lensa kontak anatomi mata

2
1.1 Latar Belakang Gangguan penglihatan mata herediter, seperti buta warna adalah penglihatan warna-warna yang tidak sempurna. Cacat penglihatan yang paling dikenal adalah buta warna bawaan (congenital), tetapi bias juga terjadi cacat penglihatan warna yang didapatkan, yang kadang-kadang merupakan gejala dini kerusakan mata. Biasanya seseorang yang buta warna akan merasa penglihatannya tidak bermasalah sebab abnormalitas penglihatan warna tidak banyak mempengaruhi kehidupan awal manusia seperti pada masa kanak-kanak, karena tidak di sertai oleh kelainan tajam penglihatan. Abnormalitas penglihatan warna mulai mempengaruhi ketika anak dihadapkan pada persyaratan untuk masuk jurusan tertentu yang penglihatan warna menjadi salah satu criteria seperti jurusan kedokteran, tehnik, desain grafis, dan lain-lain. Oleh karena itu, identifiasi dini kelainan buta warna perlu dilakukan sejak awal untuk membimbing anak dalam menentukan jenjang pendidikannya kelak. Dengan mengetahui genetik sebagai salah satu penyebabnya, kita dapat mencegah peningkatan kasus buta warna seperti misalnya dengan melakukan conseling pranikah, sebab buta warna biasanya diturunkan dari ibu yang karier buta warna. Kejadian buta warna yang congenital bersifat tetap, terdapat sejak lahir, dan biasanya mengenai kedua mata. Sedangkan buta warna yang didapat, tidak terlihat waktu lahir, biasanya berjalan progresif, dan mengenai satu mata lebih dari mata sebelahnya.

Upload: ghinahafidz

Post on 27-Dec-2015

16 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Lensa Kontak Anatomi Mata

1.1 Latar Belakang

Gangguan penglihatan mata herediter, seperti buta warna adalah penglihatan warna-

warna yang tidak sempurna. Cacat penglihatan yang paling dikenal adalah buta warna

bawaan (congenital), tetapi bias juga terjadi cacat penglihatan warna yang didapatkan, yang

kadang-kadang merupakan gejala dini kerusakan mata.

Biasanya seseorang yang buta warna akan merasa penglihatannya tidak bermasalah

sebab abnormalitas penglihatan warna tidak banyak mempengaruhi kehidupan awal manusia

seperti pada masa kanak-kanak, karena tidak di sertai oleh kelainan tajam penglihatan.

Abnormalitas penglihatan warna mulai mempengaruhi ketika anak dihadapkan pada

persyaratan untuk masuk jurusan tertentu yang penglihatan warna menjadi salah satu criteria

seperti jurusan kedokteran, tehnik, desain grafis, dan lain-lain. Oleh karena itu, identifiasi

dini kelainan buta warna perlu dilakukan sejak awal untuk membimbing anak dalam

menentukan jenjang pendidikannya kelak.

Dengan mengetahui genetik sebagai salah satu penyebabnya, kita dapat mencegah

peningkatan kasus buta warna seperti misalnya dengan melakukan conseling pranikah, sebab

buta warna biasanya diturunkan dari ibu yang karier buta warna.

Kejadian buta warna yang congenital bersifat tetap, terdapat sejak lahir, dan biasanya

mengenai kedua mata. Sedangkan buta warna yang didapat, tidak terlihat waktu lahir,

biasanya berjalan progresif, dan mengenai satu mata lebih dari mata sebelahnya.