lembaga ketahanan nasional - menjadi polisi … · web viewessay bidang studi kepemimpinan judul...

25

Click here to load reader

Upload: buinga

Post on 09-Apr-2018

217 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL - menjadi polisi … · Web viewESSAY BIDANG STUDI KEPEMIMPINAN Judul Essay:Optimalisasi Peran Kepemimpinan Visioner Dibidang Pangan Dapat Memantapkan Ketahanan

ESSAY BIDANG STUDI KEPEMIMPINAN

Judul Essay : Optimalisasi Peran Kepemimpinan Visioner Dibidang Pangan Dapat Memantapkan Ketahanan Pangan Nasional.

A. Pendahuluan.

Tulisan essay ini akan mencoba membahas masalah Kepemimpinan Visioner

sebagai bagian dari Kepemimpinan Nasional dihadapakan kepada salah satu

persoalan bangsa yaitu masalah Ketahanan Pangan. Seperti diketahui kata

Kepemimpinan adalah kata sifat yang berasala dari kata “pemimpin”, sehingga

dapat dikatakan bahwa Kepemimpinan adalah sifat atau perilaku dari seorang

pemimpin.1

Teori tentang Kepemimpinan ini seperti diketahui cukup banyak. Seperti

George R. Terry misalnya mengatakan : Kepemimpinan merupakan hubungan

seseorang dengan pimpinannya, dimana pemimpin tersebut dapat

mempengaruhi untuk bekerja bersama-sama secara ikhlas. Sayidin

Suryodiningrat dalam Kepemimpinan Abri, 1996, menguraikan : Kepemimpinan

adalah kemampuan seseorang untuk membawa atau mengajak orang-orang lain

untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan memperoleh kepercayaan

dan respek dari orang-orang itu. Harold Koontz dan Cyrill O’ Donnel menyatakan

bahwa : Kepemimpinan dapat didifinisikan sebagai kemampuan untuk

mempengaruhi seseorang dengan sarana komunikasi untuk mencapai tujuan

yang diinginkan.

Berkaitan dengan bangsa dan negara maka Kepemimpinan ini dimaksudkan

sebagai Kepemimpinan Nasional yang dapat didifinisikan sebagai kelompok

pemimpin bangsa pada segenap strata kehidupan nasional di dalam setiap gatra

(Astagatra) pada bidang/ sektor profesi baik di supra struktur, infra struktur dan

sub struktur, formal dan informal yang memiliki kemampuan dan kewenangan untuk mengarahkan/ mengerahkan segenap potensi kehidupan nasional (bangsa dan negara) dalam rangka pencapaian tujuan nasional 1 Lembaga Ketahanan Nasional R.I., Pokja Bidang Studi Kepemimpinan, Kepemimpinan Nasional, Jakarta, 2012, hal. 3

Page 2: LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL - menjadi polisi … · Web viewESSAY BIDANG STUDI KEPEMIMPINAN Judul Essay:Optimalisasi Peran Kepemimpinan Visioner Dibidang Pangan Dapat Memantapkan Ketahanan

2

berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 serta memperhatikan dan memahami perkembangan lingkungan strategis guna mengantisipasi berbagai kendala dalam memanfaatkan peluang.2

Dari difinisi tentang Kepemimpinan dan Kepemimpinan Nasional menegaskan kepada kita bahwa begitu penting dan strategis posisi dan kedudukan dari seorang pemimpinan dalam berkehidupan di organisasi apalagi dalam kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat. Posisi atau kedudukan para pemimpin sangat menentukan apakah tujuan organisasi, bangsa dan negara mereka dapat dicapai atau tidak.

Tujuan nasional negara R.I dapat kita lihat sebagaimana tertuang dalam pembukaan UUD 1945 di alinea ke empat yang secara tegas dinyatakan bahwa negara melindungi segenap bangsa Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.3

Dari teori Kepemimpinan dikaitkan dengan Kepemimpinan Nasional banyak type-type atau style Kepemimpinan dengan ciri-ciri khusus dari Kepemimpinan itu sendiri. Setidaknya dikenal ada Kepemimpinan Visioner, Kepemimpinan Negarawan, Kepemimpinan Kontemporer, Kepemimpinan Transaksional dan Kemepimpinan Informal.

Salah satu persoalan negara dan bangsa saat ini dan dimasa depan adalah masalah Ketahanan Pangan, dimana Ketahanan Pangan didifinisikan sebagai “kondisi terpenuhinya pangan bagi rumah tangga yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, merata dan terjangkau”.4 Dalam beberapa literatur masalah Ketahanan Pangan ini akan semakin menjadi persoalan diwaktu-waktu mendatang apabila tidak ditangani dengan baik. Seperti misalnya kesenjangan antara masalah pertumbuhan produksi pangan (yang bertumbuh kurang dari 1 percent setiap tahun) tidak berimbang dengan pertumbuhan penduduk (yamg bertumbuh 1,2 percent setiap tahun). Belum lagi jika melihat masalah ketersediaan lahan pertanian yang setiap 2 Ibid, hal. 12.3 Lemhannas R.I., TOR Essay BS Kepemimpian, Jakarta, 2012, hal. 1.4 Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 2002, Lembaran Negara R.I. Tahun 2002 Nomor 142, Pasal 1 angka 1.

Page 3: LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL - menjadi polisi … · Web viewESSAY BIDANG STUDI KEPEMIMPINAN Judul Essay:Optimalisasi Peran Kepemimpinan Visioner Dibidang Pangan Dapat Memantapkan Ketahanan

3

tahun semakin berkurang dikarenakan beralih fungsi untuk perumahan, perkantoran dan industri.

Setidaknya berdasarkan beberapa literatur permasalahan dan tantangan Ketahanan Pangan ini antara lain : 1. Aspek Ketersediaan Pangan, 2. Aspek Distribusi Pangan, 3. Aspek Konsumsi Pangan, 4. Aspek Pemberdayaan Masyarakat dan 5. Aspek Manajemen.

Permasalahan Ketahanan Pangan ini bila kita hadapkan atau kaitkan dengan Kepemimpinan Nasional maka sebagai identifikasi masalah dalam essay ini adalah : Apakah dengan adanya optimalisasi Kepemimpinan Visioner dibidang Pangan dapat memantapkan Ketahanan Pangan ?. Dari identifikasi masalah ini beberapa rumusan pokok masalahnya adalah : 1. Bagaimana prinsif dasar, watak, sifat, moral dan etika Kepemimpinan Nasional, 2. Hal-hal penting dari Kepemimpinan Visioner, sehingga dapat mengatasi permasalahan Ketahanan Pangan saat ini dan masa depan, 3. Permasalahan Ketahanan Pangan saat ini dan masa mendatang, 4. Analisis dengan optimalisasi Kepemimpinan Visioner dapat memantapkan Ketahanan Pangan.

B. Pembahasan.

Dari uraian pendahuluan di atas telah dirumuskan beberapa pokok persoalan

dalam memecahkan masalah yaitu apakah dengan optimalisasi Peran

Kempemimpinan Visioner dapat memantapkan Ketahanan Pangan. Tentu saja

sebelum membahas masalah tersebut perlu untuk diketahui tentang

Kepemimpinan Nasional. Pembahasan permasalahan tersebut diuraikan

sebagai berikut :

1. Prinsif Dasar, Watak, Sifat, Moral dan Etika Kepemimpinan Nasional.

Kepemimpinan Nasional seperti telah disinggung di atas yaitu

kelompok pemimpin bangsa pada segenap strata kehidupan nasional di

dalam setiap gatra (Astagatra). Sesuatu yang harus dipahami bahwa

Kepemimpinan Nasional ini tentu saja tidak jauh berbeda dengan

pengertian Kepemimpinan pada umumnya yang diartikan sebagai ilmu dan

seni dalam mempengaruhi orang dan organisasi untuk mencapai tujuan

yang dikehendaki atau dapat dikatakan juga sebagai ilmu dan seni

Page 4: LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL - menjadi polisi … · Web viewESSAY BIDANG STUDI KEPEMIMPINAN Judul Essay:Optimalisasi Peran Kepemimpinan Visioner Dibidang Pangan Dapat Memantapkan Ketahanan

4

mempengaruhi orang lain (yang dipimpin) untuk mentaati perintah/ anjuran

dengan tulus dan ikhlas guna mencapai tujuan organisasi sesuai kehendak

pimpinan.

Dengan demikian Kepemimpinan Nasional dapat juga diartikan

seorang atau sekelompok elit bangsa yang mampu melakukan proses

kepemimpinan untuk empowerment al resources bangsa menuju

tercapainya cita-cita nasional sesuai moral dan etika Pancasila dan UUD

1945 ditengah perubahan dunia.

a. Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional dikaitkan dengan

Kepemimpinan Nasional.

Sesuatu yang amat penting dalam Kepemimpinan Nasional adalah

pemahaman dan penghayatan bagi seorang Pemimpinan Nasional

terhadap Wawasan Nusantara (Wasantara) dan Ketahanan Nasional

(Tannas). Hal tersebut dikarenakan Wasantara dan Tannas merupakan

cara pandang dan konsepsi berpikir untuk menata kehidupan berbangsa

dan bernegara. Bagi seorang Pemimpin pemahaman dan penghayatan

terhadap cara pandang dan konsepsi Wasantara dan Tannas ini

diharapkan akan dapat mencegah terjadinya pemikiran ego sektoral,

ego kedaerahan, sifat mencari prestise dan menikmati enaknya menjadi

pemimpin. Jika ini terjadi maka kekhawatiran akan terjadinya perbedaan

visi, persepsi dan interprestasi, keserasian, keseimbangan dan rasa

memiliki serta rasa tanggung jawab yang timpang dapat dihindari.

b. Unsur Dasar Kepemimpinan.

Setidaknya ada tiga usur yang saling berkait dari pengertian

Kepemimpinan, yaitu :

1) Unsur manusia, yaitu manusia yang melaksanakan kegiatan

memimpin atas sejumlah manusia lain atau manusia yang memimpin

dan manusia yang dipimpin.

2) Unsur sarana, yaitu prinsip dan teknik kepemimpinan yang

digunakan dalam pelaksanaan kepemimpinan, termasuk bakat dan

pengetahuan serta pengalaman pemimpin tersebut.

Page 5: LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL - menjadi polisi … · Web viewESSAY BIDANG STUDI KEPEMIMPINAN Judul Essay:Optimalisasi Peran Kepemimpinan Visioner Dibidang Pangan Dapat Memantapkan Ketahanan

5

3) Unsur tujuan, merupakan sasaran kearah mana kelompok manusia

tersebut digerakkan menuju kesuatu maksud tertentu yang hendak

dicapai bersama.

Secara normatif keberhasilan kepemimpinan akan sangat

tergantung pada ketiga unsur tersebut yang meliputi syarat, watak,

ciri, gaya, sifat, prinsip, teknik, asas dan jenis kepemimpinan sebagai

pedoman dalam penyelenggaraan.5

c. Watak Kepemimpinan.

Hubungan yang harmonis antara yang memimpin dan yang

dipimpin akan memberikan warna pada kepemimpinan antara lain :

1) Pemimpin dan yang dipimpin merupakan suatu kesatuan yang

harmonis.

2) Pemimpin dan yang dipimpin mempunyai kedudukan dan kewajiban

sendiri-sendiri, namun tetap merupakan satu keutuhan.

3) Dalam pemecahan masalah organisasi dilakukan dengan

musyawarah guna menemukan solusi yang tepat.

4) Dalam mengambil suatu keputusan hendaknya tidak terjadi dominasi

mayoritas maupun tirani minoritas.

d. Sifat Kepemimpinan Nasional.

1) Integritas, yaitu perpaduan dari keteguhan watak, sehat dalam

prinsif-prinsif moral, bertabiat suka akan kebenaran, tulus hati dan

perasaan halus mengenai etika, keadilan dan kebenaran. Tindakan

kunci dari integritas antara lain :

a) Jujur.

b) Komitment.

c) Konsistent.

2) Pengetahuan. Terutama pengetahuan yang berkaitan dengan

profesi pemimpin yang bersangkutan. Pemimpin yang

berpengetahuan akan percaya diri.

3) Keberanian. Yaitu kualitas mental seseorang dari rasa takut akan

bahaya. Seorang teman mengatakan keberanian adalah ketakutan

5 Lemhannas R.I., Pokja Bidang Studi Kepemimpinan, Kepemimpinan Nasional, Jakarta, 2012, hal. 13.

Page 6: LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL - menjadi polisi … · Web viewESSAY BIDANG STUDI KEPEMIMPINAN Judul Essay:Optimalisasi Peran Kepemimpinan Visioner Dibidang Pangan Dapat Memantapkan Ketahanan

6

yang dikelola. Keberanian adalah pengawas moril dan fisik terhadap

rasa takut. Memupuk rasa keberanian :

a) Pahami tentang emosi ketakutan, kemudian kontrol melalui

disiplin dan sikap tenang.

b) Bicara dengan nada yang tenang, tata proses pemikiran.

c) Beritahu yang benar, walau menghadapi popularitas yang kurang.

d) Tanggung jawab.

e) Bila bersalah terima tegoran/ kecaman.

4) Inisiatif. Kemampuan melihat apa yang harus dikerjakan walaupun

tidak ada perintah.

5) Kemampuan memutus. Mengambil keputusan dengan cepat dan

menyatakan dengan singkat, jelas, tegas dan meyakinkan.

6) Bijaksana/ wisdom. Kemampuan pikiran untuk mempertimbangkan

bermacam-macam faktor untuk sampai pada keputusan yang sehat.

7) Keadilan. Kualitas dari sikap yang tidak memihak dan konskwen

menjalankan perintah.

8) Dapat dipercaya. Kepastian menjalankan kewajiban dengan baik

dan jujur dengan atau tanpa pengawasan.

9) Sikap. Menciptakan kesan-kesan yang baik dalam kelakuan,

pembawaan dan tingkah laku pribadi.

10)Tahan menderita atau tahan uji.11)Kegembiraan. Ikhlas dan tulus dalam melaksanakan tugas.

12)Tidak memikirkan diri sendiri. Sikap yang tidak menyenangkan

atau menguntungkan diri sendiri dan merugikan orang lain.

13)Loyalitas. Kualitas kesetiaan kepada negara dan bangsa, tanah air,

organisasi, atasan dan bawahan.

14)Kemampuan untuk mempertimbangkan. Kualitas dalam

mempertimbangkan fakta-fakta yang memungkinkan mendapatkan

pemecahan persoalan dalam mengambil keputusan yang sehat dan

tepat.

e. Moral dan Etika Kepemimpinan Nasional.

1) Moral Kepemimpinan Nasional bersumber kepada Pancasila, yaitu :

a) Moral ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Page 7: LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL - menjadi polisi … · Web viewESSAY BIDANG STUDI KEPEMIMPINAN Judul Essay:Optimalisasi Peran Kepemimpinan Visioner Dibidang Pangan Dapat Memantapkan Ketahanan

7

b) Moral Kemanusiaan.

c) Moral kebersamaan dan kebangsaan.

d) Moral kerakyatan.

e) Moral keadilan.

2) Etika Kemepimpinan Nasional merupakan aktualisasi nilai-nilai

instrumental Pancasila dan terpatri pada UUD 1945.

a) Etika keorganisasian. Ruang gerak perilaku Kepemimpinan

Nasional haruslah terbatas pada aturan organisasi dalam

pemerintahan negara.

b) Etika kelembagaan.

c) Etika kekuasaan. Yang dikehendaki adalah adanya keterbatasan

dalam penggunaan kekuasaan dan menghindari penyalahgunaan

wewenang.

d) Etika kebijaksanaan. Yaitu mengutamakan keterbukaan,

kreatifitas, inisiatif dan konsistensi.

f. Prinsif-prinsif Kepemimpinan Nasional.

Merupakan dasar atau azas yang mengandung kebenaran yang

baik dan pantas untuk selalu digunakan oleh setiap pemimpin dengan

mendasari sifat-sifat kepemimpinan. Prinsip-prinsip kepemimpinan ini

adalah :

1) Mahir soal-soal teknis dan taktis.

2) Mengetahui diri sendiri, mencari dan selalu berusaha memperbaiki.

3) Memiliki keyakinan bahwa tugas-tugas dimengerti, diawasi dan

dijalani.

4) Mengetahui anggota-anggota bawahan serta memelihara

kesejahteraannya.

5) Memberikan ketauladanan dan contoh yang baik.

6) Tumbuhkan rasa tanggungjawab dikalangan anggota.

7) Latih anggota bawahan sebagai satu tim yang kompak.

8) Buat keputusan-keputusan yang sehat, tepat pada waktunya.

9) Memebrikan tugas dan pekejaan kepada bawahan sesuai dengan

kemampuannya.

Page 8: LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL - menjadi polisi … · Web viewESSAY BIDANG STUDI KEPEMIMPINAN Judul Essay:Optimalisasi Peran Kepemimpinan Visioner Dibidang Pangan Dapat Memantapkan Ketahanan

8

10) Bertanggungjawab terhadap tindakan-tindakan yang dilakukan.

Prinsip-prinsip tersebut hendaknya dimengerti dan dimiliki sebelum

beranjak pada tindakan-tindakan kepemimpinan dalam upaya

mempengaruhi bawahan kearah yang dikehendaki.

g. Orientasi dan Strategi Kepemimpinan Nasional.

Orientasi kepemimpinan nasional bersumber dan mengalir dari

konsepsi paradigma nasional, utama pengimplementasian konsepsi

Ketahanan Nasional. Untuk mewujudkan tujuan nasional masyarakat

adil makmur dilaksanakan melalui pembangunan nasional yang

terencana, terarah dan berkelanjutan secara serasi, seimbang dan

selaras antara pembangunan dibidang keamanan dan dibidang

kesejahteraan.

Peran strategis kepemimpinan nasional diuji dan ditantang untuk

mewujudkan itu dengan segala permasalahan dan persoalan

didalamnya. Didalam Pembukaan UUD 1945, secara jelas dan

gamblang para founding fathers NKRI telah mencantumkan tentang apa

tujuan kita merdeka, berbangsa dan bernegara, yaitu pada alinea ke 4

Pembukaan UUD 1945.

2. Hal-hal Penting dalam Kepemimpinan Visioner.

Dalam literatur Kepemimpinan Visioner (Burt Nanus, 2001) menyatakan

pemimpin visioner pendiri Amerika Serikat (A.S) telah melahirkan Declaration of

Independence atau pernyataan kemerdekaan A.S dan UUD A.S. Abraham

Lincoln menghasilkan penghapusan perbudakan dan pengakuan akan hak-hak

buruh. Kepemimpinan visioner Andrew Carnegie, John D. Rokafeller telah

menciptakan industri-industri raksasa yang memberikan kontribusi besar bagi

pertumbuhan bangsa dan kesejahteraan A.S. Ribuan pemimpin visioner lainnya

seperti Theodore Roosevelt, Thomas Edison, Martin Luther King yang telah

menghasilkan arah baru dalam sejarah A.S pada saat-saat menghadapi situasi

yang kritis dan mereka dapat keluar dari padanya.

Berkaitan dengan pemimpin visioner ini dikatakan para pemimpin adalah

pelopor, mereka adalah pengembara dikawasan yang belum terjamah. Mereka

membawa kita kepada tujuan-tujuan baru yang sering aneh. Orang-orang yang

Page 9: LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL - menjadi polisi … · Web viewESSAY BIDANG STUDI KEPEMIMPINAN Judul Essay:Optimalisasi Peran Kepemimpinan Visioner Dibidang Pangan Dapat Memantapkan Ketahanan

9

memimpin adalah barisan terdepan yang memperjuangkan perubahan. Alasan

unik untuk memiliki pemimpin : perbedaan peranan mereka, khususnya adalah

untuk menggerakkan kita kedepan. Para pemimpin mengantar kita kesuatu

tujuan. (Konzes and Posner, 1987 yang dinyatakan oleh Burt Nanus, 2001).

Sesuatu yang penting dalam Kepemimpinan Visioner ini adalah adanya visi

dari seorang pemimpin. Secara sederhana visi dikatakan adalah masa depan

yang realistis, dapat dipercaya dan menarik bagi organisasi itu sendiri. Visi

adalah pernyataan tujuan kemana organisasi anda akan dibawa, sebuah masa

depan yang lebih baik, lebih berhasil atau lebih diinginkan dibanding dengan

kondisi sekarang.6

Dikatakan bahwa dalam suatu negara “konstitusi” adalah pernyataan tertulis

visi dari pendiri bangsa A.S yang menggambarkan arah yang jelas dan

menetapkan nilai-nilai, namun tidak secara jelas menjelaskan bagaimana

mencapainya. Begitupun dengan Negara dan Bangsa Indonesia, di atas telah

disinggung bahwa visi bangsa Indonesia dapat secara jelas dilihat dalam alenia

ke 4 Pembukaan UUD 1945, yaitu “....membentuk suatu pemerintahan Negara

Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah

darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan

kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan

kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial,...”. Visi selalu berhubungan

dengan masa depan, visi adalah awal masa depan, karena visi mengekspresikan

apa yang anda dan orang lain akan berusaha keras mencapainya. Visi yang

benar adalah gagasan yang penuh dengan kekuatan yang mendesak dimulainya

masa depan dengan mengandalkan keterampilan, bakat dan sumber daya dalam

mewujudkannya.

Kepemimpinan visioner diawali dengan pengembangan visi, visi merupakan

kunci menuju kepemimpinan yang sukses dalam berorganisasi. Pemimpin

visioner, adalah seorang yang berpikir, bersikap dan bertindak dengan

berorientasi kepada upaya mewujudkan keberhasilan masa depan (jangka

panjang) dan mampu mengantisipasi serta mentranspormasikan tuntutan zaman

dalam mengarahkan bangsa untuk meraih cita-cita dan tujuan nasional. 7

6 Kepemimpinan Visioner (Edisi Bahasa Indonesia), Burt Nanus, PT. Frenhallindo, Jakarta, 2001, hal. 9.7 Lemhannas R.I., Pokja B.S Kepemimpinan, Kepemimpinan Visioner, Jakarta, 2012, hal. 3.

Page 10: LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL - menjadi polisi … · Web viewESSAY BIDANG STUDI KEPEMIMPINAN Judul Essay:Optimalisasi Peran Kepemimpinan Visioner Dibidang Pangan Dapat Memantapkan Ketahanan

10

Peran Kepemimpinan. Dikatakan ciri-ciri Kepemimpinan itu adalah

mengemban tanggung jawab, mengusahakan pelaksanaan tugas, memiliki

impian dan menterjemahkannya menjadi kenyataan. Para pemimpin berusaha

menyatakan komitmen anggota-anggotanya, memberikan dorongan kepada

mereka dan mengubah organisasi menjadi suatu kesatuan baru yang memiliki

kekuatan yang lebih besar untuk bertahan hidup, bertumbuh dan berhasil.

Kepemimpinan yang efektif menjadi kekuatan bagi sebuah organisasi dalam

memaksimumkan kontribusi bagi kesejahteraan para anggota dan masyarakat

lebih luas.

Peran Pemimpin yang efektif adalah :

a. Penentu arah. Menyusun langkah-langkah menuju sasaran.

b. Agen perubahan. Kemampuan antisipasi berbagai perkembangan, ada

sence of urgency.

c. Juru bicara. Berhubungan dengan organisasi lain dan pembentuk

jaringan external agar bermamfaat bagi oganiasi sendiri.

d. Pelatih. Harus memberi tahu orang lain tentang visi dan apa yang

dilakukan untuk merealisasikannya.

3. Masalah dan Tantangan Ketahanan Pangan Masa Kini dan Mendatang.

Berdasarkan beberapa literatur seperti misalnya bahan ajaran yang

disampaikan Dr. Ir. Hermanto, MS (Sekretaris Badan Ketahanan Pangan) kepada

para peserta PPRA 48 tanggal 28 Maret 2012 di Lemhannas R.I dan beberapa

literatur lain yang dapat kita kumpulkan secara umum permasalahan dan

tantangan Ketahan Pangan di Indonesia antara lain menyangkut beberapa

aspek, yaitu :

a. Aspek Kertersediaan Pangan. Masalah pokok dari aspek ini disebabkan

semakin terbatas dan menurunnya produksi dan daya saing pangan

nasional. Hal ini disebabkan oleh faktor tehnis dan sosio-ekonomi, antara

lain.

1) Semakin berkurangnya areal lahan pertanian karena derasnya alih

fungsi lahan pertanian ke non pertanian seperti untuk kawasan industri

dan perumahan. Sebenarnya untuk menjaga ketersediaannya lahan

Page 11: LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL - menjadi polisi … · Web viewESSAY BIDANG STUDI KEPEMIMPINAN Judul Essay:Optimalisasi Peran Kepemimpinan Visioner Dibidang Pangan Dapat Memantapkan Ketahanan

11

pertanian ini sudah ada undang-undang Nomor 41 tahun 2009 tentang

Perlindungan Lahan Pertanian Berkelanjutan (PLPB), dimana salah

satu aparat yang bertugas menegakkan hukum ini adalah aparat Polri

disamping sebagi tugas pokok dari Kementerian Pertanian dan

Penyidik Pegawai Negeri Sipil yang ada di lingkungan Kementerian

Pertanian.

2) Produktifitas pertanian yang relatif rendah dan tidak meningkat. a) Laju

peningkatan produksi cenderung melandai dengan pertumbuhan

dibawah 1 percent pertahun sedangkan pertumbuhan penduduk

sebesar 1,2 percent pertahun. b) Belum berkembangnya kapasitas

produksi pangan daerah dengan tehnologi sesuai dengan spesifik

lokasi dikarenakan hambatan infrastruktur pertanian. c) Petani

umumnya sekala kecil memiliki lahan kurang dari 0,5 hektar yang

berjumlah sekitar 13,7 juta KK menhyebabkan akses terbatas untuk

mendapatkan permodalan, tehnologi, sarana produksi dan pasar. d)

Banyak dijumpai terhambatnya distribusi sarana produksi seperti pupuk

bersubsidi dengan berbagai alasan.

3) Penggunaan tehnologi produksi yang belum efektif dan efisien.

4) Infrastruktur pertanian (irigasi) yang tidak bertambah selama krisis dan

kemampuannya semakin menurun. Hal tersebut disebabkan juga

karena penurunan lahan pertanian yang diperkirakan 106.000 hektar/ 5

tahun. Menurunnya atau difisit air karena pembukaan lahan hutan

sebagai daerah tangkapan air. Sejak tahun 1995 sampai 2000 defisit

air di Jawa dikatakan mencapai 52,8 miliar M3 per tahun dan sejak 10

tahun terakhir sering terjadi banjir dengan erosi yang amat besar dan

hebat diwaktu musim hujan dan dimusim kemarau terjadi kekeringan.

5) Masih tingginya proporsi kehilangan hasil pada penanganan pasca

panen (10-15%).

6) Kegagalan produksi karena faktor iklim seperti El-Nino yang

berdampak pada musim kering yang panjang di wilayah Indonesia dan

banjir.

Page 12: LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL - menjadi polisi … · Web viewESSAY BIDANG STUDI KEPEMIMPINAN Judul Essay:Optimalisasi Peran Kepemimpinan Visioner Dibidang Pangan Dapat Memantapkan Ketahanan

12

7) Penyediaan sarana produksi yang belum sepenuhnya terjamin oleh

pemerintah

8) Sulitnya mencapai tingkat efisiensi yang tinggi dalam produksi pangan

karena besarnya jumlah petani (21 juta rumah tangga petani) dengan

lahan produksi yang semakin sempit dan terfragmentasi (laju

0,5%/tahun).

9) Tidak adanya jaminan dan pengaturan harga produk pangan yang

wajar dari pemerintah kecuali beras.

10)Tata niaga produk pangan yang belum pro petani termasuk kebijakan

tarif impor yang melindungi kepentingan petani.

11)Terbatasnya devisa untuk impor pangan sebagai alternatif terakhir bagi

penyediaan pangan.

b. Aspek Distribusi Pangan.

1) Belum memadainya infrastruktur, prasarana distribusi darat dan antar

pulau yang dapat menjangkau seluruh wilayah konsumen.

2) Belum merata dan memadainya infrastruktur pengumpulan,

penyimpanan dan distribusi pangan, kecuali beras.

3) Sistem distribusi pangan yang belum efisien.

4) Bervariasinya kemampuan produksi pangan antar wilayah dan antar

musim menuntut kecermatan dalam mengelola sistem distribusi

pangan agar pangan tersedia sepanjang waktu diseluruh wilayah

konsumen. 

5) Belum berperannya kelembagaan pemasaran hasil pangan secara

baik dalam menyangga kestabilan distribusi dan harga pangan.

6) Masalah keamanan jalur distribusi dan pungutan resmi pemerintah

pusat dan daerah serta berbagai pungutan lainnya sepanjang jalur

distribusi dan pemasaran telah menghasilkan biaya distribusi yang

mahal dan meningkatkan harga produk pangan. Masalah penegakan

hukum yang berkaitan dengan berbagai pungutan tidak resmi ini tentu

sangat berkaitan dengan tugas pokok Polri dalam menegakkan

hukum.

c. Aspek konsumsi Pangan.

Page 13: LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL - menjadi polisi … · Web viewESSAY BIDANG STUDI KEPEMIMPINAN Judul Essay:Optimalisasi Peran Kepemimpinan Visioner Dibidang Pangan Dapat Memantapkan Ketahanan

13

1) Belum berkembangnya teknologi dan industri pangan berbasis

sumber daya pangan lokal.

2) Belum berkembangnya produk pangan alternatif berbasis sumber

daya pangan lokal.

3) Tingginya konsumsi beras per kapita per tahun (tertinggi di dunia >

100 kg, Thailand 60 kg, Jepang 50 kg).

4) Kendala budaya dan kebiasaan makan pada sebagian daerah dan

etnis sehingga tidak mendukung terciptanya pola konsumsi pangan

dan gizi seimbang serta pemerataan konsumsi pangan yang bergizi

bagi anggota rumah tangga.

5) Rendahnya kesadaran masyarakat, konsumen maupun produsen atas

perlunya pangan yang sehat dan aman.

6) Ketidakmampuan bagi penduduk miskin untuk mencukupi pangan

dalam jumlah yang memadai sehingga aspek gizi dan keamanan

pangan belum menjadi perhatian utama.

d. Aspek Pemberdayaan Masyarakat.

1) Keterbatasan prasarana dan belum adanya mekanisme kerja yang

efektif di masyarakat dalam merespon adanya kerawanan pangan,

terutama dalam penyaluran pangan kepada masyarakat yang

membutuhkan.

2) Keterbatasan keterampilan dan akses masyarakat miskin terhadap

sumber daya usaha seperti permodalan, teknologi, informasi pasar dan

sarana pemasaran meyebabkan mereka kesulitan untuk memasuki

lapangan kerja dan menumbuhkan usaha.

3) Kurang efektifnya program pemberdayaan masyarkat yang selama ini

bersifat top-down karena tidak memperhatikan aspirasi, kebutuhan dan

kemampuan masyarakat yang bersangkutan.

4) Belum berkembangnya sistem pemantauan kewaspadaan pangan dan

gizi secara dini dan akurat dalam mendeteksi kerawanan pangan dan

gizi pada tingkat masyarakat.

e. Aspek Manajemen.

Keberhasilan pembangunan ketahanan dan kemandirian pangan

dipengaruhi oleh efektifitas penyelenggaraan fungsi-fungsi manajemen

Page 14: LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL - menjadi polisi … · Web viewESSAY BIDANG STUDI KEPEMIMPINAN Judul Essay:Optimalisasi Peran Kepemimpinan Visioner Dibidang Pangan Dapat Memantapkan Ketahanan

14

pembangunan yang meliputi aspek perencanan, pelaksanaan,

pengawasan dan pengendalian serta koordinasi berbagai kebijakan dan

program. Masalah yang dihadapi dalam aspek manajemen adalah:

a. Terbatasnya ketersediaan data yang akurat, konsisten , dipercaya dan

mudah diakses yang diperlukan untuk perencanaan pengembangan

kemandirian dan ketahanan pangan.

b. Belum adanya jaminan perlindungan bagi pelaku usaha dan konsumen

kecil di bidang pangan.

c. Lemahnya koordinasi dan masih adanya iklim egosentris dalam lingkup

instansi dan antar instansi, subsektor, sektor, lembaga pemerintah dan

non pemerintah, pusat dan daerah dan antar daerah.

4. Analisis Optimalisasi Peran Kepemimpinan Visioner Dapat Memantapkan

Ketahanan Pangan.

Apabila kita lihat permasalahan-permasalahan dan tantangan

Ketahanan Pangan dewasa ini dan mendatang ada beberapa aspek yang

sangat rentan karena pengaruh dari perubahan-perubahan sehingga

dapat menimbulkan ketidak pastian akan kemampuan negara untuk

menyediakan bahan pangan secara swadaya. Seperti misalnya dibidang

produksi pangan, beberapa penyebabnya adalah perubahan lahan

pertanian yang beralih fungsi karena untuk lahan industri, perumahan dan

perkantoran. Laju pertumbuhan jumlah penduduk tidak berimbang dengan

laju pertumbuhan produksi pangan sehingga dapat berakibat pada suatu

saat kemampuan secara swadaya menyediakan bahan pangan akan

menggantungkan diri dari proses import atau kata lain tergantung pada

negara lain. Kondisi ini tentu sangat ironi karena dikenal Indonesia

sebagai negara agraris yang dikenal kaya akan sumber daya alam dan

kekayaan alamnya. Jika ini terjadi maka kedaulatan pangan akan sangat

rentan dan tentu dapat berpengaruh kepada kedaulatan bernegara dan

berbangsa.

Dari fakta ini dan melihat beberapa teori dalam Kepemimpinan

Nasional, maka type atau style Kepemimpinan Visioner dapat mengatasi

persoalan-persoalan Ketahanan Pangan. Seperti misalnya masalah rata-

rata laju pertumbuhan penduduk lebih besar dari rata-rata pertumbuhan

Page 15: LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL - menjadi polisi … · Web viewESSAY BIDANG STUDI KEPEMIMPINAN Judul Essay:Optimalisasi Peran Kepemimpinan Visioner Dibidang Pangan Dapat Memantapkan Ketahanan

15

produksi pangan, maka dapat dilakukan sebuah visi baru yaitu kampanye

Keluarga Berencana dengan format baru agar lebih diterima oleh

masyarakat dengan tetap memperhatikan kaidah-kaidah hukum yang

ada.

Masalah terbatas dan semakin menyempitnya lahan pertanian,

seseorang pemimpin yang visioner akan mengeluarkan visi membuka

lahan baru karena memang luas wilayah Indonesia masih memungkinkan

disamping tentu dengan mengintensifikasikan penggunaan tehnologi

rekayasa pertanian seperti yang telah dilakukan oleh negara-negara maju

dengan dimana lahan tetap tetapi produksi dapat meningkat dengan tetap

memperhatikan pemberdayaan sumber daya lokal baik tenaga ahli,

produksi peralatannya dan lain sebagainya. Visi seperti yang pernah ada

misalnya “Pengadaan Lahan Sejuta Hektar” adalah sesuatu yang masih

sangat relevan, walaupun berdasarkan informasi visi yang pernah ada ini

tidak terealisasi dengan baik karena banyaknya penyelewengan sebagai

cara untuk menguntungkan diri sendiri atau kroni-kroninya pemimpin.

Permasalahan-permasalahan ini perlu dihadapakan kepada

Kepemimpinan visioner karena didasarkan juga pada perkembangan

situasi dan masa depan yang semakin komplek dan penuh dengan

ketidak pastian, seperti juga permasalahan Ketahanan Pangan cukup

kompleks dan menyangkut hajat orang atau masyarakat banyak.

Sehingga kepemimpian yang dapat mengatasinya adalah yang memang

profesional dan mengatasinya secara integratif visioner. Pola

kepemimpinan yang dibutuhkan adalah yang kharismatik, transaksional,

transformasional yang berbasiskan pada kolaborasi harmonis antara

kecerdasan intelektual (IQ), kecerdasan emosional (EQ) dan kecerdasan

spritual (SQ) sehingga dapat memiliki ketajaman dalam membaca

perubahan dan dapat melakukan kajian strategis.

Dari sifat-sifat Kepemimpinan Nasional yang juga harus dimiliki oleh

Kepemimpinan Visioner seperti misalnya sifat tidak menguntungkan diri

sendiri, sifat tahan menderita, sifat berani, sifat inisiatif, sifat

berpengetahuan dan sifat memiliki integritas maka sesungguhnya

masalah Ketahanan Pangan dapat diatasi dengan baik dan dalam waktu

Page 16: LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL - menjadi polisi … · Web viewESSAY BIDANG STUDI KEPEMIMPINAN Judul Essay:Optimalisasi Peran Kepemimpinan Visioner Dibidang Pangan Dapat Memantapkan Ketahanan

16

sesingkat-singkatnya. Hal ini akan lebih meyakinkan kepada kita apabila

kita melakukan komparatif dengan negara-negara maju yang

sesungguhnya jika bertitik tolak dari kemampuan sumber daya alam dan

atau sumber kekayaan alam Indonesia jauh lebih baik, seperti misalnya

jika kita bandingkan dengan Thailand, Korea Selatan dan Jepang.

Lebih jauh apabila kita lihat dari keterampilan pemimpin visioner

yaitu sebagai penentu arah, agen perubahan, juru bicara dan pelatih,

maka jika ada persoalan-persoalan yang timbul dari visi yang mereka

buat akan dapat diselesaikan dengan baik. Dengan kata lain

sesungguhnya dapat kita simpulkan bahwa persoalan-persoalan

pembangunan di Indonesia termasuk masalah ketahanan pangan adalah

masalah Kepemimpinan Nasional pada setiap gatra, sektor dan level.

Mereka belum memahami, menghayati, apalagi mengamalkan tentang

sifat-sifat dari Kepemimpinan Nasional ataupun Kepemimpinan Visioner.

Mereka mungkin saja sudah tahu dan paham tentang Wawasan

Nusantara dan Ketahanan Nasional, mereka sudah tahu tentang unsur

dasar kepemimpinan, watak kepemimpinan, moral dan etika

Kepemimpinan Nasional, tetapi para pemimpin tersebut belum

mengamalkannya. Mereka ketika menjadi pemimpin pada setiap gatra,

sektor dan setiap level masih sangat ingin menguntungkan diri sendiri,

kroni dan kelompok. Hal tersebut dibuktikan dengan data banyaknya

pejabat atau mantan pejabat Bupati, Walikota, Gubernur, Menteri, Kepala

Dinas, pejabat partai politik, anggota DPR, DPRD dan lain-lain masuk

penjara sebagai hukuman karena Korupsi. Data yang ada saat inipun

dipastikan masih sangat relatif kecil dari sesungguhnya yang terjadi.

C. Penutup.

Dari analisis di atas bahwa pemahaman, penghayatan dan pengamalan teori

Kepemimpinan Nasional menjadi sangat penting bagi siapapun yang menjadi

pemimpin yang ada di setiap gatra, sektor profesi baik di supra struktur, infra

struktur dan sub struktur dan pada setiap level.

Melihat permasalahan dan tantangan masa kini dan mendatang pada

pembangunan nasional di bidang Ketahanan Pangan khususnya pada aspek

Page 17: LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL - menjadi polisi … · Web viewESSAY BIDANG STUDI KEPEMIMPINAN Judul Essay:Optimalisasi Peran Kepemimpinan Visioner Dibidang Pangan Dapat Memantapkan Ketahanan

17

ketersediaan pangan atau produksi, aspek distribusi dan aspek pemberdayaan

masyarakat serta aspek manajemen meyakinkan kepada kita bahwa optimalisasi

peran Kepemimpinan Visioner akan dapat mengatasi permasalahan-

permasalahan dimaksud. Dengan style Kepemimpinan Visioner yang

menekankan pada adanya visi yang kuat dan masa depan yang realistis dan

dapat dipercaya akan mampu membawa masa depan masalah Ketahanan

Pangan menjadi lebih baik, lebih berhasil sesuai dengan keinginan yaitu lebih

berdaulat dibidang pangan jika dibanding dengan kondisi saat ini.

Sesungguhnya dari analisis di atas meyakinkan kepada kita bahwa

permasalahan-permasalahan hampir disetiap gatra, sektor dan level termasuk

tentunya masalah Ketahanan Pangan bersumber dari Kepemimpinan. Artinya jika

setiap pemimpin betul-betul memahami, menghayati dan kemudian

mengamalkan tentang prinsif dasar, sifat, watak, moral dan etika kepemimpinan

seperti memiliki integritas, berpengetahuan, berani, berinisiatif, tidak akan

menguntungkan diri sendiri atau kelompok, adil dan tahan menderita maka tidak

akan ada persoalan-persoalan. Apalagi kondisi ini dikaitkan dengan berbagai

sumber daya alam dan kekayaan alam Indonesia akan sangat berpotensi

menjadikan pemimpin yang visioner akan membawa visinya menggapai tujuan.

Fenomena saat ini justru sebaliknya para pemimpin pada setiap gatra, profesi,

sektor dan level justru menggunakan kemampuan intelektualnya untuk

menguntungkan diri sendiri, keluarga ataupun kelompok dan kroninya dengan

menguras kekayaan keuangan negara ataupun sumber daya alam yang ada

seperti berbagai tambang, kayu, ikan di laut dan lain-lain. Fenemena ini didukung

oleh data banyaknya “pemimpin” yang terpenjarakan karena korupsi dan

sesungguhnya bisa kita lihat secara kasat mata masih banyak “pemimpin” atau

“pejabat” yang belum terjamah oleh penegakan hukum karena pemimpin pada

gatra atau sektor hukum atau aparat penegak hukumnya sendiri “tidak tahan

menderita atau tahan uji” sebagaimana salah satu sifat Kepemimpinan Nasional

atau Visioner. Menghadapi kondisi atau fenomena ini dibutuhkan Kepemimpinan

Nasional yang Visioner khususnya dibidang penegakan hukum dengan

membawa visi yang kuat dan realistis misalnya “membangun Indonesia yang

merdeka dari Korupsi” dengan segera menyiapkan penjara khusus pada level

penyidikan, penuntutan dan lembaga pemasyarakatan sebagai “penjara orang-

Page 18: LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL - menjadi polisi … · Web viewESSAY BIDANG STUDI KEPEMIMPINAN Judul Essay:Optimalisasi Peran Kepemimpinan Visioner Dibidang Pangan Dapat Memantapkan Ketahanan

18

orang anti Pancasila”. Dipastikan dari kaca mata Kepemimpinan Nasional,

siapapun pemimpin yang ada pada gatra apapun, profesi, sektor apapun dan

level apapun, jika mengambil uang negara atau mengambil sumber daya atau

kekayaan alam dengan cara-cara yang tidak benar untuk keuntungan pribadi,

keluarga dan kelompok adalah orang yang anti Pancasila dan harus dipenjarakan

atau disadarkan di “penjara anti Pancasila”.

Jakarta, April 2012

Drs. Zulkarnain

Nomor Urut Absen : 82