lbm2005-70-bab 3 pt syngenta.pdf
TRANSCRIPT
-
33
BAB 3
ANALISIS KEBUTUHAN KHASANAH DATA
3.1 Metode Analisis dan Perancangan
Untuk melakukan analisis dan perancangan pada khasanah data terdapat
dua metode yang dapat digunakan. Kedua metode tersebut adalah metode bottom
up dan metode top down.
Metode bottom up dilakukan berdasarkan pada data yang diperoleh dari
dokumen-dokumen maupun formulir-fomulir yang ada. Berdasarkan sifat data
yang diperoleh merupakan current data (data sekarang), maka analisis bottom up
digunakan sebagai prediksi masalah yang terjadi sekarang pada organisasi.
Metode top down merupakan perencanaan strategi, dan diharapkan dapat
mengidentifikasikan kebutuhan sumber data pada perusahaan untuk mendukung
prediksi perusahaan pada masa mendatang. Ruang lingkup pada metode top
down adalah meneliti atau menganalisa organisasi secara keseluruhan, dan
menentukan sumber data yang dibutuhkan perusahaan.
Metode yang akan digunakan untuk analisis dan perancangan adalah
metode top down, karena metode tersebut berhubungan dengan arsitektur
khasanah data. Dimana khasanah data memiliki data yang berasal dari berbagai
sumber dan berfungsi untuk menganalisa data tersebut guna proses pengambilan
keputusan.
-
34
3.2 Latar Belakang Organisasi
PT. Syngenta Indonesia didirikan pada tanggal 1 November 2001,
berdasarkan Akta Pendirian No. 210 tanggal 28 September 2001 oleh notaris
Sucipto SH.
PT. Syngenta Indonesia berkantor pusat di Jakarta beralamat pada Jl.
Lingkar Mega Kuningan Kav. E1.2 No.1-2. PT. Syngenta Indonesia bergerak
dibidang agribisnis yang menghasilkan produk untuk perlindungan tanaman dan
kesehatan masyarakat. Jenis produk yang dihasilkan adalah herbisida,
insektisida, fungisida, produk profesional, dan perlakuan benih.
Memiliki pusat penelitian dan pengembangan berada di Cikampek. dan
Lembang. Sedangkan pabrik berada di Gunung Putri, Bogor. Memiliki cabang
dan gudang yang berada pada Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jambi,
Sumatera Selatan, Bangka-Belitung, Bengkulu, Lampung, Jawa Barat, Jawa
Tengah, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan
Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi
Tengah, dan Sulawesi Utara.
-
35
3.3 Struktur Organisasi
Gam
bar
3.1
Stru
ktur
Org
anis
asi
(Sum
ber
PT. S
ynge
nta
Indo
nesi
a)
-
36
3.3.1 Tugas dan Wewenang
Berdasarkan pada struktur organisasi PT. Syngenta Indonesia dapat
dijabarkan mengenai tugas dan wewenang dari masing-masing bagian sebagai
berikut:
1) President Director
Mengarahkan dan mengawasi perkembangan perusahaan. 2) Human Resource and Admin
Memutuskan mengenai penerimaan karyawan sampai pada tingkat tertentu serta merekomendasikan calon karyawan.
Bertanggung jawab terhadap masalah yang umum dalam perusahaan dan sumber daya manusia.
3) Finance and Accounting
Bertanggung jawab terhadap permintaan dan pengeluaran pemasaran.
Bertanggung jawab terhadap seluruh pendataan penerimaan dan pengeluaran keuangan perusahaan.
Mengawasi seluruh hutang dan piutang perusahaan. Inventarisasi kekayaan perusahaan.
4) Sales
Menangani penjualan produk-produk di seluruh wilayah yang telah ditetapkan.
Melaksanakan program-program penjualan. Menangani penagihan.
-
37
5) Marketing
Menangani pemasaran produk. Memantau perkembangan pasar dan mencari peluang-peluang
pasar yang baru.
Perencanaan dan pemantauan strategi pemasaran. Mengkomunikasikan mengenai perusahaan baik keluar maupun
kedalam.
6) Supply Chain
Menangani persediaan bahan baku dan produk. Menangani distribusi produk.
7) Manufacturing
Menangani produksi dari bahan baku hingga menjadi produk. 8) Research and Development
Penelitian bahan aktif dari produk. Uji lapangan.
9) Farmer Support Team Manager
Memantau perkembangan penyuluhan. 10) Field Crop Manager
Menangani pemasaran produk pestisida untuk tanaman pangan. Memantau perkembangan pasar dan mencari peluang-peluang
pasar yang baru.
Perencanaan dan pemantauan strategi pemasaran.
-
38
11) Up Land Vegetable Manager
Menangani pemasaran produk pestisida untuk sayuran dataran tinggi.
Memantau perkembangan pasar dan mencari peluang-peluang pasar yang baru.
Perencanaan dan pemantauan strategi pemasaran. 12) Low Land Vegetable Manager
Menangani pemasaran produk pestisida untuk sayuran dataran rendah.
Memantau perkembangan pasar dan mencari peluang-peluang pasar yang baru.
Perencanaan dan pemantauan strategi pemasaran. 13) Plantation and Public Health Manager
Menangani pemasaran produk pestisida untuk perkebunan dan produk kesehatan masyarakat.
Menangani pemberantasan nyamuk, rayap, dan kecoa (yang mengganggu manusia).
Memantau perkembangan pasar dan mencari peluang-peluang pasar yang baru.
Perencanaan dan pemantauan strategi pemasaran.
-
39
14) Training Manager
Menangani pelatihan para staff sales untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dalam menjual produk.
15) Stewardship Manager
Memantau keamanan produk mulai dari bahan baku hingga sampai kepada pihak konsumen.
16) Communication Manager
Mengkomunikasikan mengenai perusahaan baik keluar maupun kedalam.
17) Farmer Support Team Executive
Bertanggung jawab terhadap Farmer Support Team Manager. Memberikan penyuluhan mengenai bertani. Memberikan penyuluhan mengenai pengelolaan pasca panen dan
pemasarannya.
3.4 Subyek Data dan Fungsi Bisnis
Subyek data pada PT. Syngenta Indonesia merupakan kelompok sumber
data, dapat terdiri dari orang atau barang bahkan hal yang nyata atau abstrak.
Subyek data ini berguna untuk menampilkan informasi yang dibutuhkan oleh
pihak eksekutif. Pada tabel 3.1 dapat dilihat subyek data yang dimiliki oleh PT.
Syngenta Indonesia.
-
40
Tabel 3.1 Subyek Data.
Fungsi bisnis pada PT. Syngenta Indonesia merupakan kelompok dari
aktivitas perusahaan yang secara bersama-sama mendukung suatu aspek yang
terdiri atas tujuan, visi, dan misi dari perusahaan. Pada tabel 3.2 dapat dilihat
fungsi bisnis yang dimiliki oleh PT. Syngenta Indonesia
SUBYEK DATA Karyawan Penjual Penjualan Keuangan Persediaan Produk Penelitian Pelanggan Promosi Pembelian
1No
2345678910
-
41
Tabel 3.2 Fungsi Bisnis.
3.5 Analisis Matriks
3.5.1 Organisasi vs Lokasi
Pada tabel 3.3 merupakan tabel hubungan antara organisasi dan lokasi.
Dapat disimpulkan bahwa bagian-bagian dari organisasi berada pada lokasi yang
telah ditentukan. Kegiatan dari masing-masing departemen secara umum terjadi
1No
2345678910
FUNGSI BISNIS
Pelatihan dan penempatan karyawan
Pengawasan perusahaan Rekrutmen
Kebijakan kompensasi
Perencanaan keuangan
Klaim penjualan
Pengeluaran kas Penggajian karyawan
20191817161514131211
24232221
25
Perencanaan neraca keuangan Analisa profit Analisa harga dasar produk Pengaturan wilayah Menjual produk
Promosi produk Perencanaan produk Analisa pasar Prediksi penjualan Penyediaan bahan baku Pengiriman produk Perencanaan kapasitas produksi Penjadwalan pabrik Pembuatan produk Uji lapangan Analisa bahan aktif
Pembayaran biaya RT perusahaan
-
42
di pusat. Sedangkan kegiatan yang dilakukan pada masing-masing cabang
merupakan hasil keputusan dari pusat.
Tabel 3.3 Matriks Organisasi vs Lokasi.
3.5.2 Organisasi vs Subyek Data
Pada tabel 3.4 dapat terlihat keterkaitan kegiatan yang dilakukan antara
bagian-bagian dari organisasi dengan subyek data.
ORGANISASI
LOKASI
Far
mer
Sup
port
team
Exe
cutiv
e C
omm
unic
atio
n M
anag
er S
tew
ards
hip
Man
ager
Tra
inin
g M
anag
er P
lant
atio
n &
Pub
lic H
ealth
Man
. L
ow L
and
Veg
etab
le M
anag
er U
p La
nd V
eget
able
Man
ager
Far
mer
Sup
port
Team
Man
ager
Pre
siden
t Dire
ctor
Hum
an R
esou
rce
& A
dmin
Res
earc
h &
Dev
elop
men
t M
anuf
actu
ring
Sup
ply
Chai
n
Mar
ketin
g
Sal
es F
inan
ce &
Acc
ount
ing
Fie
ld C
rop
Man
ager
Sulawesi Selatan Kalimantan Timur Kalimantan Selatan Kalimantan Barat Bali Jawa Timur Jawa Tengah
Lampung
Jakarta Sumatera Utara
Bangka Sumatera Selatan Jambi
Bengkulu
Riau Sumatera Barat
Jawa Barat
Sulawesi Tenggara Sulawesi Tengah Sulawesi Utara
-
43
SUBYEK DATA
ORGANISASI
Farmer Suport Team Executive Communication Manager Stewardship Manager Training Manager Plantation & Public Health Man. Low Land Vegetable Manager Up Land Vegetable Manager
Farmer Support Team Manager
President Director Human Resource & Admin
Research & Development Manufacturing Supply Chain
Marketing
Sales Finance & Accounting
Field Crop Manager K
arya
wan
Pen
jual
Pen
jual
an K
euan
gan
Per
sedi
aan
Pro
duk
Pen
eliti
an P
elan
ggan
Pro
mos
i P
embe
lian
Tabel 3.4 Organisasi vs Subyek Data.
3.5.3 Fungsi Bisnis vs Organisasi
Pada tabel 3.5 dapat terlihat efisiensi dan efektivitas proses kerja dari
fungsi bisnis terhadap bagian-bagian dari organisasi.
-
44
Tabel 3.5 Fungsi Bisnis vs Organisasi.
R AE W
ORGANISASI
FUNGSI BISNIS
Pelatihan dan penempatan karyawan
Pengawasan perusahaan Rekrutmen
Kebijakan kompensasi
Perencanaan keuangan
Klaim penjualan
Pengeluaran kas Penggajian karyawan Perencanaan neraca keuangan Analisa profit Analisa harga dasar produk Pengaturan wilayah Menjual produk
Promosi produk Perencanaan produk Analisa pasar Prediksi penjualan Penyediaan bahan baku Pengiriman produk Perencanaan kapasitas produksi Penjadwalan pabrik Pembuatan produk Uji lapangan Analisa bahan aktif
Pembayaran biaya RT perusahaan
Farm
er S
uppo
rt Te
am E
xecu
tive
Com
mun
icat
ion
Man
ager
Ste
war
dshi
p M
anag
er T
rain
ing
Man
ager
Pla
ntat
ion
& P
ublic
Hea
lth M
an.
Low
Lan
d V
eget
able
Man
ager
Up
Land
Veg
etab
le M
anag
er
Far
mer
Sup
port
Team
Man
ager
Pre
siden
t Dire
ctor
Hum
an R
esou
rce
& A
dmin
Res
earc
h &
Dev
elop
men
t M
anuf
actu
ring
Sup
ply
Chai
n
Mar
ketin
g
Sal
es F
inan
ce &
Acc
ount
ing
Fie
ld C
rop
Man
ager
I
III
I
R AE W I IR AE W
R AE W
R AE W IR AE W I
R AE W
R AE W
R AE WIR AE W
R AE W IR AE W I I
R AE W IR AE W IR AE WII R A EW I I IEW EW EW EW
R A EW I IEW EW EW EWR A EW IEW EW EW EW I
II R A EW EW EW EW EW EWR AE WI IR AE W
I IR AE W
I IR AE W
R AE W I
R AE W IR AE W I
-
45
Keterangan:
R: Direct management responsibility
Menunjukkan unit organisasi yang menerima pertanggungjawaban secara
langsung terhadap fungsi bisnis.
A Executive or policy making authority
Menunjukkkan unit organisasi yang memiliki wewenang dalam membuat dan
melaksanakan kebijaksanaan perusahaan yang berkaitan dengan fungsi
bisnis.
I: Involved in the function
Menunjukkan keterkaitan suatu unit organisasi terhadap fungsi bisnis.
E: Technical expertise
Menunjukkan unit organisasi yang mempunyai keahlian teknis dalam
pelaksanaan fungsi bisnis.
W: Actual execution of the work
Menunjukkan unit organisasi yang melaksanakan pekerjaan yang terdapat
pada fungsi bisnis.
3.5.4 Fungsi Bisnis vs Subyek Data
Pada tabel 3.6 dapat terlihat hubungan antara fungsi bisnis dan subyek
data untuk menentukan siapa yang berhak dan yang terkait dengan kegiatan yang
telah ditentukan, kegiatan tersebut adalah create, update, read, delete.
-
46
Tabel 3.6 Fungsi Bisnis vs Subyek Data.
Keterangan:
R: Read
Menunjukkan subyek data yang dapat dibaca dalam melakukan fungsi bisnis.
C: Create
Menunjukkan subyek data yang dapat dibuat dalam melakukan fungsi bisnis.
R
SUBYEK DATA
FUNGSI BISNIS
R R R R R R R R RR UC D
R R R R R RUCD
RU
R UC D
R UC D
R UC D
RU
R UC D
R UC D
R UC D
R UC D
R R R RRRR UC D
RU RRRR
R UC DRU RU R
RU R UC D R RU
R UC D
R UC D
R UC D R
R
RR
RR
RR
RR
R
R UC D R
R
RR UC D
R
R
RRR
R
R UC D
RR
R UC D R
Kar
yaw
an P
enju
al P
enju
alan
Keu
anga
n P
erse
diaa
n P
rodu
k P
enel
itian
Pel
angg
an P
rom
osi
Pem
belia
n
Pelatihan dan penempatan karyawan
Pengawasan perusahaan Rekrutmen
Kebijakan kompensasi
Perencanaan keuangan
Klaim penjualan
Pengeluaran kas Penggajian karyawan Perencanaan neraca keuangan Analisa profit Analisa harga dasar produk Pengaturan wilayah Menjual produk
Promosi produk Perencanaan produk Analisa pasar Prediksi penjualan Penyediaan bahan baku Pengiriman produk Perencanaan kapasitas produksi Penjadwalan pabrik Pembuatan produk Uji lapangan Analisa bahan aktif
Pembayaran biaya RT perusahaan
-
47
U: Update
Menunjukkan subyek data yang dapat diubah dalam melakukan fungsi
bisnis.
D: Delete
Menunjukkan subyek data yang dapat dihapus dalam melakukan fungsi
bisnis.
3.6 Analisis Critical Success Factor
Critical Success Factor pada PT. Syngenta Indonesia merupakan
sejumlah faktor dari area atau ruang lingkup tertentu yang diprediksi dapat
memberikan hasil (yang dapat diukur) baik secara individual, departemen,
maupun organisasi.
Pada perusahaan analisis CSF perlu dilakukan untuk menganalisa hasil
yang telah dicapai oleh perusahaan, berdasarkan faktor-faktor yang dimiliki oleh
perusahaan dapat dijadikan sebagai bahan analisis bagi kemajuan maupun
perkembangan perusahaan.
Salah satu faktor CSF yang terdapat pada bagian pemasaran PT.
Syngenta Indonesia adalah mengenai peningkatan volume penjualan per tahun
pada berbagai wilayah (termasuk pada cabang dan pusat) sebesar kurang lebih
10%.
3.7 Teknologi Informasi PT. Syngenta Indonesia
Teknologi Informasi pada PT. Syngenta Indonesia merupakan suatu
bidang yang penggunaannya mendukung proses kerja perusahaan agar dapat
-
48
menjadi lebih efisien dan efektif. Teknologi informasi yang terdapat pada PT.
Syngenta Indonesia terdiri dari perangkat keras dan piranti lunak.
3.7.1 Perangkat Keras
Perangkat keras yang terdapat pada PT. Syngenta Indonesia antara lain:
4 unit server. 60 unit komputer sebagai workstation. Memiliki jaringan untuk menghubungkan server dengan
workstation.
3.7.2 Piranti Lunak
Piranti lunak yang terdapat pada PT. Syngenta Indonesia yaitu:
a) Sistem operasi menggunakan Windows 2000 Professional dan
Windows 2000 Advanced Server.
b) Sistem aplikasi yang terdapat pada PT. Syngenta Indonesia yaitu:
1. Sistem aplikasi Sales Order
2. Sistem aplikasi Sales Ledger
3. Sistem aplikasi Stock Control
4. Sistem aplikasi Puchase Order
5. Sistem aplikasi Purchase Ledger
6. Sistem aplikasi General Ledger
7. Sistem aplikasi Material Production Control
8. Sistem aplikasi Manufacturing Production Control
9. Sistem aplikasi Employee
-
49
3.7.3 Matriks Fungsi Bisnis vs Aplikasi
Pada tabel 3.7 dapat terlihat hubungan antara Aplikasi dengan Fungsi
Bisnis. Aplikasi ini berfungsi menyimpan data mengenai aktivitas yang terjadi di
dalam perusahaan.
Tabel 3.7 Fungsi Bisnis vs Aplikasi.
Pelatihan dan penempatan karyawan
Pengawasan perusahaan Rekrutmen
Kebijakan kompensasi
Perencanaan keuangan
Klaim penjualan
Pengeluaran kas Penggajian karyawan Perencanaan neraca keuangan Analisa profit Analisa harga dasar produk Pengaturan wilayah Menjual produk
Promosi produk Perencanaan produk Analisa pasar Prediksi penjualan Penyediaan bahan baku Pengiriman produk Perencanaan kapasitas produksi Penjadwalan pabrik Pembuatan produk Uji lapangan Analisa bahan aktif
Pembayaran biaya RT perusahaan
Sto
ck C
ontro
l
Sal
es O
rder
Sal
es L
edge
r
Gen
eral
Led
ger
Pur
chas
e Le
dger
Mat
eria
l Pro
duct
ion
Cont
rol
Man
ufac
turin
g Pr
oduc
tion
Cont
rol
Em
ploy
ee
Pur
chas
e O
rder
APLIKASI
FUNGSI BISNIS
-
50
Karyawan Penjual Penjualan Keuangan Persediaan Produk Penelitian Pelanggan Promosi Pembelian
Sto
ck K
ontro
l
Sal
es O
rder
Sal
es L
edge
r
Gen
eral
Led
ger
Pur
chas
e Led
ger
Mat
erial
Pro
duct
ion
Cont
rol
Man
ufac
turin
g Pr
oduc
tion
Cont
rol
Em
ploy
ee
Pur
chas
e Ord
er
APLIKASI
SUBYEK DATA
3.7.4 Matriks Subyek Data vs Aplikasi
Pada tabel 3.8 dapat terlihat hubungan antara subyek data dengan
aplikasi, masing-masing subyek data memiliki aplikasi dan saling berkaitan.
Tabel 3.8 Subyek Data vs Aplikasi.
3.8 Analisis Kebutuhan Data dan Informasi
PT. Syngenta Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak dalam
bidang agribisnis, dan memiliki cabang diberbagai daerah oleh karena itu PT.
Syngenta Indonesia memerlukan laporan berisi data yang tepat. Sehingga data
tersebut dapat dianalisa oleh pihak pengambil keputusan dalam perusahaan.
-
51
Karena data yang dibutuhkan merupakan suatu hal sangat penting untuk
merancang khasanah data, dapat disimpulkan kebutuhan data dan informasi
terdiri data dari pelanggan, penjualan, promosi, produk, dan salesman yang
terdapat pada database PT. Syngenta Indonesia, dimana data tersebut meliputi
data historis maupun data sekarang.
3.9 Masalah yang Dihadapi
Masalah-masalah yang dihadapi oleh PT. Syngenta Indonesia
berdasarkan pada bagian pemasaran adalah:
Pihak pimpinan departemen pemasaran mengalami kesulitan untuk menganalisa serta mengambil keputusan dalam hal
perencanaan strategi pemasaran.
Mengalami kesulitan untuk memperoleh data yang dibutuhkan sehingga pada proses analisa belum dapat memberi hasil yang
maksimal.
3.10 Pemecahan Masalah
Berdasarkan pada masalah yang sedang dihadapi oleh perusahaan
diperoleh cara alternatif dalam mengatasi masalah tersebut dengan menganjurkan
perancangan aplikasi khasanah data. Karena khasanah data dapat mendukung
untuk memperoleh data yang diinginkan oleh pengguna dan membantu proses
analisa secara cepat. Hal ini menyebabkan proses pengambilan keputusan dapat
dengan mudah dilakukan oleh pihak yang berwenang.