dalam bentuk teknologi seperti dongkrak hidrolik,

kapal selam, water pass. Peralatan tersebut bermanfaat bagi masyarakat dan

lingkungan. Selain bermanfaat unsur sains tentang tekanan pada zat cair juga ada

dampak negatifnya, misalnya bencana banjir yang terjadi akibat jebolnya

bendungan atau tanggul. Tekanan zat cair di bawah lebih besar sehingga jika

tanggul tidak dibuat sedemikian rupa air akan mencoba menekan tanggul dan

maengakibatkan banjir.

2.10.3. Konsep Tekanan pada Zat Gas

Dari unsur sains tentang tekanan pada zat gas dapat kita lihat konsep

tersebut dapat diaplikasikan dalam bentuk teknologi seperti barometer dan

manometer. Peralatan tersebut bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan.

Selain bermanfaat unsur sains tentang tekanan pada zat gas juga ada dampak

negatifnya, misalnya bencana angin ribut. Gerakan udara dari daerah yang

bertekanan tinggi ke daerah yang bertekanan bertekanan rendah. Angin

memberikan banyak manfaat, misalnya membantu penyerbukan tanaman dan

sebagai sumber energi. Namun ketika kekuatanya besar, angin dapat

mengakibatkan bencana.

39  

 

2.11. Kerangka Berfikir

Indonesia merupakan negara yang rawan akan bencana. Kabupaten

Grobogan adalah salah satu dari wilayah yang sering dilanda bencana alam

maupun sosial. Karakter kepedulian lingkungan dan pengetahuan tentang

kebencanaan sangat penting diberikan sejak dini mengingat bencana yang sering

terjadi belakangan ini. Materi kebencanaan tidak perlu dijadikan mata pelajaran

tersendiri melainkan dapat diintregasikan ke dalam mata pelajaran, misalnya mata

pelajaran IPA. Dalam penelitian ini terfokuskan pada bencana alam yang sering

terjadi di wilayah Kabupaten Grobogan, yaitu bencana tanah longsor, bencana

banjir, dan bencana angin ribut.

Belakangan terdengar kabar banyaknya kasus sosial yang melibatkan para

pelajar. Misalnya tawuran, merusak lingkungan, dan bolos sekolah. Hal ini

menimbulkan kegelisahan di kalangan orang tua dan para pendidik tentunya.

Untuk itu perlu di terapkannya pendidikan karakter sejak usia dini. Sebagai tenaga

pendidik, dalam mewujudkan pembentukan karakter tersebut perlu menyelipkan

pendidikan karakter dalam proses pembelajaran di sekolah.

SMP Negeri 1 Gabus merupakan salah satu sekolah menengah pertama

yang terletak di Kabupaten Grobogan. Di SMP Negeri 1 Gabus para siswanya

kurang aktif dalam mengikuti pelajaran IPA khususnya Fisika. Para Guru masih

sering menggunakan metode ceramah dilanjutkan diskusi kelas dengan tanya

jawab, dalam diskusi kelas tidak semua siswa terlibat aktif. Ketika guru ceramah,

beberapa siswa asyik bermain dan bicara tidak memperhatikan guru di depan, jika

ditanya apakah sudah paham siswa serentak menjawab sudah paham, hal ini

40  

 

bertolak belakang dengan ketika ulangan nilainya kurang memuaskan. Selain itu

pada beberapa aspek karakter siswa dirasa kurang, yaitu pada aspek disiplin,

peduli lingkungan, tanggung jawab dan kerjasama.

Kurangnya variasi model pembelajaran yang digunakan menjadi sebab

utama nilai dan karakter siswa kurang. Faktor yang berperan dalam tercapainya

tujuan pembelajaran adalah model pembelajaran yang digunakan. Model

pembelajaran yang digunakan haruslah sesuai dengan situasi dan kondisi siswa

saat ini, yang bisa membuat siswa aktif dan nyaman dalam belajar. Pada tingkatan

usia mereka yang dalam masa peralihan dari anak-anak menuju remaja, mereka

masih senang dalam bermain-main. Dalam pemberian materi pelajaran dan

kebencanaan kepada siswa SMP diperlukan suatu pendekatan. Dengan adanya

pendekatan siswa mudah dalam menerima materi yang diajarkan oleh guru.

Berdasarkan permasalahan di atas peneliti akan mengadakan penelitian

tentang keefektifan model pembelajaran Team Games Tournament bervisi SETS

terhadap hasil belajar dan karakter siswa pada pokok bahasan Tekanan yang

mengintegrasikan materi kebencanaan. Dalam penelitian ini, akan diterapkan

model pembelajaran Team Games Tournament bervisi SETS pada kelas

eksperimen, sedangkan model pembelajaran diskusi bervisi SETS diterapkan pada

kelas kontrol.

Dari kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan, diharapkan hasil belajar

materi tekanan yang mengintegrasikan materi kebencanaan dan karakter siswa

lebih baik melalui model pembelajaran Team Games Tournament bervisi SETS.

41  

 

Secara ringkas, gambaran penelitian disajikan pada Gambar 2.11 berikut :

Gambar 2.11 : Bagan kerangka berpikir pembelajaran model pembelajaran TGT

bervisi SETS dan model diskusi bervisi SETS

Pembentukan karakter optimal

Hasil belajar lebih baik

Pemahaman materi tekanan yang mengintegrasikan materi kebencanaan lebih baik

a. Terjadinya bencana alam hampir di seluruh wilayah Grobogan

b. Tidak disisplin, kepedulian lingkungan, tanggung jawab dan kerjasama kurang

c. Siswa jenuh, pasif, nilai kurang

Penerapan Model Pembelajaran TGT bervisi SETS

Penerapan Model Pembelajaran diskusi bervisi SETS

Fakta

a. Letak geografis Indonesia yang rawan akan bencana alam

b. Karakter siswa yang minim c. Penggunaan model

pembelajaran yang kurang bervariasi

Pemahaman materi tekanan yang mengintegrasikan materi kebencanaan kurang

Pembentukan karakter tidak optimal

Hasil belajar minim

42  

 

2.12. Hipotesis

Berdasarkan kerangka berfikir di atas, maka hipotesis tindakan dalam

penelitian ini adalah :

a. Ketuntasan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran Team Games

Tournamnet bervisi SETS lebih baik dari ketuntasan hasil belajar siswa

melalui model pembelajaran diskusi bervisi SETS.

b. Rata-rata hasil belajar siswa melalui model pembelajaran Team Games

Tournament bervisi SETS lebih baik dari rata-rata hasil belajar melalui model

pembelajaran diskusi bervisi SETS.

c. Karakter siswa melalui model pembelajaran Team Games Tournament bervisi

SETS lebih baik daripada melalui model pembelajaran diskusi bervisi SETS.

  

43  

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1. Populasi dan Sampel

Populasi adalah sebagai keseluruhan subyek penelitian, semua elemen

yang ada dalam wilayah penelitian (Arikunto, 2010:130). Populasi penelitian ini

adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Gabus Kabupaten Grobogan tahun Ajaran

2012/2013. Jumlah anggota populasi dalam penelitian ini 111 siswa yang terdiri

atas 3 kelas dengan rincian seperti disajikan pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1. Rincian Populasi Penelitian

Kelas Jumlah siswa

VIII B 37

VIII C 37

VIII D 37

Sampel penelitian adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti.

Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik random sampling,

yaitu mengambil dua kelompok secara acak dari populasi dengan syarat populasi

harus bersifat homogen. Salah satu kelas bertindak sebagai kelas eksperimen dan

satu kelas lainnya menjadi kelas kontrol. Setelah dilakukan pemilihan dan

beberapa pertimbangan diantaranya adalah kondisi anggota kelas, jadwal

penelitian, dan lain-lain diperoleh kelas VIII C sebagai kelas eksperimen yang

44  

 

mendapat perlakuan dan kelas VIII D sebagai kelas kontrol yang tidak mendapat

perlakuan.

3.2. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,

obyek atau kegiatan yang memiliki variasi tertentu dan ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2007:3).

3.2.1. Variabel Bebas

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas yaitu penggunaan

model pembelajaran Team Games Tournament bervisi SETS dan penggunaan

model diskusi biasa bervisi SETS .

3.2.2. Variabel Terikat

Variabel terikat dalam penelitian ini yaitu hasil belajar materi pokok

Tekanan yang mengintegrasikan materi kebencanaan, dan karakter siswa pada

kelas eksperimen dan kelas kontrol semester 2 siswa SMP Negeri 1 Gabus.

3.2.3. Variabel Kontrol

Variabel kontrol dalam penelitian ini yaitu kurikulum, guru, materi dan

jumlah jam pelajaran.

3.3. Data dan Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data sangat berpengaruh terhadap hasil penelitian. Dengan

pengumpulan data yang tepat dapat diperoleh data yang relevan, akurat dan dapat

dipercaya terhadap apa yang diteliti.

45  

 

3.3.1. Data

Sumber data penelitian siswa yang diambil antara lain adalah :

1) Nilai ulangan harian siswa pada materi mata pelajaran IPA Fisika

sebelumnya.

2) Nilai akhir siswa.

3.3.2. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah:

3.3.2.1. Metode Dokumentasi

Metode ini digunakan untuk memperoleh data data awal siswa berupa

daftar nama siswa dan nilai ulangan harian mata pelajaran IPA Fisika pada materi

sebelum materi penelitian kelas VIII SMP Negeri 1 Gabus tahun ajaran

2012/2013 yang akan digunakan untuk perhitungan homogenitas.

3.3.2.2. Metode Observasi

Observasi dalam penelitian ini adalah pengamatan langsung pada saat

kegiatan pembelajaran untuk mengungkap aktivitas dan sikap siswa selama

pelaksanaan pembelajaran di kelas. Aktivitas dan sikap siswa tersebut yang

menggambarkan pembentukan karakter mereka.

3.3.2.3. Teknik Tes

Teknik ini digunakan untuk menilai hasil belajar kognitif yang dicapai

oleh siswa pada materi Tekanan yang mengintegrasikan materi kebencanaan. Tes

yang disusun dalam bentuk tes obyektif dengan empat pilihan jawaban.

46  

 

3.4. Desain Penelitian

Desain penelitian yang dilakukan menggunakan jenis True Experimental

Design yaitu Posttest-Only Control Design. Dalam penelitian ini terdapat dua

kelas yang dipilih secara simple random sampling , kelas pertama diberi perlakuan

dan kelas kedua tidak diberi perlakuan. Kelas yang diberi perlakuan disebut kelas

eksperimen, sedangkan kelas yang tidak diberi perlakuan disebut kelas kontrol

(Sugiyono, 2009:76).

Desain penelitian dapat dijabarkan seperti pada Tabel 3.2 berikut :

Tabel 3.2 Desain penelitian

Kelompok X

Posttest

A Kelas Eksperimen

Pembelajaran menggunakan model pembelajaran Team Games Tournament bervisi

SETS

Tt

B Kelas Kontrol

Pembelajaran menggunakan model diskusi bervisi SETS

Tt

Keterangan :

X : Perlakuan.

Tt : Tes hasil belajar kelompok A/B setelah diberi perlakuan.

Sebelum melakukan penelitian pada kedua kelas tersebut dilakukan

analisis awal untuk mengetahui kedua kelas dimulai dari keadaan yang sama atau

ada perbedaan. Analisis menggunakan uji homogenitas, uji normalitas, dan uji

kesamaan dua rata-rata (uji t).

47  

 

Dalam penelitian ini, antara kelas kontrol dan kelas eksperimen diberikan

posttest. Nilai posttest dapat memberikan kesimpulan mengenai permasalahan

pada penelitian. Untuk melihat adanya keefektifan model pembelajaran yang

digunakan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah diberi perlakuan

akan dianalisis dengan uji proporsi dan uji t.

3.5. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan terdiri dari dua macam, yaitu

instrumen pembelajaran dan instrumen evaluasi.

(a) Instrumen Pembelajaran

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.

2. Lembar Kerja Siswa.

3. Lembar Diskusi Siswa.

4. Kartu Soal TGT.

(b) Instrumen Evaluasi

1. Lembar observasi.

2. Test.

Sebelum instrumen evaluasi data yang berupa tes objektif digunakan untuk

pengambilan data, terlebih dahulu dilakukan uji coba. Hasil uji coba dianalisis

untuk mengetahui apakah memenuhi syarat sebagai alat pengambilan data.

Instrumen dalam penelitian ini meliputi penyusunan instrumen dan

analisis instrumen.

48  

 

3.5.1. Penyusunan Instrumen

3.5.1.1. Penyusunan tes

Langkah-langkah dalam penyusunan tes adalah.

1) Menetapkan materi (Tekanan dan Kebencanaan).

2) Membuat indikator pembelajaran.

3) Membuat kisi-kisi soal.

4) Menentukan alokasi waktu yang digunakan untuk menyelesaikan soal tes (75

menit).

5) Menentukan bentuk tes, berupa pilihan ganda dengan 4 pilihan jawaban.

6) Menentukan jumlah butir soal sebanyak 40 butir terdiri dari soal materi

tekanan yang mengintegrasikan materi kebencanaan.

7) Membuat soal tes sesuai dengan kisi-kisi.

Sebelum perangkat soal tes dipakai dalam mengambil data, diuji cobakan

terlebih dahulu kepada siswa di luar sampel. Uji dilakukan di siswa kelas VIII A

SMP Negeri 1 Gabus yang berjumlah 36 siswa. Kelas tersebut sudah pernah

menerima materi yang akan digunakan pada kelas penelitian.

3.5.2. Analisis Instrumen

Analisis instrumen diperlukan untuk mengetahui instrumen tes memenuhi

syarat atau tidak jika digunakan sebagai alat pengambilan data. Analisis instrumen

terdiri atas analisis validitas isi, daya pembeda, tingkat kesukaran dan reliabilitas.

49  

 

3.5.2.1. Validitas Isi

Validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan

suatu instrumen. Sebuah instrumen atau soal tes dikatakan valid jika instrumen

tersebut mampu mengukur apa yang hendak diukur (Sugiyono, 2007:348).

Dalam penelitian ini digunakan validitas isi. Untuk instrumen berbentuk

tes, maka pengujian validitas isi dilakukan dengan membandingkan antara isi

instrumen dengan mata pelajaran yang telah diajarkan. Secara teknis pengujian

validitas isi dapat dibantu dengan menggunakan kisi-kisi instrumen. Dalam kisi-

kisi terdapat variabel yang diteliti, indikator sebagai tolak ukur dan nomor butir

(item) pertanyaan atau petanyaan yang telah dijabarkan dalam indikator. Dengan

kisi-kisi validitas instrumen dapat dilakukan dengan mudah dan sistematis.

3.5.2.2. Daya Pembeda

Daya pembeda soal adalah pengukuran sejauh mana suatu butir soal

mampu membedakan antara peserta didik yang sudah menguasai kompetensi

dengan peserta didik yang belum atau kurang menguasai kompetensi.

Rumus yang dipakai adalah:

Keterangan:

DP = daya pembeda soal

JA = banyaknya peserta kelas atas

JB = banyaknya peserta kelas bawah

50  

 

BA = banyaknya kelas atas yang menjawab benar

BB = banyaknya kelas bawah yang menjawab benar

Klasifikasi daya pembeda menurut Arikunto (2002:218) dapat dilihat

pada Tabel 3.3 berikut :

Tabel 3.3. Klasifikasi daya pembeda

Interval Daya Pembeda Kriteria

0,00≤ DP ≤ 0,20

0,21 ≤ DP ≤ 0,40

0,41≤ DP ≤ 0,70

0,71≤ DP ≤ 1,00

Negatif

Jelek

Cukup

Baik

Baik sekali

Sangat jelek

Setelah dilakukan perhitungan analisis uji coba soal. Hasil analisis

selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 13.

3.5.2.3. Tingkat Kesukaran

Tingkat kesukaran adalah persentase jumlah siswa yang menjawab soal

dengan benar. Untuk menghitung besarnya tingkat

kesukaran digunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan :

P = tingkat kesukaran

B = banyaknya siswa yang menjawab benar

JS = banyaknya peserta tes

51  

 

Klasifikasi tingkat kesukaran menurut Arikunto (2002:210) dapat dilihat

pada Tabel 3.4 berikut :

Tabel 3.4 Klasifikasi tingkat kesukaran

Interval P Kriteria

0,00 ≤ P ≤ 0,30

0,31 ≤ P ≤ 0,70

0,71 ≤ P ≤ 1,00

Sukar

Sedang

Mudah

Setelah dilakukan perhitungan analisis uji coba soal. Hasil analisis

selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 14.

3.5.2.4. Reliabilitas

Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika

tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap sehingga pengertian reliabilitas tes

berhubungan dengan masalah ketepatan hasil tes atau seandainya hasil berubah-

ubah, perubahan yang terjadi dapat dikatakan tidak berarti. Instrumen yang

reliabel adalah instrumen yang jika digunakan beberapa kali untuk mengukur

obyek yang sama, akan menghasilkan data yang ajeg (Sugiyono, 2007:348).

Reliabilitas instumen dalam penelitian ini menggunakan KR-21, dengan

rumus sebagai berikut:

1

52  

 

dengan :

ri = reliabilitas tes secara keseluruhan

k = banyaknya butir soal atau butir pertanyaan

M = mean atau rerata skor soal

= varians total yaitu varians skor total

Kriteria pengujian reliabilitas tes yaitu setelah didapatkan harga ri ,kemudian

dibandingkan dengan r product moment pada tabel, jika rhitung > rtabel, maka item

yang diujikan tersebut dianggap reliabel.

Hasil analisis uji coba instrumen penelitian meliputi uji validitas isi, daya

pembeda, tingkat kesukaran, dan reliabilitas. Soal yang digunakan dalam uji coba

berjumlah 40 soal pilihan ganda. Berdasarkan hasil analisi uji coba soal diperoleh

26 soal yang memenuhi kriteria dan 14 soal tidak memenuhi kriteria. Dari 26 soal

yang memenuhi kriteria tersebut, soal yang dipakai 25 soal dan 15 soal lainnya

tidak dipakai. Hasil analisis uji coba soal secara keseluruhan dapat dilihat pada

lampiran 15.

53  

 

Rekapitulasi hasil uji coba instrumen dapat dilihat pada Tabel 3.5 berikut:

Tabel 3.5. Rekapitulasi hasil uji coba instrumen

No Aspek soal Hasil uji coba soal

Nomor soal Keterangan

1. Daya pembeda

Baik: 3 Cukup: 23 Jelek: 14

35, 37, 39 2, 3, 4, 5, 7, 9, 11, 13, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 26, 30, 31, 33, 36, 38, 40 1, 6, 8, 10, 12 , 14, 23, 24, 25, 27, 28, 29, 32, 34

Dipakai Dipakai kecuali no 2 Tidak dipakai

2. Tingkat kesukaran

Mudah: 25 Sedang: 10 Sukar: 5

1, 2, 3, 4, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 16, 18, 19, 20, 21, 23, 24, 26, 27, 29, 31, 32, 38, 40 5, 13, 14, 17, 22, 30, 33, 35, 37, 39 15, 25, 28, 34, 36

Dipakai kecuali no 1, 6, 8, 10, 12, 23, 24, 27, 29, 32 Dipakai kecuali no 14 Tidak dipakai kecuali no 15 dan 36

3. Reliabilitas rhitung = 0,58 rtabel = 0,329

rhitung >rtabel ,

maka instrument yang dipakai reliabel

54  

 

3.6. Analisis Data

Analisa data digunakan untuk mengolah data yang diperoleh setelah

mengadakan penelitian, sehingga akan didapat suatu kesimpulan tentang keadaan

yang sebenarnya dari obyek yang diteliti.

3.6.1. Analisis Data Tahap Awal

Analisis tahap awal di uji menggunakan uji homogenitas, uji normalitas,

dan uji kesamaan rata-rata. Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah

populasi berasal dari keadaan awal yang sama atau tidak dan selanjutnya untuk

memilih sampel dengan teknik random sampling atau teknik lainnya. Uji

normalitas digunakan untuk mengetahui apakah sampel yang diambil memiliki

data yang ternormalisasi atau tidak, sedangkan uji kesamaan rata-rata dilakukan

guna mengetahui rata-rata sampel berbeda secara signifikan atau tidak. Data yang

digunakan untuk analisis awal ini adalah nilai ulangan harian mata pelajaran IPA

Fisika kelas VIII B, VIII C, VIII D semester II tahun pelajaran 2012/2013.

3.6.1.1. Uji Homogenitas Varians Populasi

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui seragam tidaknya varians

sampel-sampel yang diambil dari populasi yang sama. Dalam penelitian ini, uji

homogenitas dengan menggunakan nilai ulangan harian IPA Fisika sebelum

materi penelitian pada semester 2 kelas VIII B, VIII C, dan VIII D. Setelah data

homogen, sampel diambil dengan teknik random sampling. Jumlah kelas yang

diuji ada dua. Untuk menguji kesamaan varians dari k buah kelas (k≥2) populasi

digunakan uji Bartlett.

55  

 

Langkah-langkah perhitungan uji Bartlett menurut Sudjana (2002: 263)

sebagai berikut:

1) Menghitung S2 dari masing-masing kelas.

2) Menghitung semua varians gabungan dari semua kelas dengan rumus

dengan rumus:

∑ 1∑ 1

Menghitung harga satuan B dengan rumus:

log 1

3) Menghitung nilai statistik Chi-Kuadrad dengan rumus:

ln 10 ∑ 1 log

Kriteria pengujian dengan taraf nyata α = 5%. Tolak hipotesis Ho jika

≥ χ α dengan ≥ α diperoleh dari distribusi Chi-Kuadrad

dengan peluang (1-α) dan dk= k-1.

Pada uji homogenitas ini digunakan uji Bartlett dengan uji Chi-Kuadrad.

Kriteria populasi dalam keadaan homogen jika χ2hitung untuk setiap data lebih kecil

dari χ2tabel. Berdasarkan hasil perhitungan dengan taraf nyata α = 5% dan dk = 2,

diperoleh nilai χ2hitung = 3,3973 dan diperoleh nilai χ2

tabel = 5,99. Nilai

χ2hitung < χ2

tabel dengan demikian dapat disimpulkan bahwa populasi mempunyai

varians yang sama (homogen).

56  

 

3.6.1.2. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang diambil

berasal dari populasi yang terdistribusi normal. Penggunaan statistik parametris,

bekerja dengan asumsi bahwa data setiap variabel penelitian yang akan dianalisis

terdistribusi normal. Untuk data yang tidak terdistribusi normal, maka dapat

menggunakan teknik statistik nonparametris.

Suatu data dikatakan terdistribusi normal jika data di atas dan di bawah

memiliki rata-rata yang sama, demikian juga simpangan (Sugiyono, 2007:79).

Pada penelitian ini, uji normalitas data dilakukan dengan melakukan uji Chi-

Kuadrad ( ).

Langkah-langkah yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut.

1) Menentukan jumlah kelas interval.

2) Menentukan panjang kelas interval.

3) Menyusun ke dalam tabel distribusi frekuensi untuk menghitung hitung.

4) Menghitung fh, frekuensi harapan.

5) Menghitung dengan rumus:

χf f

f

Keterangan :

f0 = Frekuensi/jumlah data hasil observasi

fh = Jumlah/Frekuensi yang diharapkan

f0-fh = Selisih data f0 dengan fh

57  

 

6) Membandingkan harga dengan . Jika harga kurang

dari harga maka data terdistribusi normal dan sebaliknya.

Untuk menguji normalitas data sampel yang diperoleh digunakan uji Chi-

Kuadrad. Kriteria sampel terdistribusi normal jika harga kurang dari

. Berdasarkan hasil perhitungan dengan dk = 6-1=5 dan taraf signifikasi

5 % diperoleh nilai 11,07.

Hasil analisis uji normalitas dapat dilihat pada Tabel 3.6

Tabel 3.6. Hasil uji normalitas data awal

Kelas χ2hitung χ2

tabel Kriteria

Eksperimen 7,389 11,07 Normal

Kontrol 5,601 11,07 Normal

Berdasarkan hasil analisis diperoleh nilai untuk setiap data lebih

kecil dari . Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data pada kedua

kelas tersebut terdistribusi normal. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada lampiran

5 dan 6.

3.6.1.3. Uji Kesamaan Dua Rata-rata

Uji hipotesis ini dilakukan untuk mengetahui apakah rata-rata hasil belajar

ulangan harian materi IPA Fisika sebelum penelitian pada peserta didik kelas

eksperimen dan kelas kontrol sama. Uji kesamaan dua rata-rata dilakukan dengan

menggunakan uji t.

58  

 

Hipotesis yang diajukan sebagai berikut:

: (Tidak ada perbedaan rata-rata hasil belajar antara kelas eksperimen

dan kelas kontrol)

: (Ada perbedaan rata-rata hasil belajar antara kelas eksperimen dan

kelas kontrol)

Dengan :

rata-rata hasil belajar ulangan harian peserta didik

kelas eksperimen.

rata-rata hasil belajar ulangan harian peserta didik

kelas kontrol.

Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:

1 1

dengan

1 12

Keterangan:

= rata-rata nilai ulangan harian pada kelas eksperimen

= rata-rata nilai ulangan harian pada kelas kontrol

= jumlah peserta didik pada kelas eksperimen

= jumlah peserta didik pada kelas kontrol

S = simpangan baku

59  

 

= simpangan baku kelas eksperimen

= simpangan baku kelas kontrol

Menurut Sudjana (2002:239) kriteria yang digunakan adalah H0 diterima

jika dengan dk 2 .

Setelah dilakukan perhitungan diperoleh = 1,351. Sedangkan

untuk = 1,996 dengan dk = 6-1=5 dan taraf signifikasi 5 %. Berdasarkan

hasil analisis diperoleh bahwa nilai Hal ini berarti

tidak ada perbedaan rata-rata dari kedua kelas sampel tersebut. Perhitungan uji

kesamaan keadaan awal selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 7.

3.6.2. Analisis Data Tahap Akhir

Analisis data tahap akhir bertujuan untuk menjawab hipotesis yang telah

dirumuskan. Perhitungan yang digunakan dalam analisis tahap akhir ini adalah uji

homogenitas, uji normalitas, dan uji hipotesis. Data yang digunakan dalam uji

tersebut adalah data posttest dari kelas eksperimen dan kelas kontrol.

3.6.2.1. Uji Kesamaan Dua Varians (Uji Homogenitas)

Uji homogenitas ini digunakan untuk mengetahui kondisi kelas

eksperimen dan kelas kontrol berangkat pada kondisi yang sama setelah diadakan

penelitian, maka perlu dilakukan uji homogenitas terlebih dahulu.

Rumus yang digunakan adalah:

rkecilVarians teerbesar Varians tFdata =

60  

 

Hasil yang diperoleh, jika besar Fhitung < Ftabel, maka kedua kelompok

homogen atau berangkat pada kondisi awal yang sama (Sugiyono, 2007:140).

3.6.2.2. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh

terdistribusi normal. Penggunaan statistik parametris, bekerja dengan asumsi

bahwa data setiap variabel penelitian yang akan dianalisis terdistribusi normal.

Untuk data yang tidak terdistribusi normal, maka dapat menggunakan teknik

statistik nonparametris.

Suatu data dikatakan terdistribusi normal jika data di atas dan di bawah

memiliki rata-rata yang sama, demikian juga simpangan bakunya. Pada penelitian

ini, uji normalitas data dilakukan dengan melakukan uji Chi Kuadrad ( ).

Menurut Sugiyono (2007:82) langkah-langkah yang perlu dilakukan

adalah sebagai berikut :

1) Menentukan jumlah kelas interval.

2) Menentukan panjang kelas interval.

3) Menyusun ke dalam tabel distribusi frekuensi untuk menghitung hitung.

4) Menghitung fh, frekuensi harapan.

5) Menghitung dengan rumus:

χf f

f

Keterangan :

f0 = Frekuensi/jumlah data hasil observasi

fh = Jumlah/Frekuensi yang diharapkan

61  

 

f0-fh = Selisih data f0 dengan fh

6) Menbandingkan harga dengan . Jika harga kurang

dari harga maka data terdistribusi normal dan sebaliknya.

3.6.2.3. Uji Kesamaan Dua Proporsi

Uji proporsi ini digunakan untuk menguji hipotesis I yaitu ketuntasan

hasil belajar siswa melalui model pembelajaran Team Games Tournamnet bervisi

SETS lebih baik dari ketuntasan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran

diskusi bervisi SETS. Uji proporsi yang digunakan adalah uji proporsi satu pihak,

yaitu uji pihak kanan.

Hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut:

H0:

Ha :

Dengan :

: ketuntasan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran Team Games

Tournament bervisi SETS

: ketuntasan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran diskusi bervisi

SETS

Pasangan Hipotesis:

H0 : ketuntasan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran Team Games

Tournament bervisi SETS sama dengan ketuntasan hasil belajar siswa

melalui model pembelajaran diskusi bervisi SETS

62  

 

Ha : ketuntasan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran Team Games

Tournament bervisi SETS lebih baik dari ketuntasan hasil belajar siswa

melalui model pembelajaran diskusi bervisi SETS

Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:

1 1

Keterangan :

dan 1

: banyak siswa yang tuntas pada kelas eksperimen

: banyak siswa yang tuntas pada kelas kontrol

: jumlah keseluruhan siswa pada kelas eksperimen

: jumlah keseluruhan siswa pada kelas kontrol

Kriteria pengujian menurut Sudjana (2002:248) adalah tolak H0 jika

, dimana , diperoleh dari distribusi normal baku dengan peluang

0,5 .

3.6.2.4. Uji Perbedaan Dua Rata-rata

Uji perbedaan dua rata-rata ini digunakan untuk menguji hipotesis II yakni

rata-rata hasil belajar melalui model pembelajaran Team Games Tournament

bervisi SETS lebih dari rata-rata hasil belajar melalui model pembelajaran diskusi

bervisi SETS. Uji perbedaan dua rata-rata yang digunakan adalah uji t satu pihak,

yaitu uji pihak kanan.

63  

 

Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut:

Ho :

Ha :

Dengan :

: rata-rata hasil belajar siswa melalui model pembelajaran Team Games

Tournament bervisi SETS

: rata-rata hasil belajar siswa melalui model pembelajaran diskusi bervisi

SETS

Pasangan Hipotesis:

H0 : rata-rata hasil belajar siswa melalui model pembelajaran Team Games

Tournament bervisi SETS kurang dari atau sama dengan rata-rata hasil

belajar siswa melalui model pembelajaran diskusi bervisi SETS

Ha : rata-rata hasil belajar siswa melalui model pembelajaran Team Games

Tournament bervisi SETS lebih dari atau sama dengan rata-rata hasil

belajar siswa melalui model pembelajaran diskusi bervisi SETS

Pengujian hipotesis ini menggunakan rumus uji t. Uji t dipengaruhi oleh

hasil uji kesamaan dua varians, rumus untuk menguji uji t adalah sebagai berikut :

dengan:

= rata-rata posttest pada kelas eksperimen

= rata-rata posttest pada kelas kontrol

64  

 

= jumlah siswa kelas eksperimen

= jumlah siswa kelas kontrol

= varians kelompok eksperimen

= varians kelompok kontrol

Harga t yang sudah dihitung tersebut selanjutnya dibandingkan dengan

harga t tabel dengan ketentuan t hitung ≤ t tabel maka H0 ditolak dan Ha diterima

(Sugiyono, 2007:142).

  

65  

BAB 4

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian

Hasil penelitian adalah hasil dari studi di lapangan untuk memperoleh data

dengan teknik tes dan observasi pengamatan setelah dilakukan suatu perlakuan

yang berbeda pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Berdasarkan penelitian

yang telah dilakukan, hasil penelitian terdiri dari:

4.1.1. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian eksperimen yang terdiri dari dua kelas

yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Penelitian dilaksanakan dari tanggal 1

sampai 12 April 2013 pada kelas VIII tahun pelajaran 2012/2013 SMP Negeri 1

Gabus. Sebagai kelas eksperimen adalah kelas VIII C sedangkan untuk kelas

kontrol adalah kelas VIII D. Pemilihan kelas tersebut berdasarkan hasil analisis

awal yang menyatakan homogen sehingga dipilih dua kelas secara random.

Sebelum pelaksanaan penelitian, peneliti menentukan materi pelajaran dan

menyusun perangkat pembelajaran. Materi yang diajarkan adalah materi Tekanan

yang dikaitkan dengan Kebencanaan alam. Pembelajaran pada kelas eksperimen

menggunakan model pembelajaran Team Games Tournament bervisi SETS,

sedangkan pada kelas kontrol menggunakan model pembelajaran konvensional

yaitu diskusi bervisi SETS.

66  

 

4.1.1.1. Proses pembelajaran pada kelas eksperimen

Proses pembelajaran kelas eksperimen dilaksanakan pada kelas VIII C

yang terdiri dari 37 siswa. Buku acuan yang digunakan adalah buku rangkuman

materi atau yang biasa disebut LKS. Dalam kegiatan pembelajaran sebelumnya

guru menggunakan metode konvensional yaitu ceramah dan diskusi dilanjutkan

tanya jawab. Diskusi yang digunakan adalah diskusi kelas dimana guru bertanya

pada siswa dan siswa yang pandai dan berani yang bisa menjawab, sehingga

hanya siswa yang aktif yang paham dengan materi yang dijelaskan. Hal ini

menyebabkan siswa lain pasif dan kerja sama antar siswa kurang. Kondisi kelas

yang kotor mencerminkan siswa kurang peduli terhadap lingkungan terutama

lingkungan kelas, suasana belajar tidak akan nyaman jika kelas kotor. Karena

faktor-faktor tersebut yang membuat nilai para siswa kurang memuaskan pada

mata pelajaran IPA khususnya Fisika. Selain itu mengingat bahwa sekolah

terletak di kabupaten yang rawan bencana, maka pada pembelajaran IPA tersebut

diselipkan materi tentang kebencanaan.

Penelitian pada kelas eksperimen digunakan model pembelajaran Team

Games Tournament bervisi SETS. Pada model pembelajaran ini guru memberi

presentasi sebagian materi yang akan dipelajari, selanjutnya siswa akan dibentuk

kelompok untuk bereksperimen kelompok ataupun diskusi kelompok. Satu

kelompok terdiri dari 5-6 siswa yang heterogen. Setelah pembahasan materi

selesai diadakan turnamen antar kelompok, setiap anggota kelompok berdasarkan

prestasi di kelompok masing-masing akan berlomba mewakili kelompoknya

mengerjakan soal turnamen untuk melawan anggota kelompok lain yang memiliki

67  

 

prestasi sama di kelompoknya. Dalam tiap meja turnamen terdapat 5 soal. Cara

main dalam turnamen tersebut adalah tiap perwakilan kelompok wajib

mengerjakan 3 dari 5 soal tersebut dengan mengambil no soal pada kartu yang

sudah disiapkan secara acak. Akhir dari kegiatan tersebut adalah akumulasi nilai,

kelompok dengan nilai tertinggi akan mendapat hadiah dari guru.

4.1.1.2. Proses pembelajaran pada kelas kontrol

Proses pembelajaran kelas kontrol dilaksanakan pada kelas VIII D yang

terdiri dari 37 siswa. Buku acuan yang digunakan adalah buku rangkuman materi

atau yang biasa disebut LKS. Metode pengajaran yang digunakan sebelum

penelitian sama dengan pengajaran pada kelas eksperimen yaitu ceramah dan

diskusi tanya jawab.

Pembelajaran pada kelas kontrol digunakan metode konvensional yaitu

ceramah dan diskusi tanya jawab seperti pembelajaran sebelumnya. Hanya saja

dalam pembelajaran tersebut menggunakan visi SETS seperti pada kelas

eksperimen karena materi yang diajarakan adalah materi tekanan yang

mengintegrasikan materi kebencanaan.

4.1.2. Analisis Tahap Akhir

Analisis data akhir dilakukan setelah kedua kelas sampel yaitu kelas

eksperimen dan kelas kontrol diberikan perlakuan yang berbeda. Penyampaian

pembelajaran pada kelas eksperimen dilakukan dengan menggunakan model

pembelajaran Team Games Tournament bervisi SETS sedangkan pada kelas

kontrol dengan menggunakan model pembelajaran diskusi bervisi SETS.

68  

 

Setelah diberikan perlakuan yang berbeda pada beberapa pertemuan,

kemudian kedua kelas diberi posttest. Hasil tes inilah yang dijadikan data akhir

untuk menguji hipotesis-hipotesis yang ada dalam penelitian ini. Adapun langkah-

langkah dalam analisis data akhir adalah menguji homogenitas, normalitas, uji

kesamaan dua proporsi dan uji perbedaan dua rata-rata.

Untuk menjawab uji hipotesis III data yang digunakan adalah data hasil

observasi afektif siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Pada data hasil

observasi tersebut dilakukan penilaian dan dijabarkan hasilnya guna menjawab

hipotesis III.

4.1.2.1. Uji Kesamaan Dua Varians

Uji kesamaan dua varians dilakukan untuk mengetahui apakah hasil

posttest antara kelas eksperimen dan kelas kontrol mempunyai keadaan homogen

atau tidak. Pada uji homogenitas ini digunakan uji kesaamaan dua varians.

Berdasarkan perhitungan uji homogenitas data akhir hasil belajar diperoleh seperti

pada Tabel 4.1 berikut:

Tabel 4.1. Hasil uji homogenitas hasil belajar

Hasil Belajar Ftabel Fhitung Keterangan

Kognitif 1,744 1,05 Homogen

Afektif 1,744 1,68 Homogen

Psikomotorik 1,744 1,71 Homogen

Ftabel dengan taraf signifikan 5 %, dk pembilang = 37 -1 = 36 dan dk

penyebut = 37–1 = 36 adalah 1,744. Diperoleh Fhitung < Ftabel pada semua ranah

69  

 

hasil belajar kognitif, afektif, maupun psikomotorik. Berdasarkan perhitungan

maka Ho diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua kelas mempunyai

varians yang sama atau homogen.

4.1.2.2. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah data hasil belajar

terdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas juga dilakukan untuk menentukan

uji selanjutnya apakah menggunakan statistik parametrik atau statistik

nonparametrik. Uji normalitas data akhir pada hasil belajar kelas sampel

menggunakan distribusi χ2(Chi Kuadrat). Kriteria sampel terdistribusi normal jika

harga < maka data terdistribusi normal dan sebaliknya. Dari

perhitungan diperoleh χ2tabel dengan dk = 6-1 = 5 dan taraf signifikasi 5 % adalah

11,07. Hasil analisis uji normalitas data posttest dapat dilihat pada Tabel 4.2 :

Tabel 4.2. Hasil uji normalitas nilai posttest

Hasil Belajar Kelas Kriteria

Kognitif Eksperimen 8,78 11,07 Normal

Kontrol 7,32 11,07 Normal

Afektif Eksperimen 6,00 11,07 Normal

Kontrol 10,80 11,07 Normal

Psikomotorik Eksperimen 2,52 11,07 Normal

Kontrol 11,04 11,07 Normal

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh untuk setiap data pada

semua ranah hasil belajar lebih kecil dari . Hal ini berarti dapat

70  

 

disimpulkan bahwa data pada kedua kelas tersebut terdistribusi normal, karena

data terdistribusi normal maka uji selanjutnya menggunakan statistik parametrik.

4.1.2.3. Uji Kesamaan Dua Proporsi

Uji kesamaan dua proporsi digunakan untuk menguji hipotesis I yaitu

ketuntasan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran Team Games

Tournament bervisi SETS lebih baik dari ketuntasan hasil belajar siswa melalui

model pembelajaran diskusi bervisi SETS. Berdasarkan kriteria uji kesamaan dua

proporsi pihak kanan, untuk taraf signifikansi 5% nilai ztabel adalah 1,65. Hasil

perhitungan uji kesamaan dua proporsi dapat dilihat pada Tabel 4.3 berikut :

Tabel 4.3. Hasil uji kesamaan dua proporsi hasil belajar

Hasil Belajar

Kognitif 1,781 1,65

Afektif 1,892 1,65

Psikomotorik 1,778 1,65

Diperoleh zhitung > ztabel pada semua ranah hasil belajar maka Ho ditolak,

sehingga dapat dikatakan bahwa ketuntasan hasil belajar siswa melalui model

pembelajaran Team Games Tournamnet bervisi SETS lebih baik dari ketuntasan

hasil belajar siswa melalui model pembelajaran diskusi bervisi SETS.

4.1.2.4. Uji Perbedaan Rata-rata

Uji perbedaan rata-rata digunakan untuk menguji hipotesis II. Uji

perbedaan dua rata-rata ini digunakan untuk menguji hipotesis rata-rata hasil

belajar siswa melalui model pembelajaran Team Games Tournament bervisi SETS

71  

 

lebih baik dari rata-rata hasil belajar melalui model pembelajaran diskusi bervisi

SETS. Berdasarkan kriteria uji t pihak kanan, untuk taraf signifikansi 5% dan

dk = 37 + 37 - 2 = 72 nilai ttabel adalah 1,996. Hasil perhitungan uji perbedaan dua

rata-rata hasil belajar dapat dilihat pada Tabel 4.4 berikut :

Tabel 4.4. Hasil uji perbedaan dua rata-rata hasil belajar

Hasil Belajar

Kognitif 1,975 1,996

Afektif 1,959 1,996

Psikomotorik 1,808 1,996

Diperoleh thitung < ttabel di tiap hasil belajar maka Ho ditolak, sehingga

dapat dikatakan bahwa rata-rata hasil belajar siswa melalui model pembelajaran

Team Games Tournament bervisi SETS lebih baik dari rata-rata hasil belajar

melalui model pembelajaran diskusi bervisi SETS.

4.1.2.5. Uji Perbedaan Perbandingan Karakter

Untuk menguji hipotesis III tentang karakter pada kelas yang diajar

melalui model pembelajaran Team Games Tournament bervisi SETS lebih baik

daripada melalui model pembelajaran diskusi bervisi SETS dilakukan perhitungan

menggunakan uji perbedaan rata-rata terhadap hasil observasi pada pengamatan

afektif. Aspek yang dinilai antara lain: aspek kedisiplinan, aspek tanggung jawab,

aspek peduli lingkungan, dan aspek kerjasama.

Hasil perhitungan uji pebedaan dua rata-rata hasil belajar afektif diperoleh

thitung = 1,815. Berdasarkan kriteria uji t pihak kanan, untuk taraf signifikansi 5%

72  

 

dan dk = 37 + 37 - 2 = 72 nilai ttabel adalah 1,996. Diperoleh thitung < ttabel maka Ho

ditolak dan Ha diterima, sehingga dapat dikatakan bahwa karakter siswa melalui

model pembelajaran Team Games Tournament bervisi SETS lebih baik daripada

melalui model pembelajaran diskusi bervisi SETS.

Dari hasil analisis, rata-rata hasil belajar tiap aspek karakter pada kelas

eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada Tabel 4.5 dan Tabel 4.6 berikut :

Tabel 4.5. Hasil analisis tiap aspek karakter pada kelas eksperimen

Aspek Nilai

Skor Total Rata-rata

Kedisiplinan 3250 88

Tanggung Jawab 2831 77

Peduli Lingkungan 2900 78

Kerjasama 2813 76

Tabel 4.6. Hasil analisis tiap aspek karakter pada kelas kontrol

Aspek Nilai

Skor Total Rata-rata

Kedisiplinan 3056 83

Tanggung Jawab 2813 76

Peduli Lingkungan 2775 75

Kerjasama 2763 75

73  

 

4.2. Pembahasan

Berdasarkan hasil observasi awal, rata-rata hasil belajar UAS semester

gasal kelas VIII di SMP N 1 Gabus pada mata pelajaran IPA adalah 6,50 dan

sebagian besar siswa masih memiliki nilai dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal

(KKM) yaitu 70. Nilai yang belum memuaskan tersebut disinyalir karena model

pembelajaran yang digunakan di sekolah tersebut kurang bervariasi. Model

pembelajaran yang digunakan adalah ceramah yang dilanjutkan diskusi tanya

jawab. Dalam model pembelajaran ini tidak semua siswa berperan akftif dalam

mengikuti pembelajaran. Nilai-nilai karakter siswa di sekolah tersebut juga dirasa

kurang, terbukti dari hasil observasi dan wawancara terhadap guru. Misalnya

siswa datang terlambat masuk kelas, tidak rapi dalam berseragam, kondisi kelas

yang kotor, kurangnya kerjasama dalam kerja kelompok. Selain hal tersebut

mengingat bahwa sekolah berada pada kabupaten yang rawan akan bencana,

sehingga dalam pembelajaran IPA diselipkan materi tentang kebencanaan.

Berdasarkan UU No. 24 tahun 2007 bencana didefinisikan sebagai

peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan serta penghidupan

masyarakat yang disebabkan oleh faktor alam, faktor non alam termasuk faktor

manusia, sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan

lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.

Sebagai bentuk tanggung jawab sosial kepada masyarakat mahasiswa

kependidikan fisika perlu memberikan pemahaman kebencanaan kepada

masyarakat melalui jalur pendidikan formal dan non formal. Upaya yang

dilakukan dalam penelitian ini yaitu melalui pembelajaran di sekolah. Materi

74  

 

kebencanaan tidak harus dijadikan mata pelajaran tersendiri, cukup diintegrasikan

ke dalam mata pelajaran, salah satunya yaitu dalam mata pelajaran IPA

(Rusilowati et al., 2012).

Pada penelitian ini menggunakan kelas VIII sebagai populasi, yang terdiri

dari 3 kelas yaitu kelas VIII B, VIII C, dan VIII D. Sebelum menentukan sampel

populasi tersebut di uji homogenitasnya. Uji homogenitas menggunakan nilai

ulangan harian pada materi IPA sebelum dilakukan penelitian. Hasil yang

diperoleh dari uji homogenitas populasi adalah bahwa ketiga kelas tersebut

mempunyai varians yang sama atau homogen.

Uji coba soal diujikan pada kelas VIII A, kelas yang sudah memperoleh

materi tekanan. Uji coba soal dilakukan untuk mendapatkan soal yang memenuhi

kriteria valid, reliabel, memiliki taraf kesukaran dan daya pembeda.

Berdasarkan hasil analisis tahap awal diperoleh data yang menunjukkan

bahwa kelas yang diambil sebagai sampel dalam penelitian mempunyai varians

yang homogen, berdistribusi normal dan mempunyai nilai rata-rata yang tidak

jauh berbeda. Hal ini berarti sampel berasal dari kondisi atau keadaan yang sama

yaitu memiliki pengetahuan yang sama. Kemudian dipilih secara acak kelas VIII

C sebagai kelas eksperimen yang diajar menggunakan model pembelajaran Team

Games Tournament bervisi SETS dan kelas VIII D sebagai kelas kontrol yang

diajar menggunakan model pembelajaran diskusi bervisi SETS.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah model

pembelajaran Team Games Tournament bervisi SETS efektif terhadap hasil

belajar dan karakter siswa. Dengan demikian data hasil posttest dianalisis sebagai

75  

 

analisis akhir untuk menguji hipotesis penelitian, yang meliputi uji homogenitas,

uji normalitas, uji kesamaan dua proporsi dan uji perbedaan dua rata-rata.

Setelah diberi perlakuan yang berbeda pada kelas eksperimen yang diajar

melalui model pembelajaran Team Games Tournament bervisi SETS dan kelas

kontrol yang diajar melalui model diskusi bervisi SETS, diperoleh data hasil

belajar kemudian dilakukan analisis data akhir. Dari perhitungan pada hasil

penelitian, diperoleh hasil beda proporsi yang cukup signifikan. Siswa yang tuntas

dalam hasil belajar kognitif pada kelas eksperimen sebesar 33 siswa sedangkan

siswa yang tuntas pada kelas kontrol sebesar 27 siswa. Untuk hasil belajar ranah

afektif pada kelas eksperimen siswa yang tuntas sebesar 34 sedangkan pada kelas

kontrol sebesar 28 siswa. Hasil Belajar untuk ranah psikomotorik pada kelas

eksperimen siswa yang tuntas sebesar 35 siswa sedangkan pada kelas kontrol

sebesar 30 siswa. Secara keseluruhan siswa yang telah mencapai ketuntasan hasil

belajar pada kelas eksperimen lebih baik daripada siswa yang telah mencapai

ketuntasan hasil belajar pada kelas kontrol. Sehingga dapat dikatakan bahwa

ketuntasan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran Team Games

Tournamnet bervisi SETS lebih baik dari ketuntasan hasil belajar siswa melalui

model pembelajaran diskusi bervisi SETS.

Pada analisis perbedaan dua rata-rata pada kelas eksperimen dan kelas

kontrol diperoleh rata-rata hasil belajar kognitif kelas eksperimen sebesar 77,30,

sedangkan kelas kontrol sebesar 74,05. Rata-rata hasil belajar afektif untuk kelas

eksperimen sebesar 79,70, sedangkan kelas kontrol sebesar 77,11. Untuk rata-rata

hasil belajar psikomotorik kelas eksperimen adalah 78,26, sedangkan kelas

76  

 

kontrol adalah 75,81. Secara keseluruhan diperoleh hasil bahwa rata-rata hasil

belajar siswa kelas eksperimen yang diajar melalui model pembelajaran Team

Games Tournament bervisi SETS lebih baik daripada rata-rata hasil belajar kelas

kontrol yang menerapkan model pembelajaran diskusi bervisi SETS. Hal ini sesuai

dengan hasil penelitian Rohendi et al.(2010) yang menyatakan bahwa rata-rata

hasil belajar siswa pada kelas yang menggunakan model pembelajaran Team

Games Tournament lebih tinggi daripada kelas yang menggunakan model

konvensional.

Belajar merupakan proses internal yang kompleks, yang meliputi ranah-

ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Belajar memiliki peranan penting dalam

perkembangan, kebiasaan, sikap, keyakinan, tujuan, kepribadian, dan persepsi

seseorang (Dimyati & Mudjiono, 2009:18). Hasil belajar yang optimal pada kelas

eksperimen merupakan akibat dari pembelajaran menggunakan model Team

games Tournament bervisi SETS, sesuai dengan pernyataan Rifa’i & Anni

(2009:85) bahwa hasil belajar merupakan semua perubahan perilaku yang

diperoleh setelah mengalami aktivitas pembelajaran.

Berdasarkan analisis perbedaan dua rata-rata lembar observasi afektif

kelas eksperimen diperoleh bahwa secara keseluruhan aspek karakter pada kelas

eksperimen yang diajar melalui model pembelajaran Team Games Tournament

bervisi SETS lebih baik dari kelas kontrol yang diajar melalui model pembelajaran

diskusi bervisi SETS. Sikap siswa dalam penelitian ini yang dimaksud adalah

karakter siswa pada kelas eksperimen yang diajar melalui model Team Games

Tournament bervisi SETS memiliki karakter atau sikap yang lebih baik dibanding

77  

 

kelas kontrol. Berdasarkan hasil analisis tiap aspek karakter, pada kelas

eksperimen aspek karakter tertinggi adalah kedisiplinan dan aspek terendah adalah

kerjasama. Rendahnya karakter kerjasama pada siswa di kelas eksperimen

dikarenakan siswa masih belum terbiasa dengan bekerja kelompok, apalagi dalam

kelompok tersebut ada siswa yang tidak cocok satu sama lain maupun siswa yang

sulit untuk bekerjasama. Pada kelas kontrol aspek tertinggi juga pada kedisiplinan

sedangkan aspek terendah adalah aspek peduli lingkungan dan aspek kerjasama.

Secara keseluruhan aspek karakter pada kelas eksperimen yang diajar melalui

model Team Games Tournament bervisi SETS lebih baik dibandingkan aspek

karakter pada kelas kontrol yang diajar melalui model diskusi bervisi SETS. Hal

ini sesuai dengan penelitian Wyk (2011: 9) bahwa model pembelajaran Team

Games Tournament berpengaruh dalam perubahan sikap siswa. Karakter dapat

dimaknai sebagai nilai dasar yang membangun pribadi seseorang, terbentuk baik

karena pengaruh hereditas maupun pengaruh lingkungan, yang membedakannya

dengan orang lain, serta diwujudkan dalam sikap dan perilakunya dalam

kehidupan sehari-hari (Samani, 2012:43).

Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang

digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau

pembelajaran dalam tutorial (Trianto, 2007: 1). Model pembelajaran digunakan

untuk penyusunan kurikulum, mengatur materi, dan memberi petunjuk kepada

guru di kelas. Model pembelajaran harus diterapkan dengan tepat, menarik dan

tidak meninggalkan keefektifan kegiatan belajar mengajar sehingga siswa dapat

78  

 

aktif dalam kegiatan pembelajaran dan dapat menghasilkan apa yang harus

dikuasai siswa setelah proses pembelajaran berlangsung.

Team Games Tournament merupakan salah satu tipe model pembelajaran

kooperatif yang menggunakan turnamen akademik, kuis-kuis dan sistem skor

kemajuan individu, dimana para siswa berlomba sebagai wakil tim mereka dengan

anggota tim lain yang kinerja akademik sebelumnya setara seperti mereka (Slavin,

2005: 163). Dalam pelaksanaan model ini guru harus berperan aktif dalam

menyiapkan kuis atau pertanyaan yang akan diberikan ketika games dan

turnamen.

Pembelajaran pada kelas eksperimen yang menerapkan model

pembelajaran Team Games Tournament bervisi SETS melibatkan aktivitas

seluruh siswa tanpa harus ada perbedaan status, melibatkan peran aktif siswa

sebagai tutor sebaya dan mengandung unsur permainan dan reinforcement. Sesuai

dengan pernyataan Charlton et al.(2005) bahwa pembelajaran dengan games dapat

membuat siswa lebih aktif dan merasa senang untuk belajar. Pembelajaran

tersebut terlihat menarik ketika penjelasan guru dikombinasikan dengan games

sehingga penyampaian materi menjadi lebih cepat tersampaikan.

Aktivitas belajar dengan permainan yang dirancang dalam pembelajaran

kooperatif model Team Games Tournament memungkinkan siswa dapat belajar

lebih rileks dan menumbuhkan karakter kerjasama, disiplin, kepedulian dan

tanggung jawab siswa. Terbukti pada hasil analisis pada kelas yang menggunakan

model pembelajaran Team Games Tournament sikap atau karakter siswa lebih

baik dibanding kelas yang menggunakan model diskusi.

79  

 

Model pembelajaran bervisi SETS merupakan model pembelajaran dengan

menggunakan pendekatan SETS (Science, Environment, Technology, and Society),

yaitu sains, lingkungan, teknologi, dan masyarakat. Dalam hal ini siswa diminta

untuk menghubungkan antar unsur SETS. Dalam konteks pendidikan, SETS

membawa pesan bahwa untuk menggunakan sains (S-pertama) ke bentuk

teknologi (T) dalam memenuhi kebutuhan masyarakat (S-kedua) diperlukan pe-

mikiran tentang berbagai implikasinya pada lingkungan (E) secara fisik maupun

mental (Rusilowati et al., 2012). Maksudnya adalah siswa diminta

menghubungkaitkan antara konsep sains yang dipelajari dan ditransformasi dalam

bentuk teknologi yang bermanfaat bagi masyarakat tanpa harus merusak atau

merugikan lingkungan yang dapat menyebabkan bencana.

Model pembelajarn Team Games Tournament bervisi SETS merupakan

model pembelajaran dengan pendekatan SETS yang menekankan siswa agar

saling bekerjasama dan tanggung jawab dalam belajar kelompok tanpa

memandang status, untuk menyelesaikan tugas atau soal berkaitan dengan materi

tekanan yang mengintegrasikan materi kebencanaan. Dengan penerapan model

pembelajaran tersebut siswa bisa rileks dalam belajar sehingga nilai yang didapat

pun memuaskan. Selain itu melalui model pembelajaran Team Games

Tournament bervisi SETS dan materi yang disampaikan yaitu materi tekanan yang

mengintegrasikan kebencanaan siswa bisa paham dan mengerti tentang

pentingnya kepedulian terhadap lingkungan, bahaya bencana, bagaimana

mengatasi dan mencegahnya, mengingat sekolah berada di wilayah yang rawan

akan bencana. Hal ini bisa dilihat dari hasil belajar dan observasi afektif pada

80  

 

siswa, menunjukkan bahwa hasil belajar dan karakter lebih baik jika diajar

melalui model pembelajaran Team Games Tournament bervisi SETS.

Hasil di atas sesuai dengan pernyataan Yoruk et al.(2010) bahwa melalui

pendekatan SETS siswa mampu mengenali kemampuan mereka sendiri, dan telah

belajar lebih bermakna dibandingkan dengan pendekatan tradisional. Berdasar

hasil penelitian Yoruk et al.(2010) siswa yang belajar dengan pendekatan SETS

lebih kompeten dalam menghubungkan situasi yang dialamai dengan konsep yang

pernah dipelajari.

Dari hasil analisis dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa ketuntasan

hasil belajar siswa pada kelas eksperimen lebih baik dari ketuntasan hasil belajar

siswa pada kelas kontrol, rata-rata hasil belajar kelas eksperimen lebih baik

daripada kelas kontrol, dan karakter siswa pada kelas eksperimen lebih baik

daripada karakter siswa pada kelas kontrol. Berdasarkan hasil analisis serta hasil

pembelajaran di kelas eksperimen dapat disimpulkan bahwa pembelajaran melalui

model pembelajaran Team Games Tournament bervisi SETS merupakan

pembelajaran yang efektif dalam menyampaikan materi pembelajaran IPA yang

mengintegrasikan materi kebencanaan.

Dalam penerapan model pembelajaran Team Games Tournament bervisi

SETS juga terdapat beberapa kendala. Kendala tersebut antara lain :

1. Ketika bekerja kelompok para siswa berdiskusi dengan suara yang keras

sehingga mengganggu kelompok lain dan kelas lain

2. Ada beberapa tim yang anggotanya sulit diajak kerjasama karena ketidak

cocokan antar anggota.

81  

 

3. Ketika diadakan turnamen ada meja turnamen yang soalnya kurang.

4. Siswa sering melakukan kesalahan dalam kegiatan praktikum terutama dalam

langkah-langkahnya.

Langkah-langkah untuk mengatasi beberapa kendala tersebut antara lain:

1. Selalu memberi nasehat dan pengertian bahwa jika berdiskusi jangan terlalu

keras dan mengganggu kelompok maupun kelas lain.

2. Memberi pengertian terhadap siswa bahwa kerjasama itu penting dalam

mengerjakan tugas dalam tim.

3. Guru maupun peneliti harus menyiapkan segalanya dengan baik agar tidak

terjadi kekurangan soal atau lainnya.

4. Guru maupun peneliti memberi pengarahan terlebih dahulu sebelum siswa

melakukan praktikum dan sabar dalam menuntun siswa melakukan praktikum.

  

82  

BAB 5

PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut:

a. Ketuntasan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran Team Games

Tournament bervisi SETS lebih dari ketuntasan hasil belajar siswa melalui

model pembelajaran diskusi bervisi SETS.

b. Rata-rata hasil belajar siswa melalui model pembelajaran Team Games

Tournament bervisi SETS lebih baik dari rata-rata hasil belajar melalui model

pembelajaran diskusi bervisi SETS.

c. Karakter siswa melalui model pembelajaran Team Games Tournament bervisi

SETS lebih baik daripada melalui model pembelajaran diskusi bervisi SETS.

Berdasarkan ketiga simpulan di atas, maka hasil penelitian telah memenuhi

semua kriteria belajar efektif. Sehingga pembelajaran mata pelajaran IPA Fisika

pada materi Tekanan yang mengintegrasikan materi kebencanaan melalui model

pembelajaran Team Games Tournament bervisi SETS merupakan pembelajaran

yang lebih efektif dibanding model pembelajaran diskusi bervisi SETS.

83  

 

5.2 Saran

(1) Guru maupun peneliti hendaknya melakukan persiapan dengan baik dan

memperhatikan langkah-langkah dalam pelaksanaan model pembelajaran

Team Games Tournament dalam hal diskusi tim maupun dalam turnamen.

(2) Guru maupun peneliti harus mengontrol kerja masing-masing tim agar

berjalan dengan optimal.

(3) Sebelum membagi kelompok guru hendaknya memberi pengertian tentang

pentingnya kerjasama dalam kerja kelompok dan memberi pengertian agar

tidak berdiskusi dengan suara keras yang bisa mengganggu kelompok atau

kelas lain.

(4) Guru maupun peneliti hendaknya memberi pengarahan hingga siswa paham

dalam praktikum dan sabar dalam menuntun siswa melakukan praktikum.

84  

 

DAFTAR PUSTAKA

Amaliya, S., A. Rusilowati, & Supriyadi. 2011. Penerapan PHYSICS Communication Games dengan Pendekatan SETS untuk Meningkatkan Pemahaman Kebencanaan dan Minat Belajar Sains Fisika SMP. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia, 7: 101-105.

Arikunto, S. 2002. Dasar- Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.

Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana. 2012. Defininsi dan Jenis Bencana. Diperoleh 10 Januari 2013, dari http://www.bnpb.go.id/page/read/5/definisi-dan-jenis-bencana.

Binadja, A., S. Wardani, & S. Nugroho. 2008. Keberkesanan Pembelajaran Kimia Materi Ikatan Kimia Bervisi SETS pada Hasil Belajar Siswa. Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, 2(2): 256-267.

Charlton, B., R.L. Williams, & , T.F. McLaughlin. 2005. Educational Games: A Technique to Accelerate the Acquisition of Reading Skills of Children with Learning Disabilities. International Journal of Special Education, 20(2): 66-72.

Chulsum, U. & W. Novia. 2006. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Surabaya : Kashiko.

Departemen Pendidikan Nasional. 2006. Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Dimyati & Mudjiono. 2009. Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta : PT Rineka Cipta.

Giancoli, D. C. .2001. Fisika. Jakarta: Erlangga.

Kesbanglinmas Grobogan. 2013. Data Kejadian. Diperoleh pada 11 Februari 2013, dari http://www.kesbanglinmas.grobogan.go.id/data-kejadian.html.

Marzuki. 2012. Pengintegrasian Pendidikan karakter dalam Pembelajaran di Sekolah. Jurnal Pendidikan Karakter, (1): 33-44.

Mulyadi, A., B.D. Meidityawati, B. Suharjo, D. Sujatiningrani, D. Hariadi, E. Sudartama, F. Bakri, L. Nuryanti, M. Amin, Nursalam, R.Sumarno, R. Utami, T. Kristanto, & Warjo. 2008. Ayo Siaga Bencana Palang Merah Remaja Madya. Jakarta: PMI.

85  

 

Pala, A. 2011. The Need For Character Education. International Journal of Social and Studies, 2(3): 1309-8063.

Departemen Pendidikan Nasional. 2006. Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Rahmawati, N.D. . 2011. Eksperimentasi Model Pembelajaran Tipe Team Games Tournament (TGT) dan Numbered Heads Together (NHT) pada Materi Pokok Sistem Persamaan Linier Dua Variabel ditinjau dari Aktivitas Belajar Siswa SMP Negeri Se-Kabupaten Grobogan. Makalah disajikan pada Prosiding Seminar Nasional Matematika, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta 24 Juli 2011.

Republik Indonesia. 2007. Undang-Undang No. 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana. Lembaran Negara RI Tahun 2007, No. 4723. Sekretariat Negara. Jakarta.

Rifa’i, A. & C. T. Anni. 2009. Psikologi Pendidikan. Semarang: UNNES PRESS.

Rohendi, D., H. Sutarno, & Nopiyanti. 2010. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament Berbasis Multimedia dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi. Jurnal Pendidikan Teknologi Informasi Komunikasi (PTIK), 1(3): 19-22.

Rusilowati, A., Supriyadi, A. Binadja, & S.E.S. Mulyani. 2012. Mitigasi Bencana Alam Berbasis Pembelajaran Bervisi Science Environment Technology and Society. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 8: 51-60.

Samani, M. 2011. Pendidikan Karakter .Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Santyasa, I. W. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif. Makalah disajikan dalam pelatihan tentang Penelitian Tindakan Kelas bagi Guru-Guru SMP dan SMA di Nusa Penida, tanggal 29 Juni s.d 1 Juli 2007 16.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Slavin, R. 2005. Cooperatif Learning. Bandung : Nusa Media.

Sudjana. 2002. Metoda Statistika. Tarsito: Bandung.

Sugiyono. 2007. Statistik untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

86  

 

Trianto. 2007. Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek. Prestasi Pustaka Publisher: Jakarta.

Wyk, M.M.V. 2011. The Effects of Teams-Games-Tournaments on Achievement, Retention, and Attitudes of Economics Education Students. Journal of Social Science, 26(3): 183-193.

Yoruk, N., I. Morgil, & N. Secken. 2010. The Effects of Science, Technology, Society, Environment (STSE) interactions on teaching chemistry. Natural Science Journal, 12(2): 1417-1424.

87  

  

VIII B VIII C VIII D1 86 73 772 70 68 673 83 85 764 50 70 935 70 96 706 68 79 817 77 65 758 70 85 689 86 95 70

10 73 94 7711 68 81 6112 50 85 7513 73 87 5514 80 76 9515 70 78 8316 70 79 7817 83 75 9818 70 91 7019 86 88 7620 73 70 7021 70 78 6122 77 87 7723 70 70 8624 83 83 6725 73 66 7026 70 86 6027 73 76 4928 83 73 8429 86 68 6130 70 84 8431 80 85 9632 73 80 7633 70 75 8534 83 76 8335 86 91 9136 90 68 6937 73 59 89

2766 2925 2803n 37 37 37x 74,76 79,05 75,76

79,36 83,61 136,748,91 9,14 11,69

KelasNo

2iS

iS

Lampiran 1

DATA NILAI POPULASI KELAS VIII B, VIII C, VIII D

88  

  

Ho : σ21 = σ2

2 = σ23

Kriteria:Ho diterima jika χ2 hitung < χ2 (1-α) (k-1)

χ2(1-α)(k-1)

KELAS dk=ni-1 1/dk s2 log s2 (dk) log s2 (dk)s2

VIII B 37 36 0,02778 79,36 1,90 68,39 2856,96VIII C 37 36 0,02778 83,61 1,92 69,20 3009,96VIII D 37 36 0,02778 136,74 2,14 76,89 4922,64

? 74 108 0,08333 162,97 5,96 214,48 10789,56

= 99,903

= 1,99958

= 215,95

= 2,30259 ( 215,955 - 214,48 )= 3,39733

Untuk α = 5% dengan dk = k-1 = 3 - 1 = 2 diperoleh χ2tabel = 5,99

3,3973 5,99

Karena χ2 hitung < χ2 tabel maka populasi mempunyai varians yang sama (homogen)

Hipotesis :

Pengujian Hipotesis :

Harga Satuan B

Varians gabungan dari kelompok sampel adalah :

Daerah penolakan HoDaerah penerimaan Ho

Daerah penerimaan Ho

Daerah penolakan Ho

∑∑

−=

)1()1( 2

2

i

ii

nSn

S

2log S

∑ −= )1()(log 2inSB

}log)1(){10(ln 22 ∑ −−= ii SnBχ

Lampiran 2

UJI HOMOGENITAS

89  

 

NO KODE NAMA1 E-01 ABDUL ROHMAN2 E-02 ADHITYA WANRISTA3 E-03 AGAM APRILIA SETIAWAN4 E-04 ALDINO TRI NOVIAN5 E-05 ALFIYATUR RAHMAWATI6 E-06 ALVANDI PUTRA ARIYANTO7 E-07 ANGGA KURNIYANTO8 E-08 ANAM PRAYITNO9 E-09 ARIF SETIYAWAN10 E-10 CANDRA ARIFIANTO PAMUNGKAS11 E-11 DEWI FEBRIANA12 E-12 DITA RAHAYU13 E-13 DWI CAHYO RIFKIE HADY KUMORO14 E-14 DWI PUJO ROBIANTO15 E-15 FANI NOVITASARI16 E-16 FEBRI CAHYONO17 E-17 FEBRI FIJA RIZKI AGUNG18 E-18 HERMANTO19 E-19 ICE TRISNOWATI20 E-20 INDAH IRAWATI21 E-21 MARDIYANSYAH22 E-22 MELISA ANDRIYANI23 E-23 MULYONO24 E-24 NURSITAWATI KUMALA DEWI25 E-25 PUTRI OKTAVIANI26 E-26 RINDUNG GALUH DIMAS TEJO K27 E-27 RISA NOVITASARI28 E-28 RIYAN ATANG FIBRIYANTO29 E-29 SINDI AMELIA30 E-30 SIPUT SUSANTI31 E-31 SITI FARIDATUL HIDAYAH32 E-32 TEGUH ADI NUGROHO33 E-33 TIYA ARIANTI34 E-34 WAHYU TRI FIBRIANINGRUM35 E-35 WISIK RIZKIAWAN36 E-36 WISNU WIJAYA37 E-37 YOFIANA PUTRI

Lampiran 3

DAFTAR NAMA SISWA KELAS EKSPERIMEN

90  

 

NO KODE NAMA1 K-01 AGUS OKI SETIAWAN2 K-02 ALMA APRILITA ASTARI3 K-03 ANGGA ARIYANTO4 K-04 BAHRUN DWI NUGROHO5 K-05 CITIYA DETRIANA PUTRI6 K-06 DEWI LIYANA7 K-07 DINA DWI MARSENA8 K-08 EKA ENGGAR OKTIYANIS9 K-09 EPI ERNAWATI

10 K-10 FAISAL ADI PRATAMA11 K-11 FATIMAH12 K-12 FIKKI ARDI ANTO13 K-13 INDRA IRAWAN14 K-14 JAKA SETIAWAN15 K-15 JOKO SUPRIYONO16 K-16 KRISTINA WIDA UTARI17 K-17 KUKUH SUSATYA18 K-18 MOHAMAD SOBIRIN19 K-19 MUHAMMAD YOGA ARYA PRATAMA20 K-20 NALINDA CANTIKA SISKAWAHAYU21 K-21 NOVIA RAHMAWATI22 K-22 PANDU AVELIAN23 K-23 PUPUNG TRIJAYANTO24 K-24 RENDY PRANATA25 K-25 RIRIS PUJI RAHAYU26 K-26 RINI WIJI ASTUTI27 K-27 ROFI ERVIAN28 K-28 SANOVILAN NANDA ALDIANO29 K-29 SEPTIYO PRIYANTO30 K-30 SETYAWAN31 K-31 TYA AYU PRANSISKA DEWI32 K-32 VEDRIK SAFRUDIN33 K-33 VERI GALUH SAPUTRA34 K-34 VIKRI PARULIAN SINURAIT35 K-35 WAHYU SHOLIKIN36 K-36 WINA FEBRIANTO37 K-37 YENI ASTUTI

Lampiran 4

DAFTAR NAMA SISWA KELAS KONTROL

91  

 

NO NILAI Hipotesis :1 73 Ho : data terdistribusi normal2 68 Ha : data tidak terdistribusi normal3 85 Uji Hipotesis :4 70 Untuk menguji hipotesis tersebut digunakan rumus :5 966 797 658 859 95 Kreteria :

10 94 Ho diterima jika 11 8112 85 INTERVAL f0 fh f0-fh13 87 59 - 65 2 1 1 1 1,00114 76 66 - 72 7 5 -2 4 0,80015 78 73 - 79 11 13 -2 4 0,31716 79 80 - 86 9 13 -4 16 1,26717 75 87 - 93 5 5 0 0 0,00018 91 94 - 100 3 1 2 4 4,00419 88 JUMLAH 37 37 -4 29 7,38920 7021 78 dk = 6 - 1 = 522 87 Kesalahan = 5%23 70 = 11,0724 83 = 7,38925 6626 8627 7628 7329 6830 84 7,389 11,0731 8532 80 Karena 33 75 maka data tersebut terdistribusi normal34 7635 9136 6837 59

79

Daerah penerimaan Ho

Daerah penolakan Ho

h

ho

fff 2

2 )( −=χ

22tabelhitung χχ <

2χ20 )( hff −

2tabelχ2hitungχ

22tabelhitung χχ <

X

Lampiran 5

UJI NORMALITAS SAMPEL KELAS EKSPERIMEN

92  

 

NO NILAI Hipotesis :1 77 Ho : data terdistribusi normal2 67 Ha : data tidak terdistribusi normal3 76 Uji Hipotesis :4 93 Untuk menguji hipotesis tersebut digunakan rumus :5 706 817 758 689 70 Kreteria :10 77 Ho diterima jika 11 6112 75 INTERVAL f 0 f h f 0 -f h

13 55 59 - 65 2 1 1 1 1,00114 95 66 - 72 4 5 -1 1 0,20015 83 73 - 79 11 13 -2 4 0,31716 78 80 - 86 12 13 -1 1 0,07917 98 87 - 93 5 5 0 0 0,00018 70 94 - 100 3 1 2 4 4,00419 76 JUMLAH 37 37 0 11 5,60120 7021 61 dk = 6 - 1 = 522 77 Kesalahan = 5%23 86 = 11,0724 67 = 5,60125 7026 6027 4928 8429 6130 84 5,601 11,0731 9632 76 Karena 33 85 maka data tersebut terdistribusi normal34 8335 9136 6937 89

76

Daerah penerimaan Ho

Daerah penolakan Ho

X

h

ho

fff 2

2 )( −=χ

22tabelhitung χχ <

2χ20 )( hff −

2tabelχ2hitungχ

22tabelhitung χχ <

Lampiran 6

UJI NORMALITAS SAMPEL KELAS KONTROL

93  

 

Lampiran 7

UJI KESAMAAN DUA RATA-RATA

NO EKSP KONTR1 73 77 Hipotesis:2 68 67 Ho :3 85 76 Ha :4 70 93 dengan5 96 70 Rata-rata nilai ulangan kelas eksperimen6 79 81 Rata-rata nilai ulangan kelas kontrol7 65 758 85 68 Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:9 95 70

10 94 7711 81 6112 85 7513 87 55 dengan :14 76 9515 78 8316 79 7817 75 9818 91 70 Kriteria :19 88 76 Ho diterima jika 20 70 7021 78 61 dengan 22 87 7723 70 86 KELAS n 1/n n-124 83 67 EKSPR 37 79,05 83,61 0,027 3625 66 70 KONTR 37 75,76 136,74 0,027 3626 86 6027 76 4928 73 8429 68 6130 84 8431 85 9632 80 7633 75 8534 76 8335 91 9136 68 6937 59 89Σ 2925 2803 dengan taraf nyat α = 0,05n 37 37 harga = 1,996

79,05 75,76 Karena -t tabel< t hitung < t tabel maka Ho diterima83,61 136,74 ini berarti bahwa keadaan rata-rata awal sampel sama9,14 11,69 tidak jauh berbeda

t hitungdk

S

3009,8918924922,81081172110,176426410,496495913

2,44038573

1,35113775572

21 μμ =

21 μμ ≠

=1μ=2μ

21

21

11nn

s

xxt+

−=

2)1()1(

21

222

2112

−+−+−

=nn

SnSnS

)211()

211( αα −−

<<− ttt hitung

X

2iS

iS

X

2tiapkelasS

211 )1( Sn −222 )1( Sn −221 −+ nn

221 −+= nndk

2S

21 xx −

21

11nn

S +

975,0t

94  

 

NO KODE NAMA1 UC-01 ANITA2 UC-02 ANUNG IQBAL ZULFIKAR3 UC-03 DIVIA KANIA PUTRI4 UC-04 DIYAH PARNAMITA5 UC-05 ELA WIJIYANINGRUM6 UC-06 ELFATRIA SRI REJEKI7 UC-07 ERICHA WINDHIYANA PRATIWI8 UC-08 GIGAS JOUHAN ARVYANTO9 UC-09 GRACIA YUDI UTOMO10 UC-10 HANNA SETYA NUGRAHENI11 UC-11 HASAN12 UC-12 HELISA RIZKI BRILLIANI13 UC-13 HERU PRASETYO14 UC-14 IFAN SETYAWAN15 UC-15 KESDHIKAWATI ADWI PARNLESTA16 UC-16 LUWIS DEVIRO17 UC-17 MILA ASTUTI18 UC-18 NANANG INDRAWAN19 UC-19 NANDA FAJAR UTOMO20 UC-20 NOVA DWIYANA21 UC-21 NOVI PRATAMA PUTRI22 UC-22 ONI SETYASARI23 UC-23 PUPUT NOVIANA24 UC-24 RIBKA PRATIWI25 UC-25 RISTIANA ENDRA ANI26 UC-26 RIZKI AYU DAMARA27 UC-27 SANGGITA SEPTIANA28 UC-28 SITI ERMAWATI29 UC-29 SITI MIFTAHUL KHOIROH30 UC-30 SRI MURTI31 UC-31 SRI YUNARTI32 UC-32 SUPRAPTI33 UC-33 WISNU NUGRAHA34 UC-34 YULITA GALUH PRIMA WARDHANI35 UC-35 YUNI RESYANINGSIH36 UC-36 YUSTI NUR ARIPAH

Lampiran 8

DAFTAR NAMA SISWA KELAS UJI COBA

95  

 

Lampiran 9

KISI-KISI SOAL UJI COBA

Mata Pelajaran : IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) Kelas / Semester : VIII (Delapan)/Semester II Pokok Bahasan : Tekanan Sub Pokok Bahasan : Tekanan Pada Zat Padat

Kompetensi Dasar

Indikator C1 C2 C3 C4 C5 C6

5.5 Menyelidiki tekanan pada benda padat, cair, dan gas serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

Menjelaskan pengertian tentang tekanan pada zat padat

1,2

Menjelaskan hubungan antara tekanan, gaya dan luas permukaan

3 4

Menghitung besarnya tekanan pada zat padat

5,6

Mengaplikasikan prinsip tekanan pada zat padat dalam teknologi serta implikasinya dalam lingkungan dan masyarakat

8 7

Menghubungkan antara konsep materi tekanan pada zat padat dengan peristiwa maupun bencana alam yang terjadi di sekitarnya.

9 10

Menyebutkan beberapa langkah-langkah pencegahan, penanganan ketika bencana alam, dan penanganan pasca bencana alam.

11 12

96  

 

KISI-KISI SOAL UJI COBA

Mata Pelajaran : IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) Kelas / Semester : VIII (Delapan)/Semester II Pokok Bahasan : Tekanan Sub Pokok Bahasan : Tekanan Hidrostatis dan Bejana Berhubungan

Kompetensi Dasar

Indikator C1 C2 C3 C4 C5 C6

5.5 Menyelidiki tekanan pada benda padat, cair, dan gas serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

Menjelaskan tekanan hidrostatis

13 15 14

Menjelaskan prinsip bejana berhubungan

17 18

Mengaplikasikan prinsip bejana berhubungan dan tekanan hidrostatik dalam teknologi serta implikasinya dalam lingkungan dan masyarakat

19 16

Menghubungkan antara konsep materi tekanan pada zat cair dengan peristiwa maupun bencana alam yang terjadi di sekitarnya.

21 20

Menyebutkan beberapa langkah-langkah pencegahan, penanganan ketika bencana alam, dan penanganan pasca bencana alam.

22 23

97  

 

KISI-KISI SOAL UJI COBA

Mata Pelajaran : IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) Kelas / Semester : VIII (Delapan)/Semester II Pokok Bahasan : Tekanan Sub Pokok Bahasan : Hukum Arcimides

Kompetensi Dasar

Indikator C1 C2 C3 C4 C5 C6

5.5 Menyelidiki tekanan pada benda padat, cair, dan gas serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

Menjelaskan hukum Archimedes

24 26 25

Menjelaskan terapung, melayang dan tenggelam

27 28

Menunjukkan beberapa produk teknologi serta implikasinya dalam lingkungan dan masyarakat sehubungan dengan konsep benda terapung, melayang dan tenggelam.

29 30

98  

 

KISI-KISI SOAL UJI COBA

Mata Pelajaran : IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) Kelas / Semester : VIII (Delapan)/Semester II Pokok Bahasan : Tekanan Sub Pokok Bahasan : Hukum Pascal dan Tekanan Udara

Kompetensi Dasar

Indikator C1 C2 C3 C4 C5 C6

5.5 Menyelidiki tekanan pada benda padat, cair, dan gas serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

Menjelaskan hukum pascal

31 33

Menunjukkan beberapa produk teknologi serta implikasinya dalam lingkungan dan masyarakat sehubungan dengan konsep hukum Pascal

32

Menjelaskan adanya tekanan udara 34 36,37

Menunjukkan beberapa produk teknologi serta implikasinya dalam lingkungan dan masyarakat sehubungan dengan konsep tekanan udara

35

Menghubungkan antara konsep materi tekanan pada zat gas dengan peristiwa maupun bencana alam yang terjadi di sekitarnya

38

Menyebutkan beberapa langkah-langkah pencegahan, penanganan ketika bencana alam, dan penanganan pasca bencana alam.

39 40

99  

 

Lampiran 10

SOAL UJI COBA

1. Besarnya gaya yang bekerja pada suatu benda tiap satu satuan luas disebut... a. gaya tekan c. usaha b. tekanan d. energi

2. Rumus yang benar untuk menyatakan hubungan tekanan, gaya dan luas bidang sentuh adalah …. a.

b.

c. P

d. 3. Ada empat benda yang massanya sama dan dijatuhkan pada ketinggian sama.

Benda yang akan menimbulkan tekanan terbesar adalah……. a.

b.

4. Grafik di bawah ini yang menunjukkan hubungan antara F dan A apabila P tetap adalah....

c.

d.

F

F b. 

A

F d. 

a.  F 

c. 

 

100  

 

5. Tekanan maksimal yang dapat dikerjakan balok di atas pada lantai adalah ….(g=10m/s2)

a. 500 N/m2 b. 2500 N/m2 c. 5000 N/m2 d. 10.000 N/m2

6. Sebuah benda beratnya 450 newton akan diletakakan diatas meja. Tekanan

diatas meja sebesar 120 N/m2, maka luas permukaan benda adalah… a. 3,75 m2 c.0,375 m2 b. 37,5 m2 d.375 m2

7. Ketika Ani menggunakan tali tas kecil(sempit) Ani merasakan pundaknya sakit tapi ketika Ani menggunakan tali tas yang lebar Ani tidak merasakan pundaknya sakit. Mengapa terjadi demikian? a. karena tali tas yang lebar memiliki tekanan yang besar sehingga tidak

membuat pundak sakit. b. karena tali tas yang lebar memiliki tekanan yang kecil sehingga tidak

membuat pundak sakit c. karena tali tas yang sempit memiliki tekanan yang kecil sehingga membuat

pundak sakit d. karena tali tas yang sempit memberikan tekanan yang kecil dibandingkan

dengan tali tas yang lebar sehingga tali tas sempit membuat sakit pundak. 8. Perhatikan gambar berikut!

Diantara keempat gambar tersebut, yang sangat memudahkan manusia dalam pekerjaannya adalah gambar……….. a. Gambar 1 c. Gambar 3 b. Gambar 2 d. Gambar 4

9. Bencana atau peristiwa berkaitan dengan konsep materi tekanan pada zat padat adalah…….. a. Tanah Longsor c. Angin ribut b. Tsunami d. Banjir

100 kg 0,2 m

2 m 1 m 

101  

 

10. Dampak buruk yang kemungkinan besar akan terjadi jika dilakukan pengerukan batuan kapur di pegunungan kapur oleh pihak asing adalah kecuali………… a. Warga sekitar banyak yang protes c. Penghasilan warga setempat

menurun b. Tanah Longsor d. Angin ribut

11. Solusi dalam pencegahan bencana tanah longsor adalah kecuali…….. a. Melakukan pemetaan daerah rawan longsor b. Kenali tanda-tanda terjadinya tanah longsor c. Pindah tempat tinggal yang lebih aman d. Selalu menjaga kondisi tanah dengan baik dengan penanaman pohon

12. Ketika terjadi bencana tanah longsor yang pertama kali harus dilakukan

adalah….. a. Pergi ke tempat yang aman dan segera menghubungi petugas b. Tetap berlindung di dalam rumah dan menjaga barang-barang berharga c. Menyelamatkan barang-barang dulu, lalu pergi ke tempat yang aman d. Memberi kabar pada orang-orang bahwa telah terjadi tanah longsor

13. Tekanan hidrostatis adalah…… a. Tekanan yang disebabkan oleh zat cair yang diam pada suatu kedalaman

tertentu b. Tekanan yang disebabkan oleh zat cair yang bergerak pada suatu

kedalaman tertentu c. Tekanan yang disebabkan oleh zat cair yang diam ataupun bergerak pada

suatu kedalaman tertentu d. Tekanan yang disebabkan oleh zat cair yang diam pada suatu permukaan

tertentu 14. Grafik di bawah ini yang menunjukan hubungan antara tekanan hidrostatik

dengan kedalaman pada zat cair yang sama adalah….

P

h

a. 

h

P b. 

h

Pd.

c.

h

P

102  

 

15. Perhatikan gambar berikut! Sebuah bak diisi penuh dengn air. Jika massa jenis air 1 g/cm3 dan percepatan gravitasinya 10 m/s2, tekanan hidrostatis di titik A adalah……. a. 8.000 Pa c. 800 Pa b. 2.000 Pa d. 200 Pa

16. Perhatikan gambar berikut!

Prinsip pembangunan bendungan yang benar adalah pada gambar……….. a. Gambar 1 c. Gambar 3 b. Gambar 2 d. Gambar 4

17. Perhatikan pernyataan berikut! 1. Terdapat pipa yang sempit 2. Jumlah bejana berhubungan lebih dari dua 3. Bejana diisi dengan lebih dari satu jenis zat cair 4. Bejana dalam keadaan tertutup Pernyataan yang menyebabkan Hukum Bejana Berhubungan tidak berlaku adalah nomor………… a. 1, 2, dan 3 c. 1, 3, dan 4 b. 1, 2, dan 4 d. 2, 3, dan 4

A

20 cm 

80 cm 

Air  Air Air Air

1.  2.  3.  4. 

103  

 

18. Perhatikan gambar!

Sebuah bejana U berisi raksa dan suatu zat cair yang tidak bercampur dengan raksa. Jika massa jenis raksa 13600 kg/m3 dan massa jenis zat tersebut 3400 kg/m3, maka tinggi zat cair tersebut (h) adalah …. a. 0,1 cm c. 1,6 cm b. 0,625 cm d. 10 cm

19. Cerek, gelas, water pas, air sumur. Dari benda-benda tersebut, yang memanfaatkan prinsip bejana berhubungan adalah …. a. cerek dan gelas c. cerek dan water pas b. gelas dan sumur d. gelas dan water pas

20. Pembangunan bendungan pada waduk yang tidak sesuai dengan konsep tekanan pada zat cair akan mengakibatkan bencana atau peristiwa……… a. Jebolnya bendungan sehingga menyebabkan banjir di sekitar waduk b. Jebolnya bendungan sehingga menyebabkan ikan-ikan didalam waduk

tumpah ke daratan c. Rusaknya bendungan sehingga tanah di sekitar waduk bisa basah dan

longsor d. Rusaknya bendungan sehingga perlu diperbaiki

21. Akibat dari bencana banjir adalah kecuali……… a. Tergenangnya sawah, hanyutnya benda-benda, dan ternak b. Hancurnya bangunan akibat terjangan air dan benda-benda yang

dibawanya c. Epidemi penyakit, seperti diare, DB, gatal-gatal, dll. d. Hanyutnya ikan-ikan dari waduk ke daratan sehingga bisa dimanfaatkan

zat cair h

raksa

2,5cm

104  

 

22. Perhatikan langkah-langkah di bawah ini!

1. Kenalilah lingkungan tempat tinggal kita 2. Kenalilah tanda-tanda terjadinya banjir 3. Ketauhilah tempat-tempat untuk menghibur warga ketika terjadi banjir 4. Ketauhilah tempat-tempat yang aman saat banjir terjadi 5. Kenalilah tetangga agar ada teman untuk mengungsi jika banjir Berdasarkan pernyataan di atas, yang termasuk solusi pencegahan bencana banjir adalah…… a. 1,2,3 c. 1,3,4 b. 2,3,4 d. 1,2,4

23. Jika tiba-tiba desa kalian terkena banjir, dan kalian terjebak banjir di dalam rumah. Langkah pertama yang kalian lakukan adalah….. a. Menangis dan berteriak minta tolong b. Tetap diam di rumah melindungi harta benda c. Menghubungi kerabat-kerabat jauh d. Segera mengungsi ke tempat aman dan minta bantuan pihak berwenang

24. Gaya tekan ke atas yang bekerja pada sebuah benda yang dicelupkan ke dalam zat cair sama dengan berat zat cair yang dipindahkan, merupakan pernyataan…. a. Hukum Newton c. Hukum Pascal b. Hukum Archimedes d. Hukum Boyle

25. Grafik di bawah ini yang menunjukkan hubungan antara gaya tekan ke atas (Fa) dengan volume zat cair yang dipindahkan adalah….

V

FA a. 

FA 

V

b. 

FA d.

c.

FA 

105  

 

26. Sebuah benda ketika ditimbang di udara beratnya 5N. Ketika ditimbang di dalam air ternyata benda mendapat gaya tekan ke atas dari air sebesar 1,5 N. Besarnya berat benda di dalam air benda adalah …. a. 6,5N c. 3,5 N b. 5 N d. 1,5 N

27. Pada gambar dibawah ini urutan benda yang memiliki massa jenis terbesar

hingga terkecil adalah .... a. B,A,C c. C,B,A b. A,B,C d. C,A,B

28. Sebuah benda terapung di atas permukaan air. Jika gaya tekan ke atas yang di alami adalah 40 N maka volume benda yang tercelup di dalam permukaan air adalah …..(ρ air = 1000 kg/m3, g=10 N/Kg) a. 0,004 m3 c. 0,4 m3 b. 0,04 m3 d. 4 m3

29. Benda dibawah ini yang prinsip kerjanya berdasarkan prinsip Archimedes dan bermanfaat bagi manusia adalah…. a. dongkrak hidrolik dan cerek b. kapal selam dan dongkrak hidrolik c. cerek dan balon udara d. jembatan poton dan galangan kapal.

30. Kapal laut yang terbuat dari besi dan baja dapat terapung di atas permukaan laut karena…. a. Berat seluruh kapal diseimbangkan dengan badan kapal yang terdesak air

dan gaya tekan ke atas b. Massa jenis besi lebih kecil daripada massa jenis air laut c. Tidak ada gaya gravitasi laut d. Massa jenis kapal lebih besar daripada massa jenis air laut

31. Tekanan yang diberikan kepada zat cair dalam ruang tertutup diteruskan sama besar ke segala arah merupakan pernyataan dari …. a. hukum Newton b. hukum Archimedes c. hukum Pascal d. hukum Joule

A

C

106  

 

32. Perhatikan contoh benda berikut: rem hidrolik, jungkat-jungkit, ayunan, dongkrak hidrolik. Dari benda –benda tersebut yang memanfaatkan hukum pascal adalah…. a. rem hidrolik dan jungkat-jungkit b. rem hidrolik dan dongkrak hidrolik c. rem hidrolik dan ayunan d. jungkat-jungkit dan ayunan

33. Luas penghisap kecil 4 cm2 dan luas penghisap besar adalah 16 cm2 maka gaya minimal (F1) yang dibutuhkan agar truck seberat 30.000 N dapat terangkat adalah .... a. 75 N c. 1500 N b. 750 N d. 7500 N

34. Pernyataan dibawah ini yang merupakan hukum Boyle adalah … a. hasil kali volume dan suhu gas selalu konstan. b. hasil kali tekan dan suhu gas selalu konstan c. hasil kali tekanan , volume, suhu gas selalu konstan d. hasil kali tekanan dan volume gas selalu konstan

35. Jika botol bekas air mineral diisi dengan air panas, kemudian dikosongkan, ditutup dan didiamkan akan penyok karena .... a. tekanan udara di luar botol lebih kecil daripada di dalam b. tekanan udara di luar botol lebih besar daripada tekanan udara di dalam c. tekanan udara di luar botol sama dengan di dalam d. tidak ada hubungannya dengan tekanan

36. Tekanan atmosfer di kota A dari bacaan barometer adalah 69 cmHg, maka tinggi kota A dari permukaan laut adalah….. a. 500 m c. 700 m b. 600 m d. 800 m

37. Volume gas dalam ruang tertutup adalah 4 cm3 tekanannya 1 atm. Jika tekanan diperbesar menjadi dua kali, maka volumenya menjadi…. a. 2,0 cm3 c. 1,0 cm3 b. 1,5 cm3 d. 0,5 cm3

107  

 

38. Angin merupakan gerakan udara dari daerah yang bertekanan tinggi ke daerah yang bertekanan rendah. Akibat jika kekuatan angin tersebut sangat besar adalah…. a. Tanah longsor c. Angin ribut b. Banjir d. Kebakaran

39. Perhatikan pernyataan berikut! 1. Memantau prakiraan cuaca dari BMG 2. Mempelajari dan mengenali tanda-tanda akan terjadinya angin ribut 3. Bergerak ke tempat yang aman 4. Memperkuat struktur bangunan rumah 5. Mematikan aliran listrik Pernyataan di atas yang termasuk langkah kesiapsiagaan terhadap bencana angin ribut adalah…… a. 1, 2, dan 3 c. 1, 2, dan 5 b. 2, 3, dan 4 d. 1, 2, dan 4

40. Perhatikan pernyataan berikut! 1. Memantau prakiraan cuaca dari BMG 2. Mempelajari dan mengenali tanda-tanda akan terjadinya angin ribut 3. Mematikan aliran listrik 4. Segera mengungsi ke tempat aman Pernyataan di atas yang termasuk langkah ketika terjadi bencana angin ribut adalah…… c. 1 dan 2 c. 3 dan 4 d. 2 dan 3 d. 1 dan 4

108  

 

Lampiran 11

JAWABAN SOAL UJI COBA

1. B 21. D 2. B 22. D 3. B 23. D 4. A 24. B 5. A 25. B 6. A 26. C 7. B 27. C 8. A 28. A 9. A 29. D 10. D 30. A 11. C 31. C 12. A 32. B 13. A 33. D 14. A 34. A 15. A 35. B 16. B 36. C 17. C 37. A 18. D 38. C 19. C 39.D 20. A 40. C

109  

 

Lampiran 12

TABEL ANALISIS BUTIR SOAL UJI COBA

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 131 UC-10 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 12 UC-36 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13 UC-31 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 UC-21 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 UC-11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 06 UC-14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 07 UC-35 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 08 UC-05 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 UC-08 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 010 UC-02 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 011 UC-24 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 112 UC-15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 113 UC-09 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 014 UC-20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 115 UC-25 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 116 UC-19 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 017 UC-01 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 018 UC-07 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 019 UC-04 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 120 UC-18 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 021 UC-13 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 022 UC-29 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 023 UC-33 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 024 UC-23 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 125 UC-16 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 026 UC-32 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 127 UC-22 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 028 UC-03 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 129 UC-34 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 130 UC-28 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 031 UC-06 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 032 UC-26 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 033 UC-27 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 034 UC-30 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 035 UC-17 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 036 UC-12 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0

36 28 28 30 25 36 32 36 31 35 27 34 14

No Soal

JUMLAH

No. Kode Siswa

110  

 

BA 18 16 16 18 16 18 18 18 18 17 16 17 9BB 18 12 12 12 9 18 14 18 13 18 11 17 5JA 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18JB 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18D 0 0,222 0,222 0,333 0,389 0 0,222 0 0,278 -0,06 0,278 0 0,222

Kriteria Jelek Cukup Cukup Cukup Cukup Jelek Cukup Jelek Cukup Jelek Cukup Jelek Cukup

B 36 28 28 30 25 36 32 36 31 35 27 34 14JS 36 36 36 36 36 36 36 36 36 36 36 36 36P 1 0,778 0,778 0,833 0,694 1 0,889 1 0,861 0,972 0,75 0,944 0,389

Kriteria Mudah Mudah Mudah Mudah Sedang Mudah Mudah Mudah Mudah Mudah Mudah Mudah Sedang

Dibuang Dipakai Dipakai Dipakai DipakaiDibuang DipakaiDibuang DipakaiDibuang DipakaiDibuang Dipakai

Day

a Pe

mbe

daT

ingk

at

Kes

ukar

an

KRITERIA SOAL

111  

 

14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 281 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 01 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 01 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 01 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 00 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 01 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 01 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 01 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 00 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 00 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 00 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 01 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 10 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 00 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 01 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 10 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 01 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 10 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 00 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 01 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 01 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 00 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 01 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 00 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 01 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 00 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 11 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 00 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 00 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 01 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 00 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 00 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 01 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 01 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 01 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 01 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 020 8 29 16 28 29 28 27 25 36 35 4 32 36 4

No Soal

112  

 

10 7 18 10 17 17 16 16 16 18 17 0 18 18 310 1 11 6 11 12 12 11 9 18 18 4 14 18 118 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 1818 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 180 0,333 0,389 0,222 0,333 0,278 0,222 0,278 0,389 0 -0,06 -0,22 0,222 0 0,111

Jelek Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Jelek Jelek Jelek Cukup Jelek Jelek

20 8 29 16 28 29 28 27 25 36 35 4 32 36 436 36 36 36 36 36 36 36 36 36 36 36 36 36 36

0,556 0,222 0,806 0,444 0,778 0,806 0,778 0,75 0,694 1 0,972 0,111 0,889 1 0,111Sedang Sukar Mudah Sedang Mudah Mudah Mudah Mudah Sedang Mudah Mudah Sukar Mudah Mudah Sukar

Dibuang Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai DipakaiDibuangDibuangDibuang DipakaiDibuangDibuang

113  

 

29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 Y Y^21 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 34 11561 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 34 11561 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 34 11561 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 32 10241 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 33 10891 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 33 10891 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 33 10891 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 32 10241 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 32 10241 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 32 10241 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 32 10241 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 32 10241 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 32 10241 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 32 10241 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 32 10241 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 31 9611 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 31 9611 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 31 9611 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 29 8411 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 28 7841 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 27 7291 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 27 7291 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 25 6251 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 26 6761 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 24 5761 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 25 6251 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 24 5761 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 24 5761 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 24 5761 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 23 5291 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 22 4841 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 22 4841 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 22 4841 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 23 5291 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 22 4841 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 22 48436 20 27 36 23 0 24 7 21 26 21 31 1021 29625

No Soal

114  

 

18 12 16 18 14 0 18 6 15 15 16 1818 8 11 18 9 0 6 1 6 11 5 1318 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 1818 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 180 0,222 0,278 0 0,278 0 0,667 0,278 0,5 0,222 0,611 0,278

Jelek Cukup Cukup Jelek Cukup Jelek Baik Cukup Baik Cukup Baik Cukup

36 20 27 36 23 0 24 7 21 26 21 31 k 40

36 36 36 36 36 36 36 36 36 36 36 36 19,09

1 0,556 0,75 1 0,639 0 0,667 0,194 0,583 0,722 0,583 0,861 M 28,36Mudah Sedang Mudah Mudah Sedang Sukar Sedang Sukar Sedang Mudah Sedang Mudah 0,58

Dibuang Dipakai DipakaiDibuang DipakaiDibuang Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai DipakaiReliabilitas cukup

2tS

ir

115  

 

Rumus:

Keterangan:DP : Daya PembedaBA : Jumlah siswa kelompok atas yang menjawab benarBB : Jumlah siswa kelompok bawah yang menjawab benarJA : Banyaknya siswa pada kelompok atasJB : Banyaknya siswa pada kelompok bawah

Klasifikasi Daya Pembeda

0,00 0,200,21 0,400,41 0,700,71 1,00

Sangat tidak baik sebaiknya dibuang

PerhitunganBerikut ini contoh perhitungan pada butir soal no 5, untuk butir soal yang lain dihitung dengan cara yang sama, dan diperoleh seperti pada tabel analisis butir soal

No Kode Skor No Kode Skor1 UC-10 0 1 UC-04 1

2 UC-36 1 2 UC-18 0 D = (16/18) - (9/18)3 UC-31 1 3 UC-13 0 = 0,388894 UC-21 1 4 UC-29 1

5 UC-11 1 5 UC-33 0 Berdasarkan kriteria, maka soal6 UC-14 1 6 UC-23 1 no 5 mempunyai daya pembeda7 UC-35 0 7 UC-16 0 cukup8 UC-05 1 8 UC-32 1

9 UC-08 1 9 UC-22 0

10 UC-02 1 10 UC-03 1

11 UC-24 1 11 UC-34 1

12 UC-15 1 12 UC-28 1

13 UC-09 1 13 UC-06 1

14 UC-20 1 14 UC-26 1

15 UC-25 1 15 UC-27 0

16 UC-19 1 16 UC-30 0

17 UC-01 1 17 UC-17 0

18 UC-07 1 18 UC-12 0

16 9

NegatifBaik sekali

Jumlah Jumlah

Kelompok Atas Kelompok Bawah

KriteriaJelek

CukupBaik

Interval DP

JBBB

JABADP −=

Lampiran 13

PERHITUNGAN DAYA PEMBEDA SOAL UJI COBA

116  

 

Rumus :

Keterangan:P : Tingkat kesukaranB : Banyaknya siswa yang menjawab benarJS : Banyaknya peserta tes

Klasifikasi Tingkat Kesukaran :

0,00 0,300,31 0,700,71 1,00

Perhitungan:Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal no 5, untuk butir soal yang lain dihitung dengancara yang sama, dan diperoleh seperti pada tabel analisis butir soal

No Kode Skor No Kode Skor1 UC-10 0 1 UC-04 1

2 UC-36 1 2 UC-18 0 P = 25 / 363 UC-31 1 3 UC-13 0 = 0,69444 UC-21 1 4 UC-29 1

5 UC-11 1 5 UC-33 0 Berdasarkan kriteria, maka soal6 UC-14 1 6 UC-23 1 no 5 mempunyai tingkat kesukaran7 UC-35 0 7 UC-16 0 sedang8 UC-05 1 8 UC-32 1

9 UC-08 1 9 UC-22 0

10 UC-02 1 10 UC-03 1

11 UC-24 1 11 UC-34 1

12 UC-15 1 12 UC-28 1

13 UC-09 1 13 UC-06 1

14 UC-20 1 14 UC-26 1

15 UC-25 1 15 UC-27 0

16 UC-19 1 16 UC-30 0

17 UC-01 1 17 UC-17 0

18 UC-07 1 18 UC-12 0

16 9

Interval P

Kelompok Atas Kelompok Bawah

Jumlah Jumlah

KriteriaSukar

SedangMudah

JSBP =

Lampiran 14

PERHITUNGAN TINGKAT KESUKARAN SOAL UJI COBA

117  

 

Lampiran 15

PERHITUNGAN RELIABILITAS SOAL UJI COBA Rumus :

1 1

Keterangan: ri = reliabilitas tes secara keseluruhan k = banyaknya butir soal atau butir pertanyaan M = mean atau rerata skor soal

= varians total yaitu varians skor total Kriteria Reliabilitas : Apabila maka instrumen tersebut reliabel Dengan n = 36 α = 5% k = 40 Maka diperoleh harga r tabel = 0,329 Berdasarkan tabel pada analisis uji coba diperoleh: k = 40

= 19,09 M = 28,36

4040 1

128,36 40 28,36

40 19,090,58

Karena maka dapat disimpulkan bahwa uji coba soal tersebut termasuk reliabel.

  

   

118

Lampiran 16

SILABUS PEMBELAJARAN

Sekolah : SMP Kelas : VIII Mata Pelajaran : IPA Semester : 1 (satu) Standar Kompetens : 5. Memahami peranan usaha, gaya, dan energi dalam kehidupan sehari-hari

Kompetensi Dasar

Materi Pokok/

Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran Karakter

Indikator Pencapaian Kompetensi

Penilaian Alokasi Waktu

Sumber Belajar Teknik Bentuk

InstrumenContoh

Instrumen 5.5.a. Menyelidiki tekanan pada benda padat, cair, dan gas serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

Tekanan

• Melakukan

percobaan tentang tekanan sampai menemukan konsep tekanan pada zat padat

• Melakukan

percobaan hukum hidrostatis dan

Disiplin, tanggungjawab, kerjasama, dan peduli terhadap lingkungan

• Menemukan

hubungan antara gaya, tekanan, dan luas daerah yang dikenai gaya melalui percobaan

• Mengaplikasikan

prinsip hukum hidrostatis dan bejana

Tes Unjuk Kerja Tes Tertulis Kuis Tes Unjuk Kerja Tes Tertulis

Uji petik kerja prosedur Tes PG Isian Uji petik kerja prosedur Tes PG

Lakukan percobaan untuk menemukan konsep tekanan pada zat padat Sebutkan contoh peristiwa dalam

8 x 40’

Buku siswa, LKS, LDS, Alat-alat praktikum, BSE, Kartu Kuis TGT

  

   

119

bejana berhubungan

• Melakukan percobaan tentang hukum Archimides dan mencari informasi tentang alat-alat yang prinsip kerjanya berdasarkan konsep benda terapung, melayang, dan tenggelam

• Melakukan

percobaan tentang Hukum Pascal dan tekanan udara

• Mendiskusikan

berhubungan dalam kehidupan sehari-hari

• Mendeskripsikan

Hukum Archimedes melalui percobaan sederhana dan menunjukkan beberapa produk teknologi dalam kehidupan sehari-hari sehubungan dengan konsep benda terapung, melayang dan tenggelam

• Mendeskripsikan

hukum pascal dan tekanan udara melalui percobaan sederhana

• Memberi contoh

Kuis Tes Unjuk Kerja Tes Tertulis Kuis Tes Unjuk Kerja Tes Tertulis Kuis Tes

Isian Uji petik kerja prosedur Tes PG Isian Uji petik kerja prosedur Tes PG Isian Tes PG

kehidupan sehari-hari berdasarkan prinsip bejana berhubungan. Perhatikan demonstrasi guru di depan kelas untuk menemukan konsep Hukum archimides. Perhatikan demonstrasi guru di depan kelas untuk menemukan konsep hukum Pascal dan konsep tekanan udara Sebutkan

 

  

   

120

penerapan konsep tekanan dalam bentuk teknologi serta implikasinya dalam lingkungan dan masyarakat.

• Mendiskusikan

tentang bencana alam yang terjadi yang berhubungan dengan konsep tekanan

penerapan konsep tekanan dalam bentuk teknologi serta implikasinya dalam lingkungan dan masyarakat.

• Mengaplikasikan

konsep tekanan benda padat, cair, dan gas pada peristiwa alam yang relevan (serta dalam penyelesaian masalah sehari- hari)

Tertulis Kuis Tes Tertulis Kuis

Kuis Isian Tes PG Kuis Isian

keterkaiatan antara konsep tekanan dengan unsur-unsur SETS Sebutkan bencana alam yang sering terjadi di daerah kalian yang berdasarkan konsep tekanan

Grobogan, 1 April 2013

Mengetahui,

Guru mata pelajaran Peneliti

Dyah Ernawati, S.Pd. Edining Puspitawati

NIP………………… NIM. 4201409006

121  

   

Lampiran 17

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 1

Satuan Pendidikan : SMP

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas / Semester : VIII / 2

Pokok Bahasan : Tekanan

Sub Pokok Bahasa : Tekanan pada Zat Padat

Alokasi Waktu : 2x40 menit

Tahun Ajaran : 2012 / 2013

I. Standar Kompetensi

5. Memahami peranan usaha, gaya, dan energi dalam kehidupan sehari-

hari

II. Kompetensi Dasar

5.5 Menyelidiki tekanan pada benda padat, cair, dan gas serta

penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

III. Indikator

1. Menjelaskan pengertian tentang tekanan pada zat padat

2. Menemukan hubungan antara gaya, tekanan, dan luas daerah yang

dikenai gaya melalui percobaan

3. Menjelaskan hubungan antara tekanan, gaya dan luas permukaan

4. Menghitung besarnya tekanan pada zat padat

5. Mengaplikasikan prinsip tekanan pada zat padat dalam teknologi serta

implikasinya dalam lingkungan dan masyarakat

6. Menghubungkan antara konsep materi tekanan pada zat padat dengan

peristiwa maupun bencana alam yang terjadi di sekitarnya

7. Menyebutkan beberapa langkah-langkah pencegahan, penanganan

ketika bencana alam, dan penanganan pasca bencana alam.

122  

   

IV. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat menjelaskan pengertian tentang tekanan pada zat padat

2. Siswa dapat menemukan hubungan antara gaya, tekanan, dan luas

daerah yang dikenai gaya melalui percobaan

3. Siswa dapat menjelaskan hubungan antara tekanan, gaya, dan luas

permukaan

4. Siswa dapat menghitung besarnya tekanan pada zat padat

5. Siswa dapat menyebutkan aplikasi prinsip tekanan pada zat padat

dalam teknologi serta implikasinya dalam lingkungan dan masyarakat

6. Siswa dapat menghubungkan antara konsep materi tekanan pada zat

padat dengan peristiwa maupun bencana alam yang terjadi di

sekitarnya

7. Siswa dapat menyebutkan beberapa langkah-langkah pencegahan,

penanganan ketika bencana alam, dan penanganan pasca bencana

alam.

V. Materi Pembelajaran

Tekanan pada Zat Padat

VI. Metode dan Model Pembelajaran

Metode Pembelajaran : Ceramah, Eksperimen, Demonstrasi, Diskusi

Kelompok, Permainan kuis

Model Pembelajaran : Time Games Tournament (TGT)

Pendekatan : Science, Environment, Technology,

and Society (SETS)

Media Pembelajaran : LKS, LDS, Kartu Kuis TGT

VII. Kegiatan Belajar Mengajar

Tahap Kegiatan Belajar

Aspek Durasi Guru Siswa

Pendahuluan a. Guru membuka pelajaran dengan salam

b. Apersepsi Apa yang dimaksud dengan gaya ? Perubahan apa saja yang

a. Siswa menjawab salam

b. Siswa menjawab pertanyaan guru

Sains

5 menit

123  

   

disebabkan oleh gaya? c. Motivasi

Rani dan Rina memiliki berat badan yang sama, keduanya berlibur ke pantai dengan memakai sandal berhak tinggi. Sandal Rani memiliki hak yang lebih runcing dibanding sandal Rina. Menurut kalian siapa yang meninggalkan bekas jejak sandal yang lebih dalam di pasir? Mengapa demikian? Apakah diantara kalian tahu penyebab terjadinya tanah longsor?

c. Siswa berfikir

Sains, Teknologi, Masyarakat, dan Lingkungan

Inti [Eksplorasi]. a. Guru membagi kelas

dalam beberapa kelompok kecil yang terdiri dari 4-5 siswa yang heterogen

b. Guru memotivasi siswa dengan menjelaskan bahwa skor yang diperoleh pada games dan tournament merupakan salah satu komponen penilaian yang penting

c. Guru membagikan LKS dan membimbing siswa untuk mengambil alat dan bahan

[Elaborasi] a. Guru membimbing

siswa melakukan percobaan sederhana

b. Guru meminta masing-masing kelompok untuk berlomba dalam mendiskusikan dan mengerjakan soal di LKS untuk mendapat

a. Siswa

berkelompok

b. Siswa memperhatikan

c. Siswa mengambil

alat dan bahan sesuai petunjuk

a. Siswa melakukan

percobaan untuk menemukan konsep tekanan pada zat padat

b. Siswa berdiskusi dan mengerjakan soal di LKS tentang konsep tekanan zat padat dan aplikasinya

Sains, Teknologi Sains, Teknologi Sains, Teknologi, Masyarakat, dan Lingkungan

70 menit

124  

   

skor sebanyak-banyaknya.

c. Guru mengumpulkan hasil kerja siswa dan meminta tiap kelompok untuk mengembalikan alat dan bahan percobaan.

[Konfirmasi]. a. Guru membahas hasil

diskusi, memberi penguatan jawaban dan menjelaskan materi kebencanaan.

[Eksplorasi]. a. Guru membuat meja-

meja turnamen yang terdiri dari 5-6 orang wakil setiap kelompok yang bertujuan untuk memastikan bahwa seluruh anggota kelompok telah menguasai pelajaran

b. Guru membagikan beberapa kartu soal dengan pertanyaan sederhana di tiap meja turnamen

[Elaborasi] a. Siswa dari wakil tiap

kelompok berlomba mengerjakan soal yang telah dibagikan.

b. Skor yang diperoleh setiap peserta dalam permainan ini dicatat pada lembar pencatat skor.

c. Guru memberikan penghargaan bagi kelompok yang skor nya paling tinggi.

dalam teknologi serta implikasinya dalam lingkungan dan masyarakat

a. Siswa

memperhatikan penjelasan guru

a. Siswa

memperhatikan penjelasan guru

a. Siswa mengerjakan

soal turnamen tentang konsep tekanan zat padat dan aplikasinya dalam teknologi serta implikasinya dalam lingkungan dan masyarakat

Sains, Teknologi, Masyarakat, dan Lingkungan Sains, Teknologi, Masyarakat, dan Lingkungan

Penutup [Konfirmasi]

125  

   

a. Guru memberi penguatan materi dan mereview kembali materi yang sudah disampaikan

b. Guru meminta siswa mempelajari kembali materi yang telah disampaikan dan materi yang akan diajarkan selanjutnya

c. Guru menutup pelajaran.

a. Siswa memperhatikan

Sains, Teknologi, Masyarakat, dan Lingkungan

5 menit

VIII. Sumber Belajar

1. Buku Siswa Fisika Kelas VIII Semester

2. Lembar Kerja Siswa

3. Kartu Kuis

4. Belajar IPA Membuka Cakrawala Alam Sekitar kelas VIII (Saeful

Karim dkk)

5. Contextual Teaching and Learning IPA SMP kelas VIII (Rinie Pratiwi

P. dkk)

6. Ayo Siaga Bencana PMR Madya ( Asep Mulyadi dkk)

IX. Penilaian Hasil Belajar

1. Aspek Penilaian

Hasil Belajar : kognitif, psikomotorik

Pemahaman Kebencanaan : kognitif

Karakter : afektif

2. Teknik Penilaian

Tes Tertulis

Lembar Observasi

3. Bentuk Instrumen

Pilihan Ganda

Uraian

126  

   

Grobogan, April 2013

Mengetahui,

Guru mata pelajaran Peneliti

Dyah Ernawati, S.Pd. Edining Puspitawati

NIP………………….. NIM. 4201409006

127  

   

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 2

Satuan Pendidikan : SMP

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas / Semester : VIII / 2

Pokok Bahasan : Tekanan

Sub Pokok Bahasa : Tekanan Hidrostatis dan Bejana

Berhubungan

Alokasi Waktu : 2x40 menit

Tahun Ajaran : 2012 / 2013

I. Standar Kompetensi

5. Memahami peranan usaha, gaya, dan energi dalam kehidupan sehari-

hari

II. Kompetensi Dasar

5.6 Menyelidiki tekanan pada benda padat, cair, dan gas serta

penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

III. Indikator

1. Menjelaskan tekanan hidrostatik

2. Menjelaskan prinsip bejana berhubungan

3. Mengaplikasikan prinsip bejana berhubungan dan tekanan hidrostatik

dalam teknologi serta implikasinya dalam lingkungan dan masyarakat

4. Menghubungkan antara konsep materi tekanan pada zat cair dengan

peristiwa maupun bencana alam yang terjadi di sekitarnya.

5. Menyebutkan beberapa langkah-langkah pencegahan, penanganan

ketika bencana alam, dan penanganan pasca bencana alam.

IV. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat menjelaskan tekanan hidrostatik

2. Siswa dapat menjelaskan prinsip bejana berhubungan

128  

   

3. Siswa dapat menyebutkan aplikasi prinsip bejana berhubungan dan

tekanan hidrostatik dalam teknologi serta implikasinya dalam

lingkungan dan masyarakat

4. Siswa dapat menghubungkan antara konsep materi tekanan pada zat

cair dengan peristiwa maupun bencana alam yang terjadi di sekitarnya

5. Siswa dapat menyebutkan beberapa langkah-langkah pencegahan,

penanganan ketika bencana alam, dan penanganan pasca bencana

alam

V. Materi Pembelajaran

Tekanan Hidrostatik dan Bejana Berhubungan

VI. Metode dan Model Pembelajaran

Metode Pembelajaran : Ceramah, Eksperimen, Demonstrasi, Diskusi

Kelompok, Permainan kuis

Model Pembelajaran : Time Games Tournament (TGT)

Pendekatan : Science, Environment, Technology,

and Society (SETS)

Media Pembelajaran : LKS, LDS, Kartu Kuis TGT

VII. Kegiatan Belajar Mengajar

Tahap Kegiatan Belajar

Aspek Durasi Guru Siswa

Pendahuluan a. Guru membuka pelajaran dengan salam

b. Apersepsi Bagaimana perumusan matemastis dari tekanan pada zat padat?

c. Motivasi Ketika kalian menyelam ke dasar kolam renang, apakah telinga kalian merasa sakit? Mengapa demikian? Apa kalian pernah memperhatikan cerek tempat minum di rumah? Mengapa bendungan di waduk bagian bawahnya

a. Siswa menjawab salam

b. Siswa menjawab pertanyaan guru

c. Siswa berfikir dan mencoba menjawab pertanyaan

Sains Sains, Teknologi, Masyarakat, dan Lingkungan

5 menit

129  

   

selalu dibuat lebih tebal?Tetapi mengapa masih juga sering jebol oleh air waduk dan menyebabkan banjir?

Inti [Eksplorasi]. a. Guru membagi kelas

dalam beberapa kelompok kecil yang terdiri dari 4-5 siswa yang heterogen

b. Guru memotivasi siswa dengan menjelaskan bahwa skor yang diperoleh pada games dan tournament merupakan salah satu komponen penilaian yang penting

c. Guru membagikan LKS dan meminta siswa untuk memperhatikan demonstrasi di depan kelas

[Elaborasi] a. Guru melakukan

demonstrasi dan membimbing siswa agar mengamati demonstrasi di depan kelas

b. Guru meminta masing-masing kelompok untuk berlomba dalam mendiskusikan dan mengerjakan soal di LKS untuk mendapat skor sebanyak-banyaknya.

c. Guru mengumpulkan hasil kerja siswa dan meminta siswa

a. Siswa

berkelompok

b. Siswa memperhatikan

a. Siswa

memperhatikan demonstrasi tentang konsep tekanan hidrostatis dan bejana berhubungan

b. Siswa berdiskusi dan mengerjakan soal di LKS tentang konsep tekanan hidrostatis dan bejana berhubungan dan aplikasinya dalam teknologi serta implikasinya dalam lingkungan dan masyarakat

Sains, Teknologi Sains, Teknologi Sains, Teknologi, Masyarakat, dan Lingkungan

70 menit

130  

   

membantu merapikan alat dan bahan percobaan.

[Konfirmasi]. b. Guru membahas hasil

diskusi, memberi penguatan jawaban dan menjelaskan materi kebencanaan.

[Eksplorasi]. a. Guru membuat meja-

meja turnamen yang terdiri dari 5-6 orang wakil setiap kelompok yang bertujuan untuk memastikan bahwa seluruh anggota kelompok telah menguasai pelajaran

b. Guru membagikan beberapa kartu soal dengan pertanyaan sederhana di tiap meja turnamen

[Elaborasi] a. Siswa dari wakil tiap

kelompok berlomba mengerjakan soal yang telah dibagikan.

b. Skor yang diperoleh setiap peserta dalam permainan ini dicatat pada lembar pencatat skor.

c. Guru memberikan penghargaan bagi kelompok yang skor nya paling tinggi

a. Siswa

memperhatikan penjelasan guru

a. Siswa

memperhatikan penjelasan guru

a. Siswa mengerjakan

soal turnamen tentang konsep tekanan hidrostatis dan bejana berhubungan dan aplikasinya dalam teknologi serta implikasinya dalam lingkungan dan masyarakat

Sains, Teknologi, Masyarakat, dan Lingkungan Sains, Teknologi, Masyarakat, dan Lingkungan

Penutup [Konfirmasi] a. Guru memberi

penguatan materi dan mereview kembali materi yang sudah disampaikan

b. Guru meminta siswa mempelajari kembali

a. Siswa

memperhatikan

Sains, Teknologi, Masyarakat, dan Lingkungan

5 menit

131  

   

materi yang telah disampaikan dan materi yang akan diajarkan selanjutnya

c. Guru menutup pelajaran.

VIII. Sumber Belajar

1. Buku Siswa Fisika Kelas VIII Semester

2. Lembar Kerja Siswa

3. Kartu Kuis

4. Belajar IPA Membuka Cakrawala Alam Sekitar kelas VIII (Saeful

Karim dkk)

5. Contextual Teaching and Learning IPA SMP kelas VIII (Rinie Pratiwi

P. dkk)

6. Ayo Siaga Bencana PMR Madya ( Asep Mulyadi dkk)

IX. Penilaian Hasil Belajar

1. Aspek Penilaian

Hasil Belajar : kognitif, psikomotorik

Pemahaman Kebencanaan : kognitif

Karakter : afektif

2. Teknik Penilaian

Tes Tertulis

Lembar Observasi

3. Bentuk Instrumen

Pilihan Ganda

Uraian

132  

   

Grobogan, April 2013

Mengetahui,

Guru mata pelajaran Peneliti

Dyah Ernawati, S.Pd. Edining Puspitawati

NIP………………….. NIM. 4201409006

133  

   

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 3

Satuan Pendidikan : SMP

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas / Semester : VIII / 2

Pokok Bahasan : Tekanan

Sub Pokok Bahasa : Hukum Archimides

Alokasi Waktu : 2x40 menit

Tahun Ajaran : 2012 / 2013

I. Standar Kompetensi

5. Memahami peranan usaha, gaya, dan energi dalam kehidupan sehari-

hari

II. Kompetensi Dasar

5.7 Menyelidiki tekanan pada benda padat, cair, dan gas serta

penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

III. Indikator

1. Menjelaskan hukum Archimedes

2. Menjelaskan terapung, melayang dan tenggelam

3. Menunjukkan beberapa produk teknologi serta implikasinya dalam

lingkungan dan masyarakat sehubungan dengan konsep benda

terapung, melayang dan tenggelam.

IV. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat menjelaskan hukum Archimedes

2. Siswa dapat menjelaskan terapung, melayang dan tenggelam

3. Siswa dapat menunjukkan beberapa produk teknologi serta

implikasinya dalam lingkungan dan masyarakat sehubungan dengan

konsep benda terapung, melayang dan tenggelam.

V. Materi Pembelajaran

Hukum Archimides

134  

   

VI. Metode dan Model Pembelajaran

Metode Pembelajaran : Ceramah, Demonstrasi, Diskusi

Kelompok, Permainan kuis

Model Pembelajaran : Time Games Tournament (TGT)

Pendekatan : Science, Environment, Technology,

and Society (SETS)

Media Pembelajaran : LKS , Kartu Kuis TGT

VII. Kegiatan Belajar Mengajar

Tahap Kegiatan Belajar

Aspek Durasi Guru Siswa

Pendahuluan a. Guru membuka pelajaran dengan salam

b. Motivasi Mengapa kapal laut bisa terapung, sedangkan batu yang kecil bisa tenggelam ketika kita lempar ke air?

a. Siswa menjawab salam

b. Siswa berfikir dan mencoba menjawab pertanyaan

Sains, Teknologi

5 menit

Inti [Eksplorasi]. a. Guru membagi kelas

dalam beberapa kelompok kecil yang terdiri dari 4-5 siswa yang heterogen

b. Guru memotivasi siswa dengan menjelaskan bahwa skor yang diperoleh pada games dan tournament merupakan salah satu komponen penilaian yang penting

c. Guru membagikan LKS dan meminta siswa untuk memperhatikan demonstrasi di depan kelas

[Elaborasi] a. Guru membimbing

a. Siswa

berkelompok

b. Siswa memperhatikan

a. Siswa

Sains, Teknologi Sains,

70 menit

135  

   

siswa agar mengamati demonstrasi di depan kelas

b. Guru meminta masing-masing kelompok untuk berlomba dalam mendiskusikan dan mengerjakan soal di LKS untuk mendapat skor sebanyak-banyaknya.

c. Guru mengumpulkan hasil kerja siswa dan meminta siswa membantu merapikan alat dan bahan percobaan.

[Konfirmasi] a. Guru membahas hasil

diskusi dan memberi penguatan jawaban

b. Guru menjelaskan konsep melayang, terapung, dan tenggelam

[Eksplorasi] a. Guru membuat meja-

meja turnamen yang terdiri dari 5-6 orang wakil setiap kelompok yang bertujuan untuk memastikan bahwa seluruh anggota kelompok telah menguasai pelajaran

b. Guru membagikan beberapa kartu soal dengan pertanyaan sederhana di tiap meja turnamen

[Elaborasi] a. Siswa dari wakil tiap

kelompok berlomba mengerjakan soal yang telah dibagikan.

b. Skor yang diperoleh

memperhatikan demonstrasi tentang konsep hukum Archimides

b. Siswa berdiskusi dan mengerjakan soal di LKS tentang konsep hukum Archimides dan aplikasinya dalam teknologi serta implikasinya dalam lingkungan dan masyarakat

a. Siswa

memperhatikan penjelasan guru

a. Siswa

memperhatikan penjelasan guru

a. Siswa mengerjakan

soal turnamen tentang konsep hukum Archimides dan aplikasinya

Teknologi Sains, Teknologi, Masyarakat, dan Lingkungan Sains, Teknologi, Masyarakat, dan Lingkungan Sains, Teknologi, Masyarakat, dan Lingkungan

136  

   

setiap peserta dalam permainan ini dicatat pada lembar pencatat skor.

c. Guru memberikan penghargaan bagi kelompok yang skor nya paling tinggi.

dalam teknologi serta implikasinya dalam lingkungan dan masyarakat

Penutup [Konfirmasi] a. Guru memberi

penguatan materi dan mereview kembali materi yang sudah disampaikan

b. Guru meminta siswa mempelajari kembali materi yang telah disampaikan dan materi yang akan diajarkan selanjutnya

c. Guru menutup pelajaran.

a. Siswa

memperhatikan

Sains, Teknologi, Masyarakat, dan Lingkungan

5 menit

VIII. Sumber Belajar

1. Buku Siswa Fisika Kelas VIII Semester

2. Lembar Kerja Siswa

3. Kartu Kuis

4. Belajar IPA Membuka Cakrawala Alam Sekitar kelas VIII (Saeful

Karim dkk)

5. Contextual Teaching and Learning IPA SMP kelas VIII (Rinie Pratiwi

P. dkk)

6. Ayo Siaga Bencana PMR Madya ( Asep Mulyadi dkk)

IX. Penilaian Hasil Belajar

1. Aspek Penilaian

Hasil Belajar : kognitif, psikomotorik

Pemahaman Kebencanaan : kognitif

Karakter : afektif

137  

   

2. Teknik Penilaian

Tes Tertulis

Lembar Observasi

3. Bentuk Instrumen

Pilihan Ganda

Uraian

Grobogan, April 2013

Mengetahui,

Guru mata pelajaran Peneliti

Dyah Ernawati, S.Pd Edining Puspitawati

NIP………………….. NIM. 4201409006

138  

   

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 4

Satuan Pendidikan : SMP

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas / Semester : VIII / 2

Pokok Bahasan : Tekanan

Sub Pokok Bahasa : Hukum Pascal dan Tekanan Udara

Alokasi Waktu : 2x40 menit

Tahun Ajaran : 2012 / 2013

I. Standar Kompetensi

5. Memahami peranan usaha, gaya, dan energi dalam kehidupan sehari-

hari

II. Kompetensi Dasar

5.8 Menyelidiki tekanan pada benda padat, cair, dan gas serta

penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

III. Indikator

1. Menjelaskan hukum pascal

2. Menunjukkan beberapa produk teknologi serta implikasinya dalam

lingkungan dan masyarakat sehubungan dengan konsep hukum Pascal

3. Menjelaskan adanya tekanan udara

4. Menunjukkan beberapa produk teknologi serta implikasinya dalam

lingkungan dan masyarakat sehubungan dengan konsep tekanan udara

5. Menghubungkan antara konsep materi tekanan pada zat gas dengan

peristiwa maupun bencana alam yang terjadi di sekitarnya

6. Menyebutkan beberapa langkah-langkah pencegahan, penanganan

ketika bencana alam, dan penanganan pasca bencana alam.

IV. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat menjelaskan hukum pascal

2. Siswa dapat menunjukkan beberapa produk teknologi serta

implikasinya dalam lingkungan dan masyarakat sehubungan dengan konsep

hukum Pascal

139  

   

3. Siswa dapat menjelaskan adanya tekanan udara

4. Siswa dapat menunjukkan beberapa produk teknologi serta

implikasinya dalam lingkungan dan masyarakat sehubungan dengan

konsep tekanan udara

5. Siswa dapat menghubungkan antara konsep materi tekanan pada zat

gas dengan peristiwa maupun bencana alam yang terjadi di sekitarnya.

6. Siswa dapat menyebutkan beberapa langkah-langkah pencegahan,

penanganan ketika bencana alam, dan penanganan pasca bencana

alam.

V. Materi Pembelajaran

Hukum Pascal dan Tekanan Udara

VI. Metode dan Model Pembelajaran

Metode Pembelajaran : Ceramah, Eksperimen, Demonstrasi, Diskusi

Kelompok, Permainan kuis

Model Pembelajaran : Time Games Tournament (TGT)

Pendekatan : Science, Environment, Technology,

and Society (SETS)

Media Pembelajaran : LKS, LDS, Kartu Kuis TGT

VII. Kegiatan Belajar Mengajar

Tahap Kegiatan Belajar

Aspek Durasi Guru Siswa

Pendahuluan a. Guru membuka pelajaran dengan salam

b. Motivasi Jika suatu zat cair dalam ruang tertutup diberi tekanan ke manakah arah tekanan itu diteruskan? Mengapa ketika kita berada di dataran tinggi terasa sesak bernafas? Apa yang terjadi jika terjadi perbedaan tekanan udara yang besar antara dua tempat berbeda?

a. Siswa menjawab salam

b. Siswa berfikir dan mencoba menjawab pertanyaan

Sains, Teknologi, Masyarakat, dan Lingkungan

5 menit

140  

   

Inti [Eksplorasi]. a. Guru membagi kelas

dalam beberapa kelompok kecil yang terdiri dari 4-5 siswa yang heterogen

b. Guru memotivasi siswa dengan menjelaskan bahwa skor yang diperoleh pada games dan tournament merupakan salah satu komponen penilaian yang penting

c. Guru membagikan LKS dan meminta siswa untuk memperhatikan demonstrasi di depan kelas

[Elaborasi] a. Guru membimbing

siswa agar mengamati demonstrasi di depan kelas

b. Guru meminta masing-masing kelompok untuk berlomba dalam mendiskusikan dan mengerjakan soal di LKS untuk mendapat skor sebanyak-banyaknya.

c. Guru mengumpulkan

hasil kerja siswa dan meminta siswa membantu merapikan alat dan bahan percobaan

[Konfirmasi]. a. Guru membahas hasil

diskusi dan memberi penguatan jawaban

b. Guru menjelaskan

a. Siswa

berkelompok

b. Siswa memperhatikan

a. Siswa

memperhatikan demonstrasi tentang konsep hukum Pascal dan Tekanan udara

b. Siswa berdiskusi dan mengerjakan soal di LKS tentang konsep hukum Pascal dan Tekanan udara dan aplikasinya dalam teknologi serta implikasinya dalam lingkungan dan masyarakat

a. Siswa

memperhatikan penjelasan guru

Sains, Teknologi Sains, Teknologi Sains, Teknologi, Masyarakat, dan Lingkungan Sains, Teknologi, Masyarakat, dan Lingkungan

70 menit

141  

   

materi yang belum dibahas tentang hukum Pascal, tekanan udara, dan materi kebencanaan.

[Eksplorasi] a. Guru membuat meja-

meja turnamen yang terdiri dari 5-6 orang wakil setiap kelompok yang bertujuan untuk memastikan bahwa seluruh anggota kelompok telah menguasai pelajaran

b. Guru membagikan beberapa kartu soal dengan pertanyaan sederhana di tiap meja turnamen

[Elaborasi] a. Siswa dari wakil tiap

kelompok berlomba mengerjakan soal yang telah dibagikan.

b. Skor yang diperoleh setiap peserta dalam permainan ini dicatat pada lembar pencatat skor. Guru memberikan penghargaan bagi kelompok yang skor nya paling tinggi.

a. Siswa

memperhatikan penjelasan guru

a. Siswa mengerjakan

soal turnamen tentang konsep hukum Pascal dan Tekanan udara dan aplikasinya dalam teknologi serta implikasinya dalam lingkungan dan masyarakat

Sains, Teknologi, Masyarakat, dan Lingkungan

Penutup [Konfirmasi] a. Guru memberi

penguatan materi dan mereview kembali materi yang sudah disampaikan

b. Guru meminta siswa mempelajari kembali materi yang telah disampaikan dan materi yang akan diajarkan selanjutnya

c. Guru menutup

a. Siswa

memperhatikan

Sains, Teknologi, Masyarakat, dan Lingkungan

5 menit

142  

   

pelajaran.

VIII. Sumber Belajar

1. Buku Siswa Fisika Kelas VIII Semester

2. Lembar Kerja Siswa

3. Kartu Kuis

4. Belajar IPA Membuka Cakrawala Alam Sekitar kelas VIII (Saeful

Karim dkk)

5. Contextual Teaching and Learning IPA SMP kelas VIII (Rinie Pratiwi

P. dkk)

6. Ayo Siaga Bencana PMR Madya ( Asep Mulyadi dkk)

IX. Penilaian Hasil Belajar

1. Aspek Penilaian

Hasil Belajar : kognitif, psikomotorik

Pemahaman Kebencanaan : kognitif

Karakter : afektif

2. Teknik Penilaian

Tes Tertulis

Lembar Observasi

3. Bentuk Instrumen

Pilihan Ganda

Uraian

Grobogan, April 2013

Mengetahui,

Guru mata pelajaran Peneliti

Dyah Ernawati, S.Pd. Edining Puspitawati NIP………………….. NIM. 420140906

143  

   

Lampiran 18

LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) 1

Tekanan pada Zat Padat

I. Standar Kompetensi

5. Memahami peranan usaha,gaya, dan energi dalam kehidupan sehari-hari

II. Kompetensi Dasar

5.5 Menyelidiki tekanan pada benda padat, cair, dan gas serta penerapannya

dalam kehidupan sehari-hari

III. Indikator

1. Menjelaskan pengertian tentang tekanan pada zat padat

2. Menemukan hubungan antara gaya, tekanan, dan luas daerah yang

dikenai gaya melalui percobaan

3. Menjelaskan hubungan antara tekanan, gaya dan luas permukaan

4. Menghitung besarnya tekanan pada zat padat

5. Mengaplikasikan prinsip tekanan pada zat padat dalam teknologi serta

implikasinya dalam lingkungan dan masyarakat

6. Menghubungkan antara konsep materi tekanan pada zat padat dengan

peristiwa maupun bencana alam yang terjadi di sekitarnya.

7. Menyebutkan beberapa langkah-langkah pencegahan, penanganan

ketika bencana alam, dan penanganan pasca bencana alam.

IV. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat menjelaskan pengertian tentang tekanan pada zat padat

2. Siswa dapat menemukan hubungan antara gaya, tekanan, dan luas

daerah yang dikenai gaya melalui percobaan

3. Siswa dapat menjelaskan hubungan antara tekanan, gaya, dan luas

permukaan

4. Siswa dapat menghitung besarnya tekanan pada zat padat

5. Siswa dapat menyebutkan aplikasi prinsip tekanan pada zat padat

dalam teknologi serta implikasinya dalam lingkungan dan masyarakat

144  

   

6. Siswa dapat menghubungkan antara konsep materi tekanan pada zat

padat dengan peristiwa maupun bencana alam yang terjadi di

sekitarnya.

7. Siswa dapat menyebutkan beberapa langkah-langkah pencegahan,

penanganan ketika bencana alam, dan penanganan pasca bencana

alam.

V. Alat dan Bahan

Plastisin

Paku

Beban (buku)

Penggaris

VI. Prosedur Percobaan

1. Siapkan plastisin dengan bentuk balok

2. Letakkan paku di atas plastisin dengan ujung runcing di bawah

3. Letakkan beban di atas paku tersebut, kemudian mengamati kedalaman paku

yang menancap ke plastisin

4. Ulangi kegiatan 3 dengan beban dua buku

5. Catat hasil percobaan di tabel pengamatan

6. Ulangi kegiatan 2 sampai 6 untuk ujung paku tumpul di bawah

VII. Data Pengamatan

No Beban Posisi

paku Kedalaman

Posisi

paku Kedalaman

1 1 buku Runcing di

bawah

Tumpul di

bawah

2 2 buku

Keterangan untuk mengisi kolom kedalaman:

+ : Dangkal

++ : Sedang

+++ : Dalam

145  

   

VIII. Diskusi dan Pertanyaan

1. Paku yang berujung runcing mempunyai luas penampang (A) yang

…………. (lebih kecil/ lebih besar) daripada paku yang ujungnya

tumpul.

2. Untuk massa beban yang sama, lebih dalam manakah paku yang

menancap untuk posisi paku runcing di bawah atau posisi paku tumpul

di bawah ?……………

3. Dari pertanyaan nomor 2, besarnya tekanan (P)…………..

(sebanding/berbanding terbalik) dengan luas penampang (A).

Sehingga dapat dituliskan secara matematis : P∞ ……….

4. Semakin berat massa beban yang diberikan maka (F) gaya yang

menekan semakin………

5. Untuk posisi yang sama (ujung yang di bawah sama), lebih dalam

manakah paku yang menancap ketika diberi beban satu buku dengan

dua buku?…………

6. Dari pertanyaan nomor 5, tekanan (P)

………………..(sebanding/berbanding terbalik) dengan besarnya

gaya (F) yang diberikan. Sehingga dapat dituliskan secara matematis :

p∞………..

7. Dari pertanyaan nomor 3 dan 6 dapat diketahui : P∞…….. dan P ∞

………… sehingga dapat dituliskan : P ………………

8. Satuan untuk luas penampang (A) adalah m dan satuan dari gaya (F)

adalah N, sehingga satuan untuk tekanan (P) adalah………………..

9. Berdasarkan percobaan diketahui tekanan dipengaruhi oleh………

dan ……….

10. Untuk mendapatkan tekanan yang besar, kita dapat …………

……(memperbesar/memperkecil) gaya (F) dan ………………..…..

(memperbesar/memperkecil) luas penampang (A).

11. Jadi setelah kalian melakukan percobaan, dapat disimpulkan bahwa

tekanan

adalah…………………………………………………………………

146  

   

12. Sebutkan aplikasi tekanan pada zat padat dalam teknologi serta

peranannya pada lingkungan dan masyarakat!

Konsep Sains Teknologi Lingkungan Masyarakat

Tekanan pada

Zat Padat

…………… ……………… …………….

13. Sebutkan bencana atau peristiwa alam yang berkaitan dengan konsep

tekanan pada zat

padat!…………………………………………………………………

14. Bagaimana pencegahan bencana atau peristiwa alam

tersebut?…………………..

147  

   

LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) 2 Tekanan Hidrosatis dan Bejana Berhubungan

I. Standar Kompetensi

5. Memahami peranan usaha,gaya, dan energi dalam kehidupan sehari-hari

II. Kompetensi Dasar

5.5 Menyelidiki tekanan pada benda padat, cair, dan gas serta

penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

III. Indikator

1. Menjelaskan tekanan hidrostatik

2. Menjelaskan prinsip bejana berhubungan

3. Mengaplikasikan prinsip bejana berhubungan dan tekanan hidrostatik

dalam teknologi serta implikasinya dalam lingkungan dan masyarakat

4. Menghubungkan antara konsep materi tekanan pada zat cair dengan

peristiwa maupun bencana alam yang terjadi di sekitarnya

5. Menyebutkan beberapa langkah-langkah pencegahan, penanganan

ketika bencana alam, dan penanganan pasca bencana alam.

IV. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat menjelaskan tekanan hidrostatik

2. Siswa dapat menjelaskan prinsip bejana berhubungan

3. Siswa dapat menyebutkan aplikasi prinsip bejana berhubungan dan

tekanan hidrostatik dalam teknologi serta implikasinya dalam

lingkungan dan masyarakat

4. Siswa dapat menghubungkan antara konsep materi tekanan pada zat

cair dengan peristiwa maupun bencana alam yang terjadi di sekitarnya

5. Siswa dapat menyebutkan beberapa langkah-langkah pencegahan,

penanganan ketika bencana alam, dan penanganan pasca bencana

alam.

V. Percobaan I

a. Alat dan Bahan

Botol bekas air mineral 600 ml, paku payung, pita isolasi, dan air.

148  

   

b. Prosedur Percobaan

1. Dalam keadaan kosong, lubangi botol bekas air mineral.

2. Perhatikan gambar.

3. Tutuplah lubang-lubang tersebut dengan pita

isolasi.

4. Isilah botol tersebut dengan air sedemikian rupa

sehingga tinggi permukaan air melebihi lubang.

5. Dengan tangan kananmu angkat botol tersebut.

6. Dengan tangan kirimu, lepaskan pita isolasi

secara serentak. Perhatikan air akan memancar

keluar dari lubang-lubang tersebut.

7. Apakah air keluar dari setiap lubang? Bagaimana kekuatan

pancarannya?

c. Pertanyaan Diskusi

1. Apakah air keluar dari setiap lubang?…………………….

2. Lubang manakah yang memiliki pancaran yang paling kuat?…….

3. Lubang manakah yang memiliki pancaran yang paling lemah?…..

4. Dari percobaan, dapat kalian simpulkan bahwa

“Semakin dalam letak lubang semakin………….(kuat/lemah)

pancaran airnya” (Keterangan: pancaran tersebut

mengindikasikan adanya Tekanan Hidrosatik.)

5. Jadi tekanan hidrostatik ……. ( sebanding, berbanding terbalik)

dengan kedalaman lubang.

VI. Percobaan II

Perhatikan demonstrasi yang dilakukan oleh guru!

a. Alat dan Bahan

Botol bekas air mineral 600 ml, paku payung, pita isolasi,air dan

sabun cair.

Gambar 1

149  

   

b. Prosedur Percobaan

Guru melakukan langkah-langkah di bawah ini untuk percobaan tekanan

hidrostatik :

1. Menyiapkan dua buah botol bekas air mineral ukuran 600ml.

2. Dalam keadaan kosong, melubangi botol bekas air mineral

tersebut sebanyak 3 lubang dengan jarak antar lubang 4 cm. lihat

pada percobaan I.

3. Menutup lubang-lubang tersebut dengan pita isolasi (plester).

4. Mengisi botol yang pertama dengan sabun cair sampai penuh

dan botol yang lainnya dengan air sampai penuh.

5. Meletakkan botol di atas meja.

6. Melepaskan pita isolasi (plester) secara serentak dan usahakan air

dan sabun cair tetap penuh.

7. Guru meminta murid memperhatikan pancaran sabun cair pada

setiap lubang.

c. Pertanyaan Diskusi

1. Lubang manakah yang memiliki pancaran paling kuat pada kedua

botol tersebut?…………………………………………

2. Lubang manakah yang memiliki pancaran paling lemah pada

kedua botol tersebut?………………………….

3. Berapa jarak pancaran air yang paling kuat?…………

4. Berapa jarak pancaran sabun cair yang paling kuat?……….

5. Berapa jarak pancaran air yang paling lemah?………

6. Berapa jarak pancaran sabun cair yang paling lemah?……

7. Bandingkan kekuatan pancaran antara sabun cair dengan air,

apakah kekuatan pancaran kedua zat cair tersebut sama atau

berbeda?Jika berbeda kekuatan pancarannya besar manakah

antara sabun cair dengan air?…..

8. Besar manakah antara massa jenis sabun cair dengan masa jenis

air?…..

150  

   

9. Berdasarkan percobaan dan pengamatan di atas, dapat

disimpulkan bahwa

“Semakin besar massa jenis suatu zat cair maka

semakin……….(kuat/lemah) pancaran cairannya” (Keterangan :

pancaran tersebut mengindikasikan adanya Tekanan Hidrostatis)

10. Jadi tekanan hidrostatis…….……(sebanding/berbanding terbalik)

dengan massa jenis zat cair

11. Sebutkan aplikasi tekanan hidrostatis dalam teknologi serta

peranannya pada lingkungan dan masyarakat!

Konsep Sains Teknologi Lingkungan Masyarakat

Tekanan

Hidrostatis

…………… ……………… …………….

12. Berdasarkan percobaan di atas, sebutkan bencana atau peristiwa

alam yang berkaitan dengan konsep tekanan

hidrostatis!…………………………………………………………

…………

13. Bagaimana seharusnya pencegahan bencana

tersebut?……………..

VII. Percobaan III

Perhatikan demonstrasi yang dilakukan oleh

guru!

a. Alat dan Bahan

selang, air, minyak, penggaris, raffia

b. Prosedur Percobaan

Guru melakukan langkah-langkah di bawah

ini untuk percobaan tekanan hidrostatik :

1. Guru merangkai alat tersebut seperti Gambar 2!

Gambar 2

151  

   

2. Masukkan air ke dalam selang dengan

menggunakan corong. Dengan bantuan

salah satu teman, bentangkan benang dari

permukaan air pada salah satu ujung selang

ke permukaan air pada ujung yang lain.

Amati apa yang terjadi!

3. Dengan selang lainnya, memasukkan minyak ke dalam selang

dengan menggunakan corong. Dengan bantuan salah satu siswa,

Guru membentangkan benang dari permukaan minyak pada salah

satu ujung selang ke permukaan minyak pada ujung yang lain.

Amati apa yang terjadi!

4. Pada selang yang berisi air, Guru memasukkan minyak goreng

pada salah satu ujung selang. Dengan bantuan salah satu siswa,

bentangkan benang dari permukaan air lurus sampai selang berisi

minyak. Amati apa yang terjadi !

5. Ukurlah tinggi kolom air dan tinggi kolom minyak pada

demonstrasi yang telah kalian amati!

c. Pertanyaan Diskusi

1. Berdasarkan prosedur percobaan no 2, bagaimana keadaan

permuakaan air pada kedua ujung selang?……………

2. Berdasarkan prosedur percobaan no 3, bagaimana keadaan

permukaan minyak pada kedua ujung selang?………………..

3. Berdasarkan prosedur percobaan no 4, apakah tinggi permukaan

zat cair pada kedua ujung selang sama?………

4. Ukurlah tinggi kolom air dan tinggi kolom minyak pada

percobaan kalian!

Tinggi kolom air (h2) adalah……..

Tinggi kolom minyak (h1) adalah……..

Gambar 3

152  

   

5. Lihat Gambar 4! Berdasarkan

hukum tekanan hidrostatik

bagaimana tekanan pada titik

P dan titik Q. Jika massa jenis

air 1000 kg/m3, PQ (tekanan

pada titik Q) besarnya……

………maka tekanan PP (tekanan pada titikP) besarnya……

6. Dari jawaban kalian diperoleh bahwa PQ…….. PP. dari hal

tersebut masukkan persamaan tekanan hidrostatik sehingga

diperoleh persamaan :

…..X……X…..=…..X……X…..

…..X…… =…..X……

Sehingga massa jenis minyak (ρP) besarnya…….

7. Sebutkan aplikasi bejana berhubungan dalam teknologi serta

peranannya pada lingkungan dan masyarakat!

Konsep Sains Teknologi Lingkungan Masyarakat

Bejana

Berhubungan

…………… ……………… …………….

Gambar 4

153  

   

LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) 3 Hukum Archimides

(Terapung, melayang, tenggelam)

I. Standar Kompetensi

5. Memahami peranan usaha,gaya, dan energi dalam kehidupan sehari-hari

II. Kompetensi Dasar

5.5 Menyelidiki tekanan pada benda padat, cair, dan gas serta

penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

III. Indikator

1. Menjelaskan terapung, melayang dan tenggelam

2. Menunjukkan beberapa produk teknologi serta implikasinya dalam

lingkungan dan masyarakat sehubungan dengan konsep benda

terapung, melayang dan tenggelam.

IV. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat menjelaskan terapung, melayang dan tenggelam

2. Siswa dapat menunjukkan beberapa produk teknologi serta

implikasinya dalam lingkungan dan masyarakat sehubungan dengan

konsep benda terapung, melayang dan tenggelam.

V. Percobaan I

a. Alat dan Bahan

Gelas transparan, telur ayam mentah, garam dapur, sendok

b. Kegiatan Pembelajaran

Perhatikan demonstrasi yang dilakukan oleh guru!

Guru melakukan langkah-langkah di bawah ini untuk percobaan terapung ,

melayang, tenggelam:

1. Menyiapkan alat dan bahan

2. Mengisi gelas dengan air sampai hampir penuh (mengusahakan

jangan terlalu penuh sehingga apabila telur dimasukkan airnya

tidak tumpah)

3. Memasukkan telur ayam ke dalam gelas berisi air tersebut. Amati

apa yang terjadi!

154  

   

4. Memasukkan sedikit demi sedikit garam dapur ke dalam air

sambil diaduk pelan. Menghentikan memasukkan garam jika

kedudukan telur berubah.Amati dan catat apa yang terjadi!

5. Memasukkan garam lagi sampai kedudukan telur berubah lagi

c. Pertanyaan

1. Setelah kamu amati, berada dalam berapa keadaankah telur

tersebut?

2. Sebutkan masing-masing keadaan telur tersebut!

3. Mengapa hal itu bisa terjadi? Jelaskan untuk setiap keadaan!

155  

   

LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) 4 Hukum Pascal dan Tekanan Udara

I. Standar Kompetensi

5. Memahami peranan usaha,gaya, dan energi dalam kehidupan sehari-hari

II. Kompetensi Dasar

5.5 Menyelidiki tekanan pada benda padat, cair, dan gas serta penerapannya

dalam kehidupan sehari-hari

III. Indikator

1. Menjelaskan hukum pascal

2. Menunjukkan beberapa produk teknologi serta implikasinya dalam

lingkungan dan masyarakat sehubungan dengan konsep hukum Pascal

3. Menjelaskan adanya tekanan udara

4. Menunjukkan beberapa produk teknologi serta implikasinya dalam

lingkungan dan masyarakat sehubungan dengan konsep tekanan udara

5. Menghubungkan antara konsep materi tekanan pada zat gas dengan

peristiwa maupun bencana alam yang terjadi di sekitarnya

6. Menyebutkan beberapa langkah-langkah pencegahan, penanganan

ketika bencana alam, dan penanganan pasca bencana alam.

IV. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat menjelaskan hukum pascal

2. Siswa dapat menunjukkan beberapa produk teknologi serta

implikasinya dalam lingkungan dan masyarakat sehubungan dengan konsep

hukum Pascal

3. Siswa dapat menjelaskan adanya tekanan udara

4. Siswa dapat menunjukkan beberapa produk teknologi serta

implikasinya dalam lingkungan dan masyarakat sehubungan dengan

konsep tekanan udara

5. Siswa dapat menghubungkan antara konsep materi tekanan pada zat

gas dengan peristiwa maupun bencana alam yang terjadi di sekitarnya.

156  

   

6. Siswa dapat menyebutkan beberapa langkah-langkah pencegahan,

penanganan ketika bencana alam, dan penanganan pasca bencana

alam.

V. Percobaan I

a. Alat dan Bahan

Plastik dan air

b. Kegiatan Pembelajaran

Perhatikan demonstrasi yang dilakukan oleh guru!

Diskusikan dan Jawablah setiap Pertanyaan!

1. Guru mengambil plastik yang telah disediakan, kemudian mengisi

plastik tersebut dengan air. Mengikat plastik tersebut dengan tali.

Melubangi plastik tersebut dengan paku dan membuat 7 lubang tempat

yang berbeda-beda. Amatilah pancaran air yang keluar. Kemanakah arah pancaran airnya?

……………………………………………………………………………

2. Dari no 1 di atas dapat disimpulkan bahwa tekanan yang diberikan

kepada zat cair di dalam ruangan tertutup diteruskan

ke………………………………………………

3. Dari pengamatan kalian dapat ditarik kesimpulan bahwa”Tekanan yang

diberikan pada zat cair dalam ruang tertutup diteruskan ke

………………dan besarnya……………………”. Pernyatan tersebut

dinamakan HUKUM PASCAL.

4. Sebutkan aplikasi hukum Pascal dalam teknologi serta peranannya

pada lingkungan dan masyarakat!

Konsep

Sains

Teknologi Lingkungan Masyarakat

Hukum

Pascal

…………… ……………… …………….

157  

   

VI. Percobaan II

a. Alat dan Bahan

2 botol kaca bekas, 2 balon karet, ar panas dan air dingin secukupnya

b. Kegiatan Pembelajaran

Perhatikan demonstrasi yang dilakukan oleh guru!

Guru melakukan langkah-langkah di bawah ini untuk percobaan

tekanan udara :

Masing-masing botol ditutup dengan balon

karet seperti gambar di samping:

Diskusikan dan Jawablah setiap Pertanyaan!

1. Salah satu botol bertutup balon tersebut dimasukkan ke air panas,

sedangkan yang lain dimasukkan ke air dingin.Apa yang terjadi

dengan kedua botol tersebut?

……………………………………….

2. Mengapa bisa demikian?

……………………………………….

3. Sebutkan aplikasi tekanan udara dalam teknologi serta peranannya

pada lingkungan dan masyarakat!

Konsep

Sains

Teknologi Lingkungan Masyarakat

Tekanan

Udara

…………… ……………… …………….

Gambar 1

158  

   

4. Apa yang terjadi jika udara dari daerah yang bertekanan tinggi ke

daerah yang bertekanan rendah bergerak dengan sangat

kuat?……………………………..

159  

   

zat cairh

raksa 

2,5cm

Lampiran 19

SOAL TURNAMEN

# Turnamen 1

1. Tuliskan hubungan antara tekanan, gaya, dan luas permukaan !

2. Gaya sebesar 60 newton menekan pada bidang seluas 0,2 m2, hitung tekanan

pada bidang itu !

3. Sebutkan aplikasi tekanan pada zat padat dalam teknologi serta peranannya

pada lingkungan dan masyarakat!

4. Bencana atau peristiwa apakah yang akan terjadi jika pada pegunungan kapur

di wilayah kita Kab. Grobogan dilakukan pengerukan terus menerus?

5. Sebutkan solusi dalam pencegahan bencana tanah longsor

# Turnamen 2

1. Tuliskan pengertian dari tekanan hidrostatis!

2. Sebuah koin tenggelam dalam suatu danau pada kedalaman 15 m. Jika massa

jenis air 1000 kg/m3. Hitung tekanan hidrostatis yang dialami koin!(g = 10

m/s2)

3. Perhatikan gambar!

Sebuah bejana U berisi raksa dan suatu zat cair yang

tidak bercampur dengan raksa. Jika massa jenis raksa

13600 kg/m3 dan massa jenis zat tersebut 3400 kg/m3,

maka hitung tinggi zat cair tersebut!

4. Sebutkan benda-benda di sekitarmu yang menggunakan prinsip bejana

berhubungan

5. Pembangunan bendungan pada waduk yang tidak sesuai dengan konsep

tekanan pada zat cair akan mengakibatkan bencana. Sebutkan bencana apa

yang akan terjadi!Beri alasan!

160  

   

# Turnamen 3

1. Sebuah benda ketika ditimbang di udara beratnya 5N. Ketika ditimbang di

dalam air ternyata benda mendapat gaya tekan ke atas dari air sebesar 1,5 N.

Hitung besarnya berat benda di dalam air!

2. Jelaskan, mengapa benda bisa melayang, tenggelam, dan terapung!

3. Jelaskan mengapa kapal laut yang terbuat dari besi bisa mengapung di laut!

4. Sebutkan benda-benda yang bekerja berdasarkan hukum Archimides!

5. Sebutkan beberapa produk teknologi serta implikasinya dalam lingkungan dan

masyarakat sehubungan dengan konsep benda terapung, melayang dan

tenggelam!

# Turnamen 4

1. Tuliskan definisi hukum Pascal!

2. Luas penghisap kecil 4 cm2 dan luas penghisap besar adalah 16 cm2 hitung

gaya minimal (F1) yang dibutuhkan agar truck seberat 30.000 N dapat

terangkat !

3. Jika botol bekas air mineral diisi dengan air

panas, kemudian dikosongkan, ditutup dan didiamkan akan penyok. Mengapa

hal tersebut bisa terjadi?

4. Tekanan atmosfer di kota A dari bacaan barometer adalah 69 cmHg, maka

tinggi kota A dari permukaan laut adalah…..

5. Peristiwa apakah yang terjadi jika gerakan udara dari daerah yang bertekanan

tinggi ke daerah yang bertekanan rendah memiliki kekuatan yang sangat besar?

Sebutkan langkah-langkah kesiapsiagaan bila peristiwa tersebut terjadi!

161  

   

Lampiran 20

Lembar Pembagian TIM dalam Pembelajaran Team Games Tournament

Berdasarkan Nilai Ulangan Harian Sebelumnya Peringkat Nama Tim

Siswa Berprestasi Tinggi 1 2 3 4 5 6 7 8

A B C D E F G H

Siswa Berprestasi Sedang 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26

A B C D E F G H

A B C D E F G H

Siswa Berprestasi Rendah 27 28 29 30 31 32 33 34

A B C D E F G H

162  

   

Lampiran 21 Lembar Pembagian TIM dalam Pembelajaran TGT bervisi SETS

kelas Eksperimen

Kelompok Nama Siswa

A ICE TRISNOWATI DITA RAHAYU INDAH IRAWATI ANOM PRAYITNO ALDINO TRI NOVIAN DWI PUJO ROBIANTO

B

ALFIAYATUL RAHMAWATI FEBRI CAHYONO PUTRI OKTAVIANI MULYONO ABDUL ROHMAN ADHITYA WANRISTA

C RIYAN ATANG FIBRIYANTO RINDUNG GALUH DIMAS TEJO K. RISA NOVITASARI DEWI FEBRIANA ANGGA KURNIYANTO

D SITI FARIDATUL HIDAYAH CANDRA ARIFIANTO PAMUNGKAS WISNU WIJAYA DWI CAHYO RIKIE HADI YOFIANA PUTRI

E TEGUH ADI NUGROHO WAHYU TRI FIBRIANINGRUM ALFANDI PUTRA ARIYANTO FEBRI FIJA RIZKI AGUNG MARDIYANSYAH

F ARIF SETIYAWAN AGAM APRILIA SETIAWAN NURSITAWATI KUMALA DEWI SINDI AMELIA TIYA ARIANTI

G WISIK RIZKIAWAN HERMANTO MELISA ANDRIYANI SIPUT SUSANTI FANI NOFITASARI

163  

   

Nama Tim : Kelompok A

ICE TRISNOWATI 10 10 10 10 40DITA RAHAYU 10 10 10 10 40INDAH IRAWATI 10 10 10 10 40ANOM PRAYITNO 10 10 10 10 40ALDINO TRI NOVIAN 10 10 10 10 40DWI PUJO ROBIANTO 2 2 10 2 16

Total Skor Tim 52 52 60 52 216Rata-rata Tim 8,67 8,67 10,00 8,67 36,00

Penghargaan Tim

Turnamen III

Turnamen IV

Turnamen I

Anggota TimSkor

TotalTurnamen II

Nama Tim : Kelompok B

ALFIAYATUL RAHMAWATI 10 2 2 2 16FEBRI CAHYONO 2 10 2 10 24PUTRI OKTAVIANI 10 2 2 2 16MULYONO 2 2 10 10 24ABDUL ROHMAN 10 2 2 2 16ADHITYA WANRISTA 2 2 10 2 16

Total Skor Tim 36 20 28 28 112Rata-rata Tim 6 3,33 4,67 4,67 18,67

Penghargaan Tim

Anggota TimSkor

TotalTurnamen I

Turnamen II

Turnamen III

Turnamen IV

Nama Tim : Kelompok C

RIYAN ATANG F.

RINDUNG GALUH DIMAS 10 10 10 10 40RISA NOVITASARI 2 2 2 2 8DEWI FEBRIANA 10 10 10 10 40ANGGA KURNIYANTO 10 10 10 2 32

0Total Skor Tim 32 32 32 24 120Rata-rata Tim 8 8 8 6 24

Penghargaan Tim

Turnamen I

Turnamen II

Turnamen III

Turnamen IV

TotalSkor

Anggota Tim

Lampiran 22

LEMBAR RANGKUMAN TIM

164  

   

Nama Tim : Kelompok E

TEGUH ADI NUGROHO 10 10 2 2 24WAHYU TRI  10 10 10 10 40ALFANDI PUTRA  10 2 2 2 16FEBRI FIJA RIZKI AGUNG 2 2 10 2 16MARDIYANSYAH 2 10 2 2 16

10 10 10 10 40Total Skor Tim 44 44 36 28 152Rata-rata Tim 7,33 7,33 6,00 4,67 25,33

Penghargaan Tim

Anggota TimSkor

TotalTurnamen I

Turnamen II

Turnamen III

Turnamen IV

Nama Tim : Kelompok D

SITI FARIDATUL HIDAYAH 10 10 2 2 24CANDRA ARIFIANTO P. 10 2 2 2 16WISNU WIJAYA 10 2 2 2 16DWI CAHYO RIKIE HADI 10 2 2 2 16YOFIANA PUTRI 10 2 2 2 16

0Total Skor Tim 50 18 10 10 88Rata-rata Tim 10 3,6 2 2 14,67

Penghargaan Tim

Anggota TimSkor

TotalTurnamen I

Turnamen II

Turnamen III

Turnamen IV

LEMBAR RANGKUMAN TIM

LEMBAR RANGKUMAN TIM

Nama Tim : Kelompok F

ARIF SETIYAWAN 10 2 10 10 32AGAM APRILIA S. 10 10 10 10 40NURSITAWATI KUMALA 10 10 10 10 40SINDI AMELIA 10 10 10 10 40TIYA ARIANTI 10 10 10 10 40

0Total Skor Tim 50 42 50 50 192Rata-rata Tim 10 8,4 10 10 32

Penghargaan Tim

Anggota TimSkor

TotalTurnamen I

Turnamen II

Turnamen III

Turnamen IV

165  

   

LEMBAR RANGKUMAN TIM

Nama Tim : Kelompok G

WISIK RIZKIAWAN 10 10 2 2 24HERMANTO 10 2 2 2 16MELISA ANDRIYANI 2 2 2 2 8SIPUT SUSANTI 10 2 2 2 16FANI NOFITASARI 10 10 10 2 32

0Total Skor Tim 42 26 18 10 96Rata-rata Tim 8,4 5,2 3,6 2 16

Penghargaan Tim

Anggota TimSkor

TotalTurnamen I

Turnamen II

Turnamen III

Turnamen IV

166  

   

Lampiran 23

LEMBAR PENEMPATAN MEJA TURNAMEN

1 2 3 4 5 6ICE TRISNOWATI A √ALFIAYATUL RAHMAWATI B √RIYAN ATANG F. C √SITI FARIDATUL HIDAYAH D √TEGUH ADI NUGROHO E √ARIF SETIYAWAN F √WISIK RIZKIAWAN G √DITA RAHAYU A √FEBRI CAHYONO B √RINDUNG GALUH DIMAS C √CANDRA ARIFIANTO P. D √WAHYU TRI  E √AGAM APRILIA S. F √HERMANTO G √INDAH IRAWATI A √PUTRI OKTAVIANI B √RISA NOVITASARI C √WISNU WIJAYA D √ALFANDI PUTRA  E √NURSITAWATI KUMALA F √MELISA ANDRIYANI G √ANOM PRAYITNO A √MULYONO B √DEWI FEBRIANA C √DWI CAHYO RIKIE HADI D √FEBRI FIJA RIZKI AGUNG E √SINDI AMELIA F √SIPUT SUSANTI G √ALDINO TRI NOVIAN A √ABDUL ROHMAN B √ANGGA KURNIYANTO C √YOFIANA PUTRI D √MARDIYANSYAH E √TIYA ARIANTI F √FANI NOFITASARI G √DWI PUJO ROBIANTO A √ADHITYA WANRISTA B √

Nama Siswa TimMeja Tournament

167  

   

Lampiran 24

ASPEK PENILAIAN AFEKTIF SISWA

(Karakter : Disiplin, Tanggung Jawab, Peduli Lingkungan, Kerjasama)

Rubrik Penyekoran Aspek yang diamati

Kriteria Skor

Kedisiplinan Waktu

• Selalu hadir dan tidak pernah terlambat • Selalu hadir tetapi pernah terlambat • Pernah tidak masuk dengan keterangan (sakit /

ijin) • Pernah tidak masuk tanpa keterangan

4 3 2 1

Tanggung Jawab • Betanggung jawab terhadap tugas pribadi dan tugas kelompok

• Betanggung jawab terhadap tugas pribadi dan tetapi mengabaikan tugas kelompok

• Mengabaikan tugas pribadi dan namun bertanggung jawab terhadap tugas kelompok

• Tidak bertangung jawab terhadap tugas pribadi maupun kelompok

4 3 2 1

Peduli terhadap Lingkungan

Sekitar

• Menjaga kebersihan dan kerapian isi ruang kelas dan teras kelas

• Menjaga kebersihan dan kerapian isi ruang kelas

• Menjaga kebersihan dan kerapian tempat duduk dan meja sendiri

• Tidak dapat menjaga kebersihan dan kerapian isi ruang kelas, teras kelas, dan tempat duduk serta mejanya

4 3 2 1

Bekerja sama dalam Kelompok

• Selalu • Seringkali • Kadang • Tidak pernah

4 3 2 1

Nilai akhir =

x 100

168  

   

Lampiran 25

ASPEK PENILAIAN PSIKOMOTORIK SISWA

Aspek yang diamati Skor Kriteria Mengamati guru demonstrasi 4

3

2

1

• Mengamati dengan sugguh-sungguh dan aktif melakukan tanya jawab dengan guru

• Mengamati dengan sungguh-sunggguh tetapi tidak aktif melakukan Tanya jawab dengan guru

• Mengamati sambil sesekali bergurau dengan teman dan tidak aktif melakukan Tanya jawab dengan guru

• Tidak mengamati demonstrasi dari guru sama sekali.

Menyiapkan alat dan bahan 4

3 2 1

• Menyiapkan alat dan bahan lengkap tanpa bantuan guru

• Menyiapkan alat dan bahan sampai 50 % memerlukan bantuan guru

• Menyiapkan alat dan bahan lebih dari 50 % memerlukan bantuan guru

• Tidak Menyiapkan alat dan bahanMelakukan percobaan

Menyusun alat dan bahan

4 3 2 1

• Menyusun alat dan bahan dengan benar dan sesuai petunjuk LKS

• Menyusun alat dan bahan sampai dengan 50 % benar

• Menyusun alat dan bahan kurang dari 50 % benar

• Tidak dapat menyusun alat dan bahan Melakukan

pengukuran dan

pengamatan

4 3

2

1

• Melakukan pengamatan dan pengukuran dengan benar

• Melakukan pengamatan dan pengukuran dengan benar sampai dengan 50 %

• Melakukan pengamatan dan pengukuran dengan benar kurang dari 50 %

• Tidak dapat melakukan pengukuran dan pengamatan

Menuliskan data

4 3

• Menuliskan semua data pengamatan dan pengukuran dengan benar

• Menuliskan semua data pengamatan

169  

   

2 1

dan pengukuran sampai dengan 50% benar

• Menuliskan semua data pengamatan dan pengukuran kurang dari 50% benar

• Tidak dapat menuliskan semua data pengamatan dan pengukuran dengan benar

Merapikan kembali alat dan bahan

4 3

2 1

• Mengembalikan alat dan bahan dengan semuanya tersusun rapi sesuai kelompok

• Mengembalikan alat dan bahan tetapi hanya 50% yang tersusun rapi sesuai kelompok

• Mengembalikan alat dan bahan tetapi tidak merapikan sesuai kelompoknya

• Tidak mengembalikan maupun merapikan kembali alat dan bahan sesuai kelompoknya

Nilai akhir = x 100 %

170  

   

Lampiran 26

SOAL POSTTEST MATERI TEKANAN Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar! 1. Ada empat benda yang massanya sama dan dijatuhkan pada ketinggian sama.

Benda yang akan menimbulkan tekanan terbesar adalah……. c.

d.

2. Grafik di bawah ini yang menunjukkan hubungan antara F dan A apabila P

tetap adalah....

c.

d.

F b. 

F d. 

a.  F 

c. 

 

171  

   

3. Tekanan maksimal yang dapat dikerjakan balok di atas pada lantai adalah ….(g=10m/s2) e. 500 N/m2 f. 2500 N/m2 g. 5000 N/m2 h. 10.000 N/m2

4. Ketika Ani menggunakan tali tas kecil(sempit) Ani merasakan pundaknya

sakit tapi ketika Ani menggunakan tali tas yang lebar Ani tidak merasakan pundaknya sakit. Mengapa terjadi demikian? e. karena tali tas yang lebar memiliki tekanan yang besar sehingga tidak

membuat pundak sakit. f. karena tali tas yang lebar memiliki tekanan yang kecil sehingga tidak

membuat pundak sakit g. karena tali tas yang sempit memiliki tekanan yang kecil sehingga membuat

pundak sakit h. karena tali tas yang sempit memberikan tekanan yang kecil dibandingkan

dengan tali tas yang lebar sehingga tali tas sempit membuat sakit pundak. 5. Bencana atau peristiwa berkaitan dengan konsep materi tekanan pada zat

padat adalah…….. c. Tanah Longsor c. Angin ribut d. Tsunami d. Banjir

6. Solusi dalam pencegahan bencana tanah longsor adalah kecuali…….. e. Melakukan pemetaan daerah rawan longsor f. Kenali tanda-tanda terjadinya tanah longsor g. Pindah tempat tinggal yang lebih aman h. Selalu menjaga kondisi tanah dengan baik dengan penanaman pohon

7. Tekanan hidrostatis adalah…… e. Tekanan yang disebabkan oleh zat cair yang diam pada suatu kedalaman

tertentu f. Tekanan yang disebabkan oleh zat cair yang bergerak pada suatu

kedalaman tertentu g. Tekanan yang disebabkan oleh zat cair yang diam ataupun bergerak pada

suatu kedalaman tertentu h. Tekanan yang disebabkan oleh zat cair yang diam pada suatu permukaan

tertentu

100 kg 0,2 m

2 m 1 m 

172  

   

8. Perhatikan gambar berikut! Sebuah bak diisi penuh dengn air. Jika massa jenis air 1 g/cm3 dan percepatan gravitasinya 10 m/s2, tekanan hidrostatis di titik A adalah……. c. 8.000 Pa c. 800 Pa d. 2.000 Pa d. 200 Pa

9. Perhatikan gambar berikut!

Prinsip pembangunan bendungan yang benar adalah pada gambar……….. c. Gambar 1 c. Gambar 3 d. Gambar 2 d. Gambar 4

10. Perhatikan pernyataan berikut! 5. Terdapat pipa yang sempit 6. Jumlah bejana berhubungan lebih dari dua 7. Bejana diisi dengan lebih dari satu jenis zat cair 8. Bejana dalam keadaan tertutup Pernyataan yang menyebabkan Hukum Bejana Berhubungan tidak berlaku adalah nomor………… a. 1, 2, dan 3 c. 1, 3, dan 4 b. 1, 2, dan 4 d. 2, 3, dan 4

A

20 cm 

80 cm 

Air  Air Air Air

1.  2.  3.  4.

173  

   

11. Perhatikan gambar!

Sebuah bejana U berisi raksa dan suatu zat cair yang tidak bercampur dengan raksa. Jika massa jenis raksa 13600 kg/m3 dan massa jenis zat tersebut 3400 kg/m3, maka tinggi zat cair tersebut (h) adalah …. c. 0,1 cm c. 1,6 cm d. 0,625 cm d. 10 cm

12. Cerek, gelas, water pas, air sumur. Dari benda-benda tersebut, yang memanfaatkan prinsip bejana berhubungan adalah …. c. cerek dan gelas c. cerek dan water pas d. gelas dan sumur d. gelas dan water pas

13. Pembangunan bendungan pada waduk yang tidak sesuai dengan konsep tekanan pada zat cair akan mengakibatkan bencana atau peristiwa……… e. Jebolnya bendungan sehingga menyebabkan banjir di sekitar waduk f. Jebolnya bendungan sehingga menyebabkan ikan-ikan didalam waduk

tumpah ke daratan g. Rusaknya bendungan sehingga tanah di sekitar waduk bisa basah dan

longsor h. Rusaknya bendungan sehingga perlu diperbaiki

14. Akibat dari bencana banjir adalah kecuali……… e. Tergenangnya sawah, hanyutnya benda-benda, dan ternak f. Hancurnya bangunan akibat terjangan air dan benda-benda yang

dibawanya g. Epidemi penyakit, seperti diare, DB, gatal-gatal, dll. h. Hanyutnya ikan-ikan dari waduk ke daratan sehingga bisa dimanfaatkan

15. Perhatikan langkah-langkah di bawah ini! 6. Kenalilah lingkungan tempat tinggal kita 7. Kenalilah tanda-tanda terjadinya banjir 8. Ketauhilah tempat-tempat untuk menghibur warga ketika terjadi banjir 9. Ketauhilah tempat-tempat yang aman saat banjir terjadi 10. Kenalilah tetangga agar ada teman untuk mengungsi jika banjir Berdasarkan pernyataan di atas, yang termasuk solusi pencegahan bencana banjir adalah…… c. 1,2,3 c. 1,3,4 d. 2,3,4 d. 1,2,4

zat cair h

raksa

2,5cm

174  

   

16. Sebuah benda ketika ditimbang di udara beratnya 5N. Ketika ditimbang di dalam air ternyata benda mendapat gaya tekan ke atas dari air sebesar 1,5 N. Besarnya berat benda di dalam air benda adalah …. c. 6,5N c. 3,5 N d. 5 N d. 1,5 N

17. Kapal laut yang terbuat dari besi dan baja dapat terapung di atas permukaan laut karena…. a. Berat seluruh kapal diseimbangkan dengan badan kapal yang terdesak air

dan gaya tekan ke atas b. Massa jenis besi lebih kecil daripada massa jenis air laut c. Tidak ada gaya gravitasi laut d. Massa jenis kapal lebih besar daripada massa jenis air laut

18. Tekanan yang diberikan kepada zat cair dalam ruang tertutup diteruskan sama besar ke segala arah merupakan pernyataan dari …. e. hukum Newton f. hukum Archimedes g. hukum Pascal h. hukum Joule

19. Luas penghisap kecil 4 cm2 dan luas penghisap besar adalah 16 cm2 maka gaya minimal (F1) yang dibutuhkan agar truck seberat 30.000 N dapat terangkat adalah .... c. 75 N c. 1500 N d. 750 N d. 7500 N

20. Jika botol bekas air mineral diisi dengan air panas, kemudian dikosongkan, ditutup dan didiamkan akan penyok karena .... e. tekanan udara di luar botol lebih kecil daripada di dalam f. tekanan udara di luar botol lebih besar daripada tekanan udara di dalam g. tekanan udara di luar botol sama dengan di dalam h. tidak ada hubungannya dengan tekanan

21. Tekanan atmosfer di kota A dari bacaan barometer adalah 69 cmHg, maka tinggi kota A dari permukaan laut adalah….. c. 500 m c. 700 m d. 600 m d. 800 m

175  

   

22. Volume gas dalam ruang tertutup adalah 4 cm3 tekanannya 1 atm. Jika tekanan diperbesar menjadi dua kali, maka volumenya menjadi…. c. 2,0 cm3 c. 1,0 cm3 d. 1,5 cm3 d. 0,5 cm3

23. Angin merupakan gerakan udara dari daerah yang bertekanan tinggi ke daerah yang bertekanan rendah. Akibat jika kekuatan angin tersebut sangat besar adalah…. c. Tanah longsor c. Angin ribut d. Banjir d. Kebakaran

24. Perhatikan pernyataan berikut! 6. Memantau prakiraan cuaca dari BMG 7. Mempelajari dan mengenali tanda-tanda akan terjadinya angin ribut 8. Bergerak ke tempat yang aman 9. Memperkuat struktur bangunan rumah 10. Mematikan aliran listrik Pernyataan di atas yang termasuk langkah kesiapsiagaan terhadap bencana angin ribut adalah…… e. 1, 2, dan 3 c. 1, 2, dan 5 f. 2, 3, dan 4 d. 1, 2, dan 4

25. Perhatikan pernyataan berikut! 5. Memantau prakiraan cuaca dari BMG 6. Mempelajari dan mengenali tanda-tanda akan terjadinya angin ribut 7. Mematikan aliran listrik 8. Segera mengungsi ke tempat aman Pernyataan di atas yang termasuk langkah ketika terjadi bencana angin ribut adalah…… g. 1 dan 2 c. 3 dan 4 h. 2 dan 3 d. 1 dan 4

_____GOOD LUCK_____

176  

   

Lampiran 27

JAWABAN SOAL POSTTEST

1. B 2. A 3. A 4. B 5. A 6. C 7. A 8. A 9. B 10. C 11. D 12. C 13. A 14. D 15. D 16. C 17. A 18. C 19. D 20. B 21. C 22. A 23. C 24. D 25. C

177  

   

Kode Nilai Kode Nilai1 E-01 80 1 K-01 722 E-02 88 2 K-02 883 E-03 76 3 K-03 804 E-04 80 4 K-04 685 E-05 84 5 K-05 886 E-06 72 6 K-06 687 E-07 72 7 K-07 808 E-08 80 8 K-08 729 E-09 84 9 K-09 6810 E-10 80 10 K-10 7611 E-11 80 11 K-11 6412 E-12 92 12 K-12 8013 E-13 84 13 K-13 7214 E-14 64 14 K-14 6815 E-15 88 15 K-15 7216 E-16 72 16 K-16 6417 E-17 76 17 K-17 8018 E-18 76 18 K-18 7619 E-19 72 19 K-19 7620 E-20 76 20 K-20 7621 E-21 68 21 K-21 5622 E-22 92 22 K-22 6823 E-23 76 23 K-23 7624 E-24 72 24 K-24 7225 E-25 72 25 K-25 7626 E-26 64 26 K-26 7227 E-27 80 27 K-27 7628 E-28 84 28 K-28 6029 E-29 72 29 K-29 6830 E-30 72 30 K-30 8031 E-31 72 31 K-31 7632 E-32 80 32 K-32 8033 E-33 68 33 K-33 8834 E-34 76 34 K-34 8035 E-35 72 35 K-35 7236 E-36 80 36 K-36 7637 E-37 84 37 K-37 76

= 2860 = 2740n = 37 n = 37

= 77,30 = 74,05= 48,94 = 51,22

S = 7,00 S = 7,16

No No KontrolEksperimen

X2S

X2S

∑ ∑

Lampiran 28

DATA HASIL TEST KOGNITIF

178  

   

Lampiran 29

UJI KESAMAAN DUA VARIANS HASIL BELAJAR KOGNITIF

Hipotesis:Ho :Ha :

Kriteria:Ho diterima jika harga F hitung < F tabel

Pengujian Hipotesis:Rumus yang digunakan adalah :

No Kelas Varians 1 Eksperimen 48,942 Kontrol 51,22

F hitung = 51,2248,94

F hitung = 1,05

Untuk a = 5% dengan dk pembilang = 37-1 = 36

dk penyebut = 37-1 = 36maka harga F tabel = 1,744

1,05 1,744

Karena F hitung < F tabel maka Ho diterima antara kelas eksperimen dengan kelaskontrol mempunyai varians yang sama (homogen)

Daerah penolakan HoDaerah penerimaan Ho

Daerah penerimaan HoDaerah penolakan

21 σσ =

21 σσ ≠

kecilVariansTerbesarVariansTerFhitung =

179  

   

KODE NILAI Hipotesis :E-01 80 Ho : data terdistribusi normalE-02 88 Ha : data tidak terdistribusi normalE-03 76 Uji Hipotesis :E-04 80 Untuk menguji hipotesis tersebut digunakan rumus :E-05 84E-06 72E-07 72E-08 80E-09 84 Kreteria :E-10 80 Ho diterima jika E-11 80E-12 92 INTERVAL f 0 f h f 0 -f h

E-13 84 60 - 65 2 1 1 1 1,00E-14 64 66 - 71 2 5 -3 9 1,80E-15 88 72 - 77 16 13 3 9 0,71E-16 72 78 - 83 9 13 -4 16 1,27E-17 76 84 - 89 5 5 0 0 0,00E-18 76 90 - 95 3 1 2 4 4,00E-19 72 JUMLAH 37 37 0 39 8,78E-20 76E-21 68 dk = 6 - 1 = 5E-22 92 Kesalahan = 5%E-23 76 = 11,07E-24 72 = 8,78E-25 72E-26 64E-27 80E-28 84E-29 72E-30 72 8,785 11,07E-31 72E-32 80 Karena E-33 68 maka data tersebut terdistribusi normalE-34 76E-35 72E-36 80E-37 84Σ 2860n 37

77,3048,94

S 7,00

Daerah penerimaan Ho

Daerah penolakan Ho

X2S

h

ho

fff 2

2 )( −=χ

22tabelhitung χχ <

2χ20 )( hff −

2tabelχ2hitungχ

22tabelhitung χχ <

Lampiran 30

UJI NORMALITAS HASIL BELAJAR KOGNITIF KELAS EKSPERI

180  

   

KODE NILAI Hipotesis :K-01 72 Ho : data terdistribusi normalK-02 88 Ha : data tidak terdistribusi normalK-03 80K-04 68 Pengujian Hipotesis :K-05 88 Untuk menguji hipotesis tersebut digunakan rumus :K-06 68K-07 80K-08 72K-09 68 Kreteria :K-10 76 Ho diterima jikaK-11 64K-12 80 INTERVAL f 0 f h f 0 -f h

K-13 72 56 - 61 2 1 1 1 1,00K-14 68 62 - 67 2 5 -2 4 0,80K-15 72 68 - 73 13 13 0 0 0,00K-16 64 74 - 79 10 13 -3 9 0,71K-17 80 80 - 85 7 5 2 4 0,80K-18 76 86 - 91 3 1 2 4 4,00K-19 76 JUMLAH 37 37 1 22 7,32K-20 76K-21 56 dk = 6 - 1 = 5K-22 68 Kesalahan = 5%K-23 76 = 11,07K-24 72 = 7,32K-25 76K-26 72K-27 76K-28 60K-29 68K-30 80 7,32 11,07K-31 76K-32 80 Karena K-33 88 maka data tersebut terdistribusi normalK-34 80K-35 72K-36 76K-37 76Σ 2740n 37

74,0551,22

S 7,16

Daerah penerimaan Ho

Daerah penolakan Ho

22tabelhitung χχ <

2χ20 )( hff −

2tabelχ

2hitungχ

h

ho

fff 2

2 )( −=χ

22tabelhitung χχ <

X2S

Lampiran 31

UJI NORMALITAS HASIL BELAJAR KOGNITIF KELAS KONTROL

181  

   

Hipotesis :H0 : (siswa yang tuntas terhadap hasil belajar melalui model pembelajaran

Team Games Tournament bervisi SETS sama dengan siswa yang tuntas terhadap hasil belajar melalui model pembelajaran diskusi bervisi SETS)

Ha : (siswa yang tuntas terhadap hasil belajar melalui model pembelajaran Team Games Tournament bervisi SETS lebih dari siswa yang tuntas terhadap hasil belajar melalui model pembelajaran diskusi bervisi SETS)

Pengujian Hipotesis :Rumus yang digunakan adalah :

keterangan :dan

: banyak siswa yang tuntas pada kelas eksperimen: banyak siswa yang tuntas pada kelas kontrol: jumlah keseluruhan siswa pada kelas eksperimen: jumlah keseluruhan siswa pada kelas kontrol

Kriteria :Kriteria yang digunakan yaitu tolak H0 jikadengan taraf nyata α = 0,05 dari daftar normal baku memberikan

p = = 0,811 q = 0,189

z = = 0,162 = 1,7810,091

karena maka Ha diterima dan Ho ditolak dan uji sangat berartiSehingga bisa disimpulkan bahwa siswa yang tuntas terhadap hasil belajar melalui modelpembelajaran Team Games Tournament bervisi SETS lebih dari siswa yang tuntas terhadap hasil belajar melalui model pembelajaran diskusi bervisi SETS

1,64 1,781

Daerah penerimaan Ho

Daerah penolakan Ho

65,145,0 =z

21 ππ =

21 ππ >

⎭⎬⎫

⎩⎨⎧

⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛+⎟⎟

⎞⎜⎜⎝

⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛−⎟⎟

⎞⎜⎜⎝

=

21

2

2

1

1

11nn

pq

nx

nx

z

21

21

nnxx

p++

=pq −= 1

1x2x1n

2n

α−≥ 5,0zz

37372733

++

⎭⎬⎫

⎩⎨⎧

⎟⎠⎞

⎜⎝⎛+⎟

⎠⎞

⎜⎝⎛×

⎟⎠⎞

⎜⎝⎛−⎟

⎠⎞

⎜⎝⎛

371

371189,0811,0

3727

3733

45,0zz >

Lampiran 32

UJI KESAMAAN DUA PROPORSI HASIL BELAJAR KOGNITIF

182  

   

Hipotesis :Ho : µ1 µ2 (rata-rata hasil belajar siswa melalui model pembelajaran Team

Games Tournament bervisi SETS kurang dari atau sama dengan rata-rata hasil belajar siswa melalui model pembelajaran diskusi bervisi SETS )

Ha : µ1 > µ2 (rata-rata hasil belajar siswa melalui model pembelajaran Team Games Tournament bervisi SETS lebih dari rata-rata hasilbelajar siswa melalui model pembelajaran diskusi bervisi SETS)

Pengujian Hipotesis :Karena data kedua sampel homogen, dari jumlah yang sama dan terdistribusi normal, maka digunakan rumus :

Keterangan :: rata-rata posttest pada kelas eksperimen: rata-rata posttest pada kelas kontrol: jumlah siswa kelas eksperimen: jumlah siswa kelas kontrol: varians kelompok eksperimen: varians kelompok kontrol

Kriteria :Jika t hitung ≤ t tabel maka H0 ditolak dan Ha diterima.

t = = 3,250 = 1,9751,645

Dengan dk = n1+n2-2 = 37+37-2 = 72 dan α= 5 %maka harga t tabel adalah 1,996Karena t hitung < t tabel maka Ha diterima dan Ho ditolakSehingga bisa disimplkan bahwa rata-rata hasil belajar siswa melalui model pembelajaran Team Games Tournament bervisi SETS lebih dari rata-rata hasil belajar siswa melalui model pembelajaran diskusi bervisi SETS

1,975 1,997

Daerah penerimaan HoDaerah penolakan

Ho

2

22

1

21

21

nS

nS

xxt

+

−=

1x2x1n2n21S22S

3722,51

3794,48

05,7430,77

+

Lampiran 33

UJI PERBEDAAN DUA RATA-RATA HASIL BELAJAR KOGNITIF

  

   

183

Lampiran 34

HASIL BELAJAR AFEKTIF KELAS EKSPERIMEN

SkorA B C D A B C D A B C D A B C D Total

E-01 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 88 81 88 75 83E-02 4 4 3 2 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 2 94 88 75 63 80E-03 4 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 88 75 69 69 75E-04 3 3 2 3 3 3 3 3 4 2 4 4 3 4 4 3 81 75 81 81 80E-05 4 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 81 75 75 81 78E-06 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 81 69 81 81 78E-07 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 100 88 81 94 91E-08 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 81 69 81 69 75E-09 4 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 4 4 3 3 88 75 63 75 75E-10 2 2 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 4 3 4 63 69 69 75 69E-11 3 4 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 81 75 81 81 80E-12 2 2 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 2 3 3 75 63 81 81 75E-13 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 81 75 75 75 77E-14 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 100 81 94 81 89E-15 3 2 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 88 63 75 75 75E-16 4 3 2 3 4 4 2 3 4 3 2 2 3 3 4 3 94 81 63 69 77E-17 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 88 75 81 75 80E-18 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 100 75 75 88 84E-19 4 3 3 3 4 2 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 94 81 81 81 84E-20 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 81 88 88 88 86E-21 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 88 75 88 75 81E-22 4 3 3 3 4 2 3 3 4 3 2 3 4 4 3 3 100 75 69 75 80E-23 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 81 88 81 75 81E-24 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 100 81 81 75 84E-25 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 81 88 94 75 84E-26 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 2 69 69 75 63 69E-27 4 2 3 3 4 2 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 100 63 81 75 80

A BPert II Pert III Pert IV

C DKriteriaPert I

Kel. Kode

1

2

3

4

5

TuntasTuntasTuntasTuntasTuntas

KKMTuntas

Tuntas

TuntasTuntasTuntasTuntasTuntas

TuntasTuntasTuntas

Tidak TuntasTuntas

Tuntas

TuntasTuntasTuntasTuntas

Tidak Tuntas

TuntasTuntasTuntasTuntas

  

   

184

E-28 4 3 3 2 3 2 2 3 4 3 4 3 4 3 4 3 94 69 81 69 78E-29 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 100 88 75 81 86E-30 4 3 3 3 4 2 2 3 3 3 3 3 4 4 3 3 94 75 69 75 78E-31 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 94 88 81 75 84E-32 3 3 4 3 3 3 2 3 4 2 4 3 3 3 2 3 81 69 75 75 75E-33 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 81 88 81 81 83E-34 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 94 81 88 75 84E-35 4 2 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 94 69 81 81 81E-36 4 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 4 3 3 3 88 75 69 69 75E-37 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 4 4 3 2 88 75 75 63 75

3250 2831 2900 2813 2948 = Σ88 77 78 76 37 = n

79,69 =24,69 =4,97 = S

Keterangan :A : Aspek KedisiplinanB : Aspek Tanggung JawabC : Aspek Peduli LingkuanganD : Aspek Kerjasama Kelompok

7

6

TuntasTuntas

JumlahRata-rata

TuntasTuntasTuntasTuntasTuntas

TuntasTuntasTuntas

X2S

  

   

185

Lampiran 35

HASIL BELAJAR AFEKTIF KELAS KONTROL

SkorA B C D A B C D A B C D A B C D Total

K-01 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 75 50 56 75 64K-02 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 75 81 88 88 83K-03 3 3 2 2 3 2 2 2 4 4 3 3 3 2 3 2 81 69 63 56 67K-04 4 3 3 3 4 2 3 4 3 2 3 3 4 3 3 4 94 63 75 88 80K-05 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 81 75 69 88 78K-06 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 94 88 94 81 89K-07 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 4 81 69 69 81 75K-08 4 3 3 3 4 3 3 3 4 2 3 3 4 3 2 3 100 69 69 75 78K-09 2 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 63 75 81 81 75K-10 3 2 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 88 75 88 88 84K-11 3 3 3 2 2 4 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 69 81 69 56 69K-12 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 4 2 3 2 2 2 75 63 63 63 66K-13 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 75 81 81 75 78K-14 4 2 2 2 4 2 2 2 3 3 2 2 4 3 3 3 94 63 56 56 67K-15 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 63 81 81 75 75K-16 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 94 75 88 75 83K-17 3 4 4 3 3 3 3 3 4 2 2 3 3 3 3 3 81 75 75 75 77K-18 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 75 75 63 63 69K-19 4 3 3 2 4 3 2 3 3 2 4 3 4 3 3 3 94 69 75 69 77K-20 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 81 81 88 81 83K-21 3 3 3 2 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 75 81 75 63 73K-22 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 81 75 81 75 78K-23 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 94 81 81 81 84K-24 4 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 4 4 3 2 3 94 75 63 81 78K-25 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 88 100 81 75 86K-26 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 75 69 88 81 78K-27 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 94 81 81 75 83

C DKriteria

1

2

3

4

5

TuntasTidak Tuntas

TuntasTuntasTuntasTuntas

KKMTidak Tuntas

Pert II Pert III Pert IIIKel. Kode

Pert IA B

Tidak TuntasTuntasTuntasTuntas

Tidak Tuntas

TuntasTuntasTuntas

Tidak TuntasTidak Tuntas

Tuntas

TuntasTuntasTuntasTuntas

TuntasTuntasTuntasTuntasTuntas

  

   

186

K-28 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 88 88 81 81 84K-29 3 2 3 2 4 2 3 2 2 3 2 3 4 3 3 3 81 63 69 63 69K-30 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 88 75 81 88 83K-31 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 81 81 81 81 81K-32 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 88 75 81 88 83K-33 3 4 3 4 3 2 3 4 3 3 2 3 3 4 3 3 75 81 69 88 78K-34 2 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 75 88 81 75 80K-35 4 3 2 3 3 3 2 2 4 3 2 2 3 3 3 2 88 75 56 56 69K-36 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 75 88 81 75 80K-37 4 3 2 2 3 3 3 2 3 4 2 2 4 3 2 2 88 81 56 50 69

3056 2813 2775 2763 2852 = Σ83 76 75 75 37 = n

77,07 =41,51 =6,44 = S

A :B :C :D :

Keterangan :Aspek KedisiplinanAspek Tanggung JawaAspek Peduli LingkuanganAspek Kerjasama Kelompok

JumlahRata-rata

7

TuntasTuntas

Tidak TuntasTuntas

Tidak Tuntas

6

TuntasTidak Tuntas

TuntasTuntasTuntas

X2S

187  

   

Lampiran 36 UJI KESAMAAN DUA VARIANS HASIL BELAJAR AFEKTIF

Hipotesis:Ho :Ha :

Kriteria:Ho diterima jika harga F hitung < F tabel

Pengujian Hipotesis:Rumus yang digunakan adalah :

No Kelas Varians 1 Eksperimen 24,692 Kontrol 41,51

F hitung = 41,5124,69

F hitung = 1,68

Untuk a = 5% dengan dk pembilang = 37-1 = 36

dk penyebut = 37-1 = 36maka harga F tabel = 1,744

1,68 1,744

Karena F hitung < F tabel maka antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol mempunyai varians yang sama (homogen)

Daerah penolakan HoDaerah penerimaan Ho

Daerah penerimaan Ho Daerah penolakan

21 σσ =

21 σσ ≠

kecilVariansTerbesarVariansTerFhitung =

188  

   

Lampiran 37

UJI NORMALITAS HASIL BELAJAR AFEKTIF KELAS EKSPERIMEN

KODE NILAI Hipotesis :E-01 83 Ho : data terdistribusi normalE-02 80 Ha : data tidak terdistribusi normalE-03 75 Uji Hipotesis :E-04 80 Untuk menguji hipotesis tersebut digunakan rumus :E-05 78E-06 78E-07 91E-08 75E-09 75 Kreteria :E-10 69 Ho diterima jikaE-11 80E-12 75 INTERVAL f 0 f h f 0 -f h

E-13 77 69 - 72 2 1 1 1 1,00E-14 89 73 - 76 8 5 3 9 1,80E-15 75 77 - 80 12 13 -1 1 0,08E-16 77 81 - 84 11 13 -2 4 0,32E-17 80 85 - 88 2 5 -3 9 1,80E-18 84 89 - 92 2 1 1 1 1,00E-19 84 JUMLAH 37 37 0 25 6,00E-20 86E-21 81 dk = 6 - 1 = 5E-22 80 Kesalahan = 5%E-23 81 = 11,07E-24 84 = 6,00E-25 84E-26 69E-27 80E-28 78E-29 86E-30 78 6,00 11,07E-31 84E-32 75 Karena E-33 83 maka data tersebut terdistribusi normalE-34 84E-35 81E-36 75E-37 75

2949n 37

79,7023,99

S 4,90

Daerah penerimaan Ho

Daerah penolakan Ho

X2S

h

ho

fff 2

2 )( −=χ

22tabelhitung χχ <

2χ20 )( hff −

2tabelχ

2hitungχ

22tabelhitung χχ <

189  

   

Lampiran 38

UJI NORMALITAS HASIL BELAJAR AFEKTIF KELAS KONTROL

KODE NILAI Hipotesis :K-01 64 Ho : data terdistribusi normalK-02 83 Ha : data tidak terdistribusi normalK-03 67 Uji Hipotesis :K-04 80 Untuk menguji hipotesis tersebut digunakan rumus :K-05 78K-06 89K-07 75K-08 78K-09 75 Kreteria :K-10 84 Ho diterima jika K-11 69K-12 66 INTERVAL f 0 f h f 0 -f h

K-13 78 64 - 68 4 1 3 9 9,01K-14 67 69 - 73 6 5 1 4 0,80K-15 75 74 - 78 12 13 -1 1 0,08K-16 83 79 - 83 10 13 -3 9 0,71K-17 77 84 - 88 4 5 -1 1 0,20K-18 69 89 - 93 1 1 0 0 0,00K-19 77 JUMLAH 37 37 0 24 10,80K-20 83K-21 73 dk = 6 - 1 = 5K-22 78 Kesalahan = 5%K-23 84 = 11,07K-24 78 = 10,80K-25 86K-26 78K-27 83K-28 84K-29 69K-30 83 10,80 11,07K-31 81K-32 83 Karena K-33 78 maka data tersebut terdistribusi normalK-34 80K-35 69K-36 80K-37 69Σ 2853n 37

77,1140,99

S 6,40

Daerah penerimaan Ho

Daerah penolakan Ho

X2S

h

ho

fff 2

2 )( −=χ

22tabelhitung χχ <

2χ20 )( hff −

2tabelχ2hitungχ

22tabelhitung χχ <

2χ20 )( hff −

190  

   

Lampiran 39

UJI KESAMAAN DUA PROPORSI HASIL BELAJAR AFEKTIF

Hipotesis :H0 : (siswa yang tuntas terhadap hasil belajar melalui model pembelajaran

Team Games Tournament bervisi SETS sama dengan siswa yang tuntas terhadap hasil belajar melalui model pembelajaran diskusi bervisi SETS)

Ha : (siswa yang tuntas terhadap hasil belajar melalui model pembelajaran Team Games Tournament bervisi SETS lebih dari siswa yang tuntas terhadap hasil belajar melalui model pembelajaran diskusi bervisi SETS)

Pengujian Hipotesis :Rumus yang digunakan adalah :

keterangan :dan

: banyak siswa yang tuntas pada kelas eksperimen: banyak siswa yang tuntas pada kelas kontrol: jumlah keseluruhan siswa pada kelas eksperimen: jumlah keseluruhan siswa pada kelas kontrol

Kriteria :Kriteria yang digunakan yaitu tolak H0 jikadengan taraf nyata α = 0,05 dari daftar normal baku memberikan

p = 34+28 = 0,838 q = 0,16237+37

z = = 0,162 = 1,8920,086

karena maka Ha diterima dan Ho ditolak dan uji sangat berartiSehingga bisa disimpulkan bahwa siswa yang tuntas terhadap hasil belajar melalui modelpembelajaran Team Games Tournament bervisi SETS lebih dari siswa yang tuntas terhadap hasil belajar melalui model pembelajaran diskusi bervisi SETS

1,64 1,892

Daerah penerimaan HoDaerah penolakan Ho

65,145,0 =z

21 ππ =

21 ππ >

⎭⎬⎫

⎩⎨⎧

⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛+⎟⎟

⎞⎜⎜⎝

⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛−⎟⎟

⎞⎜⎜⎝

=

21

2

2

1

1

11nn

pq

nx

nx

z

21

21

nnxxp

++

=pq −= 1

1x2x1n

2n

α−≥ 5,0zz

⎭⎬⎫

⎩⎨⎧

⎟⎠⎞

⎜⎝⎛+⎟

⎠⎞

⎜⎝⎛×

⎟⎠⎞

⎜⎝⎛−⎟

⎠⎞

⎜⎝⎛

371

371162,0838,0

3728

3734

45,0zz >

191  

   

Lampiran 40

UJI PERBEDAAN DUA RATA-RATA HASIL BELAJAR AFEKTIF

Hipotesis :Ho : µ1 µ2 (rata-rata hasil belajar siswa kelas eksperimen tidak lebih baik

atau sama dengan kelas kontrol)Ha : µ1 > µ2 (rata-rata hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih baik

dibanding kelas kontrol)

Pengujian Hipotesis :Karena data kedua sampel homogen, dari jumlah yang sama dan terdistribusi normal, maka digunakan rumus :

Keterangan : rata-rata: rata-rata posttest pada kelas eksperimen: rata-rata posttest pada kelas kontrol: jumlah siswa kelas eksperimen: jumlah siswa kelas kontrol: varians kelompok eksperimen: varians kelompok kontrol

KriteriaJika t hitung ≤ t tabel maka H0 ditolak dan Ha diterima.

t =

t = 79,69 - 77,07 = 2,62 = 1,959?  1,78919 1,34

Dengan dk = n1+n2-2 = 37+37-2 = 72 dan α= 5 %maka harga t tabel adalah 1,996Karena t hitung < t tabel maka Ha diterima dan Ho ditolakIni berarti bahwa hasil belajar afektif materi tekanan yang dikaitkan dengan kebencanaan pada kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol.

1,96 1,997

Daerah penerimaan Ho

Daerah penolakan Ho

2

22

1

21

21

nS

nS

xxt

+

−=

1x2x1n2n2

1S22S

3751,41

3769,24

07,7769,79

+

  

   

192

Lampiran 41

HASIL BELAJAR PSIKOMOTORIK KELAS EKSPERIMEN

Jumlah JumlahSkor Skor

A B C D E F A B C D E FE-01 4 4 3 3 3 3 20 4 3 3 2 3 3 18 19,00 79 TuntasE-02 3 3 3 2 3 4 18 4 3 3 2 3 4 19 18,50 77 TuntasE-03 3 4 3 3 3 4 20 3 3 3 3 3 4 19 19,50 81 TuntasE-04 4 4 3 4 3 3 21 4 4 3 3 3 3 20 20,50 85 TuntasE-05 3 3 2 2 4 4 18 4 3 2 3 3 4 19 18,50 77 TuntasE-06 3 3 2 3 3 3 17 3 3 2 3 3 3 17 17,00 71 TuntasE-07 3 3 3 3 3 4 19 3 4 3 2 3 3 18 18,50 77 TuntasE-08 3 3 3 3 2 3 17 3 2 3 3 2 3 16 16,50 69 Tidak TuntasE-09 4 4 3 3 3 4 21 4 4 3 3 3 4 21 21,00 88 TuntasE-10 3 3 3 4 3 2 18 3 3 3 4 3 3 19 18,50 77 TuntasE-11 4 3 3 3 3 3 19 4 3 3 3 3 3 19 19,00 79 TuntasE-12 4 4 3 3 3 3 20 4 3 3 3 3 3 19 19,50 81 TuntasE-13 4 3 3 3 3 3 19 4 3 3 3 3 3 19 19,00 79 TuntasE-14 4 3 3 2 3 3 18 4 3 3 2 3 3 18 18,00 75 TuntasE-15 4 4 3 3 4 4 22 4 4 3 3 4 3 21 21,50 90 TuntasE-16 4 3 3 3 3 4 20 4 3 3 4 3 4 21 20,50 85 TuntasE-17 3 4 2 3 3 3 18 3 4 2 3 3 3 18 18,00 75 TuntasE-18 4 3 3 3 2 3 18 4 3 3 3 2 3 18 18,00 75 TuntasE-19 3 3 2 3 3 4 18 2 3 3 3 3 3 17 17,50 73 TuntasE-20 3 3 3 3 4 3 19 4 3 3 3 3 3 19 19,00 79 TuntasE-21 3 2 4 3 3 3 18 3 2 4 3 3 3 18 18,00 75 TuntasE-22 4 3 2 3 3 3 18 4 4 3 3 3 3 20 19,00 79 Tuntas

4

3

2

1

Pertemuan I

Penilaian Aspek PsikomotorikSkor Total Keterangan

Penilaian Aspek Psikomotorik

Pertemuan II Rata-rataKelompok Kode

  

   

193

E-23 4 3 3 3 3 2 18 4 3 3 3 2 2 17 17,50 73 TuntasE-24 4 3 3 3 2 3 18 4 4 3 2 3 3 19 18,50 77 TuntasE-25 4 4 3 4 3 3 21 3 3 3 3 3 3 18 19,50 81 TuntasE-26 4 3 3 3 4 3 20 3 4 3 3 3 3 19 19,50 81 TuntasE-27 4 4 3 3 3 4 21 4 3 3 3 4 3 20 20,50 85 TuntasE-28 4 3 3 3 3 3 19 4 3 3 3 3 3 19 19,00 79 TuntasE-29 3 3 3 3 3 3 18 3 3 3 2 3 3 17 17,50 73 TuntasE-30 4 3 3 3 3 3 19 3 4 3 2 4 2 18 18,50 77 TuntasE-31 4 3 4 3 3 3 20 3 3 3 3 3 3 18 19,00 79 TuntasE-32 4 4 3 3 3 3 20 4 4 3 3 3 3 20 20,00 83 TuntasE-33 3 2 3 3 2 2 15 3 3 3 3 3 2 17 16,00 67 Tidak TuntasE-34 4 4 3 3 3 2 19 4 3 3 3 3 2 18 18,50 77 TuntasE-35 3 4 3 3 2 3 18 4 3 3 3 2 3 18 18,00 75 TuntasE-36 4 4 3 3 4 4 22 4 3 3 3 3 3 19 20,50 85 TuntasE-37 4 4 3 2 3 2 18 4 3 3 3 4 2 19 18,50 77 Tuntas

Keterangan :A : Aspek dalam mengamati demonstrasi di depan kelasB : Aspek menyiapkan alat dan bahanC : Aspek menyusun alat dan bahanD : Aspek melakukan pengukuranE : Aspek menuliskan dataF : Aspek merapikan kembali alat dan bahan

5

6

7

  

   

194

Lampiran 42

HASIL BELAJAR PSIKOMOTORIK

KELAS KONTROL

Jumlah JumlahSkor Skor

A B C D E F A B C D E FK-01 3 3 3 3 2 4 18 4 3 3 3 3 4 20 19,00 79 TuntasK-02 3 3 3 4 3 3 19 3 3 3 3 3 3 18 18,50 77 TuntasK-03 4 3 3 3 2 3 18 4 2 3 2 3 3 17 17,50 73 TuntasK-04 4 3 3 3 3 3 19 4 3 3 3 3 3 19 19,00 79 TuntasK-05 2 2 3 3 3 2 15 2 2 3 3 3 2 15 15,00 63 Tidak TuntasK-06 4 3 2 3 3 2 17 4 3 3 2 3 3 18 17,50 73 TuntasK-07 3 4 3 3 3 3 19 4 4 3 3 4 3 21 20,00 83 TuntasK-08 4 3 3 3 3 4 20 4 3 3 3 2 3 18 19,00 79 TuntasK-09 4 2 4 3 3 3 19 4 2 3 3 3 3 18 18,50 77 TuntasK-10 3 3 3 3 3 3 18 2 4 2 3 3 3 17 17,50 73 TuntasK-11 3 3 3 3 3 3 18 3 3 3 3 4 3 19 18,50 77 TuntasK-12 3 3 3 2 3 3 17 3 3 2 2 3 3 16 16,50 69 Tidak TuntasK-13 3 3 3 3 3 3 18 3 3 3 3 3 3 18 18,00 75 TuntasK-14 3 3 2 2 3 3 16 3 3 2 3 3 3 17 16,50 69 Tidak TuntasK-15 3 3 3 4 4 3 20 3 4 3 3 4 3 20 20,00 83 TuntasK-16 3 4 3 3 3 3 19 4 3 3 3 3 3 19 19,00 79 TuntasK-17 4 3 3 3 2 3 18 4 2 3 3 3 3 18 18,00 75 TuntasK-18 3 3 3 3 3 3 18 3 3 3 2 3 3 17 17,50 73 TuntasK-19 3 2 3 3 3 3 17 3 2 3 2 3 3 16 16,50 69 Tidak TuntasK-20 3 3 3 3 4 3 19 3 3 4 3 4 3 20 19,50 81 TuntasK-21 3 4 4 4 3 3 21 3 3 4 4 3 4 21 21,00 88 TuntasK-22 3 3 3 3 3 3 18 3 3 3 3 3 3 18 18,00 75 Tuntas

Kelompok NamaPenilaian Aspek Psikomotorik Penilaian Aspek Psikomotorik

Rata-rata Skor Total KeteranganPertemuan I Pertemuan II

1

2

3

4

  

   

195

K-23 3 3 3 2 3 3 17 3 3 3 2 3 3 17 17,00 71 TuntasK-24 3 3 3 3 3 3 18 3 2 3 3 3 3 17 17,50 73 TuntasK-25 3 3 2 3 3 2 16 3 3 2 3 2 2 15 15,50 65 Tidak TuntasK-26 3 3 3 4 4 3 20 3 3 3 4 3 4 20 20,00 83 TuntasK-27 4 3 4 3 3 4 21 4 3 4 3 3 4 21 21,00 88 TuntasK-28 3 4 3 4 3 3 20 3 3 4 3 3 3 19 19,50 81 TuntasK-29 2 2 3 3 3 3 16 2 2 3 2 3 2 14 15,00 63 Tidak TuntasK-30 3 3 3 4 3 3 19 3 3 4 3 3 3 19 19,00 79 TuntasK-31 3 3 3 3 2 3 17 3 3 3 3 2 3 17 17,00 71 TuntasK-32 4 2 3 3 3 3 18 4 3 3 3 3 4 20 19,00 79 TuntasK-33 3 2 3 2 3 3 16 3 2 3 2 3 2 15 15,50 65 Tidak TuntasK-34 3 3 3 2 3 3 17 3 3 3 3 3 3 18 17,50 73 TuntasK-35 3 4 3 3 4 4 21 3 4 3 3 3 4 20 20,50 85 TuntasK-36 4 2 3 4 3 3 19 3 3 4 3 3 4 20 19,50 81 TuntasK-37 3 3 3 3 4 3 19 3 3 3 3 3 4 19 19,00 79 Tuntas

Keterangan :A : Aspek dalam mengamati demonstrasi di depan kelasB : Aspek menyiapkan alat dan bahanC : Aspek menyusun alat dan bahanD : Aspek melakukan pengukuranE : Aspek menuliskan dataF : Aspek merapikan kembali alat dan bahan

5

6

7

196  

  

Lampiran 43

UJI KESAMAAN DUA VARIANS HASIL BELAJAR PSIKOMOTORIK

Hipotesis:Ho :Ha :

Kriteria:Ho diterima jika harga F hitung < F tabel

Pengujian Hipotesis:Rumus yang digunakan adalah :

No Kelas Varians 1 Eksperimen 25,052 Kontrol 42,88

F hitung = 42,8825,05

F hitung = 1,71

Untuk a = 5% dengan dk pembilang = 37-1 = 36

dk penyebut = 37-1 = 36maka harga F tabel = 1,744

1,71 1,744

Karena F hitung < F tabel maka antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol mempunyai varians yang sama (homogen)

Daerah penolakan HoDaerah penerimaan Ho

Daerah penerimaan HoDaerah penolakan

21 σσ =

21 σσ ≠

kecilVariansTerbesarVariansTerFhitung =

197  

   

Lampiran 44

UJI NORMALITAS BELAJAR PSIKOMOTORIK KELAS EKSPERIMEN

KODE NILAI Hipotesis :E-01 79 Ho : data terdistribusi normalE-02 77 Ha : data tidak terdistribusi normalE-03 81 Uji Hipotesis :E-04 85 Untuk menguji hipotesis tersebut digunakan rumus :E-05 77E-06 71E-07 77E-08 69E-09 88 Kreteria :E-10 77 Ho diterima jika E-11 79E-12 81 INTERVAL f0 fh f0-fhE-13 79 67 - 70 2 1 1 1 1,00E-14 75 71 - 74 4 5 -1 1 0,20E-15 90 75 - 78 13 13 0 0 0,00E-16 85 79 - 82 11 13 -2 4 0,32E-17 75 83 - 86 5 5 0 0 0,00E-18 75 87 - 90 2 1 1 1 1,00E-19 73 JUMLAH 37 37 0 7 2,52E-20 79E-21 75 dk = 6 - 1 = 5E-22 79 Kesalahan = 5%E-23 73 = 11,07E-24 77 = 2,52E-25 81E-26 81E-27 85E-28 79E-29 73E-30 77 2,519 11,07E-31 79E-32 83 KarenaE-33 67 maka data tersebut terdistribusi normalE-34 77E-35 75E-36 85E-37 77Σ 2896n 37

78,2625,05

S 5,00

Daerah penerimaan Ho

Daerah penolakan Ho

h

ho

fff 2

2 )( −=χ

22tabelhitung χχ <

2χ20 )( hff −

2tabelχ2hitungχ

22tabelhitung χχ <

X2S

X2S

198  

   

Lampiran 45

UJI NORMALITAS BELAJAR PSIKOMOTORIK KELAS KONTROL

KODE NILAI Hipotesis :E-01 79 Ho : data terdistribusi normalE-02 77 Ha : data tidak terdistribusi normalE-03 73 Uji Hipotesis :E-04 79 Untuk menguji hipotesis tersebut digunakan rumus :E-05 63E-06 73E-07 83E-08 79E-09 77 Kreteria :E-10 73 Ho diterima jikaE-11 77E-12 69 INTERVAL f0 fh f0-fhE-13 75 63 - 67 4 1 3 9 9,01E-14 69 68 - 72 5 5 0 0 0,00E-15 83 73 - 77 11 13 -2 4 0,32E-16 79 78 - 82 10 13 -3 9 0,71E-17 75 83 - 87 5 5 0 0 0,00E-18 73 88 - 92 2 1 1 1 1,00E-19 69 JUMLAH 37 37 0 23 11,04E-20 81E-21 88 dk = 6 - 1 = 5E-22 75 Kesalahan = 5%E-23 71 = 11,07E-24 73 = 11,04E-25 65E-26 83E-27 88E-28 81E-29 63E-30 79 11,039 11,07E-31 71E-32 79 KarenaE-33 65 maka data tersebut terdistribusi normalE-34 73E-35 85E-36 81E-37 79

2805n 37

75,8142,88

S 6,55

Daerah penerimaan Ho

Daerah penolakan Ho

h

ho

fff 2

2 )( −=χ

22tabelhitung χχ <

2χ20 )( hff −

2tabelχ2hitungχ

22tabelhitung χχ <

X2S

199  

   

Lampiran 46

UJI KESAMAAN DUA PROPORSI HASIL BELAJAR PSIKOMOTORIK

Hipotesis :H0 : (siswa yang tuntas terhadap hasil belajar melalui model pembelajaran

Team Games Tournament bervisi SETS sama dengan siswa yang tuntas terhadap hasil belajar melalui model pembelajaran diskusi bervisi SETS)

Ha : (siswa yang tuntas terhadap hasil belajar melalui model pembelajaran Team Games Tournament bervisi SETS lebih dari siswa yang tuntas terhadap hasil belajar melalui model pembelajaran diskusi bervisi SETS)

Pengujian Hipotesis :Rumus yang digunakan adalah :

keterangan :dan

: banyak siswa yang tuntas pada kelas eksperimen: banyak siswa yang tuntas pada kelas kontrol: jumlah keseluruhan siswa pada kelas eksperimen: jumlah keseluruhan siswa pada kelas kontrol

Kriteria :Kriteria yang digunakan yaitu tolak H0 jikadengan taraf nyata α = 0,05 dari daftar normal baku memberikan

p = 35+30 = 0,878 q = 0,12237+37

z = = 0,135 = 1,7780,076

karena maka Ha diterima dan Ho ditolak dan uji sangat berartiSehingga bisa disimpulkan bahwa siswa yang tuntas terhadap hasil belajar melalui modelpembelajaran Team Games Tournament bervisi SETS lebih dari siswa yang tuntas terhadap hasil belajar melalui model pembelajaran diskusi bervisi SETS

1,64 1,778

Daerah penerimaan HoDaerah penolakan Ho

65,145,0 =z

21 ππ =

21 ππ >

⎭⎬⎫

⎩⎨⎧

⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛+⎟⎟

⎞⎜⎜⎝

⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛−⎟⎟

⎞⎜⎜⎝

=

21

2

2

1

1

11nn

pq

nx

nx

z

21

21

nnxx

p++

=pq −= 1

1x2x1n

2n

α−≥ 5,0zz

⎭⎬⎫

⎩⎨⎧

⎟⎠⎞

⎜⎝⎛+⎟

⎠⎞

⎜⎝⎛×

⎟⎠⎞

⎜⎝⎛−⎟

⎠⎞

⎜⎝⎛

371

371122,0878,0

3730

3735

45,0zz >

200  

   

Lampiran 47

UJI PERBEDAAN DUA RATA-RATA HASIL BELAJAR PSIKOMOTRIK

Hipotesis :Ho : µ1 µ2 (rata-rata hasil belajar siswa kelas eksperimen tidak lebih baik

atau sama dengan kelas kontrol)Ha : µ1 > µ2 (rata-rata hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih baik

dibanding kelas kontrol)

Pengujian Hipotesis:Karena data kedua sampel homogen, dari jumlah yang sama dan terdistribusi normal, maka digunakan rumus :

Keterangan :: rata-rata posttest pada kelas eksperimen: rata-rata posttest pada kelas kontrol: jumlah siswa kelas eksperimen: jumlah siswa kelas kontrol: varians kelompok eksperimen: varians kelompok kontrol

KriteriaJika t hitung ≤ t tabel maka H0 ditolak dan Ha diterima.

t =

t = 78,26 - 75,81 = 2,45 = 1,808?  1,84 1,35

Dengan dk = n1+n2-2 = 37+37-2 = 72 dan α= 5 %maka harga t tabel adalah 1,996Karena t hitung < t tabel maka Ha diterima dan Ho ditolakIni berarti bahwa hasil belajar psikomotorik materi tekanan yang dikaitkan dengan kebencanaanpada kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol.

1,81 1,997

Daerah penerimaan Ho

Daerah penolakan Ho

2

22

1

21

21

nS

nS

xxt

+

−=

1n2n2

1S22S

1x2x

3788,42

3705,25

81,7526,78

+

201  

   

Lampiran 48

FOTO PENELITIAN

Peneliti memberikan presentasi materi di depan kelas

Peserta didik dalam kelompoknya melakukan percobaan

202  

   

Siswa berdiskusi dalam kelompoknya dan siswa yang sudah paham materi menjadi tutor sebaya teman sekelompoknya

Perwakilan kelompok bertanding mengerjakan soal turnamen di meja turnamen yang telah disediakan

203  

   

Lampiran 49

204  

   

Lampiran 50

205  

   

Lampiran 51