lempeng tektonik

10
LEMPENG TEKTONIK Lempeng Tektonik (Tectonic Plate) Menurut teori Lempeng Tektonik, lapisan terluar bumi kita terbuat dari suatu lempengan tipis dan keras yang masing-masing saling bergerak relatif terhadap yang lain. Gerakan ini terjadi secara terus-menerus sejak bumi ini tercipta hingga sekarang. Teori Lempeng Tektonik muncul sejak tahun 1960-an, dan hingga kini teori ini telah berhasil menjelaskan berbagai peristiwa geologis, seperti gempa bumi, tsunami, dan meletusnya gunung berapi, juga tentang bagaimana terbentuknya gunung, benua, dan samudra. Lempeng tektonik terbentuk oleh kerak benua (continental crust) ataupun kerak samudra (oceanic crust), dan lapisan batuan teratas dari mantel bumi (earth's mantle). Kerak benua dan kerak samudra, beserta lapisan teratas mantel ini dinamakan litosfer. Kepadatan material pada kerak samudra lebih tinggi dibanding kepadatan pada kerak benua. Demikian pula, elemen-elemen zat pada kerak samudra (mafik) lebih berat dibanding elemen-elemen pada kerak benua (felsik). 1

Upload: rollan-f-komaji

Post on 16-Jan-2016

9 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

lempeng

TRANSCRIPT

Page 1: LEMPENG TEKTONIK

LEMPENG TEKTONIK

Lempeng Tektonik

(Tectonic Plate)

Menurut teori Lempeng Tektonik, lapisan terluar bumi kita terbuat dari suatu

lempengan tipis dan keras yang masing-masing saling bergerak relatif terhadap

yang lain. Gerakan ini terjadi secara terus-menerus sejak bumi ini tercipta hingga

sekarang. Teori Lempeng Tektonik muncul sejak tahun 1960-an, dan hingga kini

teori ini telah berhasil menjelaskan berbagai peristiwa geologis, seperti gempa

bumi, tsunami, dan meletusnya gunung berapi, juga tentang bagaimana

terbentuknya gunung, benua, dan samudra.

Lempeng tektonik terbentuk oleh kerak benua (continental crust) ataupun kerak

samudra (oceanic crust), dan lapisan batuan teratas dari mantel bumi (earth's

mantle). Kerak benua dan kerak samudra, beserta lapisan teratas mantel ini

dinamakan litosfer. Kepadatan material pada kerak samudra lebih tinggi

dibanding kepadatan pada kerak benua. Demikian pula, elemen-elemen zat pada

kerak samudra (mafik) lebih berat dibanding elemen-elemen pada kerak benua

(felsik).

Di bawah litosfer terdapat lapisan batuan cair yang dinamakan astenosfer. Karena

suhu dan tekanan di lapisan astenosfer ini sangat tinggi, batu-batuan di lapisan ini

bergerak mengalir seperti cairan (fluid).

Litosfer terpecah ke dalam beberapa lempeng tektonik yang saling bersinggungan

satu dengan lainnya. Berikut adalah nama-nama lempeng tektonik yang ada di

bumi, dan lokasinya bisa dilihat pada Peta Tektonik.

1

Page 2: LEMPENG TEKTONIK

LEMPENG TEKTONIK

Pergerakan Lempeng (Plate Movement) dibuat berdasarkan kondisi bumi

pada abad 20

Sumber: The Dynamic Earth, USGS

Berdasarkan arah pergerakannya, perbatasan antara lempeng tektonik yang satu

dengan lainnya (plate boundaries) terbagi dalam 3 jenis, yaitu divergen,

konvergen, dan transform. Selain itu ada jenis lain yang cukup kompleks namun

jarang, yaitu pertemuan simpang tiga (triple junction) dimana tiga lempeng kerak

bertemu.

1. Batas Divergen

Terjadi pada dua lempeng tektonik yang bergerak saling memberai (break apart).

Ketika sebuah lempeng tektonik pecah, lapisan litosfer menipis dan terbelah,

membentuk batas divergen.

2

Page 3: LEMPENG TEKTONIK

LEMPENG TEKTONIK

Pada lempeng samudra, proses ini menyebabkan pemekaran dasar laut (seafloor

spreading). Sedangkan pada lempeng benua, proses ini menyebabkan

terbentuknya lembah retakan (rift valley) akibat adanya celah antara kedua

lempeng yang saling menjauh tersebut.

Pematang Tengah-Atlantik (Mid-Atlantic Ridge) adalah salah satu contoh

divergensi yang paling terkenal, membujur dari utara ke selatan di sepanjang

Samudra Atlantik, membatasi Benua Eropa dan Afrika dengan Benua Amerika.

2. Batas Konvergen

Terjadi apabila dua lempeng tektonik tertelan (consumed) ke arah kerak bumi,

yang mengakibatkan keduanya bergerak saling menumpu satu sama lain (one slip

beneath another).

Wilayah dimana suatu lempeng samudra terdorong ke bawah lempeng benua atau

lempeng samudra lain disebut dengan zona tunjaman (subduction zones). Di zona

tunjaman inilah sering terjadi gempa. Pematang gunung-api (volcanic ridges) dan

parit samudra (oceanic trenches) juga terbentuk di wilayah ini.

3. Batas Transform

Terjadi bila dua lempeng tektonik bergerak saling menggelangsar (slide each

other), yaitu bergerak sejajar namun berlawanan arah. Keduanya tidak saling

memberai maupun saling menumpu. Batas transform ini juga dikenal sebagai

sesar ubahan-bentuk (transform fault).

3

Page 4: LEMPENG TEKTONIK

LEMPENG TEKTONIK

Sumber: The Dynamic Earth, USGS

Batas transform umumnya berada di dasar laut, namun ada juga yang berada di

daratan, salah satunya adalah Sesar San Andreas (San Andreas Fault) di

California, USA. Sesar ini merupakan pertemuan antara Lempeng Amerika Utara

yang bergerak ke arah tenggara, dengan Lempeng Pasifik yang bergerak ke arah

barat laut.

Batas Konvergen

Batas konvergen ada 3 macam, yaitu 1) antara lempeng benua dengan lempeng

samudra, 2) antara dua lempeng samudra, dan 3) antara dua lempeng benua.

Konvergen lempeng benua—samudra (Oceanic—Continental)

4

Page 5: LEMPENG TEKTONIK

LEMPENG TEKTONIK

Ketika suatu lempeng samudra menunjam ke bawah lempeng benua, lempeng ini

masuk ke lapisan astenosfer yang suhunya lebih tinggi, kemudian meleleh. Pada

lapisan litosfer tepat di atasnya, terbentuklah deretan gunung berapi (volcanic

mountain range). Sementara di dasar laut tepat di bagian terjadi penunjaman,

terbentuklah parit samudra (oceanic trench).

Pegunungan Andes di Amerika Selatan adalah salah satu pegunungan yang

terbentuk dari proses ini. Pegunungan ini terbentuk dari konvergensi antara

Lempeng Nazka dan Lempeng Amerika Selatan.

Konvergen lempeng samudra—samudra (Oceanic—Oceanic)

Salah satu lempeng samudra menunjam ke bawah lempeng samudra lainnya,

menyebabkan terbentuknya parit di dasar laut, dan deretan gunung berapi yang

pararel terhadap parit tersebut, juga di dasar laut. Puncak sebagian gunung berapi

ini ada yang timbul sampai ke permukaan, membentuk gugusan pulau vulkanik

(volcanic island chain).

Pulau Aleutian di Alaska adalah salah satu contoh pulau vulkanik dari proses ini.

Pulau ini terbentuk dari konvergensi antara Lempeng Pasifik dan Lempeng

Amerika Utara.

5

Page 6: LEMPENG TEKTONIK

LEMPENG TEKTONIK

Konvergen lempeng benua—benua (Continental—Continental)

*Gambar-gambar diambil dari MSN Encarta Encyclopedia

Salah satu lempeng benua menunjam ke bawah lempeng benua lainnya. Karena

keduanya adalah lempeng benua, materialnya tidak terlalu padat dan tidak cukup

berat untuk tenggelam masuk ke astenosfer dan meleleh. Wilayah di bagian yang

bertumbukan mengeras dan menebal, membentuk deretan pegunungan non

vulkanik (mountain range).

Pegunungan Himalaya dan Plato Tibet adalah salah satu contoh pegunungan yang

terbentuk dari proses ini. Pegunungan ini terbentuk dari konvergensi antara

Lempeng India dan Lempeng Eurasia.

Bagaimana dengan Indonesia?

Negeri kita tercinta berada di dekat batas lempeng tektonik Eurasia dan Indo-

Australia. Jenis batas antara kedua lempeng ini adalah konvergen. Lempeng

Indo-Australia adalah lempeng yang menunjam ke bawah lempeng Eurasia. Selain

itu di bagian timur, bertemu 3 lempeng tektonik sekaligus, yaitu lempeng

Philipina, Pasifik, dan Indo-Australia.

6

Page 7: LEMPENG TEKTONIK

LEMPENG TEKTONIK

Sumber: MSN Encarta Encyclopedia

Peta Tektonik dan Gunung Berapi di Indonesia. Garis biru melambangkan batas

antar lempeng tektonik, dan segitiga merah melambangkan kumpulan gunung

berapi.

Seperti telah dijelaskan sebelumnya, subduksi antara dua lempeng menyebabkan

terbentuknya deretan gunung berapi dan parit samudra. Demikian pula subduksi

antara Lempeng Indo-Australia dan Lempeng Eurasia menyebabkan terbentuknya

deretan gunung berapi yang tak lain adalah Bukit Barisan di Pulau Sumatra dan

deretan gunung berapi di sepanjang Pulau Jawa, Bali dan Lombok, serta parit

samudra yang tak lain adalah Parit Jawa (Sunda).

Lempeng tektonik terus bergerak. Suatu saat gerakannya mengalami gesekan atau

benturan yang cukup keras. Bila ini terjadi, timbullah gempa dan tsunami, dan

meningkatnya kenaikan magma ke permukaan. Jadi, tidak heran bila terjadi

gempa yang bersumber dari dasar Samudra Hindia, yang seringkali diikuti dengan

tsunami, aktivitas gunung berapi di sepanjang pulau Sumatra dan Jawa juga turut

meningkat.

7