lembaran daerah propinsi dati i bengkulu '3

43
LEMBARAN DAERAH PROPINSI DATI I BENGKULU '3' NOMOR: 3 TAHUN 1996 SERI " B 'I PERATURAN DAERAH PROPINSI DATI I BENGKULU NOMOR: 7 TAHUN 1996 TENTANG USAHA PERTAMBANGAN BAHAN GALIAN GOLONGAN C DI PROPINSI DAERAH TINGKAT I BENGKULU DENGAN RAKHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I BENGKULU Menimbang : a. bahwa dengan diterbitkannya Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 26 Tahun 1994 tentang Pedoman Usaha Pertambangan Bahan Galian Golongan C,maka Peraturan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Bengkulu Nomor 9Tahun 1983 tentang Pengusahaan Pertambangan Bahan Galian Golongan C di Propinsi Bengkulu dengan Peraturan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Bengkulu Nomor 2 Tahun 1990 dan Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun1992 , perlu dicabut; b. bahwa sehubungan dengan hal tersebut pada huruf a di atas maka Pengaturan untuk Usaha Pertambangan Bahan Galian Golongan C di Propinsi Daerah Tingkat I Bengkulu, perlu diatur dan ditetapkan kembali dengan Peraturan Daerah yang baru. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Drt. Tahun1957 tentang Peraturan Umum Retribusi Daerah (Lembaran Negara Tahun1957 Nomor 57 Tambahan Lembaran Negara Nomor 1288); 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria (Lembaran Negara Tahun 1960Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2043); 3. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1967 tentang Pembentukan Propinsi Daerah Tingkat I Bengkulu (Lembaran Negara Tahun 1967 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2822);

Upload: phamliem

Post on 21-Jan-2017

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: LEMBARAN DAERAH PROPINSI DATI I BENGKULU '3

LEMBARAN DAERAH PROPINSI DATI I BENGKULU '3' NOMOR: 3 TAHUN 1996 SERI " B 'I

PERATURAN DAERAH PROPINSI DATI I BENGKULUNOMOR: 7 TAHUN 1996

TENTANGUSAHA PERTAMBANGAN BAHAN GALIAN GOLONGAN C DI

PROPINSI DAERAH TINGKAT I BENGKULUDENGAN RAKHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I BENGKULU

Menimbang :a. bahwa dengan diterbitkannya Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor

26 Tahun 1994 tentang Pedoman Usaha Pertambangan Bahan Galian Golongan C,maka Peraturan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Bengkulu Nomor 9Tahun 1983 tentang Pengusahaan Pertambangan Bahan Galian Golongan C di Propinsi Bengkulu dengan Peraturan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Bengkulu Nomor 2 Tahun 1990 dan Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun1992 , perlu dicabut;

b. bahwa sehubungan dengan hal tersebut pada huruf a di atas maka Pengaturan untuk Usaha Pertambangan Bahan Galian Golongan C di Propinsi Daerah Tingkat I Bengkulu, perlu diatur dan ditetapkan kembali dengan Peraturan Daerah yang baru.

Mengingat :1. Undang-Undang Nomor 12 Drt. Tahun1957 tentang Peraturan Umum

Retribusi Daerah (Lembaran Negara Tahun1957 Nomor 57 Tambahan Lembaran Negara Nomor 1288);

2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria (Lembaran Negara Tahun 1960Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2043);

3. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1967 tentang Pembentukan Propinsi Daerah Tingkat I Bengkulu (Lembaran Negara Tahun 1967 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2822);

4. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1967 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pertambangan (Lembaran Negara Tahun 1967 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2831);

5. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Pemerintahan Di Daerah (Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 38, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3037);

6. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1974 tentang Pengairan (Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 65 Tambahan Lembaran Negara Nomor 3046);

7. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1979 tentang Pemerintahan Desa (Lembaran Negara Tahun 1979 Nomor 56,Tambahan Lembaran Negara Nomor 3153);

Page 2: LEMBARAN DAERAH PROPINSI DATI I BENGKULU '3

8. Undang-undang Nomor 4 Tahun 1982 tentang, Ketentuan-ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Tahun 1982 Nomor 12, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3215);

9. Undang-undang Nomor 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 115, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3501 ) .

10. Mijn Politie Reglement 1830 (Stbl.1930 Nomor 341) tentang Peraturan Keselamatan Kerja Pertambangan;

11. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1968 tentang Ber1akunya Undang-undang Nomor 9 Tahun 1967 clan Pe1aksanaan Pemerintahan di Propinsi Bengkulu (Lembaran Negara Tahun 1968 Nomor 34, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2854).

12. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1969 tentang Pe1aksanaan Undang-undang Nomor 11 Tahun 1967 tentang Ketentuan-ketentuanPokok Pertambangan (Lembaran Negara Tahun 1969 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2816);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1980 (tentang Penggo1ongan Bahan-bahan Galian & (Lembaran Negara Tahun 1980 Nomor 47 Tambahan Lembaran Negara Nomor 3174);

14. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 1986 tentang Penyerahan Sebagian Urusan Pemerintahan di Bidang Pertambangan kepada Pemerintah Daerah Tingkat I (Lembaran Negara Tahun 1986 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3340);

15. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1988 tentang Koordinasi Kegiatan Instansi Vertikal di Daerah (Lembaran Negara Tahun 1988 Nomor 10, Tambahan Lembaran NegaraNomor 3373);

16. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1991 tentang Rawa (Lembaran Negara Tahun 1991 Nomor 35, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3441);

17. Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 1991 tentang Sungai (Lembaran Negara Tahun 1991 Nomor 44, Lembaran Negara Nomor 3445);

18. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1992 tentang Penyelenggaraan Otonomi Daerah Dengan Titik Berat Pacta Daerah Tingkat II (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 77,Tambahan Lembaran Negara Nomor 3487);

19. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 1992 tentang Penyempurnaan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1968 (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3510);

20. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 1993 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkung-an, ( Lembaran Negara Tahun 1993 Nomor 84);

21. Keputusan Presiden Nomor 3'2 Tahun 1990 tentang Penge1o1aan Kawasan Lindung ;

22. Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 1976 tentang Sinkronisasi Pelaksanaan Tugas dibidang Keagrariaan dengan Bidang KehutananPertambangan Pekerjaan Umum dan Transmigrasi.

Page 3: LEMBARAN DAERAH PROPINSI DATI I BENGKULU '3

23. Peraturan Menteri Pertambangan dan Energi Nomor 04/P/~I/Pertamben/1977 tentang Pencegahan dan Penanggulangan terhadap Gangguan dan Pencemaran Sebagai Akibat Usaha Pertambangan Umum ;

24. Peraturan Menteri Pertambangan dan Energi Nomor 04/P/M/Pertamben/1981 tentang Pedoman Pemberian Surat Izin Pertambangan Daerah untuk Bahan Galian Yang Bukan Strategis dan Bukan Vital (Golongan A dan B) ;

25. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 63/PRT/1993 tentang Garis Sepadan Sungai.Daerah manfaat Sungai dan Daerah Penguasaan Sungai dan Bekas Sungai ;

26. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 458/Kpts/1986 tentang Ketentuan Pengamanan Sungai dalam hubungannya dengan Pertambangan Bahan Galian Golongan C ;

27. Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi Nomor 1256/K/03/M.PE/1991 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pengawasan Usaha Pertambangan Bahan Galian Golongan C oleh Pelaksanaan Inspeksi Tambang Daerah (PITDA) ;

28. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 73 Tahun 1992 tentang Pedoman Tarif Retribusi Bahan Galian Golongan C ;

29. Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi Nomor. 523/K/201/l-1PE/1992 tentang Pedoman Teknis Penyusunan Penyajian Informasi Lingkungan. Rencana Pengelolaan Lingkungan dan Rencana Pemantauan Lingkungan untuk Usaha Pertambangan Bahan Galian Golongan C;

30. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 84 Tahun 1993 tentang Bentuk Peraturan Daerah dan Peraturan Daerah Perubahan ;

31. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 85 Tahun 1993 tentang Pengundangan Peraturan Daerah dan atau Keputusan Kepala Daerah Lewat Tenggang Waktu Pengesahan.

32. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor Kep.11/MEN LH/3/1994 tentang Jenis Usaha atau Kegiatan Yang Wajib Di Lengkapi dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan

33. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 'Kep.12/MEN LH/3/1994 tentang Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL dan UKL).

34. Keputusan Menteri Dalarn Negeri Nornor 26 Tahun 1994 tentang Pedornan Usaha Pertarnbangan Bahan Galian Golongan C ;

35. Instruksi Menteri Dalarn Negeri Nornor 6 Tahun 1989 tentang Pengelolaan Lingkungan Lahan Usaha Pertarnbangan Bahan Galian Golongan C ;

36. Peraturan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Bengkulu Nomor 2 Tahun 1985 tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Pernerintah Propinsi Daerah Tingkat I Bengkulu;

Page 4: LEMBARAN DAERAH PROPINSI DATI I BENGKULU '3

37. Peraturan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Bengkulu Nornor 5 Tahun 1988 tentang Pernbentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pertarnbangan Propinsi Daerah Tingkat I Bengkulu;

38. Peraturan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Bengkulu Nornor 9 Tahun 1991 tentang Pengelolaan Lingkungan dalarn usaha pertarnbangan bahan galian golongan C di Propinsi Daerah Tingkat I Bengkulu;

39. Peraturan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Bengkulu Nornor 12 Tahun 1993 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Propinsi Daerah Tingkat I Bengkulu.

Dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Bengkulu.

MEMUTUSKAN :

Menetapkan :PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I BENGKULU TENTANG USAHA PERTAMBANGAN BAHAN GALIAN GOLONGAN C DI PROPINSI DAERAH TINGKAT I BENGKULU.

BAB I KETENATUAN UMUM

Pasal 1

Dalam peraturan Daerah ini yang dimaksud:a Daerah, adalah Daerah Tingkat I Bengkulu;b Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Propinsi Daerah Tingkat I

Bengkuluc Kepala Daerah adalah Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Bengkulu;d Bupati/Walikotamadya Kepala Daerah adalah Bupati/Walikotamadya

Kepala Daerah Tingkat II tempat terdapatnya bahan galian golongan Ce Dinas Pertambangan, adalah Dinas Pertambangan Propinsi Daerah

Tingkat I Bengkulu;f Kepala Dinas Pertambangan, adalah Kepala Dinas Pertambangan

Propinsi Daerah Tingkat I Bengkulu;g Bahan Galian Golongan C adalah Bahan Galian yang tidak termasuk

Bahan Galian Golongan A( strategis) dan Bahan Galian Golongan B (vital) sebagaimaha dimaksud dalam Undang-undang 'Nomor 11 Tahun 1967, jo Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1980 tentang Pengelolaan Bahan Galian;

h Usaha Pertambangan Bahan Galian Golongan C adalah segala kegiatan usaha pertambangan yang meliputi eksplorasi, eksp1oitasi, pengolahan/pemurnian, pengangkutan dan penjualan;

i. Eksplorasi adalah segala penyelidikan geologi/pertambangan untuk menetapkan lebih teliti/seksama adanya dan sifat letakan bahan gajian;

Page 5: LEMBARAN DAERAH PROPINSI DATI I BENGKULU '3

j. Eksploitasi adalah usaha pertambangan dengan maksud untuk menghasilkan bahan galian dan memanfaatkannya ;

k. Pengolahan/pemurnian adalah pekerjaan untuk mempertinggi mutu bahan galian serta untuk memanfaatkan dan memperoleh unsur-unsur yang terdapat dalam galian itu ;

l. Pengangkutan adaah segala usaha pemindahan bahan galian dan hasil pengolahan dan pemurnian bahan galian dari wilayah eksplorasi, atau tempat pengo1ahan/pemurnian;

m. Penjualan ada1ah segala usaha penjualan bahan galian dan hasil pengolahan/pemurnian bahan ga1ian;

n. Reklamasi adalah setiap pekerjaan yang bertujuan memperbaiki, mengembalikan kemanfaatan atau meningkatkan daya guna lahan yang diakibatkan oleh usaha pertambangan umum ;

o. Konservasi sumber- daya alam adalah pengelolaan sumber daya alam yang menjamin pemanfaatannya secara bijaksana dan menjamin kesinambungan persediaannya dengan tetap memelihara dan meningkatkan kualitas nilai dan keanekaragamannya.

p. Surat Izin Pertambangan Daerah (SIPD) adalah Kuasa Pertambangan yang berisikan wewenang serta hak dan kewajiban untuk melakukan kegiatan semua atau sebagian tahap usaha pertambangan bahan galian golongan C ;

q. Retribusi adalah pungutan yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah kepada setiap orang atau Badan Hukum yang melakukan penambangan Bahan Galian Golongan C;

r. Obyek Retribusi adalah bahan galian golongan C yang diusahakan baik oleh Perorangan maupun Badan Hukum yang mempunyai nilai ekonomis dan merupakan komoditi yang diperjual belikan;

s. Subyek Retribusi adalah Perorangan atau Badan Hukum yang melakukan kegiatan usaha Pertambangan bahan galian golongan C untuk diperjual belikan.

BAB IIMAKSUD DAN TUJUAN

Pasa12

Maksud dan tujuan Peraturan Daerah ini adalah untuk memberikan dasar kepada Pemerintah Daerah untuk :a menjaga, dan mengamankan daerah aliran sungai dalam rangka menjaga

kelestarian alam dan lingkungan;b. melaksanakan pembinaan. pengawasan pengendalian dan penertiban

usaha pertambangan bahan galian golongan C diPropinsi Daerah Tingkat I Bengkulu;

c. melaksanakan pungutan retribusi biaya perizinan dan retribusi produksi penambangan bahan galian golongan C. dalam rangka meningkatkan Pendapatan Asli Daerah.

Page 6: LEMBARAN DAERAH PROPINSI DATI I BENGKULU '3

BAB IIIJENIS BAHAN GALIAN GOLONGAN C

Pasal 3

Jenis Bahan Galian Golongan C dimaksud Pasal 1 huruf g Peraturan Daerah ini adalah :1. Nitrat;2. Phospat;3. Garam batu (halite);4. Asbes;5. Talk;6. Mika 7. Grafit;8. Magnesit9. Yarosit;10. Leusit;11. Tawas. (alum);12. Oker;13. Batu permata;14. Batu setengah permata;15. Pasir kuarsa;16. Kaolin;17. Feldspar;18. Gips;19. Bentonit;20. Batu apung;21. Tras;22. Obsidian;23. Perlit;24. Tanah diatome;25. Tanah serap (fullers earth);26. Marmer;27. Batu tulis;28. Batu kapur;29. Dolomit;30. Kalsit;31. Granit :

a. bubuk pecah, andesit, basal, trakhit,bahan bangunan tanah liat.b. blok.

32. Berbagai jenis tanah :a. tanah liat tahan api;b. tanah liat (clay ball);c. tanah liat untuk bahan bangunan (batubata, genting dsb);d. tanah urug.

Page 7: LEMBARAN DAERAH PROPINSI DATI I BENGKULU '3

33. Pasir. dan krikil :a. Untuk bah:in bangunan;b. untuk urug.

34. Zeolit.sepanjang tidak mengandung unsur-unsur mineral golongan A maupun golongan B dalam jumlah yang berarti ditinjau dari segi ekonomi pertambangan.

BAB IVWILAYAH PERTAMBANGAN

Pasal 4

(1) Kepala Daerah menetapkan wilayah Pertambangan Bahan Galian Golongan C

(2) Kepala Daerah menetapkan lokasi yang tertutup untuk pertambangan bahan galian golongan C.

Pasal 5

Kepala Daerah berdasarkan pertimbangan tertentu dapat menutup sebagian dan atau seluruh wilayah pertambangan sebagaimana dimaksud Pasal 4 Peraturan Daerah ini. ,

BAB VWEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB

Pasal 6

Wewenang dan tanggungjawab pengaturan usaha pertambangan bahan galian golongan C dilakukan oleh Kepala Daerah.

Pasal 7

Wewenang dan tanggung jawab sebagaimana dimaksud pasal 6 Peraturan Daerah ini meliputi :a mengatur, mengurus, membina dan mengembangkan kegiatan usaha

pertambangan bahan galian,golongan C;b. melakukan kegiatan Survey, inventarisasi dan pemetaan bahan galian

golongan C ;c. memberikan Surat Izin Pertambangan Daerah bahan galian golongan C ;d. melakukan penertiban kegiatan pertambangan bahan galian golongan C;e. melakukan pengawasan dan pengendalian kegiatan usaha pertambangan

bahan galiangolongan C sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku ;

Page 8: LEMBARAN DAERAH PROPINSI DATI I BENGKULU '3

f. menyampaikan laporan mengenai pelaksanaan dan perkembangan/kemajuan usaha pertambangan bahan galian golongan C di daerahnya termasuk hasil produksinya kepada Menteri Dalam Negeri Cq. Dirjen PUOD dan Menteri Pertambangan dan Energi Cq. Dirjen Pertambangan Umum masing-masing setiap 6 (enam) bulan sekali.

Pasal 8

(1) Pendataan, pencatatan, penetapan dan pemungutan retribusi bahan galian golongan C dilakukan oleh Dinas Pertambangan.

(2) Apabila pada Daerah Tingkat II, Dinas Pertambangan Tingkat II belum terbentuk maka pencatatan dan pemungutan Retribusi dapat dilakukan oleh Dinas Pendapatan Daerah Tingkat II dibawah koordinasi Dinas Pertambangan.

BAB VISURAT IZIN PERTAMBANGAN DAERAH (SIPD)

Pasal 9

(1) Setiap usaha pertambangan bahan galian golongan C dapat dilaksanakan setelah mendapat SIPD dari Kepala Daerah atau pejabat yang ditunjuk .

(2) SIPD sebagaimana dimaksud ayat (1) pasal ini terdiri dari :a. SIPD Eksplorasi;b. SIPD Eksploitasi;c. SIPD Pengolahan atau pemurnian;d. SIPD Penjualan;e. SIPD Pengangkutan.

(3) SIPD sebagaimana dimaksud ayat (2) hanya untuk kegiatan pertambangan sepanjang tidak terletak di lepas pantai dan modal usahanya bukan modal asing.

Pasal 10

Pengusahaan pertambangan bahan galian golongan C dapat dilakukan oleh :a Badan Usaha Milik Negara;b Badan Usaha Milik Daerah;c. K o p e r a s i ;d. Badan Hukum Swasta yang didirikan sesuai dengan Peraturan

Perundangan Republik Indonesia dan berkedudukan di Indonesia,mempunyai pengurus yang berkewarganegaraan Indonesia serta bertempat tinggal di Indonesia dan mempunyai lapangan usaha dibidang pertambangan.

e. Perorangan yang berkewarganegaraan Indonesia dan bertempat tinggal di Indonesia dengan mengutamakan mereka yang bertempat tinggal di Daerah Tingkat II terdapatnya bahan galian golongan C yang hersangkutan.

Page 9: LEMBARAN DAERAH PROPINSI DATI I BENGKULU '3

f. Perusahaan yang modalnya berasal dari hasil kerjasama antara Badan Usaha dan Perorangan sebagaimana tercantum pada huruf a, b, c, d, dan e.

Pasal 11

(1) Setiap SIPD Eksplorasi hanya diberikan untuk 1 (satu) jenis bahan galian golongan C.

(2) Luas wilayah yang dapat diberikan untuk 1 (satu) SIPD Eksplorasi ditetapkan oleh Kepala Daerah.

(3) SIPD Eksplorasi sebagaimana dimaksud ayat (1) dapat diberikan kepada Perorangan, Badan Hukum dan Koperasi

(4) SIPD Eksplorasi diberikan untuk jangkawaktu selama-lamanya 1 (satu) tahun dan dapat dipel"pan-jang hanya 6 bulan.

(5) Permohonan perpanjangan SIPD sebagaimana dimaksud ayat (4) diajukan kepada Kepala Daerah selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sebelum berakhirnya SIPD.

Pasal 12

(3) Setiap SIPD Eksploitasi hanya diberikan untuk 1 (satu) jenis bahan galian golongan C.

(2) Luas wilayah yang dapat diberikan untuk 1 (satu) SIPD Eksploitasi maksimal 10 (sepuluh) hektar.

(3) Kepada perorangan hanya dapat diberikan 1 (satu) SIPD, sedangkan kepada Badan Hukum clan Koperasi dapat diberikan maksimal5 (lima) SIPD.

(4) Permohonan SIPD yang diajukan oleh Badan Hukum dan Koperasi sebagaimana dimaksud ayat (3), yang luasnya melebihi 10 (sepuluh) hektar dapat diberikan dalam 1 (satu) SIPD.

(5) SIPD Eksploitasi dapat diberikan untuk jangka waktu selama-lamanya 20 (dua puluh) tahun dan dapat diperpanjang maksimal 2 (dua) kali, setiap kali perpanjangan selama-lamanya 5 (lima) tahun.

(6) Permohonan perpanjangan SIPD sebagaimana dimaksud ayat (5), diajukan kepada Kepala Daerah selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sebelum berakhirnya SIPD.

Pasal 13

(1) SIPD Eksploitasi dengan luas wilayah 50 (lima puluh) sampai dengan 1000 (seribu) hektar hanya dapat diberikan oleh Kepala Daerah setelah mendapat rekomendasi Menteri Pertambangan dan Energi Cq.Direktur Jenderal Pertambangan Umum.

(2) SIPD yang luasnya melebihi 50 (lima puluh) hektar clan telah diperpanjang 2 (dua) kali» untuk perpanjangan berikutnya harus mendapat rekomendasi dari Direktur Jenderal Pertambangan Umum.

Page 10: LEMBARAN DAERAH PROPINSI DATI I BENGKULU '3

Pasal 14

(1) Pemegang SIPD dapat mengurangi wilayah kerjanya dengan mengembalikan sebagian atau bagian-bagian tertentu dari wilayah dimaksud dengan persetujuan Kepala Daerah.

(2) SIPD tidak dapat dipindahtangankan/dialihkan atau dikerjasamakan kepada pihak ketiga kecuali dengan persetujuan Kepala Daerah

Pasal 15

Pengaturan mengenai SIPD pengolahan dan pemurnian» SIPD pengangkutan» dan SIPD penjualan ditetapkan oleh Kepala Daerah.

BAB VIITATA CARA MEMPEROLEH SIPD

Pasal 16

(1) Permohonan SIPD disampaikan kepada Kepala Daerah Cq. Kepala Dinas Pertambangan dan atau kepada Bupati/Walikotamadya kepala daerah tingkat II Cq kepala dinas pendapatan daerah tingkat II menurut bentuk sebagaimana tercantum dalam lampiran I/A dan lampiran /B peraturan daerah ini

(2) Permohonan yang memenuhi persyaratan sesuai peraturan yang berlaku dipertimbangkan untuk mendapat SIPD

(3) Permohonan SIPD ekspolistasi sebagaimana dimaksud pasal 12 harus dilampiri dengan:a. peta wilayah pertambangan yang menunjukan bata-batas titik

koordinat secara jelas dengan skala 1 : 1000;b. status tanah yang bersangkutan

(4) permohonan SIPD dengan luas wilayah pertambangan melebihi 50 (lima puluh) hektar sebagaimana dimaksud pasal 13 harus dilampiri dengan:1. peta wilayah pertambangan yang menunjukan batas-batas titik

kordinat secara jelas dengan skala 1: 10.000;2. peta situasi wilayah 3. status tanah yang bersangkutan

(5) apabila untuk wilayah yang sama dilanjutkan beberapa permohonan yang memenuhi syarat maka SIPD diberikan kepada pemohon pertama

BAB VIIIPEMBERIAN SIPD

Pasal 17

Page 11: LEMBARAN DAERAH PROPINSI DATI I BENGKULU '3

(1) SIPD diberikan oleh kepala daerah atau pejabat yang ditujuk menurut bentuk lampiran II/A peraturan daerah ini

(2) Kepala Daerah melimpahkan wewenang pemberian SIPD untuk jenis bahan galian golongan C tertentu kepada Bupati/Walikotamadya untuk luas wilayah sampai dengan 2 (dua) hektar tanpa menggunakan alat-alat berat dan bahan peledak

(3) Kepala Daerah rnenyampaikan tembusan SIPD tersebut pacta ayat (2) pasal ini kepada Direktur Jenderal Pertambangan Urnum Cq. Direktur Direktorat Teknik Pertarnbangan dan Kepala Kantor Wilayah Departernen Pertambangan dan Energi Propinsi Bengkulu,

(4) Bupati/Walikotarnadya menyampaikan ternbusan SIPD tersebut ayat (2) pasal ini kepada Direktur Jenderal Pertambangan Umum Cq. Direktur Direktorat Teknik Pertambangan, Gubernur Kepala Daerah Tingkat I dan Kepala Kantor Wilayah Departemen Pertambangan clan Energi Propinsi Bengkulu.

(5) SIPD yang diberikan oleh Bupati/Walikotamadya menurut bentuk lampiran II/B Peraturan Daerah ini.

(6) Sebelum Kepala Daerah memberikan SIPD terlebih dahulu dimintakan pendapat Bupati/Walikotamadya dan Instansi teknis/Unit Kerja terkait antara lain mengenai status tanah, pencemaran dan pengrusakan lingkungan hidup serta sosial ekonomi masyarakat .

(7) Dalam setiap pernberian SIPD harus dipertimbangkan sifat clan besarnya endapan bahan galian golongan C serta kemarnpuan pemohon baik secara teknis maupun dari segi keuangan.

BAB IXBERAKHIRNNY SIPD

Pasal 18

SIPD dinyatakan tidak berlaku karena:a. Masa berlakunya SIPD telah berahir dan tidak diperpanjang lagi;b. Pemegang SIPD mengembalikan wilayah pertambangan kepada kepala

daerah tingkat I/Bupati/Walikotamadya sebelum berakhirnya jangka waktu yang telah ditetapkan dalam SIPD yang bersangkutan;

c. Melanggar ketentuan yang berlaku sebagaimana dimuat dalam peraturan daerah dan tidak memenuhi kewajiban yang tercantum dalam SIPD;

d. Pemegang SIPD tidak melaksanakan usaha penambangan bahan galian golongaan C dalam jangka waktu 6 (enam) bulan setelah diterbitkan SIPD atau selama 2 (dua) tahun menghetikan usaha penambangan bahan galian golongan C tanpa memberikan alasan-alasan yang dapat dipertanggung jawabkan

e. Dibatalkan dengan surat keputusan kepala daerah/Bupati/Walikotamadya/Kepala daerah untuk kepentingan Negara

BAB X

Page 12: LEMBARAN DAERAH PROPINSI DATI I BENGKULU '3

KEWJIBAN PEMEGANG SIPD

Pasal 19

(1) Pemegang SIPD wajib membayar retribusi berupa iuran tetap dan iuran produksi.

(2) Pemegang SIPD wajib melaksanakan pemeliharaan dibidang pengusahaan keselamatan .kerja. teknik penambangan yang baik dan benar serta pengelolaan lingkungan hidup sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan petunjuk-petunjuk pejabat Pelaksana Inspeksi Tambang.

(3) Pemegang SIPD wajib memberikan laporan secara tertulis atas pelaksanaan kegiatannya setiap 3 (tiga) bulan kepada Kepala Daerah /Bupati/Walikotamadya dan tembusan kepada Direktur Jenderal PUOD Cq. Direktur Pembinaan Pemerintahan Daerah. Direktur Jenderal Pertambangan Umum Cq. Direktur Teknik Pertambangan dan Kantor Wilayah Departemen Pertambangan dan Energi setempat dan Dinas Pertambangan.

(4) Pemegang SIPD wajib membuat laporan hasil pemantauan. Upaya Kelayakan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pengelolaan Lingkungan (UPL) secara berkala kepada Dinas Pertambangan dan Inspeksi Teknis terkait yang bertanggung jawab atas pengendalian dampak lingkungan di Daerah.

(5) Wajib melaksanakan reklamasi atas lahan usaha pertambangan yang dikelolanya.

(6) Guna kepentingan kelestarian lingkungan kepada pemegang SIPD diwajibkan membayarjmenyetor uang jaminan reklamasi areal kepada Pemerintah Daerah yang besarnya akan ditetapkan dengan Surat Keputusan Kepala Daerah.

(7) Apabila terdapat jenis galian c selain tersebut dalam SIPD, wajib melaporkannya kepada Kepala Daerah melalui Kepala Dinas Pertambangan.

BAB XIOBYEK DAN SUBYEK RETRIBUSI

Pasal 20

Obyek retribusi terdiri dari :a. Luas wilayah SIPD Eksplorasi ;b. Luas wilayah SIPD Eksploitasi ;c. Hasil produksi yang diperoleh dari Eksploitasi.

Pasal 21

Page 13: LEMBARAN DAERAH PROPINSI DATI I BENGKULU '3

Subyek retribusi adalah setiap orang, Badan Hukum dan Koperasi yang melaksanakan usaha penambangan, penjual dan pemanfaatan bahan galian golongan C.

BAB XIIPERHITUNGAN DAN PEMBAYARAN RETRIBUSI

Pasal 22

(1) Besarnya retribusi hasil produksi bahan galian golongan C ditetapkan berdasarkan laporan hasil produksi ;

(2) Tata cara pemungutan retribusi sebagaimana dimaksud pacta ayat (1) pasal ini diatur lebih lanjut oleh Kepala Daerah;

(3) Semua hasil penerimaan retribusi disetor secara bruto keKas Daerah Tingkat I.

Pasal 23

Penetapan besarnya retribusi hasil produksi bahan galian golongan C, untuk konsumsi dalam negeri tidak acta perbedaan.

Pasal 24

Untuk menghitung besarnya retribusi SIPD Eksplorasi dan SIPD Eksploitasi dan hasil produksi penambangan bahan galian. Golongan C, ditetapkan sebagai berikut :a. Retribusi SIPD Eksplorasi dan Ekspolitasi ditetapkan berdasarkan luas

wilayah dan jangka waktu kegiatan;b. Retribusi Hasil Produksi dihiturlg berdasarkan jumlah perton atau meter

kubik dikali berat jenis yang keluar dari mulut tambang dikalikan dengan tarif;

BAB XIIIRETRIBUSI

Pasal 25

Pungutan retribusi sebagaimana dimaksud pada Pasal 24 Peraturan Daerah ini, ditetapkan sebagai berikut :a. SIPD Eksplorasi per ha per tahun sebesarRp. 5.000,- (lima ribu rupiah);b. SIPD Ekploitasi per ha per tahun sebesar Rp. 10.000,- (sepuluh ribu

rupiah)c. Retribusi bahan galian golongan C,berupa iuran hasil produksi adalah

sebagai berikut :

NO NAMA JENIS BAHAN GALIAN TARIF IURAN

Page 14: LEMBARAN DAERAH PROPINSI DATI I BENGKULU '3

Rp. PER M3/Ton1 2 3

1. Nitrat Rp. 1.700,- Per Ton2. Phospat Rp,1.800,- Per Ton3 Garam Batu(halite) Rp.1.700,- Per Ton4. Asbes Rp.2.100,- Per Ton5. Talk Rp.2.100,- Per Ton6. M i k a Rp.2.100,- Per Ton7. M a g n e s i t Rp.2.100,- Per Ton8. G r a f i t Rp.2.100,- Per Ton9. Y a r o s i t Rp.2.100,- Per Ton10. L.e.u.s.i.t Rp.2.100,- Per Ton11. T a w a s (alum) Rp.1.700,- Per Ton12. O k e r Rp.1.400,- Per Ton13. Batu Permata 10 % dari harga jual14. Batu setengah permata 10 % dari harga jual15. Pasir kuarsa Rp 2.000,- Per Ton16. Kaolin Rp.2000,-Per Ton17, Feldspar Rp. 2.500,- Per ton18. Gips Rp.1.500,- Per ton19. B e n t o n i t Rp.1.500,- Per ton20. Z e o l i t Rp.1.500,- Per ton21, Batu apung Rp.1.500,- Per ton22. T r a s Rp.300,- Per M323. O b s i d i a n Rp.850,- Per Ton24. P e r l i t Rp.850,- Per Ton25. Tanah diatome Rp.1.500,- Per Ton26. Tanah serap Rp.1.500,- Per Ton27. M a r m e r Rp.2.500,- Per Ton28. Batu tulis Rp.500,- Per Ton29 Batu kapur Rp.750,- Per Ton30. D o l o m i t Rp.500,- Per Ton31. K a l s i t Rp.500,- Per Ton

1 2 332. G r a n i t:

a.bubuk pecah andesit, basalt,trakhit bahan bangunan

b.Blok

c.Pasir dan kerikil (untukbahan bangunan)d. Pasir urug

Rp.1.000,-Per M3

Rp.3000,- Per Ton

Page 15: LEMBARAN DAERAH PROPINSI DATI I BENGKULU '3

Rp. 500,-Per M3Rp.400,- Per M3

33. Tanah Liat :a.tanah liat tahan apib,tanah liat(clay ball)c.tanah liat untuk bahanbangunan(batubata,genting,dan sebagainya)d.Tanah urug

Rp.1.500,-Per M3Rp.1.500,-Per M3

Rp.400,-Per M3

Rp.400,-Per M3

Pasal 26

(1) Retribusi basil produksi bahan galian golongan C harus dilunasi sekaligus paling lambat 1 (satu) bulan setelah orang, Badan Hukum dan Koperasi yang bersangkutan menerima Surat Ketetapan Retribusi (SKR) ;

(2) keterlambatan pembayaran retribusi hasil produksi sebagaimana dimaksud padaayat (1) pasal ini. dikenakan denda sebesar 5 % (lima persen) dari pokok retribusi setiap bulan.

BAB XIVPEMBAGIAN HASIL PUNGUTAN

Pasa127

(1) Hasil penerimaan retribusi sebagaimana dimaksud pasal 22 ayat (3) dibagi sebagai berikut :

a. 30 % (tiga puluh) persen untuk Daerah Tingkat I b. 70 % (tujuh puluh) persen untuk Daerah Tingkat II yang

bersangkutan.(2) BupatijWalikotamadya menetapkan pembagi an hasil retribusi

sebagaimana dimaksud ayat (1) huruf b untuk DesajKelurahan ;(3) Uang perangsang atas penerimaan retribusi sebagaimana dimaksud ayat

(1) dikelola oleh Dinas Pertambangan.

BAB XVPEMBINAAN DAN PENGAWASAN

Pasal 28

(1) Pembinaan, pengawasan dan pengendalian usaha pertambangan bahan alian golongan C dilaksanakan oleh Dinas Pertambangan ;

Page 16: LEMBARAN DAERAH PROPINSI DATI I BENGKULU '3

(2) Tata cara pembinaan, pengawasan dan pengendalian sebagaimana dimaksud ayat (1) berpedoman pada peraturan Perundang -undangan yang berlaku ;

(3) Untuk kepentingan pembinaan, pengawasan dan pengendalian terhadap perorangan,Badan Hukum dan Koperasi yang mengusahakan pertambangan bahan galian golongan C wajib memberikan kesempatan kepada petugas untuk mengadakan pemeriksaan dan penelitian baik yang bersifat administrasi maupun teknis.

BAB XVIKETENTUAN PIDANA

Pasal 29

(1) Barang siapa melanggar ketentuan Pasal 9, 11, 12, 13, 15, 16, 17, 18, 19, dan 22 Peraturan Daerah ini, diancam dengan pidana kurungan selama-lamanya 3 (tiga) bulan atau denda sebanyak-banyaknya Rp.50.000,- (lima puluh ribu rupiah) ;

(2) Tindak pidana dimaksud ayat (1) pasal ini adalah pelanggaran

BAB XVIIKETENTUAN PENYIDIKAN

Pasal 30

Selain Pejabat Penyidik Umum, yang bertugas menyidik tindak pidana, penyidikan atas tindak pidana sebagai mana dimaksud dalam pasal29 Peraturan Daerah ini, dapat juga dilakukan oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil dilingkungan Pemerintah Daerah, yang pengangkatannya dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 31

(1) Dalam melaksanakan tugas penyidikan.para pejabat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30. Peraturan Daerah ini,berwenang :a. menerima laporan atau pengaduan dari seseorang tentang adanya

tindak pidana di bidang usaha pertambangan bahan Galian golongan c;

b. melakukan tindakan pertama pacta saat itu ditempat kejadian dan melakukan pemeriksaan;

c. menyuruh berhenti seseorang tersangka dan memeriksa tanda pengenal diri tersangka ;

d. melakukan penyitaan benda dan atau surat ;e. mengambil sidik/jari dan memotret diri seseorang tersangka;

Page 17: LEMBARAN DAERAH PROPINSI DATI I BENGKULU '3

f. mengambil orang untuk didengar dan diperiksa sebagai tersangka atau saksi ;

g. mendatangkan orang ahli yang diperlukan dalam hubungannya dengan pemeriksaan perkara ;

h. mengadakan penghentian penyidikan setelah mendapat petunjuk dari penyidik bahwa tidak terdapat cukup bukti atau petistiwa tersebut bukan merupakan tindak pidana clan selanjutnya melalui penyidik memberitahukan hal tersebut kepada penuntut umum. tersangka atau keluarganya ;

i. mengadakan tindakan hukum lain menurut Peraturan Perundang –undangan yang berlaku.

(2) Pejabat Penyidik Pegawai Negeri Sipil membuat Berita Acara setiap tindakan tentang :a. pemeriksaan tersangka ;b.. pemasukan rumah ;c. penyitaan barang ;d. pemeriksaan surat ;e. pemeriksaan saksi ;f. pemeriksaan ditempat kejadian dan mengirimkannya kepada

Kejaksaan Negeri melalui penyidik Polisi Republik Indonesia.

BAB XVIIIKETENTUAN PERALIHAN

Pasal 32

SIPD yang dimiliki oleh Badan Usaha Milik Daerah, Koperasi, Badan Usaha Milik Negara,Badan Hukum Swasta dan Perorangan yang diperoleh sebelum berlakunya Peraturan Daerah ini dinyatakan tetap berlaku sampai dengan masa izinnya berakhir.

BAB XIXKETENTUAN PENUTUP

Pasal 33

Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini maka :1. Peraturan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Bengkulu Nomor 9 Tahun

1983 tentang Pengusahaan Pertambangan Bahan Galian Golongan C di Propinsi Daerah Tingkat I Bengkulu

2. Peraturan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Bengkulu Nomor 2 Tahun 1990 tentang Per-ubahan Pertama Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 1983;

Page 18: LEMBARAN DAERAH PROPINSI DATI I BENGKULU '3

3. Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 1992 tentang Perubahan KeDua Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 1983 dan; dan

4. Peraturan pelaksanaan lainnya yang berkaitan dengan Peraturan Daerah ini dinyatakan tidak berlaku lagi.

Pasal 34

Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini sepanjang mengenai pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut oleh Kepala Daerah.

Pasal 35

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Bengkulu.

Ditetapkan di : Bengku1uPada tanggal : 21 Nopember 1995

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT GUBERNUR KDH TINGKAT IDAERAH PROPINSI DATI I BENGKULU

BEKGKULU Ketua

Cap/dto Cap/dto

H. BAHARUDDIN. DJ DRS. H. ADJIS AHMAD

- Disahkan dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 540.28-975 tanggal 9 Desember 1996

- Diundangkan dalam Lembaran Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Bengkulu Nomor 3 Tahun 1996 tanggal 23 desember 1996 Seri “ B “.

SEKRETARIS WILAYAH DAERAH TINGKAT I BENGKULU

Cap / dto

S U R A S M I N, SH - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - PEMBINA UTAMA MADYA NIP.O10053163.

Page 19: LEMBARAN DAERAH PROPINSI DATI I BENGKULU '3

PENJELASANA T A S

PERATURAN DAERAH PROPINSI DATI I BENGKULUNOMOR : 7 TAHUN 1996

TENTANG

USAHA PERTAMBANGAN BAHAN GALIAN GOLONGAN CDI PROPINSI DAERAH TINGKAT I BENGKULU

I. PENJELASAN UMUM.Bahan galian yang terkandung dalam perut bumi di Daerah Tingkat

I Bengkulu adalah merupakan karunia Tuhan Yang Maha Esa, dan merupakan kekayaan alam yang tak ternilai harganya.Untuk itu perlu dikelola dan diusahakan sebaik -baiknya guna dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat di Propinsi Bengkulu ini yang berwawasan pacta kelestarian lingkungan.

Untuk pengelolaan, pembinaan dan pengawasan usaha pertambangan di Propinsi Bengkulu ini, maka dengan berpedoman kepada Undang-undang Nomor 11 Tahun 1967 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Pertambangan, Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1969, Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1980, Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 1986 dan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 1991 serta Ketentuan-ketentuan lainnya telah ditetapkan dan diatur dengan Peraturan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Bengkulu Nomor 9 Tahun 1983, jo Peraturan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Bengkulu Nomor 2 Tahun 1990 jo Peraturan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Bengkulu Nomor 14 TAhun 1992 tentang Usaha Pertambangan Bahan Galian Golongan C.

Dengan di keluarkannya Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 26 Tahun 1994 tentang Pedoman Us aha Pertambangan Bahan Galian Golongan C, maka Peraturan Daerah-Peraturan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Bengkulu Nomor 9 Tahun 1983, jo Nomor 2 Tahun 1990 jo Nomor 14 Tahun 1992, dipandang perlu mencabut dan menetapkan kembali pengaturannya dengan Peraturan Dael-ah yang baru, yang akan dijadikan dasar hukum pembinaan, pengamanan, dan pemberian perizinan serta pemungutan retribusi dalam rangka peningkatan Pendapatan Asli Daerah dari sektor usaha pertambangan bahan galian golongan C ini di Propinsi Daerah Tingkat I Bengkulu.

II. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL.

Pasal 1 s.d Pasal 4 : Cukup jelas.

Page 20: LEMBARAN DAERAH PROPINSI DATI I BENGKULU '3

Pasa15 : yang.dimaksud dengan pertimbangan tertentu ialah apabila di-lokasi pertambangan tersebut terdapat indikasi adanya kerusakan kelestarian alam Idan lingkungan h~dup pacta daerah aliran sungai atau akan dimanfaatkan untuk kepentingan umum dan masalah-masalah lain nya.

Pasal 6 s.d Pasal 16 : Cukup jelas.

Pasal 17 ayat (1) : Cukup jelas.ayat (2) : Dalam pelimpahan wewenang

pemberian SIPD kepada BupatijWaliko tamadya, maka ia berkewajiban melaporkannya kepada Kepala Daerah Tk.I Cq. Dinas Pertambangan tentang retribusi basil produksi setiap 3 (tiga) bulan sekali.

ayat (3) s.d ayat (6) : Cukup jelas.

Pasal 18 : Cukup jelas.

Pasal 19 aya t (1) s.d : Cukup jelas .ayat (4).ayat (5) : Uang jaminan ditetapkan sesuai dengan

luas lokasi yang diajukan oleh pemohon,dan akan dikembalikan setelah masa berlaku SIPDnya habis, tetapi apabila ternyata terbukti pemegang SIPD tidak memenuhi kewajiban yang telah ditetapkan menurut Peraturan Daerah ini maka uang jaminan tersebut tidak akan dikembalikan kepada pemegang SIPD, untuk selanjutnya disetor ke Kas Daerah.

Pasal 20 s.d 21 : Cukup jelas.

Pasal 22 ayat (1) : Selain penetapan dasarnya retribusi laporan hasil produksi oleh pemegang SIPD,dapat juga ditetapkan berdasarkan kebutuhan nyata yang tercantum dalam rencana kegiatan proyek/bangunan milik instansi, swasta atau perorangan.

Page 21: LEMBARAN DAERAH PROPINSI DATI I BENGKULU '3

ayat (2) : Penanganan Teknis terhadap kualitas penambangan bahan galian golongan c diIaksanakan oleh Pelaksana Inspeksi Tambang Daerah.

ayat (3) : Cukup jelas.

Pasal 23 s.d 25 : Cukup jelas.

Pasal 26 ayat (1) : Cukup jelas.ayat (2) : Apabila setelah jangka waktu 12 (dua

belas) bulan pemegang SIPD tetap tidak membayar retribusi hasil produksinya, maka SIPD nya dicabut.

PasaI27 : Cukup jelas.

Pasal 28 ayat (1) : Disamping Dinas Pertambangan, Camat dan Kepala Desa / Lurah berkewajiban melakukan pengawasan terhadap kegiatan penambangan bahan galian golongan C yang terdapat di wilayah Kecamatan/Desa/Kelurahan yang bersangkutan.

ayat (2) dan (3) : Cukup jelas.

Pasal 29 ayat (1) : Cukup jelas.ayat (2) : yang dimaksud dengan ancaman sanksi

pidana ini adalah apabila terjadi pencurian penipuan, pemalsuan data hasil produksi bahan galian golongan C dan atau perusakan lingkungan akibat penguasaan bahan galian golongan C.

ayat (3) dan (4) : Cukup jelas

Pasal 30 s.d 35 : Cukup jelas.

Page 22: LEMBARAN DAERAH PROPINSI DATI I BENGKULU '3

LAMPIRAN I A : PERATURAN DAERAHPROPINSI DAERAH TINGKAT I BENGKULUNOMOR : 7 TAHUN 1996TANGGAL : 15 Mei 1996

K E PAD A Yth :

No. : Bpk Gubernur Kepala DaerahLamp. : Tk.I Bengku1.u Up.Kepa-hal : Permohonan izin la Dinas Pertambangan

Pertambangan Prop. Dati I Bengkulu.Daerah. di -

B E N G K U L U.

Dengan hormat,

Yang bertanda tangan di bawah ini, kami :

a. Nama/Nama Badan Hukum : …………………………………………b. A .l a m a t : …………………………………………

dengan ini mengajukan permohonan izin Pertambangan Daerah sebagai berikut :

1. Jangka waktu :………………………………………………………….2. Bahan Galian :………………………………………………………….3. Luas Wilayah :………………………………………………………….4. Terletak di : Kecamatan :…………………………………

Kab./Kodya :…………………………………Dati II :…………………………………Desa/Kelurahan:………………………………...

5. Dengan batas-batas :………………………………………………….Sebelah Utara :………………………………………………….Sebelah Timur :………………………………………………….Sebelah Selatan :………………………………………………….Sebelah Barat :………………………………………………….

Sebagai bahan pertimbangan, bersama ini kami sampaikan 1 (sattu) peta wilayah pertambangan dengan skala 1 : 1.000 atau skala 1 : 10.000 :

a. Status Tanah yang bersangkutan.b. UKL/UPL.

Page 23: LEMBARAN DAERAH PROPINSI DATI I BENGKULU '3

Atas perhatian Bapak kami mengucapkan terima kasih.

Hormat kami,Meterai Rp. 2.000,-(…………………)

TEMBUSAN :

1. Yth. Direktur Jenderal Pertambangan Umum, Dep.Pertambangan dan Energi di Jakarta Jln.Jend.Gatoto Subroto Kav.49 Jakarta;

2. Yth. Bupati/Walikotamadya KDH Tingkat II ………………………………….3. Yth. Kepala Kantor Wilayah Dep.Pertambangan dan Energi di

……………………………………………………………..................................

LAMPIRAN II A : PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I BENGKULUNOMOR : 7 TAHUN 1996TANGGAL : 15 Mei 1996

SURAT KEPUTUSAN GUBERNUR KDH TK I BENGKULU

NOMOR: TAHUN 1996

TENTANG

PEMBERIAN IZIN PERTAMBANGAN DAERAH KEPADA……………………….

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKATT I BENGKULU

Membaca : Surat Permohonan………….Nomor……………………………tanggal ………………………………………………...19..........

Mengingat :1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1967 tentang

Pembentukan Propinsi Bengkulu (Lembaran Negara RI Tahun 1967 Nomor 19,Tambahan Lembaran Negara Nomor 2828).

2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 1967 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pertambangan (Lembaran Negara RI Tahun 1967 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2831)

3. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Pemerintahan di Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 1974 Nomor 38, Tambahan Lembaran Negara I:Nomor 3037).-

Page 24: LEMBARAN DAERAH PROPINSI DATI I BENGKULU '3

10. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 51 Tahun 1993 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Lembaran Negara RI Tahun 1993 Nomor ..t Tambahan Lembaran Negara Nomor ).

11. Peraturan Menteri Pertambangan dan Energi Nomor 04/P/M/Pertamben/1977 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Terhadap Gangguan dan Pencemaran Sebagai Akibat Usaha Pertambangan Umum.

12: Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 458jKptsj1986 tentang Ketentuan .Pengamanan Sungai Dalam Hubungannya dengan Penambangan Bahan Galian Golongan C.

13. Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi Nomor 1256/K/03/M.PE/1991 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pengawasan Usaha Pertambangan Bahan Galian Golongan C oleh Pelaksana Inspeksi Tambang Daerah (PITDA). .

14. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 73 Tahun 1992 tentang Pedoman Tarif Retribusi Bahan Galian Golongan C.

15. Peraturan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Bengkulu Nomor 9 Tahun 1991 tentang Pengelolaan Lahan Usaha Pertambangan Lahan Galian Golongan C dalam Propinsi Daerah Tingkat I Bengkulu (Lembaran Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Bengkulu Tahun 1992 Nomor 2 Seri “ D “.

16. Peraturan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Bengkulu Nomor 7 Tahun 1996 tentang Usaha Pertambangan Bahan Galian Golongan C di Propinsi Bengkulu (Lembaran Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Bengkulu Tahun 1996 Nomor 3 seri B).

17. Peraturan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Bengkulu Nomor Tahun 1996 tentang Irigasi (Lembaran Daerah Tahun 1996 Nomor Seri "B" .

18. Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Bengkulu Nomor Tahun 199 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Daerah Nomor Tahun 1996 tentang Usaha Pertambangan Bahan Galian Golongan C di Propinsi Daerah Tihgkat I Bengkulu.

Memperhatikan :1. Pendapat/saran Bupati/Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II

………………………………………………………………………2. Rekomendasi Menteri Pertambangan dan Energi Cq. Direktur Jenderal

Pertambangan Umum Nomor. …………………(untuk luas wilayah melebihi 50 Ha)

MEMUTUSKAN :

Menetapkan: SURAT KEPUTUSAN GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I BENGKULU TENTANG PEMBERIAN IZIN PERTAMBANGAN DAERAH KEPADA……………………………………………………

Page 25: LEMBARAN DAERAH PROPINSI DATI I BENGKULU '3

PERTAMA : Memberikan izin Pertambangan Daerah untuk jangka waktu ….……………(…………..) tahun.Kepada :…………………………………………………………………Alamat :…………………………………………………………………Untuk mengusahakan bahan galian di satu wilayah yang luasnya dan batas-batasnya ditetapkan dalam Diktum KEDUA Surat Keputusan ini.

KEDUA :Luas Wilayah Pertambangan……..……………………. hektar, terletak di ……..…………..Kecamatan...………………Kabupaten/Kotamadya Daerah Tingkat II………………….. Propinsi Daerah Tingkat I Bengkulu sebagaimana ternyata dalam peta terlampir pada Surat Keputusan ini dengan batas-batas sebagai berikut :

a. Sebelah Utara :………………………………………………….b. Sebelah Selatan :………………………………………………….c. Sebelah Timur :………………………………………………….d. Sebelah Barat :………………………………………………….

KETIGA :Kepada pemegang Izin Pertambangan Daerah tersebut Diktum PERTAMA diwajibkan untuk :

1. Menyampaikan laporan tertulis atas pelaksanaan kegiatan setiap 3 (tiga) bulan sekali kepada Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Bengkulu dan Bupati/Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II yang bersangkutan dengan tembusan kepada Direktur Jenderal.Pertambangan Umum Cq. Direktur Direktorat Teknik Pertambangan dan Kepala Kantor Wilayah Departemen Pertambangan dan Energi Propinsi Bengkulu.

2. Membayar retribusi berupa Retribusi Wilayah SIPD dan luran Produksi sesuai dengan tarif dan ketentuan yang ditetapkan oleh Retribusi Hasil Produksi sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Bengkulu tentang Usaha Pertambangan Bahan Galian Golongan C di Propinsi Daerah Tingkat I Bengkulu.

3. Selambat-lambatnya dalam jangka waktu 1 (satu) bulan terhitung mulai tanggal berlaku Keputusan ini. melaksanakan pematokan batas-batas wilayah Izin Pertambangan Daerah termaksud.

4. Mengindahkan semua Undang-undang dan peraturan-peraturan yang berla.ku khususnya di bidang pertambangan dan petunjuk-petunjuk yang diberikan oleh Pemerintah.

KEEMPAT :

Page 26: LEMBARAN DAERAH PROPINSI DATI I BENGKULU '3

1. Retribusi hasil produksi bahan galian golongan C harus dilunasi sekaligus setelah orang atau Badan Hukum yang bersangkutan menerima Surat Ketetapan Retribusi (SKR) dan benda berharga.

2. Keterlambatan atas pembayaran retribusi hasil produksi melebihi 1(satu) bulan dari saat penetapan SKR dikenakan denda sebesar 5 % (lima persen) setiap bulan terhitung mulai dari pokok retribusi yang terhutang dalam jangka waktu selambat-lambatnya 12 (dua belas) bulan.

KELIMA : Surat keputusan ini mulai berlaku pada tnggal ditetapkan.

Ditetapkan di: B e n g k u l u Pada tanggal:

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I BENGKULU

…………………………………

TEMBUSAN:1. Direktur Jendral Pertambangan Umum Dep.Pertambangan

dan Energi (dengan peta) jl.Jendral Gatot Subroto Kav.49 Jakarta

2. Kepala Kantor Wilayah Dep. Pertambangan dan Energi Propinsi Bengkulu di Bengkulu;

3. Kepala Dinas Pertambangan Propinsi Dati I Bengkulu di Bengkulu

4. Bupati/WaliKotaMadya KDH Tingkat II……………...(Dengan Peta)

5. Camat…………………………………………………………...6. Kepala Desa/ Kelurahan………………………………………...

LAMPIRAN I B : PERATURAN DAERAHPROPINSI DAERAH TINGKAT I BENGKULUNOMOR : 7 TAHUN 1996TANGGAL : 15 Mei 1996

K E P A D A Yth.No. : Bpk.Bupati/WalikotamadyaLamp. : KDH Tingkat IIhal : Permohonan izin …………………………….

Pertambangan Daerah. Di -

……………………..

Page 27: LEMBARAN DAERAH PROPINSI DATI I BENGKULU '3

Dengan hormat,

Yang bertanda tangan di bawah ini, kami :

a. NamaOrang/Nama Perusahaan : …………………………………………

b. A .l a m a t : …………………………………………

dengan ini mengajukan permohonan izin Pertambangan Daerah sebagai berikut :

1. Jangka waktu :………………………………………………………….2. BahanGalian :………………………………………………………….3. LuasWilayah :………………………………………………………….4. Terletak di : Kecamatan :………………………….

Kabupaten/Kotamadya Daerah Tingkat II ……………………………………….

5. Denganbatas-batas :………………………………………………….Sebelah Utara :………………………………………………….Sebelah Timur :………………………………………………….Sebelah Selatan :………………………………………………….Sebelah Barat :………………………………………………….

Sebagai bahan pertimbangan, bersama ini kami sampaikan 1 (sattu) peta wilayah pertambangan dengan skala 1 : 1.000 atau skala 1 : 10.000 (skala pilih salah satu).

Atas perhatian Bapak kami mengucapkan terima kasih.

Hormat kami,Meterai Rp. 2.000,-(…………………)

TEMBUSAN :1. Direktur Jendral Pertambangan Umum, Jl. Jend. Gatot

Subroto Kav.49 Jakarta.2. Gubernur KDH Tingkat I Bengkulu Di Bengkulu.3. Kepala Dinas Pertambangan Propinsi Dati I Bengkulu di

Bengkulu.4. Kepala Kantor Wilayah Dep. Pertambangan dan Energi

Propinsi Bengkulu.

Page 28: LEMBARAN DAERAH PROPINSI DATI I BENGKULU '3

LAMPIRAN II B : PERATURAN DAERAHPROPINSI DAERAH TINGKAT I BENGKULUNOMOR : 7 TAHUN 1996TANGGAL : 15 Mei 1996

SURAT KEPUTUSAN BUPATI/WALIKOTAMADYA KEPALADAERAH TINGKAT II…………………….

NOMOR : TAHUN 1996

TENTANG

PEMBERIAN IZIN PERTAMBANGAN DAERAH KEPADA……………………….

BUPATI/WALIKOTAMADYA KEPALA DAERAH TINGKAT II …………………

Membaca : Surat Permohonan………….Nomor……………………………tanggal ………………………………………………...19..........

Mengingat : 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1967 tentang Pembentukan Propinsi Bengkulu (Lembaran Negara RI Tahun 1967 Nomor 19,Tambahan Lembaran Negara Nomor 2828).

2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 1967 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pertambangan (Lembaran Negara RI Tahun 1967 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2831)

3. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Pemerintahan di Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 1974 Nomor 38, Tambahan Lembaran Negara :Nomor 3037).-

4. Undang-undang Nomor 24 Tahun 1992 tentang penambang (Lembaran Negara RI. Tahun 1992 Nomor , Tambahan Lembaran Negara Nomor ).

5. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1982 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara RI Tahun 1982 Nomor 12,Tambahan Lembaran Negara Nomor 3215).

6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 1968 tentang Berlakunya Undang-undang Nomor 9 Tahun 1967 dan Pelaksanaan Pemerintahan di Propinsi Bengkulu (Lembaran Negara RI Tahun

Page 29: LEMBARAN DAERAH PROPINSI DATI I BENGKULU '3

1968 Nomor 34, Tambahan Lembaran Negara" Nomor 2854).

7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 1969 tentang Pelaksanaan Undang-undang Nomor 11 Tahun 1967 (Lembaran Negara RI Tahun 1969 Nomor 60, Tambahan "Lembaran Negara Nomor : 3174).

8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 1980 tentang Penggolongan Bahan-Bahan Gal ian (Lembaran Negara RI Tahun 1980 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3138).

9. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 1986 tentang Penyerahan Sebagian Urusan Pemerintahan di Bidang Pertambangan kepada Pemerintah Daerah Tingkat I (Lembaran Negara RI Tahun 1986 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3340).

10. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 51 Tahun 1993 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Lembaran Negara RI Tahun 1993 Nomor .., Tambahan Lembaran Negara Nomor ).

11. Peraturan Menteri Pertambangan dan Energi Nomor 04/P/M/Pertamben/1977 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Terhadap Gangguan dan Pencemaran Sebagai Akibat Usaha Pertambangan Umum.

12. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 458/Kpts/1986 tentang Ketentuan Pengarnanan Sungai Dalarn Hubungannya dengan Penambangan Bahan Galian Golongan C.

13. Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi Nornor 256/K/03/M.PE/1991 tentang PetunjukTeknis Pelaksanaan Pengawasan Usaha Pertambangan Bahan Galian Golongan C oleh Pelaksana Inspeksi Tarnbang Daerah (PITDA).

14. Keputusan Menteri Dalarn Negeri Nornor 73 Tahun 1992 tentang Pedoman Tarif Retribusi Bahan Galian Golongan C.

15. Peraturan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Bengkulu Nomor 9 Tahun 1991 tentang Pengelolaan Lahan .Usaha Pertarnbangan Lahan Galian Golongan C dalam Propinsi Daerah Tingkat I Bengkulu (Lembaran Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Bengkulu Tahun 1992 Nomor 2 Seri “ D “.

16. Peraturan Daerah Propinsi Daerah Tinggkat Bengkulu Nomor 7 Tahun 1996 Tentang Usaha

Page 30: LEMBARAN DAERAH PROPINSI DATI I BENGKULU '3

Pertambangan Bahan Galian Golonagn C Di Propinsi Bengkulu (Lembaran Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Bengkulu Tahun 1996 Nomor 3 Seri B)

17. Peraturan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Bengkulu Nomor Tahun 1996 tentang Irigasi ( Lembaran Daerah Tahun 1996 Nomor Seri “ B”

18. Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Bengkulu Nomor Tahun 1996 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Daerah Nomor Tahun 1996 tentang Usaha Pertambangan Bahan Galian Golongan C di Propinsi Daerah Tingkat I Bengkulu

Memperhatikan : Pendapat/SaranCamat/KepalaDesa/Lurah Kecamatan………………………………………..1. Rekomendasi Menteri Pertambangan dan Energi

Cq Kepala Dinas ertambangan Propinsi Daerah Tingkat I Bengkulu

MEMUTUSKAN :

Menetapkan:SURAT KEPUTUSAN BUPATI/WALIKOTAMADYA KEPALA DAERAH TINGKAT II BENGKULU TENTANG PEMBERIAN IZIN PERTAMBANGAN DAERAH KEPADA …………………………………………….

PERTAMA: Memberikan Izin Pertambangan Daerah Untk Jangka Waktu …………………(………………) Tahun.

Kepada :…………………………………………………………………Alarnat :………………………………………………………………...Untuk rnengusahakan bahan galian ……………….di satu wilayah yang luasnya dan batas-batasnya ditetapkan dalarn Dikturn KEDUA Surat Keputusan ini.

KEDUA : Luas Wilayah Pertambangan ………………………hektar.-terletak di Kecarnatan ……………….'Kabupaten/Kotarnadya Daerah Tingkat II………………………Propinsi Daerah Tingkat I Bengkulu sebagairnana ternyata dalam peta terlarnpir pacta Surat Keputusan ini dengan batas-batas sebagai berikut :

a. Sebelah Utara :………………………………………………….b. Sebelah Selatan :………………………………………………….c. Sebelah Tirnur :………………………………………………….d. Sebelah Barat :………………………………………………….

Page 31: LEMBARAN DAERAH PROPINSI DATI I BENGKULU '3

KETIGA : Kepada pernegang Izin Pertambangan Daerah tersebut Diktum PERTAMA diwajibkan untuk :

1. Menyarnpaikan laporan tertulis atas pelaksanaan kegiatan setiap 3 (tiga)bulan sekali kepada Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Bengkulu dan BupatijWalikotarnadya Kepala -Daerah Tingkat II yang bersangkutan dengan tembusan kepada Direktur Jenderal Pertarnbangan Urnum Cq.Direktur Direktorat Teknik Pertambangan dan Kepala Kantor Wilayah Departernen Pertambangan dan Energi Propinsi Bengkulu.

2. Membayar retribusi berupa Retribusi Wila-yah SIPD dan luran Produksi sesuai dengan tarif dan ketentuan yang ditetapkan oleh Retribusi Hasil Produksi sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Bengkulu tentang Usaha Pertambangan Bahan Galian Golongan C di Propinsi Daerah Tingkat I Bengkulu.

3. Selambat-lambatnya dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan terhitung mulai tanggal berlaku Keputusan ini, melaksanakan pematokan batas-batas wilayah Izin Pertambangan Daerah termaksud.

4. Mengindahkan semua Undang-undang dan peraturan-peraturan yang berlaku.khususnya di bidang pertambangan dan petunjuk-petunjuk yang diberikan oleh Pemerintah.

KEEMPAT :1. Retribusi hasil produksi bahan galian golongan C harus dilunasi

sekaligus setelah orang atau Badan Hukum yang bersangkutan menerima Surat Ketetapan Retribusi (SKR) dan benda berharga.

2. Keterlambatan at as pembayaran retribusi basil produksi melebihi 1 (satu) bulan dari saat penetapan SKR dikenakan denda sebesar 5 % (lima persen) setiap bulan terhitung mulai dari pokok retribusi yang terhutang dalam jangka waktu selambat-lambatnya 12 (dua belas) I bulan.

KELIMA : Surat Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di :Bengkulu.Pada tanggal :

BUPATI/WALIKOTAMADYA KEPALA DAERAH TINGKAT II………………………………………………………………………..

……………………..

TEMBUSAN :

Page 32: LEMBARAN DAERAH PROPINSI DATI I BENGKULU '3

1. Direktur Jenderal Pertambangan Umum Dep.Pertambangan dan Energi (dengan peta) jl.Jenderal Gatot Subroto Kav.49 Jakarta.

2. Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Bengkulu di Bengkulu.3. Kepala Kantor Wilayah Dep. Pertambangan dan Energi Propinsi Bengkulu

di Bengkulu.4. Kepala Dinas Pertambangan Propinsi Dati I Bengkulu di Bengkulu

…………………………….....(dengan peta).

Page 33: LEMBARAN DAERAH PROPINSI DATI I BENGKULU '3