lembaga penelitian dan pengembangan universitas …perpus.upstegal.ac.id/files/e_book/an kuantitas...
TRANSCRIPT
Penyusunan dan Analisis Kuantitas Penduduk di Kabupaten Brebes 1
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGEMBANGANUNIVERSITAS PANCASAKTI TEGAL
TAHUN 2010
Penyusunan dan Analisis Kuantitas Penduduk di Kabupaten Brebes 2
LEMBAR PENGESAHAN PENELITIAN
1. Judul : Pelaksanaan Penyusunan dan Analisis Kuantitatif
Penduduk di Kabupaten Brebes
2. Personalia :
Ketua Tim Peneliti
Nama lengkap : Jaka Waskito, S.E., M.Si.
Fakultas : Ekonomi
Universitas : Pancasakti Tegal.
Anggota Tim Peneliti :
Nama lengkap : Drs. Gunistiyo, M.Si.
Fakultas : Ekonomi
Universitas : Pancasakti Tegal.
3. Lokasi Kegiatan : Kabupaten Brebes.
4. Waktu Penelitian : 5 ( lima bulan ).
5. Biaya penelitian : Rp. 40.000.000,00 (Empat puluh juta rupiah).
6. Sumber biaya : APBD Kabupaten Brebes
Tegal, 12 Juli 2010Mengetahui,Ka.Litbang UPS Tegal, Ketua Tim,
Siswanto, S.H., M.H. Jaka Waskito, S.E., M.Si.NIP. 19641213 199203 1 002 NIPY. 86524101967
Penyusunan dan Analisis Kuantitas Penduduk di Kabupaten Brebes 3
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Pemurah atas
karunianya sehingga tersusunlah laporan penelitian yang berjudul “Pelaksanaan
Penyusunan dan Analisis Kuantitatif Penduduk di Kabupaten Brebes”. Penelitian
ini bertujuan untuk untuk membuat suatu dokumen Analisis Kuantitas Penduduk.
Dalam laporan ini diuraikan mengenai kondisi dan permasalahan
kependudukan di Kabupaten Brebes, perkembangan penduduk dan mobilitas
penduduk untuk melihat jumlah dan laju pertumbuhan penduduk. Diharapkan
laporan ini akan merupakan data base kependudukan di Kabupaten Brebes
sehingga dapat diketahui struktur dan komposisi penduduk, persebaran dan
kepadatan penduduk di Kabupaten Brebes.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyediaan data sehingga laporan ini bisa terselesaikan dengan
baik. Ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada Pemerintah serta
masyarakat Kabupaten Brebes yang telah memberikan kepercayaannya dan
dukungan serta beberapa masukan-masukan yang sangat berharga.
Kami telah berusaha semaksimal mungkin untuk menyiapkan laporan ini,
tetapi karena berbagai kendala yang kami hadapi, masih dirasakan adanya
beberapa kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran demi
perbaikan selanjutnya.
Akhirnya kami berharap agar laporan penelitian ini dapat diterima dan
bermanfaat bagi semua pihak.
Brebes, Juli 2010Ketua Tim Peneliti,
Jaka Waskito, SE, MSi.
Penyusunan dan Analisis Kuantitas Penduduk di Kabupaten Brebes 4
ABSTRAK
PELAKSANAAN PENYUSUNAN DAN ANALISIS KUANTITATIF PENDUDUKDI KABUPATEN BREBES
Tujuan penelitian ini adalah: mengetahui kondisi dan permasalahankependudukan di Kabupaten Brebes, mengetahui perkembangan pendudukdan mobilitas penduduk untuk melihat jumlah dan laju pertumbuhan penduduk,mengetahui data base kependudukan di Kabupaten Brebes sehingga dapatdiketahui struktur dan komposisi penduduk, dan mengetahui persebaran dankepadatan penduduk Kabupaten Brebes, perkembangan kependudukan diKabupaten dapat dinyatakan dengan jumlah penduduk menurut kecamatan.
Ruang lingkup kegiatan penelitian meliputi: Pengumpulan data primer(survey inventarisasi sarana kependudukan, data kependudukan, struktur dankomposisi penduduk, serta persebaran dan kepadatan penduduk) dan Analisisdan Evaluasi (melakukan evaluasi dan analisis data yang telah direkap danmelakukan analisis kuantitas penduduk dengan dukungan data hasil survey).
Temuan penelitian adalah sebagai berikut: Dari tabel di atas dapatdisimpulkan bahwa dari 6 Kecamatan yang diteliti: Jumlah penduduk terbanyakadalah di Kecamatan Bulakamba yaitu sebesar 165.519 jiwa dan jumlahpenduduk paling kecil adalah di Kecamatan Jatibarang yaitu sebesar 83.254jiwa; Laju pertumbuhan penduduk rata-rata paling tinggi adalah di KecamatanTanjung yaitu sebesar 2,28 %. Sedang laju pertumbuhan penduduk yangpaling rendah adalah di Kecamatan Brebes yaitu sebesar 1,03 % per tahun;Wilayah yang paling padat penduduknya adalah Kecamatan Jatibarang dengankepadatan 2.367 jiwa per km2. Sedangkan wilayah yang paling tidak padatpenduduknya adalah Kecamatan Losari dengan kepadatan 1.450 jiwa per km2;Sex Rasio penduduk di Kecamatan Bulakamba adalah sebesar 101,01 yanglebih besar dari 100. Ini berarti bahwa jumlah penduduk laki-laki di KecamatanBulakamba lebih besar daripada jumlah penduduk perempuan. Struktur inimerupakan satu-satunya Kecamatan (dari 6 Kecamatan yang diteliti) yangjumlah penduduk laki-lakinya lebih besar daripada jumlah pendudukperempuan; Tingkat ketergantungan total yang paling tinggi adalah diKecamatan Tanjung yaitu sebesar 62,86, Kecamatan Bulakamba sebesar62,81 dan Kecamatan Wanasari sebesar 62,23. Ini berarti bahwa di ketigaKecamatan tersebut setiap 100 jiwa penduduk usia produktif rata-ratamenanggung sebanyak 62 hingga 63 jiwa penduduk usia muda dan tua. Untuktingkat ketergantungan terkecil berada di Kecamatan Jatibarang yaitu sebesar57,16 yang berarti setiap 100 jiwa penduduk usia produktif rata-ratamenanggung sebanyak 57 hingga 58 jiwa penduduk usia muda dan tua; CrudeBirth Rate (CBR) Kecamatan Tanjung tahun 2009 merupakan CBR terbesardiantara 6 Kecamatan yang diteliti yaitu sebesar 22,3 yang berarti bahwasetiap 1.000 jiwa penduduk Kecamatan Tanjung terjadi kelahiran antara 22sampai 23 jiwa penduduk. CBR terkecil terjadi di Kecamatan Bulakamba yaitusebesar 2,3 yang berarti bahwa setiap 1.000 jiwa penduduk KecamatanBulakamba terjadi kelahiran antara 2 sampai 3 jiwa penduduk; Crude DeathRate (CDR) Kecamatan Tanjung tahun 2009 merupakan CDR terbesar
Penyusunan dan Analisis Kuantitas Penduduk di Kabupaten Brebes 5
diantara 6 Kecamatan yang diteliti yaitu sebesar 4,3 yang berarti bahwa setiap1.000 jiwa penduduk Kecamatan Tanjung terjadi kematian antara 4 sampai 5jiwa penduduk. CDR terkecil terjadi di Kecamatan Bulakamba yaitu sebesar 0,7yang berarti bahwa setiap 1.000 jiwa penduduk Kecamatan Bulakamba terjadikematian antara 0 sampai 1 jiwa penduduk; Mobilitas penduduk paling tinggiterjadi di Kecamatan Jatibarang dengan prosentase penduduk datang sebesar0,46 % dan prosentase penduduk pindah sebesar 0,48 %. Sedangkanprosentase penduduk datang terkecil terjadi di Kecamatan Brebes danKecamatan Wanasari yaitu sebesar 0,01 %. Prosentase penduduk pindahterkecil terjadi di Kecamatan Bulakamba yaitu sebesar 0,09 %; Alasanpenduduk melakukan migran sebagian besar adalah karena faktor ekonomi(pekerjaan) dan keluarga.
Berdasarkan hasil penelitian dihasilkan rekomendasi sebagai berikut:Laju pertumbuhan penduduk yang paling tinggi adalah Kecamatan Tanjung,baik itu disebabkan karena kelahiran maupun kedatangan. Oleh karena ituwilayah tersebut diharapkan bisa menambah lapangan kerja baru, sehinggaada keseimbangan antara jumlah penduduk dengan ekonomi masyarakatwilayah tersebut; Tingkat ketergantungan total di 3 wilayah kecamatan(Kec.Tanjung, Kec. Bulakamba, Kec. Wanasari) tergolong tinggi. Diharapkanwilayah tersebut lebih bisa memacu penduduknya untuk menambahketerampilan, skil, kreativitas, sehingga bisa mendapatkan peluangmeningkatkan pendapatan guna menanggung tingkat ketergantungan yangmasih relatif tinggi; Tingkat kelahiran yang paling tinggi adalah KecamatanTanjung, oleh karena itu diharapkan peran lembaga / institusi terkait di wilayahtersebut untuk lebih intensif menekan angka kelahiran; Tingkat kepadatanpenduduk yang paling tinggi adalah Kecamatan Jatibarang, Oleh sebab ituperlunya menekan angka kelahiran di wilayah tersebut; Angka kematian yangpaling tinggi adalah kecamatan Wanasari (CDR = 5,2). Oleh karena ituperlunya penelitian lebih lanjut mengenai penyebabnya.
Penyusunan dan Analisis Kuantitas Penduduk di Kabupaten Brebes 6
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ................................... ii
ABSTRAK ................................... iii
DAFTAR ISI ................................... v
DAFTAR TABEL ................................... vi
BAB I PENDAHULUAN ................................... 1
A. Latar Belakang ................................... 1
B. Maksud dan Tujuan ................................... 3
C. Ruang Lingkup Kegiatan ................................... 4
D. Landasan Hukum ................................... 5
BAB II METODOLOGI PENELITIAN ................................... 6
A. Metode Pengumpulan Data ................................... 6
B. Metode Analisis Data ................................... 7
BAB III KEADAAN UMUM DAERAH BREBES ................................... 10
A. Keadaan Geografi, Topografi, Klimatologi dan Hidrologi ........... 10
B. Pendidikan dan Sosial Ekonomi ................................... 13
C. Kependudukan ................................... 18
BAB IV ANALISIS KUANTITAS PENDUDUK ................................... 24
A. Jumlah Dan Laju Pertumbuahan Penduduk................................ 24
B. Struktur Dan Komposisi Penduduk ................................... 34
C. Persebaran Dan Kepadatan Penduduk ................................... 47
D. Mobilitas Penduduk ................................... 55
BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ................................... 63
A. Kesimpulan ................................... 63
B. Rekomendasi ................................... 65
DAFTAR PUSTAKA ................................... 66
Penyusunan dan Analisis Kuantitas Penduduk di Kabupaten Brebes 7
DAFTAR TABEL
No.Tabel Halaman
3. 1 Ketinggian Tanah Di Kabupaten Brebes ................................... 11
3. 2 Tingkat Pendidikan Penduduk Kabupaten Brebes Menurut Kecama-tan Tahun 2008 ................................... 14
3. 3 Penduduk Berumur 10 Tahun Ke Atas Yang Bekerja Dirinci MenurutJenis Pekerjaan Di Kabupaten Brebes Tahun 2008.............................. 15
3. 4 Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Brebes Tahun 2002 – 2009(Dalam Persen) ................................... 16
3. 5 Produk Domestik Regional Bruto Dan PDRB Per Kapita Di Kabupa-ten Brebes Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun 2006 – 2009(dalam juta Rp) ................................... 17
3.6 Pertumbuhan PDRB Menurut Lapangan Usaha Di KabupatenBrebes Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun 2003 – 2009(Dalam Persen) ................................... 18
3.7 Penduduk Kabupaten Brebes Menurut Kelompok Umur dan JenisKelamin Akhir Tahun 2009 ................................... 20
3.8 Penduduk Kabupaten Brebes Menurut Kecamatan, Jenis Kelamindan Sex Rasio Tahun 2009 ................................... 21
3.9 Tingkat Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan di KabupatenBrebes Tahun 2009 ................................... 22
4.1 Penduduk Kecamatan Brebes Menurut Desa dan Jenis KelaminTahun 2009 ................................... 25
4.2 Penduduk Kecamatan Wanasari Menurut Desa dan Jenis KelaminTahun 2009 ................................... 26
4.3 Penduduk Kecamatan Bulakamba Menurut Desa dan Jenis KelaminTahun 2009 ................................... 28
4.4 Penduduk Kecamatan Tanjung Menurut Desa dan Jenis KelaminTahun 2009 ................................... 29
4.5 Penduduk Kecamatan Losari Menurut Desa dan Jenis Kelamin Tahun2009 ................................... 31
4.6 Penduduk Kecamatan Jatibarang Menurut Desa dan Jenis KelaminTahun 2009 ................................... 33
4.7 Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin DiKecamatan Brebes Tahun 2009 ................................... 36
4.8 Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin DiKecamatan Wanasari Tahun 2009 ................................... 38
Penyusunan dan Analisis Kuantitas Penduduk di Kabupaten Brebes 8
4.9 Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin DiKecamatan Bulakamba Tahun 2009 ................................... 40
4.10 Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin DiKecamatan Tanjung Tahun 2009 ................................... 42
4.11 Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin DiKecamatan Losari Tahun 2009 ................................... 44
4.12 Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin DiKecamatan Jatibarang Tahun 2009 ................................... 46
4.13 Tingkat Kepadatan Penduduk Menurut Desa Di Kecamatan BrebesTahun 2008 ................................... 49
4.14 Tingkat Kepadatan Penduduk Menurut Desa Di Kecamatan Wanasa-ri Tahun 2008 ................................... 50
4.15 Tingkat Kepadatan Penduduk Menurut Desa Di Kecamatan Bulakam-ba Tahun 2008 ................................... 51
4.16 Tingkat Kepadatan Penduduk Menurut Desa Di Kecamatan TanjungTahun 2008 ................................... 52
4.17 Tingkat Kepadatan Penduduk Menurut Desa Di Kecamatan LosariTahun 2008 ................................... 53
4.18 Tingkat Kepadatan Penduduk Menurut Desa Di Kecamatan JatibarangTahun 2008 ................................... 54
4.19 Jumlah Mutasi Penduduk Di Kecamatan Brebes Tahun 2009 .............. 57
4.19 Jumlah Mutasi Penduduk Di Kecamatan Wanasari Tahun 2009........... 58
4.19 Jumlah Mutasi Penduduk Di Kecamatan Bulakamba Tahun 2009........ 59
4.19 Jumlah Mutasi Penduduk Di Kecamatan Tanjung Tahun 2009............. 60
4.19 Jumlah Mutasi Penduduk Di Kecamatan Losari Tahun 2009................ 61
4.19 Jumlah Mutasi Penduduk Di Kecamatan Jatibarang Tahun 2009 ......... 62
5.1 Hasil Analisis Kuantitas Penduduk di Kecamatan Brebes,Wanasari, Bulakamba, Tanjung, Losari Dan Jatibarang Tahun 2009. .. 63
Penyusunan dan Analisis Kuantitas Penduduk di Kabupaten Brebes 9
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam kurun waktu beberapa tahun, masalah kependudukan
merupakan salah satu topik diskusi yang semakin luas, baik melalui mass
media, dalam pembicaraan (forum resmi maupun dalam percakapan umum
sehari-hari). Hal itu adalah salah satu petunjuk semakin timbulnya kesadaran
masyarakat dunia bahwa krisis kependudukan telah berkembang mencapai
situasi yang semakin parah sehingga menjadi salah satu tantangan dan
ancaman bagi kehidupan secara keseluruhan di planet bumi kita. Di era
globalisasi sekarang ini perkembangan zaman semakin maju dengan pesat. Di
samping itu perkembangan penduduk juga bertambah dengan cepat. Peristiwa
krisis moneter dan krisis moral yang terjadi juga turut mewarnai dekadensi
bangsa Indonesia. Kondisi ini menimbulkan banyak pengangguran dan
tindakan kriminal. Kurangnya investasi, banyaknya pengangguran membuat
bangsa Indonesia semakin miskin. Selain kemiskinan, masalah yang dihadapi
bangsa Indonesia sekarang ini adalah kepadatan penduduk.
Para pemakai data kependudukan, khususnya para perencana,
pengambil kebijakan, dan peneliti sangat membutuhkan data penduduk yang
berkesinambungan dari tahun ke tahun. Padahal sumber data penduduk yang
tersedia hanya secara periodik, yaitu Sensus Penduduk (SP) pada tahun-tahun
yang berakhiran dengan angka 0 (nol) dan Survei Penduduk Antar Sensus
(SUPAS) pada pertengahan dua sensus atau tahun-tahun yang berakhiran 2
dengan angka 5 (lima). Sumber data kependudukan lain yaitu registrasi
penduduk masih belum sempurna cakupan pencatatannya tetapi datanya
sudah dapat digunakan untuk perencanaan pembangunan nasional.
Seperti diketahui bahwa hampir semua rencana pembangunan perlu
ditunjang dengan data jumlah penduduk, persebaran dan susunannya menurut
Penyusunan dan Analisis Kuantitas Penduduk di Kabupaten Brebes 10
umur penduduk yang relevan dengan rencana tersebut. Data yang diperlukan
tidak hanya menyangkut keadaan pada waktu rencana itu disusun, tetapi juga
informasi masa lampau dan yang lebih penting lagi adalah informasi perkiraan
pada waktu yang akan datang. Data penduduk pada waktu yang lalu dan waktu
kini sudah dapat diperoleh dari hasil-hasil survei dan sensus, sedangkan untuk
memenuhi kebutuhan data penduduk pada masa yang akan datang perlu
dibuat proyeksi penduduk yaitu perkiraan jumlah penduduk dan komposisinya
di masa mendatang.
Proyeksi penduduk merupakan ramalan jumlah penduduk melalui
perhitungan ilmiah yang didasarkan pada asumsi dari komponen-komponen
laju pertumbuhan penduduk, yaitu kelahiran, kematian dan perpindahan
(migrasi). Ketiga komponen inilah yang menentukan besarnya jumlah
penduduk dan struktur umur penduduk di masa yang akan datang. Untuk
menentukan asumsi dari tingkat perkembangan kelahiran, kematian dan
perpindahan di masa yang akan datang diperlukan data yang menggambarkan
tren di masa lampau hingga saat ini, faktor-faktor yang mempengaruhi masing-
masing komponen itu, dan hubungan antara satu komponen dengan 3 yang
lain serta target yang akan dicapai atau diharapkan pada masa yang akan
datang.
Kabupaten Brebes sebagai salah satu daerah otonom di Propinsi Jawa
Tengah letaknya sepanjang pantai utara laut jawa, memanjang ke Selatan
berbatasan dengan Kabupaten Banyumas. Luas wilayah Kabupaten Brebes
adalah merupakan wilayah nomor dua terluas di Jawa Tengah dengan jumlah
penduduk terbesar kedua di Jawa Tengah. Dengan demikian tidak sedikit
permasalahan kependudukan yang perlu ditangani secara serius.
Data penduduk yang dihasilkan dari Sistem Informasi Administrasi
Kependudukan (SIAK) menjadi salah satu alternatif dan dapat dimanfaatkan
untuk mengetahui jumlah penduduk, struktur dan komposisi penduduk,
pertumbuhan penduduk dan perpindahan penduduk pada saat yang akan
datang dan secara tidak langsung juga dapat menetapkan persebaran
Penyusunan dan Analisis Kuantitas Penduduk di Kabupaten Brebes 11
penduduk yang ideal. Perkembangan kependudukan diarahkan pada
pengendalian kuantitas penduduk, pengembangan kualitas penduduk serta
pengarahan mobilitas penduduk sebagai potensi sumberdaya manusia agar
menjadi kekuatan pembangunan bangsa dan ketahanan nasional serta dapat
memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi penduduk dan mengangkat
harkat martabat manusia dalam segala matra kependudukannya.
Perkembangan kependudukan bertujuan untuk mewujudkan keserasian,
keselarasan dan keseimbangan antara kuantitas, kualitas, persebaran
penduduk dengan lingkungan hidup.
Kegiatan penyusunan kebijakan kuantitas penduduk perlu dibuat
panduan. Pendayagunaan data SIAK dapat dimanfaatkan dalam
pembangunan kuantitas penduduk yaitu dalam pengendalian jumlah penduduk,
pengendalian angka kelahiran, angka kematian dan persebarannya yang
masih perlu didukung dari informasi lainnya. Data kuantitas penduduk yang
telah terkumpul diolah dan dianalisis untuk dimanfaatkan sebagai salah satu
bahan pertimbangan yang obyektif dalam menetapkan suatu
keputusan/kebijakan dalam perencanaan dan strategi pembangunan yang
akan datang.
B. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dari pelaksanaan kegiatan Penyusunan dan Analisis Kuantitas
Penduduk adalah untuk membuat suatu dokumen Analisis Kuantitas
Penduduk.
Sedangkan yang menjadi tujuan dilaksanakan kegiatan Penyusunan
dan Analisis Kuantitas Penduduk adalah:
1. Mengetahui kondisi dan permasalahan kependudukan di Kabupaten
Brebes.
2. Mengetahui perkembangan penduduk dan mobilitas penduduk untuk
melihat jumlah dan laju pertumbuhan penduduk.
Penyusunan dan Analisis Kuantitas Penduduk di Kabupaten Brebes 12
3. Mengetahui data base kependudukan di Kabupaten Brebes sehingga dapat
diketahui struktur dan komposisi penduduk.
4. Mengetahui persebaran dan kepadatan penduduk Kabupaten Brebes,
perkembangan kependudukan di Kabupaten dapat dinyatakan dengan
jumlah penduduk menurut kecamatan.
C. RUANG LINGKUP KEGIATAN
Lokasi kegiatan penelitian dilakukan di daerah Kabupaten Brebes dan
kantor Badan Pusat Statistik Kabupaten Brebes. Dalam kegiatan penelitian ini
yang menjadi obyek penelitian meliputi:
1. Kecamatan Brebes
2. Kecamatan Wanasari
3. Kecamatan Bulakamba
4. Kecamatan Tanjung
5. Kecamatan Losari
6. Kecamatan Jatibarang
Sesuai dengan tujuannya, ruang lingkup kegiatan Penyusunan dan
Analisis Kuantitas Penduduk di Kabupaten Brebes meliputi:
1. Pengumpulan data primer
a. Survey inventarisasi sarana kependudukan
b. Survey inventarisasi data kependudukan
c. Survey inventarisasi struktur dan komposisi penduduk
d. Survey inventarisasi persebaran dan kepadatan penduduk
2. Pengumpulan data sekunder
Data sekunder dimaksud didapatkan dengan melakukan rekapitulasi ulang
terhadap data yang ada di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kabupaten Brebes.
3. Rekapitulasi data
Penyusunan dan Analisis Kuantitas Penduduk di Kabupaten Brebes 13
Data primer hasil survey dikombinasikan dengan data sekunder dikemas
dalam suatu format sehingga memudahkan untuk penggunaannya lebih
lanjut.
4. Analisis dan Evaluasi
Yang dilakukan dalam tahapan ini adalah:
a. Melakukan evaluasi dan analisis data yang telah direkap
b. Melakukan analisis kuantitas penduduk dengan dukungan data hasil
survey.
D. LANDASAN HUKUM
Yang menjadi landasan hukum kegiatan Penyusunan dan Analisis
Kuantitas Penduduk adalah:
1. Undang-undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan
Kependudukan dan Pembangunan Keluarga.
2. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.
3. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi
Kependudukan.
4. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 88 Tahun 2004 tentang
Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan.
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 1994 tentang
Pengelolaan Perkembangan Kependudukan.
6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2007 tentang
Pelaksanaan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi
Kependudukan.
7. Perpres Nomor 25 Tahun 2008 tentang Persyaratan dan Tata Cara
Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan Sipil.
Penyusunan dan Analisis Kuantitas Penduduk di Kabupaten Brebes 14
BAB II
METODOLOGI PENELITIAN
A. METODE PENGUMPULAN DATA
Pengumpulan data penelitian dimaksudkan sebagai pencatatan
peristiwa atau karakteristik dari sebagian atau seluruh elemen populasi
penelitian. Pengumpulan data penelitian dapat dilakukan berdasarkan cara-
cara tertentu.. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah:
1. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau
variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti,
notulen rapat, agenda dan sebagainya.. Metode dokumentasi dalam
penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan data tentang jumlah
penduduk di Kabupaten Brebes yang kemudian akan dianalisis struktur,
komposisi, persebaran dan kepadatan penduduk.
2. Metode Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dalam metode
survei yang menggunakan pertanyaan secara lisan kepada subyek
penelitian. Teknik wawancara dilakukan jika peneliti memerlukan
komunikasi atau hubungan dengan responden. (Nur Indriantoro, 2002 :
152). Metode ini digunakan pada waktu wawancara dengan salah satu
pegawai kecamatan di Kabupaten Brebes bagian pelayanan umum untuk
mendapatkan informasi dan penjelasan mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan penduduk Kabupaten Brebes.
Penyusunan dan Analisis Kuantitas Penduduk di Kabupaten Brebes 15
k
Ri
xKP
LRJK
B. METODE ANALISIS DATA
Dalam kegiatan ini data dikumpulkan melalui metode dokumentasi. Data
yang telah dikumpulkan, sebelum dianalisis, disusun terlebih dahulu dalam
tabel frequency distribution dengan klasifikasi dibentuk melalui langkah-
langkah sebagai berikut:
1. Menentukan jumlah klas dengan rumus :
k = 1 + 3,322 log n,
dimana: k = jumlah klas
n = jumlah nilai pengamatan
2. Menentukan interval klas
Sebelum menentukan interval klas dicari terlebih dahulu luas penyebaran
(range / R) dengan rumus: R = Xn - X1
Dimana: R = luas penyebaran
Xn = nilai pengamatan terbesar
X1 = nilai pengamatan terkecil
Kemudian interval klas (i) dicari dengan rumus:
3. Menentukan batas klas, dalam hal ini yang terpenting adalah menentukan
batas klas bawah yang terendah.
Setelah distribusi frekuensi terbentuk, kemudian dilakukan descriptive
analysis dengan bantuan alat analisis berupa arithmetic mean dan geometric
mean. Jika suatu obyek dari waktu ke waktu bertambah menurut deret ukur,
maka rata-rata pertumbuhannya dicari dengan menggunakan geometric mean.
Sebaliknya jika tidak mengikuti deret ukur digunakan rata-rata biasa.
Untuk mencari tingkat pertumbuhan penduduk, digunakan rumus:
Pt = Po ( 1 + r )t
Dimana: Po = Jumlah penduduk pada awal periode waktu t.
Pt = Jumlah penduduk pada akhir periode waktu t.
r = Tingkat pertumbuhan penduduk per tahun.
Sedangkan untuk menghitung Ratio Kepadatan Penduduk digunakan rumus
sebagai berikut:
Penyusunan dan Analisis Kuantitas Penduduk di Kabupaten Brebes 16
1006415
140 xP
PRK Muda
1006415
65 xP
PRK Tua
xKP
LRJK
1006415
65140 xP
PPRK total
LW
PendudukRKP
Dimana:
RKP adalah rasio kepadatan penduduk
∑ Penduduk adalah jumlah penduduk di suatu daerah pada suatu waktu
LW adalah luas wilayah dalam km2.
Rasio Jenis Kelamin (RJK) atau Sex Ratio diperoleh dengan membagi
jumlah penduduk laki-laki dengan jumlah penduduk perempuan dan hasilnya
dikalikan dengan 100. Adapun rumusnya adalah sebagai berikut:
Dimana:
RJK adalah rasio jenis kelamin
∑ L adalah jumlah penduduk laki-laki di suatu daerah pada suatu waktu
∑ P adalah jumlah penduduk perempuan di suatu daerah pada suatu waktu
K =100 penduduk perempuan.
Rasio Ketergantungan didapat dengan membagi total dari jumlah
penduduk usia belum produktif (0-14 tahun) dan jumlah penduduk usia tidak
produktif (65 tahun keatas) dengan jumlah penduduk usia produktif (15-64
tahun).
Dimana:
Penyusunan dan Analisis Kuantitas Penduduk di Kabupaten Brebes 17
RKTotal = Rasio Ketergantungan Penduduk Usia Muda dan Tua
RKMuda = Rasio Ketergantungan Penduduk Usia Muda
RKTua = Rasio Ketergantungan Penduduk Usia Tua
P(0-14) = Jumlah Penduduk Usia Muda (0-14 tahun)
P(65+) = Jumlah Penduduk Usia Tua (65 tahun keatas)
P(15-64) = Jumlah Penduduk Usia Produktif (15-64 tahun)
Tingkat Kelahiran Kotor atau Crude Birth Rate (CBR), diperoleh dengan
membagi jumlah kelahiran dengan jumlah penduduk dan hasilnya dikalikan
dengan 1.000. Adapun rumusnya adalah sebagai berikut:
xKPenduduk
KelahiranCBR
Dimana:
CBR adalah Tingkat Kelahiran Kotor
∑ Kelahiran adalah jumlah penduduk yang lahir di suatu daerah pada suatu
waktu
∑ Penduduk adalah jumlah penduduk di suatu daerah pada suatu waktu
K =1.000 penduduk.
Tingkat Kematian Kotor atau Crude Death Rate (CDR), diperoleh
dengan membagi jumlah kematian dengan jumlah penduduk dan hasilnya
dikalikan dengan 1.000. Adapun rumusnya adalah sebagai berikut:
xKPenduduk
KematianCDR
Dimana:
CDR adalah Tingkat Kematian Kotor
∑ Kematian adalah jumlah penduduk yang meninggal dunia di suatu daerah
pada suatu waktu
∑ Penduduk adalah jumlah penduduk di suatu daerah pada suatu waktu
K =1.000 penduduk.
Penyusunan dan Analisis Kuantitas Penduduk di Kabupaten Brebes 18
Penyusunan dan Analisis Kuantitas Penduduk di Kabupaten Brebes 19
BAB III
KEADAAN UMUM KABUPATEN BREBES
A. KEADAAN GEOGRAFI, TOPOGRAFI, KLIMATOLOGI DAN HIDROLOGI
Kedudukan Kabupaten Brebes dalam konstelasi regional sangat
strategis, karena keuntungan lokasional sebagai simpul atau transit point
transportasi regional sebagai wilayah pintu gerbang menuju Propinsi Jawa
Tengah dan simpul persimpangan menuju ke wilayah selatan Jawa Tengah
dan ke wilayah Timur Jawa Tengah.
Kabupaten Brebes terdiri dari daerah perbukitan, dataran rendah dan
pantai. Daerah perbukitan mempunyai ketinggian 11 m – 875 m dari
permukaan air laut, luas wilayah Kabupaten Brebes 1662,96 km2 terbagi
dalam 17 Kecamatan dengan topografi 5 Kecamatan merupakan daerah pantai
(yaitu: Wanasari, Brebes, Tanjung, Bulakamba, Losari), terdiri dari 292 desa
dan 5 kelurahan. Posisi geografi Kabupaten Brebes terletak di pantai Utara
Jawa Tengah paling barat, tepatnya pada 108o 41’ 37,7” - 109o 11’ 28,92”
Bujur Timur dan 6o 44’ 56,5” - 7o 20’ 51,48” Lintang Selatan. Letak geografi
Kabupaten Brebes ini dalam koridor pembangunan merupakan pintu gerbang
Jawa Tengah dari arah Barat.
Dengan batas-batas sebagai berikut :
* Sebelah Utara : Laut Jawa
* Sebelah Timur : Kabupaten Tegal dan Kota Tegal
* Sebelah Selatan : Kabupaten Banyumas dan Kabupaten Cilacap
* Sebelah Barat : Propinsi Jawa Barat
Kabupaten Brebes terdiri dari dataran rendah (pantai) dan dataran tinggi
(perbukitan, dengan topografi yang demikian Kabupaten Brebes memiliki
berbagai macam kemiringan. Di bagian Utara yang merupakan daerah pantai
dan dataran rendah, memiliki kemiringan antara 0 – 2%, kemudian di bagian
Selatan yang merupakan daerah perbukitan memiliki kemiringan yang sangat
Penyusunan dan Analisis Kuantitas Penduduk di Kabupaten Brebes 20
bervariasi antara 2 – 50%. Dengan demikian ketinggian tanahnya juga
bervariasi seperti terlihat dalam tabel 1:
Tabel 3.1Ketinggian Tanah di Kabupaten Brebes
No Daerah Ketinggian (m dpl)1 Daerah Pantai 1-5 m
Wanasari 1 mBrebes 3 mTanjung 3 mBulakamba 3 mLosari 5 m
2 Daerah Dataran Rendah 5 – 23 mJatibarang 5 mSonggom 5 mKersana 11 mKetanggungan 17 mBanjarharjo 22 mLarangan 23 m
3 Daerah Dataran Tinggi 161 – 875 mBantarkawung 161 mBumiayu 162 mTonjong 175 mPaguyangan 342 mSalem 500 mSirampog 875 m
Sumber: Kabupaten Brebes Dalam Angka, 2008.
Menurut penggunaan tanah dibagi menjadi tanah sawah dan tanah
kering. Pada tahun 2008 luas sawah sebesar 627,03 km2 (37,31 %) dan luas
tanah kering sebesar 1.035,93 km2 (62,29%). Sebagian besar luas tanah
sawah merupakan sawah berpengairan 460,87 km2 (73,50%), baik merupakan
irigasi teknis, irigasi setengah teknis, irigasi sederhana maupun irigasi desa,
sedangkan sisanya (26,50%) merupakan sawah tadah hujan.
Iklim atau (climate) adalah kumpulan statistika cuaca selama kurun
waktu tertentu. Statistika cuaca yang dimaksud adalah nilai-nilai kuantitatif dan
watak kejadiannya dari anasir meteorologist. Sedangkan anasir meteorologist
merupakan nilai kuantitatif atau watak penciri yang dimiliki atmosfer (properties
atmosphere) yang lazim diukur. Anasir iklim yang dikaji meliputi suhu udara,
Penyusunan dan Analisis Kuantitas Penduduk di Kabupaten Brebes 21
kelembaban udara, hujan (kondensasi dan presipitasi), angina dan lama
penyinaran matahari.
Secara umum iklim di Kabupaten Brebes adalah tipe iklim tropis dengan
suhu rata-rata 27,85 oC dan suhu udara minimum 21,70 oC yang terjadi pada
bulan Januari - Februari, sedangkan suhu udara maksimum 34 oC yang terjadi
pada bulan September – Oktober. Pada tahun 2008, Kabupaten Brebes
mengalami jumlah rata-rata curah hujan 2.063 mm, sedangkan jumlah rata-rata
hari hujan 82 hari. Curah hujan tertinggi terjadi di Kecamatan Paguyangan
sebesar 3.158 mm, sedangkan jumlah hari hujan terbanyak adalah 153 hari
terjadi di Kecamatan Bumiayu.
Keadaan hidrologi di Kabupaten Brebes dapat dijelaskan sebagai
berikut:
a. Air Permukaan.
Merupakan kondisi air tanah setempat yang khususnya pada
kedalaman tertentu, dekat dengan permukaan tanah atau bahkan keluar ke
permukaan tanah sehingga langsung berhubungan dan berbengaruh
terhadap sifat fisik dan sifat rekayasa dari masa bebatuan dan tanah.
Air permukaan merupakan factor penyumbang terhadap air tanah
yang dapat mengakibatkan berkurangnya kuat geser tanah. Aliran
permukaan berupa: aliran pada alur (erosi alur), aliran pada lembah (erosi
lembah), aliran sungai (erosi sungai).
b. Aliran Permukaan
Di wilayah Kabupaten Brebes aliran permukaan yang paling banyak
adalah aliran sungai (erosi sungai), selain itu juga dijumpai aliran pada
lembah (waduk) (erosi lembah), aliran pada alur (erosi alur) dan saluran
irigasi baik teknis maupun non teknis.
Potensi air di Kabupaten Brebes bersumber pada sungai sungai
yang mengalir di Kabupaten Brebes antara lain : Sungai Kaligangsa, Sungai
Pemali, Sungai Balaikambang, Sungai Luwungmalang, Sungai Bangsri,
Penyusunan dan Analisis Kuantitas Penduduk di Kabupaten Brebes 22
Sungai Pakijangan, Sungai Kluwut, Sungai Babakan, Sungai Buntiris,
Sungai Kebuyutan, Sungai Sinung, Sungai Tanjung, Sungai Bancang,
Sungai Cisanggarung, Sungai Cikeruh, Sungai Erang, Sungai Pedes,
Sungai Cigelagah, Sungai Cigunung, Sungai Cilakar, Sungai Ciraja, Sungai
Rambatan dan ada dua waduk yaitu Waduk Malahayu dan waduk Penjalin.
c. Air Tanah Bebas
Merupakan air tanah yang terdapat pada lapisan pembawa air
(aquifer) dan tidak tertutup oleh lapisan kedap air. Permukaan air tanah
bebas ini sangat dipengaruhi oleh musim dan keadaan lingkungan
sekitarnya. Penduduk Kabupaten Brebes yang berada di dataran rendah,
banyak memanfaatkan air tanah ini dengan membuat sumur-sumur
gali(dangkal) yang kedalamannya antara 3 – 18 m
d. Air Tanah Tertekan
Merupakan air yang terkandung di dalam lapisan pembawa air yang
berada diantara 2 lapisan batu kedap air, sehingga hamper tetap debitnya
disamping kualitasnya juga memenuhi syarat sebagai air bersih. Debit
airnya sedikit sekali dipengaruhi oleh musim dan keadaan sekelilingnya.
B. PENDIDIKAN DAN SOSIAL EKONOMI.
1. Pendidikan.
Klasifikasi pendidikan penduduk untuk masing-masing Kecamatan
Kabupaten Brebes dapat dilihat sebagai berikut :
Penyusunan dan Analisis Kuantitas Penduduk di Kabupaten Brebes 23
Tabel 3.2Tingkat Pendidikan Penduduk Kabupaten Brebes
Menurut Kecamatan Tahun 2008
No Kecamatan TamatDiploma/
Universitas
TamatSLTA
Tamat
SMP
TamatSD
Tdk/blmtamat SD/tdk punyaijazah SD
Jumlah
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Salem 1.238 4.066 8.200 23.305 8.642 45.451
2 Bantarkawung 1.296 3.919 7.515 42.022 17.135 71.887
3 Bumiayu 2.534 10.776 14.050 33.390 19.981 80.731
4 Paguyangan 1.005 7.532 13.753 25.249 23.491 71.030
5 Sirampog 754 4.564 7.316 22.247. 11.682 46.562
6 Tonjong 1.283 7.708 12.621 18.587 13.478 53.677
7 Larangan 1.718 10.774 19.980 45.894 32.308 110.674
8 Ketanggungan 1.762 7.574 10.591 43.995 39.055 102.977
9 Banjarharjo 1.302 5.241 11.826 43.695 31.077 93.141
10 Losari 2.034 6.651 16.498 41.828 29.809 96.820
11 Tanjung 1.132 8.408 11.968 27.954 23.953 73.415
12 Kersana 529 4.320 6.758 20.270 6.758 49.324
13 Bulakamba 851 17.269 27.264 52.876 24.586 122.846
14 Wanasari 2.433 13.260 20.788 40.099 31.304 107.884
15 Songgom 422 4.040 8.368 21.928 21.674 56.432
16 Jatibarang 1.334 7.271 10.856 28.489 15.689 63.639
17 Brebes 5.777 23.714 25.298 42.890 25.656 123.335
Jumlah 27.404 147.087 233.650 574.717 386.967 1.369.825
Sumber : Kabupaten Brebes Dalam Angka, 2008
Dilihat dari tingkat pendidikannya, sebagian besar penduduk
Kabupaten Brebes berpendidikan tamat SD yaitu sebesar 41,96 %,
sebagian lainnya adalah Tdk/blm tamat SD/ tdk punya ijazah SD sebesar
28,25 %, tamat SMP sebesar 17,06 %, tamat SLTA sebesar 10,74 % dan
tamat diploma/universitas sebesar 2,00 %
2. Sosial Ekonomi
Untuk tahun 2008 tingkat partisipasi angkatan kerja, yaitu
perbandingan antara angkatan kerja terhadap penduduk usia kerja sebesar
Penyusunan dan Analisis Kuantitas Penduduk di Kabupaten Brebes 24
62,19 % Sedangkan perbandingan antara penduduk yang bekerja dengan
angkatan kerja pada tahun 2008 adalah sebesar 82,68 %. Adapun jumlah
penduduk Kabupaten Brebes berdasarkan jenis pekerjaannya adalah
sebagai berikut:
Tabel 3.3Penduduk Berumur 10 Tahun Ke Atas Yang Bekerja Dirinci Menurut
Jenis Pekerjaan Di Kabupaten Brebes Tahun 2008
No Jenis Pekerjaan Jumlah %
(1) (2) (3)
1 Petani/Peternak 289.923 29.60
2 Buruh Tani 382.893 39.09
3 Nelayan 23.888 2.44
4 Pengusaha 6.744 0.69
5 Buruh Industri 41.363 4.22
6 Buruh Bangunan 71.836 7.33
7 Pedagang 84.332 8.61
8 Supir/Kernet Angkutan 15.966 1.63
9 PNS/TNI/Polisi 25.581 2.61
10 Pensiunan 7.711 0.79
11 Lain-lain 29.253 2.99
Jumlah 979.490 100.00Sumber : PDRB Kabupaten Brebes 2008
Sebagian besar penduduk Kabupaten Brebes berpencaharian
sebagai Buruh Tani yaitu sebesar 39.09 %, sedangkan yang lain
berpencaharian sebagai Petani/Peternak sebesar 29.60 %, Pedagang
sebesar 8.61 %, Buruh Bangunan sebesar 7.33 %, Buruh Industri sebesar
4.22 %, PNS/TNI/Polisi sebesar 2.61 %, Nelayan sebesar 2.44 %,
Supir/Kernet Angkutan sebesar 1.63 %, Pengusaha sebesar 0.69 % dan
2.99 % jenis pekerjaan lainnya.
Perekonomian di Kabupaten Brebes selama tahun 2009 mengalami
pertumbuhan yang meningkat, meskipun secara kuantitatif besarnya hanya
0,18 persen di atas angka tahun 2008 yang lalu. Keadaan ini sebagai akibat
dari perubahan iklim usaha perekonomian di daerah ini, disamping peran
Pemerintah Daerah dalam mengalokasikan APBD yang berbasis kinerja
sebagai usaha dalam mewujudkan visi dan misi pembangunan. Selama
Penyusunan dan Analisis Kuantitas Penduduk di Kabupaten Brebes 25
lima tahun terakhir, pertumbuhan ekonomi riil berada pada kisaran diatas 4
persen, dimana tiga tahun terakhir mengalami percepatan pertumbuhan
meskipun kecil.
Tabel 3.4Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Brebes
Tahun 2002 – 2009 (Dalam Persen)
TAHUNBERLAKU KONSTAN 2000
Nilai (ribu)Pertumbuhan
(%)Nilai (Ribu)
Pertumbuhan(%)
(1) (2) (3) (4) (5)
2002 4.879.294.479,30 15.38 3.773.041.366,88 5.09
2003 5.384.513.231,26 10.35 3.956.229.450,18 4.86
2004 5.986.162.754,33 11.17 4.147.511.333,78 4.83
2005 7.325.401.185,52 22.37 4.346.424.437,42 4.80
2006 8.402.037.256,02 14.70 4.551.196.992,01 4.71
2007 9.550.916.474,92 13.67 4.769.145.456,36 4.79
2008 11.134.037.671,22 16.38 4.998.528.180,12 4.81
2009 12,532,516,701.45 12,56 5,247,897,410.12 4.99
Sumber : PDRB Kabupaten Brebes 2009
Berdasarkan perhitungan PDRB tahun 2009 atas dasar harga
konstan 2000 menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi Kabupaten
Brebes tercatat sebesar 4,99 persen lebih besar dibandingkan tahun 2008
yang besarnya 4,81 persen (pertumbuhan riil – pertumbuhan yang tidak
dipengaruhi oleh perubahan harga komoditas), sedangkan pertumbuhan
menurut harga berlaku (faktor inflasi ikut menentukan sebagai variabel)
sebesar 12,56 persen, lebih kecil dibandingkan tahun 2008 yang besarnya
mencapai 16,38 persen. Hal ini mengindikasikan bahwa selama tahun 2009
pertumbuhan perekonomian lebih baik dibandingkan pertumbuhan tahun
sebelumnya. Hal ini tidak terlepas dari dominasi sektor pertanian dalam
menciptakan pertumbuhan.
Penyusunan dan Analisis Kuantitas Penduduk di Kabupaten Brebes 26
Tabel 3.5Produk Domestik Regional Bruto Dan PDRB Per Kapita Di Kabupaten
Brebes Atas Dasar Harga Konstan 2000Tahun 2006 – 2009 (dalam juta Rp)
No Lapangan Usaha 2006 2007 2008 2009(1) (2) (3) (4) (5)
1. Pertanian 2.546.227.29 2.622.411.18 2.688.685.59 2,771,596.58
2. Pertambangan& Penggalian 55.437.40 99.040.62 60.623.65 68,606.31
3. Industri Pengolahan 476.796.23 525.893.30 569.684.02 633,770.12
4. Listrik Gas Dan Air Bersih 38.045.01 41.335.44 43.889.97 46,235.91
5. Bangunan 86.485.38 91.544.36 96.700.28 112,414.05
6. Pedagangan, Hotel & Restoran 911.282.40 978.712.84 1.030.397.44 1,065,334.09
7. Pengangkutan & Komunikasi 115.134.67 125.414.44 136.678.59 152,456.66
8. Bank & Lembaga Keuangan 117.060.93 125.529.93 141.912.38 148,935.22
9. Jasa-Jasa 184.727.67 199.263.35 229.930.27 248,548.46
PDRB Kabupaten Brebes(dalam jutaan rupiah)
4.551.196.99 4.769.145.46 4.998.528.18 5,247,897.41
Penduduk Pert. Tahun(orang)
1.736.398 1.743.195 1.747.430 1.800.958
PDRB Perkapita Per Tahun(dalam rupiah)
2.621056342 2.735864582 2.86050267 2.913947693
Sumber : PDRB Kabupaten Brebes 2009
Ditinjau dari kontribusi sektoral, sampai dengan tahun 2009 sektor
pertanian masih merupakan sektor dominan, dengan andil diatas 50 persen
dari total PDRB, meskipun perannya semakin menurun selama lima tahun
terakhir ini.
Penyusunan dan Analisis Kuantitas Penduduk di Kabupaten Brebes 27
Tabel 3.6Pertumbuhan PDRB Menurut Lapangan Usaha
Di Kabupaten Brebes Atas Dasar Harga Konstan 2000Tahun 2003 – 2009 (Dalam Persen)
Lapangan Usaha 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1. Pertanian 5.03 4.07 3.56 4.12 2.99 2.53 3.08
2. Pertambangan & Penggalian 4.92 7.87 14.40 6.19 6.50 2.68 13.17
3. Industri Pengolahan 5.78 6.72 9.18 8.32 10.30 8.33 11.25
4. Listrik, Gas Dan Air 7.28 8.78 5.82 4.70 8.65 6.18 5.35
5. Bangunan 3.66 9.01 6.97 5.53 5.85 5.64 16.24
6. Pegadang Restoran & Hotel 4.58 5.06 4.96 4.60 5.09 5.28 3.39
7. Pengangkutan & Komunikasi 4.14 5.21 1.40 4.17 8.93 8.98 11.54
8. Bank & Lembaga Keuangan 1.99 6.22 6.26 5.33 7.23 13.07 4.93
9. Jasa-Jasa 3.99 5.56 8.33 3.60 7.87 15.39 8.10
PDRB Kabupaten Brebes 4.86 4.83 4.80 4.71 4.79 4.81 4.99
Sumber : PDRB Kabupaten Brebes 2009
Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Brebes pada tahun 2009 tercatat
4,99 persen, hal ini ditunjukkan oleh kenaikan PDRB atas dasar harga
konstan 2000. Laju pertumbuhan tahun 2009 ini, jika kita bandingkan
dengan tahun sebelumnya, relatif lebih tinggi dari 4,81 persen pada tahun
2008 menjadi 4,99 persen pada tahun 2009. Hal ini mengindikasikan bahwa
selama tahun 2009 pertumbuhan perekonomian lebih baik dibandingkan
pertumbuhan tahun sebelumnya. Hal ini tidak terlepas dari dominasi sektor
pertanian dalam menciptakan pertumbuhan.
Selama lima tahun terakhir (2004 – 2009) pertumbuhan riilnya
masing-masing 4,83 persen, 4,80 persen, 4,71 persen, 4,79 persen, 4,81
persen dan 4,99 persen, terlihat pertumbuhan yang semakin meningkat
seiring dengan pertumbuhan di sektor pertanian yang mendominasi
perekonomian di Kabupaten Brebes.
C. KEPENDUDUKAN
Penduduk adalah setiap warga Negara yang tinggal di daerah dalam
waktu enam bulan atau lebih, tetapi ada keinginan untuk menetap (Badan
Penyusunan dan Analisis Kuantitas Penduduk di Kabupaten Brebes 28
Pusat Statistik). Penduduk adalah orang yang tinggal di suatu Negara dengan
hak-hak dan kewajiban tertentu yang telah diatur dalam Undang-Undang (UU)
(Kamus Besar, 1997:620).
Kabupaten Brebes merupakan kabupaten di Propinsi Jawa Tengah
dengan jumlah penduduk yang cukup besar. Data tentang jumlah penduduk
dapat diketahui dari hasil Sensus Penduduk (SP). Sensus penduduk yang telah
dilakukan selama ini adalah SP 1930, SP 1961, SP 1971, SP 1980, SP 1990,
dan yang terakhir adalah Sensus Penduduk 2000. Untuk memenuhi kebutuhan
data antara dua sensus, Badan Pusat Statistik melaksanakan Survey
Penduduk Antar Sensus (Supas) tiap-tiap tahun yang akhiran dengan angka
lima, kecuali Supas 1976. Selama ini telah dilaksanakan Supas 1985, Supas
1995 dan yang terakhir adalah Supas 2005.
Informasi tentang jumlah penduduk serta komposisi penduduk menurut
umur, jenis kelamin, pendidikan, tempat tinggal, pekerjaan dan lain-lain,
penting diketahui terutama untuk mengembangkan perencanaan
pembangunan manusia, baik itu pembangunan ekonomi, sosial, politik,
lingkungan dan lain-lain. yang terkait dengan peningkatan kesejahteraan
manusia. Bagian ini akan membahas tentang karakteristik penduduk menurut
umur dan jenis kelamin, serta karakteristik penduduk menurut persebaran
penduduk, dan kepadatan penduduk.
Penyusunan dan Analisis Kuantitas Penduduk di Kabupaten Brebes 29
Tabel 3.7Penduduk Kabupaten Brebes Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin
Akhir Tahun 2009Kelompok Umur Laki-laki Perempuan Jumlah
(1) (2) (3) (4)
0 – 4 93.319 90.335 183.654
5 – 9 105.134 100.396 205.52910 – 14 107.304 102.724 210.02815 – 19 101.955 94.272 196.22620 – 24 75.659 79.280 154.93925 – 29 71.932 74.737 146.66930 – 34 62.497 64.442 126.93935 – 39 59.144 62.205 121.35040 – 44 52.536 52.325 104.86145 – 49 42.663 42.536 85.19950 – 54 37.476 37.148 74.62355 – 59 25.545 27.079 52.62460 – 64 25.592 30.680 56.27265 – 69 15.271 19.477 34.748
70 + 21.387 25.909 47.296Jumlah/Total 897.414 903.544 1.800.958
2008 871.067 876.363 1.747.4302007 869.109 874.086 1.743.1952006 867.162 869.236 1.736.3982005 862.648 865.057 1.727.705
Sumber : Kabupaten Brebes Dalam Angka, 2009
Jumlah Penduduk Kabupaten Brebes pada tahun 2009 tercatat
1.800.958 jiwa, terdiri dari 897.414 jiwa Penduduk laki-laki dan 903.544 jiwa
penduduk perempuan. Dari tahun ketahun jumlah penduduk Kabupaten
Brebes terus bertambah, jika dibandingkan dengan tahun yang lalu (2008)
telah bertambah sebanyak 53.528 jiwa atau sebesar 3,06 persen.
Sedangkan bila dibandingkan dengan kondisi lima tahun yang lalu
penduduk Kabupaten Brebes bertambah sebesar 73.253 jiwa atau
pertumbuhan rata-rata per tahun 0,85 %. Sehingga walaupun jumlah penduduk
semakin tahun bertambah namun pertumbuhan dari tahun ke tahun
mempunyai kecendrungan menurun.
Penduduk Kabupaten Brebes berumur produktif (15-64) tahun berjumlah
1.119.702 jiwa, sehingga angka beban tanggungan, yaitu perbandingan antara
Penyusunan dan Analisis Kuantitas Penduduk di Kabupaten Brebes 30
penduduk usia produktif dengan penduduk usia tidak produktif ( 0-14 dan 65
tahun ke atas) pada tahun 2009 sebesar 0,6 jiwa yang berarti 1 orang
penduduk usia produktif menanggung 0-1 orang penduduk usia tidak produktif.
Disisi lain penyebaran penduduk di masing-masing kecamatan belum merata.
Tabel 3.8Penduduk Kabupaten Brebes Menurut Kecamatan,
Jenis Kelamin dan Sex Rasio Tahun 2009
No Kecamatan Laki-laki PerempuanSex Rasio
(%)(1) (2) (3) (4)
01 Salem 29.593 28.769 102,86
02 Bantarkawung 46.741 47.041 99,36
03 Bumiayu 52.350 53.099 98,59
04 Paguyangan 47.599 47.768 99,64
05 Sirampog 30.197 31.552 95,71
06 Tonjong 35.626 36.059 98,80
07 Larangan 72.008 72.579 99,21
08 Ketanggungan 66.890 68.521 97,62
09 Banjarharjo 59.232 60.155 98,46
10 Losari 63.897 63.907 99,98
11 Tanjung 49.166 50.251 97,84
12 Kersana 32.832 32.037 102,48
13 Bulakamba 81.939 81.111 101,02
14 Wanasari 70.961 71.303 99,52
15 Songgom 37.987 37.527 101,23
16 Jatibarang 40.638 41.148 98,76
17 Brebes 79.758 80.716 98,81
Jumlah 897.414 903.544 99,32
2008 871.067 876.363 99,40
2007 869.109 874.086 99,43
2006 867.162 869.236 99,76
2005 862.648 865.057 99,72
Sumber : Kabupaten Brebes Dalam Angka, 2009
Kepadatan penduduk berkaitan dengan daya dukung (carrying capacity)
suatu wilayah. Indikator yang umum dipakai adalah Rasio Kepadatan
Penduduk (density ratio) yaitu rasio yang menyatakan perbandingan antara
Penyusunan dan Analisis Kuantitas Penduduk di Kabupaten Brebes 31
banyaknya penduduk terhadap luas wilayah atau berapa banyaknya penduduk
per kilometer persegi pada tahun tertentu.
Dilihat dari kepadatan penduduknya sebagaimana tergambar dalam
tabel 3
Tabel 3.9Tingkat Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan di Kabupaten Brebes
Tahun 2009No Kecamatan Desa Luas
(Km2)Penduduk Kepadatan
Pendudukper Km2
(1) (2) (3) (4) (5)1 Salem 21 152,09 58.362 3842 Bantarkawung 18 205,00 93.783 4573 Bumiayu 15 73,69 105.449 1.4314 Paguyangan 12 104,94 95.367 9095 Sirampog 13 67,03 61.749 9216 Tonjong 14 81,26 71.685 8827 Larangan 11 164,68 144.587 8788 Ketanggungan 21 149,07 135.411 9089 Banjarharjo 25 140,26 119.387 85110 Losari 22 89,43 127.804 1.42911 Tanjung 18 67,74 99.417 1.46812 Kersana 13 25,23 64.869 2.57113 Bulakamba 19 102,93 163.050 1.58414 Wanasari 20 74,44 142.264 1.91115 Songgom 10 49,03 75.514 1.54016 Jatibarang 22 35,18 81.787 2.32517 Brebes 23 80,96 160.474 1.982
Jumlah 293 1.662,96 1.800.958 1.0832008 1.662,96 1.747.430 1.051
2007 1.661,17 1.743.195 1.049
2006 1.661,17 1.736.398 1.045
2005 1.661,17 1.727.705 1.040
Sumber: Kabupaten Brebes Dalam Angka, 2009.
Distribusi penduduk Kabupaten Brebes belum tersebar secara merata,
dimana sebaran penduduk terbanyak di Kabupaten Brebes adalah Kecamatan
Bulakamba 163.050 jiwa atau 9,05%, Kecamatan Brebes 160.474 jiwa atau
8,91%, dan Kecamatan Larangan sebanyak 160.474 jiwa atau 8.03%,
sedangkan sebaran penduduk paling kecil adalah Kecamatan Salem sebanyak
58.362 jiwa atau 3,24%.
Penyusunan dan Analisis Kuantitas Penduduk di Kabupaten Brebes 32
Penduduk Kabupaten Brebes sebagian besar tinggal di daerah
pedesaan, namun demikian sering terjadi perpindahan dari daerah pedesaan
ke daerah perkotaan (Urbanisasi), karena peluang untuk mendapatkan
pekerjaan didaerah pedesaan relatif kecil. Jadi dengan kata lain urbanisasi ada
dua macam, pertama urbanisasi penduduk dari desa ke kota dan kedua
perubahan status desa menjadi kota. Oleh karena itu pemerintah Kabupaten
Brebes berupaya memacu pengembangan pembangunan daerah agar
daerahnya tidak ketinggalan dengan daerah lain.
Penyusunan dan Analisis Kuantitas Penduduk di Kabupaten Brebes 33
BAB IV
ANALISIS KUANTITAS PENDUDUK
A. JUMLAH DAN LAJU PERTUMBUHAN PENDUDUK
Jumlah penduduk Kabupaten Brebes pada tahun 2009 tercatat
1.800.958 jiwa, terdiri dari 897.414 jiwa penduduk laki-laki dan 903.544 jiwa
penduduk perempuan. Dari tahun ketahun jumlah penduduk Kabupaten
Brebes terus bertambah, jika dibandingkan dengan tahun yang lalu (2008)
telah bertambah sebanyak 53.528 jiwa atau sebesar 3,06 persen.
Sedangkan bila dibandingkan dengan kondisi lima tahun yang lalu
penduduk Kabupaten Brebes bertambah sebesar 73.253 jiwa atau
pertumbuhan rata-rata per tahun 0,85 %. Sehingga walaupun jumlah penduduk
semakin tahun bertambah namun pertumbuhan dari tahun ke tahun
mempunyai kecendrungan menurun.
1. Kecamatan Brebes
Kecamatan Brebes Merupakan Ibukota Kabupaten Brebes dengan
batas-batas sebagai berikut :
Sebelah Utara : Laut Jawa.
Sebelah Selatan : Kecamatan Jatibarang.
Sebelah Barat : Kecamatan Wanasari.
Sebalah Timur : Kota dan Kabupaten Tegal.
Transpotasi darat menggunakan jalur jalan raya Jakarta –
Semarang. Jakarata – Semarang dan Bandung, Tegal – Purwokerto serta
jalur kereta api Jakarta – Semarang.
Penyusunan dan Analisis Kuantitas Penduduk di Kabupaten Brebes 34
Tabel 4.1Penduduk Kecamatan Brebes Menurut Desa dan Jenis Kelamin
Tahun 2009
No Desa/Kelurahan Laki - laki Perempuan Jumlah
(1) (2) (3) (4)
01 Pemaron 2,825 3,021 5,954
02 Kalimati 1,732 1,681 3,465
03 Lembarawa 3,109 3,130 6,255
04 Krasak 3,233 3,157 6,509
05 Padasugih 3,018 2,942 6,017
06 Wangandalem 2,306 2,326 4,725
07 Terlangu 2,477 2,421 4,911
08 Pulosari 2,456 2,417 4,982
09 Brebes 10,468 11,327 22,204
10 Gandasuli 3,306 3,264 6,732
11 Banjaranyar. 3,726 3,763 7,582
12 Kaligangsa Kulon 3,290 3,392 6,799
13 Kaligangsa Wetan 3,444 3,496 6,988
14 Randusanga Wetan 1,167 1,175 2,372
15 Randusanga Kulon 3,214 3,217 6,560
16 Limbangan Wetan 4,565 4,605 9,388
17 Limbangan Kulon 1,899 1,969 3,974
18 Pasarbatang 8,220 8,236 16,804
19 Sigambir 1,606 1,547 3,213
20 Pagejugan 4,655 4,730 9,383
21 Kedunguter 3,032 3,062 6,200
22 Tengki 2,714 2,656 5,509
23 Kaliwilingi 3,292 3,182 6,647
Jumlah 79,754 80,714 163,176
Tahun 2008 77.433 78.285 155.718
Tahun 2007 77.308 78.193 155.501
Tahun 2006 77.172 77.613 154.785
Sumber : BPS Kabupaten Brebes (data diolah).
Jumlah penduduk Kecamatan Brebes pada tahun 2009 tercatat
163.176 jiwa, terdiri dari 79.754 jiwa penduduk laki-laki dan 80.714 jiwa
penduduk perempuan. Laju pertumbuhan penduduk di Kecamatan Brebes
cukup tinggi dibandingkan kecamatan-kecamatan lain. Bila dibandingkan
dengan kondisi empat tahun yang lalu penduduk Kecamatan Brebes
Penyusunan dan Analisis Kuantitas Penduduk di Kabupaten Brebes 35
bertambah sebesar 8.391 jiwa atau pertumbuhan rata-rata per tahun 1,03
%.
2. Kecamatan Wanasari
Kecamatan Wanasari terletak di sebelah Barat Ibukota Kabupaten
Brebes dengan batas-batas sebagai berikut:
Sebelah Utara : Laut Jawa.
Sebelah Selatan : Kecamatan Larangan
Sebelah barat : Kecamatan Bulakamba
Sebelah Timur : Kecamatan Jatibarang dan Brebes.
Transportasi melalui jalan raya Jakarta Semarang dan Jakarta
Purwokerto serta jalur Kereta api Jakarta Semarang Alat Transportasi yang
digunakan adalah seperti colt/mini bus, angkutan pedesaan dokar dan
becak.
Tabel 4.2Penduduk Kecamatan Wanasari Menurut Desa dan Jenis Kelamin
Tahun 2009No Desa/Kelurahan Laki - laki Perempuan Jumlah
(1) (2) (3) (4)
01. Tegalgandu 3,150 3,210 6,437
02. Jagalempeni 4,339 4,519 9,016
03. Glonggong 2,424 2,445 4,988
04. Sisalam 1,441 1,407 2,906
05. Lengkong 1,789 1,892 3,714
06. Tanjungsari 2,693 2,659 5,438
07. Siwungkuk 1,816 1,841 3,710
08. Dukuhwringin 2,730 2,735 5,536
09. Sigentong 3,616 3,754 7,469
10. Sidamulya 3,026 2,984 6,103
11. Wanasari 2,586 2,602 5,314
12. Siasem 4,963 5,002 10,139
13. Klampok 7,476 7,665 15,369
14. Pebatan 2,621 2,637 5,339
15. Pesantunan 6,951 6,702 13,908
16. Keboledan 3,628 3,590 7,380
17. Kupu 4,087 4,103 8,268
18. Dumeling 4,170 4,036 8,267
19. Kertabesuki 2,433 2,357 4,815
20. Sawojajar 5,021 5,119 10,313
Jumlah 70,960 71,257 144,430
Penyusunan dan Analisis Kuantitas Penduduk di Kabupaten Brebes 36
Tahun 2008 68.894 69.007 137.901
Tahun 2007 68.768 68.636 137.404
Tahun 2006 68.493 68.120 136.613
Sumber : BPS Kabupaten Brebes (data diolah).
Jumlah penduduk Kecamatan Wanasari pada tahun 2009 tercatat
144.430 jiwa, terdiri dari 70.960 jiwa penduduk laki-laki dan 71.257 jiwa
penduduk perempuan. Laju pertumbuhan penduduk di Kecamatan
Wanasari cukup tinggi dibandingkan kecamatan-kecamatan lain. Bila
dibandingkan dengan kondisi empat tahun yang lalu penduduk Kecamatan
Wanasari bertambah sebesar 7.817 jiwa atau pertumbuhan rata-rata per
tahun 1, 40 %.
3. Kecamatan Bulakamba
Kecamatan Bulakamba Brebes terletak di sebelah Barat Ibukota
Kabupaten Brebes dengan batas-batas sebagi berikut :
- Sebelah Utara : Laut Jawa
- Sebelah Selatan : Kecamatan Larangan dan Ketanggungan
- Sebelah Barat : Kecamatan Tanjung dan Kersana
- Sebelah Timur : Kecamatan Wanasari
Alat transportasi umum yang tersedia adalah kendaraan bermotor
roda 4 (Angkutan Jurusan Bulakamba-Slatri), ojek sepeda motor, Motor
Tossa (roda 3), Becak dan Delman. Kecamatan Bulakamba dilalui jalur
jalan negara Jakarta-Semarang dan Jakarta-Tegal-Purwokerto, serta jalur
kereta api Jakarta-Semarang.
Penyusunan dan Analisis Kuantitas Penduduk di Kabupaten Brebes 37
Tabel 4.3Penduduk Kecamatan Bulakamba Menurut Desa dan Jenis Kelamin
Tahun 2009No Desa/Kelurahan Laki - laki Perempuan Jumlah
(1) (2) (3) (4)
01. Tegalglagah 5,315 5,311 10,778
02. Petunjungan 4,828 4,742 9,720
03. Jubang 1,860 1,852 3,802
04. Dukuhlo 3,070 3,212 6,342
05. Cipelem 3,549 3,601 7,244
06. Banjaratma 4,680 4,670 9,484
07. Siwuluh 3,675 3,654 7,484
08. Luwungragi 5,487 5,362 11,038
09. Bangsri 7,461 7,419 15,129
10. Rancawuluh 4,077 3,967 8,222
11. Bulusari 4,252 4,400 8,812
12. Karangsari 1,996 1,950 4,008
13. Kluwut 9,533 9,299 19,074
14. Bulakparen 1,395 1,515 2,955
15. Cimohong 3,265 3,053 6,442
16. Grinting 7,386 7,177 14,649
17. Bulakamba 2,491 2,476 5,018
18. Pakijangan 4,336 4,184 8,643
19. Pulogading 3,275 3,268 6,680
Jumlah 81,930 81,112 165,519
Tahun 2008 79.662 78.750 158.412
Tahun 2007 79.466 78.414 157.880
Tahun 2006 79.393 78.272 157.665Sumber : BPS Kabupaten Brebes (data diolah).
Jumlah penduduk Kecamatan Bulakamba pada tahun 2008 tercatat
165.519 jiwa, terdiri dari 81.930 jiwa penduduk laki-laki dan 81.112 jiwa
penduduk perempuan. Laju pertumbuhan penduduk di Kecamatan
Bulakamba cukup tinggi dibandingkan kecamatan-kecamatan lain. Bila
dibandingkan dengan kondisi tiga tahun yang lalu penduduk Kecamatan
Bulakamba bertambah sebesar 7.854 jiwa atau pertumbuhan rata-rata per
tahun 0,996 %.
Penyusunan dan Analisis Kuantitas Penduduk di Kabupaten Brebes 38
Penyusunan dan Analisis Kuantitas Penduduk di Kabupaten Brebes 39
4. Kecamatan Tanjung
Kecamatan Tanjung terletak di sebelah Barat ibukota Kabupaten
Brebes dengan batas-batas sebagai berikut :
Sebelah Utara : Laut Jawa.
Sebelah Seletan : Kecamatan Ketanggungan, Banjarharjo dan Kersana.
Sebelah Barat : Kecamatan Losari
Sebelah Timur : Kecamatan Bulakamba.
Transportasi melalui jalan raya Jakarta – Semarang dan Jakarta –
Purwokerto, serta jalur kereta api Jakarta – Semarang.
Tabel 4.4Penduduk Kecamatan Tanjung Menurut Desa dan Jenis Kelamin
Tahun 2009
No Desa/Kelurahan Laki - laki Perempuan Jumlah
(1) (2) (3) (4)
01 Sarirejo. 2,345 2,283 4,754
02 Kubangputat 1,323 1,372 2,744
03 Luwunggede 3,401 3,443 6,885
04 Mundu 1,689 1,668 3,418
05 Luwungbata 3,609 3,446 7,106
06 Karangreja. 1,156 1,239 2,431
07 Sidakaton 973 969 1,969
08 Sengon 6,787 6,915 13,837
09 Kedawung 967 978 1,995
10 Tegongan 1,921 2,158 4,178
11 Kemurang Wetan 4,715 4,885 9,796
12 Kemurang Kulon 4,002 4,202 8,346
13 Krakahan 2,009 2,002 4,148
14 Pejagan 2,007 2,161 4,246
15 Pengaradan 3,654 3,653 7,475
16 Tanjung 3,484 3,485 7,145
17 Lemah Abang 2,492 2,707 5,292
18 Tengguli 2,632 2,690 5,415
Jumlah 49.165 50.257 101.180
Tahun 2008 47.074 48.044 95.118
Tahun 2007 46.406 47.285 93.691
Tahun 2006 45.902 46.568 92.470
Sumber : BPS Kabupaten Brebes (data diolah).
Penyusunan dan Analisis Kuantitas Penduduk di Kabupaten Brebes 40
Jumlah penduduk Kecamatan Tanjung pada tahun 2009 tercatat
101.180 jiwa, terdiri dari 49.165 jiwa penduduk laki-laki dan 50.257 jiwa
penduduk perempuan. Laju pertumbuhan penduduk di Kecamatan Tanjung
sangat tinggi dibandingkan kecamatan-kecamatan lain. Bila dibandingkan
dengan kondisi tiga tahun yang lalu penduduk Kecamatan Tanjung
bertambah sebesar 8.710 jiwa atau pertumbuhan rata-rata per tahun 1,883
%.
5. Kecamatan Losari
Kecamatan Losari terletak di sebelah Barat Ibukota Kabupaten
Brebes dengan batas-batas sebagai berikut :
Sebelah Utara : Laut Jawa.
Sebelah Selatan : Kecamatan Banjarharjo.
Sebelah Barat : Propinsi Jawa Barat.
Sebalah Timur : Kecamatan Tanjung dan Kersana.
Kecamatan Losari adalah wilayah perbatasan antara Jawa Tengah
dan Jawa Barat. Transportasi melalui jalan raya Jakarta – Semarang dan
Jakarta – Purwokerto, serta jalur kereta api jurusan Jakarta – Semarang.
Penyusunan dan Analisis Kuantitas Penduduk di Kabupaten Brebes 41
Tabel 4.5Penduduk Kecamatan Losari Menurut Desa dan Jenis Kelamin
Tahun 2009
No Desa/KelurahanLaki -
lakiPerempuan Jumlah
(1) (2) (3) (4)
01. Randegan 1,517 1,516 3,084
02. Jatisawit 1,202 1,247 2,500
03. Kaarangsambung 1,753 1,897 3,690
04. Negla 7,380 7,486 15,154
05. Bojongsari 3,472 3,586 7,176
06. Karangjunti 2,816 2,928 5,849
07. Rungkang 3,950 3,785 7,881
08. Dukuhsalam 1,248 1,236 2,509
09. Babakan 903 970 1,907
10. Kalibuntu 2,531 2,455 4,996
11. Kedungneng 2,917 2,986 5,988
12. Randusari 3,533 3,351 6,935
13. Blubuk 1,382 1,367 2,792
14. Pekauman 1,673 1,638 3,367
15. Losari Kidul 2,182 2,178 4,423
16. Losari Lor 3,025 3,202 6,295
17. Kecipir 2,055 2,159 4,211
18. Pengabean 4,772 4,661 9,499
19. Limbangan 4,227 4,071 8,449
20. Prapag Kidul 5,227 5,123 10,511
21. Karangdempel 3,278 3,271 6,691
22. Prapag Lor 2,855 2,795 5,778
Jumlah 63,896 63.907 129,682
Tahun 2008 61.790 61.943 123.941
Tahun 2007 61.790 61.807 123.597
Tahun 2006 61.641 61.647 123.288
Sumber : BPS Kabupaten Brebes (data diolah).
Jumlah penduduk Kecamatan Losari pada tahun 2009 tercatat
129.682 jiwa, terdiri dari 63.896 jiwa penduduk laki-laki dan 63.907 jiwa
penduduk perempuan. Laju pertumbuhan penduduk di Kecamatan Losari
cukup tinggi dibandingkan kecamatan-kecamatan lain. Bila dibandingkan
dengan kondisi tiga tahun yang lalu penduduk Kecamatan Losari
Penyusunan dan Analisis Kuantitas Penduduk di Kabupaten Brebes 42
bertambah sebesar 6.394 jiwa atau pertumbuhan rata-rata per tahun 1,037
%.
6. Kecamatan Jatibarang
Kecamatan Jatibarang terletak disebelah selatan Ibukota
Kabupaten Brebes dengan batas-batas sebagai berikut :
Sebelah Utara : Kecamatan Brebes.
Sebelah Selatan : Kecamatan Songgom dan Kabupaten Tegal.
Sebelah Barat : Kecamatan Larangan dan Wanasari.
Sebalah Timur : Kabupaten Tegal.
Alat transpotasi yang di digunakan seperti kendaraan bermontor
roda empat (angkutan kota/desa), becak, dan dan delman wilayah
Jatibarang mempunyai jalur jalan propinsi dan kabupaten yang merupakan
jalan pintas Kota Brebes menuju daerah selatan.
Penyusunan dan Analisis Kuantitas Penduduk di Kabupaten Brebes 43
Tabel 4.6Penduduk Kecamatan Jatibarang Menurut Desa dan Jenis Kelamin
Tahun 2009No Desa/Kelurahan Laki - laki Perempuan Jumlah
(1) (2) (3) (4)
01 Kebogadung 1,644 1,648 3,344
02 Kebonagung 962 968 1,954
03 Klampis 1,535 1,547 3,107
04 Kemiriamba 676 654 1,341
05 Jatibarang Kidul 4,629 4,791 9,595
06 Karanglo 1,915 1,950 3,975
07 Tegalwulung 1,905 1,806 3,782
08 Jatibarang lor 3,204 3,490 6,792
09 Pamengger 2,545 2,538 5,170
10 Kertasinduyasa 2,755 2,794 5,699
11 Janegara 1,581 1,560 3,202
12 Kendawa 2,136 1,983 4,186
13 Klikiran 906 946 1,898
14 Bojong 1,615 1,704 3,381
15 Buaran 1,544 1,532 3,155
16 Kedungtukang 1,909 1,792 3,763
17 Rengasbandung 1,521 1,528 3,136
18 Tembelang 1,897 1,933 3,912
19 Pedeslohor 1,156 1,214 2,408
20 Kramat 2,055 2,116 4,232
21 Kalipucang 1,793 1,875 3,677
22 Kalialang 747 774 1,544
Jumlah 40,632 41,142 83,254
Tahun 2008 39.516 40.001 79.517
Tahun 2007 39.520 40.057 79.577
Tahun 2006 39.634 39.927 79.561
Sumber: BPS Kabupaten Brebes (data diolah).
Jumlah penduduk Kecamatan Jatibarang pada tahun 2009 tercatat
83.254 jiwa, terdiri dari 40.632 jiwa penduduk laki-laki dan 41.142 jiwa
penduduk perempuan. Laju pertumbuhan penduduk di Kecamatan
Jatibarang tidak tinggi dibandingkan kecamatan-kecamatan lain. Bila
dibandingkan dengan kondisi tiga tahun yang lalu penduduk Kecamatan
Penyusunan dan Analisis Kuantitas Penduduk di Kabupaten Brebes 44
Jatibarang bertambah sebesar 3.693 jiwa atau pertumbuhan rata-rata per
tahun 0,928 %.
B. STRUKTUR DAN KOMPOSISI PENDUDUK
Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk yang besar.
Data tentang jumlah penduduk dapat diketahui dari hasil Sensus Penduduk
(SP). Sensus penduduk yang telah dilakukan selama ini adalah SP 1930, SP
1961, SP 1971, SP 1980, SP 1990, dan yang terakhir adalah Sensus
Penduduk 2000. Untuk memenuhi kebutuhan data antara dua sensus, Badan
Pusat Statistik melaksanakan Survey Penduduk Antar Sensus (Supas) tiap-tiap
tahun yang akhiran dengan angka lima, kecuali Supas 1976. Selama ini telah
dilaksanakan Supas 1985, Supas 1995 dan yang terakhir adalah Supas 2005.
Informasi tentang jumlah penduduk serta komposisi penduduk menurut
umur, jenis kelamin, pendidikan, tempat tinggal, pekerjaan dll. penting
diketahui terutama untuk mengembangkan perencanaan pembangunan
manusia, baik itu pembangunan ekonomi, sosial, politik, lingkungan dll. yang
terkait dengan peningkatan kesejahteraan manusia.
Dalam pengetahuan tentang kependudukan dikenal istilah karakteristik
penduduk yang berpengaruh penting terhadap proses demografi dan tingkah
laku sosial ekonomi penduduk. Karakteristik penduduk yang paling penting
adalah umur dan jenis kelamin, atau yang sering juga disebut struktur umur
dan jenis kelamin. Struktur umur penduduk dapat dilihat dalam umur satu
tahunan atau yang disebut juga umur tunggal (single age), dan yang
dikelompokkan dalam lima tahunan. Dalam pembahasan demografi pengertian
umur adalah umur pada saat ulang tahun terakhir. Misalnya Ani lahir pada
bulan Januari tahun 1998 dan Sensus 2000 dilaksanakan pada bulan Juli. Jadi
pada saat Sensus 2000 dilaksanakan Ani berusia 2 tahun 6 bulan, tetapi dalam
perhitungan demografi Ani dicatat sebagai berumur 2 tahun saja.
Pengelompokkan penduduk menurut umur dapat digunakan untuk
mengetahui apakah penduduk di suatu wilayah termasuk berstruktur umur
Penyusunan dan Analisis Kuantitas Penduduk di Kabupaten Brebes 45
muda atau tua. Penduduk suatu wilayah dianggap penduduk muda apabila
penduduk usia dibawah 15 tahun mencapai sebesar 40 persen atau lebih dari
jumlah seluruh penduduk. Sebaliknya penduduk disebut penduduk tua apabila
jumlah penduduk usia 65 tahun keatas diatas 10 persen dari total penduduk.
Suatu bangsa yang mempunyai karakteristik penduduk muda akan
mempunyai beban besar dalam investasi sosial untuk pemenuhan kebutuhan
pelayanan dasar bagi anak-anak dibawah 15 tahun ini. Dalam hal ini
pemerintah harus membangun sarana dan prasarana pelayanan dasar mulai
dari perawatan Ibu hamil dan kelahiran bayi, bidan dan tenaga kesehatan
lainnya, sarana untuk tumbuh kembang anak termasuk penyediaan imunisasi,
penyediaan pendidikan anak usia dini, sekolah dasar termasuk guru-guru dan
sarana sekolah yang lain.
Sebaliknya bangsa dengan ciri penduduk tua akan mengalami beban
yang cukup besar dalam pembayaran pensiun, perawatan kesehatan fisik dan
kejiwaan lanjut usia (lansia), pengaturan tempat tinggal dan lain lain. Penduduk
Indonesia belum dianggap sebagai penduduk tua karena persen penduduk
diatas 65 tahun masih kecil, namun karena jumlah penduduk yang besar, maka
jumlah orang tua juga cukup besar untuk memperoleh perhatian dari
pemerintah pusat maupun lokal.
1. Kecamatan Brebes
Karakteristik penduduk yang paling penting adalah umur dan jenis
kelamin, atau yang sering juga disebut struktur umur dan jenis kelamin.
Struktur dan komposisi penduduk di Kecamatan Brebes dapat dilihat pada
tabel berikut ini.
Penyusunan dan Analisis Kuantitas Penduduk di Kabupaten Brebes 46
Tabel 4.7Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin
Di Kecamatan Brebes Tahun 2009
Kelompok Umur Laki - laki Perempuan Jumlah
(1) (2) (3) (4)< 1 Tahun 1,403 1,294 2,697
1 – 4 Tahun 6,599 6,596 13,195
5 – 9 Tahun 8,970 8,525 17,495
10 – 14 Tahun 9,576 9,426 19,002
15 – 19 Tahun 10,037 9,714 19,751
20 – 24 Tahun 7,564 7,659 15,223
25 – 29 Tahun 6,491 6,555 13,046
30 – 34 Tahun 5,465 5,509 10,974
35 – 39 Tahun 5,043 5,646 10,689
40 – 44 Tahun 4,816 4,837 9,653
45 – 49 Tahun 3,996 3,659 7,655
50 – 54 Tahun 2,918 2,886 5,804
55 – 59 Tahun 1,995 2,192 4,187
60 – 64 Tahun 1,907 2,363 4,270
65 – 69 Tahun 1,147 1,653 2,800
70 – 74 Tahun 1,108 1,316 2,424
75 Tahun Ke Atas 719 884 1,603
Jumlah 79,754 80,714 160,468
Tahun 2008 77.433 78.285 155.718
Tahun 2007 77.308 78.193 155.501
Tahun 2006 77.172 77.613 154.785
Sumber: BPS Kabupaten Brebes (data diolah).
Sex Rasio penduduk di Kecamatan Brebes adalah sebesar 98,81
yang lebih kecil dari 100. Ini berarti bahwa jumlah penduduk perempuan di
Kecamatan Brebes lebih besar daripada jumlah penduduk laki-laki.
Rasio Ketergantungan Penduduk Usia Muda dan Tua (RKTotal),
Ketergantungan Usia Muda (RKMuda) dan Ketergantungan Usia Tua (RKTua)
adalah sebagai berikut.
1006415
65140 xP
PPRK total
Penyusunan dan Analisis Kuantitas Penduduk di Kabupaten Brebes 47
100252.101
827.6389.52x
48,58
Tingkat ketergantungan penduduk usia muda dan tua di Kecamatan
Brebes masih tergolong cukup tinggi yaitu sebesar 58,48 % artinya setiap
100 jiwa penduduk usia produktif rata-rata menanggung sebanyak 58
hingga 59 jiwa penduduk usia muda dan tua.
1006415
140 xP
PRK Muda
100252.101
389.52x
74,51
Tingkat ketergantungan penduduk usia muda di Kecamatan Brebes
masih tergolong cukup tinggi yaitu sebesar 51,74 % artinya setiap 100 jiwa
penduduk usia produktif rata-rata menanggung sebanyak 51 hingga 52 jiwa
penduduk usia muda.
1006415
65 xP
PRK Tua
100252.101
827.6x
74,6
Tingkat ketergantungan penduduk usia tua di Kecamatan Brebes
tidak tergolong tinggi yaitu sebesar 6,74 % artinya setiap 100 jiwa penduduk
usia produktif rata-rata menanggung sebanyak 6 hingga 7 jiwa penduduk
usia tua.
2. Kecamatan Wanasari
Karakteristik penduduk yang paling penting adalah umur dan jenis
kelamin, atau yang sering juga disebut struktur umur dan jenis kelamin.
Penyusunan dan Analisis Kuantitas Penduduk di Kabupaten Brebes 48
Struktur dan komposisi penduduk di Kecamatan Wanasari dapat dilihat
pada table berikut ini.
Penyusunan dan Analisis Kuantitas Penduduk di Kabupaten Brebes 49
1006415
65140 xP
PPRK total
Tabel 4.8Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin
di Kecamatan Wanasari Tahun 2009
Kelompok Umur Laki-laki Perempuan Jumlah
(1) (2) (3) (4)
<1 Tahun 1,107 1,063 2,170
1 – 4 Tahun 6,126 6,129 12,255
5 – 9 Tahun 8,387 8,104 16,491
10 – 14 Tahun 9,191 9,149 18,340
15 – 19 Tahun 8,658 8,249 16,907
20 – 24 Tahun 6,328 6,664 12,992
25 – 29 Tahun 5,707 5,632 11,339
30 – 34 Tahun 4,752 4,742 9,494
35 – 39 Tahun 4,361 4,850 9,211
40 – 44 Tahun 4,124 3,998 8,122
45 – 49 Tahun 3,179 3,127 6,306
50 – 54 Tahun 2,890 2,681 5,571
55 – 59 Tahun 1,823 1,853 3,676
60 – 64 Tahun 1,849 2,199 4,048
65 – 69 Tahun 1,068 1,256 2,324
70 – 74 Tahun 899 1,012 1,911
75 Tahun Keatas 514 549 1,063
Jumlah 70,960 71,257 142,217
Tahun 2008 68.894 69.007 137.901
Tahun 2007 68.768 68.636 137.404
Tahun 2006 68.493 68.120 136.613
Sumber: BPS Kabupaten Brebes (data diolah).
Sex Rasio penduduk di Kecamatan Wanasari adalah sebesar 99,58
yang lebih kecil dari 100. Ini berarti bahwa jumlah penduduk perempuan di
Kecamatan Wanasari lebih besar daripada jumlah penduduk laki-laki.
Rasio Ketergantungan Penduduk Usia Muda dan Tua (RKTotal),
Ketergantungan Usia Muda (RKMuda) dan Ketergantungan Usia Tua (RKTua)
adalah sebagai berikut.
100666.87
298.5256.49x
Penyusunan dan Analisis Kuantitas Penduduk di Kabupaten Brebes 50
1006415
140 xP
PRK Muda
1006415
65 xP
PRK Tua
23,62Tingkat ketergantungan penduduk usia muda dan tua di Kecamatan
Wanasari masih tergolong cukup tinggi yaitu sebesar 62,23 % artinya setiap
100 jiwa penduduk usia produktif rata-rata menanggung sebanyak 62
hingga 63 jiwa penduduk usia muda dan tua.
100666.87
256.49x
19,56
Tingkat ketergantungan penduduk usia muda di Kecamatan
Wanasari masih tergolong cukup tinggi yaitu sebesar 56,19 % artinya setiap
100 jiwa penduduk usia produktif rata-rata menanggung sebanyak 56
hingga 57 jiwa penduduk usia muda.
100666.87
298.5x
04,6
Tingkat ketergantungan penduduk usia tua di Kecamatan
Wanasari tidak tergolong tinggi yaitu sebesar 6,04 % artinya setiap 100 jiwa
penduduk usia produktif rata-rata menanggung sebanyak 6 jiwa penduduk
usia tua.
3. Kecamatan Bulakamba
Karakteristik penduduk yang paling penting adalah umur dan jenis
kelamin, atau yang sering juga disebut struktur umur dan jenis kelamin.
Struktur dan komposisi penduduk di Kecamatan Bulakamba dapat dilihat
pada table berikut ini.
Penyusunan dan Analisis Kuantitas Penduduk di Kabupaten Brebes 51
Penyusunan dan Analisis Kuantitas Penduduk di Kabupaten Brebes 52
Tabel 4.9Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin
di Kecamatan Bulakamba Tahun 2009
Kelompok Umur Laki-laki Perempuan Jumlah
(1) (2) (3) (4)
< 1 Tahun 1,216 1,256 2,472
1 – 4 Tahun 7,374 7,064 14,438
5 – 9 Tahun 10,141 9,559 19,700
10 – 14 Tahun 10,389 10,020 20,409
15 – 19 Tahun 9,930 9,592 19,522
20 – 24 Tahun 7,362 7,725 15,087
25 – 29 Tahun 6,547 6,462 13,009
30 – 34 Tahun 5,398 5,463 10,861
35 – 39 Tahun 5,065 5,337 10,402
40 – 44 Tahun 4,722 4,589 9,311
45 – 49 Tahun 3,702 3,459 7,161
50 – 54 Tahun 3,383 3,063 6,446
55 – 59 Tahun 1,853 1,995 3,848
60 – 64 Tahun 2,171 2,327 4,498
65 – 69 Tahun 1,118 1,350 2,468
70 – 74 Tahun 998 1,199 2,197
75 Tahun Keatas 562 655 1,217
Jumlah 81,930 81,112 163,042
Tahun 2008 79.662 78.750 158.412
Tahun 2007 79.466 78.414 157.880
Tahun 2006 79.393 78.272 157.665
Sumber: BPS Kabupaten Brebes (data diolah).
Sex Rasio penduduk di Kecamatan Bulakamba adalah sebesar
101,01 yang lebih besar dari 100. Ini berarti bahwa jumlah penduduk laki-
laki di Kecamatan Bulakamba lebih besar daripada jumlah penduduk
perempuan.
Rasio Ketergantungan Penduduk Usia Muda dan Tua (RKTotal),
Ketergantungan Usia Muda (RKMuda) dan Ketergantungan Usia Tua
(RKTua) adalah sebagai berikut.
Penyusunan dan Analisis Kuantitas Penduduk di Kabupaten Brebes 53
1006415
65140 xP
PPRK total
100145.100
882.5019.57x
81,62
Tingkat ketergantungan penduduk usia muda dan tua di Kecamatan
Bulakamba masih tergolong cukup tinggi yaitu sebesar 62,81 % artinya
setiap 100 jiwa penduduk usia produktif rata-rata menanggung sebanyak 62
hingga 63 jiwa penduduk usia muda dan tua.
1006415
140 xP
PRK Muda
100145.100
019.57x
94,56
Tingkat ketergantungan penduduk usia muda di Kecamatan
Bulakamba masih tergolong cukup tinggi yaitu sebesar 56,94 % artinya
setiap 100 jiwa penduduk usia produktif rata-rata menanggung sebanyak 56
hingga 57 jiwa penduduk usia muda.
1006415
65 xP
PRK Tua
100145.100
882.5x
87,5
Tingkat ketergantungan penduduk usia tua di Kecamatan
Bulakamba tidak tergolong tinggi yaitu sebesar 5,87 % artinya setiap 100
jiwa penduduk usia produktif rata-rata menanggung sebanyak 5 hingga 6
jiwa penduduk usia tua.
4. Kecamatan Tanjung
Penyusunan dan Analisis Kuantitas Penduduk di Kabupaten Brebes 54
Karakteristik penduduk yang paling penting adalah umur dan jenis
kelamin, atau yang sering juga disebut struktur umur dan jenis kelamin.
Struktur dan komposisi penduduk di Kecamatan Tanjung dapat dilihat pada
table berikut ini.
Tabel 4.10Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin
Di Kecamatan Tanjung Tahun 2009
Kelompok Umur Laki - laki Perempuan Jumlah
(1) (2) (3) (4)
< 1 Tahun 922 840 1,762
1 – 4 Tahun 4,605 4,426 9,031
5 – 9 Tahun 6,034 5,849 11,883
10 – 14 Tahun 5,735 5,775 11,510
15 – 19 Tahun 5,644 5,501 11,145
20 – 24 Tahun 4,579 4,796 9,375
25 – 29 Tahun 4,100 4,016 8,116
30 – 34 Tahun 3,334 3,265 6,599
35 – 39 Tahun 3,028 3,315 6,343
40 – 44 Tahun 2,787 2,825 5,612
45 – 49 Tahun 2,271 2,219 4,490
50 – 54 Tahun 1,766 1,961 3,727
55 – 59 Tahun 1,295 1,470 2,765
60 – 64 Tahun 1,303 1,571 2,874
65 – 69 Tahun 801 1,057 1,858
70 – 74 Tahun 606 830 1,436
75 Tahun Keatas 355 541 896
Jumlah 49,165 50,257 99,422
Tahun 2008 47.074 48.044 95.118
Tahun 2007 46.406 47.285 93.691
Tahun 2006 45.902 46.568 92.470
Sumber: BPS Kabupaten Brebes (data diolah).
Sex Rasio penduduk di Kecamatan Tanjung adalah sebesar 97,83
yang lebih kecil dari 100. Ini berarti bahwa jumlah penduduk perempuan di
Kecamatan Tanjung lebih besar daripada jumlah penduduk laki-laki.
Penyusunan dan Analisis Kuantitas Penduduk di Kabupaten Brebes 55
Rasio Ketergantungan Penduduk Usia Muda dan Tua (RKTotal),
Ketergantungan Usia Muda (RKMuda) dan Ketergantungan Usia Tua
(RKTua) adalah sebagai berikut.
1006415
65140 xP
PPRK total
100046.61
190.4186.34x
86,62
Tingkat ketergantungan penduduk usia muda dan tua di Kecamatan
Tanjung masih tergolong cukup tinggi yaitu sebesar 62,86 % artinya setiap
100 jiwa penduduk usia produktif rata-rata menanggung sebanyak 62
hingga 63 jiwa penduduk usia muda dan tua.
1006415
140 xP
PRK Muda
100046.61
186.34x
00,56
Tingkat ketergantungan penduduk usia muda di Kecamatan
Tanjung masih tergolong cukup tinggi yaitu sebesar 32,32 % artinya setiap
100 jiwa penduduk usia produktif rata-rata menanggung sebanyak 56 jiwa
penduduk usia muda.
1006415
65 xP
PRK Tua
100046.61
190.4x
86,6
Tingkat ketergantungan penduduk usia tua di Kecamatan Tanjung
tidak tergolong tinggi yaitu sebesar 6,86 % artinya setiap 100 jiwa penduduk
Penyusunan dan Analisis Kuantitas Penduduk di Kabupaten Brebes 56
usia produktif rata-rata menanggung sebanyak 6 hingga 7 jiwa penduduk
usia tua.
5. Kecamatan Losari
Karakteristik penduduk yang paling penting adalah umur dan jenis
kelamin, atau yang sering juga disebut struktur umur dan jenis kelamin.
Struktur dan komposisi penduduk di Kecamatan Losari dapat dilihat pada
table berikut ini.
Tabel 4.11Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin
Di Kecamatan Losari Tahun 2009Kelompok Umur Laki - laki Perempuan Jumlah
(1) (2) (3) (4)
< 1 Tahun 929 949 1,878
1 – 4 Tahun 5,843 5,574 11,417
5 – 9 Tahun 7,506 7,159 14,665
10 – 14 Tahun 7,449 6,792 14,241
15 – 19 Tahun 7,202 6,755 13,957
20 – 24 Tahun 5,361 5,786 11,147
25 – 29 Tahun 5,149 5,103 10,252
30 – 34 Tahun 4,339 4,582 8,921
35 – 39 Tahun 4,395 4,408 8,803
40 – 44 Tahun 3,824 3,808 7,632
45 – 49 Tahun 3,340 3,124 6,464
50 – 54 Tahun 2,577 2,520 5,097
55 – 59 Tahun 1,723 1,845 3,568
60 – 64 Tahun 1,830 2,197 4,027
65 – 69 Tahun 1,041 1,542 2,583
70 – 74 Tahun 891 1,074 1,965
75 Tahun Keatas 497 691 1,188
Jumlah 63,896 63,907 127,803
Tahun 2008 61,998 61,943 123,941
Tahun 2007 61,790 61,807 123,597
Tahun 2006 61,641 61,647 123,2882
Sumber: BPS Kabupaten Brebes (data diolah).
Penyusunan dan Analisis Kuantitas Penduduk di Kabupaten Brebes 57
Sex Rasio penduduk di Kecamatan Losari adalah sebesar 99,98
yang lebih kecil dari 100. Ini berarti bahwa jumlah penduduk perempuan di
Kecamatan Losari lebih besar sedikit daripada jumlah penduduk laki-laki.
Rasio Ketergantungan Penduduk Usia Muda dan Tua (RKTotal),
Ketergantungan Usia Muda (RKMuda) dan Ketergantungan Usia Tua
(RKTua) adalah sebagai berikut.
1006415
65140 xP
PPRK total
100868.79
736.5201.42x
02,60
Tingkat ketergantungan penduduk usia muda dan tua di Kecamatan
Losari masih tergolong cukup tinggi yaitu sebesar 60,02 % artinya setiap
100 jiwa penduduk usia produktif rata-rata menanggung sebanyak 60 jiwa
penduduk usia muda dan tua.
1006415
140 xP
PRK Muda
100868.79
201.42x
84,52
Tingkat ketergantungan penduduk usia muda di Kecamatan Losari
masih tergolong cukup tinggi yaitu sebesar 52,86 % artinya setiap 100 jiwa
penduduk usia produktif rata-rata menanggung sebanyak 52 hingga 53 jiwa
penduduk usia muda.
1006415
65 xP
PRK Tua
100868.79
736.5x
18,7
Penyusunan dan Analisis Kuantitas Penduduk di Kabupaten Brebes 58
Tingkat ketergantungan penduduk usia tua di Kecamatan Losari
tidak tergolong tinggi yaitu sebesar 7,18 % artinya setiap 100 jiwa penduduk
usia produktif rata-rata menanggung sebanyak 7 hingga 8 jiwa penduduk
usia tua.
6. Kecamatan Jatibarang
Karakteristik penduduk yang paling penting adalah umur dan jenis
kelamin, atau yang sering juga disebut struktur umur dan jenis kelamin.
Struktur dan komposisi penduduk di Kecamatan Jatibarang dapat dilihat
pada table berikut ini.
Penyusunan dan Analisis Kuantitas Penduduk di Kabupaten Brebes 59
Tabel 4.12Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin
Di Kecamatan Jatibarang Tahun 2009
Kelompok Umur Laki - laki Perempuan Jumlah
(1) (2) (3) (4)
< 1 Tahun 754 717 1,471
1 – 4 Tahun 3,242 3,145 6,387
5 – 9 Tahun 4,355 4,126 8,481
10 – 14 Tahun 4,574 4,458 9,032
15 – 19 Tahun 4,888 4,518 9,406
20 – 24 Tahun 3,758 3,801 7,559
25 – 29 Tahun 3,375 3,215 6,590
30 – 34 Tahun 2,734 2,812 5,546
35 – 39 Tahun 2,638 2,881 5,519
40 – 44 Tahun 2,392 2,476 4,868
45 – 49 Tahun 2,084 2,034 4,118
50 – 54 Tahun 1,662 1,653 3,315
55 – 59 Tahun 1,187 1,313 2,500
60 – 64 Tahun 1,109 1,503 2,612
65 – 69 Tahun 857 1,093 1,950
70 – 74 Tahun 621 820 1,441
75 Tahun Keatas 401 579 980
Jumlah 40,632 41,142 81,774
Tahun 2008 39.516 40.001 79.517
Tahun 2007 39.520 40.057 79.577
Tahun 2006 39.634 39.927 79.561
Sumber: BPS Kabupaten Brebes (data diolah).
Sex Rasio penduduk di Kecamatan Jatibarang adalah sebesar
98,76 yang lebih kecil dari 100. Ini berarti bahwa jumlah penduduk
perempuan di Kecamatan Jatibarang lebih besar daripada jumlah penduduk
laki-laki.
Rasio Ketergantungan Penduduk Usia Muda dan Tua (RKTotal),
Ketergantungan Usia Muda (RKMuda) dan Ketergantungan Usia Tua
(RKTua) adalah sebagai berikut.
1006415
65140 xP
PPRK total
Penyusunan dan Analisis Kuantitas Penduduk di Kabupaten Brebes 60
100033.52
371.4371.25x
16,57
Tingkat ketergantungan penduduk usia muda dan tua di Kecamatan
Jatibarang masih tergolong cukup tinggi yaitu sebesar 57,16 % artinya
setiap 100 jiwa penduduk usia produktif rata-rata menanggung sebanyak 57
hingga 58 jiwa penduduk usia muda dan tua.
1006415
140 xP
PRK Muda
100033.52
371.25x
76,48
Tingkat ketergantungan penduduk usia muda di Kecamatan
Wanasari masih tergolong cukup tinggi yaitu sebesar 48,76 % artinya setiap
100 jiwa penduduk usia produktif rata-rata menanggung sebanyak 48
sampai 49 jiwa penduduk usia muda.
1006415
65 xP
PRK Tua
100033.52
371.4x
40,8
Tingkat ketergantungan penduduk usia tua di Kecamatan
Jatibarang tidak tergolong tinggi yaitu sebesar 8,40 % artinya setiap 100
jiwa penduduk usia produktif rata-rata menanggung sebanyak 8 sampai 9
jiwa penduduk usia tua.
C. PERSEBARAN DAN KEPADATAN PENDUDUK
Persebaran penduduk atau disebut juga distribusi penduduk menurut
tempat tinggal dapat dibagi menjadi dua kategori yaitu persebaran penduduk
Penyusunan dan Analisis Kuantitas Penduduk di Kabupaten Brebes 61
secara geografis dan persebaran penduduk secara administratif, disamping itu
ada persebaran penduduk menurut klasifikasi tempat tinggal yakni desa dan
kota. Secara geografis, penduduk Kabupaten Brebes tersebar di beberapa
daerah perdesaan dan perkotaan. Secara administratif (dan politis), penduduk
Kabupaten Brebes tersebar di 17 Kecamatan, yang mempunyai lebih dari 293
Kelurahan dan Desa.
Permasalahan yang dihadapi berkaitan dengan persebaran penduduk
secara geografis sejak dahulu hingga sekarang adalah persebaran atau
distribusi penduduk yang tidak merata antara daerah perdesaan dan daerah
perkotaan. Penyebab utamanya adalah keadaan tanah dan lingkungan yang
kurang mendukung bagi kehidupan penduduk secara layak. Ini menyebabkan
kepadatan daerah perkotaan jauh lebih tinggi dibandingkan dengan kepadatan
penduduk di daerah perdesaan.
Informasi tentang distribusi penduduk secara geografis dan
terkonsentrasinya penduduk di suatu tempat memungkinkan pemerintah
mengatasi kepadatan penduduk, yang umumnya disertai dengan kemiskinan,
dengan pembangunan dan program-program untuk mengurangi beban
kepadatan penduduk atau melakukan realokasi pembangunan di luar daerah
perkotaan atau realokasi penduduk untuk bermukim di tempat lain.
1. Kecamatan Brebes
Persebaran dan kepadatan penduduk Kecamatan Brebes dapat dilihat pada
tabel berikut ini.
Penyusunan dan Analisis Kuantitas Penduduk di Kabupaten Brebes 62
Tabel 4.13Tingkat Kepadatan Penduduk Menurut Desa
Di Kecamatan Brebes Tahun 2009
No Desa/KelurahanLuas Desa
(Km2)Jumlah
Penduduk
KepadatanPenduduk(Jiwa/Km2)
(1) (2) (3) (4)
01. Pemaron 1.98 5,954 3.007
02. Kalimati 2.14 3,465 1.619
03. Lembarawa 2.44 6,255 2.564
04. Krasak 1.66 6,509 3.921
05. Padasugih 1.58 6,017 3.808
06. Wangandalem 1.20 4,725 3.938
07. Terlangu 1.33 4,911 3.692
08. Pulosari 1.68 4,982 2.965
09. Brebes 3.06 22,204 7.256
10. Gandasuli 1.35 6,732 4.987
11. Banjaranyar. 2.08 7,582 3.645
12. Kaligangsa Kulon 2.53 6,799 2.687
13. Kaligangsa Wetan 2.18 6,988 3.206
14. Randusanga Wetan 5.20 2,372 456
15. Randusanga Kulon 13.65 6,560 481
16. Limbangan Wetan 4.22 9,388 2.225
17. Limbangan Kulon 1.84 3,974 2.160
18. Pasarbatang 5.18 16,804 3.244
19. Sigambir 0.75 3,213 4.284
20. Pagejugan 4.19 9,383 2.239
21. Kedunguter 3.32 6,200 1.867
22. Tengki 1.13 5,509 4.875
23. Kaliwilingi 16.27 6,647 409
Jumlah 80.96 163,176 2.016
Tahun 2008 80.96 155.718 1.923
Tahun 2007 82.30 155.501 1.889
Sumber: BPS Kabupaten Brebes (data diolah).
Distribusi penduduk Kecamatan Brebes belum tersebar secara
merata, dimana sebaran penduduk terbanyak di Kecamatan Brebes adalah
Kelurahan Brebes sebanyak 22.204 jiwa atau 13,61 %, Desa Pasarbatang
16.804 jiwa atau 10,30 %, dan Desa Limbangan Wetan sebanyak 9.388
Penyusunan dan Analisis Kuantitas Penduduk di Kabupaten Brebes 63
jiwa atau 5,75 %, sedangkan sebaran penduduk paling kecil adalah Desa
Randusanga Wetan sebanyak 2.372 jiwa atau 1,45 %. Sedangkan
mengenai kepadatan penduduk di Kecamatan Brebes, Kelurahan Brebes
merupakan wilayah terpadat di Kecamatan Brebes dengan kepadatan 7.256
Jiwa/Km2. Wilayah yang paling tidak padat adalah Desa Kaliwilingi dengan
kepadatan 402 Jiwa/Km2.
2. Kecamatan Wanasari
Persebaran dan kepadatan penduduk Kecamatan Wanasari
dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 4.14Tingkat Kepadatan Penduduk Menurut Desa
Di Kecamatan Wanasari Tahun 2009
No Desa/KelurahanLuas Desa
(Km2)Jumlah
Penduduk
KepadatanPenduduk(Jiwa/Km2)
(1) (2) (3) (4)01 Tagalgandu 3.05 6,437 2.11002 Jagalempeni 4.19 9,016 2.15203 Glonggong 2.39 4,988 2.08704 Sisalam 1.88 2,906 1.54605 Lengkong 1.75 3,714 2.12206 Tanjungsari 5.17 5,438 1.05207 Siwungkuk 1.10 3,710 3.37308 Dukuhwringin 2.44 5,536 2.26909 Sigentong 2.73 7,469 2.73610 Sidamulya 3.28 6,103 1.86111 Wanasari 3.25 5,314 2.20812 Siasem 5.55 10,139 1.82713 Klampok 3.91 15,369 3.93114 Pebatan 2.11 5,339 2.53015 Pesantunan 2.58 13,908 5.39116 Keboledan 1.45 7,380 5.09017 Kupu 2.33 8,268 3.54818 Dumeling 2.55 8,267 3.24219 Kertabesuki 1.81 4,815 2.66020 Sawojajar 20.93 10,313 493Jumlah 74.44 137.901 1.853Tahun 2008 74.44 137.404 1.846Tahun 2007 72.26 136.613 1.891
Penyusunan dan Analisis Kuantitas Penduduk di Kabupaten Brebes 64
Sumber: BPS Kabupaten Brebes (data diolah).
Distribusi penduduk Kecamatan Wanasari belum tersebar secara
merata, dimana sebaran penduduk terbanyak di Kecamatan Wanasari
adalah Desa Klampok sebanyak 15.369 jiwa atau 11,14 %, Desa
Pesantunan 13.908 jiwa atau 10,09 %, dan Desa Sawojajar sebanyak
10.313 jiwa atau 7,48 %, sedangkan sebaran penduduk paling kecil adalah
Desa Sisalam sebanyak 2.906 jiwa atau 2,11 %. Sedangkan mengenai
kepadatan penduduk di Kecamatan Wanasari, Desa Pesantunan
merupakan wilayah terpadat di Kecamatan Wanasari dengan kepadatan
5.391 Jiwa/Km2. Wilayah yang paling tidak padat adalah Desa Sawojajar
dengan kepadatan 493 Jiwa/Km2.
3. Kecamatan Bulakamba
Persebaran dan kepadatan penduduk Kecamatan Bulakamba dapat
dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 4.15Tingkat Kepadatan Penduduk Menurut Desa
Di Kecamatan Bulakamba Tahun 2009
No Desa/KelurahanLuas Desa
(Km2)Jumlah
Penduduk
KepadatanPenduduk(Jiwa/Km2)
(1) (2) (4) (5)01. Tegalglagah 6,70 10,778 1.60902. Petunjungan 3,87 9,720 2.51203. Jubang 2,84 3,802 1.33904. Dukuhlo 3,05 6,342 2.07905. Cipelem 2,85 7,244 2.54206. Banjaratma 2,75 9,484 3.44907. Siwuluh 2,34 7,484 3.19808. Luwungragi 2,31 11,038 4.77809. Bangsri 14,40 15,129 1.05110. Rancawuluh 6,10 8,222 1.34811. Bulusari 3,73 8,812 2.36212. Karangsari 4,41 4,008 90913. Kluwut 7,87 19,074 2.42414. Bulakparen 1,86 2,955 1.58915. Cimohong 6,10 6,442 1.05616. Grinting 13,80 14,649 1.062
Penyusunan dan Analisis Kuantitas Penduduk di Kabupaten Brebes 65
17. Bulakamba 5,01 5,018 1.00218. Pakijangan 5,57 8,643 1.55219. Pulogading 7,37 6,680 906Jumlah 102,93 165,519 1.608Tahun 2008 102,93 158.412 1.539Tahun 2007 101,55 157.880 1.555
Sumber: BPS Kabupaten Brebes (data diolah).
Distribusi penduduk Kecamatan Bulakamba belum tersebar secara
merata, dimana sebaran penduduk terbanyak di Kecamatan Bulakamba
adalah Desa Kluwut sebanyak 19.074 jiwa atau 11,52 %, Desa Bangsri
sebanyak 15.129 jiwa atau 9,14 %, dan Desa Grinting sebanyak 14.649 jiwa
atau 8,85 %, sedangkan sebaran penduduk paling kecil adalah Desa
Bulakparen sebanyak 2.955 jiwa atau 1,79 %. Sedangkan mengenai
kepadatan penduduk di Kecamatan Bulakamba, Desa Luwungragi
merupakan wilayah terpadat di Kecamatan Bulakamba dengan kepadatan
4.778 Jiwa/Km2. Wilayah yang paling tidak padat adalah Desa Pulogading
dengan kepadatan 906 Jiwa/Km2.
4. Kecamatan Tanjung
Persebaran dan kepadatan penduduk Kecamatan Tanjung dapat
dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 4.16Tingkat Kepadatan Penduduk Menurut Desa
Di Kecamatan Tanjung Tahun 2009
No Desa/KelurahanLuas Desa
(Km2)Jumlah
Penduduk
KepadatanPenduduk(Jiwa/Km2)
(1) (2) (3) (401. Sarirejo. 2.90 4,754 1.63902. Kubangputat 2.03 2,744 1.35203. Luwunggede 2.73 6,885 2.52204. Mundu 2.13 3,418 1.60505. Luwungbata 7.37 7,106 96406. Karangreja. 1.82 2,431 1.33607. Sidakaton 1.61 1,969 1.22308. Sengon 5.51 13,837 2.51109. Kedawung 0.90 1,995 2.21710. Tegongan 1.14 4,178 3.66511. Kemurang Wetan 3.59 9,796 2.729
Penyusunan dan Analisis Kuantitas Penduduk di Kabupaten Brebes 66
12. Kemurang Kulon 1.72 8,346 4.85213. Krakahan 11.15 4,148 37214. Pejagan 1.33 4,246 3.19215. Pengaradan 12.60 7,475 59316. Tanjung 3.33 7,145 2.14617. Lemah Abang 1.55 5,292 3.41418. Tengguli 4.33 5,415 1.251
Jumlah 67.74 101.180 1.494Tahun 2008 67.74 95.118 1.404Tahun 2007 68.19 93.691 1.374
Sumber: BPS Kabupaten Brebes (data diolah).
Distribusi penduduk Kecamatan Tanjung belum tersebar secara
merata, dimana sebaran penduduk terbanyak di Kecamatan Tanjung adalah
Desa Sengon sebanyak 13.837 jiwa atau 13,68 %, Desa Kemurang Wetan
sebanyak 9.796 jiwa atau 9,68 %, dan Desa Kemurang Kulon sebanyak
8,346 jiwa atau 8,25 %, sedangkan sebaran penduduk paling kecil adalah
Desa Sidakaton sebanyak 1.969 jiwa atau 1,95 %. Sedangkan mengenai
kepadatan penduduk di Kecamatan Tanjung, Desa Kemurang Kulon
merupakan wilayah terpadat di Kecamatan Tanjung dengan kepadatan
4.852 Jiwa/Km2. Wilayah yang paling tidak padat adalah Desa Krakahan
dengan kepadatan 372 Jiwa/Km2.
5. Kecamatan Losari
Persebaran dan kepadatan penduduk Kecamatan Losari dapat dilihat
pada tabel berikut ini.
Penyusunan dan Analisis Kuantitas Penduduk di Kabupaten Brebes 67
Tabel 4.17Tingkat Kepadatan Penduduk Menurut Desa
Di Kecamatan Losari Tahun 2009
No Desa/KelurahanLuas Desa
(Km2)Jumlah
Penduduk
KepadatanPenduduk(Jiwa/Km2)
(1) (2) (3) (4)
01. Randegan 2.18 3,084 1,415
02. Jatisawit 2.61 2,500 958
03. Kaarangsambung 6.09 3,690 606
04. Negla 7.94 15,154 1,909
05. Bojongsari 6.39 7,176 1,123
06. Karangjunti 2.77 5,849 2,112
07. Rungkang 4.23 7,881 1,863
08. Dukuhsalam 2.92 2,509 859
09. Babakan 2.62 1,907 728
10. Kalibuntu 3.43 4,996 1,457
11. Kedungneng 3.06 5,988 1,957
12. Randusari 3.99 6,935 1,738
13. Blubuk 1.03 2,792 2,711
14. Pekauman 1.32 3,367 2,551
15. Losari Kidul 1.83 4,423 2,417
16. Losari Lor 2.96 6,295 2,127
17. Kecipir 6.17 4,211 682
18. Pengabean 4.60 9,499 2,065
19. Limbangan 8.96 8,449 943
20. Prapag Kidul 9.01 10,511 1,167
21. Karangdempel 5.15 6,691 1,299
22. Prapag Lor 3.17 5,778 1,823
Jumlah 89.43 129,682 1,450
Tahun 2008 89.43 123,941 1,386
Tahun 2007 89.43 123,597 1,382
Sumber: BPS Kabupaten Brebes (data diolah).
Distribusi penduduk Kecamatan Losari belum tersebar secara
merata, dimana sebaran penduduk terbanyak di Kecamatan Losari adalah
Desa Negla sebanyak 15.154 jiwa atau 11,69 %, Desa Prapag Kidul
sebanyak 10.511 jiwa atau 8,11 %, dan Desa Pengabean sebanyak 9.499
jiwa atau 7,32 %, sedangkan sebaran penduduk paling kecil adalah Desa
Penyusunan dan Analisis Kuantitas Penduduk di Kabupaten Brebes 68
Babakan sebanyak 1.907 jiwa atau 1,47 %. Sedangkan mengenai
kepadatan penduduk di Kecamatan Losari, Desa Blubuk merupakan
wilayah terpadat di Kecamatan Losari dengan kepadatan 2,711 Jiwa/Km2.
Wilayah yang paling tidak padat adalah Desa Karangsambung dengan
kepadatan 606 Jiwa/Km2.
6. Kecamatan Jatibarang
Persebaran dan kepadatan penduduk Kecamatan Jatibarang dapat
dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 4.18Tingkat Kepadatan Penduduk Menurut Desa di Kecamatan Jatibarang
Tahun 2009
No Desa/KelurahanLuas Desa
(Km2)Jumlah
Penduduk
KepadatanPenduduk(Jiwa/Km2)
(1) (2) (3) (4)
01. Kebogadung 2.67 3,344 1,252
02. Kebonagung 1.28 1,954 1,527
03. Klampis 1.97 3,107 1,577
04. Kemiriamba 0.40 1,341 3,353
05. Jatibarang Kidul 2.05 9,595 4,680
06. Karanglo 2.15 3,975 1,849
07. Tegalwulung 1.90 3,782 1,991
08. Jatibarang lor 1.83 6,792 3,711
09. Pamengger 1.80 5,170 2,872
10. Kertasinduyasa 1.51 5,699 3,774
11. Janegara 1.21 3,202 2,646
12. Kendawa 2.16 4,186 1,938
13. Klikiran 0.70 1,898 2,711
14. Bojong 1.97 3,381 1,716
15. Buaran 0.91 3,155 3,467
16. Kedungtukang 1.61 3,763 2,337
17. Rengasbandung 1.15 3,136 2,727
18. Tembelang 1.41 3,912 2,774
19. Pedeslohor 1.12 2,408 2,150
20. Kramat 2.79 4,232 1,517
21. Kalipucang 1.88 3,677 1,956
22. Kalialang 0.70 1,544 2,206
Penyusunan dan Analisis Kuantitas Penduduk di Kabupaten Brebes 69
Jumlah 35.18 83,254 2,367
Tahun 2008 35.18 79,517 2,261
Tahun 2007 35.17 79,577 2,263
Sumber: BPS Kabupaten Brebes (data diolah).Distribusi penduduk Kecamatan Jatibarang belum tersebar secara
merata, dimana sebaran penduduk terbanyak di Kecamatan Jatibarang
adalah Desa Jatibarang Kidul sebanyak 9.595 jiwa atau 11,53 %, Desa
Jatibarang Lor sebanyak 6.792 jiwa atau 8,16 %, dan Desa Kertasinduyasa
sebanyak 5.699 jiwa atau 6,85 %, sedangkan sebaran penduduk paling
kecil adalah Desa Kemiriamba sebanyak 1.341 jiwa atau 1,61 %.
Sedangkan mengenai kepadatan penduduk di Kecamatan Jatibarang, Desa
Jatibarang Kidul merupakan wilayah terpadat di Kecamatan Jatibarang
dengan kepadatan 4.680 Jiwa/Km2. Wilayah yang paling tidak padat adalah
Desa Kebogadung dengan kepadatan 1.252 Jiwa/Km2.
D. MOBILITAS PENDUDUK
Mobilitas penduduk merupakan bagian integral dari proses
pembangunan secara keseluruhan. Mobilitas telah menjadi penyebab dan
penerima dampak dari perubahan dalam struktur ekonomi dan sosial suatu
daerah. Oleh sebab itu, tidak terlalu tepat untuk hanya menilai semata-mata
aspek positif maupun negatif dari mobilitas penduduk terhadap pembangunan
yang ada, tanpa memperhitungkan pengaruh kebaikannya. Tidak akan terjadi
proses pembangunan tanpa adanya mobilitas penduduk. Tetapi juga tidak
akan terjadi pengarahan penyebaran penduduk yang berarti tanpa adanya
kegiatan pembangunan itu sendiri.
Mutasi penduduk terdiri dari penduduk yang lahir, mati, datang dan
pindah. Lahir (Fertilitas) adalah istilah yang dipergunakan di dalam bidang
demografi untuk menggambarkan jumlah anak yang benar-benar dilahirkan
hidup (Rozy M dan Budiarto, 1982:141). Mati adalah peristiwa hilangnya suatu
tanda-tanda kehidupan secara permanen yang bisa terjadi di dalam dan di saat
setelah kelahiran hidup. Datang merupakan istilah untuk penduduk yang
Penyusunan dan Analisis Kuantitas Penduduk di Kabupaten Brebes 70
menempati suatu wilayah baru. Pindah merupakan proses penduduk yang
keluar daerah tertentu dan menempati wilayah lain.
Pertanyaan paling mendasar dalam menelaah mobilitas penduduk
adalah: mengapa penduduk memutuskan untuk pindah atau tetap tinggal di
tempat asalnya? Sehubungan dengan pertanyaan ini, para pakar ilmu sosial
melihat mobilitas penduduk dari sudut proses untuk mempertahankan hidup
(Wilkinson:1973; Broek, Julien Van den:1996). Proses mempertahankan hidup
ini harus dilihat dalam arti yang luas, yaitu dalam konteks ekonomi, sosial,
politik, maupun budaya. Meskipun demikian, banyak studi memperlihatkan
bahwa bentuk-bentuk keputusan serta motivasi yang diambil oleh induvidu
akan sangat berlainan, antara karena alasan ekonomi dengan karena alasan
politik (Peterson,W:1995; Kunz, E.F.;1973).
Perpindahan atau migrasi yang didasarkan pada motif ekonomi
merupakan migrasi yang direncanakan oleh individu sendiri secara sukarela
(voluntary planned migraton). Para penduduk yang akan berpindah, atau
migran, telah memperhitungkan berbagai kerugian dan keuntungan yang akan
di dapatnya sebelum yang bersangkutan memutuskan untuk berpindah atau
menetap ditempat asalnya. Dalam hubungan ini tidak ada unsur paksaan untuk
melakukan migrasi.
Mobilitas penduduk menuju daerah perkotaan di Indonesia semakin
meningkat dengan pesat, ditunjukkan oleh angka pertumbuhan penduduk kota
yang sangat tinggi, utamanya terjadi pada periode tahun 1980-1990 (7,85
persen per tahun) . Tingkat pertumbuhan penduduk kota turun tajam menjadi
2,01 pada periode 1990-2000, tetapi dilihat persentase penduduk yang tinggal
di kota tampak semakin meningkat dengan pesat. Sensus Penduduk Indonesia
menunjukkan, persentase penduduk kota di Indonesia pada tahun 1980 hanya
sebesar 22,38 persen, angka tersebut telah meningkat menjadi 35,91 persen
pada tahun 1990. Sepuluh tahun kemudian (2000), persentase penduduk kota
di Indonesia telah mencapai sebesar 42,43 (BPS, 1982, 1992 dan 2001).
Penyusunan dan Analisis Kuantitas Penduduk di Kabupaten Brebes 71
Pertumbuhan penduduk kota dihasilkan oleh tiga faktor: pertumbuhan
penduduk alami, perubahan status daerah yang semula dikategorikan
perdesaan menjadi perkotaan, dan migrasi desa-kota (ESCAP dan UNPF,
2002). Migrasi desa-kota dapat dianggap menjadi faktor utama dalam
mempengaruhi pertumbuhan penduduk kota ketika angka pertumbuhan
penduduk mencapai > 2,5 persen per tahun, sedang jika angka pertumbuhan
penduduk berada diantara 2,0-2,5 persen per tahun mengindikasikan bahwa
pertumbuhan alami lebih dominan daripada migrasi, selanjutnya apabila angka
pertumbuhan < 2,0 mengindikasikan bahwa net migrasi kota rendah, bahkan
bisa negatif (Mamas, 2000:2).
Kedatangan migran (baik permanen maupun non-permanen) di daerah
perkotaan berdampak positif maupun negatif, tergantung pada sudut pandang
masing-masing pihak terlibat. Dari sisi pelaku migrasi, melakukan mobilitas ke
kota merupakan suatu hal yang positif karena mereka dapat memperoleh
penghasilan/upah yang lebih tinggi dibandingkan dengan biaya perpindahan.
Sebaliknya, arus migrasi ke kota yang cukup besar pada umumnya dipandang
negatif bagi kepentingan kota yang memerlukan peningkatan kualitas dan
kuantitas fasilitas sosial, lingkungan, keindahan dan ketertiban (Bandiyono,
2004:3). Pelaku migrasi ke kota (utamanya kelompok pendatang dengan
kualitas rendah) menimbulkan berbagai masalah, antara lain berkembangnya
kawasan permukiman kumuh, degradasi lingkungan, kerawanan sosial dan
tindak kriminal, dan permasalahan pengangguran serta kemiskinan.
1. Kecamatan Brebes
Berdasarkan data yang ada di Kecamatan Brebes tahun 2009 jumlah
mutasi penduduk (penduduk lahir, mati, datang dan pindah) adalah sebagai
berikut:
Tabel 4.19Jumlah Mutasi Penduduk
Di Kecamatan Brebes Tahun 2009
No BulanPenduduk
Awal BulanLahirBulan
MatiBulan
DatangBulan
PindahBulan
PendudukAkhir
Penyusunan dan Analisis Kuantitas Penduduk di Kabupaten Brebes 72
Ini Ini Ini Ini Ini Bulan Ini
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Januari 2009 175.474 90 40 1 12 175.5132 Pebruari 2009 175.513 82 17 0 19 175.5693 Maret 2009 175.559 48 21 0 34 175.5524 April 2009 175.552 71 33 0 47 175.5435 Mei 2009 175.543 47 25 0 59 175.5066 Juni 2009 175.506 91 23 0 16 175.5587 Juli 2009 175.558 34 20 0 15 175.5578 Agustus 2009 175.557 53 1 5 0 175.6149 Septemb.2009 175.614 66 30 9 20 175.63910 Oktober 2009 175.639 114 11 3 12 175.73311 Nopemb.2009 175.733 63 22 3 12 175.76512 Desember “09 175.765 3 21 0 26 175.721
JUMLAH 762 264 21 272
Sumber : Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kab. Brebes
Berdasarkan data tersebut di atas, maka dapat dikemukakan bahwa
Crude Birth Rate (CBR) Kecamatan Brebes tahun 2009 adalah sebesar 4,3
yang berarti bahwa setiap 1.000 jiwa penduduk Kecamatan Brebes terjadi
kelahiran antara 4 sampai 5 jiwa penduduk. Crude Death Rate (CDR)
sebesar 1,5 yang berarti bahwa setiap 1.000 jiwa penduduk Kecamatan
Brebes terjadi kematian antara 1 sampai 2 jiwa penduduk. Sedangkan
jumlah penduduk yang datang pada tahun 2009 di Kecamatan Brebes
berjumlah 21 jiwa atau 0,01 % dari jumlah penduduk ada. Para penduduk
yang berpindah atau migran selama tahun 2009 berjumlah 272 jiwa atau
0,15 % dari jumlah penduduk yang ada. Perpindahan mereka sebagian
besar menuju ke daerah perkotaan dan didasarkan pada motif ekonomi.
2. Kecamatan Wanasari
Berdasarkan data yang ada di Kecamatan Wanasari tahun 2009
jumlah mutasi penduduk (penduduk lahir dan mati) adalah sebagai berikut:
Tabel 4.20Jumlah Mutasi Penduduk
Di Kecamatan Wanasari Tahun 2009
No BulanPenduduk
Awal BulanIni
LahirBulan
Ini
MatiBulan
Ini
DatangBulan
Ini
PindahBulan
Ini
PendudukAkhir
Bulan Ini(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Penyusunan dan Analisis Kuantitas Penduduk di Kabupaten Brebes 73
1 Januari 2009 146.672 126 71 2 18 146.7112 Pebruari 2009 146.711 53 53 5 26 146.6523 Maret 2009 146.692 116 64 0 10 146.7344 April 2009 146.734 173 97 0 26 146.7845 Mei 2009 146.784 143 84 0 17 146.8286 Juni 2009 146.828 178 108 0 30 146.8587 Juli 2009 146.868 108 49 1 21 146.9078 Agustus 2009 146.907 85 44 1 20 146.9319 Septemb.2009 146.931 92 32 1 25 146.967
10 Oktober 2009 146.967 133 74 0 36 146.99011 Nopemb.2009 146.990 162 51 2 20 147.08312 Desember “09 146.083 155 45 3 27 147.169
JUMLAH 1.524 772 15 276
Sumber : Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kab. Brebes
Berdasarkan data tersebut di atas, maka dapat dikemukakan bahwa
Crude Birth Rate (CBR) Kecamatan Wanasari tahun 2009 adalah sebesar
10,4 yang berarti bahwa setiap 1.000 jiwa penduduk Kecamatan Wanasari
terjadi kelahiran antara 10 sampai 11 jiwa penduduk. Crude Death Rate
(CDR) sebesar 5,2 yang berarti bahwa setiap 1.000 jiwa penduduk
Kecamatan Wanasari terjadi kematian antara 5 sampai 6 jiwa penduduk.
Sedangkan jumlah penduduk yang datang pada tahun 2009 di Kecamatan
Wanasari berjumlah 15 jiwa atau 0,01 % dari jumlah penduduk yang ada.
Para penduduk yang berpindah atau migran selama tahun 2009 berjumlah
276 jiwa atau 0,19 % dari jumlah penduduk yang ada. Perpindahan mereka
sebagian besar menuju ke daerah perkotaan dan didasarkan pada alasan
keluarga.
3. Kecamatan Bulakamba
Berdasarkan data yang ada di Kecamatan Bulakamba tahun 2009
jumlah mutasi penduduk (penduduk lahir dan mati) adalah sebagai berikut:
Tabel 4.21Jumlah Mutasi Penduduk
Di Kecamatan Bulakamba Tahun 2009
No BulanPenduduk
Awal BulanIni
LahirBulan
Ini
MatiBulan
Ini
DatangBulan
Ini
PindahBulan
Ini
PendudukAkhir
Bulan Ini(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Januari 2009 175.433 50 28 19 5 175.4992 Pebruari 2009 175.469 29 3 0 0 175.495
Penyusunan dan Analisis Kuantitas Penduduk di Kabupaten Brebes 74
3 Maret 2009 175.495 43 2 0 8 175.5284 April 2009 175.528 43 2 0 18 175.5515 Mei 2009 175.561 20 2 0 21 175.5486 Juni 2009 175.548 15 6 0 0 175.5677 Juli 2009 175.557 25 9 0 0 175.5738 Agustus 2009 175.573 26 9 0 0 175.5909 Septemb.2009 175.590 21 11 0 0 175.810
10 Oktober 2009 175.610 39 7 2 46 175.59811 Nopemb.2009 175.598 45 28 3 34 175.58412 Desember “09 175.584 23 13 7 34 175.577
JUMLAH 399 120 31 166
Sumber : Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kab. Brebes
Berdasarkan data tersebut di atas, maka dapat dikemukakan bahwa
Crude Birth Rate (CBR) Kecamatan Bulakamba tahun 2009 adalah sebesar
2,3 yang berarti bahwa setiap 1.000 jiwa penduduk Kecamatan Bulakamba
terjadi kelahiran antara 2 sampai 3 jiwa penduduk. Crude Death Rate (CDR)
sebesar 0,7 yang berarti bahwa setiap 1.000 jiwa penduduk Kecamatan
Bulakamba terjadi kematian antara 0 sampai 1 jiwa penduduk. Sedangkan
jumlah penduduk yang datang pada tahun 2009 di Kecamatan Bulakamba
berjumlah 31 jiwa atau 0,02 % dari jumlah penduduk yang ada di
Kecamatan Bulakamba. Para penduduk yang berpindah atau migran
selama tahun 2009 berjumlah 166 jiwa atau 0,09 % dari jumlah penduduk
yang ada. Perpindahan mereka sebagian besar menuju ke daerah
perkotaan dan didasarkan pada motif ekonomi.
4. Kecamatan Tanjung
Berdasarkan data yang ada di Kecamatan Tanjung tahun 2009
jumlah mutasi penduduk (penduduk lahir dan mati) adalah sebagai berikut:
Tabel 4.22Jumlah Mutasi Penduduk
Di Kecamatan Tanjung Tahun 2009
No BulanPenduduk
Awal BulanIni
LahirBulan
Ini
MatiBulan
Ini
DatangBulan
Ini
PindahBulan
Ini
PendudukAkhir
Bulan Ini(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Januari 2009 94.570 216 40 0 7 94.7392 Pebruari 2009 94.739 180 37 11 17 94.8763 Maret 2009 94.876 208 54 41 5 95.0664 April 2009 94.066 151 26 42 13 95.220
Penyusunan dan Analisis Kuantitas Penduduk di Kabupaten Brebes 75
5 Mei 2009 95.220 184 33 22 7 95.3886 Juni 2009 95.386 194 32 29 28 95.5497 Juli 2009 95.549 170 24 5 6 95.5948 Agustus 2009 95.694 149 26 8 9 95.8169 Septemb.2009 95.816 185 36 24 14 95.975
10 Oktober 2009 95.975 154 33 18 10 96.10411 Nopemb.2009 95.104 188 49 6 11 96.23512 Desember “09 95.235 174 28 13 17 96.377
JUMLAH 2.150 418 219 144
Sumber : Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kab. Brebes
Berdasarkan data tersebut di atas, maka dapat dikemukakan bahwa
Crude Birth Rate (CBR) Kecamatan Tanjung tahun 2009 adalah sebesar
22,3 yang berarti bahwa setiap 1.000 jiwa penduduk Kecamatan Tanjung
terjadi kelahiran antara 22 sampai 23 jiwa penduduk. Crude Death Rate
(CDR) sebesar 4,3 yang berarti bahwa setiap 1.000 jiwa penduduk
Kecamatan Tanjung terjadi kematian antara 4 sampai 5 jiwa penduduk.
Sedangkan jumlah penduduk yang datang selama tahun 2009 di
Kecamatan Tanjung berjumlah 219 jiwa atau 0,23 % dari jumlah penduduk
yang ada di Kecamatan Tanjung. Para penduduk yang berpindah atau
migran selama tahun 2009 berjumlah 144 jiwa atau 0,15 % dari jumlah
penduduk yang ada. Perpindahan mereka sebagian besar menuju ke
daerah perkotaan dan didasarkan pada alasan keluarga.
5. Kecamatan Losari
Berdasarkan data yang ada di Kecamatan Losari tahun 2009 jumlah
mutasi penduduk (penduduk lahir dan mati) adalah sebagai berikut:
Tabel 4.23Jumlah Mutasi Penduduk
Di Kecamatan Losari Tahun 2009
No BulanPenduduk
Awal BulanIni
LahirBulan
Ini
MatiBulan
Ini
DatangBulan
Ini
PindahBulan
Ini
PendudukAkhir
Bulan Ini
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Januari 2009 131.33 69 61 6 8 131.3792 Pebruari 2009 131.379 55 33 0 0 131.4013 Maret 2009 131.509 55 42 1 11 131.4044 April 2009 131.404 43 18 1 13 131.4175 Mei 2009 131.417 83 25 1 9 131.4676 Juni 2009 131.467 4 0 0 1 131.470
Penyusunan dan Analisis Kuantitas Penduduk di Kabupaten Brebes 76
7 Juli 2009 131.470 134 54 0 8 131.5428 Agustus 2009 131.542 108 70 0 3 131.5779 Septemb.2009 131.577 135 75 6 9 131.634
10 Oktober 2009 131.634 98 51 12 19 131.66811 Nopemb.2009 131.668 112 4 10 18 131.73112 Desember “09 131.731 154 12 21 30 131.804
JUMLAH 1.050 548 58 129
Sumber : Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kab. Brebes
Berdasarkan data tersebut di atas, maka dapat dikemukakan bahwa
Crude Birth Rate (CBR) Kecamatan Losari tahun 2009 adalah sebesar 8,0
yang berarti bahwa setiap 1.000 jiwa penduduk Kecamatan Losari terjadi
kelahiran 8 jiwa penduduk. Crude Death Rate (CDR) sebesar 4,2 yang
berarti bahwa setiap 1.000 jiwa penduduk Kecamatan Losari terjadi
kematian antara 4 sampai 5 jiwa penduduk. Sedangkan jumlah penduduk
yang datang pada tahun 2009 di Kecamatan Losari berjumlah 58 jiwa atau
0,04 % dari jumlah penduduk yang ada di Kecamatan Losari. Para
penduduk yang berpindah atau migran selama tahun 2009 berjumlah 129
jiwa atau 0,10 % dari jumlah penduduk yang ada. Perpindahan mereka
sebagian besar menuju ke daerah perkotaan dan didasarkan pada alasan
keluarga.
6. Kecamatan Jatibarang
Berdasarkan data yang ada di Kecamatan Brebes tahun 2009 jumlah
mutasi penduduk (penduduk lahir dan mati) adalah sebagai berikut:
Tabel 4.24Jumlah Mutasi Penduduk
Di Kecamatan JatibarangTahun 2009
No BulanPenduduk
Awal BulanIni
LahirBulan
Ini
MatiBulan
Ini
DatangBulan
Ini
PindahBulan
Ini
PendudukAkhir
Bulan Ini(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Januari 2009 79.240 31 26 49 42 79.2522 Pebruari 2009 79.252 7 10 25 21 79.2533 Maret 2009 79.253 16 8 31 10 79.2524 April 2009 79.282 34 19 30 27 79.3005 Mei 2009 79.300 27 19 34 20 79.3226 Juni 2009 79.322 8 6 37 54 79.3047 Juli 2009 79.304 47 26 26 23 79.3288 Agustus 2009 79.328 23 12 14 40 79.313
Penyusunan dan Analisis Kuantitas Penduduk di Kabupaten Brebes 77
9 Septemb.2009 79.313 17 21 22 19 79.31210 Oktober 2009 79.312 15 9 29 64 79.28311 Nopemb.2009 79.283 18 13 14 16 79.28612 Desember “09 79.288 63 33 50 45 79.321
JUMLAH 306 205 361 381
Sumber : Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kab. Brebes
Berdasarkan data tersebut di atas, maka dapat dikemukakan bahwa
Crude Birth Rate (CBR) Kecamatan Jatibarang tahun 2009 adalah sebesar
3,9 yang berarti bahwa setiap 1.000 jiwa penduduk Kecamatan Jatibarang
terjadi kelahiran antara 3 sampai 4 jiwa penduduk. Crude Death Rate (CDR)
sebesar 2,6 yang berarti bahwa setiap 1.000 jiwa penduduk Kecamatan
Jatibarang terjadi kematian antara 2 sampai 3 jiwa penduduk. Sedangkan
jumlah penduduk yang datang selama tahun 2009 di Kecamatan Jatibarang
berjumlah 361 jiwa atau 0,46 % dari jumlah penduduk yang ada di
Kecamatan Jatibarang. Para penduduk yang berpindah atau migran selama
tahun 2009 berjumlah 381 jiwa atau 0,48 % dari jumlah penduduk yang
ada. Perpindahan mereka sebagian besar menuju ke daerah perkotaan dan
didasarkan pada motif ekonomi.
Penyusunan dan Analisis Kuantitas Penduduk di Kabupaten Brebes 78
BAB V
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data Kependudukan di Kecamatan Brebes,
Wanasari, Bulakamba, Tanjung, Losari dan Jatibarang, diperoleh hasil sebagai
berikut:
Tabel 5.1Hasil Analisis Kuantitas Penduduk di Kecamatan Brebes, Wanasari,
Bulakamba, Tanjung, Losari Dan Jatibarang Tahun 2009.Sumber : Data primer yang diolah
KecamatanBrebes
KecamatanWanasari
KecamatanBulakamba
KecamatanTanjung
KecamatanLosari
KecamatanJatibarang
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
JumlahPenduduk
163.176jiwa
144.430jiwa
165.519jiwa
101.180jiwa
129.682jiwa
83.254jiwa
LajuPertumbuhanPenduduk Rata-rata
1,03 %. 1,40 %. 1,22 %. 2,28 %. 1,27 %. 1,14 %.
KepadatanPenduduk(Jiwa/Km
2)
2.016 1.853 1.608 1.494 1.450 2.367
Sex Rasio 98,81 99,58 101,01 97,83 99,98 98,76
TingkatKetergantunganTotal
58,48 62,23 62,81 62,86 60,02 57,16
CBR 4,3 10,4 2,3 22,3 8,0 3,9
CDR 1,5 5,2 0,7 4,3 4,2 2,6
% PendudukDatang
0,01 % 0,01 % 0,02 % 0,23 % 0,04 % 0,46 %
% PendudukPindah
0,15 % 0,19 % 0,09 % 0,15 % 0,10 % 0,48 %
Penyusunan dan Analisis Kuantitas Penduduk di Kabupaten Brebes 79
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa dari 6 Kecamatan yang
diteliti:
1. Jumlah penduduk terbanyak adalah di Kecamatan Bulakamba yaitu
sebesar 165.519 jiwa dan jumlah penduduk paling kecil adalah di
Kecamatan Jatibarang yaitu sebesar 83.254 jiwa.
2. Laju pertumbuhan penduduk rata-rata paling tinggi adalah di Kecamatan
Tanjung yaitu sebesar 2,28 %. Sedang laju pertumbuhan penduduk yang
paling rendah adalah di Kecamatan Brebes yaitu sebesar 1,03 % per
tahun.
3. Wilayah yang paling padat penduduknya adalah Kecamatan Jatibarang
dengan kepadatan 2.367 jiwa per km2. Sedangkan wilayah yang paling
tidak padat penduduknya adalah Kecamatan Losari dengan kepadatan
1.450 jiwa per km2.
4. Sex Rasio penduduk di Kecamatan Bulakamba adalah sebesar 101,01
yang lebih besar dari 100. Ini berarti bahwa jumlah penduduk laki-laki di
Kecamatan Bulakamba lebih besar daripada jumlah penduduk perempuan.
Struktur ini merupakan satu-satunya Kecamatan (dari 6 Kecamatan yang
diteliti) yang jumlah penduduk laki-lakinya lebih besar daripada jumlah
penduduk perempuan.
5. Tingkat ketergantungan total yang paling tinggi adalah di Kecamatan
Tanjung yaitu sebesar 62,86, Kecamatan Bulakamba sebesar 62,81 dan
Kecamatan Wanasari sebesar 62,23. Ini berarti bahwa di ketiga Kecamatan
tersebut setiap 100 jiwa penduduk usia produktif rata-rata menanggung
sebanyak 62 hingga 63 jiwa penduduk usia muda dan tua. Untuk tingkat
ketergantungan terkecil berada di Kecamatan Jatibarang yaitu sebesar
57,16 yang berarti setiap 100 jiwa penduduk usia produktif rata-rata
menanggung sebanyak 57 hingga 58 jiwa penduduk usia muda dan tua.
6. Crude Birth Rate (CBR) Kecamatan Tanjung tahun 2009 merupakan CBR
terbesar diantara 6 Kecamatan yang diteliti yaitu sebesar 22,3 yang berarti
bahwa setiap 1.000 jiwa penduduk Kecamatan Tanjung terjadi kelahiran
antara 22 sampai 23 jiwa penduduk. CBR terkecil terjadi di Kecamatan
Penyusunan dan Analisis Kuantitas Penduduk di Kabupaten Brebes 80
Bulakamba yaitu sebesar 2,3 yang berarti bahwa setiap 1.000 jiwa
penduduk Kecamatan Bulakamba terjadi kelahiran antara 2 sampai 3 jiwa
penduduk.
7. Crude Death Rate (CDR) Kecamatan Tanjung tahun 2009 merupakan CDR
terbesar diantara 6 Kecamatan yang diteliti yaitu sebesar 4,3 yang berarti
bahwa setiap 1.000 jiwa penduduk Kecamatan Tanjung terjadi kematian
antara 4 sampai 5 jiwa penduduk. CDR terkecil terjadi di Kecamatan
Bulakamba yaitu sebesar 0,7 yang berarti bahwa setiap 1.000 jiwa
penduduk Kecamatan Bulakamba terjadi kematian antara 0 sampai 1 jiwa
penduduk.
8. Mobilitas penduduk paling tinggi terjadi di Kecamatan Jatibarang dengan
prosentase penduduk datang sebesar 0,46 % dan prosentase penduduk
pindah sebesar 0,48 %. Sedangkan prosentase penduduk datang terkecil
terjadi di Kecamatan Brebes dan Kecamatan Wanasari yaitu sebesar 0,01
%. Prosentase penduduk pindah terkecil terjadi di Kecamatan Bulakamba
yaitu sebesar 0,09 %.
9. Alasan penduduk melakukan migran sebagian besar adalah karena faktor
ekonomi (pekerjaan) dan keluarga.
B. Rekomendasi
1. Laju pertumbuhan penduduk yang paling tinggi adalah Kecamatan Tanjung,
baik itu disebabkan karena kelahiran maupun kedatangan. Oleh karena itu
wilayah tersebut diharapkan bisa menambah lapangan kerja baru, sehingga
ada keseimbangan antara jumlah penduduk dengan ekonomi masyarakat
wilayah tersebut.
2. Tingkat ketergantungan total di 3 wilayah kecamatan (Kec.Tanjung, Kec.
Bulakamba, Kec. Wanasari) tergolong tinggi. Diharapkan wilayah tersebut
lebih bisa memacu penduduknya untuk menambah keterampilan, skil,
kreativitas, sehingga bisa mendapatkan peluang meningkatkan pendapatan
guna menanggung tingkat ketergantungan yang masih relatif tinggi.
Penyusunan dan Analisis Kuantitas Penduduk di Kabupaten Brebes 81
3. Tingkat kelahiran yang paling tinggi adalah Kecamatan Tanjung, oleh
karena itu diharapkan peran lembaga / institusi terkait di wilayah tersebut
untuk lebih intensif menekan angka kelahiran.
4. Tingkat kepadatan penduduk yang paling tinggi adalah Kecamatan
Jatibarang, Oleh sebab itu perlunya menekan angka kelahiran di wilayah
tersebut.
5. Angka kematian yang paling tinggi adalah kecamatan Wanasari (CDR =
5,2). Oleh karena itu perlunya penelitian lebih lanjut mengenai
penyebabnya.
Penyusunan dan Analisis Kuantitas Penduduk di Kabupaten Brebes 82
DAFTAR PUSTAKA
David M. Heer, 1985, Masalah Kependudukan di Negara Berkembang, Jakarta :Bina Aksara
Iih Abdurochim, 1986, Pengantar Masalah Penduduk, Bandung : AlumniNinik Widiyanti, 1986, Masalah Penduduk Kini dan Mendatang, Jakarta : Pradnya
ParamitaN. Daldjoeni, 1986, Masalah Penduduk Dalam Fakta dan Angka, Bandung :
AlumniN. Daldjoeni, 1982, Penduduk dan Lingkungan Masa Depan, Bandung : AlumniPaul R. Ehrlich, 1981, Ledakan Penduduk, Jakarta : PT GramediaRuslan H. Prawiro, 1981, Kependudukan ( Teori Fakta dan Masalah ), Bandung :
AlumniSaid Rusli, 1985, Pengantar Ilmu Kependudukan, Jakarta : LP3ES