leaflet dampak penggunaan blackberry bagi pelajar
TRANSCRIPT
DAMPAK
PENGGUNAAN
BLACKBERRY BAGI
PELAJAR
BlackBerry merupakan Perangkat Selular
atau handphone pintar (smartphone) yang
memiliki kemampuan layanan Push E-
Mail, Telepon, Sms, menjelajah internet
(browsing), juga berbagai kemampuan
nirkabel lainnya.
Pengaruh Positif Dari
Blackberry
Berikut ini adalah beberapa
dampak positif dari BlackBerry :
1. BlackBerry memiliki mobilitas yang
tinggi. Pemilik BlackBerry dapat
berkirim E-mail tanpa harus
mengunjungi warnet terdekat.
2. Pemilik BlackBerry dapat mengetahui
berita-berita serta informasi penting
yang terdapat di manapun.
3. Dengan adanya BlackBerry, pemakai
tidak perlu repot-repot untuk melihat
peta, karena BlackBerry dapat
digunakan sebagai alat navigator.
PENGARUH NEGATIF dari
BLACKBERRY
Beberapa
dampak negatif bagi pengguna
BlackBerry dan lingkungan di sekitar
pengguna :
1. BlackBerry dapat menyebabkan sang
pemakai menjadi ANTI SOSIAL, karena
pemakai sudah bisa chatting tanpa harus
menemui orang secara langsung.
2. Tidak jarang BlackBerry menjadi
penyebab kecelakaan lalu lintas.
3. BlackBerry dapat menimbulkan
sindrom “gila”, karena sering tertawa
tanpa ada sebab yang jelas.
4. Dapat memecah konsentrasi saat bekerja.
5. Semakin sering kita menggunakan
BlackBerry, maka semakin sering kita
menghambur-hamburkan uang. Baik uang
kita sendiri maupun uang orang tua kita.
6. BlackBerry dapat membuang waktu sang
pengguna dengan fitur BlackBerry
Messenger.
Pengaruh negatif
Blackberry terhadap
kesehatan
penggunanya
Sejumlah efek buruk yang dapat
mengganggu kesehatan pengguna
Blackberry:
1. Membuat ketagihan
Perangkat telepon seluler pintar ini
begitu mudah membuat pemiliknya
merasa kecanduan. Studi Rutgers
University pada 2006 menyimpulkan,
Blackberry dan perangkat serupa
memicu kenaikan penggunaan internet
yang cukup signifikan, namun
berdampak buruk bagi kesehatan
mental.
2. Mengganggu tidur
Dengan layanan internet 24 jam,
perangkat Blackberry akan bergetar
atau berdering setiap saat, ketika ada
email dan pesan singkat masuk. Dan
setiap saat pula, pengguna akan
memainkan Blackberry-nya, termasuk
ketika sudah berada di tempat tidur.
Tak jarang pula, pengguna begitu
sensitif dengan getar Blackberry,
sehingga mudah terbangun dari tidur
untuk membuka pesan yang masuk.
Kebiasaan menyanding Blackberry di
tempat tidur inilah yang akhirnya
membuat tidur tak berkualitas.
3. Memicu cemas
Studi yang dilakukan MIT's Sloan
School of Management pada 2007
mengungkap, penggunaan Blackberry
membentuk budaya stres di tempat
kerja. Fasilitas internet 24 jam yang
dijagokan telepon seluler pintar itu
mengacaukan waktu luang pekerja.
Tugas dan hal-hal yang menyangkut
pekerjaan bisa hadir kapanpun,
termasuk kala sedang libur.
4. Melemahkan otak
Di balik kemudahan yang diberikan,
Blackberry berisiko melemahkan daya
konsentrasi penggunanya. Karakternya
yang mampu membuat pengguna
melakukan sejumlah hal dalam waktu
bersamaan (multitasking) cenderung
membuat seseorang kesulitan
menyerap informasi lantaran fokusnya
mudah beralih dari satu hal ke hal lain.
Pelajar dan mahasiswa ini tidak
perlu mengggunakan Blackberry.
Mengapa?
1. Banyak fitur yang tidak cocok bagi
pelajar. Sebenarnya, Blackberry lebih
cocok untuk pebisnis dengan aktifitas
padat sehingga memerlukan sebuah
gadget yang lebih mengutamakan
konektifitas online dengan kliennya.
2. Melatih pelajar untuk boros. Tarif
berlangganan yang disediakan provider
untuk Blackberry cukup mahal padahal
fitur-fitur yang digunakan hanya untuk
berkonektifitas dengan teman-
temannya saja. Ini sungguh tindakan
pemborosan, dan mengajarkan bahwa
pemborosan uang untuk hal yang
sebenarnya tidak perlu.
3. Filter diri pelajar masih labil untuk
perkembangan teknologi sekelas
Blackberry. Kemudahan akses online
yang disajikan di ponsel ini
menyebabkan pergaulan online dan
akses online pelajar yang
menggunakannya semakin tidak
terkendali. Mereka selalu ingin tahu
dan mencoba. Salah jalan, para pelajar
ini akan terjebak dalam pergaulan
bebas, penculikan, dan tindak
kejahatan lainnya.