lembar permohonan menjadi respondenrepository.poltekkes-kdi.ac.id/1598/8/daftar lampiran.pdf2) ukur...

20
Lampiran 1 LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN Kepada Yth. Saudara Responden Di- Tempat Sehubungan dengan penyelesaian tugas akhir di program studi DIII Keperawatan Poltekkes Kemenkes Kendari, maka saya : Nama : Jetriani NIM : P00320016070 Sebagai Mahasiswa Poltekkkes Kemenkes Kendari Program Studi D III Keperawatan, Akan melakukan penelitian dengan judul Penerapan Fisioterapi Dada Terhadap Kepatenan Jalan Nafas Pada Pasien Bronkopneumonia Diruang perawatan RSUD Kota Kendari”. Sehubungan dengan hal itu, saya mohon kesediaan saudara untuk berkenaan menjadi subyek penelitian. Identitas dan infoormasi yang berkaitan dengan saudara dirahasiakan oleh penelliti. Atas partisipasi dan dukungannya disampaikan terima kasih. Kendari 2019 Hormat saya Jetriani

Upload: others

Post on 14-Feb-2021

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • Lampiran 1

    LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

    Kepada

    Yth. Saudara Responden

    Di-

    Tempat

    Sehubungan dengan penyelesaian tugas akhir di program studi DIII Keperawatan

    Poltekkes Kemenkes Kendari, maka saya :

    Nama : Jetriani

    NIM : P00320016070

    Sebagai Mahasiswa Poltekkkes Kemenkes Kendari Program Studi D III Keperawatan,

    Akan melakukan penelitian dengan judul “Penerapan Fisioterapi Dada Terhadap

    Kepatenan Jalan Nafas Pada Pasien Bronkopneumonia Diruang perawatan RSUD Kota

    Kendari”.

    Sehubungan dengan hal itu, saya mohon kesediaan saudara untuk berkenaan menjadi

    subyek penelitian. Identitas dan infoormasi yang berkaitan dengan saudara dirahasiakan oleh

    penelliti. Atas partisipasi dan dukungannya disampaikan terima kasih.

    Kendari 2019

    Hormat saya

    Jetriani

  • Lampiran 3

    STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

    PELAKSANAAN TINDAKAN FISIOTERAPI DADA

    A. Pengertian

    Fisioterapi dada merupakan salah satu intervensi yang dilakukan untuk

    mengeliminasi secret dari jalan nafas. Tindakan fisioterapi dada dapat meliputi

    perkusi,vibrasi dan batuk efektif .

    B. Tujuan

    untuk mengeliminasi secret dari jalan nafas

    1. Tahap pre interaksi

    a. siapkan alat-alat dan dekatkan pada pasien

    b. cuci tangan

    2. Tahap orientasi

    a. memberi salam dan senyum kepada pasien (BHSP)

    b. menjelasakn prosedur dan tujuan yang akan dilakukan

    c. menjelaskan waktu yang akan dibutuhkan

    d. menjaga privasi pasien

    3. Persiapan alat dan bahan

    a. Handuk

    b. Stetoskop

    c. Sputum pot

    d. Bantal

    e. Bengkok dan tensi meter

  • 4. Tahap kerja

    a. Postural drainase

    1) Cuci tangan

    2) Ukur TTV pasien

    3) Kaji adanya keluhan sesak

    4) Posisikan pasien berbaring terlentang atau posisi sesuai kenyamanan

    pasien

    5) Lakukan auskultasi untuk mengidentifikasi bunyi nafas tambahan

    6) Pilih area tersumbat yang akan dilakukan dranaise berdasarkan pengkajian

    pada semua segmen paru

    7) Baringkan pasien dalam posisi untuk mendrainase area yang tersumbat.

    Ajarkan klien memposisikan postur, lengan serta kaki secara tepat

    8) Meminta pasien memper tahankan posisi selama 10-15 menit.

    9) Selama 10-15 menit, drainase pada posisi ini dilakukan perkusi dan

    vibrasi diatas area yang di drainase

    10) Setelah dilakukan drainase posisi pertama, minta klien untuk duduk dan

    batuk.

    b. perkusi

    1) Pilih area yang akan dilakukan perkusi

    2) Tutup area yang akan diperkusi dengan handuk atau pakaian untuk

    mengurangi ketidaknyamanan

    3) Anjurkan pasien untuk menerik nafas dalam dan lambat untuk

    meningkatkan relaksasi

    4) Secara bergantian lakukan fleksi dan ekstansi pergelangan tangan secara

    cepat utuk menepuk dada

  • 5) Perkusi dilakukan pada setiap segmen paru selama 1-2 menit.

    c. Vibrasi

    1) Pilih area yang akan divibrasi

    2) Tutup area yang akan diperkusi dengan handuk atau pakaian untuk

    mengurangi ketidaknyamanan

    3) Letakkan tangan dengan posisi telapak tangan menghadap kebawah di area

    dada yang akan dilakukan vibrasi, satu tangan diatas tangan yang lain

    dengan jari-jari menempel bersama dan ekstansi. Cara lain tangan bisa

    diletakkan bersebelahan

    4) Anjurkan pasien menarik nafas dalam dan mengeluarkan secara lambat

    lewat mulut

    5) Selama masa ekspansi tegangkan seluruh otot tangan dan lengan, dan

    gunakan hampir semua tumit tangan, getarkan tangan, gerakan kaearah

    bawah. Hentikan getaran ketika pasien inspirasi.

    6) Vibrasi dilakukan selama 5 kali ekspirasi pada segmen paru yang

    terserang

    7) Setelah setian kali vibrasi, anjurkan pasien untuk batuk efektif dan

    keluarkan secret kedalam sputum pot

    d. Batuk efektif

    1) Pengertian

    Latihan mengeluaran secret yang terakumulasi dan menggagu disaluran

    nafas dengan cara dibatukkan.

  • 2) Tujuan

    a) Membebaskan jalan nafas dari akulasi secret

    b) Mengeluarkan sputum untuk pemeriksaan diagnostik laboratorium

    c) Mengurangisesak nafas akibat akumulasi secret

    3) Pelaksanaa tindakan

    a) Menganjurkan klien untuk minum air hangat terlebih dahulu 30 menit

    sebelum tindakan.

    b) Menganjurkan klien duduk diperlukan kursi/tempat duduk dengan

    posisi tegak atau semifowler, bantal dapat diletakkan diabdomen jika

    diperlukan

    c) Meminta klien meletakkan sat tangan didada dan satu tangan

    diabdomen

    d) Melatih klien menarik anfasdalam lalu menahannya hingga 3

    detik,selanjutkan menghembuskan nafas secara perlahan-lahan melalui

    mulut

    e) Meminta klien mengulangi kegiatan diatas sebanyak 3 kali

    f) Meminta klien melakukan inspirasi sebanyak 2 kali, pada yang ketiga

    klien menahan nafas kemudian membatukkannya dengan kuat

    h ) Keluarkan sputum dan buang pada sputum pot

    i) Bersihkan mulut klien dengan tissu

    j) Menutup sputum pot dengan penutupnya dan merapikan pasien

  • 5. Tahap terminasi

    a. Pasien dirapikan dan alat-alat dirapikan

    b. Cuci tangan

    c. Perhatikan keadaan umum klien

    d. Dokumentasi tindakan

  • Lampiran 4

    Hasil observasi frekuensi pernafasan pasien

    Hari Ke Sesi 1 Sesi 2

    Frekuensi Kategori Frekuensi Kategori

    Ke 1 26X/menit Takipnea 26X/menit Takipnea

    Ke 2 26X/menit Takipnea 24X/Menit Takipnea

    Ke 3 22X/Menit Takipnea 22X/Menit Takipnea

    Ke 4 22X/Menit Takipnea 20X/Menit Normal

    Ke 5 20X/Menit Normal 20X/Menit Normal

  • Lampiran 5

    Hasil observasi irama pernafasan pasien

    Sesi 1 sesi 2

    Hari ke

    Irama pernafasan Irama pernafasan

    Teratur Tidak teratur Teratur Tidak teratur

    Ke 1 Tidak teratur Tidak teratur

    Ke 2 Tidak teratur Teratur

    Ke 3 Teratur Teratur

    Ke 4 Teratur Teratur

    Ke 5 Teratur Teratur

  • Lampiran 6

    Hasil observasi kemampuan mengeluaran secret pasien

    Sesi1 Sesi 2

    Hari ke

    Kemampuan Mengeluarkan

    Secret

    Kemampuan Mengeluarkan

    Secret

    Kategori Jumlah (Ml) Kategori Jumlah (Ml)

    Ke 1 Tidak mampu _ Tidak mampu _

    Ke 2 Mampu 3 Ml Mampu 3,37 Ml

    Ke 3 Mampu 3,35 Ml Mampu 4.54 Ml

    Ke 4 Mampu 4,62 Ml Mampu 6,2 Ml

    Ke 5 Mampu 5,43 Ml Mampu 5,62 Ml

  • Dokumentasi

    Melakukan Pengukuran TTV

    Pemberian Nebulizer

  • Perkusi

    vibrasi

  • Batuk efektif

    Penerapan fisioterapi dada terdiri dari 4 komponen yaitu postural drainase

    perkusi, vibrasi dan batuk efektif.